Re: [wanita-muslimah] Cerpen Sato Sakaki: ROUTE I-40 WEST
Saya tambahkan lagu BRUCE SPRINGSTEEN, kebetulan baru saya temukan di YouTube hehehe http://www.youtube.com/watch?v=Fx0E6EbpSn0 -- ROUTE I-40 WEST (sebuah cer-pen oleh: Sato Sakaki) BRILLIANT DISGUISE, entah siapa tadi yang memilih lagu itu, mungkin aku secara tak sengaja. Beatnya cepat, enak dinikmati dari sound system 6 speakers dalam mobil yang lagi meluncur dengan kecepatan tinggi, di jalan lurus dan mulus, 100 mil dari perbatasan negarabagian Texas - New Mexico, 600 mil dari Flagstaff, Arizona. I saw you last night Out on the edge of town I wanna read your mind To know just what I've got in This new thing I've found Aku melihat ke speedometer. 85 mil per-jam dan bergerak mendekati 90, sementara lagu dengan tempo cepat itu terus mengalir deras bagai memacu jip Laredo kami yang melesat seperti pesawat jet. So tell me what I see When I look in your eyes Is that you baby Or just a brilliant disguise Aku melirik padanya yang berada di depan stir. Dari samping wajahnya sungguh cantik dengan hidung, mulut dan dagu sempurna, mengarah tampang Jennifer Connelly, wajah kaukasian yang mempesona. Dengan blus tipis tanpa lengan membungkus dada yang berombak, dengan kaki indah yang mengintip dari beach sarong yang dia kenakan. Di mobil dengan sunroof terbuka. Amboi. Apakah dia sepenuhnya milikku? "Angie dear, we are too fast", aku mengingatkan pelan dengan nada membujuk. Aku tak begitu khawatir kalau dia bukannya sedang marah. Tadi kulihat rambu batas kecepatan 75 mil. Lima sampai sepuluh mil di atas limit mudah-mudahan masih belum dianggap speeding oleh Texas troopers yang biasanya memonitor dengan radar. Dia diam, SUV kami terus melaju kencang. Jalan antar negarabagian yang disebut ROUTE I-40 WEST itu membentang lurus dengan aspal beton hot mix yang keras mulus, dua jalur satu arah, tiga atau empat jalur jika melintasi perkotaan. Arah yang berlawanan dibatasi median jalan yang ditumbuhi rumput dan semak-semak perdu. Grand Cherokee kami melesat di jalur kiri. Di jalur kanan konvoi truk-truk gandengan eighteen wheelers, yang satu persatu kami lewati. Di seberang sana, ke arah yang berlawanan juga susul-menyusul truk-truk delapan-belas roda itu. Nama perusahaan angkutannya tercantum di dinding truk dengan bermacam gaya dan bentuk huruf. Atlas Van Lines, MAYFLOWER, MCT, Henderson Trucking, MSM Transportation, All Star, ROADWAY, AD Transport Express, CTI, WEST COAST, Werner Enterprise, North America, SWIFT, Concord Trans, LANDSTAR. Untuk beberapa saat tidak ada truk gandengan, hanya semak-semak mesquite, gundukan pinus belukar pendek dan rumput jelagah di kiri kanan yang berlarian cepat. Langit abu-abu dengan awan tipis. Deretan kincir angin pembangkit listrik di lereng dan puncak bukit di kejauhan. Rumah-rumah pertanian yang terpencar dengan mobil dan traktor parkir disampingnya, kandang sapi, tebaran sapi yang sedang merumput, terkadang kuda. Jembatan semanggi. Lalu papan-papan billboard: iklan kamera, baterai, rokok, truk, stasiun radio, kawasan wisata, reservasi Indian. Lalu billboard yang mengajak singgah: Lodging, Holiday Inn, Quality Inn, Ramada Inn, Economy Inn, Budget Inn, Days Inn. Lalu billboard lagi. FOOD and GAS Exit, CITGO, Hardee's, Dunkin' Donats, McDonald's, Wendy's, KFC. Jembatan semanggi lagi. Angeline masih terus