[wanita-muslimah] Fitnah selingkuh bunda Aisyah--Re: Wartawati

2007-09-27 Terurut Topik Lina Dahlan
aSS. wR. wB.,

Terimakasih mas Ary untuk surat An-Nuur(24)nya yang sebagai rujukan 
kisah fitnab bunda Aisyah ra. tsb.

Namun nampaknya dalam ayat itu Allah tidak sedang menyalahkan orang 
yang punya pikiran jelek (berbohong). Sepengertian saya ayat itu 
Allah sedang memberi nasehat/peringatan kepada Rasulullah dan kita 
semua bahwa kejelekan/kebohongan seseorang itu ada juga 
hikmah/manfaatnya buat Rasulullah dan kita semua. Manfaatnya 
kemungkinan tidak hanya satu. 

Begitu juga dengan kisah fitnah selingkuh bunda Aisyah ra ini. Kita 
dapat mengambil manfaatnya. Buat saya manfaatnya adalah (salah satu 
manfaat dari banyak manfaat) disini diperlukannya seorang 
teman/muhrim (entah suami or entah orang lain yang dipercaya) 
sehingga bisa mencegah fitnah.

Kalau dipikir kurang percaya apa Rasulullah denga Aisyah ra? Tapi, 
ketika fitnah itu menyebar, Rasulullah tentunya menjadi gundah juga 
kalau sang Istri di fitnah seperti itu. Kalo gak gundah, berarti 
Rasulullah cuex dong ya?...:-)

Bahkan kalau boleh saya menerjemahkan bebas kedalam bahasa Betawi, 
ayat tsb bisa menjadi demikian,Eh Rosul, berita boong itu 
sebetulnya bagus buat ente supaya engeh banyak tukang boong didunia 
ini. Jadi, ente ngewanti-wantiin ke istri (meski ente percaya 100% 
sama do'i) kalo pergi jangan sendirian karena banyaknya tkg kibul. 
Apalagi kamu kan istri seorang Rosul. Rosul itu banyak musuhnye dan 
menjadi figur publik. Gitu terjemahan saya yang kelewat bebas.

wassalam,
Lina




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam mbak Lina ra.,
 
 Peristiwa itu membawa fitnah bagi ibunda Aisyah, mempengaruhi 
 Rasulullah juga hingga melatarbelakangi turunnya surat QS al-Nuµr 
 (24):  Sesungguhnya, orang-orang yang membawa berita bohong itu 
 adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita 
 bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. 
 
 Selain itu,
 saya juga lupa untuk bilang bahwa laki-laki dan wanita dalam 
konteks 
 di sini IMHO mengacu bukan pada gender, tapi pada pengemban sifat 
 maskulin  feminim.
 
 Ketika laki-laki sedang dalam situasi yang feminim (mis. gelisah 
dan 
 resah karena urusan pekerjaan), maka bisa saja ibunya atau 
istrinya 
 menjadi laki-laki sehingga mengayomi.
 
 Salam
 Ary
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
 linadahlan@ wrote:
 
  Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan tercurahkan kepada kita 
semua,
  (Ass. Wr. Wb.)
  
  Mo belajar sama pak Ary soal yang No. 2 ini aja.
  
  Dari mana pak Ary tau and yakin bahwa (dalam kasus ini) ALLAH 
  menyalahkan orang yang punya pikiran jelek? Apakah dalam 
peristiwa 
  ini Allah menyinggung dalam AlQur'an sehingga kita dapat merujuk?
  
  Secara umum ya tentu saja kita dapat mengatakan Allah selalu 
  menyalahkan/mengecam orang yang punya pikiran jelek.
  
  Saya ingin yang kontekstual dalam kasus ini saja.
  
  Saya pikir dalam satu kasus, kita dapat mengambil banyak hikmah 
dan 
  manfaat.
  
  wassalam wr wb.,
  
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 
  ary.setijadi@ wrote:
  
   
   
   
   
   Salam semuanya,

  (deleted)
  
   2. Ada banyak contoh jaman Rasul, perempuan berpergian tanpa 
  mahram. 
   Termasuk ibunda kaum muslimin Aisyah.
   Contoh:
   - Kasus fitnah selingkuh ibunda Aisyah dg. Safwan Bin al-
Mutaal 
 as-
   Sulami karena tertinggal rombongan. Dalam peristiwa itu TIDAK 
  PERNAH 
   Aisyah DISALAHKAN KARENA BERPERGIAN TANPA MAHRAM. Yang 
disalahkan 
   oleh ALLAH adalah orang yang punya pikiran jelek.
   - Kasus perang unta, ketika ibunda Aisyah berperang. Siapa 
  mahramnya?
   - Banyak hadits
  
  (deleted)
 





[wanita-muslimah] Surat Keberatan Media Watch atas iklan XL versi Perempuan Rp 1,-

2007-09-27 Terurut Topik adindatitiana
MEDIA WATCH
Jl.Bangka Raya No 43 ,Jakarta Selatan 12770
Telp: 021-7192627 Fax:021-7192523
Email: [EMAIL PROTECTED]

No: 001/E/MW/SK/IX/07
Lamp: 1 buah foto contoh iklan
Hal   : Surat Keberatan
 
Jakarta, 26 September 2007
  
Kepada Yth.
Pimpinan Perusahaan
Kartu Seluler XL
di tempat
 
Dengan hormat,

Kami bermaksud menyampaikan surat keberatan kami atas iklan XL versi
perempuan dengan menggunakan kaos bertuliskan Rp 1/detik
Dari cara mempromosikan iklan tersebut menunjukkan citra yang
melecehkan perempuan, karena :

Model yang diperagakan adalah seorang perempuan dewasa berdiri dan
dibagian perut serta sekitar payudara bertuliskan Rp 1 / per detik.

Citraan ini sangat merendahkan perempuan, memberi kesan tubuh
perempuan tersebut sama dengan seharga Rp 1 / per detik. Bahwa iklan
ini menunjukkan citraan penjualan seorang perempuan, atau ide dari
bisnis hotline.

Dengan ini kami sangat keberatan sekali iklan tersebut terus menerus
ditayangkan dan diterbitkan di media-media sampai sekarang yang dapat
dilihat oleh semua orang. Masih banyak iklan XL lain sebelumnya yang
terlihat lebih kreatif tanpa mencitrakan perempuan seperti itu.

Negara Indonesia sudah sepakat untuk menghapuskan semua bentuk
diskriminasi terhadap perempuan baik langsung maupun tidak langsung
(UU No. 7 Tahun 1984) salah satunya peran media massa (termasuk iklan)

Semoga masukan dari kami ini sangat bermanfaat bagi perusahaan Anda.

Kami sangat terbuka untuk berdialog dengan pihak XL mengenai keberatan
kami ini. Agar terjadi pengertian masyarakat dan untuk selanjutnya
silahkan menghubungi Dinda di 08151609391 atau email kami di
[EMAIL PROTECTED] bila tertarik untuk merencanakan pertemuan.
 
Media Watch akan terus memantau tayangan televisi yang memiliki
tayangan yang membuat citraan perempuan menjadi negatif. Tujuannya
bukan untuk memberangus media industri, tetapi memberi 'masukan lebih'
segala hal yang berhubungan dengan prinsip hak asasi manusia. Di
negara lain metode ini sudah diterapkan, diantaranya di Filipina.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
 
Mariana Amiruddin
Koordinator Umum
 
CC:
1.Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
2.Komisi Penyiaran Indonesia





[wanita-muslimah] Re: Surat Keberatan Media Watch atas iklan XL versi Perempuan Rp 1,-

2007-09-27 Terurut Topik irwank
Saya setuju bahwa iklan dari produsen perlu dikritisi dan diprotes
apabila melanggar norma kepatutan dan kewajaran.

Semoga mulai saat ini kita juga bisa mendengarkan keberatan dari
berbagai kalangan (termasuk Media Watch) terhadap tampilan/foto
(atau bentuk lain) yang menggambarkan wanita berpakaian 'minim'
(apalagi yang terbuka - blas)..

Karena dengan begitu, berarti pengiklan, penerbit dan pelakunya
sendiri telah merendahkan harkat dan martabat wanita..
Dan tidak ada lagi alasan 'kebebasan berekspresi' sebagai pembelaan
terhadap tampilan/foto yang sejenis 'minim atau terbuka'..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 9/27/07, adindatitiana [EMAIL PROTECTED] wrote:

   MEDIA WATCH
 Jl.Bangka Raya No 43 ,Jakarta Selatan 12770
 Telp: 021-7192627 javascript:void(0) Fax:021-7192523javascript:void(0)
 Email: [EMAIL PROTECTED] pemantau_media%40yahoo.co.id

 No : 001/E/MW/SK/IX/07
 Lamp : 1 buah foto contoh iklan
 Hal : Surat Keberatan

 Jakarta, 26 September 2007

 Kepada Yth.
 Pimpinan Perusahaan
 Kartu Seluler XL
 di tempat

 Dengan hormat,

 Kami bermaksud menyampaikan surat keberatan kami atas iklan XL versi
 perempuan dengan menggunakan kaos bertuliskan Rp 1/detik
 Dari cara mempromosikan iklan tersebut menunjukkan citra yang
 melecehkan perempuan, karena :

 Model yang diperagakan adalah seorang perempuan dewasa berdiri dan
 dibagian perut serta sekitar payudara bertuliskan Rp 1 / per detik.

 Citraan ini sangat merendahkan perempuan, memberi kesan tubuh
 perempuan tersebut sama dengan seharga Rp 1 / per detik. Bahwa iklan
 ini menunjukkan citraan penjualan seorang perempuan, atau ide dari
 bisnis hotline.

 Dengan ini kami sangat keberatan sekali iklan tersebut terus menerus
 ditayangkan dan diterbitkan di media-media sampai sekarang yang dapat
 dilihat oleh semua orang. Masih banyak iklan XL lain sebelumnya yang
 terlihat lebih kreatif tanpa mencitrakan perempuan seperti itu.

