[wanita-muslimah] Tulis Keluhan di Internet, Prita Ditahan

2009-06-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Dirgahayu NKRI!

ttp://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/06/03/tulis-keluhan-di-internet-prita-ditahan


Tulis Keluhan di Internet, Prita Ditahan
Juni 3, 2009 


TANGERANG (Pos Kota)- Mantan pasien RS Omni Internasional Serpong 
Tangerang,Prita Mulyasari ditahan Kejari Tangerang karena didakwa melanggar 
Undang-Undang IT dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Menurut Kajari Tangerang Suyono,SH yang dihubungi Pos Kota Rabu, berkas perkara 
dengan terdakwa Prita Mulyasari sudah dilimpahkan ke pengadilan untuk 
disidangan. "Terdakwa Prita kini kami tahan di Lapas Wanita sejak dua minggu 
lalu,"jelasnya.

Kasus ini bermula saat terdakwa berobat di RS Omni Internasional beberapa waktu 
lalu. Karena  merasa tidak puas atas pelayanan dan penjelasan pihak rumah 
sakit,akhirnya ia menulis keluhannya tersebut di internet sehingga informasinya 
menyebar melalui dunia maya tersebut.

Atas perbuatan Prita tersebut membuat pihak rumah sakit melaporkan kasusnya ke 
polisi sebagai perbuatan pencemaran nama baik. Menurut Kajari, perkara ini 
ditangani Polda Metro Jaya lalu dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Banten dan 
akhirnya dilimpahkan ke Kejari Tangerang karena kejadiannya di 
wilayahTangerang. (maryoto/B)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Wa'd-Wa'id dalam Mengubah Tingkah Laku

2009-06-02 Terurut Topik muhamad agus syafii
Wa'd-Wa'id dalam Mengubah Tingkah Laku

By: agussyafii

Al-Qur'an secara keseluruhan merupakan ajakan kepada manusia untuk mengesakan 
dan menyembah Alloh SWT, seperti yang dijelaskan surat Q., s. al-Dzariyat / 
51:56. Seruan-seruan al-Qur'an dimaksud untuk mengubah tingkah laku manusia, 
dari yang tercela menjadi terpuji, dari jalan sesat ke jalan kebenaran, dari 
kegelapan ke cahaya yag terang. Sebagai satuan, al-Qur’an disampaikan kepada 
manusia sebagai petunjuk, (Q., s. al-Baqarah / 2:2), sebagai obat (Q., s. 
al-Isra / 17:82), sebagai nasehat (Q., s. al-Nahl / 16:69) sebagai bentuk kasih 
sayang Alloh SWT (Q., s. al-Isra / 17:82), sebagai peraturan (Q., s. 
al-Jatsiyah / 45:18), sebagai bacaan (Q., s. al-Baqarah / 2:2 sebagai 
pengetahuan tinggi (Q., s. Alu 'Imran / 3:48) sebagai peringatan (Q., s. 
al-Hijr / 15:9) dan sebagai penjelasan atau pembuktian, (Q., s. al-An’am / 
6:157).
    
Gabungan dari peran-peran itu merupakan sistem untuk mengajak manusia pada 
jalan yang benar yag diridhoi Alloh SWT. Sebagai kitab suci yang datang dari 
Alloh SWT yang Maha Sempurna, sebenarnya al-Qur'an adalah suatu kesempurnaan, 
akan tetapi untuk meyakinkan manusia bahwa al-Qur'an itu benar dan perlu 
dijadikan pedoman hidup, tidaklah mudah, karena manusia memiliki komplesitas 
yang sangat tinggi. Menurut al-Qur’an, di samping memiliki 'aql, qalb dan 
bashirah yang berpotensi membimbing ke jalan yang benar, manusia juga memiliki 
kecenderungan-kecenderungan yang negatif, seperti sewenang-wenang lagi bodoh, 
lemah, susah payah, suka mengeluh,tetapi ia sombong,  kikir,  suka 
membantah,amat zalim dan sangat mengingkari,suka ingkar berterima kasih, banyak 
mendebat, suka tergesa-gesa dan melampaui batas. 

Mengerjakan sesuatu pada kondisi yang kompleks membutuhkan sistem yang 
membentuk sinergi agar usaha itu mencapai hasil yang maksimal. Manusia yang 
sistem nafs-nya sangat komplek meskipun potensi positifnya lebih dominan, 
tetapi pengaruh negatif yang mempenganruhimya lebih besar kekuatannya, 
membutuhkan pendekatan yang pas untuk dapat berpikir lurus dan jernih. Manusia 
bisa salah persepsi jika terganggu. Dalam perspektif komunitas, kebatilan yang 
disampaikan secara sistematik lebih mempunyai daya panggil kepada menusia 
dibanding kebenaran yang disampaikan tanpa sistem, seperti yang dimaksud oleh 
maqalah.

Al-Qur'an sebagai paket seruan yang bekerja membimbing tingkah laku manusia 
memperhatikan kompleksitas kejiwaan mereka oleh karena itu di dalamnya 
terkandung muatan yang proporsional antara janji dan ancaman, antara rewads dan 
punishment. Dalam keadaan tertentu manusia seringkali perlu diancam dengan 
kekerasan untuk mau melakukan sesuatu, tetapi dalam keadaan lain atau bagi 
orang lain ancaman boleh jadi justru tidak efektif. Sebaliknya bujukan dan 
janji mungkin lebih efektif untuk menggerakan orang melakukan atau meninggalkan 
suatu tingkah laku. 

Janji memberikan keuntungan berlipat dalam kegiatan arisan berantai yang telah 
berkali-kali berhasil menggerakakan masyarakat ikut dalam program tersebut 
merupakan contoh efektifnya janji, meskipun telah berkali-kali masyarakat 
mendengar bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan penipuan. Sementara itu ancaman 
penjara ternyata belum tentu efektif dengan bukti banyak penjahat yang 
berulang-ulang kali keluar masuk penjara. 
    
Pekerjaan mengubah tingkah laku manusia adalah pekerjaan mengubah cara 
berpikir, mengubah mental dan mengubah karakter manusia memang bisa diubah, 
tetapi proses perubahan itu tidaklah sederhana karena menyangkut aspek Nafs 
manusia. Menurut psikologi ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk 
mengubah tingkah laku manusia, yaitu hukuman dan ganjaran.  Manusia yang 
betingkah laku manusia, yaitu hukuman setiap kali melakukan kejahatan dengan 
asumsi bahwa ia akan merasa jera dan kemudian takut melakukan kejahatan karena 
takut mendapat hukuman. Orang lain yang melihat ada orang dihukumpun diharap 
untuk tidak mendekati perbuatan jahat karena takut dihukum. 

Teori kedua mengatakan bahwa untuk merangsang orang melakukan kebaikan justru 
dengan memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi, kepada orang yang 
terbaik. Penghargaan itu bertujuan untuk membuat orang lain berlomba-lomba 
mencapai tingkat terbaik. Dengan demikian maka pendidik, dai atau pemerintah 
sibuk memikirkan apa yang akan diberikan kepada orang yang terbaik bukan sibuk 
memikirkan bagaimana menghukum orang yang bersalah. 

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, 
tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love 
Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai 
dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan 
bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu 
yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda

[wanita-muslimah] Indahnya Belajar

2009-06-02 Terurut Topik muhamad agus syafii
Indahnya Belajar

By: agussyafii

Bagi anak-anak Amalia belajar itu indah. Indahnya belajar di Rumah Amalia 
adalah bermain dan bekerja. Bekerjanya anak-anak berarti bermain peran dengan 
sungguh-sungguh. Bermain dengan bekerja seperti dalam kehidupan sehari-hari.

Di Rumah Amalia sebagai tempat pembelajaran yang menerapkan konsep 'Active 
Learning' dimana anak berperan serta secara aktif dalam proses pembelajarannya. 
Peran serta secara aktif adalah sebagai bentuk penghargaan kita agar anak-anak 
juga menjadi mandiri dan bertanggungjawab. Jika anak-anak diberi kesempatan 
untuk mandiri, bertanggungjawab akan menumbuhkan kepercayaan diri. Dalam 
penelitian Psikologi bahwa karakter positif dimiliki oleh orang-orang yang 
tangguh (Benard, 2004). Itulah sebabnya anak-anak yang mandiri, percaya diri, 
dan bertanggungjawab akan lebih siap menghadapi tantangan hidup di kemudian 
hari.

Di Rumah Amalia menumbuhkan kepercayaan diri, bertanggungjawab dan kemandirian 
sangatlah diperhatikan. Anak-anak yang belajar di Rumah Amalia berarti memasuki 
area kehidupan praktis. Di Rumah Amalia berbagai peralatan disediakan, seperti 
gelas, piring, sapu, sikat, pot bunga, lap pel. Semua peralatan disediakan 
untuk keperluan anak-anak Amalia, bukan untuk mainan. 

Anak-anak Amalia juga diberikan kesempatan untuk mencuci gelasnya sendiri 
sehabis mereka minum, menyapu lantai. Belajar memasak bersama, bikin kueh bolu. 
Menyirami bunga yang mereka tanam sendiri. Anak-anak Amalia melakukan kegiatan 
yang manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengerjakan sesuatu yang riil 
dan bermanfaat bersama-sama teman-temannya yang dicintainya, anak-anak Amalia 
merasa dihargai dan diperhatikan. Tanpa disadari, dirinya sedang melatih 
kemampuan motorik dan konsentrasinya yang diperlukan untuk mengembangkan 
kemampuan akademisnya.

Berbagai aspek kognitif seperti bahasa, berpikir logis, pengetahuan umum, 
memori, dan yang lainnya ikut berkembang. Secara emosional anak-anak juga 
menjadi lebih matang. Anak-anak merasa mampu dan puas dengan dirinya dan hal 
itu menumbuhkan rasa kedamaian di dalam diri mereka. Kedamaian diri mereka akan 
tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Itulah indahnya belajar bagi 
anak-anak Amalia.

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, 
tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love 
Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai 
dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan 
bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu 
yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green 
Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, 
http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 
8777 12431




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-02 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Maksud saya memang amandemen UUD 1945, pak. Kebingungan bapak itu berakar dari 
proses amandemennya yang memang sudah salah. Dimana letak kekuasaan DPR dalam 
pembentukan hukum sebenarnya? Kalau liat UUD 1945 dan doktrin hukum pada 
umumnya soal tata urutan peraturan perUUan, konstitusi tentu diletakkan jauh 
lebih tinggi derajatnya dengan UU. Untuk perubahan konstitusi pun, prosedurnya 
beda. Tidak bisa kita secara otomatis melimpahkan wewenang itu ke DPR yg so 
called, wakil rakyat. Perlu referendum, persetujuan rakyat. 

