Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan - Definisi Fundamentalisme

2006-08-28 Terurut Topik Donnie
ilah itu pertama kali populer di Barat untuk
> > > menamakan tindakan keagamaan tertentu. Sekalipun latar belakang sejarahnya
> > > diambil dari sejarah Kristiani, tetapi kata Fundamentalis ini kemudian
> > > lebih banyak dilekatkan kepada kelompok tertentu dalam umat Islam. Cara
> > > beragama tertentu dalam umat Islam. Kata ini kemudian menjadi berkesan
> > > negatif dan banyak dipakai dalam isu-isu politis keagamaan dari pihak
> > > Barat dalam benturannya dengan dunia Islam. Kata Fundamentalis ini
> > > kemudian bisa seperti karet yang bisa ditarik-tarik definisinya lalu
> > > dilekatkan pada kelompok tertentu yang berseberangan dengan Barat. Apakah
> > > saya akan setuju dengan definisi Fundamentalis dari Barat itu? Seperti
> > > definisi yang diberikan mas Alfri? Meyakini kebenaran adalah hak setiap
> > > orang. Membela apa yang diyakininya dari intervensi luar juga adalah hak
> > > setiap orang. Tetapi memaksakan keyakinan atau kemauannya kepada orang
> > > lain itu adalah tidak benar. Rasanya kita tidak perlu menggunakan kata
> > > Fundamentalis untuk mengatakan pemaksaan itu tidak benar. Islam juga tidak
> > > membolehkan. Jadi istilah Fundamentalis ini adalah istilah baru yang
> > > dimunculkan untuk mengidentifikasi cara beragama tertentu yang dulu dalam
> > > Islam mungkin dikenal dengan berlebih-lebihan dalam beragama, tidak boleh,
> > > tidak baik atau ekstreem. Ataukah kita hendak menggunakan definisi
> > > Fundamentalis yang ditetapkan dari Barat? Yang terkadang mengatakan
> > > ulama-ulama Islam yang baik sebagai Fundies? Saya lebih suka untuk
> > > menteliti terlebih dahulu pelebelan Fundamentalis itu atas diri seseorang
> > > atau kelompok tertentu. Apakah seseorang / kelompok itu melakukan
> > > kesalahan dalam beragama (ekstreem)? Atau memang hanya label politis yang
> > > dilekatkan hanya karena berseberangan kepentingan? Saya tidak serta merta
> > > membenarkan labeling itu, atau saya tidak peduli dengan labeling itu
> > > karena yang penting bagi saya adalah sikap beragama sesuai dengan tuntunan
> > > Islam. Kalau berlebih-lebihan dan ekstreem macam Imam Samudra itu, ya dia
> > > itu ekstreem. Mau dilabelin Fundamentalis, ya silahkan... Tapi bagi saya
> > > itu tidak penting. Makanya saya mungkin suatu saat akan dilabelin Fundies
> > > kadang Liberal kadang yang lain... Saya tidak ingin terperangkap dengan
> > > pendefinisian orang lain. Selama saya tidak berlebih-lebihan dalam
> > > beragama.
> > >
> > > Secara global, saya pernah menduga bahwa istilah Fundamentalis dimunculkan
> > > untuk memberikan label bagi umat Islam yang diramalkan oleh Huntington
> > > akan mengalami "Perbenturan Peradaban" (Class of Civilization) dengan
> > > Barat. Kelompok yang tidak sejalan dengan kebudayaan Barat. Kelompok yang
> > > masih kuat menjaga jati dirinya sebagai peradaban Islam yang dibangun di
> > > atas Syariat Islam. Kelompok inilah yang lalu diberi nama Fundamentalis
> > > oleh Barat dan dicitrakan negatif. Karena definisinya bisa kemana-mana.
> > > Mulai dari Amrozi sampai ustadz HMNA. Kemudian Barat memunculkan lagi
> > > "antitesis" dari Fundamentalis, yaitu Liberalis, Islam Liberalis. Saya
> > > tidak tahu kenapa memakai istilah Liberalis? Pembebasan dari apa?
> > > Kungkungan pemahaman lama? Sehingga saya sering mengira bahwa eksistensi
> > > Fundamentalis itu akan sama umurnya dengan Liberalis. Yang satu dipandang
> > > sangat ketat dan ortodoks. Yang satunya dipandang bebas yang kebablasan
> > > dan cenderung menolak yang berbau lama (ortodoks). Sekali lagi saya tidak
> > > memandang labelnya. Saya melihat apa isinya. Semangat pembaharuannya saya
> > > pandang baik. Tetapi beberapa hal yang menurut saya kebablasan saya tidak
> > > bisa setuju.
> > >
> > > Akhirnya, istilah Fundamentalis dan Liberalis itu sebenarnya adalah
> > > buatan, istilah baru yang tidak datang dari umat Islam sendiri. Kenapa
> > > kita harus terpaku dengan istilah yang dibuatkan oleh orang lain dan
> > > begitu mentakutinya atau begitu memujanya? Tidak semua yang berada di
> > > dalam orang atau kelompok yang diberi label Fundies itu buruk. Sebagaimana
> > > halnya yang di Liberalis. Bencilah sikapnya atau pendapatnya, tetapi
> > > jangan labelnya yang dilekatkan oleh "orang lain" kepada mereka. Supaya
> > > kita bisa lebih jernih dan tidak memandang hanya kulitnya saja lalu
> > > bersikap apriori. Diskursus Islam masih berjalan. Saya mengharapkan mu

Re: [wanita-muslimah] Re: gangguan kejiwaan --Psikosis , skizofren bedanya apa ?

2006-08-24 Terurut Topik Ari Condro
wah, yg orang HRD turun tangan ... :D  mongo monggo dibabar 



On 8/24/06, yasuaki_kurata05 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Untuk mudahnya, Skizofrenia adalah salah satu bentuk/jenis psikosis.
> Kalau skizofrenia adalah kambing, maka psikosis adalah hewan.
>
> Kalau diperluas lagi, gangguan kejiwaan bisa dikelompokkan ke dalam
> 2, yaitu psikoneurosis dan psikosis. Kalau psikoneurosis, penderita
> (sebetulnya ini istilah yg kurang baik) masih punya kontak dengan
> realitas. Jadi, cuma aneh/nyentrik sedikit. Contohnya, cemas yang
> berlebihan (anxiety disorder), depresi, dsb.
>
> Kalau psikosis, kontak dengan realitas sudah putus sehingga kalau
> diajak ngomong sudah nggak nyambung, nggak kenal lagi dengan
> lingkungan, nggak tahu lagi norma masyarakat (kesopanan, kebersihan,
> dsb).
>
> Ngomongin psikoneurosis dan psikosis kok jadi ingat seseorang ya ? :-
> )
>
> Yas
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> Anggi Y Utami
>
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Assalamualaykum...
> > mo tanya dokter...psikosis, skizofren bedanya apa ya ?
> >
> > --- Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > Masalahnya pola asuh indoktrinatif (kalau gak mau
> > > disebut brainwash)
> > > banyak digunakan oleh kalangan "fundamentalis",
> > > "literalis". :D
> > >
> > > Donnie
> > >
> > > ===
> > > On 8/16/06, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > Seseorang dokter berkata =
> > > > Saya tidak mau membahas istilah fundamentalis
> > > dari mana, tetapi lebih
> > > > pada bagaimana ekspektasi dan realitas dari
> > > seseorang bisa menyebabkan
> > > > stressor psikologis, yang apabila
> > > karakter/konstitusi kejiwaannya
> > > > tidak kuat dan stabil memunculkan gejala
> > > gangguan kejiwaan dengan
> > > > berbagai manisfestasinya.
> > > >
> > > > -
> > > >
> > > > Jano ko berkomentar =
> > > >
> > > > Nah ini salah satu contoh postingan yang
> > > "ilmiah" dan "mutu" and wajib ditiru, murni
> > > pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan dan tidak
> > > berisi "propaganda" dan "pembunuhan karakter".
> > > > Salut dech.
> > > >
> > > > salim
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Pak Wida dan
> > > mbak Aisha,
> > > >
> > > > Boleh urun rembug.
> > > > Saya tidak mau membahas istilah fundamentalis
> > > dari mana, tetapi lebih
> > > > pada bagaimana ekspektasi dan realitas dari
> > > seseorang bisa menyebabkan
> > > > stressor psikologis, yang apabila
> > > karakter/konstitusi kejiwaannya
> > > > tidak kuat dan stabil memunculkan gejala
> > > gangguan kejiwaan dengan
> > > > berbagai manisfestasinya.
> > > >
> > > > Terlepas dari si ibu tadi islam atau tidak,
> > > sholeh atau tidak, islam
> > > > atau tidak. Semua orang mempunyai nilai/value
> > > dan belief ideal.
> > > > Kalau boleh menggunakan pendekatannya freud,
> > > nilai ideal ini bisa
> > > > dianalogikan sebagai super ego, yang bicara
> > > tentang benar salah, baik
> > > > buruk, yang akan menstimulus efek psikologis
> > > senang/bahagia apabila
> > > > kita melakukan sesuatu yang kita anggap benar
> > > menurut sistem nilai
> > > > kita, dan akan memberikan stimulus rasa
> > > bersalah, sedih, dan (dengan
> > > > adanya nilai agama) perasaan berdosa.
> > > > Dua struktur kejiwaan (untuk keperluan ini saya
> > > menggunakan
> > > > kepribadian=kejiwaan) yang lain yaitu Id dan
> > > ego. Id seperti yang
> > > > banyak dimengerti orang adalah dorongan primitif
> > > untuk bertahan hidup
> > > > (termasuk libido) atau mungkin survival instinc
> > > kita. Nah ego (sering
> > > > disalah mengertikan sebagai mau menang sendiri
> > > -egois-, padahal justru
> > > > itu dorongan dari id) berfungsi untuk melakukan
> > > balancing antara kedua
> > > > komponen tadi. Ego akan menentukan keputusan
> > > rasional kita.
> > > > Pada individu yang mempunyai kepribadian yang
> > > stabil, maka struktur
> > > > ego akan berkembang dengan baik, individu ini
> > > menjadi adaptif terhadap
> > > > dinamika dan perubahan lingkungannya, meskipun
> > > tetap bisa
> > > > mempertahankan nilai ideal yang diyakini (btw,
> > > nilai ideal juga bisa
> > > > berubah menurut waktu).
> > > > Pada individu yang didominasi komponen Id nya
> > > dan superegonya tidak
> > > > berkembang, maka dia cenderung untuk mau menang
> > > sendiri, menghalalkan
> > > > segala cara, tidak adaptif terhadap perubahan
> > > lingkungan dan bisa
> > > > menjadi "kriminal" bagi masyarakatnya.
> > > > Sedang individu yang didominasi komponen
> > > superego, biasanya akan
> > > > menjadi orang yang depressif, sering merasa
> > > tidak berguna dan bersalah
> > > > (berdosa), karena tidak mampu melaksanakan nilai
> > > yang dipercayai
> > > > secara ideal.
> > > >
> > > > Nah pada umumnya orang percaya bahwa cara
> > > membesarkan anak, dan
> > > > penanaman nilai secara demokratis, dengan afeksi
> > > akan mampu membuat
> > > > ego seseorang menjadi mature, karena tidak ada
> > > dominasi dari Id maupun
> > > 

[wanita-muslimah] Re: gangguan kejiwaan --Psikosis , skizofren bedanya apa ?

2006-08-24 Terurut Topik yasuaki_kurata05
Untuk mudahnya, Skizofrenia adalah salah satu bentuk/jenis psikosis. 
Kalau skizofrenia adalah kambing, maka psikosis adalah hewan.

