Re: [wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik L.Meilany
Persoalan nikah siri secara pengertian awma zaman sekarang yg saya ketahui ada 
2 pengertian.

1. Beneran nikah secara diam2/sembunyi2/rahasia [ biasanya yg berpoligami, atau 
ortu nggak setuju]
2. Menikah yg tanpa mendaftaran/mencatatkan pernikahan itu ke KUA juga disebut 
sebagai nikah siri.
Pesta/walimahan/slamatan sih tetap saja ada, meskipun antar keluarga
Alasan nggak mendaftar ke KUA ada banyak hal. Kalo artis kan ketahuan menikah 
penggemarnya pada lari.
Trus juga alasan pekerjaan. Ada pekerjaan tertentu yg nggak mau terima 
pegawainya sudah menikah.
Yg baru2 saja pernikahan siri Rani caddy girl dengan Zulkarnaen juga begitu.
Temen2 Rani kan nggak tahu kalo dia dah menikah. 

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: ma_suryawan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 25, 2009 9:37 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita





  Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan agar pernikahan itu diumumkan dan 
dirayakan dengan cara Islami (tidak riya/pamer).

  Jadi, ikutilah ajaran sejati Rasulullah SAW niscaya akan penuh berkah, dan 
jangan ikuti ajaran tipikal para kyai/mullah/ulama yg menganjurkan dan 
membolehkan nikah secara rahasia/diam-diam/sembunyi-sembunyi.

  Salam,
  MAS

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
ning...@... wrote:
  
   
   Nikah Sirri (diam-diam, tidak tercatat) selama rukunnya terpenuhi, di
   mata agama Islam adalah pernikahan yang syah. Namun dalam beberapa
   kasus, memang hal ini jadi merugikan pihak perempuan. 
   Saya yakin sebenarnya kalau bisa memilih, semua perempuan akan memilih
   untuk dinikahi secara terang-terangan. 
   
   Untuk itu, kenapa fenomena nikah sirri ini marak ? Berikut ini adalah
   beberapa penyebabnya. Ya ini sebenarnya juga sudah disebutkan oleh
   beberapa teman di milist ini. Saya mensummary dan menyusun ulang saja.
   Berikut penyebab2nya :
   
   1. Poligami dilarang atau dipersulit. Ini baik secara peraturan di
   pekerjaan maupun anggapan di masyarakat yang memandang buruk perilaku
   poligami. Akibatnya, orang-orang yang perlu untuk berpoligami melakukan
   nikah sirri, ini untuk menghindari konsekwensi dari pelanggaran
   peraturan ataupun persepsi buruk di masyarakat.
   
   2. Pernikahan dini yang dilarang atau dipersulit, baik secara peraturan
   maupun anggapan di masyarakat. Di peraturan pernikahan ada batas usia
   (kalau tidak salah 16 tahun ya?), sedangkan bukan tidak mungkin ada
   orang-orang (bisa laki2 atau perempuan) yang merasa sudah siap untuk
   menikah di bawah usia tersebut, karena kedewasaaan seseorang memang
   tidak bisa dilihat dari usia calendar saja. Nah, karena hal di atas,
   Nikah sirri dijadikan pilihan.
   
   3. Terikat pada perjanjian tidak boleh menikah. Adanya perjanjian2
   seperti ini membuat beberapa orang (misal artis2) yang memilih menikah
   sirri, supaya tidak diketahui oleh pihak yang bekerjasama dengan dirinya
   dan juga pihak-pihak lain.
   
   Jadi solusinya :
   
   1. Poligami yang memang hukumnya halal di mata Allah, tidak seharusnya
   diharamkan oleh manusia. Juga anggapan masyarakat terhadap poligami
   memang harus diubah. Kaum muslimin hendaknya memiliki pemikiran dan
   perasaan Islamy, sehingga tidak membenci apa-apa yang diturunkan oleh
   Allah. Dan juga tidak menyalahgunakan apa-apa yang diberikan oleh Allah.
   Kaum lelaki, harus mengerti betul tanggungjawabnya dalam pernikahan.
   Poligami itu dibolehkan oleh Allah namun berarti menambah beban
   tanggungjawab bagi mereka. Para lelaki yang berpoligami harus
   menunjukkan bahwa apa yang dilakukannya itu dengan cara-cara yang
   ma'ruf, sehingga poligaminya tidak mendatangkan mudharat. Dengan
   demikian persepsi masyarakat tentang hal ini bisa diubah.
   
   2. Pelarangan pernikahan dini kebanyakan didasari bahwa pada saat ini
   banyak orang yang berusia kurang dari 16(?) tahun ternyata belum dewasa
   pemikirannya dan belum siap berumah tangga, dalam artian belum siap
   untuk menjadi suami/isteri dalam hal mencari nafkah dan mengurus rumah
   tangga. Di sisi lain, tontonan2 dan iklan yang cenderung
   memancing-mancing naluri seksual marak di mana-mana. Akibatnya, pada
   usia jauh di bawah itu, secara seksual mereka sudah sangat matang. Jadi,
   yang harus dikritisi adalah system pendidikan kita, baik yang formal
   maupun informal. Seharusnya system pendidikan kita bisa mendewasakan
   cara pandang dan cara berfikir anak-anak dengan lebih cepat. Sehingga
   pada usia di mana mereka siap menikah, berarti mereka memang siap
   menjadi ayah/ibu juga. Pada jaman Rasulullah dahulu, anak belasan tahun
   sudah siap untun berperang memimpin pasukan. Dan bahkan pada usia dua
   puluhan sudah menjadi panglima perang,
   
   3. Mengenai perjanjian tidak boleh menikah, seharusnya memang tidak
   terjadi. Sebaiknya tidak ada atau tidak usah membuat perjanjian yang
   memiliki persyaratan seperti ini. Kalau memang kesulitan 

Re: [wanita-muslimah] Survey: Berpakaian Aduhai, Wanita Dinilai Kurang Cerdas !

2009-05-26 Terurut Topik L.Meilany
Hidayatullah mestinya kasih kriteria :
Yg dinamakan pakaian aduhai itu yg kayak apa.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: cak lis 
  To: sa...@ji-indonesia.com ; alamisl...@yahoogroups.com ; 
syiar-is...@yahoogroups.com ; comes_i...@yahoogroups.com ; 
mus-...@milis.isnet.org ; milis-ka...@yahoogroups.com ; 
ppmi-pakis...@yahoogroups.com ; cyberdak...@yahoogroups.com ; 
hidayatullah...@yahoogroups.com ; insist...@yahoogroups.com ; 
wanita-muslimah@yahoogroups.com ; profe...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 25, 2009 8:32 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Survey: Berpakaian Aduhai, Wanita Dinilai Kurang 
Cerdas !






  Berpakaian Aduhai, Wanita Dinilai Kurang Cerdas 



  Monday, 25 May 2009 17:15 












  Gaya berpakaian
  wanita menjadi kajian ilmiah terkini di AS. Direktur perempuan
  berbusana menggiurkan dinilai kurang cerdas dan kurang cakap

  Hidayatullah.Com
  – Di zaman yang serba bebas, manusia menikmati beragam kebebasan yang
  seolah tanpa batas dalam segala hal, tak terkecuali dalam berpakaian.
  Seberapa bebaskah manusia sebaiknya menutup atau mengumbar auratnya?
  Temuan-temuan ilmiah terkini tampaknya memberi masukan bermanfaat dalam
  memutuskan bagaimana seharusnya orang menutup tubuhnya.

  delete

  klik aja:
  
http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9419-berpakaian-aduhai-wanita-dinilai-kurang-cerdas

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dalam koalisi Pilpres - Rakyat NKRI cerdas.

2009-05-26 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Yaaah...jilbab lagi isunya. Memang seperti yang diceritakan dalam buku 'ilusi 
negara islam' agen-agen pks pinter menyusup ke dalam barisan kekuasaan untuk 
kemudian mengarahkan para 'penguasa' nkri menuju ke nii: formalisasi agama 
islam menggantikan uud 45. Kalau kecerdasaan nkri hanya diukur dengan 
kejilbaban seseorang, yh sarpokenoko juga yang girang...

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soega...@... wrote:

 Kriteria rakyat cerdas dalam memilih pemimpin:
 1. Lihat jilbab istrinya
 2. Lihat jilbab anak perempuannya
 3. Lihat jilbab pembantu perempuannya
 4. Ukur panjang jilbab mereka
 5. ..
 ..
 997. Visioner
 998. Bersih
 999. Kemampuan memimpin
 
 :-(
 
 2009/5/25 jano ko ko_j...@...:
 
 
 
  ko_jano :
 
  Bukti bahwa masyarakat kita sudah cerdas dan tidak mau mendengarkan lagi 
  propaganda anti jilbab.
 
  Salam
 
  -o0o-
 
 





Re: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik L.Meilany
Ya kan itu di Jepang tempo dulu.
Mungkin di Indonesia zaman sebelum merdeka juga begitu.

Tapi memang nikah siri  [ baca : pernikahan yg tidak dicatatkan ke KUA] bagi 
umat Islam suka jadi masalah.
Karena KUA kan satu paket : 2 in 1- Ke KUA artinya juga sah secara agama sah 
juga secara hukum negara.
kalo urusan agama kan urusan pribadi hanya yg berkepentingan dan Tuhan saja yg 
tahu tapi kalo dah menyangkut urusan negara kan susah.

