Re: [wanita-muslimah] Kompas: "Amanat Hati Nurani Biro Iklan", bukan lagi "Amanat Hati Nurani Rakyat"

2007-02-23 Thread Wikan Danar Sunindyo
judulnya juga "Kilas Politik & Hukum"
jadi cuman mengungkapkan sekilas berita saja ...
btw, ini di Kompas On Line saja atau di Kompas edisi cetaknya ada juga
"Kilas Politik & Hukum". Kalau ada sih kebangeten, he he ...
tapi kalau cuman ada di edisi on line-nya, mungkin maksudnya biar
pembaca beli korannya juga :)

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/24/07, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Menurutku, inilah artikel terpendek sepanjang sejarah Harian KOMPAS. Artikel 
> itu tersusun dari 3 kalimat saja, dengan belasan kata. Lalu apa yang bisa 
> didapatkan oleh para pembaca dari secuil artikel basa-basi itu?
>
>Sementara secara besar-besaran KOMPAS rutin memuat "artikel" soal 
> apartemen kelas atas, mobil mewah, ponsel, Microsoft, peluncuran piranti 
> lunak terbaru, seremonia dan bentuk kemewahan lainnya. Padahal kerap 
> terdengar KOMPAS anti menonjolkan promosi produk, kalau tak mau pasang iklan. 
> Semua ulasan produk itu tak dicantumkan sebagai advertorial, pariwara, dan 
> istilah lainnya. Iklan gelap? Walahualam..
>
>Karena cukup banyak berita "basa-basi", lama kelamaan para pembaca KOMPAS 
> ya membacanya hanya sekadar untuk basa-basi belaka. Kalau begitu, saya 
> sarankan Harian KOMPAS perlu mengubah slogan kebanggaannya menjadi "Amanat 
> Hati Nurani Biro Iklan", bukan "Amanat Hatinurani Rakyat".


[wanita-muslimah] Kompas: "Amanat Hati Nurani Biro Iklan", bukan lagi "Amanat Hati Nurani Rakyat"

2007-02-23 Thread radityo djadjoeri
Menurutku, inilah artikel terpendek sepanjang sejarah Harian KOMPAS. Artikel 
itu tersusun dari 3 kalimat saja, dengan belasan kata. Lalu apa yang bisa 
didapatkan oleh para pembaca dari secuil artikel basa-basi itu? 
   
  Sementara secara besar-besaran KOMPAS rutin memuat "artikel" soal apartemen 
kelas atas, mobil mewah, ponsel, Microsoft, peluncuran piranti lunak terbaru, 
seremonia dan bentuk kemewahan lainnya. Padahal kerap terdengar KOMPAS anti 
menonjolkan promosi produk, kalau tak mau pasang iklan. Semua ulasan produk itu 
tak dicantumkan sebagai advertorial, pariwara, dan istilah lainnya. Iklan 
gelap? Walahualam..
   
  Karena cukup banyak berita "basa-basi", lama kelamaan para pembaca KOMPAS ya 
membacanya hanya sekadar untuk basa-basi belaka. Kalau begitu, saya sarankan 
Harian KOMPAS perlu mengubah slogan kebanggaannya menjadi "Amanat Hati Nurani 
Biro Iklan", bukan "Amanat Hatinurani Rakyat".
   
   
   
   
  ===
   
  Perempuan Termarjinalkan 

  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0702/24/Politikhukum/3338108.htm
  
 
  Sebanyak 41 peraturan daerah di Indonesia masih diskriminatif terhadap 
kaum perempuan serta kelompok minoritas, seperti homoseksual, 
transjender, dan transseksual. Aturan itu menyebabkan eksistensi mereka 
terus termarjinalkan. Pendiri Arus Pelangi, Widodo Budi Darmo, 
mengemukakan itu di Palembang, Kamis (22/2). (lkt) 




 
-
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

[Non-text portions of this message have been removed]