[wanita-muslimah] RUU - APP lagi (was : Ke warnet lagi Re: Hari ini di warnet

2006-05-10 Terurut Topik hadingrh



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "st sabri" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bung Hadi,
> 
> seperti itulah mayoritas yang anti RUU-APP, kelompok perempuan 
tidak
> keberatan diundangkannya RUU-APP, tapi dihapus pasal-pasal yang
> mengatur cara berpakaian, cara bertingkah laku (gaya jalan). saya 
cuma
> sekilas membaca draft RUU-APP. Tapi sbenarnya banyak perda yang 
lebih
> parah dari RUU-APP.
> 

Kang Sabri, spt jg jawaban thd kang He Man, kalau sudah sepakat dgn 
basenya yaitu memerangi pornografi, sisanya (maksudnya pasal-per-
pasal) tinggal dirembugkan dgn baik-baik.  Hearing oleh anggota dpr 
dgn masyarakat, seniman, budayawan, hendaknya dimanfaatkan sebagai 
pengayaan ataupun koreksi thd RUU tsb.  Jadi keluarannya bukan hanya 
sikap kontra atau pro saja.

> setahu saya memang pornografi sejak lama sudah ilegal khan
> di-indonesia, artinya tanpa UU khusus pornografi sudah dilarang di
> indonesia sejak lama. Lha kata porno-aksi ini yang membingungkan 
saya,
> karena porno-aksi ini bentukan pers dan belum diterima sebagai 
bahasa
> resmi (baku).
> 
> bahasa indonesia ini memang ruwet, sekarang berkembang menjadi 
semakin
> aneh2, terlalu banyak akronim yang membingungkan, media cetak 
berperan
> besar dalam merusak bahasa indonesia karena alasan penghematan 
ruang.
> Utul (ujian tulis), Juklak, Miras, Manula adalah contoh akronim 
yang
> kacau.
> 
> embuh ah  
> 
> salam
> 

Hihi ruwet ya, :D
Bukan hanya media cetak yg merusak, tapi awalnya mungkin akronim2 
dari militer, yang ... walah buanyak sekali sampe saya sendiri gak 
males nginget2nya.:))
Pornografi memang sudah dilarang sejak dulu kang, tapi untuk 
menjangkau media2 yg baru kita kenal akhir2 ini spt mms, atau 
internet, kan belum ada.  Saya gak tau, apa media cetak juga berada 
dalam area KUHAP yg ada?  Tapi anehnya, tabloid2 macam gini kan 
sudah ada beberapa tahun silam, dan karena tidak juga diberantas 
saya curiga hal2 macam gini tidak termasuk dalam area KUHAP yg ada.  
Koreksi bila saya salah.

Salam


Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net










Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  


Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "wanita-muslimah" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[wanita-muslimah] RUU - APP lagi (was : Ke warnet lagi Re: Hari ini di warnet

2006-05-09 Terurut Topik st sabri



Bung Hadi,

seperti itulah mayoritas yang anti RUU-APP, kelompok perempuan tidak
keberatan diundangkannya RUU-APP, tapi dihapus pasal-pasal yang
mengatur cara berpakaian, cara bertingkah laku (gaya jalan). saya cuma
sekilas membaca draft RUU-APP. Tapi sbenarnya banyak perda yang lebih
parah dari RUU-APP.

setahu saya memang pornografi sejak lama sudah ilegal khan
di-indonesia, artinya tanpa UU khusus pornografi sudah dilarang di
indonesia sejak lama. Lha kata porno-aksi ini yang membingungkan saya,
karena porno-aksi ini bentukan pers dan belum diterima sebagai bahasa
resmi (baku).

bahasa indonesia ini memang ruwet, sekarang berkembang menjadi semakin
aneh2, terlalu banyak akronim yang membingungkan, media cetak berperan
besar dalam merusak bahasa indonesia karena alasan penghematan ruang.
Utul (ujian tulis), Juklak, Miras, Manula adalah contoh akronim yang
kacau.