Kalau diperluas lagi, gangguan kejiwaan bisa dikelompokkan ke dalam 
2, yaitu psikoneurosis dan psikosis. Kalau psikoneurosis, penderita 
(sebetulnya ini istilah yg kurang baik) masih punya kontak dengan 
realitas. Jadi, cuma aneh/nyentrik sedikit. Contohnya, cemas yang 
berlebihan (anxiety disorder), depresi, dsb. 

Kalau psikosis, kontak dengan realitas sudah putus sehingga kalau 
diajak ngomong sudah nggak nyambung, nggak kenal lagi dengan 
lingkungan, nggak tahu lagi norma masyarakat (kesopanan, kebersihan, 
dsb). 

Ngomongin psikoneurosis dan psikosis kok jadi ingat seseorang ya ? :-
)

Yas


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Anggi Y Utami 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamualaykum...
> mo tanya dokter...psikosis, skizofren bedanya apa ya ?
> 
> --- Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Masalahnya pola asuh indoktrinatif (kalau gak mau
> > disebut brainwash)
> > banyak digunakan oleh kalangan "fundamentalis",
> > "literalis".  :D
> > 
> > Donnie
> > 
> > ===
> > On 8/16/06, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Seseorang dokter berkata =
> > >   Saya tidak mau membahas istilah fundamentalis
> > dari mana, tetapi lebih
> > > pada bagaimana ekspektasi dan realitas dari
> > seseorang bisa menyebabkan
> > > stressor psikologis, yang apabila
> > karakter/konstitusi kejiwaannya
> > > tidak kuat dan stabil memunculkan gejala
> > gangguan kejiwaan dengan
> > > berbagai manisfestasinya.
> > >
> > >   -
> > >
> > >   Jano ko berkomentar =
> > >
> > >   Nah ini salah satu contoh postingan  yang
> > "ilmiah" dan "mutu" and  wajib ditiru, murni
> > pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan dan tidak 
> > berisi "propaganda" dan "pembunuhan karakter".
> > >   Salut dech.
> > >
> > >   salim
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> > Pak Wida dan
> > mbak Aisha,
> > >
> > >   Boleh urun rembug.
> > >   Saya tidak mau membahas istilah fundamentalis
> > dari mana, tetapi lebih
> > >   pada bagaimana ekspektasi dan realitas dari
> > seseorang bisa menyebabkan
> > >   stressor psikologis, yang apabila
> > karakter/konstitusi kejiwaannya
> > >   tidak kuat dan stabil memunculkan gejala
> > gangguan kejiwaan dengan
> > >   berbagai manisfestasinya.
> > >
> > >   Terlepas dari si ibu tadi islam atau tidak,
> > sholeh atau tidak, islam
> > >   atau tidak.  Semua orang mempunyai nilai/value
> > dan belief ideal.
> > >   Kalau boleh menggunakan pendekatannya freud,
> > nilai ideal ini bisa
> > >   dianalogikan sebagai super ego, yang bicara
> > tentang benar salah, baik
> > >   buruk, yang akan menstimulus efek psikologis
> > senang/bahagia apabila
> > >   kita melakukan sesuatu yang kita anggap benar
> > menurut sistem nilai
> > >   kita, dan akan memberikan stimulus rasa
> > bersalah, sedih, dan (dengan
> > >   adanya nilai agama) perasaan berdosa.
> > >   Dua struktur kejiwaan (untuk keperluan ini saya
> > menggunakan
> > >   kepribadian=kejiwaan) yang lain yaitu Id dan
> > ego.  Id seperti yang
> > >   banyak dimengerti orang adalah dorongan primitif
> > untuk bertahan hidup
> > >   (termasuk libido) atau mungkin survival instinc
> > kita.  Nah ego (sering
> > >   disalah mengertikan sebagai mau menang sendiri
> > -egois-, padahal justru
> > >   itu dorongan dari id) berfungsi untuk melakukan
> > balancing antara kedua
> > >   komponen tadi.  Ego akan menentukan keputusan
> > rasional kita.
> > >   Pada individu yang mempunyai kepribadian yang
> > stabil, maka struktur
> > >   ego akan berkembang dengan baik, individu ini
> > menjadi adaptif terhadap
> > >   dinamika dan perubahan lingkungannya, meskipun
> > tetap bisa
> > >   mempertahankan nilai ideal yang diyakini (btw,
> > nilai ideal juga bisa
> > >   berubah menurut waktu).
> > >   Pada individu yang didominasi komponen Id nya
> > dan superegonya tidak
> > >   berkembang, maka dia cenderung untuk mau menang
> > sendiri, menghalalkan
> > >   segala cara, tidak adaptif terhadap perubahan
> > lingkungan dan bisa
> > >   menjadi "kriminal" bagi masyarakatnya.
> > >   Sedang individu yang didominasi komponen
> > superego, biasanya akan
> > >   menjadi orang yang depressif, sering merasa
> > tidak berguna dan bersalah
> > >   (berdosa), karena tidak mampu melaksanakan nilai
> > yang dipercayai
> > >   secara ideal.
> > >
> > >   Nah pada umumnya orang percaya bahwa cara
> > membesarkan anak, dan
> > >   penanaman nilai secara demokratis, dengan afeksi
> > akan mampu membuat
> > >   ego seseorang menjadi mature, karena tidak ada
> > dominasi dari Id maupun
> > >   superego.  Sementara penanaman nilai yang
> > otoriter dan indoktrinatif
> > >   bisa menyebabkan orang mempunyai superego yang
> > dominan dengan doktrin
> > >   tetang baik buruk, benar salah, dan dosa tidak
> > yang berl

Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan - Definisi Fundamentalisme

2006-08-22 Terurut Topik jano ko
> > setiap orang. Tetapi memaksakan keyakinan atau kemauannya kepada orang
> > lain itu adalah tidak benar. Rasanya kita tidak perlu menggunakan kata
> > Fundamentalis untuk mengatakan pemaksaan itu tidak benar. Islam juga tidak
> > membolehkan. Jadi istilah Fundamentalis ini adalah istilah baru yang
> > dimunculkan untuk mengidentifikasi cara beragama tertentu yang dulu dalam
> > Islam mungkin dikenal dengan berlebih-lebihan dalam beragama, tidak boleh,
> > tidak baik atau ekstreem. Ataukah kita hendak menggunakan definisi
> > Fundamentalis yang ditetapkan dari Barat? Yang terkadang mengatakan
> > ulama-ulama Islam yang baik sebagai Fundies? Saya lebih suka untuk
> > menteliti terlebih dahulu pelebelan Fundamentalis itu atas diri seseorang
> > atau kelompok tertentu. Apakah seseorang / kelompok itu melakukan
> > kesalahan dalam beragama (ekstreem)? Atau memang hanya label politis yang
> > dilekatkan hanya karena berseberangan kepentingan? Saya tidak serta merta
> > membenarkan labeling itu, atau saya tidak peduli dengan labeling itu
> > karena yang penting bagi saya adalah sikap beragama sesuai dengan tuntunan
> > Islam. Kalau berlebih-lebihan dan ekstreem macam Imam Samudra itu, ya dia
> > itu ekstreem. Mau dilabelin Fundamentalis, ya silahkan... Tapi bagi saya
> > itu tidak penting. Makanya saya mungkin suatu saat akan dilabelin Fundies
> > kadang Liberal kadang yang lain... Saya tidak ingin terperangkap dengan
> > pendefinisian orang lain. Selama saya tidak berlebih-lebihan dalam
> > beragama.
> >
> > Secara global, saya pernah menduga bahwa istilah Fundamentalis dimunculkan
> > untuk memberikan label bagi umat Islam yang diramalkan oleh Huntington
> > akan mengalami "Perbenturan Peradaban" (Class of Civilization) dengan
> > Barat. Kelompok yang tidak sejalan dengan kebudayaan Barat. Kelompok yang
> > masih kuat menjaga jati dirinya sebagai peradaban Islam yang dibangun di
> > atas Syariat Islam. Kelompok inilah yang lalu diberi nama Fundamentalis
> > oleh Barat dan dicitrakan negatif. Karena definisinya bisa kemana-mana.
> > Mulai dari Amrozi sampai ustadz HMNA. Kemudian Barat memunculkan lagi
> > "antitesis" dari Fundamentalis, yaitu Liberalis, Islam Liberalis. Saya
> > tidak tahu kenapa memakai istilah Liberalis? Pembebasan dari apa?
> > Kungkungan pemahaman lama? Sehingga saya sering mengira bahwa eksistensi
> > Fundamentalis itu akan sama umurnya dengan Liberalis. Yang satu dipandang
> > sangat ketat dan ortodoks. Yang satunya dipandang bebas yang kebablasan
> > dan cenderung menolak yang berbau lama (ortodoks). Sekali lagi saya tidak
> > memandang labelnya. Saya melihat apa isinya. Semangat pembaharuannya saya
> > pandang baik. Tetapi beberapa hal yang menurut saya kebablasan saya tidak
> > bisa setuju.
> >
> > Akhirnya, istilah Fundamentalis dan Liberalis itu sebenarnya adalah
> > buatan, istilah baru yang tidak datang dari umat Islam sendiri. Kenapa
> > kita harus terpaku dengan istilah yang dibuatkan oleh orang lain dan
> > begitu mentakutinya atau begitu memujanya? Tidak semua yang berada di
> > dalam orang atau kelompok yang diberi label Fundies itu buruk. Sebagaimana
> > halnya yang di Liberalis. Bencilah sikapnya atau pendapatnya, tetapi
> > jangan labelnya yang dilekatkan oleh "orang lain" kepada mereka. Supaya
> > kita bisa lebih jernih dan tidak memandang hanya kulitnya saja lalu
> > bersikap apriori. Diskursus Islam masih berjalan. Saya mengharapkan muara
> > pertemuan antara Fundamentalis dan Liberalis. Antara ortodoksi dan
> > pembaharuan. Antara Asholah (keaslian) dan Hayawiyah (dinamisasi). Antara
> > Barat dan Timur.
> >
> > Salam,
> >
> >
> >
> > "A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > 08/16/2006 08:29 AM
> > Please respond to
> > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >
> >
> > To
> > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > cc
> > Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Subject
> > [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Pak Wida,
> > Menurut mba Mia ada buku yang berjudul Saya seorang
> > fundamentalis dengan tanda tanya, mungkin ada
> > teman-teman lainnya di 2 milis ini yang tahu tentang
> > buku ini. Dan sebenarnya mungkin kita tidak sampai
> > sejauh itu untuk sampai ke definisi. Pak Jano sudah
> > posting dengan gaya khasnya, ambil sana sini dengan
> > keyword tertentu, mungkin akan lebih baik jika pak
> > Jano posting satu tulisan dengan keterangan sumber
> > tuli

Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-21 Terurut Topik Donnie
adz HMNA. Kemudian Barat memunculkan lagi
>   > "antitesis" dari Fundamentalis, yaitu Liberalis, Islam Liberalis. Saya
>   > tidak tahu kenapa memakai istilah Liberalis? Pembebasan dari apa?
>   > Kungkungan pemahaman lama? Sehingga saya sering mengira bahwa eksistensi
>   > Fundamentalis itu akan sama umurnya dengan Liberalis. Yang satu dipandang
>   > sangat ketat dan ortodoks. Yang satunya dipandang bebas yang kebablasan
>   > dan cenderung menolak yang berbau lama (ortodoks). Sekali lagi saya tidak
>   > memandang labelnya. Saya melihat apa isinya. Semangat pembaharuannya saya
>   > pandang baik. Tetapi beberapa hal yang menurut saya kebablasan saya tidak
>   > bisa setuju.
>   >
>   > Akhirnya, istilah Fundamentalis dan Liberalis itu sebenarnya adalah
>   > buatan, istilah baru yang tidak datang dari umat Islam sendiri. Kenapa
>   > kita harus terpaku dengan istilah yang dibuatkan oleh orang lain dan
>   > begitu mentakutinya atau begitu memujanya? Tidak semua yang berada di
>   > dalam orang atau kelompok yang diberi label Fundies itu buruk. Sebagaimana
>   > halnya yang di Liberalis. Bencilah sikapnya atau pendapatnya, tetapi
>   > jangan labelnya yang dilekatkan oleh "orang lain" kepada mereka. Supaya
>   > kita bisa lebih jernih dan tidak memandang hanya kulitnya saja lalu
>   > bersikap apriori. Diskursus Islam masih berjalan. Saya mengharapkan muara
>   > pertemuan antara Fundamentalis dan Liberalis. Antara ortodoksi dan
>   > pembaharuan. Antara Asholah (keaslian) dan Hayawiyah (dinamisasi). Antara
>   > Barat dan Timur.
>   >
>   > Salam,
>   >
>   >
>   >
>   > "A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]>
>   > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   > 08/16/2006 08:29 AM
>   > Please respond to
>   > wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   >
>   >
>   > To
>   > wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   > cc
>   > Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>   > Subject
>   > [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   > Pak Wida,
>   > Menurut mba Mia ada buku yang berjudul Saya seorang
>   > fundamentalis dengan tanda tanya, mungkin ada
>   > teman-teman lainnya di 2 milis ini yang tahu tentang
>   > buku ini. Dan sebenarnya mungkin kita tidak sampai
>   > sejauh itu untuk sampai ke definisi.  Pak Jano sudah
>   > posting dengan gaya khasnya, ambil sana sini dengan
>   > keyword tertentu, mungkin akan lebih baik jika pak
>   > Jano posting satu tulisan dengan keterangan sumber
>   > tulisannya itu dan akan lebih baik jika menuliskan
>   > pendapat pribadinya, pemahaman pribadinya tentang
>   > fun-lib ini.
>   >
>   > Pak Wida, saya mengangkat topik fun-lib dalam kaitan
>   > dengan ibu yang membunuh anaknya itu tidak dalam
>   > kaitan dengan membenturkan 2 hal tsb, tapi untuk lebih
>   > memahami kedua hal tsb.  Pemahaman tiap orang akan
>   > berlainan tentunya. Apakah memang seperti yang pernah
>   > dilempar mas Qis bahwa kedua istilah itu adalah
>   > pembagian dari ilmuwan sosial untuk lebih
>   > menyederhanakan masalah ketika orang-orang beragama
>   > dengan cara yang berlainan? Dibalik hiruk pikuk
>   > pro-kontra di milis tentang fun-lib ini, siapa tahu
>   > ada benang merah yang kita tahu dimana letak tidak
>   > samanya itu, itu sebabnya saya pernah melempar
>   > pertanyaan, apakah perbedaannya itu di ritual
>   > ibadahnya? Mungkin bukan definisinya tapi
>   > ciri-cirinya.
>   >
>   > Sebentar pak Wida, dari kalimat-kalimat pak Wida di
>   > ujung tulisannya apakah pak Wida memahami tulisan
>   > wartawan WI dalam wawancaranya dengan pak Jalal itu
>   > adalah ciri-ciri gangguan jiwa itu adalah ciri-ciri
>   > fundamentalis?
>   >
>   > Saya memahaminya tidak seperti itu, ada wartawan yang
>   > bernama A. Setiawan mewawancarai pak Jalal tentang
>   > kasus ibu itu. Pak Jalal bukan psikolog yang memeriksa
>   > ibu itu karena ibu itu hanya sholat dan membaca Al
>   > Quran saja, hanya bisa ditemui suami dan satu kali
>   > pertemuan Aa Gym dengan istrinya. Lalu pak Jalal
>   > menduga ibu itu punya gangguan kejiwaan, hal ini bisa
>   > ditelusuri dengan wawancara langsung ke sipelaku dan
>   > orang-orang terdekatnya misalnya keluarganya, anggota
>   > pengajiannya, dll mengenai ibu itu, apakah
>   > memperlihatkan gejala-gejala gangguan kejiwaan yang
>   > diuraikan pak Jalal. Pak Jalal juga menjelaskan
>   > penelitian psikolog-psikolog (bukan 1 psikolog)
>   > tentang ga

Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-18 Terurut Topik Ari Condro
huahahahaha ... mas dwi nyindir terus nih :D  kok bukan pak hmna ajah yg 
ditawarin :p


salam,
Ari Condro

  - Original Message - 
  From: Dwi W. Soegardi 



  wah om Radityo bisa tuh gabung ama indonebia,
  rupanya senasib seperjuangan :-)

  On 8/17/06, Radityo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Ane terus terang dapat funding dari saudagar di Arab Saudi...
  > demi menegakkan Syariat Islam di Indonesia
  >
  > >
  > > - Original Message -
  > > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
  > > To: 
  > > Sent: Wednesday, August 16, 2006 8:33 AM
  > > Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM
  > >
  > >
  > >
  > > >
  > > > Jano ko usul =
  > > >
  > > > Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
  > > Kejiwaan".
  > > > Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria
  > mendapat
  > > dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
  > > > Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya
  > diskusinya lebih
  > > asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM
  > tersebut
  > > menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah
  > pengertian diskusi
  > > di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
  > > >
  > > > gitu dulu ya.
  > > >
  > > > wassalam.


   


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-18 Terurut Topik jano ko
Teka - teki untuk Mas Dwi dan Ndorotuan Radityo, harap dijawab dengan penuh 
kejantanan ,
   
  Bolehkah penerapan Syariat Islam di Indonesia dengan dasar hukum Hak Asasi 
Manusia article 18 ?
   
  Monggo dijawab segera.
   
  wassalam
   
   
   
  

"Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  wah om Radityo bisa tuh gabung ama indonebia,
rupanya senasib seperjuangan :-)

On 8/17/06, Radityo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ane terus terang dapat funding dari saudagar di Arab Saudi...
> demi menegakkan Syariat Islam di Indonesia
>
> >
> > - Original Message -
> > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Wednesday, August 16, 2006 8:33 AM
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM
> >
> >
> >
> > >
> > > Jano ko usul =
> > >
> > > Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
> > Kejiwaan".
> > > Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria
> mendapat
> > dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
> > > Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya
> diskusinya lebih
> > asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM
> tersebut
> > menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah
> pengertian diskusi
> > di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
> > >
> > > gitu dulu ya.
> > >
> > > wassalam.


 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-17 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
wah om Radityo bisa tuh gabung ama indonebia,
rupanya senasib seperjuangan :-)


On 8/17/06, Radityo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ane terus terang dapat funding dari saudagar di Arab Saudi...
> demi menegakkan Syariat Islam di Indonesia
>
> >
> > - Original Message -
> > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Wednesday, August 16, 2006 8:33 AM
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM
> >
> >
> >
> > >
> > >   Jano ko  usul =
> > >
> > >   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
> > Kejiwaan".
> > >   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria
> mendapat
> > dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
> > >   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya
> diskusinya lebih
> > asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM
> tersebut
> > menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah
> pengertian diskusi
> > di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
> > >
> > >   gitu dulu ya.
> > >
> > >   wassalam.


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-17 Terurut Topik noteokrasi
Jano ko usul =

Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria 
mendapat dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM 
induknya. 
...

Lik Jan,
Saya mau tunjuk jari ah karena kebetulan saya didanai oleh sebuah LSM 
bernama *KLH yang telah sekian lama mencoba untuk meneror Israel tapi 
nggak juga bisa berhasil. Emangnya bener tuh ada rombongan Indonesia 
yang gosong di Libanon sana? Nggak apa-apa, toh mereka sudah 
mendapatkan kaplingan surga dengan bidadari yang siap menunggu di 
son noooh (sambil tunjuk jari ke arah plafond). Masalahnya adalah 
tak satupun LSM di Indonesia yang bener-bener sudah mencapai 
tahapan 'S' (Swadaya). Semua LSM Indonesia (100%) adalah lembaga tadah 
hujan (hanya bergerak kalau ada hujan dana dari donor). Tanpa hujan ya 
hanya LMD saja (Lembaga Menunggu Donor). Jadi doa para pegiat LSM ini 
sebelum berdoa akan mengatakan begini:

"Mari kita berdoa sesuai dengan donor masing-masing..."

Salam Lik,
Noteo

*Komando Lasykar Hizbullah







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-17 Terurut Topik jano ko
  Ada seseorang yang protes :
  Yang dapat dana funding asing buat milisan itu sepertinya anda  , ente
kan pake Yahoo :-P
  
  
  
  Jano ko menanggapi :
  
  Ach engga juga,  artikel and karya tulis ogut yang tiap hari ogut  kirim itu 
kalau dikomersilkan nilainya tidak terhingga.jadi  kayaknya malah kebalik 
dech...kayaknya malah ogut yang mendandani  'enteCS'.:)
  
  wassalam
  
  
  

He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
   
  Yang dapat dana funding asing buat milisan itu sepertinya anda  , ente
  kan pake Yahoo :-P
  
  - Original Message -
  From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Wednesday, August 16, 2006 8:33 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM
  
  >
  >   Jano ko  usul =
  >
  >   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
  Kejiwaan".
  >   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria mendapat
  dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
  >   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya diskusinya lebih
  asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM tersebut
  menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah pengertian diskusi
  di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
  >
  >   gitu dulu ya.
  >
  >   wassalam.
  >
  
  
  


 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-17 Terurut Topik jano ko
rahnya dan mema'afkan 
(kesalahan) orang.  Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 

  Surat   Ali ‘Imran :
  148. Karena itu Allah memberikan kepada  mereka pahala di dunia[236] dan 
pahala yang baik di  akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat 
kebaikan.

  
  Demikian Mas, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari Firman-firman Allah 
SWT yang sangat indah tersebut.
  
  wassalam
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
 
  - Original Message - 
  From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Wednesday, August 16, 2006 3:33 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM
  
  > Ada berita berbunyi =
  >   Gaya anda memang cocok untuk LSM pemula.. Tulisan anda
  > di Bcc ke donatur mana yaa... Dari LSM apa sich neng..
  > Senior anda siapa sech.. Perlu mentor kamu lagi
  > tuch..
  >
  >   --
  >
  >   Jano ko  usul =
  >
  >   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
  Kejiwaan".
  >   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria mendapat
  dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
  >   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya diskusinya lebih
  asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM tersebut
  menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah pengertian diskusi
  di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
  >
  
  Mas Jan,
  jangan suka Ria ah...nggak baik lho...
  kata Nabi amalan dg Ria itu hangus tak berbekas...
  ;-))
  
  Salam
  Ary
  PS. Sorry buat semua ...kalo dianggap nge-junk...
  ;-))
  
  
  


 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-17 Terurut Topik Radityo
Ane terus terang dapat funding dari saudagar di Arab Saudi...
demi menegakkan Syariat Islam di Indonesia

> 
> - Original Message -
> From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, August 16, 2006 8:33 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM
> 
> 
> 
> >
> >   Jano ko  usul =
> >
> >   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
> Kejiwaan".
> >   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria 
mendapat
> dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
> >   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya 
diskusinya lebih
> asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM 
tersebut
> menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah 
pengertian diskusi
> di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
> >
> >   gitu dulu ya.
> >
> >   wassalam.
> >
>







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-16 Terurut Topik He-Man

Yang dapat dana funding asing buat milisan itu sepertinya anda  , ente
kan pake Yahoo :-P

- Original Message -
From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, August 16, 2006 8:33 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM



>
>   Jano ko  usul =
>
>   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
Kejiwaan".
>   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria mendapat
dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
>   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya diskusinya lebih
asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM tersebut
menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah pengertian diskusi
di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
>
>   gitu dulu ya.
>
>   wassalam.
>




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-16 Terurut Topik jano ko
entakutinya atau begitu memujanya? Tidak semua yang berada di
  > dalam orang atau kelompok yang diberi label Fundies itu buruk. Sebagaimana
  > halnya yang di Liberalis. Bencilah sikapnya atau pendapatnya, tetapi
  > jangan labelnya yang dilekatkan oleh "orang lain" kepada mereka. Supaya
  > kita bisa lebih jernih dan tidak memandang hanya kulitnya saja lalu
  > bersikap apriori. Diskursus Islam masih berjalan. Saya mengharapkan muara
  > pertemuan antara Fundamentalis dan Liberalis. Antara ortodoksi dan
  > pembaharuan. Antara Asholah (keaslian) dan Hayawiyah (dinamisasi). Antara
  > Barat dan Timur.
  >
  > Salam,
  >
  >
  >
  > "A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]>
  > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > 08/16/2006 08:29 AM
  > Please respond to
  > wanita-muslimah@yahoogroups.com
  >
  >
  > To
  > wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > cc
  > Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  > Subject
  > [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan
  >
  >
  >
  >
  >
  >
  > Pak Wida,
  > Menurut mba Mia ada buku yang berjudul Saya seorang
  > fundamentalis dengan tanda tanya, mungkin ada
  > teman-teman lainnya di 2 milis ini yang tahu tentang
  > buku ini. Dan sebenarnya mungkin kita tidak sampai
  > sejauh itu untuk sampai ke definisi.  Pak Jano sudah
  > posting dengan gaya khasnya, ambil sana sini dengan
  > keyword tertentu, mungkin akan lebih baik jika pak
  > Jano posting satu tulisan dengan keterangan sumber
  > tulisannya itu dan akan lebih baik jika menuliskan
  > pendapat pribadinya, pemahaman pribadinya tentang
  > fun-lib ini.
  >
  > Pak Wida, saya mengangkat topik fun-lib dalam kaitan
  > dengan ibu yang membunuh anaknya itu tidak dalam
  > kaitan dengan membenturkan 2 hal tsb, tapi untuk lebih
  > memahami kedua hal tsb.  Pemahaman tiap orang akan
  > berlainan tentunya. Apakah memang seperti yang pernah
  > dilempar mas Qis bahwa kedua istilah itu adalah
  > pembagian dari ilmuwan sosial untuk lebih
  > menyederhanakan masalah ketika orang-orang beragama
  > dengan cara yang berlainan? Dibalik hiruk pikuk
  > pro-kontra di milis tentang fun-lib ini, siapa tahu
  > ada benang merah yang kita tahu dimana letak tidak
  > samanya itu, itu sebabnya saya pernah melempar
  > pertanyaan, apakah perbedaannya itu di ritual
  > ibadahnya? Mungkin bukan definisinya tapi
  > ciri-cirinya.
  >
  > Sebentar pak Wida, dari kalimat-kalimat pak Wida di
  > ujung tulisannya apakah pak Wida memahami tulisan
  > wartawan WI dalam wawancaranya dengan pak Jalal itu
  > adalah ciri-ciri gangguan jiwa itu adalah ciri-ciri
  > fundamentalis?
  >
  > Saya memahaminya tidak seperti itu, ada wartawan yang
  > bernama A. Setiawan mewawancarai pak Jalal tentang
  > kasus ibu itu. Pak Jalal bukan psikolog yang memeriksa
  > ibu itu karena ibu itu hanya sholat dan membaca Al
  > Quran saja, hanya bisa ditemui suami dan satu kali
  > pertemuan Aa Gym dengan istrinya. Lalu pak Jalal
  > menduga ibu itu punya gangguan kejiwaan, hal ini bisa
  > ditelusuri dengan wawancara langsung ke sipelaku dan
  > orang-orang terdekatnya misalnya keluarganya, anggota
  > pengajiannya, dll mengenai ibu itu, apakah
  > memperlihatkan gejala-gejala gangguan kejiwaan yang
  > diuraikan pak Jalal. Pak Jalal juga menjelaskan
  > penelitian psikolog-psikolog (bukan 1 psikolog)
  > tentang gangguan kejiwaan ini dikaitkan dengan CARA
  > BERAGAMA fun-lib. Saya sudah memberikan nomor tabloid
  > itu sehingga bisa dicek, lalu pernah juga mengharapkan
  > ada yang bisa cek ricek ke pak Jalal (tabayyun), siapa
  > tahu wartawannya salah mengerti. Jadi pak Wida,
  > tulisan tsb bukan menjelaskan ciri-ciri isfun itu
  > adalah orang-orang dengan gejala-gejala kejiwaan
  > seperti itu. Tapi pak Jalal menjelaskan gejala-gejala
  > gangguan jiwa saat menjelaskan tindakan ibu solehah
  > itu, lalu ada penelitian tentang fun-lib itu dan
  > gangguan kejiwaan.
  >
  > Awalnya saya bertanya beda fun-lib itu di ibadah
  > ritualnya? Lalu pak Kartono juga menjelaskan tulisan
  > saya yang mempertanyakan mengapa ketekunan beragama
  > itu kok tidak membuat seseorang seperti ibu itu
  > menjadi lebih baik padahal pak Wida juga memberi label
  > ibu itu seorang yang cerdas dan religius.  Kemudian
  > mas Alfri menjelaskan tentang salah satu ciri
  > fundamentalis itu seperti ini SEPERTI PERNAH SAYA
  > PUBLISH DI MILIS WM: ARE YOU A FUNDAMENTALIST? DALAM
  > TULISAN TSB, YG SAYA BS TANGKAP ADALAH BAHWA: WHEN
  > DOES RELIGIOUS DEVOTION CROSS THE LINE AND BECOME
  > FUNDAMENTALISM?  THIS QUESTION HAS A SIMPLE ANSWER: IF
  > YOU ARE CERTAIN THAT YOUR BELIEF SYSTEM IS THE ONLY
  > TRUTH AND YOU DECIDE THAT YOU MUST MAKE ME BELIEVE THE
  &g

Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-15 Terurut Topik Donnie
Lha ini gejala umum, orang yang gak mau dilabeli tapi mau melabeli.
Tidak mau ada kelompok yang dilabeli fundamentalis, tetapi, melabeli
orang dengan liberal.

Yang lebih parah melabelinya dengan serampangan.  LSM diidentikan
dengan organisasi yang menerima funding dari barat dan meneriakkan
liberalisme.  Padahal LSM itu sesuai dengan kepanjangannya ya Lembaga
Swadaya Masyarakat.  Termasuk pesantren, termasuk (seharusnya) partai
politik, termasuk jemaah-jemaah tertentu yang perlu dipertanyakan juga
dapat dananya dari mana? (saya menyebutkan ini bukan karena
islamphobia, tapi menunjukkan bahwa organisasi2 berbasis keagamaan
-tidak terlepas yang berbasis keIslaman, juga merupakan LSM dan juga
mendapat bantuan asing) apakah kalau dananya dari arab (sebagai versus
funding dari barat) kemudian itu menjadikannya dana dari surga yang
tidak membawa kepentingan tertentu?


Tapi saya setuju usulan mas DWS.  Excellent moderator

regards,
Donnie


On 8/16/06, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> - Original Message -
> From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, August 16, 2006 3:33 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM
>
>
> > Ada berita berbunyi =
> >   Gaya anda memang cocok untuk LSM pemula.. Tulisan anda
> > di Bcc ke donatur mana yaa... Dari LSM apa sich neng..
> > Senior anda siapa sech.. Perlu mentor kamu lagi
> > tuch..
> >
> >   ---
> >
> >   Jano ko  usul =
> >
> >   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
> Kejiwaan".
> >   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria mendapat
> dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
> >   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya diskusinya lebih
> asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM tersebut
> menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah pengertian diskusi
> di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
> >
>
>
> Mas Jan,
> jangan suka Ria ah...nggak baik lho...
> kata Nabi amalan dg Ria itu hangus tak berbekas...
> ;-))
>
>
> Salam
> Ary
> PS. Sorry buat semua ...kalo dianggap nge-junk...
> ;-))
>
>
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-15 Terurut Topik Donnie
tilah itu pertama kali populer di Barat untuk
> menamakan tindakan keagamaan tertentu. Sekalipun latar belakang sejarahnya
> diambil dari sejarah Kristiani, tetapi kata Fundamentalis ini kemudian
> lebih banyak dilekatkan kepada kelompok tertentu dalam umat Islam. Cara
> beragama tertentu dalam umat Islam. Kata ini kemudian menjadi berkesan
> negatif dan banyak dipakai dalam isu-isu politis keagamaan dari pihak
> Barat dalam benturannya dengan dunia Islam. Kata Fundamentalis ini
> kemudian bisa seperti karet yang bisa ditarik-tarik definisinya lalu
> dilekatkan pada kelompok tertentu yang berseberangan dengan Barat. Apakah
> saya akan setuju dengan definisi Fundamentalis dari Barat itu? Seperti
> definisi yang diberikan mas Alfri? Meyakini kebenaran adalah hak setiap
> orang. Membela apa yang diyakininya dari intervensi luar juga adalah hak
> setiap orang. Tetapi memaksakan keyakinan atau kemauannya kepada orang
> lain itu adalah tidak benar. Rasanya kita tidak perlu menggunakan kata
> Fundamentalis untuk mengatakan pemaksaan itu tidak benar. Islam juga tidak
> membolehkan. Jadi istilah Fundamentalis ini adalah istilah baru yang
> dimunculkan untuk mengidentifikasi cara beragama tertentu yang dulu dalam
> Islam mungkin dikenal dengan berlebih-lebihan dalam beragama, tidak boleh,
> tidak baik atau ekstreem. Ataukah kita hendak menggunakan definisi
> Fundamentalis yang ditetapkan dari Barat? Yang terkadang mengatakan
> ulama-ulama Islam yang baik sebagai Fundies? Saya lebih suka untuk
> menteliti terlebih dahulu pelebelan Fundamentalis itu atas diri seseorang
> atau kelompok tertentu. Apakah seseorang / kelompok itu melakukan
> kesalahan dalam beragama (ekstreem)? Atau memang hanya label politis yang
> dilekatkan hanya karena berseberangan kepentingan? Saya tidak serta merta
> membenarkan labeling itu, atau saya tidak peduli dengan labeling itu
> karena yang penting bagi saya adalah sikap beragama sesuai dengan tuntunan
> Islam. Kalau berlebih-lebihan dan ekstreem macam Imam Samudra itu, ya dia
> itu ekstreem. Mau dilabelin Fundamentalis, ya silahkan... Tapi bagi saya
> itu tidak penting. Makanya saya mungkin suatu saat akan dilabelin Fundies
> kadang Liberal kadang yang lain... Saya tidak ingin terperangkap dengan
> pendefinisian orang lain. Selama saya tidak berlebih-lebihan dalam
> beragama.
>
> Secara global, saya pernah menduga bahwa istilah Fundamentalis dimunculkan
> untuk memberikan label bagi umat Islam yang diramalkan oleh Huntington
> akan mengalami "Perbenturan Peradaban" (Class of Civilization) dengan
> Barat. Kelompok yang tidak sejalan dengan kebudayaan Barat. Kelompok yang
> masih kuat menjaga jati dirinya sebagai peradaban Islam yang dibangun di
> atas Syariat Islam. Kelompok inilah yang lalu diberi nama Fundamentalis
> oleh Barat dan dicitrakan negatif. Karena definisinya bisa kemana-mana.
> Mulai dari Amrozi sampai ustadz HMNA. Kemudian Barat memunculkan lagi
> "antitesis" dari Fundamentalis, yaitu Liberalis, Islam Liberalis. Saya
> tidak tahu kenapa memakai istilah Liberalis? Pembebasan dari apa?
> Kungkungan pemahaman lama? Sehingga saya sering mengira bahwa eksistensi
> Fundamentalis itu akan sama umurnya dengan Liberalis. Yang satu dipandang
> sangat ketat dan ortodoks. Yang satunya dipandang bebas yang kebablasan
> dan cenderung menolak yang berbau lama (ortodoks). Sekali lagi saya tidak
> memandang labelnya. Saya melihat apa isinya. Semangat pembaharuannya saya
> pandang baik. Tetapi beberapa hal yang menurut saya kebablasan saya tidak
> bisa setuju.
>
> Akhirnya, istilah Fundamentalis dan Liberalis itu sebenarnya adalah
> buatan, istilah baru yang tidak datang dari umat Islam sendiri. Kenapa
> kita harus terpaku dengan istilah yang dibuatkan oleh orang lain dan
> begitu mentakutinya atau begitu memujanya? Tidak semua yang berada di
> dalam orang atau kelompok yang diberi label Fundies itu buruk. Sebagaimana
> halnya yang di Liberalis. Bencilah sikapnya atau pendapatnya, tetapi
> jangan labelnya yang dilekatkan oleh "orang lain" kepada mereka. Supaya
> kita bisa lebih jernih dan tidak memandang hanya kulitnya saja lalu
> bersikap apriori. Diskursus Islam masih berjalan. Saya mengharapkan muara
> pertemuan antara Fundamentalis dan Liberalis. Antara ortodoksi dan
> pembaharuan. Antara Asholah (keaslian) dan Hayawiyah (dinamisasi). Antara
> Barat dan Timur.
>
> Salam,
>
>
>
> "A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 08/16/2006 08:29 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
>
>
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan
>
>
>
>
>
>
> Pak Wida,
>

Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-15 Terurut Topik Wida . Kusuma
ama? Sehingga saya sering mengira bahwa eksistensi 
Fundamentalis itu akan sama umurnya dengan Liberalis. Yang satu dipandang 
sangat ketat dan ortodoks. Yang satunya dipandang bebas yang kebablasan 
dan cenderung menolak yang berbau lama (ortodoks). Sekali lagi saya tidak 
memandang labelnya. Saya melihat apa isinya. Semangat pembaharuannya saya 
pandang baik. Tetapi beberapa hal yang menurut saya kebablasan saya tidak 
bisa setuju.

Akhirnya, istilah Fundamentalis dan Liberalis itu sebenarnya adalah 
buatan, istilah baru yang tidak datang dari umat Islam sendiri. Kenapa 
kita harus terpaku dengan istilah yang dibuatkan oleh orang lain dan 
begitu mentakutinya atau begitu memujanya? Tidak semua yang berada di 
dalam orang atau kelompok yang diberi label Fundies itu buruk. Sebagaimana 
halnya yang di Liberalis. Bencilah sikapnya atau pendapatnya, tetapi 
jangan labelnya yang dilekatkan oleh "orang lain" kepada mereka. Supaya 
kita bisa lebih jernih dan tidak memandang hanya kulitnya saja lalu 
bersikap apriori. Diskursus Islam masih berjalan. Saya mengharapkan muara 
pertemuan antara Fundamentalis dan Liberalis. Antara ortodoksi dan 
pembaharuan. Antara Asholah (keaslian) dan Hayawiyah (dinamisasi). Antara 
Barat dan Timur.

Salam,



"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/16/2006 08:29 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc
Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject
[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan






Pak Wida,
Menurut mba Mia ada buku yang berjudul Saya seorang
fundamentalis dengan tanda tanya, mungkin ada
teman-teman lainnya di 2 milis ini yang tahu tentang
buku ini. Dan sebenarnya mungkin kita tidak sampai
sejauh itu untuk sampai ke definisi.  Pak Jano sudah
posting dengan gaya khasnya, ambil sana sini dengan
keyword tertentu, mungkin akan lebih baik jika pak
Jano posting satu tulisan dengan keterangan sumber
tulisannya itu dan akan lebih baik jika menuliskan
pendapat pribadinya, pemahaman pribadinya tentang
fun-lib ini.

Pak Wida, saya mengangkat topik fun-lib dalam kaitan
dengan ibu yang membunuh anaknya itu tidak dalam
kaitan dengan membenturkan 2 hal tsb, tapi untuk lebih
memahami kedua hal tsb.  Pemahaman tiap orang akan
berlainan tentunya. Apakah memang seperti yang pernah
dilempar mas Qis bahwa kedua istilah itu adalah
pembagian dari ilmuwan sosial untuk lebih
menyederhanakan masalah ketika orang-orang beragama
dengan cara yang berlainan? Dibalik hiruk pikuk
pro-kontra di milis tentang fun-lib ini, siapa tahu
ada benang merah yang kita tahu dimana letak tidak
samanya itu, itu sebabnya saya pernah melempar
pertanyaan, apakah perbedaannya itu di ritual
ibadahnya? Mungkin bukan definisinya tapi
ciri-cirinya.

Sebentar pak Wida, dari kalimat-kalimat pak Wida di
ujung tulisannya apakah pak Wida memahami tulisan
wartawan WI dalam wawancaranya dengan pak Jalal itu
adalah ciri-ciri gangguan jiwa itu adalah ciri-ciri
fundamentalis?

Saya memahaminya tidak seperti itu, ada wartawan yang
bernama A. Setiawan mewawancarai pak Jalal tentang
kasus ibu itu. Pak Jalal bukan psikolog yang memeriksa
ibu itu karena ibu itu hanya sholat dan membaca Al
Quran saja, hanya bisa ditemui suami dan satu kali
pertemuan Aa Gym dengan istrinya. Lalu pak Jalal
menduga ibu itu punya gangguan kejiwaan, hal ini bisa
ditelusuri dengan wawancara langsung ke sipelaku dan
orang-orang terdekatnya misalnya keluarganya, anggota
pengajiannya, dll mengenai ibu itu, apakah
memperlihatkan gejala-gejala gangguan kejiwaan yang
diuraikan pak Jalal. Pak Jalal juga menjelaskan
penelitian psikolog-psikolog (bukan 1 psikolog)
tentang gangguan kejiwaan ini dikaitkan dengan CARA
BERAGAMA fun-lib. Saya sudah memberikan nomor tabloid
itu sehingga bisa dicek, lalu pernah juga mengharapkan
ada yang bisa cek ricek ke pak Jalal (tabayyun), siapa
tahu wartawannya salah mengerti. Jadi pak Wida,
tulisan tsb bukan menjelaskan ciri-ciri isfun itu
adalah orang-orang dengan gejala-gejala kejiwaan
seperti itu. Tapi pak Jalal menjelaskan gejala-gejala
gangguan jiwa saat menjelaskan tindakan ibu solehah
itu, lalu ada penelitian tentang fun-lib itu dan
gangguan kejiwaan. 

Awalnya saya bertanya beda fun-lib itu di ibadah
ritualnya? Lalu pak Kartono juga menjelaskan tulisan
saya yang mempertanyakan mengapa ketekunan beragama
itu kok tidak membuat seseorang seperti ibu itu
menjadi lebih baik padahal pak Wida juga memberi label
ibu itu seorang yang cerdas dan religius.  Kemudian
mas Alfri menjelaskan tentang salah satu ciri
fundamentalis itu seperti ini SEPERTI PERNAH SAYA
PUBLISH DI MILIS WM: ARE YOU A FUNDAMENTALIST? DALAM
TULISAN TSB, YG SAYA BS TANGKAP ADALAH BAHWA: WHEN
DOES RELIGIOUS DEVOTION CROSS THE LINE AND BECOME
FUNDAMENTALISM?  THIS QUESTION HAS A SIMPLE ANSWER: IF
YOU ARE CERTAIN THAT YOUR BELIEF SYSTEM IS THE ONLY
TRUTH AND YOU DECIDE THAT YOU MUST MAKE ME BELIEVE THE
SAME TRUTH THAT YOU BELIEVE, THEN YOU ARE A
FUNDAMENTALIST. 

Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-15 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto

- Original Message - 
From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, August 16, 2006 3:33 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM


> Ada berita berbunyi =
>   Gaya anda memang cocok untuk LSM pemula.. Tulisan anda
> di Bcc ke donatur mana yaa... Dari LSM apa sich neng..
> Senior anda siapa sech.. Perlu mentor kamu lagi
> tuch..
>
>   ---
>
>   Jano ko  usul =
>
>   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan
Kejiwaan".
>   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria mendapat
dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
>   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya diskusinya lebih
asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM tersebut
menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah pengertian diskusi
di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
>


Mas Jan,
jangan suka Ria ah...nggak baik lho...
kata Nabi amalan dg Ria itu hangus tak berbekas...
;-))


Salam
Ary
PS. Sorry buat semua ...kalo dianggap nge-junk...
;-))



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-15 Terurut Topik jano ko
Jeng Aisha berkata =
  Bagi saya pribadi, ini salah satu tanggapan yang
mencerahkan, dan lebih cerah lagi ketika mba Mia
memperkenalkan istilah DIE HARD FUNDAMENTALIST dan
contoh-contohnya untuk fundamentalis Kristen dan
fundamentalis Islam di WM.
---
   
  Jano ko tanya sedikit aja =
   
  Sebelum saya berkomentar, ijinkan saya bertanya kepada jeng Aisha, apakah 
pendapat dari Mpok Mia yang berkaitan dengan 'Die hard Fundamentalist' itu 
merupakan pendapat yang benar mutlak atau relatif atau malah pendapat yang 
salah menurut Al Qur'an dan hadist ?, apakah jeng Aisha merupakan murid dari 
Mpok Mia dan menelan mentah-mentah pendapat Mpok Mia ? kira-kira menurut Jeng 
Aisha, tindakan Mpok Mia melabeli saudaranya itu merupakan tindakan yang 
terpuji atau sebaliknya ? Mpok Mia itu manusia biasa atau manusia yang telah 
mendapatkan pencerahan sehingga tidak mungkin melakukan kesalahan ?
   
  Monggo silahkan dijawab dulu pertanyaan saya, baru nanti saya berkomentar.
   
  
   
  Definisi fundamentalism 
   
  A usually religious movement or point of view characterized by a return to 
fundamental principles, by rigid adherence to those principles, and often by 
intolerance of other views and opposition to secularism.
   
  Fundamentalism An organized, militant Evangelical movement originating in the 
United States in the late 19th and early 20th century in opposition to 
Protestant Liberalism and secularism, insisting on the inerrancy of Scripture.
   
  --
   
  Saya cuplikkan sedikit sejarah dari fundamentalism
   
  Fundamentalism,
  is a term popularly used to describe strict adherence to Christian doctrines 
based on a literal interpretation of the Bible. This usage derives from a 
late-19th- and early-20th-century transdenominational Protestant movement that 
opposed the accommodation of Christian doctrine to modern scientific theory and 
philosophy
   
  
   
   
  Nah dari definisi diatas, yang namanya fundamentalism itu tidak ada kaitannya 
dengan Islam. Jadi insan-insan yang mengaitkan fundamentalism dengan Islam itu 
berarti tidak tahu sejarah timbulnya fundamentalisme, jadi insan-insan itu bisa 
disebut salah kaprah ora karu-karuan alias ngahwor, begitu.
   
  Pertanyaannya adalah, ayo ayo ayo...halo Mpok MiaMpok Mia pura-pura tidak 
tahu sejarah fundamentalisme atau kepiye ?
   
