Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan

2009-06-21 Terurut Topik istiaji sutopo
As salaamu'alaikum wr. wb.



Benar sekali, penutupan aurat sangat tinggi nilainya dimata Allah swt.
bukan semata selembar kain tetapi adalah  pakaian taqwa  



Menanggapi bung Sembiring, justru malahan karena selembar kain masalah
ekonomi, kesehatan dan pendidikan akan selesai - karena Rahmat Allah
swt. Insya Allah akan turun dengan derasnya  Jangan diremehkan
hal-hal yang ghaib. Perhatikan Al Qur'an QS 002 Al Baqarah ayat 003 



Lihatlah bagaimana dosa pertama Adam as dan Hawa as adalah membuka
aurat, meskipun dikiaskan atas pelanggaran larangan memakan / mendekati
suatu pohon tertentu, sebagai semata-mata ujian Tuhannya, untuk
bagaimana manusia diuji menta'ati apapun tanpa syarat atau logika lagi,
tentang perintah dan larangan Allah swt. yang kita harus katakan 
super absolut  ...



Ingat Islam sudah ada semenjak Nabi Adam as. sehingga dengan tegas
dinyatakan hanya agama Islam satu-satunya agama yang diakui dan dirhai
Allah swt. Sehingga jilbab adalah penutup aurat - syarat mutlak bagi
wanita dan tidak ada alasan apapun lagi, meski dunia pada kenyatan
sekarang ini salah kaprah  diumpamakan  sudah melepas seluruh
auratnya ...








SYAITHAN
PENYEBAB KERUSAKAN BANYAK WANITA SEKARANG









Berhati-hatilah
manusia karena kita ditaqdirkan mewarisi kakek-nenek kita
Adam AS dan Hawa AS, dengan rapuhnya sifat kemauan yang kuat
dari nasihat-nasihat agama, nasihat-nasihat Al Qur’an,  apalagi
dimasa sekarang ini, untuk waspada pada bisikan Syaitan yang
tersembunyi. ... 










Syaitan
berbisik selalu  : 






 “ WAHAI
WANITA BUKALAH AURATMU, RAMBUTMU DAN TUBUH LAINMU SEBUKA-BUKANYA
NISCAYA INDAH RASANYA .









Menutup
aurat sudah harus diilhami manusia, karena pada saat  Adam
AS. dan Hawa AS. melakukan kesalahan fatal, karena ditipu
syaitan sehingga mereka membuka auratnya, ketika masih di
Surga.









Mari
kita perhatikan kisah Adam AS dan Hawa AS didalam ayat-ayat Al Qur’an
:









QS.
020   TAAHAA( 120 – 121 )






فَوَسْوَسَ
إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ
هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ
وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى   


فَأَكَلَا
مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا
وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن
وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ
فَغَوَى   


FA
WASWASA ILAIHI SYAIITHAANU QAALA YAA AADAMU HAL ADULLUKA ALAA 



SYAJARATIL
KHULDI WA MULKIL LAA YABLAA






FA
AKALAA MINHAA FABADAT LAHUMAA SAU AATUHUMAA WA THAFIQAA 


 YAKHSHIFAANI
ALAIHIMAA MIW WARAQIL JANNAH WA ‘ASHAA AADAMU RABBAHUU  



FAGHAWAA





Kemudian
Syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya ( Adam ) dengan
berkata : “ wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon Khuldi
dan kerajaan yang tidak akan binasa ?





Maka
keduanya ( Adam dan Hawa ) memakan dari buah pohon itu, lalu
nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya
menutupinya dengan daun-daun Surga dan durhakalah Adam kepada
Tuhan-nya dan sesatlah dia.













QS.
020   TAAHAA( 115 )










وَلَقَدْ
عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِيَ
وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْماً   

  WA
LAQAD ‘AHIDNAA ILAA AADAMA MIN QABLU FANASIYA WALAM NAJID LAHUU 



 ‘AZMAA





Dan
sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu,  maka ia lupa
dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.









Benar,
sifat yang turun temurun, yaitu tiada kemauan yang kuat untuk
senantiasa ingat kepada-Nya dan untuk senantiasa ta’at akan
aturan-aturannya, menyebabkan manusia sebagaimana Nabi Adam AS dan
istri beliau, membuat dosa manusia yang pertama kali, justru
yang amat sepele, tetapi fatal - yaitu : membuka aurat mereka.





Hal
ini yang banyak tidak disadari manusia sekarang – mereka
memasalahkan dosa-dosa yang besar seperti pembunuhan, perampokan,
perkosaan, korupsi, perselingkuhan, yang memang sangat keji. Namun
juga pelanggaran HAM, kritik pada pemerintahan dan hal-hal lain yang
sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Sedangkan yang berada
dihadapan mereka sendiri : para pembuka aurat – tidak
pernah dipermasalahkan, padahal dosa itu dilakukan mereka setiap
hari dari pagi sampai pagi esok harinya. Tutuplah aurat anda,
niscaya Rahmat Allah swt. akan turun bertubi-tubi di
negeri ini. Terutama bagi orang-orang yang merasa dirinya senantiasa
mengalami begitu banyak masalah, problem dan kesusahan. Hampir-hampir
tak ada ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan mereka. Kami yakin
akan hal itu terlebih bagi orang-orang kaya dan yang begitu kaya
hartanya di negeri yang makmur ini.





LALAILAH
SEBAGIAN BESAR WANITA
yang tidak didasari keyakinan Islam yang kuat untuk SENANTIASA
MENUTUP AURAT; atau
memang karena tidak pernah belajar agama dengan dengan benar, sesuai
tuntunan Rasulullah saw. ( Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ). Terlebih
lagi tidak pernah diajari ilmu sejarah dengan benar semasa
sekolahnya. Yaitu sejarah yang benar, dengan aturan-aturan Islam
nenek moyang kita semua : Nabi Adam AS. dan Siti   Hawa
AS. seperti 

[wanita-muslimah] Ecuador threatens to expel foreign oil

2009-06-21 Terurut Topik sunny
Refleksi : Apakah NKRI berani berbuat seperti Ekuador atau Venezuela?


http://www.theaustralian.news.com.au/business/story/0,28124,25667066-643,00.html

Ecuador threatens to expel foreign oil
June 21, 2009 

Article from:  Agence France-Presse 

Ecuador's president has threatened to expel foreign oil firms that launch legal 
challenges against his government.

Facing billions of dollars worth of legal claims for failure to complete 
contracts, Rafael Correa on Saturday issued a blunt warning to the firms. 

The policy is going to be: gentlemen if you bring legal cases against us, very 
well, but you will get out of the country,'' he said during a television and 
radio address. 

Ecuador faces claims totalling around $US13 billion ($A16.26 billion) before 
the World Bank's International Centre for Settlement of Investment Disputes 
(ICSID). 

Many of the claims come from foreign businesses, notably France's Perenco and 
from the United States, Occidental Petroleum and Burlington. 

I am not going to accept that foreigners come to this country to make claims 
against us while robbing us of our natural resources,'' Correa said. 

Earlier in June Ecuador's Congress called on the government to pull out of the 
ICSID. 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan

2009-06-21 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
mas istiaji saya mau nanya
apakah dosa pertama nabi adam dan ibu hawa adalah membuka aurat
ataukah memakan buah khuldi
lalu pada saat apa mereka berdua membuka aurat
apakah saat mereka sudah menikah atau belum?

wassalam,
--
wikan

2009/6/21 istiaji sutopo issut...@yahoo.com


 As salaamu'alaikum wr. wb.

 Benar sekali, penutupan aurat sangat tinggi nilainya dimata Allah swt.
 bukan semata selembar kain tetapi adalah  pakaian taqwa  

 Menanggapi bung Sembiring, justru malahan karena selembar kain masalah
 ekonomi, kesehatan dan pendidikan akan selesai - karena Rahmat Allah
 swt. Insya Allah akan turun dengan derasnya  Jangan diremehkan
 hal-hal yang ghaib. Perhatikan Al Qur'an QS 002 Al Baqarah ayat 003 

 Lihatlah bagaimana dosa pertama Adam as dan Hawa as adalah membuka
 aurat, meskipun dikiaskan atas pelanggaran larangan memakan / mendekati
 suatu pohon tertentu, sebagai semata-mata ujian Tuhannya, untuk
 bagaimana manusia diuji menta'ati apapun tanpa syarat atau logika lagi,
 tentang perintah dan larangan Allah swt. yang kita harus katakan 
 super absolut  ...


Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan

2009-06-21 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Wah kok tahu bahwa dosa pertama Adam dan Hawa adalah membuka aurat. Ada 
rujukannya atau hanya perkiraan? Apakah ketika itu Adam dan Hawa sudah 
mengenakan pakaian? Mohon pencerahan.
Kata orang Jawa Timur, nek mung khayal, akueeh
KM

Original Message
From: issut...@yahoo.com
Date: 21/06/2009 15:34 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: manmandir...@gmail.com, manmand...@yahoo.com
Subj: Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan

As salaamu'alaikum wr. wb.



Benar sekali, penutupan aurat sangat tinggi nilainya dimata Allah swt.
bukan semata selembar kain tetapi adalah  pakaian taqwa  



Menanggapi bung Sembiring, justru malahan karena selembar kain masalah
ekonomi, kesehatan dan pendidikan akan selesai - karena Rahmat Allah
swt. Insya Allah akan turun dengan derasnya  Jangan diremehkan
hal-hal yang ghaib. Perhatikan Al Qur'an QS 002 Al Baqarah ayat 003 




Lihatlah bagaimana dosa pertama Adam as dan Hawa as adalah membuka
aurat, meskipun dikiaskan atas pelanggaran larangan memakan / 
mendekati
suatu pohon tertentu, sebagai semata-mata ujian Tuhannya, untuk
bagaimana manusia diuji menta'ati apapun tanpa syarat atau logika 
lagi,
tentang perintah dan larangan Allah swt. yang kita harus katakan 
super absolut  ...



Ingat Islam sudah ada semenjak Nabi Adam as. sehingga dengan tegas
dinyatakan hanya agama Islam satu-satunya agama yang diakui dan dirhai
Allah swt. Sehingga jilbab adalah penutup aurat - syarat mutlak bagi
wanita dan tidak ada alasan apapun lagi, meski dunia pada kenyatan
sekarang ini salah kaprah  diumpamakan  sudah melepas seluruh
auratnya ...








SYAITHAN
PENYEBAB KERUSAKAN BANYAK WANITA SEKARANG









Berhati-hatilah
manusia karena kita ditaqdirkan mewarisi kakek-nenek kita
Adam AS dan Hawa AS, dengan rapuhnya sifat kemauan yang kuat
dari nasihat-nasihat agama, nasihat-nasihat Al Qur’an,  apalagi
dimasa sekarang ini, untuk waspada pada bisikan Syaitan yang
tersembunyi. ... 










Syaitan
berbisik selalu  : 






 “ WAHAI
WANITA BUKALAH AURATMU, RAMBUTMU DAN TUBUH LAINMU SEBUKA-BUKANYA
NISCAYA INDAH RASANYA .









Menutup
aurat sudah harus diilhami manusia, karena pada saat  Adam
AS. dan Hawa AS. melakukan kesalahan fatal, karena ditipu
syaitan sehingga mereka membuka auratnya, ketika masih di
Surga.









Mari
kita perhatikan kisah Adam AS dan Hawa AS didalam ayat-ayat Al Qur’an
:









QS.
020   TAAHAA( 120 – 121 )






فَوَسْوَسَ
إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ
هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ
وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى   


فَأَكَلَا
مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا
وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن
وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ
فَغَوَى   


FA
WASWASA ILAIHI SYAIITHAANU QAALA YAA AADAMU HAL ADULLUKA ALAA 



SYAJARATIL
KHULDI WA MULKIL LAA YABLAA






FA
AKALAA MINHAA FABADAT LAHUMAA SAU AATUHUMAA WA THAFIQAA 


 YAKHSHIFAANI
ALAIHIMAA MIW WARAQIL JANNAH WA ‘ASHAA AADAMU RABBAHUU  



FAGHAWAA





Kemudian
Syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya ( Adam ) dengan
berkata : “ wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon Khuldi
dan kerajaan yang tidak akan binasa ?





Maka
keduanya ( Adam dan Hawa ) memakan dari buah pohon itu, lalu
nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya
menutupinya dengan daun-daun Surga dan durhakalah Adam kepada
Tuhan-nya dan sesatlah dia.













QS.
020   TAAHAA( 115 )










وَلَقَدْ
عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِيَ
وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْماً   

  WA
LAQAD ‘AHIDNAA ILAA AADAMA MIN QABLU FANASIYA WALAM NAJID LAHUU 



 ‘AZMAA





Dan
sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu,  maka ia lupa
dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.









Benar,
sifat yang turun temurun, yaitu tiada kemauan yang kuat untuk
senantiasa ingat kepada-Nya dan untuk senantiasa ta’at akan
aturan-aturannya, menyebabkan manusia sebagaimana Nabi Adam AS dan
istri beliau, membuat dosa manusia yang pertama kali, justru
yang amat sepele, tetapi fatal - yaitu : membuka aurat mereka.





Hal
ini yang banyak tidak disadari manusia sekarang – mereka
memasalahkan dosa-dosa yang besar seperti pembunuhan, perampokan,
perkosaan, korupsi, perselingkuhan, yang memang sangat keji. Namun
juga pelanggaran HAM, kritik pada pemerintahan dan hal-hal lain yang
sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Sedangkan yang berada
dihadapan mereka sendiri : para pembuka aurat – tidak
pernah dipermasalahkan, padahal dosa itu dilakukan mereka setiap
hari dari pagi sampai pagi esok harinya. Tutuplah aurat anda,
niscaya Rahmat Allah swt. akan turun bertubi-tubi di
negeri ini. Terutama bagi orang-orang yang merasa dirinya senantiasa
mengalami begitu banyak masalah, problem dan kesusahan. Hampir-hampir
tak ada ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan mereka. Kami yakin
akan hal itu terlebih bagi orang-orang kaya dan yang begitu kaya
hartanya di negeri yang makmur ini.






[wanita-muslimah] Antara, 13/06/09 14:30 - Azyumardi: Suara Islam Cenderung Pilih JK-Wiranto

2009-06-21 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
ANTARA News Logo


Azyumardi: Suara Islam Cenderung Pilih JK-Wiranto



Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Azyumardi Azra memperkirakan, 80
persen suara Islam akan cenderung memilih pasangan Jusuf Kalla-Wiranto
karena pimpinan organisasi Massa (Ormas) Islam mengarahkan pengikutnya
kepada pasangan ini.

Sejauh yang saya lihat, pimpinan Ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU)
dan Muhammadiyahsecara implisit dan eksplisit sudah mengarahkan warganya
pada Jusuf Kalla, kata Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah itu, Sabtu.

Azyumardi memprediksi, suara Islam akan utuh masuk ke JK-Win karena pada
Pemilu 2009 hanya Jusuf Kalla yang merepresentasikan figur Islam dan
memiliki kedekatan dengan Ormas Islam.

Berbeda dengan Pemilu 2004, suara Islam terpecah-pecah karena banyaknya
figur Islam yang bertarung yakni Hasyim Muzadi (NU), Salahuddin Wahid (NU),
Hamzah Haz (NU), Amien Rais (Muhammadiyah), dan Jusuf Kalla (NU), sementara
pada Pemilu 2009, hanya JK yang mewakili figur Islam, katanya.

Menurut dia, ada tiga faktor yang menyebabkan suara warga pemeluk Islam
memilih Jusuf Kalla.

Pertama hubungan biologis dan historis antara Kalla dengan NU dan
Muhammadiyah, kedua Ormas Islam melihat istri JK-Wiranto lebih Islami karena
memakai jilbab, dan ketiga hubungan khusus antara Ormas Islam dengan Kalla
selama ini.

Kalla memiliki hubungan biologis dan historis dengan NU-Muhammadiyah karena
dia adalah pengurus NU, katanya.

Sementara, ibu dan istrinya adalah warga Muhammadiyah, selain itu Kalla pun
aktif dalam organisasi KAHMI dan HMI, dan merupakan ketua pengurus masjid di
Makassar.

Dari isu istri shaleha, kata Azyumardi, JK-Wiranto juga punya nilai lebih
karena istri-istri mereka itu mengenakan jilbab. 

Warga muhammadiyah dan kaum nahdliyin di desa-desa tidak mengerti istilah
`neolib` karena istilah tersebut tidak populer di kampung-kampung. Yang
mereka lihat dan disebarkan saat ini isu istri shaleha. Karena berjilbab,
istri JK-Wiranto dipandang shaleha, kata Azyumardi.

