Re: [wanita-muslimah] Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan

2006-08-23 Terurut Topik He-Man

Lalu apa yang menurut anda harus dilakukan terhadap generasi muda...?
Saya pernah ceritakan disini mengenai kondisi remaja masjid pada era saya
yang menggunakan sistim jemput bola dengan misi menyelamatkan remaja
dari masa keremajaannya.Saya sendiri ketika masuk sebagai anggota remas
Al Falah Surabaya pake jaket gank Zombie kebanggaan gw dengan gelang
dari ular kecil yang dikeringkan , pake kalung dari tengkorak kalong yang
dilumuri timah dll, dan kantong juga penuh senjata buat tawuran, tapi saya
tetap diterima dengan baik disana , malah dikasih minum diajak ngobrol dll

Tapi di masa sekarang organisasi remaja masjid kebanyakan jadi organisasi
eksklusif apalagi kalau dikuasai orang harokah , jangankan yang nakal yang
santri aja diusirin dari masjid sambil dimaki-maki sebagai kafir , antek
zionis
dsb.

Contoh kecil aja di Salman tahun 1993 anggotanya mencapai lebih dari 2000
orang , tapi paska pengambil alihan oleh harokah tahun 1994 anggotanya
terjun
bebas jadi sekitar 100-200 orang saja.

Saya masih ingat tiap tengah malam saya gabung dengan anak-anak dari
berbagai organisasi seperti IRM , PMII , BKPRMI dll buat berdiskusi tentang
banyak hal , sementara sekarang liat aja di masjid-masjid kalo bukan
jama'ahnya
pasti dianggap musuh, jadi jangan harap ketemu orang yang berasal dari
organisasi berbeda di masjid sekarang.

Seperti saya katakan berulang-ulang kaum ekstrimis ashobiyah macam
harokah tidak akan membawa perbaikan melainkan hanya perpecahan
dan kehancuran.

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:14 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan
Kekerasan terhadap Perempuan


> Sulitnya menghapus budaya pornografie di Indonesia... Industri maksiat,
> sekali krannya dibuka... sukar sekali untuk ditutup kembali. Begitu banyak
> yang tergantung (secara finansial) dan ketagihan kepadanya. Semuanya bahu
> membahu menghalangi terbitnya UU yang bisa menghapus kenikmatan mereka.
> Issue yang diangkat? Siapa menunggangi siapa? Generasi muda? Mana mereka
> fikirkan! Biar jadi apa sajalah, toh yang seperti ini juga biasa di negara
> maju. Kita kan katanya mau seperti negara maju? Ayo kita tiru semuanya!
> Masih terbitnya majalah Playboy, menunjukkan betapa tidak berdayanya
> Indonesia di hadapan Industri Pornografie. Industri yang menjadikan
> Syahwat Manusia sebagai komoditi jualannya. Sepuluh tahun ke depan
> kira-kira bagaimana potret generasi muda kita ya? 8-(
>
> Salam,
>
>



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan

2006-08-21 Terurut Topik Wida . Kusuma
Sulitnya menghapus budaya pornografie di Indonesia... Industri maksiat, 
sekali krannya dibuka... sukar sekali untuk ditutup kembali. Begitu banyak 
yang tergantung (secara finansial) dan ketagihan kepadanya. Semuanya bahu 
membahu menghalangi terbitnya UU yang bisa menghapus kenikmatan mereka. 
Issue yang diangkat? Siapa menunggangi siapa? Generasi muda? Mana mereka 
fikirkan! Biar jadi apa sajalah, toh yang seperti ini juga biasa di negara 
maju. Kita kan katanya mau seperti negara maju? Ayo kita tiru semuanya! 
Masih terbitnya majalah Playboy, menunjukkan betapa tidak berdayanya 
Indonesia di hadapan Industri Pornografie. Industri yang menjadikan 
Syahwat Manusia sebagai komoditi jualannya. Sepuluh tahun ke depan 
kira-kira bagaimana potret generasi muda kita ya? 8-(

Salam,



"Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/21/2006 01:17 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com, keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan 
terhadap Perempuan






http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-670%7CX

Senin, 14 Agustus 2006
Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan

Jurnalis: Henny Irawati
Jurnalperempuan.com-Sumatera Utara. Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA)
mencatat grafik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan terus
meningkat tajam. Di Sumatera Utara, terjadi 38 kasus kekerasan. Jumlah
ini sepadan dengan 60% dari keseluruhan kasus kekerasan yang terjadi
antara Januari hingga Juni 2006. Langkah penanganan yang diupayakan
Pemerintah sejauh ini barulah pada tahap pencegahan dengan jalan
berencana menerbitkan Rancangan Peraturan Daerah Anti Pornografi dan
Pornoaksi (Ranperda APP). Alih-alih mencegah, menurut King Ronald
Silalahi, Koordinator Advokasi PESADA, draf RUU tersebut malah
berpeluang "mengkriminalisasi perempuan, melanggar privasi ide/gagasan
karya seni seniman, budaya lokal, dan lain-lain."

