[teknologia] Re: bbm
sekarang jika ada PLTN di Indonesia, kemana para produsen Batubara/BBM akan menyalurkan produknya? dimana pasti harganya lebih mahal daripada di jual eceran. percayalah sama saya 'mas, batubara/BBM masih akan punya market walau ada saingan seperti PLTN ;) In Fact, dinegara kita.. ada satu pembangkit listrik yg menggunakan Batubara/BBM sebagai bahan bakarnya dimana harga beli Rp 11 dan harga jual bisa Rp 5 TETAPI SEBENARNYA di NEGERI KITA INI JUGA ada Perusahaan Gas Negara yg bisa menjual GAS nya sebagai bahan bakar pembangkit listrik seharga Rp 2,5 dengan harga jual Rp 5 juga... YANG nggak dimengerti kenapa makin banyak PLTB dibading PLTG? (harga merupakan permisalan) masalahnya pembuatan pembangkit listriknya itu mahal untuk PLTN dibandingkan yg lainnya. Kan kaya ginian juga ada di SIMS City ;) Tetapi kalau mau fair, menurut tabel cost energy itu ternyata batubara adlah yg termurah tetapi masalahnya efek lainnya itu yg besar seperti polusi dan sustainbilitynya. Yang paling parah, kota2 di kalimantan (terutama kalimantan timur) yg batubara bertaburan dimana2 ternyata sangat sedikit sekali yg punya pembangkit listriknya memakai batubara dan kebanyakan memakai solar yg sangat mahal. Bayangkan Thailand (banpu) mereka sampai punya tambang lebih dari 5 sites di indonesia hanya untuk supply pembangkit listrik di negara mereka. tapi di perusahaan saya juga males nyupply batubara ke PLN soalnya berbelit2 banget, mendingan export lewat marketing agent. --alex *sudahresign2minggulaludrperusahaanbatubara*
[teknologia] Re: bbm
On 9/30/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Fri, Sep 30, 2005 at 10:42:10PM +0700, G. Ramadhani wrote: Aniwei, kita tidak perlu paranoid dg teknologi nuklir krn satu saat cepat atau lambat, suka atau tidak suka, kita pasti akan memakainya. yo wis. yang penting bbm disubsidi dulu, soalnya reaktor nuklir tidak bisa dibangun dengan pensil dan buku. buat bayar spp saja bisa sekarat. btw, kayaknya masih banyak yang merasa 'kita harus berkorban, menerima kenaikan bbm, demi kemajuan bangsa'. lah iya yang masih sempat bisa berkorban. kalau yang sudah menjadi korban tergencet bertahun-tahun masa masih mau disuruh berkorban. yang diuntungkan Iya mas Adi tapi seperti katanya Dono Kasino Indro maju kena mundur kena,siapapun yg jadi presiden pasti akan menghadapi dilema yang sama. Kalau sesuai yg diberitakan bahwa uang subsidi tinggal 9 trilyun sampai akhir tahun ini,ya gak ada pilihan kecuali kalau mau Rupiah merosot lagi jadi Rp. 15,000 ,atau 20,000 ? debt-rating Indonesia kacau balau,gak ada investasi,demo dimana2,inflasi. perasaan kok tambah ruwet saja (ada/atau tidak ada pt sama saja). kayaknya waktu kuliah cuman diajarin ngomong cas-cis-cus tapi kerja nggak becus. Entar kalu punya anak udah gede disekolahin di India atau China aja,seriously... :) Gak usah bayar mahal untuk sekolah ke Amrik,toh kualitasnya mungkin sama. Carlos
[teknologia] Re: bbm
On Fri, Sep 30, 2005 at 11:04:30AM -, ahutapea wrote: percayalah sama saya 'mas, batubara/BBM masih akan punya market walau ada saingan seperti PLTN ;) minyak tanah naik dari 700 ke 2000. sekarang silakan anda-anda yang sudah merasa bijaksana demi kemajuan bangsa: go figure! barangkali benar, sudah saatnya goreng tempe pakai nuklir. nampaknya sudah pada jago ilmu meringankan tubuh, jadinya kalau ngomong bisa berdiri di awan-awan ;-) Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: bbm
On Friday 30 September 2005 17:31, Patriawan, Carlos wrote: yo wis. yang penting bbm disubsidi dulu, soalnya reaktor nuklir tidak bisa dibangun dengan pensil dan buku. buat bayar spp saja bisa sekarat. btw, kayaknya masih banyak yang merasa 'kita harus berkorban, menerima kenaikan bbm, demi kemajuan bangsa'. lah iya yang masih sempat bisa berkorban. kalau yang sudah menjadi korban tergencet bertahun-tahun masa masih mau disuruh berkorban. yang diuntungkan Iya mas Adi tapi seperti katanya Dono Kasino Indro maju kena mundur kena,siapapun yg jadi presiden pasti akan menghadapi dilema yang sama. iya, seharusnya dari dulu Indonesia udah menghadapi masalah ini, tapi karena terlalu keenakan di subsidi, jadinya keterusan, emang karena mis management negara kita sudah terlalu jauh, Mau ga mau, kita harus hadapi, saya rasa sekarang saat nya kita hadapi dengan mengambil hikmatnya.. cari sisi positif nya, toh pemerintah sudah menaikan BBM, daripada demo terus-terusan mendingan mikir caranya supaya bisa bersaing dan berbuat sesuatu untuk negara kita. hidup memang tidak semakin mudah, tapi semakin sukar Lihat si Jepang, abis di bom habis-habisan, mereka bisa bangun lagi dengan cepat, malah menjadi yang terdepan... -- Indra http://verinux.com - Technology in a smart way http://rtrw.net - Internet untuk Semua http://negaraku.com - negara siapa?
