Re: [Urang Sunda] sedih euy....di Sukabumi oge rawan pangan

2006-01-22 Terurut Topik DSW





amin...

  - Original Message - 
  From: 
  ikmals 
  To: urangsunda@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, 23 January, 2006 
11:56
  Subject: [Urang Sunda] sedih euydi 
  Sukabumi oge rawan pangan
  
  Assalamu'alaikum Wr. Wb.
   
  Nagn bisa bati ngaheruk wae, maso warta di Kompas ngeunaan dulur nu 
  di Sukabumi kakeunaan rawan pangan, deudeuh teuing kidulur, mugya sing sabar 
  dina kaayaan walurat, sing di pasihan rizki nu sae tur Halal, amiin 

   
  ikmal
  pituin Sukabumi 
   
  =
   
  Rawan Pangan di Sukabumi, Ratusan Warga Makan Ganyong(Kompas 
  Minggu)Sedikitnya 100 warga Kampung Cimarayah, Ciujung, danSeuseupan, 
  Desa Walangsari Kecamatan Kalapanunggal,Kabupaten Sukabumi, dilaporkan 
  menderita rawan pangan. Ratusan warga yang berada di kaki Gunung Halimun 
  itu, hanyamampu makan nasi atau bubur sekali dalam sehari. Selebihnya 
  perut mereka diganjal dengan singkong, ganyong(sejenis talas), talas, atau 
  pisang yang direbus. Sejauh ini tidak tercatat adanya warga yang jatuh 
  sakit ataumeninggal akibat musibah rawan pangan tersebut.Berdasarkan 
  pemantauan di lapangan Minggu (22/1) sebenarnyakondisi memprihatinkan ini 
  sudah berlangsung lama. Namun, dalam sepekan terakhir ini kondisinya 
  semakinmemprihatinkan. Masalahnya, bantuan dari para tetangga 
  yangterbilang mampu sudah terhenti. Kondisi serupa ternyata ditemukan 
  juga di KampungCimanggutengah, Desa Kabandungan Kecamatan Kabandungan. 
  Di desa ini,tercatat ada 104 jiwa yang menderita rawan pangan, 
  sebagian besar adalahjompo yang pada umumnya berusia di atas 60, 
  tetapi masih bekerjasebagai pemetik teh di Perkebunan Jayanegara Indah 
  dengan pendapatan rata-rata Rp 1.250/hari. Sebagian dari parajompo ini 
  bertempat tinggal di gubuk perkebunan.Salah satu tokoh masyarakat di 
  Kabupaten Sukabumi, MarwanHamdani mengatakan, kasus rawan pangan di 
  Kabupaten Sukabumi sebenarnya ibarat gunung es. Kejadian serupa sudah 
  lama terjadi dibeberapa daerah lainnya terutama di wilayah Sukabumi 
  selatan. "Ini persoalan serius dan akut bagi kabupaten 
  Sukabumi,sementara pemerintah daerah belum mampu mengatasinya 
  secaraterencana," kata Marwan, yang juga salah satu penguruspartai 
  politik (Parpol) itu.Menurut dia, kemiskinan di Sukabumi lebih disebabkan 
  oleh ketimpangan struktural yang membuat kehidupan para petani di 
  daerah tidak berdaya dalam menghadapi realitas hidupnya.Para petani yang 
  sebagian besar hanya berkapasitas sebagaiburuh tani atau buruh 
  perkebunan itu, katanya, tersisihkan secaraekonomi akibat tidak adanya 
  perhatian serius dari pemerintah.Seperti dilansir media massa, Ny Erum 
  (65), Ny. Een (50),Saol (40) tiga keluarga penderita rawan pangan di 
  KampungCimarayah menyebutkan, sejak dua pekan terakhir, singkong, ubi 
  jalar,atau pisang mentah, menjadi menu pokok yang dikonsumsi dua 
  kalidalam sehari. Sedangkan nasi atau bubur nasi --kalau ada-- 
  hanyadimakan pada siang hari. "Bagi saya tidak makan nasi duahari 
  berturut-turut dianggap sudah biasa. Tapi, anak-anak harus tetap makan 
  nasi atau bubur," kata Saol. Diakui warga, sebagian besar penderita rawan 
  pangan,sebelumnya bekerja di perkebunan. Namun, baru-baru ini 
  perkebunantersebut gulung tikar. Akibatnya, karyawan harian di 
  perusahaan itu berhenti 
  bekerja. 
  Sedangkan di Cimanggu Tengah, sebagaimana diakui oleh 
  KadesKabandungan, Tata Saklan, penderitaan ke-14 warganya 
  inisebenarnya sudah berlangsung lama. Namun, mereka tetap bertahan 
  karena pada saat-saat tertentu mendapat bantuandari pembelian beras miskin 
  atau bantuan lainnya. "Di kompleks perkebunan ini ada 37 jompo yang masih 
  bekerjasebagai pemetik teh. Setiap hari para jompo ini hanya mampu 
  mengumpulkan rata-rata 6 kg pucuk teh dengan upah Rp165/kg.Jadi, 
  penghasilan mereka kurang dari Rp1.000/hari. Sangatpantas jika para jompo 
  dan warga lainnya menderita rawanpangan. Masalahnya, harga beras di sini 
  Rp3.700/liter.Sementara, penghasilan mereka hanya satu per tiga 
  litersetiap harinya," tutur Iwan, Kepala Dusun II Desa Kabandungan. 
  





Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [Urang Sunda] sedih euy....di Sukabumi oge rawan pangan

2006-01-22 Terurut Topik Yosep Hania










Anu kasirat ku kuring dihandap, “pamarentah ngan
ukur bisa ngadata, can bisa ngabantu sacara nyata.”

 

Tapi basa kampanye pilkada, nepika bebeakan, beak sawa, balong munding sapi, keur meunangkeun
eta pilkada.

Coba mun dibagikeun
ka dulur urang nu rawan pangan
tea….benul teu baraya ?

Kabu…..

 

-Original Message-
From: urangsunda@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of ikmals
Sent: Monday, January 23, 2006
8:57 AM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: [Urang Sunda] sedih
euydi Sukabumi oge rawan pangan

 



Assalamu'alaikum Wr. Wb.





 





Nagn bisa bati ngaheruk wae, maso warta di Kompas
ngeunaan dulur nu di Sukabumi kakeunaan rawan pangan, deudeuh teuing kidulur,
mugya sing sabar dina kaayaan walurat, sing di pasihan rizki nu sae tur Halal,
amiin 





 





ikmal





pituin Sukabumi 





 





=





 





Rawan Pangan di Sukabumi, Ratusan Warga Makan Ganyong

(Kompas Minggu)
Sedikitnya 100 warga Kampung Cimarayah, Ciujung,
dan
Seuseupan, Desa Walangsari Kecamatan Kalapanunggal,
Kabupaten Sukabumi, dilaporkan menderita rawan
pangan. 
Ratusan warga yang berada di kaki Gunung Halimun
itu, hanya
mampu makan nasi atau bubur sekali dalam sehari. 
Selebihnya perut mereka diganjal dengan singkong,
ganyong
(sejenis talas), talas, atau pisang yang direbus.
Sejauh 
ini tidak tercatat adanya warga yang jatuh sakit
atau
meninggal akibat musibah rawan pangan tersebut.
Berdasarkan pemantauan di lapangan Minggu (22/1)
sebenarnya
kondisi memprihatinkan ini sudah berlangsung lama.
Namun, 
dalam sepekan terakhir ini kondisinya semakin
memprihatinkan. Masalahnya, bantuan dari para
tetangga yang
terbilang mampu sudah terhenti. 
Kondisi serupa ternyata ditemukan juga di Kampung
Cimanggutengah, 
Desa Kabandungan Kecamatan Kabandungan. Di desa ini,
tercatat ada 
104 jiwa yang menderita rawan pangan, sebagian
besar adalah
jompo 
yang pada umumnya berusia di atas 60, tetapi masih
bekerja
sebagai pemetik teh di Perkebunan Jayanegara Indah
dengan 
pendapatan rata-rata Rp 1.250/hari. Sebagian dari
para
jompo ini bertempat tinggal di gubuk perkebunan.
Salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Sukabumi,
Marwan
Hamdani 
mengatakan, kasus rawan pangan di Kabupaten
Sukabumi 
sebenarnya 
ibarat gunung es. Kejadian serupa sudah lama
terjadi di
beberapa 
daerah lainnya terutama di wilayah Sukabumi
selatan. 
"Ini persoalan serius dan akut bagi kabupaten
Sukabumi,
sementara 
