Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan
As salaamu'alaikum wr. wb. Benar sekali, penutupan aurat sangat tinggi nilainya dimata Allah swt. bukan semata selembar kain tetapi adalah pakaian taqwa Menanggapi bung Sembiring, justru malahan karena selembar kain masalah ekonomi, kesehatan dan pendidikan akan selesai - karena Rahmat Allah swt. Insya Allah akan turun dengan derasnya Jangan diremehkan hal-hal yang ghaib. Perhatikan Al Qur'an QS 002 Al Baqarah ayat 003 Lihatlah bagaimana dosa pertama Adam as dan Hawa as adalah membuka aurat, meskipun dikiaskan atas pelanggaran larangan memakan / mendekati suatu pohon tertentu, sebagai semata-mata ujian Tuhannya, untuk bagaimana manusia diuji menta'ati apapun tanpa syarat atau logika lagi, tentang perintah dan larangan Allah swt. yang kita harus katakan super absolut ... Ingat Islam sudah ada semenjak Nabi Adam as. sehingga dengan tegas dinyatakan hanya agama Islam satu-satunya agama yang diakui dan dirhai Allah swt. Sehingga jilbab adalah penutup aurat - syarat mutlak bagi wanita dan tidak ada alasan apapun lagi, meski dunia pada kenyatan sekarang ini salah kaprah diumpamakan sudah melepas seluruh auratnya ... SYAITHAN PENYEBAB KERUSAKAN BANYAK WANITA SEKARANG Berhati-hatilah manusia karena kita ditaqdirkan mewarisi kakek-nenek kita Adam AS dan Hawa AS, dengan rapuhnya sifat kemauan yang kuat dari nasihat-nasihat agama, nasihat-nasihat Al Qur’an, apalagi dimasa sekarang ini, untuk waspada pada bisikan Syaitan yang tersembunyi. ... Syaitan berbisik selalu : “ WAHAI WANITA BUKALAH AURATMU, RAMBUTMU DAN TUBUH LAINMU SEBUKA-BUKANYA NISCAYA INDAH RASANYA . Menutup aurat sudah harus diilhami manusia, karena pada saat Adam AS. dan Hawa AS. melakukan kesalahan fatal, karena ditipu syaitan sehingga mereka membuka auratnya, ketika masih di Surga. Mari kita perhatikan kisah Adam AS dan Hawa AS didalam ayat-ayat Al Qur’an : QS. 020 TAAHAA( 120 – 121 ) فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى FA WASWASA ILAIHI SYAIITHAANU QAALA YAA AADAMU HAL ADULLUKA ALAA SYAJARATIL KHULDI WA MULKIL LAA YABLAA FA AKALAA MINHAA FABADAT LAHUMAA SAU AATUHUMAA WA THAFIQAA YAKHSHIFAANI ALAIHIMAA MIW WARAQIL JANNAH WA ‘ASHAA AADAMU RABBAHUU FAGHAWAA Kemudian Syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya ( Adam ) dengan berkata : “ wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon Khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa ? Maka keduanya ( Adam dan Hawa ) memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun Surga dan durhakalah Adam kepada Tuhan-nya dan sesatlah dia. QS. 020 TAAHAA( 115 ) وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْماً WA LAQAD ‘AHIDNAA ILAA AADAMA MIN QABLU FANASIYA WALAM NAJID LAHUU ‘AZMAA Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. Benar, sifat yang turun temurun, yaitu tiada kemauan yang kuat untuk senantiasa ingat kepada-Nya dan untuk senantiasa ta’at akan aturan-aturannya, menyebabkan manusia sebagaimana Nabi Adam AS dan istri beliau, membuat dosa manusia yang pertama kali, justru yang amat sepele, tetapi fatal - yaitu : membuka aurat mereka. Hal ini yang banyak tidak disadari manusia sekarang – mereka memasalahkan dosa-dosa yang besar seperti pembunuhan, perampokan, perkosaan, korupsi, perselingkuhan, yang memang sangat keji. Namun juga pelanggaran HAM, kritik pada pemerintahan dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Sedangkan yang berada dihadapan mereka sendiri : para pembuka aurat – tidak pernah dipermasalahkan, padahal dosa itu dilakukan mereka setiap hari dari pagi sampai pagi esok harinya. Tutuplah aurat anda, niscaya Rahmat Allah swt. akan turun bertubi-tubi di negeri ini. Terutama bagi orang-orang yang merasa dirinya senantiasa mengalami begitu banyak masalah, problem dan kesusahan. Hampir-hampir tak ada ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan mereka. Kami yakin akan hal itu terlebih bagi orang-orang kaya dan yang begitu kaya hartanya di negeri yang makmur ini. LALAILAH SEBAGIAN BESAR WANITA yang tidak didasari keyakinan Islam yang kuat untuk SENANTIASA MENUTUP AURAT; atau memang karena tidak pernah belajar agama dengan dengan benar, sesuai tuntunan Rasulullah saw. ( Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ). Terlebih lagi tidak pernah diajari ilmu sejarah dengan benar semasa sekolahnya. Yaitu sejarah yang benar, dengan aturan-aturan Islam nenek moyang kita semua : Nabi Adam AS. dan Siti Hawa AS. seperti
[wanita-muslimah] Ecuador threatens to expel foreign oil
Refleksi : Apakah NKRI berani berbuat seperti Ekuador atau Venezuela? http://www.theaustralian.news.com.au/business/story/0,28124,25667066-643,00.html Ecuador threatens to expel foreign oil June 21, 2009 Article from: Agence France-Presse Ecuador's president has threatened to expel foreign oil firms that launch legal challenges against his government. Facing billions of dollars worth of legal claims for failure to complete contracts, Rafael Correa on Saturday issued a blunt warning to the firms. The policy is going to be: gentlemen if you bring legal cases against us, very well, but you will get out of the country,'' he said during a television and radio address. Ecuador faces claims totalling around $US13 billion ($A16.26 billion) before the World Bank's International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Many of the claims come from foreign businesses, notably France's Perenco and from the United States, Occidental Petroleum and Burlington. I am not going to accept that foreigners come to this country to make claims against us while robbing us of our natural resources,'' Correa said. Earlier in June Ecuador's Congress called on the government to pull out of the ICSID. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan
mas istiaji saya mau nanya apakah dosa pertama nabi adam dan ibu hawa adalah membuka aurat ataukah memakan buah khuldi lalu pada saat apa mereka berdua membuka aurat apakah saat mereka sudah menikah atau belum? wassalam, -- wikan 2009/6/21 istiaji sutopo issut...@yahoo.com As salaamu'alaikum wr. wb. Benar sekali, penutupan aurat sangat tinggi nilainya dimata Allah swt. bukan semata selembar kain tetapi adalah pakaian taqwa Menanggapi bung Sembiring, justru malahan karena selembar kain masalah ekonomi, kesehatan dan pendidikan akan selesai - karena Rahmat Allah swt. Insya Allah akan turun dengan derasnya Jangan diremehkan hal-hal yang ghaib. Perhatikan Al Qur'an QS 002 Al Baqarah ayat 003 Lihatlah bagaimana dosa pertama Adam as dan Hawa as adalah membuka aurat, meskipun dikiaskan atas pelanggaran larangan memakan / mendekati suatu pohon tertentu, sebagai semata-mata ujian Tuhannya, untuk bagaimana manusia diuji menta'ati apapun tanpa syarat atau logika lagi, tentang perintah dan larangan Allah swt. yang kita harus katakan super absolut ...
Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan
Wah kok tahu bahwa dosa pertama Adam dan Hawa adalah membuka aurat. Ada rujukannya atau hanya perkiraan? Apakah ketika itu Adam dan Hawa sudah mengenakan pakaian? Mohon pencerahan. Kata orang Jawa Timur, nek mung khayal, akueeh KM Original Message From: issut...@yahoo.com Date: 21/06/2009 15:34 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: manmandir...@gmail.com, manmand...@yahoo.com Subj: Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan As salaamu'alaikum wr. wb. Benar sekali, penutupan aurat sangat tinggi nilainya dimata Allah swt. bukan semata selembar kain tetapi adalah pakaian taqwa Menanggapi bung Sembiring, justru malahan karena selembar kain masalah ekonomi, kesehatan dan pendidikan akan selesai - karena Rahmat Allah swt. Insya Allah akan turun dengan derasnya Jangan diremehkan hal-hal yang ghaib. Perhatikan Al Qur'an QS 002 Al Baqarah ayat 003 Lihatlah bagaimana dosa pertama Adam as dan Hawa as adalah membuka aurat, meskipun dikiaskan atas pelanggaran larangan memakan / mendekati suatu pohon tertentu, sebagai semata-mata ujian Tuhannya, untuk bagaimana manusia diuji menta'ati apapun tanpa syarat atau logika lagi, tentang perintah dan larangan Allah swt. yang kita harus katakan super absolut ... Ingat Islam sudah ada semenjak Nabi Adam as. sehingga dengan tegas dinyatakan hanya agama Islam satu-satunya agama yang diakui dan dirhai Allah swt. Sehingga jilbab adalah penutup aurat - syarat mutlak bagi wanita dan tidak ada alasan apapun lagi, meski dunia pada kenyatan sekarang ini salah kaprah diumpamakan sudah melepas seluruh auratnya ... SYAITHAN PENYEBAB KERUSAKAN BANYAK WANITA SEKARANG Berhati-hatilah manusia karena kita ditaqdirkan mewarisi kakek-nenek kita Adam AS dan Hawa AS, dengan rapuhnya sifat kemauan yang kuat dari nasihat-nasihat agama, nasihat-nasihat Al Qur’an, apalagi dimasa sekarang ini, untuk waspada pada bisikan Syaitan yang tersembunyi. ... Syaitan berbisik selalu : “ WAHAI WANITA BUKALAH AURATMU, RAMBUTMU DAN TUBUH LAINMU SEBUKA-BUKANYA NISCAYA INDAH RASANYA . Menutup aurat sudah harus diilhami manusia, karena pada saat Adam AS. dan Hawa AS. melakukan kesalahan fatal, karena ditipu syaitan sehingga mereka membuka auratnya, ketika masih di Surga. Mari kita perhatikan kisah Adam AS dan Hawa AS didalam ayat-ayat Al Qur’an : QS. 020 TAAHAA( 120 – 121 ) فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى FA WASWASA ILAIHI SYAIITHAANU QAALA YAA AADAMU HAL ADULLUKA ALAA SYAJARATIL KHULDI WA MULKIL LAA YABLAA FA AKALAA MINHAA FABADAT LAHUMAA SAU AATUHUMAA WA THAFIQAA YAKHSHIFAANI ALAIHIMAA MIW WARAQIL JANNAH WA ‘ASHAA AADAMU RABBAHUU FAGHAWAA Kemudian Syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya ( Adam ) dengan berkata : “ wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon Khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa ? Maka keduanya ( Adam dan Hawa ) memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun Surga dan durhakalah Adam kepada Tuhan-nya dan sesatlah dia. QS. 020 TAAHAA( 115 ) وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْماً WA LAQAD ‘AHIDNAA ILAA AADAMA MIN QABLU FANASIYA WALAM NAJID LAHUU ‘AZMAA Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. Benar, sifat yang turun temurun, yaitu tiada kemauan yang kuat untuk senantiasa ingat kepada-Nya dan untuk senantiasa ta’at akan aturan-aturannya, menyebabkan manusia sebagaimana Nabi Adam AS dan istri beliau, membuat dosa manusia yang pertama kali, justru yang amat sepele, tetapi fatal - yaitu : membuka aurat mereka. Hal ini yang banyak tidak disadari manusia sekarang – mereka memasalahkan dosa-dosa yang besar seperti pembunuhan, perampokan, perkosaan, korupsi, perselingkuhan, yang memang sangat keji. Namun juga pelanggaran HAM, kritik pada pemerintahan dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Sedangkan yang berada dihadapan mereka sendiri : para pembuka aurat – tidak pernah dipermasalahkan, padahal dosa itu dilakukan mereka setiap hari dari pagi sampai pagi esok harinya. Tutuplah aurat anda, niscaya Rahmat Allah swt. akan turun bertubi-tubi di negeri ini. Terutama bagi orang-orang yang merasa dirinya senantiasa mengalami begitu banyak masalah, problem dan kesusahan. Hampir-hampir tak ada ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan mereka. Kami yakin akan hal itu terlebih bagi orang-orang kaya dan yang begitu kaya hartanya di negeri yang makmur ini.
[wanita-muslimah] Antara, 13/06/09 14:30 - Azyumardi: Suara Islam Cenderung Pilih JK-Wiranto
ANTARA News Logo Azyumardi: Suara Islam Cenderung Pilih JK-Wiranto Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Azyumardi Azra memperkirakan, 80 persen suara Islam akan cenderung memilih pasangan Jusuf Kalla-Wiranto karena pimpinan organisasi Massa (Ormas) Islam mengarahkan pengikutnya kepada pasangan ini. Sejauh yang saya lihat, pimpinan Ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyahsecara implisit dan eksplisit sudah mengarahkan warganya pada Jusuf Kalla, kata Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu, Sabtu. Azyumardi memprediksi, suara Islam akan utuh masuk ke JK-Win karena pada Pemilu 2009 hanya Jusuf Kalla yang merepresentasikan figur Islam dan memiliki kedekatan dengan Ormas Islam. Berbeda dengan Pemilu 2004, suara Islam terpecah-pecah karena banyaknya figur Islam yang bertarung yakni Hasyim Muzadi (NU), Salahuddin Wahid (NU), Hamzah Haz (NU), Amien Rais (Muhammadiyah), dan Jusuf Kalla (NU), sementara pada Pemilu 2009, hanya JK yang mewakili figur Islam, katanya. Menurut dia, ada tiga faktor yang menyebabkan suara warga pemeluk Islam memilih Jusuf Kalla. Pertama hubungan biologis dan historis antara Kalla dengan NU dan Muhammadiyah, kedua Ormas Islam melihat istri JK-Wiranto lebih Islami karena memakai jilbab, dan ketiga hubungan khusus antara Ormas Islam dengan Kalla selama ini. Kalla memiliki hubungan biologis dan historis dengan NU-Muhammadiyah karena dia adalah pengurus NU, katanya. Sementara, ibu dan istrinya adalah warga Muhammadiyah, selain itu Kalla pun aktif dalam organisasi KAHMI dan HMI, dan merupakan ketua pengurus masjid di Makassar. Dari isu istri shaleha, kata Azyumardi, JK-Wiranto juga punya nilai lebih karena istri-istri mereka itu mengenakan jilbab. Warga muhammadiyah dan kaum nahdliyin di desa-desa tidak mengerti istilah `neolib` karena istilah tersebut tidak populer di kampung-kampung. Yang mereka lihat dan disebarkan saat ini isu istri shaleha. Karena berjilbab, istri JK-Wiranto dipandang shaleha, kata Azyumardi. Di samping itu, para pimpinan partai Islam seperti PKS, PPP, PBB, dan PAN melihat isu jilbab sebagai hal yang serius. Saya pernah ketemu dengan pimpinan PKS dan sejumlah partai Islam di daerah, mereka mengatakan tidak bisa mengingkari faktor jilbab dalam pertimbangan memilih. Jadi kalau saya lihat, koalisi itu hanya terjadi pada tingkat elite partai, namun tidak pada pendukung di tingkat bawah, jelasnya. Tentang hubungan khusus Kalla dengan Ormas Islam, Azyumardi Azra mengatakan, sejak Kalla menjadi Menko Kesra, dia sudah punya kedekatan dengan Ormas Islam. JK sering memberikan bantuan biaya operasional bagi Ormas Islam. Bahkan zakat perusahaannya juga diberikan untuk operasional Ormas Islam, kata Azyumardi. Selama ini, pimpinan Ormas Islam mengakui bahwa Kalla merupakan tokoh yang paling mudah diakses dan mau menampung aspirasi umat Islam. Saya sering mendengar komentar dari tokoh-tokoh Islam, JK paling mudah diakses ketika mereka menyampaikan kerisauan dan kegudahan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan Islam. Bahkan, untuk berkomunikasi dengan JK cukup melalui SMS, langsung direspons, kata Azyumardi. Ketiga faktor inil membuat pimpinan Ormas Islam bergerak di bawah untuk mengarahkan umatnya ke pasangan JK-Wiranto. Sementara pasangan lain seperti Yudhoyono-Boediono, terlihat tidak berupaya melakukan operasi besar-besaran untuk meraih dukungan suara Islam. Ditanya sekitar berapa persen suara kelompok Islam ke JK-Wiranto, Azyumardi Azra memperkirakan sekitar 80 persen, sisanya ke pasangan lain. (*) COPYRIGHT C 2009 ANTARA PubDate: 13/06/09 14:30 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 05:53:00 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Antara, /06/09 08:30 - Kalla Datang, Awas Jukung Pecah
