Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik Palugada

2007-08-01 Terurut Topik SASTRANEGARA THARYANA
Terimakasih kembali Mas Eko

Kang Yana 
New York City

--- Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Makasih kang Yana...sangat mencerahkan ...
 
   Eko Hadi S
   Corporate Legal  Compliance
   PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
   Telp: 021-5360409, Ext.386 
 
 - Original Message - 
 From: SASTRANEGARA THARYANA 
 To: silatindonesia@yahoogroups.com 
 Sent: Wednesday, August 01, 2007 12:44 PM
 Subject: Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru
 silat d/h Jawaban Cingkrik Palugada
 
 
 Menarik masalah imbalan terkait loyal /
 respect pada
 perguruan.
 Saya punya pengalaman melatih di Indonesia dan
 USA.
 1. di UNPAD 4 tahun
 2. di ITB 5 tahun hingga jadi alumni.
 3. di Konsulate Jenderal New York City 3 tahun
 semua yang saya ajarkan GRATIS, selama 12
 tahun
 bahkan lebi.
 
 Dulu saya merasa malu kalau di bayar, ibarat di
 beli,
 paling tidak suka kalau ilmu silat di beli
 bahkan
 manusianya ibarat budak belian. 
 Sangat paling tidak suka juga kalau memperbudak
 /
 diperbudak.Tapi paling tidak suka melihat orang
 pelit
 ilmu dan pelit kaya orang Belanda,
 
 Tapi bila saya berguru tidak pernah gratis
 pasti
 saya bayar / imbalan asal wajar-saja standarnya.
 Di USA kalau mau bayar , bayarkan saja untuk
 ruangan
 tempat latihan,
 perjamnya bisa $ 75 sampai $ 150 per jam, jadi
 ilmu
 silatnya gratis.
 
 Perbedaan imbalan di Indonesia jaman saya bisa
 macam2
 interpretasi, bila murid dapat pelajaran gratis
 dari
 Sang Guru mudah2an bisa loyal dan mengembangkan,
 memelihara dan melestarikan perguruan.
 Imbalan bisa saya hadiah barang2 kebutuhan dapur
 Sang
 Guru atau memberikan bantuan pekerjaan lain yang
 mapan, misal kalau dia sarjana ITB/UNPAD/UI
 nganggur
 bantu masukin kerjaan sesuai bidangnya itu sudah
 imbalan sekalian nolong orang nganggur.
 
 Di USA kalau bayar di beli gurunya belum tentu
 loyal
 bahkan gratispun sama saja belum tentu loyal.
 Maka itu
 mereka suka mencapur aduk gaya silat atau
 ngarang
 sendiri karena sudah dapet ilmumnya.
 
 Gurupun bisa di hina, di maki2, di lecehkan di
 anjing2
 kalau murid nggak dapat yang ia inginkan misal
 TENAGA
 DALAM YANG DAHYAT murid bisa marah2.
 
 Yang parah kalau GURU SILAT bisa di SUE oleh
 murid2
 USA, mereka ingin cari duit gampang melalui
 LAWYERNYA.
 
 Murid di USA adalah raja sedangkan guru silat
 adalah pelayan atau budak / kacung.
 
 Pengalaman saya ini nyata lho bukti.
 
 Kang Yana
 New York City
 
 --- Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Bang Jamal  mas Dapit Bekam,
  
  Masalah imbalan buat guru silat bukan masalah
 yg
  sederhana. Disatu
  sisi, kayaknya kok gak rela ya pencak silat
  diharagain dg uang, tapi
  disisi yg lain kita semua tau bahwa banyak
 diantara
  guru silat ini
  sangat mebutuhkannya, apalagi mengingat
 situasi
  negara kita saat ini. 
  
  Di forum diskusi sahabatsilat.com udah ada
 bahasan
  tentang topik ini.
  Agar diskusi kita tercatat dengan baik, dapat
  diikuti terus menerus
  dan tidak hilang begitu saja, mohon abang2 dan
 mas2
  melanjutkannya disini:
 
 http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=57.0
  
  Salam Pencak Silat dan Tetap Semangat...!! 
  
  --- In silatindonesia@yahoogroups.com,
 Jamaludin
  Aziz [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Hehe, sy jg bang, sedikit kaget, trus sy
 scroll
  kebawah mo cari hal2
  bikin bang Iwan rada tegas jawabnya, tp ga
 nemuin,
  cuman pertanyaan
  biasa, makanya rada bingung jg, tp setelah
 baca
  komen bang Dapit baru
  ngarti, kalo jawaban itu erupakan akumulasi
  pertanyaan dan komen2
  sebelumnya ttg Silat tsb...
   