tancap gas dan Bruce Springsteen terus berteriak dari sound system. Berulang-ulang, distel dari iPOD-nya. I heard somebody call your name >From underneath our willow I saw something tucked in shame Underneath your pillow Well I've tried so hard baby But I just can't see What a woman like you Is doing with me So tell me who I see When I look in your eyes Is that you baby Or just a brilliant disguise ... Aku melihat lagi ke luar jendela. Papan penunjuk arah, jembatan semanggi lagi, SPEED LIMIT 45. Amarillo, Texas Exit. Dua tiga mobil di depan menyingkir ke jalur kanan sewaktu kami mendekat. Empat lagi menyingkir satu persatu. Beberapa lagi menyusul menyingkir. "Angie, kita terlalu cepat. Ini Texas. Polisi Texas tidak suka orang dari NorthEast Coast. Mereka lihat license tag kita." Aku berusaha lembut membujuk. Tetapi perempuan manja, cepat marah dan suka ngambek itu tetap saja tidak peduli. Begitulah dia kalau lagi tersinggung. Tapi apa yang dapat kulakukan? Bertengkar di mobil yang lagi dikebut? Bisa makin berbahaya lagi. Dan Mr. Springsteen masih berteriak dengan suara parau diiringi drum yang berdentam-dentam dengan beat cepat berpacu: Now you play the loving woman I'll play the faithful man But just don't look too close Into the palm of my hand ... Billboard lagi. REST AREA - 3 miles. "Angie, kita stop dulu di Rest Area, aku kebelet buang air kecil. Nanti gantian aku yang nyetir. Kasihan kamu sudah capek." Ndak. Ucapanku seperti tenggelam di bawah teriakan parau the Boss yang makin membuat gundah perasaan itu We stood at the altar The gypsy swore our future was right But come the wee wee hours Well maybe baby the gypsy lied So when you
[wanita-muslimah] Cerpen Sato Sakaki: ROUTE I-40 WEST
ROUTE I-40 WEST (sebuah cer-pen oleh: Sato Sakaki) BRILLIANT DISGUISE, entah siapa tadi yang memilih lagu itu, mungkin aku secara tak sengaja. Beatnya cepat, enak dinikmati dari sound system 6 speakers dalam mobil yang lagi meluncur dengan kecepatan tinggi, di jalan lurus dan mulus, 100 mil dari perbatasan negarabagian Texas - New Mexico, 600 mil dari Flagstaff, Arizona. I saw you last night Out on the edge of town I wanna read your mind To know just what I've got in This new thing I've found Aku melihat ke speedometer. 85 mil per-jam dan bergerak mendekati 90, sementara lagu dengan tempo cepat itu terus mengalir deras bagai memacu jip Laredo kami yang melesat seperti pesawat jet. So tell me what I see When I look in your eyes Is that you baby Or just a brilliant disguise Aku melirik padanya yang berada di depan stir. Dari samping wajahnya sungguh cantik dengan hidung, mulut dan dagu sempurna, mengarah tampang Jennifer Connelly, wajah kaukasian yang mempesona. Dengan blus tipis tanpa lengan membungkus dada yang berombak, dengan kaki indah yang mengintip dari beach sarong yang dia kenakan. Di mobil dengan sunroof terbuka. Amboi. Apakah dia sepenuhnya milikku? "Angie dear, we are too fast", aku mengingatkan pelan dengan nada membujuk. Aku tak begitu khawatir kalau dia bukannya sedang marah. Tadi kulihat rambu batas kecepatan 75 mil. Lima sampai sepuluh mil di atas limit mudah-mudahan masih belum dianggap speeding oleh Texas troopers yang biasanya memonitor dengan radar. Dia diam, SUV kami terus melaju kencang. Jalan antar negarabagian yang disebut ROUTE I-40 WEST itu membentang lurus dengan