Idealnya, memang membentuk komisi konstitusi, untuk menghindari pengaruh2 
kepentingan politis dlm prosesnya. Kalau dilihat pengalaman negara2 lain pun, 
demikian. Dimana-mana begitu, tapi Indonesia kan lain. Selalu mau tampil beda 
:) Tapi ide ini digagalkan dan DPR (tepatnya MPR kala itu) mengambil alih 
proses ini. Sudah jadi pengetahuan umum, bahwa anggota DPR itu bukan wakil2 
rakyat, tapi wakil2 partai politik dan entah kepentingan apalagi yg mereka 
bawa. Ya tidak heran, proses amandemen pun menjadi sangat politis.  

Sistem kenegaraan kita pun menjadi "aneh" di beberapa tempat. Contoh paling 
jelas, posisi DPD. Saya sendiri dan banyak yg lainnya juga tidak puas dng 
proses amandemen. Dari kalangan masyarakat sipil pun tidak puas, bahkan sejak 
usul pembentukan komisi konstitusi tidak diterima. Bisa bapak liat di dokumen2 
koalisi komisi konstitusi. Tapi bahwa ketidakpuasan ini lantas dijadikan alasan 
utk kembali ke masa sebelum reformasi, itu persoalan lain, pak. 

Siapapun pasti punya kritik thd proses pembaruan/reformasi, yang mungkin bisa 
dibilang sejak amandemen itu dimulai. Dan di tataran bawah, rakyat lebih pusing 
lagi... karena ekonomi makin memburuk, dan politisi busuk makin banyak di semua 
tingkatan. Mereka tidak paham utk apa institusi2 baru yg terbentuk ini? 
Jangankan rakyat, wong wartawan aja ada yg masih ndak ngerti, MK itu fungsinya 
apa. Bisa jadi kesalahan penggiat NGO juga, terlalu banyak bergaul dng para 
elit, lupa mensosialisasikan ini ke masyarakat sampai ke level yang paling 
bawah.

Tapi kemudian pertanyaannya, apakah solusinya lantas kembali ke UUD 1945, dalam 
pengertian kembali ke struktur yg dulu, dimana kekuasaan terbesar ada di 
eksekutif yg otoriter dan "stabilitas politik" serta "stabilitas ekonomi" jadi 
cara kita bernegara dan berdemokrasi? Saya rasa tidak. Bayangan akan the good 
old times, dimana padi masih hijau, rakyat rukun, tentram, dan sejahtera serta 
tidak ada rusuh-rusuh politik karena pemimpinnya punya kemampuan utk 
mengendalikan situasi politik tapi di saat yang sama juga ramah dan 
mengakomodasi rakyat kecil (hayo, ini iklan capres yg mana? hehe)

Jadi, gagasan utk kembali ke UUD 1945 adalah kembali ke masa itu, pak. Kalau 
soal mana yg orisinilnya sih kan bisa dilihat buku P4 jaman dulu, yg masih ada 
di lapak-lapak pasar senen :) Atau, P3DI DPR pasti punya bahannya. 

Saya punya banyak kritik thd DPR yg sekarang, bapak bisa liat di catatan2 yg 
kami keluarkan tiap tahun (dan oktober nanti insya Allah catatan utk DPR 
periode 5 thn ini), tapi utk mengembalikan DPR menjadi institusi yg sekedar 
meng-iya-kan apa kata eksekutif, wah.. ntar dulu. Mungkin terlalu phobia, tapi 
bukan tidak mungkin, ketakutan saya ini bisa terjadi... bila mengingat 
konstelasi politik di DPR sekarang dan kemungkinan relasi legislatif-eksekutif 
nanti. Daftar anggota DPR kan sudah beredar, dan sudah banyak yg mulai 
memetakan konstelasi politik di DPR 5 thn ke depan spt apa. Tinggal satu puzzle 
yg kurang utk melengkapi pemetaan itu, capres-cawapres.


Jadi memang perdebatan capres-cawapres bukan soal jilbab, baju, golput ataupun 
apalah itu, tapi apa yg akan menjadi Indonesia lima tahun mendatang.

Sekedar pikiran sederhana saya saja. Just my 2 cents.

Wassalam,
Herni


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim"  wrote:
>
> Mbak Herni,
> 
> Meski tak ada hubungannya dengan PDIP dan Gerindra, saya termasuk yang 
> memperjuangkan UUD 1945. Babak belurnya NKRI sejak krisis reformasi adalah 
> karena MPR reformasi telah menghancurkan UUD 1945.
> 
> Apa tidak perlu amandemen? Sangat diperlukan! Tetapi, amandemen itu bukan 
> mengubah UUD 1945, melainkan menambahkan pasal-pasal yang kurang dan pasal 
> tambahan itu dilampirkan. Dengan cara itu, bangsa Indonesia akan bisa 
> mengontrol isi undang-undang yang dibuatnya pada tingkat orisinalitasnya, dan 
> bisa mengontrol pasal-pasal yang ditambahkan. Dengan cara itu, bangsa 
> Indonesia bisa mengamandemen amandemen yang keliru.
 
Sekarang ini orang kebingungan apa isinya UUD 1945 yang asli itu. Dan, dalam 
amandemen sebanyak 4 kali itu, penjelasan UUD 1945 lha koq dihilangkan? Ingat, 
penjelasan UUD 1945 itu termasuk dalam UUD 1945 agar mereka yang mengamandemen 
tidak salah tafsir dan punya pijakan historis.
 
Wassalam,
chodjim 
> 
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Herni Sri Nurbayanti 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, June 01, 2009 7:30 PM
>   Subject

[wanita-muslimah] Mantan Direktur Keuangan RNI Diancam Empat Tahun Penjara

2009-06-02 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Keluar penjara,  duit haram telah berlipat ganda karena bunga 
deposit dan hasil investisi sana sini, jadi tidak perlu kuatir,  tinggal goyang 
kaki dan nikmati   buah kehidupan  haram se-enak-enaknya dan sepuas-puasnya.


http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/77531/16/1/Mantan-Direktur-Keuangan-RNI-Diancam-Empat-Tahun-Penjara

Selasa, 2 Juni 2009 

Mantan Direktur Keuangan RNI Diancam Empat Tahun Penjara 
Senin, 01 Juni 2009 18:06 WIB  
Penulis : Aryo Bhawono

 
ANTARA

JAKARTA--MI: Mantan Direktur Keuangan RNI diancam penjara empat tahun. Jaksa 
menilai unsur penggelapan dalam jabatan atas kasus impor raw sugar terpenuhi. 

Mantan Direktur Keuangan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ranendra Dangin 
diancam hukuman empat tahun penjara dan denda sebesar Rp200 juta subsider 
pidana kurungan tiga bulan serta pengembalian uang negara sebesar Rp179 juta. 

Dalam tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum yang dipimpin oleh Zet Todung Alung 
menyatakan, terdakwa telah melanggar pasal 8 jo 18 UU No. 31 Tahun 1999 
sebagaimana diperbaharui dengan UU No 20 Tahun 200. 

"Kami meminta majelis hakim memutuskan bahwa terdakwa secara sah dan meyakinkan 
telah melakukan tindak pidana korupsi," ujarnya. 

Dalam tuntutannya, tim jaksa menyatakan, terdakwa telah melakukan penggelapan 
dalam jabatannya selaku direktur keuangan. Jumlah uang yang digelapkan mencapai 
Rp4,6 miliar yang dilakukan dalam beberapa tahap. "Beberapa uang ini mengalir 
ke beberapa pihak," tambahnya. 

Penyidik KPK telah mengamankan uang sebesar Rp3,4 miliar. Ditambah pengembalian 
dari beberapa saksi, sisa uang yang belum dikembalikan sebesar Rp197 juta. 
"Uang ini harus dikembalikan terdakwa," jelasnya. (AO/OL-04)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mantan Gubernur Nikmati Rp1,7 Miliar Proyek Damkar

2009-06-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Rejeki nomplok bagi yang mempunyai  posisi  dalam herarki kekuasaan 
NKRI! 


http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/77719/16/1/Mantan-Gubernur-Nikmati-Rp17-Miliar-Proyek-Damkar



Mantan Gubernur Nikmati Rp1,7 Miliar Proyek Damkar 
Selasa, 02 Juni 2009 16:10 WIB  


JAKARTA--MI: Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Danny Setiawan mengaku 
menerima Rp1,7 miliar secara bertahap dalam proyek pengadaan alat berat dan 
mobil pemadam kebakaran (damkar) di Provinsi Jabar. 

Danny mengakui hal itu ketika dimintai keterangan sebagai terdakwa di 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (2/6). 

"Saya menerima uang dari saudara Hengky Samuel Daud," kata Danny. 

Hengky Samuel Daud adalah salah satu rekanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 
dalam proyek pengadaan alat berat dan mobil pemadam kebakaran. Hengky saat ini 
berstatus buronan KPK. 

Danny mengaku menerima uang secara bertahap, pada 2003 sebesar Rp150 juta dan 
2004 sebesar Rp250 juta. Saat itu, Danny masih menjabat sebagai Sekretaris 
Daerah Provinsi Jawa Barat. 

Keterangan Danny itu berbeda dengan data yang dimiliki oleh penyidik Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasar catatan Hengky Samuel Daud yang disita 
penyidik, Danny menerima uang berjumlah Rp500 juta. 

Danny mengaku didesak untuk mengakui kebenaran catatan tersebut dalam 
pemeriksaan. "Tapi saya tidak pernah melihat catatan tersebut," kata Danny. 

Di dalam persidangan, Danny juga mengaku menerima uang dari Yusuf Setiawan, 
rekanan lain dalam proyek yang sama. 

"Saya menerima sekitar Rp1,3 miliar," kata Danny. 

Uang itu diterima secara bertahap dalam kurun waktu 2003 sampai 2004. 
Keterangan itu juga berbeda dengan data di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang 
menyatakan Danny menerima sekitar Rp1,5 miliar dari Yusuf Setiawan. 

Danny sudah mengembalikan uang yang dia terima kepada KPK. Dia mengembalikan 
Rp2,525 miliar, sesuai data di BAP. 

Danny disidang bersama mantan Kabiro Perlengkapan Provinsi Jawa Barat, Wahyu 
Kurnia. Wahyu mengaku menerima uang sekira Rp1,6 miliar dalam proyek pengadaan 
alat berat dan mobil pemadam kebakaran. 