Kalo orang Kristen/Hindu /Budha setahu saya mereka pergi ke Cacatan Sipil untuk 
mencatatkan pernikahan secara negara.
Dengan bawa 'sertifikat' dari catatan sipil baru mereka ke gereja/vihara/pura.
Jadi kebalik, gereja nggak mau memberi sakramen pernikahan sebelum ada sah dari 
catatan sipil.

Begitu juga kalo orang Katholik yg tiba2 mau cerai : diaturan agama kan nggak 
boleh harus bersama sampai maut memisahkan, 
jadi musti sampai harus minta izin dari Paus segala, meskipun hampir 95 % tidak 
dikalbulkan
Akibatnya mereka bercerai- menikah lagi saja di catatan sipil tanpa disahkan 
agama.
Teman saya begitu, menikah secara Katholik diperjalanan waktu nggak cocok, 
bercerai. Secara agama nggak bisa, jadi kayak dikucilkan meskipun ia akhirnya 
ibadat ke gereja lain. Dan suaminya menikah lagi juga tanpa 'restu' gereja.

Nanti kalo punya anak yg hasil menikah tanpa restu gereja, di permandikan di 
gereja nun jauh di sana.
Kan nggak ketahuan :-)

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, May 26, 2009 8:50 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Nikah Siri dan Kontrak 
Merugikan Wanita





  Minggu lalu nonton film Oshin di TVRI. Waktu Oshin menikah sama Ryuzo gak ada 
tamu, gak ada wali, gak ada saksi, gak ada penghulu. Mereka berdua cuma datang 
ke semacam kuil (?) berdo'a, dan selesai. Gak tau taun berapa.

  Sekarang ini nikah itu buanyak namanya/macamnya. Bergantung kebutuhan, ya?

  Ketika masyarakat sudah memiliki suatu kelompok yang lebih teratur (negara), 
maka negarapun ikut mengatur.

  Padahal kalo dipikir-pikir nikah itu kan intinya membuat zinah jadi legal 
dengan tujuan agar manusia bisa merasa tenang dan terpelihara. Tinggal lagi 
berpikir legal di mata siapa? Hmm..legal di hati masing masing insan yang 
menjalankan lah.

  wassalam,



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Kalau diumumkan ya ndak rahasia lagi dong simpanannya. Istri siri/simpanan itu 
hrs tetap dirahasiakan untuk meminimalisasi dampak resistensi dari istri tua 
dan istri-istri lainnya. Coba deh seandainya yang menjadi modin perempuan, 
mungkin tidak akan semudah itu perahasiaannya. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel ariela4e...@... wrote:

 
 bukankah tujuan pernikahan harus dirayakan dan diumumkan ke publik agar tidak 
 terjadi fitnah?.
 fitnah yang akan merugikan salah satu atau ke dua pasangan.
 dengan mencatatkan pernikahan tsb, kemungkinan terjadi fitnah dapat dihindari 
 karena ada bukti tertulis.
 kenapa hal ini tidak difatwakan ya?
 
 salam,
 -ariel-
 
 
 
   
   --- On Mon, 25/5/09, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:
   
 Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan agar pernikahan itu 
   diumumkan dan dirayakan dengan cara Islami (tidak riya/pamer).
   
   
   
   Jadi, ikutilah ajaran sejati  Rasulullah SAW  niscaya akan penuh berkah, 
   dan jangan ikuti ajaran tipikal para kyai/mullah/ ulama yg menganjurkan 
   dan membolehkan nikah secara rahasia/diam- diam/sembunyi- sembunyi.
   
   
   
   Salam,
   
   MAS





[wanita-muslimah] Fitrah karakter

2009-05-26 Terurut Topik muhamad agus syafii
Fitrah karakter

By: agussyafii

Senin kemaren dikantor saya kedatangan tamu. Kami biasa berdiskusi tentang 
kehidupan sehari-hari. Menarik sekali untuk disimak. 'Apa yang mendasari 
perbuatan dari apa yang kita lakukan?' Saya menjawabnya, 'Bahwa karakterlah 
yang berperan dalam perbuatan kita sehari-hari.'

Untuk menilai kualitas tingkah laku manusia, harus dibedakan apakah tingkah 
laku itu  bersifat temperamental atau bersumber dari karakter kepribadiannya. 
Temperamen merupakan corak reaksi seseorang terhadap berbagai rangkasan yang 
datang dari lingkungan dan dari dalam dirinya sendiri. Temperamental 
berhubungan erat dengan kondisi biopsikologi seseorang, sehingga sulit untuk 
berubah. Temperamen bersifat netral terhadap penilaian baik buruk.

Adapun karakter, ia berkaitan erat dengan penilaian baik buruknya tingkah laku 
seseorang, yang didasari oleh bermacam-macam tolok ukur yang dianut 
masyarakatnya. Karakter terbentuk melalui perjalanan hidup seseorang, oleh 
karena itu ia dapat berubah, sejalan dengan bagaimana ia menilai pengalaman 
itu. Jika temperamen tidak mengandung implikasi etis, maka karakter justru 
selalu menjadi obyek penilaian etis. Seseorang boleh jadi memiliki temperamen 
yang berbeda dengan karakternya. 

Ada orang yang temperamennya buruk (negatif) tetapi karakternya baik, 
sebaliknya ada orang yang karakternya buruk, tetapi temperamennya baik. 
Seseorang yang karakternya buruk akan semakin buruk jika ia juga memiliki 
temperamen buruk. Sedangkan orang yang karakternya baik tetapi  temperamennya 
buruk biasanya ia segera menyesali dan merasa malu atas tingkah laku buruknya, 
meskipun hal itu selalu terulang kembali.
    
Maka pengendalian tingkah laku hanya dimungkinkan pada tingkah laku yang 
bersumber dari karakter, sedangkan tingakh laku yang bersumer dari temperamen 
pengendaliannya terbatas hanya pada meminimalkan, bukan pada perubahan. Tetapi 
yang pasti, manusia mempunyai kebebasan untuk memutuskan apakah ia beriman atau 
ingkar seperti dijelaskan dalam surat al-Kahfi / 18:29.

Ukuran kualitas tingkah laku mausia juga bisa dilihat dari apakah perbuatannya 
itu bersumber dari fitrahnya atau perbuatan yang sifatnya diusahakan 
(al-muktasab). Tingkah laku fitrah adalah perbuatan yang sumbernya dari naluri 
fitrahnya, yakni yang berhubungan dengan sistem biopsikologi dan sifat-sifat 
hereditas dan bawaan sejak lahir. Contoh tingkah laku fitrah adalah cara 
mengisap susu ibu yang dilakukan oleh bayi, cara bernafas manusia, gerakan 
refleks seseorang dan tingkah laku lainnya yang sejenis itu. Dalam hal tingkah 
laku fitrah, manusia berbuat secara spontan tanpa mempertimbangkan untung rugi 
maupun tujuan. 

Meskipun manusia dilahirkan di tempat-tempat yang berjauhan dan berbeda zaman, 
tetapi tingkah laku fitrahnya sama karena fitrah itu berasal dari Alloh SWT dan 
bersifat baku. Menurut al-Qur’an fitrah manusia itu bersifat menetap, seperti 
yang tertera dalam surat al-Rum / 30:30. Sedangkan tingkah laku yang 
diusahakan, al-muktasab, adalah perbuatan yang bersumber dari gabungan 
pengetahuan dan pengalaman yang dipenjara manusia sejak lahir dan kemudian 
dijadikan kebiasaan. Dalam melakukan perbuatan ini manusia memperhitungkan 
untung rugi, baik untung rugi yang bersifat dekat, duniawi, maupun untung rugi 
yang bersifat jauh ke belakang, ukhrawi, pahala dan dosa.

Menurut al-Qur'an, tingkah laku yang diusahakan ini bisa saja diilhami oleh 
cara berpikir yang keliru atau jalan yang sesat seperti yang disebut dalam 
surat al-Baqarah ayat 102 atau Karena merindukan ridla Allah dan keteguhan jiwa 
seperti yang disebut dalam surat al-Baqarah  / 2:265.

Al-Qur'an juga mengisyaratkan adanya tingkah laku yang tidak disadari akibat 
dari tingkah laku yang tidak terkendali. Tingkah laku yang didasari, adalah 
perbuatan yang dilakukan seseorang di mana pelaku memiliki kemampuan untuk 
berpikir dan mengendalikan dirinya serta mampu memilih jenis perbuatan apa yang 
di pandang terbaik dan tepat dan mana yang tidak tepat untuk dirinya. Sedangkan 
tingkah laku yang tidak disadari adalah perbuatan seseorang yang berbeda 
dibawah pengaruh sesuatu yang menyebabkannya kehilangan kesadaran, seperti 
pengaruh minuman keras obat-obat terlarang. 

Meskipun orang mabuk tidak menyadari perbuatannya, tetapi meminum-meminum keras 
atau menghirup obat-obat terlarang merupakan perbuatan yang disadari, oleh 
karena itu berbeda dengan gerakan reflek yang bersifat fitrah, al-Qur'an sudah 
mengingatkan akibat-akibat dari minuman-minuman keras itu menurut al-Qur'an 
dapat mengakibatkan seseorang, tanpa disadari melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. melakukan perbuatan keji seperti yang termaktub dalam surat al-Ma'idah / 
5:90.

b. melakukan permusuhan dan kebencian seperti yang tersebut dalam surat 
al-Ma'idah / 5:91,

c. tidak menyadari apa yang dikatakan seperti yang diisyaratkan surat al-Nisa / 
4:43.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, 

[wanita-muslimah] Perjuangan KAMMI sejalan dengan Gerindra-PDIP?