aspal beton hot mix yang keras mulus, dua jalur satu arah, tiga atau empat jalur jika melintasi perkotaan. Arah yang berlawanan dibatasi median jalan yang ditumbuhi rumput dan semak-semak perdu. Grand Cherokee kami melesat di jalur kiri. Di jalur kanan konvoi truk-truk gandengan eighteen wheelers, yang satu persatu kami lewati. Di seberang sana, ke arah yang berlawanan juga susul-menyusul truk-truk delapan-belas roda itu. Nama perusahaan angkutannya tercantum di dinding truk dengan bermacam gaya dan bentuk huruf. Atlas Van Lines, MAYFLOWER, MCT, Henderson Trucking, MSM Transportation, All Star, ROADWAY, AD Transport Express, CTI, WEST COAST, Werner Enterprise, North America, SWIFT, Concord Trans, LANDSTAR. Untuk beberapa saat tidak ada truk gandengan, hanya semak-semak mesquite, gundukan pinus belukar pendek dan rumput jelagah di kiri kanan yang berlarian cepat. Langit abu-abu dengan awan tipis. Deretan kincir angin pembangkit listrik di lereng dan puncak bukit di kejauhan. Rumah-rumah pertanian yang terpencar dengan mobil dan traktor parkir disampingnya, kandang sapi, tebaran sapi yang sedang merumput, terkadang kuda. Jembatan semanggi. Lalu papan-papan billboard: iklan kamera, baterai, rokok, truk, stasiun radio, kawasan wisata, reservasi Indian. Lalu billboard yang mengajak singgah: Lodging, Holiday Inn, Quality Inn, Ramada Inn, Economy Inn, Budget Inn, Days Inn. Lalu billboard lagi. FOOD and GAS Exit, CITGO, Hardee's, Dunkin' Donats, McDonald's, Wendy's, KFC. Jembatan semanggi lagi. Angeline masih terus tancap gas dan Bruce Springsteen terus berteriak dari sound system. Berulang-ulang, distel dari iPOD-nya. I heard somebody call your name >From underneath our willow I saw something tucked in shame Underneath your pillow Well I've tried so hard baby But I just can't see What a woman like you Is doing with me So tell me who I see When I look in your eyes Is that you baby Or just a brilliant disguise ... Aku melihat lagi ke luar jendela. Papan penunjuk arah, jembatan semanggi lagi, SPEED LIMIT 45. Amarillo, Texas Exit. Dua tiga mobil di depan menyingkir ke jalur kanan sewaktu kami mendekat. Empat lagi menyingkir satu persatu. Beberapa lagi menyusul menyingkir. "Angie, kita terlalu cepat. Ini Texas. Polisi Texas tidak suka orang dari NorthEast Coast. Mereka lihat license tag kita." Aku berusaha lembut membujuk. Tetapi perempuan manja, cepat marah dan suka ngambek itu tetap saja tidak peduli. Begitulah dia kalau lagi tersinggung. Tapi apa yang dapat kulakukan? Bertengkar di mobil yang lagi dikebut? Bisa makin berbahaya lagi. Dan Mr. Springsteen masih berteriak dengan suara parau diiringi drum yang berdentam-dentam dengan beat cepat berpacu: Now you play the loving woman I'll play the faithful man But just don't look too close Into the palm of my hand ... Billboard lagi. REST AREA - 3 miles. "Angie, kita stop dulu di Rest Area, aku kebelet buang air kecil. Nanti gantian aku yang nyetir. Kasihan kamu sudah capek." Ndak. Ucapanku seperti tenggelam di bawah teriakan parau the Boss yang makin membuat gundah perasaan itu We stood at the altar The gypsy swore our future was right But come the wee wee hours Well maybe baby the gypsy lied So when you look at me You better look hard and look twice Is that me baby Or just a brilliant disguise ... Jarum speedometer tidak turun malah mendekati