[wanita-muslimah] Nuriyah, Menteri Pendidikan Kuwait Lolos dari Mosi Tidak Percaya
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C0%7CX Nuriyah, Menteri Pendidikan Kuwait Lolos dari Mosi Tidak Percaya Jurnalis: Mohamad Guntur Romli Jurnalperempuan.com-Jakarta. Nuriyah al-Shubayh, menteri pendidikan Kuwait lolos dari mosi tidak percaya yang didakwakan padanya di Parlemen Kuwait (Majlis al-Ummah). Nuriyah adalah satu-satunya menteri perempuan dalam pemerintahan di Kuwait saat ini, dan dia perempuan kedua yang menjabat menteri setelah Mashumah al-Mubarak. Kuwait adalah salah satu negara teluk yang masyarakatnya masih sangat konservatif. Namun Nuriyah tampil dengan citra perempuan Kuwait yang modern, sejak ia diangkat menjadi menteri pendidikan 26 Maret 2007 ia menolak mengenakan jilbab saat diambil sumpah jabatan. Rupanya alasan ini pula yang menyebabkan kepemimpinanya di Departemen Pendidikan Kuwait terus-menerus diserang oleh kubu fundamentalis Islam di Parlemen Kuwait. Tanggal 8 Januari lalu ia disidang selama 9 jam di Parlemen dan diancam dicopot dengan terbitnya mosi tidak percaya karena empat alasan, pertama, menciderai lembaga legislatif dan mempengaruhi anggota legislatif dengan informasi yang sesat, kedua melanggar batas undang-undang dan aturan administrasi, ketiga, kualitas pendidikan yang menurun, dan keempat merongrong etika dan tradisi fundamental masyarakat Kuwait. Nuriyah telah membela seorang siswi berusia 12 tahun yang dipindahkan dari sekolahnya ke sekolah lain. Siswi itu dituduh menulis kata-kata tak layak dalam Al-Quran dan dituding melecehkan kitab suci. Namun menurut Nuriyah siswi tersebut belum terbukti menghina, dan keputusan pemindahan sekolah harus dianulir. Nuriyah juga dituduh memberikan informasi yang sesat pada anggota Parlemen karena dianggap mengingkari kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oleh tiga pekerja Asia terhadap siswi sekolah dasar. Nuriyah membela diri bahwa ia waktu itu berpegang pada hasil penyedidikan awal. Namun setelah tiga pekerja itu mengaku atas perbuatan mereka di Pengadilan, Nuriyah pun meminta maaf karena memberikan informasi yang belum lengkap dan mengakui kejadian tersebut. Rongrongan terhadap etika fundamental masyarakat Kuwait diarahkan pada kuatnya sikap dan pilihah Nuriyah untuk tidak pakai jilbab. Bagi kubu fundamentalis Nuriyah telah melanggar syariat Islam dan tradisi Arab. Tetapi Nuriyah mampu membantah tuduhan itu dengan cemerlang. Melalui sidang di Parlemen Selasa 22 Januari kemaren, Nuriyah berhasil memperoleh kepercayaan dari Parlemen setelah pemungutan suara dengan hasil 27 suara mendukung, 19 suara menolak, dan 2 suara abstain. Nuriyah al-Shubay memperoleh gelar sarjara pendidikan dari Universitas Kuwai tahun 1975, ia memulai karirnya di depatemen pendidikan sebagai guru 1975-1980, menjadi wakil direktur 1980-1984, direktur sekolah menengah pertama 1984-1986, pengawas urusan pendidikan di wilayah ibu kota Kuwait 1986-1990, dan karirnya terus naik di departemen pendidikan pusat, ia menjabat deputi direktur pendidikan umum 2000-2006, namun ia mengundurkan diri dari departemen pendidikan karena menteri pendidikan waktu itu Dr Adil al-Thabathabai memindahkannya ke posisi lain. Pada tanggal 26 Maret 2007 ia dipercaya menjadi menteri pendidikan karena dianggap menguasai dalam bidang itu.* Sumber: aljazeera.net/helwa.maktoob.com/ ar.wikipedia.org Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Santunan Untuk Keluarga Slamet Diserahkan
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=37 Santunan Untuk Keluarga Slamet Diserahkan Nuriyah (41) tak kuasa menahan tangis-haru ketika rombongan dari Komunitas Utan Kayu menyampaikan duka-cita dan santunan Selasa 22 Januari. Nuriyah adalah istri Slamet pedagang gorengan di Terminal Badak Kabupaten Pandeglang Banten yang bunuh diri gara-gara bahan pokok untuk dagangan gorengan naik tinggi. Komunitas Utan Kayu yang diwakili Nong Darol Mahmada menyerahkan uang 8 juta rupiah.Uang ini dihimpun sejak acara Doa dan Renungan Lintas Agama di Komunitas Utan Kayu Kamis 17 Januari, dan selanjutnya dari para pendengar Radio Utan Kayu 89.5 FM, KBR68H, dan anggota Komunitas Utan Kayu. Ikut dalam rombongan tersebut jurnalis dari KBR68H, AFP, dan Jurnal Perempuan. Ketika menerima rombongan Nuriyah didampingi putra bungsunya yang masih berusia 4.5 tahun. Dari pernikahannya dengan Slamet, pasangan ini yang tinggal di sebuah rumah gedek berukuran 7 x 7 milik orang tua Nuriyah dikaruni 4 orang putra. Anak tertua laki-laki berusia 26 tahun saat ini profesinya tukang ojek, anak kedua perempuan berusia 22 tahun telah menikah, sedangkan yang ketiga berusia 18 tahun masih duduk di kelas 3 SMK Pandeglang. Saya akan gunakan uang ini untuk biaya hidup keluarga saya, terutama anak-anak, dan untuk biaya selamatan 40 hari meninggalnya Slamet nanti kata Nuriyah terbata-bata. Menurut pengakuan Nuriyah selama 6 hari sejak meninggalnya Slamet ia tidak berani keluar rumah meskipun banyak wartawan dan pelayat yang datang. Cara meninggal Slamet yang bagi banyak orang dianggap tak wajar membuatnya merasa malu, menanggung aib, dan sangat tertekan. Ditambah lagi beban keluarga yang semakin berat sementara Nuriyah hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah seorang haji tetangganya dan hanya menerima upah 150 ribu tiap bulan. Namun kejadian tragis yang menimpa Slamet mendatangkan simpati. Hutang Slamet sebesar 2.5 juta dibebaskan. Hutang itu digunakan oleh Slamet untuk modal tiap hari dan kebutuhan rumah tangga, bukan buat foya-foya, setiap mau jualan ia pinjam uang untuk modal. Papar Nuriyah. Slamet juga tak mampu membayar biaya sekolah Si Oji anaknya nomer tiga di SMK yang telah menunggak sejak kelas 2. menurut Nuriyah guru-guru Oji pun tegerak untuk membebaskan biaya sekolah sampai dia lulus Juni nanti. Bupati Pandeglang yang diwakilkan istrinya memberi santunan 1 juta rupiah. Menurut Nong Darol yang juga berasal dari Pandeglang bantuan untuk Slamet masih dibuka bagi mereka ingin membantu khususnya biaya pendidikan dua anak Slamet. Saya tanya Si Ojianak ketiga Slametlulus SMK katanya mau kerja mungkin jadi tukang ojek juga seperti kakaknya, untuk itu kami berharap ada yang membiayai Si Oji kuliah dan juga untuk putra bungsunnya. Tutur Nong. Sebelum rombongan dari Komunitas Utan Kayu pulang Nuriyah menyampaikan ucapan terima kasih pada orang-orang yang sangat simpati dan memberi bantuan. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Perempuan Aceh Tanpa Kedaulatan (Diskusi di TUK)
http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=36 Perempuan Aceh Tanpa Kedaulatan Perempuan Aceh belum memiliki kedaulatan atas tubuh mereka sendiri. Sejak konflik GAM dan Milter Indonesia, tubuh perempuan Aceh menjadi sasaran: menggali informasi, dan menundukkan musuh. Demikian kata pembuka dari presentasi Azriana, komisioner Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) dalam diskusi Perempuan Aceh dan Syariat Islam di Teater Utan Kayu, Rabu 16 Januari. Dan setelah konflik selesai melalui perdamaian bukan berarti perempuan Aceh telah merdeka atas tubuhnya, mereka menjadi sasaran berikutnya melalui isu penerapan syariat Islam. Semboyan Aceh Serambi Mekkah adalah kebanggaan bagi kaum laki-laki namun musibah bagi kaum perempuan karena slogan tersebut tak bisa terjadi kecuali melalui pemasungan terhadap tubuh perempuan. Kedengarannya agak heroik juga Serambi Mekkah itu tegak setelah makluk-aurat itu ditutup rapat-rapat. Diskusi ini digelar setelah pemutaran tiga film dokumenter yang berkaitan dengan tema tersebut. Tiga film dokumenter itu dibuat oleh perempuan-perempuan Aceh sendiri yang dilatih melalui workshop yang diselenggarakan oleh Ragam. Menurut Ariani Djalal penanggungjawab program tersebut awalnya perempuan-perempuan muda Aceh yang dilatihnya merasa tak yakin mereka bisa membuat film. Masa sih kami bisa pegang kamera dan bikin film, kata Ariani menirukan komentar mereka. Tak hanya itu saja, tema syariat Islam dan perempuan adalah tema yang sangat sensitif di Aceh, karena tak hanya melibatkan domain politik, juga otoritas agama. Saya juga tak yakin program ini bisa berjalan dengan baik, namun syukur semuanya lancar tutur Ariani. Bagi Ariani tiga film itu bisa menjadi cermin dan bahan diskusi bagi wilayah-wilayah lain yang tengah atau sedang bertujuan menerapkan syariat Islam Bagi Lisabona Rahman, seorang kritikus film yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu, tiga film tersebut mungkin tidak akan bisa menjadi diskusi internal di Aceh karena bisa mendatangkan masalah bagi para pembuatnya atau bagi responden yang memberikan pengakuan yang berbeda terhadap isu penerapan syariat Islam di Aceh. Dan nasib ini juga semakin membuat para inong di Aceh semakin suram, atas tubuh mereka sendiri sudah tak memiliki kedaulatan, dan suara mereka pun nantinya akan mengalami penyumbatan. Bagi anda yang tertarik menonton tiga film dokumenter itu, atau ingin menggelar diskusi di tempat lain silakan kontak Ariani Djalal: [EMAIL PROTECTED] - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Ajakan Santunan untuk Keluarga Slamet
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=34 Ajakan Santunan untuk Keluarga Slamet Sekitar 50 orang yang hadir di Kedai Tempo, Komunitas Utan Kayu, Kamis 17 Januari, larut dalam kesedihan. Kematian Slamet yang tragis memanggil mereka: tokoh dan masyarakat lintas agama untuk berdoa dan menyatakan keprihatinan. Siti Musdah Mulia dari ICRP memulai dengan doa, ungkapan duka, dan keprihatinan. Selanjutnya diikuti dengan tokoh-tokoh lintas agama yang lain, Zafrullah Pontoh (JAI), Pdt Albertus Patty dari GKI, Pdt Martin Sinaga dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta, Pdt Gomar Gultom dari PGI, Bikhu Bhadravidya dari Majelis Buddhayana Indonesia, Romo Benny Susetyo dari KWI, Romo Jus Felix Mawengkang, MSC, dan ditutup Abd Moqsith Ghazali dari Jaringan Islam Liberal. Dalam acara itu juga dibacakan Catatan Pinggir Goenawan Mohamad yang ditulis tahun 1986 The Death of Sukardal, kisah tukang becak yang gantung diri karena becaknya dirampas oleh petugas. Goenawan Mohamad juga memberikan orasi: menceritakan sosok Slamet yang meninggalkan seorang istri, empat orang anak dan hutang yang belum terbayar. Slamet memiliki hutang 5 juta dan baru terbayar 2.5 juta. Slamet tak mampu lagi membayar sisanya. Slamet tak bisa berharap lagi dari jualan gorengan karena harga bahan-bahan pokok naik terus: tempe, tepung, minyak goreng dan minyak tanah. Acara tersebut ditutup pemutaran sebuah film berjudul Kematian di Jakarta karya Ucu Agustin yang mengisahkan kematian orang-orang terlantar di Jakarta. Dalam acara tersebut juga secara spontan terkumpul dana sebesar 2 juta rupiah yang berasal dari orang-orang yang hadir sebagai santunan bagi keluarga Slamet. Untuk selanjutnya pengumpulan dana akan dilanjutkan oleh KBR68H dan Radio Utan Kayu sampai hari Senin dan diumumkan oleh radio tersebut. Bagi anda yang tergerak untuk ikut menyumbang bisa melalui nomer rekening 5800091090 BCA Utan Kayu a.n PT. Media Lintas Inti Nusantara. Untuk kontak silakan hubungi Mak Rebecca Gultom 0815-1800844 dan Paul bagian Promosi KBR68H dan FM 89.2 Utan Kayu 021-8513386. Dana terakhir yang terkumpul sebelum diserahkan ke keluarga Slamet akan kami umumkan. (Nong Darol Mahmada) Catatan Pinggir Goenawan Mohamad, The Death of Sukardal http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=35 Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Uji Kelayakan Lembaga Fatwa
