[wanita-muslimah] The Sydney Morning Herald, January 16, 2010 - Clinton donor back on radar

2010-01-16 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
http://www.smh.com.au/opinion/politics/clinton-donor-back-on-radar-20100115-
mcc1.html

 


Clinton donor back on radar 


January 16, 2010 

It was an unfortunate look for Hillary Clinton this week that about 12 hours
after vowing to be the US secretary of state who always shows up in Asia,
unlike her predecessor Condoleezza Rice, she pulled out of her trip out this
way.

Whether it was essential for her to be back to help with the rescue and
relief effort in Haiti is debatable. Barack Obama was taking command, a US
Navy carrier group was on the way, and the US military's Southern Command
was swinging into action.

We'll see what she contributes. Meanwhile it looks like she is still running
for president, anxious not to be compared with George Bush and his
indifference to Hurricane Katrina victims in New Orleans.

The postponed ministerial talks in Canberra don't matter much, but the
planned visits to Papua New Guinea and New Zealand were important: PNG needs
attention, and Washington needs to stop snubbing New Zealand.

A year into the Obama Administration, the choice of Clinton as foreign
minister must still give rise to misgivings at the White House. By strange
coincidence, the locus of most concern is Jakarta, Obama's childhood home
for several years. Jakarta should signal trouble for Clinton and her
husband, the former president Bill, but they can't seem to help being drawn
back to it.

Devotees of Washington politics will recall the huge campaign funding
scandal that broke out around Bill's re-election in 1996. An Indonesian
tycoon, James Riady, was revealed to have funnelled money to Bill and other
Democrats by getting his Lippo Group to reimburse donors operating as
fronts, to avoid restrictions on foreign political donations. There were
conspiracy theories that the Chinese communists were behind the ethnic
Chinese Indonesian.

In 2001, Riady pleaded guilty to ''conspiracy to defraud the United States''
through illegal contributions; he and Lippo were fined $US8.6 million, a
record penalty for campaign finance violations.

Throughout the George Bush presidency, Riady did not get a visa for travel
to the US. It was generally assumed that, having been convicted of fraud, he
was covered by the immigration rule barring entry of foreign citizens guilty
of crimes involving ''moral turpitude''.

Then last May, three months after Hillary became Secretary of State, Riady
was given a six-month multiple entry visa by the US embassy in Jakarta.

The Washington Post says he used the visa twice last year, to attend
graduations of his children and educational institutions including the
Ouachita Baptist University in Arkansas, whose president, Rex Horne, just
happens to be the former pastor of the Clintons' church in Little Rock.

The Riady connection with Arkansas and the Clintons goes back to 1978 when
his father, Mochtar Riady, who was connected with the then Indonesian
president Soeharto's top ethnic Chinese business friend, Liem Sioe Liong,
bought into a small bank and James was installed as a director.

The connection has been nurtured as the Clintons rose from state to national
political success.

In 2004 Ouachita awarded James Riady an honorary doctorate, not unconnected
to his funding of scholarships at the university. Riady likes these
doctorates: he got one from La Trobe University in Melbourne in 2007, after
donating $800,000.

When The Washington Post broke the story of his apparent rehabilitation from
moral turpitude two weeks ago, it quoted an unnamed ''senior State
Department official'' as saying Hillary Clinton had no knowledge of the
decision to let Riady enter the US.

The visa was given by the embassy after Riady asked for permission to travel
to family graduation ceremonies and he was granted entry for a ''very narrow
purpose''.

The US ambassador in Jakarta, Cameron Hume, has been given a lot of space in
one of Riady's newspapers, the Jakarta Globe, and no doubt he is happy about
that. But it is still strange that an envoy would take such a decision on
his own, especially one that was bound to bring down a lot of political
trouble on his boss's head, as it has now done (Fox News and other
right-wing media have gone ballistic).

As well as turning up in Arkansas, Riady is still buzzing around the
Clintons. He is donating to Bill's charitable foundation and in May he and
Bill will be sharing the stage at a real estate convention in Bali.

But maybe James Riady, 52, is a nicer character now than he was in 1996?
Unfortunately, a lot of controversy still swirls around the tycoon and his
Lippo Group. Along with his conspicuous Christianity, there has been a
series of vindictive campaigns against business rivals and estranged
partners that have brought accusations of corruption of Indonesian officials
to help his causes.

The targets have included the Malaysian tycoon T. Ananda Krishnan. After a
dispute about a pay-TV partnership with Riady, he found that several of his
top executives in Jakarta we

[wanita-muslimah] Re: Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!

2010-01-16 Terurut Topik ma_suryawan
Assalamu'alaikum,

Karena beberapa kali misionaris agama yang membenarkan dan menghalalkan bunuh 
diri yang dikatakannya sebagai "jihad" dan bom syahid (HMNA) ini menebar 
tuduhan taqiyah kepada kalangan Ahmadiyah yang diasumsikannya memiliki 
"syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain (2 + 1, dua 
dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan)" - maka pikiran dan aksi tuduhan 
tanpa bukti itu perlu disandingkan dengan masalah 'telling not the whole truth' 
di masa lalu, dimana pada waktu itu orang-orang Arab sedang belajar dan 
diajarkan oleh Nabi SAW tentang ucapan atas kepercayaan/keyakinan.

Riwayatnya sebagai berikut:

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. mengutus Usamah bin Zaid sebagai komandan sebuah 
pasukan ke daerah suku Juhaina. Usamah dan seorang Anshar menjumpai seseorang 
dari mereka (kaum kafir) dan menyergapnya. Ketika akan dibunuh, orang tersebut 
berkata: "Laa ilaha illalah" (Tiada Tuhan kecuali Allah), namun tetap saja
dibunuhnya orang itu.

Kejadian itu terdengar dan sampai kepada Rasulullah s.a.w., beliau kemudian 
bertanya kepada Usamah mengapa ia berbuat demikian. Usamah berkata:

"Ya Rasulullah, ia mengucapkan "Laa ilaha illalah" karena untuk memastikan 
dirinya agar selamat."

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Mengapakah engkau tidak membelah hatinya dan 
membukanya untuk memastikan apakah ia berkata itu karena datang dari lubuk 
hatinya yang terdalam atau tidak?" (Diringkas dari Bukhari, Kitab al-Maghazi, 
Bab: Ba'ath al Nabi, Usamah bin Zaid ilal Harqaat min al-Juhaina, hal. 612)

Ini berarti, bagaimanakah Usamah bisa mengetahui apakah orang itu menyatakan 
beriman kepada Allah karena 'telling not the whole truth' (taqiyah) atau 
setulus hatinya? Usamah tidak bisa memastikan, sebab keadaan hati tersembunyi 
dari mata manusia, dan yang mengetahui isi hati hanyalah Allah S.w.t. saja.

Jadi, demikianlah pelajaran berharga dari Nabi s.a.w. untuk misionaris HMNA 
yang rupanya MASIH BELUM BELAJAR ajaran indah Islam, bahwa manusia/kaum itu 
dinilai oleh manusia lain/kaum lainnya dari apa yang dikatakannya dan 
diperbuatnya, bukan atas apa yang ada dalam hatinya.

Salam,
M. A. Suryawan


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" 
 wrote:
> 
> HMNA:
> Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro 
> : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam 
> hal berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole 
> truth), yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua 
> dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan).

Karena tidak punya argumen dan bukti, sekarang misionaris ini (HMNA) mulai 
memfitnah bermain-main dg tuduhan bisnis taqiyahnya karena dianggapnya ada 
'syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain'

Mirza Ghulam Ahmad menyatakan:

"Inti dan saripati agama kami tersimpul dalam kalimah: Laa Ilaaha Illallaah 
Muhammadur Rasuulullah. Itikad yang kami anut di dunia dan dengan karunia serta 
taufik Allah, bersama kalimat itu kami akan berlalu dari alam fana ini kelak 
ialah Sayyidina wa Maulana Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam 
adalah Khaataman-Nabiyyiin. Di tangan beliau agama telah menjadi genap dan 
nikmat Allah telah mencapai derajat yang sempurna. Dengan perantaraan agama itu 
manusia berjalan di atas jalan yang lurus dan dapat mencapai hadhirat Allah
Ta'ala…" (Izalah Auham, hlm. 169-170)

Rupanya misionaris seperti HMNA itu belum mengerti, sehingga ia sibuk
bermain-main, seperti yang dinyatakan oleh Pendiri Jemaat Ahmadiyah:

"Tidak ada kitab kami selain Qur'an Syarif. Dan tidak ada rasul kami kecuali 
Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam. Dan tidak ada agama kami 
kecuali Islam. Dan kita mengimani bahwa nabi kita s.a.w. adalah Khaatamul 
Anbiya', dan Qur'an Syarif adalah Khaatamul Kutub. Jadi, janganlah menjadikan 
agama sebagai permainan anak-anak. Dan hendaknya diingat, kami tidak mempunyai 
pendakwaan lain kecuali sebagai khadim Islam. Dan siapa saja yang mempertautkan 
hal [yang bertentangan dengan] itu pada kami, dia melakukan dusta atas kami.
Kami mendapatkan karunia berupa berkat-berkat melalui Nabi Karim s.a.w. Dan 
kami memperoleh karunia berupa makrifat-makrifat melalui Qur'an Karim. Jadi, 
adalah tepat agar setiap orang tidak menyimpan di dalam kalbunya apa pun yang 
bertentangan dengan petunjuk ini. Jika tidak, dia akan 
mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Ta'ala. Jika kami bukan khadim 
Islam, maka segala upaya kami akan sia-sia dan ditolak, serta akan 
diperkarakan." (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld. 5, no. 4)

Salaam,
MAS

> ***
> Jadi memang saya membatasi diri untuk tidak mau berdebat dengan misionaris 
> Qadianisme, seperti saya tuliskan di atas itu.
> Wassalam
> HMNA
> 
> - Original Message - 
> From: "Dwi Soegardi" 
> To: 
> Sent: Sunday, January 17, 2010 13:02
> Subject: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? . Ke laut aja!
> 
> Salam,
> 
> Terutama untuk Abah HMN

[wanita-muslimah] Fitnah dr HMNA revealed! Re: Seri 687. Mengapa MUI Keluarkan Fatwa Sesat?