   Saya jg sedikit nyingung soal harga disini,
 betul
  utk ilmu emang ga
  bisa dihargain seperak dua perak. makanya saya
  setuju dgn bang Dapit,
  harga itu relatif. cmn yg jd pikiran sy,
 gimana kalo
  latihan ga
  dipungut biaya apapun krn ngelatihnya ikhlas
 dan
  sukarela, apakah itu
  artinya ilmu tsb ga berharga? gimana kalo
 misalnya
  ada org yg pingin
  bgt belajar tp ga mampu secara finansial ?
 bukankah
  tujuan kita
  melestarikan Silat, tp kalo ada batasan2
 tertentu
  sehingga banyak yg
  mundur dari niatnya belajar hanya krn masalah
  materi, apakah
  kelestarian itu masih bisa tetep terjaga? 
   
   saya ambil contoh ditempat saya belajar.
 Guru saya
  ga pernah minta
  yg namanya bayaran, krn dia pun belajar ga
 pake
  bayaran, disini, dia
  menekankan keikhlasan dan kesabaran. krn dia
 ga
  ingin muridnya ga
  latihan hanya krn ga mampu bayar. ga bisa
  dipungkiri, dia emang butuh
  materi, krn dia dr keluarga yg paspasan, tp
 ada yg
  jauh lebih besar yg
  lebih berharga dari uang, yaitu kelestarian

Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik Palugada

2007-08-01 Terurut Topik gus lam
iyah kang... yang dulu kuliah swasta kayak saya gimana??
   
   
  atau memberikan bantuan pekerjaan lain yang
mapan, misal kalau dia sarjana ITB/UNPAD/UI nganggur
bantu masukin kerjaan sesuai bidangnya itu sudah
imbalan sekalian nolong orang nganggur.


iwan setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  makasih kangakang mah kalangan ada..buktinya bisa sekolah sampe 
keluar negeri.
kasusnya beda

itu aja...

SASTRANEGARA THARYANA [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menarik masalah imbalan terkait loyal / respect pada
perguruan.
Saya punya pengalaman melatih di Indonesia dan USA.
1. di UNPAD 4 tahun
2. di ITB 5 tahun hingga jadi alumni.
3. di Konsulate Jenderal New York City 3 tahun
semua yang saya ajarkan GRATIS, selama 12 tahun
bahkan lebi.

Dulu saya merasa malu kalau di bayar, ibarat di beli,
paling tidak suka kalau ilmu silat di beli bahkan
manusianya ibarat budak belian. 
Sangat paling tidak suka juga kalau memperbudak /
diperbudak.Tapi paling tidak suka melihat orang pelit
ilmu dan pelit kaya orang Belanda,

Tapi bila saya berguru tidak pernah gratis pasti
saya bayar / imbalan asal wajar-saja standarnya.
Di USA kalau mau bayar , bayarkan saja untuk ruangan
tempat latihan,
perjamnya bisa $ 75 sampai $ 150 per jam, jadi ilmu
silatnya gratis.

Perbedaan imbalan di Indonesia jaman saya bisa macam2
interpretasi, bila murid dapat pelajaran gratis dari
Sang Guru mudah2an bisa loyal dan mengembangkan,
memelihara dan melestarikan perguruan.
Imbalan bisa saya hadiah barang2 kebutuhan dapur Sang
Guru atau memberikan bantuan pekerjaan lain yang
mapan, misal kalau dia sarjana ITB/UNPAD/UI nganggur
bantu masukin kerjaan sesuai bidangnya itu sudah
imbalan sekalian nolong orang nganggur.

Di USA kalau bayar di beli gurunya belum tentu loyal
bahkan gratispun sama saja belum tentu loyal. Maka itu
mereka suka mencapur aduk gaya silat atau ngarang
sendiri karena sudah dapet ilmumnya.

Gurupun bisa di hina, di maki2, di lecehkan di anjing2
kalau murid nggak dapat yang ia inginkan misal TENAGA
DALAM YANG DAHYAT murid bisa marah2.

Yang parah kalau GURU SILAT bisa di SUE oleh murid2
USA, mereka ingin cari duit gampang melalui LAWYERNYA.

Murid di USA adalah raja sedangkan guru silat
adalah pelayan atau budak / kacung.

Pengalaman saya ini nyata lho bukti.

Kang Yana
New York City

--- Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bang Jamal  mas Dapit Bekam,
 
 Masalah imbalan buat guru silat bukan masalah yg
 sederhana. Disatu
 sisi, kayaknya kok gak rela ya pencak silat
 diharagain dg uang, tapi
 disisi yg lain kita semua tau bahwa banyak diantara
 guru silat ini
 sangat mebutuhkannya, apalagi mengingat situasi
 negara kita saat ini. 
 