http://guntur.name/2008/01/18/uji-kelayakan-lembaga-fatwa/ Uji Kelayakan Lembaga FatwaMohamad Guntur Romli Apa kriteria sebuah lembaga fatwa (dârul iftâ) agar bisa dipercaya? Dalam kitab Lisan al-Arab karya Ibn Mandzur, fatwa memiliki beberapa makna. Yang terpenting: fatwa berarti penjelasan atas persoalan yang musykil dan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya, ulama fikih membangun terminologi fatwa, yang saya sarikan dari pendapat Ibn Hamadan dalam kitab Al-Furuq, bahwa fatwa adalah penjelasan dan pemberitahuan tentang hukum syariat tanpa ikatan kemestiantabyîn al-hukm al-syari wal ikhbar bihi duna ilzâm. Dari terminologi ini, fatwa adalah penjelasan dan pemahaman, maqam-nya bukan maqam syariat, dan perlu batas yang tegas antara fatwa dan hukum syariat. Yang lebih penting lagi dari penjelasan tentang fatwa tersebut bahwa fatwa dari seseorang atau lembaga tidak mesti diikuti, tak ada keharusan untuk menjalankan sebuah fatwa. Kesimpulan yang bisa ditarik: sifat fatwa tidak mengikat, karena ia hanyalah penjelasan, kadarnya jauh di bawah hukum syariat. Hukum fatwa tidak mutlak sebagaimana hukum syariat. Jarak antara syariat dan pendapat ini sangat disadari oleh para imam pendiri empat mazhab yang terkenal dalam fikih: Imam Hanafi, Maliki, SyafiI, dan Hanbali. Menurut Imam Hanafi, Tak seorang pun boleh mengambil pendapat kami, tanpa mengetahui asal-usul pendapat kami. Imam Maliki berujar, Aku manusia biasa, bisa benar dan salah, maka telaahlah pendapatku. Imam Syafii menegaskan, Jika Anda menemukan dalam kitabku yang bertentangan dengan sunah, ikutilah sunah dan tanggalkan pendapatku. Imam Hanbali menyimpulkan, Jangan bertaklid padaku atau pada Maliki, Syafii, Awzai, atau Tsauri, ambillah asal-usul pendapat mereka. Para imam-mazhab itu sangat menyadari keterbatasan ijtihad manusiawi dan adanya batas di antara dua wilayah: syariat dan pendapat, serta iktikad untuk menggerus kerak fanatisme yang acap kali menutupi akal sehat umat. Fatwa juga tidak bisa menjadi hukum publik. Dikisahkan dalam kitab Siyar Alâm Nubalâ(Biografi Para Tokoh yang Mulia), ketika seorang khalifah Bani Abbasiyah meminta Imam Malik menjadikan kitabnya, Al-Muwaththa, menjadi hukum negara, dan menggantungkannya di Kabah, dengan tegas Imam Malik menolak. Pun sebuah fatwa harus dikeluarkan dengan penuh hati-hati. Fatwa tak bisa dilontarkan secara amat mudah (al-tasâhul): tak semua pertanyaan dibutuhkan fatwa, tak harus menjawab seluruh pertanyaan gara-gara menjaga gengsi. Menjawab semua pertanyaan adalah kegilaan. Dari hadis riwayat Al-Baihaqi, Barang siapa yang menjawab seluruh pertanyaan dari manusia, berarti dia majnun. Singkatnya, mudah berfatwa hanya dilakukan oleh orang gila. Dengan demikian, para ulama fikih klasik yang memperbincangkan tema ini tidak memisahkan antara pentingnya fatwa sekaligus risiko dan dampak dari fatwa. Bagi mereka, ulama sebagai ahli waris para nabi (waratsatul anbiyâ) memiliki posisi yang penting untuk melayani permintaan dan menjawab pertanyaan umat. Namun, risikonya jauh lebih besar. Dari hadis yang diriwayatkan oleh Al-Darami, misalnya, Orang yang paling berani berfatwa di antara kalian berarti ia paling berani masuk neraka. Karena itulah, fatwa hanya berasal dari mereka yang memiliki bekal ilmu pengetahuan yang lebih. Bagi mereka yang berfatwadalam beberapa riwayat hadis disebutkan tanpa ilmudiancam hukuman berlapis-lapis: dilaknat malaikat langit dan bumi, didudukkan di atas api neraka, dan menanggung dosa dari manusia yang mengikuti fatwanya. Namun, yang terjadi saat ini bertolak belakang. Dalam konteks politik, fatwa kekinian yang sering dimunculkan hanyalah doktrin bahwa ulama ahli waris nabi, sedangkan kewajiban dan kriterianya dibenamkan dalam-dalam. Padahal Nabi Muhammad diakui sebagai nabi karena memiliki kriteria kenabian, yang membedakan dia dengan mereka yang hanya mengaku-ngaku nabi. Secara otomatis, bagi mereka yang ingin dianggap sebagai ahli waris nabi, tentu saja harus memiliki kriteria. Bila tidak, mereka hanya mengaku-ngaku ahli waris nabi. Percakapan tentang kriteria ulama yang mampu berfatwa inilah yang raib dari percakapan publik. Maka tak mengherankan bila fatwa malah menimbulkan kekacauan. Dalam kondisi ini, perlu ada pembenahan yang harus dilakukan dimulai dari pemerintah. Dalam sepanjang sejarah, sebuah majelis fatwa tak terpisah dari kekuasaan. Dalam pengantar kitab Al-Majmû karya Imam Al-Nawawi, ditegaskan: pemerintah memiliki kewajiban menyeleksi para mufti, bila layak, ditetapkan, bila tidak, mesti diturunkan. Dalam istilah sekarang, seorang mufti harus melewati uji kelayakan. Sayangnya, hal ini tidak terjadi di negeri ini. Dalam kitab ini juga diceritakan bahwa Imam Malik tidak pernah berani berfatwa kecuali setelah ada 70 orang yang memberi kesaksian bahwa ia layak berfatwa. Semestinya uji kelayakan ini diterapkan pada sebuah lembaga
[wanita-muslimah] Undangan: Doa dan Keprihatinan untuk Slamet