2010-01-16 Terurut Topik ma_suryawan
Rupanya misionaris agama yang membenarkan dan menghalalkan bunuh diri yang 
disebutnya sebagai "jihad" dan bom syahid itu masih belum puas menebar nyanyian 
kaset rusak. Diulang-ulangnya fitnah, tuduhan dan pendiskreditan kepada 
Ahmadiyah oleh misionaris HMNA itu.

Saya teruskan dan penjelasannya di bawah.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" 
 wrote:

> Selanjutnya saya akan melayani Syaeful Uyun berdasarkan Al Quran dan dari 
> pulikasi Ahmadiyah Qadiyan sendiri, bukan dari tulisan non-Ahmadi. 
> 
> Since the death of Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani in 1908 his followers 
> have been editing out some of the material written by him. Some of the quotes 
> were taken from Qadiyani magazines or newspapers published after the death of 
> Mirza.

Misionaris HMNA ini ternyata juara ngibul. Yang berbahasa Inggris itu tulisan 
siapa, mana buktinya tulisan itu berasal dari publikasi Ahmadiyah semdiri, 
bukan dari tulisan non-Ahmadi. 

Mana? Ayuh buktikan.

> "I saw in my dream that I am Allah and I believed, no doubt I am the one who 
> created the heaven." Aina-e-Kamalat, p.564.

Tulisan tersebut adalah hasil olah metode mutilasi dan rekayasa. Berikut adalah 
redaksi lengkapnya dengan terjemahan resmi berbahasa Inggris dari Ahmadiyah:

"In a vision I saw that I myself was God and believed myself to be such. I felt 
that I had no will or thought or action of my own left, and that I had become 
like something which was being completely overpowered by something else that 
had absorbed me wholly so that my own being had completely disappeared. I saw 
the divine spirit envelop my soul and covering my body hide me completely in 
itself so that not a particle of me remained. I beheld myself as if all my 
limbs had become His, my eyes had become His eyes, my ears had become His ears 
and my tongue had become His tongue. My Lord seized me with such great force 
that I disappeared in Him and I felt that His power was surging in me and that 
His divinity was coursing through me. The Lord of honor then set His camp 
around my heart and the Lord of power ground down my soul so that there was no 
more of me nor any desire of mine left. My whole structure was demolished and 
only the structure of the Lord of the universe remained visible. The Divine 
overcame me with such force that I was drawn to Him from the hair of my head to 
the nails of my toes. Then I became all spirit which had no body and became an 
oil which had no dregs. I was separated completely from my ego and I became 
like something which was not visible or like a drop which had become merged in 
the ocean so that the ocean comprehended it in its vastness. I no longer knew 
what I had been before nor what my being was. Divinity coursed through my veins 
and muscles. I was completely lost to myself and God Almighty employed my limbs 
for His purpose and took possession of me with such force that nothing exceeded 
it. By this seizure I became non existent. I believed that my limbs had become 
God's limbs and I imagined that I had discarded my own being and had departed 
from my existence, and that no associate or claimant had remained as an 
obstruction. God Almighty entered wholly into my being and my anger and my 
gentleness, and my bitterness and my sweetness and my movement and my inertness 
all became His. In this condition I said: I desire a new universe, a new heaven 
and a new earth..." 

[Terjemahan bebas: "Dalam sebuah kasyaf saya melihat diriku menjadi Tuhan dan 
percaya diriku menjadi seperti itu. Saya merasa bahwa saya tidak lagi memiliki 
keinginan atau pemikiran atau tindakan dari diri saya sendiri, dan karenanya 
saya menjadi seperti sesuatu yang benar-benar sedang dipengaruhi oleh sesuatu 
yang lain yang telah menarik saya seutuhnya sehingga diri saya benar-benar 
menjadi sirna. Saya melihat spirit ketuhanan membungkus jiwaku dan menutupi 
jasadku benar-benar tersembunyi di dalamnya sehingga tidak tersisa sebuah 
partikel pun dari diriku. Saya melihat diri saya seolah-olah semua anggota 
jasad saya menjadi diri-Nya, mataku menjadi mata-Nya, telingaku menjadi 
telinga-Nya, lidahku menjadi lidah-Nya. Tuhan saya menggunakan saya dengan 
kekuatan yang besar itu sehingga saya sirna di dalam diri-Nya dan saya merasa 
kekuatan-Nya bergelora dalam diriku dan sifat ketuhanan-Nya mengalir 
melewatiku…Tuhan Yang Maha Perkasa masuk seutuhnya ke dalam diriku dan 
kemarahanku dan kelemah-lembutanku, dan kebencianku dan keramahanku dan 
gerakanku dan ketakberdayaanku – semua menjadi Dia. Dalam keadaan ini saya 
katakan: Saya menginginkan sebuah semesta baru, sebuah langit baru dan sebuah 
bumi baru…"] (Kitabul- Bariyya, pp. 78-79) 

"It was conveyed to me when God Almighty determines to create a man He creates 
the heaven and the earth and all which is necessary in six days and creates 
Adam towards the end of the sixth day. This is His settled way. It was also 
conveyed to me that the creation of a new heaven and a new earth which I

Re: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!

2010-01-16 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Reposting:
"aldiy" wrote:
apakah Ahmadiyah itu bikin onar secara kelompok ataupun perorangan?
kenapa mereka dilarang keberadaannya? kenapa kampungnya dirangsek, dan kita 
membiarkan itu terjadi?  Itu pertanyaan yang kita harus jawab di antara kita 
sendiri, kenapa kita yang mayoritas memperlakukan minoritas seperti itu? apa 
nggak malu? Apa nggak tercabik rasa keadilan kita?

HMNA:
Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro : 
pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam hal 
berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole truth), 
yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua 
dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan).
***
Jadi memang saya membatasi diri untuk tidak mau berdebat dengan misionaris 
Qadianisme, seperti saya tuliskan di atas itu.
Wassalam
HMNA

- Original Message - 
From: "Dwi Soegardi" 
To: 
Sent: Sunday, January 17, 2010 13:02
Subject: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? . Ke laut aja!

Salam,

Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan,
untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau
untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM.
Soalnya:
- argumennya ya itu-itu saja,
- sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi.

Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi,
kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan,
diajak sekalian.

Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang,
mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi.
cape deh ...

salam,

DwS
-Moderator

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!

2010-01-16 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Reposting:
"aldiy" wrote:
apakah Ahmadiyah itu bikin onar secara kelompok ataupun perorangan?
kenapa mereka dilarang keberadaannya? kenapa kampungnya dirangsek, dan kita 
membiarkan itu terjadi?  Itu pertanyaan yang kita harus jawab di antara kita 
sendiri, kenapa kita yang mayoritas memperlakukan minoritas seperti itu? apa 
nggak malu? Apa nggak tercabik rasa keadilan kita?

HMNA:
Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro : 
pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam hal 
berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole truth), 
yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua 
dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan).
***
Jadi memang saya membatasi diri untuk tidak mau berdebat dengan misionaris 
Qadianisme, seperti saya tuliskan di atas itu.
Wassalam
HMNA

- Original Message - 
From: "Dwi Soegardi" 
To: 
Sent: Sunday, January 17, 2010 13:02
Subject: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? . Ke laut aja!

Salam,

Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan,
untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau
untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM.
Soalnya:
- argumennya ya itu-itu saja,
- sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi.

Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi,
kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan,
diajak sekalian.

Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang,
mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi.
cape deh ...

salam,

DwS
-Moderator

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] CANBERRA, Australia, Jan. 17 (AP) - Bali Victim's Fa ther Questions Washington Trial

2010-01-16 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
Bali Victim's Father Questions Washington Trial

 

By ROD McGUIRK

 

CANBERRA, Australia, Jan. 17 (AP) - An Australian lawyer whose son was
killed in the 2002 Bali bombing said on Saturday that a trial in Washington
of alleged terrorist Riduan Isamuddin could jeopardize chances of convicting
him over the nightclub attacks that killed 202.

 

Brian Deegan, a former magistrate whose 21-year-old son Josh was among 88
Australians killed in the attack, said Isamuddin, Osama bin Laden's alleged
lieutenant better known as Hambali, should be tried in Indonesia where the
crime was committed.

 

The Obama administration is conducting an intense security review as part of
a plan that could bring the notorious Guantanamo Bay inmate and two
associates to Washington for trial, officials said.

