[wanita-muslimah] Fitnah selingkuh bunda Aisyah--Re: Wartawati
aSS. wR. wB., Terimakasih mas Ary untuk surat An-Nuur(24)nya yang sebagai rujukan kisah fitnab bunda Aisyah ra. tsb. Namun nampaknya dalam ayat itu Allah tidak sedang menyalahkan orang yang punya pikiran jelek (berbohong). Sepengertian saya ayat itu Allah sedang memberi nasehat/peringatan kepada Rasulullah dan kita semua bahwa kejelekan/kebohongan seseorang itu ada juga hikmah/manfaatnya buat Rasulullah dan kita semua. Manfaatnya kemungkinan tidak hanya satu. Begitu juga dengan kisah fitnah selingkuh bunda Aisyah ra ini. Kita dapat mengambil manfaatnya. Buat saya manfaatnya adalah (salah satu manfaat dari banyak manfaat) disini diperlukannya seorang teman/muhrim (entah suami or entah orang lain yang dipercaya) sehingga bisa mencegah fitnah. Kalau dipikir kurang percaya apa Rasulullah denga Aisyah ra? Tapi, ketika fitnah itu menyebar, Rasulullah tentunya menjadi gundah juga kalau sang Istri di fitnah seperti itu. Kalo gak gundah, berarti Rasulullah cuex dong ya?...:-) Bahkan kalau boleh saya menerjemahkan bebas kedalam bahasa Betawi, ayat tsb bisa menjadi demikian,Eh Rosul, berita boong itu sebetulnya bagus buat ente supaya engeh banyak tukang boong didunia ini. Jadi, ente ngewanti-wantiin ke istri (meski ente percaya 100% sama do'i) kalo pergi jangan sendirian karena banyaknya tkg kibul. Apalagi kamu kan istri seorang Rosul. Rosul itu banyak musuhnye dan menjadi figur publik. Gitu terjemahan saya yang kelewat bebas. wassalam, Lina --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam mbak Lina ra., Peristiwa itu membawa fitnah bagi ibunda Aisyah, mempengaruhi Rasulullah juga hingga melatarbelakangi turunnya surat QS al-Nuµr (24): Sesungguhnya, orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. Selain itu, saya juga lupa untuk bilang bahwa laki-laki dan wanita dalam konteks di sini IMHO mengacu bukan pada gender, tapi pada pengemban sifat maskulin feminim. Ketika laki-laki sedang dalam situasi yang feminim (mis. gelisah dan resah karena urusan pekerjaan), maka bisa saja ibunya atau istrinya menjadi laki-laki sehingga mengayomi. Salam Ary --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan tercurahkan kepada kita semua, (Ass. Wr. Wb.) Mo belajar sama pak Ary soal yang No. 2 ini aja. Dari mana pak Ary tau and yakin bahwa (dalam kasus ini) ALLAH menyalahkan orang yang punya pikiran jelek? Apakah dalam peristiwa ini Allah menyinggung dalam AlQur'an sehingga kita dapat merujuk? Secara umum ya tentu saja kita dapat mengatakan Allah selalu menyalahkan/mengecam orang yang punya pikiran jelek. Saya ingin yang kontekstual dalam kasus ini saja. Saya pikir dalam satu kasus, kita dapat mengambil banyak hikmah dan manfaat. wassalam wr wb., --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: Salam semuanya, (deleted) 2. Ada banyak contoh jaman Rasul, perempuan berpergian tanpa mahram. Termasuk ibunda kaum muslimin Aisyah. Contoh: - Kasus fitnah selingkuh ibunda Aisyah dg. Safwan Bin al- Mutaal as- Sulami karena tertinggal rombongan. Dalam peristiwa itu TIDAK PERNAH Aisyah DISALAHKAN KARENA BERPERGIAN TANPA MAHRAM. Yang disalahkan oleh ALLAH adalah orang yang punya pikiran jelek. - Kasus perang unta, ketika ibunda Aisyah berperang. Siapa mahramnya? - Banyak hadits (deleted)
[wanita-muslimah] Surat Keberatan Media Watch atas iklan XL versi Perempuan Rp 1,-
MEDIA WATCH Jl.Bangka Raya No 43 ,Jakarta Selatan 12770 Telp: 021-7192627 Fax:021-7192523 Email: [EMAIL PROTECTED] No: 001/E/MW/SK/IX/07 Lamp: 1 buah foto contoh iklan Hal : Surat Keberatan Jakarta, 26 September 2007 Kepada Yth. Pimpinan Perusahaan Kartu Seluler XL di tempat Dengan hormat, Kami bermaksud menyampaikan surat keberatan kami atas iklan XL versi perempuan dengan menggunakan kaos bertuliskan Rp 1/detik Dari cara mempromosikan iklan tersebut menunjukkan citra yang melecehkan perempuan, karena : Model yang diperagakan adalah seorang perempuan dewasa berdiri dan dibagian perut serta sekitar payudara bertuliskan Rp 1 / per detik. Citraan ini sangat merendahkan perempuan, memberi kesan tubuh perempuan tersebut sama dengan seharga Rp 1 / per detik. Bahwa iklan ini menunjukkan citraan penjualan seorang perempuan, atau ide dari bisnis hotline. Dengan ini kami sangat keberatan sekali iklan tersebut terus menerus ditayangkan dan diterbitkan di media-media sampai sekarang yang dapat dilihat oleh semua orang. Masih banyak iklan XL lain sebelumnya yang terlihat lebih kreatif tanpa mencitrakan perempuan seperti itu. Negara Indonesia sudah sepakat untuk menghapuskan semua bentuk diskriminasi terhadap perempuan baik langsung maupun tidak langsung (UU No. 7 Tahun 1984) salah satunya peran media massa (termasuk iklan) Semoga masukan dari kami ini sangat bermanfaat bagi perusahaan Anda. Kami sangat terbuka untuk berdialog dengan pihak XL mengenai keberatan kami ini. Agar terjadi pengertian masyarakat dan untuk selanjutnya silahkan menghubungi Dinda di 08151609391 atau email kami di [EMAIL PROTECTED] bila tertarik untuk merencanakan pertemuan. Media Watch akan terus memantau tayangan televisi yang memiliki tayangan yang membuat citraan perempuan menjadi negatif. Tujuannya bukan untuk memberangus media industri, tetapi memberi 'masukan lebih' segala hal yang berhubungan dengan prinsip hak asasi manusia. Di negara lain metode ini sudah diterapkan, diantaranya di Filipina. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Mariana Amiruddin Koordinator Umum CC: 1.Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2.Komisi Penyiaran Indonesia
[wanita-muslimah] Re: Surat Keberatan Media Watch atas iklan XL versi Perempuan Rp 1,-
Saya setuju bahwa iklan dari produsen perlu dikritisi dan diprotes apabila melanggar norma kepatutan dan kewajaran. Semoga mulai saat ini kita juga bisa mendengarkan keberatan dari berbagai kalangan (termasuk Media Watch) terhadap tampilan/foto (atau bentuk lain) yang menggambarkan wanita berpakaian 'minim' (apalagi yang terbuka - blas).. Karena dengan begitu, berarti pengiklan, penerbit dan pelakunya sendiri telah merendahkan harkat dan martabat wanita.. Dan tidak ada lagi alasan 'kebebasan berekspresi' sebagai pembelaan terhadap tampilan/foto yang sejenis 'minim atau terbuka'.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 9/27/07, adindatitiana [EMAIL PROTECTED] wrote: MEDIA WATCH Jl.Bangka Raya No 43 ,Jakarta Selatan 12770 Telp: 021-7192627 javascript:void(0) Fax:021-7192523javascript:void(0) Email: [EMAIL PROTECTED] pemantau_media%40yahoo.co.id No : 001/E/MW/SK/IX/07 Lamp : 1 buah foto contoh iklan Hal : Surat Keberatan Jakarta, 26 September 2007 Kepada Yth. Pimpinan Perusahaan Kartu Seluler XL di tempat Dengan hormat, Kami bermaksud menyampaikan surat keberatan kami atas iklan XL versi perempuan dengan menggunakan kaos bertuliskan Rp 1/detik Dari cara mempromosikan iklan tersebut menunjukkan citra yang melecehkan perempuan, karena : Model yang diperagakan adalah seorang perempuan dewasa berdiri dan dibagian perut serta sekitar payudara bertuliskan Rp 1 / per detik. Citraan ini sangat merendahkan perempuan, memberi kesan tubuh perempuan tersebut sama dengan seharga Rp 1 / per detik. Bahwa iklan ini menunjukkan citraan penjualan seorang perempuan, atau ide dari bisnis hotline. Dengan ini kami sangat keberatan sekali iklan tersebut terus menerus ditayangkan dan diterbitkan di media-media sampai sekarang yang dapat dilihat oleh semua orang. Masih banyak iklan XL lain sebelumnya yang terlihat lebih kreatif tanpa mencitrakan perempuan seperti itu. Negara Indonesia sudah sepakat untuk menghapuskan semua bentuk diskriminasi terhadap perempuan baik langsung maupun tidak langsung (UU No. 7 Tahun 1984) salah satunya peran media massa (termasuk iklan) Semoga masukan dari kami ini sangat bermanfaat bagi perusahaan Anda. Kami sangat terbuka untuk berdialog dengan pihak XL mengenai keberatan kami ini. Agar terjadi pengertian masyarakat dan untuk selanjutnya silahkan menghubungi Dinda di 08151609391 javascript:void(0) atau email kami di [EMAIL PROTECTED] pemantau_media%40yahoo.co.id bila tertarik untuk merencanakan pertemuan. Media Watch akan terus memantau tayangan televisi yang memiliki tayangan yang membuat citraan perempuan menjadi negatif. Tujuannya bukan untuk memberangus media industri, tetapi memberi 'masukan lebih' segala hal yang berhubungan dengan prinsip hak asasi manusia. Di negara lain metode ini sudah diterapkan, diantaranya di Filipina. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Mariana Amiruddin Koordinator Umum CC: 1.Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2.Komisi Penyiaran Indonesia [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fitnah selingkuh bunda Aisyah--Re: Wartawati
