[wanita-muslimah] The Sydney Morning Herald, January 16, 2010 - Clinton donor back on radar
http://www.smh.com.au/opinion/politics/clinton-donor-back-on-radar-20100115- mcc1.html Clinton donor back on radar January 16, 2010 It was an unfortunate look for Hillary Clinton this week that about 12 hours after vowing to be the US secretary of state who always shows up in Asia, unlike her predecessor Condoleezza Rice, she pulled out of her trip out this way. Whether it was essential for her to be back to help with the rescue and relief effort in Haiti is debatable. Barack Obama was taking command, a US Navy carrier group was on the way, and the US military's Southern Command was swinging into action. We'll see what she contributes. Meanwhile it looks like she is still running for president, anxious not to be compared with George Bush and his indifference to Hurricane Katrina victims in New Orleans. The postponed ministerial talks in Canberra don't matter much, but the planned visits to Papua New Guinea and New Zealand were important: PNG needs attention, and Washington needs to stop snubbing New Zealand. A year into the Obama Administration, the choice of Clinton as foreign minister must still give rise to misgivings at the White House. By strange coincidence, the locus of most concern is Jakarta, Obama's childhood home for several years. Jakarta should signal trouble for Clinton and her husband, the former president Bill, but they can't seem to help being drawn back to it. Devotees of Washington politics will recall the huge campaign funding scandal that broke out around Bill's re-election in 1996. An Indonesian tycoon, James Riady, was revealed to have funnelled money to Bill and other Democrats by getting his Lippo Group to reimburse donors operating as fronts, to avoid restrictions on foreign political donations. There were conspiracy theories that the Chinese communists were behind the ethnic Chinese Indonesian. In 2001, Riady pleaded guilty to ''conspiracy to defraud the United States'' through illegal contributions; he and Lippo were fined $US8.6 million, a record penalty for campaign finance violations. Throughout the George Bush presidency, Riady did not get a visa for travel to the US. It was generally assumed that, having been convicted of fraud, he was covered by the immigration rule barring entry of foreign citizens guilty of crimes involving ''moral turpitude''. Then last May, three months after Hillary became Secretary of State, Riady was given a six-month multiple entry visa by the US embassy in Jakarta. The Washington Post says he used the visa twice last year, to attend graduations of his children and educational institutions including the Ouachita Baptist University in Arkansas, whose president, Rex Horne, just happens to be the former pastor of the Clintons' church in Little Rock. The Riady connection with Arkansas and the Clintons goes back to 1978 when his father, Mochtar Riady, who was connected with the then Indonesian president Soeharto's top ethnic Chinese business friend, Liem Sioe Liong, bought into a small bank and James was installed as a director. The connection has been nurtured as the Clintons rose from state to national political success. In 2004 Ouachita awarded James Riady an honorary doctorate, not unconnected to his funding of scholarships at the university. Riady likes these doctorates: he got one from La Trobe University in Melbourne in 2007, after donating $800,000. When The Washington Post broke the story of his apparent rehabilitation from moral turpitude two weeks ago, it quoted an unnamed ''senior State Department official'' as saying Hillary Clinton had no knowledge of the decision to let Riady enter the US. The visa was given by the embassy after Riady asked for permission to travel to family graduation ceremonies and he was granted entry for a ''very narrow purpose''. The US ambassador in Jakarta, Cameron Hume, has been given a lot of space in one of Riady's newspapers, the Jakarta Globe, and no doubt he is happy about that. But it is still strange that an envoy would take such a decision on his own, especially one that was bound to bring down a lot of political trouble on his boss's head, as it has now done (Fox News and other right-wing media have gone ballistic). As well as turning up in Arkansas, Riady is still buzzing around the Clintons. He is donating to Bill's charitable foundation and in May he and Bill will be sharing the stage at a real estate convention in Bali. But maybe James Riady, 52, is a nicer character now than he was in 1996? Unfortunately, a lot of controversy still swirls around the tycoon and his Lippo Group. Along with his conspicuous Christianity, there has been a series of vindictive campaigns against business rivals and estranged partners that have brought accusations of corruption of Indonesian officials to help his causes. The targets have included the Malaysian tycoon T. Ananda Krishnan. After a dispute about a pay-TV partnership with Riady, he found that several of his top executives in Jakarta we
[wanita-muslimah] Re: Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!
Assalamu'alaikum, Karena beberapa kali misionaris agama yang membenarkan dan menghalalkan bunuh diri yang dikatakannya sebagai "jihad" dan bom syahid (HMNA) ini menebar tuduhan taqiyah kepada kalangan Ahmadiyah yang diasumsikannya memiliki "syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain (2 + 1, dua dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan)" - maka pikiran dan aksi tuduhan tanpa bukti itu perlu disandingkan dengan masalah 'telling not the whole truth' di masa lalu, dimana pada waktu itu orang-orang Arab sedang belajar dan diajarkan oleh Nabi SAW tentang ucapan atas kepercayaan/keyakinan. Riwayatnya sebagai berikut: Ketika Nabi Muhammad s.a.w. mengutus Usamah bin Zaid sebagai komandan sebuah pasukan ke daerah suku Juhaina. Usamah dan seorang Anshar menjumpai seseorang dari mereka (kaum kafir) dan menyergapnya. Ketika akan dibunuh, orang tersebut berkata: "Laa ilaha illalah" (Tiada Tuhan kecuali Allah), namun tetap saja dibunuhnya orang itu. Kejadian itu terdengar dan sampai kepada Rasulullah s.a.w., beliau kemudian bertanya kepada Usamah mengapa ia berbuat demikian. Usamah berkata: "Ya Rasulullah, ia mengucapkan "Laa ilaha illalah" karena untuk memastikan dirinya agar selamat." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Mengapakah engkau tidak membelah hatinya dan membukanya untuk memastikan apakah ia berkata itu karena datang dari lubuk hatinya yang terdalam atau tidak?" (Diringkas dari Bukhari, Kitab al-Maghazi, Bab: Ba'ath al Nabi, Usamah bin Zaid ilal Harqaat min al-Juhaina, hal. 612) Ini berarti, bagaimanakah Usamah bisa mengetahui apakah orang itu menyatakan beriman kepada Allah karena 'telling not the whole truth' (taqiyah) atau setulus hatinya? Usamah tidak bisa memastikan, sebab keadaan hati tersembunyi dari mata manusia, dan yang mengetahui isi hati hanyalah Allah S.w.t. saja. Jadi, demikianlah pelajaran berharga dari Nabi s.a.w. untuk misionaris HMNA yang rupanya MASIH BELUM BELAJAR ajaran indah Islam, bahwa manusia/kaum itu dinilai oleh manusia lain/kaum lainnya dari apa yang dikatakannya dan diperbuatnya, bukan atas apa yang ada dalam hatinya. Salam, M. A. Suryawan --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" wrote: > > HMNA: > Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro > : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam > hal berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole > truth), yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua > dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan). Karena tidak punya argumen dan bukti, sekarang misionaris ini (HMNA) mulai memfitnah bermain-main dg tuduhan bisnis taqiyahnya karena dianggapnya ada 'syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain' Mirza Ghulam Ahmad menyatakan: "Inti dan saripati agama kami tersimpul dalam kalimah: Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasuulullah. Itikad yang kami anut di dunia dan dengan karunia serta taufik Allah, bersama kalimat itu kami akan berlalu dari alam fana ini kelak ialah Sayyidina wa Maulana Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam adalah Khaataman-Nabiyyiin. Di tangan beliau agama telah menjadi genap dan nikmat Allah telah mencapai derajat yang sempurna. Dengan perantaraan agama itu manusia berjalan di atas jalan yang lurus dan dapat mencapai hadhirat Allah Ta'ala " (Izalah Auham, hlm. 169-170) Rupanya misionaris seperti HMNA itu belum mengerti, sehingga ia sibuk bermain-main, seperti yang dinyatakan oleh Pendiri Jemaat Ahmadiyah: "Tidak ada kitab kami selain Qur'an Syarif. Dan tidak ada rasul kami kecuali Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam. Dan tidak ada agama kami kecuali Islam. Dan kita mengimani bahwa nabi kita s.a.w. adalah Khaatamul Anbiya', dan Qur'an Syarif adalah Khaatamul Kutub. Jadi, janganlah menjadikan agama sebagai permainan anak-anak. Dan hendaknya diingat, kami tidak mempunyai pendakwaan lain kecuali sebagai khadim Islam. Dan siapa saja yang mempertautkan hal [yang bertentangan dengan] itu pada kami, dia melakukan dusta atas kami. Kami mendapatkan karunia berupa berkat-berkat melalui Nabi Karim s.a.w. Dan kami memperoleh karunia berupa makrifat-makrifat melalui Qur'an Karim. Jadi, adalah tepat agar setiap orang tidak menyimpan di dalam kalbunya apa pun yang bertentangan dengan petunjuk ini. Jika tidak, dia akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Ta'ala. Jika kami bukan khadim Islam, maka segala upaya kami akan sia-sia dan ditolak, serta akan diperkarakan." (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld. 5, no. 4) Salaam, MAS > *** > Jadi memang saya membatasi diri untuk tidak mau berdebat dengan misionaris > Qadianisme, seperti saya tuliskan di atas itu. > Wassalam > HMNA > > - Original Message - > From: "Dwi Soegardi" > To: > Sent: Sunday, January 17, 2010 13:02 > Subject: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? . Ke laut aja! > > Salam, > > Terutama untuk Abah HMN
[wanita-muslimah] Fitnah dr HMNA revealed! Re: Seri 687. Mengapa MUI Keluarkan Fatwa Sesat?
