Re: [wanita-muslimah] Fwd: Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi

2007-09-07 Terurut Topik Achmad Chodjim
Wa alaykumus salam wr. wb.

Setelah saya periksa tulisan Qosim Nursheha Dzulhadi, --terlepas setuju atau 
tidak saya dengan tulisan Guntur-- ternyata saya tidak menemukan "dusta paling 
mutakhir dari Guntur."

Yang saya temukan hanyalah adu argumentasi antara Dzulhadi dan Guntur. Dan, 
biasa dalam adu argumentasi, masing-masing menonjolkan bahwa sumbernyalah yang 
benar!

Sekian,
salam
chodjim





  - Original Message - 
  From: rsa 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 06, 2007 4:28 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Fwd: Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan 
Sirah Nabi


  assalaamu'alaikum ...,

  ini ada tulisan tentang dusta paling mutakhirnya Guntur Romli... 
  bisa diliat di :


  http://ulul4lb4b.multiply.com/journal/item/35/Muhammad_SAW_Guntur_Roml
  i_dan_Pembajakan_Sirah_Nabi


  salam,
  satriyo
  ===

  "Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi"
  Qosim Nursheha Dzulhadi


  Tulisan Mohammad Guntur Romli (Kompas, 1 September 2007) menarik 
  untuk dicermati. Setelah membaca tulisannya yang lumayan panjang itu, 
  penulis berkesimpulan bahwa Guntur ingin menyatakan bahwa Nabi 
  Muhammad tumbuh dan `dibesarkan' oleh milieu Kristen. Artinya, 
  lingkungan dan kaum cerdik pandai Kristen punya andil yang cukup 
  vital terhadap pribadi dan nubuwwah (kenabian) Nabi Muhammad SAW. 
  Tentu saja tulisan tersebut `menarik': perlu dicermati dan dikritisi. 


  Tentang Arca Maryam (Maria) dan Yesus di Ka`bah


  Mengutip Muhammad bin Abdillah al-Azraqi - dalam Akhbar Makkah - 
  Guntur menyatakan bahwa terdapat "gambar dan arca Isa (Yesus) dan 
  ibunya, Maryam (Maria) di Ka`bah". Benarkah demikian? 


  Sejarawan Muslim terkemuka, Ibnu Katsir (w. 774 H) membeberkan - 
  dengan panjang lebar - situasi dan kondisi ketika Fathu Makkah dalam 
  bukunya yang terkenal, al-Bidayah wa al-Nihayah. Beliau menyebutkan 
  bahwa Nabi Muhammad SAW memang melihat patung nabi Ibrahim as. dan 
  Maryam (Maria) di Ka`bah. Tapi, dia tidak menyebutkan adanya arca Isa 
  (Yesus) di sana. Ketika melihat gambar keduanya, beliau berkata, "Dan 
  mereka sudah mendengar bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah 
  (bait) yang di dalamnya terdapat gambar Ibrahim. Lalu bagaimana pula 
  seandainya gambar ini memanah - mengundi nasib dengan anak panah." 
  (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 4: 698). Justru di sini 
  Nabi SAW tidak setuju adanya patung kedua orang yang dimuliakan itu. 


  Kenapa saya mengutip Ibnu Katsir? Karena beberapa buku yang dikutip 
  oleh Guntur masih diragukan validitasnya, seperti al-Halabi dan Ibnu 
  Jarir al-Thabari. Buku sirah Ibnu Hisyam (w. 218 H) yang paling 
  otentik pun tidak ada menyebutkan patung Maryam dan Isa (Yesus). Yang 
  disebutkan hanya gambar para malaikat, nabi Ibrahim as. dan yang 
  lainnya. Nabi SAW akhirnya marah dan mengatakan, "Mereka telah 
  menjadikan `syaikh' kita mengundi nasib dengan anak panah. Ibrahim 
  tidak ada kaitannya dengan pengundian nasib seperti itu." Lalu beliau 
  membaca ayat, "Ibrahim itu bukan seorang Yahudi tidak pula Kristen, 
  melainkan orang yang hanif (lurus) dan menyerahkan diri (muslim), 
  tidak pula seorang yang musyrik (Ali Imran: 67)." Lalu beliau 
  menyuruh agar seluruh gambar-gambar itu diubah (dihapus). (Ibnu 
  Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, tahqiq dan syarh: Musthafa al-Saqa, 
  Ibrahim al-Abyari dan Abd al-Hafizh Syalabi, 1997, 4: 61). 