2009-05-26 Terurut Topik Hongaria Cantik
 Saya rasa agenda strategis yang KAMMI tawarkan sejalan dengan perjuangan
Gerindra, Apakah KAMMI akan mengarahkan dukungan pada pilpres 2009 ini
kepada Gerindra yang lebih Pro-Rakyat?


11 Tawaran Agenda Strategis Bangsa oleh KAMMI

May 25, 2009 by Eric Setiawan http://kammi.or.id/?author=314
Filed under Opini http://kammi.or.id/?cat=7
  Agenda strategis Bangsa merupakan wujud pemikiran KAMMI untuk mendorong
terbangunnya dan terimplementasikannya Ekonomi - Politik
Kerakyatan..Sehingga terwujud bangsa dan negara Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya

1. Penguatan kemandirian dan kedaulatan ekonomi dan politik.

2. Kepemimpinan nasional yang efektif, berani dan pro-rakyat

3. Pembangunan, perlindungan dan penguatan ekonomi rakyat kecil dan
menengah.

4. Penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam mineral, tambang, dan
kelautan untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

5. Pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara yang berbasis
potensi dari Sabang sampai Merauke.

6. Peningkatan kesejahteraan dengan menyediakan pendidikan dan
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau untuk seluruh kalangan
masyarakat.

7. Membangun ketahanan energi dan ketahanan pangan (swasembada
pangan) yang berkelanjutan.

8. Membangun pertahanan dan keamanan nasional yang modern, tangguh
dan menyeluruh

9. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang tidak tebang pilih

10. Selamatkan lingkungan Indonesia dengan menuntaskan kasus lumpur
lapindo, menghentikan illegal logging, fishing and mining.

11. Kebijakan Luar Negeri yang lebih aktif dan independen.


http://kammi.or.id/?p=996


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik jano ko
Eyang mbelgedes :
Kalau diumumkan ya ndak rahasia lagi dong simpanannya. Istri
siri/simpanan itu hrs tetap dirahasiakan untuk meminimalisasi dampak
resistensi dari istri tua dan istri-istri lainnya.

---

ko_jano :

Hmm...ada teori dari seorang psikolog barat yang berbunyi kurang lebih begini  
bahwa apa yang keluar dari mulut seseorang itu merupakan cerminan dari benak 
dan pikirannya .
Apakah dengan menggunakan nick eyang_mbelgedes dan menyembunyikan nama aslinya 
itu karena mempunyai maksud agar - nya tidak diketahui ?

Salim

-o0o- 

--- On Tue, 26/5/09, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote:

From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 26 May, 2009, 2:19 PM
















  
  Kalau diumumkan ya ndak rahasia lagi dong simpanannya. Istri 
siri/simpanan itu hrs tetap dirahasiakan untuk meminimalisasi dampak resistensi 
dari istri tua dan istri-istri lainnya. Coba deh seandainya yang menjadi modin 
perempuan, mungkin tidak akan semudah itu perahasiaannya. 



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ariel ariela4ever@ ... wrote:



 

 bukankah tujuan pernikahan harus dirayakan dan diumumkan ke publik agar tidak 
 terjadi fitnah?.

 fitnah yang akan merugikan salah satu atau ke dua pasangan.

 dengan mencatatkan pernikahan tsb, kemungkinan terjadi fitnah dapat dihindari 
 karena ada bukti tertulis.

 kenapa hal ini tidak difatwakan ya?

 

 salam,

 -ariel-

 

 

 

   

   --- On Mon, 25/5/09, ma_suryawan ma_suryawan@  wrote:

   

 Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan agar pernikahan itu 
   diumumkan dan dirayakan dengan cara Islami (tidak riya/pamer).

   

   

   

   Jadi, ikutilah ajaran sejati  Rasulullah SAW  niscaya akan penuh berkah, 
   dan jangan ikuti ajaran tipikal para kyai/mullah/ ulama yg menganjurkan 
   dan membolehkan nikah secara rahasia/diam- diam/sembunyi- sembunyi.

   

   

   

   Salam,

   

   MAS






 

  




 

















  Get your new Email address!
Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Oleh karena itu, di Islam tidak ada yang namanya isteri simpanan/ rahasia.

Karena adanya persyaratan bahwa pernikahan harus diumumkan/ diadakan
walimah.

Makanya tidak gampang poligami itu.

 

BTW, mas Mbel, sampeyan tak kasih tahu ya . yang namanya modin itu si juru
azan di mesjid/ mushola (muadzin).

Ngapain juga ngurusin  upacara akad nikah, walimah.  Nggak nyambung banget.

Itu bukan tugasnya pengurus mesjid.  Walimah itu urusannya pengantin dan
keluarganya.

 

Ya maklumlah, anda ini bukan muslim.  

Jadi, ya selamat belajar lagi ya .

 

Salam,

Flora

 

---

 

 

Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita 

Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Tue May 26, 2009 12:20 am (PDT) 

 

 

Kalau diumumkan ya ndak rahasia lagi dong simpanannya. Istri siri/simpanan
itu hrs tetap dirahasiakan untuk meminimalisasi dampak resistensi dari istri
tua dan istri-istri lainnya. Coba deh seandainya yang menjadi modin
perempuan, mungkin tidak akan semudah itu perahasiaannya. 

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel ariela4e...@... wrote:

 

 

 bukankah tujuan pernikahan harus dirayakan dan diumumkan ke publik agar
tidak terjadi fitnah?.

 fitnah yang akan merugikan salah satu atau ke dua pasangan.

 dengan mencatatkan pernikahan tsb, kemungkinan terjadi fitnah dapat
dihindari karena ada bukti tertulis.

 kenapa hal ini tidak difatwakan ya?

 

 salam,

 -ariel-

 

 

 

   

   --- On Mon, 25/5/09, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:

 

   Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan agar pernikahan itu
diumumkan dan dirayakan dengan cara Islami (tidak riya/pamer).

   Jadi, ikutilah ajaran sejati Rasulullah SAW niscaya akan penuh berkah,
dan jangan ikuti ajaran tipikal para kyai/mullah/ ulama yg menganjurkan dan
membolehkan nikah secara rahasia/diam- diam/sembunyi- sembunyi.

   

   Salam,

   

   MAS

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Penghulu Tanah Jawa dan Modin

2009-05-26 Terurut Topik Dwi Soegardi
Soal Modin,

eh mbak Flora dari Jawa mana ya?

Dalam buku Kiai penghulu Jawa: peranannya di masa kolonial tulisan
Ibnu Qoyim Isma'il (Gema Insani, 1997), tersebutlah hirarki PENGHULU
di tanah Jawa (p. 67) yaitu:

Tingkat Pusat: Penghulu Ageng
Tingkat Kabupaten: Penghulu Kepala/Hoofdpenghulu/Hooge
Priester/Penghulu Landraad/Khalifah
Wakilnya: Ajung Penghulu/Ajung Khalifah
Tingkat Kawedanan: Penghulu/Naib dan Wakilnya: Ajung Penghulu
Tingkat Kecamatan: Penghulu/Naib
Tingkat Desa: Modin/Kaum/Kayim/Lebe/Amil

Dulu waktu akan menikah saya bilangnya Modin, istilah yang saya
kenal sejak kecil di Jawa Timur. Tetapi mertua saya yang orang Sunda
dan tinggal di Jakarta bilangnya Naib.
Saya pikir itu perbedaan istilah di kedua daerah,
ternyata sekarang saya tahu mertua saya yang lebih akurat.
KUA itu tingkatannya kecamatan, jadi memang Naib sebutannya.

Masih menurut buku tersebut halaman 65, kelompok ulama pejabat atau
penghulu adalah ulama yang kedudukan peran sosial keagamaannya berada
di jalur al-tasyri' wal-qadha, yakni aktivitas sosial keagamaannya
yang menonjol sebagai pelaksana bidang kehakiman yang menyangkut hukum
(syariat) Islam.

Dalam sejarahnya, penghulu legendaris adalah Sunan Kudus dan Sunan
Kalijaga. (Konon, Kalijaga berasal dari Qadhi=Hakim, Zaka=Suci/Agung,
sedangkan menurut filemnya berasal dari bertapa di pinggir
kali/sungai).

Sedangkan petugas adzan, muadzin, mungkin saja di-Jawa-kan menjadi
modin, tetapi di daerah saya sepertinya orang bisa membedakan antara
tukang adzan dan tukang kawin, eh, maksudnya petugas yang menikahkan.

salam,



2009/5/26 Flora Pamungkas GMail florapamung...@gmail.com:

 BTW, mas Mbel, sampeyan tak kasih tahu ya . yang namanya modin itu si juru
 azan di mesjid/ mushola (muadzin).

 Ngapain juga ngurusin  upacara akad nikah, walimah.  Nggak nyambung banget.

 Itu bukan tugasnya pengurus mesjid.  Walimah itu urusannya pengantin dan
 keluarganya.



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dalam koalisi Pilpres - Rakyat NKRI cerdas.

2009-05-26 Terurut Topik ariel
cara melihatnya jangan disusun berdasarkan urutan angka, tapi dibuat persamaan, 
contohnya :

jilbab = a(visioner) + b(bersih) + c(leadership) +...+(~)tak terhingga

pilihlah hasilnya, masak yang dipilih faktor penyusunnya :-)

salam,
-ariel-

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soega...@... wrote:

 Kriteria rakyat cerdas dalam memilih pemimpin:
 1. Lihat jilbab istrinya
 2. Lihat jilbab anak perempuannya
 3. Lihat jilbab pembantu perempuannya
 4. Ukur panjang jilbab mereka
 5. ..
 ..
 997. Visioner
 998. Bersih
 999. Kemampuan memimpin
 
 :-(
 
 2009/5/25 jano ko ko_j...@...:
 
 
 
  ko_jano :
 
  Bukti bahwa masyarakat kita sudah cerdas dan tidak mau mendengarkan lagi 
  propaganda anti jilbab.
 