 Di forum diskusi sahabatsilat.com udah ada bahasan
 tentang topik ini.
 Agar diskusi kita tercatat dengan baik, dapat
 diikuti terus menerus
 dan tidak hilang begitu saja, mohon abang2 dan mas2
 melanjutkannya disini:
 http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=57.0
 
 Salam Pencak Silat dan Tetap Semangat...!! 
 
 --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Jamaludin
 Aziz [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Hehe, sy jg bang, sedikit kaget, trus sy scroll
 kebawah mo cari hal2
 bikin bang Iwan rada tegas jawabnya, tp ga nemuin,
 cuman pertanyaan
 biasa, makanya rada bingung jg, tp setelah baca
 komen bang Dapit baru
 ngarti, kalo jawaban itu erupakan akumulasi
 pertanyaan dan komen2
 sebelumnya ttg Silat tsb...
  
  Saya jg sedikit nyingung soal harga disini, betul
 utk ilmu emang ga
 bisa dihargain seperak dua perak. makanya saya
 setuju dgn bang Dapit,
 harga itu relatif. cmn yg jd pikiran sy, gimana kalo
 latihan ga
 dipungut biaya apapun krn ngelatihnya ikhlas dan
 sukarela, apakah itu
 artinya ilmu tsb ga berharga? gimana kalo misalnya
 ada org yg pingin
 bgt belajar tp ga mampu secara finansial ? bukankah
 tujuan kita
 melestarikan Silat, tp kalo ada batasan2 tertentu
 sehingga banyak yg
 mundur dari niatnya belajar hanya krn masalah
 materi, apakah
 kelestarian itu masih bisa tetep terjaga? 
  
  saya ambil contoh ditempat saya belajar. Guru saya
 ga pernah minta
 yg namanya bayaran, krn dia pun belajar ga pake
 bayaran, disini, dia
 menekankan keikhlasan dan kesabaran. krn dia ga
 ingin muridnya ga
 latihan hanya krn ga mampu bayar. ga bisa
 dipungkiri, dia emang butuh
 materi, krn dia dr keluarga yg paspasan, tp ada yg
 jauh lebih besar yg
 lebih berharga dari uang, yaitu kelestarian, dan jg
 tanggung jawab dia
 sebagai hamba terhadap Tuhannya yg mewajibkan
 mengamalkan apa yg dia
 bisa. dlm pandangan dia, dia ngajar ikhlas, dia pun
 ingin muridnya
 nerima pelajaran dgn ikhlas. dia nggak ingin ada
 motivasi lain dlm
 belajar selain ingin bisa jaga diri, keluarga dan
 lingkungan. jd sy
 pikir biaya murah atau mahal bukan utama, yg penting
 ada keikhlasan
 dalam memberi ataupun menerima. Pun guru saya, ga
 nampik jika ada yg
 menawarkan sejumlah uang, krn dia jg membutuhkannya,
 cmn yaitu, semua
 dilandasi dgn keikhlasan, krn dia nggak ingin
 pemberian tsb jd mudarat
 buat dia.
  
  Maaf yah 

Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik Palugada

2007-08-01 Terurut Topik Beps
Uda Alda.

memang  masalah ini cukup pelik.
Disatu sisi kita harus melestarikan keaslian ilmunya dan disisi lain kita
harus memperhatikan kesejahteraan para guru.
memang ada beberapa perguruan yang mematok harga tertentu untuk belajar,
dalam bentuk Iuran bulanan. itupun hanya dilakukan oleh perguruan besar,
karena pegelolaan manajemennya tidak dilakukan oleh sang Guru.

Dalam pandangan saya. Yang belajarlah yang harus memiliki komitmen tinggi.
Dia harus mau melihat gurunya dalam keadaan baik, sehat dan sejahtera. agar
seluruh ilmunya bisa diserap dengan baik. Dia juga harus punya komitmen
tinggi untuk tidak merubah keaslian ilmu yang telah didapat.

Sahabat silat
Beps






- Original Message -
From: Alda Amtha [EMAIL PROTECTED]
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 01, 2007 11:37 AM
Subject: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik
Palugada


 Bang Jamal  mas Dapit Bekam,

 Masalah imbalan buat guru silat bukan masalah yg sederhana. Disatu
 sisi, kayaknya kok gak rela ya pencak silat diharagain dg uang, tapi
 disisi yg lain kita semua tau bahwa banyak diantara guru silat ini
 sangat mebutuhkannya, apalagi mengingat situasi negara kita saat ini.