KPK menduga ada tindak pidana korupsi dalam proyek yang dilaksanakan 
menggunakan keuangan daerah tahun 2003-2004 itu. Negara diduga mengalami 
kerugian sekira Rp48,8 miliar akibat kasus tersebut.(Ant/OL-02) 





[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-02 Terurut Topik ariel

menumbuhkan public awarenes bisa dilakukan dari hal yang mendasar dulu, 
bagaimana masyarakat mampu melihat secara kritis tanpa terpukau oleh pencitraan 
elit politik. triggernya sudah ada, berbagai kasus anggota dpr dan kebijakan 
dpr yg nyeleneh membuat masyarakat menjadi melek politik, dan mulai kritis, 
implikasinya yang seperti mbak herni bilang obrolan politik sekarang mulai seru.

tinggal gimana semangat ini bisa dipupuk terus, sehingga kelak akan 
menghasilkan civil society yg kuat dan mapan, saya kira ini adalah expertise 
dari mbak Herni & rekan2 NGO, orang awam seperti saya paling hanya bisa 
membantu lewat obrolan2 di milis dan lingkungan terdekat saja :)

salam,
-ariel-

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti"  
wrote:
>
> Iya, itu yg mau kita dorong. Public awarenessnya. Pemilu legislatif dan 
> presiden ini ya sudahlah. Kalaupun saya milih SBY, itu karena gak pingin 
> wiranto atau prabowo menang :) Tapi masih mikir2 juga, apa mending golput aja 
> :-) 
> 
> Komitmen saya sih justru mendukung public awarenessnya tadi, minimal di 
> wilayah DPR dulu deh, yang memang jadi wilayah pantauan tempat saya bekerja. 
> Kalaupun yg mengerjakan orang lain, gpp.. asal idenya dijalankan. Ada 
> beberapa orang yg tertarik dng ide itu. Dana selalu jadi masalah, tapi 
> selemah2nya iman, persoalan dana bisa diatasi. Ada beberapa program kita yg 
> self-finance juga. Tetap jalan, ada atau tidak ada dana. Bagian dari kerja 
> "pro-bono". 
> 
> Yg saya lagi pikirkan adalah, kayanya kalau mengajak masyarakat umum, pasti 
> asik! dan pasti lebih bagus dan seru. Lihat aja, obrolan politik di milis2, 
> fesbuk, selalu seru! :-) Mungkin ada gap pengetahuan soal prosedur2 di DPR 
> dan hal-hal lainnya soal gimana sistem kenegaraan kita bekerja, tapi itu bisa 
> diatur. Sinerginya dulu yg perlu dibangun.  Teman2 di NGO punya data, akses 
> dan pengetahuan.. dan persoalannya gimana hal ini bisa didistribusikan dan 
> dipakai oleh publik? Cuma belum hoki aja nemu orang yg bisa diajak kerjasama 
> utk soal ini. 
> 
> Hal yg sama bisa dipakai utk presiden terpilih nanti. Catatan publik 
> kebijakannya spt apa aja sih. 
> 
> Buat saya, mau ideologinya kaya apa, ya silakan aja. Transparan aja, gak usah 
> jaim. Mau zealot sekalipun! :) Yg bahaya kan yg hidden agenda, bukan? Buat 
> saya bukan soal posisi, tapi alasan2 dibaliknya. Walaupun orang yg 
> "beroposisi" suka salah mengerti hehehe. Dan ini semangat yg juga dibangun di 
> WM. Maksudnya, mental WMnya kebawa ke dunia nyata hehehe...
> 
> Ariel mau bantu? :-)
> 
> 
> salam,
> Herni
> 
> 




Re: [wanita-muslimah] Pendidikan Kegenderan di Sekolah

2009-06-02 Terurut Topik jano ko
Bung DW
Pada dasarnya, kasus kekerasan ini merupakan salah satu dari bentuk
peminggiran hak-hak perempuan. Pertanyaannya, bagaimana agar hak-hak
perempuan tidak terpinggirkan lagi dan keberadaannya bisa sejajar
dengan laki-laki, setidaknya dalam pengembangan kemampuan diri?
Sejak Remaja

---

ko_jano :

Gampang solusinya, ajarkan Al Qur'an dan Sunnah Nabi kepada semua murid - murid 
di seluruh sekolah di Indonesia.

Adakan penelitian dan riset oleh pihak yang independen, kenapa seorang lelaki 
itu suka menyakiti perempuan, jangan - jangan waktu kecilnya dia suka digebukin 
oleh maminya.

Mami janoko belum pernah sekalipun mukul, nyubit kepada janoko sehingga janoko 
juga engga pernah mukulin istri tersayangnya, jadi janoko berasumsi bahwa 
perilaku suka dengan kekerasan itu akibat dari pendidikan masa 
kecilnya.yoi.

Jadi Hadziq itu perlu juga melakukan penelitian seperti yang dianjurkan oleh 
janoko diatas, agar supaya tulisannya tambah asyikk..

Kayaknya engga banyak tuch penulis yang berani menulis kekerasan ibu terhadap 
anak-anaknya, padahal disinilah awal mula timbulnya malapetaka dikemudian hari 
tersebut.

Demikian.



-o0o-



--- On Tue, 2/6/09, Dwi Soegardi  wrote:

From: Dwi Soegardi 
Subject: [wanita-muslimah] Pendidikan Kegenderan di Sekolah
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com, keluarga-sejaht...@yahoogroups.com, 
majelism...@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 2 June, 2009, 9:28 PM

http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=65175

PEREMPUAN

27 Mei 2009
GENDERANG GENDER
Pendidikan Kegenderan di Sekolah

    * Oleh Hadziq Jauhary


MARAKNYA kasus kekerasan yang dialami perempuan, baik dari lingkungan
keluarga maupun masyarakat sekitarnya, patut menjadi perhatian serius.
Sikap merendahkan perempuan menjadi dasar kemunculan tindakan
kekerasan itu. Contohnya, perkosaan, pelecehan seksual dan pencabulan,
kekerasan dalam pacaran, serta eksploitasi perempuan.

Padahal, sejatinya, perempuan juga butuh keleluasaan untuk
mengembangkan kemampuan dirinya, seperti halnya keleluasaan yang
didapat laki-laki. Selain itu, perempuan seharusnya juga dihormati dan
dihargai seperti layaknya laki-laki. Ini sejalan dengan kodrat manusia
yang sejajar di hadapan Tuhan, tanpa memandang jenis kelamin.

Pada dasarnya, kasus kekerasan ini merupakan salah satu dari bentuk
peminggiran hak-hak perempuan. Pertanyaannya, bagaimana agar hak-hak
perempuan tidak terpinggirkan lagi dan keberadaannya bisa sejajar
dengan laki-laki, setidaknya dalam pengembangan kemampuan diri?
Sejak Remaja
Berbagai penyuluhan mengenai kesetaraan gender sudah sering diadakan,
juga diinformasikan melalui media massa. Lalu, mengapa kejadian yang
mengekspresikan peminggiran hak perempuan dan keterkungkungan
perempuan dalam sarang laki-laki sehingga timbul bias gender masih
terus berlanjut hingga kini?

Harus diakui, masyarakat hingga kini masih terjebak pada filosofi
bahwa perempuan adalah sosok yang lemah, sehingga tidak pantas
melakukan hal-hal yang berat seperti bekerja di luar rumah. Posisi
perempuan adalah di rumah dan di dapur! Padahal, filosofi itu tidak
tepat. Sudah banyak bukti kemampuan

perempuan dalam bekerja tidak kalah dari laki-laki, bahkan terkadang melebihi.
Jika ditelisik, ada satu hal yang dilupakan masyarakat sehingga
perjuangan kesetaraan gender belum mencapai hasil optimal. Yaitu,
tidak adanya pendidikan kegenderan kepada setiap orang sejak masa
menginjak usia remaja.

Pendidikan kegenderan sangat penting diajarkan sejak dini. Apabila
pendidikan ini diajarkan sejak dini, terutama sejak masa remaja, kelak
setiap orang memiliki pandangan kegenderan yang baik. Kondisi itu akan
terus dipelihara oleh setiap orang selama hidupnya.

Pendidikan kegenderan sejak dini berarti memberikan pendidikan dan
pemahaman perihal kegenderan kepada anak didik di sekolah. Caranya,
bisa disisipkan dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan
bimbingan konseling, atau lebih baik kalau dibuat kurikulum
tersendiri.

Jika pemerintah pusat belum menyetujui keberadaan mata pelajaran
kegenderan di sekolah, masing-masing daerah bisa menetapkan mata
pelajaran kegenderan dalam muatan lokal.

Paling tidak, pendidikan kegenderan mulai diajarkan sejak bangku SMP,
yang mana kondisi anak didik beranjak remaja dan mulai bisa berpikir
perihal lawan jenisnya. Apabila ia seorang laki-laki, maka pikirannya
sudah terbayang perihal semiotika tubuh perempuan yang dia lihat.

Bekal pendidikan kegenderan sejak usia remaja membuat mereka menjadi
tahu lebih detail tentang makna keberadaan lawan jenis. Alhasil, akan
terbentuk rasa menghormati dan saling menghargai kepada lawan jenis.
Bagi pria, akan menghormati serta menghargai keberadaan dan hak-hak
perempuan. Begitu pula sebaliknya.

Itu akan menjadi kebiasaan dalam diri anak didik, sehingga kelak
ketika dewasa dan hidup di masyarakat yang heterogen, pikirannya telah
terbentuk, bahwa menghormati dan menghargai lawan jenis adalah salah
satu hal penting yang mesti d

[wanita-muslimah] Suasana Sidang DPR

2009-06-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Wakil-wakil Anda sedang bersidang. Untuk gambar lebih  besar dan 
jelas, click pada situs:

http://www.mediaindonesia.com/foto/255


Foto Gallery 


  Suasana Sidang DPR 
  2009-06-02 14:44:00 
  Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengikuti Rapat Paripurna yang 
mendengarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku wakil pemerintah memberikan 
laporan pertanggungjawaban kepada DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (2/6). 
Paripurna membahas pertanggungjawaban RAPBN 2007 yang akhirnya disetujui DPR. 
MI/USMAN ISKANDAR
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kallanomics, Boedionomics, Prabowonomics

2009-06-02 Terurut Topik istiaji sutopo
Assalamu'alaikum wr. wb.

Ada satu saja yang menggelitik saya ...Pendapat Herdi Shahrasad jelas salah 
besar. Pendapat seorang Islam liberal ...

Usaha birokrat ( Ulil Amri ) yang sempurna adalah menghimbau dan mengajak 
rakyat untuk bertaqwa pada Tuhan kita. Sebagaimana seorang khatib dalam shalat 
Jum'at Jalankan perintah Allah swt. dan jauhi larangan-Nya ... 