Salam mbak Lina, Maaf, Saya itu menulis cepat-cepat, sehingga tidak menulis ayat berapa di An-Nur serta tidak menulis lengkap terjemahannya karena berharap dicek sendiri sama mbak Lina. Lengkapnya: (24:11) Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar Memang betul salah satu hikmahnya adalah jika kita dianiaya (difitnah), kita mengambil yang baiknya saja dan berserah diri kepada Allah. Urusan 'marah' itu urusan Allah. Salam Ary --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: aSS. wR. wB., Terimakasih mas Ary untuk surat An-Nuur(24)nya yang sebagai rujukan kisah fitnab bunda Aisyah ra. tsb. Namun nampaknya dalam ayat itu Allah tidak sedang menyalahkan orang yang punya pikiran jelek (berbohong). Sepengertian saya ayat itu Allah sedang memberi nasehat/peringatan kepada Rasulullah dan kita semua bahwa kejelekan/kebohongan seseorang itu ada juga hikmah/manfaatnya buat Rasulullah dan kita semua. Manfaatnya kemungkinan tidak hanya satu. Begitu juga dengan kisah fitnah selingkuh bunda Aisyah ra ini. Kita dapat mengambil manfaatnya. Buat saya manfaatnya adalah (salah satu manfaat dari banyak manfaat) disini diperlukannya seorang teman/muhrim (entah suami or entah orang lain yang dipercaya) sehingga bisa mencegah fitnah. Kalau dipikir kurang percaya apa Rasulullah denga Aisyah ra? Tapi, ketika fitnah itu menyebar, Rasulullah tentunya menjadi gundah juga kalau sang Istri di fitnah seperti itu. Kalo gak gundah, berarti Rasulullah cuex dong ya?...:-) Bahkan kalau boleh saya menerjemahkan bebas kedalam bahasa Betawi, ayat tsb bisa menjadi demikian,Eh Rosul, berita boong itu sebetulnya bagus buat ente supaya engeh banyak tukang boong didunia ini. Jadi, ente ngewanti-wantiin ke istri (meski ente percaya 100% sama do'i) kalo pergi jangan sendirian karena banyaknya tkg kibul. Apalagi kamu kan istri seorang Rosul. Rosul itu banyak musuhnye dan menjadi figur publik. Gitu terjemahan saya yang kelewat bebas. wassalam, Lina --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: Salam mbak Lina ra., Peristiwa itu membawa fitnah bagi ibunda Aisyah, mempengaruhi Rasulullah juga hingga melatarbelakangi turunnya surat QS al-Nuµr (24): Sesungguhnya, orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. Selain itu, saya juga lupa untuk bilang bahwa laki-laki dan wanita dalam konteks di sini IMHO mengacu bukan pada gender, tapi pada pengemban sifat maskulin feminim. Ketika laki-laki sedang dalam situasi yang feminim (mis. gelisah dan resah karena urusan pekerjaan), maka bisa saja ibunya atau istrinya menjadi laki-laki sehingga mengayomi. Salam Ary --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan tercurahkan kepada kita semua, (Ass. Wr. Wb.) Mo belajar sama pak Ary soal yang No. 2 ini aja. Dari mana pak Ary tau and yakin bahwa (dalam kasus ini) ALLAH menyalahkan orang yang punya pikiran jelek? Apakah dalam peristiwa ini Allah menyinggung dalam AlQur'an sehingga kita dapat merujuk? Secara umum ya tentu saja kita dapat mengatakan Allah selalu menyalahkan/mengecam orang yang punya pikiran jelek. Saya ingin yang kontekstual dalam kasus ini saja. Saya pikir dalam satu kasus, kita dapat mengambil banyak hikmah dan manfaat. wassalam wr wb., --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: Salam semuanya, (deleted) 2. Ada banyak contoh jaman Rasul, perempuan berpergian tanpa mahram. Termasuk ibunda kaum muslimin Aisyah. Contoh: - Kasus fitnah selingkuh ibunda Aisyah dg. Safwan Bin al- Mutaal as- Sulami karena tertinggal rombongan. Dalam peristiwa itu TIDAK PERNAH Aisyah DISALAHKAN KARENA BERPERGIAN TANPA MAHRAM. Yang disalahkan oleh ALLAH adalah orang yang punya pikiran jelek. - Kasus perang unta, ketika ibunda Aisyah berperang. Siapa mahramnya? - Banyak hadits (deleted)
Re: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
Jangan-jangan mirip cerita Samson dan Delilah. - Original Message - From: Kinantaka To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 27, 2007 3:27 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli Yang membangkrutkan Aa Gym? Nah, ini yang masih diselidiki. Karena belum jelas. Karena bisa jadi ini, bisa jadi juga itu. Kinantaka On 9/26/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa yang membangkrutkan Aa Gym? - Original Message - From: Kinantaka Sent: Wednesday, September 26, 2007 7:50 AM Subject: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB *Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya. Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang pernah bekerja di MQ FM, Selasa (25/9). Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk membicarakan hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita benar-benar kecewa, katanya. Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody. Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan isi ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungkan tentang keprofesionalan Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap bisa menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad. Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai konfirmasinya. http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=43740 [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1030 - Release Date: 9/25/2007 8:02 AM [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1030 - Release Date: 9/25/2007 8:02 AM [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fitnah selingkuh bunda Aisyah--Re: Wartawati
Ass wr wb., Saya juga saking percaya sama apa yang mas Ary tulis. Jadi, gak perlu ngecek lagi terjemahannya. Ok. Terimakasih tuk penjelasannya yang mudah dimengerti. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam mbak Lina, Maaf, Saya itu menulis cepat-cepat, sehingga tidak menulis ayat berapa di An-Nur serta tidak menulis lengkap terjemahannya karena berharap dicek sendiri sama mbak Lina. Lengkapnya: (24:11) Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar Memang betul salah satu hikmahnya adalah jika kita dianiaya (difitnah), kita mengambil yang baiknya saja dan berserah diri kepada Allah. Urusan 'marah' itu urusan Allah. Salam Ary --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: aSS. wR. wB., Terimakasih mas Ary untuk surat An-Nuur(24)nya yang sebagai rujukan kisah fitnab bunda Aisyah ra. tsb. Namun nampaknya dalam ayat itu Allah tidak sedang menyalahkan orang yang punya pikiran jelek (berbohong). Sepengertian saya ayat itu Allah sedang memberi nasehat/peringatan kepada Rasulullah dan kita semua bahwa kejelekan/kebohongan seseorang itu ada juga hikmah/manfaatnya buat Rasulullah dan kita semua. Manfaatnya kemungkinan tidak hanya satu. Begitu juga dengan kisah fitnah selingkuh bunda Aisyah ra ini. Kita dapat mengambil manfaatnya. Buat saya manfaatnya adalah (salah satu manfaat dari banyak manfaat) disini diperlukannya seorang teman/muhrim (entah suami or entah orang lain yang dipercaya) sehingga bisa mencegah fitnah. Kalau dipikir kurang percaya apa Rasulullah denga Aisyah ra? Tapi, ketika fitnah itu menyebar, Rasulullah tentunya menjadi gundah juga kalau sang Istri di fitnah seperti itu. Kalo gak gundah, berarti Rasulullah cuex dong ya?...:-) Bahkan kalau boleh saya menerjemahkan bebas kedalam bahasa Betawi, ayat tsb bisa menjadi demikian,Eh Rosul, berita boong itu sebetulnya bagus buat ente supaya engeh banyak tukang boong didunia ini. Jadi, ente ngewanti-wantiin ke istri (meski ente percaya 100% sama do'i) kalo pergi jangan sendirian karena banyaknya tkg kibul. Apalagi kamu kan istri seorang Rosul. Rosul itu banyak musuhnye dan menjadi figur publik. Gitu terjemahan saya yang kelewat bebas. wassalam, Lina --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: Salam mbak Lina ra., Peristiwa itu membawa fitnah bagi ibunda Aisyah, mempengaruhi Rasulullah juga hingga melatarbelakangi turunnya surat QS al- Nuµr (24): Sesungguhnya, orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. Selain itu, saya juga lupa untuk bilang bahwa laki-laki dan wanita dalam konteks di sini IMHO mengacu bukan pada gender, tapi pada pengemban sifat maskulin feminim. Ketika laki-laki sedang dalam situasi yang feminim (mis. gelisah dan resah karena urusan pekerjaan), maka bisa saja ibunya atau istrinya menjadi laki-laki sehingga mengayomi. Salam Ary --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan tercurahkan kepada kita semua, (Ass. Wr. Wb.) Mo belajar sama pak Ary soal yang No. 2 ini aja. Dari mana pak Ary tau and yakin bahwa (dalam kasus ini) ALLAH menyalahkan orang yang punya pikiran jelek? Apakah dalam peristiwa ini Allah menyinggung dalam AlQur'an sehingga kita dapat merujuk? Secara umum ya tentu saja kita dapat mengatakan Allah selalu menyalahkan/mengecam orang yang punya pikiran jelek. Saya ingin yang kontekstual dalam kasus ini saja. Saya pikir dalam satu kasus, kita dapat mengambil banyak hikmah dan manfaat. wassalam wr wb., --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: Salam semuanya, (deleted) 2. Ada banyak contoh jaman Rasul, perempuan berpergian tanpa mahram. Termasuk ibunda kaum muslimin Aisyah. Contoh: - Kasus fitnah selingkuh ibunda Aisyah dg. Safwan Bin al- Mutaal as- Sulami karena tertinggal rombongan. Dalam peristiwa itu TIDAK PERNAH Aisyah DISALAHKAN KARENA BERPERGIAN TANPA MAHRAM. Yang disalahkan oleh ALLAH adalah orang yang punya pikiran jelek. - Kasus perang unta, ketika ibunda Aisyah
Re: [wanita-muslimah] Darut Tauhid bangkrut?