  Salam
 
  -o0o-
 
 





[wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik ariel
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote:

 Minggu lalu nonton film Oshin di TVRI. Waktu Oshin menikah sama Ryuzo gak ada 
 tamu, gak ada wali, gak ada saksi, gak ada penghulu. Mereka berdua cuma 
 datang ke semacam kuil (?) berdo'a, dan selesai. Gak tau taun berapa.
 
 Sekarang ini nikah itu buanyak namanya/macamnya. Bergantung kebutuhan, ya?
 
 Ketika masyarakat sudah memiliki suatu kelompok yang lebih teratur (negara), 
 maka negarapun ikut mengatur.
 
 Padahal kalo dipikir-pikir nikah itu kan intinya membuat zinah jadi legal 
 dengan tujuan agar manusia bisa merasa tenang dan terpelihara. Tinggal lagi 
 berpikir legal di mata siapa? Hmm..legal di hati masing masing insan yang 
 menjalankan lah.
 
 wassalam,



sedikit tambahan, pencatatan pernikahan merupakan proses mitigasi resiko, jika 
sewaktu-waktu tujuan tenang dan terpelihara tidak tercapai, masing2 pihak tidak 
ada yang dirugikan, cukup adil kan ?

salam,
-ariel-




[wanita-muslimah] Re: Iran bans Facebook

2009-05-26 Terurut Topik ariel


tadi pagi sempat nonton national geographic tentang liputan iran dari dalam. 
ternyata negeri tsb mempunyai museum seni yang dibangun pada masa shah iran 
tapi hingga saat ini masih dibuka. Sekilas melihat isinya, tidak hanya berisi 
seni kaligrafi, tapi ada juga seni lukisan dan patung :o. cukup surprise juga, 
ternyata iran sekaku arab saudi :-) 

salam,
-ariel- 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soega...@... wrote:

 Menjelang Pemilu, Pemerintah Iran memblokir Facebook. Entah apa
 alasannya, mungkin ikutan hasil bahsul masail NU :-) Tetapi menurut
 pihak oposisi, tindakan ini adalah untuk mencegah arus dukungan kaum
 muda kepada golongan oposisi. Masyarakat Iran haus akan sumber berita
 alternatif, yang berbeda dengan sumber2 resmi pemerintah, dan
 facebook, dan internet pada umumnya, dilirik untuk memenuhi kebutuhan
 tersebut. Pemerintah Iran sering kali memblokir situs2 web dan blog
 yang kritis, bahkan memenjarakan jurnalis dan blogger.
 




Re: [wanita-muslimah] Jilbab dalam koalisi Pilpres - Rakyat NKRI cerdas.

2009-05-26 Terurut Topik Dwi Soegardi
Wah rumus antum ini mungkin ada benarnya.
Dengan melihat jilbabnya berarti sudah bisa mengukur parameter2 lainnya.

Sedangkan ranking sebelumnya sekedar menunjukkan skala prioritas.

Tapi sebenarnya satu hal yang paling menentukan pilihan rakyat cerdas adalah:
- keputusan qiyadah, sami'na wa atha'na 



On 5/26/09, ariel ariela4e...@yahoo.com wrote:
 cara melihatnya jangan disusun berdasarkan urutan angka, tapi dibuat
 persamaan, contohnya :

 jilbab = a(visioner) + b(bersih) + c(leadership) +...+(~)tak terhingga

 pilihlah hasilnya, masak yang dipilih faktor penyusunnya :-)

 salam,
 -ariel-

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soega...@... wrote:

 Kriteria rakyat cerdas dalam memilih pemimpin:
 1. Lihat jilbab istrinya
 2. Lihat jilbab anak perempuannya
 3. Lihat jilbab pembantu perempuannya
 4. Ukur panjang jilbab mereka
 5. ..
 ..
 997. Visioner
 998. Bersih
 999. Kemampuan memimpin

 :-(

 2009/5/25 jano ko ko_j...@...:
 

 
  ko_jano :
 
  Bukti bahwa masyarakat kita sudah cerdas dan tidak mau mendengarkan lagi
  propaganda anti jilbab.
 
  Salam
 
  -o0o-
 
 





 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

 Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links





-- 
Sent from my mobile device


[wanita-muslimah] maap, segepok sajaknya heri latief nongol di layar kacamu

2009-05-26 Terurut Topik heri latief


Sajak Kowloon Park

baca sajak di kowloon park
syair buruh migran teriak
ayo bela persamaan hak

merantau jauh derita kaum buruh
primadona devisa indonesia
di kampungnya diperas calo ganas

negara bisanya nikmati uang pajak
buruh migran tetap termajinalkan
dicari pemimpin rakyat yang peduli

berani bela bangsanya dan mandiri
demi keadilan buat buruh migran
solidaritas atas nama kemanusiaan

Amsterdam, 23 Mei 2009

ps: sajak ini buat buruh migran indonesia di seluruh dunia. tetap smangat!


 

---

 

Refleksi Sejarahmu

 

puluhan tahun yang lalu

di radio pemimpin besar berpidato

tolak bantuan asing yang menjajah!

 

begitu kenyataan jaman dulu

sipatnya tegas dan tekadnya keras

anti nekolim dan makelarnya

 

di masa itu rakyat memuja kemandirian

gotongroyong membangun kekuatan

mana lagi sekarang sisa kesadaran?

 

keberhasilan minjam hutang dibanggakan

upah buruh dan jaminan sosial diminimalkan

yang kaya makin genit memamerkan harta

yang miskin boleh sirik tapi jangan ngamuk?

 

oya?!

 

puluhan tahun tertindas sepatu lars

sepanjang jalan kenangan berdarah

siapa mampu nolak refleksi sejarah?

 

Amsterdam,
06/05/2009

 



 Sajak Buat Diunk

 

jaman taon jebot tujuhpuluhan

dalam mimpinya tinejer ngejeger

musiknya nge-rock en roll beybeh!

gayanya ngehippie banget deh

hidup ini patut dinikmati

dalam tanda kutip emosi

siapa dia generasi bunga?

terbaca dari sajak dan emosinya

nyanyian rindunya anak jalanan

perdamaian dan keadilan buat semuanya

dalam syair puisi yang berlawan?

 

Amasterdam, 03/05/2005

 

---

 

Puisi Dua

 

dualisme dalam demokrasimu

musuh kemarin teman sejalan

kemana kawan hilang muka?

kapan janji pemilu dibuktikan

lupa memori pahitnya kenyataan?

sampah kampanye berserakan

maling curang tikus berpesta

tanya setan nyari jawaban?

bangsa miskin tanahnya kaya

dikuras demi pensiun pemodal

bangsa miskin koruptornya kayorayo bah!

tragedi kemanusiaan tanpa batasan

anak-anak lapar keliaran di jalanan

terpaku kita pada facebookmu?

 

Amsterdam,
03/05/2009

 

-

 

Dibalik Wajah Politik

 

Ketika hujan adalah banjir

Uang sebagai alat berkuasa

Manusia mau jadi budaknya

Materi dibalut madunya duka

 

Katalepsi tesis orang termajinalkan

Tak ada yang tau kemana angin merayu

 

Membebek swara dari atas

Terjebak keajaiban tukang sulap

 

Merindu sajak yang berlawan

Dibakar dendam sejarah berpolitik

 

Pertarungan siasat dan sejuta intrik

Merubah janji wajah munafik

 

Dibatas senja merah menyala

Sisa kopi dan sebaris puisi

Bisikan dari akar rumput liar

Kataklisme menebar bau persaingan

 

Berdoalah agar tak terjadi frustasi

Siapa mampu bermimpi revolusi?

 

Amsterdam,
11/04/2009

 

-

 



Libas Phobias!

 

golput itu katanya partaiphobia

gayanya suka banget berpolitik

kayak cinta campur benci politik

 

bukan demokrasi tanpa diawasi

mestinya ide bertarung di gelanggang

supaya perubahan terjadi lagi

 

jangan apatis mandang masa depan

belajar bersaing di jalan yang benar

berani memilih suatu keyakinan

masa depan itu harus diperjuangkan

 

proses demokrasi tetap berjalan

walau pun berbeda kita sodara

sebangsa sebahasa setanah air

dalam semangat syair

: yang berlawan!

 

Amsterdam,
6 april 2009

 

---

 

Puisi di antara Dua
Benua

 

di sini

tanah seberang lautan ide

demi langit merah menyala, api

membakar pahitnya duka

 

kami punya sejarah terluka

luka dibawanya ke muara, cinta

tanah air mata air kehidupan

mengembara di dunia maya, terbang

bersama debu dan mimpi-mimpinya

 

nyanyian jejak puisinya?

meminimalis ilusinya

tanah air mata air cintanya!

 

Amsterdam,
2005

 

--

 

BUNGA

 

selamat datang di dunia maya

cintamu habis dirayu waktu

 

demi musiknya dewi malam

lagu kenangan anak jalanan

 

sajak dimimpi pemuja cinta

wanginya kopi koalisi air api

 

bisikan daun dibelai rindu

musim semi bunga bernapsu



  


Amsterdam,
02/04/2009

 

---

 

Jangan Sampai Otakmu
Tercuci

 

ketika otakmu asik dicuci

cintamu hanya pada ayat suci

demi sorga bidadari menanti

lupa indonesia
tanah airmu?