Pemberantasan Korupsi bukan teror mental. Tetapi pelajaran yang baik.

Lha contoh tulisan Herdi itu sangat tidak berakal solusinya ...kalau pegawai 
PLN lebih senang pemadaman listrik dari pada beli mesin baru. Itu namanya 
mereka zhalim dan jahat pada rakyat yang sudah memikulkan amanah pada pundak2 
mereka kan ? - Karena jelas kalau beli mesin gak bisa korupsi jadi malas 
kerjakannya karena diamat2i KPK terus misalnya ...

Jelaskan saja pada birokrat PLN itu berkali2 - bahwa korupsi itu makan uang 
haram .. masuk ke darah anak2nya ... Contohnya anak2nya pada nakal, jadi 
penggemar narkotik begitu .. sehingga akhirnya beban orang PLN buat keluarganya 
malah jadi gak keruan 

...Dan itu tanda ahlak yang buruk. Belum lagi bisa2 masuk Neraka karena korupsi 
sama dengan mencuri bahkan lebih dari itu : melanggar amanah sebagai penguasa 
negeri ...

Birokrasi harus mengusut dimana biang keladinya PLN yang konyol itu  - pada 
pimpinan yang berani dan berjiwa korup, atau para bawahannya sendiri, dimana 
pimpinannya mengkeret ( takut melawan arus ) ?

Jalankan terus pemberantasan korupsi dan jauhi nafkah yang haram sehingga 
menjadi pembelajaran yang baik ...

Pemikiran Kalla sungguh pikiran pendek. Membiarkan ahlak birokrasi terbiasa 
budaya korup ..makan uang haram .. salaah itu ..salaah besaaar ..

Kalau yang dilihat cuma tujuan materi ( pembangunan ) saja, bukan bagaimana 
jalan yang ditempuh ( ahlak orang2nya )  .. wah wah wah ... 

Ingat ada pejabat tinggi Orde Baru " sengaja " diangkat  CIA ( FREEMASONRY ) 
khusus untuk didesign merusak ahlak bangsa ini ... Dan memang benarlah jadinya 
- budaya korupsi sudah menjalar dan mengakar sampai sekarangpun. Karena 
birokrat merasa terbiasa sebagai penguasa ( mempunyai kekuasan untuk mengatur 
uang / projek ) - bukan pengemban amanah ..

Apakah cara mengumandangkan yang dipakai pejabat tersebut dalam mass media ...?

Yaitu : cukup dengan kata2 motto : " SEMUA BISA DIATUR " ... wah wah racunlah 
itu akhirnya .. Jadilah sekarang SBY begitu repot mengurusi korupsi dimana2. 
Bahkan sepertinya para pejabat2 itu tidak takut dengan kegigihan pemerintah 
anti korupsi .. Mungkin mereka berpendapat : paling2 dipenjara 6-12 bulan 
..sudah itu wang milyaran masih ditangan ( disembunyikan ) .. Waduh waduh  . 
budaya malu juga hilang sama sekali pada orang2 intelek itu ya ?

Ingatlah Rasululllah saw. bersabda bahwa : " Aku diturunkan kedunia bukan untuk 
memakmurkan dunia, tetapi memperbaiki ahlak umat dunia "

Bangunkan ahlaq dahulu Indonesia ini - bangunkan taqwa untuk menangkal 
Fremasonry - karena merkalah satu2nya biangkeladinya kebangkrutan Indonesia 
ini  ... 

Pasti dunia ( materi - rezeki ) akan mengikuti dengan sendirinya denganridha 
Allah swt ...lancar.
Ibaratnya mobil yang dikasih oli ( taqwa ) maka lancarlah jalannya ... Tapi 
mobil tanpa oli ...mula2 jalan lancar ..gak lama hancur luluh mesinnya .. 
Itulah dia : ilmu oli ...ilmu taqwa ...

Begitu  ...semoga jelas yaa ...
Itulah yang banyak tidak dipikirkan dan dikumandangkan para Capres2 yang tiga 
itu sekarang ini  ...

Wallahu a'laam bish shawwab ..


--- On Fri, 29/5/09, noni marlini  wrote:

From: noni marlini 
Subject: [wanita-muslimah] Kallanomics, Boedionomics, Prabowonomics
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com, id...@yahoogroups.com
Date: Friday, 29 May, 2009, 10:19 PM
















  
  



Analisa Ekonomi



Kallanomics, Boedionomics, Prabowonomics



PROF HENDRAWAN SUPRATIKNO PH. D*



Rabu, 20 Mei 2009 - 08:15 wib



ADU konsep dan program ekonomi tampaknya akan sangat mewarnai

Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. Alasannya sederhana. Konteks kontestasi

pilpres saat ini adalah krisis ekonomi global yang imbasnya di

Indonesia telah menjadi menu pembicaraan sehari- hari. 

Misalnya

saja penurunan investasi,penurunan ekspor,demikian juga kekhawatiran

terhadap gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK),serta meningkatnya

angka kredit macet perbankan. Faktor lain adalah persepsi masyarakat

luas bahwa titik lemah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY) adalah pencapaian dalam bidang ekonomi. 



Meski Badan

Pusat Statistik (BPS) berkali-kali menyatakan angka kemiskinan dan

pengangguran terus menurun dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai

kalangan tetap meragukan kebenaran laporan tersebut dan menilainya

tidak sesuai dengan kondisi riil masyarakat. Dipilihnya Boediono

sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh SBY menunjukkan betapa

penanganan masalah ekonomi mendapat perhatian khusus. 



Munculnya

Jusuf Kalla sebagai calon presiden (capres) -meski merupakan

konsekuensi logis dari posi

[wanita-muslimah] Pendidikan Kegenderan di Sekolah

2009-06-02 Terurut Topik Dwi Soegardi
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=65175

PEREMPUAN

27 Mei 2009
GENDERANG GENDER
Pendidikan Kegenderan di Sekolah

* Oleh Hadziq Jauhary


MARAKNYA kasus kekerasan yang dialami perempuan, baik dari lingkungan
keluarga maupun masyarakat sekitarnya, patut menjadi perhatian serius.
Sikap merendahkan perempuan menjadi dasar kemunculan tindakan
kekerasan itu. Contohnya, perkosaan, pelecehan seksual dan pencabulan,
kekerasan dalam pacaran, serta eksploitasi perempuan.

Padahal, sejatinya, perempuan juga butuh keleluasaan untuk
mengembangkan kemampuan dirinya, seperti halnya keleluasaan yang
didapat laki-laki. Selain itu, perempuan seharusnya juga dihormati dan
dihargai seperti layaknya laki-laki. Ini sejalan dengan kodrat manusia
yang sejajar di hadapan Tuhan, tanpa memandang jenis kelamin.

Pada dasarnya, kasus kekerasan ini merupakan salah satu dari bentuk
peminggiran hak-hak perempuan. Pertanyaannya, bagaimana agar hak-hak
perempuan tidak terpinggirkan lagi dan keberadaannya bisa sejajar
dengan laki-laki, setidaknya dalam pengembangan kemampuan diri?
Sejak Remaja
Berbagai penyuluhan mengenai kesetaraan gender sudah sering diadakan,
juga diinformasikan melalui media massa. Lalu, mengapa kejadian yang
mengekspresikan peminggiran hak perempuan dan keterkungkungan
perempuan dalam sarang laki-laki sehingga timbul bias gender masih
terus berlanjut hingga kini?

Harus diakui, masyarakat hingga kini masih terjebak pada filosofi
bahwa perempuan adalah sosok yang lemah, sehingga tidak pantas
melakukan hal-hal yang berat seperti bekerja di luar rumah. Posisi
perempuan adalah di rumah dan di dapur! Padahal, filosofi itu tidak
tepat. Sudah banyak bukti kemampuan

perempuan dalam bekerja tidak kalah dari laki-laki, bahkan terkadang melebihi.
Jika ditelisik, ada satu hal yang dilupakan masyarakat sehingga
perjuangan kesetaraan gender belum mencapai hasil optimal. Yaitu,
tidak adanya pendidikan kegenderan kepada setiap orang sejak masa
menginjak usia remaja.

Pendidikan kegenderan sangat penting diajarkan sejak dini. Apabila
pendidikan ini diajarkan sejak dini, terutama sejak masa remaja, kelak
setiap orang memiliki pandangan kegenderan yang baik. Kondisi itu akan
terus dipelihara oleh setiap orang selama hidupnya.

Pendidikan kegenderan sejak dini berarti memberikan pendidikan dan
pemahaman perihal kegenderan kepada anak didik di sekolah. Caranya,
bisa disisipkan dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan
bimbingan konseling, atau lebih baik kalau dibuat kurikulum
tersendiri.

Jika pemerintah pusat belum menyetujui keberadaan mata pelajaran
kegenderan di sekolah, masing-masing daerah bisa menetapkan mata
pelajaran kegenderan dalam muatan lokal.

Paling tidak, pendidikan kegenderan mulai diajarkan sejak bangku SMP,
yang mana kondisi anak didik beranjak remaja dan mulai bisa berpikir
perihal lawan jenisnya. Apabila ia seorang laki-laki, maka pikirannya
sudah terbayang perihal semiotika tubuh perempuan yang dia lihat.

Bekal pendidikan kegenderan sejak usia remaja membuat mereka menjadi
tahu lebih detail tentang makna keberadaan lawan jenis. Alhasil, akan
terbentuk rasa menghormati dan saling menghargai kepada lawan jenis.
Bagi pria, akan menghormati serta menghargai keberadaan dan hak-hak
perempuan. Begitu pula sebaliknya.

Itu akan menjadi kebiasaan dalam diri anak didik, sehingga kelak
ketika dewasa dan hidup di masyarakat yang heterogen, pikirannya telah
terbentuk, bahwa menghormati dan menghargai lawan jenis adalah salah
satu hal penting yang mesti dilakukannya.

Tentu dalam pengajaran pendidikan gender dibutuhkan guru yang memiliki
pemahaman kegenderan mumpuni dan telah mempraktikkan sendiri dalam
kehidupannya. Untuk itu, pendidik harus diseleksi secara ketat, tidak
asal comot guru dari mata pelajaran lain.

Alangkah indah apabila pendidikan dan pemahaman perihal kegenderan
diberikan kepada seseorang sejak di bangku sekolah. Tentu segala aksi
yang meminggirkan hak perempuan untuk berkarya serta berbagai aksi
penindasan dan kekerasan terhadap perempuan, tidak akan terjadi lagi.
(32)

—Hadziq Jauhary, penulis buku’’Membangun Motivasi’’ (2008), peminat
kajian gender dari Swaranusa PKBI.