Psstt... Kalo gak salah neeh.. Bib Indonebia tuh justru sohib-sohibnya malah dari kalangan liberal ya nggak bib? :D Donnie On Sep 27, 2007, at 8:25 AM, Kinantaka wrote: Bos, Bisa kontek sohib2 ente yang di arab ga? Yang konon duitnya tak terbatas, No Limited. Minta tolong sohib ente ngebantu, sepertinya Daarut Tauhidnya Aa' Gym ini perlu suntikan dana segar deh. Kan ndak lucu jika nanti George Soros yang nyuntik dana? Kinantaka On 9/26/07, indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED] wrote: Masya Allah! Ana dan sohib-sohib ana yang tersebar dimana-mana kaget dengar berita bangkrutnya bisnis yang dijalani oleh Aa Gym. Beredar kabar, itu karena beliau berpoligami. Tapi ana tidak yakin bahwa bangkrutnya Darut Tauhid gara-gara Aa Gym berpoligami. Ana percaya, Allah SWT hanyalah sekadar memberikan cobaan kepada beliau. Nanti sehabis Lebaran atau Insya Allah awal tahun depan, bisnis beliau akan cemerlang kembali. Aa Gym adalah sosok yang dicintai oleh Allah seperti halnya Dia mencintai Rasulullah. Jadi tidak semestinya Allah membangkrutkan bisnis beliau yang selalu ditaburi doa-doa. Wassalam, Indonebia Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli Posted by: Kinantaka [EMAIL PROTECTED] kinantaka%40gmail.com Tue Sep 25, 2007 10:50 pm (PST) Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB *Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya. Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang pernah bekerja di MQ FM, Selasa (25/9). Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk membicarakan hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita benar-benar kecewa, katanya. Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody. Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan isi ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungk an tentang keprofesionalan Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap bisa menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad. Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai konfirmasinya. http://www.myrmnews .com/indexframe. php?url=situsber ita/index. php?pilih= lihat_edisi_ websiteid= 43740 - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Hadirilah...... MUSLIMAH IN ACTION (YISC AL AZHAR)
YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) AL - AZHAR * * * * * * * Assalamualaikum wrwb, Bismilahirrahmanirrahim Rekan-rekan Muslimah Apa target kita pasca Romadhon ini? Ingin tambah sholehah? Makin baik amal, ibadah kita? Makin cantik? Biar tercapai targetnya.. kalo gitu Gabung aja .. Pada Muslimah In Action bersama CRCM YISC Al-Azhar Yaitu Obrolan santai dengan tema.. âExplore Your Inner Beauty With Ramadhanâ Insya ALLAH kita akan tau gimana cara membuat diri kita tidak hanya cantik secara fisik tapi juga tau gimana caranya biar cantik hati, cantik akhlak, cantik lisan alias inner beauty.. Selain itu juga bakal ada juga tips sehat cantik slama Romadhon bersama Wardah Kosmetika.. Trus? Datang aja deh ya.. Skalian ngabuburit kan.. Insya ALLAH Sabtu besok (29 September 2007) Pukul 12.30-17.30 WIB Di Lobi TK/ SMP lantai 3 Al-Azhar Pembicaranya ada Ustadzah Erika, Teh Pipiet Senja (Penulis), Ustdzah Fatimah (Psikolog) Tim Wardah Kosmetika.. Acara ini terbuka untuk Civitas Muslimah YISC Al-Azhar umum.. (Muslimah only) Jangan lupa.. Pada bisa ikutan kan? Info lebih lanjut, silahkan menghubungi: Ika (0813 16 373 787) Firzia (021 724 7444) * wassalamualaikum wrwb, HUMAS YISC - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] JADWAL CRCM (Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid) 1428 H-revisi
YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) Al - AZHAR * * * * * * * Assalamualaikum wrwb, Bismilahirrahmanirr ahim JADWAL CRCM (Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid) 1428 H YISC AL-AZHAR untuk minggu ke III ( 24-30 September 2007) 1. Bidang Rohani a. Minggu III 29-30 Sep 07 : (Malam Nuzulul Qur'an) Memperingati Turunnya Wahyu Al Qur'an SAHUR GRATIS Pembicara: KH. Kholisuddin Yusa Imam Qiyamul lail : A. Zaki b. BSQ Ramadhan Bimbingan Study Quran (BSQ) Khusus Ramadhan. Ada 3 kelas pilihan, yaitu : Kelas Iqro : Bagi yang sedang dalam tahap awal belajar membaca Quran Kelas Tajwid : Belajar membaca Al-Quran sesuai dengan hukum bacaan Kelas Tahsin : Mengkualitaskan bacaan Quran Insya Allah akan dilaksanakan pada : Hari : Sabtu Ahad Tanggal : 15, 16, 22, 23, 29, 30 Sep, dan 6 Okt 07 Waktu : Sabtu pukul 13.00 15.00 WIB Ahad pukul 10.00 12.00 WIB Tempat : Aula Buya Hamka, Kompleks Masjid Agung Al Azhar Biaya : Rp 30.000 (untuk Anggota YISC) Rp 40.000 (Umum) 2. Bidang Kajian a. Kram On Air Radio Music City FM 107,5 FM. , setiap hari selama Bulan Ramadhan dari jam 17.00 17.30 WIB. b. Forum Dialog Ramadhan Agenda Kegiatan : Minggu III : Hari Tgl : Ahad, 30 September Pukul : 12.30 15.00 WIB Tema : Idealisasi Implementasi Pedidikan Agama dalam Sistem Pendidikan Nasional Pembicara : - Anneke Putri ( Daiyah mantan Artis ) - Abdurrahman Al Baghdadi ( Penulis Buku Sistem Pendidikan di Masa Khilafah ) Tempat : Masjid Agung Al - Azhar . QS.Muhammad :47) kamu ME c.Kabuki (Kajian Buku-buku Islam) Bedah buku-buku islami best seller dengan menghadirkan penulis-penulis buku yang bersangkutan atau pembicara-pembicara yang kompeten sesuai dengan judul buku yang di bedah. Acara ini diadakan setiap hari Ahad pukul 15.30-17.30 (menjelang buka puasa), bertempat di Masjid Agung Al Azhar 30 Sept 2007 Judul Buku : Bahaya Islam Liberal Pembicara : Hartono Ahmad Jaiz d. OPUS (Obrolan Puasa) 1. Minggu tgl 30 September tema : 1000 bulan 1001 amalan Pembicara : - Ustd. Syahrul Syah - Dude Herlino Wassalamualaikum wrwb HUMAS YISC - Pinpoint customers who are looking for what you sell. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (1)
GALAMEDIA SELASA, 25 SEPTEMBER 2007 Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (1) Jika Sedang Bertengkar, Mirip Nenek Sihir CERITA tentang tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri, memang tak ada habis-habisnya. Anehnya, mereka yang sukses mendulang riyal atau dolar di kerajaan petrodollar Arab Saudi, sering luput dari sorot kamera atau pemburu berita. Sebaliknya kisah dramatis yang berakhir tragis, pasti menjadi berita penting, bahkan tak jarang jadi headline news. Bagaimana dengan kisah seorang suami dan anak semata wayangnya yang ditinggal pergi sang istri untuk bekerja di Jeddah? Ikuti kisah yang diceritakan kembali oleh H. Arya Rusli. AKU asli berdarah Sunda, tapi orangtuaku memberiku nama Masjono dengan panggilan sehari-hari Jon. Sebagai pria berumur 24 tahun dan sudah berpenghasilan mes kipun jauh dari cukup, pada 2003 aku nekat menikahi Sri, gadis asal Cianjur yang sering bermain ke rumah familinya di kampungku di Sukabumi. Aku tinggal di Cisaat, tapi lebih ke dalam lagi, kira-kira lima kilometer dari pinggir jalan raya Cisaat-Sukabumi. Sebagai pemuda kampung, pekerjaan yang aku lakukan hanya sekitar petani penggarap, menggembala kambing atau kalau sedang ada pekerjaan sampingan, aku membantu paman di proyek pembangunan perumahan. Sehari-hari sebenarnya aku menjadi tukang ojek motor, mengantar penumpang. Tapi sejak 2005, kalau tidak salah sejak harga premium dinaikkan pemerintah menjadi Rp 4.500/liter, usahaku mulai seret. Banyak calon penumpang yang enggan naik ojek sehingga berlalu begitu dari pangkalan ojek tempat aku mangkal. Meskipun aku dan beberapa rekan pengojek lainnya sudah menawarkan tarif rendah, tetap saja sulit mencari penumpang. Karena itu, aku dan beberapa rekan mulai banyak yang alih profesi, meskipun tidak sepenuhnya meninggalkan profesi tukang ojek. Akibatnya, istriku mulai uring-uringan, apalagi dari hasil perkawinan kami yang sudah berjalan setahun lebih, istriku baru saja melahirkan bayi laki-laki yang