Di samping itu, para pimpinan partai Islam seperti PKS, PPP, PBB, dan PAN
melihat isu jilbab sebagai hal yang serius.

Saya pernah ketemu dengan pimpinan PKS dan sejumlah partai Islam di daerah,
mereka mengatakan tidak bisa mengingkari faktor jilbab dalam pertimbangan
memilih. Jadi kalau saya lihat, koalisi itu hanya terjadi pada tingkat elite
partai, namun tidak pada pendukung di tingkat bawah, jelasnya.

Tentang hubungan khusus Kalla dengan Ormas Islam, Azyumardi Azra mengatakan,
sejak Kalla menjadi Menko Kesra, dia sudah punya kedekatan dengan Ormas
Islam.

JK sering memberikan bantuan biaya operasional bagi Ormas Islam. Bahkan
zakat perusahaannya juga diberikan untuk operasional Ormas Islam, kata
Azyumardi.

Selama ini, pimpinan Ormas Islam mengakui bahwa Kalla merupakan tokoh yang
paling mudah diakses dan mau menampung aspirasi umat Islam.

Saya sering mendengar komentar dari tokoh-tokoh Islam, JK paling mudah
diakses ketika mereka menyampaikan kerisauan dan kegudahan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan Islam. Bahkan, untuk
berkomunikasi dengan JK cukup melalui SMS, langsung direspons, kata
Azyumardi.

Ketiga faktor inil membuat pimpinan Ormas Islam bergerak di bawah untuk
mengarahkan umatnya ke pasangan JK-Wiranto. Sementara pasangan lain seperti
Yudhoyono-Boediono, terlihat tidak berupaya melakukan operasi besar-besaran
untuk meraih dukungan suara Islam.

Ditanya sekitar berapa persen suara kelompok Islam ke JK-Wiranto, Azyumardi
Azra memperkirakan sekitar 80 persen, sisanya ke pasangan lain. (*)

COPYRIGHT C 2009 ANTARA

PubDate: 13/06/09 14:30






  --


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 
05:53:00


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Antara, /06/09 08:30 - Kalla Datang, Awas Jukung Pecah

2009-06-21 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
ANTARA News Logo


Kalla Datang, Awas Jukung Pecah



Denpasar (ANTARA News) - Awas jukung (perahu) pecah, awas jukung pecah,
teriak beberapa nelayan saat Calon Presiden M Jusuf Kalla tiba di pasar Ikan
Kedonganan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.

Kedatangan capres Jusuf Kalla dan Ny Mufidah Kalla di tempat pendaratan ikan
pantai Kedonganan, 20 km selatan Denpasar membuat ribuan nelayan berebut
ingin mendekat. 

Karena pantai penuh dengan jukung (perahu) nelayan yang sedang mendarat
membuat puluhan orang naik ke atas perahu tempel. 

Oih awas jukung pecah, jukung pecah, teriak seorang nelayan.

Kalla terlihat antusias mengeliling bibir pantai. Beberapa kali Jusuf Kalla
berhenti dan berdialog dengan nelayan.

Gimana tangkapan ikannya ?, kata Jusuf Kalla.

Sementara  itu,Ny Mufidah dengan seksama melihat ikan-ikan segar yang sedang
disortir.

Beberapa kali Jusuf Kalla dengan santai mengangkat ikan segar.

Ah ikan aku suka ini. Ikan mairo (teri), kata Kalla yang kemudian merogoh
uang disakunya untuk membeli ikan. Kalla membeli 20 kilo ikan teri.

Dengan santai Jusuf Kalla membayar sendiri  Rp 150 ribu dari saku celananya.

Ikan teri 20 kilogram tersebut akhirnya dibagi-bagikan kepada masyarakat
yang berada di sekelilingnya. Melihat Jusuf Kalla membagikan ikan kontan
warga bertepuk tangan.

Usai mengunjungi tempat pendaratan ikan Kedonganan Jusuf Kalla melanjutkan
perjalanan ke Semarang Jawa Tengah untuk kampanye dialogis di Gedung
Kridanggo. 

Kemudian ke Ngangkruk Pengging Banyudono Boyolali dan terakhir melakukan
kampanye terbuka di lapangan Kota Barat, Surakarta.(*)

COPYRIGHT C 2009 ANTARA

PubDate: 21/06/09 08:30





 


  --


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 
05:53:00


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Antara, 06/20/09 20:50 - Kalla: time for president from outside Java

2009-06-21 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
ANTARA News Logo


Kalla: time for president from outside Java



Jayapura, Papua (ANTARA News) - Presidential candidate Jusuf Kalla said here
on Saturday that it was time now for the country to have a president from
outside Java.

He said the presidential election on July 8 this year would be the momentum
for proving that all citizens had a right to become president.

Presidents must not always come from Java. It is time now for the nation to
make a change, he said before thousands of supporters in a campaign rally.

He reiterated that the JK (Jusuf Kalla)-Wiranto (Win) ticket was an
archipelagic pair. It is not impossible that a Papuan will be a presidenial
or vice presidential candidate later, he said.

He said the presidential election on July 8 would be an opportunity for a
man from outside Java to become a president. This is the time for a
president from the eastern region. Leaders are no longer determined upon
their birthplace but upon their capability and leadership, he said.

On the occasion Kalla who hails from South Sulawesi pledged he would release
the Papuans from isolation if he wins the presidential race and also
maintain harmony in the relationship among the people in the country by
promoting the welfare of all
people.

I will develop Trans-Papua road network that will connect regions in the
province that have so far been accessible only by plane. This is the time
for Papua to be free from isolation and poverty, he said.

Kalla in his campaign in Riau on Saturday also said that anyone, regardless
of whether he/she came from Java or outside Java could become a presidential
or a vice presidential candidate as long as he or she met the requirements.

Of the six Indonesian presidents so far only BJ Habibie was not from
Java.(*)

COPYRIGHT C 2009 ANTARA

PubDate: 06/20/09 20:50





 


  --


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 
05:53:00


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] The Jakarta Post Web Site, June 21, 2009 - JK-Wiranto popularity up almost 5 percent: Survey

2009-06-21 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
The Jakarta Post Web Site, June 21, 2009

 

JK-Wiranto popularity up almost 5 percent: Survey

 

The popularity of the Jusuf Kalla-Wiranto presidential ticket increased by
4.83 percent to 17.20 percent last week, up from

12.37 percent last month, a survey says.

 

The Policy and Development Strategy Research Center (Puskaptis) said Sunday
that its survey found that the popularity of the Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono pair and the Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto duo
had dropped by 5.24 percent from around 57 percent and 2.09 percent from 24
percent respectively.

 

Puskaptis executive director Husin Yazid said Kalla and Wiranto had improved
their popularity thanks to their ability to deliver the message of their
slogan, titled the faster the better, to the public.

 

SBY-Boediono and Megawati-Prawobo have yet to optimize their coalition
political machines, political observer Muhlizar said.

(hdt)

 


  --


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 
05:53:00


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik

2009-06-21 Terurut Topik jano ko
Wiwin :

Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza ..

---

janoko :

Sejauh yang saya tahu, bangsa Indonesia tidak mengenal debat - debat, yang 
dikenal oleh bangsa Indonesia adalah musyawarah.


Salam

-o0o-

--- On Fri, 19/6/09, Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com wrote:

From: Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, 19 June, 2009, 12:44 PM
















  
  Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza ..

Kurang seru :)

Tapi masih ada 2 sesi lagi, kita lihat dan lanjutkan saja :)



salam,

Wiwin

www.beautiful- online.blogspot. com

==



2009/6/19 sunny am...@tele2. se







 Jawa Pos

 [ Jum'at, 19 Juni 2009 ]



 Debat Antar Capres Kurang Menarik



 JAKARTA - Untuk sebuah tontonan, debat para capres yang tadi malam

 ditayangkan langsung tiga televisi swasta nasional kurang menarik alias

 membosankan. Selain penjelasan setiap capres terasa normatif, acara tersebut

 kurang mencerminkan debat. Acara itu lebih tepat disebut tanya jawab antara

 moderator yang dipercayakan kepada Rektor Universitas Paramadina Dr Anies

 Baswedan dan para kandidat.



