Re: [wanita-muslimah] Hati-hati pada dokter
Mas Budi, Pasien punya hak untuk mendapatkan second opinion. Untuk menolak tindakan dokter, dan sebaliknya dokter harus mendapatkan consent dari pasien untuk memberikan apapun. Memang kadang kala susah menjadi orang awam, bila berhadapan dengan dokter, tetapi sekarang sumber informasi juga banyak terutama di Internet. Jadi apabila berhadapan dengan dokter, kita perlu juga untuk mencari sumber informasi alternative dan berhak mengkonfrontasi apa tindakan dokter dengan informasi yang kita punya. Apabila terjadi sesuatupun sekarang anda bisa minta dukungan lembaga bantuan hukum, dan ada konsil kedokteran untuk memediasi kejadian malpraktek. Hanya saja tidak mudah memang untuk menentukan setiap kejadian adverse effect dari tindakan seorang dokter sebagai malpraktek. Karena jasa medis tidaklah seperti produk jasa lain yang bisa memperoleh garansi error free. Setiap tindakan medis selalu mempunya rentang keamanan. Karena setiap tindakan medis juga punya potensi adverse effect. Itu kenapa dokter harus memperoleh consent dari pasien, karena pasien harus mengetahui risiko dari tindakan yang akan dilakukan dan membuat keputusan berdasarkan informasi tadi. Jadi intinya adalah jadilah pasien yang pintar, agar tidak dibodohi dokter. Karena dokter juga manusia :D :D On Mar 21, 2009, at 3:35 AM, budi sumarto wrote: bagaimana bisa hati-hati, kalau orang awam tentu akan selalu menerima apapun resep atau petunjuk dokter karena memang tidak menguasai ilmu medis. Kita memang perlu extra waspada, peristiwa yang diceritakan Billy merupakan kejadian yang sudah sering terjadi, hanya sejauh ini sepertinya tidak pernah ada upaya untuk meluruskan ataupun menindak secara tegas oknum2 dokter tersebut. budi Pada 20 Maret 2009 20:55, Dwi Soegardi soega...@gmail.com menulis: Bener juga, Termasuk dokter2 di WM ini patut diwaspadai. Ada yang blackberry addict :) Ada yang Mac fan boy :) Hati-hatilah . On 3/20/09, noni marlini noniemarl...@yahoo.co.idnoniemarlini %40yahoo.co.id wrote: Dari milis sebelah. Semoga bermanfaat From: Billy N. bi...@konsulsehat. web.id Reply-to: se...@yahoogroups. com To: e-Sehat konsulsehat@ yahoogroups. com Date: Sat, Mar 7, 2009 at 10:48 AM Subject: [sehat] hati-hati pada dokter? halo rekan-rekan. .. Ini tulisan yang mungkin 'aneh', saya sebagai seorang dokter justru meminta rekan-rekan untuk berhati-hati pada dokter. Ini mengikuti tulisan Pak Irwan Julianto di Kompas 4 Maret 2009 lalu, yaitu mengenai 'caveat venditor' (produsen/penyedia jasa berhati-hatilah) . Link-nya di situs Kompas: http://www.kompas. com/read/ xml/2009/03/ 04/16255199/ kontroversi.. puyer.dan. polifarmasi Ceritanya begini, beberapa hari ini saya mengurusi abang saya yang sakit demam berdarah (DBD). Saya buatkan surat pengantar untuk dirawat inap di salah satu RS swasta yang terkenal cukup baik pelayanannya. Sejak masuk UGD saya temani sampai masuk ke kamar perawatan tiap hari saya tunggui, jadi sangat saya tau perkembangan kondisinya. Abang saya paksa dirawat inap karena trombositnya 82 ribu, agak mengkuatirkan, padahal dia menolak karena merasa diri sudah sehat, nggak demam, nggak mual, hanya merasa badannya agak lemas. Mulai di UGD sudah 'mencurigakan' , karena saya nggak menyatakan bahwa saya dokter pada petugas di RS, jadi saya bisa dengar berbagai keterangan/penjelas an pertanyaan dari dokter perawat yang menurut saya 'menggelikan' . Pasien pun diperiksa ulang darahnya, ini masih bisa saya terima, hasil trombositnya tetap sama, 82 ribu.. Ketika Abang akan di-EKG, dia sudah mulai 'ribut' karena Desember lalu baru tes EKG dengan treadmill dengan hasil sangat baik. Lalu saya tenangkan bahwa itu prosedur di RS. Yang buat saya heran adalah Abang harus disuntik obat Ranitidin (obat untuk penyakit lambung), padahal dia nggak sakit lambung, nggak mengeluh perih sama sekali. Obat ini disuntikkan ketika saya ke mengantarkan sampel darah ke lab. Oleh dokter jaga diberi resep untuk dibeli, diresepkan untuk 3 hari padahal besok paginya dokter penyakit dalam akan berkunjung biasanya obatnya pasti ganti lagi. Belum lagi resepnya pun isinya nggak tepat untuk DBD. Jadi resep nggak saya beli. Dokter penyakit dalamnya setelah saya tanya ke teman yang praktik di RS tersebut dipilihkan yang dia rekomendasikan, katanya 'bagus pintar', ditambah lagi dia dokter tetap di RS tersebut, jadi pagi-sore selalu ada di RS. Malamnya via telepon dokter penyakit dalam beri instruksi periksa lab macam-macam, setelah saya lihat banyak yang 'nggak nyambung', jadi saya minta Abang untuk hanya setujui sebagian yang masih
Re: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay - Universal Islamic Declaration of Human Rights
Hehehe.. mas Arcon bertanya sama tembok yaah? :D On Mar 22, 2009, at 2:34 AM, Ari Condro wrote: Oom jano menyindir siapa ? Lha kata deklarasinya nggak boleh menyindir bukannya ? Tanya juga, kalo adian husaini tarafnya di level menyindir atau memfitnah atau menyampaikan kebenaran ? *curious karena gak ada bedanya* salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo.com Date: Sat, 21 Mar 2009 18:30:02 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay - Universal Islamic Declaration of Human Rights Mbak Herni : Dan mainstream posisi WM, koreksi kalau saya salah, adalah di posisi tengah ini :) Saya bilang mainstream, karena di WM juga ada yg berposisi berbeda dan itu kami hargai. Masih bisa komentar dan ikut diskusi, tanpa perlu takut dihakimi atau dimoderasi. ---ko_jano :Masukan untuk siapa saja. Perlu bagi siapa saja juga membaca Hukum Internasional dan Hak Asasi Dalam Islam - Universal Islamic Declaration of Human Rights.XII Right to Freedom of Belief, Thought and Speecha) Every person has the right to express his thoughts and beliefs so long as he remains within the limits prescribed by the Law. No one, however, is entitled to disseminate falsehood or to circulate reports which may outrage public decency, or to indulge in slander, innuendo or to cast defamatory aspersions on other persons. Terjemahan bebas :Setiap orang mempunyai hak untuk mengungkapkan pikiran dan kepercayaannya tetapi dalam batas - batas yang ditentukan oleh Undang - Undang. Setiap orang tidak boleh menyebarkan kebohongan. Seseorang juga tidak boleh mengedarkan laporan yang mengganggu ketertiban umum serta tidak boleh menyindir, mencela, memfitnah orang lain. --Sebaiknya setiap orang memahami hal tersebut diatas, termasuk orang biasa, orang tidak biasa, orang umum, orang liberal, orang tidak liberal, sebaiknya membaca hal tersebut diatas.Salam-o0o- --- On Sat, 21/3/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com wrote: From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Saturday, 21 March, 2009, 11:11 PM Mbak Mei, apa kabar? :-) Saya teringat debat di milis islamlib. Kalau tidak salah, bertepatan juga dengan terbitnya jurnal perempuan edisi yg mengupas isu LGBTIQ ini. Waktu itu, ada debat di antara kaum liberalnya sendiri. Ulil pernah mengatakan bahwa dia gak berani mengkaji teks qur'an utk menjustifikasi kaum ini. Dia bilang, dia sepakat bahwa text itu multi-interpretasi, seperti karet yg bisa direnggangkan. Tapi, kalau terlalu direnggangkan, teks itu, layaknya karet, bisa putus... simplenya gitu :) Memang teks Qur'an tentang LGBTIQ, pada titik tertentu, terbatas. Sementara kaum liberal lain, memilih utk merenggangkan teks itu utk menjadi pembacaan baru thd teks (baca: justifikasi) , mencari akar sejarahnya di masyarakat Islam juga. Benarkan kalau saya salah, tapi yg saya tangkap diskusinya sih begitu. Jadi, perlindungan thd kaum LGBTIQ ini tidak perlu mendasarkan pada interpretasi teks qur'an thd isu ini secara khusus, cukuplah berdasarkan penghargaan terhadap manusia sehingga hak2 mereka sbg warga negara dipenuhi. Tidak semua bisa dan harus diselesaikan di ranah agama. Makanya saya tanya sama mbak lina, persoalannya mau dikaitkan di ranah apa? Kalau mau dikaitkan dng ranah agama, ya debat dng pak abdul muiz itu. Tapi kalau kita bicara di level kebijakan publik, nah itu baru saya bisa ikutan :) Kita bicara soal parameter obyektif. Karena hukum sbg sebuah kebijakan memang perlu parameter2 obyektif :) Terus terang, saya sependapat ma Ulil, hehehe. Secara personal, there is no way that I would change to LGBTIQ. Saya bukan tipe yg sok2 advokasi hak2 LGBTIQ tapi sebenarnya jauh di dalam heteroseksual abis :) Mending jujur ngaku, fundamentalis monogamist, heteroseksual :) Tapi menurut saya, orang perlu dihargai atas pilihannya, asal dia tidak merugikan orang lain. Dan buat saya, ini parameter pribadi saya utk bergaul. Sama halnya dng persoalan fundamentalis, bukan soal islamnya, misal pun kresten atau yahudi fundamentalis, sudah bisa dipastikan cara berpikirnya gak akan ketemu :) Kalau kita ngomong soal ini kaitannya dlm kebijakan di ruang publik, parameternya adalah bukan di orientasi seksualnya tapi apakah pilihan dan tindakannya merugikan yg lain atau tidak. Makanya, kita perlu paham dulu soal spektrum dari LGBTIQnya itu sendiri. Dan menanganinya bukan dng cara kekerasan dan tangan besi tapi dng cara yg baik. Berdakwah pun harus dengan cara yang baik, bukan? Soalnya, ketakutan saya yg paling besar adalah ketika kita merasa lebih suci dan bersih dari orang lain :) Jadi, tidak pantas rasanya menghakimi
Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI
Hehe.. Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada kesempatan nanggapin. Tapi karena nama saya udah disebut, ya bolehlah berbagi dikit. Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt. (3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan? TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2 yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu tidak aman, waktu laki-laki pergi/harus pergi karena alasan kemanan, siapa yang tinggal dikampung dan membangun komunitas? Perempuan. Tapi saya engga mau ngobmong banyak2 ah, entah dituduh corongnya The Asia Foundation (TAF) lagi ama Putri :). Soalnya dulu (mungkin sekitar tahun 87), lembaga yang saya pimpin pernah bekerja sama dengan TAF. Idenya mau melakukan pendidikan ham dasar, investigasi dan mengumpulkan data2 pelanggaran HAM perempuan di Aceh, tujuannya untuk advokasi dan pendampingan perempuan korban. Tapi karena soal keamanan, TAF setuju kami punya program pengembangan ekonomi melalui ternak kambing. Yang di publikasi emang beternak kambingnya, sementara training dan investigasi kami lakukan secara khusus. Yang terima ternaknya adalah ibu2 miskin, ibu2 janda or korban, termasuk anak perempuan SMA yang butuh biaya sekolah. Ternaknya sempat berkembang pesat, setelah 2 kali melahirkan induknya diberikan ke perempuan lain. Data kekerasannya tidak kami berikan ke TAF (itu perjanjian untuk keamanan korban) tetapi data kami bawakan ke sidang UN di PBB. Dengan dukungan berbagai pihak, akhirnya persoalan kekerasan terhadap perempuan di Aceh selama DOM menjadi perhatian banyak pihak. Bukan soal mudah mengerjakan hal ini di daerah Pidie yang merupakan daerah DOM. Jadi engga heran, waktu itu banyak yang dari kami terancam bunuh, ancaman kantor mau di bom, diikuti militer dll. Tapi mungkin Putri belum lahir saat itu, sehingga tidak merasakan, tidak melihat. Saya mungkin termasuk beruntung, karena alm kakek (kakek ibu sebenarnya) meskipun termasuk ulama besar di Aceh Besar (juga memiliki dayah sendiri pada zaman Belanda datang), tapi tidak meletakkan anak perempuan dan cucu perempuannya di tulang rusuk. Jadi, perempuan tidak saja dilindungi dan dirangkul, tapi juga hargai dan dihormati sebagaimana lakilaki. Dengan penghargaan itu, meskipun sudah belajar di dayah (Pesantren), nenek (saudara2 nenek yang perempuan) juga mendapat kesempatan belajar di sekolah formal, bahkan adik bungsu nenek belajar sampai ke Jogja. Padahal jaman itu jarang banget perempuan dapat kesempatan tersebut. Ulama2 lain, tidak ada yang mengirimkan putrinya sekolah di sekolah formal, apalagi ke luar Aceh. Putri belajar di rumah ya? Belajar yang baik ya, Aceh butuh banyak perempuan tangguh. Yang mau menerima dan menghargai perbedaan, yang jujur, yang adil dalam menilai, bersikap dan memperlakukan orang. yang selalu berfikiran terbuka dan cinta damai. Selamat belajar Put. Peace, S --regenerated by ubuntu x86--- Date : Sun, 8 Mar 2009 22:14:53 -0700 (PDT) From : izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com hehehe belum tau dia siapa dibalik LSM-LSM perempuan di Aceh Asia Foundation masih g ya yups bener kata tante bahwa perempuan di Aceh masih banyak hambatan ketika memperjuangkan haknya maka g ada salahnya ketika kit amembantu isu jilbab hanyalah sebagian kecil (kata Alm kakek..perempuan itu letaknya di rusuk , dilindungi dan dirangkul, bukan dikepala untuk disanjung) rusuk itu bengkok teh...kalo dipaksa lurus ntar patah, kalo dibiarin malah cowok yang ikut bengkokhehehe fitrahnya wanita itu lembut tp insyaAllah Asma udah buktiin biarpun lembut pasti perkasa kalo kita bisa seperti Asma kenapa kita harus seperti orang2 yang shalatnya aja g jelas :putri --- On Sun, 3/8/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com wrote: From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, March 8, 2009, 10:00 PM Ya jelas dong banyak kemajuan di Aceh mengenai isu perempuan, jaman dulu tapinya :-). Gak cuma perempuan sbg policy maker atau pemimpin, bahkan di Aceh yg dulu, ada UU ttg perempuan, bukan? Lha, sekarang perempuan di Aceh lagi memperjuangkan haknya di qanun perlindungan perempuan, bukan gitu? Belum disahkan kan? Qanun anak juga baru tahun lalu disahkan, bukan? Berarti Aceh mengalami kemunduruan dong? Coba aja liat produk legislasinya 5 tahun terakhir ini. Kebetulan kami sedang melakukan penelitian ttg kinerja DPRD di tiga kota di Aceh selama 5 tahun ini. Gak cuma produk
Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI
Oot : mbak suraiya sekarang keratjoenan ubuntu juga kah ? Pak sabri, bisa ajah. :)) Petuahnya mbak s menyentuh sekali, saya sampai terharu. Padahal yg dinasihati si putput. Hehehe :)) salam, -Original Message- From: Suraiya Kamaruzzaman sk1...@gmail.com Date: Sun, 22 Mar 2009 13:23:46 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: wanitaacehtang...@yahoo.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI Hehe.. Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada kesempatan nanggapin. Tapi karena nama saya udah disebut, ya bolehlah berbagi dikit. Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt. (3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan? TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2 yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu tidak aman, waktu laki-laki pergi/harus pergi karena alasan kemanan, siapa yang tinggal dikampung dan membangun komunitas? Perempuan. Tapi saya engga mau ngobmong banyak2 ah, entah dituduh corongnya The Asia Foundation (TAF) lagi ama Putri :). Soalnya dulu (mungkin sekitar tahun 87), lembaga yang saya pimpin pernah bekerja sama dengan TAF. Idenya mau melakukan pendidikan ham dasar, investigasi dan mengumpulkan data2 pelanggaran HAM perempuan di Aceh, tujuannya untuk advokasi dan pendampingan perempuan korban. Tapi karena soal keamanan, TAF setuju kami punya program pengembangan ekonomi melalui ternak kambing. Yang di publikasi emang beternak kambingnya, sementara training dan investigasi kami lakukan secara khusus. Yang terima ternaknya adalah ibu2 miskin, ibu2 janda or korban, termasuk anak perempuan SMA yang butuh biaya sekolah. Ternaknya sempat berkembang pesat, setelah 2 kali melahirkan induknya diberikan ke perempuan lain. Data kekerasannya tidak kami berikan ke TAF (itu perjanjian untuk keamanan korban) tetapi data kami bawakan ke sidang UN di PBB. Dengan dukungan berbagai pihak, akhirnya persoalan kekerasan terhadap perempuan di Aceh selama DOM menjadi perhatian banyak pihak. Bukan soal mudah mengerjakan hal ini di daerah Pidie yang merupakan daerah DOM. Jadi engga heran, waktu itu banyak yang dari kami terancam bunuh, ancaman kantor mau di bom, diikuti militer dll. Tapi mungkin Putri belum lahir saat itu, sehingga tidak merasakan, tidak melihat. Saya mungkin termasuk beruntung, karena alm kakek (kakek ibu sebenarnya) meskipun termasuk ulama besar di Aceh Besar (juga memiliki dayah sendiri pada zaman Belanda datang), tapi tidak meletakkan anak perempuan dan cucu perempuannya di tulang rusuk. Jadi, perempuan tidak saja dilindungi dan dirangkul, tapi juga hargai dan dihormati sebagaimana lakilaki. Dengan penghargaan itu, meskipun sudah belajar di dayah (Pesantren), nenek (saudara2 nenek yang perempuan) juga mendapat kesempatan belajar di sekolah formal, bahkan adik bungsu nenek belajar sampai ke Jogja. Padahal jaman itu jarang banget perempuan dapat kesempatan tersebut. Ulama2 lain, tidak ada yang mengirimkan putrinya sekolah di sekolah formal, apalagi ke luar Aceh. Putri belajar di rumah ya? Belajar yang baik ya, Aceh butuh banyak perempuan tangguh. Yang mau menerima dan menghargai perbedaan, yang jujur, yang adil dalam menilai, bersikap dan memperlakukan orang. yang selalu berfikiran terbuka dan cinta damai. Selamat belajar Put. Peace, S --regenerated by ubuntu x86--- Date : Sun, 8 Mar 2009 22:14:53 -0700 (PDT) From : izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com hehehe belum tau dia siapa dibalik LSM-LSM perempuan di Aceh Asia Foundation masih g ya yups bener kata tante bahwa perempuan di Aceh masih banyak hambatan ketika memperjuangkan haknya maka g ada salahnya ketika kit amembantu isu jilbab hanyalah sebagian kecil (kata Alm kakek..perempuan itu letaknya di rusuk , dilindungi dan dirangkul, bukan dikepala untuk disanjung) rusuk itu bengkok teh...kalo dipaksa lurus ntar patah, kalo dibiarin malah cowok yang ikut bengkokhehehe fitrahnya wanita itu lembut tp insyaAllah Asma udah buktiin biarpun lembut pasti perkasa kalo kita bisa seperti Asma kenapa kita harus seperti orang2 yang shalatnya aja g jelas :putri --- On Sun, 3/8/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com wrote: From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, March 8, 2009, 10:00 PM Ya jelas dong banyak kemajuan di Aceh mengenai isu perempuan, jaman dulu tapinya :-). Gak
Re: [wanita-muslimah] Istri Simpanan Caleg PKB
Dari tetangga milis,yang gak butuh info ini delet aja , From: somad solihgamper...@yahoo.com Subject: FW: [indramayu] Istri Simpanan Caleg PKB To: derm...@yahoogroups.com Date: Sunday, March 19, 2009, 2:17 PM Istri Simpanan Caleg PKB H. Dedi Wahidi Caleg PKB Dapil Jawa Barat VIII(Cirebon, Kuningan, Indramayu) yang tidak pernah mengenyam pendidikan pesantren itu, bisa dicek langsung kepada masyarakat sekitarnya, sang Caleg itu mempunyai istri simpanan berisinial ''A asal kabupaten Kuningan Jawa Barat, adalah skandal yang cukup menginjak wajah Partai Kebangkitan Bangsa, apalagi ia juga adalah ketua PWNU Jawa Barat meskipun singgahsana itu diraihnya juga dengan segala kecurangannya itu. Meski dia cukup pintar bersandiwara demi berkampanye melalui berbagai media maupun ketika langsung bertatap muka, sehingga bagi orang yang baru kenal seolah-olah H. Dedi Wahidi adalah orang baik-baik. Tetapi bagi masyarakat kecamatan Kedokan Bunder dan sekitarnya(tempat domisilinya) Wahidi adalah sampah masyarakat. Jati Diri H. Dedi Wahidi Terbukti, H. Dedi Wahidi dalam pilkada Indramayu(tanah kelahirannya) tahun 2005 lalu, dalam pengakuan dirinya sebagai tokoh NU itu, beliau justeru ditinggalkan oleh para Tokoh NU dan Nahdliyin setempat. Setelah dirinya mengemis kesana-kemari agar ada cabup yang mau menggandengnya untuk berpasangan maju dalam pilkada, tetapi tidak ada satupun cabup yang mau menggandengnya sebagai cawabup karena kroposnya masa H. Dedi Wahidi di lapangan, sedangkan dirinya mau maju sebagai Cabup-pun dalam prediksinya tidak akan menang, dan memang modal materinya kurang mencukupi. Akhirnya untuk menutupi malunya, karena sudah terlanjur berkoar-koar kesana kemari bahwa dirinya akan maju dalam pilkada, maka