 

Hambali is believed to be the main link between al-Qaida and Jemaah
Islamiyah, the terror group blamed for the 2002 bombing at two Bali
nightclubs.

 

Deegan conceded a trial in Washington would be "more open" than one in
Indonesia, but he fears legal challenges to Hambali's detention in secret
CIA prisons, and the intense interrogation he underwent there, could stop
any trial in the United States.

Hambali was taken into CIA custody in 2003 and later transferred to the U.S.
naval base in Cuba.

 

"In normal circumstances, the trial should take place in the country where
the crime was committed and ... even though I would welcome him being placed
upon trial, it just seems to me to be awkward and perhaps opening up a can
of worms and a can of defenses if the Americans try him in America," the
54-year-old lawyer from the southern city of Adelaide told The Associated
Press.

 

"I am now very fearful that he will never see trial because he is possibly,
quite probably unfit to stand trial because of the manner he has been
treated with torture and privation over so many years," he added.

 

The U.S. Justice Department said no decision has been made yet on how the
Hambali case will be handled. The Obama administration has already decided
to send one terrorism suspect, alleged 9/11 mastermind Khalid Sheikh
Mohammed, to federal court, but other Guantanamo inmates will be tried in
the military commission system, where the rules of evidence are more lax and
prisoners have fewer rights.

 

An Australian tourist who suffered near fatal burns to most of his body in
the Bali bombings, Peter Hughes welcomed the prospect of Hambali being tried
in Washington.

 

"Great idea; especially from the point of view of taking it out of the hands
of the Indonesian government which has been fairly soft and corrupt in
dealing with terrorists," said Hughes, a 50-year-old roofing contractor from
the west coast city of Perth.

 

Hughes is angry that Muslim cleric Abu Bakar Bashir's conviction for giving
his blessing to the Bali bombings was overturned by the Indonesian courts
after he spent only three years in prison.

 

Former militants allege Bashir headed Jemaah Islamiyah in the early 2000s.

 

The Australian government declined to give an opinion on Saturday on where
Hambali should be tried.

 

"A decision about a criminal prosecution is one for the U.S. authorities to
make," the Department of Foreign Affairs and Trade said in a statement.

 

Associated Press writers Matt Apuzzo and Devlin Barrett contributed to this
report from Washington.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!

2010-01-16 Terurut Topik ma_suryawan
Thanks Mas Dwi, saya hanya menurutkan nyanyian kaset rusak misionaris agama 
yang membenarkan dan menghalalkan bunuh diri yang disebutnya sebagai "jihad" 
dan bom syahid. Diulang-ulang tuduhan dan pendiskreditan kepada Ahmadiyah oleh 
misionaris itu karena dirinya merasa sebagai penjaga gawang dan pemilik nama 
dan label Islam.

"Elu jual, gue beli."

Dan saya perlu untuk meluruskannya.

Salaam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi  wrote:
>
> Salam,
> 
> Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan,
> untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau
> untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM.
> Soalnya:
> - argumennya ya itu-itu saja,
> - sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi.
> 
> Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi,
> kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan,
> diajak sekalian.
> 
> Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang,
> mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi.
> cape deh ...
> 
> salam,
> 
> DwS
> -Moderator
>




[wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!

2010-01-16 Terurut Topik Dwi Soegardi
Salam,

Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan,
untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau
untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM.
Soalnya:
- argumennya ya itu-itu saja,
- sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi.

Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi,
kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan,
diajak sekalian.

Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang,
mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi.
cape deh ...

salam,

DwS
-Moderator


[wanita-muslimah] Seri 687. Mengapa MUI Keluarkan Fatwa Sesat?

2010-01-16 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
687. Mengapa MUI Keluarkan Fatwa Sesat?

Ada dua cabang Ahmadiyah, yaitu Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore, MUI 
memfatwakan sesat hanya pada Ahmadiyah Qadiyan, bukan pada Ahmadiyah Lahore, 
yang tidak mengakui kenabian Ghulam Ahmad. Ahmadiyah Lahore hanya mengakui 
klaim Ghulam Ahmad pada tahun 1885 sebagai Mujaddid (revivalist). Syaeful Uyun, 
Muballigh Ahmadiyah Qadiyan menulis artikel berjudul "Fatwa MUI bertentangan 
(dengan) Al Quran dan Hadits di rubrik OPINI Harian Fajar edisi Rabu, 27 Jili 
2005. Ia mengutip dari dalam Majallah Mimbar Ulama No.41, tahun V Juli-Agustus 
1980 spb: 
-- 1. Sesuai dengan data dan fakta yang diketemukan dalam 9 buah buku tentang 
Ahmadiyah, Maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) memfatwakan bahwa Ahmadiyah di 
luar Islam, sesat dan menyesatkan.
-- Dalam menghadapi persoalan Ahmadiyah, hendaknya MUI selalu berhubungan 
dengan pemerintah.

Selanjutnya ia mengkritik MUI yang mengeluarkan fatwa hanya berdasar 9 buah 
buku karya manusia, bukan berdasar atas Nash (Al Quran dan Hadits). Ia menilai 
jika ke-9 buku itu ditulis orang Ahmadi, masih rasional, tetapi jika buku itu 
karya orang non-Ahmadi yang memiliki sikap anti-Ahmadiyah, maka itu irrasional. 
Itu kritikan terhadap MUI di media gtafika. Di cyber spacepun MUI menuai 
kritikan, seperti antara lain: Masukan untuk MUI hendaknya menghindarkan 
kata-kata 'sesat' atau yang tendensius semacam itu. Dengan menggunakan 
kata-kata tendensius itu. bukanlah cara yang baik untuk mendidik masyarakat. 
MUI berkewajiban membimbing umat? Apa betul mengeluarkan kata-kata "sesat" 
adalah sebuah bimbingan? Hendaknya MUI lebih diplomatis, lebih toleran dalam 
mengeluarkan bimbingan. Soal Ahmadiyah, sebutkan saja informasi yg lengkap 
tentangnya, tak usah pakai embel-embel sesat segala. Masyarakat kita memang 
perlu dibimbing, jangan diprovokasi. Kata "sesat" jelas-jelas mudah 
memprovokasi masyarakat. 

***

Pengasuh kolom ini adalah juga anggota Majelis Pengkajian MUI Sulawesi Selatan, 
sehingga menjadi tanggung jawab moral, terutama pula tanggung jawab kepada 
Allah SWT, untuk menyambut kedua gayung itu, ibarat kata pepatah: Gayung 
bersambut, kata berjawab. MUI tugas utamanya menjaga gawang aqidah ummat Islam, 
mengeluarkan fatwa apa adanya tegas dan tanpa tedeng aling-aling. Kata-kata 
bersayap harus dihindari, kalau memang sesat ya dikatakan sesat. Sikap tegas 
ini mengandung pendidikan dan bimbingan bagi ummat yang masih awwam yang perlu 
dijaga aqidahnya. Ummat yang awwam dibimbing untuk menjauhi dan menjaga diri 
untuk tidak berkomunikasi dengan ajaran sesat.

Selanjutnya saya akan melayani Syaeful Uyun berdasarkan Al Quran dan dari 
pulikasi Ahmadiyah Qadiyan sendiri, bukan dari tulisan non-Ahmadi. 

Since the death of Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani in 1908 his followers have 
been editing out some of the material written by him. Some of the quotes were 
taken from Qadiyani magazines or newspapers published after the death of Mirza.

"I saw in my dream that I am Allah and I believed, no doubt I am the one who 
created the heaven." Aina-e-Kamalat, p.564.

" Every one can rise to the highest status, he can even surpass the status of 
Muhammad, the Messenger of Allah." Al-Fadl Qadiyan, 17th July 1922.

(Sejak kematian Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani dalam tahun 1908, maka para 
pengikutnya telah mengedit beberapa materi yang ditulis olehnya. Beberapa dari 
kutipan itu diambil dari majallah dan koran yang diterbitkan setelah kematian 
Mirza.
Kulihat dalam mimpiku bahwa diriku adalah Allah dan saya yakin tidak ragu bahwa 
saya adalah Allah yang mencipta langit.
Setiap orang dapat meningkat ke atas status yang setinggi-tingginya bahkan 
dapat melampaui Muhammad, Utusan Allah).

Cukup dua kutipan itu saja yang saya jadikan referens. Firman Allah:
-- LQD KFR ALDzYN QALWA AN ALLH HW ALMSYhABN MRYM (S. ALMAaDt, 5:17), dibaca: 
laqad kafaral ladzi-na qa-lu- innaLla-ha huwal masi-hubnu maryam, artinya: 
Sesungguhnya telah kafirlah mereka yang brrkata: Sesungguhnya Allah ialah 
al-Masih anak Maryam.