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To ch

Re: [wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-02 Terurut Topik achmad chodjim
Mbak Herni,

Meski tak ada hubungannya dengan PDIP dan Gerindra, saya termasuk yang 
memperjuangkan UUD 1945. Babak belurnya NKRI sejak krisis reformasi adalah 
karena MPR reformasi telah menghancurkan UUD 1945.

Apa tidak perlu amandemen? Sangat diperlukan! Tetapi, amandemen itu bukan 
mengubah UUD 1945, melainkan menambahkan pasal-pasal yang kurang dan pasal 
tambahan itu dilampirkan. Dengan cara itu, bangsa Indonesia akan bisa 
mengontrol isi undang-undang yang dibuatnya pada tingkat orisinalitasnya, dan 
bisa mengontrol pasal-pasal yang ditambahkan. Dengan cara itu, bangsa Indonesia 
bisa mengamandemen amandemen yang keliru.

Sekarang ini orang kebingungan apa isinya UUD 1945 yang asli itu. Dan, dalam 
amandemen sebanyak 4 kali itu, penjelasan UUD 1945 lha koq dihilangkan? Ingat, 
penjelasan UUD 1945 itu termasuk dalam UUD 1945 agar mereka yang mengamandemen 
tidak salah tafsir dan punya pijakan historis.

Wassalam,
chodjim 



  - Original Message - 
  From: Herni Sri Nurbayanti 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, June 01, 2009 7:30 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Neolib





  Kalo gak salah, yg disasar itu peralihan bisnis militer, mbak. Tapi emang 
informasi soal reformasi di dunia militer minim sekali.

  Belum lagi, belum tentu institusinya mau direformasi. Di antara institusi2 
negara, mungkin yg paling terbuka buat perubahan adalah MA, terlepas dari 
segala kekurangan yg ada dalam prosesnya. Kejaksaan, misalnya... mengalami 
hambatan, mungkin baru tahun 2007an bisa efektif masuk, itupun terbatas. Ada 
pintu2 tertentu yg bisa dimasuki. Di menegpan? Reformasi birokrasi diartikan 
secara sempit: renumerasi :-(.
  Dan ini jadi kartu domino, akan merembet juga ke seluruh pemda. Bayangkan 
menggelembungnya anggaran, mending kalau memang efektif. 

  Yg dianggap berhasil, paling MK dan KPK.. tapi kan ini institusi baru. Masa 
iya, kita mau bikin institusi baru terus? :)

  Di legislatif, ada DPD tapi itupun jadi anak bawang aja. Konstelasi politik 
di DPR sendiri berubah2. Dan dari segi struktur organisasi, DPR cukup gembung.. 
Pamdalnya aja bisa ratusan... itu baru pamdal. Kapasitas ditingkatkan, tapi 
apakah produktivitas juga naik? Liat aja jumlah RUU usul inisiatif DPR ada 
berapa dan kinerjanya 5 thn ini.

  Belum lagi, kalau PDIP dan Gerindra maju dan berkuasa, visi mereka kan 
kembali ke UUD 1945, yang berarti mengembalikan semua proses perubahan selama 
10 thn ini (bila dihitung dari 1998) ke titik nol lagi :-( Saya gak tau dng 
Hanura, bisa jadi visinya sama (?). 

  Jadi memang negara dalam keadaan genting... atau sayanya yg pesimis? :)

  salam,
  Herni

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:

  kita semua neolib...:-( SBY-budi dibilang neolib padahal kampanyenya sarat 
dengan block grant / bantuan langsung - yang kalo saya liat sendiri di lapangan 
success ratenya rendah. neolibnya itu mungkin karena gampang terima pinjaman 
asing untuk block grant itu (?). neolib apa ini namanya...

  emangnya kita dan media berani mempermasalahkan militer dan tokoh2nya yang 
bermasalah?
  > 
  > sekarang kita berani menyidangkan perkara korupsi2, walaupun masih pilih2 
bulu, paling tidak sudah ada political will.
  > 
  > tapi kiprah militer di politik? masih barang haram untuk dibongkar, padahal 
mestinya itu masuk good governance juga, prioritas sesudah korupsi finansial. 
kita semua masih terpesona dengan militer, beraninya dengan sesama sipil. 
  > 
  > reformasi di militer blum kedengaran tuh. fokusnya supaya elitnya 
konsentrasi ke keamanan wilayah/border, terutama kelautan, operasional, 
maintenance & equipment - jangan networking ke politik dan personal business 
melulu. berbarengan, mesti ada program capacity building di politisi sipil 
supaya nggak nyeret2 elit militer ke politik.
  > 
  > salam 
  > Mia
  > 
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel"  wrote:
  > >
  > > 
  > > saya setuju dengan pendapat penulis, Budiono yg jadi sasaran tembak isu 
Neolib kurang piawai dalam memberikan argumen, semestinya ybs mencontoh jawaban 
Miranda, koleganya di BI, yg mengatakan kepada DPR "teorinya saja saya tidak 
paham, selama 42 tahun saya belajar ekonomi saya tidak tahu neoliberal, jadi 
maaf saya tidak bisa jawab", simpel walau agak berbau retorik. Untuk detilnya 
serahkan saja ke Sri Mulyani yang belakangan ini sibuk pasang badan dan 
berakrobat dengan data2 hutang luar negeri. 
  > > 
  > > menurut saya, untuk menembak Budiono bisa lewat isu BLBI, dan untuk 
Wiranto dan Prabowo dengan isu kerusuhan Mei 98. Tapi sepertinya ke tiga 
pasangan tsb enggan membawa-bawa isu dari jaman Orba, mungkin karena dapat 
menjadi bola liar yang balik menyerang mereka semua.
  > > 
  > > pemilu kali ini memang lucu, yang jadi isu utama variannya sangat luas 
mulai dari neolib, ekonomi kerakyatan, sampai ke jilbab, namun sudah lebih baik 
dibanding pemilu 2004, setidaknya tidak ada capres yg mengatakan "capres paling 
ganteng atau paling cantik" :-)
  > > 
  

[wanita-muslimah] Kutipan : MEMAHAMI FATWA HARAM FACEBOOK

2009-06-02 Terurut Topik Eka Puspita
MEMAHAMI FATWA HARAM FACEBOOK


Facebook, sebagai sebuah sarana pada dasarnya mempunyai status awal netral
yaitu halal. Pengguna facebook-lah yang kemudian menjadikannya berubah
‘status’ menjadi haram atau tetap dalam kehalalannya. Halal ketika digunakan
tetap pada koridor kepatuhan syar’I dengan menjaga adab-adab dan etika
pergaulan. Lalu haram ketika facebook digunakan untuk memperlancar
kemaksiatan serta mendalami hal-hal yang sia-sia tiada guna. Jadi sampai
dititik ini, kembali kepada pelakunya. Ibaratnya kata orang : The man behind
the gun.

A. FILOSOFIS KEHALALAN FACEBOOK

Filosofis status awal kehalalan facebook sendiri bisa kita yakini dari
beberapa dalil syar’I, diantaranya secara sederhana kami sebutkan :

Pertama : Kaidah “ Al-Aslu fil As’sya’ Mubahah “.

Yaitu asal (hukum) dari segala sesuatu awalanya adalah boleh. Segala sesuatu
dimuka bumi ini, awalnya memang dijadikan sebagai fasilitas bagi manusia
untuk mengelolanya. Karenanya status awalnya memang boleh, bahkan memang
diarahkan untuk membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan dan melacarkan
pekerjaannya. Dalam beberapa ayat diisyaratkan hal tersebut,
antara lain :

“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu “ (QS
Al-Baqoroh 29)

“Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. “ (QS Luqman 20)

Kedua : Hukum Asal Muamalah adalah Boleh

Lebih mendalam lagi , dalam masalah ‘muamalat’ atau segala hal yang tidak
berkaitan dengan ibadah khusus, semacam : jual beli, transaksi, budaya,
politik, maka berlaku kaidah yang menyatakan : “ Asal dari muamalah, adat
(budaya) adalah halal, hingga datang sebuah dalil yang shohih (kuat) dan
shorih (jelas/tegas) dalam pengharamannya” . Hali ini berbeda dengan
tatacara ibadah, dimana kita tidak boleh bereksperimen dalam ibadah, hingga
ada dalil yang jelas mengaturnya. Kaidah ini termuat secara lugas dalam
kitab I’laam Muwaqiinn karya monumental Ibnul Qayyim al-Jauziyah. Nah, dalam
kaidah ini posisi facebook jelas masuk dalam kategori “budaya” atau bahasa
yang lebih populernya adalah : life style. Karenanya, jika ada nash-nash
syar’I yang menghantam banyak aktifitas facebook kita, dengan sendirinya
status kehalalannya layak dipertanyakan ulang.

Ketiga : Riwayat yang Shohih tentang netralitas sebuah sarana

Banyak dijelaskan dalam riwayat shohih tentang netralitas sebuah ‘sarana’
atau wasilah. Di dalam Al-Quran saja, ketika menyebut tentang harta selalu
mengarah pada statusnya sebagai sarana. Karenanya banyak ayat AL-Quran yang
mencela orang-orang yg gagal menggunakan hartanya untuk kebaikan, dan
sebaliknya ; memuji mereka yang berhasil mengelola hartanya dengan baik
sesuai aturan agama. Jika mau melihat contoh lebih ekstrim lagi, di dalam
sebuah hadits juga disebutkan bagaimana “kemaluan” (maaf-red) adalah sebuah
sarana yang bisa berbuah pahala sedekah, jika digunakan untuk menjalankan
kewajibannya sebagai suami/istri, tetapi bisa juga berubah menjadi kehinaan
dan dosa besar jika untuk berzina dan perselingkuhan. Nah, dengan demikian
“facebook’ sebagai sebuah sarana, mengikuti ‘teori netralitas’ sebagaimana
sarana atau senjata yang lainnya.


 B. MEMAHAMI PENGHARAMAN FACEBOOK

Munculnya fatwa haramnya facebook di Jawa Timur harus disikapi dengan arif.
Saat ini bukan zamannya merasa benar sendiri. Banyak komentar di facebook
yang kadang mencela berlebihan terhadap fatwa tersebut. Tanpa mengurangi
rasa hormat kami kepada yang berkomentar, saya tidak terlalu yakin bahwa
mereka yang berkomentar itu telah mengkaji sungguh-sungguh tentang hukum
facebook dalam Islam. Lebih banyak yang muncul adalah
argumentasi-argumentasi pembelaan yang lebih terasa aura subjektifnya
daripada objektif. Barangkali kita perlu sedikit berlapang dada jika memang
fatwa tersebut muncul dengan prosedur yang benar, yaitu dengan melihat
secara tinjauan dalil syar’I yang dipasangkan dengan realitas yang ada. Kita
juga perlu memahami lebih mendalam tentang ‘hakikat’ sebuah fatwa, sehingga
tidak terlalu tergesa-gesa untuk memandang sebuah fatwa dengan sebelah mata.