lucu, mungil, dan menggemaskan. Hampir setiap hari kami bertengkar, istriku lebih sering mengurung diri di dalam kamar, sedangkan aku langsung ke luar menemui teman-temanku yang biasanya ada di pangkalan. Memang, pangkalan ojek ini tidak lagi ramai seperti dulu. Pada 2001-2002 hingga 2003, pangkalan ini sibuk setiap hari. Boleh dibilang hampir setiap satu jam sekali aku mendapat penumpang, bergantian dengan sembilan tukang ojek lainnya. Mengingat masa-masa itu, aku sering sedih, terkadang melamun seperti orang linglung. Kalau sudah begini, aku baru tersadar manakala sejumlah teman-temanku menyindir dengan guyonannya. Ulah ngalamun wae. Eta budak di imah hoyong susu. Lantas ditimpali rekan yang lain. Susu indungna seep ku bapana meureun. Kalau sudah begini, lamunanku buyar. Aku hanya bisa tersipu-sipu, lantas berbaur dengan guyonan-guyonan segar ala kampung kami. Pikirku dalam hati, ada-ada saja yang bisa menghiburku. Kalau sudah begini, aku lupa dengan kemelut rumah tanggaku, lupa dengan wajah cantik istriku yang mendadak bak nenek sihir jika kami sedang bertengkar. Aku lupa dengan wajah miris anakku yang memerah jika sedang menangis. Untuk sejenak aku benar-benar nyaman seolah tak ada masalah dan semua itu hanya bisa terjadi berkat teman-temanku yang masih setia dengan profesinya sebagai pengojek. Terkadang sampai sore aku nongkrong dengan mereka, sampai akhirnya baru pulang ke rumah jika pangkalan sudah sepi. Segera aku masuk rumahku yang sangat kecil, warisan almarhumah ibuku. Rumah ini sangat kecil, hanya terdiri atas satu kamar tidur kecil, ruang tengah merangkap ruang tamu, ruang makan dan keluarga, selebihnya di belakang dapur kecil dan kamar mandi plus WC. Selain aku, istri, dan anak, adikku yang wanita tinggal denganku. Pada jam segitu biasanya Ipah, adikku, berada di warung tak jauh dari rumah, ngerumpi sesama ABG teman sekampung. Kudekati istri dan anakku yang sedang tidur. Di atas kasur tanpa ranjang, aku merebahkan tubuh, seraya pikiranku menerawang jauh ke depan. Ketika itu aku tak tahu persis apakah istriku sedang tidur atau tidak, yang pasti anakku tidur pulas. Tapi biasanya jika istriku benar-benar tidur, posisinya pasti miring. Ini tidak, posisinya telentang dengan lengan kanan melintang menutupi wajah. Segera saja kusentuh tangannya, kubangunkan dan kubisikkan sesuatu di telinganya. Memang, aku sering berbuat romantis jika baru saja terjadi pertengkaran di antara kami. Begitu juga petang itu, istriku langsung terbangun dan tersenyum, seraya bertanya. Dari mana Kang? Ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Kali ini istriku menyapa lebih ramah, lebih mesra, disertai tatapan penuh misteri. Tampak jelas wajahnya berseri. Dalam hati aku berpikir, jangan-jangan ada sesuatu yang membuat hati istriku begitu senang. (bersambung) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (2)
Galamedia Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (2) Ada Apa? Mendadak Istriku Sumringah MAS Jon yang sehari-hari dipanggil Jon, bersama anak semata wayangnya ditinggal pergi sang istri untuk menjadi TKW. Bagaimana hal ini sampai terjadi dan mengapa istrinya pergi tanpa izin suami? Pengalaman Jon dikisahkan kembali oleh H. Arya Rusli dalam tulisan di bawah ini. JON dan Sri,istrinya, baru bertengkar, namun seperti biasa pula, Jon mampu meredam pertengkaran hingga tidak berlanjut. Sore itu, setelah siangnya berteng kar, Jon pulang ke rumah dan mendapatkan istrinya tengah ngagoler di kasur, sedangkan sang bayi tidur pulas di sisi lain dekat sang istri. Mengetahui Sri tidak benar-benar tidur, segera saja Jon membangunkannya. Benar saja, sang istri menyapa dengan ramah dan ceria. Tidak lagi tergambar wajah nenek sihir seperti saat-saat bertengkar, yang tampak adalah wajah cantik istri tercinta. Kalau sudah begini, Jon cepat maklum, pasti ada sesuatu yang membuatnya begitu sumringah. Benar saja, setelah memberi segelas air minum, istrinya membuka pembicaraan. Kang, kalau boleh saya mau pulang dulu ke Cianjur. Kangen sama mama, Kang, rayu istriku. Aku terdiam sejenak, lantas balik bertanya. Bagaimana dengan si kecil, dibawa juga? kataku. Iya atuh kang, ninik jeung akina oge sono meureun. Piraku saya ngalenggang sendiri, pasti sareng si kecil, timpalnya lagi, tanpa menunggu persetujuanku. Kalau sudah begini terpaksa aku mengalah, apalagi jika si kecil tiba-tiba terbangun dan menangis disertai isakannya yang menyentuh kalbu. Hatiku luluh, serta merta kurangkul buah hatiku itu, lantas kugendong hati-hati, selanjutnya kudekap dalam pelukanku. Benar kata orang, rasa sayang kepada anak melebihi rasa sayang kepada suami atau istri. Itu kurasakan benar, apalagi kalau tangis bayi terus berkepanjangan, timbul rasa khawatir yang menurut sebagian tetangga rasa khawatirku berlebihan. Tapi aku tak peduli, bayiku tetap kugendong, kudekap penuh kasih sayang, sampai-sampai aku lupa dengan permohonan istri ku tadi yang minta izin untuk pulang. Aku baru teringat manakala istriku mengulang lagi permintaannya itu. Kumaha Kang, kenging henteu? tanyanya, serius. Sambil menimang-nimang bayiku, dengan setengah bercanda aku menjawab. Enggak boleh, apalagi bawa si Asep, kataku, seraya mencium leher Asep, anakku yang masih berusia lima bulan. Terus terang, hati kecilku tak mengizinkan istri dan anakku pergi ke Cianjur. Tapi di sisi lain, aku menyadari kondisiku yang sedang menganggur, siapa tahu kepergiannya ke Cianjur untuk kepentinganku juga. Aku berharap, istriku pulang ke Cianjur dengan membawa sedikit uang saat kembali ke Sukabumi. Siapa tahu, orangtuanya memberi bekal untuk susu cucunya, begitulah khayalanku. Dilatari khayalan tadi, aku akhirnya menyetujui keinginan istriku, tapi aku mewanti-wanti agar tidak lebih dari tiga hari. Itu pun masih diembel-embeli pernyataan istriku saat kuantar ke terminal angdes/bus di Sukabumi. Paling lama seminggu Kang, kata istriku, sambil melambaikan tangan dari angdes (ang kutan desa) yang mereka tumpangi dan mulai melaju membawa istri dan anakku serta penumpang lainnya. Singkat cerita, istriku memang memenuhi pesanku dan hanya tiga hari di sana. Aku senang bukan kepalang karena istriku begitu penurut, menghormati keinginan suami. Lebih dari itu, tiga hari berpisah dengan Asep, anakku, membuatku rindu setengah mati. Tak heran, begitu keduanya tiba di pintu rumah, langsung saja kurebut Asep dari gendongan istriku. Setelah istirahat sejenak, istriku menceritakan kondisi kedua orangtua dan dua adiknya di kampung. istriku juga menyinggung soal dua teman dan seorang sepupunya yang sedang menyiapkan segala urusan administrasi untuk bekerja di Arab Saudi. Cuma itu cerita istriku. Hari-hari selanjutnya tak pernah terbayangkan akan terjadi peristiwa seperti ini. Minggu pagi aku terbangun tanpa mendapatkan istri dan anakku di tempat tidur. Ketika ke ruang tengah, di atas meja tampak sepucuk surat yang ditindih asbak. Aku kenal betul tulisan istriku, segera saja kuambil surat itu. Isinya membuatku sangat terkejut, kira-kira seperti ini. Kang, saya dan Asep kembali ke Cianjur. Enggak lama, paling-paling satu minggu. Ada urusan keluarga yang harus diselesaikan, urusan keluarga saya kok Kang, enggak ada kaitannya sama Akang. Di bawah baju di rak pakaian, ada sedikit uang untuk keperluan dan makan Akang sehari-hari, mudah-mudahan cukup. Punten ya Kang. Saya dan Asep baik-baik saja. Maafkan istrimu. Aku hanya bisa terpaku, memandang dengan tatapan kosong ke arah surat istriku. Aku benar-benar tak mengerti, baru saja dari Cianjur dan baru empat hari kembali ke Sukabumi, tiba-tiba kembali lagi ke Cianjur. Ada apa? Bingung aku dibuatnya, aku benar-benar tak mengerti dengan sikap istriku. Ketika hal ini aku tanyakan kepada Ipah, adikku itu pun tak mendapat pesan apa-apa, kecuali tadi malam istriku