[teknologia] Re: bbm
Pada hari Jumat, tanggal 30/09/2005 pukul 18:41 +0700, G. Ramadhani menulis: selama ribuan tahun. Dari segini sebenarnya tidak jadi masalah krn di Indonesia sini kan banyak pulau2 kecil tak berpenghuni. Yang penting tidak Jual2in aja pulaunya buat modal. Dipertahankan macam Ambalat juga ga banyak manfaat. Penduduk disebar2 di seluruh pelosok, jangan bikin pusing Bang Yos, buat ekonomi baru di situ. Gunakan perangkat lunak bebas. Bikin telepon sendiri, pakai voip, kan ada PT Inti dan PT DI. Aktifkan kembali acara Kamera Ria supaya hormat pada aparat dan Apresiasi Film Indonesia untuk mendengarkan lagu Aku Cinta Buatan Indonesia. Gunakan produk Alim Markus. Stop TV Media. Kembangkan sekolah kejuruan dan politeknik. Mahasiswa yg hobinya tawuran antar fakultas disuruh berantem di gurun pasir atau hutan (seperti kalau megaloman berantem dgn monster biasanya nyingkir ke pinggir), bacok2an juga gpp juga lumayan ngurangi jumlah penduduk. Galakkan gerakan kembali pulang kampung, marsipature hutanabe. Terakhir, jual domain .id.
[teknologia] Re: bbm
On 9/30/05, Indra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote: On Friday 30 September 2005 17:31, Patriawan, Carlos wrote: yo wis. yang penting bbm disubsidi dulu, soalnya reaktor nuklir tidak bisa dibangun dengan pensil dan buku. buat bayar spp saja bisa sekarat. btw, kayaknya masih banyak yang merasa 'kita harus berkorban, menerima kenaikan bbm, demi kemajuan bangsa'. lah iya yang masih sempat bisa berkorban. kalau yang sudah menjadi korban tergencet bertahun-tahun masa masih mau disuruh berkorban. yang diuntungkan Iya mas Adi tapi seperti katanya Dono Kasino Indro maju kena mundur kena,siapapun yg jadi presiden pasti akan menghadapi dilema yang sama. iya, seharusnya dari dulu Indonesia udah menghadapi masalah ini, tapi karena terlalu keenakan di subsidi, jadinya keterusan, emang karena mis management negara kita sudah terlalu jauh, Mau ga mau, kita harus hadapi, saya rasa sekarang saat nya kita hadapi dengan mengambil hikmatnya.. cari sisi positif nya, toh pemerintah sudah menaikan BBM, daripada demo terus-terusan mendingan mikir caranya supaya bisa bersaing dan berbuat sesuatu untuk negara kita. hidup memang tidak semakin mudah, tapi semakin sukar Lihat si Jepang, abis di bom habis-habisan, mereka bisa bangun lagi dengan cepat, malah menjadi yang terdepan... Jepang period udah stagnant,sekarang raja baru: India dan China. Ada quote yg menarik dari Thomas Friedman of The New York Times When we were young kids growing up in America, we were told to eat our vegetables at dinner and not leave them. Mothers said, 'think of the starving children in India and finish the dinner.' And now I tell my children: 'Finish your math homework. Think of the children in India who would make you starve, if you don't.' Practically,Indonesians are now starving because of the success of the Indians and Chineese. Carlos
[teknologia] Re: bbm
On Sat, Oct 01, 2005 at 02:17:06AM +, Indra Tjahjono wrote: iya, seharusnya dari dulu Indonesia udah menghadapi masalah ini, tapi karena terlalu keenakan di subsidi, jadinya keterusan, emang karena mis management negara kita sudah terlalu jauh, Mau ga mau, kita harus hadapi, saya rasa sekarang saat nya kita hadapi dengan mengambil hikmatnya.. he..he.. ok (btw, dari mana kesimpulan 'keenakan disubsidi'? tidak ada yang enak, dan sebenarnya rakyat kecil itu tidak pernah enak lho, kesalahan/mismanagemen/whatever bukan alasan untuk membuat rakyat kecil jadi keranjang sampah): - Indonesia tidak maju-maju karena dijajah belanda bertahun-tahun - Pemerintah Orde Baroe membuat rakyat terbuai dengan subsidi BBM - Pemerintah sekarang kolaps, subsidi ditarik. Logis bukan? *) setidaknya kalau logika perguruan tinggi (propesor cing!) sama dengan logika taman kanak-kanak, di atas ito klop, bahasa latinnya tumbu oleh tutup. sekarang pertanyaannya: - siapa yang harus paling banyak mengambil hikmah dari kenaikan harga BBM? buat rakyat kecil: HIKMAH SOEDAH MENOEMPOEK!!! kayaknya beneran deh, perguruan tinggi sebaiknya ditutup saja daripada jadi pemeras legal. Salam, P.Y. Adi Prasaja *) boleh percaya boleh tidak, negara ini dibangun dengan logika memelas. isinya dari dulu mengeluh terus, yang dulu gini lah, yang dulu gitu lah. padahal cuman MTTM - TIJUMBOU http://ahbeng.vlsm.org/aob-5.html
[teknologia] Re: bbm
