Re: [wanita-muslimah] Hati-hati pada dokter

2009-03-22 Terurut Topik donnie damana
Mas Budi,

Pasien punya hak untuk mendapatkan second opinion.  Untuk menolak  
tindakan dokter, dan sebaliknya dokter harus mendapatkan consent dari  
pasien untuk memberikan apapun. Memang kadang kala susah menjadi orang  
awam, bila berhadapan dengan dokter, tetapi sekarang sumber informasi  
juga banyak terutama di Internet. Jadi apabila berhadapan dengan  
dokter, kita perlu juga untuk mencari sumber informasi alternative dan  
berhak mengkonfrontasi apa tindakan dokter dengan informasi yang kita  
punya.
Apabila terjadi sesuatupun sekarang anda bisa minta dukungan lembaga  
bantuan hukum, dan ada konsil kedokteran untuk memediasi kejadian  
malpraktek.

Hanya saja tidak mudah memang untuk menentukan setiap kejadian adverse  
effect dari tindakan seorang dokter sebagai malpraktek.  Karena jasa  
medis tidaklah seperti produk jasa lain yang bisa memperoleh garansi  
error free. Setiap tindakan medis selalu mempunya rentang keamanan.  
Karena setiap tindakan medis juga punya potensi adverse effect. Itu  
kenapa dokter harus memperoleh consent dari pasien, karena pasien  
harus mengetahui risiko dari tindakan yang akan dilakukan dan membuat  
keputusan berdasarkan informasi tadi.

Jadi intinya adalah jadilah pasien yang pintar, agar tidak dibodohi  
dokter. Karena dokter juga manusia :D

:D
On Mar 21, 2009, at 3:35 AM, budi sumarto wrote:

 bagaimana bisa hati-hati, kalau orang awam tentu akan selalu  
 menerima apapun
 resep atau petunjuk dokter karena memang tidak menguasai ilmu medis.  
 Kita
 memang perlu extra waspada, peristiwa yang diceritakan Billy merupakan
 kejadian yang sudah sering terjadi, hanya sejauh ini sepertinya  
 tidak pernah
 ada upaya untuk meluruskan ataupun menindak secara tegas oknum2 dokter
 tersebut.

 budi

 Pada 20 Maret 2009 20:55, Dwi Soegardi soega...@gmail.com menulis:

  Bener juga,
  Termasuk dokter2 di WM ini patut diwaspadai.
  Ada yang blackberry addict :)
  Ada yang Mac fan boy :)
 
  Hati-hatilah .
 
 
  On 3/20/09, noni marlini noniemarl...@yahoo.co.idnoniemarlini 
 %40yahoo.co.id
  wrote:
  
  
  
  
   Dari milis sebelah. Semoga bermanfaat
  
  
  
   From: Billy N. bi...@konsulsehat. web.id
  
  
  
   Reply-to: se...@yahoogroups.
   com
  
   To: e-Sehat konsulsehat@ yahoogroups. com
  
   Date: Sat, Mar 7, 2009 at
   10:48 AM
  
   Subject: [sehat] hati-hati pada dokter?
  
  
  
   halo rekan-rekan. ..
  
  
  
   Ini tulisan yang mungkin 'aneh', saya sebagai seorang dokter  
 justru
  meminta
   rekan-rekan untuk berhati-hati pada dokter. Ini mengikuti  
 tulisan Pak
  Irwan
   Julianto di Kompas 4 Maret 2009 lalu, yaitu mengenai 'caveat  
 venditor'
   (produsen/penyedia jasa berhati-hatilah) . Link-nya di situs  
 Kompas:
  
   http://www.kompas. com/read/ xml/2009/03/ 04/16255199/
   kontroversi.. puyer.dan. polifarmasi
  
  
  
   Ceritanya begini, beberapa hari ini saya mengurusi abang saya  
 yang sakit
   demam
   berdarah (DBD). Saya buatkan surat pengantar untuk dirawat inap  
 di salah
   satu
   RS swasta yang terkenal cukup baik pelayanannya. Sejak masuk UGD  
 saya
  temani
   sampai masuk ke kamar perawatan  tiap hari saya tunggui, jadi  
 sangat
  saya
   tau perkembangan kondisinya.
  
  
  
   Abang saya paksa dirawat inap karena trombositnya 82 ribu, agak
   mengkuatirkan,
   padahal dia menolak karena merasa diri sudah sehat, nggak demam,  
 nggak
  mual,
   hanya merasa badannya agak lemas. Mulai di UGD sudah  
 'mencurigakan' ,
  karena
   saya nggak menyatakan bahwa saya dokter pada petugas di RS, jadi  
 saya
  bisa
   dengar berbagai keterangan/penjelas an  pertanyaan dari dokter 
   perawat yang menurut saya 'menggelikan' . Pasien pun diperiksa  
 ulang
   darahnya,
   ini masih bisa saya terima, hasil trombositnya tetap sama, 82  
 ribu..
  
  
  
   Ketika Abang akan di-EKG, dia sudah mulai 'ribut' karena  
 Desember lalu
  baru
   tes
   EKG dengan treadmill dengan hasil sangat baik. Lalu saya  
 tenangkan bahwa
  itu
   prosedur di RS. Yang buat saya heran adalah Abang harus disuntik  
 obat
   Ranitidin
   (obat untuk penyakit lambung), padahal dia nggak sakit lambung,  
  nggak
   mengeluh perih sama sekali. Obat ini disuntikkan ketika saya ke
  mengantarkan
   sampel darah ke lab.
  
  
  
   Oleh dokter jaga diberi resep untuk dibeli, diresepkan untuk 3  
 hari
  padahal
   besok paginya dokter penyakit dalam akan berkunjung  biasanya  
 obatnya
   pasti ganti lagi. Belum lagi resepnya pun isinya nggak tepat  
 untuk DBD.
  Jadi
   resep nggak saya beli. Dokter penyakit dalamnya setelah saya  
 tanya ke
  teman
   yang praktik di RS tersebut dipilihkan yang dia rekomendasikan,  
 katanya
   'bagus
pintar', ditambah lagi dia dokter tetap di RS tersebut, jadi  
 pagi-sore
   selalu ada di RS.
  
  
  
   Malamnya via telepon dokter penyakit dalam beri instruksi  
 periksa lab
   macam-macam, setelah saya lihat banyak yang 'nggak nyambung',  
 jadi saya
   minta
   Abang untuk hanya setujui sebagian yang masih 

Re: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay - Universal Islamic Declaration of Human Rights

2009-03-22 Terurut Topik donnie damana
Hehehe.. mas Arcon bertanya sama tembok yaah?

:D
On Mar 22, 2009, at 2:34 AM, Ari Condro wrote:

 Oom jano menyindir siapa ?

 Lha kata deklarasinya nggak boleh menyindir bukannya ?  Tanya juga,  
 kalo adian husaini tarafnya di level menyindir atau memfitnah atau  
 menyampaikan kebenaran ?

 *curious karena gak ada bedanya*


 salam,



 -Original Message-
 From: jano ko ko_j...@yahoo.com

 Date: Sat, 21 Mar 2009 18:30:02
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story  
 Seorang Gay - Universal Islamic Declaration of Human Rights


 Mbak Herni : Dan mainstream posisi WM, koreksi kalau saya salah,  
 adalah di posisi tengah ini :) Saya bilang mainstream, karena di  
 WM juga ada yg berposisi berbeda dan itu kami hargai. Masih bisa  
 komentar dan ikut diskusi, tanpa perlu takut dihakimi atau dimoderasi.
 ---ko_jano :Masukan untuk siapa saja. Perlu bagi  siapa saja juga  
 membaca Hukum Internasional dan Hak Asasi Dalam Islam - Universal  
 Islamic Declaration of Human Rights.XII Right to Freedom of Belief,  
 Thought and Speecha) Every person has the right to express his  
 thoughts and beliefs so long as he remains within the limits  
 prescribed by the Law. No one, however, is entitled to disseminate  
 falsehood or to circulate reports which may outrage public decency,  
 or to indulge in slander, innuendo or to cast defamatory aspersions  
 on other persons. Terjemahan bebas :Setiap orang mempunyai hak untuk  
 mengungkapkan pikiran dan kepercayaannya tetapi dalam batas - batas  
 yang ditentukan oleh Undang - Undang. Setiap orang tidak boleh  
 menyebarkan kebohongan. Seseorang juga tidak boleh mengedarkan  
 laporan yang mengganggu ketertiban umum serta tidak boleh menyindir,  
 mencela, memfitnah orang lain. --Sebaiknya setiap orang memahami hal  
 tersebut diatas, termasuk orang biasa,
 orang tidak biasa, orang umum, orang liberal, orang tidak liberal,  
 sebaiknya membaca hal tersebut diatas.Salam-o0o-
 --- On Sat, 21/3/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com  
 wrote:

 From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story  
 Seorang Gay
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Saturday, 21 March, 2009, 11:11 PM



















Mbak Mei, apa kabar? :-)



 Saya teringat debat di milis islamlib. Kalau tidak salah, bertepatan  
 juga dengan terbitnya jurnal perempuan edisi yg mengupas isu LGBTIQ  
 ini. Waktu itu, ada debat di antara kaum liberalnya sendiri. Ulil  
 pernah mengatakan bahwa dia gak berani mengkaji teks qur'an utk  
 menjustifikasi kaum ini. Dia bilang, dia sepakat bahwa text itu  
 multi-interpretasi, seperti karet yg bisa direnggangkan. Tapi, kalau  
 terlalu direnggangkan, teks itu, layaknya karet, bisa putus...  
 simplenya gitu :) Memang teks Qur'an tentang LGBTIQ, pada titik  
 tertentu, terbatas. Sementara kaum liberal lain, memilih utk  
 merenggangkan teks itu utk menjadi pembacaan baru thd teks (baca:  
 justifikasi) , mencari akar sejarahnya di masyarakat Islam juga.  
 Benarkan kalau saya salah, tapi yg saya tangkap diskusinya sih begitu.



 Jadi, perlindungan thd kaum LGBTIQ ini tidak perlu mendasarkan pada  
 interpretasi teks qur'an thd isu ini secara khusus, cukuplah  
 berdasarkan penghargaan terhadap manusia sehingga hak2 mereka sbg  
 warga negara dipenuhi. Tidak semua bisa dan harus diselesaikan di  
 ranah agama. Makanya saya tanya sama mbak lina, persoalannya mau  
 dikaitkan di ranah apa? Kalau mau dikaitkan dng ranah agama, ya  
 debat dng pak abdul muiz itu. Tapi kalau kita bicara di level  
 kebijakan publik, nah itu baru saya bisa ikutan :) Kita bicara soal  
 parameter obyektif. Karena hukum sbg sebuah kebijakan memang perlu  
 parameter2 obyektif :)



 Terus terang, saya sependapat ma Ulil, hehehe. Secara personal,  
 there is no way that I would change to LGBTIQ. Saya bukan tipe yg  
 sok2 advokasi hak2 LGBTIQ tapi sebenarnya jauh di dalam  
 heteroseksual abis :) Mending jujur ngaku, fundamentalis monogamist,  
 heteroseksual :) Tapi menurut saya, orang perlu dihargai atas  
 pilihannya, asal dia tidak merugikan orang lain. Dan buat saya, ini  
 parameter pribadi saya utk bergaul. Sama halnya dng persoalan  
 fundamentalis, bukan soal islamnya, misal pun kresten atau yahudi  
 fundamentalis, sudah bisa dipastikan cara berpikirnya gak akan  
 ketemu :)



 Kalau kita ngomong soal ini kaitannya dlm kebijakan di ruang publik,  
 parameternya adalah bukan di orientasi seksualnya tapi apakah  
 pilihan dan tindakannya merugikan yg lain atau tidak. Makanya, kita  
 perlu paham dulu soal spektrum dari LGBTIQnya itu sendiri. Dan  
 menanganinya bukan dng cara kekerasan dan tangan besi tapi dng cara  
 yg baik. Berdakwah pun harus dengan cara yang baik, bukan? Soalnya,  
 ketakutan saya yg paling besar adalah ketika kita merasa lebih suci  
 dan bersih dari orang lain :) Jadi, tidak pantas rasanya menghakimi  
 

Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI

2009-03-22 Terurut Topik Suraiya Kamaruzzaman


Hehe..

Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada 
kesempatan  nanggapin. Tapi karena nama saya udah  disebut, ya
bolehlah berbagi dikit.

Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja
lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat
siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga
dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt.
(3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang
kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat
modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan?
TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2
yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu tidak aman,
waktu laki-laki pergi/harus pergi karena alasan kemanan, siapa yang
tinggal dikampung dan membangun komunitas? Perempuan.

Tapi saya engga mau ngobmong banyak2 ah, entah dituduh corongnya
The Asia Foundation (TAF) lagi ama Putri :). 

Soalnya dulu (mungkin
sekitar tahun 87), lembaga yang saya pimpin pernah bekerja sama
dengan TAF. Idenya mau melakukan pendidikan ham dasar, investigasi
dan mengumpulkan data2 pelanggaran HAM perempuan di Aceh, tujuannya
untuk advokasi dan pendampingan perempuan korban. Tapi karena soal
keamanan, TAF setuju kami punya program pengembangan ekonomi melalui
ternak kambing. Yang di publikasi emang beternak kambingnya,
sementara training dan investigasi kami lakukan secara khusus. Yang
terima ternaknya adalah ibu2 miskin, ibu2 janda or korban, termasuk
anak perempuan SMA yang butuh biaya sekolah. Ternaknya sempat
berkembang pesat, setelah 2 kali melahirkan induknya diberikan ke
perempuan lain. Data kekerasannya tidak kami berikan ke TAF (itu
perjanjian untuk keamanan korban) tetapi data kami bawakan ke sidang
UN di PBB. Dengan dukungan berbagai pihak, akhirnya persoalan
kekerasan terhadap perempuan di Aceh selama DOM menjadi perhatian
banyak pihak. 


Bukan soal mudah mengerjakan hal ini di daerah Pidie yang merupakan
daerah DOM.  Jadi engga heran, waktu itu banyak yang dari kami
terancam bunuh, ancaman kantor mau di bom, diikuti militer dll. Tapi
mungkin Putri belum lahir saat itu,  sehingga tidak merasakan, tidak melihat. 

Saya mungkin termasuk beruntung, karena alm kakek (kakek ibu
sebenarnya) meskipun termasuk ulama besar di Aceh Besar (juga
memiliki dayah sendiri pada zaman Belanda datang), tapi tidak
meletakkan anak perempuan dan cucu perempuannya  di tulang rusuk.
Jadi, perempuan tidak saja dilindungi dan dirangkul, tapi juga hargai
dan dihormati sebagaimana lakilaki. Dengan penghargaan itu, meskipun
sudah belajar di dayah (Pesantren), nenek (saudara2 nenek yang
perempuan) juga mendapat kesempatan belajar di sekolah formal,
bahkan adik bungsu nenek belajar sampai ke Jogja. Padahal jaman itu
jarang banget perempuan dapat kesempatan tersebut. Ulama2 lain, tidak
ada yang mengirimkan putrinya sekolah di sekolah formal, apalagi ke
luar Aceh.

Putri belajar di rumah ya? Belajar yang baik ya, Aceh butuh banyak 
perempuan tangguh. Yang mau menerima dan menghargai perbedaan, yang
jujur, yang adil dalam menilai, bersikap dan memperlakukan orang.
yang selalu berfikiran terbuka dan cinta damai.

Selamat belajar Put.

