Re: [wanita-muslimah] PRO HMNA.....SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME
Howgh Nohetto Tunggu jawabannya Muammar saja, insya-Allah mlm/hr Jum'at depan HMNA mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq Oh, oh, ini orang toles insyaf, khotip dan khafah Oh, oh, yang benar insaf, khatib dan kaaffah Oh, oh, ini orang tidak tahu bahasa Al-Quran Oh, oh, ini orang buta huruf/tidak tahu baca Al-Quran Oh, oh, ini orang yang buta huruf Al-Quran Oh, oh, ini orang ilmunya di bawah ana, kok tidak tahu malu memberi nasihat para ulama Oh, oh, ini orang tidak tahu diri Oh, oh, ini orang .apa . ??? - Original Message - From: "abdul latif" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Sunday, August 27, 2006 20:49 Subject: [wanita-muslimah] PRO HMNA.....SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME > BIsmilahirrhamnirrahiim > HMNA...anda masih bersemangat yaa...saya sudah sering jelaskan kepada anda bahwa menegagkan syariat islam seperti Saudi Arabia, taliban adalah bertentangan dengan al Quran. Sebahagian ayat2 ALLAh digunakan sebagai kedok menegakan syarita islam, tapi sebahagian ayat2 lain di ingkari. > > Jadi ALLAH mememperingatkan bahwa ulama2 dan pimimpin2 negara islam seperti berilkut dibawah ini QS.2:85.(secara umum) Orang2 yang mengambil ayat2 ALLAH sebahagian dan mengingkari sebahagian lain,maka ALLAH akan menghinakan di dunia dan azab yang pedih di akhirat. > > jadi jelaslah HMNA kenapa Taliban tidak menang dlm peperangan,karena ALLAH tidak redho,ALLAh akan memberikan hukuman kekalahan dan kehinaan didunia ini, begitu pula ulama2 Saudi Arabia yang radikal sudah dimasukan ke Jell oleh penguasa Saudi Arabia. > > Jadi HMNA diakhir hidup kita ini,sebaiknya anda mengajak umat islam untuk tidak lagi membohongi umat islam membuat negara islam radikal,yangmemaksakan Syariat islam, bukan dengan keikhalasn beribadah kepada ALLAH. Seperti negara komunis saja. > > Saya doakan anda semoga hati anda dibukakan oleh ALLAH untuk sadar dan insyaf bahwa pemahaman ajara yang anda anut adalah sebahagian2 tidak khafah. > > wassalamu'alaikum wrwb > " > > "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > BASMALAH > HAMDALAH > SHALAWAT > SALAM > > SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME(*) > oleh H.Muh.Nur Abdurrahman(**) > > Syari'at Islam > Adapun Syari'at Islam mencakup: 'aqidah, hukum-hukum Syari'ah dan akhlaq. > 'Aqidah tercakup dalam S. Al Fatihah, ayat 1 s/d 4, hukum-hukum Syari'ah > tercakup dalam S. Al Fatihah, ayat 5, dan akhlaq tercakup dalam S. Al > Fatihah, ayat 6 s/d 7. Syari'at Islam meliputi cakrawala yang luas, yaitu > petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun > kehidupan kolektif (publik) dengan substansi yang bervariasi seperti > keimanan, ibadah mahdhah (ritual), karakter perorangan, akhlaq individu > dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah mu'amalaat (non-ritual) seperti: > hubungan keluarga, kehidupan sosial politik ekonomi, administrasi, teknologi > serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir > yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas > komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, > nasional-internasional, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum > serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. > > Syari'at Islam itu di samping mementingkan isi (substansi) juga mementingkan > kulit (institusi, struktural), karena Syariat Islam itu seperti dijelaskan > di atas tidak hanya mengurusi persoalan individu tapi juga