ANTARA News Logo Kalla Datang, Awas Jukung Pecah Denpasar (ANTARA News) - Awas jukung (perahu) pecah, awas jukung pecah, teriak beberapa nelayan saat Calon Presiden M Jusuf Kalla tiba di pasar Ikan Kedonganan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Minggu. Kedatangan capres Jusuf Kalla dan Ny Mufidah Kalla di tempat pendaratan ikan pantai Kedonganan, 20 km selatan Denpasar membuat ribuan nelayan berebut ingin mendekat. Karena pantai penuh dengan jukung (perahu) nelayan yang sedang mendarat membuat puluhan orang naik ke atas perahu tempel. Oih awas jukung pecah, jukung pecah, teriak seorang nelayan. Kalla terlihat antusias mengeliling bibir pantai. Beberapa kali Jusuf Kalla berhenti dan berdialog dengan nelayan. Gimana tangkapan ikannya ?, kata Jusuf Kalla. Sementara itu,Ny Mufidah dengan seksama melihat ikan-ikan segar yang sedang disortir. Beberapa kali Jusuf Kalla dengan santai mengangkat ikan segar. Ah ikan aku suka ini. Ikan mairo (teri), kata Kalla yang kemudian merogoh uang disakunya untuk membeli ikan. Kalla membeli 20 kilo ikan teri. Dengan santai Jusuf Kalla membayar sendiri Rp 150 ribu dari saku celananya. Ikan teri 20 kilogram tersebut akhirnya dibagi-bagikan kepada masyarakat yang berada di sekelilingnya. Melihat Jusuf Kalla membagikan ikan kontan warga bertepuk tangan. Usai mengunjungi tempat pendaratan ikan Kedonganan Jusuf Kalla melanjutkan perjalanan ke Semarang Jawa Tengah untuk kampanye dialogis di Gedung Kridanggo. Kemudian ke Ngangkruk Pengging Banyudono Boyolali dan terakhir melakukan kampanye terbuka di lapangan Kota Barat, Surakarta.(*) COPYRIGHT C 2009 ANTARA PubDate: 21/06/09 08:30 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 05:53:00 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Antara, 06/20/09 20:50 - Kalla: time for president from outside Java
ANTARA News Logo Kalla: time for president from outside Java Jayapura, Papua (ANTARA News) - Presidential candidate Jusuf Kalla said here on Saturday that it was time now for the country to have a president from outside Java. He said the presidential election on July 8 this year would be the momentum for proving that all citizens had a right to become president. Presidents must not always come from Java. It is time now for the nation to make a change, he said before thousands of supporters in a campaign rally. He reiterated that the JK (Jusuf Kalla)-Wiranto (Win) ticket was an archipelagic pair. It is not impossible that a Papuan will be a presidenial or vice presidential candidate later, he said. He said the presidential election on July 8 would be an opportunity for a man from outside Java to become a president. This is the time for a president from the eastern region. Leaders are no longer determined upon their birthplace but upon their capability and leadership, he said. On the occasion Kalla who hails from South Sulawesi pledged he would release the Papuans from isolation if he wins the presidential race and also maintain harmony in the relationship among the people in the country by promoting the welfare of all people. I will develop Trans-Papua road network that will connect regions in the province that have so far been accessible only by plane. This is the time for Papua to be free from isolation and poverty, he said. Kalla in his campaign in Riau on Saturday also said that anyone, regardless of whether he/she came from Java or outside Java could become a presidential or a vice presidential candidate as long as he or she met the requirements. Of the six Indonesian presidents so far only BJ Habibie was not from Java.(*) COPYRIGHT C 2009 ANTARA PubDate: 06/20/09 20:50 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 05:53:00 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] The Jakarta Post Web Site, June 21, 2009 - JK-Wiranto popularity up almost 5 percent: Survey
The Jakarta Post Web Site, June 21, 2009 JK-Wiranto popularity up almost 5 percent: Survey The popularity of the Jusuf Kalla-Wiranto presidential ticket increased by 4.83 percent to 17.20 percent last week, up from 12.37 percent last month, a survey says. The Policy and Development Strategy Research Center (Puskaptis) said Sunday that its survey found that the popularity of the Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono pair and the Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto duo had dropped by 5.24 percent from around 57 percent and 2.09 percent from 24 percent respectively. Puskaptis executive director Husin Yazid said Kalla and Wiranto had improved their popularity thanks to their ability to deliver the message of their slogan, titled the faster the better, to the public. SBY-Boediono and Megawati-Prawobo have yet to optimize their coalition political machines, political observer Muhlizar said. (hdt) -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 05:53:00 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik
Wiwin : Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza .. --- janoko : Sejauh yang saya tahu, bangsa Indonesia tidak mengenal debat - debat, yang dikenal oleh bangsa Indonesia adalah musyawarah. Salam -o0o- --- On Fri, 19/6/09, Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com wrote: From: Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 19 June, 2009, 12:44 PM Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza .. Kurang seru :) Tapi masih ada 2 sesi lagi, kita lihat dan lanjutkan saja :) salam, Wiwin www.beautiful- online.blogspot. com == 2009/6/19 sunny am...@tele2. se Jawa Pos [ Jum'at, 19 Juni 2009 ] Debat Antar Capres Kurang Menarik JAKARTA - Untuk sebuah tontonan, debat para capres yang tadi malam ditayangkan langsung tiga televisi swasta nasional kurang menarik alias membosankan. Selain penjelasan setiap capres terasa normatif, acara tersebut kurang mencerminkan debat. Acara itu lebih tepat disebut tanya jawab antara moderator yang dipercayakan kepada Rektor Universitas Paramadina Dr Anies Baswedan dan para kandidat. Ketiga capres tadi malam datang di studio Trans7, Jl Tendean, Jakarta Selatan. Sesuai nomor urut, mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jusuf Kalla (JK). Mereka datang bersama anggota tim kampanye. Satu topik yang diangkat untuk menjadi bahan debat yang berlangsung 90 menit tersebut adalah: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM. Di bidang hukum, khususnya pemberantasan korupsi, debat itu tidak memunculkan optimisme. Tidak terlihat harapan yang cerah dalam pemberantasan korupsi, kata Febri Diansyah, peneliti hukum Indonesian Corruption Watch (ICW). Hal itu tecermin dari tidak adanya terobosan jika pembahasan RUU Pengadilan Tipikor menemui jalan buntu. Malah, ada calon yang mencampuradukkan UU Tipikor dengan UU Pengadilan Tipikor, sambungnya. Dalam penilaian Febri, tidak ada satu capres pun yang menjelaskan adanya ancaman terhadap kinerja KPK jika pembahasan RUU Tipikor tidak kelar hingga Desember 2009. Begitu juga terkait masalah tindakan pencegahan, seperti pungli. Mereka malah bicara masalah moral. Itu sangat mengambang, katanya. Pendapat senada disampaikan Ketua Pusat Kajian Antikorupsi UGM Zainal Arifin Muchtar. Semuanya tidak menawarkan hal baru sehingga menunjukkan mereka pantas dipilih, ujarnya. Kata dia, jawaban yang meluncur dari ketiga capres relatif sama dan normatif. Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menilai kualitas debat perdana yang dipertontonkan ketiga capres itu masih di bawah standar. Ketiganya, ungkap dia, lebih banyak bicara visi, tapi miskin agenda. ''Ketiga capres lebih banyak mengajukan list daftar keinginan. Tapi, kurang mengelaborasi aspek teknis dan langkah konkret untuk mencapai good governance,' ' kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu. Burhan juga menyesalkan, pertanyaan mengenai anggaran TNI dan alutsista, serta lumpur Lapindo yang tidak optimal dijelaskan oleh Megawati. Padahal, kedua pertanyaan itu bisa menjadi pintu masuk bagi Megawati untuk menembak kelemahan pemerintahan SBY dalam menangani kasus-kasus tersebut. ''Sayang, Megawati gagal memanfaatkan kesempatan emas itu untuk menunjukkan dirinya punya solusi jitu,'' kata Burhan. JK juga hampir sama. Seharusnya, tambah Burhan, JK bisa lebih agresif menjelaskan posisinya untuk membedakan dengan SBY. ''Padahal, untuk pertanyaan soal alutsista dan Lapindo jelas posisi SBY sangat defensif dan normatif,'' kata lulusan The Australian National University (ANU) itu. Pengamat politik dari Universitas Airlangga Hariyadi punya penilaian berbeda. Menurut dia, di antara ketiga capres yang tampil, SBY memiliki konsep yang lebih baik. Misalnya, bagaimana dia menyampaikan perlunya reformasi birokrasi untuk menciptakan good governance. ''Ini poin tersendiri bagi SBY. Konsepnya lebih jelas, lebih komprehensif, '' katanya. Meski materinya lebih baik, Hariyadi mencatat, ada beberapa kekurangan dalam penampilan SBY. Di antaranya, bicaranya terlalu normatif sehingga pemaparan visi tidak begitu detail. Berbeda halnya dengan Megawati, yang lebih menyentuh masalah-masalah di permukaan. Karena itu, konsep yang dia paparkan belum bisa diketahui secara jelas. ''Banyak yang artifisial atau semu. Misalnya, pengurusan KTP,'' ucapnya. Begitu juga, Jusuf Kalla (JK). Dalam debat capres tersebut, posisi ketua umum Partai Golkar itu bisa dibilang paling sulit. Paparan visinya kurang jelas. ''Visinya tidak jelas. Bahkan, terkesan mbulet. Hanya, Pak JK lebih bagus pada penegakan HAM. Bagaimana dia berjanji akan menuntaskan permasalahan HAM,'' terang Hariyadi.
Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik
Iya bener tidak ada itu debate. Bahkan bangsa Indonesia dulunya tidak kenal apa itu president. Harusnya cukup raja, sultan, kalipatullah sayyidin panatagama, yang memimpin negeri ini, tidak lewat pemilihan, tapi dari garis keturunan, atau menang perang bukan menang debat, atau diangkat oleh kumpeni. On 6/21/09, jano ko ko_j...@yahoo.com wrote: Wiwin : Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza .. --- janoko : Sejauh yang saya tahu, bangsa Indonesia tidak mengenal debat - debat, yang dikenal oleh bangsa Indonesia adalah musyawarah. Salam -o0o- --- On Fri, 19/6/09, Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com wrote: From: Wiwin K beautifulbiz.onl...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Debat Antar Capres Kurang Menarik To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 19 June, 2009, 12:44 PM Betul pak .. garing ... di bela-belain pulang cepet isinya begitu2 aza .. Kurang seru :) Tapi masih ada 2 sesi lagi, kita lihat dan lanjutkan saja :) salam, Wiwin www.beautiful- online.blogspot. com == 2009/6/19 sunny am...@tele2. se Jawa Pos [ Jum'at, 19 Juni 2009 ] Debat Antar Capres Kurang Menarik JAKARTA - Untuk sebuah tontonan, debat para capres yang tadi malam ditayangkan langsung tiga televisi swasta nasional kurang menarik alias membosankan. Selain penjelasan setiap capres terasa normatif, acara tersebut kurang mencerminkan debat. Acara itu lebih tepat disebut tanya jawab antara moderator yang dipercayakan kepada Rektor Universitas Paramadina Dr Anies Baswedan dan para kandidat. Ketiga capres tadi malam datang di studio Trans7, Jl Tendean, Jakarta Selatan. Sesuai nomor urut, mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jusuf Kalla (JK). Mereka datang bersama anggota tim kampanye. Satu topik yang diangkat untuk menjadi bahan debat yang berlangsung 90 menit tersebut adalah: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM. Di bidang hukum, khususnya pemberantasan korupsi, debat itu tidak memunculkan optimisme. Tidak terlihat harapan yang cerah dalam pemberantasan korupsi, kata Febri Diansyah, peneliti hukum Indonesian Corruption Watch (ICW). Hal itu tecermin dari tidak adanya terobosan jika pembahasan RUU Pengadilan Tipikor menemui jalan buntu. Malah, ada calon yang mencampuradukkan UU Tipikor dengan UU Pengadilan Tipikor, sambungnya. Dalam penilaian Febri, tidak ada satu capres pun yang menjelaskan adanya ancaman terhadap kinerja KPK jika pembahasan RUU Tipikor tidak kelar hingga Desember 2009. Begitu juga terkait masalah tindakan pencegahan, seperti pungli. Mereka malah bicara masalah moral. Itu sangat mengambang, katanya. Pendapat senada disampaikan Ketua Pusat Kajian Antikorupsi UGM Zainal Arifin Muchtar. Semuanya tidak menawarkan hal baru sehingga menunjukkan mereka pantas dipilih, ujarnya. Kata dia, jawaban yang meluncur dari ketiga capres relatif sama dan normatif. Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menilai kualitas debat perdana yang dipertontonkan ketiga capres itu masih di bawah standar. Ketiganya, ungkap dia, lebih banyak bicara visi, tapi miskin agenda. ''Ketiga capres lebih banyak mengajukan list daftar keinginan. Tapi, kurang mengelaborasi aspek teknis dan langkah konkret untuk mencapai good governance,' ' kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu. Burhan juga menyesalkan, pertanyaan mengenai anggaran TNI dan alutsista, serta lumpur Lapindo yang tidak optimal dijelaskan oleh Megawati. Padahal, kedua pertanyaan itu bisa menjadi pintu masuk bagi Megawati untuk menembak kelemahan pemerintahan SBY dalam menangani kasus-kasus tersebut. ''Sayang, Megawati gagal memanfaatkan kesempatan emas itu untuk menunjukkan dirinya punya solusi jitu,'' kata Burhan. JK juga hampir sama. Seharusnya, tambah Burhan, JK bisa lebih agresif menjelaskan posisinya untuk membedakan dengan SBY. ''Padahal, untuk pertanyaan soal alutsista dan Lapindo jelas posisi SBY sangat defensif dan normatif,'' kata lulusan The Australian National University (ANU) itu. Pengamat politik dari Universitas Airlangga Hariyadi punya penilaian berbeda. Menurut dia, di antara ketiga capres yang tampil, SBY memiliki konsep yang lebih baik. Misalnya, bagaimana dia menyampaikan perlunya reformasi birokrasi untuk menciptakan good governance. ''Ini poin tersendiri bagi SBY. Konsepnya lebih jelas, lebih komprehensif, '' katanya. Meski materinya lebih baik, Hariyadi mencatat, ada beberapa kekurangan dalam penampilan SBY. Di antaranya, bicaranya terlalu normatif sehingga pemaparan visi tidak begitu detail. Berbeda halnya dengan Megawati, yang lebih menyentuh masalah-masalah di permukaan. Karena itu, konsep yang dia paparkan belum bisa diketahui secara jelas. ''Banyak yang artifisial atau semu. Misalnya, pengurusan KTP,''