si Qomar pelawak yang tidak tau persis jati diri Dedi Wahidi, waktu itu dia tertipu mau dirayu untuk mau bergandengan dengan H. Dedi Wahidi, Qomar diiming-imingi sebagai Cabup, dan H. Dedi Wahidi sebagai Cawabupnya saja. Memang sebelumnya H. Dedi Wahidi pernah menjabat sebagai wakil Bupati Indramayu(2000-2005) tetapi waktu itu ia terpilih bukan karena pilihan berdasarkan aspirasi masyarakat mayoritas setempat, melainkan waktu itu pilihan yang cukup dipilih oleh DPRD alias cukup Bermodal Amplop pada Pilbup Indramayu(29 November 2000) Alhasil H. Dedi Wahidi sedikitpun tidak punya nilai jual di hadapan masyarakat akar rumput mayoritas yang tau persis sepak terjangnya H. Dedi Wahidi. Sikap H. Dedi Wahidi yang paling menyakiti para kiai NU setempat adalah karena dia yang waktu itu menjabat ketua DPC PKB(Partai Kebangkitan Bangsa) Indramayu dirinya tega menghianati para kiai NU Indramayu yang telah susah payah mengantarkannya untuk duduk di kursi Wakil Bupati Indramayu(2000-2005) Resikonya dalam pilkada Indramayu(2005) tidak satupun kiai NU setempat mendukung H. Dedi Wahidi. Dan memang hanya orang-orang yang baru tau sekilaslah mereka mungkin akan percaya atau terpedaya oleh sandiwara H. Dedi Wahidi. Semoga rakyat khususnya daerah pilihan Jawa Barat VIII( Cirebon , Kuningan, Indramayu) dan sekitarnya tidak salah pilih dalam memilih pembantu atau wakil untuk duduk di senayan! Meskipun belakangan ini H. Dedi Wahidi melalui pers lokal yang dikontraknya dia memproklamirkan diri sebagai ''Kiai Tapi apalah artinya sedangkan dia punya istri simpanan! Rakyat Indramayu --- On Sun, 3/22/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, March 22, 2009, 6:56 AM Oot : mbak suraiya sekarang keratjoenan ubuntu juga kah ? Pak sabri, bisa ajah. :)) Petuahnya mbak s menyentuh sekali, saya sampai terharu. Padahal yg dinasihati si putput. Hehehe :)) salam, -Original Message- From: Suraiya Kamaruzzaman sk1...@gmail. com Date: Sun, 22 Mar 2009 13:23:46 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Cc: wanitaacehtangguh@ yahoo.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI Hehe.. Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada kesempatan nanggapin. Tapi karena nama saya udah disebut, ya bolehlah berbagi dikit. Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt. (3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan? TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2 yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu
[wanita-muslimah] Scanty scholarships
Refleksi : Sekadar untuk menjadi perbandingan antara beasa mahasiwa NKRI dan Arab Saudia. http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=120550d=22m=3y=2009pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press Saturday 21 March 2009 (25 Rabi` al-Awwal 1430) Scanty scholarships Abdu Khal I Okaz THE tale of Saudi students abroad is not a happy one. The Ministry of Higher Education is not at all attentive to their welfare. As the students represent human wealth, the ministry should help resolve their problems so that they can dedicate their time to studying, which will definitely be reflected in the progress of our country. The ministry seems content that it has done its job by sending the students abroad. Sending students abroad for higher education is a national priority aimed at creating qualified cadres to meet the needs of our country's continuing development. The problems faced by some of our students abroad can be shown in a letter that I received from a Saudi woman who accompanied her husband and decided to take advantage of the opportunity to complete her own studies. Here is the letter: I am the wife of a Saudi student who was sent by the Ministry of Higher Education to Edinburgh (Scotland) for advanced studies. I left an excellent job in Riyadh to accompany him and to use the opportunity to do my own master's degree. I left our six-month-old child with my parents in the Kingdom and I began my time abroad by studying the language. After two months, my father and mother joined us. They stayed with us for five months during which time they took care of my son while I attended classes. I made good marks and was given unconditional admission to the university. My parents then had to return to Saudi Arabia and so I stayed at home to look after my son. Of course, I had to give up my studies. You may wonder why I am telling you all this. The reason is simple. I want to show you that my husband and I cannot look after our child and, at the same time, attend university classes because paying a baby sitter costs more than renting a house. I am now at a loss. I do not know what to do when the university opens. From the ministry, we receive 171 pounds per month for our child, which is not enough to pay for his food and diapers. As you probably know, winter here in Scotland is cold and harsh. We only have a heater in one room because we cannot afford the cost of electricity for heating the others. We pay 150 pounds in electricity bills a month for one heater, a refrigerator and three lights in the living room. Because of this, we do not have the luxury of taking baths as often as we might like. Saudi students abroad have another problem that they are not used to. This is the rental contract, which is signed for a minimum period of six months. They cannot break the contract or they may face expulsion from school or even imprisonment. I will make a breakdown of our monthly budget so you can see for yourself the problems we face: Rent: pounds 700 Nursery (baby sitter): 800 Electricity: 150 Food: 250 Baby milk, diapers: 160 Telephone, Internet: 30 Mobile: 30 Bus tickets: 82 TV tax: 11.25 Total: 2,213.25 Our monthly allowance from the ministry is 1,955 pounds. You can see there is a shortage of 258.25 pounds every month, which we somehow have to pay. I consider myself fortunate because my parents helped us during my language studies. But what about other students who have no one to help them? I tried to work but I could not get a job because I am veiled. What does the ministry say? Does it send students abroad to study and come back qualified or just to face trouble and be miserable? [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Jakarta Kita
JAKARTA KITA kampungnya urbanisasi tanah air semua perantau harapan pendatang berkilauan terjebak cinta macet di jalanan terasing ide kemanusiaan dirayu jilatan anak setan jakarta itu biang kerok pabriknya kasak kusuk busuk langganan banjir isu jual pahala beli dosa bikin orang napsu berkuasa jakarta panggungnya sandiwara rakyat tertipu mimpinya penguasa Heri Latief Amsterdam, 23/03/2009 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Prabowo Dekati Pohon Sukun untuk Dapatkan Ilham