persoalan publik. > Maka nilai-nilai islam supaya mendapat dorongan yang kuat perlu diback-up > oleh institusi yang legitimate. Simaklah ayat yang berikut: > -- waltakum mingkum ummatuy yad'uwna ilal khayri waya'muruwna bilma'ruwfi > wayanhawna 'anil mungkari waula-ika humul muflihu-n (s. ali 'Imra-n 3:104), > artinya: > -- Wajiblah ada di antara kamu kelompok yang menghimbau kepada nilai-nilai > kebajikan dan memerintahkan berbuat baik, mencegah kemungkaran, serta mereka > itulah orang-orang yang menang. > > Waltakun, di dalamnya ada lam al amar, lam yang menyatakan perintah, jadi > Allah memerintahkan mesti ada tiga kelompok, yaitu > -- pertama, organisasi yang menghimbau, seperti MUI, FUI, Muhammadiyah, NU, > IMMIM, KPPSI, HT, MMI dll. Organisas-organisasi keagamaan ini berda'wah > secara kultural menanamkan nilai-nilai Al Furqan dalam masyarakat. > -- kedua, organisasi yang memerintahkan, yang beroperasi di bidang da'wah > politik / struktural, yaitu birokrasi yang memerintah dengan peraturan > perundang-undangan yang ditimba dari Nilai Mutlak Al Furqan. > -- ketiga, organisasi yang mencegah, yaitu pranata hukum yang mencegah > kejahatan. Dalam mekani
Re: [wanita-muslimah] PRO HMNA.....SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME
Howgh Nohetto Tunggu jawabannya Muammar saja, insya-Allah mlm/hr Jum'at depan HMNA - Original Message - From: "abdul latif" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Sunday, August 27, 2006 20:49 Subject: [wanita-muslimah] PRO HMNA.....SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME > BIsmilahirrhamnirrahiim > HMNA...anda masih bersemangat yaa...saya sudah sering jelaskan kepada anda bahwa menegagkan syariat islam seperti Saudi Arabia, taliban adalah bertentangan dengan al Quran. Sebahagian ayat2 ALLAh digunakan sebagai kedok menegakan syarita islam, tapi sebahagian ayat2 lain di ingkari. > > Jadi ALLAH mememperingatkan bahwa ulama2 dan pimimpin2 negara islam seperti berilkut dibawah ini QS.2:85.(secara umum) Orang2 yang mengambil ayat2 ALLAH sebahagian dan mengingkari sebahagian lain,maka ALLAH akan menghinakan di dunia dan azab yang pedih di akhirat. > > jadi jelaslah HMNA kenapa Taliban tidak menang dlm peperangan,karena ALLAH tidak redho,ALLAh akan memberikan hukuman kekalahan dan kehinaan didunia ini, begitu pula ulama2 Saudi Arabia yang radikal sudah dimasukan ke Jell oleh penguasa Saudi Arabia. > > Jadi HMNA diakhir hidup kita ini,sebaiknya anda mengajak umat islam untuk tidak lagi membohongi umat islam membuat negara islam radikal,yangmemaksakan Syariat islam, bukan dengan keikhalasn beribadah kepada ALLAH. Seperti negara komunis saja. > > Saya doakan anda semoga hati anda dibukakan oleh ALLAH untuk sadar dan insyaf bahwa pemahaman ajara yang anda anut adalah sebahagian2 tidak khafah. > > wassalamu'alaikum wrwb > " > > "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > BASMALAH > HAMDALAH > SHALAWAT > SALAM > > SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME(*) > oleh H.Muh.Nur Abdurrahman(**) > > Syari'at Islam > Adapun Syari'at Islam mencakup: 'aqidah, hukum-hukum Syari'ah dan akhlaq. > 'Aqidah tercakup dalam S. Al Fatihah, ayat 1 s/d 4, hukum-hukum Syari'ah > tercakup dalam S. Al Fatihah, ayat 5, dan akhlaq tercakup dalam S. Al > Fatihah, ayat 6 s/d 7. Syari'at Islam meliputi cakrawala yang luas, yaitu > petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun > kehidupan kolektif (publik) dengan substansi yang bervariasi seperti > keimanan, ibadah mahdhah (ritual), karakter