Bagi penulis, apa yang tertuang dalam fatwa tersebut sudah selayaknya
dipahami dengan melihat dari dua sisi pandang islam.

Pertama : Kaidah Ushul Fikh tentang “ Saddu Ad-Daarooi’ “.

Yaitu sebuah kaidah yang mengatur dimungkinkannya mengharamkan suatu hal
–yang awalnya halal- untuk mencegah terjadinya sebuah kemaksiatan atau
kerusakan yg lebih besar. Didalam Al-Quran disebutkan beberapa contoh,
diantaranya :

“ Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain
Allah, Karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pengetahuan “ (QS Al-An’am 108)

Ayat di atas melarang kaum muslimin untuk mencela sesembahan selain Allah
(nama-nama berhala), bukan karena hal itu adalah terlarang, tapi karena
ditakutkan akan berbuah kerusakan yang lebih besar, yaitu mencaci maki Allah
SWT dengan yang lebih tida

[wanita-muslimah] Masjid Ahmadiyah di Jl Ciputat Raya Dibakar

2009-06-02 Terurut Topik sunny
http://www.detiknews.com/read/2009/06/02/095719/1141169/10/masjid-ahmadiyah-di-ciputat-dibakar

Selasa, 02/06/2009 09:57 WIB


Masjid Ahmadiyah di Jl Ciputat Raya Dibakar
Andi Saputra - detikNews


Jakarta - Masjid tempat beribadah jemaat Ahmadiyah, Al Hidayah, di Jalan 
Ciputat Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dibakar orang tidak dikenal. 
Polisi masih menyelidiki sang pelaku.

Masjid Al Hidayah yang berlokasi di Jalan Ciputat Raya, Gang Sekolah Nomor 18 
RT 1 RW 1 Kebayoran Lama, dibakar pada
Selasa (2/6/2009) pukul 04.15 WIB.

Masjid itu tepat berada dekat jalan raya dan hanya 100 meter dari Polsek 
Kebayoran lama. Api berkobar di lantai 2, tepatnya dekat kubah warna putih. Api 
menghanguskan langit-langit di lantai 2. Beruntung bangunan tidak berbahan dari 
kayu sehingga dapat diselamatkan.

"Ini Masjid Ahmadiyah. Tadi pagi, api tiba-tiba nyala pas mau subuh. Api dari 
siraman bensin jeriken. Saya tidak tahu bagaimana orang tersebut bisa naik ke 
atas," kata pengurus masjid yang tidak mau disebutkan namanya.

Pengamatan detikcom, tembok masjid di lantai 2 gosong. Namun lantai tampak 
sudah dibersihkan.

"Tidak ada mobil pemadam. Kita padamkan sendiri gotong royong. Api padam pukul 
04.30 WIB," ujarnya.

2 Personel polisi masih berjaga-jaga. Wartawan tidak diizinkan masuk. Pintu 
pagar masjid tertutup rapat.

Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Makmur Simbolon mengatakan kasus itu sudah 
ditangani. "Masih diselidiki dan sudah ditangani," kata Makmur.
(aan/nrl)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] 336 Ton Beras Bulog NTT Raib

2009-06-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Tikus Bulog pasti gembung dompetnya dan perutnya pun buncit besar. 
Pernah ada tikus besar Bulog yang dijatuhi hukuman penrangkap karena terbukti 
melakukan pelanggaran, tetapi buru-buru dia pergi mensucikan diri dan rupanya 
disana dosanya diampunkan dan oleh karena itu tidak  menikmati kehidupan di 
hotel Prodeo dan malah diizinkan terus pimpin badan kekuasaan dewan penipu 
rakyat. Saya lupa nyamanya, apakah Anda  ingat namanya?

http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=8270

2009-05-28



336 Ton Beras Bulog NTT Raib 




[KUPANG] Sebanyak 336 ton beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa 
Tenggara Timur (NTT) diduga raib dari gudang penyimpanan milik Bulog di Kawasan 
Tenau Kupang. Jumlah beras yang raib tersebut bila dikonversi ke dalam rupiah, 
kerugian negara mencapai Rp 1,7 miliar. Kasus itu sedang diselidiki Satuan 
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kepolisian Daerah (Polda) NTT. Stok beras yang 
tersimpan di gudang tersebut hingga akhir mei mencapai 27.732 ton.

Kepala Satuan (Kasat) Tipikor Polda NTT, AKBP Mohamad Slamet kepada wartawan di 
Kupang, Kamis (28/5) pagi mengatakan, raibnya ratusan ton beras itu sedang 
dalam penyelidikan dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Diharapkan, 
dalam waktu dekat, kasusnya akan ditingkatkan ke tahap penyidikan. 

Dikatakan, pihaknya belum mengirim surat pemberitahuan dimulainya penyidikan 
(SPDP) ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT. SPDP ini segera dikirim setelah 
menggelar ekspos kasus ini bersama Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan 
(BPKP) Perwakilan NTT.

Secara terpisah, Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) NTT, Slamet Aryanto 
menjelaskan, sekitar 336 ton beras yang tersimpan di gudang tidak dapat 
dipertanggungjawabkan penyalurannya. Sesuai Surat Keputusan (SK) Direksi Perum 
Bulog nomor 142/KA/07/2002 tanggal 15 Juli 2002, kepala gudang yang bertanggung 
jawab terhadap penerimaan, penyimpanan, perawatan, dan penyaluran beras. 

Dijelaskan, kasus ini terungkap setelah satu minggu bertugas sebagai pimpinan 
di Bulog Divre NTT. Ketika dilakukan stok opname, terdapat selisih 336 ton dari 
jumlah yang sebenarnya. Kepala Gudang (saat itu), Yappy Loimalitna sempat 
membuat pernyataan tertulis siap bertanggung jawab. Namun, ketika diklaim 
jumlah kehilangan mencapai 336 ton, Yappy tidak kooperatif. Sehingga, kasus ini 
dilaporkan ke Polda NTT untuk diproses secara hukum.


Belum Maksimal

Cadangan beras pemerintah (CBP) yang dialokasikan perum Bulog kepada Gubernur 
NTT sebanyak 200 ton per tahun. Sementara untuk setiap bupati/wali kota 
sebanyak 100 ton per tahun. CBP tersebut dimaksudkan untuk membantu korban 
bencana alam di suatu daerah. Dalam kenyataannya, jatah beras CBP tersebut 
belum maksimal dimanfaatkan.

Menurut Ariyanto, beras Bulog digunakan, antara lain untuk kebutuhan beras bagi 
keluarga miskin (raskin), jatah PNS, TNI/ Polri, dan CBP. 

Ia menambahkan, hingga akhir Mei 2009, persediaan beras yang tersimpan di 
sejumlah gudang Bulog yang tersebut di seluruh NTT sebanyak 27.732 ton. Stok 
beras ini mencukupi kebutuhan masyarakat NTT untuk dua bulan ke depan, 
mengingat rata-rata kebutuhan beras per bulan sekitar 13.000 ton. [120]



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kapitalis dan Demokrasi

2009-06-02 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=8330

2009-06-01 
Kapitalis dan Demokrasi


Rahardi Ramelan



Dengan ditetapkannya Boediono sebagai cawapres mendampingi SBY, muncul polemik 
mengenai neoliberalisme. Pada sisi lain, capres-cawapres juga semakin gencar 
mengetengahkan perlunya penerapan ekonomi kerakyatan sebagai pilihan masa 
depan. Seolah-seolah ekonomi neoliberalisme telah dibenturkan dengan ekonomi 
kerakyatan. 

Kita akui, di dunia berkembang berbagai school of thought dalam bidang ekonomi 
seperti, neoliberalisme, ekonomi neoklasik, neokonservatisme, ataupun yang 
disebut dengan Washington Consensus. Berbagai sebutan dan istilah tersebut, 
terutama keluar dari hasil pemikiran para akademisi di perguruan tinggi, yang 
pada dasarnya berlandaskan pada masalah sekitar deregulasi, perdagangan bebas, 
privatisasi, dan terutama pemikiran yang mengandalkan peran pasar lebih besar 
dibandingkan dengan peran pemerintah. Kenyataannya, ekonomi kita sudah 
mengikuti paham-paham tersebut.

Walaupun kita masih memiliki BUMN, yang berada di bawah kendali pemerintah, 
tetapi patut disayangkan justru BUMN yang mempunyai tugas pelayanan publik, 
seperti Telkom dan Indosat, telah berada di tangan swasta (asing). Berbagai 
upaya deregulasi yang dimulai 1980-an, membuka lebar kesempatan investasi untuk 
investor asing dan keanggotaan kita di WTO menunjukkan bahwa perekonomian kita 
pada dasarnya telah berorientasi pada mekanisme pasar global. 

Hal itulah yang dirasakan oleh pelaku ekonomi tradisional atau ekonomi rakyat, 
bahwa telah terjadi ketidakadilan dalam ekonomi. Sektor pertanian masih tetap 
termarginalkan. Perdagangan komoditas pertanian di kota-kota besar dilakukan 
oleh pasar modern atau supermodern, sedangkan para petani atau pengepul masih 
harus tetap bertransaksi di kaki lima atau pasar kaget. Pertumbuhan nilai tukar 
petani tidak sejalan dengan peningkatan kebutuhan hidup dan inflasi. Belum 
berkembangnya pasar dan pasar lelang produk pertanian, mengakibatkan 
pembentukan harga menjadi tidak transparan, dan petani tetap berada pada pihak 
yang tertekan. Usaha kecil dan mikrotradisional lainnya, baik di sektor 
pedagangan maupun industri, tidak dapat bersaing atau pun mengimbangi 
perusahaan terstruktur yang dikuasai para kapitalis.

Walaupun Robert B Reich, menteri perburuhan semasa pemerintahan Presiden Bill 
Clinton, dalam bukunya Supercapitalism (2007) telah mengungkap pengaruh 
kapitalis dan pengusaha dalam politik di Amerika Serikat, tetapi harus kita 
akui bahwa kehidupan politik kita pun telah dipengaruhi oleh kapitalis dan 
pengusaha. Kapitalis dan pengusaha telah memasuki dan memengaruhi ranah politik 
dan hukum, dan juga mempengaruhi demokrasi. Beberapa kasus korupsi di 
departemen, perbankan, dan pemerintah daerah yang diungkap oleh KPK, beberapa 
waktu yang lalu, menunjukkan sudah terbaurnya antara kapitalis, pengusaha, 
politik, dan demokrasi. 