 

biarkan segala warna dan ideologi

jangan kau paksa munafik lagi

budaya kita adalah nusantara

dari sabang sampai merauke

 

kemana tujuan kemerdekaan?

itulah yang mestinya dikerjakan

bukan cuma ngitung pahala dan dosa

persatuan bangsa penting adanya

 

ayo jangan mau tercuci otakmu

belajar bicara dari hati nurani

siapa yang punya urat malu

pasti tau arti cuci otakmu

 

Amsterdam,
27/03/2009

 



-

 

Jakarta Kita

 

kampungnya urbanisasi

tanah air semua perantau

harapan pendatang berkilauan

terjebak cinta macet di jalanan

terasing ide kemanusiaan

dirayu jilatan anak setan

 

jakarta
itu biang kerok

pabriknya kasak kusuk busuk

langganan banjir isu

jual pahala beli dosa


Re: [wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik sunny

Isteri simpanan itu terdapat disemua agama maupun tidak beragama. Ada simpana 
terbuka ada simpanan tertutup.

  - Original Message - 
  From: Flora Pamungkas GMail 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, May 26, 2009 3:28 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita





  Oleh karena itu, di Islam tidak ada yang namanya isteri simpanan/ rahasia.

  Karena adanya persyaratan bahwa pernikahan harus diumumkan/ diadakan
  walimah.

  Makanya tidak gampang poligami itu.

  BTW, mas Mbel, sampeyan tak kasih tahu ya . yang namanya modin itu si juru
  azan di mesjid/ mushola (muadzin).

  Ngapain juga ngurusin upacara akad nikah, walimah. Nggak nyambung banget.

  Itu bukan tugasnya pengurus mesjid. Walimah itu urusannya pengantin dan
  keluarganya.

  Ya maklumlah, anda ini bukan muslim. 

  Jadi, ya selamat belajar lagi ya .

  Salam,

  Flora

  ---

  Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita 

  Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com eyang_mbelgedes 

  Tue May 26, 2009 12:20 am (PDT) 

  Kalau diumumkan ya ndak rahasia lagi dong simpanannya. Istri siri/simpanan
  itu hrs tetap dirahasiakan untuk meminimalisasi dampak resistensi dari istri
  tua dan istri-istri lainnya. Coba deh seandainya yang menjadi modin
  perempuan, mungkin tidak akan semudah itu perahasiaannya. 

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel ariela4e...@... wrote:

   

   

   bukankah tujuan pernikahan harus dirayakan dan diumumkan ke publik agar
  tidak terjadi fitnah?.

   fitnah yang akan merugikan salah satu atau ke dua pasangan.

   dengan mencatatkan pernikahan tsb, kemungkinan terjadi fitnah dapat
  dihindari karena ada bukti tertulis.

   kenapa hal ini tidak difatwakan ya?

   

   salam,

   -ariel-

   

   

   

 

 --- On Mon, 25/5/09, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:

   

 Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan agar pernikahan itu
  diumumkan dan dirayakan dengan cara Islami (tidak riya/pamer).

 Jadi, ikutilah ajaran sejati Rasulullah SAW niscaya akan penuh berkah,
  dan jangan ikuti ajaran tipikal para kyai/mullah/ ulama yg menganjurkan dan
  membolehkan nikah secara rahasia/diam- diam/sembunyi- sembunyi.

 

 Salam,

 

 MAS

   

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] The Edict that Never Was

2009-05-26 Terurut Topik sunny
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=1892Itemid=202



  The Edict that Never Was  
  Written by Terry Lacey   

 
  Tuesday, 26 May 2009  
  The press conflates a Facebook crisis in Indonesia 




  There has been a spate of coverage in the Indonesian press about Muslim 
clerics. Facebook, mobile phones and the dangers of sex. The only thing missing 
is violence, otherwise it would make a good movie. 

  The Indonesian language Indra Harsaputra reported that 1,700 clerics of 
Nahdlatul Ulama (NU), the country's largest Muslim organization, had issued an 
edict banning communication between sexes using mobile phones and online social 
networks such as Facebook, according to the Jakarta Post on May 23. 

  An Ulama spokesman, Abdul Muid Shohib, reportedly said communication 
using mobile phones was prone to adultery. Indonesian Ulema Council East Java 
Chairman Abdussomad Buchori acknowledged he had no idea about online social 
networking but would support an edict if it prevented adultery. However, Shohib 
went on to say that The MUI would never ban internet use provided it is for 
learning or information seeking purposes. 

  There is a famous line in the classic novel (and movie) The Third Man 
where the hero, Holly Martin, is confronted in an army education class literary 
discussion in occupied post-war Vienna by a gangster who does not want him to 
finish a book about a fatal accident. Because it was not an accident and the 
man who died in it was not dead, but trying to escape the police. The gangster 
asked Martin, who had said he did not yet know the ending of his book, Is it 
not dangerous to mix fact and fiction?  

  While the best novels are often based at least partly on fact, despite 
the disclaimer that they are fiction, hard newspaper news is supposed to be 
based on fact, and not partly on fiction. So if we go back one day to The 
Jakarta Post of May 22, we see the front-page headline Indonesian clerics want 
rules for Facebook and a byline to Associated Press. Here we read that 700 
clerics were considering guidelines that might forbid their followers to go 
online to flirt or engage in practices they believe could encourage 
extramarital affairs. 

  A much more reasonable scenario, pointing out that 4 percent of global 
Facebook users are in Indonesia, the biggest user after the US, the UK, France 
and Italy, with 831,000 Indonesian users. 

  But by the Saturday 23rd May the 700 clerics of the NU had become 1,700 
and they had issued an edict. 

  However lo and behold by Monday 25th May the weekend was over and the 
game was up. The edict was shot down, but the damage was done. 

  Irawaty Wardany now reported in The Jakarta Post that the Chairman of the 
Indonesian Ulema Council, Amidhan, keeps an eye on his grandchildren's´ 
Facebook accounts. However whilst he respects the views of the East Java NU 
Ulemas and says it would be valid to ban pornographic content, he regards 
Facebook itself as a neutral media. 

  Nabil Haroen of the Lirboyo Islamic boarding school which hosted the 
meeting of clerics said the results were recommendations. Halim Mahfudz of 
the NU says the meeting was to look at possible regulations and NU would 
consider its results. 

  The Monday Jakarta Post report then confirmed Religious edicts, even 
from the MUI, are not legally binding. So when is an edict not an edict? An 
edict is not an edict when you admit those accused of issuing one had no right 
to do so, and never claimed it. 

  This was the story of the edict that never was. This will not help bridge 
the gap between clerics and society, but widen it. The Muslim mass 
organizations in Indonesia are weakened by party politics and by rapid economic 
and social change around them, to which they must adapt. They need to rethink 
their role in modern society. The press must surely defend the freedoms of 
society. But it must also be fair to its stakeholders, including clerics, and 
not misrepresent them, but encourage a real dialogue. 

  Terry Lacey is a development economist who writes from Jakarta on 
modernization in the Muslim world, investment and trade relations with the EU 
and Islamic banking. © Copyright Cooperation for Development (Europe) 
www.c4d-info.org 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Neoliberalisme dan Budiono + Neoliberalisme di Indonesia

2009-05-26 Terurut Topik sunny
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/05/26/084553/1137097/471/neoliberalisme-dan-budiono

Selasa, 26/05/2009 08:45 WIB



Neoliberalisme dan Budiono 
Mukhamad Najib - suaraPembaca





Jakarta - Calon Wakil Presiden Budiono berkali-kali mengklarifikasi berbagai 
tuduhan terhadap dirinya yang dianggap sebagai agen kebijakan ekonomi liberal 
di Indonesia. Menurutnya pasar harus diberi kebebasan agar kreatifitas 
berkembang. 

Namun, peran negara tidak boleh dilupakan. Bahkan, yang menarik beliau 
mengatakan bahwa Neoliberalisme sesungguhnya tidak pernah diterapkan di 
Indonesia. 

Pernyataan terakhir Budiono tersebut tentu membuat mereka yang mengerti ekonomi 
tertawa. Karena, hal itu sama saja dengan misalnya Obama hari ini mengatakan 
Amerika Serikat (AS) tidak pernah menerapkan ekonomi liberal. 

Karena memang pada kenyataannya para ahli ekonomi sepakat bahwa saat ini tidak 
ada negara yang menerapkan ekonomi pasar murni. Sebagaimana juga tidak ada 
Negara yang menerapkan ekonomi sosialis murni. Masing-masing bergerak dalam 
sebuah spektrum. Tinggal condongnya ke mana.

Neoliberal sebenarnya merupakan versi liberalisme klasik yang dimodernisasi. 
Dengan tema-tema utamanya adalah: pasar bebas, peran negara yang terbatas, dan 
individualism (Adams, 2004). 

Liberalisme sendiri telah diterapkan di Barat sejak akhir abad ke-19
(Ebenstein  Fogelman, 1994). Slogannya adalah laissez faire, yang didukung 
Adam Smith dalam bukunya, The Wealth of Nations (1776). 

Slogan berbahasa Prancis itu Inggrisnya adalah leave us alone. Artinya, 
Biarkan kami (pengusaha) sendiri, tanpa intervensi pemerintah. Walhasil, 
peran negara sangat terbatas, karena semuanya diserahkan pada mekanisme pasar. 

Kapitalisme liberal ini terbukti gagal. Ketika tahun 1929-1939 terjadi 'Depresi 
Besar' (Great Depression) di AS akibat keruntuhan pasar modal di Wall Street 
tahun 1929. 