Rupanya misionaris agama yang membenarkan dan menghalalkan bunuh diri yang disebutnya sebagai "jihad" dan bom syahid itu masih belum puas menebar nyanyian kaset rusak. Diulang-ulangnya fitnah, tuduhan dan pendiskreditan kepada Ahmadiyah oleh misionaris HMNA itu. Saya teruskan dan penjelasannya di bawah. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" wrote: > Selanjutnya saya akan melayani Syaeful Uyun berdasarkan Al Quran dan dari > pulikasi Ahmadiyah Qadiyan sendiri, bukan dari tulisan non-Ahmadi. > > Since the death of Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani in 1908 his followers > have been editing out some of the material written by him. Some of the quotes > were taken from Qadiyani magazines or newspapers published after the death of > Mirza. Misionaris HMNA ini ternyata juara ngibul. Yang berbahasa Inggris itu tulisan siapa, mana buktinya tulisan itu berasal dari publikasi Ahmadiyah semdiri, bukan dari tulisan non-Ahmadi. Mana? Ayuh buktikan. > "I saw in my dream that I am Allah and I believed, no doubt I am the one who > created the heaven." Aina-e-Kamalat, p.564. Tulisan tersebut adalah hasil olah metode mutilasi dan rekayasa. Berikut adalah redaksi lengkapnya dengan terjemahan resmi berbahasa Inggris dari Ahmadiyah: "In a vision I saw that I myself was God and believed myself to be such. I felt that I had no will or thought or action of my own left, and that I had become like something which was being completely overpowered by something else that had absorbed me wholly so that my own being had completely disappeared. I saw the divine spirit envelop my soul and covering my body hide me completely in itself so that not a particle of me remained. I beheld myself as if all my limbs had become His, my eyes had become His eyes, my ears had become His ears and my tongue had become His tongue. My Lord seized me with such great force that I disappeared in Him and I felt that His power was surging in me and that His divinity was coursing through me. The Lord of honor then set His camp around my heart and the Lord of power ground down my soul so that there was no more of me nor any desire of mine left. My whole structure was demolished and only the structure of the Lord of the universe remained visible. The Divine overcame me with such force that I was drawn to Him from the hair of my head to the nails of my toes. Then I became all spirit which had no body and became an oil which had no dregs. I was separated completely from my ego and I became like something which was not visible or like a drop which had become merged in the ocean so that the ocean comprehended it in its vastness. I no longer knew what I had been before nor what my being was. Divinity coursed through my veins and muscles. I was completely lost to myself and God Almighty employed my limbs for His purpose and took possession of me with such force that nothing exceeded it. By this seizure I became non existent. I believed that my limbs had become God's limbs and I imagined that I had discarded my own being and had departed from my existence, and that no associate or claimant had remained as an obstruction. God Almighty entered wholly into my being and my anger and my gentleness, and my bitterness and my sweetness and my movement and my inertness all became His. In this condition I said: I desire a new universe, a new heaven and a new earth..." [Terjemahan bebas: "Dalam sebuah kasyaf saya melihat diriku menjadi Tuhan dan percaya diriku menjadi seperti itu. Saya merasa bahwa saya tidak lagi memiliki keinginan atau pemikiran atau tindakan dari diri saya sendiri, dan karenanya saya menjadi seperti sesuatu yang benar-benar sedang dipengaruhi oleh sesuatu yang lain yang telah menarik saya seutuhnya sehingga diri saya benar-benar menjadi sirna. Saya melihat spirit ketuhanan membungkus jiwaku dan menutupi jasadku benar-benar tersembunyi di dalamnya sehingga tidak tersisa sebuah partikel pun dari diriku. Saya melihat diri saya seolah-olah semua anggota jasad saya menjadi diri-Nya, mataku menjadi mata-Nya, telingaku menjadi telinga-Nya, lidahku menjadi lidah-Nya. Tuhan saya menggunakan saya dengan kekuatan yang besar itu sehingga saya sirna di dalam diri-Nya dan saya merasa kekuatan-Nya bergelora dalam diriku dan sifat ketuhanan-Nya mengalir melewatiku Tuhan Yang Maha Perkasa masuk seutuhnya ke dalam diriku dan kemarahanku dan kelemah-lembutanku, dan kebencianku dan keramahanku dan gerakanku dan ketakberdayaanku semua menjadi Dia. Dalam keadaan ini saya katakan: Saya menginginkan sebuah semesta baru, sebuah langit baru dan sebuah bumi baru "] (Kitabul- Bariyya, pp. 78-79) "It was conveyed to me when God Almighty determines to create a man He creates the heaven and the earth and all which is necessary in six days and creates Adam towards the end of the sixth day. This is His settled way. It was also conveyed to me that the creation of a new heaven and a new earth which I
Re: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!
Reposting: "aldiy" wrote: apakah Ahmadiyah itu bikin onar secara kelompok ataupun perorangan? kenapa mereka dilarang keberadaannya? kenapa kampungnya dirangsek, dan kita membiarkan itu terjadi? Itu pertanyaan yang kita harus jawab di antara kita sendiri, kenapa kita yang mayoritas memperlakukan minoritas seperti itu? apa nggak malu? Apa nggak tercabik rasa keadilan kita? HMNA: Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam hal berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole truth), yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan). *** Jadi memang saya membatasi diri untuk tidak mau berdebat dengan misionaris Qadianisme, seperti saya tuliskan di atas itu. Wassalam HMNA - Original Message - From: "Dwi Soegardi" To: Sent: Sunday, January 17, 2010 13:02 Subject: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? . Ke laut aja! Salam, Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan, untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM. Soalnya: - argumennya ya itu-itu saja, - sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi. Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi, kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan, diajak sekalian. Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang, mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi. cape deh ... salam, DwS -Moderator [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!