Peace,
S



--regenerated by ubuntu x86---
Date : Sun, 8 Mar 2009 22:14:53 -0700 (PDT)
From : izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com 

 hehehe belum tau dia siapa dibalik LSM-LSM perempuan di Aceh
 Asia Foundation masih g ya
 
 yups
 bener kata tante
 bahwa perempuan di Aceh masih banyak hambatan ketika
memperjuangkan haknya  maka g ada salahnya ketika kit amembantu
 isu jilbab hanyalah sebagian kecil
 (kata Alm kakek..perempuan itu letaknya di rusuk , dilindungi dan
dirangkul, bukan dikepala untuk disanjung)  rusuk itu bengkok
teh...kalo dipaksa lurus ntar patah, kalo dibiarin malah cowok yang
ikut bengkokhehehe   fitrahnya wanita itu lembut tp insyaAllah
Asma udah buktiin biarpun lembut pasti perkasa  kalo kita bisa
seperti Asma kenapa kita harus seperti orang2 yang shalatnya aja g
jelas   :putri
 
 
 --- On Sun, 3/8/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
wrote:  
 From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang
Hidden  Agenda PKS menghancurkan NKRI  To:
wanita-muslimah@yahoogroups.com  Date: Sunday, March 8, 2009, 10:00
PM  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Ya jelas dong banyak kemajuan di Aceh mengenai isu
perempuan, jaman dulu tapinya :-). Gak cuma perempuan sbg policy
maker atau pemimpin, bahkan di Aceh yg dulu, ada UU ttg perempuan,
bukan? Lha, sekarang perempuan di Aceh lagi memperjuangkan haknya di
qanun perlindungan perempuan, bukan gitu? Belum disahkan kan? Qanun
anak juga baru tahun lalu disahkan, bukan? Berarti Aceh
mengalami kemunduruan dong? Coba aja liat produk legislasinya 5
tahun terakhir ini. Kebetulan kami sedang melakukan penelitian ttg
kinerja DPRD di tiga kota di Aceh selama 5 tahun ini. Gak cuma
produk 

Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI

2009-03-22 Terurut Topik Ari Condro
Oot : mbak suraiya sekarang keratjoenan ubuntu juga kah ?

Pak sabri, bisa ajah.  :))

Petuahnya mbak s menyentuh sekali, saya sampai terharu.  Padahal yg dinasihati 
si putput.  Hehehe   :))



salam,



-Original Message-
From: Suraiya Kamaruzzaman sk1...@gmail.com

Date: Sun, 22 Mar 2009 13:23:46 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: wanitaacehtang...@yahoo.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden
  Agenda PKS menghancurkan NKRI




Hehe..

Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada 
kesempatan  nanggapin. Tapi karena nama saya udah  disebut, ya
bolehlah berbagi dikit.

Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja
lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat
siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga
dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt.
(3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang
kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat
modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan?
TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2
yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu tidak aman,
waktu laki-laki pergi/harus pergi karena alasan kemanan, siapa yang
tinggal dikampung dan membangun komunitas? Perempuan.

Tapi saya engga mau ngobmong banyak2 ah, entah dituduh corongnya
The Asia Foundation (TAF) lagi ama Putri :). 

Soalnya dulu (mungkin
sekitar tahun 87), lembaga yang saya pimpin pernah bekerja sama
dengan TAF. Idenya mau melakukan pendidikan ham dasar, investigasi
dan mengumpulkan data2 pelanggaran HAM perempuan di Aceh, tujuannya
untuk advokasi dan pendampingan perempuan korban. Tapi karena soal
keamanan, TAF setuju kami punya program pengembangan ekonomi melalui
ternak kambing. Yang di publikasi emang beternak kambingnya,
sementara training dan investigasi kami lakukan secara khusus. Yang
terima ternaknya adalah ibu2 miskin, ibu2 janda or korban, termasuk
anak perempuan SMA yang butuh biaya sekolah. Ternaknya sempat
berkembang pesat, setelah 2 kali melahirkan induknya diberikan ke
perempuan lain. Data kekerasannya tidak kami berikan ke TAF (itu
perjanjian untuk keamanan korban) tetapi data kami bawakan ke sidang
UN di PBB. Dengan dukungan berbagai pihak, akhirnya persoalan
kekerasan terhadap perempuan di Aceh selama DOM menjadi perhatian
banyak pihak. 


Bukan soal mudah mengerjakan hal ini di daerah Pidie yang merupakan
daerah DOM.  Jadi engga heran, waktu itu banyak yang dari kami
terancam bunuh, ancaman kantor mau di bom, diikuti militer dll. Tapi
mungkin Putri belum lahir saat itu,  sehingga tidak merasakan, tidak melihat. 

Saya mungkin termasuk beruntung, karena alm kakek (kakek ibu
sebenarnya) meskipun termasuk ulama besar di Aceh Besar (juga
memiliki dayah sendiri pada zaman Belanda datang), tapi tidak
meletakkan anak perempuan dan cucu perempuannya  di tulang rusuk.
Jadi, perempuan tidak saja dilindungi dan dirangkul, tapi juga hargai
dan dihormati sebagaimana lakilaki. Dengan penghargaan itu, meskipun
sudah belajar di dayah (Pesantren), nenek (saudara2 nenek yang
perempuan) juga mendapat kesempatan belajar di sekolah formal,
bahkan adik bungsu nenek belajar sampai ke Jogja. Padahal jaman itu
jarang banget perempuan dapat kesempatan tersebut. Ulama2 lain, tidak
ada yang mengirimkan putrinya sekolah di sekolah formal, apalagi ke
luar Aceh.

Putri belajar di rumah ya? Belajar yang baik ya, Aceh butuh banyak 
perempuan tangguh. Yang mau menerima dan menghargai perbedaan, yang
jujur, yang adil dalam menilai, bersikap dan memperlakukan orang.
yang selalu berfikiran terbuka dan cinta damai.

Selamat belajar Put.

Peace,
S



--regenerated by ubuntu x86---
Date : Sun, 8 Mar 2009 22:14:53 -0700 (PDT)
From : izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com 

 hehehe belum tau dia siapa dibalik LSM-LSM perempuan di Aceh
 Asia Foundation masih g ya
 
 yups
 bener kata tante
 bahwa perempuan di Aceh masih banyak hambatan ketika
memperjuangkan haknya  maka g ada salahnya ketika kit amembantu
 isu jilbab hanyalah sebagian kecil
 (kata Alm kakek..perempuan itu letaknya di rusuk , dilindungi dan
dirangkul, bukan dikepala untuk disanjung)  rusuk itu bengkok
teh...kalo dipaksa lurus ntar patah, kalo dibiarin malah cowok yang
ikut bengkokhehehe   fitrahnya wanita itu lembut tp insyaAllah
Asma udah buktiin biarpun lembut pasti perkasa  kalo kita bisa
seperti Asma kenapa kita harus seperti orang2 yang shalatnya aja g
jelas   :putri
 
 
 --- On Sun, 3/8/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
wrote:  
 From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang
Hidden  Agenda PKS menghancurkan NKRI  To:
wanita-muslimah@yahoogroups.com  Date: Sunday, March 8, 2009, 10:00
PM  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Ya jelas dong banyak kemajuan di Aceh mengenai isu
perempuan, jaman dulu tapinya :-). Gak 

Re: [wanita-muslimah] Istri Simpanan Caleg PKB

2009-03-22 Terurut Topik Bustomi
Dari tetangga milis,yang gak butuh info ini delet aja
,

From: somad solihgamper...@yahoo.com
Subject: FW: [indramayu] Istri Simpanan Caleg PKB
To: derm...@yahoogroups.com
Date: Sunday, March 19, 2009, 2:17 PM



Istri Simpanan Caleg PKB 

   

   

H. Dedi Wahidi Caleg PKB Dapil Jawa Barat VIII(Cirebon, Kuningan, Indramayu) 
yang tidak pernah
mengenyam pendidikan pesantren itu, bisa dicek langsung kepada masyarakat
sekitarnya, sang Caleg itu mempunyai istri simpanan berisinial ''A asal
kabupaten Kuningan Jawa Barat, adalah skandal yang cukup menginjak wajah Partai
Kebangkitan Bangsa, apalagi ia juga adalah ketua PWNU Jawa Barat meskipun
singgahsana itu diraihnya juga dengan segala kecurangannya itu.

   

Meski dia cukup pintar bersandiwara
demi berkampanye melalui berbagai media maupun ketika langsung bertatap muka,
sehingga bagi orang yang baru kenal seolah-olah H. Dedi Wahidi adalah orang
baik-baik. Tetapi bagi masyarakat kecamatan Kedokan Bunder dan
sekitarnya(tempat domisilinya) Wahidi adalah sampah masyarakat.

   

Jati Diri H. Dedi Wahidi  

Terbukti, H. Dedi Wahidi dalam
pilkada Indramayu(tanah kelahirannya) tahun 2005 lalu, dalam pengakuan dirinya
sebagai tokoh NU itu, beliau justeru ditinggalkan oleh para Tokoh
NU dan Nahdliyin setempat. 