 Negara Indonesia sudah sepakat untuk menghapuskan semua bentuk
 diskriminasi terhadap perempuan baik langsung maupun tidak langsung
 (UU No. 7 Tahun 1984) salah satunya peran media massa (termasuk iklan)

 Semoga masukan dari kami ini sangat bermanfaat bagi perusahaan Anda.

 Kami sangat terbuka untuk berdialog dengan pihak XL mengenai keberatan
 kami ini. Agar terjadi pengertian masyarakat dan untuk selanjutnya
 silahkan menghubungi Dinda di 08151609391 javascript:void(0) atau email
 kami di
 [EMAIL PROTECTED] pemantau_media%40yahoo.co.id bila tertarik
 untuk merencanakan pertemuan.

 Media Watch akan terus memantau tayangan televisi yang memiliki
 tayangan yang membuat citraan perempuan menjadi negatif. Tujuannya
 bukan untuk memberangus media industri, tetapi memberi 'masukan lebih'
 segala hal yang berhubungan dengan prinsip hak asasi manusia. Di
 negara lain metode ini sudah diterapkan, diantaranya di Filipina.

 Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
 Hormat kami,

 Mariana Amiruddin
 Koordinator Umum

 CC:
 1.Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
 2.Komisi Penyiaran Indonesia



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fitnah selingkuh bunda Aisyah--Re: Wartawati

2007-09-27 Terurut Topik asetijadi2004
Salam mbak Lina,

Maaf, 
Saya itu menulis cepat-cepat, 
sehingga tidak menulis ayat berapa di An-Nur serta tidak menulis 
lengkap terjemahannya karena berharap dicek sendiri sama mbak Lina.

Lengkapnya: (24:11)
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari 
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk 
bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari 
mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di 
antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran 
berita bohong itu baginya azab yang besar

Memang betul salah satu hikmahnya adalah jika kita dianiaya 
(difitnah), kita mengambil yang baiknya saja dan berserah diri kepada 
Allah. Urusan 'marah' itu urusan Allah. 

Salam
Ary


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 aSS. wR. wB.,
 
 Terimakasih mas Ary untuk surat An-Nuur(24)nya yang sebagai rujukan 
 kisah fitnab bunda Aisyah ra. tsb.
 
 Namun nampaknya dalam ayat itu Allah tidak sedang menyalahkan orang 
 yang punya pikiran jelek (berbohong). Sepengertian saya ayat itu 
 Allah sedang memberi nasehat/peringatan kepada Rasulullah dan kita 
 semua bahwa kejelekan/kebohongan seseorang itu ada juga 
 hikmah/manfaatnya buat Rasulullah dan kita semua. Manfaatnya 
 kemungkinan tidak hanya satu. 
 
 Begitu juga dengan kisah fitnah selingkuh bunda Aisyah ra ini. Kita 
 dapat mengambil manfaatnya. Buat saya manfaatnya adalah (salah satu 
 manfaat dari banyak manfaat) disini diperlukannya seorang 
 teman/muhrim (entah suami or entah orang lain yang dipercaya) 
 sehingga bisa mencegah fitnah.
 
 Kalau dipikir kurang percaya apa Rasulullah denga Aisyah ra? Tapi, 
 ketika fitnah itu menyebar, Rasulullah tentunya menjadi gundah juga 
 kalau sang Istri di fitnah seperti itu. Kalo gak gundah, berarti 
 Rasulullah cuex dong ya?...:-)
 
 Bahkan kalau boleh saya menerjemahkan bebas kedalam bahasa Betawi, 
 ayat tsb bisa menjadi demikian,Eh Rosul, berita boong itu 
 sebetulnya bagus buat ente supaya engeh banyak tukang boong didunia 
 ini. Jadi, ente ngewanti-wantiin ke istri (meski ente percaya 100% 
 sama do'i) kalo pergi jangan sendirian karena banyaknya tkg kibul. 
 Apalagi kamu kan istri seorang Rosul. Rosul itu banyak musuhnye dan 
 menjadi figur publik. Gitu terjemahan saya yang kelewat bebas.
 
 wassalam,
 Lina
 
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 
 ary.setijadi@ wrote:
 
  Salam mbak Lina ra.,
  
  Peristiwa itu membawa fitnah bagi ibunda Aisyah, mempengaruhi 
  Rasulullah juga hingga melatarbelakangi turunnya surat QS al-Nuµr 
  (24):  Sesungguhnya, orang-orang yang membawa berita bohong itu 
  adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita 
  bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. 
  
  Selain itu,
  saya juga lupa untuk bilang bahwa laki-laki dan wanita dalam 
 konteks 
  di sini IMHO mengacu bukan pada gender, tapi pada pengemban sifat 
  maskulin  feminim.
  
  Ketika laki-laki sedang dalam situasi yang feminim (mis. gelisah 
 dan 
  resah karena urusan pekerjaan), maka bisa saja ibunya atau 
 istrinya 
  menjadi laki-laki sehingga mengayomi.
  
  Salam
  Ary
  
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
  linadahlan@ wrote:
  
   Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan tercurahkan kepada kita 
 semua,
   (Ass. Wr. Wb.)
   
   Mo belajar sama pak Ary soal yang No. 2 ini aja.
   
   Dari mana pak Ary tau and yakin bahwa (dalam kasus ini) ALLAH 
   menyalahkan orang yang punya pikiran jelek? Apakah dalam 
 peristiwa 
   ini Allah menyinggung dalam AlQur'an sehingga kita dapat 
merujuk?
   
   Secara umum ya tentu saja kita dapat mengatakan Allah selalu 
   menyalahkan/mengecam orang yang punya pikiran jelek.
   
   Saya ingin yang kontekstual dalam kasus ini saja.
   
   Saya pikir dalam satu kasus, kita dapat mengambil banyak hikmah 
 dan 
   manfaat.
   
   wassalam wr wb.,
   
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 
   ary.setijadi@ wrote:
   




Salam semuanya,
 
   (deleted)
   
2. Ada banyak contoh jaman Rasul, perempuan berpergian tanpa 
   mahram. 
Termasuk ibunda kaum muslimin Aisyah.
Contoh:
- Kasus fitnah selingkuh ibunda Aisyah dg. Safwan Bin al-
 Mutaal 
  as-
Sulami karena tertinggal rombongan. Dalam peristiwa itu TIDAK 
   PERNAH 
Aisyah DISALAHKAN KARENA BERPERGIAN TANPA MAHRAM. Yang 
 disalahkan 
oleh ALLAH adalah orang yang punya pikiran jelek.
- Kasus perang unta, ketika ibunda Aisyah berperang. Siapa 
   mahramnya?
- Banyak hadits
   
   (deleted)
  
 





Re: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli

2007-09-27 Terurut Topik Sunny
Jangan-jangan mirip cerita Samson dan Delilah.

  - Original Message - 
  From: Kinantaka 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 27, 2007 3:27 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli


  Yang membangkrutkan Aa Gym?
  Nah, ini yang masih diselidiki. Karena belum jelas. Karena bisa jadi ini,
  bisa jadi juga itu.

  Kinantaka

  On 9/26/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Apa yang membangkrutkan Aa Gym?
  
   - Original Message -
   From: Kinantaka
   Sent: Wednesday, September 26, 2007 7:50 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
  
   Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
   Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB
  
   *Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai
   kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai
   yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya.
  
   Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah
   pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja
   sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan
  
   Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai
   dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis
   mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang
   pernah
   bekerja di MQ FM, Selasa (25/9).
  
   Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk
   membicarakan
   hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada
   tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita
   benar-benar kecewa, katanya.
  
   Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa
   selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya
   sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan
   anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody.
  
   Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional
   oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan
   isi
   ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungkan tentang
   keprofesionalan
  
   Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap
   bisa
   menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung
   juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan
   pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad.
  
   Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai
   konfirmasinya.
  
  
   
http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=43740
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
   --
  
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG Free Edition.
   Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1030 - Release Date:
   9/25/2007 8:02 AM
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
   
  

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1030 - Release Date: 9/25/2007 
8:02 AM


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fitnah selingkuh bunda Aisyah--Re: Wartawati

2007-09-27 Terurut Topik Lina Dahlan
Ass wr wb.,
Saya juga saking percaya sama apa yang mas Ary tulis. Jadi, gak 
perlu ngecek lagi terjemahannya.

Ok. Terimakasih tuk penjelasannya yang mudah dimengerti.

Wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam mbak Lina,
 
 Maaf, 
 Saya itu menulis cepat-cepat, 
 sehingga tidak menulis ayat berapa di An-Nur serta tidak menulis 
 lengkap terjemahannya karena berharap dicek sendiri sama mbak Lina.
 
 Lengkapnya: (24:11)
 Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah 
dari 
 golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu 
buruk 
 bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang 
dari 
 mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di 
 antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam 
penyiaran 
 berita bohong itu baginya azab yang besar
 
 Memang betul salah satu hikmahnya adalah jika kita dianiaya 
 (difitnah), kita mengambil yang baiknya saja dan berserah diri 
kepada 
 Allah. Urusan 'marah' itu urusan Allah. 
 
 Salam
 Ary
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
 linadahlan@ wrote:
 
  aSS. wR. wB.,
  
  Terimakasih mas Ary untuk surat An-Nuur(24)nya yang sebagai 
rujukan 
  kisah fitnab bunda Aisyah ra. tsb.
  
  Namun nampaknya dalam ayat itu Allah tidak sedang menyalahkan 
orang 
  yang punya pikiran jelek (berbohong). Sepengertian saya ayat itu 
  Allah sedang memberi nasehat/peringatan kepada Rasulullah dan 
kita 
  semua bahwa kejelekan/kebohongan seseorang itu ada juga 
  hikmah/manfaatnya buat Rasulullah dan kita semua. Manfaatnya 
  kemungkinan tidak hanya satu. 
  