Doa dan Keprihatinan untuk Slamet Rabu kemarin (16/1) lagi-lagi ada berita yang menyayat hati kita semua. Slamet seorang pedagang gorengan di Pasar Badak Pandeglang Banten terpaksa mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Ia tak tahan dengan tekanan hajat hidup yang semakin berat. Sebagai pedagang kecil pendapatannya terus menurun, sementara minyak tanah semakin sulit didapat dan harganya terus naik. Ditambah melonjaknya harga bahan-bahan pokok dagangannya: tempe, tepung terigu, tepung tapioka, sayuran dan minyak goreng. Slamet adalah satu dari ribuan pedagang makanan yang terkena dampak dari buruknya pemerintah mengatur negeri ini. Tidak pernah jelas sampai sekarang bagaimana program pemerintah membantu masyarakat miskin. Yang ada justru setiap kebijakan pemerintah semakin membuat masyarakat miskin susah. Manakala seluruh doa dan perhatian di negeri ini dipusatkan ke Soeharto, nasib Slamet semakin terpinggirkan, dan mungkin akan terlupakan. Peristiwa Slamet ini mengetuk hati kita, dan menggugah nurani bahwa hari demi hari masa depan rakyat kecil semakin tak pasti di negeri ini. Slamet adalah tumbal dari pembiaran dan ketidakpedulian, serta kesewenang-wenangan Pemerintah yang terus menerus berlangsung. Untuk itu kami, Komunitas Utan Kayu, mengundang anda mengadakan doa dan keprihatinan untuk almarhum Slamet. Acara akan diadakan di Komunitas Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta, Kamis 17 Januari 2008, pukul 19.00-selesai. Acara akan diisi doa dan pencerahan oleh Musdah Mulia (ICRP, Islam), Bikhu Bhadravidya (Majelis Buddhayana Indonesia), Gomar Gultom (PGI), KH Wahid Maryanto (Pengasuh Pesantren), Benny Susetyo (KWI), Abd Moqsith Ghazali (Wahid Institute), Albertus Patty (GKI), Martin Sinaga (STT), Neng Dara Affiah (Fatayat-NU), Zafrullah Pontoh (JAI), dan tokoh-tokoh agama lainnya, yang kemudian ditutup dengan orasi keprihatinan oleh Goenawan Mohamad. Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Hari Ini: Perempuan Aceh Syariat Islam (Diskusi dan Pemutaran Film)
Salam, Hanya ingin mengingatkan kembali, Diskusi dan Pemutaran Film tentang Perempuan Aceh dan Syariat Islam dilaksanakan hari ini, Rabu 16 Januari pukul 19.00 di Teater Utan Kayu (TUK), Jl Utan Kayu no 68H. http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=125 Rabu, 16 Januari 2008, 19:00 WIB Diskusi dan Pemutaran Film Dokumenter PEREMPUAN ACEH SYARIAT ISLAM Narasumber: Lisabona Rahman, Azriana, dan Ariani Djalal. Bagaimana nasib perempuan Aceh di tengah jerat-jerat syariat Islam? Anda bisa menyaksikannya melalui tiga film dokumenter yang dibuat langsung oleh perempuan-perempuan Aceh. Film pertama, berjudul Meuneunggui (Mode), menggambarkan penerapan syariat Islam di Acehyang dimulai dengan kewajiban berjilbab pada kaum perempuan Acehjustru menggairahkan dunia fashion, dengan maraknya pelbagai mode jilbab yang dipakai perempuan-perempuan di Aceh. Marak pula praktik sweeping yang dilakukan oleh sekelompok laki-laki bersarung dan berbaju putih. Film kedua, Bungong (Bunga), menayangkan gambaran dan nasib yang penuh kontras antara perempuan dan lelaki di Banda Aceh dalam kehidupan sehari-hari. Kaum ibudalam balutan busana muslimahharus mengasuh anak, mencuci piring, menjaga rumah, sedangkan kaum laki-laki dengan santai menghabiskan waktu ngobrol di kedai kopi. Film ini juga menampilkan kesaksian seorang perempuan yang telah berjilbab tapi ternyata belum aman dari gangguan; ia mengaku payudaranya pernah diremas seorang lelaki tak dikenal ketika berada di jalan raya yang sepi. Film ketiga, Bak Lon Kaloen (Kala Aku Melihat), berupaya menggali informasi dari Wilayatul Hisbah (polisi syariah): apa tugas mereka, apa prosedur-prosedur yang harus ditempuh, termasuk merazia jilbab. Dan tentu saja apa pemahaman mereka tentang syariat Islam yang tak lebih dari masalah jilbab, busana muslimah, dan menjadikan perempuan lebih berakhlak. Setelah pemutaran film dokumenter yang masing-masing berdurasi 10 menit--dimulai pukul 19.00 WIB--akan diadakan diskusi dengan Lisabona Rahman, pengamat film dan peneliti masalah jender, Azriana, Komisioner Komnas Perempuan, dan pendiri Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Lhoksumawe Aceh yang banyak melakukan advokasi hukum terhadap kasus-kasus yang menimpa kaum perempuan Aceh, dan Ariani Djalal, manajer pogram Ragam Media Network. Diskusi ini merupakan kerja sama Komunitas Utan Kayu dengan Ragam Media Network. Diskusi ini tidak memungut biaya sedikit pun Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Radio Suara Porong Mengudara
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=30 Siaran Pers KBR68H Radio Suara Porong Mengudara Hari Sabtu 24 November 2007, Radio Suara Porong, Sidoarjo, Jawa Timur mulai mengudara di gelombang 107,8 FM. Radio komunitas ini punya motto Suara Korban Lumpur Lapindo. Suara Porong didirikan oleh masyarakat korban lumpur Lapindo dengan bantuan KBR68H dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), di Komunitas Utan Kayu, Jakarta. Para korban itu sebagian besar masih tinggal di tempat penampungan pengungsi di Pasar Porong, yang sekaligus menjadi markas dan lokasi studio siaran. Radio Suara Porong didirikan dengan maksud agar warga korban lumpur panas bisa mendapatkan akses informasi dan memiliki media komunikasi yang dikelola sendiri. Selain untuk hiburan, radio ini bakal menjadi sarana bagi warga untuk mengirimkan informasi dan menangkap kabar dari dunia luar. Dengan demikian kebutuhan informasi dan komunikasi para warga bisa terpenuhi. Ide dan persiapan pendirian radio ini dimulai bulan Oktober 2007 lalu. KBR68H dan PPMN menyiapkan bantuan teknis pendirian radio. Pelatihan untuk para awak radio dalam hal pengelolaan radio komunitas juga diselenggarakan dengan menggandeng Radio Komunitas Angkringan Yogyakarta sebagai tim mentor. Selain menyiarkan program sendiri, radio ini merelay beberapa program KBR68H yang cocok dengan kebutuhan mereka. Sejak mengudara, Radio Suara Porong tak pernah sepi dari warga yang datang untuk sekadar melihat-lihat atau berbincang dengan para pengelola radio. Untuk sementara ini, Suara Porong on-air setiap Senin Jumat pk. 16.00 21.00 WIB dan Sabtu Minggu pk. 09.00 21.00 WIB. Contact Person : Sdr. Betrix (Project Officer PPMN untuk Radio Suara Porong) HP : 021-70798687 Mohamad Guntur Romli http://guntur.name/ - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Pertunjukan Acapella Mataraman di TUK