Reposting: "aldiy" wrote: apakah Ahmadiyah itu bikin onar secara kelompok ataupun perorangan? kenapa mereka dilarang keberadaannya? kenapa kampungnya dirangsek, dan kita membiarkan itu terjadi? Itu pertanyaan yang kita harus jawab di antara kita sendiri, kenapa kita yang mayoritas memperlakukan minoritas seperti itu? apa nggak malu? Apa nggak tercabik rasa keadilan kita? HMNA: Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam hal berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole truth), yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan). *** Jadi memang saya membatasi diri untuk tidak mau berdebat dengan misionaris Qadianisme, seperti saya tuliskan di atas itu. Wassalam HMNA - Original Message - From: "Dwi Soegardi" To: Sent: Sunday, January 17, 2010 13:02 Subject: [wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? . Ke laut aja! Salam, Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan, untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM. Soalnya: - argumennya ya itu-itu saja, - sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi. Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi, kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan, diajak sekalian. Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang, mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi. cape deh ... salam, DwS -Moderator [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] CANBERRA, Australia, Jan. 17 (AP) - Bali Victim's Fa ther Questions Washington Trial
Bali Victim's Father Questions Washington Trial By ROD McGUIRK CANBERRA, Australia, Jan. 17 (AP) - An Australian lawyer whose son was killed in the 2002 Bali bombing said on Saturday that a trial in Washington of alleged terrorist Riduan Isamuddin could jeopardize chances of convicting him over the nightclub attacks that killed 202. Brian Deegan, a former magistrate whose 21-year-old son Josh was among 88 Australians killed in the attack, said Isamuddin, Osama bin Laden's alleged lieutenant better known as Hambali, should be tried in Indonesia where the crime was committed. The Obama administration is conducting an intense security review as part of a plan that could bring the notorious Guantanamo Bay inmate and two associates to Washington for trial, officials said. Hambali is believed to be the main link between al-Qaida and Jemaah Islamiyah, the terror group blamed for the 2002 bombing at two Bali nightclubs. Deegan conceded a trial in Washington would be "more open" than one in Indonesia, but he fears legal challenges to Hambali's detention in secret CIA prisons, and the intense interrogation he underwent there, could stop any trial in the United States. Hambali was taken into CIA custody in 2003 and later transferred to the U.S. naval base in Cuba. "In normal circumstances, the trial should take place in the country where the crime was committed and ... even though I would welcome him being placed upon trial, it just seems to me to be awkward and perhaps opening up a can of worms and a can of defenses if the Americans try him in America," the 54-year-old lawyer from the southern city of Adelaide told The Associated Press. "I am now very fearful that he will never see trial because he is possibly, quite probably unfit to stand trial because of the manner he has been treated with torture and privation over so many years," he added. The U.S. Justice Department said no decision has been made yet on how the Hambali case will be handled. The Obama administration has already decided to send one terrorism suspect, alleged 9/11 mastermind Khalid Sheikh Mohammed, to federal court, but other Guantanamo inmates will be tried in the military commission system, where the rules of evidence are more lax and prisoners have fewer rights. An Australian tourist who suffered near fatal burns to most of his body in the Bali bombings, Peter Hughes welcomed the prospect of Hambali being tried in Washington. "Great idea; especially from the point of view of taking it out of the hands of the Indonesian government which has been fairly soft and corrupt in dealing with terrorists," said Hughes, a 50-year-old roofing contractor from the west coast city of Perth. Hughes is angry that Muslim cleric Abu Bakar Bashir's conviction for giving his blessing to the Bali bombings was overturned by the Indonesian courts after he spent only three years in prison. Former militants allege Bashir headed Jemaah Islamiyah in the early 2000s. The Australian government declined to give an opinion on Saturday on where Hambali should be tried. "A decision about a criminal prosecution is one for the U.S. authorities to make," the Department of Foreign Affairs and Trade said in a statement. Associated Press writers Matt Apuzzo and Devlin Barrett contributed to this report from Washington. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!
Thanks Mas Dwi, saya hanya menurutkan nyanyian kaset rusak misionaris agama yang membenarkan dan menghalalkan bunuh diri yang disebutnya sebagai "jihad" dan bom syahid. Diulang-ulang tuduhan dan pendiskreditan kepada Ahmadiyah oleh misionaris itu karena dirinya merasa sebagai penjaga gawang dan pemilik nama dan label Islam. "Elu jual, gue beli." Dan saya perlu untuk meluruskannya. Salaam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi wrote: > > Salam, > > Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan, > untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau > untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM. > Soalnya: > - argumennya ya itu-itu saja, > - sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi. > > Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi, > kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan, > diajak sekalian. > > Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang, > mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi. > cape deh ... > > salam, > > DwS > -Moderator >
[wanita-muslimah] Diskusi Ahmadiyah lagi? ..... Ke laut aja!
Salam, Terutama untuk Abah HMNA dan Bung MA Suryawan, untuk sekian kalinya saya sebagai moderator menghimbau untuk menghentikan topik diskusi kambuhan ini di milis WM. Soalnya: - argumennya ya itu-itu saja, - sentimen pribadi Anda berdua semakin menurunkan kualitas diskusi. Silakan diskusinya dipindah ke milis yang biasanya Anda tongkrongi, kalau ada anggota WM lainnya yang berminat ikutan, diajak sekalian. Sebagai moderator, saya males menghimbau berulang-ulang, mengancam untuk memoderasi, apalagi menengahi. cape deh ... salam, DwS -Moderator
[wanita-muslimah] Seri 687. Mengapa MUI Keluarkan Fatwa Sesat?
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 687. Mengapa MUI Keluarkan Fatwa Sesat? Ada dua cabang Ahmadiyah, yaitu Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore, MUI memfatwakan sesat hanya pada Ahmadiyah Qadiyan, bukan pada Ahmadiyah Lahore, yang tidak mengakui kenabian Ghulam Ahmad. Ahmadiyah Lahore hanya mengakui klaim Ghulam Ahmad pada tahun 1885 sebagai Mujaddid (revivalist). Syaeful Uyun, Muballigh Ahmadiyah Qadiyan menulis artikel berjudul "Fatwa MUI bertentangan (dengan) Al Quran dan Hadits di rubrik OPINI Harian Fajar edisi Rabu, 27 Jili 2005. Ia mengutip dari dalam Majallah Mimbar Ulama No.41, tahun V Juli-Agustus 1980 spb: -- 1. Sesuai dengan data dan fakta yang diketemukan dalam 9 buah buku tentang Ahmadiyah, Maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) memfatwakan bahwa Ahmadiyah di luar Islam, sesat dan menyesatkan. -- Dalam menghadapi persoalan Ahmadiyah, hendaknya MUI selalu berhubungan dengan pemerintah. Selanjutnya ia mengkritik MUI yang mengeluarkan fatwa hanya berdasar 9 buah buku karya manusia, bukan berdasar atas Nash (Al Quran dan Hadits). Ia menilai jika ke-9 buku itu ditulis orang Ahmadi, masih rasional, tetapi jika buku itu karya orang non-Ahmadi yang memiliki sikap anti-Ahmadiyah, maka itu irrasional. Itu kritikan terhadap MUI di media gtafika. Di cyber spacepun MUI menuai kritikan, seperti antara lain: Masukan untuk MUI hendaknya menghindarkan kata-kata 'sesat' atau yang tendensius semacam itu. Dengan menggunakan kata-kata tendensius itu. bukanlah cara yang baik untuk mendidik masyarakat. MUI berkewajiban membimbing umat? Apa betul mengeluarkan kata-kata "sesat" adalah sebuah bimbingan? Hendaknya MUI lebih diplomatis, lebih toleran dalam mengeluarkan bimbingan. Soal Ahmadiyah, sebutkan saja informasi yg lengkap tentangnya, tak usah pakai embel-embel sesat segala. Masyarakat kita memang perlu dibimbing, jangan diprovokasi. Kata "sesat" jelas-jelas mudah memprovokasi masyarakat. *** Pengasuh kolom ini adalah juga anggota Majelis Pengkajian MUI Sulawesi Selatan, sehingga menjadi tanggung jawab moral, terutama pula tanggung jawab kepada