  Begitu juga dengan kisah fitnah selingkuh bunda Aisyah ra ini. 
Kita 
  dapat mengambil manfaatnya. Buat saya manfaatnya adalah (salah 
satu 
  manfaat dari banyak manfaat) disini diperlukannya seorang 
  teman/muhrim (entah suami or entah orang lain yang dipercaya) 
  sehingga bisa mencegah fitnah.
  
  Kalau dipikir kurang percaya apa Rasulullah denga Aisyah ra? 
Tapi, 
  ketika fitnah itu menyebar, Rasulullah tentunya menjadi gundah 
juga 
  kalau sang Istri di fitnah seperti itu. Kalo gak gundah, berarti 
  Rasulullah cuex dong ya?...:-)
  
  Bahkan kalau boleh saya menerjemahkan bebas kedalam bahasa 
Betawi, 
  ayat tsb bisa menjadi demikian,Eh Rosul, berita boong itu 
  sebetulnya bagus buat ente supaya engeh banyak tukang boong 
didunia 
  ini. Jadi, ente ngewanti-wantiin ke istri (meski ente percaya 
100% 
  sama do'i) kalo pergi jangan sendirian karena banyaknya tkg 
kibul. 
  Apalagi kamu kan istri seorang Rosul. Rosul itu banyak musuhnye 
dan 
  menjadi figur publik. Gitu terjemahan saya yang kelewat bebas.
  
  wassalam,
  Lina
  
  
  
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 
  ary.setijadi@ wrote:
  
   Salam mbak Lina ra.,
   
   Peristiwa itu membawa fitnah bagi ibunda Aisyah, mempengaruhi 
   Rasulullah juga hingga melatarbelakangi turunnya surat QS al-
Nuµr 
   (24):  Sesungguhnya, orang-orang yang membawa berita bohong 
itu 
   adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa 
berita 
   bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. 
   
   Selain itu,
   saya juga lupa untuk bilang bahwa laki-laki dan wanita dalam 
  konteks 
   di sini IMHO mengacu bukan pada gender, tapi pada pengemban 
sifat 
   maskulin  feminim.
   
   Ketika laki-laki sedang dalam situasi yang feminim (mis. 
gelisah 
  dan 
   resah karena urusan pekerjaan), maka bisa saja ibunya atau 
  istrinya 
   menjadi laki-laki sehingga mengayomi.
   
   Salam
   Ary
   
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
   linadahlan@ wrote:
   
Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan tercurahkan kepada kita 
  semua,
(Ass. Wr. Wb.)

Mo belajar sama pak Ary soal yang No. 2 ini aja.

Dari mana pak Ary tau and yakin bahwa (dalam kasus ini) 
ALLAH 
menyalahkan orang yang punya pikiran jelek? Apakah dalam 
  peristiwa 
ini Allah menyinggung dalam AlQur'an sehingga kita dapat 
 merujuk?

Secara umum ya tentu saja kita dapat mengatakan Allah selalu 
menyalahkan/mengecam orang yang punya pikiran jelek.

Saya ingin yang kontekstual dalam kasus ini saja.

Saya pikir dalam satu kasus, kita dapat mengambil banyak 
hikmah 
  dan 
manfaat.

wassalam wr wb.,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 
ary.setijadi@ wrote:

 
 
 
 
 Salam semuanya,
  
(deleted)

 2. Ada banyak contoh jaman Rasul, perempuan berpergian 
tanpa 
mahram. 
 Termasuk ibunda kaum muslimin Aisyah.
 Contoh:
 - Kasus fitnah selingkuh ibunda Aisyah dg. Safwan Bin al-
  Mutaal 
   as-
 Sulami karena tertinggal rombongan. Dalam peristiwa itu 
TIDAK 
PERNAH 
 Aisyah DISALAHKAN KARENA BERPERGIAN TANPA MAHRAM. Yang 
  disalahkan 
 oleh ALLAH adalah orang yang punya pikiran jelek.
 - Kasus perang unta, ketika ibunda Aisyah 

Re: [wanita-muslimah] Darut Tauhid bangkrut?

2007-09-27 Terurut Topik Donnie


Psstt...
Kalo gak salah neeh.. Bib Indonebia tuh justru sohib-sohibnya malah  
dari kalangan liberal ya nggak bib? :D
Donnie


On Sep 27, 2007, at 8:25 AM, Kinantaka wrote:

 Bos,

 Bisa kontek sohib2 ente yang di arab ga? Yang konon duitnya tak  
 terbatas, No
 Limited. Minta tolong sohib ente ngebantu, sepertinya Daarut  
 Tauhidnya Aa'
 Gym ini perlu suntikan dana segar deh. Kan ndak lucu jika nanti  
 George Soros
 yang nyuntik dana?

 Kinantaka

 On 9/26/07, indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Masya Allah! Ana dan sohib-sohib ana yang tersebar dimana-mana kaget
  dengar berita bangkrutnya bisnis yang dijalani oleh Aa Gym.  
 Beredar kabar,
  itu karena beliau berpoligami.
 
  Tapi ana tidak yakin bahwa bangkrutnya Darut Tauhid gara-gara Aa Gym
  berpoligami. Ana percaya, Allah SWT hanyalah sekadar memberikan  
 cobaan
  kepada beliau. Nanti sehabis Lebaran atau Insya Allah awal tahun  
 depan,
  bisnis beliau akan cemerlang kembali. Aa Gym adalah sosok yang  
 dicintai oleh
  Allah seperti halnya Dia mencintai Rasulullah. Jadi tidak  
 semestinya Allah
  membangkrutkan bisnis beliau yang selalu ditaburi doa-doa.
  Wassalam,
 
  Indonebia
 
 
 
 
 
 
  Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
 
  Posted by: Kinantaka [EMAIL PROTECTED] kinantaka%40gmail.com
  Tue Sep 25, 2007 10:50 pm (PST) Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai  
 Dipreteli
  Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB
 
  *Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah  
 buat dai
  kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian  
 pegawai
  yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan  
 pesangonnya.
 
  Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena  
 jumlah
  pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa  
 kerja
  sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan
 
  Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat  
 sesuai
  dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak  
 habis
  mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang
  pernah
  bekerja di MQ FM, Selasa (25/9).
 
  Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk
  membicarakan
  hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah  
 menginstruksikan kepada
  tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita
  benar-benar kecewa, katanya.
 
  Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini  
 bisa
  selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan  
 secepatnya
  sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya,  
 istri dan
  anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody.
 
  Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak  
 profesional
  oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang  
 dengan
  isi
  ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungk an tentang
  keprofesionalan
 
  Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku  
 tetap
  bisa
  menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak  
 langsung
  juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan
  pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad.
 
  Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai
  konfirmasinya.
 
  http://www.myrmnews .com/indexframe. php?url=situsber ita/index.
  php?pilih= lihat_edisi_ websiteid= 43740
 
  -
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda  
 di Yahoo!
  Answers
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 [Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Hadirilah...... MUSLIMAH IN ACTION (YISC AL AZHAR)

2007-09-27 Terurut Topik HUMAS YISC

  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC)
  AL - AZHAR
   * * * * * * 
* 
  Assalamualaikum wrwb,
  Bismilahirrahmanirrahim
   
  Rekan-rekan Muslimah
  Apa target kita pasca Romadhon ini? 
Ingin tambah sholehah?
Makin baik amal, ibadah kita?
Makin cantik? 
   
  Biar tercapai targetnya.. kalo gitu Gabung aja ..
Pada Muslimah In Action bersama CRCM YISC Al-Azhar
   
  Yaitu Obrolan santai dengan tema..
   
  “Explore Your Inner Beauty 
  With Ramadhan”
   
  Insya ALLAH kita akan tau gimana cara membuat diri kita tidak hanya cantik 
secara fisik tapi juga tau gimana caranya biar 
  cantik hati, cantik akhlak, cantik lisan alias inner beauty..
  
Selain itu juga bakal ada juga tips sehat  cantik slama Romadhon bersama 
Wardah Kosmetika.. 
   
  Trus? Datang aja deh ya.. Skalian ngabuburit kan..
  

Insya ALLAH 
  Sabtu besok (29 September 2007) 
Pukul 12.30-17.30 WIB
Di Lobi TK/ SMP lantai 3 Al-Azhar
  
Pembicaranya ada Ustadzah Erika, Teh Pipiet Senja (Penulis), Ustdzah Fatimah 
(Psikolog)  Tim Wardah Kosmetika..
   
  Acara ini terbuka untuk Civitas Muslimah YISC Al-Azhar  umum..
(Muslimah only)
   
  Jangan lupa.. Pada bisa ikutan kan?
   
  Info lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Ika (0813 16 373 787)
Firzia (021 724 7444)
   
   *
   wassalamualaikum wrwb,
  HUMAS YISC


  


   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] JADWAL CRCM (Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid) 1428 H-revisi

2007-09-27 Terurut Topik HUMAS YISC
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC)
  Al - AZHAR
   * * * * * * 
* 
  Assalamualaikum wrwb,
  Bismilahirrahmanirr ahim


JADWAL CRCM (Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid) 1428 H
  YISC AL-AZHAR
  untuk minggu ke III ( 24-30 September 2007)
   
   
1.  Bidang Rohani
   
  a. Minggu III 29-30 Sep 07 : (Malam Nuzulul Qur'an) Memperingati Turunnya 
Wahyu Al Qur'an  SAHUR GRATIS 
  Pembicara: KH. Kholisuddin Yusa
  Imam Qiyamul lail   : A. Zaki
   
  b. BSQ Ramadhan
  Bimbingan Study Qur’an (BSQ) Khusus Ramadhan. 
  Ada 3 kelas pilihan, yaitu : 
  Kelas Iqro : Bagi yang sedang dalam tahap awal belajar membaca Qur’an 
  Kelas Tajwid : Belajar membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum bacaan 
  Kelas Tahsin : Mengkualitaskan bacaan Qur’an 
  Insya Allah akan dilaksanakan pada : 
  Hari : Sabtu  Ahad 
  Tanggal : 15, 16, 22, 23, 29, 30 Sep, dan 6 Okt ’07 
  Waktu : Sabtu pukul 13.00 – 15.00 WIB 
  Ahad pukul 10.00 – 12.00 WIB 
  Tempat : Aula Buya Hamka, Kompleks Masjid Agung Al – Azhar 
  Biaya : Rp 30.000 (untuk Anggota YISC) 
  Rp 40.000 (Umum)
   