Salam, Silakan anda datang untuk menonton pertunjukan musik ini. Kelompok Acapella Mataraman ini sangat unik, menggunakan mulut sebagai alat musik. Dengan mulut, mereka menirukan bunyi-bunyi dari pelbagai jenis musik; mulai musik Jawa, Dangdut, India, dan Barat. Sangat unik, menarik dan menghibur. Apalagi ditambah pesindennya, Soimah yang suaranya sangat merdu, lincah dan cantik jelita. http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=122 Jumat, 30 November dan Sabtu 1 Desember 2007, pukul 20:00 WIB Konser Acapella Mataraman (Yogyakarta) CANGKEM KUADRAT Pimpinan Pardiman Djojonegoro. Grup vokal Acapella Mataraman, yang para anggotanya berlatar musik Jawa, kerap bereksperimen membaurkan berbagai gaya paduan suara dan bahasa, dengan humor dan ironi. Tak mengherankan jika di tengah sebuah tembang Jawa yang mereka nyanyikan tiba-tiba terdengar lagu India, Mandarin, atau Barat yang kemudian bisa beralih lagi ke corak musik yang lain sama sekali, dan semua itu berlangsung mengalir begitu saja secara spontan, kocak dan segar. Kerap juga mereka bawakan lagu yang sudah luas dikenal namun dengan tempo dan ritme yagn sudah diubah, lebih lambat atau cepat, sehingga terdengar seperti asing tetapi sekaligus asyik. Di dalam suasana gayeng yang mereka ciptakan dari oplosan berbagai unsur itu ada kalanya terselip satir sosial-politik yang tajam. Acapella Mataraman dipimpin oleh komponis Pardiman Djojonegoro dan didukung antara lain oleh pesinden Soimah Pancawati. Tempat pertunjukan ini di Teater Utan Kayu (TUK), Jl Utan Kayu No 68H, dan tidak dipungut biaya. Mohamad Guntur Romli http://guntur.name/ - Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan: 8 Penyair Muda Baca Karya di TUK
Salam Kami mengundang anda untuk menyaksikan pembacaan puisi-puisi dari 8 penyair muda Indonesia yang akan dibacakan oleh penyairnya sendiri. Acara tersebut akan digelar di Teater Utan Kayu (TUK) Jl Utan Kayu No 68H Jakarta selama dua hari Jumat 9 November dan Sabtu 10 November 2007 pukul 20.00 WIB Silakan anda hadir dan tidak dipungut biaya sedikit pun. Mohamad Guntur Romli http://guntur.name/ http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=121 Jumat, 09 November dan Sabtu 10 November 2007 pukul 20:00 WIB 8 PENYAIR MUDA BACA KARYA Binhad Nurrohmat, Dina Oktaviani, Fadjroel Rachman, Hasan Aspahani, Inggit Putria Marga, Lupita Lukman, Pranita Dewi, S. Yoga. Banyak penyair baru bermunculan dalam khazanah sastra Indonesia, dengan berbagai corak pengucapan dan tema. Kita dapat menyimak kehadiran karya mereka di berbagai media massa, merasakan gairah, kegagapan maupun kefasihan mereka, pun tak jarang menikmati kesegaran yang mereka tawarkan. Dan tak sedikit di antara mereka yang telah memasuki tingkat kematangan. Bulan ini Teater Utan Kayu mengundang beberapa nama yang barangkali bisa dibilang termasuk gelombang baru dalam kepenyairan Indonesia untuk membacakan karya-karya mereka: Hasan Aspahani (Batam), Inggit Putria Marga dan Lupita Lukman (Lampung), Fadjroel Rachman dan Binhad Nurrohmat (Jakarta), Dina Oktaviani (Yogyakarta), S. Yoga (Nganjuk), dan Pranita Dewi (Bali). Kami mengundang anda untuk menyimak dan menikmat bersama penampilan mereka. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Saksikan Kongkow Bareng Gus Dur di Youtube
Kongkow Bareng Gus Dur di Youtube Acara Kongkow Bareng Gus Dur yang diproduksi oleh KBR68H Jakarta bisa disaksikan di youtube.com. Anda bisa telusuri di search youtube.com dengan mengetik kongkow atau kbr68h. Rekaman acara Kongkow Bareng Gus Dur ini telah disiarkan oleh 13 televisi lokal di Indonesia. Dalam acara ini, Gus Dur ditemani seorang narasumber tamu yang memperbincangkan tema-tema yang beragam. Narasumber tamu itu misalnya, Dawam Rahardjo, Asvi Marwan Adam, Ulil Abshar-Abdalla, Luthfi Assyaukanie, Rumadi, Maria Pakpahan, Yusman Roy, Ioanes Rakhmat, Hamid Basyaib, dll. Untuk program radio, acara Kongkow Bareng Gus Dur terus mengudara dari Kedai Tempo, Komunitas Utan Kayu, Jakarta, setiap Sabtu pukul 10.00 WIB yang disiarkan lebih 70 radio jaringan KBR68H di Nusantara. Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, acara Kongkow Gus Dur bisa disimak di Radio Utan Kayu 89.2 FM. Selamat menonton Mohamad Guntur Romli Pembawa Acara Kongkow Bareng Gus Dur http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=28 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Acara Pembukaan Pameran Karya John Gurrin di Galeri Lontar
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=120 Undangan Acara Pembukaan Pameran Galari Lontar, Komunitas Utan Kayu, mengundang anda dalam acara Pembukaan Pameran Karya-karya John Gurrin Selasa 6 November 2007 pukul 19.30 WIB. Di acara pembukaan ini akan ada sambutan dari Goenawan Mohamad dari Komunitas Utan Kayu, Asikin Hasan dari Galeri Lontar, dan John Gurrin. Acara pembukaan akan dimeriahkan dengan permain biola Stephanie Griffin, istri John Gurrin. Kami tunggu kehadiran anda. Terima kasih Tentang pameran ini Kebanyakan foto di pameran ini langsung atau tak langsung terkait dengan Stephanie Griffin. Hal ini bisa dipahami karena keterlibatan panjang Stephanie dengan musik Tony Prabowo. Stephanie pertama bertemu dengan Tony di New York, saat Autumnal Leaves, karya orkestral Tony, digelar perdana di Lincoln Center oleh the New Juilliard Ensemble. Klimaks