Allah SWT, untuk menyambut kedua gayung itu, ibarat kata pepatah: Gayung bersambut, kata berjawab. MUI tugas utamanya menjaga gawang aqidah ummat Islam, mengeluarkan fatwa apa adanya tegas dan tanpa tedeng aling-aling. Kata-kata bersayap harus dihindari, kalau memang sesat ya dikatakan sesat. Sikap tegas ini mengandung pendidikan dan bimbingan bagi ummat yang masih awwam yang perlu dijaga aqidahnya. Ummat yang awwam dibimbing untuk menjauhi dan menjaga diri untuk tidak berkomunikasi dengan ajaran sesat. Selanjutnya saya akan melayani Syaeful Uyun berdasarkan Al Quran dan dari pulikasi Ahmadiyah Qadiyan sendiri, bukan dari tulisan non-Ahmadi. Since the death of Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani in 1908 his followers have been editing out some of the material written by him. Some of the quotes were taken from Qadiyani magazines or newspapers published after the death of Mirza. "I saw in my dream that I am Allah and I believed, no doubt I am the one who created the heaven." Aina-e-Kamalat, p.564. " Every one can rise to the highest status, he can even surpass the status of Muhammad, the Messenger of Allah." Al-Fadl Qadiyan, 17th July 1922. (Sejak kematian Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani dalam tahun 1908, maka para pengikutnya telah mengedit beberapa materi yang ditulis olehnya. Beberapa dari kutipan itu diambil dari majallah dan koran yang diterbitkan setelah kematian Mirza. Kulihat dalam mimpiku bahwa diriku adalah Allah dan saya yakin tidak ragu bahwa saya adalah Allah yang mencipta langit. Setiap orang dapat meningkat ke atas status yang setinggi-tingginya bahkan dapat melampaui Muhammad, Utusan Allah). Cukup dua kutipan itu saja yang saya jadikan referens. Firman Allah: -- LQD KFR ALDzYN QALWA AN ALLH HW ALMSYhABN MRYM (S. ALMAaDt, 5:17), dibaca: laqad kafaral ladzi-na qa-lu- innaLla-ha huwal masi-hubnu maryam, artinya: Sesungguhnya telah kafirlah mereka yang brrkata: Sesungguhnya Allah ialah al-Masih anak Maryam. Para penganut Ahmadiyah Qadiyan yang: 1. Meyakini Ghulam Ahmad itu, adalah Allah yang mencipta langit dan 2. Meyakini bahwa setiap orang dapat meningkat ke atas status yang setinggi-tingginya bahkan dapat melampaui Muhammad, Utusan Allah yang kedua butir itu diambil dari publikasi Qadiyani, itu lebih hebat dari kriteria kafir dalam S. Al-Maaidah, [5:17]. Maka percayalah bahwa MUI tidaklah gegabah mengeluarkan fatwa sesat bagi Qadianism. WaLlahu a'lamu bisshawab. *** Makassar, 31 Juli 2005 [H.Muh.Nur Abdurrahman] http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/687-mengapa-mui-keluarkan-fatwa-sesat.html [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] HMNA & TAQIYAH Re: Ahmadiyah pro : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar
Assalamu'alaikum, Karena beberapa kali misionaris HMNA ini menebar tuduhan taqiyah kepada kalangan Ahmadiyah yang diasumsikannya memiliki "syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain (2 + 1, dua dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan)" - maka pikiran dan aksi tuduhan tanpa bukti itu perlu disandingkan dengan masalah 'telling not the whole truth' di masa lalu, dimana pada waktu itu orang-orang Arab sedang belajar dan diajarkan oleh Nabi SAW tentang ucapan atas kepercayaan/keyakinan. Riwayatnya sebagai berikut: Ketika Nabi Muhammad s.a.w. mengutus Usamah bin Zaid sebagai komandan sebuah pasukan ke daerah suku Juhaina. Usamah dan seorang Anshar menjumpai seseorang dari mereka (kaum kafir) dan menyergapnya. Ketika akan dibunuh, orang tersebut berkata: "Laa ilaha illalah" (Tiada Tuhan kecuali Allah), namun tetap saja dibunuhnya orang itu. Kejadian itu terdengar dan sampai kepada Rasulullah s.a.w., beliau kemudian bertanya kepada Usamah mengapa ia berbuat demikian. Usamah berkata: "Ya Rasulullah, ia mengucapkan "Laa ilaha illalah" karena untuk memastikan dirinya agar selamat." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Mengapakah engkau tidak membelah hatinya dan membukanya untuk memastikan apakah ia berkata itu karena datang dari lubuk hatinya yang terdalam atau tidak?" (Diringkas dari Bukhari, Kitab al-Maghazi, Bab: Ba'ath al Nabi, Usamah bin Zaid ilal Harqaat min al-Juhaina, hal. 612) Ini berarti, bagaimanakah Usamah bisa mengetahui apakah orang itu menyatakan beriman kepada Allah karena 'telling not the whole truth' (taqiyah) atau setulus hatinya? Usamah tidak bisa memastikan, sebab keadaan hati tersembunyi dari mata manusia, dan yang mengetahui isi hati hanyalah Allah S.w.t. saja. Jadi, demikianlah pelajaran berharga dari Nabi s.a.w. untuk misionaris HMNA yang rupanya MASIH BELUM BELAJAR ajaran indah Islam, bahwa manusia/kaum itu dinilai oleh manusia lain/kaum lainnya dari apa yang dikatakannya dan diperbuatnya, bukan atas apa yang ada dalam hatinya. Salam, M. A. Suryawan --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" wrote: > > HMNA: > Karena nama saya tercantum dalam Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro > : pak HMNA dan pak ALEX mohon komentar. Jadi saya beri komentar tidak dalam > hal berdebat dengan Qadianisme yang pakai TAQIYAH (telling not the whole > truth), yaitu syahadat ketiga dalam dua kalimah syahadatain. (2 + 1, dua > dinyatakan/dipublikasikan, satu dirahasiakan). > > Secara hukum, kekerasan berupa serangan itu bisa disalahkan. Namun secara > psikologis, apa yang dilakukan kelompok misionaris Ahmadiyah Qadiyan > (Qadianisme) itu harus bisa kita pahami bersama. Agar 'kekerasan pelecehan > non-fisik' berupa syahadat (2+1) yang dilancarkan segelintir kelompok > misionaris itu tidak terjadi lagi, maka, negara telah turun tangan berupa > Surat Keputusan Bersama pada tanggal 9 Juni 2008, oleh Menteri Agama Jaksa > Agung Menteri Dalam Negeri tentang Pembekuan Ahmadiyah (Qadiyanisme), antara > lain berbunyi: > Kesatu: > Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk tidak > menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum melakukan > penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan > kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu yang > menyimpang dari pokok-pokok ajaran itu. > Kedua: > Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut, anggota dan/atau > anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), sepanjang mengaku beragama > Islam, untuk menghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang > dari pokok-pokok ajaran Agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui > adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW. > dst., dst. > > SKB itu adalah tindakan yang adil, sebab ketidak-adilan yang dibangun dalam > kasus seperti ini, hanya akan melahirkan 'tirani minoritas' dan akan > terus-menerus berulang. Yang lebih berbahaya, dibanding kekerasan fisik, > kekerasan non-fisik jauh lebih menyakitkan dan berimplikasi panjang. > > Qadianisme tidak akan diusik, jika bersikap seperti Bahaisme yang juga > mengakui Allah dan Nabi Muhamaad SAW, namun tidak pakai label Islam. > Qadianisme yang memakai label Islam dalam rumus (2+1), mudah menyusup di > antara ummat Islam, dan inilah kekerasan non-fisik, menohok Islam dari dalam. > > Saya angkat ke atas sini / copy paste kalimat terakhir yang di bawah: > > > > > > > > Coba saja menyebut diri Agama Akhmadiyah; tak usah pake > > > embel2 ISLAM ! > > > > > > > > Itulah yang diminta golongan yang memojokkan Akhmadiyyah. > #
[wanita-muslimah] Fw: Re: DUA BINTANG BERKILAU
Just to remember HMNA - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: islam_libe...