   
   2.  Bidang Kajian
  
  a.   Kram On Air
  Radio Music City FM 107,5 FM. , setiap hari selama 
Bulan Ramadhan dari jam 17.00 – 17.30 WIB. 
   
  b.   Forum Dialog Ramadhan
  Agenda Kegiatan : 
  Minggu III : 
  Hari  Tgl : Ahad, 30 September 
  Pukul : 12.30 – 15.00 WIB 
  Tema : Idealisasi Implementasi Pedidikan Agama dalam Sistem Pendidikan 
Nasional 
  Pembicara : - Anneke Putri ( Da’iyah – mantan Artis )
 - Abdurrahman Al Baghdadi  ( Penulis Buku “Sistem 
Pendidikan di Masa Khilafah” )
  Tempat : Masjid Agung Al - Azhar 
   
  . QS.Muhammad :47) kamu ME
  c.Kabuki (Kajian Buku-buku Islam)
  Bedah buku-buku islami best seller dengan menghadirkan penulis-penulis buku 
yang bersangkutan atau pembicara-pembicara yang kompeten sesuai dengan judul 
buku yang di bedah. Acara ini diadakan setiap hari Ahad pukul 15.30-17.30 
(menjelang buka puasa), bertempat di Masjid Agung Al Azhar
  30 Sept 2007  
  Judul Buku  : Bahaya Islam Liberal
  Pembicara   : Hartono Ahmad Jaiz
   
  d.   OPUS (Obrolan Puasa)
  1. Minggu tgl 30 September
   tema : 1000 bulan 1001 amalan
  Pembicara : 
  - Ustd. Syahrul Syah
  - Dude Herlino

  Wassalamualaikum wrwb
  HUMAS YISC


   
-
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (1)

2007-09-27 Terurut Topik Sunny
GALAMEDIA 
SELASA, 25 SEPTEMBER 2007


  Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (1)  
  Jika Sedang Bertengkar, Mirip Nenek Sihir  
 
  CERITA tentang tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri, 
memang tak ada habis-habisnya. Anehnya, mereka yang sukses mendulang riyal atau 
dolar di kerajaan petrodollar Arab Saudi, sering luput dari sorot kamera atau 
pemburu berita. Sebaliknya kisah dramatis yang berakhir tragis, pasti menjadi 
berita penting, bahkan tak jarang jadi headline news. Bagaimana dengan kisah 
seorang suami dan anak semata wayangnya yang ditinggal pergi sang istri untuk 
bekerja di Jeddah? Ikuti kisah yang diceritakan kembali oleh H. Arya Rusli.  
 
AKU asli berdarah Sunda, tapi orangtuaku memberiku nama Masjono dengan 
panggilan sehari-hari Jon. Sebagai pria berumur 24 tahun dan sudah 
berpenghasilan mes kipun jauh dari cukup, pada 2003 aku nekat menikahi Sri, 
gadis asal Cianjur yang sering bermain ke rumah familinya di kampungku di 
Sukabumi. 

Aku tinggal di Cisaat, tapi lebih ke dalam lagi, kira-kira lima kilometer dari 
pinggir jalan raya Cisaat-Sukabumi. Sebagai pemuda kampung, pekerjaan yang aku 
lakukan hanya sekitar petani penggarap, menggembala kambing atau kalau sedang 
ada pekerjaan sampingan, aku membantu paman di proyek pembangunan perumahan.

Sehari-hari sebenarnya aku menjadi tukang ojek motor, mengantar penumpang. Tapi 
sejak 2005, kalau tidak salah sejak harga premium dinaikkan pemerintah menjadi 
Rp 4.500/liter, usahaku mulai seret. Banyak calon penumpang yang enggan naik 
ojek sehingga berlalu begitu dari pangkalan ojek tempat aku mangkal. Meskipun 
aku dan beberapa rekan pengojek lainnya sudah menawarkan tarif rendah, tetap 
saja sulit mencari penumpang.

Karena itu, aku dan beberapa rekan mulai banyak yang alih profesi, meskipun 
tidak sepenuhnya meninggalkan profesi tukang ojek. Akibatnya, istriku mulai 
uring-uringan, apalagi dari hasil perkawinan kami yang sudah berjalan setahun 
lebih, istriku baru saja melahirkan bayi laki-laki yang lucu, mungil, dan 
menggemaskan. 

Hampir setiap hari kami bertengkar, istriku lebih sering mengurung diri di 
dalam kamar, sedangkan aku langsung ke luar menemui teman-temanku yang biasanya 
ada di pangkalan. Memang, pangkalan ojek ini tidak lagi ramai seperti dulu. 
Pada 2001-2002 hingga 2003, pangkalan ini sibuk setiap hari. Boleh dibilang 
hampir setiap satu jam sekali aku mendapat penumpang, bergantian dengan 
sembilan tukang ojek lainnya. 

Mengingat masa-masa itu, aku sering sedih, terkadang melamun seperti orang 
linglung. Kalau sudah begini, aku baru tersadar manakala sejumlah teman-temanku 
menyindir dengan guyonannya. Ulah ngalamun wae. Eta budak di imah hoyong 
susu. Lantas ditimpali rekan yang lain. Susu indungna seep ku bapana 
meureun.   

Kalau sudah begini, lamunanku buyar. Aku hanya bisa tersipu-sipu, lantas 
berbaur dengan guyonan-guyonan segar ala kampung kami. Pikirku dalam hati, 
ada-ada saja yang bisa menghiburku. Kalau sudah begini, aku lupa dengan kemelut 
rumah tanggaku, lupa dengan wajah cantik istriku yang mendadak bak nenek sihir 
jika kami sedang bertengkar. 

Aku lupa dengan wajah miris anakku yang memerah jika sedang menangis. Untuk 
sejenak aku benar-benar nyaman seolah tak ada masalah dan semua itu hanya bisa 
terjadi berkat teman-temanku yang masih setia dengan profesinya sebagai 
pengojek. Terkadang sampai sore aku nongkrong dengan mereka, sampai akhirnya 
baru pulang ke rumah jika pangkalan sudah sepi. 

Segera aku masuk rumahku yang sangat kecil, warisan almarhumah ibuku. Rumah ini 
sangat kecil, hanya terdiri atas satu kamar tidur kecil, ruang tengah merangkap 
ruang tamu, ruang makan dan keluarga, selebihnya di belakang dapur kecil dan 
kamar mandi plus WC. Selain aku, istri, dan anak, adikku yang wanita tinggal 
denganku. Pada jam segitu biasanya Ipah, adikku, berada di warung tak jauh dari 
rumah, ngerumpi sesama ABG teman sekampung.  

Kudekati istri dan anakku yang sedang tidur. Di atas kasur tanpa ranjang, aku 
merebahkan tubuh, seraya pikiranku menerawang jauh ke depan. Ketika itu aku tak 
tahu persis apakah istriku sedang tidur atau tidak, yang pasti anakku tidur 
pulas. Tapi biasanya jika istriku benar-benar tidur, posisinya pasti miring. 
Ini tidak, posisinya telentang dengan lengan kanan melintang menutupi wajah. 

Segera saja kusentuh tangannya, kubangunkan dan kubisikkan sesuatu di 
telinganya. Memang, aku sering berbuat romantis jika baru saja terjadi 
pertengkaran di antara kami. Begitu juga petang itu, istriku langsung terbangun 
dan tersenyum, seraya bertanya. Dari mana Kang?

Ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Kali ini istriku menyapa lebih ramah, 
lebih mesra, disertai tatapan penuh misteri. Tampak jelas wajahnya berseri. 
Dalam hati aku berpikir, jangan-jangan ada sesuatu yang membuat hati istriku 
begitu senang. (bersambung)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (2)

2007-09-27 Terurut Topik Sunny
Galamedia

  Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (2)  
  Ada Apa? Mendadak Istriku Sumringah  
 
  MAS Jon yang sehari-hari dipanggil Jon, bersama anak semata wayangnya 
ditinggal pergi sang istri untuk menjadi TKW. Bagaimana hal ini sampai terjadi 
dan mengapa istrinya pergi tanpa izin suami? Pengalaman Jon dikisahkan kembali 
oleh H. Arya Rusli dalam tulisan di bawah ini.  
 
JON dan Sri,istrinya, baru bertengkar, namun seperti biasa pula, Jon mampu 
meredam pertengkaran hingga tidak berlanjut. Sore itu, setelah siangnya berteng 
kar, Jon pulang ke rumah dan mendapatkan istrinya tengah ngagoler di kasur, 
sedangkan sang bayi tidur pulas di sisi lain dekat sang istri. 

Mengetahui Sri tidak benar-benar tidur, segera saja Jon membangunkannya. Benar 
saja, sang istri menyapa dengan ramah dan ceria. Tidak lagi tergambar wajah 
nenek sihir seperti saat-saat bertengkar, yang tampak adalah wajah cantik istri 
tercinta. Kalau sudah begini, Jon cepat maklum, pasti ada sesuatu yang 
membuatnya begitu sumringah. 

Benar saja, setelah memberi segelas air minum, istrinya membuka pembicaraan. 
Kang, kalau boleh saya mau pulang dulu ke Cianjur. Kangen sama mama, Kang, 
rayu istriku. Aku terdiam sejenak, lantas balik bertanya. Bagaimana dengan si 
kecil, dibawa juga?

kataku. Iya atuh kang, ninik jeung akina oge sono meureun. Piraku saya 
ngalenggang sendiri, pasti sareng si kecil, timpalnya lagi, tanpa menunggu 
persetujuanku.

Kalau sudah begini terpaksa aku mengalah, apalagi jika si kecil tiba-tiba 
terbangun dan menangis disertai isakannya yang menyentuh kalbu. Hatiku luluh, 
serta merta kurangkul buah hatiku itu, lantas kugendong hati-hati, selanjutnya 
kudekap dalam pelukanku. 