Saat ini, di Negara-negara Barat seperti AS, peran negara sama sekali tidak 
mati. Negara selalu melakukan intervensi dalam praktek-praktek ekonomi. 

Proteksi berupa subsidi dan quota yang dilakukan AS terhadap petaninya, subsidi 
(baik kepada petani maupun masyarakat lainnya) yang dilakukan oleh Jepang, juga 
model negara kesejahteraan yang diterapkan Jerman, adalah contoh di mana negara 
memiliki peran dalam ekonomi.

Ketika Budiono mengatakan negara harus intervensi sesugguhnya hal tersebut 
bukanlah sebuah klarifikasi yang utuh atas dugaan bahwa dirinya bukan agen 
Neolib. Tidak ada negara di dunia ini yang sama sekali tidak melakukan 
intervensi dalam ekonomi.

Persoalannya bukan terletak hanya pada perlunya intervensi negara dalam 
ekonomi. Melainkan kepada kelompok masyarakat mana kebijakan intervensi itu 
diarahkan.

Kita tentu masih ingat bagaimana intervensi negara begitu hebat dalam 
menghadapi kebangkrutan bank-bank di Indonesia pada era krisis yang terjadi di 
negeri ini. Pada tahun 1996-1998, ketika Boediono menjabat sebagai Direktur I 
BI urusan analisa kredit, terkucurlah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) 
sebesar Rp 400 triliun.

Kemudian ketika Boediono menjadi Kepala Bappenas. Dalam masa itu terkucurlah 
dana rekap perbankan Rp 600 triliun. Ironisnya, para obligor BLBI justru 
diberikan Release and Discharge alias dibebaskan dari masalah hukum. 

Kita juga tidak lupa. Tahun 2001-2004 ketika Boediono menjadi Menteri Keuangan. 
Keluarlah kebijakan privatisasi dan divestasi yang ugal-ugalan. Banyak aset 
strategis yang dilego: Indosat, BCA, dan lain-lain. 

Seperti dikatakan sebelumnya. Tidak hanya di Indonesia intervensi negara dalam 
ekonomi ini terjadi. Di AS, Obama menyetujui bailout terhadap bank-bank 
bermasalah dengan mengucurkan dana lebih dari US $ 700 miliar. 

Pertanyaannya adalah siapa yang diuntungkan dalam intervensi negara yang 
semacam ini? Dari ratusan triliun yang dikeluarkan untuk BLBI sebagai bentuk 
intervensi negara siapa yang diuntungkan. 

Munculnya isu Neolib di balik pencalonan Budiono tidak lain karena selama ini 
rakyat melihat adanya ketimpangan dalam kebijakan intervensi yang dilakukan 
negara dalam bidang ekonomi. Kepentingan rakyat sering kali dikesampingkan 
dalam agenda-agenda kebijakan. 

Bantuan Langsung Tunai yang menjadi andalan SBY-Budiono sama sekali tidak 
sebanding dengan pengambilalihan beban negara pada konglomerat yang bankrupt. 
Yang diinginkan adalah intervensi negara yang mampu melindungi dan 
mensejahterakan rakyat kecil, petani-petani kecil, nelayan-nelayan kecil, serta 
pengusaha-pengusaha kecil. 

Yang diinginkan adalah intervensi negara yang mampu membangun kemandirian 
ekonomi bangsa. Bukan ekonomi yang bengantung pada hutang luar negeri atau 
investasi asing yang tidak adil. 

Memberikan kemudahan kepada perusahaan-perusahaan asing untuk mengeksploitasi 
sumber-sumber kekayaan alam kita tanpa memperhatikan dampak kesejahteraan 
langsung terhadap penduduk sekitar merupakan bagian dari kebijakan ekonomi 
liberal yang harus ditolak. 

Semoga Budiono dapat membuktikan dirinya 

[wanita-muslimah] Paradigma Baru Pengentasan Kemiskinan + Kemiskinan Hanya Sebagai Obyek Kepentingan

2009-05-26 Terurut Topik sunny
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/05/20/185753/1134903/471/paradigma-baru-pengentasan-kemiskinan

Rabu, 20/05/2009 18:57 WIB



Paradigma Baru Pengentasan Kemiskinan
Irfan Syauqi Beik - suaraPembaca




Jakarta - Setelah melalui proses negosiasi yang panjang dan melelahkan serta 
sempat menimbulkan ketidakpastian politik akhirnya tiga pasangan calon presiden 
(capres) dan calon wakil presiden (cawapres) telah menyatakan diri akan 
bertanding di Pemilihan Presiden 2009 mendatang. Ketiganya adalah SBY Boediono, 
JK-Wiranto, dan Mega-Prabowo. 

Kombinasi pasangan yang sesungguhnya merupakan muka-muka lama di jagad politik 
nasional. Dengan mayoritas mereka telah berusia di atas 60 tahun. Di tangan 
merekalah arah perjalanan bangsa lima tahun ke depan akan ditentukan. Apakah 
akan semakin baik atau justru semakin memburuk. 

Di antara isu sentral yang dihadapi oleh bangsa ini adalah isu ekonomi dan
kemiskinan. Tentu saja situasi ini membutuhkan solusi pengelolaan yang tepat 
dan efektif sehingga bangsa Indonesia dapat keluar dari persoalan kemiskinan 
yang membelitnya. 

Kebijakan pembangunan yang selama ini mengutamakan konsep grow first then
redistribute ternyata mengalami kegagalan. Menurut Mudrajad Kuncoro (2007), 40 
persen kelompok termiskin semakin tersisih karena share pertumbuhan ekonomi 
yang mereka nikmati mengalami menurun. Dari 20,92% pada tahun 2000 menjadi 
19,2% pada 2006. Artinya, 20% kelompok terkaya dan 40% kelompok menengahlah 
yang lebih banyak menikmati kue pertumbuhan ekonomi. 

Sebagai bukti, 20% kelompok terkaya Indonesia menikmati share 45,72% pada 2006, 
naik dari 42,19% pada tahun 2000, meski di sisi lain data BPS menunjukkan 
adanya penurunan angka kemiskinan. Fakta ini sejalan dengan kondisi global 
sebagaimana yang terangkum dalam World of Work Report 2008 yang diterbitkan ILO 
(International Labor Organization). 

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa employment opportunity atau kesempatan 
kerja dalam kurun waktu 1990-2007 mengalami peningkatan sebesar 30%. Namun 
demikian kondisi itu ternyata bertolak belakang dengan kesejahteraan buruh 
berpendapatan rendah yang justru mengalami penurunan kondisi hidup. 

Hal tersebut ditunjukkan oleh fakta bahwa kontribusi kelompok buruh miskin ini 
terhadap GDP mengalami penurunan masing-masing sebesar 13% di Amerika Latin dan 
Karibia, 10% di Asia Pasifik, dan 9% di negara-negara maju. Sedangkan para CEO 
memperoleh pendapatan yang berlipat-lipat dibandingkan pekerja biasa. 

Sebagai contoh, CEO 15 perusahaan terbesar di AS mendapat pendapatan 500 kali 
lebih besar dibanding pekerjanya pada tahun 2007. Naik dari 360 kali lipat pada 
tahun 2003. Demikian pula di negara-negara maju lainnya yang rata-rata lebih 
dari 100 kali lipat. 

Ini menunjukkan bahwa pendekatan konvensional telah gagal. Jika Indonesia masih 
terjebak pada paradigma lama pengentasan kemiskinan maka bisa dipastikan bahwa 
upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan pendapatan akan 
mengalami kesulitan. 

Saatnya kita mengubah paradigma kebijakan ekonomi dengan melepaskan diri
dari ketergantungan terhadap textbook Barat. Meskipun APBN 2009 telah 
menegaskan arah kebijakan pembangunan yang pro growth, pro job, dan pro poor, 
namun jika instrumen yang digunakannya masih bersifat konvensional, maka upaya 
tersebut akan memiliki progres yang lambat. 

Salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah optimalisasi ekonomi syariah 
sebagai dasar kebijakan ekonomi negara. Hal ini sejalan pula dengan temuan KA 
Ishaq (2003) yang menyatakan bahwa di antara penyebab utama kegagalan 
lembaga-lembaga internasional dalam memerangi kemiskinan global adalah 
dikarenakan diabaikannya penggunaan instrumen-instrumen berbasis agama dan 
budaya lokal.

Ekonomi Syariah 
Sesungguhnya ada banyak instrumen ekonomi syariah yang dapat digunakan. Antara 
lain zakat, infak, dan sedekah (ZIS), wakaf termasuk wakaf tunai, perbankan 
syariah (BUS, UUS, dan BPRS), BMT, dan koperasi syariah, serta instrumen di 
pasar modal syariah seperti sukuk. Zakat sebagai contoh, jika dimanfaatkan dan 
dikelola dengan baik dan amanah, akan memberikan dampak positif terhadap 
mustahik (kelompok penerima zakat).

Penelitian Beik (2009) menunjukkan bahwa zakat yang digunakan untuk modal usaha 
produktif mustahik, mampu mengurangi kemiskinan mustahik sebesar 7,5% di 
Jakarta. Masih menurut Beik (2009), program kesehatan dan rumah sakit gratis 
berbasis zakat mampu mengurangi kemiskinan mustahik sebesar 10%.  

Dengan potensi zakat puluhan triliun setiap tahunnya maka instrumen ini 
sesungguhnya menawarkan alternatif solusi yang lebih baik daripada utang luar 
negeri, yang jelas-jelas hanya memerangkap bangsa ini di bawah ketiak bangsa 
asing.