   
  Kalau source-nya jano-ko jelas source yang bisa dipertanggung dan diakui 
secara Internasioanl, bukan "asbun" atau "asmuni" atau "pendapat pribadi" yang 
tidak bisa dipertanggung jawabkan keilmihannya.
   
  :)
   
  Ini tidak saya tujukan kepada person tertentu, tapi saya tujukan kepada siapa 
saja yang melakukan misi2 yang tidak sehat.
  Jano ko hanya mau menghimbau aja, hentikan semua bentuk " pembunuhan karakter 
"  terhadap Islam yang kita cintai semua ataupun pembunuhan karakter terhadap 
saudara/ri sesama muslim mukmin.
   
  Ngono .
   
  wassalam
   
   
   
   
   
   
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mbak Aisha, panjang sekaliii. saya jadi bingung nih mau jawab 
dari 
mana. Biar saya cerna dulu yah! Ibarat makanan, ini makanan berat yang 
dicernanya agak lama. 8-)

Salam,

"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/16/2006 08:29 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com

To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc
Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject
[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

Pak Wida,
Menurut mba Mia ada buku yang berjudul Saya seorang
fundamentalis dengan tanda tanya, mungkin ada
teman-teman lainnya di 2 milis ini yang tahu tentang
buku ini. Dan sebenarnya mungkin kita tidak sampai
sejauh itu untuk sampai ke definisi. Pak Jano sudah
posting dengan gaya khasnya, ambil sana sini dengan
keyword tertentu, mungkin akan lebih baik jika pak
Jano posting satu tulisan dengan keterangan sumber
tulisannya itu dan akan lebih baik jika menuliskan
pendapat pribadinya, pemahaman pribadinya tentang
fun-lib ini.

Pak Wida, saya mengangkat topik fun-lib dalam kaitan
dengan ibu yang membunuh anaknya itu tidak dalam
kaitan dengan membenturkan 2 hal tsb, tapi untuk lebih
memahami kedua hal tsb. Pemahaman tiap orang akan
berlainan tentunya. Apakah memang seperti yang pernah
dilempar mas Qis bahwa kedua istilah itu adalah
pembagian dari ilmuwan sosial untuk lebih
menyederhanakan masalah ketika orang-orang beragama
dengan cara yang berlainan? Dibalik hiruk pikuk
pro-kontra di milis tentang fun-lib ini, siapa tahu
ada benang merah yang kita tahu dimana letak tidak
samanya itu, itu sebabnya saya pernah melempar
pertanyaan, apakah perbedaannya itu di ritual
ibadahnya? Mungkin bukan definisinya tapi
ciri-cirinya.

Sebentar pak Wida, dari kalimat-kalimat pak Wida di
ujung tulisannya apakah pak Wida memahami tulisan
wartawan WI dalam wawancaranya dengan pak Jalal itu
adalah ciri-ciri gangguan jiwa itu adalah ciri-cir

Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-15 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Di milis ini semua anggota berpartisipasi atas nama pribadi,
tidak ada keharusan mengenalkan diri,
malah moderator menganjurkan untuk tidak mengobral alamat, dan nomer telpon
demi keamanan dan kenyamanan berdiskusi.
Bahkan beberapa orang menggunakan nama samaran seperti noteokrasi dan jano ko.

Demikian, usul DITOLAK.

salam,
DWS
=moderator

On 8/15/06, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Jano ko  usul =
>
>   Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan Kejiwaan".
>   Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria mendapat 
> dana dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
>   Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya diskusinya lebih 
> asyik dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM tersebut 
> menyimpang dari LSM induknya, sehingga bila terjadi salah pengertian diskusi 
> di WM, maka bisa di kros cek ke LSM induknya.
>
>   gitu dulu ya.
>
>   wassalam.
>


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-15 Terurut Topik Wida . Kusuma
Mbak Aisha, panjang sekaliii. saya jadi bingung nih mau jawab dari 
mana. Biar saya cerna dulu yah! Ibarat makanan, ini makanan berat yang 
dicernanya agak lama. 8-)

Salam,



"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/16/2006 08:29 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc
Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject
[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan






Pak Wida,
Menurut mba Mia ada buku yang berjudul Saya seorang
fundamentalis dengan tanda tanya, mungkin ada
teman-teman lainnya di 2 milis ini yang tahu tentang
buku ini. Dan sebenarnya mungkin kita tidak sampai
sejauh itu untuk sampai ke definisi.  Pak Jano sudah
posting dengan gaya khasnya, ambil sana sini dengan
keyword tertentu, mungkin akan lebih baik jika pak
Jano posting satu tulisan dengan keterangan sumber
tulisannya itu dan akan lebih baik jika menuliskan
pendapat pribadinya, pemahaman pribadinya tentang
fun-lib ini.

Pak Wida, saya mengangkat topik fun-lib dalam kaitan
dengan ibu yang membunuh anaknya itu tidak dalam
kaitan dengan membenturkan 2 hal tsb, tapi untuk lebih
memahami kedua hal tsb.  Pemahaman tiap orang akan
berlainan tentunya. Apakah memang seperti yang pernah
dilempar mas Qis bahwa kedua istilah itu adalah
pembagian dari ilmuwan sosial untuk lebih
menyederhanakan masalah ketika orang-orang beragama
dengan cara yang berlainan? Dibalik hiruk pikuk
pro-kontra di milis tentang fun-lib ini, siapa tahu
ada benang merah yang kita tahu dimana letak tidak
samanya itu, itu sebabnya saya pernah melempar
pertanyaan, apakah perbedaannya itu di ritual
ibadahnya? Mungkin bukan definisinya tapi
ciri-cirinya.

Sebentar pak Wida, dari kalimat-kalimat pak Wida di
ujung tulisannya apakah pak Wida memahami tulisan
wartawan WI dalam wawancaranya dengan pak Jalal itu
adalah ciri-ciri gangguan jiwa itu adalah ciri-ciri
fundamentalis?

Saya memahaminya tidak seperti itu, ada wartawan yang
bernama A. Setiawan mewawancarai pak Jalal tentang
kasus ibu itu. Pak Jalal bukan psikolog yang memeriksa
ibu itu karena ibu itu hanya sholat dan membaca Al
Quran saja, hanya bisa ditemui suami dan satu kali
pertemuan Aa Gym dengan istrinya. Lalu pak Jalal
menduga ibu itu punya gangguan kejiwaan, hal ini bisa
ditelusuri dengan wawancara langsung ke sipelaku dan
orang-orang terdekatnya misalnya keluarganya, anggota
pengajiannya, dll mengenai ibu itu, apakah
memperlihatkan gejala-gejala gangguan kejiwaan yang
diuraikan pak Jalal. Pak Jalal juga menjelaskan
penelitian psikolog-psikolog (bukan 1 psikolog)
tentang gangguan kejiwaan ini dikaitkan dengan CARA
BERAGAMA fun-lib. Saya sudah memberikan nomor tabloid
itu sehingga bisa dicek, lalu pernah juga mengharapkan
ada yang bisa cek ricek ke pak Jalal (tabayyun), siapa
tahu wartawannya salah mengerti. Jadi pak Wida,
tulisan tsb bukan menjelaskan ciri-ciri isfun itu
adalah orang-orang dengan gejala-gejala kejiwaan
seperti itu. Tapi pak Jalal menjelaskan gejala-gejala
gangguan jiwa saat menjelaskan tindakan ibu solehah
itu, lalu ada penelitian tentang fun-lib itu dan
gangguan kejiwaan. 

Awalnya saya bertanya beda fun-lib itu di ibadah
ritualnya? Lalu pak Kartono juga menjelaskan tulisan
saya yang mempertanyakan mengapa ketekunan beragama
itu kok tidak membuat seseorang seperti ibu itu
menjadi lebih baik padahal pak Wida juga memberi label
ibu itu seorang yang cerdas dan religius.  Kemudian
mas Alfri menjelaskan tentang salah satu ciri
fundamentalis itu seperti ini SEPERTI PERNAH SAYA
PUBLISH DI MILIS WM: ARE YOU A FUNDAMENTALIST? DALAM
TULISAN TSB, YG SAYA BS TANGKAP ADALAH BAHWA: WHEN
DOES RELIGIOUS DEVOTION CROSS THE LINE AND BECOME
FUNDAMENTALISM?  THIS QUESTION HAS A SIMPLE ANSWER: IF
YOU ARE CERTAIN THAT YOUR BELIEF SYSTEM IS THE ONLY
TRUTH AND YOU DECIDE THAT YOU MUST MAKE ME BELIEVE THE
SAME TRUTH THAT YOU BELIEVE, THEN YOU ARE A
FUNDAMENTALIST. JADI AGAMA APAPUN ITU, KALAU SIFATNYA
MEMAKSA ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN ATAUPUN MEMPERCAYAI
SEPERTI YG DIPERCAYAINYA, MAKA ITU DISEBUT
FUNDAMENTALIS.

Bagi saya pribadi, ini salah satu tanggapan yang
mencerahkan, dan lebih cerah lagi ketika mba Mia
memperkenalkan istilah DIE HARD FUNDAMENTALIST dan
contoh-contohnya untuk fundamentalis Kristen dan
fundamentalis Islam di WM. Yang saya tangkap adalah
memang kedua orang tersebut dengan agama yang berbeda
sangat membenci orang atau kelompok lain yang tidak
sama dengan dirinya, lengkap dengan caci makinya misal
pak HMNA dengan mengkafirkan dan laknatullahnya, pak
Sato dengan kebenciannya terhadap Islam dan Nabi
Muhammad juga dengan kata-kata kasarnya. Jika mas
Alfri bicara tentang memaksa pihak lain, apakah kita
juga bisa mengambil kesimpulan bahwa die hard
fundamentalist itu (Kristen atau Islam) dicirikan juga
dengan kasar dan caci makinya? Dalam milis mungkin
sekedar pemilihan kata-kata, dalam kehidupan nyata
mungkin cari makian, hinaan, membunuh, membom atau
mungkin dengan menghalalkan darah orang yang tidak
sam

Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan - LSM

2006-08-15 Terurut Topik jano ko
Ada berita berbunyi =
  Gaya anda memang cocok untuk LSM pemula.. Tulisan anda
di Bcc ke donatur mana yaa... Dari LSM apa sich neng..
Senior anda siapa sech.. Perlu mentor kamu lagi
tuch..
   
  ---
   
  Jano ko  usul =
   
  Ini tidak ada kaitannya dengan diskusi yang berjudul "Gangguan Kejiwaan".
  Jano ko mau usul, seandainya ada anggota WM yang bermilisan Ria mendapat dana 
dari LSM mohon tunjuk jari dan memperkenalkan LSM induknya.
  Ini berkaitan dengan masalah etika berdiskusi, supaya diskusinya lebih asyik 
dan bisa dienjoy, gitu. Siapa tahu anggota anggota LSM tersebut menyimpang dari 
LSM induknya, sehingga bila terjadi salah pengertian diskusi di WM, maka bisa 
di kros cek ke LSM induknya.
   
  gitu dulu ya.
   
  wassalam.
   
   
  


"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Tampubolon,
Maaf, saya kok capek ya dengan pikiran-pikiran negatif
anda dan kesemrawutan pola pikir anda, yang LSM pemula
lah yang donatur lah yang membangun opini lah. Bagi
saya ini satu bentuk komunikasi di milis yang kecil
kemungkinan untuk membuat pencerahan karena anda tidak
memberikan argumen yang membuat satu kasus dalam topik
di milis jadi lebih jelas bagi siapapun.

Saya bukan orang LSM pemula atau lanjutan, email hanya
saya reply ke anda dan di cckan ke milis KS dan
bcc-nya ke milis WM, 2 milis yang sejak awal saya
posting kasus ibu pembunuh itu. Sebenarnya bisa 3
alamat sekaligus dengan tanda koma atau ; tapi macet,
jadi saya pisah-pisah.