Para penganut Ahmadiyah Qadiyan yang: 
1. Meyakini Ghulam Ahmad itu, adalah Allah yang mencipta langit dan 
2. Meyakini bahwa setiap orang dapat meningkat ke atas status yang 
setinggi-tingginya bahkan dapat melampaui Muhammad, Utusan Allah
yang kedua butir itu diambil dari publikasi Qadiyani, itu lebih hebat dari 
kriteria kafir dalam S. Al-Maaidah, [5:17]. Maka percayalah bahwa MUI tidaklah 
gegabah mengeluarkan fatwa sesat bagi Qadianism. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 31 Juli 2005
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/687-mengapa-mui-keluarkan-fatwa-sesat.html

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] HMNA & TAQIYAH Re: Ahmadiyah pro : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar

2010-01-16 Terurut Topik ma_suryawan
Assalamu'alaikum,

Karena beberapa kali misionaris HMNA ini menebar tuduhan taqiyah kepada 
kalangan Ahmadiyah yang diasumsikannya memiliki "syahadat ketiga dalam dua 
kalimah syahadatain (2 + 1, dua dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan)" 
- maka pikiran dan aksi tuduhan tanpa bukti itu perlu disandingkan dengan 
masalah 'telling not the whole truth' di masa lalu, dimana pada waktu itu 
orang-orang Arab sedang belajar dan diajarkan oleh Nabi SAW tentang ucapan atas 
kepercayaan/keyakinan.

Riwayatnya sebagai berikut:

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. mengutus Usamah bin Zaid sebagai komandan sebuah 
pasukan ke daerah suku Juhaina. Usamah dan seorang Anshar menjumpai seseorang 
dari mereka (kaum kafir) dan menyergapnya. Ketika akan dibunuh, orang tersebut 
berkata: "Laa ilaha illalah" (Tiada Tuhan kecuali Allah), namun tetap saja 
dibunuhnya orang itu.

Kejadian itu terdengar dan sampai kepada Rasulullah s.a.w., beliau kemudian 
bertanya kepada Usamah mengapa ia berbuat demikian. Usamah berkata:

"Ya Rasulullah, ia mengucapkan "Laa ilaha illalah" karena untuk memastikan 
dirinya agar selamat." 

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Mengapakah engkau tidak membelah hatinya dan 
membukanya untuk memastikan apakah ia berkata itu karena datang dari lubuk 
hatinya yang terdalam atau tidak?" (Diringkas dari Bukhari, Kitab al-Maghazi, 
Bab: Ba'ath al Nabi, Usamah bin Zaid ilal Harqaat min al-Juhaina, hal. 612)

Ini berarti, bagaimanakah Usamah bisa mengetahui apakah orang itu menyatakan 
beriman kepada Allah karena 'telling not the whole truth' (taqiyah) atau 
setulus hatinya? Usamah tidak bisa memastikan, sebab keadaan hati tersembunyi 
dari mata manusia, dan yang mengetahui isi hati hanyalah Allah S.w.t. saja.

Jadi, demikianlah pelajaran berharga dari Nabi s.a.w. untuk misionaris HMNA 
yang rupanya MASIH BELUM BELAJAR ajaran indah Islam, bahwa manusia/kaum itu 
dinilai oleh manusia lain/kaum lainnya dari apa yang dikatakannya dan 
diperbuatnya, bukan atas apa yang ada dalam hatinya.

Salam,
M. A. Suryawan

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" 
 wrote:

> 
> HMNA:
> Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro 
> : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam 
> hal berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole 
> truth), yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua 
> dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan).
> 
> Secara hukum, kekerasan berupa serangan itu bisa disalahkan. Namun secara 
> psikologis, apa yang dilakukan kelompok misionaris Ahmadiyah Qadiyan 
> (Qadianisme) itu harus bisa kita pahami bersama. Agar 'kekerasan pelecehan 
> non-fisik' berupa syahadat (2+1) yang dilancarkan segelintir kelompok 
> misionaris itu tidak terjadi lagi, maka, negara telah turun tangan berupa 
> Surat Keputusan Bersama pada tanggal 9 Juni 2008, oleh Menteri Agama Jaksa 
> Agung Menteri Dalam Negeri tentang Pembekuan Ahmadiyah (Qadiyanisme), antara 
> lain berbunyi:
> Kesatu: 
> Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk tidak 
> menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum melakukan 
> penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan 
> kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu yang 
> menyimpang dari pokok-pokok ajaran itu. 
> Kedua: 
> Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut, anggota dan/atau 
> anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), sepanjang mengaku beragama 
> Islam, untuk menghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang 
> dari pokok-pokok ajaran Agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui 
> adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW.
> dst., dst.
> 
> SKB itu adalah tindakan yang adil, sebab ketidak-adilan yang dibangun dalam 
> kasus seperti ini, hanya akan melahirkan 'tirani minoritas' dan akan 
> terus-menerus berulang. Yang lebih berbahaya, dibanding kekerasan fisik, 
> kekerasan non-fisik jauh lebih menyakitkan dan berimplikasi panjang.
> 
> Qadianisme tidak akan diusik, jika bersikap seperti Bahaisme yang juga 
> mengakui Allah dan Nabi Muhamaad SAW, namun tidak pakai label Islam. 
> Qadianisme yang memakai label Islam dalam rumus (2+1), mudah menyusup di 
> antara ummat Islam, dan inilah kekerasan non-fisik, menohok Islam dari dalam.
> 
> Saya angkat ke atas sini / copy paste kalimat terakhir yang di bawah:
> > >   > > > > > Coba saja menyebut diri Agama Akhmadiyah; tak usah pake 
> > > embel2 ISLAM !
> > >   > > > > > Itulah yang diminta golongan yang memojokkan Akhmadiyyah.
> #




[wanita-muslimah] Fw: Re: DUA BINTANG BERKILAU

2010-01-16 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Just to remember
HMNA

- Original Message - 
From: H. M. Nur Abdurrahman 
To: islam_libe...@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, March 06, 2004 14:07
Subject: Re:  DUA BINTANG BERKILAU

Nehi, nehi, nehi, ha, ha, ha, ha, menegakkan basah. Fajrina bohong, anda (MAS) 
ikut berbohong, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan, juga tidak mau berimam kepada 
penganut Ahmadiyah Lahore. 
 
BTW, nah, coba PR buat Fajrina ini, coba berdua dengan MAS minta petunjuk dari 
Khalifah yang tinggal di induk semangnya sono, Imggris, sebab pasti anda berdua 
tidak dapat menjawabnya, karena tidak ada dalam buku pintar bukan? Nah, ini dia:
---
Karena saya yakin, masalah yang saya kemukakan ini tidak ada dalam "buku 
pintar" para misionaris agama Ahmadiyah Qadiyan, maka ayuh Fajrina, coba tanya 
anda punya khalifah di Inggris, bantahan saya atas tulisan Bashir al-Din Mahmud 
Ahmad, yang telah pernah saya posting sebelumnya:
---

Walladziyna Yu"minuwna Bimaa Unzila Ilayka Wamaa Unzila Min Qablika, Wabi 
lA-khirati Hum Yuwqinuwn.

1. And who believe in that which has been revealed to thee, and that has 
revealed before thee, and they have firm faith in what is yet to come.

The word alA-khirah (what is yet to come) means either "the message or 
revelation which is to follow" or "the Last Abode", (i.e the next life). Of 
these two meanings the first is more applicable here ; for it fits in which the 
other two parts of the verse which speak of God's revelations. (The Holy 
Qur'an, with English Translation and Commentary, Volume I, Part 1, under the 
auspices of Bashir al-Din Mahmud Ahmad, Oriental and Religious Publishing 
Corporation Ltd., Rabwah, West Pakistan, second edition, 1964, p.34,35)

2. En die in datgene geloven wat aan U is geopenbaard en (in) dat gene wat voor 
U werd geopenbaard; en van het leven hiernamaals zijn zij overtuigd. (Maulvi 
Moehammad Ali, Lahore, Pakistan, in het Nederlandsch Vertaald door Soedewo)
3. And who believe in that which has been revealed to thee (Muhammad) and that 
has revealed before thee, and are certain of the Hereafter. (Mohammed Marmaduke 
Pickthall, USA)
4. And who believe in that which has been revealed to you and that has revealed 
before you, and they are sure of the hereafter. (M.H. Shakir, Iran)

Dari ketiga terjemahan itu (2 s/d 4) alA-khirah diterjemahkan dengan 
hiernamaals dan hereafter. Hanya BMA yang menterjemahkannya dengan kalimat 
"bersayap": =-> what is yet to come. Bersayap, 2 sayapnya, karena BMA menulis: 
Bisa berarti risalah atau wahyu yang akan menyusul dan hari kemudian. BMA 
memilih sayap pertama dengan alasan bahwa dalam ayat-ayat sebelumnya disebutkan 
mengenai wahyu yang diturunkan Allah. Maka ayat "bi lA-khirati Hum Yuwqinuwn" 
dipelintir ma'nanya oleh BMA menjadi wahyu yang akan menyusul.