Benar kata orang, rasa sayang kepada anak melebihi rasa sayang kepada suami 
atau istri. Itu kurasakan benar, apalagi kalau tangis bayi terus 
berkepanjangan, timbul rasa khawatir yang menurut sebagian tetangga rasa 
khawatirku berlebihan. Tapi aku tak peduli, bayiku tetap kugendong, kudekap 
penuh kasih sayang, sampai-sampai aku lupa dengan permohonan istri ku tadi yang 
minta izin untuk pulang.

Aku baru teringat manakala istriku mengulang lagi permintaannya itu. Kumaha 
Kang, kenging henteu? tanyanya, serius.

Sambil menimang-nimang bayiku, dengan setengah bercanda aku menjawab. Enggak 
boleh, apalagi bawa si Asep, kataku, seraya mencium leher Asep, anakku yang 
masih berusia lima bulan. 

Terus terang, hati kecilku tak mengizinkan istri dan anakku pergi ke Cianjur. 
Tapi di sisi lain, aku menyadari kondisiku yang sedang menganggur, siapa tahu 
kepergiannya ke Cianjur untuk kepentinganku juga. Aku berharap, istriku pulang 
ke Cianjur dengan membawa sedikit uang saat kembali ke Sukabumi. Siapa tahu, 
orangtuanya memberi bekal untuk susu cucunya, begitulah khayalanku. 

Dilatari khayalan tadi, aku akhirnya menyetujui keinginan istriku, tapi aku 
mewanti-wanti agar tidak lebih dari tiga hari. Itu pun masih diembel-embeli 
pernyataan istriku saat kuantar ke terminal angdes/bus di Sukabumi. Paling 
lama seminggu Kang, kata istriku, sambil melambaikan tangan dari angdes (ang 
kutan desa) yang mereka tumpangi dan mulai melaju membawa istri dan anakku 
serta penumpang lainnya. 

Singkat cerita, istriku memang memenuhi pesanku dan hanya tiga hari di sana. 
Aku senang bukan kepalang karena istriku begitu penurut, menghormati keinginan 
suami. Lebih dari itu, tiga hari berpisah dengan Asep, anakku, membuatku rindu 
setengah mati. Tak heran, begitu keduanya tiba di pintu rumah, langsung saja 
kurebut Asep dari gendongan istriku. Setelah istirahat sejenak, istriku 
menceritakan kondisi kedua orangtua dan dua adiknya di kampung. istriku juga 
menyinggung soal dua teman dan seorang sepupunya yang sedang menyiapkan segala 
urusan administrasi untuk bekerja di Arab Saudi. Cuma itu cerita istriku. 

Hari-hari selanjutnya tak pernah terbayangkan akan terjadi peristiwa seperti 
ini. Minggu pagi aku terbangun tanpa mendapatkan istri dan anakku di tempat 
tidur. Ketika ke ruang tengah, di atas meja tampak sepucuk surat yang ditindih 
asbak. Aku kenal betul tulisan istriku, segera saja kuambil surat itu. Isinya 
membuatku sangat terkejut, kira-kira seperti ini. 

Kang, saya dan Asep kembali ke Cianjur. Enggak lama, paling-paling satu 
minggu. Ada urusan keluarga yang harus diselesaikan, urusan keluarga saya kok 
Kang, enggak ada kaitannya sama Akang. Di bawah baju di rak pakaian, ada 
sedikit uang untuk keperluan dan makan Akang sehari-hari, mudah-mudahan cukup. 
Punten ya Kang. Saya dan Asep baik-baik saja. Maafkan istrimu. 

Aku hanya bisa terpaku, memandang dengan tatapan kosong ke arah surat istriku. 
Aku benar-benar tak mengerti, baru saja dari Cianjur dan baru empat hari 
kembali ke Sukabumi, tiba-tiba kembali lagi ke Cianjur. Ada apa? Bingung aku 
dibuatnya, aku benar-benar tak mengerti dengan sikap istriku. 

Ketika hal ini aku tanyakan kepada Ipah, adikku itu pun tak mendapat pesan 
apa-apa, kecuali tadi malam istriku 

[wanita-muslimah] Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (3)

2007-09-27 Terurut Topik Sunny
Galamedia

  Tanpa Izin Suami, Menjadi TKW di Arab Saudi (3)  
  Istri Pergi Bersama Anakku ke Rumah Mertua  
 
  BEKERJA di Arab Saudi, boleh jadi merupakan impian banyak TKW di 
Indonesia, tak terkecuali Sri, istri Masjon. Sayangnya kepergian Sri tidak 
begitu mulus, harus dilewati dengan cara sembunyi-sembunyi tanpa seizin Jon, 
panggilan suaminya. Mengapa begitu? Simak kisah bersambung yang ditulis H. Arya 
Rusli berikut ini.  
 
MALAMNYA aku pulang ke rumah setelah beberapa jam berada di warung. Kepergian 
istriku ke Cianjur, rumah orangtuanya, benar-benar membuatku kesepian. Berbeda 
ketika Sri, istriku itu pulang ke rumah orangtuanya bersama Asep empat hari 
sebelumnya. Bisa jadi karena ketika itu aku mengizinkannya, sedangkan kali ini 
istriku pergi diam-diam karena takut tidak diizinkan. 

Tapi begitu pentingkah urusannya? Sampai-sampai nekat melanggar norma-norma 
hubungan suami istri, bahkan cukup hanya dengan meninggalkan sepucuk surat.

Rasa penasaran memenuhi benakku, aku segera berkonsultasi dengan bibiku yang 
rumahnya tak jauh dariku. Sudah ke­ biasaanku, jika ada masalah, aku sela­lu 
berkonsultasi dengan bibi, adik ibuku. Dan memang, keluarga dekatku yang 
kuanggap sepuh dan sudah kuanggap pengganti ibuku, cuma bibi. Yang lain boleh 
dibilang tidak ada, soalnya memang sejak dulu tidak dekat denganku.

Oleh bibi aku disarankan untuk bersabar, menunggu saja di rumah.Nanti kalau 
lebih dari seminggu, misalnya sampai dua minggu, baru disusul ke Cianjur. Atas 
nasihat bibi, akutermenung sejenak, lalu menyetujui pendapatnya. 

Hampir dipastikan, pekerjaan yang paling membosankan banyak orangadalah 
menunggu. Begitulah yangkurasakan sekarang, padahal tak terasa waktu sudah 
berlalu empat hari, artinyatinggal tiga hari lagi istri dan anakku pulang ke 
rumah, sesuai dengan janji yang ditulis di surat. 

Persis pada hari ketujuh, artinyapada hari kepulangan Sri, istriku dan Asep, 
anakku, aku bersiap-siap menyambut kedatangan mereka. Ipah, adikku yang tinggal 
di rumah, juga ikut sibuk membereskan rumah keciku itu. Sedapat mungkin aku 
akan memberikan gambaran kasih sayang kepada keluargaku, begitulah harapanku. 

Biasanya, seperti tempo hari, ketika istri dan anakku kembali dari Cianjur, 
keduanya tiba di rumah sekira pukul 13.00 WIB siang. Hari itu pun aku berharap 
mereka kembali sekira pukul 13.00 WIB atau paling-paling terlambat dua jam. 
Tapi ketika sampai pukul 15.00 WIB istriku belum juga pulang, bahkan sampai 
malam hari tak juga pulang, aku benar-benar gelisah. 

Setelah keesokan harinya tidakjuga pu lang, segera aku minta pendapat bibi. 
Bibiku memberi toleransi tiga hari, kalau lewat dari tiga hari tidak juga 
pulang, aku disarankan untuk menyusul ke Cianjur. Sarannya aku terima, 
tapimenunggu selama tiga hari telah membuatkupusing tujuh keliling, belum lagi 
bingung atas perilaku istriku yang kunilai akhir-akhir ini sering bertingkah 
aneh. Berbagai pertanyaan muncul di benakku, sampai-sampai bayangan telah 
terjadi sesuatu atas istri dan anakku terusmenghantuiku.  

Waktu tiga hari serasa setahun, tapi aku mencoba bersabar, bahkan sampai hari 
keempat aku masih bersabar. Baru pada hari kelima istri dan anakku tak juga 
pulang, aku pamit kepada Ipah dan memintanya untuk menjaga rumah. Aku akan ke 
Cianjur menyusul istri dan anakku, tapi sebelumnya aku mampir dulu ke rumah 
bibi. 

Bibi menasihatiku untuk menahan emosi jika ternyata ada sesuatu yang menjadi 
kendala keterlambatan istriku pulang ke Sukabumi. Ulah ngambek, tahan emosi. 
Ulah nepi ngerakeun kaluarga. Sing sabar, pesan bibi, mewanti-wantiku.  

Nasihat bibi kupegang erat-erat,dalam hati aku akan coba menahan emosi jika 
memang ada masalah yang menjengkel kan. Sebenarnya, yang membuatkugelisah dan 
nyaris tak sabar untuk se gera menyusul keluargaku adalah anakku. Aku begitu 
kangen dan ingin me ngetahui pasti kondisinya, apakah sehat walafi­at atau 
sedang sakit. Dalam hati aku ber­doa, semoga anakku selalu dalam 
lindu­ngan-Nya, tentu saja doa juga kuharap­kan agar istriku tak kurang suatu 
apa pun.

Tiba di rumah mertuaku di Cianjur sekira pukul 16.00 WIB sore, tapi aku tak 
melihat batang hidung istriku, kecuali anakku Asep yang sedang digendong 
bibinya, adik istriku atau adik iparku. Setelah basa-basi bersalaman dengan 
adik ipar dan Asep yang seolah sudah mengerti bahwa aku adalah bapaknya, 
spontan saja Asep mau kupeluk, kugendong, dan kucium. Baru kemudian, sambil 
menggendong Asep aku masuk ke dalam.