Jika mau ngobrol dengan mematuhi etika dan logika yang
teratur, silahkan di milis. Sebab saya juga saat agak
santai menanggapi anggota-anggota lainnya di milis,
mereka jauh lebih enak ditanggapi karena punya pola
pikir yang lebih teratur dan pikirannya positif
walaupun tidak selalu sependapat. Bukan soal
sependapat atau tidak sependapat yang dipermasalahkan
dalam milis, tapi kualitas argumen masing-masing yang
runtut, fokus dan dengan cara yang santun, dan tentu
saja bisa mencerahkan siapapun.

Salam
Aisha
P.S
Maaf saya tidak menggunakan komputer kantor dan di
warnet lambat sekali, saya tidak membuka attachment
file yang size-nya besar seperti yang anda kirimkan
tentang sapi itu, di milis saja.
--
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hayyo ngaku... Siapa yang inkonsisten.. Anda bertanya
atau membangun opini dengan membuat pertanyaan yang
mengarahkan pikiran orang.. Hayyo ngaklu... Siapa yang
tidak mampu menggiring pikiran orang..

Eeee. Koq berani bicara soal adab komunikasi Islam
sech.. Kompeten ga.. Awas bisa jadi indikator tuch..

Gaya anda memang cocok untuk LSM pemula.. Tulisan anda
di Bcc ke donatur mana yaa... Dari LSM apa sich neng..
Senior anda siapa sech.. Perlu mentor kamu lagi
tuch..
--
From: A. Yasmina
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 15, 2006 7:28 AM
To: Tampubolon, Mohammad-Riyadi
Cc: Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: RE: Gangguan Kejiwaan

OK pak Tampubolon,
Saya sudahi saja obrolan tentang sakit jiwa ini karena
anda tidak mau
dan tidak mampu untuk ngobrol di milis dengan
argumentasi anda itu,



__ 
The World Cup Is Now On Your Favorite Front Page 
http://www.yahoo.com.sg


 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-15 Terurut Topik A. Yasmina
Pak Wida,
Menurut mba Mia ada buku yang berjudul Saya seorang
fundamentalis dengan tanda tanya, mungkin ada
teman-teman lainnya di 2 milis ini yang tahu tentang
buku ini. Dan sebenarnya mungkin kita tidak sampai
sejauh itu untuk sampai ke definisi.  Pak Jano sudah
posting dengan gaya khasnya, ambil sana sini dengan
keyword tertentu, mungkin akan lebih baik jika pak
Jano posting satu tulisan dengan keterangan sumber
tulisannya itu dan akan lebih baik jika menuliskan
pendapat pribadinya, pemahaman pribadinya tentang
fun-lib ini.

Pak Wida, saya mengangkat topik fun-lib dalam kaitan
dengan ibu yang membunuh anaknya itu tidak dalam
kaitan dengan membenturkan 2 hal tsb, tapi untuk lebih
memahami kedua hal tsb.  Pemahaman tiap orang akan
berlainan tentunya. Apakah memang seperti yang pernah
dilempar mas Qis bahwa kedua istilah itu adalah
pembagian dari ilmuwan sosial untuk lebih
menyederhanakan masalah ketika orang-orang beragama
dengan cara yang berlainan? Dibalik hiruk pikuk
pro-kontra di milis tentang fun-lib ini, siapa tahu
ada benang merah yang kita tahu dimana letak tidak
samanya itu, itu sebabnya saya pernah melempar
pertanyaan, apakah perbedaannya itu di ritual
ibadahnya? Mungkin bukan definisinya tapi
ciri-cirinya.

Sebentar pak Wida, dari kalimat-kalimat pak Wida di
ujung tulisannya apakah pak Wida memahami tulisan
wartawan WI dalam wawancaranya dengan pak Jalal itu
adalah ciri-ciri gangguan jiwa itu adalah ciri-ciri
fundamentalis?

Saya memahaminya tidak seperti itu, ada wartawan yang
bernama A. Setiawan mewawancarai pak Jalal tentang
kasus ibu itu. Pak Jalal bukan psikolog yang memeriksa
ibu itu karena ibu itu hanya sholat dan membaca Al
Quran saja, hanya bisa ditemui suami dan satu kali
pertemuan Aa Gym dengan istrinya. Lalu pak Jalal
menduga ibu itu punya gangguan kejiwaan, hal ini bisa
ditelusuri dengan wawancara langsung ke sipelaku dan
orang-orang terdekatnya misalnya keluarganya, anggota
pengajiannya, dll mengenai ibu itu, apakah
memperlihatkan gejala-gejala gangguan kejiwaan yang
diuraikan pak Jalal. Pak Jalal juga menjelaskan
penelitian psikolog-psikolog (bukan 1 psikolog)
tentang gangguan kejiwaan ini dikaitkan dengan CARA
BERAGAMA fun-lib. Saya sudah memberikan nomor tabloid
itu sehingga bisa dicek, lalu pernah juga mengharapkan
ada yang bisa cek ricek ke pak Jalal (tabayyun), siapa
tahu wartawannya salah mengerti. Jadi pak Wida,
tulisan tsb bukan menjelaskan ciri-ciri isfun itu
adalah orang-orang dengan gejala-gejala kejiwaan
seperti itu. Tapi pak Jalal menjelaskan gejala-gejala
gangguan jiwa saat menjelaskan tindakan ibu solehah
itu, lalu ada penelitian tentang fun-lib itu dan
gangguan kejiwaan. 

Awalnya saya bertanya beda fun-lib itu di ibadah
ritualnya? Lalu pak Kartono juga menjelaskan tulisan
saya yang mempertanyakan mengapa ketekunan beragama
itu kok tidak membuat seseorang seperti ibu itu
menjadi lebih baik padahal pak Wida juga memberi label
ibu itu seorang yang cerdas dan religius.  Kemudian
mas Alfri menjelaskan tentang salah satu ciri
fundamentalis itu seperti ini SEPERTI PERNAH SAYA
PUBLISH DI MILIS WM: ARE YOU A FUNDAMENTALIST? DALAM
TULISAN TSB, YG SAYA BS TANGKAP ADALAH BAHWA: WHEN
DOES RELIGIOUS DEVOTION CROSS THE LINE AND BECOME
FUNDAMENTALISM?  THIS QUESTION HAS A SIMPLE ANSWER: IF
YOU ARE CERTAIN THAT YOUR BELIEF SYSTEM IS THE ONLY
TRUTH AND YOU DECIDE THAT YOU MUST MAKE ME BELIEVE THE
SAME TRUTH THAT YOU BELIEVE, THEN YOU ARE A
FUNDAMENTALIST. JADI AGAMA APAPUN ITU, KALAU SIFATNYA
MEMAKSA ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN ATAUPUN MEMPERCAYAI
SEPERTI YG DIPERCAYAINYA, MAKA ITU DISEBUT
FUNDAMENTALIS.

Bagi saya pribadi, ini salah satu tanggapan yang
mencerahkan, dan lebih cerah lagi ketika mba Mia
memperkenalkan istilah DIE HARD FUNDAMENTALIST dan
contoh-contohnya untuk fundamentalis Kristen dan
fundamentalis Islam di WM. Yang saya tangkap adalah
memang kedua orang tersebut dengan agama yang berbeda
sangat membenci orang atau kelompok lain yang tidak
sama dengan dirinya, lengkap dengan caci makinya misal
pak HMNA dengan mengkafirkan dan laknatullahnya, pak
Sato dengan kebenciannya terhadap Islam dan Nabi
Muhammad juga dengan kata-kata kasarnya. Jika mas
Alfri bicara tentang memaksa pihak lain, apakah kita
juga bisa mengambil kesimpulan bahwa die hard
fundamentalist itu (Kristen atau Islam) dicirikan juga
dengan kasar dan caci makinya? Dalam milis mungkin
sekedar pemilihan kata-kata, dalam kehidupan nyata
mungkin cari makian, hinaan, membunuh, membom atau
mungkin dengan menghalalkan darah orang yang tidak
sama dengan dirinya? Seperti itukah?

Lalu jika mba Mia mengangkat istilah CHANGE AGENT,
apakah jika ibu pembunuh itu jika memakai
gejala-gejala pak Jalal itu mengalami halusinasi dan
delusi dengan keyakinan tertentu yang tertanam dalam
pikirannya sehingga hanya dia yang bisa merubah segala
hal, termasuk jadi change agent dengan melakukan
pembunuhan ke anak-anaknya seperti yang diyakininya?
Apakah ini bisa dikaitkan dengan kadar pemaksaannya
terhadap keyakinannya, misalnya pak 

[wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan

2006-08-15 Terurut Topik A. Yasmina
Pak Tampubolon,
Maaf, saya kok capek ya dengan pikiran-pikiran negatif
anda dan kesemrawutan pola pikir anda, yang LSM pemula
lah yang donatur lah yang membangun opini lah. Bagi
saya ini satu bentuk komunikasi di milis yang kecil
kemungkinan untuk membuat pencerahan karena anda tidak
memberikan argumen yang membuat satu kasus dalam topik
di milis jadi lebih jelas bagi siapapun.

Saya bukan orang LSM pemula atau lanjutan, email hanya
saya reply ke anda dan di cckan ke milis KS dan
bcc-nya ke milis WM, 2 milis yang sejak awal saya
posting kasus ibu pembunuh itu. Sebenarnya bisa 3
alamat sekaligus dengan tanda koma atau ; tapi macet,
jadi saya pisah-pisah.

Jika mau ngobrol dengan mematuhi etika dan logika yang
teratur, silahkan di milis. Sebab saya juga saat agak
santai menanggapi anggota-anggota lainnya di milis,
mereka jauh lebih enak ditanggapi karena punya pola
pikir yang lebih teratur dan pikirannya positif
walaupun tidak selalu sependapat. Bukan soal
sependapat atau tidak sependapat yang dipermasalahkan
dalam milis, tapi kualitas argumen masing-masing yang
runtut, fokus dan dengan cara yang santun, dan tentu
saja bisa mencerahkan siapapun.

Salam
Aisha
P.S
Maaf saya tidak menggunakan komputer kantor dan di
warnet lambat sekali, saya tidak membuka attachment
file yang size-nya besar seperti yang anda kirimkan
tentang sapi itu, di milis saja.
--
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hayyo ngaku... Siapa yang inkonsisten.. Anda bertanya
atau membangun opini dengan membuat pertanyaan yang
mengarahkan pikiran orang.. Hayyo ngaklu... Siapa yang
tidak mampu menggiring pikiran orang..

Eeee. Koq berani bicara soal adab komunikasi Islam
sech.. Kompeten ga.. Awas bisa jadi indikator tuch..

Gaya anda memang cocok untuk LSM pemula.. Tulisan anda
di Bcc ke donatur mana yaa... Dari LSM apa sich neng..
Senior anda siapa sech.. Perlu mentor kamu lagi
tuch..
--
From: A. Yasmina
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 15, 2006 7:28 AM
To: Tampubolon, Mohammad-Riyadi
Cc: Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: RE: Gangguan Kejiwaan

OK pak Tampubolon,
Saya sudahi saja obrolan tentang sakit jiwa ini karena
anda tidak mau
dan tidak mampu untuk ngobrol di milis dengan
argumentasi anda itu,





__ 
The World Cup Is Now On Your Favorite Front Page 
http://www.yahoo.com.sg


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan

2006-08-14 Terurut Topik alfri
Ya mungkin ini inti pertanyaannya sebetulnya..
si ibu yg tergolong rajin beribadah,
yg kalau orang2 melihat dia hanya dari segi ibadah,
akan dengan mudah mencap dia sebagai orang sholeh..
karena dia mengikuti jalan yg diajari Rasul,
lha kok malah membunuh anak2 nya??
kok jadi seperti orang yg menentang rasul?
yg tidak diridhoi jalannya?
Si ibu tsb jadi seperti orang yg disebut dalam An Nisaa:115 tsb?
padahal dia jelas2 kesehariannya sangat jauh bertolak belakang
dengan orang yg menentang rasulnya?
yg keciiil sekali kemungkinan dia bakal bunuh anaknya itu..
gak mungkiin.. palingan dia dijebak atau apalah.. gitu deh kira2... 
 