   

Setelah dirinya mengemis
kesana-kemari agar ada cabup yang mau menggandengnya untuk berpasangan maju
dalam pilkada, tetapi tidak ada satupun cabup yang mau menggandengnya sebagai
cawabup karena kroposnya masa H. Dedi Wahidi di lapangan, sedangkan dirinya mau
maju sebagai Cabup-pun dalam prediksinya tidak akan menang, dan memang modal
materinya kurang mencukupi. 

   

Akhirnya untuk menutupi malunya,
karena sudah terlanjur berkoar-koar kesana kemari bahwa dirinya akan maju dalam
pilkada, maka si Qomar pelawak yang tidak tau persis jati diri Dedi Wahidi, 
waktu
itu dia tertipu mau dirayu untuk mau bergandengan dengan H. Dedi Wahidi, Qomar
diiming-imingi sebagai Cabup, dan H. Dedi Wahidi sebagai Cawabupnya saja. 

   

Memang sebelumnya H. Dedi Wahidi
pernah menjabat sebagai wakil Bupati Indramayu(2000-2005) tetapi waktu itu ia
terpilih bukan karena pilihan berdasarkan aspirasi masyarakat mayoritas 
setempat,
melainkan waktu itu pilihan yang cukup dipilih oleh DPRD alias cukup
Bermodal Amplop pada Pilbup Indramayu(29 November 2000) Alhasil H.
Dedi Wahidi sedikitpun tidak punya nilai jual di hadapan masyarakat akar
rumput mayoritas yang tau persis sepak terjangnya H. Dedi Wahidi. 

   

Sikap H. Dedi Wahidi yang paling
menyakiti para kiai NU setempat adalah karena dia yang waktu itu menjabat ketua
DPC PKB(Partai Kebangkitan Bangsa) Indramayu dirinya tega menghianati para kiai
NU Indramayu yang telah susah payah mengantarkannya untuk duduk di kursi Wakil
Bupati Indramayu(2000-2005) Resikonya dalam pilkada Indramayu(2005) tidak 
satupun kiai NU setempat mendukung H.
Dedi Wahidi. Dan memang hanya orang-orang yang baru tau sekilaslah mereka
mungkin akan percaya atau terpedaya oleh sandiwara H. Dedi Wahidi.  

   

Semoga rakyat khususnya daerah
pilihan Jawa Barat VIII( Cirebon , Kuningan, Indramayu) dan sekitarnya
tidak salah pilih dalam memilih pembantu atau wakil untuk duduk di senayan!
Meskipun belakangan ini H. Dedi Wahidi melalui pers lokal yang dikontraknya dia
memproklamirkan diri sebagai ''Kiai Tapi apalah artinya sedangkan dia punya
istri simpanan! 

   

   

Rakyat Indramayu  




--- On Sun, 3/22/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

From: Ari Condro masar...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden 
Agenda PKS menghancurkan NKRI
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sunday, March 22, 2009, 6:56 AM












Oot : mbak suraiya sekarang keratjoenan ubuntu juga kah ?



Pak sabri, bisa ajah.  :))



Petuahnya mbak s menyentuh sekali, saya sampai terharu.  Padahal yg dinasihati 
si putput.  Hehehe   :))







salam,







-Original Message-

From: Suraiya Kamaruzzaman sk1...@gmail. com



Date: Sun, 22 Mar 2009 13:23:46 

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Cc: wanitaacehtangguh@ yahoo.com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden

  Agenda PKS menghancurkan NKRI









Hehe..



Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada 

kesempatan  nanggapin. Tapi karena nama saya udah  disebut, ya

bolehlah berbagi dikit.



Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja

lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat

siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga

dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt.

(3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang

kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat

modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan?

TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2

yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu 

[wanita-muslimah] Scanty scholarships

2009-03-22 Terurut Topik Sunny
Refleksi : Sekadar untuk menjadi perbandingan antara  beasa mahasiwa NKRI dan 
Arab Saudia.

http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=120550d=22m=3y=2009pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press

Saturday 21 March 2009 (25 Rabi` al-Awwal 1430)

  Scanty scholarships
  Abdu Khal I Okaz 

  THE tale of Saudi students abroad is not a happy one. The Ministry of 
Higher Education is not at all attentive to their welfare. As the students 
represent human wealth, the ministry should help resolve their problems so that 
they can dedicate their time to studying, which will definitely be reflected in 
the progress of our country. The ministry seems content that it has done its 
job by sending the students abroad. Sending students abroad for higher 
education is a national priority aimed at creating qualified cadres to meet the 
needs of our country's continuing development.

  The problems faced by some of our students abroad can be shown in a 
letter that I received from a Saudi woman who accompanied her husband and 
decided to take advantage of the opportunity to complete her own studies. Here 
is the letter: 

  I am the wife of a Saudi student who was sent by the Ministry of Higher 
Education to Edinburgh (Scotland) for advanced studies. I left an excellent job 
in Riyadh to accompany him and to use the opportunity to do my own master's 
degree.

  I left our six-month-old child with my parents in the Kingdom and I began 
my time abroad by studying the language. After two months, my father and mother 
joined us. They stayed with us for five months during which time they took care 
of my son while I attended classes. I made good marks and was given 
unconditional admission to the university. My parents then had to return to 
Saudi Arabia and so I stayed at home to look after my son. Of course, I had to 
give up my studies. 

  You may wonder why I am telling you all this. The reason is simple. I 
want to show you that my husband and I cannot look after our child and, at the 
same time, attend university classes because paying a baby sitter costs more 
than renting a house. I am now at a loss. I do not know what to do when the 
university opens. From the ministry, we receive 171 pounds per month for our 
child, which is not enough to pay for his food and diapers.

  As you probably know, winter here in Scotland is cold and harsh. We only 
have a heater in one room because we cannot afford the cost of electricity for 
heating the others. We pay 150 pounds in electricity bills a month for one 
heater, a refrigerator and three lights in the living room. Because of this, we 
do not have the luxury of taking baths as often as we might like.

  Saudi students abroad have another problem that they are not used to. 
This is the rental contract, which is signed for a minimum period of six 
months. They cannot break the contract or they may face expulsion from school 
or even imprisonment.

  I will make a breakdown of our monthly budget so you can see for yourself 
the problems we face: 

  Rent: pounds 700

  Nursery (baby sitter): 800 

  Electricity: 150

  Food: 250

  Baby milk, diapers: 160

  Telephone, Internet: 30

  Mobile: 30

  Bus tickets: 82

  TV tax: 11.25

  Total: 2,213.25 

  Our monthly allowance from the ministry is 1,955 pounds. You can see 
there is a shortage of 258.25 pounds every month, which we somehow have to pay. 
I consider myself fortunate because my parents helped us during my language 
studies. But what about other students who have no one to help them?

  I tried to work but I could not get a job because I am veiled. What does 
the ministry say? Does it send students abroad to study and come back qualified 
or just to face trouble and be miserable?
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Jakarta Kita

2009-03-22 Terurut Topik herilatief
JAKARTA KITA

kampungnya urbanisasi
tanah air semua perantau
harapan pendatang berkilauan
terjebak cinta macet di jalanan
terasing ide kemanusiaan
dirayu jilatan anak setan

jakarta itu biang kerok
pabriknya kasak kusuk busuk
langganan banjir isu
jual pahala beli dosa
bikin orang napsu berkuasa

jakarta panggungnya sandiwara
rakyat tertipu mimpinya penguasa

Heri Latief
Amsterdam, 23/03/2009




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Prabowo Dekati Pohon Sukun untuk Dapatkan Ilham

2009-03-22 Terurut Topik Sunny
Refleksi :  Selain Prabowo dengan pohon sukunnya, ada pula caper terkenal yang 
sering bermain di bawah pohon beringin, sekalipun menurut kepercayaan  bahwa di 
pohon beringin bernaung arwah-arwah jahat, tetapi agaknya  hal tsb tidak 
menjadi problem bagi  sang caper, kerana mungkin pendapatnya  by hooks or 
crooks harus menjadi presiden meskipun itu dicapai dengan bantuan arwah-arwah 
jahat.

Masih ditunggu berita tentang  politikus  yang  mendapat ilham dari pohon 
durian, nangka atau cempedak. 