Refleksi : Selain Prabowo dengan pohon sukunnya, ada pula caper terkenal yang sering bermain di bawah pohon beringin, sekalipun menurut kepercayaan bahwa di pohon beringin bernaung arwah-arwah jahat, tetapi agaknya hal tsb tidak menjadi problem bagi sang caper, kerana mungkin pendapatnya by hooks or crooks harus menjadi presiden meskipun itu dicapai dengan bantuan arwah-arwah jahat. Masih ditunggu berita tentang politikus yang mendapat ilham dari pohon durian, nangka atau cempedak. http://pemilu.detiknews.com/read/2009/03/22/181002/1103365/700/prabowo-dekati-pohon-sukun-untuk-dapatkan-ilham Minggu, 22/03/2009 18:10 WIB Napak Tilas Perjuangan Soekarno Prabowo Dekati Pohon Sukun untuk Dapatkan Ilham Mega Putra Ratya - detikPemilu Flores - Saat berkampanye di Kabupaten Ende, Flores, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menyempatkan diri berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno. Tak hanya itu, Prabowo juga mendatangi pohon sukun yang menjadi saksi sejarah karena pohon itu pernah menjadi tempat merenungnya Bung Karno sehingga mendapat inspirasi untuk mencetuskan rumusan Pancasila. Pantauan detikcom yang mengikuti kampanye Prabowo, lokasi pohon tersebut tidak jauh dari lapangan pancasila tempat Prabowo menyampaikan orasi politiknya. Pohon tersebut memiliki 5 batang yang tumbuh dari tunasnya di bawah tanah. Sampai saat ini, pohon tempat Soekarno mendapatkan inspirasi rumusan pancasila tersebut kini sudah tumbuh untuk yang kedua kalinya. Pohon pertama sudah tumbang beberapa tahun silam akibat termakan usia. Melihat nilai sejarahnya, tunas pohon ini ditanam kembali oleh teman dekat Inggit Garnarsih (isteri keduanya Soekarno) Siti Mahani. Prabowo mengakui bahwa kedatangannya ke pohon tersebut untuk mendapatkan ilham dan menguatkan semangatnya untuk terus berjuang menjadi capres. Mantan menantu Soeharto ini menolak jika prilakunya itu dikait-kaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Kita hanya napak tilas untuk mendapat ilham dan menebalkan semangat. Tidak ada kaitannya dengan mistis, ujar ketua umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini. Prabowo mengaku sangat kagum dengan keberanian para pejuang bangsa ini. Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada jerih payah mereka, Prabowo melakukan napak tilas terhadap Soekaro. Baca juga: a.. Prabowo Bersemedi di Kamar Bung Karno Untuk Merenung b.. Prabowo Setuju Pemilu 9 April Asal Jurdil c.. Lanjutkan Perjuangan, Prabowo Semedi di Kamar Bung Karno d.. JK Bantah Kampanye Golkar di Makassar Sepi [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI
Kayanya, kalo kak Raiya udah ngomong, rasanya adem deh :) Makasih atas sharingnya, kak. Kemarin, saya sempat training UNIFEM (duh, dituduh lagi sama putri deh hehe..) bicara soal penyelesaian perempuan korban konflik. Mereka, seperti biasa, mendapat serangan. Kenapa korban perempuan harus diutamakan? Kan yg jadi korban bukan cuma perempuan saja, tapi lebih banyak laki-laki dan anak-anak. Sementara itu, data-data juga susah didapat. Data fisik selalu satu hal yg diminta, padahal kejadiannya sudah lama. Kabarnya gimana itu, kak? Ranqanun KKR? Saya bilang, kalau kita dulu berpedoman pada data yang banyak, UU KDRT dulu gak bakal disahkan :). Karena salah satu karakter dari isu perempuan di daerah yang tekanan/represinya kuat, data mengenai kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan itu seperti fenomena gunung es. Keliatannya sedikit di permukaan, tetapi banyak sekali yang tidak terkuak. Saya juga sudah undang beberapa teman-teman dari atau yang bekerja di Aceh. Mereka sudah jadi member WM tapi masih malu-malu :) Mudah2an bisa memperkaya diskusi :) wassalam, Herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Suraiya Kamaruzzaman sk1...@... wrote: Hehe.. Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada kesempatan nanggapin. Tapi karena nama saya udah disebut, ya bolehlah berbagi dikit. Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt. (3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan? TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2 yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu tidak aman, waktu laki-laki pergi/harus pergi karena alasan kemanan, siapa yang tinggal dikampung dan membangun komunitas? Perempuan. Tapi saya engga mau ngobmong banyak2 ah, entah dituduh corongnya The Asia Foundation (TAF) lagi ama Putri :). Soalnya dulu (mungkin sekitar tahun 87), lembaga yang saya pimpin pernah bekerja sama dengan TAF. Idenya mau melakukan pendidikan ham dasar, investigasi dan mengumpulkan data2 pelanggaran HAM perempuan di Aceh, tujuannya untuk advokasi dan pendampingan perempuan korban. Tapi karena soal keamanan, TAF setuju kami punya program pengembangan ekonomi melalui ternak kambing. Yang di publikasi emang beternak kambingnya, sementara training dan investigasi kami lakukan secara khusus. Yang terima ternaknya adalah ibu2 miskin, ibu2 janda or korban, termasuk anak perempuan SMA yang butuh biaya sekolah. Ternaknya sempat berkembang pesat, setelah 2 kali melahirkan induknya diberikan ke perempuan lain. Data kekerasannya tidak kami berikan ke TAF (itu perjanjian untuk keamanan korban) tetapi data kami bawakan ke sidang UN di PBB. Dengan dukungan berbagai pihak, akhirnya persoalan kekerasan terhadap perempuan di Aceh selama DOM menjadi perhatian banyak pihak. Bukan soal mudah mengerjakan hal ini di daerah Pidie yang merupakan daerah DOM. Jadi engga heran, waktu itu banyak yang dari kami terancam bunuh, ancaman kantor mau di bom, diikuti militer dll. Tapi mungkin Putri belum lahir saat itu, sehingga tidak merasakan, tidak melihat. Saya mungkin termasuk beruntung, karena alm kakek (kakek ibu sebenarnya) meskipun termasuk ulama besar di Aceh Besar (juga memiliki dayah sendiri pada zaman Belanda datang), tapi tidak meletakkan anak perempuan dan cucu perempuannya di tulang rusuk. Jadi, perempuan tidak saja dilindungi dan dirangkul, tapi juga hargai dan dihormati sebagaimana lakilaki. Dengan penghargaan itu, meskipun sudah belajar di dayah (Pesantren), nenek (saudara2 nenek yang perempuan) juga mendapat kesempatan belajar di sekolah formal, bahkan adik bungsu nenek belajar sampai ke Jogja. Padahal jaman itu jarang banget perempuan dapat kesempatan tersebut. Ulama2 lain, tidak ada yang mengirimkan putrinya sekolah di sekolah formal, apalagi ke luar Aceh. Putri belajar di rumah ya? Belajar yang baik ya, Aceh butuh banyak perempuan tangguh. Yang mau menerima dan menghargai perbedaan, yang jujur, yang adil dalam menilai, bersikap dan memperlakukan orang. yang selalu berfikiran terbuka dan cinta damai. Selamat belajar Put. Peace, S --regenerated by ubuntu x86--- Date : Sun, 8 Mar 2009 22:14:53 -0700 (PDT) From : izzuddin al qassam wanitaacehtang...@... hehehe belum tau dia siapa dibalik LSM-LSM perempuan di Aceh Asia Foundation masih g ya yups bener kata tante bahwa perempuan di Aceh masih banyak hambatan ketika memperjuangkan haknya maka g ada salahnya ketika kit amembantu isu jilbab hanyalah sebagian kecil (kata Alm kakek..perempuan itu letaknya di rusuk , dilindungi dan dirangkul, bukan dikepala untuk