BMA tidak mendalami bahasa Al Quran. Apa ma'na yang "tersembunyi" dalam do'a 
"sejagat" yang diajarkan Allah kepada kita semua hambaNya: Rabbanaa A-tinaa fiy 
dDunyaa Hasanatan wa fiy lA-khitari Hasanatan? Yaitu bahwa Dunia adalah 
lawannya Akhirat. Juga kedua ayat ini: Bal Tu"tsiruwna lHaya-ta dDunyaa . 
WalA-khiratu Khayrun waAbqa-. Kedua ayat itu menunjukkan pula bahwa Dunia 
adalah lawannya Akhirat. Di mana ada termaktub kata Dunyaa dalam ayat-ayat 
sebelum "Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn"? Tidak ada. Yang ada termaktub adalah 
kata Min Qablika. Lawan Qablu(*) adalah Ba'du. Jadi kalau yang dimaksudkan: the 
message or revelation which is to follow, maka redaksinya bukanlah "Wabi 
lA-khirati Hum Yuwqinuwn", melainkan "Wa Maa Unzila Min Ba'dika".
===
(*)
Kalau berdiri sendiri dibaca Qablu dan Ba'du. Kalau didahului Min, dibaca Min 
Qablu, Min Ba'du. Jika diikuti dhamir dibaca Min Qablika, Min Qablihi, Min 
Ba'dika, Min Ba'dihi. Jika di depan waktu dibaca Qabla l'Isyaa, Ba'da lMaghrib.
  - Original Message - 
  From: Fajrina 
  To: islam_libe...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 02, 2004 11:13
  Subject: Re:  MENERIMA, ATAU MENOLAK NABI?

- Original Message -
From: ma_suryawan 
To: islam_libe...@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, March 06, 2004 12:30
Subject: Re:  DUA BINTANG BERKILAU

Fajrina enggak bohong kok ...

Kalau imam shalatnya adalah tipikal kyai/mullah/ulama Islam 
mainstream seperti anda yg suka mendiskreditkan Hz. Ahmad as dan 
Jemaat Ahmadiyah, tentu saja enggak boleh dan enggak ada seorang 
Ahmadi-pun yg mau shalat bermakmum dibelakang anda.

Gitu aja kok repot...

Salam,
M. A. Suryawan

HMNA:
Fajrina jangan bohong ah. Menurut buku pintar agama Ahmadiyah 
Qadiyan, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan tidak boleh bermakmum pada 
imam non-Ahmadiyah Qadiyan. 
   - Original Message - 
   From: Fajrina 
   To: islam_libe...@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, March 03, 2004 17:51
   Subject: Re:  DUA BINTANG BERKILAU

 
   Assalamualaikum,

   Pak HMNA,

   Urusan anda atau saya mau sholat dibelakang siapapun tidak 
menjadi 
   ukuran apakah ia seorang ahmadi atau bukan.
 
   Anda mau berbuat 

[wanita-muslimah] The Straits Times, Saturday, January 16, 2010 - Gus Dur: A champion of pluralism

2010-01-16 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
The Straits Times

Saturday, January 16, 2010

 

Gus Dur: A champion of pluralism

 

John McBeth, Senior Writer

 

ICON of religious tolerance, enemy of radical Islam and champion of women
and ethnic minorities, history will always be kind to the late Abdurrahman
Wahid - whether Indonesia declares him a national hero or not.

 

But he was also an enigma, whose disastrous presidency ended with him trying
to get the military to head off his impeachment by the House of
Representatives, sorely tarnishing his reputation as a democrat in the
process. Indeed, as analyst Marcus Meitzner points out, his greatest legacy
as a politician may be the Indonesian elite's subsequent reformation of the
political system to ensure a similar scenario was never repeated.

 

I got my first taste of Mr Abdurrahman's erratic behaviour back in the
mid-1990s during interviews over cups of sugary tea at the run-down
headquarters of Nahdlatul Ulama, the mass Muslim organisation he headed with
an iron grip from 1984 to 1999. Mostly, it was perfectly rational political
discourse, but there would always be a moment when he dropped a piece of
outrageously salacious gossip into the conversation that seemed totally out
of place.

 

Of course, the man known as Gus Dur had a wicked sense of humour and he may
have had a good laugh as I left, still wondering whether he actually
believed what he had told me.

 

But after a stroke in early 1998, those seemingly irrational moments became
more pronounced. Aides complained that instead of taking sensible advice, he
would often listen only to people who had a juicy story to tell.

 

Mr Abdurrahman did not play a key role in then-President Suharto's downfall
five months later. His alliance with opposition leader Megawati Sukarnoputri
worried Suharto, but Mr Abdurrahman did nothing to actively oppose him. In
the end, with Suharto gone, the manner in which he subsequently became
Indonesia's first democratically-elected president makes for far more
interesting analysis than many of the disappointments that attended his 21
months in power.

 

In mid-1999, when I interviewed him at his house in the southern Jakarta
suburb of Ciganjur, he was not feeling well and spent the hour lying on his
bed, a Dutch widow clenched between his bare knees and his face half buried
in a pillow.

 

As I strained to hear what he was saying, he took me aback by confidently
predicting he would win the October presidential run-off in the People's
Consultative Assembly (MPR). Frankly, it seemed a lot of bluster, for Ms
Megawati looked to be a shoo-in after her Indonesian Democratic Party for
Struggle (PDI-P) had won a commanding

33 per cent of the vote in the July legislative elections. But by getting
MPR chairman Amien Rais to endorse him, the wily Mr Abdurrahman calculated
only too well what would happen next.

 

Without understanding the consequences of what it was doing, PDI-P led the
vote rejecting incumbent B.J. Habibie's accountability speech, killing off
his election bid and turning the contest into

 

a two-horse race. The former ruling Golkar party, already split over the
unpopular Dr Habibie, joined the Muslim

 

parties in the centre (where Mr Abdurrahman had his base of support) and Ms
Megawati was doomed.

 

Mr Abdurrahman's confrontational approach to the military, beginning with
his plan to replace the the palace security guard with police officers, left
him fighting political enemies on all fronts and eventually led to
widespread disillusionment with civilian governance.

 

While much has been made of his stroke, it was clearly his blindness and his
inability to read the body language of those around him that made him
increasingly insecure and affected his previously acute sense of timing. For
many, his presidency was the lowest point in the post- Suharto era. With the
country still in turmoil following the 1997-98 Asian financial crisis, it
seemed the civilians were dropping the ball.

 

'He (Mr Abdurrahman) would always listen to your views - then he would
simply ignore them,' presidential spokesman Dharmawan Ronodipuro says of
that period. 'There were so many different facets to him.'

 

Two of Mr Abdurrahman's main accomplishments as president were to demystify
the office itself and to remove discriminatory practices against ethnic
Chinese. But it is his earlier pre-presidential years that former
presidential secretary Ratih Hardjono likes to remember.

 

Despite what happened later, she still sees him as the first civilian leader
to broach the subject of democracy. 'He studied Suharto very carefully,' she
says. 'In a way he took on some of (Suharto's) personality in the way he
emulated some of his strategies.'

 

While Indonesians struggle to fine- tune a balanced assessment of Mr
Abdurrahman's life, the one thing that finds little argument is the late
69-year-old president's standing on Islam.

 

What is worrying for many people is that with his death - and that of fellow
Muslim intelle

[wanita-muslimah] Apakah anggota DPR harus belajar lagi dari awal ?

2010-01-16 Terurut Topik Abbas Amin
Fraksi2 di DPR yang ditunjuk menjadi PANSUS ternyata tidak menunjukkan
diri mereka sebagai wakil rakyat; mereka cenderung menonjolkan suara
golongannya; membela golongannya. Padahal PANSUS harusnya melupakan
dulu sejenak akan golongan yang diwakili mereka. Mereka harus fokus pada tujuan
membela rakyat. Karena itulah essensinya PANSUS. Membela uang Negara.
Yang artinya membela rakyat banyak.

Dalam PANSUS ini jangan memikirkan PARTAI Pemerintah dan atau Oposisi; tapi
pikirkan kepentingan Umum; kepentingan Bangsa dan Negara.

Dpr boleh terpisah dalam Partai Pemerinrah, dan Oposisi; dalam hal apa ? Dalam 
menyangkut kebijakan Pemerintah; UU yang ingin dikeluarkan Pemerintah; disinilah
DPR fraksi berfungsi; yang satu mendukung Pemerintah; yang lainnya beroposisi; 
tapi itupun harus yang sehat.

Tapi PANSUS adalah lain sama sekali; mereka benar2 harus netral GOLONGAN;
karena menyangkut Nasib Bangsa secara keseluruhan.
Partai Demokrat sendiri, walau mereka adalah Fraksi Pemerintah, seharusnya 
bertanya
apakah Pemerintah yang mengemban amanat Rakyat dan Bangsa benar2 melaksanakan
amanat RAKYAT/Bangsa ? Atau apakah Pemerintah punya kemampuan  memimpin Bangsa ?
Jangan mentang2 saya Partai Pemerintah; saya harus mendukung apapun !
Ini yang tidak sehat. Seharusnya PD atau Partai Pemerintah harus mendukung
kebijakan Pemerintah yang benar; tapi tetap mempertanyakan kebijakan Pemerintah
yang BODOH atau menunjukkan ketidak becusan. Jadi seharusnya setiap Partai
berpikir untuk kemajuan Bangsa. Partai Oposisi jangan over akting; bahwa setiap 
kebijakan Pemerintah "HARUS DITENTANG"; kalau memang kebijakannya bagus; dan 
menunjukkan kemampuan; harus didukung. Partai Oposisi hanya menentang kalau 
memang Kebijakan Pemerintah dipandang kurang tepat.

Jadi baik pendukung Pemerintah ataupun Oposisi haruslah bertindak positif.
Itulah yang ingin kita lihat dari Para Wakil Rkyat ini.
Apalagi didalam Pansus Angket DPR. Ini harus lebih dijaga.
Anggota DPR harus benar2 mencerminkan Wakil RAKYAT; bukan Wakil Golongan.