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/03/22/181002/1103365/700/prabowo-dekati-pohon-sukun-untuk-dapatkan-ilham

Minggu, 22/03/2009 18:10 WIB 



Napak Tilas Perjuangan Soekarno 
Prabowo Dekati Pohon Sukun untuk Dapatkan Ilham 
Mega Putra Ratya - detikPemilu





Flores - Saat berkampanye di Kabupaten Ende, Flores, capres Partai Gerindra 
Prabowo Subianto menyempatkan diri berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno. 

Tak hanya itu, Prabowo juga mendatangi pohon sukun yang menjadi saksi sejarah 
karena pohon itu pernah menjadi tempat merenungnya Bung Karno sehingga mendapat 
inspirasi untuk mencetuskan rumusan Pancasila.

Pantauan detikcom yang mengikuti kampanye Prabowo, lokasi pohon tersebut tidak 
jauh dari lapangan pancasila tempat Prabowo menyampaikan orasi politiknya. 
Pohon tersebut memiliki 5 batang yang tumbuh dari tunasnya di bawah tanah. 

Sampai saat ini, pohon tempat Soekarno mendapatkan inspirasi rumusan pancasila 
tersebut kini sudah tumbuh untuk yang kedua kalinya. Pohon pertama sudah 
tumbang beberapa tahun silam akibat termakan usia. Melihat nilai sejarahnya, 
tunas pohon ini ditanam kembali oleh teman dekat Inggit Garnarsih (isteri 
keduanya Soekarno) Siti Mahani.

Prabowo mengakui bahwa kedatangannya ke pohon tersebut untuk mendapatkan ilham 
dan menguatkan semangatnya untuk terus berjuang menjadi capres. Mantan menantu 
Soeharto ini menolak jika prilakunya itu dikait-kaitkan dengan hal-hal yang 
berbau mistis. 

Kita hanya napak tilas untuk mendapat ilham dan menebalkan semangat. Tidak ada 
kaitannya dengan mistis, ujar ketua umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia 
(HKTI) ini.

Prabowo mengaku sangat kagum dengan keberanian para pejuang bangsa ini. Sebagai 
bentuk penghormatan dan penghargaan kepada jerih payah mereka, Prabowo 
melakukan napak tilas terhadap Soekaro.

Baca juga:
  a.. Prabowo Bersemedi di Kamar Bung Karno Untuk Merenung
  b.. Prabowo Setuju Pemilu 9 April Asal Jurdil
  c.. Lanjutkan Perjuangan, Prabowo Semedi di Kamar Bung Karno
  d.. JK Bantah Kampanye Golkar di Makassar Sepi



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda PKS menghancurkan NKRI

2009-03-22 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Kayanya, kalo kak Raiya udah ngomong, rasanya adem deh :)

Makasih atas sharingnya, kak. Kemarin, saya sempat training UNIFEM (duh, 
dituduh lagi sama putri deh hehe..) bicara soal penyelesaian perempuan korban 
konflik. Mereka, seperti biasa, mendapat serangan. 
Kenapa korban perempuan harus diutamakan? Kan yg jadi korban bukan cuma 
perempuan saja, tapi lebih banyak laki-laki dan anak-anak. Sementara itu, 
data-data juga susah didapat. Data fisik selalu satu hal yg diminta, padahal 
kejadiannya sudah lama. Kabarnya gimana itu, kak? Ranqanun KKR? Saya bilang, 
kalau kita dulu berpedoman pada data yang banyak, UU KDRT dulu gak bakal 
disahkan :). Karena salah satu karakter dari isu perempuan di daerah yang 
tekanan/represinya kuat, data mengenai kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan 
itu seperti fenomena gunung es. Keliatannya sedikit di permukaan, tetapi banyak 
sekali yang tidak terkuak. 

Saya juga sudah undang beberapa teman-teman dari atau yang bekerja di Aceh. 
Mereka sudah jadi member WM tapi masih malu-malu :) Mudah2an bisa memperkaya 
diskusi :)

wassalam,
Herni


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Suraiya Kamaruzzaman sk1...@... wrote:

Hehe..
 
Mbak Herni... saya ngikutin diskusi ini Putri dan lain2. Belum ada 
kesempatan  nanggapin. Tapi karena nama saya udah  disebut, ya
bolehlah berbagi dikit.
 
Memang tidak mudah memperjuangkan hak perempuan di Aceh, coba aja
lihat Webnya BRA (Badan Reintegrasi) yang dibentuk pemerintah. Lihat
siapa saja yang dapat bantuan? (1) orang yang kehilangan keluarga
dapat uang 3 jt (diyat), (2) orang yang cacat fisik dapat 10 jt.
 (3) lalu orang yang rumahnya terbakar/dibakar, (4) anak2 yang
 kehilangan ortu dapat beasiswa, (5) orang2 yang hancur ekonomi dapat
 modal. Ada engga PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN yang dapat bantuan?
 TIDAK ADA. Karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti seperti orang2
 yang cacat fisik. Padahal dulu, waktu perang, waktu tidak aman,
 waktu laki-laki pergi/harus pergi karena alasan kemanan, siapa yang
 tinggal dikampung dan membangun komunitas? Perempuan.
 
 Tapi saya engga mau ngobmong banyak2 ah, entah dituduh corongnya
 The Asia Foundation (TAF) lagi ama Putri :). 
 
 Soalnya dulu (mungkin
 sekitar tahun 87), lembaga yang saya pimpin pernah bekerja sama
 dengan TAF. Idenya mau melakukan pendidikan ham dasar, investigasi
 dan mengumpulkan data2 pelanggaran HAM perempuan di Aceh, tujuannya
 untuk advokasi dan pendampingan perempuan korban. Tapi karena soal
 keamanan, TAF setuju kami punya program pengembangan ekonomi melalui
 ternak kambing. Yang di publikasi emang beternak kambingnya,
 sementara training dan investigasi kami lakukan secara khusus. Yang
 terima ternaknya adalah ibu2 miskin, ibu2 janda or korban, termasuk
 anak perempuan SMA yang butuh biaya sekolah. Ternaknya sempat
 berkembang pesat, setelah 2 kali melahirkan induknya diberikan ke
 perempuan lain. Data kekerasannya tidak kami berikan ke TAF (itu
 perjanjian untuk keamanan korban) tetapi data kami bawakan ke sidang
 UN di PBB. Dengan dukungan berbagai pihak, akhirnya persoalan
 kekerasan terhadap perempuan di Aceh selama DOM menjadi perhatian
 banyak pihak. 
 
 
 Bukan soal mudah mengerjakan hal ini di daerah Pidie yang merupakan
 daerah DOM.  Jadi engga heran, waktu itu banyak yang dari kami
 terancam bunuh, ancaman kantor mau di bom, diikuti militer dll. Tapi
 mungkin Putri belum lahir saat itu,  sehingga tidak merasakan, tidak melihat. 
 
 Saya mungkin termasuk beruntung, karena alm kakek (kakek ibu
 sebenarnya) meskipun termasuk ulama besar di Aceh Besar (juga
 memiliki dayah sendiri pada zaman Belanda datang), tapi tidak
 meletakkan anak perempuan dan cucu perempuannya  di tulang rusuk.
 Jadi, perempuan tidak saja dilindungi dan dirangkul, tapi juga hargai
 dan dihormati sebagaimana lakilaki. Dengan penghargaan itu, meskipun
 sudah belajar di dayah (Pesantren), nenek (saudara2 nenek yang
 perempuan) juga mendapat kesempatan belajar di sekolah formal,
 bahkan adik bungsu nenek belajar sampai ke Jogja. Padahal jaman itu
 jarang banget perempuan dapat kesempatan tersebut. Ulama2 lain, tidak
 ada yang mengirimkan putrinya sekolah di sekolah formal, apalagi ke
 luar Aceh.
 
 Putri belajar di rumah ya? Belajar yang baik ya, Aceh butuh banyak 
 perempuan tangguh. Yang mau menerima dan menghargai perbedaan, yang
 jujur, yang adil dalam menilai, bersikap dan memperlakukan orang.
 yang selalu berfikiran terbuka dan cinta damai.
 
 Selamat belajar Put.
 