At 09:14 29/09/2005, you wrote: Ada usulan lain? PS: kalau bisa masukan juga unsur teknologi, ini kan milis teknologia :-P Mulai memikirkan sumber energi alternatif. Tinggalkan solar dan batubara untuk pembangkit listrik. Kita ganti dengan tenaga nuklir. --dhani
[teknologia] Re: bbm
On Thu, Sep 29, 2005 at 09:14:38AM +0700, Oskar Syahbana wrote: Ya caranya (salah satunya) itu tadi... galakan lagi program cinta produk dalam negeri. Bisa juga di atur dengan keputusan pajak. Jadi semakin kaya seseorang, pajaknya juga semakin gede. Sekarang juga udah seperti itu sih, pajak progresif, tapi implementasi di lapangannya yang bermasalah. Hal lain yang bisa dilakukan ya melalui institusi pendidikannya. Kita sudah terlalu lama di suruh diam dan duduk mendengarkan di usia kita yang sangat produktif. Dengan pemberlakuan KBK, hal itu pun tidak jauh berbeda. Hanya sekolah - sekolah tertentu saja (dan biayanya tentu mahal) yang dapat merangsang kreatifitas anak didiknya (yang akhirnya dalam jangka panjang mengubah mental bangsa ini). karet itu ada yang liat, ada yang rapuh, ada yang ditarik sedikit saja sudah putus, ada yang bisa ditarik sampai melar banget tidak putus. ada orang yang bisa berpikir jauh kedepan, ada orang yang isi kepalanya cuman apa yang mau dikerjakan (makan) besok, bahkan, isi kepalanya ada yang cuman berisi ketakutan apa yang bisa dilakukan sekarang. ada di sini yang masih bisa berceloteh gimana kalau naik sepeda saja, atau .. ehem .. ini kan teknologi :-) ada yang membayangkan bagaimana kalau gas yang kita keluarkan lewat belakang di-dispatch sedemikian rupa, barangkali dengan packet mangling atau mungkin dengan fwmark, supaya bisa jadi bahan bakar mobil misalnya. mobil bisa diganti sepeda masih bisa hidup? bisa! okay, ada yang masih mampu menerima kenaikan BBM sebagai batas kewajaran. wis sak kudune ngono. bijaksana sekali. kita ini berpikir, seolah-olah kenaikan BBM cuman mengena orang-orang yang bermobil saja, bersepeda motor saja. lupa kalau itu dipakai juga untuk mengendalikan pabrik tekstil dll. lupa kalau roda perekonomian, jalur distribusi ekonomi kita ditopang oleh candu yang namanya BBM. jadi siapa yang terkena dampak kenaikan BBM? orang yang bermobil? ya tidak lah, mereka masih bisa berpikir bagaimana untuk naik sepeda saja, yang entah sudah buta/budeg, lupa bagaimana hidup orang yang jangan kan mobil sepeda saja tidak punya. cinta produk dalam negri? ok. bagaimana pengurangan subsidi bbm bisa merangsang perekonomian? melalui institusi pendidikan? duh .. mimpi kali ye. di jakarta ini (kira-kira) ada 1jt mobil, berapa liter perhari, berapa rupiah bisa 'dihemat' dengan kenaikan bbm? dan anda tahu berapa santunan kepada orang miskin yang cuma diberikan sekali? :-) 'anda-anda' (bukan *anda*) mungkin rajin mengkritik pemerintah, dpr, yang karena sudah bergelimang kemewahan, jadi lupa sama orang kecil. in some sort .. kita melakukan hal yang sama. ada (banyak!) yang berdemo, ada (banyak mobil!) yang mengantri bbm. ironis bukan? di tengah-tengah orang-orang yang resah karena phk, kita cuman bilang: itu sudah risiko yang harus ditanggung oleh bangsa ini, kita harus realistis. pakai sepeda aja :-) ironis bukan? Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: bbm
On Thu, Sep 29, 2005 at 09:33:15AM -0700, Patriawan, Carlos wrote: Btw mahasiswa salah demo tuh,harusnya jangan demo pemerintah,demo dong Kedubes Kuwait,Kedubes Arab Saudi, Kedubes Oman ... iya, dan saya yakin, mereka akan dengan penuh perhatian dan pengertian mendengarkan protes kita, dan mengeluarkan kata-kata manis: emang gue pikirin. pemerintah itu sudah kolaps, menarik subsidi bbm, karena memang tidak ada yang bisa dilakukan. habis nggak ada yang kasih alternatif. bukannya di sini banyak perguruan tinggi yang bergengsi walaupun bayarnya mahal? walaupun petentang-petenteng ngotot ngomong kalau biaya pendidikan memang mahal? tapi waktu diharapkan hasil dari kemahalannya itu, dengan entengnya bergaya jual mahal, mengedepankan prinsip luhur warisan leluhur: diam itu emas (atau barangkali malu karena alumninya menjelma jadi koruptor hi..hi..). tutup semua perguruan tinggi, tutup semua industri dan kantor-kantor, toh orang kuliahan sudah gak ada. kalau gitu, gulingkan semua gedung- gedung bertingkat, jual semua kendaraan bermotor ke luar negri. nah, habis itu kita bisa asik bersepeda saja, dan sudah gak perlu apa-apa lagi kan, kan sudah tidak ada apa-apa? he..he.. Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: bbm