Demikian pula dengan wakaf, yang luas tanah wakaf di Indonesia saja dua kali 
lipat wilayah Singapura, dengan nilai aset lebih dari 600 triliun rupiah. Belum 
lagi ditambah dengan potensi wakaf tunai yang sangat luar biasa. Sejarah 
membuktikan bahwa wakaf tunai 

[wanita-muslimah] Pemerintah Tak Peduli Lingkungan Hidup

2009-05-26 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=7843

2009-05-05 
Pemerintah Tak Peduli Lingkungan Hidup 



[JAKARTA] Pemerintah yang berkuasa saat ini dinilai tidak peduli dengan 
kualitas lingkungan hidup yang semakin lama semakin memburuk. Hal ini terlihat 
dari makin banyaknya peraturan-peraturan yang tidak bersahabat dengan 
lingkungan telah dan akan diterbitkan oleh pemerintah.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Sonny Keraf, seusai rapat kerja 
dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, di Jakarta, Senin (4/5). Sonny 
mengatakan, rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Usaha Pertambangan Tertutup 
di Kawasan Hutan Lindung yang dalam waktu dekat akan ditandatangani Presiden 
menunjukkan betapa kurangnya komitmen pemerintah untuk memperbaiki lingkungan 
hidup.


Pukulan Telak

Seperti diketahui, sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang 
lingkungan hidup mengecam dan melancarkan aksi protes terhadap rencana 
pemerintah mengeluarkan Perpres tentang Usaha Pertambangan Tertutup di Kawasan 
Hutan Lindung. Menurut mereka, Perpres yang rancangannya dikabarkan sebentar 
lagi akan ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, menjadi pukulan 
telak kedua bagi penggiat lingkungan setelah terbitnya Peraturan Pemerintah 
(PP) 2/2008 tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada 
perusahaan tambang terbuka yang melakukan kegiatan usahanya di areal hutan 
produksi dan hutan lindung.

Juru Bicara Jaringan Advokasi Tambang, Luluk Uliyah, bahkan mengatakan, bakal 
ditandatanganinya Perpres tersebut, menunjukkan pemerintahan saat ini mulai 
kehilangan akal sehat. Selama ini, kata Luluk, alih fungsi hutan telah 
berkontribusi nyata terhadap meningkatnya intensitas dan kualitas bencana 
ekologis di Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

Kepala Departemen Advokasi dan Jaringan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 
(Walhi) Teguh Surya mengatakan, penambangan tertutup tetap akan berdampak 
terhadap permukaan tanah kawasan hutan seperti terjadinya kelangkaan air tanah, 
perusakan daya dukung tanah terhadap vegetasi hutan, polusi air, serta 
pencemaran udara. 

Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar menanggapi protes tersebut 
dengan mengatakan, pihaknya mendukung terbitnya Perpres Usaha Pertambangan 
Tertutup di Kawasan Hutan Lindung karena berdasarkan pembahasan-pembahasan yang 
dilakukan, proses pertambangannya tidak akan merusak lingkungan. [E-7]




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ketika Travelers Ramai-ramai Bikin Buku

2009-05-26 Terurut Topik Bentang Pustaka
  

  Ketika Travelers Ramai-ramai Bikin Buku 




  
  Meski Sudah Keliling Dunia, Tetap Akui Indonesia Paling Indah 


Kemasi Selimut dan Bantalmu dan Lihatlah Dunia! Potongan
nasihat yang cukup provokatif itu menginspirasi banyak traveler untuk
mengunjungi sudut-sudut dunia, meski dengan budget terbatas. Perjalanan
ke berbagai tempat, oleh beberapa trevelers, tidak hanya disimpan
sebagai kenangan pribadi, namun dibagi-bagi kepada yang lain melalui
buku. 


  LUTFI RAKHMAWATI, Jogja 


---

Dalam ekspektasi banyak masyarakat Indonesia, luar
negeri selalu identik dengan keindahan, eksotisme yang sophisticated,
dan dunia yang serba lebih canggih dari dunia dalam negeri. Menjadi
traveler selama puluhan tahun dan mengunjungi 37 negara ternyata tidak
membuat Trinity berpikiran begitu. 

Baginya, Indonesia tetap
negara lanskap paling indah, eksotis, dan homy.  Hanya saja, potensi
pariwisata dan kemasan yang dibuat pemerintah untuk mempromosikan
kurang. Infrastruktur pun kurang terbangun. Padahal dari segi obyek
wisata, tidak ada yang menyaingi keindahan Indonesia. 

Suatu
hari, ketika mengunjungi Puerto Rico, Trinity mengikuti sebuah tour.
Ketika mobil tour mereka berhenti di satu tempat, semua turis yang ada
di dalam bis berbondong-bondong turun. Setelah itu, pemandu wisata
memperkenalkan obyek wisata andalan daerah itu. 

Ternyata, yang
menjadi obyek wisata utama di daerah itu adalah pohon pisang! Kontan
saja, Trinity langsung kehilangan minat dan memilih diam di dalam
mobil. Ketika ditanya, dia menjawab singkat. Yang begituan (pohon
pisang) di halaman belakang rumah saya juga banyak!. 

Sambil
berucap begitu, dia berpikir, alangkah sayangnya obyek wisata di
Indonesia. tempat-tempat di sini jauh lebih menarik dari sekedar
sederetan pohon pisang. Saya jadi sedikit sedih. Indonesia yang punya
banyak tempat indah, kalah sama pohon pisang. Mereka mengemas
pariwisata lokal dengan sangat bagus. Kita dengan Malaysia saja kalah.
Padahal apa yang dipunya Malaysia tidak ada apa-apa dibanding
Indonesia, tutur pengarang buku the Naked Traveler ini. 

Kemarin
(21/5), Trinity bersama dengan dua pengarang buku Negeri Van Oranje
Adept Widiarsa dan Wahyuningrat menghadiri acara meet and greet di
Gramedia Plaza Ambarukmo. Dalam acara itu, Trinity tidak hanya membagi
tips bepergian ke luar negeri dengan budget terbatas, tapi juga tips
memilih waktu. 

Sebagai pekerja kantoran, dia tidak bisa
seenaknya pergi berlibur. Perencanaan harus dibuat jauh-jauh hari
dengan memperhatikan banyak hal. Kalau mau ambil cuti, pilih yang
dekat-dekat dengan long weekend, jadi bisa lama. Jika ingin bepergian
ke luar negeri, semua hal harus disiapkan jauh-jauh hari seperti tiket
pesawat dan informasi negara, paparnya. 

Bepergian ke luar
negeri, menurutnya, tidak hanya berisi hal-hal menyenangkan saja. Di
dalam bukunya, dia juga mengingatkan para traveler agar selalu siap
menghadapi hal-hal di luar dugaan. Saya ingin mengingatkan saja, tidak
semua perjalanan menyenangkan. tapi dari perjalanan yang tidak
menyenangkan pun, kita bisa memetik pelajaran. Intinya, semua
perjalanan pasti membuat kita tambah kaya secara pemikiran dan wawasan.
Karena itu, saya selalu encourage orang untuk bepergian, ujar wanita
yang mendapat beasiswa bisnis di Filipina ini. 

Menjadi seorang
traveler juga membawa perubahan dalam hidupnya. Dia harus membiasakan
diri menabung agar bisa membiayai seluruh perjalanannya sendiri.
Percaya deh sama saya, tidak ada perjalanan yang lebih menyenangkan
selain jalan-jalan dengan duit sendiri, tambahnya. 

Dua dari
empat penulis Negeri Van Oranje yang hadir sore itu, Adept Widiarsa dan
Wahyuningrat berkata menjadi mahasiswa di Eropa menuntut banyak hal.
Kita dituntut untuk beradaptasi dengan musim, biaya hidup yang tinggi,
dan budaya sosial yang berbeda. 

Tapi saya harus bilang, orang
Indonesia itu mudah beradaptasi dibanding dengan rekan-rekan dari
negara lain. kita tidak butuh waktu lama untuk bisa berdamai dengan
keadaan yang tidak senyaman di negeri sendiri, tutur Adept. 

Membawa
identitas kebangsaan di negeri orang, menurut Wahyu, bisa memberi
banyak nilai lebih. Saat dia berjalan-jalan memakai kaos bertuliskan
Klub Ade Rai, beberapa orang Indonesia yang kebetulan bertemu dengannya
langsung menawarinya makan siang. Makannya, jangan ragu memakai
atribut yang khas Indonesia. Berada jauh dari negeri sendiri membuat
sesama orang Indonesia dekat dan mau saling bantu, paparnya. ***

sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detailrid=90008
kunjungi juga: www.negerivanoranje.nl

--  PT BENTANG PUSTAKA 
Jl. Pandega Padma No. 19 
Yogyakarta 55284 
Indonesia   Phone 62-274-517373 
Fax 62-274-541441
www.mizan.com
  www.klub-sastra-bentang.blogspot.com  www.cpublishing.blogspot.com   
--


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] NvO di Surabaya

2009-05-26 Terurut Topik Bentang Pustaka
NvO di Surabaya






Kota
pahlawan, Surabaya, ternyata tidak hanya menyimpan kisah heroik
perlawanan para arek-arek Suroboyo melawan bala tentara KNIL. Kota yang
juga terkenal dengan sengatan mataharinya ini rupanya punya segudang
pecinta buku. Mereka ini bukan sembarang penggemar buku. Bagi mereka,
buku bukan hanya untuk dibeli, dibaca, lalu karam berdiri rapi berjajar
di rak buku hingga berdebu. Yup, para books lovers ini akan lebih jauh lagi 
meluangkan waktu untuk berdiskusi, berbincang dengan sesama pembaca membahas 
tuntas isi sebuah buku.