[wanita-muslimah] Self-rule introduced in Greenland
Greenland menjadi negara merdeka. http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/8111292.stm Page last updated at 00:48 GMT, Sunday, 21 June 2009 01:48 UK Self-rule introduced in Greenland The Arctic island of Greenland is assuming self-rule, in the latest step towards independence from Denmark. The move follows a referendum on greater autonomy in November. It will see Greenland take a greater share of revenues from its natural resources. The local government is taking control of the police and the courts. Greenlandic - or Kalaallisut - becomes the official language. Denmark has the final say in defence and foreign-policy matters. Copenhagen has ruled Greenland for three centuries. It granted the territory limited sovereignty in 1979. But the new self-rule system takes the Arctic island and its 57,000 inhabitants closer to independence. Greenlanders - most of whom are native Inuit - will be treated as a separate people under international law. Greenland Prime Minister Kleist has promised to focus on social problems Much of the oil, gas, gold and diamonds the island holds has been inaccessible because of the Arctic ice covering most of the land mass. But US experts believe it will become easier to exploit the island's mineral wealth as global warming melts the ice sheets. Independence advocates hope the expected increase in revenues from minerals will help fund a final breakaway from Copenhagen. But analysts say any push for independence is likely to be put on the backburner by Greenland's new leftist government. Newly elected Prime Minister Kuupik Kleist has vowed to concentrate on tackling big social problems, such as alcoholism, domestic violence and a high suicide rate. Greenland currently relies heavily on subsidies from the Danish government - which provide 30% of its GDP. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] TKI Ilegal Dicambuk dan Dipenjara Sebelum Diusir
Refleksi : Apakah para capers adalah pembela pahwalan devisa, ilegal maupun legal? http://www.antaranews.com/view/?i=1245559887c=NASs=NAK TKI Ilegal Dicambuk dan Dipenjara Sebelum Diusir Minggu, 21 Juni 2009 11:51 WIB | Peristiwa | Naker | Dibaca 330 kali Tanjungpinang (ANTARA News) - Beberapa dari ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang kini diusir pemerintah Malaysia ke tanah air, menyatakan pernah dihukum cambuk. Saya dicambuk dengan rotan dipenjara di Malaysia setelah diputuskan bersalah karena tidak ada dokumen yang lengkap sebagai tenaga kerja asing di negara tersebut, kata Doliboy (30), di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu. Doliboy, asal Flores, Nusa Tenggara Timur, dihukum selama empat bulan di Malaysia dan setelah menjalani masa hukuman, Jumat (19/6) dipulangkan bersama ratusan orang senasib melalui pelabuhan Pasir Gudang, Johor. Ia pernah tiga tahun bekerja di Malaysia sebagai pemasang pipa saluran tinja dan mengaku diperlakukan tidak manusiawi selama berada dalam penjara. Saya sering mendapatkan perlakuan kasar, seperti diinjak-injak dan dicambuk satu kali, ujarnya. Doliboy ditangkap karena kabur dari majikan saat bekerja. Dia kabur dari tempat kerja karena gajinya selalu dipotong setengahnya untuk biaya makan dan permit kerja. Saya sudah tidak tahan karena diperlakukan tidak adil. Saya digaji 25 ringgit Malaysia per hari, atau sama dengan 600 ringgit Malaysia per bulan, namun itu belum dipotong biaya makan dan permit sebesar RM300/bulan, katanya. Doliboy juga menceritakan nasib buruk yang dialami temannya. Teman sekamarnya di dalam ruangan penjara terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena jantung terganggu akibat sering dipukul oleh petugas penjara. Kami tidak senang karena diperlakukan tidak manusiawi, katanya. Dia mengatakan, hukuman cambuk dapat diganti dengan penjara. Satu kali dihukum cambuk sama seperti dihukum penjara selama empat bulan. Kadang-kadang sudah dihukum cambuk pun tetap dipenjara empat bulan baru dapat pulang ke tanah air, ujarnya. Selain Doliboy, TKI asal Belu Nusa Tenggara Timur, Robertus Nana (18) juga mendapat perlakuan sama dipenjara di Malaysia. Saya dicambuk sekali di penjara, karena saya bekerja tanpa surat-surat resmi, katanya. Kedua TKI itu diusir Pemerintah Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang ini bersama 137 TKI bermasalah lainnya. Sejak Januari 2009 hingga sekarang, total TKI bermasalah yang diusir Pemerintah Malaysia ke Indonesia melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang berjumlah 17.015 orang. (*) COPYRIGHT © 2009 Baca Juga a.. Pengamat : Penghentian Arus TKI Terkesan Tanda Kehabisan Akal b.. Malaysia Usir 16.727 TKI Ilegal Tahun Ini c.. Antin Suprihatin, TKW Asal Bandung Tewas Terbakar di Riyadh d.. Majikan Siti Hajar Tolak Semua Dakwaan e.. Pengiriman TKI Jatim ke Malaysia Tetap Berjalan [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Ex-Zambian Leader's High Life Awaits a Verdict
Refleksi : Mantan presiden Zambia korupsi dihadapkan ke pengadilan, tetapi di NKRI bila presidennya korupsi dilindungi oleh para penerusnya dengan berkaok-kaok untuk membangun perekonomian rakyat. http://www.nytimes.com/2009/06/22/world/africa/22zambia.html?_r=1ref=global-home Ex-Zambian Leader's High Life Awaits a Verdict Mariella Furrer for The New York Times Frederick Chiluba, the former president of Zambia, was greeted as he arrived at a court in Lusaka in May for a hearing on charges of corruption. By CELIA W. DUGGER Published: June 21, 2009 LUSAKA, Zambia - As the gleaming black Mercedes-Benz pulled up to the courthouse, an aide rushed to the passenger door, bowed deeply and then ceremoniously opened it. A foot, finely shod in a dove-gray shoe, appeared, followed by the rest of the man, Frederick Chiluba. For a decade, he was president of Zambia. Now, more than seven years after he left office, a court is deciding whether he stole from his impoverished people. A verdict is to be announced July 20. As common thieves and drug peddlers milled about, Mr. Chiluba strode through the corridors to his hearing, shaking hands, smiling magnanimously, throwing an arm around a co-defendant to chuckle over a private joke. Amid men in dingy shirts and worn trousers, he was impeccably dressed in a double-breasted charcoal suit, with a red silk handkerchief peeking from his breast pocket and a gold, diamond-studded watch glinting at his wrist. But once he was in the dock, his jovial demeanor evaporated. In the thin, sickly light that filtered in from narrow windows one recent morning, Mr. Chiluba replied somberly when the magistrate asked why his lawyers had failed to present a written summation on time. I wasn't aware, your honor, until today that the submissions are not made, he said. Mr. Chiluba is a rarity in Africa, a Big Man brought low by corruption charges. He says he has done nothing illegal, but his many critics say his fall was brought on by the usual sins of the powerful - greed, vanity and pride - and a major tactical blunder: he underestimated the man he hand-picked in 2001 to succeed him as president, the plodding, diligent lawyer Levy Mwanawasa. Mr. Mwanawasa died last year after an illness. But his pursuit of Mr. Chiluba outlived him. Chiluba called himself the political engineer and he believed Mwanawasa would be his puppet, said Mark Chona, who was appointed by Mr. Mwanawasa to lead a task force to investigate