[wanita-muslimah] Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (3)
Galamedia Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (3) Istri Pergi Bersama Anakku ke Rumah Mertua BEKERJA di Arab Saudi, boleh jadi merupakan impian banyak TKW di Indonesia, tak terkecuali Sri, istri Masjon. Sayangnya kepergian Sri tidak begitu mulus, harus dilewati dengan cara sembunyi-sembunyi tanpa seizin Jon, panggilan suaminya. Mengapa begitu? Simak kisah bersambung yang ditulis H. Arya Rusli berikut ini. MALAMNYA aku pulang ke rumah setelah beberapa jam berada di warung. Kepergian istriku ke Cianjur, rumah orangtuanya, benar-benar membuatku kesepian. Berbeda ketika Sri, istriku itu pulang ke rumah orangtuanya bersama Asep empat hari sebelumnya. Bisa jadi karena ketika itu aku mengizinkannya, sedangkan kali ini istriku pergi diam-diam karena takut tidak diizinkan. Tapi begitu pentingkah urusannya? Sampai-sampai nekat melanggar norma-norma hubungan suami istri, bahkan cukup hanya dengan meninggalkan sepucuk surat. Rasa penasaran memenuhi benakku, aku segera berkonsultasi dengan bibiku yang rumahnya tak jauh dariku. Sudah ke biasaanku, jika ada masalah, aku selalu berkonsultasi dengan bibi, adik ibuku. Dan memang, keluarga dekatku yang kuanggap sepuh dan sudah kuanggap pengganti ibuku, cuma bibi. Yang lain boleh dibilang tidak ada, soalnya memang sejak dulu tidak dekat denganku. Oleh bibi aku disarankan untuk bersabar, menunggu saja di rumah.Nanti kalau lebih dari seminggu, misalnya sampai dua minggu, baru disusul ke Cianjur. Atas nasihat bibi, akutermenung sejenak, lalu menyetujui pendapatnya. Hampir dipastikan, pekerjaan yang paling membosankan banyak orangadalah menunggu. Begitulah yangkurasakan sekarang, padahal tak terasa waktu sudah berlalu empat hari, artinyatinggal tiga hari lagi istri dan anakku pulang ke rumah, sesuai dengan janji yang ditulis di surat. Persis pada hari ketujuh, artinyapada hari kepulangan Sri, istriku dan Asep, anakku, aku bersiap-siap menyambut kedatangan mereka. Ipah, adikku yang tinggal di rumah, juga ikut sibuk membereskan rumah keciku itu. Sedapat mungkin aku akan memberikan gambaran kasih sayang kepada keluargaku, begitulah harapanku. Biasanya, seperti tempo hari, ketika istri dan anakku kembali dari Cianjur, keduanya tiba di rumah sekira pukul 13.00 WIB siang. Hari itu pun aku berharap mereka kembali sekira pukul 13.00 WIB atau paling-paling terlambat dua jam. Tapi ketika sampai pukul 15.00 WIB istriku belum juga pulang, bahkan sampai malam hari tak juga pulang, aku benar-benar gelisah. Setelah keesokan harinya tidakjuga pu lang, segera aku minta pendapat bibi. Bibiku memberi toleransi tiga hari, kalau lewat dari tiga hari tidak juga pulang, aku disarankan untuk menyusul ke Cianjur. Sarannya aku terima, tapimenunggu selama tiga hari telah membuatkupusing tujuh keliling, belum lagi bingung atas perilaku istriku yang kunilai akhir-akhir ini sering bertingkah aneh. Berbagai pertanyaan muncul di benakku, sampai-sampai bayangan telah terjadi sesuatu atas istri dan anakku terusmenghantuiku. Waktu tiga hari serasa setahun, tapi aku mencoba bersabar, bahkan sampai hari keempat aku masih bersabar. Baru pada hari kelima istri dan anakku tak juga pulang, aku pamit kepada Ipah dan memintanya untuk menjaga rumah. Aku akan ke Cianjur menyusul istri dan anakku, tapi sebelumnya aku mampir dulu ke rumah bibi. Bibi menasihatiku untuk menahan emosi jika ternyata ada sesuatu yang menjadi kendala keterlambatan istriku pulang ke Sukabumi. Ulah ngambek, tahan emosi. Ulah nepi ngerakeun kaluarga. Sing sabar, pesan bibi, mewanti-wantiku. Nasihat bibi kupegang erat-erat,dalam hati aku akan coba menahan emosi jika memang ada masalah yang menjengkel kan. Sebenarnya, yang membuatkugelisah dan nyaris tak sabar untuk se gera menyusul keluargaku adalah anakku. Aku begitu kangen dan ingin me ngetahui pasti kondisinya, apakah sehat walafiat atau sedang sakit. Dalam hati aku berdoa, semoga anakku selalu dalam lindungan-Nya, tentu saja doa juga kuharapkan agar istriku tak kurang suatu apa pun. Tiba di rumah mertuaku di Cianjur sekira pukul 16.00 WIB sore, tapi aku tak melihat batang hidung istriku, kecuali anakku Asep yang sedang digendong bibinya, adik istriku atau adik iparku. Setelah basa-basi bersalaman dengan adik ipar dan Asep yang seolah sudah mengerti bahwa aku adalah bapaknya, spontan saja Asep mau kupeluk, kugendong, dan kucium. Baru kemudian, sambil menggendong Asep aku masuk ke dalam. Istriku tetap tak kutemukan, yang ada ha nyalah mertua lelaki dan paman atau adik dari mertua perempuan. Setelah ke duanya kusalami dan kucium tangannya sebagaimana layaknya kepada orangtua, aku duduk di ruang depan dengan tetap masih menggendong anakku. Seolah mengerti dengan kegelisahan hati bapaknya, tiba-tiba Asep menangis sambil tangannya mencoba menggapai wajahku, tak lama kemudian ibu mertuaku keluar. Agak terkejut dan tampak sekali salah tingkah melihat kehadiranku, serta merta saja
[wanita-muslimah] Re: Women urge end to jilbab discrimination - Agama Umat Terdahulu
Jeng Rani, Saya memang baca dari beberapa referensi, juga dari mengikuti ceramah, atau acara tanya jawab per telpon di TV Islam (Islamic Broadcasting Network) di negara tempat saya sedang bertempat tinggal saat ini. Tentang Allah, bukan Allah yang mana2 lagi spt yg anda tanyakan, tapi adalah SATU Allah yang sama2 disembah oleh Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi Yesus As, Nabi Muhammad SAW. Mungkin anda pernah baca berita kira2 sebulan yang lalu, seorang pastor dari Belanda yang menyerukan agar umat Kristen menyebut nama tuhan dengan Allah, sebagaimana dilakukan oleh umat Kristen di negara2 Arab. BTW, dari salah satu ceramah yang saya ikuti, diuraikan bahwa pengikut2 awal Nabi Yesus yang masih murni ajarannya telah habis diumpankan ke mulut singa2 peliharaan para kaisar Romawi. Mereka ini disebut sebagai orang2 dari dienul Islam (people of the Way), yang hanif, yang lurus. Setelah itu tak ada lagi pengikut ajaran murni Nabi Yesus, hingga datangnya Nabi Muhammad SAW yg diberi wahyu Allah SWT, berupa Al Quran sebagai syariat terakhir yang berlaku untuk seluruh manusia hingga akhir jaman. Sebagaimana pertanyaan anda, silakan baca referensi2 berikut ini, yg menyatakan bahwa intisari ajaran semua Nabi itu adalah sama, kalau toh ada perbedaan, biasanya seputar detail teknis ibadah. Silakan baca juga QS 13, Ar-Rad, ayat 38-39: 38. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu)[777]. 39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). [777]. Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi Muhammad s.a.w. Dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat kenabian. Keduanya untuk membantah pendapat mereka bahwa seorang rasul itu dapat melakukan mukjizat yang diberikan Allah kepada rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. Bagi tiap-tiap rasul itu ada Kitabnya yang sesuai dengan keadaan masanya. Tiap-tiap masa mempunyai tantangan dan jawabannya sendiri-sendiri. Maaf nih, dengan merujuk pada referensi di bawah ini, postingannya jadi panjang. Salam, Flora Apakah Umat Terdahulu Islam Juga? Minggu, 4 Peb 07 12:47 WIB http://eramuslim.com/ustadz/shl/45c295c8.htm Assalamu alaikum pak Ustadz, Apakah umat di masa lalu seperti umat nabi Ibrahim, Ismail, Musa, Daud, Sulaiman dan lainnya juga termasuk umat Islam juga? Maksudnya tentu yang beriman kepada Allah dan nabi-nabi mereka tentunya. Adakah pak Ustadz dapat memberikan landasan dalil tentang hal itu? Demikian, dan terima kasih banyak ustadz atas jawabannya. Wassalam Bambang Sudarmo Bambang2 Jawaban Asalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Semua nabi adalah utusan Allah, maka otomatis para pengikut nabi-nabi di masa lalu adalah hamba-hamba Allah yang