 Peace,
 S
 
 
 
 --regenerated by ubuntu x86---
 Date : Sun, 8 Mar 2009 22:14:53 -0700 (PDT)
 From : izzuddin al qassam wanitaacehtang...@... 
 
  hehehe belum tau dia siapa dibalik LSM-LSM perempuan di Aceh
  Asia Foundation masih g ya
  
  yups
  bener kata tante
  bahwa perempuan di Aceh masih banyak hambatan ketika
 memperjuangkan haknya  maka g ada salahnya ketika kit amembantu
  isu jilbab hanyalah sebagian kecil
  (kata Alm kakek..perempuan itu letaknya di rusuk , dilindungi dan
 dirangkul, bukan dikepala untuk 

Re: Bls: [wanita-muslimah] Salam Kenal

2009-03-22 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Mas iman (atau kang harusnya? hehe)

Bisa share ke kami-kami di milis ini, soal kasus-kasus kekerasan terhadap 
perempuan di Ciamis? Kasus apa saja yang banyak terjadi disana?

Makasih sebelumnya.

Salam,
Herni


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Iman Suriaman iman_suria...@... wrote:

sama juga kenalan saya dari ciamis.boleh ngobrol tentang topik apa?1.perkosaan, 
2. kehidupan.boleh dipilih
 
--- Pada Rab, 18/3/09, Tety S tety.susilaw...@... menulis:
 
 Dari: Tety S tety.susilaw...@...
 Topik: [wanita-muslimah] Salam Kenal
 Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Tanggal: Rabu, 18 Maret, 2009, 5:36 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Ass.
 
 Perkenalkan saya Tety Susilawati
 
 Tinggal di Depok
 
 
 
 Wass
 
 
 
  _ _ _ _ _ _
 
 Nama baru untuk Anda! 
 
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan 
 @rocketmail. 
 
 Cepat sebelum diambil orang lain!
 
 http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
  
 
   
 
 
 
   

   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
   
   
 
 
   Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
 Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
 http://id.messenger.yahoo.com/invite/
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay

2009-03-22 Terurut Topik Abdul Mu'iz
Mbak herni, kabarnya baik kan ?? :
Kalau membahas (jangan pakai istilah debat mbak, saya kurang suka debat)
fenomena sosial dari aspek keagamaan, mosok gak bisa ikutan ? justru saya
juga ingin menggali tafsir dari text keagamaan yang berbeda terutama yang
karet itu mbak, biar seru dan saya bisa kebagian pencerahan.

Soal homo (gay/lesbi) yang memiliki orientasi sex condong kepada yang
sejenis, Islam sebenarnya cukup tegas dalam menyikapi perilaku homo
(liwath) : pertama sebagai perilaku sayyi'at yakni buruk (qs 11:78),
lebel ini penting dieksplorasi lebih lanjut, kenapa qur'an memandangnya
buruk ?, apa sebenarnya dampak negatifnya dari perilaku homo bagi
peradaban suatu bangsa ?? adakah kontribusi positif dari perilaku homo??
Kedua, di samping qur'an menstempelnya sebagai perilaku sayyi'at secara
variatif qur'an juga menyebutnya sebagai perilaku fahisya yang
seringkali diterjemahkan sebagai perilaku keji dan buruk, dan kaumnya
digolongkan pada kelompok fasiq (Qs 21:74).

Nah dalam kaitan pembinasaan kaum Nabi Luth (Sodom dan Gomorah), umumnya
para Nabi diutus itu membawa misi yang sama yaitu tauhid La ilaha Illa
llah menyembah hanya kepada Allah. Kebanyakan azab (musibah/pembinasaan
suatu kaum) itu melalui proses sunnatullah juga, tidak tiba-tiba. Ada Nabi
yang diremehkan karena dianggap sebagai manusia biasa (basyarun), ciri
kemanusaannya sama seperti yang diseru sehingga tidak dilihat nilai
lebihnya, Ajakan para Nabi bertauhid ditolak dan dibantah, seringkali
kaumnya menantang ditunjukkan mu'jizat, namun ketika ditunjukkan mukjizat,
tetap juga tidak mau beriman, bahkan menantang ditimpakan azab. Maka Allah
yang Maha Memberi tidak akan kesulitan mengabulkan azab yang ditantang
tersebut.

Perilaku Nabi Luth sebenarnya tidak semata-mata berbuat homo (liwath)
melakukan sex sejenis, tetapi penyembahan pada berhala amat menjadi-jadi.
Dan aksi homo kaum Nabi Luth juga sudah melampaui batas, ketika Nabi Luth
didatangi tamu-tamu Malaikat dengan tampil sebagai lelaki diganggu dan
dituntut untuk menyerahkan tamunya sebagai obyek pelampiasan orientasi
sexnya. Tawaran Nabi luth agar kaumnya tsb menikahi putrinya ditolak dan
tetap memburu sang tamu tersebut. Karena dakwah sudah tidak efektif, maka
turunlah azab berupa hujan batu dari langit yang berakibat semuanya binasa
termasuk Istri Nabi Luth yang menjadi gay, Nabi Luth sendiri karena lebih
dulu pergi menyelamatkan diri bersama pengikutnya yang beriman berhasil
selamat dari tragedi sodom dan gomorah.

Bahwa orang secara pribadi perlu dihargai pilihan hidupnya termasuk
pilihan orientasi sex, selama tidak mengganggu ketertiban publik sah-sah
saja, kira-kira pendapat mbak Herni seperti ini yang saya tangkap. Soal
akhlaq hidup berdampingan secara damai, jangankan kepada sesama manusia,
islam juga menganjurkan berakhlaq yang baik terhadap binatang (babi itu
diharamkan untuk dimakan tetapi tidak ada perintah untuk memunahkannya
dari muka bumi kan ??) begitu pula Islam juga peduli pada upaya
melestarikan alam (berakhlaq baik pada lingkungan), apalagi kepada sesama
manusia yang hanya berbeda aspek orientasi sexnya. Sebenarnya Kaum hetero
sex dan homo sex memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk
memberikan kontribusi pada peradaban bangsa. Pertanyaannya kira-kira
bagaimana kaum homo sex itu menciptakan / menyiapkan generasi baru ??
Karena sebenarnya mereka kaum homo juga menuntut hak sipil seperti
pernikahan sejenis yang legal formal dilindungi undang-undang, sehingga
existensi komunitas kaum homo sex terlindungi sama halnya dengan kaum
hetero sex. Sudah menjadi hukum alam bahwa yang bisa melahirkan adalah
kaum ibu (wanita) yang lebih dulu disemai benih oleh partnernya (suaminya)
dan bayi jelas akan diproduksi oleh pasangan hetero sexual, apakah
generasi kaum homo sex akan mengandalkan untuk mendidik anak asuh (adopsi)
karena tidak mungkin melahirkan bayi baru. Mungkin pertanyaan ini terlelu
tendesius ke aspek regerasi baru, kira-kita aspek regerasi baru ini apa
tidak menjadi masalah bagi kaum homo sex ??

Wassalam
Abdul Mu'iz

 Mbak Mei, apa kabar? :-)

 Saya teringat debat di milis islamlib. Kalau tidak salah, bertepatan juga
 dengan terbitnya jurnal perempuan edisi yg mengupas isu LGBTIQ ini. Waktu
 itu, ada debat di antara kaum liberalnya sendiri. Ulil pernah mengatakan
 bahwa dia gak berani mengkaji teks qur'an utk menjustifikasi kaum ini. Dia
 bilang, dia sepakat bahwa text itu multi-interpretasi, seperti karet yg
 bisa direnggangkan. Tapi, kalau terlalu direnggangkan, teks itu, layaknya
 karet, bisa putus... simplenya gitu :) Memang teks Qur'an tentang LGBTIQ,
 pada titik tertentu, terbatas. Sementara kaum liberal lain, memilih utk
 merenggangkan teks itu utk menjadi pembacaan baru thd teks (baca:
 justifikasi), mencari akar sejarahnya di masyarakat Islam juga. Benarkan
 kalau saya salah, tapi yg saya tangkap diskusinya sih begitu.