 Ketiga capres tadi malam datang di studio Trans7, Jl Tendean, Jakarta

 Selatan. Sesuai nomor urut, mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo

 Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jusuf Kalla (JK). Mereka datang bersama anggota

 tim kampanye. Satu topik yang diangkat untuk menjadi bahan debat yang

 berlangsung 90 menit tersebut adalah: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan

 yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM.



 Di bidang hukum, khususnya pemberantasan korupsi, debat itu tidak

 memunculkan optimisme. Tidak terlihat harapan yang cerah dalam

 pemberantasan korupsi, kata Febri Diansyah, peneliti hukum Indonesian

 Corruption Watch (ICW). Hal itu tecermin dari tidak adanya terobosan jika

 pembahasan RUU Pengadilan Tipikor menemui jalan buntu. Malah, ada calon

 yang mencampuradukkan UU Tipikor dengan UU Pengadilan Tipikor, sambungnya.



 Dalam penilaian Febri, tidak ada satu capres pun yang menjelaskan adanya

 ancaman terhadap kinerja KPK jika pembahasan RUU Tipikor tidak kelar hingga

 Desember 2009. Begitu juga terkait masalah tindakan pencegahan, seperti

 pungli. Mereka malah bicara masalah moral. Itu sangat mengambang, katanya.



 Pendapat senada disampaikan Ketua Pusat Kajian Antikorupsi UGM Zainal

 Arifin Muchtar. Semuanya tidak menawarkan hal baru sehingga menunjukkan

 mereka pantas dipilih, ujarnya. Kata dia, jawaban yang meluncur dari ketiga

 capres relatif sama dan normatif.



 Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menilai kualitas debat perdana yang

 dipertontonkan ketiga capres itu masih di bawah standar. Ketiganya, ungkap

 dia, lebih banyak bicara visi, tapi miskin agenda. ''Ketiga capres lebih

 banyak mengajukan list daftar keinginan. Tapi, kurang mengelaborasi aspek

 teknis dan langkah konkret untuk mencapai good governance,' ' kata peneliti

 senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.



 Burhan juga menyesalkan, pertanyaan mengenai anggaran TNI dan alutsista,

 serta lumpur Lapindo yang tidak optimal dijelaskan oleh Megawati. Padahal,

 kedua pertanyaan itu bisa menjadi pintu masuk bagi Megawati untuk menembak

 kelemahan pemerintahan SBY dalam menangani kasus-kasus tersebut.



 ''Sayang, Megawati gagal memanfaatkan kesempatan emas itu untuk menunjukkan

 dirinya punya solusi jitu,'' kata Burhan. JK juga hampir sama. Seharusnya,

 tambah Burhan, JK bisa lebih agresif menjelaskan posisinya untuk membedakan

 dengan SBY. ''Padahal, untuk pertanyaan soal alutsista dan Lapindo jelas

 posisi SBY sangat defensif dan normatif,'' kata lulusan The Australian

 National University (ANU) itu.



 Pengamat politik dari Universitas Airlangga Hariyadi punya penilaian

 berbeda. Menurut dia, di antara ketiga capres yang tampil, SBY memiliki

 konsep yang lebih baik. Misalnya, bagaimana dia menyampaikan perlunya

 reformasi birokrasi untuk menciptakan good governance. ''Ini poin tersendiri

 bagi SBY. Konsepnya lebih jelas, lebih komprehensif, '' katanya.



 Meski materinya lebih baik, Hariyadi mencatat, ada beberapa kekurangan

 dalam penampilan SBY. Di antaranya, bicaranya terlalu normatif sehingga

 pemaparan visi tidak begitu detail.



 Berbeda halnya dengan Megawati, yang lebih menyentuh masalah-masalah di

 permukaan. Karena itu, konsep yang dia paparkan belum bisa diketahui secara

 jelas. ''Banyak yang artifisial atau semu. Misalnya, pengurusan KTP,''

 ucapnya.



 Begitu juga, Jusuf Kalla (JK). Dalam debat capres tersebut, posisi ketua

 umum Partai Golkar itu bisa dibilang paling sulit. Paparan vi­sinya kurang

 jelas. ''Visinya tidak jelas. Bahkan, terkesan mbulet. Ha­nya, Pak JK lebih

 bagus pada pe­negakan HAM. Bagaimana dia berjanji akan menuntaskan

 permasalahan HAM,'' terang Hariyadi.




Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik

2009-06-21 Terurut Topik Dwi Soegardi
Iya bener tidak ada itu debate.
Bahkan bangsa Indonesia dulunya tidak kenal apa itu president.
Harusnya cukup raja, sultan, kalipatullah sayyidin panatagama,
yang memimpin negeri ini, tidak lewat pemilihan, tapi dari garis
keturunan, atau menang perang bukan menang debat, atau diangkat oleh
kumpeni.



On 6/21/09, jano ko ko_j...@yahoo.com wrote:
 Wiwin :

 Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza ..

 ---

 janoko :

 Sejauh yang saya tahu, bangsa Indonesia tidak mengenal debat - debat, yang
 dikenal oleh bangsa Indonesia adalah musyawarah.


 Salam

 -o0o-

 --- On Fri, 19/6/09, Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com wrote:

 From: Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Friday, 19 June, 2009, 12:44 PM

















   Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza
 ..

 Kurang seru :)

 Tapi masih ada 2 sesi lagi, kita lihat dan lanjutkan saja :)



 salam,

 Wiwin

 www.beautiful- online.blogspot. com

 ==



 2009/6/19 sunny am...@tele2. se







 Jawa Pos

 [ Jum'at, 19 Juni 2009 ]



 Debat Antar Capres Kurang Menarik



 JAKARTA - Untuk sebuah tontonan, debat para capres yang tadi malam

 ditayangkan langsung tiga televisi swasta nasional kurang menarik alias

 membosankan. Selain penjelasan setiap capres terasa normatif, acara
 tersebut

 kurang mencerminkan debat. Acara itu lebih tepat disebut tanya jawab
 antara

 moderator yang dipercayakan kepada Rektor Universitas Paramadina Dr Anies

 Baswedan dan para kandidat.



 Ketiga capres tadi malam datang di studio Trans7, Jl Tendean, Jakarta

 Selatan. Sesuai nomor urut, mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo

 Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jusuf Kalla (JK). Mereka datang bersama
 anggota

 tim kampanye. Satu topik yang diangkat untuk menjadi bahan debat yang

 berlangsung 90 menit tersebut adalah: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan

 yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM.



 Di bidang hukum, khususnya pemberantasan korupsi, debat itu tidak

 memunculkan optimisme. Tidak terlihat harapan yang cerah dalam

 pemberantasan korupsi, kata Febri Diansyah, peneliti hukum Indonesian

 Corruption Watch (ICW). Hal itu tecermin dari tidak adanya terobosan jika

 pembahasan RUU Pengadilan Tipikor menemui jalan buntu. Malah, ada calon

 yang mencampuradukkan UU Tipikor dengan UU Pengadilan Tipikor,
 sambungnya.



 Dalam penilaian Febri, tidak ada satu capres pun yang menjelaskan adanya

 ancaman terhadap kinerja KPK jika pembahasan RUU Tipikor tidak kelar
 hingga

 Desember 2009. Begitu juga terkait masalah tindakan pencegahan, seperti

 pungli. Mereka malah bicara masalah moral. Itu sangat mengambang,
 katanya.



 Pendapat senada disampaikan Ketua Pusat Kajian Antikorupsi UGM Zainal

 Arifin Muchtar. Semuanya tidak menawarkan hal baru sehingga menunjukkan

 mereka pantas dipilih, ujarnya. Kata dia, jawaban yang meluncur dari
 ketiga

 capres relatif sama dan normatif.



 Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menilai kualitas debat perdana yang

 dipertontonkan ketiga capres itu masih di bawah standar. Ketiganya, ungkap

 dia, lebih banyak bicara visi, tapi miskin agenda. ''Ketiga capres lebih

 banyak mengajukan list daftar keinginan. Tapi, kurang mengelaborasi aspek

 teknis dan langkah konkret untuk mencapai good governance,' ' kata
 peneliti

 senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.



 Burhan juga menyesalkan, pertanyaan mengenai anggaran TNI dan alutsista,

 serta lumpur Lapindo yang tidak optimal dijelaskan oleh Megawati. Padahal,

 kedua pertanyaan itu bisa menjadi pintu masuk bagi Megawati untuk menembak

 kelemahan pemerintahan SBY dalam menangani kasus-kasus tersebut.