beriman. Sama hakikatnya dengan kita sebagai umat nabi Muhammad SAW. Bahkan dalam banyak ayat di dalam Al-Quran, kita mendapati juga istilah Islam', 'muslim' atau istilah sejenisnya juga digunakan untuk menamakan umat para nabi terdahulu. Sehingga sebagian ulama cenderung menyebut mereka sebagai umat Islam atau muslim. Sedangkan umat para nabi yang terdahulu dan membangkang dari ajarannya, barulah kita sebut sebagai orang kafir. Apalagi sejak resminya nabi Muhammad SAW diangkat sebagai rasul terakhir yang juga berfungsi sebagai penutup risalah semua nabi, maka kalau masih tersisa umat yang mengaku sebagai pengikut nabi terdahulu, mereka wajib beriman kepada Rasulullah SAW. Sayangnya, hanya sebagian saja yang termasuk beriman, selebihnya kafir dan membangkang. Sehingga sebutan 'kaum nasrani' dan 'kaum yahudi', di dalam Al-Quran identik dengan kaum yang kafir. Yang beriman kepada nabi Muhammad SAW bisa dihitung dengan jari, seperti Abdullah bin Salam, Kaab Al-Ahbar, Salman Al-Farisi, Suhaib ar-Rumi radhiyallahu 'anhum ajmain. Adapaun tentang penyebutan dalam Al-Quran kepada umat yang beriman kepada nabi di masa lalu dengan sebutan muslim atau Islam, kami petikkan beberapa ayat berikut ini. 1. Perkataan Nabi Ibrahim alaihissalam Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan di antara anak cucu kami umat yang muslim (tunduk patuh) kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Baqarah: 128) 2. Perkataan Nabi Ya'qub 'alaihissalam Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub., Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.(QS. Al-Baqarah: 132) 3. Nabi Yusuf 'alaihissalam Beragama Islam
[wanita-muslimah] Muslim Roles Christian Actors
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=101766d=27m=9y=2007pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press Thursday, 27, September, 2007 (15, Ramadhan, 1428) Muslim Roles Christian Actors Anas Zahid, Al-Madinah The fabricated fuss that was provoked this year as well as last year regarding the television series Khaled Bin Walid is pitiful. People are upset because the director chose a Christian actor to play the role of the Islamic character who was known for his military exploits. The director had to replace the actor in the second series. I honestly never heard such idiotic talk in the Arab world before. In 1976, the English version of The Message that was directed by Moustapha Akkad, chronicling the life and times of Prophet Muhammad (peace be upon him), had Muslim as well as Christian actors. Anthony Quinn played the role of Hamzah, and Michael Ansara played the role of Abu Sufyan to name a few. In the Arabic version of the movie, the role of Somayya - Yasser's ibn Amir's wife and the mother of Ammar ibn Yasser - was played by the Christian Egyptian actress Sanaa Jamil. Back then, no one created any gossip or became agitated over the movie even though it was shown in different parts of the world. That was because art is governed by competence and not by the cast's beliefs or religions. The genius of an actor Anthony Quinn portrayed the role of Hamzah ibn Abdul Mutalib in The Message with great competence and professionalism. Then he played the real-life Bedouin leader Omar Mukhtar who fought Mussolini's Italian troops in the deserts of Libya. Would it have been possible to have hired a Muslim actor who would have portrayed both characters in a better and more convincing way to the audience than the Christian Anthony Quinn? The importance in these cases lies within the historical credibility in addition to pure artistic factors such as directing and shooting the movie, writing the script, handling decor, costumes, makeup, lighting and performance. These are the basic elements that should be taken into account whenever any historical work is about to be presented. Other things are superficial and not related to art or professional competence. In fact, they might harm the Islamic-Christian relationships for there is a large percentage of Arabs who are Christians and contribute to their countries as much as Muslims do. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Puasa of the day : Info- Satukan Dulu Perbedaan Dalam Negeri
Satukan Dulu Perbedaan Dalam Negeri Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan, upaya yang dilakukan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menyatukan kalender Islam internasional harus dimulai dengan menyatukan perbedaan di dalam negeri. Perbedaan di dalam negeri soal kalender Islam nyata terlihat saat harus bersatu menentukan jatuhnya 1 Syawal untuk hari raya Idul Fitri. Wapres menyebutkan, di antara umat Islam di Indonesia, terdapat tiga pandangan yang memunculkan perbedaan perhitungan kalender, yaitu pandangan yang berdasarkan hisab (Muhammadiyah), rukyat (Nahdlatul Ulama), dan kepantasan. Kalau orang Amerika Serikat dan Rusia sudah mendarat di Bulan, kita di Indonesia belum yakin betul posisi Bulan ada di mana. Namun, memang, ini masalah keyakinan yang sudah melekat, ujar Wapres saat membuka simposium internasional soal penyatuan kalender Islam di Jakarta, Selasa (4/9) malam. Soal penentuan 1 Syawal yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, Wapres mengatakan, Indonesia kerap berada dalam kebingungan. Contohnya adalah penetapan hari raya Idul Fitri tahun 2006 yang membingungkan secara ilmiah. Secara ilmiah, Indonesia lebih dahulu dari Arab Saudi dan lebih lambat dari Australia. Di Australia dan di Arab Saudi sudah Idul Fitri, Indonesia yang ada di tengah-tengah belum Idul Fitri, ujarnya. Meskipun perbedaan masih ada, terutama di antara Muhammadiyah dan NU, Wapres bersyukur hal itu tidak memunculkan konflik. Soal upaya menyatukan perbedaan di dalam negeri, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, tidak bisa selesai dalam satu kali simposium. Muhammadiyah mendukung penggunaan teknologi canggih untuk bisa membantu penetapan kalender Islam. (INU) --- l.meilany - 280907/16ramadhan1428h [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Puasa of the day : Puisi - Bila Sebuah Batu Tergeletak di Jalan
Bila Sebuah Batu Tergeletak di Jalan -Emha Ainun Nadjib- Bila sebuah batu tergeletak di jalan Dan ia membahayakan pemakai jalan Anda memungutnya, dan mencari seseorang untuk membahas Apa yang dapat kita perbuat agar batu tersebut bermanfaat Itulah Islam Islam adalah untuk menjaga kesuburan tiap sudut tanah Untuk mengagumi gunung dan laut yang luas, atau sekadar untuk menyirami tanaman, Untuk berenang dalam air sambil bersyukur kepada Allah Atau untuk menghirup udara dengan kerinduan untuk bertemu Allah Islam adalah, bila ada satu makhluk sedang kelaparan, Walau ia hanya seekor anjing, Anda merasa tidak enak karena kenyang seorang diri Maka Anda lalu belajar untuk merasakan lapar, Sebelum Anda merasa layak disebut sebagai saudara oleh orang-orang lapar. Islam adalah, ketika seseorang merasa haus Bahkan bila ia adalah seorang yang akan membunuh Anda, Anda merasakan kehausannya Dan berbagi air Anda dengannya Islam adalah Ketika Anda melihat seseorang dipinggirkan dan merasa sendirian Anda menghampirinya dan mengucapkan salam kepadanya Islam adalah Mencintai bahkan orang-orang yang membenci Anda, Dan memuji dengan bijak Seseorang yang menganggap Anda sebagai musuhnya Islam adalah komunitas yang berdamai dengan alam Sungai dan hutan, air dan daratan, gunung dan laut Yang mereka cintai seolah-olah isteri-isteri mereka sendiri Menjaga kesuburannya semata-mata dengan cinta Islam adalah Sebuah pemerintah yang menganggap rakyatnya sebagai seorang isteri, Saling menyayangi, bekerjasama dengan keseimbangan kekuasaan antara yang satu dengan yang lain, Islam adalah keadaan di mana si kuat memahami pentingnya si lemah Dan si lemah tidak menikmati kelemahan dan ketergantungannya Salam berarti perdamaian Islam berarti upaya mencari, membangun dan menciptakan perdamaian Humanitas Islam berarti pengertian untuk saling memanusiakan satu sama lain Budaya Islam adalah Kedamaian pikiran dan hati Perekonomian Islam berarti tak seorangpun kekurangan gizi dan tak seorangpun kelebihan gizi Politik islam berarti demokrasi sejati dan jujur Filosofi Islam adalah kesimbangan antara hak-hak azasi dan kewajiban-kewajiban azasi manusia Salam berarti perdamaian Islam berarti pembebasan menuju perdamaian Islam berarti kerja emansipasi menuju kehidupan yang penuh kedamaian bagi semua manusia -- l.meilany 280907/16ramadhan1428h [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Tanggapan Dewan Kesenian Jakarta tentang acara pembukaan Utan Kayu International Literary Biennale 2007