emosi karya ini terletak pada bagian ketiga, pada solo viola yang membubung liris. Sejak mula, Stephanie langsung lulut pada musik ini. Demikian pula Tony, yang sangat terkesan oleh tafsir Stephanie. Dari sini mengalirlah persahabatan dan kolaborasi musik yang indah, yang dalam perjalanannya membuahkan sejumlah konser di Indonesia dan Amerika serta sederet karya Tony untuk viola solo, karya untuk viola dan vokal, untuk viola dan piano, untuk viola dalam dua opera, dan sebuah karya yang cukup baru, Pastoral, yang digubah untuk dua soprano dan kuartet gesek Stephanie, Momenta. Cinta Tony pada pengembaraan musik Stephanie dan cinta Stephanie pada musik Tony merupakan contoh gemilang bertemunya dua pemusik internasional di kancah dunia musik kontemporer. Pameran ini terdiri dari tiga bagian: Set pertama adalah sebuah pernikahan Estonia, yang diwarnai kanak-kanak berambut pirang. Sekuen ini adalah sebuah fantasi lamunan atas kenangan masa lalu. Set kedua menampilkan Brooklyn serta pantai pulau Coney dan Brighton. Segala penanda lokasi nampak sirna di pantaikita bisa berada di manapun. Set ketiga adalah sekumpulan still photo dari video pengiring yang baru-baru ini saya buat untuk karya Stephanie dan Tony Music for Multiple Violas, B-A-C-H 2004. Saat membuatnya, saya mendapatkan pemahaman baru tentang komposisi ini, yang lalu ingin saya terjemahkan ke layar. Tentu saja gambar-gambar ini adalah rekaman sekilas belaka atas video yang mendasarinya. Tentang John Gurrin John Gurrin adalah seorang seniman yang bekerja di beragam media. Pendidikan film diperolehnya di McGill University, Montreal dan Syracuse University. Pada awal karirnya John diundang ke Venice Biennale untuk karya komputer interaktifnya, One Hour of Love. Sejalan dengan penjelajahannya dalam dunia film, video dan karya berbasis komputer, John kian menampakkan bakat luar biasanya dalam suara dan bunyi. Setelah lulus dari Syracuse John langsung bekerja di departemen bunyi New York University Tisch School of the Arts. Di universitas yang sama, ia menjabat pengajar penuh di fakultas film. Sebagai perancang suara, John pernah bekerja dengan band Metallica (Unforgiven), and Nike. Beberapa tahun belakangan ini, John menggarap rekaman Stephanie Griffin dalam tafsirnya atas, antara lain, karya-karya Tony Prabowo, Kee Yong Chong, Arthur Kampela dan Tristan Murail. Baru-baru ini John menyelesaikan karya video baru yang mengiringi karya Tony Prabowo B-A-C-H 2004 di National Museum of Singapore. Karya kreatif John sangat unik, puitis dan hidup. John juga punya portfolio fotografi yang luas, yang menampilkan perspektifnya yang unik atas tempat-tempat seperti Rajasthan, Jakarta, Istanbul, Estonia, Irlandia, Inggris, Vancouver dan Williamsburg, Brooklyn. Akhir-akhir ini, John melewatkan hari-harinya dengan mengotak-atik instalasi video di studionya di Brooklyn. Pameran ini akan berlangsung 06 November 2007 - 21 November 2007 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Acara Pembukaan Pameran Karya John Gurrin di Galeri Lontar
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=120 Undangan Acara Pembukaan Pameran Galari Lontar, Komunitas Utan Kayu, mengundang anda dalam acara Pembukaan Pameran Karya-karya John Gurrin Selasa 6 November 2007 pukul 19.30 WIB. Di acara pembukaan ini akan ada sambutan dari Goenawan Mohamad dari Komunitas Utan Kayu, Asikin Hasan dari Galeri Lontar, dan John Gurrin. Acara pembukaan akan dimarakkan dengan permain biola Stephanie Griffin, istri John Gurrin. Kami tunggu kehadiran anda. Terima kasih Tentang pameran ini Kebanyakan foto di pameran ini langsung atau tak langsung terkait dengan Stephanie Griffin. Hal ini bisa dipahami karena keterlibatan panjang Stephanie dengan musik Tony Prabowo. Stephanie pertama bertemu dengan Tony di New York, saat Autumnal Leaves, karya orkestral Tony, digelar perdana di Lincoln Center oleh the New Juilliard Ensemble. Klimaks emosi karya ini terletak pada bagian ketiga, pada solo viola yang membubung liris. Sejak mula, Stephanie langsung lulut pada musik ini. Demikian pula Tony, yang sangat terkesan oleh tafsir Stephanie. Dari sini mengalirlah persahabatan dan kolaborasi musik yang indah, yang dalam perjalanannya membuahkan sejumlah konser di Indonesia dan Amerika serta sederet karya Tony untuk viola solo, karya untuk viola dan vokal, untuk viola dan piano, untuk viola dalam dua opera, dan sebuah karya yang cukup baru, Pastoral, yang digubah untuk dua soprano dan kuartet gesek Stephanie, Momenta. Cinta Tony pada pengembaraan musik Stephanie dan cinta Stephanie pada musik Tony merupakan contoh gemilang bertemunya dua pemusik internasional di kancah dunia musik kontemporer. Pameran ini terdiri dari tiga bagian: Set pertama adalah sebuah pernikahan Estonia, yang diwarnai kanak-kanak berambut pirang. Sekuen ini adalah sebuah fantasi lamunan atas kenangan masa lalu. Set kedua menampilkan Brooklyn serta pantai pulau Coney dan Brighton. Segala penanda lokasi nampak sirna di pantaikita bisa berada di manapun. Set ketiga adalah sekumpulan still photo dari video pengiring yang baru-baru ini saya buat untuk karya Stephanie dan Tony Music for Multiple Violas, B-A-C-H 2004. Saat membuatnya, saya mendapatkan pemahaman baru tentang komposisi ini, yang lalu ingin saya terjemahkan ke layar. Tentu saja gambar-gambar ini adalah rekaman sekilas belaka atas video yang mendasarinya. Tentang John Gurrin John Gurrin adalah seorang seniman yang bekerja di beragam media. Pendidikan film diperolehnya di McGill University, Montreal dan Syracuse University. Pada awal karirnya John diundang ke Venice Biennale untuk karya komputer interaktifnya, One