Maka, setelah khatam membabat habis isi Negeri van Oranje, Surabaya
Readers Club (SRC) mengundang kami untuk hadir di tengah-tengah mereka.
Tidak hanya untuk mempromosikan buku kami, namun tentunya membahas
tuntas beberapa  hal yang mereka ingin ketahui dari Negeri van Oranje
itu sendiri. Tanpa berpikir panjang, dan dengan antusiasme meluap, kami
meng-iya-kan undangan teman-teman SRC.

Sore itu, Rabu 20 Mei 2009, dua minggu setelah cetakan kedua NvO
terbit (penting dong disebut? hahaha),  Wahyuningrat dan Adept Widiarsa
(namun sayangnya, minus Rizki P Permana yang masih menyelesaikan studi
doktoral di Belanda dan Nisa Riyadi yang kini sedang bertugas di
Mexico) bergerak menuju  toko buku TogaMas, tempat yang dipilih
Rosdiansyah sang motor penggerak SRC sebagai tempat bincang-bincang NvO
perdana di provinsi paling  Timur Pulau Jawa ini.

Luar biasa. Cuma itu yang terucap melihat persiapan Kang Rosdi dan
teman-teman SRC  menyambut kami. Backdrop mewah, projector, konsumsi,
dan kursi berjumlah sekitar 70 an telah rapi di lantai dua toko buku
nan luas ini. Si akang sendiri bukanlah orang asing buat kami. Beliau
sudah lama kami kenal saat masih berstatus mahasiswa pasca sarjana di
ISS Den Haag beberapa tahun silam. Sempat pangling juga melihat
perubahan penampilan Kang Rosdi, si mahasiswa kritis yang tak tahan
dingin (well, kami juga ngga kok). Bila dulu kami
terbiasa melihatnya dalam balutan jeans dan jaket tebal plus backpack,
kini ia tampil formal dalam balutan batik bernuansa biru. Minus dompet
kempit, tentunya.

Tepat pukul 16:00 dimulailah acara bincang-bincang yang dimulai
dengan pemutaran trailer Negeri van Oranje selama 30 detik. Setelah
memperkenalkan diri dan menceritakan sedikit latar belakang penulisan
novel ini,  dimulailah sesi tanya jawab yang berlangsung hampir tanpa
jeda selama 90 menit. Kami sangat gembira melihat antusiasme luar biasa
dari para pecinta buku yang telah susah-susah meluangkan waktunya
sekedar untuk berjumpa dengan kami. Mereka yang hadir bukan hanya para
remaja atau pelajar. Di tengah-tengah mereka terselip juga para bapak
dan ibu, yang semula kami pikir datang mengantar putra-putri
tercintanya. Namun dugaan kami meleset, mereka sangat aktif berdiskusi
dan menghadirkan pertanyaan-pertanyaan kritis.

Saat diskusi berakhir, beberapa menyempatkan diri untuk berfoto
bersama dan meminta tandatangan. Di tengah-tengah mereka bahkan
terselip seorang pemuda yang jauh-jauh datang dari Bangkalan, Madura
demi Negeri van Oranje. Ada pula seorang penikmat buku yang rela bolos
kuliah demi menemui kami. Terharu sekali kami menyaksikan antusiasme
mereka yang tidak dibuat-buat.

Ah.. sungguh perjalanan yang luar biasa. Semoga Negeri van Oranje
mampu memberikan inspirasi bagi para pembacanya yang berada di Jawa
Timur ini.
Bedank Kang Rosdi! Bedank Surabaya Readers Club! Bedank Toko Buku Toga Mas! 



sumber: www.negerivanoranje.nl

--  PT BENTANG PUSTAKA 
Jl. Pandega Padma No. 19 
Yogyakarta 55284 
Indonesia   Phone 62-274-517373 
Fax 62-274-541441
www.mizan.com
  www.klub-sastra-bentang.blogspot.com  www.cpublishing.blogspot.com   
--


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Liberated and Unhappy

2009-05-26 Terurut Topik Dwi Soegardi
http://www.nytimes.com/2009/05/26/opinion/26douthat.html?_r=2

Op-Ed Columnist
Liberated and Unhappy

By ROSS DOUTHAT
Published: May 25, 2009

American women are wealthier, healthier and better educated than they
were 30 years ago. They’re more likely to work outside the home, and
more likely to earn salaries comparable to men’s when they do. They
can leave abusive marriages and sue sexist employers. They enjoy
unprecedented control over their own fertility. On some fronts —
graduation rates, life expectancy and even job security — men look
increasingly like the second sex.

But all the achievements of the feminist era may have delivered women
to greater unhappiness. In the 1960s, when Betty Friedan diagnosed her
fellow wives and daughters as the victims of “the problem with no
name,” American women reported themselves happier, on average, than
did men. Today, that gender gap has reversed. Male happiness has
inched up, and female happiness has dropped. In postfeminist America,
men are happier than women.

This is “The Paradox of Declining Female Happiness,” the subject of a
provocative paper from the economists Betsey Stevenson and Justin
Wolfers. The paper is fascinating not only because of what it shows,
but because the authors deliberately avoid floating an easy
explanation for their data.

The decline of the two-parent family, for instance, is almost
certainly depressing life satisfaction for the women stuck raising
kids alone. But this can’t be the only explanation, since the trend
toward greater female discontent cuts across lines of class and race.
A working-class Hispanic woman is far more likely to be a single
mother than her white and wealthy counterpart, yet the male-female
happiness gap holds in East Hampton and East L.A. alike.

Again, maybe the happiness numbers are being tipped downward by a
mounting female workload — the famous “second shift,” in which women
continue to do the lion’s share of household chores even as they’re
handed more and more workplace responsibility. It’s certainly possible
— but as Wolfers and Stevenson point out, recent surveys actually show
similar workload patterns for men and women over all.

Or perhaps the problem is political — maybe women prefer egalitarian,
low-risk societies, and the cowboy capitalism of the Reagan era had an
anxiety-inducing effect on the American female. But even in the warm,
nurturing, egalitarian European Union, female happiness has fallen
relative to men’s across the last three decades.

All this ambiguity lends itself to broad-brush readings. A strict
feminist and a stringent gender-role traditionalist alike will
probably find vindication of their premises between the lines of
Wolfers and Stevenson’s careful prose. The feminist will see evidence
of a revolution interrupted, in which rising expectations are bumping
against glass ceilings, breeding entirely justified resentments. The
traditionalist will see evidence of a revolution gone awry, in which
women have been pressured into lifestyles that run counter to their
biological imperatives, and men have been liberated to embrace a
piggish irresponsibility.

There’s evidence to fit each of these narratives. But there’s also
room for both.

Feminists and traditionalists should be able to agree, for instance,
that the structures of American society don’t make enough allowances
for the particular challenges of motherhood. We can squabble forever
about the choices that mothers ought to make, but the difficult
work-parenthood juggle is here to stay. (Just ask Sarah and Todd
Palin.) And there are all kinds of ways — from a more family-friendly
tax code to a more accommodating educational system — that public
policy can make that juggle easier. Conservatives and liberals won’t
agree on the means, but they ought to agree on the end: a nation where
it’s easier to balance work and child-rearing, however you think that
balance should be struck.

They should also be able to agree that the steady advance of single
motherhood threatens the interests and happiness of women. Here the
public-policy options are limited; some kind of social stigma is a
necessity. But a new-model stigma shouldn’t (and couldn’t) look like
the old sexism. There’s no necessary reason why feminists and cultural
conservatives can’t join forces — in the same way that they made
common cause during the pornography wars of the 1980s — behind a
social revolution that ostracizes serial baby-daddies and trophy-wife
collectors as thoroughly as the “fallen women” of a more patriarchal
age.

No reason, of course, save the fact that contemporary America doesn’t
seem willing to accept sexual stigma, period. We simply don’t have the
stomach for permanently ostracizing the sexually irresponsible — be
they a pregnant starlet, a thrice-divorced tycoon, or even a
prostitute-hiring politician.

In this sense, ours is a kinder, gentler, more forgiving country than
it was 40 years ago. But for half the public, it’s an unhappier
country as well.



[wanita-muslimah] Yudi Latif: Jangan Sampai PKS dianggap Partai Kurang Silaturahmi

2009-05-26 Terurut Topik cak lis

Hasil Pemilu Legeslatif 2009 memunculkan Partai Demokrat sebagai
pemenang. Sementara partai-partai Islam terseok-seok di bawah. Paling
tinggi masuk 10 besar, seperti PKS, PAN, PKB dan PPP. Tapi dalam
perolehan suara,  mereka kalah jauh dari Demokrat, Golkar dan PDIP.  Tentu
saja hasil Pemilu itu sungguh ironis, mengingat mayoritas pemilih
adalah umat Islam. Lantas, apa yang menyebabkan partai Islam kalah?
Apakah itu bukti bahwa partai Islam memang sudah tidak laku? Atau ada
faktor lain? Selanjutnya,  bagaimana prospek partai Islam ke depan?  

Apa kata Yudi Latif? Partai-Partai Islam Harus Berjamaah”  

===delete
klik di sini:





http://www.hidayatullah.com/index.php/wawancara/9431-yudi-latif-partai-partai-islam-harus-berjamaah-





  

[Non-text portions of this message have been removed]