Dengan hormat, Berikut saya kirimkan Siaran Pers dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) sebagai tanggapan terhadap tulisan-tulisan tentang acara pembukaan Utan Kayu International Literary Biennale 2007 di Teater Studio Taman Ismail Marzuki (TIM). Semoga Siaran Pers ini dapat meluruskan isu-isu miring yang beredar. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Salam, Radityo Djadjoeri Siaran Pers untuk diberitakan Tanggapan tentang Pembukaan UKILB 2007 Tanggapan terhadap tulisan-tulisan tentang: Acara pembukaan Utan Kayu International Literary Biennale 2007, tgl 23 Agustus 2007 di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki Sehubungan dengan beredarnya informasi yang tidak tepat di kalangan dunia sastra akhir-akhir ini, izinkanlah kami memberikan beberapa keterangan. Informasi tidak tepat ini terkandung di dalam tulisan Saudara Chavchay Syaifullah di dalam harian Media Indonesia edisi 26 Agustus 2007 dan pengantar editornya pada edisi 2 September 2007keduanya pada halaman XIIdan di dalam tulisan-tulisan Saudara Saut Situmorang dalam mailing-list [EMAIL PROTECTED] selama dua minggu yang lalu. Sebagaimana dapat diamati sebagai sesuatu yang biasa, terdapat perbedaan dan argumentasi pendapat di antara berbagai komunitas sastra. Tetapi sayangnya dalam argumentasi tersebut telah digunakan beberapa informasi yang salah. Perdebatan yang didasarkan pada informasi yang salah pada akhirnya dapat mencemari dan merugikan dunia kesenian secara keseluruhan, termasuk membingungkan masyarkat luas. Kami merasa perlu mengimbau masyarakat luas, komunitas sastra dan seniman pada khususnya, untuk tidak terlibat dalam perdebatan berdasarkan informasi yang salah, dan kami anjurkan untuk memeriksa dulu semua informasi yang diperoleh kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Kepada saudara-saudara wartawan dan redaksi media massa , kami juga mengimbau untuk menerapkan dengan sungguh-sungguh salah satu prinsip utama jurnalisme, ialah melakukan konfirmasi informasi kepada semua pihak yang bersangkutan, dan meliput pandangan semua pihak tersebut. Berikut ini adalah informasi yang sudah kami periksa ketepatannya menyangkut beberapa hal yang telah beredar sampai hari ini. Semua ini disampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab dan semuanya dapat dengan mudah diperiksa kebenarannya. Apakah benar ada yang mabuk sesudah acara pembukaan Utan Kayu International Literary Biennale 2007, tgl 23 Agustus 2007 di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki? Tidak benar. Bir disediakan secara sangat terbatas pada malam pembukaan. Lagipula gerai bir sudah ditutup lebih dari satu jam sebelum acara selesai. Jadi ketika acara selesai tidak ada lagi bir yang dapat diminum. Jadi tidak mungkin ada yang mabuk. Berita bahwa ada yang mabuk telah ditulis secara tidak bertanggung jawab oleh wartawan Chavcay di harian Media Indonesia. Sangat disayangkan bahwa sebuah media massa , yang seharusnya melaporkan fakta, telah mencetak informasi yang salah, tidak ada dalam kenyataan. Kami percaya ini bukan kebijakan resmi Media Indonesia, dan karena itu kami mengimbaunya agar mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk perbaikan internalnya. Apakah benar ada tamu yang diusir dan menangis pada malam itu? Tidak ada kebijakan untuk mengusir orang. Yang benar adalah insiden karena inisiatif berlebihan dari petugas keamanan. Sdr. Geger Prahara, yang diberitakan diusir dan menangis di TIM oleh wartawan Chavcay di harian Media Indonesia, sedang mengisi buku tamu ketika didekati oleh seorang petugas satpam yang berkata, Maaf, ini acara khusus Ini ditafsirkan sebagai mengusir. Nur Zen Hae, ketua komite sastra yang berada di dekat tempat itu kemudian mendekati dan menegaskan bahwa ini acara terbuka, dan Sdr. Geger Prahara dipersilakan masuk dan makan malam. Tetapi karena terlanjur tersinggung, dia memutuskan keluar. Di jalan dia bertemu dengan wartawan Chavcay dan mengatakan bahwa dia diusir. Wartawan inilah yang kemudian melaporkan bahwa dia diusir dan menangis. Sdr. Geger Prahara telah membantah bahwa ia menangis. Berita tersebut sepenuhnya karangan Saudara Chavcay, yang juga sama sekali tidak memeriksa kepada panitia biennale tentang kejadian sebenarnya yang disebut mengusir itu. Mengapa DKJ mendukung Utan Kayu International Literary Biennale 2007? Sastra, sastrawan, seni dan seniman terang memerlukan ruang dan giliran untuk tampil secara ajek berulang, baik untuk bertemu khalayak maupun untuk sekadar bertukar sapa di antara sesama, atau bahkan untuk bersaing secara senang dan tenang. Karena itu suatu biennale, atau bentuk-bentuk lain seperti festival yang berkelanjutan jelas, tegas diperlukan. Dewan Kesenian Jakarta berkewajiban mendukung kehadiran lembaga dan peristiwa demikian. Sebagai sebuah dewan kesenian dari sebuah ibukota
[wanita-muslimah] Saudis Rethink Taboo on Women Behind the Wheel
http://www.nytimes.com/2007/09/28/world/middleeast/28drive.html?ref=world Saudis Rethink Taboo on Women Behind the Wheel By HASSAN M. FATTAH Published: September 28, 2007 DUBAI, United Arab Emirates, Sept. 27 - In a recent episode of Saudi Arabia's most popular television show, broadcast during Ramadan this month, a Saudi man of the future is seen sitting in his house as his daughter pulls into the driveway, her children piled into the back of the car. Where have you been? the father asks. The kids were bored, so I took them to the movies, she replies, matter-of-factly, as she gets out of the driver's seat. The scene may appear mundane, but in Saudi Arabia, where women are forbidden to drive - and, by the way, where there are no movie theaters, either - the skit portends something of a revolution. From a taboo about which there could be no open discussion, a woman's right to drive is becoming a topic of growing and lively debate in Saudi Arabia. Coming after other recent changes - women may now travel abroad without male accompaniment (though male permission is still required), seek divorce and own their own companies - the driving discussion is noteworthy. Whether it signals that women will actually be driving soon or merely talking about it openly remains to be seen. We are telling everyone this is coming, whether today or tomorrow, said Abdallah al-Sadhan, producer, writer and host of Tash Ma Tash (No Big Deal), a variety comedy show that is broadcast during Ramadan and tackles controversial social issues in Saudi Arabia. Other episodes have also shown women driving in what Mr. Sadhan says is a deliberate message. There will be a time we will accept it, so now is the time to get prepared for that. In another popular Saudi show, Amsha Bint Amash (Amsha, Daughter of Amash), a woman who loses her father is forced to move to the city, where she masquerades as a man to become a taxi driver. Saudi newspapers have begun writing about the implications and acceptability of having women drive. The Saudi