 Di forum diskusi sahabatsilat.com udah ada bahasan tentang topik ini.
 Agar diskusi kita tercatat dengan baik, dapat diikuti terus menerus
 dan tidak hilang begitu saja, mohon abang2 dan mas2 melanjutkannya disini:
 http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=57.0

 Salam Pencak Silat dan Tetap Semangat...!!

 --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Jamaludin Aziz [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Hehe, sy jg bang, sedikit kaget, trus sy scroll kebawah mo cari hal2
 bikin bang Iwan rada tegas jawabnya, tp ga nemuin, cuman pertanyaan
 biasa, makanya rada bingung jg, tp setelah baca komen bang Dapit baru
 ngarti, kalo jawaban itu erupakan akumulasi pertanyaan dan komen2
 sebelumnya ttg Silat tsb...
 
  Saya jg sedikit nyingung soal harga disini, betul utk ilmu emang ga
 bisa dihargain seperak dua perak. makanya saya setuju dgn bang Dapit,
 harga itu relatif. cmn yg jd pikiran sy, gimana kalo latihan ga
 dipungut biaya apapun krn ngelatihnya ikhlas dan sukarela, apakah itu
 artinya ilmu tsb ga berharga? gimana kalo misalnya ada org yg pingin
 bgt belajar tp ga mampu secara finansial ? bukankah tujuan kita
 melestarikan Silat, tp kalo ada batasan2 tertentu sehingga banyak yg
 mundur dari niatnya belajar hanya krn masalah materi, apakah
 kelestarian itu masih bisa tetep terjaga?
 
  saya ambil contoh ditempat saya belajar. Guru saya ga pernah minta
 yg namanya bayaran, krn dia pun belajar ga pake bayaran, disini, dia
 menekankan keikhlasan dan kesabaran. krn dia ga ingin muridnya ga
 latihan hanya krn ga mampu bayar. ga bisa dipungkiri, dia emang butuh
 materi, krn dia dr keluarga yg paspasan, tp ada yg jauh lebih besar yg
 lebih berharga dari uang, yaitu kelestarian, dan jg tanggung jawab dia
 sebagai hamba terhadap Tuhannya yg mewajibkan mengamalkan apa yg dia
 bisa. dlm pandangan dia, dia ngajar ikhlas, dia pun ingin muridnya
 nerima pelajaran dgn ikhlas. dia nggak ingin ada motivasi lain dlm
 belajar selain ingin bisa jaga diri, keluarga dan lingkungan. jd sy
 pikir biaya murah atau mahal bukan utama, yg penting ada keikhlasan
 dalam memberi ataupun menerima. Pun guru saya, ga nampik jika ada yg
 menawarkan sejumlah uang, krn dia jg membutuhkannya, cmn yaitu, semua
 dilandasi dgn keikhlasan, krn dia nggak ingin pemberian tsb jd mudarat
 buat dia.
 
  Maaf yah kalo ada yg ga nerima komen saya atau tersinggung, saya
 hanya orang awam yg ingin belajar melestarikan silat, tp saya jg bukan
 dari kalangan yg mampu mengeluarkan sejumlah harga utk bisa
 mendapatkan ilmu. sekali lagi maafkan...
 
  Salam
  Jamal Aziz
 
 
 
   --
   From: silatindonesia@yahoogroups.com on behalf of dapit bekam
   Reply To: silatindonesia@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, August 1, 2007 9:54
   To: silatindonesia@yahoogroups.com
   Subject: RE: [silatindonesia] Jawaban Cingkrik Palugada
  
   Awalnya ane rada kaget membaca respon Kang Iwan, yang panjang
 lebar untukr untuk pertanyaan yang cukup singkat di milist ini!!
  
   Tapi ane jadi maklum,... ternyata surat ini merupakan jawaban
 terhadap postingan-2 lain yang ada di forum diskusi di sahabatsilat.com
  
   Ane mau ikutan comment mengenai harga  suatu ilmu!!
  
   Secara pribadi ane berpendapat bahwa suatu ilmu itu tidak ada
 standarnya harganya, mahal atau murah itu relatif, kalau ilmunya
 mumpuni dan muridnya mampu dan mau untuk bayar,  berapapun harganya
 tidak ada yang mahal!!
  
   Tapi kalau muridnya tidak mampu tapi mau belajar seharusnya juga
 diberikan kesempatan untuk belajar...!!
  