On Fri, Sep 30, 2005 at 07:34:24AM +0700, G. Ramadhani wrote: Energi nuklir masih lebih efisien drpd batubara. Sebagai bayangan, kalau pembakaran 1 kg batubara berkualitas baik cuma menghasilkan energi panas sekitar 7,2 kilo-kalori, maka energi fisi yg dibebaskan 1 kg uranium bisa mencapai 19 x 10^9 kilo-kalori. Lumayan kan? kalau ini dipakai massal. limbahnya mau anda buang ke mana mas? didaur ulang jadi peluru pistol mainan anak-anak? :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: bbm
On 9/29/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 9/30/05, G. Ramadhani [EMAIL PROTECTED] wrote: Energi nuklir masih lebih efisien drpd batubara. Sebagai bayangan, kalau pembakaran 1 kg batubara berkualitas baik cuma menghasilkan energi panas sekitar 7,2 kilo-kalori, maka energi fisi yg dibebaskan 1 kg uranium bisa mencapai 19 x 10^9 kilo-kalori. Lumayan kan? 70% kebutuhan listrik Prancis diperoleh dari nuklir. 33% kebutuhan listrik Jepang didapat dari nuklir. Kapal perang bertenaga nuklir sudah ada. Kapal selam juga. Mobil bertenaga nuklir kalau ditabrak truk tronton bisa meledug? :-) btw. sekarang sudah mulai diproduksi massal mobil yang hybrid: minyak+other. Other = baterai Ni-Cd, fuel cell, minyak dari tumbuhan, ethanol, dll. Kendaraan yang tanpa minyak sama sekali sebenarnya juga sudah ada (masih diuji coba dengan meminjamkannya ke konsumen). kalo mobil hybrid emang udah banyak dipake dipasaran dan dapat banyak keringanan dari pemerintahan g. bush,yang terakhir untuk pemilik mobil hybrid boleh untuk mengambil jalur 3-in-1 tanpa perlu ada dua org atau lebih. Oh ya,di national geographic juga sudah ada penemuan dari spore,dimana air pipis bisa dijadikan power untuk device yg perlu listrik kecil2 saja seperti handphone,smartcard,etc. Carlos
[teknologia] Re: bbm
On 9/30/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh ya,di national geographic juga sudah ada penemuan dari spore,dimana air pipis bisa dijadikan power untuk device yg perlu listrik kecil2 saja seperti handphone,smartcard,etc. Baunya itu, Om. :-) Di Singapore sih air pipis pun bisa dijadikan air minum.
[teknologia] Re: bbm
On Sep 30, 2005, at 8:56 AM, adi wrote: On Fri, Sep 30, 2005 at 07:34:24AM +0700, G. Ramadhani wrote: Energi nuklir masih lebih efisien drpd batubara. Sebagai bayangan, kalau pembakaran 1 kg batubara berkualitas baik cuma menghasilkan energi panas sekitar 7,2 kilo-kalori, maka energi fisi yg dibebaskan 1 kg uranium bisa mencapai 19 x 10^9 kilo-kalori. Lumayan kan? kalau ini dipakai massal. limbahnya mau anda buang ke mana mas? didaur ulang jadi peluru pistol mainan anak-anak? :-) Kl kata orang Indonesia mah ... Yang penting sekarang ... urusan ke depan, biar entar aja yg ngurusin :)) -- Dicky Wahyu Purnomo http://massaint.or.id *i use ibook for coding, i use macmini for monitoring - i use acer veriton for my foot rest*
[teknologia] Re: bbm
On Fri, Sep 30, 2005 at 10:22:22AM +0900, baskara wrote: btw. sekarang sudah mulai diproduksi massal mobil yang hybrid: minyak+other. Other = baterai Ni-Cd, fuel cell, minyak dari tumbuhan, ethanol, dll. Kendaraan yang tanpa minyak sama sekali sebenarnya juga sudah ada (masih diuji coba dengan meminjamkannya ke konsumen). ini dalam konteks penerepan teknologi untuk 'memperbaiki' (macam permak jeans :-) bangsa ini atau teknologi di dalam menara gading. kita lihat masalah real: (mesin) mobil tidak bisa bikin sendiri, pesawat mainan bekas dari luar kita pakai untuk mengangkut penumpang, yang kalau jatuh, wawancara semua seperti koor menjawab: 'masih dicari penyebabnya apakah kesalahan teknis atau human error' (duh! anak tk saja bisa). yang bisa dilakukan (dalam jangka pendek, teknologi komputasi) adalah: - mengurangi ketergantungan dari luar. itu pun cuma bandwidth, software yang paling mudah, kalau mesinnya mah, katanya masih nanti-nanti, walaupun sudah ada yang ngomong chap-chip-chap-chip, tapi semua perangkat masih impor. kurangi ketergantungan kepada yahoo, gmail dll. komunitas bekerja sama mengembangkan 'content' lokal. jangan nunggu pemerintah yang sudah keok. - pengembangan teknologi (software, support, servcie) yang bisa di-'expor' ke luar. - pada gilirannya nanti mengurangi pengeluaran devisa, atau bahkan menambah walaupun kecil. every little bit helps. - jangan berantem saja, apalagi untuk service ke publik yang melibatkan duit. jangan mengabaikan user demi atau berkedok dibalik kesepakatan dan kesantunan dan aturan main. ya .. minimal di mana milis ini berada bisa jadi simbol tingkat keprihatinan kita terhadap apa-apa yang terjadi sekarang di sini. Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: bbm