  Pendapat Ibnu Hisyam ini mengandung dua kemungkinan. Pertama, 
  kata "yang lainnya" (ghairuhum), menunjukkan adanya `lukisan/gambar' 
  Maryam dan Isa (Yesus), bukan "arca" Maryam dan Yesus seperti 
  pendapat yang di`comot' Guntur. Kedua, Nabi SAW tidak membiarkan 
  gambar-gambar tersebut (para malaikat, nabi Ibrahim dan yang lainnya) 
  menghiasi dinding Ka`bah). Maka, gambar-gambar itu pun dihilangkan. 
  Jadi, tidak benar jika arca - pendapat yang dikutip Guntur - tersebut 
  baru hancur pada masa Yazid bin Muawiyah. Hal ini dikuatkan dengan 
  fakta historis, bahwa pada masa Yazid ibn Muawiyah tidak pernah 
  dibicarakan masalah penghancuran gambar-gambar (arca) tersebut.


  Afirmasi Al-Qur'an
  Al-Qur'an (Qs. Al-Ma'idah: 82), menurut Guntur, mengakui kedekatan 
  orang Kristen dengan Muhammad. Tentu kita tidak menyangkal fakta 
  historis ini, tapi ini perlu dilihat secara jeli dan `jurdil', tidak 
  asal afirmasi. Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak sepupu 
  Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen yang masih mengikuti 
  millah Ibrahim yang hanif. Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian 
  Nabi SAW perlu dilihat dengan kritis. Setelah berbicara tentang sosok 
  Jibril yang datang kepada Nabi SAW di Gua Hira', Waraqah 
  menyatakan: "Jika itu benar wahai Khadijah, berarti Muhammad 
  adalah "Nabi umat ini". Dan aku sudah tahu bahwa dia adal

Re: [wanita-muslimah] Fwd: Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi

2007-09-06 Terurut Topik Awan Biru
Kalau ada dua orang beda pendapat, masak yang satu dusta yang lain nggak. 
emangnya sudah diuji ucappan kedua orang itu. Bisa aja kan orang lain yang 
setuju dengan pendapat Guntur, terus bilang Qosim telah menulis dusta di Blog.
   
  Jadi ingat falsafah jaman sekolahan dulu
   
  Orang baik adalah orang yang menguntungkan aku atau golonganku
  Orang Jahat adalah orang yang merugikan aku dan golonganku
   
  Kalau diganti dengan Dusta
   
  Orang yang berdusta adalah orang yang tidak sesuai dengan pendapatku atau 
gologanku
  Orang yang Jujur adalah orang sesuai dengan pendapatku atau golonganku
   
  Jadi Dusta mutakhirnya Guntur cuman karena nggak cocok dengan pendapat anda 
aja, bukan Dusta menurut saya atau orang orang lain. Jadi nggak perlu pakai 
dusta dusta lah, bawa aja argumen anda disini dan nggak perlu melabeli orang 
lain dengan Dusta Mutakhir segala ( Jadi ingat debat anda dengan ASE di bulan 
bulan yang lalu )
   
  Dan mesti diingat yang satu ditulis di Koran ( tentu saja ada aturan mainnya 
) dan yang satu lagi di Blog ( tanpa kontrol )
   