Mudah2an tulisan ini sampai dibaca oleh Yang menamakan diri wakil2 Rakyat;
dan mudah mudahan mereka bisa sedikit memperbaiki diri.

Walau mungkin tidak secara sengaja Partai Demokrat melakukan suatu "hambatan";
tapi tindakan mereka seperti menghalangi lancarnya sidang. Mudah2an tidak
demikian tujuannya. Coba sadarlah.

Adapun mengenai kemampuan; saya lihat para Anggota wakil rakyat, belum mampu
mengungkap sesuatu yang ingin dicari dibalik Kasus Bank Century tersebut; 
sehingga
sampai saat ini PANSUS angket DPR sepertinya menghadapi jalan buntu.

Hai para anggota Dewan Yang Terhormat; kami percayakan pada kalian, dipundak 
kalian,
tunjukkanlah kerjasama yang baik; dan kemampuan kalian dalam membela yang
benar. Ungkaplah Kasus Bailout Bank Century yang sudah merugikan Bangsa dan 
Negara ini. Jangan kau bela golongan kalian yang salah. Majulah penuh 
netralitas yang baik.

Abbas Amien,
Balikpapan 17 Januari 2010



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] [Dokumen Tercecer]: Gustavo Gutierrez, Pastor Berpikiran Marxis

2010-01-16 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma



 Gustavo Gutierrez, Pastor Berpikiran Marxis








Ditulis oleh Jesus S. Anam  


Kamis, 17 April 2008 00:00  







  
Bulan Februari 2007 lalu Paus Benedict XVI memimpin misa Rebo Abu di
Roma. Bagi Gereja Katolik misa itu adalah peristiwa hikmat yang
menandai dimulainya masa 40 hari puasa. Dalam upacara keagamaan
tersebut beberapa orang pastor dari sekitar seratus pastor mendapatkan
kesempatan maju ke altar guna menerima pemberkatan. Di antara
pastor-pastor itu terdapat seorang pastor yang bertubuh pendek dari
Ordo Dominican asal Peru. Dia mengenakan setelan hitam putih, ciri khas
ordonya. Pastor tersebut adalah Gustavo Gutierrez, yang pada tahun 1971
menggemparkan kalangan gereja karena bukunya yang kontroversial, The Theology 
of Liberation: History, Politic, Salvation.

Peristiwa itu cukup membingungkan media yang selama ini memberitakan
adanya kerenggangan hubungan antara Vatikan dan para teolog pembebasan
di Amerika Latin. Benedict—yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal
Joseph Ratzinger, kepala biro Vatikan untuk soal doktrin Katolik—pernah
memimpin pemberedelan terhadap gerakan teologi pembebasan di Amerika
Latin pada tahun 1980-an. Vatikan menuduh gerakan teologi pembebasan
sudah melenceng dan dianggap bid’ah karena terbukti menggunakan
perspektif Marxis dalam praksis sosialnya. Namun demikian, teologi
pembebasan telah memberi dampak besar atas gereja-gereja Katolik baik
di Amerika Latin sendiri maupun Roma. 

Gustavo Guiterrez lahir
pada tanggal 8 Juni 1928 di Monserat, sebuah kawasan kumuh dan miskin
di Lima, Peru. Ia berasal dari keluarga miskin berdarah Mestizo,
campuran Spanyol-Indian. Saat masih di sekolah menengah, Gutierrez
diserang penyakit Osteomeletis yang menyebabkan kepincangan permanen
pada dirinya. Terdorong oleh kondisi fisiknya itulah dia memasuki
Universitas San Marcos di Lima (ibukota Peru) dengan mengambil jurusan
farmasi. Tidak lama kemudian dia memutuskan memasuki Seminarium
Santiago de Chile. Di Seminari Santiago de Chile itulah Gutierrez
dididik menjadi pastor.

Guiterrez sempat belajar teologi di
Universitas Katolik Gregoriana, Roma pada tahun 1959 – 1960. Pada
tanggal 6 Januari 1959 dia ditasbihkan menjadi imam. Selepas tahun
1960, Gutierrez kembali ke Peru dan mengajar di Universitas Katolik
Lima. Selain mengajar dan menjadi pastor sebagai tugas utamanya,
Gutierrez mencurahkan perhartiannya pada kehidupan kaum miskin di
Rimac, Lima. Pergulatan hidup yang dia tempuh bersama kaum miskin Rimac
itulah yang melandasi arah baru pemikiran teologisnya.

Teologi
Guiterrez lahir dan berkembang dari perspektif Amerika Latin, “kawasan
yang ditindas dan dirampas.” Menurutnya, teologi merupakan refleksi
kritis atas praksis historis dalam terang sabda Allah. Teologi adalah
pembacaan kembali sabda Tuhan. Teologi musti bertolak dari praksis dan
terlibat langsung dalam proses pembebasan manusia. Pembacaan kembali
atas sabda Tuhan itulah yang membangkitkan perlawanan rakyat Amerika
Latin—90% beragama Katolik—terhadap kekuatan-kekuatan hegemonik.
Gerakan tersebut tidak hanya eksis dalam usaha membendung derasnya arus
neoliberalisme, tetapi juga dalam memenangkan pemilihan nasional di
beberapa negara Amerika Latin. Terpilihnya orang-orang berhaluan kiri
di Brazil, Argentina, Bolivia, Venezuela, Nikaragua, Uruguai, Chile,
dan Ekuador telah menggugah kembali pembicaraan tentang teologi
pembebasan dalam rangka melawan imperialisme dan kapitalisme.

Akhirnya,
saya ingin mengatakan, apa yang telah dilakukan Gustavo Gutierrez, dan
perhatian besarnya kepada rakyat tertindas di Amerika Latin merupakan
sumbangan besar bagi gerakan rakyat di dunia guna membangun Sosialisme
Abad 21.Jesus S. Anam, aktivis Hands off Venezuela Indonesia, kontributor 
Rumahkiri.net. 

Sumber: 
http://rumahkiri.net/index.php?option=com_content&view=article&id=135:-gustavo-gutierrez-pastor-berpikiran-marxis&catid=39:sosok&Itemid=112

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Seri 906 Once Upon a Time in China

2010-01-16 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]

906 Once Upon a Time in China

Yang di atas itu adalah judul sebuah film, yang secara bebas dapat 
diterjemahkan: Tersebutlah konon dahulu sebuah cerita di negeri Cina. 
Al-qisshah, menurut cerita dalam film itu, orang-orang asing dari Barat mulai 
menanamkan pengaruhnya di Foshan. Jenderal dari kesatuan Pasukan Bendera Hitam 
minta tolong pada Wong (Hwang) Fei Hung untuk merekrut milisi pendekar silat 
lokal untuk mempertahankan kota. Di antaranya Wing dan So yang lepasan didikan 
Amerika.

Wong Fei Hung teman sepermainan dengan Siu Qun yang dipanggil Bibi oleh Fei 
Hung. Sebenarnya mereka berdua tidak ada ikatan darah. Ayah Siu Qun mengikat 
sumpah sebagai saudara dengan kakek Fei Hung, itulah sebabnya Siu Qun dipanggil 
Bibi. Secara perlahan terjalin rasa cinta keduanya namun itu merupakan tabu 
dalam tradisi masyarakat China waktu itu.

Seorang pendekar silat Yim si Jubah Besi berambisi mempromosikan diri sebagai 
jago silat dan untuk itu dia bermaksud mendirikan perguruan silat di Foshan. 
Namun untuk itu ia harus mengalahkan dahulu Fei Hung, jago silat terkenal di 
Foshan. 

Sementara itu klinik Po Chi Lan milik turun temurun She (nama keluarga) Wong 
dibakar oleh gang Sha Ho, berhubung Fei Hung mencampuri mengamankan Foshan dari 
dari gangguan keamanan dari gang Sha Ho. Para gangster itu pergi bergabung 
dengan pedagang budak Jackson berbangsa Amerika. Ikut pula bergabung Yim si 
Jubah Besi. Gang Sa Ho membantu Jackson menculik gadis-gadis belia yang akan 
dijual sebagai budak di Amerika. Diantaranya yang dapat diculik adalah Bibi Siu 
Qun.

Wing dan So yang mengetahui penculikan Bibi Siu Qun segera melapor kepada Fei 
Hung. Fei Hung dengan para pengikutnya berhasil menyusup ke sarang Jackson. 
Mereka berhasil mengalahkan secara telak Jackson dan anak buahnya serta kaki 
tangannya gang Sa Hon dan Yim. Yim sendiri tewas kena peluru Jackson yang salah 
sasaran, membidik Fei Hung yang sementara bertarung dengan Yim. Jackson sendiri 
tewas oleh jentikan peluru dari jari Fei Hung.