Tidak dapat dimungkiri, kita membutuhkan hadirnya kapitalis dan pengusaha, yang 
bersama pemerintah, berkewajiban memperbesar ekonomi dan kekayaan nasional. 
Sedangkan keberadaan DPR/DPRD sebagai legislator bersama pemerintah, 
berkewajiban menjamin bahwa kekayaan yang dihasilkan dari perekonomian tersebut 
dapat dinikmati secara berkeadilan oleh seluruh masyarakat. 


Tim Sukses

Terbaurnya kapitalis dan pengusaha dalam politik dan demokrasi telah 
memengaruhi kewajiban pemerintah dan legislator untuk menentukan peraturan dan 
kebijakan yang berkeadilan. Akibatnya, masyarakat kecil pada umumnya merasakan 
bahwa berbagai peraturan dan kebijakan telah tercemar, serta keadilan yang 
sesungguhnya tidak tercapai. 

Pengalaman menunjukkan, untuk menempati jabatan strategis seseorang selalu 
didukung oleh tim sukses, baik itu untuk jabatan eksekutif di berbagai tingkat, 
jabatan politik, direksi BUMN, maupun menjadi anggota legeslatif. Tim sukses 
ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, yang biasanya didapatkan dari 
"sumbangan" pihak ketiga, baik perorangan, perusahaan, maupun para kapitalis. 
Keadaan inilah yang ditengarai menggerogoti kewibawaan dan pemihakan pejabat 
tersebut. Kita mengamati, bagaimana perilaku lembaga publik dan pejabatnya yang 
semakin menyerupai perilaku perusahaan dan kapitalis. 

Sampai terlaksananya pilpres pada 8 Juli 2009 kepada masyarakat akan disuguhi 
kompetisi antarcapres-cawapres bersama tim suksesnya. Denyut kampanye ala 
bisnis sudah mulai dirasakan. Tidak dapat terelakan, kompetisi yang hanya 
menentukan satu pemenang akan berlangsung secara keras dan mati-matian. 
Masyarakat sudah capai melihat dan mengikuti persaingan yang tidak sehat di 
antara kelompok pendukung capres-cawapres. Persaingan itu sudah jauh dari moral 
dan etika sebuah bangsa yang menganut ideologi Pancasila. Kita berharap, 
kompetisi ini dapat diselenggarakan secara bermoral, beretika, dan berbudaya. 
Capres dan cawapres telah menekankan agar kampanye diselenggarakan secara 
santun dan bersih, serta diharapkan mereka j

[wanita-muslimah] Saat Kata dan Perbuatan Berbeda

2009-06-02 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=8353

2009-06-02 
Saat Kata dan Perbuatan Berbeda


Oleh: Toto Sugiarto



Presiden SBY menampik tuduhan bahwa pemerintahannya menerapkan sistem ekonomi 
neoliberal. Campur tangan pemerintah yang masih dilakukan menjadi alasan 
penolakan. Senada dengan hal itu, cawapres Boediono sibuk membangun opini bahwa 
dirinya bukan penganut neoliberalisme.

Tepisan SBY-Boediono itu merupakan respons atas menguatnya tuduhan terhadap 
Boediono, yang pernah merupakan bagian dari pemerintahan SBY, sebagai ekonom 
beraliran neoliberal.

Menanggapi polemik tersebut, terdapat pihak yang lebih setuju jika menjelang 
pilpres ini wacana lebih diarahkan pada apakah para capres-cawapres memiliki 
konsep ekonomi pembangunan. Ada juga yang mengatakan, salah satu yang baik 
untuk didalami adalah apakah capres-cawapres mengerti paham ekonomi yang 
tersurat dalam konstitusi. Namun, tak sedikit kalangan lain yang menilai bahwa 
mazhab ekonomi capres-cawapres perlu diungkap. 

Neoliberalisme berarti penerapan mekanisme pasar bebas pada seluruh bidang 
kehidupan. Tidak hanya pada kegiatan ekonomi, mekanisme pasar juga dipergunakan 
pada bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, hukum, dan budaya. Dalam 
negara yang pemerintahnya menganut neoliberalisme, terjadi komersialisasi 
berbagai unsur kehidupan. Salah satu yang memprihatinkan adalah diterapkannya 
paham neoliberal pada bidang pendidikan dan kesehatan. Bentuk nyatanya, 
privatisasi pendidikan dan kesehatan. Akibatnya terjadi komersialisasi pada 
kedua bidang tersebut.

Hasil dari komersialisasi itu adalah biaya pendidikan dan kesehatan menjadi 
mahal. Sekarang, bagi orang miskin, menyekolahkan anak di tingkat sekolah dasar 
saja belum tentu mampu. Sekolah gratis tidak berarti tanpa biaya. Gratis hanya 
iuran bulanan berupa SPP. Sekolah gratis hanya "jualan" elite politik tanpa 
benar-benar terasa buktinya di masyarakat. Banyak biaya lain yang diciptakan 
dengan sewenang-wenang, sehingga menguras pundi-pundi orangtua murid. Pada 
akhirnya, sekolah menjadi ajang transaksi ekonomi. Sementara sang elite tutup 
mata terhadap kenyataan yang memprihatinkan ini.

Bagi pemerintahan neoliberal, fasilitas publik dipandang sebagai modal untuk 
menghasilkan laba. Maka, tak heran jika sekarang pemerintah lebih suka membuat 
jalan tol dibanding jalan umum. Taman kota dan fasilitas umum lain banyak 
berubah fungsi menjadi pusat-pusat perbelanjaan dan hiburan.

Pengaturan masyarakat sepenuhnya menggunakan logika pasar. Menjual dan 
mengomersialisasikan segala sumber daya dan fasilitas publik menjadi prinsip 
utama. Bahkan, manusia pun diperlakukan sebagai modal. Outsourcing dan aturan 
yang merugikan buruh diciptakan demi pembentukan kondisi yang menarik bagi 
pemilik modal. 

Mazhab ekonomi yang dianut pemimpin republik amat berpengaruh pada bagaimana 
negara memperlakukan rakyat. Dalam konstelasi bernegara di mana pemerintah 
menerapkan neoliberalisme, rakyat tak lebih sebagai konsumen. Akibatnya, rakyat 
terbedakan berdasarkan daya beli. Inilah dosa neoliberalisme. Tidak ada lagi 
equality karena daya beli yang berbeda. 


Algojo 

Berdasarkan uraian di atas, pengungkapan mazhab ekonomi capres-cawapres perlu 
dilakukan. Salah memilih pemimpin bisa berakibat buruk, seperti 
terpinggirkannya rakyat lemah, mundurnya kualitas pendidikan dan kesehatan, dan 
hilangnya nilai-nilai tergerus oleh jumlah kapital. Pemerintahan neoliberal 
cenderung bersifat terbuka penuh bagi perdagangan internasional. Karena 
sifatnya ini, pemerintahan neoliberal sering terlihat tidak memberikan 
perlindungan bagi industri dalam negeri. 

Sulit untuk memungkiri bahwa fenomena ini muncul pada pemerintahan SBY. Antara 
lain, pemerintahan SBY sering menerbitkan kebijakan yang cenderung mempermudah 
impor. Salah satunya adalah menerapkan bea impor sangat rendah. Rendahnya bea 
impor mengakibatkan kehancuran bagi sebagian industri nasional. Produsen susu 
lebih suka menggunakan bahan mentah impor dibanding menggunakan hasil produksi 
petani indonesia. Akibatnya, para peternak sapi perah sulit mengembangkan 
usahanya karena terbatasnya pasar bagi hasil produksinya. 

Selain itu, pemerintah tampak tidak melindungi kekuatan ekonomi dalam negeri. 
Bisnis retail raksasa asing diperbolehkan melakukan ekspansi tanpa batasan. 
Akibatnya, retail kecil dan rumahan gulung tikar. Hasil produksi gas dan 
batubara diprioritaskan untuk memenuhi kontrak dengan asing. Akibatnya, 
kepentingan dalam negeri tidak tercukupi.

Pemerintahan yang terlalu terbuka pada pasar merupakan algojo bagi kekuatan 
ekonomi dalam negeri. Sementara program pemerintah untuk rakyat, seperti PNPM 
Mandiri, yang tidak pernah terukur keseriusan dan daya cakupnya, terkesan hanya 
program pemoles citra.

Pemimpin yang salah menganut mazhab ekonomi bisa melemahkan kekuatan dan 
kemandirian bangsa. Campur tangan yang dilakukan, lebih merupakan pelindung 
bagi mekanisme pasar daripada kepentingan nasiona

[wanita-muslimah] Derita yang Menyucikan Jiwa

2009-06-02 Terurut Topik muhamad agus syafii
Derita yang Menyucikan Jiwa

By: agussyafii

Malam belum begitu larut. Duduk berdua untuk berbincang tentang kehidupan 
teramat indah. Sehabis sholat maghrib anak-anak Amalia berdatangan. Disaat 
datangnya anak-anak Amalia juga kedatangan teman. Mas Imam seorang sahabat 
lama. Kemaren malam dirinya sakit, saya membantu untuk membawa ke dokter namun 
Mas Imam menolaknya. 'Alhamdulillah hari ini sudah mendingan, saya kemari mau 
mengucapkan terima kasih ama mas agus.' begitu tuturnya.

Baginya menyakini bahwa sakit bagai keping sisi mata uang. Pada satu sisi sakit 
adalah penderitaan dan disisi lain sakit adalah menyucikan. Mendengar 
penuturannya saya agak terheran. 'Mas Imam bisa jelaskan maksudnya sakit adalah 
menyucikan?'tanya saya.

Mas Imam menjelaskan bahwa sakit adalah menyucikan jiwa jika kita sadar kalau 
didalam sakit dan derita juga membimbing kita menuju kehidupan yang lebih baik. 
Jika debu yang beterbangan saja ada pesan kehidupan , apa lagi sakit dan derita 
yang jutaan nyawa orang melayang. lanjutnya, bila kita berkonsentrasi pada 
bimbingan hidup dalam setiap kejadian sakit dan derita maka kita menemukan 
cahaya ilahiah. 