   Sebagai perbandingan dengan oleh raga dari negara lain. Anak saya
 belajar Wushu dengan mendatangkan pelatih dari Cina. Setiap bulan saya
 harus harus membayar Rp1 jt per bulan per anak... ditambah biaya-2
 lain spt biaya tiket, visa, working permit dsb yang juga 

Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik Palugada

2007-07-31 Terurut Topik iwan setiawan
Bang Jamal dan  mas Dapit,
   
  kalo guru saya sih amat sangat ikhlas, kadang tak ada uang kami berlatih, 
prinsip beliau adalah menunaikan amanat sang mertua untuk terus melestarikan 
aliran ini yang tertinggal.
   
  kadang kami hanya makan bersama usai latihan di warung Padang. Karena 
keikhlasannya untuk silat ini dan karena banyak denger janji-janji dari tahun 
lalu jugalah beliau keluar kerja hanya untuk konsens disini...tapi apa yang dia 
dapat? Janji-janji itulah yang sekarang membuat kami jenngkel. Kalau cuma mikir 
uang, mungkin kami akan pergi ke Yaman (hadra maut), dimana pak Eddie minta 
ngajar disana.. dengan gaji besar. Tapi guru kami tidak berpikir begitu.
   
  kami tak pernah membatasi orang belajar di kamitak terlampau jauh dari 
kantong kok! ilmu itu milik Allah...kami tahu itu, tapi kenapa ya belajar di 
Harvard musti bayar? tapi kenapa kok belajar bela diri di Jepang mahal...? coba 
abang ini ketemuan deh, kenapa kita harus beginikami latihan kadang 
membayarnya dengan tenaga (kalo lagi tongpes), pikiran, kadang dengan kehadiran 
yang bikin kita jadi enak ketawa...itu juga bayaran yang menurut kami bentuk 
lain dari apa yang tidak kami mampu bayar.
   
  ada beda antara profesional dan mata duitan...kami merasa beliau bisa kok 
disebut profesional, jadi sah kok di beri reward. itu pemikiran kami.
   
  Abang Jamal, kapan-kapan kita ketemuan dong...bahas hal kayak gini, he he he 
jangan jangan guru abang kita ini saudagaratau direktur perusahaan gede 
jadi gak mikirin fulus...tapi ane salut ...TOP lah!!
   
  salam,
   
  wans
   
  
Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bang Jamal  mas Dapit Bekam,

Masalah imbalan buat guru silat bukan masalah yg sederhana. Disatu
sisi, kayaknya kok gak rela ya pencak silat diharagain dg uang, tapi
disisi yg lain kita semua tau bahwa banyak diantara guru silat ini
sangat mebutuhkannya, apalagi mengingat situasi negara kita saat ini. 

Di forum diskusi sahabatsilat.com udah ada bahasan tentang topik ini.
Agar diskusi kita tercatat dengan baik, dapat diikuti terus menerus
dan tidak hilang begitu saja, mohon abang2 dan mas2 melanjutkannya disini:
http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=57.0

Salam Pencak Silat dan Tetap Semangat...!! 

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Jamaludin Aziz [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Hehe, sy jg bang, sedikit kaget, trus sy scroll kebawah mo cari hal2
bikin bang Iwan rada tegas jawabnya, tp ga nemuin, cuman pertanyaan
biasa, makanya rada bingung jg, tp setelah baca komen bang Dapit baru
ngarti, kalo jawaban itu erupakan akumulasi pertanyaan dan komen2
sebelumnya ttg Silat tsb...
 
 Saya jg sedikit nyingung soal harga disini, betul utk ilmu emang ga
bisa dihargain seperak dua perak. makanya saya setuju dgn bang Dapit,
harga itu relatif. cmn yg jd pikiran sy, gimana kalo latihan ga
dipungut biaya apapun krn ngelatihnya ikhlas dan sukarela, apakah itu
artinya ilmu tsb ga berharga? gimana kalo misalnya ada org yg pingin
bgt belajar tp ga mampu secara finansial ? bukankah tujuan kita
melestarikan Silat, tp kalo ada batasan2 tertentu sehingga banyak yg
mundur dari niatnya belajar hanya krn masalah materi, apakah
kelestarian itu masih bisa tetep terjaga? 
 
 saya ambil contoh ditempat saya belajar. Guru saya ga pernah minta
yg namanya bayaran, krn dia pun belajar ga pake bayaran, disini, dia
menekankan keikhlasan dan kesabaran. krn dia ga ingin muridnya ga
latihan hanya krn ga mampu bayar. ga bisa dipungkiri, dia emang butuh
materi, krn dia dr keluarga yg paspasan, tp ada yg jauh lebih besar yg
lebih berharga dari uang, yaitu kelestarian, dan jg tanggung jawab dia
sebagai hamba terhadap Tuhannya yg mewajibkan mengamalkan apa yg dia
bisa. dlm pandangan dia, dia ngajar ikhlas, dia pun ingin muridnya
nerima pelajaran dgn ikhlas. dia nggak ingin ada motivasi lain dlm
belajar selain ingin bisa jaga diri, keluarga dan lingkungan. jd sy
pikir biaya murah atau mahal bukan utama, yg penting ada keikhlasan
dalam memberi ataupun menerima. Pun guru saya, ga nampik jika ada yg
menawarkan sejumlah uang, krn dia jg membutuhkannya, cmn yaitu, semua
dilandasi dgn keikhlasan, krn dia nggak ingin pemberian tsb jd mudarat
buat dia.
 