On Friday 30 September 2005 08:56, adi wrote: sekitar 7,2 kilo-kalori, maka energi fisi yg dibebaskan 1 kg uranium bisa mencapai 19 x 10^9 kilo-kalori. Lumayan kan? kalau ini dipakai massal. limbahnya mau anda buang ke mana mas? didaur ulang jadi peluru pistol mainan anak-anak? :-) sebenarnya masalah utama dengan nuklir itu harganya jauh lebih murah dibandingkan energi lain dan non renewable energy. artinya kalau sudah biasa pakai nuklir dan nuklirnya habis, gak ada energi lain yang bisa menggantikannya. kalau soal limbah, energi yang sekarang kita pakai (BBM) juga punya limbah :) hanya saja limbah yang ditimbulkan limbah nuklir terkonsentrasi di satu tempat dan gak merata di atmosfer bumi, mengenai mana yang lebih baik, itu terserah masing-masing :) -- http://priyadi.net
[teknologia] Re: bbm
On 9/30/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Fri, Sep 30, 2005 at 10:22:22AM +0900, baskara wrote: btw. sekarang sudah mulai diproduksi massal mobil yang hybrid: minyak+other. Other = baterai Ni-Cd, fuel cell, minyak dari tumbuhan, ethanol, dll. Kendaraan yang tanpa minyak sama sekali sebenarnya juga sudah ada (masih diuji coba dengan meminjamkannya ke konsumen). ini dalam konteks penerepan teknologi untuk 'memperbaiki' (macam permak jeans :-) bangsa ini atau teknologi di dalam menara gading. Maksudnya teknologi di dalam menara gading? Kalau ingin membuat solusi untuk negara sendiri, menurut saya: jangan membuat teknologi yang sama dengan yang sudah dibuat orang di luar.
[teknologia] Re: bbm
di sini, air pipis pun bisa buat ngobatin sakit mata *ada teman yang biasa begitu*On 9/30/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: On 9/30/05, Patriawan, Carlos [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh ya,di national geographic juga sudah ada penemuan dari spore,dimana air pipis bisa dijadikan power untuk device yg perlu listrik kecil2 saja seperti handphone,smartcard,etc.Baunya itu, Om. :-)Di Singapore sih air pipis pun bisa dijadikan air minum.-- -Mengambil paket Ubuntu http://godzalli.blogspot.com/2005/09/mengambil-paket-ubuntu.html
[teknologia] Re: bbm
On Fri, Sep 30, 2005 at 11:33:25AM +0900, baskara wrote: Maksudnya teknologi di dalam menara gading? sorry, saya lupa bahwa ukuran itu relatif :-) Kalau ingin membuat solusi untuk negara sendiri, menurut saya: jangan membuat teknologi yang sama dengan yang sudah dibuat orang di luar. nampaknya fakta berbicara lain. taiwan, india, cina, jepang (yang terakhir agak beda) berlomba-lomba melakukan reimplementasi dan berhasil. bukan berarti 'ide' itu sendiri tidak bagus, tapi kalau saya, lakukan yang bisa dilakukan tanpa restriksi. seperti cari pasangan hidup semakin banyak syarat semakin sedikit pilihan yang masuk kategori, semakin besar kemungkinan jadi bujang lapuk atau perawan tua he..he.. Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: bbm
On 9/30/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Fri, Sep 30, 2005 at 11:33:25AM +0900, baskara wrote: Maksudnya teknologi di dalam menara gading? sorry, saya lupa bahwa ukuran itu relatif :-) Kalau ingin membuat solusi untuk negara sendiri, menurut saya: jangan membuat teknologi yang sama dengan yang sudah dibuat orang di luar. nampaknya fakta berbicara lain. taiwan, india, cina, jepang (yang terakhir agak beda) berlomba-lomba melakukan reimplementasi dan berhasil. bukan berarti 'ide' itu sendiri tidak bagus, tapi kalau saya, lakukan yang bisa dilakukan tanpa restriksi. seperti cari pasangan hidup semakin banyak syarat semakin sedikit pilihan yang masuk kategori, semakin besar kemungkinan jadi bujang lapuk atau perawan tua he..he.. Salam, P.Y. Adi Prasaja gue sih lebih cenderung melihat adanya conspiracy theory untuk persoalan bahan bakar dan bahan bakar alternatif. sekarang jika ada produsen minyak yg selama ini laku kenapa dia harus mikirin bahan bakar alternatif? dimana bahan bakar alternatif tersebut akan mematikan usahanya dia. hal ini pun pasti berlaku juga di dunia.. nggak hanya di Indonesia. sekarang jika ada PLTN di Indonesia, kemana para produsen Batubara/BBM akan menyalurkan produknya? dimana pasti harganya lebih mahal daripada di jual eceran. In Fact, dinegara kita.. ada satu pembangkit listrik yg menggunakan Batubara/BBM sebagai bahan bakarnya dimana harga beli Rp 11 dan harga jual bisa Rp 5 TETAPI SEBENARNYA di NEGERI KITA INI JUGA ada Perusahaan Gas Negara yg bisa menjual GAS nya sebagai bahan bakar pembangkit listrik seharga Rp 2,5 dengan harga jual Rp 5 juga... YANG nggak dimengerti kenapa makin banyak PLTB dibading PLTG? (harga merupakan permisalan) coba tolong yg jago jadi detektif (bukan .. bukan detektid.. :D) ditelusuri bener nggak info tersebut? klik link berikut kalau ingin tahu alternatip lain sumber energy: http://malesbanget.com/lihat.php?go=artikelview=32page=1 -- Bi[G] http://www.7sphere.com Y!:br4ind4m4ge Gmail:[EMAIL PROTECTED] http://blog.adypermadi.com http://www.adypermadi.com