Re: Bls: [wanita-muslimah] Salam Kenal
Mas iman (atau kang harusnya? hehe) Bisa share ke kami-kami di milis ini, soal kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di Ciamis? Kasus apa saja yang banyak terjadi disana? Makasih sebelumnya. Salam, Herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Iman Suriaman iman_suria...@... wrote: sama juga kenalan saya dari ciamis.boleh ngobrol tentang topik apa?1.perkosaan, 2. kehidupan.boleh dipilih --- Pada Rab, 18/3/09, Tety S tety.susilaw...@... menulis: Dari: Tety S tety.susilaw...@... Topik: [wanita-muslimah] Salam Kenal Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 18 Maret, 2009, 5:36 AM Ass. Perkenalkan saya Tety Susilawati Tinggal di Depok Wass _ _ _ _ _ _ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ [Non-text portions of this message have been removed] Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay
Mbak herni, kabarnya baik kan ?? : Kalau membahas (jangan pakai istilah debat mbak, saya kurang suka debat) fenomena sosial dari aspek keagamaan, mosok gak bisa ikutan ? justru saya juga ingin menggali tafsir dari text keagamaan yang berbeda terutama yang karet itu mbak, biar seru dan saya bisa kebagian pencerahan. Soal homo (gay/lesbi) yang memiliki orientasi sex condong kepada yang sejenis, Islam sebenarnya cukup tegas dalam menyikapi perilaku homo (liwath) : pertama sebagai perilaku sayyi'at yakni buruk (qs 11:78), lebel ini penting dieksplorasi lebih lanjut, kenapa qur'an memandangnya buruk ?, apa sebenarnya dampak negatifnya dari perilaku homo bagi peradaban suatu bangsa ?? adakah kontribusi positif dari perilaku homo?? Kedua, di samping qur'an menstempelnya sebagai perilaku sayyi'at secara variatif qur'an juga menyebutnya sebagai perilaku fahisya yang seringkali diterjemahkan sebagai perilaku keji dan buruk, dan kaumnya digolongkan pada kelompok fasiq (Qs 21:74). Nah dalam kaitan pembinasaan kaum Nabi Luth (Sodom dan Gomorah), umumnya para Nabi diutus itu membawa misi yang sama yaitu tauhid La ilaha Illa llah menyembah hanya kepada Allah. Kebanyakan azab (musibah/pembinasaan suatu kaum) itu melalui proses sunnatullah juga, tidak tiba-tiba. Ada Nabi yang diremehkan karena dianggap sebagai manusia biasa (basyarun), ciri kemanusaannya sama seperti yang diseru sehingga tidak dilihat nilai lebihnya, Ajakan para Nabi bertauhid ditolak dan dibantah, seringkali kaumnya menantang ditunjukkan mu'jizat, namun ketika ditunjukkan mukjizat, tetap juga tidak mau beriman, bahkan menantang ditimpakan azab. Maka Allah yang Maha Memberi tidak akan kesulitan mengabulkan azab yang ditantang tersebut. Perilaku Nabi Luth sebenarnya tidak semata-mata berbuat homo (liwath) melakukan sex sejenis, tetapi penyembahan pada berhala amat menjadi-jadi. Dan aksi homo kaum Nabi Luth juga sudah melampaui batas, ketika Nabi Luth didatangi tamu-tamu Malaikat dengan tampil sebagai lelaki diganggu dan dituntut untuk menyerahkan tamunya sebagai obyek pelampiasan orientasi sexnya. Tawaran Nabi luth agar kaumnya tsb menikahi putrinya ditolak dan tetap memburu sang tamu tersebut. Karena dakwah sudah tidak efektif, maka turunlah azab berupa hujan batu dari langit yang berakibat semuanya binasa termasuk Istri Nabi Luth yang menjadi gay, Nabi Luth sendiri karena lebih dulu pergi menyelamatkan diri bersama pengikutnya yang beriman berhasil selamat dari tragedi sodom dan gomorah. Bahwa orang secara pribadi perlu dihargai pilihan hidupnya termasuk pilihan orientasi sex, selama tidak mengganggu ketertiban publik sah-sah saja, kira-kira pendapat mbak Herni seperti ini yang saya tangkap. Soal akhlaq hidup berdampingan secara damai, jangankan kepada sesama manusia, islam juga menganjurkan berakhlaq yang baik terhadap binatang (babi itu diharamkan untuk dimakan tetapi tidak ada perintah untuk memunahkannya dari muka bumi kan ??) begitu pula Islam juga peduli pada upaya melestarikan alam (berakhlaq baik pada lingkungan), apalagi kepada sesama manusia yang hanya berbeda aspek orientasi sexnya. Sebenarnya Kaum hetero sex dan homo sex memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi pada peradaban bangsa. Pertanyaannya kira-kira bagaimana kaum homo sex itu menciptakan / menyiapkan generasi baru ?? Karena sebenarnya mereka kaum homo juga menuntut hak sipil seperti pernikahan sejenis yang legal formal dilindungi undang-undang, sehingga existensi komunitas kaum homo sex terlindungi sama halnya dengan kaum hetero sex. Sudah menjadi hukum alam bahwa yang bisa melahirkan adalah kaum ibu (wanita) yang lebih dulu disemai benih oleh partnernya (suaminya) dan bayi jelas akan diproduksi oleh pasangan hetero sexual, apakah generasi kaum homo sex akan mengandalkan untuk mendidik anak asuh (adopsi) karena tidak mungkin melahirkan bayi baru. Mungkin pertanyaan ini terlelu tendesius ke aspek regerasi baru, kira-kita aspek regerasi baru ini apa tidak menjadi masalah bagi kaum homo sex ?? Wassalam Abdul Mu'iz Mbak Mei, apa kabar? :-) Saya teringat debat di milis islamlib. Kalau tidak salah, bertepatan juga dengan terbitnya jurnal perempuan edisi yg mengupas isu LGBTIQ ini. Waktu itu, ada debat di antara kaum liberalnya sendiri. Ulil pernah mengatakan bahwa dia gak berani mengkaji teks qur'an utk menjustifikasi kaum ini. Dia bilang, dia sepakat bahwa text itu multi-interpretasi, seperti karet yg bisa direnggangkan. Tapi, kalau terlalu direnggangkan, teks itu, layaknya karet, bisa putus... simplenya gitu :) Memang teks Qur'an tentang LGBTIQ, pada titik tertentu, terbatas. Sementara kaum liberal lain, memilih utk merenggangkan teks itu utk menjadi pembacaan baru thd teks (baca: justifikasi), mencari akar sejarahnya di masyarakat Islam juga. Benarkan kalau saya salah, tapi yg saya tangkap diskusinya sih begitu. Jadi, perlindungan thd kaum LGBTIQ ini tidak perlu mendasarkan pada interpretasi teks qur'an thd isu ini secara khusus,
[wanita-muslimah] Rundown Acara Amalia Cinta Rasul (ACR)