pemerintah daerah belum mampu mengatasinya secara
terencana," kata Marwan, yang juga salah satu
pengurus
partai politik (Parpol) itu.
Menurut dia, kemiskinan di Sukabumi lebih
disebabkan oleh 
ketimpangan struktural yang membuat kehidupan para
petani 
di daerah tidak berdaya dalam menghadapi realitas
hidupnya.
Para petani yang sebagian besar hanya berkapasitas
sebagai
buruh 
tani atau buruh perkebunan itu, katanya,
tersisihkan secara
ekonomi akibat tidak adanya perhatian serius dari 
pemerintah.
Seperti dilansir media massa, Ny Erum (65), Ny.
Een (50),
Saol (40) tiga keluarga penderita rawan pangan di
Kampung
Cimarayah 
menyebutkan, sejak dua pekan terakhir, singkong,
ubi jalar,
atau 
pisang mentah, menjadi menu pokok yang dikonsumsi
dua kali
dalam 
sehari. Sedangkan nasi atau bubur nasi --kalau
ada-- hanya
dimakan pada siang hari. "Bagi saya tidak
makan nasi dua
hari berturut-turut dianggap sudah biasa. Tapi,
anak-anak 
harus tetap makan nasi atau bubur," kata
Saol. 
Diakui warga, sebagian besar penderita rawan
pangan,
sebelumnya 
bekerja di perkebunan. Namun, baru-baru ini
perkebunan
tersebut 
gulung tikar. Akibatnya, karyawan harian di
perusahaan itu 
berhenti bekerja.


Sedangkan di Cimanggu Tengah, sebagaimana diakui
oleh Kades

Kabandungan, Tata Saklan, penderitaan ke-14
warganya ini
sebenarnya sudah berlangsung lama. Namun, mereka
tetap 
bertahan karena pada saat-saat tertentu mendapat
bantuan
dari pembelian beras miskin atau bantuan lainnya. 
"Di kompleks perkebunan ini ada 37 jompo yang
masih bekerja
sebagai pemetik teh. Setiap hari para jompo ini
hanya mampu 
mengumpulkan rata-rata 6 kg pucuk teh dengan upah
Rp165/kg.
Jadi, penghasilan mereka kurang dari Rp1.000/hari.
Sangat
pantas jika para jompo dan warga lainnya menderita
rawan
pangan. Masalahnya, harga beras di sini
Rp3.700/liter.
Sementara, penghasilan mereka hanya satu per tiga
liter
setiap harinya," tutur Iwan, Kepala Dusun II
Desa Kabandungan. 











Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [Urang Sunda] Sedih teu miluan ka DTH

2006-01-15 Terurut Topik kang boim



Muhun Om.., kamari teh diantosan bet teu aya bae jol...manawi teh
kamana...tapi teu sawios insya Allah sanes waktos urang tiasa tepang
nyaAlhamdulillah acara kamari sukses sareng lancar berkat pidoa ti
sadayana...

Cag...ah, nuhun.

"kkbm'69"
-perkawis billing warnet ke manawi urang taroskeun ka rerencangan sim abdi.On 1/15/06, Om TEDDY <[EMAIL PROTECTED]
> wrote:









Baraya sadaya.. tadina kuring bade mios ka DTH jalaran teu 
aya sasaha di bumi. Jadi wae teu janten mios. Ku kituna ka nu gaduh hajat sim 
kuring neda dihampura.
 







Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Jewish culture
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [Urang Sunda] Sedih

2005-11-27 Terurut Topik Waluya, Dani R


	


		
idem 
dito, sami sim kuring oge teu tiasa hadir di HBH 2005 padahal hoyong pisan 
tepung sareng saderek sadaya patepung lawung paamprok jonghok, hanjakal teu 
kacumponan manawi enjing pageto tawun payun tiasa ulubiung dina HBH nu bade 
dongkap, duh sigana resepnya meuleum ketan sareng meuleum boled dina hawa 
anu tiris bari maen gapleh :b, diantos foto2na kang 
endul...permios...

  -Original Message-From: urangsunda@yahoogroups.com 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Nenny Nenden 
  NenongSent: Sunday, November 27, 2005 4:19 PMTo: 
  urangsunda@yahoogroups.comSubject: Re: [Urang Sunda] 
  Sedih
  mangga... 
  wios sanaos teu tiasa ngiring HBH tapi ulah ngajantenkeun urang sedih 
  pisan.. malah kedah ngiring bingah sanaos tikatebihan 
  oge..tantan hermansah <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  haturan 
teh Neny,hatur nuhun. nya geuning aya oge anu katarajang hal anu 
nyababkeun teu tiasa kempel sareng baraya. muhun, pan urang harita cekap hog 
hag oge nyawalakeun ieu acara. ari pek.ihik... teu tiasa nyumponan 
kahayang. mudah-mudahan aya hikmahna we keur urang sarerea, nya teh. 
dikantun ah.tantan
On 11/27/05, Nenny 
Nenden Nenong <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

  teu kengeng sedih atuh kang tantan.. da sami abdige teu tiasa 
  ngiringan HBH, komo abdimah bari jeung nuju teu damang, pan tadinamah bade 
  uih ka bdg kemis dugi minggon ayeuna teh, ngan teu di pasihan ijin janten 
  teu tiasa.. beuki sedih, padahal ku kang ndoel tos di ajakan ka 
HBH..
  
  tantan hermansah <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
  Baraya, 
Kuring tepi ka detik ieu tetep sedih bin nalangsa kusabab teu bisa 
ngiringan HBH Kusnet. komo deui,  kuring oge panitia. 
duh..tantan
  
  
  
  Wassalam
  Nenny
  "Nineung 
  Pisan Ka Lembur Kuring"
  __Do You Yahoo!? 
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com 
  Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
  SPONSORED 
  LINKS 
  


  Corporate culture 
  Business culture of china 
  Organizational culture 

  Organizational culture change 
  Organizational culture assessment 
  Jewish culture 
  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS 
  
 Visit your group "urangsunda" on the web.  
 To unsubscribe from this group, send an email 
to:  
[EMAIL PROTECTED]  
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service.
  
  
  
  Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
  
  
  
  Wassalam
  Nenny
  "Nineung 
  Pisan Ka Lembur Kuring"
  
  
  Yahoo! 
  Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. 
		

 
		


			

		
This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately.






Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [Urang Sunda] Sedih

2005-11-27 Terurut Topik Yosep Hania










Tong sedih teuing kang, abdi
ge hoyong
ngiringan HBH, komo deui abdi murid
enggal.

Janten hoyong tiasa pa
amprok jonghok sareng sadaya bobotoh
KUSNET.

 

 

-Original Message-
From: urangsunda@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of tantan hermansah
Sent: Sunday, November 27, 2005
12:52 PM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: [Urang Sunda] Sedih

 

Baraya, 
Kuring tepi ka detik ieu tetep sedih bin nalangsa kusabab teu bisa ngiringan
HBH Kusnet. komo deui,  kuring oge panitia. 
duh..

tantan








Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Organizational culture assessment
  
  
Jewish culture
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [Urang Sunda] Sedih