perorangan, akhlaq individu > dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah mu'amalaat (non-ritual) seperti: > hubungan keluarga, kehidupan sosial politik ekonomi, administrasi, teknologi > serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir > yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas > komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, > nasional-internasional, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum > serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. > > Syari'at Islam itu di samping mementingkan isi (substansi) juga mementingkan > kulit (institusi, struktural), karena Syariat Islam itu seperti dijelaskan > di atas tidak hanya mengurusi persoalan individu tapi juga persoalan publik. > Maka nilai-nilai islam supaya mendapat dorongan yang kuat perlu diback-up > oleh institusi yang legitimate. Simaklah ayat yang berikut: > -- waltakum mingkum ummatuy yad'uwna ilal khayri waya'muruwna bilma'ruwfi > wayanhawna 'anil mungkari waula-ika humul muflihu-n (s. ali 'Imra-n 3:104), > artinya: > -- Wajiblah ada di antara kamu kelompok yang menghimbau kepada nilai-nilai > kebajikan dan memerintahkan berbuat baik, mencegah kemungkaran, serta mereka > itulah orang-orang yang menang. > > Waltakun, di dalamnya ada lam al amar, lam yang menyatakan perintah, jadi > Allah memerintahkan mesti ada tiga kelompok, yaitu > -- pertama, organisasi yang menghimbau, seperti MUI, FUI, Muhammadiyah, NU, > IMMIM, KPPSI, HT, MMI dll. Organisas-organisasi keagamaan ini berda'wah > secara kultural menanamkan nilai-nilai Al Furqan dalam masyarakat. > -- kedua, organisasi yang memerintahkan, yang beroperasi di bidang da'wah > politik / struktural, yaitu birokrasi yang memerintah dengan peraturan > perundang-undangan yang ditimba dari Nilai Mutlak Al Furqan. > -- ketiga, organisasi yang mencegah, yaitu pranata hukum yang mencegah > kejahatan. Dalam mekanisme kenegaraan di Indonesia adalah polisi, jaksa dan > hakim. > > Maka Syari'at Islam tidak boleh dipaksakan dalam konteks kaki yang pertama, > yaitu Syari'at Islam ditanamkan dalam nuansa sejuk ke dalam masyarakat > secara kultural oleh mekanisme organisasi Da'wah. Namun apabila nilai-nilai > Syari'ah telah ditimba dan diwujudkan dalam Peraturan Perundang-undangan, > maka dalam konteks
[wanita-muslimah] PRO HMNA.....SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME
BIsmilahirrhamnirrahiim HMNA...anda masih bersemangat yaa...saya sudah sering jelaskan kepada anda bahwa menegagkan syariat islam seperti Saudi Arabia, taliban adalah bertentangan dengan al Quran. Sebahagian ayat2 ALLAh digunakan sebagai kedok menegakan syarita islam, tapi sebahagian ayat2 lain di ingkari. Jadi ALLAH mememperingatkan bahwa ulama2 dan pimimpin2 negara islam seperti berilkut dibawah ini QS.2:85.(secara umum) Orang2 yang mengambil ayat2 ALLAH sebahagian dan mengingkari sebahagian lain,maka ALLAH akan menghinakan di dunia dan azab yang pedih di akhirat. jadi jelaslah HMNA kenapa Taliban tidak menang dlm peperangan,karena ALLAH tidak redho,ALLAh akan memberikan hukuman kekalahan dan kehinaan didunia ini, begitu pula ulama2 Saudi Arabia yang radikal sudah dimasukan ke Jell oleh penguasa Saudi Arabia. Jadi HMNA diakhir hidup kita ini,sebaiknya anda mengajak umat islam untuk tidak lagi membohongi umat islam membuat negara islam radikal,yangmemaksakan Syariat islam, bukan dengan keikhalasn beribadah kepada ALLAH. Seperti negara komunis saja. Saya doakan anda semoga hati anda dibukakan oleh ALLAH untuk sadar dan insyaf bahwa pemahaman ajara yang anda anut adalah sebahagian2 tidak khafah. wassalamu'alaikum wrwb " "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: BASMALAH HAMDALAH SHALAWAT SALAM SYARI'AT ISLAM, KEBEBASAN DAN NASIONALISME(*) oleh H.Muh.Nur Abdurrahman(**) Syari'at Islam Adapun Syari'at Islam mencakup: 'aqidah, hukum-hukum Syari'ah dan akhlaq. 