 ''Sayang, Megawati gagal memanfaatkan kesempatan emas itu untuk
 menunjukkan

 dirinya punya solusi jitu,'' kata Burhan. JK juga hampir sama. Seharusnya,

 tambah Burhan, JK bisa lebih agresif menjelaskan posisinya untuk
 membedakan

 dengan SBY. ''Padahal, untuk pertanyaan soal alutsista dan Lapindo jelas

 posisi SBY sangat defensif dan normatif,'' kata lulusan The Australian

 National University (ANU) itu.



 Pengamat politik dari Universitas Airlangga Hariyadi punya penilaian

 berbeda. Menurut dia, di antara ketiga capres yang tampil, SBY memiliki

 konsep yang lebih baik. Misalnya, bagaimana dia menyampaikan perlunya

 reformasi birokrasi untuk menciptakan good governance. ''Ini poin
 tersendiri

 bagi SBY. Konsepnya lebih jelas, lebih komprehensif, '' katanya.



 Meski materinya lebih baik, Hariyadi mencatat, ada beberapa kekurangan

 dalam penampilan SBY. Di antaranya, bicaranya terlalu normatif sehingga

 pemaparan visi tidak begitu detail.



 Berbeda halnya dengan Megawati, yang lebih menyentuh masalah-masalah di

 permukaan. Karena itu, konsep yang dia paparkan belum bisa diketahui
 secara

 jelas. ''Banyak yang artifisial atau semu. Misalnya, pengurusan KTP,''

 

[wanita-muslimah] Self-rule introduced in Greenland

2009-06-21 Terurut Topik sunny
Greenland menjadi negara merdeka.


http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/8111292.stm

Page last updated at 00:48 GMT, Sunday, 21 June 2009 01:48 UK


  Self-rule introduced in Greenland 
 
  
  The Arctic island of Greenland is assuming self-rule, in the latest step 
towards independence from Denmark. 

  The move follows a referendum on greater autonomy in November. It will 
see Greenland take a greater share of revenues from its natural resources. 

  The local government is taking control of the police and the courts. 
Greenlandic - or Kalaallisut - becomes the official language. 

  Denmark has the final say in defence and foreign-policy matters. 

  Copenhagen has ruled Greenland for three centuries. It granted the 
territory limited sovereignty in 1979. 

  But the new self-rule system takes the Arctic island and its 57,000 
inhabitants closer to independence. 

  Greenlanders - most of whom are native Inuit - will be treated as a 
separate people under international law. 


 
Greenland Prime Minister Kleist has promised to focus on social 
problems 
  Much of the oil, gas, gold and diamonds the island holds has been 
inaccessible because of the Arctic ice covering most of the land mass. 

  But US experts believe it will become easier to exploit the island's 
mineral wealth as global warming melts the ice sheets. 

  Independence advocates hope the expected increase in revenues from 
minerals will help fund a final breakaway from Copenhagen. 

  But analysts say any push for independence is likely to be put on the 
backburner by Greenland's new leftist government. 

  Newly elected Prime Minister Kuupik Kleist has vowed to concentrate on 
tackling big social problems, such as alcoholism, domestic violence and a high 
suicide rate. 

  Greenland currently relies heavily on subsidies from the Danish 
government - which provide 30% of its GDP. 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] TKI Ilegal Dicambuk dan Dipenjara Sebelum Diusir

2009-06-21 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Apakah  para capers  adalah  pembela  pahwalan devisa, ilegal 
maupun legal? 


http://www.antaranews.com/view/?i=1245559887c=NASs=NAK

TKI Ilegal Dicambuk dan Dipenjara Sebelum Diusir

Minggu, 21 Juni 2009 11:51 WIB | Peristiwa | Naker | Dibaca 330 kali
Tanjungpinang (ANTARA News) - Beberapa dari ratusan tenaga kerja Indonesia 
(TKI) ilegal yang kini diusir pemerintah Malaysia ke tanah air, menyatakan 
pernah dihukum cambuk.

Saya dicambuk dengan rotan dipenjara di Malaysia setelah diputuskan bersalah 
karena tidak ada dokumen yang lengkap sebagai tenaga kerja asing di negara 
tersebut, kata Doliboy (30), di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu. 

Doliboy, asal Flores, Nusa Tenggara Timur, dihukum selama empat bulan di 
Malaysia dan setelah menjalani masa hukuman, Jumat (19/6) dipulangkan bersama 
ratusan orang senasib melalui pelabuhan Pasir Gudang, Johor.

Ia pernah tiga tahun bekerja di Malaysia sebagai pemasang pipa saluran tinja 
dan mengaku diperlakukan tidak manusiawi selama berada dalam penjara. 

Saya sering mendapatkan perlakuan kasar, seperti diinjak-injak dan dicambuk 
satu kali, ujarnya.

Doliboy ditangkap karena kabur dari majikan saat bekerja. Dia kabur dari tempat 
kerja karena gajinya selalu dipotong setengahnya untuk biaya makan dan permit 
kerja.

Saya sudah tidak tahan karena diperlakukan tidak adil. Saya digaji 25 ringgit 
Malaysia per hari, atau sama dengan 600 ringgit Malaysia per bulan, namun itu 
belum dipotong biaya makan dan permit sebesar RM300/bulan, katanya.

Doliboy juga menceritakan nasib buruk yang dialami temannya. Teman sekamarnya 
di dalam ruangan penjara terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena jantung 
terganggu akibat sering dipukul oleh petugas penjara.

Kami tidak senang karena diperlakukan tidak manusiawi, katanya.

Dia mengatakan, hukuman cambuk dapat diganti dengan penjara. Satu kali dihukum 
cambuk sama seperti dihukum penjara selama empat bulan.

Kadang-kadang sudah dihukum cambuk pun tetap dipenjara empat bulan baru dapat 
pulang ke tanah air, ujarnya.

Selain Doliboy, TKI asal Belu Nusa Tenggara Timur, Robertus Nana (18) juga 
mendapat perlakuan sama dipenjara di Malaysia.

Saya dicambuk sekali di penjara, karena saya bekerja tanpa surat-surat resmi, 
katanya.

Kedua TKI itu diusir Pemerintah Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Sri 
Bintan Pura Tanjungpinang ini bersama 137 TKI bermasalah lainnya.

Sejak Januari 2009 hingga sekarang, total TKI bermasalah yang diusir Pemerintah 
Malaysia ke Indonesia melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang berjumlah 
17.015 orang. (*)
COPYRIGHT © 2009


Baca Juga
  a.. Pengamat : Penghentian Arus TKI Terkesan Tanda Kehabisan Akal 
  b.. Malaysia Usir 16.727 TKI Ilegal Tahun Ini 
  c.. Antin Suprihatin, TKW Asal Bandung Tewas Terbakar di Riyadh 
  d.. Majikan Siti Hajar Tolak Semua Dakwaan 
  e.. Pengiriman TKI Jatim ke Malaysia Tetap Berjalan


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ex-Zambian Leader's High Life Awaits a Verdict

2009-06-21 Terurut Topik sunny
Refleksi : Mantan  presiden Zambia korupsi dihadapkan ke pengadilan,  tetapi di 
NKRI  bila presidennya korupsi dilindungi oleh para penerusnya dengan  
berkaok-kaok untuk membangun perekonomian rakyat.  


http://www.nytimes.com/2009/06/22/world/africa/22zambia.html?_r=1ref=global-home


Ex-Zambian Leader's High Life Awaits a Verdict 

 
Mariella Furrer for The New York Times
Frederick Chiluba, the former president of Zambia, was greeted as he arrived at 
a court in Lusaka in May for a hearing on charges of corruption. 

By CELIA W. DUGGER
Published: June 21, 2009 
LUSAKA, Zambia - As the gleaming black Mercedes-Benz pulled up to the 
courthouse, an aide rushed to the passenger door, bowed deeply and then 
ceremoniously opened it. A foot, finely shod in a dove-gray shoe, appeared, 
followed by the rest of the man, Frederick Chiluba.

For a decade, he was president of Zambia. Now, more than seven years after he 
left office, a court is deciding whether he stole from his impoverished people. 
A verdict is to be announced July 20.