Istriku tetap tak kutemukan, yang ada ha nyalah mertua lelaki dan paman atau 
adik dari mertua perempuan. Setelah ke duanya kusalami dan kucium tangannya 
sebagaimana layaknya kepada orangtua, aku duduk di ruang depan dengan tetap 
masih menggendong anakku.

Seolah mengerti dengan kegelisahan hati bapaknya, tiba-tiba Asep menangis 
sambil tangannya mencoba menggapai wajahku, tak lama kemudian ibu mertuaku 
keluar. Agak terkejut dan tampak sekali salah tingkah melihat kehadiranku, 
serta merta saja 

[wanita-muslimah] Re: Women urge end to jilbab discrimination - Agama Umat Terdahulu

2007-09-27 Terurut Topik Flora Pamungkas
Jeng Rani, 
Saya memang baca dari beberapa referensi, juga dari mengikuti ceramah, atau
acara tanya jawab per telpon di TV Islam (Islamic Broadcasting Network) di
negara tempat saya sedang bertempat tinggal saat ini.
 
Tentang Allah, bukan Allah yang mana2 lagi spt yg anda tanyakan, tapi adalah
SATU Allah yang sama2 disembah oleh Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi
Yesus As, Nabi Muhammad SAW.  Mungkin anda pernah baca berita kira2 sebulan
yang lalu, seorang pastor dari Belanda yang menyerukan agar umat Kristen
menyebut nama tuhan dengan Allah, sebagaimana dilakukan oleh umat Kristen di
negara2 Arab.  
 
BTW, dari salah satu ceramah yang saya ikuti, diuraikan bahwa pengikut2 awal
Nabi Yesus yang masih murni ajarannya telah “habis” diumpankan ke mulut
singa2 peliharaan para kaisar Romawi.  Mereka ini disebut sebagai orang2
dari dienul Islam (people of the Way), yang hanif, yang lurus.  Setelah itu
tak ada lagi pengikut ajaran murni Nabi Yesus, hingga datangnya Nabi
Muhammad SAW yg diberi wahyu Allah SWT, berupa Al Qur’an sebagai syariat
terakhir yang berlaku untuk seluruh manusia hingga akhir  jaman. 
Sebagaimana pertanyaan anda, silakan baca referensi2 berikut ini, yg
menyatakan bahwa intisari ajaran semua Nabi itu adalah sama, kalau toh ada
perbedaan, biasanya seputar detail teknis ibadah. Silakan baca juga QS 13,
Ar-Ra’d, ayat 38-39: 38. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul
sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan.
Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat)
melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang
tertentu)[777]. 39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan
(apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh
mahfuzh).
 
 [777]. Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan
terhadap Nabi Muhammad s.a.w. Dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu
merendahkan martabat kenabian. Keduanya untuk membantah pendapat mereka
bahwa seorang rasul itu dapat melakukan mukjizat yang diberikan Allah kepada
rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. Bagi
tiap-tiap rasul itu ada Kitabnya yang sesuai dengan keadaan masanya.
Tiap-tiap masa mempunyai tantangan dan jawabannya sendiri-sendiri.
 
Maaf nih, dengan merujuk pada referensi di bawah ini, postingannya jadi
panjang.
Salam, 
Flora
 
 
Apakah Umat Terdahulu Islam Juga?
Minggu, 4 Peb 07 12:47 WIB
http://eramuslim.com/ustadz/shl/45c295c8.htm
 

 
Assalamu alaikum pak Ustadz, 
 
Apakah umat di masa lalu seperti umat nabi Ibrahim, Ismail, Musa, Daud,
Sulaiman dan lainnya juga termasuk umat Islam juga? Maksudnya tentu yang
beriman kepada Allah dan nabi-nabi mereka tentunya.
 
Adakah pak Ustadz dapat memberikan landasan dalil tentang hal itu?
 
Demikian, dan terima kasih banyak ustadz atas jawabannya.
 
Wassalam
 
Bambang Sudarmo
Bambang2
 
Jawaban
Asalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
 
Semua nabi adalah utusan Allah, maka otomatis para pengikut nabi-nabi di
masa lalu adalah hamba-hamba Allah yang beriman. Sama hakikatnya dengan kita
sebagai umat nabi Muhammad SAW.
 
Bahkan dalam banyak ayat di dalam Al-Quran, kita mendapati juga istilah 
Islam', 'muslim' atau istilah sejenisnya juga digunakan untuk menamakan umat
para nabi terdahulu. Sehingga sebagian ulama cenderung menyebut mereka
sebagai umat Islam atau muslim.
 
Sedangkan umat para nabi yang terdahulu dan membangkang dari ajarannya,
barulah kita sebut sebagai orang kafir. Apalagi sejak resminya nabi Muhammad
SAW diangkat sebagai rasul terakhir yang juga berfungsi sebagai penutup
risalah semua nabi, maka kalau masih tersisa umat yang mengaku sebagai
pengikut nabi terdahulu, mereka wajib beriman kepada Rasulullah SAW.
 
Sayangnya, hanya sebagian saja yang termasuk beriman, selebihnya kafir dan
membangkang. Sehingga sebutan 'kaum nasrani' dan 'kaum yahudi', di dalam
Al-Quran identik dengan kaum yang kafir. Yang beriman kepada nabi Muhammad
SAW bisa dihitung dengan jari, seperti Abdullah bin Salam, Kaab Al-Ahbar,
Salman Al-Farisi, Suhaib ar-Rumi radhiyallahu 'anhum ajmain.
 
Adapaun tentang penyebutan dalam Al-Quran kepada umat yang beriman kepada
nabi di masa lalu dengan sebutan muslim atau Islam, kami petikkan beberapa
ayat berikut ini.
 
1. Perkataan Nabi Ibrahim alaihissalam
 
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau
dan di antara anak cucu kami umat yang muslim (tunduk patuh) kepada Engkau
dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami,
dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Baqarah: 128)
 
2. Perkataan Nabi Ya'qub 'alaihissalam
 
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya'qub., Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu
 maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.(QS.
Al-Baqarah: 132)
 
3. Nabi Yusuf 'alaihissalam Beragama Islam
 

[wanita-muslimah] Muslim Roles Christian Actors

2007-09-27 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=101766d=27m=9y=2007pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press

Thursday, 27, September, 2007 (15, Ramadhan, 1428)


  Muslim Roles  Christian Actors
  Anas Zahid, Al-Madinah 

 
  The fabricated fuss that was provoked this year as well as last year 
regarding the television series Khaled Bin Walid is pitiful. People are upset 
because the director chose a Christian actor to play the role of the Islamic 
character who was known for his military exploits. The director had to replace 
the actor in the second series. I honestly never heard such idiotic talk in the 
Arab world before.

  In 1976, the English version of The Message that was directed by 
Moustapha Akkad, chronicling the life and times of Prophet Muhammad (peace be 
upon him), had Muslim as well as Christian actors. Anthony Quinn played the 
role of Hamzah, and Michael Ansara played the role of Abu Sufyan to name a few. 
In the Arabic version of the movie, the role of Somayya - Yasser's ibn Amir's 
wife and the mother of Ammar ibn Yasser - was played by the Christian Egyptian 
actress Sanaa Jamil.

  Back then, no one created any gossip or became agitated over the movie 
even though it was shown in different parts of the world. That was because art 
is governed by competence and not by the cast's beliefs or religions.

  The genius of an actor Anthony Quinn portrayed the role of Hamzah ibn 
Abdul Mutalib in The Message with great competence and professionalism. Then 
he played the real-life Bedouin leader Omar Mukhtar who fought Mussolini's 
Italian troops in the deserts of Libya.

  Would it have been possible to have hired a Muslim actor who would have 
portrayed both characters in a better and more convincing way to the audience 
than the Christian Anthony Quinn?

  The importance in these cases lies within the historical credibility in 
addition to pure artistic factors such as directing and shooting the movie, 
writing the script, handling decor, costumes, makeup, lighting and performance. 
These are the basic elements that should be taken into account whenever any 
historical work is about to be presented. Other things are superficial and not 
related to art or professional competence.

  In fact, they might harm the Islamic-Christian relationships for there is 
a large percentage of Arabs who are Christians and contribute to their 
countries as much as Muslims do.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Puasa of the day : Info- Satukan Dulu Perbedaan Dalam Negeri

2007-09-27 Terurut Topik L.Meilany
Satukan Dulu Perbedaan Dalam Negeri 


Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan, upaya yang dilakukan 
Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menyatukan kalender Islam internasional harus 
dimulai dengan menyatukan perbedaan di dalam negeri. Perbedaan di dalam negeri 
soal kalender Islam nyata terlihat saat harus bersatu menentukan jatuhnya 1 
Syawal untuk hari raya Idul Fitri. 

Wapres menyebutkan, di antara umat Islam di Indonesia, terdapat tiga pandangan 
yang memunculkan perbedaan perhitungan kalender, yaitu pandangan yang 
berdasarkan hisab (Muhammadiyah), rukyat (Nahdlatul Ulama), dan kepantasan. 

Kalau orang Amerika Serikat dan Rusia sudah mendarat di Bulan, kita di 
Indonesia belum yakin betul posisi Bulan ada di mana. Namun, memang, ini 
masalah keyakinan yang sudah melekat, ujar Wapres saat membuka simposium 
internasional soal penyatuan kalender Islam di Jakarta, Selasa (4/9) malam. 

Soal penentuan 1 Syawal yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, Wapres 
mengatakan, Indonesia kerap berada dalam kebingungan. Contohnya adalah 
penetapan hari raya Idul Fitri tahun 2006 yang membingungkan secara ilmiah. 

Secara ilmiah, Indonesia lebih dahulu dari Arab Saudi dan lebih lambat dari 
Australia. Di Australia dan di Arab Saudi sudah Idul Fitri, Indonesia yang ada 
di tengah-tengah belum Idul Fitri, ujarnya. 

Meskipun perbedaan masih ada, terutama di antara Muhammadiyah dan NU, Wapres 
bersyukur hal itu tidak memunculkan konflik. 