  Salam
   
  AB
  Udah ah capek, mau ROM aja, ngurusin Dusta Jujutr Dusta Jujur Dusta, kok 
kayak tokek aja
  
rsa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  assalaamu'alaikum ...,

ini ada tulisan tentang dusta paling mutakhirnya Guntur Romli... 
bisa diliat di :


http://ulul4lb4b.multiply.com/journal/item/35/Muhammad_SAW_Guntur_Roml
i_dan_Pembajakan_Sirah_Nabi


salam,
satriyo
===

"Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi"
Qosim Nursheha Dzulhadi


Tulisan Mohammad Guntur Romli (Kompas, 1 September 2007) menarik 
untuk dicermati. Setelah membaca tulisannya yang lumayan panjang itu, 
penulis berkesimpulan bahwa Guntur ingin menyatakan bahwa Nabi 
Muhammad tumbuh dan `dibesarkan' oleh milieu Kristen. Artinya, 
lingkungan dan kaum cerdik pandai Kristen punya andil yang cukup 
vital terhadap pribadi dan nubuwwah (kenabian) Nabi Muhammad SAW. 
Tentu saja tulisan tersebut `menarik': perlu dicermati dan dikritisi. 


Tentang Arca Maryam (Maria) dan Yesus di Ka`bah


Mengutip Muhammad bin Abdillah al-Azraqi – dalam Akhbar Makkah – 
Guntur menyatakan bahwa terdapat "gambar dan arca Isa (Yesus) dan 
ibunya, Maryam (Maria) di Ka`bah". Benarkah demikian? 


Sejarawan Muslim terkemuka, Ibnu Katsir (w. 774 H) membeberkan – 
dengan panjang lebar – situasi dan kondisi ketika Fathu Makkah dalam 
bukunya yang terkenal, al-Bidayah wa al-Nihayah. Beliau menyebutkan 
bahwa Nabi Muhammad SAW memang melihat patung nabi Ibrahim as. dan 
Maryam (Maria) di Ka`bah. Tapi, dia tidak menyebutkan adanya arca Isa 
(Yesus) di sana. Ketika melihat gambar keduanya, beliau berkata, "Dan 
mereka sudah mendengar bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah 
(bait) yang di dalamnya terdapat gambar Ibrahim. Lalu bagaimana pula 
seandainya gambar ini memanah – mengundi nasib dengan anak panah." 
(Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 4: 698). Justru di sini 
Nabi SAW tidak setuju adanya patung kedua orang yang dimuliakan itu. 


Kenapa saya mengutip Ibnu Katsir? Karena beberapa buku yang dikutip 
oleh Guntur masih diragukan validitasnya, seperti al-Halabi dan Ibnu 
Jarir al-Thabari. Buku sirah Ibnu Hisyam (w. 218 H) yang paling 
otentik pun tidak ada menyebutkan patung Maryam dan Isa (Yesus). Yang 
disebutkan hanya gambar para malaikat, nabi Ibrahim as. dan yang 
lainnya. Nabi SAW akhirnya marah dan mengatakan, "Mereka telah 
menjadikan `syaikh' kita mengundi nasib dengan anak panah. Ibrahim 
tidak ada kaitannya dengan pengundian nasib seperti itu." Lalu beliau 
membaca ayat, "Ibrahim itu bukan seorang Yahudi tidak pula Kristen, 
melainkan orang yang hanif (lurus) dan menyerahkan diri (muslim), 
tidak pula seorang yang musyrik (Ali Imran: 67)." Lalu beliau 
menyuruh agar seluruh gambar-gambar itu diubah (dihapus). (Ibnu 
Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, tahqiq dan syarh: Musthafa al-Saqa, 
Ibrahim al-Abyari dan Abd al-Hafizh Syalabi, 1997, 4: 61). 