@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 06, 2004 14:07 Subject: Re: DUA BINTANG BERKILAU Nehi, nehi, nehi, ha, ha, ha, ha, menegakkan basah. Fajrina bohong, anda (MAS) ikut berbohong, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan, juga tidak mau berimam kepada penganut Ahmadiyah Lahore. BTW, nah, coba PR buat Fajrina ini, coba berdua dengan MAS minta petunjuk dari Khalifah yang tinggal di induk semangnya sono, Imggris, sebab pasti anda berdua tidak dapat menjawabnya, karena tidak ada dalam buku pintar bukan? Nah, ini dia: --- Karena saya yakin, masalah yang saya kemukakan ini tidak ada dalam "buku pintar" para misionaris agama Ahmadiyah Qadiyan, maka ayuh Fajrina, coba tanya anda punya khalifah di Inggris, bantahan saya atas tulisan Bashir al-Din Mahmud Ahmad, yang telah pernah saya posting sebelumnya: --- Walladziyna Yu"minuwna Bimaa Unzila Ilayka Wamaa Unzila Min Qablika, Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn. 1. And who believe in that which has been revealed to thee, and that has revealed before thee, and they have firm faith in what is yet to come. The word alA-khirah (what is yet to come) means either "the message or revelation which is to follow" or "the Last Abode", (i.e the next life). Of these two meanings the first is more applicable here ; for it fits in which the other two parts of the verse which speak of God's revelations. (The Holy Qur'an, with English Translation and Commentary, Volume I, Part 1, under the auspices of Bashir al-Din Mahmud Ahmad, Oriental and Religious Publishing Corporation Ltd., Rabwah, West Pakistan, second edition, 1964, p.34,35) 2. En die in datgene geloven wat aan U is geopenbaard en (in) dat gene wat voor U werd geopenbaard; en van het leven hiernamaals zijn zij overtuigd. (Maulvi Moehammad Ali, Lahore, Pakistan, in het Nederlandsch Vertaald door Soedewo) 3. And who believe in that which has been revealed to thee (Muhammad) and that has revealed before thee, and are certain of the Hereafter. (Mohammed Marmaduke Pickthall, USA) 4. And who believe in that which has been revealed to you and that has revealed before you, and they are sure of the hereafter. (M.H. Shakir, Iran) Dari ketiga terjemahan itu (2 s/d 4) alA-khirah diterjemahkan dengan hiernamaals dan hereafter. Hanya BMA yang menterjemahkannya dengan kalimat "bersayap": =-> what is yet to come. Bersayap, 2 sayapnya, karena BMA menulis: Bisa berarti risalah atau wahyu yang akan menyusul dan hari kemudian. BMA memilih sayap pertama dengan alasan bahwa dalam ayat-ayat sebelumnya disebutkan mengenai wahyu yang diturunkan Allah. Maka ayat "bi lA-khirati Hum Yuwqinuwn" dipelintir ma'nanya oleh BMA menjadi wahyu yang akan menyusul. BMA tidak mendalami bahasa Al Quran. Apa ma'na yang "tersembunyi" dalam do'a "sejagat" yang diajarkan Allah kepada kita semua hambaNya: Rabbanaa A-tinaa fiy dDunyaa Hasanatan wa fiy lA-khitari Hasanatan? Yaitu bahwa Dunia adalah lawannya Akhirat. Juga kedua ayat ini: Bal Tu"tsiruwna lHaya-ta dDunyaa . WalA-khiratu Khayrun waAbqa-. Kedua ayat itu menunjukkan pula bahwa Dunia adalah lawannya Akhirat. Di mana ada termaktub kata Dunyaa dalam ayat-ayat sebelum "Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn"? Tidak ada. Yang ada termaktub adalah kata Min Qablika. Lawan Qablu(*) adalah Ba'du. Jadi kalau yang dimaksudkan: the message or revelation which is to follow, maka redaksinya bukanlah "Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn", melainkan "Wa Maa Unzila Min Ba'dika". === (*) Kalau berdiri sendiri dibaca Qablu dan Ba'du. Kalau didahului Min, dibaca Min Qablu, Min Ba'du. Jika diikuti dhamir dibaca Min Qablika, Min Qablihi, Min Ba'dika, Min Ba'dihi. Jika di depan waktu dibaca Qabla l'Isyaa, Ba'da lMaghrib. - Original Message - From: Fajrina To: islam_libe...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 02, 2004 11:13 Subject: Re: MENERIMA, ATAU MENOLAK NABI? - Original Message - From: ma_suryawan To: islam_libe...@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 06, 2004 12:30 Subject: Re: DUA BINTANG BERKILAU Fajrina enggak bohong kok ... Kalau imam shalatnya adalah tipikal kyai/mullah/ulama Islam mainstream seperti anda yg suka mendiskreditkan Hz. Ahmad as dan Jemaat Ahmadiyah, tentu saja enggak boleh dan enggak ada seorang Ahmadi-pun yg mau shalat bermakmum dibelakang anda. Gitu aja kok repot... Salam, M. A. Suryawan HMNA: Fajrina jangan bohong ah. Menurut buku pintar agama Ahmadiyah Qadiyan, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan tidak boleh bermakmum pada imam non-Ahmadiyah Qadiyan. - Original Message - From: Fajrina To: islam_libe...@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 03, 2004 17:51 Subject: Re: DUA BINTANG BERKILAU Assalamualaikum, Pak HMNA, Urusan anda atau saya mau sholat dibelakang siapapun tidak menjadi ukuran apakah ia seorang ahmadi atau bukan. Anda mau berbuat
[wanita-muslimah] The Straits Times, Saturday, January 16, 2010 - Gus Dur: A champion of pluralism
The Straits Times Saturday, January 16, 2010 Gus Dur: A champion of pluralism John McBeth, Senior Writer ICON of religious tolerance, enemy of radical Islam and champion of women and ethnic minorities, history will always be kind to the late Abdurrahman Wahid - whether Indonesia declares him a national hero or not. But he was also an enigma, whose disastrous presidency ended with him trying to get the military to head off his impeachment by the House of Representatives, sorely tarnishing his reputation as a democrat in the process. Indeed, as analyst Marcus Meitzner points out, his greatest legacy as a politician may be the Indonesian elite's subsequent reformation of the political system to ensure a similar scenario was never repeated. I got my first taste of Mr Abdurrahman's erratic behaviour back in the mid-1990s during interviews over cups of sugary tea at the run-down headquarters of Nahdlatul Ulama, the mass Muslim organisation he headed with an iron grip from 1984 to 1999. Mostly, it was perfectly rational political discourse, but there would always be a moment when he dropped a piece of outrageously salacious gossip into the conversation that seemed totally out of place. Of course, the man known as Gus Dur had a wicked sense of humour and he may have had a good laugh as I left, still wondering whether he actually believed what he had told me. But after a stroke in early 1998, those seemingly irrational moments became more pronounced. Aides complained that instead of taking sensible advice, he would often listen only to people who had a juicy story to tell. Mr Abdurrahman did not play a key role in then-President Suharto's downfall five months later. His alliance with opposition leader Megawati Sukarnoputri worried Suharto, but Mr Abdurrahman did nothing to actively oppose him. In the end, with Suharto gone, the manner in which he subsequently became Indonesia's first democratically-elected president makes for far more interesting analysis than many of the disappointments that attended his 21 months in power. In mid-1999, when I interviewed him at his house in the southern Jakarta suburb of Ciganjur, he was not feeling well and spent the hour lying on his bed, a Dutch widow clenched between his bare knees and his face half buried in a pillow. As I strained to hear what he was saying, he took me aback by confidently predicting he would win the October presidential run-off in the People's Consultative Assembly (MPR). Frankly, it seemed a lot of bluster, for Ms Megawati looked to be a shoo-in after her Indonesian Democratic Party for Struggle (PDI-P) had won a commanding 33 per cent of the vote in the July legislative elections. But by getting MPR chairman Amien Rais to endorse him, the wily Mr Abdurrahman calculated only too well what would happen next. Without understanding the consequences of what it was doing, PDI-P led the vote rejecting incumbent B.J. Habibie's accountability speech, killing off his election bid and turning the contest into a two-horse race. The former ruling Golkar party, already split over the unpopular Dr Habibie, joined the Muslim parties in the centre (where Mr Abdurrahman had his base of support) and Ms Megawati was doomed. Mr Abdurrahman's confrontational approach to the military, beginning with his plan to replace the the palace security guard with police officers, left him fighting political enemies on all fronts and eventually led to widespread disillusionment with civilian governance. While much has been made of his stroke, it was clearly his blindness and his inability to read the body language of those around him that made him increasingly insecure and affected his previously acute sense of timing. For many, his presidency was the lowest point in the post- Suharto era. With the country still in turmoil following the 1997-98 Asian financial crisis, it seemed the civilians were dropping the ball. 'He (Mr Abdurrahman) would always listen to your views - then he would simply ignore them,' presidential spokesman Dharmawan Ronodipuro says of that period. 'There were so many different facets to him.' Two of Mr Abdurrahman's main accomplishments as president were to demystify the office itself and to remove discriminatory practices against ethnic Chinese. But it is his earlier pre-presidential years that former presidential secretary Ratih Hardjono likes to remember. Despite what happened later, she still sees him as the first civilian leader to broach the subject of democracy. 'He studied Suharto very carefully,' she says. 'In a way he took on some of (Suharto's) personality in the way he emulated some of his strategies.' While Indonesians struggle to fine- tune a balanced assessment of Mr Abdurrahman's life, the one thing that finds little argument is the late 69-year-old president's standing on Islam. What is worrying for many people is that with his death - and that of fellow Muslim intelle
[wanita-muslimah] Apakah anggota DPR harus belajar lagi dari awal ?