Soal upaya menyatukan perbedaan di dalam negeri, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din 
Syamsuddin mengatakan, tidak bisa selesai dalam satu kali simposium. 
Muhammadiyah mendukung penggunaan teknologi canggih untuk bisa membantu 
penetapan kalender Islam. (INU)

---

l.meilany - 280907/16ramadhan1428h








[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Puasa of the day : Puisi - Bila Sebuah Batu Tergeletak di Jalan

2007-09-27 Terurut Topik L.Meilany
Bila Sebuah Batu Tergeletak di Jalan
-Emha Ainun Nadjib-

Bila sebuah batu tergeletak di jalan
Dan ia membahayakan pemakai jalan
Anda memungutnya, dan mencari seseorang untuk membahas
Apa yang dapat kita perbuat agar batu tersebut bermanfaat

Itulah Islam

Islam adalah untuk menjaga kesuburan tiap sudut tanah
Untuk mengagumi gunung dan laut yang luas, atau sekadar untuk menyirami tanaman,
Untuk berenang dalam air sambil bersyukur kepada Allah
Atau untuk menghirup udara dengan kerinduan untuk bertemu Allah

Islam adalah, bila ada satu makhluk sedang kelaparan,
Walau ia hanya seekor anjing,
Anda merasa tidak enak karena kenyang seorang diri
Maka Anda lalu belajar untuk merasakan lapar,
Sebelum Anda merasa layak disebut sebagai saudara oleh orang-orang lapar.

Islam adalah, ketika seseorang merasa haus
Bahkan bila ia adalah seorang yang akan membunuh Anda,
Anda merasakan kehausannya
Dan berbagi air Anda dengannya

Islam adalah
Ketika Anda melihat seseorang dipinggirkan dan merasa sendirian
Anda menghampirinya dan mengucapkan salam kepadanya

Islam adalah
Mencintai bahkan orang-orang yang membenci Anda,
Dan memuji dengan bijak
Seseorang yang menganggap Anda sebagai musuhnya

Islam adalah komunitas yang berdamai dengan alam
Sungai dan hutan, air dan daratan, gunung dan laut
Yang mereka cintai seolah-olah isteri-isteri mereka sendiri
Menjaga kesuburannya semata-mata dengan cinta

Islam adalah
Sebuah pemerintah yang menganggap rakyatnya sebagai seorang isteri,
Saling menyayangi, bekerjasama dengan keseimbangan kekuasaan antara yang satu
dengan yang lain,
Islam adalah keadaan di mana si kuat memahami pentingnya si lemah
Dan si lemah tidak menikmati kelemahan dan ketergantungannya

Salam berarti perdamaian
Islam berarti upaya mencari, membangun dan menciptakan perdamaian
Humanitas Islam berarti pengertian untuk saling memanusiakan satu sama lain
Budaya Islam adalah Kedamaian pikiran dan hati
Perekonomian Islam berarti tak seorangpun kekurangan gizi dan tak seorangpun
kelebihan gizi
Politik islam berarti demokrasi sejati dan jujur
Filosofi Islam adalah kesimbangan antara hak-hak azasi dan kewajiban-kewajiban
azasi manusia

Salam berarti perdamaian
Islam berarti pembebasan menuju perdamaian
Islam berarti kerja emansipasi menuju kehidupan yang penuh kedamaian bagi semua
manusia

--
l.meilany
280907/16ramadhan1428h


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tanggapan Dewan Kesenian Jakarta tentang acara pembukaan Utan Kayu International Literary Biennale 2007

2007-09-27 Terurut Topik radityo djadjoeri
Dengan hormat,
   
  Berikut saya kirimkan Siaran Pers dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) sebagai 
tanggapan terhadap tulisan-tulisan tentang acara pembukaan Utan Kayu 
International Literary Biennale 2007 di Teater Studio Taman Ismail Marzuki 
(TIM).
   
  Semoga Siaran Pers ini dapat meluruskan isu-isu miring yang beredar.
   
  Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
   
  Salam,
   
   
  Radityo Djadjoeri
   
   
   
   
  Siaran Pers
  untuk diberitakan
   
  Tanggapan tentang Pembukaan UKILB 2007
   
  Tanggapan terhadap tulisan-tulisan tentang:
Acara pembukaan Utan Kayu International Literary Biennale 2007,
tgl 23 Agustus 2007 di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki
  
Sehubungan dengan  beredarnya informasi yang tidak tepat di kalangan dunia 
sastra akhir-akhir ini, izinkanlah kami memberikan beberapa keterangan.
  
Informasi tidak tepat ini terkandung di dalam tulisan Saudara Chavchay 
Syaifullah di dalam harian Media Indonesia edisi 26 Agustus 2007 dan pengantar 
editornya pada edisi 2 September 2007—keduanya pada halaman XII—dan di dalam 
tulisan-tulisan Saudara Saut Situmorang dalam mailing-list [EMAIL PROTECTED] 
selama dua minggu yang 
  lalu.
  
Sebagaimana dapat diamati sebagai sesuatu yang biasa, terdapat perbedaan dan 
argumentasi pendapat di antara berbagai komunitas sastra. Tetapi sayangnya 
dalam argumentasi tersebut telah digunakan beberapa informasi yang salah. 
Perdebatan yang didasarkan pada informasi yang salah pada akhirnya dapat 
mencemari dan merugikan dunia kesenian secara keseluruhan, termasuk 
membingungkan masyarkat luas. 
   
  Kami merasa perlu mengimbau masyarakat luas, komunitas sastra dan seniman pada
khususnya, untuk tidak terlibat dalam perdebatan berdasarkan informasi yang 
salah, dan kami anjurkan untuk memeriksa dulu semua informasi yang diperoleh 
kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
  
Kepada saudara-saudara wartawan dan redaksi media massa , kami juga mengimbau 
untuk menerapkan dengan sungguh-sungguh salah satu prinsip utama jurnalisme, 
ialah melakukan konfirmasi informasi kepada semua pihak yang bersangkutan, dan 
meliput pandangan semua pihak tersebut.
  
Berikut ini adalah informasi yang sudah kami periksa ketepatannya menyangkut 
beberapa hal yang telah beredar sampai hari ini. Semua ini disampaikan dengan 
penuh rasa tanggung jawab dan semuanya dapat dengan mudah diperiksa 
kebenarannya.
  
Apakah benar ada yang mabuk sesudah acara pembukaan Utan Kayu International 
Literary Biennale 2007, tgl 23 Agustus 2007 di Teater Studio, Taman Ismail 
Marzuki?
   
  Tidak benar. Bir disediakan secara sangat terbatas pada malam pembukaan.  
Lagipula gerai bir sudah ditutup lebih dari satu jam sebelum acara selesai. 
Jadi ketika acara selesai tidak ada lagi bir yang dapat diminum.  Jadi tidak 
mungkin ada yang mabuk. 
   
  Berita bahwa ada yang mabuk telah ditulis secara tidak bertanggung jawab oleh 
wartawan Chavcay di harian Media Indonesia. Sangat disayangkan bahwa sebuah 
media massa , yang seharusnya melaporkan fakta, telah mencetak informasi yang 
salah, tidak ada dalam 
  kenyataan.

  Kami percaya ini bukan kebijakan resmi Media Indonesia, dan karena itu kami 
mengimbaunya agar mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk perbaikan 
internalnya.
   
  Apakah benar ada tamu yang diusir dan menangis pada malam itu?
   
  Tidak ada kebijakan untuk mengusir orang. Yang benar adalah insiden karena 
inisiatif berlebihan dari petugas keamanan. Sdr. Geger Prahara, yang 
diberitakan diusir dan menangis di TIM oleh wartawan Chavcay di harian 
Media Indonesia, sedang mengisi 
  buku tamu ketika didekati oleh seorang petugas satpam yang berkata, Maaf, 
ini acara khusus… Ini ditafsirkan sebagai mengusir. Nur Zen Hae, ketua komite 
sastra yang berada di dekat tempat itu kemudian mendekati dan menegaskan bahwa 
ini acara terbuka, dan Sdr. Geger Prahara dipersilakan masuk dan makan malam. 
Tetapi karena terlanjur tersinggung, dia memutuskan keluar. Di jalan dia 
bertemu dengan wartawan Chavcay dan mengatakan bahwa dia diusir. Wartawan 
inilah yang kemudian melaporkan bahwa dia diusir dan menangis.
   
  Sdr. Geger Prahara telah membantah bahwa ia menangis. Berita  tersebut 
sepenuhnya karangan Saudara Chavcay, yang juga sama sekali tidak memeriksa 
kepada panitia biennale tentang kejadian sebenarnya yang disebut mengusir itu.
   
  Mengapa DKJ mendukung Utan Kayu International Literary Biennale  2007?
   
  Sastra, sastrawan, seni dan seniman terang memerlukan ruang dan giliran untuk 
tampil secara ajek berulang, baik untuk bertemu khalayak maupun untuk sekadar 
bertukar sapa di antara sesama, atau bahkan untuk bersaing secara senang dan 
tenang. Karena itu suatu biennale, atau bentuk-bentuk lain seperti festival 
yang berkelanjutan jelas, tegas diperlukan. 
   
  Dewan Kesenian Jakarta berkewajiban mendukung kehadiran lembaga dan peristiwa 
demikian. Sebagai sebuah dewan kesenian dari sebuah ibukota 

[wanita-muslimah] Saudis Rethink Taboo on Women Behind the Wheel

2007-09-27 Terurut Topik Sunny
http://www.nytimes.com/2007/09/28/world/middleeast/28drive.html?ref=world



Saudis Rethink Taboo on Women Behind the Wheel 
By HASSAN M. FATTAH
Published: September 28, 2007


DUBAI, United Arab Emirates, Sept. 27 - In a recent episode of Saudi Arabia's 
most popular television show, broadcast during Ramadan this month, a Saudi man 
of the future is seen sitting in his house as his daughter pulls into the 
driveway, her children piled into the back of the car.

Where have you been? the father asks.

The kids were bored, so I took them to the movies, she replies, 
matter-of-factly, as she gets out of the driver's seat.