National Human Rights Association has begun researching the effect of women's driving on families and Saudi society, activists said. A group of Saudi women have led a petition drive asking the king to repeal the ban on driving by women, placing the issue at the heart of a discussion about modernity and Saudi Arabia's place in the world. And the government, which was hostile toward the last such petition in 1990, now seems mildly receptive. You get the feeling that they are preparing the population for this issue, said Wajeha al- Huwaider, 45, one of the organizers. It is just like the decision to allow women education. They resisted it, but now it's a reality. On Sunday, Ms. Huwaider and some 1,100 other women sent the petition to King Abdullah. Some Saudi officials and religious men agree with the women that Islam does not forbid women to drive. In the past, Saudi women were able to move freely on camel and horseback, and Bedouin women in the desert openly drive pickup trucks far from the public eye. Clerics and religious conservatives maintain that allowing women to drive would open Saudi society to untold corruption. Women alone in a car, they say, would be more open to abuse, to going wayward, and to getting into trouble if they had an accident or were stopped by the police. The net result would be an erosion of social mores, they say. In 1990, a group of prominent Saudi women seized on the presence of Western news media covering the first Persian Gulf war, boarded cars and drove through a Riyadh boulevard. Several of the women were jailed briefly; many lost high positions in schools and universities, and others were forced to leave the country for some time. This time, however, the women are being given wide latitude to make their case, Ms. Huwaider said. She believes that this is because the case is being made in pragmatic social and economic terms, not purely as a matter of women's rights. Because of the rising cost of living in Saudi Arabia, women have been entering the work force in large numbers. That in turn has given them new economic clout in the family and greater leverage. Ebtihal Mubarak, another organizer of the petition drive, who is an editor at Arab News, an English-language daily newspaper, said the cost of a driver had begun to impinge on Saudi families. Most middle-class people can't afford drivers anymore, she said. Saudi women say the seeming momentum behind the issue is fueled in part by what they can now see and read about the freedoms of women abroad on satellite television and the Internet. They also feel they have become more sophisticated in dealing with the Saudi system. This is more organized and is a real campaign, said Khalid Al-Dakhil, professor of political sociology at King Saud University in Riyadh. They have been on the Net, sending out e-mails. Still, few expect any change to come soon. Ms.
[wanita-muslimah] SYEKH SITI JENAR JILID 2
Salam, Telah terbit buku Syekh Siti Jenar II (Makrifat dan Makna Kehidupan) oleh Serambi. Penulis: Achmad Chodjim. SINOPSIS: Syekh Siti Jenar yang akrab dipanggil Syekh Lemah Abang, mengundang curiga para wali di Tanah Jawa, lantaran ketinggian ilmunya dikira sihir. Sebenarnya, yang membuat nama Syekh Siti Jenar mencuat bukan ketinggian ilmunya, tapi praktik hidupnya yang egaliter. Melanjutkan buku sebelumnya --Syekh Siti Jenar: Makna Kematian-- buku ini bukanlah sejarah hidup Syekh Siti Jenar. Bila buku sebelumnya mengupas eksistensi manusia, maka pada buku ke-2 ini yang dikupas adalah ajarannya tentang tauhid, makrifat dan akhlak yang luhur. Tauhid yang menjadi landasan pokok dalam beragama, diajarkan secara tuntas. Sifat dua puluh tidak diajarkan sebagai sifat Tuhan semata, tapi sifat 20 juga disandang oleh manusia yang mukmin. Rukun Islam dijabarkan sebagai basis perilaku dalam hidup sehari-hari. Muslim sejati tak sekadar mengucapkan kalimat syahadat, menjalankan puasa, mengerjakan salat, zakat dan haji secara formal. Kalau hanya itu muslim sulit melepaskan diri dari mentalitas pembangunan yang buruk, mental korupsi dan kolusi. Warisan lama inilah yang hendak diberantas oleh Syekh Siti Jenar. Bagi Syekh Siti Jenar, iman bukan semata-mata kepercayaan. Iman harus dapat ditransformasikan dalam kehidupan. Di tangan Syekh rukun iman melahirkan kemanunggalan iman sebagai wujud Manunggaling Kawula Klawan Gusti, bersatunya hamba dan Tuhan sekaligus bersatunya rakyat dan pemerintahnya. Syekh juga mengupas lugas makna sifat Rasul bagi kehidupan kita, dan pandangan revolusioner tentang hari akhir. Wasalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Tanda-Tanda Negeri
Tanda-Tanda Negeri Pada satu malam di bulan suci ramadhan saya sempat berbincang dengan bapak. menurut bapak kondisi negeri ini bisa dilihat dari apa yang sering dialami oleh orang-orang pada umumnya. kok bisa pak? tanya saya. Iya, jika banyak orang sering kelaparan, pertanda penguasa melakukan penindasan. Jika banyak orang sakit perut, berarti penguasa banyak yang korupsi. Jika banyak orang pada sakit kepala, berarti ada sebagian elit mempersiapkan makar. Bagaimana kalo menunjukkan negeri ini sedang makmur? tanya saya. Mudah saja, jika banyak orang yang mudah tertawa berarti negeri itu makmur dan sentosa jawab bapak. Wassalam, agussyafii = Pengaruh terbaik dari orang baik menjadikan diri kita yang terbaik silahkan kirimkan komentar di http://agussyafii.blogspot.com atau sms di 0888 176 48 72 =
Re: [wanita-muslimah] SYEKH SITI JENAR JILID 2
Salam Pak Chodjim! Sudah sejak bulan Agustus (ada kabar bahwa buku Bapak terbit bulan Juli) saya mencari Buku Syekh Siti Jenar II. Lumayan susah lho! Saya malah 'nemu' yang judulnya Meaningful Life di Gramedia Mall Kelapa Gading. Buku SSJ II memang dicetak sedikit atau mungkin penggemar buku Bapak yang bertambah banyak? ;-). Jadi sampai sekarang, saya belum mendapatkan buku tersebut. Btw, selamat atas terbitnya Buku SSJ II, yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Salam, Anna. Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Telah terbit buku Syekh Siti Jenar II (Makrifat dan Makna Kehidupan) oleh Serambi. Penulis: Achmad Chodjim. SINOPSIS: Syekh Siti Jenar yang akrab dipanggil Syekh Lemah Abang, mengundang curiga para wali di Tanah Jawa, lantaran ketinggian ilmunya dikira sihir. Sebenarnya, yang membuat nama Syekh Siti Jenar mencuat bukan ketinggian ilmunya, tapi praktik hidupnya yang egaliter. Melanjutkan buku sebelumnya --Syekh Siti Jenar: Makna Kematian-- buku ini bukanlah sejarah hidup Syekh Siti Jenar. Bila buku sebelumnya mengupas eksistensi manusia, maka pada buku ke-2 ini yang dikupas adalah ajarannya tentang tauhid, makrifat dan akhlak yang luhur. Tauhid yang menjadi landasan pokok dalam beragama, diajarkan secara tuntas. Sifat dua puluh tidak diajarkan sebagai sifat Tuhan semata, tapi sifat 20 juga disandang oleh manusia yang mukmin. Rukun Islam dijabarkan sebagai basis perilaku dalam hidup sehari-hari. Muslim sejati tak sekadar mengucapkan kalimat syahadat, menjalankan puasa, mengerjakan salat, zakat dan haji secara formal. Kalau hanya itu muslim sulit melepaskan diri dari mentalitas pembangunan yang buruk, mental korupsi dan kolusi. Warisan lama inilah yang hendak diberantas oleh Syekh Siti Jenar. Bagi Syekh Siti Jenar, iman bukan semata-mata kepercayaan. Iman harus dapat ditransformasikan dalam kehidupan. Di tangan Syekh rukun iman melahirkan kemanunggalan iman sebagai wujud Manunggaling Kawula Klawan Gusti, bersatunya hamba dan Tuhan sekaligus bersatunya rakyat dan pemerintahnya. Syekh juga mengupas lugas makna sifat Rasul bagi kehidupan kita, dan pandangan revolusioner tentang hari akhir. Wasalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed] - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]