Hour of Love. Sejalan dengan penjelajahannya dalam dunia film, video dan karya berbasis komputer, John kian menampakkan bakat luar biasanya dalam suara dan bunyi. Setelah lulus dari Syracuse John langsung bekerja di departemen bunyi New York University Tisch School of the Arts. Di universitas yang sama, ia menjabat pengajar penuh di fakultas film. Sebagai perancang suara, John pernah bekerja dengan band Metallica (Unforgiven), and Nike. Beberapa tahun belakangan ini, John menggarap rekaman Stephanie Griffin dalam tafsirnya atas, antara lain, karya-karya Tony Prabowo, Kee Yong Chong, Arthur Kampela dan Tristan Murail. Baru-baru ini John menyelesaikan karya video baru yang mengiringi karya Tony Prabowo B-A-C-H 2004 di National Museum of Singapore. Karya kreatif John sangat unik, puitis dan hidup. John juga punya portfolio fotografi yang luas, yang menampilkan perspektifnya yang unik atas tempat-tempat seperti Rajasthan, Jakarta, Istanbul, Estonia, Irlandia, Inggris, Vancouver dan Williamsburg, Brooklyn. Akhir-akhir ini, John melewatkan hari-harinya dengan mengotak-atik instalasi video di studionya di Brooklyn. Pameran ini akan berlangsung 06 November 2007 sampai 21 November 2007 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Bedah Empat Buku Puisi Terkini di TUK
Salam Bagi anda yang berminat silakan hadir. Terima kasih -Guntur- http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=118 Selasa, 30 Oktober 2007, 19:00 WIB Diskusi EMPAT BUKU PUISI TERKINI (Karya Iyut Fitra, Mardi Luhung, Mashuri, Zen Hae) Pembicara: Arif Bagus Prasetyo Kris Budiman Moderator: Akmal Nasery Basral. Puisi Indonesia dewasa ini terus bergerak di antara kutub-kutub yang seakan tak berubah: antara kerumitan dan kesederhanaan ungkapan, antara kepekatan dan kejernihan imaji, antara karnaval dan kesunyian. Tentu saja para penyair tak serta-merta hanya bergerak ke salah satu kutub itu. Bahkan sejumlah penyair tampaknya menemukan semacam ramuan pribadi yang mencoba mempertemukan (atau menabrakkan) ekstrem-ekstrem yang berlawanan itu, atau mengolah berbagai anasir dari sumber-sumber yang kian beragam: dari tradisi kampung halaman hingga hiperrealitas dunia media, dari yang esoterik hingga yang pop, dari humor hingga horor. Bagaimanakah hasilnya? Tawaran estetik dan tematik apa saja yang telah diajukan oleh para penyair terkini? Akan melaju ke manakah kerja penciptaan puisi yang berlangsung dalam bahasa Indonesia hari ini? Pertanyaan-pertanyaan ini penting dan menarik, tapi tentu memerlukan penyelidikan yang memadai untuk mendapatkan jawabnya. Setidaknya dengan mendiskusikan sejumlah buku puisi yang terbit belakangan ini, kita bisa beroleh sedikit gambaran tentang keadaan perpuisian Indonesia kini. Untuk itulah kami mengundang dua pembicara, Kris Budiman (peneliti dan kritikus sastra dari UGM) dan Arif Bagus Prasetyo (penyair dan esais), untuk membicarakan empat kumpulan puisi yang terbit belum lama ini. Kris Budiman akan membahas Musim Retak (Iyut Fitra) dan Ngaceng (Mashuri), sedangkan Arif Bagus Praseyo akan mengulas Ciuman Bibirku yang Kelabu (Mardi Luhung) dan Paus Merah Jambu (Zen Hae). Moderator diskusi ini Akmal Nasery Basral. ARIF BAGUS PRASETYO lahir pada 30 September 1971. Aktif sebagai penulis dan kurator. Telah menghasilkan, antara lain, buku puisi Mahasukka, buku kritik sastra Epifenomenon dan buku kritik seni rupa Melampaui Rupa. Tinggal di Denpasar, Bali. Kris Budiman adalah penulis yang sudah bahagia dengan novel tipisnya, Lumbini (Yogyakarta: Jalasutra, 2006); mengajar antropologi dan semiotika di beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Diskusi SEJARAH POLITIK BAHASA INDONESIA di TUK
Salam Bagi anda yang berminat pada tema diskusi ini, silakan hadir, tidak dipungut biaya. -Guntur- Penanggungjawab diskusi di Komunitas Utan Kay http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=119 Rabu, 31 Oktober 2007, 19:00 WIB Diskusi SEJARAH POLITIK BAHASA INDONESIA Pembicara: Jos Daniel Parera Bambang Kaswanti Purwo Moderator Ibnu Wahyudi Teater Utan Kayu (TUK) Jl Utan Kayu No.68H Jakarta Sejarah politik bahasa nasional kita dimulai ketika pemerintah kolonial Belanda membatasi penggunaan bahasa Belanda oleh pribumimasyarakat Hindia-Belanda. Hal inilah yang kemudian kian mendorong penggunaan bahasa Melayu sebagai lingua franca dalam pergerakan kemerdekaan. Pada perkembangannya, bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu itu tidak bisa lepas dari persoalan bagaimana ia menjadi bahasa nasional, bagaimana hubungannya dengan bahasa daerah dan bahasa asing, serta bagaimana sebuah kebijakan politik ikut membentuk bahasa nasional tersebut. Berangkat dari sebuah risalah yang ditulis oleh H.M.J. Maier, From Heteroglossia to Polyglossia: The Creation of Malay and Dutch in The Indies, dalam bulan bahasa ini Komunitas Utan Kayu akan menggelar diskusi tentang sejarah politik bahasa Indonesia dengan pembicara Jos Daniel Parera (Guru Besar Studi Linguistik di Universitas Negeri Jakarta) dan Bambang Kaswanti Purwo (Guru Besar Studi Linguistik Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta). __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=23 Jakarta 8 Oktober 2007 Siaran Pers : Kongkow Bareng Gus Dur Kembali Mengudara di Yogyakarta Talkshow televisi dengan nara sumber KH Abdurrahman Wahid, yang bertajuk Kongkow Bareng Gus Dur akhirnya mengudara kembali di Yogyakarta. Manajemen Yogya TV, mulai 5 Oktober 2007, melanjutkan kembali penayangan acara itu, setelah mendengar masukan dari penonton dan berbagai kelompok masyarakat di Yogya. Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi, kepada Yogya TV yang telah membuka pintu dialog dengan mendengar aspirasi warga Yogya. Penghargaan yang tinggi juga kami tujukan kepada berbagai organisasi masyarakat, organisasi jurnalis, organisasi keagamaan, juga tokoh tokoh masyarakat yang dengan tulus memberi masukan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai. Pengalaman ini, kami harap akan semakin mematangkan kami, para pengelola media, dalam memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat. Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang diadakan KBR68H setiap Sabtu pagi pukul 10.00 WIB, dan disiarkan langsung oleh lebih dari 70 radio anggota jaringan di seluruh Indonesia. Program itu juga diputar untuk stasiun televisi, dan tersedia 15 episode yang siap tayang. Versi televisi ini diproduksi KBR68H bersama School for Broadcast Media (SBM), dan disebarluaskan dengan dukungan Ragam dan Yayasan Tifa. Saat ini, sebanyak 13 televisi lokal menyiarkan acara tersebut. Santoso Direktur Utama KBR68H - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Buku Terbaru Goenawan Mohamad: Tuhan dan Hal-hal yang Tak Selesai
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=22 Buku Terbaru Goenawan Mohamad Buku terbaru Goenawan Mohamad telah terbit dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris. TUHAN DAN HAL-HAL YANG TAK SELESAI Penerbit: KataKita, Jakarta, September 2007 Tebal 162 halaman Harga Rp 50.000. Versi Inggris: ON GOD AND OTHER UNFINISHED THINGS Terjemahan Laksmi Pamuntjak Tebal 162 halaman Harga Rp 75.000. Buku Goenawan Mohamad terbaru ini berupa 99 esei liris pendek yang berangkat dari aforisme, mengikuti jejak Percikan Permenungan karya Roestam Effendi di tahun 1930-an. Angka 99, dengan berasosiasi kepada 99 nama Tuhan menurut tradisi Islam, juga mengesankan ketidak -selesaian. Isinya pada umumnya merupakan eksplorasi saat-saat religious, pengalaman puitis, juga renungan tentang Tuhan, iman, kematian dan kekuasaan. Dalam mengembangkan pemikirannya, Goenawan Mohamad mengolah dan mengritik percikan filsafat Eropa (Heidegger, Levinas, Derrida, Marion, dan Badiou, misalnya), dan filsafat Islam, khususnya, Ibn Sina, Al-Ghazali serta Ibn Rusdh. Ia juga memakai bahan-bahan dari sastra Jawa klasik. Salah satu eseinya menunjukkan persamaan Serat Cabolek (khususnya tentang pertemuan Bima dengan Dewa Ruci) dengan meditasi Cartesian tentang subyek. Kutipan dari buku Goenawan Mohamad, Tuhan dan Hal-hal yang Tak Selesai ** Demak: Pada suatu hari yang mungkin tak sebenarnya terjadi di abad ke-16, dengan sabar sembilan orang wali mendirikan mesjid pertama di kota pantai utara Jawa ini. Beratus-ratus tahun kemudian cerita terus beredar, bahwa salah seorang dari mereka, Sunan Kalijaga, menyusun tiang mesjid di Demak itu dari tatal: serpihan kayu yang tersisa dan lapisan yang lepas ketika papan dirampat ketam. Saya bayangkan dengan takjub: sebuah mesjid yang ditopang oleh yang terbuang, yang remeh dan yang tak bisa disusun rata -- bukan sebuah rumah Tuhan yang berdiri karena pokok yang lurus dan kukuh, dengan lembing dan tahta.. ** Dari riwayat yang rusak, manusia membayangkan satu titik di depan yang sempurna. Titik itu seringkali jelas ditegaskan, tapi sebenarnya ia adalah, untuk memakai kata-kata Laclau, sebuah penanda yang kosong. Kekosongan ini bukan berarti sesuatu yang sepenuhnya negatif. Justru penanda itu begitu menggetarkan dan menggerakkan kita, dan lahirlah damba. Dengan damba itu kita membuat sejarah untuk mengisi penanda yang kosong itu dengan sesuatu yang bisa yang ditandai secara memadai. Tak mudah dijelaskan dari mana datang ajektif dalam penanda kosong yang melahirkan dan menggerakkan damba itu -- katakanlah nilai adil dalam kata-kata masyarakat yang berkeadilan. Mungkin sebab itu orang berbicara tentang wahyu. Cerita tentang wahyu adalah cerita saat manusia jadi makhluk yang terbatas: ia mengalami persentuhan dengan Yang Tak Terbatas. Ketika wahyu datang pertama kali, demikianlah kisah Nabi Muhammad yang kita dengar sejak kanak-kanak, ia terguncang, ketakutan, dan menutup diri dalam selimut. Kefanaan dipaparkan dalam hubungan dengan yang abadi. ** Iman lebih kaya ketimbang kemurnian. Iman adalah bianglala yang semarak. Yang menghendakinya sebagai sehelai pembalut putih yang steril lupa bahwa manusia bukan cetakan tunggal mumi Adam di atas bumi. Bahkan tak ada mumi, juga dalam kotak kaca, yang tanpa sejarah, tanpa ketelanjuran kebudayaan. Yang kekal selamanya saling membelah dengan bumi yang guyah. ** Yang menyangka ada jalan pintas dalam iman akan menemukan jalan buntu dalam sejarah. Tiap masa selalu ada orang yang mengembara dan membuka kembali pintu ke gurun pasir tempat Musa -- yang tak diperkenankan melihat wajah Tuhan -- mencoba menebak kehendak-Nya terus menerus. Di sana tanda-tanda tetap merupakan tanda-tanda, bukan kebenaran itu sendiri. Di sana banyak hal belum selesai. Gurun pasir tak sepenuhnya dialahkan, dan cadar selalu kembali seperti kabut. Manusia bisa tersesat, tapi sejarah menunjukkan bahwa iman tak pernah jera justru ketika Tuhan tak jadi bagian benda-benda yang terang. ** Tiap doa mengandung ketegangan. Doa selalu bergerak antara ekspresi yang berlimpah dan sikap diam, antara hasrat ingin mengerti dan rasa takjub yang juga takzim. Di depan Ilahi, Yang Maha Tak-Tersamai, lidah tak bisa bertingkah. Bila ada agama yang memusuhi syair, itu karena ia lupa bahwa puisi juga sejenis doa. Di pintu-Mu aku mengetuk/aku tak bisa berpaling, tulis Chairil Anwar, antara lega dan putus-asa. Puisi, bahkan dalam pernyataannya yang tersuram, adalah rasa hampa tapi juga sikap bersyukur yang tak diakui. - Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]