[teknologia] Re: bbm
soale, kayune wis habis di tebang mas dan di gondol konglomelarat, makanya pada make BBM, jarene biar ngga kena asép heheheh lagian khan gaya gitu lho kalau naik honda (Sepeda motor) timbangane numpak pit (sepeda engkol ), coba sak iki tanya sama anak di desa, mana ada yang mau naik sepeda, pokoknya mesti pake honda walaupun ngutang dan bayare tiap panen hahahaha, hehaehehe jadi inget sebulan lalu saya di sweden dan sewa sepeda untuk kerja selama seminggu 500 krone (50€) karena disana ngga ada yang gengsi tuch naik sepeda, bahkan sepeda saya ikut nginep di hotel bintang 5, orang hotel bilang pak sepedanya biar kami masukan temat khusus di hotel heheheh , udah gitu kalau naik mobil atau taxi mahal sekali, jadi alternatifnya naik sepeda selain muraj sehat. hehehe coba orang di indonesia bisq nyonto gitu sama orang di swedia, belanda, france, yang ngga perlu gengsi untuk make sepeda ontel.walaupun make jas dan dasi lengkap buat meeting . back to nature adjie On 9/28/05, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ingat pas liburan SMP, pulang ke kampung nenek moyang di Klaten. Dari stasiun kereta api ke pelosok kami naik Delman. Di rumah nenek, saya dibuatkan air panas untuk mandi dengan menggunakan tungku dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Setelah malam tiba, nenek saya menyalakan lampu ublik, dengan bahan bakan minyak klentik (minyak kelapa). Saya nonton TVRI di rumah tetangga dengan accu sebagai sumber dayanya. (Accu ini di cash tiap minggu di kuto yang sudah ada jaringan listriknya) Besoknya diajak jalan-jalan Paklik ke kota dengan naik sepeda kebo. Saya tidak melihat adanya kebutuhan pada BBM waktu itu. Tapi jaman sudah berubah, sekarang anak-anak muda di desa saya sudah naik motor semua. Bulik saya sudah pake kompor gas. Tiap warung sudah menyediakan Minyak tanah / bensin. Jadi saya yakin, saat ini Paklik saya sedang antri di pombensin sambil membawa drum :-P. Dengan ditemukannya minyak bumi, ada banyak manfaat yang dibawanya. Dan juga membuat kita semakin tergantung pada BBM. Ketika BBM mulai jarang dan kita makin tergantung, jadilah seperti sekarang ini. Maaf, sekedar memecah kesunyian. --- Aris
[teknologia] Re: bbm
2005/9/28, Adjie [EMAIL PROTECTED]: soale, kayune wis habis di tebang mas dan di gondol konglomelarat, makanya pada make BBM, jarene biar ngga kena asép heheheh lagian khan gaya gitu lho kalau naik honda (Sepeda motor) timbangane numpak pit (sepeda engkol ), loh di sini udah boleh top reply yah? *siul2* -- A r j u n a I am a worker, like my father before me (mod tm)
[teknologia] Re: bbm
Yang perlu dianalisa,kenaikan BBM ini ada hubunganya dengan globalisasi dan sektor IT secara tidak langsung. Faktor terbesar untuk future crude oil dan natural gas ditentukan dari liquiditas (supply/demand).Untuk supply dari dulu sudah diketahui kalau supply konstant menurun jadi tidak ada yang baru disini,yang diluar perkiraan adalah increasing demand dari dua negera new economy yaitu India dan China.Selain tentunya demand dari AS (yang predictable) dan negara lain seperti eastern europe.Analisa selengkapnya yang dikumpulkan dari para market analist ada di blogs saya :) Yang jadi pertanyaan,kenapa kedua negara tsb bisa butuh oil sangat besar ? ini karena ekonomi mereka yang booming terutama dari Inflow investor atau perushaan yang pindah/outsource/manufacturing ke India dan China (Shanghai). Gua sendiri agak impressed waktu tahu 5-10 tahun lalu,gaji engineer IT di India hampir sama dengan di Indonesia,tapi sekarang triple atau bahkan naik 5 kali,skrg gak susah untuk cari gaji IT guy middle level di Bangalore dengan gaji sekitar 25-30 juta per-bulan.Sekarang juga pershaan amrika/jepang/yurep bukan cuman outsource lagi ke India tapi malah pindah total,rekruitmen dilakukan bahkan sebelum lulus. Nah kalau story tentang China semuanya udah tahu.Lihat aja Shanghai seperti apa skrg,lihat betapa takutnya US corporation dengan kompetisi