Fraksi2 di DPR yang ditunjuk menjadi PANSUS ternyata tidak menunjukkan diri mereka sebagai wakil rakyat; mereka cenderung menonjolkan suara golongannya; membela golongannya. Padahal PANSUS harusnya melupakan dulu sejenak akan golongan yang diwakili mereka. Mereka harus fokus pada tujuan membela rakyat. Karena itulah essensinya PANSUS. Membela uang Negara. Yang artinya membela rakyat banyak. Dalam PANSUS ini jangan memikirkan PARTAI Pemerintah dan atau Oposisi; tapi pikirkan kepentingan Umum; kepentingan Bangsa dan Negara. Dpr boleh terpisah dalam Partai Pemerinrah, dan Oposisi; dalam hal apa ? Dalam menyangkut kebijakan Pemerintah; UU yang ingin dikeluarkan Pemerintah; disinilah DPR fraksi berfungsi; yang satu mendukung Pemerintah; yang lainnya beroposisi; tapi itupun harus yang sehat. Tapi PANSUS adalah lain sama sekali; mereka benar2 harus netral GOLONGAN; karena menyangkut Nasib Bangsa secara keseluruhan. Partai Demokrat sendiri, walau mereka adalah Fraksi Pemerintah, seharusnya bertanya apakah Pemerintah yang mengemban amanat Rakyat dan Bangsa benar2 melaksanakan amanat RAKYAT/Bangsa ? Atau apakah Pemerintah punya kemampuan memimpin Bangsa ? Jangan mentang2 saya Partai Pemerintah; saya harus mendukung apapun ! Ini yang tidak sehat. Seharusnya PD atau Partai Pemerintah harus mendukung kebijakan Pemerintah yang benar; tapi tetap mempertanyakan kebijakan Pemerintah yang BODOH atau menunjukkan ketidak becusan. Jadi seharusnya setiap Partai berpikir untuk kemajuan Bangsa. Partai Oposisi jangan over akting; bahwa setiap kebijakan Pemerintah "HARUS DITENTANG"; kalau memang kebijakannya bagus; dan menunjukkan kemampuan; harus didukung. Partai Oposisi hanya menentang kalau memang Kebijakan Pemerintah dipandang kurang tepat. Jadi baik pendukung Pemerintah ataupun Oposisi haruslah bertindak positif. Itulah yang ingin kita lihat dari Para Wakil Rkyat ini. Apalagi didalam Pansus Angket DPR. Ini harus lebih dijaga. Anggota DPR harus benar2 mencerminkan Wakil RAKYAT; bukan Wakil Golongan. Mudah2an tulisan ini sampai dibaca oleh Yang menamakan diri wakil2 Rakyat; dan mudah mudahan mereka bisa sedikit memperbaiki diri. Walau mungkin tidak secara sengaja Partai Demokrat melakukan suatu "hambatan"; tapi tindakan mereka seperti menghalangi lancarnya sidang. Mudah2an tidak demikian tujuannya. Coba sadarlah. Adapun mengenai kemampuan; saya lihat para Anggota wakil rakyat, belum mampu mengungkap sesuatu yang ingin dicari dibalik Kasus Bank Century tersebut; sehingga sampai saat ini PANSUS angket DPR sepertinya menghadapi jalan buntu. Hai para anggota Dewan Yang Terhormat; kami percayakan pada kalian, dipundak kalian, tunjukkanlah kerjasama yang baik; dan kemampuan kalian dalam membela yang benar. Ungkaplah Kasus Bailout Bank Century yang sudah merugikan Bangsa dan Negara ini. Jangan kau bela golongan kalian yang salah. Majulah penuh netralitas yang baik. Abbas Amien, Balikpapan 17 Januari 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [Dokumen Tercecer]: Gustavo Gutierrez, Pastor Berpikiran Marxis
Gustavo Gutierrez, Pastor Berpikiran Marxis Ditulis oleh Jesus S. Anam Kamis, 17 April 2008 00:00 Bulan Februari 2007 lalu Paus Benedict XVI memimpin misa Rebo Abu di Roma. Bagi Gereja Katolik misa itu adalah peristiwa hikmat yang menandai dimulainya masa 40 hari puasa. Dalam upacara keagamaan tersebut beberapa orang pastor dari sekitar seratus pastor mendapatkan kesempatan maju ke altar guna menerima pemberkatan. Di antara pastor-pastor itu terdapat seorang pastor yang bertubuh pendek dari Ordo Dominican asal Peru. Dia mengenakan setelan hitam putih, ciri khas ordonya. Pastor tersebut adalah Gustavo Gutierrez, yang pada tahun 1971 menggemparkan kalangan gereja karena bukunya yang kontroversial, The Theology of Liberation: History, Politic, Salvation. Peristiwa itu cukup membingungkan media yang selama ini memberitakan adanya kerenggangan hubungan antara Vatikan dan para teolog pembebasan di Amerika Latin. Benedict—yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Joseph Ratzinger, kepala biro Vatikan untuk soal doktrin Katolik—pernah memimpin pemberedelan terhadap gerakan teologi pembebasan di Amerika Latin pada tahun 1980-an. Vatikan menuduh gerakan teologi pembebasan sudah melenceng dan dianggap bid’ah karena terbukti menggunakan perspektif Marxis dalam praksis sosialnya. Namun demikian, teologi pembebasan telah memberi dampak besar atas gereja-gereja Katolik baik di Amerika Latin sendiri maupun Roma. Gustavo Guiterrez lahir pada tanggal 8 Juni 1928 di Monserat, sebuah kawasan kumuh dan miskin di Lima, Peru. Ia berasal dari keluarga miskin berdarah Mestizo, campuran Spanyol-Indian. Saat masih di sekolah menengah, Gutierrez diserang penyakit Osteomeletis yang menyebabkan kepincangan permanen pada dirinya. Terdorong oleh kondisi fisiknya itulah dia memasuki Universitas San Marcos di Lima (ibukota Peru) dengan mengambil jurusan farmasi. Tidak lama kemudian dia memutuskan memasuki Seminarium Santiago de Chile. Di Seminari Santiago de Chile itulah Gutierrez dididik menjadi pastor. Guiterrez sempat belajar teologi di Universitas Katolik Gregoriana, Roma pada tahun 1959 – 1960. Pada tanggal 6 Januari 1959 dia ditasbihkan menjadi imam. Selepas tahun 1960, Gutierrez kembali ke Peru dan mengajar di Universitas Katolik Lima. Selain mengajar dan menjadi pastor sebagai tugas utamanya, Gutierrez mencurahkan perhartiannya pada kehidupan kaum miskin di Rimac, Lima. Pergulatan hidup yang dia tempuh bersama kaum miskin Rimac itulah yang melandasi arah baru pemikiran teologisnya. Teologi Guiterrez lahir dan berkembang dari perspektif Amerika Latin, “kawasan yang ditindas dan dirampas.” Menurutnya, teologi merupakan refleksi kritis atas praksis historis dalam terang sabda Allah. Teologi adalah pembacaan kembali sabda Tuhan. Teologi musti bertolak dari praksis dan terlibat langsung dalam proses pembebasan manusia. Pembacaan kembali atas sabda Tuhan itulah yang membangkitkan perlawanan rakyat Amerika Latin—90% beragama Katolik—terhadap kekuatan-kekuatan hegemonik. Gerakan tersebut tidak hanya eksis dalam usaha membendung derasnya arus neoliberalisme, tetapi juga dalam memenangkan pemilihan nasional di beberapa negara Amerika Latin. Terpilihnya orang-orang berhaluan kiri di Brazil, Argentina, Bolivia, Venezuela, Nikaragua, Uruguai, Chile, dan Ekuador telah menggugah kembali pembicaraan tentang teologi pembebasan dalam rangka melawan imperialisme dan kapitalisme. Akhirnya, saya ingin mengatakan, apa yang telah dilakukan Gustavo Gutierrez, dan perhatian besarnya kepada rakyat tertindas di Amerika Latin merupakan sumbangan besar bagi gerakan rakyat di dunia guna membangun Sosialisme Abad 21.Jesus S. Anam, aktivis Hands off Venezuela Indonesia, kontributor Rumahkiri.net. Sumber: http://rumahkiri.net/index.php?option=com_content&view=article&id=135:-gustavo-gutierrez-pastor-berpikiran-marxis&catid=39:sosok&Itemid=112 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Seri 906 Once Upon a Time in China
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 906 Once Upon a Time in China Yang di atas itu adalah judul sebuah film, yang secara bebas dapat diterjemahkan: Tersebutlah konon dahulu sebuah cerita di negeri Cina. Al-qisshah, menurut cerita dalam film itu, orang-orang asing dari Barat mulai menanamkan pengaruhnya di Foshan. Jenderal dari kesatuan Pasukan Bendera Hitam minta tolong pada Wong (Hwang) Fei Hung untuk merekrut milisi pendekar silat lokal untuk mempertahankan kota. Di antaranya Wing dan So yang lepasan didikan Amerika. Wong Fei Hung teman sepermainan dengan Siu Qun yang dipanggil Bibi oleh Fei Hung. Sebenarnya mereka berdua tidak ada ikatan darah. Ayah Siu Qun mengikat sumpah sebagai saudara dengan kakek Fei Hung, itulah sebabnya Siu Qun dipanggil Bibi. Secara perlahan terjalin rasa cinta keduanya namun itu merupakan tabu dalam tradisi masyarakat China waktu itu. Seorang pendekar silat Yim si Jubah Besi berambisi mempromosikan diri sebagai jago silat dan untuk itu dia bermaksud mendirikan perguruan silat di Foshan. Namun untuk itu ia harus mengalahkan dahulu Fei Hung, jago silat terkenal di Foshan. Sementara itu klinik Po Chi Lan milik turun temurun She (nama keluarga) Wong dibakar oleh gang Sha Ho, berhubung Fei Hung mencampuri mengamankan Foshan dari dari gangguan keamanan dari gang Sha Ho. Para gangster itu pergi bergabung dengan pedagang budak Jackson berbangsa Amerika. Ikut pula bergabung Yim si Jubah Besi. Gang Sa Ho membantu Jackson menculik gadis-gadis belia yang akan dijual sebagai budak di Amerika. Diantaranya yang dapat diculik adalah Bibi Siu Qun. Wing dan So yang mengetahui penculikan Bibi Siu Qun segera melapor kepada Fei Hung. Fei Hung dengan para pengikutnya berhasil menyusup ke sarang Jackson. Mereka berhasil mengalahkan secara telak Jackson dan anak buahnya serta kaki tangannya gang Sa Hon dan Yim. Yim sendiri tewas kena peluru Jackson yang salah sasaran, membidik Fei Hung yang sementara bertarung dengan Yim. Jackson sendiri tewas oleh jentikan peluru dari jari Fei Hung. *** Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film. Wong Fei-Hung (1847-1924) dilahirkan pada hari ke-9 bulan ke-7 tahun ke-27 dari pemerintahan Kaisar Daoguang. Dia anak dari Wong Kei Ying, salah seorang "Sepuluh Harimau" di ibu kota Kwantung (Guandong, Kanton). Dia memang adalah seorang master Kung-Fu, pakar obat tradisional China, tabib/akupunkturis dan menjadi pahlawan rakyat dan subjek berbagai serial televisi dan film. Seperti juga diceritakan dalam film, keluarga Wang memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Kwantung. Orang-orang yang tidak mampu membayar biaya pengobatan, tetap dilayani sungguh-sungguh secara gratis. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam melayani pasien. Biografi singkat ini ditimba dari: www.wongfeihung.com Wikipedia, the free encyclopedia Catatan dari Wikipedia. Biografi tokoh ini membutuhkan tambahan kutipan untuk verifikasi. Oleh sebab itu kita selanjutnya mengambil rujukan dari: http://majalahummatie.wordpress.com/2009/01/12/wong-fei-hung-adalah-seorang-muslim/ Wong Fei Hung sesungguhnya adalah seorang ulama, ahli Pengobatan, dan ahli beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung yang seorang Muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China. Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch'in yang korup dan penindas. Dinasti Ch'in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam. She (nama keluarga) Wang dari keluarga Muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Husain. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Husain Wong. Ayahnya, Wong Kay-Ying juga adalah seorang ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri wushu/kungfu. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Harimau Kwantung, yang di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung, sebagai Harimau Kwantung Junior. Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat Fei Hung sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad'afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Fei Hung meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yan
[wanita-muslimah] (1) REVIEW Issue Kontemporer Dalam Islam; Bagi Pendatang Baru.