'Mas Imam, bukankah sikap itu fatalis? bukankah sikap seperti itu bisa 
diartikan tidak mau berusaha sembuh?'tanya saya. Mas Imam menuturkan itu bukan 
sikap tidak mau berusaha namun keihklasan dirinya untuk membayar hutang kepada 
kesalahan-kesalahan yang pernah dia lakukan. Penjelasan Mas Imam ini membuat 
saya terhenyak untuk memahami, sungguh beruntunglah orang-orang yang disucikan 
dengan melalui derita. 

Kebahagiaan begitu sangat indah di dalam hidup ini namun didalam perjalanan 
hidup saya banyak menjumpai orang-orang yang hidupnya menderita, penuh dengan 
dengan derai airmata tetapi mereka menjadi insan-insan yang mulia oleh 
penderitaan yang dialaminya. Penderitaan yang dialaminya membuat peka dan mudah 
terhubung atas penderitaan yang dialami oleh orang lain. Itulah sebabnya derita 
disebutnya sebagai menyuci jiwa sebab ia memberikan berlimpahkan pelajaran 
dalam kehidupan sehari-hari yang menjadikan kita sebagai insan mulia.

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, 
tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love 
Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai 
dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan 
bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu 
yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green 
Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, 
http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 
8777 12431









  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Umum dan Khusus

2009-06-02 Terurut Topik Iman K.
Salam...

Bermula dari diskusi di milist yahoogroup yang sedikit 'alot'  tentang 
permasalahan penggunaan kata-kata umum dan khusus, maka tulisan ini sengaja 
saya buat untuk mempermudah kita dalam memilah kata-kata umum dan khusus yang 
sering digunakan dalam diskusi-diskusi online.

 

Pembicaraan tentang perkara umum dan khusus ini akan lebih mudah jika kita 
mengetahui terlebih dahulu tentang dua hal yang menjadi fokus dari permasalahan 
suatu subjek, yaitu pertama konsepsi tentang zat (esensi) dan yang kedua 
pendefinisian atau penilaian  tentang sifat (aksidental) .

 

Pertama bicara tentang esensi, konsepsi tentang esensi ini sendiri bisa 
dikelompokkan menjadi  dua kelompok, yang pertama konsepsi tentang zat yang 
bersifat umum (universal) dan yang kedua adalah zat yang bersifat khusus 
(partikular).

 

Kita mulai dari esensi yang bersifat umum, pembicaran yang merujuk kepada 
hal-hal yang bersifat  universal atau umum lebih banyak dijumpai diranah 
ilmiah, dan seyogyanya memang digunakan untuk pembicaraan-pembicaraan yang 
bersifat ilmiah dan logis. 

 

Misalnya, Apa yang dimaksud dengan lingkaran?

Misalnya, Apa yang dimaksud dengan kehidupan?

Misalnya, Apa yang dimaksud dengan manusia?

Misalnya, Apa yang dimaksud dengan segitiga?

Misalnya, Apa yang dimaksud dengan gunung? Dst.

 

Pertanyaan-pertanyaan seperti diatas disebut sebagai pertanyaan universal, 
karena yang dimaksud dari sipenanya adalah tentang esensi dari masing-masing 
hal. Yang mana kemudian akan menghasilkan kesimpulan umum berupa :

 

Lingkaran itu adalah.

Kehidupan itu adalah.

Manusia itu adalah.

Segitiga itu adalah..

Gunung itu adalah..dst.

 

Pengertian umum yang dihasilkan dari pertanyaan tersebut akan menjadi acuan 
standar karena bisa digunakan dimana saja dan oleh siapa saja secara umum 
bahkan tanpa batas. Sehingga ketika orang bertanya apakah yang dimaksud dengan 
lingkaran maka sipenanya akan mendapatkan jawaban yang sama dari semua orang 
yang menjawab tanpa memandang perbedaan ras, negara, budaya dan agama sehingga 
terjaga independensi hakikat (esensi) dari perkara yang ditanyakan.

 

Sekarang ke esensi yang bersifat khusus. Pembicaraan yang bersinggungan dengan 
perihal-perihal khusus biasanya ditujukan kepada nama sesuatu dengan menunjuk  
kepada benda/hal yang bersangkutan. Dan pembicaraan mengenai masalah ini 
umumnya ditemukan dalam kesehari-harian kita, dan memang seyogyanya pembicaraan 
mengenai sifat-sifat khusus ini digunakan dalam pembicaraan non ilmiah.

 

Misalnya, ketika kita bercerita dengan tetangga perihal  Hasan anaknya pak 
Husin.  Kata 'Hasan' dan 'Pak Husin' adalah 'esensi khusus' tentang orang yang 
bernama Hasan sebagai Anaknya Pak Husin. Esensi khusus disitu berbicara tentang 
satu pribadi, yaitu Pribadi Hasan. 

 

Akan menjadi berbeda kalau kita bercerita kepada tetangga, bahwa nama Hasan 
adalah nama yang baik  untuk anak laki-laki. Pengertian kata 'Hasan' disana 
akan berubah makna menjadi esensi yang bersifat umum (universal) karena nama 
Hasan belum mengikat ke pribadi manapun.

 

Kasus ini persis seperti kasus ketika saya menemui diskusi yang sulit di 
yahoogroup yang membicarakan perbedaan penggunaan kata umum dan khusus terhadap 
satu objek. Misalnya kata 'berlari'.  Kata 'berlari' adalah satu kata yang 
bersifat umum, tapi jika dilekatkan kepada objek tertentu, Misalnya kucing itu 
pandai berlari maka maknanya akan berubah menjadi esensi khusus , yaitu esensi 
tentang seekor kucing.

 

Atau dilekatkan kepada objek lain, Misalnya Irwansyah itu berlari Kencang., 
maka pengertian umum dari kata 'berlari' akan berubah menjadi pengertian khusus 
tentang 'seseorang yang bernama Irwansyah' yang berlari kencang.

 

Membolak balik subjek dari kalimat yang akan dibicarakan seperti ini sering 
menjebak sipembicara kedalam diskusi yang berputar-putar tanpa arah jika kita 
tidak sempat memperhatikan bagaimana aturan penggunaan kata-kata khusus ataupun 
yang umum.

 

Pembolak-balikan bisa saja terjadi di kata ganti yang lainnya, misalnya bicara 
'Kucing'. Kucing adalah esensi universal., dimana-mana kucing ya kucing. Tapi 
kalau kita akan membicarakan tentang kucing mati, maka yang dimaksud 
sipembicara tentulah satu kucing, atau kucing tertentu yang sudah atau akan 
mati.  Dan penyebutan seperti itu akan berubah esensi kucing secara universal 
menjadi kucing yang khusus.

 

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah bisa esensi umum dikhususkan? Tentu bisa 
sebatas yang dikhususkan adalah objek yang sama. Misalnya kucing, kucing adalah 
esensi umum.dan bisa dikhususkan menjadi kucingnya pak budi, kucing itu, kucing 
mati, kucing itu bisa berlari dan lain-lain.

 

Kalau ditambahkan  Anjing, apakah kucing masih bisa dikhususkan? Dibandingkan? 
Atau disamakan?

 

Jawabannya TIDAK bisa jika kita masih berbicara tentang satu subjek khusus yang 
bernama kucing! Karena jika dibandingkan dengan subjek yang berbeda maka dia 
akan kehilangan esensi umumnya (universalnya) sebagai kucing.

 


[wanita-muslimah] TNI Siap Berperang di Ambalat

2009-06-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Ayo silahkan baku hantam, jangan hanya omonkosong gertak tikus 

http://tempointeraktif.com/hg/hukum/2009/06/01/brk,20090601-179076,id.html


TNI Siap Berperang di Ambalat

Senin, 01 Juni 2009 | 07:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Perairan Ambalat kembali bergolak. Setelah kapal 
perang Malaysia berkali-kali menerobos wilayah Indonesia, Tentara Nasional 
Indonesia bersiaga. Sejak Rabu lalu, TNI Angkatan Laut telah mengerahkan tujuh 
kapal bersenjata lengkap untuk berpatroli di perairan antara Sulawesi dan 
Kalimantan itu. 

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen mengatakan 
Indonesia siap bertempur untuk mencegah kapal milik Tentara Diraja Malaysia 
kembali memasuki perairan Indonesia. "Kami mengingatkan mereka bahwa Ambalat 
adalah perairan kita," kata Sagom saat dihubungi kemarin. 

TNI Angkatan Udara juga menyiapkan dua unit pesawat Boeing 737 dan satu unit 
Sukhoi 27/30 untuk beroperasi di perairan Ambalat. Komandan Pangkalan Udara 
Balikpapan Letnan Kolonel Agus Pandu Purnama mengatakan ketiga pesawat itu saat 
ini bersiaga di Makassar. 

Sabtu lalu, kapal Malaysia, KD Baung-3509, tepergok memasuki perairan Ambalat 
sejauh 7,3 mil. Sejam kemudian, kapal perang cepat itu diusir oleh KRI Untung 
Surapati-872, dibantu dua kapal perang lainnya. 

Sebelumnya, KRI Untung Surapati dan KRI Hasanuddin-366 mengusir KD Baung dari 
Ambalat. KRI Untung Surapati juga mengusir kapal Malaysia, KD YU-3508, yang 
memasuki perairan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, sejauh 12 mil. 

Tak hanya lewat laut, Malaysia juga menerabas wilayah Indonesia lewat udara. 
KRI Untung Surapati dan KRI Hasanuddin mendeteksi satu helikopter dan satu 
pesawat Beechcraft jenis intai maritim milik Malaysia memasuki wilayah udara 
Indonesia. 

Dalam catatan TNI, sejak Januari 2009, sedikitnya sembilan kali Malaysia 
menerobos wilayah Indonesia. Sejauh ini, kata Sagom, tak sekali pun terjadi 
kontak senjata. "Kalau TNI menembak, itu adalah keputusan politik negara," 
katanya. 

TNI berharap pemerintah Indonesia segera melakukan langkah-langkah diplomatik 
untuk menyelesaikan persoalan ini. "Supaya perbatasan kedua negara menjadi 
jelas," ujar Sagom. 

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan perundingan 
dengan Malaysia soal Blok Ambalat menemui kendala karena Malaysia tengah 
mengganti tim perundingnya. "Kami menunggu tim perunding baru," kata Faizasyah 
saat dihubungi kemarin. 

Menurut Faizasyah, pemerintah sudah 13 kali berunding dengan Malaysia soal 
Ambalat. Tapi, hingga putaran perundingan terakhir pada Mei tahun lalu, kedua 
negara belum bersepakat soal batas-batas negara di perairan itu. 
"Perundingannya tak mudah," ujar dia. 

ANTON SEPTIAN | FIRMAN HIDAYAT 


[Non-text portions of this message have been removed]