 Maaf yah kalo ada yg ga nerima komen saya atau tersinggung, saya
hanya orang awam yg ingin belajar melestarikan silat, tp saya jg bukan
dari kalangan yg mampu mengeluarkan sejumlah harga utk bisa
mendapatkan ilmu. sekali lagi maafkan...
 
 Salam
 Jamal Aziz
 
 
 
  --
  From: silatindonesia@yahoogroups.com on behalf of dapit bekam
  Reply To: silatindonesia@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, August 1, 2007 9:54
  To: silatindonesia@yahoogroups.com
  Subject: RE: [silatindonesia] Jawaban Cingkrik Palugada
  
  Awalnya ane rada kaget membaca respon Kang Iwan, yang panjang
lebar untukr untuk pertanyaan yang cukup singkat di milist ini!!
  
  Tapi ane jadi maklum,... ternyata surat ini merupakan jawaban
terhadap postingan-2 lain yang ada di forum diskusi di sahabatsilat.com

Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik Palugada

2007-07-31 Terurut Topik SASTRANEGARA THARYANA
Menarik masalah imbalan terkait loyal / respect pada
perguruan.
Saya punya pengalaman melatih di Indonesia dan USA.
1. di UNPAD 4 tahun
2. di ITB  5 tahun hingga jadi alumni.
3. di Konsulate Jenderal New York City 3 tahun
semua yang saya ajarkan GRATIS, selama 12 tahun
bahkan lebi.

Dulu saya merasa malu kalau di bayar, ibarat di beli,
paling tidak suka kalau ilmu silat di beli bahkan
manusianya ibarat budak belian. 
Sangat paling tidak suka juga kalau memperbudak /
diperbudak.Tapi paling tidak suka melihat orang pelit
ilmu dan pelit kaya orang Belanda,

Tapi bila saya berguru tidak pernah gratis pasti
saya bayar / imbalan asal wajar-saja standarnya.
Di USA kalau mau bayar , bayarkan saja untuk  ruangan
tempat latihan,
perjamnya bisa $ 75  sampai  $ 150 per jam,  jadi ilmu
silatnya gratis.

Perbedaan imbalan di Indonesia jaman saya bisa macam2
interpretasi, bila murid dapat pelajaran gratis dari
Sang Guru mudah2an bisa loyal dan mengembangkan,
memelihara dan melestarikan perguruan.
Imbalan bisa saya hadiah barang2 kebutuhan dapur Sang
Guru atau memberikan bantuan pekerjaan lain yang
mapan, misal kalau dia sarjana ITB/UNPAD/UI nganggur
bantu masukin kerjaan sesuai bidangnya itu sudah
imbalan sekalian nolong orang nganggur.

Di USA kalau bayar di beli gurunya belum tentu loyal
bahkan gratispun sama saja belum tentu loyal. Maka itu
mereka suka mencapur aduk gaya silat atau ngarang
sendiri karena sudah dapet ilmumnya.

Gurupun bisa di hina, di maki2, di lecehkan di anjing2
kalau murid nggak dapat yang ia inginkan misal TENAGA
DALAM YANG DAHYAT murid  bisa marah2.

Yang parah kalau GURU SILAT bisa di SUE oleh murid2
USA, mereka ingin cari duit gampang melalui LAWYERNYA.

Murid di USA adalah raja sedangkan guru  silat
adalah pelayan atau budak / kacung.

Pengalaman saya ini nyata lho bukti.

Kang Yana
New York City




--- Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bang Jamal  mas Dapit Bekam,
 
 Masalah imbalan buat guru silat bukan masalah yg
 sederhana. Disatu
 sisi, kayaknya kok gak rela ya pencak silat
 diharagain dg uang, tapi
 disisi yg lain kita semua tau bahwa banyak diantara
 guru silat ini
 sangat mebutuhkannya, apalagi mengingat situasi
 negara kita saat ini. 
 