2005-11-27 Terurut Topik Nenny Nenden Nenong



mangga...   wios sanaos teu tiasa ngiring HBH tapi ulah ngajantenkeun urang sedih pisan.. malah kedah ngiring bingah sanaos tikatebihan oge..tantan hermansah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  haturan teh Neny,hatur nuhun. nya geuning aya oge anu katarajang hal anu nyababkeun teu tiasa kempel sareng baraya. muhun, pan urang harita cekap hog hag oge nyawalakeun ieu acara. ari pek.ihik... teu tiasa nyumponan kahayang. mudah-mudahan aya hikmahna we keur urang sarerea, nya teh. dikantun ah.tantan  On 11/27/05, Nenny Nenden Nenong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:teu kengeng
 sedih atuh kang tantan.. da sami abdige teu tiasa ngiringan HBH, komo abdimah bari jeung nuju teu damang, pan tadinamah bade uih ka bdg kemis dugi minggon ayeuna teh, ngan teu di pasihan ijin janten teu tiasa.. beuki sedih, padahal ku kang ndoel tos di ajakan ka HBH..tantan hermansah <[EMAIL PROTECTED] > wrote:  Baraya, Kuring tepi ka detik ieu tetep sedih bin nalangsa kusabab teu bisa ngiringan HBH Kusnet. komo deui,  kuring oge panitia. duh..tantanWassalam  Nenny  "Nineung Pisan Ka Lembur Kuring"  __Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id  SPONSORED LINKS Corporate culture   Business culture of china   Organizational culture Organizational culture change   Organizational culture assessment   Jewish culture   YAHOO! GROUPS
 LINKS  Visit your group "urangsunda" on the web.    To unsubscribe from this group, send an email to:  [EMAIL PROTECTED]    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id  

Wassalam
Nenny
"Nineung Pisan Ka Lembur Kuring"
		 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.





Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [Urang Sunda] Sedih

2005-11-27 Terurut Topik tantan hermansah



haturan teh Neny,
hatur nuhun. nya geuning aya oge anu katarajang hal anu nyababkeun teu
tiasa kempel sareng baraya. muhun, pan urang harita cekap hog hag oge
nyawalakeun ieu acara. ari pek.ihik... teu tiasa nyumponan
kahayang. mudah-mudahan aya hikmahna we keur urang sarerea, nya teh.
dikantun ah.


tantanOn 11/27/05, Nenny Nenden Nenong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



teu kengeng sedih atuh kang tantan.. da sami abdige teu tiasa
ngiringan HBH, komo abdimah bari jeung nuju teu damang, pan tadinamah
bade uih ka bdg kemis dugi minggon ayeuna teh, ngan teu di pasihan ijin
janten teu tiasa.. beuki sedih, padahal ku kang ndoel tos di ajakan ka
HBH..  tantan hermansah <[EMAIL PROTECTED]
> wrote:  Baraya, Kuring tepi ka detik ieu tetep sedih bin nalangsa kusabab teu bisa ngiringan HBH Kusnet. komo deui,  kuring oge panitia. 
duh..tantan  

Wassalam
Nenny
"Nineung Pisan Ka Lembur Kuring"__Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com 





Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  


Corporate culture
  
  

Business culture of china
  
  

Organizational culture
  
  



Organizational culture change
  
  

Organizational culture assessment
  
  

Jewish culture
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: 
[EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.




  















Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Organizational culture assessment
  
  
Jewish culture
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [Urang Sunda] Sedih

2005-11-27 Terurut Topik Nenny Nenden Nenong



teu kengeng sedih atuh kang tantan.. da sami abdige teu tiasa ngiringan HBH, komo abdimah bari jeung nuju teu damang, pan tadinamah bade uih ka bdg kemis dugi minggon ayeuna teh, ngan teu di pasihan ijin janten teu tiasa.. beuki sedih, padahal ku kang ndoel tos di ajakan ka HBH..  tantan hermansah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Baraya, Kuring tepi ka detik ieu tetep sedih bin nalangsa kusabab teu bisa ngiringan HBH Kusnet. komo deui,  kuring oge panitia. duh..tantan  

Wassalam
Nenny
"Nineung Pisan Ka Lembur Kuring"__Do You Yahoo!?Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com 





Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Organizational culture assessment
  
  
Jewish culture
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "urangsunda" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.