abuses of the Chiluba era. But he misread Mwanawasa. For us, it was divine providence. Even as Mr. Chiluba awaited his judgment, his wife, Regina, was convicted on corruption charges in March and sentenced to three and a half years in prison. Mr. Chiluba already faced a London civil court judgment in 2007 in a case brought by Zambia's attorney general. He is still contesting the payment of damages. In that case, Justice Peter Smith of the High Court ruled that the former president owed Britain $57 million for, among other things, expenditures from a secret intelligence agency bank account in London that was set up primarily to steal government money. He should be ashamed, Sir Peter wrote. The judge concluded that though Mr. Chiluba had a salary of only about $10,000 a year during his decade in office, he spent more than $500,000 in a single shop, Boutique Basile, in Geneva. The president (unlike the emperor) needs to be clothed, Sir Peter archly noted in his judgment. The shop owner, Antonio Basile, testified last year that payment for the clothes sometimes arrived in suitcases stuffed with cash. The goods are now stored in battered metal trunks by Zambia's anticorruption task force. There are piles of designer suits, monogrammed dress shirts and elegant ties, silk pajamas and dressing gowns. But most remarkable are more than 100 pairs of size 6 shoes, many affixed with Mr. Chiluba's initials in brass. He is just a little over five feet tall, and each pair has heels close to two inches high. They are a riot of color and texture: jade-green lizard skin and burgundy suede, cream-colored ostrich and lustrous red silk. As his second term drew to a close, Mr. Chiluba claimed that a popular clamor had arisen for him to stay in office. A third term would have required amending the Constitution. But by then, Mr. Chiluba, a former trade union leader elected as a reformer, led a government renowned for corruption. Civic groups and churches organized to stop him, and succeeded. Not long after he withdrew from contention, The Post, an independent newspaper, quoted a member of Parliament as saying that Mr. Chiluba was a thief. The state pressed charges of criminal libel against The Post's editor and the politician. The legal maneuver backfired. Mutembo Nchito, the brash young lawyer representing The Post pro bono, effectively put Mr. Chiluba's integrity on trial. He won access to records of the intelligence agency bank
[wanita-muslimah] Antara Sex Trafficking, Pelacuran dan Poligami
Tulisan di situs altmuslimah menyoroti kasus dengan pola yang banyak terjadi: - gadis usia muda diculik, - dijadikan istri muda, - disiksa fisik, - dipekerjakan sebagai pelacur oleh mucikari yang 'suami'nya. Penulis menghimbau perlunya dialog di dunia Islam mengenai makna dan aturan pernikahan, sehingga tidak menjadi kamuflase penindasan kaum perempuan. http://www.altmuslimah.com/a/b/a/connections_between_sex_trafficking_prostitution_and_polygamy/ From the Altmuslimah sex-trafficking series Connections between sex trafficking, prostitution and polygamy By Uzma Mariam Ahmed, June 20, 2009 One of the primary reasons why Islam was revealed was to guarantee and clarify the important basic rights of women, and particularly their rights with regards to marriage, divorce, alimony, custody and related issues. We should not allow horrors such as sex trafficking, prostitution, and other sexually exploitative unions to hide within the guise of Islamic marriages. Sex trafficking and prostitution are not unique to Muslim people or to Muslim countries. They are, however, harder to identify when they take shelter within the confines of Islamic marriages. In religions that only recognize monogamous marriages, it is easier to take the first step of categorizing a relationship as deviating from a real marriage. In Islam, however, both monogamous and polygamous marriages are considered legitimate, and Muslims from different parts of the world and from varying schools of Islamic thought have created forms of purported marriages that, in some instances, seem difficult to distinguish from prostitution. Furthermore, because some Muslims find room for debate about the rules governing marriage, as well as divorce, alimony, custody, and child support issues, there is a potential for the creation of suspect relationships labeled as marriages. Even a cursory survey of practices existing within the guise of Islamic marriages reveals that the boundaries of legitimate marital unions have been expanded to hide within their folds all manner of exploitative relationships. These include associations which are, in fact, sex trafficking and prostitution; one partner is either forcibly used for sex or is compensated through some monetary benefit. These relationships range from those that are relatively easy to categorize as truly exploitative to those that appear to be legitimate polygamous unions, but do not conform to the Islamic requirements of a polygamous marriage. Though they exist on a wide spectrum, these relationships share commonalities. The most fundamental is that these unions deviate from the Qur'anic rules for both monogamous and polygamous marriages. They are also generally solemnized and consummated privately, their existence hidden from public view. The Prophet was known to have said, “What distinguishes the lawful from the unlawful was the drum and shouts of the nikah [marriage day].” Because these relationships are hidden from society, they also all involve situations where the Islamic rights of monetary support for spouses and children are denied. The relationships easiest to recognize as pure sexual exploitation are those that involve sex trafficking, a form of sexual slavery. One famous instance was brought to light by Nicholas Kristoff of The New York Times, who in 2006 covered the story of Aisha Parveen, a 20 year old Pakistani woman who was kidnapped and forced into prostitution as a 14 year old. Mian Sher, the man who kidnapped her and acted as her pimp, kept her as his youngest wife. During her six years as his slave, he beat her daily and sexually tortured her. Parveen finally managed to escape with the help of a man who was in the house doing repairs, and the two fell in love and married after their escape. Mian Sher was enraged, and he brought a case against Parveen for adultery, based on the legal argument that Parveen was his wife and had unlawfully fled with a lover. His plan was to then bail her out and take her back to the brothel. Nicholas Kristoff began covering Parveen’s story while she was waiting for a verdict from the court, and the Pakistani and international press picked up on Parveen’s story. The publicity led to the court dismissing the case, allowing Parveen to permanently escape from Mian Sher. The fact that Mian Sher felt emboldened enough to pursue legal avenues to recover his sexual slave, based on this fictionalized marriage, indicates the grievous state of the law with regards to women’s rights in Pakistan. It also indicates that corruption and relaxed standards allow men to practice putative polygamous marriages and engage in terrible crimes, such as trafficking, under their guise. When Kristoff asked renowned Pakistani human rights attorney Asma Jahangir about Parveen’s case, Jahangir explained that she was completely unsurprised about Parveen’s situation, because it happens all the time in Pakistan. While this instance is clearly sex trafficking hiding within