 Di forum diskusi sahabatsilat.com udah ada bahasan
 tentang topik ini.
 Agar diskusi kita tercatat dengan baik, dapat
 diikuti terus menerus
 dan tidak hilang begitu saja, mohon abang2 dan mas2
 melanjutkannya disini:
 http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=57.0
 
 Salam Pencak Silat dan Tetap Semangat...!! 
 
 --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Jamaludin
 Aziz [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Hehe, sy jg bang, sedikit kaget, trus sy scroll
 kebawah mo cari hal2
 bikin bang Iwan rada tegas jawabnya, tp ga nemuin,
 cuman pertanyaan
 biasa, makanya rada bingung jg, tp setelah baca
 komen bang Dapit baru
 ngarti, kalo jawaban itu erupakan akumulasi
 pertanyaan dan komen2
 sebelumnya ttg Silat tsb...
  
  Saya jg sedikit nyingung soal harga disini, betul
 utk ilmu emang ga
 bisa dihargain seperak dua perak. makanya saya
 setuju dgn bang Dapit,
 harga itu relatif. cmn yg jd pikiran sy, gimana kalo
 latihan ga
 dipungut biaya apapun krn ngelatihnya ikhlas dan
 sukarela, apakah itu
 artinya ilmu tsb ga berharga? gimana kalo misalnya
 ada org yg pingin
 bgt belajar tp ga mampu secara finansial ? bukankah
 tujuan kita
 melestarikan Silat, tp kalo ada batasan2 tertentu
 sehingga banyak yg
 mundur dari niatnya belajar hanya krn masalah
 materi, apakah
 kelestarian itu masih bisa tetep terjaga? 
  
  saya ambil contoh ditempat saya belajar. Guru saya
 ga pernah minta
 yg namanya bayaran, krn dia pun belajar ga pake
 bayaran, disini, dia
 menekankan keikhlasan dan kesabaran. krn dia ga
 ingin muridnya ga
 latihan hanya krn ga mampu bayar. ga bisa
 dipungkiri, dia emang butuh
 materi, krn dia dr keluarga yg paspasan, tp ada yg
 jauh lebih besar yg
 lebih berharga dari uang, yaitu kelestarian, dan jg
 tanggung jawab dia
 sebagai hamba terhadap Tuhannya yg mewajibkan
 mengamalkan apa yg dia
 bisa. dlm pandangan dia, dia ngajar ikhlas, dia pun
 ingin muridnya
 nerima pelajaran dgn ikhlas. dia nggak ingin ada
 motivasi lain dlm
 belajar selain ingin bisa jaga diri, keluarga dan
 lingkungan. jd sy
 pikir biaya murah atau mahal bukan utama, yg penting
 ada keikhlasan
 dalam memberi ataupun menerima. Pun guru saya, ga
 nampik jika ada yg
 menawarkan sejumlah uang, krn dia jg membutuhkannya,
 cmn yaitu, semua
 dilandasi dgn keikhlasan, krn dia nggak ingin
 pemberian tsb jd mudarat
 buat dia.
  
  Maaf yah kalo ada yg ga nerima komen saya atau
 tersinggung, saya
 hanya orang awam yg ingin belajar melestarikan
 silat, tp saya jg bukan
 dari kalangan yg mampu mengeluarkan sejumlah harga
 utk bisa
 mendapatkan ilmu. sekali lagi maafkan...
  
  Salam
  Jamal Aziz
  
  
  
   --
   From: silatindonesia@yahoogroups.com on behalf
 of dapit bekam
   Reply To: silatindonesia@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, August 1, 2007 9:54
   To:   

Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik Palugada

2007-07-31 Terurut Topik Eko Hadi
  Makasih kang Yana...sangat mencerahkan ...

  Eko Hadi S
  Corporate Legal  Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-5360409, Ext.386 

- Original Message - 
From: SASTRANEGARA THARYANA 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, August 01, 2007 12:44 PM
Subject: Re: [silatindonesia] Imbalan buat guru silat d/h Jawaban Cingkrik 
Palugada


Menarik masalah imbalan terkait loyal / respect pada
perguruan.
Saya punya pengalaman melatih di Indonesia dan USA.
1. di UNPAD 4 tahun
2. di ITB 5 tahun hingga jadi alumni.
3. di Konsulate Jenderal New York City 3 tahun
semua yang saya ajarkan GRATIS, selama 12 tahun
bahkan lebi.