Rundown Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) By: agussyafii Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung (QS Al-Qalam [68]: 4). Keagungan akhlaq sifat-sifat Nabi Muhamad SAW adalah teladan bagi Umat Islam. Itulah sebabnya kami mengadakan kegiatan dengan tema, 'Amalia Cinta Rasul' (ACR) Tujuan Kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR): Menanamkan teladan sifat-sifat Nabi Muhamad SAW Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah pada anak. Bentuk kegiatan 'Amalia Cinta rasul terdiri dari, Ceramah, active learning, diskusi kelompok, game. Peserta: 30 anak. Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 Dari Jam 08.00 pagi hingga jam 3 sore. Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut: 1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00) 2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00) 3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00) 4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00) 5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00). Terima kasih buat teman2 Yang telah berkenan konfirmasi hadir pada acara kegiatan ACR bergabung pada acara ACR sebagai Kakak Pemandu. Wassalam, agussyafii [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Tazkiyyat an Nafs
Tazkiyyat an Nafs By: Prof. Dr Achmad Mubarok MA Telah disebutkan dalam uraian sebelumnya bahwa pada dasarnya nafsu itu diciptakan Allah SWT dalam keadaan sempurna (Q/91 : 7-8). Akan tetapi, ia dapat tercemar menjadi kotor jika tidak dijaga (Q/91 : 9-10). Tentang Nafs yang masih suci disebutkan dalam surat Alkahfi/18 : 74, dalam rangkaian kisah Nabi Khidir yang teks ayatnya telah ditulis di bagian depan. Istilah zakiyyah pada ayat tersebut di atas (nafsan zakiyyatan) merupakan sifat dari nafs sehingga nafs zakiyyah artinya jiwa yang suci. Dalam konteks ayat tersebut, pemiliki nafs yang suci itu adalah anak kecil sebagaimana juga disebut dalam surat Maryam : 19 ghulâman zakiyyan. Jadi, nafs yang secara fitri masih suci adalah nafs dari anak yang belum mukallaf, yang dalam hhal ini belum berdosa. Fakhr ar Razi mengutip perbedaan makna dari kalimat zakiyyah dan zâkiyah. Sebagian Mufasir memandang sama arti kedua kalimat itu. Akan tetapi sebagian membedakannya, seperti Abu ‘Amr Ibn al ‘Ala. Menurutnya, nafs zâkiyyah (dengan alif) adalah jiwa yang suci secara fitri, yakni belum pernah melakukan dosa, sedang nafs zakiyyah adalah jiwa yang suci setelah melalui proses tazkiyyatan nafs dengan bertobat dari perbuatan dosa. Kesucian nafs bersifat manusiawi, maka kotornya pun bersifat maknawi. Seseorang dapat memelihara kesucian nafs-nya manakala ia konsisten dalam ketakwaan. Sebaliknya, nafs berubah menjadi kotor jika pemiliknya menempuh jalan dosa atau fujur. Surat Assyams/91 : 7-10 menyebutkan bahwa sungguh rugi orang yang telah mengotori jiwanya (wa qod khôba man dassâhâ) kata dassa berasal dari kata dassa-yadussu yang arti lughowinya menyembunyikan sesuatu di dalam sesuatu. Dalam konteks ayat ini, orang mengotori jiwanya dengan perbuatan dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Oleh karena itu, sebagain mufasir berpendapat bahwa ayat Alquran ini (Q/91 : 10) berkenaan dengan nafs orang saleh yang melakukan kefasikan, bukan jiwa orang kafir. Pasalnya, orang saleh, meski ia melakukan dosa, tetapi ia malu dengan perbuatannya itu sehingga ia lakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Berbeda dengan orang ingkar yang melakukannya dengan terang-terangan. Alquran mengisyaratkan bahwa jiwa yang tercemar masih dapat diusahakan untuk menjadi suci kembali, baik dengan usaha sendiri, memalui pendidikan atau karena anugerah dan rahmat Allah seperti yang diisyaratkan oleh surat Q/9 : 103, Q/3: 164. Artinya : Sungguh Allah telah member karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Alkitab dan Alhikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata (Q/3 : 164). Ayat Alquran tersebut mengisyaratkan bahwa orang yang sesat masih dimungkinkan untuk dibersihkan jiwanya. Usaha atau proses penyucian jiwa itu disebut tazkiyyat an nafs. sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Wassalam, agussyafii -- Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut: 1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00) 2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00) 3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00) 4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00) 5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00). [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Hidup itu Indah
Hidup itu Indah By: agussyafii Kehidupan ini buat saya bagai bunga nan harum menyebar harum mewangi. Membuat hidup saya penuh keindahan yang menyebar dihati orang-orang yang hatinya penuh cinta dan kasih sayang. Pernah satu pagi saya didalam bis, hp saya berbunyi. Seorang bapak yang lupa memperkenalkan diri dia bertutur dengan penuh semangat. Ditengah dia bertutur suara bergetar. Katanya, tulisan anda yang berjudul kebun bunga telah menyadarkan saya. Setelah saya bertahun- tahun mengabaikan orang yang telah mendampingi saya separuh umur hidupnya. Tak tau harus bagaimana saya membalasnya. Diakhir kata dia mengucapkan terima kasih. Sungguh indah hidup ini. Saya bisa merasakannya. Sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude dalam istilah psikologi adalah kesiapan mental seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap bisa positif bisa juga negatif. Dalam hal sikap positif, kecenderungan tingkah lakunya mendekat, menyenangkan, dan mengharapkan terhadap terhadap objek yang membawa kebahagiaan, keindahaan dan kegembiraan. dan akan menyebarkan kebahagiaan, keindahan dan kegembiraaan pada orang lain. Sedangkan dalam hal sikap negatif, kecenderungan tingkah lakunya adalah menjauhi, menghindar, membenci, dan tidak menyukai sesuatu yang indah, membahagiakan, dan menggembirakan dan yang dilakukannya menyebarkan kebencian pada orang lain. Sikap ada yang dianut oleh banyak orang, disebut sikap sosial; ada yang dianut hanya oleh orang tertentu saja yang disebut sikap individual. Sikap sosial adalah sikap yang ada pada kelompok orang yang ditunjukan kepada suatu objek yang menjadi perhatian oleh seluruh kelompok orang, misalnya sikap negatif kaum muslimin terhadap daging babi. Sikap individual adalah sikap yang khusus terdapat pada satu persatu orang terhadap objek yang menjadi perhatian dari orang itu, seperti sikap seseorang terhadap ulat berbulu, atau sikap seorang mahasiswi muslimah terhadap jilbab, atau sikap seseorang yang sedang sakit terhadap dukun. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai objek; bagaimana sikapnya terhadap apa, dan tidak ada sikap yang tidak ditunjukan terhadap objek. Objek yang disikapi bisa berupa benda, orang tertentu, kelompok orang, pandangan hidup, nilai-nilai sosial, hukum, lembaga sosial, dan sebagainya. Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan respons yang diberikan berulang-ulang terhadap stimulus yang sama sehingga menjadi kebiasaan pikiran setiap kali menjumpai stimulus itu. Jadi, sikap terbentuk melalui interaksi sosial atau proses balajar yang terjadi pada tiap-tiap individu atau oleh pengalaman yang ditempuh seseorang sepanjang hidupnya. Karena terbentuk dari pengalaman an belajar, maka sikap seseorang dapat berubah jika berjumpa dengan pengalaman lain yang lebih berpengaruh. Berbeda dengan pengetahuan, dalam sikap terkandung motivasi dan perasaan. Oleh kerena itu, meski sikap dapat berubah, tetapi ia lebih menetap dibanding pengetahuan. Proses perubahan sikap memerlukan waktu yang panjang. Berbeda dengan motif yang bisa hilang jika terpuasi, sikap tidak hilang dari seseorang meskipun telah dipenuhi kebutuhannya. Perhatian seseorang terhadap suatu objek akan melahirkan sikap tertentu kepadanya. Oleh kerena itu, seseorang bukan hanya memiliki satu sikap, melainkan sejumlah sikap, bergantung sejumlah objek yang menjadi perhatiannya. Itulah sebabnya bagi seseorang yang berpikir positif bahwa kebahagiaan, penderitaan, sehat, sakit, kaya, miskin semuanya adalah kehidupan yang indah senantiasa disyukurinya. dan apapun yang dilakukannya melahirkan sikap-sikap yang membawa keindahan di dalam hidup untuk dirinya dan untuk orang lain. Wassalam, agussyafii -- Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut: 1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00) 2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00) 3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00) 4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00) 5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00). [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay
Alamak! Segini panjang tulisan, gak ada jawaban. Rasanya tulisan panjang ini sekedar alasan untuk tidak menjawab...ha..ha...Anyway tks. Buat saya jawaban mbak Mei lebih jelas. Yak udah, mbak sudah mengakui bhw sudut pandang kita beda. Jadi, gak bakal ktemu sampe kapanpun. Kalo saya persempit pertanyaannya MENURUT MBAK HERNI, Apakah PRILAKU HOMOSEKSUAL, itu normal ? Dan juga karena mbak tidak menjawab, berarti gak ada pembahasan lagi tentang sudut pandang saya itu. Berarti selesai. Sedang sudut pandang mbak Herni, saya gak ikutan deh. Lagi ribet buat budget. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@... wrote: Emang beda, mbak. Aku rasional. Mungkin ada yg menuduh manusia yang menggunakan rasionalitasnya tidak beragama. Tapi bukankah itu adalah hal yg sembarangan bin serampangan karena sama saja menuduh bahwa agama adalah kumpulan teks yg tidak rasional? Apakah pilihan kita sekedar mempertentangan agama dan rasionalitas? Tidak, bukan? :) Saya mengkritisi cara berpikir mbak, yg saya katakan meloncat-loncat, karena parameternya tidak jelas, dalam menyusun definisi atau konsep dari sebuah terminologi. Ketika mbak bicara dan mempertanyakan soal normal, kan bicara soal kualifikasi atau parameter kenormalan, benar tidak? Dan untuk hal ini sudah gamblang banget saya jelaskan. Yg saya kritisi juga adalah ketidaktelitian dalam menjelaskan spektrum yg mbak bilang tadi. Mbak menyamakan (atau tepatnya, meletakan) konsep psikopat, homoseksual dan perilaku seks dengan binatang ke dalam kotak atau level yg sama. Parameternya apa? Ini lagi yg belum dijelaskan. Karena buat saya, ketiganya adalah hutan rimba belantara sendiri. Masing-masing punya spektrumnya. Gak bisa serampangan disamaratakan dan dibuat kesimpulan bahwa ketiganya tidak normal. Normal dalam kualifikasi bagaimana dan mengapa? Perspektif atau cara berpikir seperti ini yg umumnya dianut oleh masyarakat. Atau setidaknya masyarakat didorong ke cara berpikir spt itu. Istilah kerennya, homogeneity. Serampangan menyamaratakan, menggeneralisasi dan akhirnya, membuat kesimpulan (yg kemudian dikukuhkan dalam bentuk kebijakan). Saya pakai contoh Ryan, karena ini contoh ekstrem. Kalau homoseksualitas kita pakai sebagai salah satu parameter dalam menilai psikopat (pembunuhan berantai), berarti kita memasukan juga heteroseksual dan lesbian dll-nya itu. Karena kita memasukan elemen orientasi seksual sbg parameter dalam analisisnya. Ketika itu dibantah, berarti muncul pertanyaan kan, apakah tepat menggunakan itu sbg parameter? Apakah tepat bila kemudian mengambil kesimpulan homoseksual dan psikopat adalah hal yg sama? Lantas, apa sih sesungguhnya masalahnya? Dan apa parameternya? Saya lebih bisa memahami pak abdul muiz yg jelas2 pake ayat Qur'an, karena dengan demikian ranah diskusinya jadi berbeda :-) Kalaupun saya terkesan tidak menjawab, ya itu tadi... karena kritik saya itu terkait dng formulasi pertanyaannya :) kaya jaman bikin skripsi dulu, lah. Merumuskan pertanyaan penelitian kan salah satu kunci gimana nantinya penelitian itu dilakukan. Karena pertanyaan penelitian itu gak sekedar pertanyaan, tapi merefleksikan cara berpikir nantinya gimana. Kata guruku sih gitu, bibi titi teliti (dalam komik bobo :D) Salam, Herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Kalo menurutku sih mbak bukan meloncat loncat pikiranku. Hanya sudut pandangnya antara mbak dan aku beda. Mbak Herni mikir konsekwensi nya kelakuan sipelaku homo or psiko kepada orang lain. Aku tidak mikirin soal perbuatannya (kekerasan ato kebaikan) itu kepada orang lain. Jawab saja pertanyaanApakah menurut mbak Heni prilaku2 Psikopat or Homoseksual or Pelaku seks terhadap binatang itu suatu kelakuan normal?. Itu saja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti nurbayanti@ wrote: Mbak Lina cara berpikirnya meloncat-loncat.. Psikopat itu apa? dan mengapa kita perlu takut sama psikopat? Karena dia bahaya demi kemashalatan publik. Apa bentuknya? Intinya sih melakukan kekerasan. Ini jelas parameter obyektifnya. Apakah mereka melakukan kekerasan karena ke-gay-annya spt Ryan? Saya kira, gay adalah elemen kebetulan. Kalau kita mau pake orientasi seksual sbg parameter dan cross-check data dng para pelaku pembunuhan berantai, ya jelas lebih banyak heteroseksual dong :-) Kalau kemudian, parameter obyektifnya adalah potensi dampak dari perilaku seksual, apakah perilaku seksual gay dan lesbian tidak lebih bahaya dengan perilaku mereka yg heteroseksual tapi sembarangan? Sama saja bukan? Jadi memang, parameternya ya satu: DOSA. Mendingan dari awal langsung ngomong soal dosa. Soal moral. Soal apa itu yg dibilang sama pak abdul muiz. Baru kita bicara dalam ranahnya agama. Dan ini kalau tidak salah sudah dibahas panjang lebar