Pendapat Ibnu Hisyam ini mengandung dua kemungkinan. Pertama, 
kata "yang lainnya" (ghairuhum), menunjukkan adanya `lukisan/gambar' 
Maryam dan Isa (Yesus), bukan "arca" Maryam dan Yesus seperti 
pendapat yang di`comot' Guntur. Kedua, Nabi SAW tidak membiarkan 
gambar-gambar tersebut (para malaikat, nabi Ibrahim dan yang lainnya) 
menghiasi dinding Ka`bah). Maka, gambar-gambar itu pun dihilangkan. 
Jadi, tidak benar jika arca – pendapat yang dikutip Guntur – tersebut 
baru hancur pada masa Yazid bin Muawiyah. Hal ini dikuatkan dengan 
fakta historis, bahwa pada masa Yazid ibn Muawiyah tidak pernah 
dibicarakan masalah penghancuran gambar-gambar (arca) tersebut.


Afirmasi Al-Qur'an
Al-Qur'an (Qs. Al-Ma'idah: 82), menurut Guntur, mengakui kedekatan 
orang Kristen dengan Muhammad. Tentu kita tidak menyangkal fakta 
historis ini, tapi ini perlu dilihat secara jeli dan `jurdil', tidak 
asal afirmasi. Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak sepupu 
Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen yang masih mengikuti 
millah Ib

[wanita-muslimah] Fwd: Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi

2007-09-06 Terurut Topik rsa
assalaamu'alaikum ...,
   
  ini ada tulisan tentang dusta paling mutakhirnya Guntur Romli...  
bisa diliat di :
   
  
http://ulul4lb4b.multiply.com/journal/item/35/Muhammad_SAW_Guntur_Roml
i_dan_Pembajakan_Sirah_Nabi
   
   
salam,
satriyo
===
   
  "Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi"
  Qosim Nursheha Dzulhadi
  

  Tulisan Mohammad Guntur Romli (Kompas, 1 September 2007) menarik 
untuk dicermati. Setelah membaca tulisannya yang lumayan panjang itu, 
penulis berkesimpulan bahwa Guntur ingin menyatakan bahwa Nabi 
Muhammad tumbuh dan `dibesarkan' oleh milieu Kristen. Artinya, 
lingkungan dan kaum cerdik pandai Kristen punya andil yang cukup 
vital terhadap pribadi dan nubuwwah (kenabian) Nabi Muhammad SAW. 
Tentu saja tulisan tersebut `menarik': perlu dicermati dan dikritisi. 
  

  Tentang Arca Maryam (Maria) dan Yesus di Ka`bah
  

  Mengutip Muhammad bin Abdillah al-Azraqi – dalam Akhbar Makkah – 
Guntur menyatakan bahwa terdapat "gambar dan arca Isa (Yesus) dan 
ibunya, Maryam (Maria) di Ka`bah". Benarkah demikian? 
  

  Sejarawan Muslim terkemuka, Ibnu Katsir (w. 774 H) membeberkan – 
dengan panjang lebar – situasi dan kondisi ketika Fathu Makkah dalam 
bukunya yang terkenal, al-Bidayah wa al-Nihayah. Beliau menyebutkan 
bahwa Nabi Muhammad SAW memang melihat patung nabi Ibrahim as. dan 
Maryam (Maria) di Ka`bah. Tapi, dia tidak menyebutkan adanya arca Isa 
(Yesus) di sana. Ketika melihat gambar keduanya, beliau berkata, "Dan 
mereka sudah mendengar bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah 
(bait) yang di dalamnya terdapat gambar Ibrahim. Lalu bagaimana pula 
seandainya gambar ini memanah – mengundi nasib dengan anak panah." 
(Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 4: 698). Justru di sini 
Nabi SAW tidak setuju adanya patung kedua orang yang dimuliakan itu. 
  