[wanita-muslimah] Mempertanyakan kredibilitas Pemimpin Tertinggi Iran
Salam dan Shalawat Agaknya masyarakat Iran (baca : oposisi MAN) kian habis kesabarannya...setelah Pilpres yang di tenggarai curang, dimana ada 646 kasus gugatan yang dilayangkan fihak oposisi kepada Dewan Pelindung ( bayangkan pileg Indonesia hanya 63 kasus gugatan di MK ), sebelumnya juga pemerintah memblokir situs facebook yang banyak digunakan kelompok oposisi, kini seruan Pemimpin Tertinggi Iran itu pun tak lagi digubris. Mengapa hal itu terjadilebih dikarenakan oposisi tidak mendapat kesempatan politik yang sama dengan fihak Ahmadinejad. Faktor lain seperti komunikasi agitatif Ahmadinejad yang menuduh keluarga Ayatollah Rafsanjani melakukan korupsi, menuduh istri Mousavi tidak layak mendapat status sebagai guru besar turut mengkristalkan perlawanan terhadap Ahmadinejad. Juga permintaan Ayatollah Rafsanjani yang menjabat sebagai Ketua Dewan Ahli negara agar Wali Fakih menegur Ahmadinejad atas tuduhan2 tanpa bukti, juga media pemerintah yang tidak menyediakan waktu bagi oposisi untuk mengkampanyekan diri, membuat oposisi merasa ada perselingkuhan politik antara Wali Fakih, Ahmadinejad dan media. Saya kira wajar perlawanan oposisi mencapai derajat hidup-mati seperti ini. Wali Fakih sepertinya tidak memahami psikologis politik rakyatnya. Dengan wewenang yang begitu besar diberikan kepadanya (walau posisi WF juga bisa dievaluasi oleh Dewan Ahli), dimana ia dapat melakukan apa saja terkait dengan kebijakan dan situasi di negerinya, juga dukungan Tentara Revolusi dan Milisi Basiji yang tunduk kepada perintahnya, maka sebenarnya ia tidak pantas mendukung salah satu calon presiden. Karena bagaimanapun wewenang yang ia miliki, mengakomodasi tuntutan-tuntutan rakyatnya untuk ia menjadi bapak bangsa yang berdiri sama dihadapan para capres adalah langkah yang bijak... Ada beberapa teori tentang iniyang paling kuat adalah terjadinya 'clash of titans'...duel antara para pemimpin tertinggi Iran. Ayatollah Rafsanjani dan Ayatollah Khamenei sesungguhnya adalah dua figur yang sedang bertarung. Dua aktor pendiri Revolusi Iran ini sedang mengalami masa paceklik kemesraan. Ini sebenarnya terjadi sejak Ahmadinejad menang di pemilu presiden pertama yang mengalahkan Rafsanjani. Sejak itu Rafsanjai mengggalang kekuatan dengan Ahmad Khatami, mantan Presiden Iran dan terus menunjukkan ketidaksenangan mereka atas langkah2 politik Ahmadinejad. Diperkirakan Ayatollah Khamenei tidak senang dengan manuver2 politik Ayatollah Rafsanjani, sehingga secara terang-terangan mengambil sikap sebagai pendukung Ahmadinejad. Awalnya Rafsanjani enjoy saja dengan konstelasi politik ini...tapi sikap diam Khamenei terhadap permintaan2 Rafsanjani menyangkut statemen2 Ahmadinejad itu lah yang mendorong Rafsanjani akhir nya mengambil posisi head by head dengan Khemenei. 'Clash of Titan'...ya ini adalah perang antar dua pemimpin besar. Kubu konservatif dan kubu moderat. Banyak perbedaannya...tapi persamaannya justru lebih mengerikan efeknyayaitu kedua nya memiliki karakter tidak mau menyerah dan siap mati untuk kehormatan. Kalau Khamenei memiliki peluru-peluru tajam Tentara Revolusi dan Milisi Basiji yang siap mengoyak tubuh para pendukung Rafsanaji, maka Rafsanjai memiliki massa militan yang siap meledakkan Iran dengan darah-darah mereka. Posisi nya menjadi genting, karena begitu Teheran menjadi 'killing fileds' oleh Tentara Revolusi, maka tidak akan yang mampu menghentikannya...karena pendukung Rafsanjani siap untuk di bantai...jika itu terjadi, maka kehancuran bagi Iran dan kehancuran bagi Revolusi mungkin sekarang saatnya...mereka saling berembuk, menghilangkan egonya. tapi itu mustahil terjadi jika Pemimpin Tertinggi Iran tidak mengakomodir tuntutan2 oposisi.. Taufikurrahman Ginting Pengamat Politik Iran nb : Wali Fakih adalah sebutan bagi pemimpin tertinggi Iran yang dijabat Ayatollah Khamenei, dimana beliau diangkat oleh Dewan Pelindung Revolusi yang diketuai oleh Ayatollah Rafsanjani. Tulisan ini sedang diusulkan untuk dimuat di koran daerah dan koran nasional. Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Wajah Tumini Hilang Akibat Penyakit Aneh
RksiPyogenes Refleksi : Mungkin bukan penyakit baru nan aneh yang diderita oleh pasien ini, sebab sudah ketahui dalam dunia medis yaitu disebabkan oleh bakteria pemakan daging yang namanya Streptococcus Pyogenes. Pada stadium permulaan bila diketahui bisa diobti dengan antibiotika dan juga dioperasi, dipotong buang bahagian yang sudah termakan oleh bakteria. http://regional.kompas.com/read/xml/2009/06/21/18351825/wajah.tumini.hilang.akibat.penyakit.aneh Wajah Tumini Hilang Akibat Penyakit Aneh SURYA/SUDARMAWAN Wajah Tumini hilang karena penyakit aneh. /Minggu, 21 Juni 2009 | 18:35 WIB MADIUN, KOMPAS.com - Tumini (54), warga Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jatim, selama puluhan tahun menderita penyakit aneh. Suami Tumini, Marto (65), Minggu (21/6), mengatakan, akibat penyakit aneh tersebut, sebagian wajah Tumini telah hilang dan berlubang. Bagian kedua matanya, hidung, dan bibir hilang. Yang tersisa hanya tinggal dagu dan kening saja. Selama bertahun-tahun, penyakit tersebut terus menggerogoti bagian wajah istri saya. Satu per satu bagian wajah Tumini rusak akibat penyakit tersebut. Karena tidak ada mata maka ia tidak dapat melihat. Demikian juga tidak dapat berbicara, karena bibir dan jaringan pendukungnya lainnya sudah tidak sempurna, ujarnya. Menurut dia, penyakit aneh tersebut telah menyerang istrinya selama hampir 30 tahun lebih. Namun, karena keajaiban Tuhan, Tumini bisa bertahan meski jaringan hidung untuk bernafasnya juga tidak sempurna akibat penyakit tersebut. Bahkan kesadaran dan indera pendenagaran Tumini juga masih bagus. Marto bercerita, penyakit tersebut menyerang saat istrinya masih berusia 20 tahunan. Awalnya hanya berupa sebuah bintil menyerupai jerawat di hidung Tumini. Namun, lama kelamaan semakin membesar, berasa panas dan gatal. Waktu itu sudah pernah diperiksakan ke rumah sakit. Bahkan, istri saya juga sempat dirawat di Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya. Selama tiga bulan dirawat di sana, istri saya tidak sembuh-sembuh. Karena alasan tidak ada biaya, akhirnya saya bawa pulang. Dokter bilang penyakit istri saya adalah kanker, kata Marto yang kesehariannya hanya seorang butuh tani. Setelah dirawat di Surabaya, Tumini juga sempat dirawat di Rumah sakit dr. Sudono Madiun. Namun sama saja, tidak membuahkan hasil dan akhirnya memilih untuk dirawat di rumah saja. Seiring dengan itu, jerawat Tumini semakin membesar. Bahkan, selain membesar, penyakit jerawat tersebut juga membuat beberapa bagian anatomi wajah Tumini rusak, mengelupas, dan akhirnya lepas. Kini yang tersisa wajah Tumini mengalami lubang selebar 10-15 cm dan sedalam 7-10 cm. Kini, obat untuk istri saya hanya mengandalkan obat ramuan sendiri dari bahan utama tembakau untuk mengusir lalat yang kerap mengerubungi. Meski dapat berjalan, namun ia membutuhkan tuntunan karena tidak dapat melihat lagi. Selain itu, ia juga menggunakan kerudung untuk menutupi lubang di wajahnya, kata Marto menerangkan. Kesehariannya, selain tinggal bersama suaminya, Tumini juga ditemani oleh anak semata wayangnya, Wasirindra (34) yang belum berkeluarga. Tumini banyak mengurung diri di dalam kamar dan menghindar dari keadaan di sekitarnya. Ibu banyak mengurung di dalam kamar. Kadang ia bergumam tidak kuat menahan sakit di tubuhnya. Malahan, akhir-akhir ini ibu sering berkeiginan untuk mengakhiri hidupnya, kata Wasirindra sedih. Keluarga hanya berusaha untuk menjaga kondisi kejiwaan Tumini, dan berharap ada uluran tangan dari tetangga dan pemerintah daerah setempat. Karena untuk biaya pengobatan, keluarga Tumini sudah tidak mampu lagi melakukannya. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Tulus Purnomo, mengaku jika Pemerintah Kabupaten Madiun sudah pernah memberikan tindakan medis. Namun, penderita menolak untuk dibawa ke rumah sakit. Dinkes Kabupaten Madiun sudah pernah memberikan penanganan terhadap Tumini. Namun, waktu itu yang bersangkutan menolak untuk dibawa ke rumah sakit dengan alasan sudah pasrah, katanya. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Iran's Mousavi urges more protests