dari China yang bisa beri harga half price untuk semua produk yang dijual US company. (Nah jadi mengerti skrg kenapa Kongress AS mati-matian minta agar China unpeg Yuan thd Dollar). Walhasil dari kemajuan India+China,mereka butuh resource yang lebih tinggi,termasuk Oil (now you know why China is aggressively willing to buy Unocal and PetroKazakhstan,after China bought IBM PC Division). Balik ke masalah Indonesia,kita tahu permasalahanya,ada subsidi oil yang sangat besar semtara kita sudah oil importer,perlu beli minyak yang menggunakan US Dollar,sementara budget juga menipis.Budget untuk oil subsidi tsb lebih dari budget untuk pendidikan + Kesehatan. Ironis yach,untuk kemajuan yang terjadi di negara lain,harus dibayar secara tidak langsung oleh negara yang lebih (economically dan politically) lemah... Terus kalau ditanya,siapa negara yg paling untung dari kenaikan BBM : ya negara Arabs. Jalan keluar Untuk Indonesia,selain mengandalkan alternative energy resources,long termnya Indonesia mesti jadi negara yang pandai memanfaatkan globalisasi,di abad 21 negara yg berhasil bukan negara yg punya banyak natural resources,tapi SDM,seperti yg dilakukan China dan India. Carlos On 9/28/05, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote: soale, kayune wis habis di tebang mas dan di gondol konglomelarat, makanya pada make BBM, jarene biar ngga kena asép heheheh lagian khan gaya gitu lho kalau naik honda (Sepeda motor) timbangane numpak pit (sepeda engkol ), coba sak iki tanya sama anak di desa, mana ada yang mau naik sepeda, pokoknya mesti pake honda walaupun ngutang dan bayare tiap panen hahahaha, hehaehehe jadi inget sebulan lalu saya di sweden dan sewa sepeda untuk kerja selama seminggu 500 krone (50€) karena disana ngga ada yang gengsi tuch naik sepeda, bahkan sepeda saya ikut nginep di hotel bintang 5, orang hotel bilang pak sepedanya biar kami masukan temat khusus di hotel heheheh , udah gitu kalau naik mobil atau taxi mahal sekali, jadi alternatifnya naik sepeda selain muraj sehat. hehehe coba orang di indonesia bisq nyonto gitu sama orang di swedia, belanda, france, yang ngga perlu gengsi untuk make sepeda ontel.walaupun make jas dan dasi lengkap buat meeting . back to nature adjie On 9/28/05, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ingat pas liburan SMP, pulang ke kampung nenek moyang di Klaten. Dari stasiun kereta api ke pelosok kami naik Delman. Di rumah nenek, saya dibuatkan air panas untuk mandi dengan menggunakan tungku dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Setelah malam tiba, nenek saya menyalakan lampu ublik, dengan bahan bakan minyak klentik (minyak kelapa). Saya nonton TVRI di rumah tetangga dengan accu sebagai sumber dayanya. (Accu ini di cash tiap minggu di kuto yang sudah ada jaringan listriknya) Besoknya diajak jalan-jalan Paklik ke kota dengan naik sepeda kebo. Saya tidak melihat adanya kebutuhan pada BBM waktu itu. Tapi jaman sudah berubah, sekarang anak-anak muda di desa saya sudah naik motor semua. Bulik saya sudah pake kompor gas. Tiap warung sudah menyediakan Minyak tanah / bensin. Jadi saya yakin, saat ini Paklik saya sedang antri di pombensin sambil membawa drum :-P. Dengan ditemukannya minyak bumi, ada banyak manfaat yang dibawanya. Dan juga membuat kita semakin tergantung pada BBM. Ketika BBM mulai jarang dan kita makin tergantung, jadilah seperti sekarang ini. Maaf, sekedar memecah kesunyian. --- Aris
[teknologia] Re: bbm
tolong ya supaya gak melakukan top posting di milis ini. berikut kutipan tatib milis di http://teknoblogia.blogspot.com/ Dilarang melakukan top-posting (me-reply di atas quote). Pembaca butuh kaitan antara tulisan anda dengan tulisan yang anda reply (hapus dulu kalimat yang tidak perlu). Terima kasih atas perhatiannya :) -- http://priyadi.net
[teknologia] Re: bbm
On 9/29/05, Priyadi Iman Nurcahyo [EMAIL PROTECTED] wrote: tolong ya supaya gak melakukan top posting di milis ini. berikut kutipan tatibmilis di http://teknoblogia.blogspot.com/ Mungkin lupa mas Pri, daku juga kadang - kadang suka top posting secara ga sengaja :-) Dilarang melakukan top-posting (me-reply di atas quote). Pembaca butuh kaitan antara tulisan anda dengan tulisan yang andareply (hapus dulu kalimat yangtidak perlu).Terima kasih atas perhatiannya :)--http://priyadi.net Anyway... Mau subsidi dicabut kek, mau engga kek, yang perlu diubah dari bangsa Indonesia itu ya mentalnya. Sebenarnya bagus juga dulu ada program pemerintah Aku cinta produk dalam negeri agar kita engga cuma bisa jadi importir saja. Tapi kok sekarang program itu engga lagi kedengeran ya gaungnya? Pemerintah yang selalu berganti - ganti kebijakan juga menyumbang tuh terhadap kegagalan produk ini. Padahal kalau diberi tax incentive, saya rasa mental Indonesia bisa diubah secara perlahan deh agar engga menjadi net importer.-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://blog.permagnus.com/