'Aqidah tercakup dalam S. Al Fatihah, ayat 1 s/d 4, hukum-hukum Syari'ah tercakup dalam S. Al Fatihah, ayat 5, dan akhlaq tercakup dalam S. Al Fatihah, ayat 6 s/d 7. Syari'at Islam meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun kehidupan kolektif (publik) dengan substansi yang bervariasi seperti keimanan, ibadah mahdhah (ritual), karakter perorangan, akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah mu'amalaat (non-ritual) seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik ekonomi, administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, nasional-internasional, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. Syari'at Islam itu di samping mementingkan isi (substansi) juga mementingkan kulit (institusi, struktural), karena Syariat Islam itu seperti dijelaskan di atas tidak hanya mengurusi persoalan individu tapi juga persoalan publik. Maka nilai-nilai islam supaya mendapat dorongan yang kuat perlu diback-up oleh institusi yang legitimate. Simaklah ayat yang berikut: -- waltakum mingkum ummatuy yad'uwna ilal khayri waya'muruwna bilma'ruwfi wayanhawna 'anil mungkari waula-ika humul muflihu-n (s. ali 'Imra-n 3:104), artinya: -- Wajiblah ada di antara kamu kelompok yang menghimbau kepada nilai-nilai kebajikan dan memerintahkan berbuat baik, mencegah kemungkaran, serta mereka itulah orang-orang yang menang. Waltakun, di dalamnya ada lam al amar, lam yang menyatakan perintah, jadi Allah memerintahkan mesti ada tiga kelompok, yaitu -- pertama, organisasi yang menghimbau, seperti MUI, FUI, Muhammadiyah, NU, IMMIM, KPPSI, HT, MMI dll. Organisas-organisasi keagamaan ini berda'wah secara kultural menanamkan nilai-nilai Al Furqan dalam masyarakat. -- kedua, organisasi yang memerintahkan, yang beroperasi di bidang da'wah politik / struktural, yaitu birokrasi yang memerintah dengan peraturan perundang-undangan yang ditimba dari Nilai Mutlak Al Furqan. -- ketiga, organisasi yang mencegah, yaitu pranata hukum yang mencegah kejahatan. Dalam mekanisme kenegaraan di Indonesia adalah polisi, jaksa dan hakim. Maka Syari'at Islam tidak boleh dipaksakan dalam konteks kaki yang pertama, yaitu Syari'at Islam ditanamkan dalam nuansa sejuk ke dalam masyarakat secara kultural oleh mekanisme organisasi Da'wah. Namun apabila nilai-nilai Syari'ah telah ditimba dan diwujudkan dalam Peraturan Perundang-undangan, maka dalam konteks kaki yang kedua dan kaki yang ketiga oleh mekanisme birokrasi dan pranata hukum, dipaksakanlah Syari'ah itu berupa "law enforcement". Syari'at Islam dalam Piagam Jakarta Piagam Jakarta sesungguhnya dibuat untuk dijadikan Muqaddimah UUD kelak, yang juga sekaligus dipersiapkan untuk dibacakan dalam maklumat (proklamasi) kemerdekaan Indonesia. Itulah sebabnya maka Piagam Jakarta hampir identik dengan Pembukaan UUD-1945, yang perbedaannya hanya terletak dalam dua hal seperti yang akan dijelaskan di bawah. Disebut dengan Piagam Jakarta, karena Muqaddimah UUD yang akan dibacakan dalam maklumat kemerdekaan Indonesia, adalah sebuah piagam yang dibuat di Jakarta pada 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan yang terdiri dari sembilan orang, yaitu: Ir Soekarno sebagai ketua merangkap anggota, Drs.Moh