Creative Al Quran Study Book Seri I. by Abdullatif. REVIEW bagi yang belum membaca atau pendatang baru; 1. (1) Issue kontemporer; Jangan Merasa Berodosa Tidak Berjilbab. http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138595 2. (2) Issue Kontemporer: Dalam Ajaran Islam Anjing (Pet,penjaga,dll) http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138597 3. (3) Issue Kontemporer; APAKAH BANK2 KONVENTIONAL ITU RIBA? http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138635 4. (4) Issue Kontemporer: APA HUKUM MURTAD? http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138636 5. (5) Issue Kontemporer; Issue Daging Halal http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138647 6. (6) Issue Kontemporer; Issue Homesexual Dalam Islam http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138663 7. (7) Issue Kontemporer; AGAMA SAMAWI ---VS---ISLAM http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138689 8. (8) Issue Kontemporer; Sistem Pemerintahan Dalam Islam http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138700 9. (9) Issue Kontemporer : HADIST2 MUSLIM DAN DOSA SYRIK http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138733 10 (10) Issue Kontemporer : AKAR KONFLIK SESAMA MUSLIM. http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138772 Silakan link dgn site anda sebagai reference Dan silakan kirimi teman2 tersayang. Wassalam
[wanita-muslimah] (10) Issue Kontemporer : AKAR KONFLIK SESAMA MUSLIM.
Creative AlQuran study Book Seri 1. Abdullatif. Assalamu'alaikum wrwb. Bismilahirrahmanirrahiim. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. QS 3:110 " . dan hendaklah ada dikalangan kamu satu golongan yang menyeru ke arah kebaikan dan menegakkan yang makruf dan mencegah kemungkaran dan mereka adalah golongan yang beroleh kemenangan". QS 3: 104. Setiap kita sebagai seorang muslim diwajibkan untuk mencegah perbuatan2 keji,mungkar dan orang2 yang tidak mentaati hukum,baik hukum pemerintah maupun agama. Kita lihat segolongan umat Islam Fundamentalis cara menegakan amar makruf nahi mungkar dengan cara ; memaksa dengan tangan memaksa dengan membuat undang2 untuk melarangnya. memaksa dengan memban dalam dunia milist Ulama2 dan usztad2 Fundamenatalis ini merujuk bukan kepada Al Quran sebagai pedoman yg diberikan oleh ALLAH dan Rasul, tetapi kepada hadits2 palsu, fatwa2 ulama2 dan kitab2 sejarah sahabat2 dll yang bertentangan dgn al Quran,akirnya kelihatan image Islam adalah beringas, ganas,kasar, violence dan bahkan ada ulama2 Fundamentalis Radikal mengeluarkan fatwa bahwa orang2 yang sesat atau kafir atau murtad dll adalah halal darahnya artinya boleh di bunuh. nauzubillah. Seperti hadits dibawah ini; "Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran,hendaklah is mengubah dengan TANGAN MU:jika tidak mempu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu hendaklah dengan hatinya.Akan tetapi,yang demikian adalah selemah lemahnya iman.HR.Muslim" (artinya merobah dgn tangan adalah merusak fisik orang, properti orang dll) RasuluLlah SAW menetapkan hukum bagi pezina secara tegas, seperti di dalam hadis Beliau: "Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga hal: orang yang berzina, orang yang membunuh, dan orang yang murtad dan keluar dari jamaah." (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmizy, An-Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimy). Inilah yang terjadi di dunia islam dimana golongan2 muslim yang berbeda dengan ulama2 Fundamentalis dianggap ajaran sesat,kafir dll dan mereka berhak melaksanakan perintah hadits2 diatas itu untuk melakukan kekerasan dan pembunuhan kepada umat Islam Syiah,Ahmadiyah, muslim pro demokrasi sculer dll. Akirnya terjadilah konflik antara sesama saudara2 muslim. Inilah akar konflik dalam islam. Sesungguhnya agama islam itu membawa kedamaian dan rahmat bagi semua golongan2 dalam masarakat yang plural. QS 21:107. Kalaulah ulama2 merujuk kepada Al Quran seperti ayat dibawah ini, maka umat Islam kelihatan umat yang beradap,dewasa,santun dan toleransi dengan perbedaan2,karena perbedaan2 itulah yang akan memperkuat Islam bagi orang2 yang berpikir, tapi bagi orang2 yang kurang ilmu (bodoh) perbedaan2 itu adalah malapetaka baginya. Inilah perintah2 ALLAH kepada Rasul dan umat Islam seluruhnya; Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.QS.3:159 "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah* dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS.16: 125) .Tugas kamu ( Muhammad) hanya menyampaikan saja. kami lah yang menghisab/menghukumnya perbuatan2 mereka dan...QS.13:40. Jika mereka tetap berpaling,maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atas kamu(Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat ALLAH ) dgn terang Qs 16 :82 Selagi umat ulama2 Islam fundamentalis masih merujuk kepada hadits2 palsu itu, konflik dalam umat islam akan berjalan tanpa berhenti, kecuali MUI atau pemerintah menarik hadist2 itu dari kitab2 dakwa Islam di Indonesia. Demikianlah ayat2 ALLAH menjelaskan bagaimana cara menegakan amar makruf nahi mungkar dalam masarakat, semoga ayat2 ALLAH diatas itu dapat memperbaiki aqidah kita selama ini yang di ajarkan oleh ulama2 Islam Fundamentalis. Dan semoga ALLAH mengampuni kelalaian2 kita,amien. Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, [26] dan mudahkanlah untukku urusanku, [27] dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, [28] supaya mereka mengerti perkataanku, QS20:25 wassalamu'alaikum wrwb === REVIEW bagi yang belum membaca atau pendatang baru; 1. (1) Issue kontemporer; Jangan Merasa Berodosa Tidak Berjilbab. http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/138595 2. (2) Issue Kontemporer: Dalam Ajaran Islam Anjing (Pet,penjaga,dll) http://groups.yaho
Re: [wanita-muslimah] Re: ALLAH SWT dengan Kekuasaannya Memenangkan Tentara Kristen.