Dulu saya merasa malu kalau di bayar, ibarat di beli,
paling tidak suka kalau ilmu silat di beli bahkan
manusianya ibarat budak belian. 
Sangat paling tidak suka juga kalau memperbudak /
diperbudak.Tapi paling tidak suka melihat orang pelit
ilmu dan pelit kaya orang Belanda,

Tapi bila saya berguru tidak pernah gratis pasti
saya bayar / imbalan asal wajar-saja standarnya.
Di USA kalau mau bayar , bayarkan saja untuk ruangan
tempat latihan,
perjamnya bisa $ 75 sampai $ 150 per jam, jadi ilmu
silatnya gratis.

Perbedaan imbalan di Indonesia jaman saya bisa macam2
interpretasi, bila murid dapat pelajaran gratis dari
Sang Guru mudah2an bisa loyal dan mengembangkan,
memelihara dan melestarikan perguruan.
Imbalan bisa saya hadiah barang2 kebutuhan dapur Sang
Guru atau memberikan bantuan pekerjaan lain yang
mapan, misal kalau dia sarjana ITB/UNPAD/UI nganggur
bantu masukin kerjaan sesuai bidangnya itu sudah
imbalan sekalian nolong orang nganggur.

Di USA kalau bayar di beli gurunya belum tentu loyal
bahkan gratispun sama saja belum tentu loyal. Maka itu
mereka suka mencapur aduk gaya silat atau ngarang
sendiri karena sudah dapet ilmumnya.

Gurupun bisa di hina, di maki2, di lecehkan di anjing2
kalau murid nggak dapat yang ia inginkan misal TENAGA
DALAM YANG DAHYAT murid bisa marah2.

Yang parah kalau GURU SILAT bisa di SUE oleh murid2
USA, mereka ingin cari duit gampang melalui LAWYERNYA.

Murid di USA adalah raja sedangkan guru silat
adalah pelayan atau budak / kacung.

Pengalaman saya ini nyata lho bukti.

Kang Yana
New York City

--- Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bang Jamal  mas Dapit Bekam,
 
 Masalah imbalan buat guru silat bukan masalah yg
 sederhana. Disatu
 sisi, kayaknya kok gak rela ya pencak silat
 diharagain dg uang, tapi
 disisi yg lain kita semua tau bahwa banyak diantara
 guru silat ini
 sangat mebutuhkannya, apalagi mengingat situasi
 negara kita saat ini. 
 
 Di forum diskusi sahabatsilat.com udah ada bahasan
 tentang topik ini.
 Agar diskusi kita tercatat dengan baik, dapat
 diikuti terus menerus
 dan tidak hilang begitu saja, mohon abang2 dan mas2
 melanjutkannya disini:
 http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=57.0
 
 Salam Pencak Silat dan Tetap Semangat...!! 
 
 --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Jamaludin
 Aziz [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Hehe, sy jg bang, sedikit kaget, trus sy scroll
 kebawah mo cari hal2
 bikin bang Iwan rada tegas jawabnya, tp ga nemuin,
 cuman pertanyaan
 biasa, makanya rada bingung jg, tp setelah baca
 komen bang Dapit baru
 ngarti, kalo jawaban itu erupakan akumulasi
 pertanyaan dan komen2
 sebelumnya ttg Silat tsb...
  
  Saya jg sedikit nyingung soal harga disini, betul
 utk ilmu emang ga
 bisa dihargain seperak dua perak. makanya saya
 setuju dgn bang Dapit,
 harga itu relatif. cmn yg jd pikiran sy, gimana kalo
 latihan ga
 dipungut biaya apapun krn ngelatihnya ikhlas dan
 sukarela, apakah itu
 artinya ilmu tsb ga berharga? gimana kalo misalnya
 ada org yg pingin
 bgt belajar tp ga mampu secara finansial ? bukankah
 tujuan kita
 melestarikan Silat, tp kalo ada batasan2 tertentu
 sehingga banyak yg
 mundur dari niatnya belajar hanya krn masalah
 materi, apakah
 kelestarian itu masih bisa tetep terjaga? 
  
  saya ambil contoh ditempat saya belajar. Guru saya
 ga pernah minta
 yg namanya bayaran, krn dia pun belajar ga pake
 bayaran, disini, dia
 menekankan keikhlasan dan kesabaran. krn dia ga
 ingin muridnya ga
 latihan hanya krn ga mampu bayar. ga bisa
 dipungkiri, dia emang butuh
 materi, krn dia dr keluarga yg paspasan, tp ada yg
 jauh lebih besar yg
 lebih berharga dari uang, yaitu kelestarian, dan jg
 tanggung jawab dia
 sebagai hamba terhadap Tuhannya yg mewajibkan
 mengamalkan apa yg dia
 bisa. dlm pandangan dia, dia ngajar ikhlas, dia pun
 ingin muridnya
 nerima pelajaran dgn ikhlas. dia nggak ingin ada
 motivasi lain dlm