As common thieves and drug peddlers milled about, Mr. Chiluba strode through 
the corridors to his hearing, shaking hands, smiling magnanimously, throwing an 
arm around a co-defendant to chuckle over a private joke. Amid men in dingy 
shirts and worn trousers, he was impeccably dressed in a double-breasted 
charcoal suit, with a red silk handkerchief peeking from his breast pocket and 
a gold, diamond-studded watch glinting at his wrist.

But once he was in the dock, his jovial demeanor evaporated. In the thin, 
sickly light that filtered in from narrow windows one recent morning, Mr. 
Chiluba replied somberly when the magistrate asked why his lawyers had failed 
to present a written summation on time.

I wasn't aware, your honor, until today that the submissions are not made, he 
said.

Mr. Chiluba is a rarity in Africa, a Big Man brought low by corruption charges. 
He says he has done nothing illegal, but his many critics say his fall was 
brought on by the usual sins of the powerful - greed, vanity and pride - and a 
major tactical blunder: he underestimated the man he hand-picked in 2001 to 
succeed him as president, the plodding, diligent lawyer Levy Mwanawasa.

Mr. Mwanawasa died last year after an illness. But his pursuit of Mr. Chiluba 
outlived him.

Chiluba called himself the political engineer and he believed Mwanawasa would 
be his puppet, said Mark Chona, who was appointed by Mr. Mwanawasa to lead a 
task force to investigate abuses of the Chiluba era. But he misread Mwanawasa. 
For us, it was divine providence.

Even as Mr. Chiluba awaited his judgment, his wife, Regina, was convicted on 
corruption charges in March and sentenced to three and a half years in prison. 

Mr. Chiluba already faced a London civil court judgment in 2007 in a case 
brought by Zambia's attorney general. He is still contesting the payment of 
damages.

In that case, Justice Peter Smith of the High Court ruled that the former 
president owed Britain $57 million for, among other things, expenditures from a 
secret intelligence agency bank account in London that was set up primarily to 
steal government money.

He should be ashamed, Sir Peter wrote.

The judge concluded that though Mr. Chiluba had a salary of only about $10,000 
a year during his decade in office, he spent more than $500,000 in a single 
shop, Boutique Basile, in Geneva.

The president (unlike the emperor) needs to be clothed, Sir Peter archly 
noted in his judgment.

The shop owner, Antonio Basile, testified last year that payment for the 
clothes sometimes arrived in suitcases stuffed with cash.

The goods are now stored in battered metal trunks by Zambia's anticorruption 
task force. There are piles of designer suits, monogrammed dress shirts and 
elegant ties, silk pajamas and dressing gowns.

But most remarkable are more than 100 pairs of size 6 shoes, many affixed with 
Mr. Chiluba's initials in brass. He is just a little over five feet tall, and 
each pair has heels close to two inches high. They are a riot of color and 
texture: jade-green lizard skin and burgundy suede, cream-colored ostrich and 
lustrous red silk.

As his second term drew to a close, Mr. Chiluba claimed that a popular clamor 
had arisen for him to stay in office. A third term would have required amending 
the Constitution. But by then, Mr. Chiluba, a former trade union leader elected 
as a reformer, led a government renowned for corruption. Civic groups and 
churches organized to stop him, and succeeded.

Not long after he withdrew from contention, The Post, an independent newspaper, 
quoted a member of Parliament as saying that Mr. Chiluba was a thief. The state 
pressed charges of criminal libel against The Post's editor and the politician.

The legal maneuver backfired. Mutembo Nchito, the brash young lawyer 
representing The Post pro bono, effectively put Mr. Chiluba's integrity on 
trial. He won access to records of the intelligence agency bank 

[wanita-muslimah] Antara Sex Trafficking, Pelacuran dan Poligami

2009-06-21 Terurut Topik Dwi Soegardi
Tulisan di situs altmuslimah menyoroti kasus dengan pola yang banyak terjadi:
- gadis usia muda diculik,
- dijadikan istri muda,
- disiksa fisik,
- dipekerjakan sebagai pelacur oleh mucikari yang 'suami'nya.

Penulis menghimbau perlunya dialog di dunia Islam mengenai makna dan
aturan pernikahan,
sehingga tidak menjadi kamuflase penindasan kaum perempuan.



http://www.altmuslimah.com/a/b/a/connections_between_sex_trafficking_prostitution_and_polygamy/

From the Altmuslimah sex-trafficking series
Connections between sex trafficking, prostitution and polygamy

By Uzma Mariam Ahmed, June 20, 2009

One of the primary reasons why Islam was revealed was to guarantee and
clarify the important basic rights of women, and particularly their
rights with regards to marriage, divorce, alimony, custody and related
issues. We should not allow horrors such as sex trafficking,
prostitution, and other sexually exploitative unions to hide within
the guise of Islamic marriages.

Sex trafficking and prostitution are not unique to Muslim people or to
Muslim countries. They are, however, harder to identify when they take
shelter within the confines of Islamic marriages. In religions that
only recognize monogamous marriages, it is easier to take the first
step of categorizing a relationship as deviating from a real marriage.
In Islam, however, both monogamous and polygamous marriages are
considered legitimate, and Muslims from different parts of the world
and from varying schools of Islamic thought have created forms of
purported marriages that, in some instances, seem difficult to
distinguish from prostitution. Furthermore, because some Muslims find
room for debate about the rules governing marriage, as well as
divorce, alimony, custody, and child support issues, there is a
potential for the creation of suspect relationships labeled as
marriages.

Even a cursory survey of practices existing within the guise of
Islamic marriages reveals that the boundaries of legitimate marital
unions have been expanded to hide within their folds all manner of
exploitative relationships. These include associations which are, in
fact, sex trafficking and prostitution; one partner is either forcibly
used for sex or is compensated through some monetary benefit.

These relationships range from those that are relatively easy to
categorize as truly exploitative to those that appear to be legitimate
polygamous unions, but do not conform to the Islamic requirements of a
polygamous marriage. Though they exist on a wide spectrum, these
relationships share commonalities. The most fundamental is that these
unions deviate from the Qur'anic rules for both monogamous and
polygamous marriages. They are also generally solemnized and
consummated privately, their existence hidden from public view. The
Prophet was known to have said, “What distinguishes the lawful from
the unlawful was the drum and shouts of the nikah [marriage day].”
Because these relationships are hidden from society, they also all
involve situations where the Islamic rights of monetary support for
spouses and children are denied.

The relationships easiest to recognize as pure sexual exploitation are
those that involve sex trafficking, a form of sexual slavery. One
famous instance was brought to light by Nicholas Kristoff of The New
York Times, who in 2006 covered the story of Aisha Parveen, a 20 year
old Pakistani woman who was kidnapped and forced into prostitution as
a 14 year old. Mian Sher, the man who kidnapped her and acted as her
pimp, kept her as his youngest wife. During her six years as his
slave, he beat her daily and sexually tortured her. Parveen finally
managed to escape with the help of a man who was in the house doing
repairs, and the two fell in love and married after their escape. Mian
Sher was enraged, and he brought a case against Parveen for adultery,
based on the legal argument that Parveen was his wife and had
unlawfully fled with a lover. His plan was to then bail her out and
take her back to the brothel.

Nicholas Kristoff began covering Parveen’s story while she was waiting
for a verdict from the court, and the Pakistani and international
press picked up on Parveen’s story. The publicity led to the court
dismissing the case, allowing Parveen to permanently escape from Mian
Sher. The fact that Mian Sher felt emboldened enough to pursue legal
avenues to recover his sexual slave, based on this fictionalized
marriage, indicates the grievous state of the law with regards to
women’s rights in Pakistan. It also indicates that corruption and
relaxed standards allow men to practice putative polygamous marriages
and engage in terrible crimes, such as trafficking, under their guise.
When Kristoff asked renowned Pakistani human rights attorney Asma
Jahangir about Parveen’s case, Jahangir explained that she was
completely unsurprised about Parveen’s situation, because it happens
all the time in Pakistan.

While this instance is clearly sex trafficking hiding within 

[wanita-muslimah] Mempertanyakan kredibilitas Pemimpin Tertinggi Iran

2009-06-21 Terurut Topik O-V-I-C
Salam dan Shalawat

Agaknya masyarakat Iran (baca : oposisi MAN) kian habis kesabarannya...setelah 
Pilpres yang di tenggarai curang, dimana ada 646 kasus gugatan yang dilayangkan 
fihak oposisi kepada  Dewan  Pelindung ( bayangkan pileg Indonesia hanya 63 
kasus gugatan di MK ), sebelumnya juga pemerintah memblokir situs facebook yang 
banyak digunakan kelompok oposisi, kini seruan Pemimpin Tertinggi Iran itu pun 
tak lagi digubris. 