http://english.aljazeera.net/news/middleeast/2009/06/200962212658772171.html Monday, June 22, 2009 06:40 Mecca time, 03:40 GMT Iran's Mousavi urges more protests Thousands have defied an ultimatum from Iran's supreme leader for an end to protests [AFP] The politician at the centre of Iran's opposition movement has called on his supporters to continue their protests over the country's disputed presidential election in the face of a growing security crackdown. In a statement released on Sunday, Mir Hossein Mousavi said that people had the right to protest against lies and fraud, but urged them to show restraint as they take to the streets. Mousavi's statement, published on the website of his Kalameh newspaper and on sites run by supporters, came as police imposed a virtual lockdown on the streets of Tehran amid reports of fresh clashes in the north of the city. State media has said between 10 and 13 people were killed in protests on Saturday against the government, but independent confirmation is difficult because the government has imposed severe restrictions on foreign journalists. In depth The latest on Iran's post-election unrest Send us your videos and pictures from Iran In the latest crackdowns on reporters a BBC correspondent has been expelled from the country, the Dubai-based TV network Al-Arabiya has been suspended and at least two local journalists for US magazines have been arrested. Mahmoud Ahmadinejad, Iran's conservative incumbent president, was declared the winner of the June 12 presidential election with a landslide victory, but Mousavi and another challenger have complained that the vote was rigged. On Sunday, reports emerged of police attacking a vigil by about 100 people outside the offices of the United Nations in Tehran. The incident was the first violence since Saturday, when several people were killed in clashes between protesters and police around Revolution Square and Azadi Square in the centre of the Iranian capital. In his statement, Mousavi said he would stand by the protesters at all times but also called on his supporters to exercise self-restraint. Five members of Rafsanjani's family were arrested after Saturday's protests [EPA] The revolution is your legacy. To protest against lies and fraud is your right. Be hopeful that you will get your right and do not allow others who want to provoke your anger . to prevail. Underscoring the escalating political crisis, the government said it had arrested the daughter and four other relatives of Hashemi Rafsanjani, a former president and one of the country's most powerful ayatollahs. Four were later released, but Faezeh Hashemi, Rafsanjani's eldest daughter who was accused of taking part in an illegal opposition protest, remained in detention, state-owned Press TV reported on Sunday night. The arrests are being seen by many as a sign of a growing backstage struggle among the clerics who wield ultimate power in Iran, and a warning to Rafsanjani against aligning with the opposition. Rafsanjani heads two very powerful groups in Iran: the Assembly of Experts, which can elect and dismiss the supreme leader, and the Expediency Council, a body that arbitrates disputes between parliament and the unelected Guardian Council. 'Terrorist groups' Iranian state TV reports on Sunday blamed rioters and terrorist groups for the previous day's violence, saying two petrol stations and a mosque had been set alight, and a military outpost attacked. About 3,000 opposition protesters had tried on Saturday to enter the area, undaunted by a warning from Ayatollah Ali Khamenei, Iran's supreme leader, not to continue demonstrations against Ahmadinejad's re-election. Iranian authorities blamed terrorists and rioters for clashes [Reuters] Security forces responded with live rounds, batons and tear gas, while protesters fought back with stones and set fires in the streets. Mohsen Makhmalbaf, a spokesman for Mousavi, defended the actions of the protesters. These people are in the streets to say 'We don't want atomic bombs, we want democracy', he told Al Jazeera from Paris. Witnesses said that dozens of people were hospitalised after being beaten by police and the pro-government Basiji militia. The New-York based International Campaign for Human Rights in Iran said that scores of injured demonstrators had been arrested as they sought medical treatment. It said doctors in Tehran's hospitals had been ordered to report injuries to the authorities, and that some seriously wounded protesters had sought refuge at foreign embassies in a bid to evade arrest. The arrest of citizens seeking care for wounds
[wanita-muslimah] Tifatul: Istri Boediono Belajar Mengaji kepada Kader PKS
Refleksi : Mengapa tidak belajar mengaji pada kader Muhamadiyah atau NU? http://www.antaranews.com/view/?i=1245600744c=NASs=POL Tifatul: Istri Boediono Belajar Mengaji kepada Kader PKS Minggu, 21 Juni 2009 23:12 WIB | Padang (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera(PKS) Tifatul Sembiring menegaskan bahwa Ibu Herawati yang merupakan istri calon wakil presiden Boediono adalah benar-benar merupakan seorang muslimah karena dia pernah belajar mengaji pada seorang kader PKS di Jakarta. Ibu Herawati pernah belajar membaca Al Qur,an pada seorang kader PKS di Jalan Rasamala di dekat kawasan Bidakara Jakarta, kata Tifatul kepada pers di Padang, Minggu malam usai menghadiri kampanye politik calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ibu kota Provinsi Sumatera Barat tersebut. Tifatul mengatakan pula ketika acara pernikahan Boediono dengan Herawati, mertuanya hadir pada acara yang sangat penting itu. Bahkan , kata Tifatul yang berdarah Sumbar itu, Boediono merupakan orang Muhammadiyah karena bersekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang dikelola organisasi Islam yang besar itu. Klarifikasi ini disampaikan Tifatul karena sampai saat ini masih banyak orang yang bertanya-tanya tentang agama yang dianut Boediono dan istrinya. Dulu Pak Boediono yang pernah dipertanyakan agamanya ?Kemudian istrinya. Nanti, jangan-jangan yang dipertanyakan agamanya adalah para tetangganya , kata Boediomo sambil menyindir orang-orang yang menentang calon wakil presiden Boediono yang telah mengundurkan diri sebagai gubernur Bank Indonesia serta juga merupakan mantan Menko Perkekonomian. Sementara itu, ia mengatakan pula bahwa seluruh jajaran PKS kompak mendukung pencalonan Yudhoyono sebagai presiden serta cawapres Boediono. PKS solid ((kompak, red) mendukung SBY dan Boediono, katanya. Penegasan yang serupa juga dikemukakan Sekjen Partai Amanat Nasional(PAN) Zulkifli Hassan yang juga hadir pada acara kampanye politik SBY dengan menyebutkan bahwa PAN hyga kompak . Kami (PAN, red) juga solid, kata Zulkifli.(*) [Non-text portions of this message have been removed]