embuh ah  

salam



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Hadi Nugraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hari minggu kemarin ini saya balik lagi ke warnet krn ada sample 
> website yg perlu saya kopi.  Kali ini di warnet yg lain yg dulu2
pernah saya 
> kunjungin.
> Partisinya lebih tinggi jadi saya gak bisa nengok kanan-kiri ngeliat 
> apa yg dibuka oleh orang di sebelah.  Selain dipartisi tinggi2, pake 
> gorden lagi, kayaknya pelajar yg biasa ngewarnet di sana bisa lebih
bebas 
> lagi buka situs2 internet.
>    
>   Setelah saya dapet website yg saya cari, lalu saya save ke hardisk 
> punya warnet (kali ini saya gak bawa komputer sendiri dari rumah).  
> Setelah selesai saya save, saya iseng buka folder2 lain di hardisk 
> warnet tsb.  
> ... ada yg mencurigakan.  Ada satu file mpeg yg ukuran besar di salah 
> satu folder.  Ketika saya double klik  nauzubillah ... rupanya film 
> porno.  Hanya setengah detik saya buka, lalu saya tutup.  
> Karena khawatir ketahuan juga sama anak2 smp yg biasa ngewarnet di 
> sana, saya delete aja pake Shift+Del (totally erased).
>    
>   Dari kasus di atas, gimana tuh kang Ari?  ISP nya difiltered tapi
film2 
> sudah kadung tersebar di warnet2.  Apa perlu juga regulasi dan razia ke 
> komputer2 yang bisa diakses publik ?  Hampir serupa mungkin razia
thd tukang2 
> majalah/tabloid porno (semacam bibir mer dll,  gak apal, bukan
konsumen :D) di 
> pinggir jalan juga perlu dong dirazia?
>    
>   Kebetulan skl saya mengalami 2 kejadian yg kurang lebih relevan
dengan perbincangan di milis2.  Sebetulnya saya ingin sekali mendengar
komentar dari yg anti thd RUU APP.  Anti di sini bukan karena mereka
menyoroti substansi, tapi lebih karena sikap pragmatis. Ya, ada jg sih
orang bilang "saya anti pornografi tapi saya anti RUU APP".  Menurut
saya ini lucu, dan kontradiktif. Kalaulah memang org tsb anti
pornografi, tapi jgn lah terjebak dalam pragmatisme.  Terjebak dalam
simbolistis sama saja artinya mengerdilkan akal dan logika.  Kalau
memang tidak suka thd beberapa pasal dalam RUU tsb, kenapa main pukul
rata dan menetapkan diri pada kutub yg anti.  Kan lebih baik mereka
itu, seperti kang Ari ini, memberikan masukan pasal mana saja yg harus
dibuang atau diperbaiki, sambil mendukung pasal mana saja yg harus
digolkan.  Saya benci pada sikap pragmatis yg anti-antian spt itu,
sama bencinya dgn sikap saya dulu yg bersikap pragmatis terhadap
phenomena islam liberal.  Karena
>  boleh jadi islam liberal itu banyak salahnya, tapi tidak menutup
kemungkinan ada celah kecil sebuah kebenaran, (ya begitulah pendirian
saya thd islam liberal, ekstra hati2 sangat boleh kan).
> Dan oleh karena itu... kalaupun memang benar orang yg bilang "saya
anti pornografi tapi saya anti RUU APP" itu benar2 peduli terhadap
moral masyarakat, tentu komentar yg keluar dari mereka itu bisa lebih
kurang sama dengan yg dibilang Inke Maris.  "Boleh jadi RUU APP ini
mempunyai kekurangan, maka yg kurang sempurna itu harus kita perbaiki"
> Yup, saya angkat topi buat Inke Maris yg benar-benar peduli terhadap
moral bangsa ini dan masih bisa berfikir jernih dan tidak terjebak
pada kutub2an yg anti maupun yang pro.  Suara2 seperti Inke Maris atau
kang Ari ini sptnya tenggelam begitu saja oleh perdebatan yg sifatnya
emosional belaka :(










Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  


Women in islam
  

   
  







  
  
  Y