  Kenapa saya mengutip Ibnu Katsir? Karena beberapa buku yang dikutip 
oleh Guntur masih diragukan validitasnya, seperti al-Halabi dan Ibnu 
Jarir al-Thabari. Buku sirah Ibnu Hisyam (w. 218 H) yang paling 
otentik pun tidak ada menyebutkan patung Maryam dan Isa (Yesus). Yang 
disebutkan hanya gambar para malaikat, nabi Ibrahim as. dan yang 
lainnya. Nabi SAW akhirnya marah dan mengatakan, "Mereka telah 
menjadikan `syaikh' kita mengundi nasib dengan anak panah. Ibrahim 
tidak ada kaitannya dengan pengundian nasib seperti itu." Lalu beliau 
membaca ayat, "Ibrahim itu bukan seorang Yahudi tidak pula Kristen, 
melainkan orang yang hanif (lurus) dan menyerahkan diri (muslim), 
tidak pula seorang yang musyrik (Ali Imran: 67)." Lalu beliau 
menyuruh agar seluruh gambar-gambar itu diubah (dihapus). (Ibnu 
Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, tahqiq dan syarh: Musthafa al-Saqa, 
Ibrahim al-Abyari dan Abd al-Hafizh Syalabi, 1997, 4: 61). 
  

  Pendapat Ibnu Hisyam ini mengandung dua kemungkinan. Pertama, 
kata "yang lainnya" (ghairuhum), menunjukkan adanya `lukisan/gambar' 
Maryam dan Isa (Yesus), bukan "arca" Maryam dan Yesus seperti 
pendapat yang di`comot' Guntur. Kedua, Nabi SAW tidak membiarkan 
gambar-gambar tersebut (para malaikat, nabi Ibrahim dan yang lainnya) 
menghiasi dinding Ka`bah). Maka, gambar-gambar itu pun dihilangkan. 
Jadi, tidak benar jika arca – pendapat yang dikutip Guntur – tersebut 
baru hancur pada masa Yazid bin Muawiyah. Hal ini dikuatkan dengan 
fakta historis, bahwa pada masa Yazid ibn Muawiyah tidak pernah 
dibicarakan masalah penghancuran gambar-gambar (arca) tersebut.
  

  Afirmasi Al-Qur'an
  Al-Qur'an (Qs. Al-Ma'idah: 82), menurut Guntur, mengakui kedekatan 
orang Kristen dengan Muhammad. Tentu kita tidak menyangkal fakta 
historis ini, tapi ini perlu dilihat secara jeli dan `jurdil', tidak 
asal afirmasi. Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak sepupu 
Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen yang masih mengikuti 
millah Ibrahim yang hanif. Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian 
Nabi SAW perlu dilihat dengan kritis. Setelah berbicara tentang sosok 
Jibril yang datang kepada Nabi SAW di Gua Hira', Waraqah 
menyatakan: "Jika itu benar wahai Khadijah, berarti Muhammad 
adalah "Nabi umat ini". Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah seorang 
nabi yang ditunggu-tunggu (nabiyyun yuntazhar) oleh umat ini. Ini 
adalah masanya." (Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1988, 1: 228). 
  

  Peristiwa "Gua Hira" itulah yang disebut oleh Waraqah 
sebagai "Namus" alias "rahasia" yang pernah turun kepada Musa. Lalu 
Waraqah berikrar: "Amboi, seandainya aku ketika itu – ketika Nabi SAW 
dimusuhi oleh kaumnya dan dikeluarkan dari Mekah – kuat (kokoh) dan 
hidup ketika kaummu mengeluarkanmu." "Apakah mereka akan 
mengeluarkanku?" tanya Nabi SAW. "Ya, tidak ada seorang pun yang 
datang membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali dimusuhi. 
Seandainya umurku sampai pada masamu itu, niscaya aku akan menolongmu 
sekuat tenagaku." (Wa in yudrikuni yaumuka, anshuruka nashran 
mu'azzaran). (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 3: 6).
  

  Di sini, Waraqah mengakui bahwa Nabi SAW adalah "nabi ak