Re: [wanita-muslimah] Kompas: "Amanat Hati Nurani Biro Iklan", bukan lagi "Amanat Hati Nurani Rakyat"
judulnya juga "Kilas Politik & Hukum" jadi cuman mengungkapkan sekilas berita saja ... btw, ini di Kompas On Line saja atau di Kompas edisi cetaknya ada juga "Kilas Politik & Hukum". Kalau ada sih kebangeten, he he ... tapi kalau cuman ada di edisi on line-nya, mungkin maksudnya biar pembaca beli korannya juga :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/24/07, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > Menurutku, inilah artikel terpendek sepanjang sejarah Harian KOMPAS. Artikel > itu tersusun dari 3 kalimat saja, dengan belasan kata. Lalu apa yang bisa > didapatkan oleh para pembaca dari secuil artikel basa-basi itu? > >Sementara secara besar-besaran KOMPAS rutin memuat "artikel" soal > apartemen kelas atas, mobil mewah, ponsel, Microsoft, peluncuran piranti > lunak terbaru, seremonia dan bentuk kemewahan lainnya. Padahal kerap > terdengar KOMPAS anti menonjolkan promosi produk, kalau tak mau pasang iklan. > Semua ulasan produk itu tak dicantumkan sebagai advertorial, pariwara, dan > istilah lainnya. Iklan gelap? Walahualam.. > >Karena cukup banyak berita "basa-basi", lama kelamaan para pembaca KOMPAS > ya membacanya hanya sekadar untuk basa-basi belaka. Kalau begitu, saya > sarankan Harian KOMPAS perlu mengubah slogan kebanggaannya menjadi "Amanat > Hati Nurani Biro Iklan", bukan "Amanat Hatinurani Rakyat".
[wanita-muslimah] Kompas: "Amanat Hati Nurani Biro Iklan", bukan lagi "Amanat Hati Nurani Rakyat"
Menurutku, inilah artikel terpendek sepanjang sejarah Harian KOMPAS. Artikel itu tersusun dari 3 kalimat saja, dengan belasan kata. Lalu apa yang bisa didapatkan oleh para pembaca dari secuil artikel basa-basi itu? Sementara secara besar-besaran KOMPAS rutin memuat "artikel" soal apartemen kelas atas, mobil mewah, ponsel, Microsoft, peluncuran piranti lunak terbaru, seremonia dan bentuk kemewahan lainnya. Padahal kerap terdengar KOMPAS anti menonjolkan promosi produk, kalau tak mau pasang iklan. Semua ulasan produk itu tak dicantumkan sebagai advertorial, pariwara, dan istilah lainnya. Iklan gelap? Walahualam.. Karena cukup banyak berita "basa-basi", lama kelamaan para pembaca KOMPAS ya membacanya hanya sekadar untuk basa-basi belaka. Kalau begitu, saya sarankan Harian KOMPAS perlu mengubah slogan kebanggaannya menjadi "Amanat Hati Nurani Biro Iklan", bukan "Amanat Hatinurani Rakyat". === Perempuan Termarjinalkan http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0702/24/Politikhukum/3338108.htm Sebanyak 41 peraturan daerah di Indonesia masih diskriminatif terhadap kaum perempuan serta kelompok minoritas, seperti homoseksual, transjender, dan transseksual. Aturan itu menyebabkan eksistensi mereka terus termarjinalkan. Pendiri Arus Pelangi, Widodo Budi Darmo, mengemukakan itu di Palembang, Kamis (22/2). (lkt) - Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited. [Non-text portions of this message have been removed]