[teknologia] Re: bbm
On Thu, Sep 29, 2005 at 12:40:06AM +0700, Oskar Syahbana wrote: Mau subsidi dicabut kek, mau engga kek, yang perlu diubah dari bangsa Indonesia itu ya mentalnya. Caranya? mudah-mudahan one-liner tidak dilarang :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: bbm
On 9/29/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Thu, Sep 29, 2005 at 12:40:06AM +0700, Oskar Syahbana wrote: Mau subsidi dicabut kek, mau engga kek, yang perlu diubah dari bangsa Indonesia itu ya mentalnya.Caranya? mudah-mudahan one-liner tidak dilarang :-) Salam,P.Y. Adi Prasaja Ya caranya (salah satunya) itu tadi... galakan lagi program cinta produk dalam negeri. Bisa juga di atur dengan keputusan pajak. Jadi semakin kaya seseorang, pajaknya juga semakin gede. Sekarang juga udah seperti itu sih, pajak progresif, tapi implementasi di lapangannya yang bermasalah. Hal lain yang bisa dilakukan ya melalui institusi pendidikannya. Kita sudah terlalu lama di suruh diam dan duduk mendengarkan di usia kita yang sangat produktif. Dengan pemberlakuan KBK, hal itu pun tidak jauh berbeda. Hanya sekolah - sekolah tertentu saja (dan biayanya tentu mahal) yang dapat merangsang kreatifitas anak didiknya (yang akhirnya dalam jangka panjang mengubah mental bangsa ini). Ada usulan lain? PS: kalau bisa masukan juga unsur teknologi, ini kan milis teknologia :-P-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/ http://blog.permagnus.com/
[teknologia] Re: bbm
On 9/28/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 9/29/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Thu, Sep 29, 2005 at 12:40:06AM +0700, Oskar Syahbana wrote: Mau subsidi dicabut kek, mau engga kek, yang perlu diubah dari bangsa Indonesia itu ya mentalnya. Caranya? mudah-mudahan one-liner tidak dilarang :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja Ya caranya (salah satunya) itu tadi... galakan lagi program cinta produk dalam negeri. Bisa juga di atur dengan keputusan pajak. Jadi semakin kaya seseorang, pajaknya juga semakin gede. Sekarang juga udah seperti itu sih, pajak progresif, tapi implementasi di lapangannya yang bermasalah. Hal lain yang bisa dilakukan ya melalui institusi pendidikannya. Kita sudah terlalu lama di suruh diam dan duduk mendengarkan di usia kita yang sangat produktif. Dengan pemberlakuan KBK, hal itu pun tidak jauh berbeda. Hanya sekolah - sekolah tertentu saja (dan biayanya tentu mahal) yang dapat merangsang kreatifitas anak didiknya (yang akhirnya dalam jangka panjang mengubah mental bangsa ini). Ada usulan lain? PS: kalau bisa masukan juga unsur teknologi, ini kan milis teknologia :-P hehehe...cara yang diatas kan yang memang sepatutnya dijankan *regardless* BBM naik atau tidak. Sebenarnya yang punya dampak paling real dan cepat ini kalau ada major investment asing baru ke Indonesia,efeknya langsung pada penguatan rupiah,employment,knowledge/information transfer,etc...Arah-nya SBY sudah benar sebenarnya,cuman ya itu.kita masih dalam tahap perubahan sampai satu atau dua dekade kedepan.Harus sabar. Investment IT ke Indonesia ? heheheno comment dululah,tapi dulu gua pernah denger ada rumor diskusi 4 mata SBY dan BG(om gates),tapi dari insider kontak gw kayaknya materinya belum sesuai yg di-impikan. Carlos
[teknologia] Re: bbm
Iya sih, naik sepeda itu enak, asal kotanya datar, bukan naik turun bukit kayak Bandung, kecuali kalau mau pengen punya otot betis (kempol) yang kayak kawat :)) *kasihan deh kalo lihat tukang becak di bandung yang kuat-kuat* -affan
[teknologia] Re: bbm
Iya sih, naik sepeda itu enak, asal kotanya datar, bukan naik turun bukit kayak Bandung, kecuali kalau mau pengen punya otot betis (kempol) yang kayak kawat :)) *kasihan deh kalo lihat tukang becak di bandung yang kuat-kuat* Jaman tahun 60'an sih waktu orang tua saya masih kuliah di UNPAD, mereka sering naik sepeda.. Rumah daerah geger kalong.. :) Gak tau beda apa ngga' bandung thn 60 an sama sekarang.. mungkin sekarang plus macet ya. :) Ma'af OOT.. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id