Mengapa hal itu terjadilebih dikarenakan oposisi tidak mendapat kesempatan 
politik yang sama dengan fihak Ahmadinejad. Faktor lain seperti komunikasi 
agitatif Ahmadinejad yang menuduh keluarga Ayatollah Rafsanjani melakukan 
korupsi, menuduh istri Mousavi tidak layak mendapat status sebagai guru besar 
turut mengkristalkan perlawanan terhadap Ahmadinejad. Juga permintaan Ayatollah 
Rafsanjani yang menjabat sebagai Ketua Dewan Ahli negara agar Wali Fakih 
menegur Ahmadinejad atas tuduhan2 tanpa bukti, juga media pemerintah yang tidak 
menyediakan waktu bagi oposisi untuk mengkampanyekan diri, membuat oposisi 
merasa ada perselingkuhan politik antara Wali Fakih, Ahmadinejad dan media.

Saya kira wajar perlawanan oposisi mencapai derajat hidup-mati seperti ini. 
Wali Fakih sepertinya tidak memahami psikologis politik rakyatnya. Dengan 
wewenang yang begitu besar diberikan kepadanya (walau posisi WF juga bisa 
dievaluasi oleh Dewan Ahli), dimana ia dapat melakukan apa saja terkait dengan 
kebijakan dan situasi di negerinya, juga dukungan Tentara Revolusi dan Milisi 
Basiji yang tunduk kepada perintahnya, maka sebenarnya ia tidak pantas 
mendukung salah satu calon presiden. Karena bagaimanapun wewenang yang ia 
miliki, mengakomodasi tuntutan-tuntutan rakyatnya untuk ia menjadi bapak bangsa 
yang berdiri sama dihadapan para capres adalah langkah yang bijak...

Ada beberapa teori tentang iniyang paling kuat adalah terjadinya 'clash of 
titans'...duel antara para pemimpin tertinggi Iran. Ayatollah Rafsanjani dan 
Ayatollah Khamenei sesungguhnya adalah dua figur yang sedang bertarung. Dua 
aktor pendiri Revolusi Iran ini sedang mengalami masa paceklik kemesraan. Ini 
sebenarnya terjadi sejak Ahmadinejad menang di pemilu presiden pertama yang 
mengalahkan Rafsanjani. Sejak itu Rafsanjai mengggalang kekuatan dengan Ahmad 
Khatami, mantan Presiden Iran dan terus menunjukkan ketidaksenangan mereka atas 
langkah2 politik Ahmadinejad. Diperkirakan Ayatollah Khamenei tidak senang 
dengan manuver2 politik Ayatollah Rafsanjani, sehingga secara terang-terangan 
mengambil sikap sebagai pendukung Ahmadinejad. Awalnya Rafsanjani enjoy saja 
dengan konstelasi politik ini...tapi sikap diam Khamenei terhadap permintaan2 
Rafsanjani menyangkut statemen2 Ahmadinejad itu lah yang mendorong Rafsanjani 
akhir nya mengambil posisi head by
 head dengan Khemenei.

'Clash of Titan'...ya ini adalah perang antar dua pemimpin besar. Kubu 
konservatif dan kubu moderat. Banyak perbedaannya...tapi persamaannya justru 
lebih mengerikan efeknyayaitu kedua nya memiliki karakter tidak mau 
menyerah dan siap mati untuk kehormatan. Kalau Khamenei memiliki peluru-peluru 
tajam Tentara Revolusi dan Milisi Basiji yang siap mengoyak tubuh para 
pendukung Rafsanaji, maka Rafsanjai memiliki massa militan yang siap meledakkan 
Iran dengan darah-darah mereka. Posisi nya menjadi genting, karena begitu 
Teheran menjadi 'killing fileds' oleh Tentara Revolusi, maka tidak akan yang 
mampu menghentikannya...karena pendukung Rafsanjani siap untuk di bantai...jika 
itu terjadi, maka kehancuran bagi Iran dan kehancuran bagi Revolusi

mungkin sekarang saatnya...mereka saling berembuk, menghilangkan egonya. tapi 
itu mustahil terjadi jika Pemimpin Tertinggi Iran tidak mengakomodir tuntutan2 
oposisi..

Taufikurrahman Ginting
Pengamat Politik Iran

nb : 

Wali Fakih adalah sebutan bagi pemimpin tertinggi Iran yang dijabat Ayatollah 
Khamenei, dimana beliau diangkat oleh Dewan Pelindung Revolusi yang diketuai 
oleh Ayatollah Rafsanjani.

Tulisan ini sedang diusulkan untuk dimuat di koran daerah dan koran nasional.



  Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Wajah Tumini Hilang Akibat Penyakit Aneh

2009-06-21 Terurut Topik sunny
RksiPyogenes 
Refleksi : Mungkin bukan penyakit baru nan aneh  yang diderita oleh pasien ini, 
sebab sudah ketahui dalam dunia medis yaitu disebabkan oleh bakteria pemakan 
daging yang namanya Streptococcus Pyogenes. Pada stadium permulaan  bila 
diketahui bisa diobti dengan antibiotika dan juga dioperasi,  dipotong buang 
bahagian yang sudah termakan oleh bakteria.


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/06/21/18351825/wajah.tumini.hilang.akibat.penyakit.aneh


Wajah Tumini Hilang Akibat Penyakit Aneh

  
SURYA/SUDARMAWAN
Wajah Tumini hilang karena penyakit aneh.
/Minggu, 21 Juni 2009 | 18:35 WIB
MADIUN, KOMPAS.com - Tumini (54), warga Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, 
Kabupaten Madiun, Jatim, selama puluhan tahun menderita penyakit aneh. 

Suami Tumini, Marto (65), Minggu (21/6), mengatakan, akibat penyakit aneh 
tersebut, sebagian wajah Tumini telah hilang dan berlubang. Bagian kedua 
matanya, hidung, dan bibir hilang. Yang tersisa hanya tinggal dagu dan kening 
saja. 

Selama bertahun-tahun, penyakit tersebut terus menggerogoti bagian wajah istri 
saya. Satu per satu bagian wajah Tumini rusak akibat penyakit tersebut. Karena 
tidak ada mata maka ia tidak dapat melihat. Demikian juga tidak dapat 
berbicara, karena bibir dan jaringan pendukungnya lainnya sudah tidak 
sempurna, ujarnya. 

Menurut dia, penyakit aneh tersebut telah menyerang istrinya selama hampir 30 
tahun lebih. Namun, karena keajaiban Tuhan, Tumini bisa bertahan meski jaringan 
hidung untuk bernafasnya juga tidak sempurna akibat penyakit tersebut. Bahkan 
kesadaran dan indera pendenagaran Tumini juga masih bagus. 

Marto bercerita, penyakit tersebut menyerang saat istrinya masih berusia 20 
tahunan. Awalnya hanya berupa sebuah bintil menyerupai jerawat di hidung 
Tumini. Namun, lama kelamaan semakin membesar, berasa panas dan gatal. 

Waktu itu sudah pernah diperiksakan ke rumah sakit. Bahkan, istri saya juga 
sempat dirawat di Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya. Selama tiga bulan dirawat di 
sana, istri saya tidak sembuh-sembuh. Karena alasan tidak ada biaya, akhirnya 
saya bawa pulang. Dokter bilang penyakit istri saya adalah kanker, kata Marto 
yang kesehariannya hanya seorang butuh tani. 

Setelah dirawat di Surabaya, Tumini juga sempat dirawat di Rumah sakit dr. 
Sudono Madiun. Namun sama saja, tidak membuahkan hasil dan akhirnya memilih 
untuk dirawat di rumah saja. Seiring dengan itu, jerawat Tumini semakin 
membesar. 

Bahkan, selain membesar, penyakit jerawat tersebut juga membuat beberapa bagian 
anatomi wajah Tumini rusak, mengelupas, dan akhirnya lepas. Kini yang tersisa 
wajah Tumini mengalami lubang selebar 10-15 cm dan sedalam 7-10 cm. 