 Jadi, perlindungan thd kaum LGBTIQ ini tidak perlu mendasarkan pada
 interpretasi teks qur'an thd isu ini secara khusus, 

[wanita-muslimah] Rundown Acara Amalia Cinta Rasul (ACR)

2009-03-22 Terurut Topik muhamad agus syafii
Rundown Acara Amalia Cinta Rasul (ACR)

By: agussyafii


Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada  di  atas  akhlak  yang
agung (QS Al-Qalam [68]: 4).

Keagungan akhlaq  sifat-sifat Nabi Muhamad SAW adalah teladan bagi Umat Islam. 
Itulah sebabnya kami mengadakan kegiatan dengan tema, 'Amalia Cinta Rasul' (ACR)

Tujuan Kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR): Menanamkan teladan sifat-sifat Nabi 
Muhamad SAW Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah pada anak.

Bentuk kegiatan 'Amalia Cinta rasul terdiri dari, Ceramah, active learning, 
diskusi kelompok, game.

Peserta: 30 anak.

Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, 
no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan 
pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 Dari Jam 08.00 pagi hingga jam 3 sore.

Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut:

1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00)
2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00)
3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00)
4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00)
5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).


Terima kasih buat teman2 Yang telah berkenan konfirmasi hadir pada acara 
kegiatan ACR  bergabung pada acara ACR sebagai Kakak Pemandu.


Wassalam,
agussyafii


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tazkiyyat an Nafs

2009-03-22 Terurut Topik muhamad agus syafii
Tazkiyyat an Nafs

By: Prof. Dr Achmad Mubarok MA

Telah disebutkan dalam uraian sebelumnya bahwa pada dasarnya nafsu itu 
diciptakan Allah SWT dalam keadaan sempurna (Q/91 : 7-8). Akan tetapi, ia dapat 
tercemar menjadi kotor jika tidak dijaga (Q/91 : 9-10). Tentang Nafs yang masih 
suci disebutkan dalam surat Alkahfi/18 : 74, dalam rangkaian kisah Nabi Khidir 
yang teks ayatnya telah ditulis di bagian depan. 

Istilah zakiyyah pada ayat tersebut di atas (nafsan zakiyyatan) merupakan sifat 
dari nafs sehingga nafs zakiyyah artinya jiwa yang suci. Dalam konteks ayat 
tersebut, pemiliki nafs yang suci itu adalah anak kecil sebagaimana juga 
disebut dalam surat Maryam : 19 ghulâman zakiyyan. Jadi, nafs yang secara fitri 
masih suci adalah nafs dari anak yang belum mukallaf, yang dalam hhal ini belum 
berdosa. 

Fakhr ar Razi mengutip perbedaan makna dari kalimat zakiyyah dan zâkiyah. 
Sebagian Mufasir memandang sama arti kedua kalimat itu. Akan tetapi sebagian 
membedakannya, seperti Abu ‘Amr Ibn al ‘Ala. Menurutnya, nafs zâkiyyah (dengan 
alif) adalah jiwa yang suci secara fitri, yakni belum pernah melakukan dosa, 
sedang nafs zakiyyah adalah jiwa yang suci setelah melalui proses tazkiyyatan 
nafs dengan bertobat dari perbuatan dosa. 

Kesucian nafs bersifat manusiawi, maka kotornya pun bersifat maknawi. Seseorang 
dapat memelihara kesucian nafs-nya manakala ia konsisten dalam ketakwaan. 
Sebaliknya, nafs berubah menjadi kotor jika pemiliknya menempuh jalan dosa atau 
fujur. 

Surat Assyams/91 : 7-10 menyebutkan bahwa sungguh rugi orang yang telah 
mengotori jiwanya (wa qod khôba man dassâhâ) kata dassa berasal dari kata 
dassa-yadussu yang arti lughowinya menyembunyikan sesuatu di dalam sesuatu. 
Dalam konteks ayat ini, orang mengotori jiwanya dengan perbuatan dosa yang 
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 

Oleh karena itu, sebagain mufasir berpendapat bahwa ayat Alquran ini (Q/91 : 
10) berkenaan dengan nafs orang saleh yang melakukan kefasikan, bukan jiwa 
orang kafir. Pasalnya, orang saleh, meski ia melakukan dosa, tetapi ia malu 
dengan perbuatannya itu sehingga ia lakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. 
Berbeda dengan orang ingkar yang melakukannya dengan terang-terangan. 

Alquran mengisyaratkan bahwa jiwa yang tercemar masih dapat diusahakan untuk 
menjadi suci kembali, baik dengan usaha sendiri, memalui pendidikan atau karena 
anugerah dan rahmat Allah seperti yang diisyaratkan oleh surat Q/9 : 103, Q/3: 
164. 

Artinya : Sungguh Allah telah member karunia kepada orang-orang yang beriman 
ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka 
sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) 
mereka, dan mengajarkan kepada mereka Alkitab dan Alhikmah. Dan sesungguhnya 
sebelum (kedatangan nabi) itu mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang 
nyata (Q/3 : 164). 
    
Ayat Alquran tersebut mengisyaratkan bahwa orang yang sesat masih dimungkinkan 
untuk dibersihkan jiwanya. Usaha atau proses penyucian jiwa itu disebut 
tazkiyyat an nafs. 

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii

--
Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl. Subagyo Blok ii 1, 
no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG akan dilaksanakan 
pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009, Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan 
Acara Amalia Cinta Rasul (ACR) sebagai berikut:
1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00)
2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00)
3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00)
4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00)
5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Hidup itu Indah

2009-03-22 Terurut Topik muhamad agus syafii
Hidup itu Indah

By: agussyafii

Kehidupan ini buat saya bagai bunga nan harum menyebar harum mewangi. Membuat 
hidup saya penuh keindahan yang menyebar dihati orang-orang yang hatinya penuh 
cinta dan kasih sayang.

Pernah satu pagi saya didalam bis, hp saya berbunyi. Seorang bapak yang lupa 
memperkenalkan diri dia bertutur dengan penuh semangat. Ditengah dia bertutur 
suara bergetar. Katanya, tulisan anda yang berjudul kebun bunga telah 
menyadarkan saya. Setelah saya bertahun- tahun mengabaikan orang yang telah 
mendampingi saya separuh umur hidupnya. Tak tau harus bagaimana saya 
membalasnya. Diakhir kata dia mengucapkan terima kasih. Sungguh indah hidup 
ini. Saya bisa merasakannya.

Sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude dalam istilah psikologi adalah 
kesiapan mental seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal 
tertentu. Sikap bisa positif bisa juga negatif. Dalam hal sikap positif, 
kecenderungan tingkah lakunya mendekat, menyenangkan, dan mengharapkan terhadap 
terhadap objek yang membawa kebahagiaan, keindahaan dan kegembiraan. dan akan 
menyebarkan kebahagiaan, keindahan dan kegembiraaan pada orang lain. Sedangkan 
dalam hal sikap negatif, kecenderungan tingkah lakunya adalah menjauhi, 
menghindar, membenci, dan tidak menyukai sesuatu yang indah, membahagiakan, dan 
menggembirakan dan yang dilakukannya menyebarkan kebencian pada orang lain.

Sikap ada yang dianut oleh banyak orang, disebut sikap sosial; ada yang dianut 
hanya oleh orang tertentu saja yang disebut sikap individual. Sikap sosial 
adalah sikap yang ada pada kelompok orang yang ditunjukan kepada suatu objek 
yang menjadi perhatian oleh seluruh kelompok orang, misalnya sikap negatif kaum 
muslimin terhadap daging babi. Sikap individual adalah sikap yang khusus 
terdapat pada satu persatu orang terhadap objek yang menjadi perhatian dari 
orang itu, seperti sikap seseorang  terhadap ulat berbulu, atau sikap seorang 
mahasiswi muslimah terhadap jilbab, atau sikap seseorang yang sedang sakit 
terhadap dukun.

Sikap tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai objek; bagaimana sikapnya terhadap 
apa, dan tidak ada sikap yang tidak ditunjukan terhadap objek. Objek yang 
disikapi bisa berupa benda, orang tertentu, kelompok orang, pandangan hidup, 
nilai-nilai sosial, hukum, lembaga sosial, dan sebagainya.

Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan respons yang diberikan 
berulang-ulang terhadap stimulus yang sama sehingga menjadi kebiasaan pikiran 
setiap kali menjumpai stimulus itu. Jadi, sikap terbentuk melalui interaksi 
sosial atau proses balajar yang terjadi pada tiap-tiap individu atau oleh 
pengalaman yang ditempuh seseorang sepanjang hidupnya. Karena terbentuk dari 
pengalaman an belajar, maka sikap seseorang dapat berubah jika berjumpa dengan 
pengalaman lain yang lebih berpengaruh.

Berbeda dengan pengetahuan, dalam sikap terkandung motivasi dan perasaan. Oleh 
kerena itu, meski sikap dapat berubah, tetapi ia lebih menetap dibanding 
pengetahuan. Proses perubahan sikap memerlukan waktu yang panjang. Berbeda 
dengan motif yang bisa hilang jika terpuasi, sikap tidak hilang dari seseorang 
meskipun telah dipenuhi kebutuhannya. Perhatian seseorang terhadap suatu objek 
akan melahirkan sikap tertentu kepadanya. Oleh kerena itu, seseorang bukan 
hanya memiliki satu sikap, melainkan sejumlah sikap, bergantung sejumlah objek 
yang menjadi perhatiannya.

Itulah sebabnya bagi seseorang yang berpikir positif bahwa kebahagiaan, 
penderitaan, sehat, sakit, kaya, miskin semuanya adalah kehidupan yang indah 
senantiasa disyukurinya. dan apapun yang dilakukannya melahirkan sikap-sikap 
yang membawa keindahan di dalam hidup untuk dirinya dan untuk orang lain.

Wassalam,
agussyafii

--
Kegiatan 'Amalia Cinta Rasul Bertempat di Rumah Amalia Jl.
Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim,
Ciledug. TNG akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009,
Dari jam 8 pagi s.d 3 sore- Susunan Acara Amalia Cinta Rasul (ACR)
sebagai berikut:
1. Ta'aruf (jam 8.00-9.00)
2. Aku Cinta Rasul (jam 9.00-10.00)
3. Meneladani Sifat Rasul (jam 10.00-12.00)
4. Istirahat-Sholat-Makan Siang (Jam 12.00-13.00)
5. Rasul Idolaku (Jam 13-15.00).





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [Telah Terbit] Buku True Story Seorang Gay

2009-03-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Alamak! Segini panjang tulisan, gak ada jawaban. Rasanya tulisan panjang ini 
sekedar alasan untuk tidak menjawab...ha..ha...Anyway tks.

Buat saya jawaban mbak Mei lebih jelas. 

Yak udah, mbak sudah mengakui bhw sudut pandang kita beda. Jadi, gak bakal 
ktemu sampe kapanpun. Kalo saya persempit pertanyaannya MENURUT MBAK HERNI, 
Apakah PRILAKU HOMOSEKSUAL, itu normal ? Dan juga karena mbak tidak menjawab, 
berarti gak ada pembahasan lagi tentang sudut pandang saya itu. Berarti selesai.

Sedang sudut pandang mbak Herni, saya gak ikutan deh. Lagi ribet buat budget. 

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@... 
wrote:

 Emang beda, mbak. Aku rasional. Mungkin ada yg menuduh manusia yang 
 menggunakan rasionalitasnya tidak beragama. Tapi bukankah itu adalah hal yg 
 sembarangan bin serampangan karena sama saja menuduh bahwa agama adalah 
 kumpulan teks yg tidak rasional? Apakah pilihan kita sekedar mempertentangan 
 agama dan rasionalitas? Tidak, bukan? :)
 
 Saya mengkritisi cara berpikir mbak, yg saya katakan meloncat-loncat, karena 
 parameternya tidak jelas, dalam menyusun definisi atau konsep dari sebuah 
 terminologi. Ketika mbak bicara dan mempertanyakan soal normal, kan bicara 
 soal kualifikasi atau parameter kenormalan, benar tidak? Dan untuk hal ini 
 sudah gamblang banget saya jelaskan. Yg saya kritisi juga adalah 
 ketidaktelitian dalam menjelaskan spektrum yg mbak bilang tadi. 
 
 Mbak menyamakan  (atau tepatnya, meletakan) konsep psikopat, homoseksual 
 dan perilaku seks dengan binatang ke dalam kotak atau level yg sama. 
 Parameternya apa? Ini lagi yg belum dijelaskan. Karena buat saya, ketiganya 
 adalah hutan rimba belantara sendiri. Masing-masing punya spektrumnya. Gak 
 bisa serampangan disamaratakan dan dibuat kesimpulan bahwa ketiganya tidak 
 normal. Normal dalam kualifikasi bagaimana dan mengapa? Perspektif atau cara 
 berpikir seperti ini yg umumnya dianut oleh masyarakat. Atau setidaknya 
 masyarakat didorong ke cara berpikir spt itu. Istilah kerennya, homogeneity. 
 Serampangan menyamaratakan, menggeneralisasi dan akhirnya, membuat kesimpulan 
 (yg kemudian dikukuhkan dalam bentuk kebijakan). 
 
 Saya pakai contoh Ryan, karena ini contoh ekstrem. Kalau homoseksualitas kita 
 pakai sebagai salah satu parameter dalam menilai psikopat (pembunuhan 
 berantai), berarti kita memasukan juga heteroseksual dan lesbian dll-nya itu. 
 Karena kita memasukan elemen orientasi seksual sbg parameter dalam 
 analisisnya. Ketika itu dibantah, berarti muncul pertanyaan kan, apakah tepat 
 menggunakan itu sbg parameter? Apakah tepat bila kemudian mengambil 
 kesimpulan homoseksual dan psikopat adalah hal yg sama? Lantas, apa sih 
 sesungguhnya masalahnya? Dan apa parameternya?
 
 Saya lebih bisa memahami pak abdul muiz yg jelas2 pake ayat Qur'an, karena 
 dengan demikian ranah diskusinya jadi berbeda :-)
 
 Kalaupun saya terkesan tidak menjawab, ya itu tadi... karena kritik saya itu  
 terkait dng formulasi pertanyaannya :) kaya jaman bikin skripsi dulu, lah. 
 Merumuskan pertanyaan penelitian kan salah satu kunci gimana nantinya 
 penelitian itu dilakukan. Karena pertanyaan penelitian itu gak sekedar 
 pertanyaan, tapi merefleksikan cara berpikir nantinya gimana.
 
 Kata guruku sih gitu, bibi titi teliti (dalam komik bobo :D)
 
 Salam,
 Herni
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote:
 
  Kalo menurutku sih mbak bukan meloncat loncat pikiranku. Hanya sudut 
  pandangnya antara mbak dan aku beda. Mbak Herni mikir konsekwensi nya 
  kelakuan sipelaku homo or psiko kepada orang lain. Aku tidak mikirin soal 
  perbuatannya (kekerasan ato kebaikan) itu kepada orang lain.
  
  Jawab saja pertanyaanApakah menurut mbak Heni prilaku2 Psikopat or 
  Homoseksual or Pelaku seks terhadap binatang itu suatu kelakuan normal?. 
  Itu saja.
  
  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti 
  nurbayanti@ wrote:
  
   Mbak Lina cara berpikirnya meloncat-loncat..
   
   Psikopat itu apa? dan mengapa kita perlu takut sama psikopat?
   Karena dia bahaya demi kemashalatan publik. Apa bentuknya? Intinya sih 
   melakukan kekerasan. Ini jelas parameter obyektifnya.
   
   Apakah mereka melakukan kekerasan karena ke-gay-annya spt Ryan? Saya 
   kira, gay adalah elemen kebetulan. Kalau kita mau pake orientasi seksual 
   sbg parameter dan cross-check data dng para pelaku pembunuhan berantai, 
   ya jelas lebih banyak heteroseksual dong :-)
   
   Kalau kemudian, parameter obyektifnya adalah potensi dampak dari perilaku 
   seksual, apakah perilaku seksual gay dan lesbian tidak lebih bahaya 
   dengan perilaku mereka yg heteroseksual tapi sembarangan? Sama saja 
   bukan? Jadi memang, parameternya ya satu: DOSA. Mendingan dari awal 
   langsung ngomong soal dosa. Soal moral. Soal apa itu yg dibilang sama pak 
   abdul muiz. Baru kita bicara dalam ranahnya agama. Dan ini kalau tidak 
   salah sudah dibahas panjang lebar