***

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film. 
Wong Fei-Hung (1847-1924) dilahirkan pada hari ke-9 bulan ke-7 tahun ke-27 dari 
pemerintahan Kaisar Daoguang. Dia anak dari Wong Kei Ying, salah seorang 
"Sepuluh Harimau" di ibu kota Kwantung (Guandong, Kanton). Dia memang adalah 
seorang master Kung-Fu, pakar obat tradisional China, tabib/akupunkturis dan 
menjadi pahlawan rakyat dan subjek berbagai serial televisi dan film. Seperti 
juga diceritakan dalam film, keluarga Wang memiliki sebuah klinik pengobatan 
bernama Po Chi Lam di Kwantung. Orang-orang yang tidak mampu membayar biaya 
pengobatan, tetap dilayani sungguh-sungguh secara gratis. Keluarga Wong tidak 
pernah pandang bulu dalam melayani pasien. Biografi singkat ini ditimba dari:
www.wongfeihung.com
Wikipedia, the free encyclopedia
Catatan dari Wikipedia. Biografi tokoh ini membutuhkan tambahan kutipan untuk 
verifikasi. Oleh sebab itu kita selanjutnya mengambil rujukan dari:
http://majalahummatie.wordpress.com/2009/01/12/wong-fei-hung-adalah-seorang-muslim/
 

Wong Fei Hung sesungguhnya adalah seorang ulama, ahli Pengobatan, dan ahli 
beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China 
oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan 
jatidiri Wong Fei Hung yang seorang Muslim demi menjaga supremasi kekuasaan 
Komunis di China.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan 
pemerintahan Dinasti Ch'in yang korup dan penindas. Dinasti Ch'in ialah Dinasti 
yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan 
ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya 
banyak yang memeluk agama Islam. She (nama keluarga) Wang dari keluarga Muslim 
yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Kanton untuk menyebut 
nama Arab, Fais. Sementara nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk 
menyebut nama Arab, Husain. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal 
Husain Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying juga adalah seorang ulama, dan tabib ahli ilmu 
pengobatan tradisional, serta ahli beladiri wushu/kungfu. Ketinggian ilmu 
beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh 
Harimau Kwantung, yang di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung, 
sebagai Harimau Kwantung Junior.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri 
serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat Fei Hung 
sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. 
Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung mengenangnya sebagai pahlawan pembela 
kaum mustad'afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan 
mereka. Fei Hung meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai 
manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yan

[wanita-muslimah] (1) REVIEW Issue Kontemporer Dalam Islam; Bagi Pendatang Baru.

2010-01-16 Terurut Topik abdul
Creative Al Quran Study
Book Seri I.
by Abdullatif.

REVIEW bagi yang belum membaca atau pendatang baru;

1. (1) Issue kontemporer; Jangan Merasa Berodosa Tidak Berjilbab.
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138595

2. (2) Issue Kontemporer: Dalam Ajaran Islam Anjing (Pet,penjaga,dll) 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138597

3. (3) Issue Kontemporer; APAKAH BANK2 KONVENTIONAL ITU RIBA? 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138635

4.  (4) Issue Kontemporer: APA HUKUM MURTAD? 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138636

5.  (5) Issue Kontemporer; Issue Daging Halal 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138647

6.  (6) Issue Kontemporer; Issue Homesexual Dalam Islam 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138663

7.  (7) Issue Kontemporer; AGAMA SAMAWI ---VS---ISLAM 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138689

8.  (8) Issue Kontemporer; Sistem Pemerintahan Dalam Islam 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138700

9.  (9) Issue Kontemporer : HADIST2 MUSLIM DAN DOSA SYRIK 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138733

10  (10) Issue Kontemporer : AKAR KONFLIK SESAMA MUSLIM.
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138772


Silakan link dgn site anda sebagai reference
Dan silakan kirimi teman2 tersayang.

Wassalam




[wanita-muslimah] (10) Issue Kontemporer : AKAR KONFLIK SESAMA MUSLIM.

2010-01-16 Terurut Topik abdul
Creative AlQuran study
Book Seri 1.
Abdullatif.

Assalamu'alaikum wrwb.

Bismilahirrahmanirrahiim.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada 
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. QS 3:110
"…. dan hendaklah ada dikalangan kamu satu golongan yang menyeru ke arah 
kebaikan dan menegakkan yang makruf dan mencegah kemungkaran dan mereka adalah 
golongan yang beroleh kemenangan". QS 3: 104.

Setiap kita sebagai seorang muslim diwajibkan untuk mencegah perbuatan2 
keji,mungkar dan orang2 yang tidak mentaati hukum,baik hukum pemerintah maupun 
agama.

Kita lihat segolongan umat Islam Fundamentalis cara menegakan amar makruf nahi 
mungkar dengan cara ;
memaksa dengan tangan
memaksa dengan membuat undang2 untuk melarangnya.
memaksa dengan memban dalam dunia milist

Ulama2 dan usztad2 Fundamenatalis ini merujuk bukan kepada Al Quran sebagai 
pedoman yg diberikan oleh ALLAH dan Rasul, tetapi kepada hadits2 palsu, fatwa2 
ulama2 dan kitab2 sejarah sahabat2 dll yang bertentangan dgn al Quran,akirnya 
kelihatan image Islam adalah beringas, ganas,kasar, violence dan bahkan ada 
ulama2 Fundamentalis Radikal mengeluarkan fatwa bahwa orang2 yang sesat atau 
kafir atau murtad dll adalah halal darahnya artinya boleh di bunuh. nauzubillah.

Seperti hadits dibawah ini;
"Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran,hendaklah is mengubah 
dengan TANGAN MU:jika tidak mempu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu 
hendaklah dengan hatinya.Akan tetapi,yang demikian adalah selemah lemahnya 
iman.HR.Muslim"

 (artinya merobah dgn tangan adalah merusak fisik orang, properti orang dll)

RasuluLlah SAW menetapkan hukum bagi pezina secara tegas, seperti di dalam 
hadis Beliau: "Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari 
tiga hal: orang yang berzina, orang yang membunuh, dan orang yang murtad dan 
keluar dari jamaah." (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmizy, An-Nasai, Abu Daud, Ibnu 
Majah, Ahmad, Ad-Darimy).

Inilah yang terjadi di dunia islam dimana golongan2 muslim yang berbeda dengan 
ulama2 Fundamentalis dianggap ajaran sesat,kafir dll dan mereka berhak 
melaksanakan perintah hadits2 diatas itu untuk melakukan kekerasan dan 
pembunuhan kepada umat Islam Syiah,Ahmadiyah, muslim pro demokrasi sculer dll. 
Akirnya terjadilah konflik antara sesama saudara2 muslim. Inilah akar konflik 
dalam islam.

Sesungguhnya agama islam itu membawa kedamaian dan rahmat bagi semua golongan2 
dalam masarakat yang plural. QS 21:107.

Kalaulah ulama2 merujuk kepada Al Quran seperti ayat dibawah ini, maka umat 
Islam kelihatan umat yang beradap,dewasa,santun dan toleransi dengan 
perbedaan2,karena perbedaan2 itulah yang akan memperkuat Islam bagi orang2 yang 
berpikir, tapi bagi orang2 yang kurang ilmu (bodoh) perbedaan2 itu adalah 
malapetaka baginya.

Inilah perintah2 ALLAH kepada Rasul dan umat Islam seluruhnya;

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap 
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka 
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah 
ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. 
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.QS.3:159

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah* dan pelajaran yang baik 
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang 
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang 
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS.16: 125)
.Tugas kamu ( Muhammad) hanya menyampaikan saja. kami lah yang 
menghisab/menghukumnya perbuatan2 mereka dan...QS.13:40.

Jika mereka tetap berpaling,maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atas 
kamu(Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat ALLAH ) dgn terang Qs 16 :82

Selagi umat ulama2 Islam fundamentalis masih merujuk kepada hadits2 palsu itu, 
konflik dalam umat islam akan berjalan tanpa berhenti, kecuali MUI atau 
pemerintah menarik hadist2 itu dari kitab2 dakwa Islam di Indonesia.

Demikianlah ayat2 ALLAH menjelaskan bagaimana cara menegakan amar makruf nahi 
mungkar dalam masarakat, semoga ayat2 ALLAH diatas itu dapat memperbaiki aqidah 
kita selama ini yang di ajarkan oleh ulama2 Islam Fundamentalis. Dan semoga 
ALLAH mengampuni kelalaian2 kita,amien.

Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, [26] dan mudahkanlah untukku urusanku, 
[27] dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, [28] supaya mereka mengerti 
perkataanku, QS20:25

wassalamu'alaikum wrwb

===

REVIEW bagi yang belum membaca atau pendatang baru;

1. (1) Issue kontemporer; Jangan Merasa Berodosa Tidak Berjilbab.
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138595

2. (2) Issue Kontemporer: Dalam Ajaran Islam Anjing (Pet,penjaga,dll) 
http://groups.yaho

Re: [wanita-muslimah] Re: ALLAH SWT dengan Kekuasaannya Memenangkan Tentara Kristen.

2010-01-16 Terurut Topik sunny
Tidak pernah belajar sejarah atau mengibul bahwa kerajaan Romawi beragama 
Kristen. 

  - Original Message - 
  From: Dwi Soegardi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, January 16, 2010 6:03 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: ALLAH SWT dengan Kekuasaannya Memenangkan 
Tentara Kristen.



  Keterangan bahwa Romawi yang Kristen berperang melawan Persia yang Majusi itu
  sudah standar ada di hampir semua kitab terjemahan, kitab tafsir,
  sirah Nabawiyah,
  dan catatan-catatan sejarah lainnya.

  Yang saya tanyakan BAGAIMANA Anda, sekali lagi Anda, Pak Alatif,
  yang tidak mempercayai sumber-sumber tersebut selain Kitab Suci al-Quran
  satu-satunya yang terjaga kemurniannya sampai akhir zaman,
  sampai pada kesimpulan yang sama dengan sumber-sumber tersebut
  tanpa menggunakan sumber-sumber tersebut?