Kini, obat untuk istri saya hanya mengandalkan obat ramuan sendiri dari bahan 
utama tembakau untuk mengusir lalat yang kerap mengerubungi. Meski dapat 
berjalan, namun ia membutuhkan tuntunan karena tidak dapat melihat lagi. Selain 
itu, ia juga menggunakan kerudung untuk menutupi lubang di wajahnya, kata 
Marto menerangkan. 

Kesehariannya, selain tinggal bersama suaminya, Tumini juga ditemani oleh anak 
semata wayangnya, Wasirindra (34) yang belum berkeluarga. Tumini banyak 
mengurung diri di dalam kamar dan menghindar dari keadaan di sekitarnya. 

Ibu banyak mengurung di dalam kamar. Kadang ia bergumam tidak kuat menahan 
sakit di tubuhnya. Malahan, akhir-akhir ini ibu sering berkeiginan untuk 
mengakhiri hidupnya, kata Wasirindra sedih. 

Keluarga hanya berusaha untuk menjaga kondisi kejiwaan Tumini, dan berharap ada 
uluran tangan dari tetangga dan pemerintah daerah setempat. Karena untuk biaya 
pengobatan, keluarga Tumini sudah tidak mampu lagi melakukannya. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Tulus Purnomo, 
mengaku jika Pemerintah Kabupaten Madiun sudah pernah memberikan tindakan 
medis. Namun, penderita menolak untuk dibawa ke rumah sakit. 

Dinkes Kabupaten Madiun sudah pernah memberikan penanganan terhadap Tumini. 
Namun, waktu itu yang bersangkutan menolak untuk dibawa ke rumah sakit dengan 
alasan sudah pasrah, katanya.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Iran's Mousavi urges more protests

2009-06-21 Terurut Topik sunny
http://english.aljazeera.net/news/middleeast/2009/06/200962212658772171.html

Monday, June 22, 2009 
06:40 Mecca time, 03:40 GMT 


  Iran's Mousavi urges more protests 
 
 
 
  Thousands have defied an ultimatum from Iran's supreme leader 
for an end to protests [AFP] 

   
  The politician at the centre of Iran's opposition movement has called on 
his supporters to continue their protests over the country's disputed 
presidential election in the face of a growing security crackdown.

  In a statement released on Sunday, Mir Hossein Mousavi said that people 
had the right to protest against lies and fraud, but urged them to show 
restraint as they take to the streets.

  Mousavi's statement, published on the website of his Kalameh newspaper 
and on sites run by supporters, came as police imposed a virtual lockdown on 
the streets of Tehran amid reports of fresh clashes in the north of the city.

  State media has said between 10 and 13 people were killed in protests on 
Saturday against the government, but independent confirmation is difficult 
because the government has imposed severe restrictions on foreign journalists.

In depth 

The latest on Iran's post-election unrest 


Send us your videos and pictures from Iran 
  In the latest crackdowns on reporters a BBC correspondent has been 
expelled from the country, the Dubai-based TV network Al-Arabiya has been 
suspended and at least two local journalists for US magazines have been 
arrested.

  Mahmoud Ahmadinejad, Iran's conservative incumbent president, was 
declared the winner of the June 12 presidential election with a landslide 
victory, but Mousavi and another challenger have complained that the vote was 
rigged.

  On Sunday, reports emerged of police attacking a vigil by about 100 
people outside the offices of the United Nations in Tehran.

  The incident was the first violence since Saturday, when several people 
were killed in clashes between protesters and police around Revolution Square 
and Azadi Square in the centre of the Iranian capital.

  In his statement, Mousavi said he would stand by the protesters at all 
times but also called on his supporters to exercise self-restraint.

   
Five members of Rafsanjani's family were arrested after Saturday's 
protests [EPA] 
  The revolution is your legacy. To protest against lies and fraud is your 
right. Be hopeful that you will get your right and do not allow others who want 
to provoke your anger . to prevail.

  Underscoring the escalating political crisis, the government said it had 
arrested the daughter and four other relatives of Hashemi Rafsanjani, a former 
president and one of the country's most powerful ayatollahs.

  Four were later released, but Faezeh Hashemi, Rafsanjani's eldest 
daughter who was accused of taking part in an illegal opposition protest, 
remained in detention, state-owned Press TV reported on Sunday night.

  The arrests are being seen by many as a sign of a growing backstage 
struggle among the clerics who wield ultimate power in Iran, and a warning to 
Rafsanjani against aligning with the opposition.

  Rafsanjani heads two very powerful groups in Iran: the Assembly of 
Experts, which can elect and dismiss the supreme leader, and the Expediency 
Council, a body that arbitrates disputes between parliament and the unelected 
Guardian Council.

  'Terrorist groups'

  Iranian state TV reports on Sunday blamed rioters and terrorist groups 
for the previous day's violence, saying two petrol stations and a mosque had 
been set alight, and a military outpost attacked.

  About 3,000 opposition protesters had tried on Saturday to enter the 
area, undaunted by a warning from Ayatollah Ali Khamenei, Iran's supreme 
leader, not to continue demonstrations against Ahmadinejad's re-election.

   
Iranian authorities blamed terrorists and rioters for clashes 
[Reuters] 
  Security forces responded with live rounds, batons and tear gas, while 
protesters fought back with stones and set fires in the streets.

  Mohsen Makhmalbaf, a spokesman for Mousavi, defended the actions of the 
protesters.

  These people are in the streets to say 'We don't want atomic bombs, we 
want democracy', he told Al Jazeera from Paris.

  Witnesses said that dozens of people were hospitalised after being beaten 
by police and the pro-government Basiji militia.

  The New-York based International Campaign for Human Rights in Iran said 
that scores of injured demonstrators had been arrested as they sought medical 
treatment.

  It said doctors in Tehran's hospitals had been ordered to report injuries 
to the authorities, and that some seriously wounded protesters had sought 
refuge at foreign embassies in a bid to evade arrest.

  The arrest of citizens seeking care for wounds 

[wanita-muslimah] Tifatul: Istri Boediono Belajar Mengaji kepada Kader PKS

2009-06-21 Terurut Topik sunny
Refleksi : Mengapa tidak belajar mengaji pada kader  Muhamadiyah atau NU?


http://www.antaranews.com/view/?i=1245600744c=NASs=POL

Tifatul: Istri Boediono Belajar Mengaji kepada Kader PKS

Minggu, 21 Juni 2009 23:12 WIB | 
Padang (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera(PKS) Tifatul 
Sembiring menegaskan bahwa Ibu Herawati yang merupakan istri calon wakil 
presiden Boediono adalah benar-benar merupakan seorang muslimah karena dia 
pernah belajar mengaji pada seorang kader PKS di Jakarta.

Ibu Herawati pernah belajar membaca Al Qur,an pada seorang kader PKS di Jalan 
Rasamala di dekat kawasan Bidakara Jakarta, kata Tifatul kepada pers di 
Padang, Minggu malam usai menghadiri kampanye politik calon presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono di ibu kota Provinsi Sumatera Barat tersebut.

Tifatul mengatakan pula ketika acara pernikahan Boediono dengan Herawati, 
mertuanya hadir pada acara yang sangat penting itu.

Bahkan , kata Tifatul yang berdarah Sumbar itu, Boediono merupakan orang 
Muhammadiyah karena bersekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama 
yang dikelola organisasi Islam yang besar itu.

Klarifikasi ini disampaikan Tifatul karena sampai saat ini masih banyak orang 
yang bertanya-tanya tentang agama yang dianut Boediono dan istrinya.

Dulu Pak Boediono yang pernah dipertanyakan agamanya ?Kemudian istrinya. 
Nanti, jangan-jangan yang dipertanyakan agamanya adalah para tetangganya , 
kata Boediomo sambil menyindir orang-orang yang menentang calon wakil presiden 
Boediono yang telah mengundurkan diri sebagai gubernur Bank Indonesia serta 
juga merupakan mantan Menko Perkekonomian.

Sementara itu, ia mengatakan pula bahwa seluruh jajaran PKS kompak mendukung 
pencalonan Yudhoyono sebagai presiden serta cawapres Boediono.

PKS solid ((kompak, red) mendukung SBY dan Boediono, katanya.

Penegasan yang serupa juga dikemukakan Sekjen Partai Amanat Nasional(PAN) 
Zulkifli Hassan yang juga hadir pada acara kampanye politik SBY dengan 
menyebutkan bahwa PAN hyga kompak .

Kami (PAN, red) juga solid, kata Zulkifli.(*)

[Non-text portions of this message have been removed]