Lebih lanjut, King Ronald Silalahi mengungkapkan pendekatan hukum
untuk mengantisipasi pornografi dan pornoaksi sebenarnya tidak begitu
efektif. Karena pada dasarnya persoalan tersebut terkait dengan
masalah sosial, adat, da budaya masyarakat Indonesia yang kompleks.
King Ronald mengusulkan Pemerintah melakukan pendekatan pada
pendidikan formal dan nonformal sebagai solusi alternatif, sebagaimana
yang telah dilakukan PESADA. Pada tahun 2005 dan 2006, PESADA
bekerjasama dengan PSGPA UNIMED telah meluncurkan Buku Pedoman
Pengintegrasian Gender dan Kesehatan Reproduksi untuk guru SD dan
SLTP. PESADA percaya pemahaman terhadap kesetaraan hak asasi manusia
dapat menjadi tameng merebaknya kekerasan seksual, perselingkuhan,
pergaulan bebas, dan ekses-ekses lain yang ditimbulkan oleh pornografi
dan pornoaksi. Sementara itu, kesehatan reproduksi bertujuan membentuk
sikap masyarakat bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan reproduksi,
terlebih seksualitasnya.

PESADA mendesak pemerintah segera membatalkan rencana perundangan
Ranperda APP tersebut dan mendorong pemerintah untuk mengintegrasikan
isu gender dan kesehatan reproduksi dalam kurikulum berbasis
kompetensi. Apabila upaya pendidikan tersebut dikenalkan sejak dini,
mulai tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, PESADA percaya
niscaya akan tumbuh rasa saling menghormati dalam masyarakat Indonesia
yang berakibat pada minimalisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak
perempuan.(*)


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan

2006-08-20 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-670%7CX

Senin, 14 Agustus 2006
Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan

Jurnalis: Henny Irawati
Jurnalperempuan.com-Sumatera Utara. Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA)
mencatat grafik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan terus
meningkat tajam. Di Sumatera Utara, terjadi 38 kasus kekerasan. Jumlah
ini sepadan dengan 60% dari keseluruhan kasus kekerasan yang terjadi
antara Januari hingga Juni 2006. Langkah penanganan yang diupayakan
Pemerintah sejauh ini barulah pada tahap pencegahan dengan jalan
berencana menerbitkan Rancangan Peraturan Daerah Anti Pornografi dan
Pornoaksi (Ranperda APP). Alih-alih mencegah, menurut King Ronald
Silalahi, Koordinator Advokasi PESADA, draf RUU tersebut malah
berpeluang "mengkriminalisasi perempuan, melanggar privasi ide/gagasan
karya seni seniman, budaya lokal, dan lain-lain."

Lebih lanjut, King Ronald Silalahi mengungkapkan pendekatan hukum
untuk mengantisipasi pornografi dan pornoaksi sebenarnya tidak begitu
efektif. Karena pada dasarnya persoalan tersebut terkait dengan
masalah sosial, adat, da budaya masyarakat Indonesia yang kompleks.
King Ronald mengusulkan Pemerintah melakukan pendekatan pada
pendidikan formal dan nonformal sebagai solusi alternatif, sebagaimana
yang telah dilakukan PESADA. Pada tahun 2005 dan 2006, PESADA
bekerjasama dengan PSGPA UNIMED telah meluncurkan Buku Pedoman
Pengintegrasian Gender dan Kesehatan Reproduksi untuk guru SD dan
SLTP. PESADA percaya pemahaman terhadap kesetaraan hak asasi manusia
dapat menjadi tameng merebaknya kekerasan seksual, perselingkuhan,
pergaulan bebas, dan ekses-ekses lain yang ditimbulkan oleh pornografi
dan pornoaksi. Sementara itu, kesehatan reproduksi bertujuan membentuk
sikap masyarakat bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan reproduksi,
terlebih seksualitasnya.

PESADA mendesak pemerintah segera membatalkan rencana perundangan
Ranperda APP tersebut dan mendorong pemerintah untuk mengintegrasikan
isu gender dan kesehatan reproduksi dalam kurikulum berbasis
kompetensi. Apabila upaya pendidikan tersebut dikenalkan sejak dini,
mulai tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, PESADA percaya
niscaya akan tumbuh rasa saling menghormati dalam masyarakat Indonesia
yang berakibat pada minimalisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak
perempuan.(*)


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/