  2010/1/15 abdul :
  > DWI
  > Apakah anda mempunyai  kitab Al quran terbitan Kerajaan Saudi,Raja Fahd 
1418 H, Halaman 641, Surat AR Rum ayat 1-5,Kitab terjemahan kedalam bhs 
Indonesia.
  >
  > Mengenai Ramawi adalah umat Kristen
  > dan majusi adalah umat musryik atau Anti tuhan yang esa
  > terdapat di catatan kaki.
  >
  > Apakah catatan kaki ini benar, hanya ALLAH saja yang maha Tahu
  > boleh dipecaya dan boleh tidak.
  >
  > Demikian dwi
  >
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi  wrote:
  >>
  >> Pak Alatif,
  >>
  >> maafkan saya, maklum darah muda, sering tidak sabaran.
  >> Harap pertanyaan saya yang simpel itu dijawab dengan straightforward,
  >> tidak perlu berputar ke sana ke mari.
  >> Anda sendiri menulis tentang Romawi beragama Kristen, berperang
  >> melawan Persia yang Majusi anti-Tuhan.
  >> Saya minta penjelasan yang "to the point,"
  >> BAGAIMANA, DARI MANA Anda mendapatkan informasi tersebut?
  >> Dalam al-Quran sebelah mana?
  >> Seperti Anda tulis sendiri
  >> "> Semestinya kita percaya kepada ajaran Islam itu sesuai dengan al
  >> quran...ayat ini dan ayat itu...untuk menjelaskannya."
  >> Nah ayat ini dan ayat itu yang mana?
  >>
  >> Apakah saya harus belajar sendiri, tidak boleh bertanya kepada Anda?
  >> Apakah ilmu Anda itu untuk Anda sendiri?
  >>
  >> salam,
  >>
  >>
  >>
  >> 2010/1/15 abdul :
  >> > sdr Dwi;
  >> >
  >> > 1. Yang jelas ayat itu menjelaskan bahwa Orang2 beriman kepada ALLAH( 
Muslim, Nasrani dan yahudi) adalah bergembira atas kemenangan Romawi 
(nasrani)dgn umat majusi Persia(adalah orang2 musrik atau banyak tuhan, atau 
anti ALLAH).
  >> >
  >> > Jadi dlm ayat ini bukan orang2 muslim saja yang di bantu oleh ALLAH,tapi 
orang2 nasrani juga di bantu oleh ALLAH,karena beriman kpd ALLAH.
  >> >
  >> > Mengenai catatan kaki atau sejarah, boleh di percaya boleh tidak,sesuai 
dengan keyakinan masing2.
  >> >
  >> > Kalau kita sudah memeriksa semaksimal mungkin,kalau salah, ALLAH akan 
berikan pahala 1, akali benar mendapat pahala 2.
  >> >
  >> > Yang tidak boleh adalah tidak mempelajari sendiri Al Quran, hanya 
tergantung kepada ulama2 atau guru2 saja. Jadi aqidah kita tergantung kpd 
manusia, artinya beriman kpd manusia...ini adalah syrik.
  >> >
  >> > Kan kita sering kita mendengar. "saya percaya karena ajaran2 Islam ini 
dari ulama2 "A"cara beraqidah seperti ini yang dimaksud syirikkecuali 
di berikan rujukan ayatnya.
  >> >
  >> > Kan itu adalah hadits Muslim, kalau hadits2 muslim itu adalah hadist2 
sahih, kata guru2 agama saya..cara beraqidah begini adalah syirik.
  >> >
  >> > Semestinya kita percaya kepada ajaran Islam itu sesuai dengan al 
quran...ayat ini dan ayat itu...untuk menjelaskannya.
  >> >
  >> > Artinya dia hanya merujuk kepada ALLAH atau Al Quran. Inilah aqidah yang 
benar.
  >> >
  >> > Al Quran itu adalah untuk setiap individu sebagai kitab pedoman hidup di 
dunia. Bukan di untukkan hanya kepada ulama2 atau guru2 agama saja.
  >> > Pertama tama tentu kita belajar dari guru2 agama, kemudian harus 
dipelajari kembali,apakah benar apa yang di ajarkan oleh guru2 agama kita itu 
sewaktu di sekolah? Kita harus kritis karena guru2 agama sudah banyak macam2 
pemahaman Islamnya.
  >> >
  >> > Demikian, semoga bermanfaat
  >> >
  >> >
  >> >
  >> > catatan kaki; 1164) menjelaskan bahwa bangsa Romawi adalah kristen, dan
  >> >
  >> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi  wrote:
  >> >>
  >> >> Pak Alatif,
  >> >>
  >> >> saya sangat berterima kasih kalau Anda bisa menjelaskan bagaimana
  >> >> pemahaman al-Quran Anda
  >> >> mengantarkan Anda kepada kesimpulan bahwa bangsa Romawi adalah umat 
Nasrani.
  >> >>
  >> >> Tentu saja saya juga memahami bangsa Romawi, yang dikisahkan dalam
  >> >> surat al-Rum tersebut,
  >> >> beragama Kristen melalui tafsir, melalui sirah Nabi, melalui buku-buku 
sejarah
  >> >> baik karangan muslim maupun nonmuslim, dengan informasi tambahannya
  >> >> mereka bertempur
  >> >> melawan Persia. Buku Sejarah Dunia akan memberi banyak info tentang itu.
  >> >> Saya tidak terlalu kuatir Anda bilang saya syirik karena menggunakan
  >> >> sumber2 i

[wanita-muslimah] Re: ALLAH SWT dengan Kekuasaannya Memenangkan Tentara Kristen.

2010-01-16 Terurut Topik total
Itu memang berarti "tidak ada paksaan dalam agama", sehingga tidak boleh saling 
menyerang untuk memaksakan pemahaman agamanya masing-masing. Dan yg masuk surga 
adalah orang yg beriman dan beamal shaleh seperti disebutkan di ayat sebelumnya 
QS 22:14

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo  
wrote:
>
> QS 22:17
> Bahawasanya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan
> orang-orang Saabiein, dan orang-orang Nasrani, dan orang-orang Majusi,
> serta orang-orang Musyrik, sesungguhnya Allah akan memutuskan hukumNya
> di antara mereka pada hari kiamat, kerana sesungguhnya Allah sentiasa
> Memerhati dan Menyaksikan tiap-tiap sesuatu.
> 
> Jadi orang Romawi yang Katholik pun harusnya dilarang melawan orang
> Persia yang Majusi, karena orang Majusi mempunyai pemahaman agama
> mereka sendiri, dan Allah yang akan memutuskan hukum-Nya di antara
> mereka pada hari kiamat. Orang muslim juga tidak boleh bilang orang
> Majusi antituhan
> 
> salam,
> --
> wikan
> 
> 
> 2010/1/15 Dwi Soegardi 
> >
> >
> >
> > Pak Alatif,
> >
> > saya sangat berterima kasih kalau Anda bisa menjelaskan bagaimana
> > pemahaman al-Quran Anda
> > mengantarkan Anda kepada kesimpulan bahwa bangsa Romawi adalah umat Nasrani.
> >
> > Tentu saja saya juga memahami bangsa Romawi, yang dikisahkan dalam
> > surat al-Rum tersebut,
> > beragama Kristen melalui tafsir, melalui sirah Nabi, melalui buku-buku 
> > sejarah
> > baik karangan muslim maupun nonmuslim, dengan informasi tambahannya
> > mereka bertempur
> > melawan Persia. Buku Sejarah Dunia akan memberi banyak info tentang itu.
> > Saya tidak terlalu kuatir Anda bilang saya syirik karena menggunakan
> > sumber2 informasi
> > seperti itu, toh itu pendapat Anda, Anda yang harus kuatir kalau
> > tuduhan itu berbalik kepada Anda sendiri.
> >
> > Karena Anda memahami kisah itu lebih daripada al-Quran memberikan informasi,
> > maka tanggung jawab Anda untuk menerangkannya:
> > - dari mana info Romawi itu Kristen?
> > - dari mana info Romawi berperang melawan Persia?
> >
> > Tambahan lagi, Anda mengatakan Persia itu Majusi anti-Tuhan.
> > Saya harap Anda menjelaskan apa maksudnya?
> > Agama Majusi, atau Zoroastrianisme, adalah agama yang dibawa oleh Nabi
> > Persia Zoroaster
> > (Zarathustra) yang mengakui dan menyembah Tuhan.
> > Sumber: Wikipedia, kalau kurang bisa cari sendiri.
> > Apakah saya beriman kepada Wikipedia 100%? Untuk apa 100%, lha wong
> > bukan Rukun Iman,
> > ini informasi seperti halnya baca koran, dengar radio, nonton tv, baca
> > novel .
> > Senantiasa ada check and recheck.
> > Kalau ada informasi baru, ya tinggal ganti saja.
> > Tetapi saya pikir beda dengan "bobot" tuduhan Anda, bahwa Persia
> > Majusi itu anti-Tuhan,
> > sehingga Anda seharusnya menerangkannya dengan metode dan sumber informasi
> > yang Anda percayai (hanya al-Quran bukan?).
>