Tidak pernah belajar sejarah atau mengibul bahwa kerajaan Romawi beragama Kristen. - Original Message - From: Dwi Soegardi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 16, 2010 6:03 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: ALLAH SWT dengan Kekuasaannya Memenangkan Tentara Kristen. Keterangan bahwa Romawi yang Kristen berperang melawan Persia yang Majusi itu sudah standar ada di hampir semua kitab terjemahan, kitab tafsir, sirah Nabawiyah, dan catatan-catatan sejarah lainnya. Yang saya tanyakan BAGAIMANA Anda, sekali lagi Anda, Pak Alatif, yang tidak mempercayai sumber-sumber tersebut selain Kitab Suci al-Quran satu-satunya yang terjaga kemurniannya sampai akhir zaman, sampai pada kesimpulan yang sama dengan sumber-sumber tersebut tanpa menggunakan sumber-sumber tersebut? 2010/1/15 abdul : > DWI > Apakah anda mempunyai kitab Al quran terbitan Kerajaan Saudi,Raja Fahd 1418 H, Halaman 641, Surat AR Rum ayat 1-5,Kitab terjemahan kedalam bhs Indonesia. > > Mengenai Ramawi adalah umat Kristen > dan majusi adalah umat musryik atau Anti tuhan yang esa > terdapat di catatan kaki. > > Apakah catatan kaki ini benar, hanya ALLAH saja yang maha Tahu > boleh dipecaya dan boleh tidak. > > Demikian dwi > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi wrote: >> >> Pak Alatif, >> >> maafkan saya, maklum darah muda, sering tidak sabaran. >> Harap pertanyaan saya yang simpel itu dijawab dengan straightforward, >> tidak perlu berputar ke sana ke mari. >> Anda sendiri menulis tentang Romawi beragama Kristen, berperang >> melawan Persia yang Majusi anti-Tuhan. >> Saya minta penjelasan yang "to the point," >> BAGAIMANA, DARI MANA Anda mendapatkan informasi tersebut? >> Dalam al-Quran sebelah mana? >> Seperti Anda tulis sendiri >> "> Semestinya kita percaya kepada ajaran Islam itu sesuai dengan al >> quran...ayat ini dan ayat itu...untuk menjelaskannya." >> Nah ayat ini dan ayat itu yang mana? >> >> Apakah saya harus belajar sendiri, tidak boleh bertanya kepada Anda? >> Apakah ilmu Anda itu untuk Anda sendiri? >> >> salam, >> >> >> >> 2010/1/15 abdul : >> > sdr Dwi; >> > >> > 1. Yang jelas ayat itu menjelaskan bahwa Orang2 beriman kepada ALLAH( Muslim, Nasrani dan yahudi) adalah bergembira atas kemenangan Romawi (nasrani)dgn umat majusi Persia(adalah orang2 musrik atau banyak tuhan, atau anti ALLAH). >> > >> > Jadi dlm ayat ini bukan orang2 muslim saja yang di bantu oleh ALLAH,tapi orang2 nasrani juga di bantu oleh ALLAH,karena beriman kpd ALLAH. >> > >> > Mengenai catatan kaki atau sejarah, boleh di percaya boleh tidak,sesuai dengan keyakinan masing2. >> > >> > Kalau kita sudah memeriksa semaksimal mungkin,kalau salah, ALLAH akan berikan pahala 1, akali benar mendapat pahala 2. >> > >> > Yang tidak boleh adalah tidak mempelajari sendiri Al Quran, hanya tergantung kepada ulama2 atau guru2 saja. Jadi aqidah kita tergantung kpd manusia, artinya beriman kpd manusia...ini adalah syrik. >> > >> > Kan kita sering kita mendengar. "saya percaya karena ajaran2 Islam ini dari ulama2 "A"cara beraqidah seperti ini yang dimaksud syirikkecuali di berikan rujukan ayatnya. >> > >> > Kan itu adalah hadits Muslim, kalau hadits2 muslim itu adalah hadist2 sahih, kata guru2 agama saya..cara beraqidah begini adalah syirik. >> > >> > Semestinya kita percaya kepada ajaran Islam itu sesuai dengan al quran...ayat ini dan ayat itu...untuk menjelaskannya. >> > >> > Artinya dia hanya merujuk kepada ALLAH atau Al Quran. Inilah aqidah yang benar. >> > >> > Al Quran itu adalah untuk setiap individu sebagai kitab pedoman hidup di dunia. Bukan di untukkan hanya kepada ulama2 atau guru2 agama saja. >> > Pertama tama tentu kita belajar dari guru2 agama, kemudian harus dipelajari kembali,apakah benar apa yang di ajarkan oleh guru2 agama kita itu sewaktu di sekolah? Kita harus kritis karena guru2 agama sudah banyak macam2 pemahaman Islamnya. >> > >> > Demikian, semoga bermanfaat >> > >> > >> > >> > catatan kaki; 1164) menjelaskan bahwa bangsa Romawi adalah kristen, dan >> > >> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi wrote: >> >> >> >> Pak Alatif, >> >> >> >> saya sangat berterima kasih kalau Anda bisa menjelaskan bagaimana >> >> pemahaman al-Quran Anda >> >> mengantarkan Anda kepada kesimpulan bahwa bangsa Romawi adalah umat Nasrani. >> >> >> >> Tentu saja saya juga memahami bangsa Romawi, yang dikisahkan dalam >> >> surat al-Rum tersebut, >> >> beragama Kristen melalui tafsir, melalui sirah Nabi, melalui buku-buku sejarah >> >> baik karangan muslim maupun nonmuslim, dengan informasi tambahannya >> >> mereka bertempur >> >> melawan Persia. Buku Sejarah Dunia akan memberi banyak info tentang itu. >> >> Saya tidak terlalu kuatir Anda bilang saya syirik karena menggunakan >> >> sumber2 i
[wanita-muslimah] Re: ALLAH SWT dengan Kekuasaannya Memenangkan Tentara Kristen.
Itu memang berarti "tidak ada paksaan dalam agama", sehingga tidak boleh saling menyerang untuk memaksakan pemahaman agamanya masing-masing. Dan yg masuk surga adalah orang yg beriman dan beamal shaleh seperti disebutkan di ayat sebelumnya QS 22:14 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wrote: > > QS 22:17 > Bahawasanya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan > orang-orang Saabiein, dan orang-orang Nasrani, dan orang-orang Majusi, > serta orang-orang Musyrik, sesungguhnya Allah akan memutuskan hukumNya > di antara mereka pada hari kiamat, kerana sesungguhnya Allah sentiasa > Memerhati dan Menyaksikan tiap-tiap sesuatu. > > Jadi orang Romawi yang Katholik pun harusnya dilarang melawan orang > Persia yang Majusi, karena orang Majusi mempunyai pemahaman agama > mereka sendiri, dan Allah yang akan memutuskan hukum-Nya di antara > mereka pada hari kiamat. Orang muslim juga tidak boleh bilang orang > Majusi antituhan > > salam, > -- > wikan > > > 2010/1/15 Dwi Soegardi > > > > > > > > Pak Alatif, > > > > saya sangat berterima kasih kalau Anda bisa menjelaskan bagaimana > > pemahaman al-Quran Anda > > mengantarkan Anda kepada kesimpulan bahwa bangsa Romawi adalah umat Nasrani. > > > > Tentu saja saya juga memahami bangsa Romawi, yang dikisahkan dalam > > surat al-Rum tersebut, > > beragama Kristen melalui tafsir, melalui sirah Nabi, melalui buku-buku > > sejarah > > baik karangan muslim maupun nonmuslim, dengan informasi tambahannya > > mereka bertempur > > melawan Persia. Buku Sejarah Dunia akan memberi banyak info tentang itu. > > Saya tidak terlalu kuatir Anda bilang saya syirik karena menggunakan > > sumber2 informasi > > seperti itu, toh itu pendapat Anda, Anda yang harus kuatir kalau > > tuduhan itu berbalik kepada Anda sendiri. > > > > Karena Anda memahami kisah itu lebih daripada al-Quran memberikan informasi, > > maka tanggung jawab Anda untuk menerangkannya: > > - dari mana info Romawi itu Kristen? > > - dari mana info Romawi berperang melawan Persia? > > > > Tambahan lagi, Anda mengatakan Persia itu Majusi anti-Tuhan. > > Saya harap Anda menjelaskan apa maksudnya? > > Agama Majusi, atau Zoroastrianisme, adalah agama yang dibawa oleh Nabi > > Persia Zoroaster > > (Zarathustra) yang mengakui dan menyembah Tuhan. > > Sumber: Wikipedia, kalau kurang bisa cari sendiri. > > Apakah saya beriman kepada Wikipedia 100%? Untuk apa 100%, lha wong > > bukan Rukun Iman, > > ini informasi seperti halnya baca koran, dengar radio, nonton tv, baca > > novel . > > Senantiasa ada check and recheck. > > Kalau ada informasi baru, ya tinggal ganti saja. > > Tetapi saya pikir beda dengan "bobot" tuduhan Anda, bahwa Persia > > Majusi itu anti-Tuhan, > > sehingga Anda seharusnya menerangkannya dengan metode dan sumber informasi > > yang Anda percayai (hanya al-Quran bukan?). >