The scene may appear mundane, but in Saudi Arabia, where women are forbidden to 
drive - and, by the way, where there are no movie theaters, either - the skit 
portends something of a revolution. From a taboo about which there could be no 
open discussion, a woman's right to drive is becoming a topic of growing and 
lively debate in Saudi Arabia.

Coming after other recent changes - women may now travel abroad without male 
accompaniment (though male permission is still required), seek divorce and own 
their own companies - the driving discussion is noteworthy. Whether it signals 
that women will actually be driving soon or merely talking about it openly 
remains to be seen.

We are telling everyone this is coming, whether today or tomorrow, said 
Abdallah al-Sadhan, producer, writer and host of Tash Ma Tash (No Big 
Deal), a variety comedy show that is broadcast during Ramadan and tackles 
controversial social issues in Saudi Arabia. Other episodes have also shown 
women driving in what Mr. Sadhan says is a deliberate message. There will be a 
time we will accept it, so now is the time to get prepared for that.

In another popular Saudi show, Amsha Bint Amash (Amsha, Daughter of Amash), 
a woman who loses her father is forced to move to the city, where she 
masquerades as a man to become a taxi driver. 

Saudi newspapers have begun writing about the implications and acceptability of 
having women drive. The Saudi National Human Rights Association has begun 
researching the effect of women's driving on families and Saudi society, 
activists said.

A group of Saudi women have led a petition drive asking the king to repeal the 
ban on driving by women, placing the issue at the heart of a discussion about 
modernity and Saudi Arabia's place in the world. And the government, which was 
hostile toward the last such petition in 1990, now seems mildly receptive.

You get the feeling that they are preparing the population for this issue, 
said Wajeha al- Huwaider, 45, one of the organizers. It is just like the 
decision to allow women education. They resisted it, but now it's a reality.

On Sunday, Ms. Huwaider and some 1,100 other women sent the petition to King 
Abdullah.

Some Saudi officials and religious men agree with the women that Islam does not 
forbid women to drive. In the past, Saudi women were able to move freely on 
camel and horseback, and Bedouin women in the desert openly drive pickup trucks 
far from the public eye. 

Clerics and religious conservatives maintain that allowing women to drive would 
open Saudi society to untold corruption. Women alone in a car, they say, would 
be more open to abuse, to going wayward, and to getting into trouble if they 
had an accident or were stopped by the police. The net result would be an 
erosion of social mores, they say.

In 1990, a group of prominent Saudi women seized on the presence of Western 
news media covering the first Persian Gulf war, boarded cars and drove through 
a Riyadh boulevard. Several of the women were jailed briefly; many lost high 
positions in schools and universities, and others were forced to leave the 
country for some time.

This time, however, the women are being given wide latitude to make their case, 
Ms. Huwaider said. She believes that this is because the case is being made in 
pragmatic social and economic terms, not purely as a matter of women's rights.

Because of the rising cost of living in Saudi Arabia, women have been entering 
the work force in large numbers. That in turn has given them new economic clout 
in the family and greater leverage.

Ebtihal Mubarak, another organizer of the petition drive, who is an editor at 
Arab News, an English-language daily newspaper, said the cost of a driver had 
begun to impinge on Saudi families. Most middle-class people can't afford 
drivers anymore, she said.

Saudi women say the seeming momentum behind the issue is fueled in part by what 
they can now see and read about the freedoms of women abroad on satellite 
television and the Internet. They also feel they have become more sophisticated 
in dealing with the Saudi system.

This is more organized and is a real campaign, said Khalid Al-Dakhil, 
professor of political sociology at King Saud University in Riyadh. They have 
been on the Net, sending out e-mails.

Still, few expect any change to come soon. Ms. 

[wanita-muslimah] SYEKH SITI JENAR JILID 2

2007-09-27 Terurut Topik Achmad Chodjim
Salam,

Telah terbit buku Syekh Siti Jenar II (Makrifat dan Makna Kehidupan) oleh 
Serambi. Penulis: Achmad Chodjim.

SINOPSIS:

Syekh Siti Jenar yang akrab dipanggil Syekh Lemah Abang, mengundang curiga para 
wali di Tanah Jawa, lantaran ketinggian ilmunya dikira sihir. Sebenarnya, yang 
membuat nama Syekh Siti Jenar mencuat bukan ketinggian ilmunya, tapi praktik 
hidupnya yang egaliter.

Melanjutkan buku sebelumnya --Syekh Siti Jenar: Makna Kematian-- buku ini 
bukanlah sejarah hidup Syekh Siti Jenar. Bila buku sebelumnya mengupas 
eksistensi manusia, maka pada buku ke-2 ini yang dikupas adalah ajarannya 
tentang tauhid, makrifat dan akhlak yang luhur.

Tauhid yang menjadi landasan pokok dalam beragama, diajarkan secara tuntas. 
Sifat dua puluh tidak diajarkan sebagai sifat Tuhan semata, tapi sifat 20 juga 
disandang oleh manusia yang mukmin.

Rukun Islam dijabarkan sebagai basis perilaku dalam hidup sehari-hari. Muslim 
sejati tak sekadar mengucapkan kalimat syahadat, menjalankan puasa, mengerjakan 
salat, zakat dan haji secara formal. Kalau hanya itu muslim sulit melepaskan 
diri dari mentalitas pembangunan yang buruk, mental korupsi dan kolusi. Warisan 
lama inilah yang hendak diberantas oleh Syekh Siti Jenar.

Bagi Syekh Siti Jenar, iman bukan semata-mata kepercayaan. Iman harus dapat 
ditransformasikan dalam kehidupan. Di tangan Syekh rukun iman melahirkan 
kemanunggalan iman sebagai wujud Manunggaling Kawula Klawan Gusti, bersatunya 
hamba dan Tuhan sekaligus bersatunya rakyat dan pemerintahnya.

Syekh juga mengupas lugas makna sifat Rasul bagi kehidupan kita, dan pandangan 
revolusioner tentang hari akhir.

Wasalam,
chodjim 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tanda-Tanda Negeri

2007-09-27 Terurut Topik agussyafii
Tanda-Tanda Negeri

Pada satu malam di bulan suci ramadhan  saya sempat berbincang dengan 
bapak. menurut bapak kondisi negeri ini bisa dilihat dari apa yang 
sering dialami oleh orang-orang pada umumnya. kok bisa pak? tanya 
saya. Iya, jika banyak orang  sering kelaparan, pertanda penguasa 
melakukan penindasan. Jika banyak orang  sakit perut, berarti 
penguasa banyak yang korupsi. Jika banyak orang pada sakit kepala, 
berarti ada sebagian elit mempersiapkan makar.

Bagaimana kalo menunjukkan negeri ini sedang makmur? tanya 
saya. Mudah saja, jika banyak orang yang mudah tertawa berarti 
negeri itu makmur dan sentosa  jawab bapak. 

Wassalam,
agussyafii

=
Pengaruh terbaik dari orang baik menjadikan diri kita yang terbaik

silahkan kirimkan komentar di http://agussyafii.blogspot.com atau sms
di 0888 176 48 72
=







Re: [wanita-muslimah] SYEKH SITI JENAR JILID 2

2007-09-27 Terurut Topik Anna Pratama
Salam Pak Chodjim!
   
  Sudah sejak bulan Agustus (ada kabar bahwa buku Bapak terbit bulan Juli) saya 
mencari Buku Syekh Siti Jenar II. Lumayan susah lho! Saya malah 'nemu' yang 
judulnya Meaningful Life di Gramedia Mall Kelapa Gading. Buku SSJ II memang 
dicetak sedikit atau mungkin penggemar buku Bapak yang bertambah banyak? ;-). 
Jadi sampai sekarang, saya belum mendapatkan buku tersebut. 
  Btw, selamat atas terbitnya Buku SSJ II, yang sudah lama saya tunggu-tunggu. 
   
  Salam, Anna.

Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Salam,

Telah terbit buku Syekh Siti Jenar II (Makrifat dan Makna Kehidupan) oleh 
Serambi. Penulis: Achmad Chodjim.

SINOPSIS:

Syekh Siti Jenar yang akrab dipanggil Syekh Lemah Abang, mengundang curiga para 
wali di Tanah Jawa, lantaran ketinggian ilmunya dikira sihir. Sebenarnya, yang 
membuat nama Syekh Siti Jenar mencuat bukan ketinggian ilmunya, tapi praktik 
hidupnya yang egaliter.

Melanjutkan buku sebelumnya --Syekh Siti Jenar: Makna Kematian-- buku ini 
bukanlah sejarah hidup Syekh Siti Jenar. Bila buku sebelumnya mengupas 
eksistensi manusia, maka pada buku ke-2 ini yang dikupas adalah ajarannya 
tentang tauhid, makrifat dan akhlak yang luhur.

Tauhid yang menjadi landasan pokok dalam beragama, diajarkan secara tuntas. 
Sifat dua puluh tidak diajarkan sebagai sifat Tuhan semata, tapi sifat 20 juga 
disandang oleh manusia yang mukmin.

Rukun Islam dijabarkan sebagai basis perilaku dalam hidup sehari-hari. Muslim 
sejati tak sekadar mengucapkan kalimat syahadat, menjalankan puasa, mengerjakan 
salat, zakat dan haji secara formal. Kalau hanya itu muslim sulit melepaskan 
diri dari mentalitas pembangunan yang buruk, mental korupsi dan kolusi. Warisan 
lama inilah yang hendak diberantas oleh Syekh Siti Jenar.

Bagi Syekh Siti Jenar, iman bukan semata-mata kepercayaan. Iman harus dapat 
ditransformasikan dalam kehidupan. Di tangan Syekh rukun iman melahirkan 
kemanunggalan iman sebagai wujud Manunggaling Kawula Klawan Gusti, bersatunya 
hamba dan Tuhan sekaligus bersatunya rakyat dan pemerintahnya.

Syekh juga mengupas lugas makna sifat Rasul bagi kehidupan kita, dan pandangan 
revolusioner tentang hari akhir.

Wasalam,
chodjim 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]