Begitu loh, kira2 kebingungan mba Aisha..
dan kebingungannya, ketika dia bertanya pada kita2,
(bertanya loh...) jawabannya simple:
"mba aisha, kamu memiliki gejala2 sakit jiwa.."
whalaaa opo tumon...
 
dokteer..pleaaasee deh..
saya ini bertanya soal penyakit orang lain, bukan soal penyakit dalam diri
sayaa..
(mencoba berempati sama orang yg dikira punya gejala sakit jiwa..)
berempati tentu tidak sama dengan punya gejala sakit jiwa juga kan?
 
Salam..

  _  

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jano ko
Sent: Tuesday, August 15, 2006 8:49 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan



Ada berita berbunyi =
OK pak Tampubolon,
Saya sudahi saja obrolan tentang sakit jiwa ini karena
anda tidak mau dan tidak mampu untuk ngobrol di milis
dengan argumentasi anda itu, ketika ada orang yang
bertanya tentang kasus ibu solehah yang pembunuh, anda
malah muter mbulet tentang sakit jiwa, gejala gangguan
jiwa bolak balik dan ujung-ujungnya malah menuduh saya
yang menderita gejala-gejala itu.
-

Jano ko berpikiran positif =

Kalau jano ko sich berpdpt kalau Pak Tampubolon itu seorang yang bijaksana,
mungkin saja beliau ini memandang diskusinya sudah tidak sehat jadi beliau
mungkin memutuskan untuk tidak meneruskan, dan memang Islam mengajarkan
begitu. Makanya beliau mengemukakan QS. An-Nisa : 115 .

Gitu aja dech komentar dari Jano ko.

wassalam




"A. Yasmina" mailto:aishayasmina2002%40yahoo.com.sg>
yahoo.com.sg> wrote:
OK pak Tampubolon,
Saya sudahi saja obrolan tentang sakit jiwa ini karena
anda tidak mau dan tidak mampu untuk ngobrol di milis
dengan argumentasi anda itu, ketika ada orang yang
bertanya tentang kasus ibu solehah yang pembunuh, anda
malah muter mbulet tentang sakit jiwa, gejala gangguan
jiwa bolak balik dan ujung-ujungnya malah menuduh saya
yang menderita gejala-gejala itu.

Karena ketidakmampuan anda untuk memahami dan
mengutarakan pemikiran, ketika saya bertanya tentang
berbagai statement anda, bukannya menjawab tapi malah
menyangka saya ngarah-ngarahin tulisan anda, padahal
maksud saya menanggapi tulisan anda itu adalah anda
atau siapapun di milis harus bertanggung jawab dengan
apa yang dituliskannya, dalam arti mampu untuk
menjelaskan apa yang dimaksud jika ada anggota lain
bertanya.

Dan tentu saja yang saya pahami dalam berkomunikasi
yang Islami itu adalah emosi yang terkendali saat
menjelaskan atau menanyakan sesuatu tanpa harus sibuk
menuduh ini itu ke orang lain, apalagi anda mengatakan
fakta-fakta padahal kita hanya berbicara di milis dan
gejala-gejala kejiwaan yang saya paparkan itu ada
dalam kehidupan nyata di luar milis, misalnya tidak
bisa tidur, tidak nyaman makan, halusinasi, delusi,
dll. Dalam milis kita hanya melakukan segala hal dalam
bentuk ketikan, dan tentu saja ketikan tersebut
seharusnya sesuatu yang memang relevan dengan topik
yang dibicarakan. Contohnya saat saya bertanya
tentang pendapat seseorang, anda memasukkan pendapat
seorang imam tentang fitnah – saya bertanya
tentang fitnah, anda tidak mampu menjelaskan. Lalu di
tanggapan di bawah ini anda memasukkan ayat tentang
orang yang menentang Rasul, ini maksudnya apa? Apa
relevansinya dengan topik yang kita bicarakan? Atau
anda ingin mengatakan bahwa orang yang bertanya
sesuatu misalnya bertanya lib-fun dalam kaitannya
dengan gangguan jiwa merujuk ibu solehah pembunuh itu
adalah orang yang menentang Rasul? Justru ketika Rasul
mengajari tentang kasih sayang, termasuk kasih sayang
ibu ke anaknya, maka perbuatan membunuh anak-anak
kandung itu adalah perbuatan menentang Rasul. Atau
anda merasa sebagai fundamentalis lalu beranggapan
jika ada orang bertanya tentang statement seseorang
antara fundamentalis dengan gangguan kejiwaan itu lalu
disimpulkan oleh anda sebagai fitnah? Dan orang yang
bertanya itu dianggap punya gangguan jiwa dan
menentang Rasul?

Penutup, tolong dibedakan jika orang yang bertanya dan
menjelaskan sesuatu di milis itu tidak dalam kategori
punya gangguan jiwa sepanjang obrolannya itu masih
fokus dan relevan dengan yang dibicarakan dan
hilangkan kebiasaan menuduh orang tanpa dasar padahal
kita yang tidak mampu menjelaskan. Terima kasih untuk
tanggapan-tanggapan anda.

Salam
Aisha
--- "Tampubolon, Mohammad-Riyadi&quo

Re: [wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan

2006-08-14 Terurut Topik jano ko
Ada berita berbunyi =
  OK pak Tampubolon,
Saya sudahi saja obrolan tentang sakit jiwa ini karena
anda tidak mau dan tidak mampu untuk ngobrol di milis
dengan argumentasi anda itu, ketika ada orang yang
bertanya tentang kasus ibu solehah yang pembunuh, anda
malah muter mbulet tentang sakit jiwa, gejala gangguan
jiwa bolak balik dan ujung-ujungnya malah menuduh saya
yang menderita gejala-gejala itu.
-
   
  Jano ko berpikiran positif =
   
  Kalau jano ko sich berpdpt kalau Pak Tampubolon itu seorang yang bijaksana, 
mungkin saja beliau ini memandang diskusinya sudah tidak sehat jadi beliau 
mungkin memutuskan untuk tidak meneruskan, dan memang Islam mengajarkan begitu. 
Makanya beliau mengemukakan  QS. An-Nisa : 115 .
   
  Gitu aja dech komentar dari Jano ko.
   
  wassalam
   
   
  

"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  OK pak Tampubolon,
Saya sudahi saja obrolan tentang sakit jiwa ini karena
anda tidak mau dan tidak mampu untuk ngobrol di milis
dengan argumentasi anda itu, ketika ada orang yang
bertanya tentang kasus ibu solehah yang pembunuh, anda
malah muter mbulet tentang sakit jiwa, gejala gangguan
jiwa bolak balik dan ujung-ujungnya malah menuduh saya
yang menderita gejala-gejala itu.

Karena ketidakmampuan anda untuk memahami dan
mengutarakan pemikiran, ketika saya bertanya tentang
berbagai statement anda, bukannya menjawab tapi malah
menyangka saya ngarah-ngarahin tulisan anda, padahal
maksud saya menanggapi tulisan anda itu adalah anda
atau siapapun di milis harus bertanggung jawab dengan
apa yang dituliskannya, dalam arti mampu untuk
menjelaskan apa yang dimaksud jika ada anggota lain
bertanya.

Dan tentu saja yang saya pahami dalam berkomunikasi
yang Islami itu adalah emosi yang terkendali saat
menjelaskan atau menanyakan sesuatu tanpa harus sibuk
menuduh ini itu ke orang lain, apalagi anda mengatakan
fakta-fakta padahal kita hanya berbicara di milis dan
gejala-gejala kejiwaan yang saya paparkan itu ada
dalam kehidupan nyata di luar milis, misalnya tidak
bisa tidur, tidak nyaman makan, halusinasi, delusi,
dll. Dalam milis kita hanya melakukan segala hal dalam
bentuk ketikan, dan tentu saja ketikan tersebut
seharusnya sesuatu yang memang relevan dengan topik
yang dibicarakan. Contohnya saat saya bertanya
tentang pendapat seseorang, anda memasukkan pendapat
seorang imam tentang fitnah – saya bertanya
tentang fitnah, anda tidak mampu menjelaskan. Lalu di
tanggapan di bawah ini anda memasukkan ayat tentang
orang yang menentang Rasul, ini maksudnya apa? Apa
relevansinya dengan topik yang kita bicarakan? Atau
anda ingin mengatakan bahwa orang yang bertanya
sesuatu misalnya bertanya lib-fun dalam kaitannya
dengan gangguan jiwa merujuk ibu solehah pembunuh itu
adalah orang yang menentang Rasul? Justru ketika Rasul
mengajari tentang kasih sayang, termasuk kasih sayang
ibu ke anaknya, maka perbuatan membunuh anak-anak
kandung itu adalah perbuatan menentang Rasul. Atau
anda merasa sebagai fundamentalis lalu beranggapan
jika ada orang bertanya tentang statement seseorang
antara fundamentalis dengan gangguan kejiwaan itu lalu
disimpulkan oleh anda sebagai fitnah? Dan orang yang
bertanya itu dianggap punya gangguan jiwa dan
menentang Rasul?

Penutup, tolong dibedakan jika orang yang bertanya dan
menjelaskan sesuatu di milis itu tidak dalam kategori
punya gangguan jiwa sepanjang obrolannya itu masih
fokus dan relevan dengan yang dibicarakan dan
hilangkan kebiasaan menuduh orang tanpa dasar padahal
kita yang tidak mampu menjelaskan. Terima kasih untuk
tanggapan-tanggapan anda.

Salam
Aisha
--- "Tampubolon, Mohammad-Riyadi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Aduh mba..
> Plis dech.. Anda tuch coba cari cara lain.. Biar
> gejalanya
> Ga semakin kuat.. Yach mba yaaa... Pli.. Cari
> sendiri..
> 
> Anda bebas mau arah-arahin kemana tulisan saya
> sesuai pemahaman
> Anada.. Seperti bagaimana anda memandang Islam
> sesuai pemahaman
> Yang Anda kehendaki..
> 
> "Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas
> kebenaran baginya,
> dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang
> mukmin. Kami biarkan ia
> leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya
> itu, dan Kami masukkan
> ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
> tempat kembali"
> (QS. An-Nisa: 115)
> 
> -Original Message-
> From: A. Yasmina
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Sunday, August 13, 2006 10:11 AM
> To: Tampubolon, Mohammad-Riyadi
> Cc: Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Subject: RE: Gangguan Kejiwaan
> 
> Pak Tampubolon,
> Kok mbulet begini? …:D
> Coba kita lihat lagi kalimat anda seperti ini -wah
> saya lihat geala-gejala tersebut sangat kuat ada
> pada
> anda juga lho- ini tanggapan anda setelah saya
> menjelaskan gejala-gejala gangguan kejiwaan dari pak
> Jalal. Apakah itu bukan kalimat yang menunjukkan
> bahwa anda melihat gejala-gejala gangguan jiwa pada
> diri saya?
> 
> Selanjutnya anda juga menulis kalimat seperti ini -
> saya banyak melihat orang psikol

[wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan

2006-08-14 Terurut Topik A. Yasmina
OK pak Tampubolon,
Saya sudahi saja obrolan tentang sakit jiwa ini karena
anda tidak mau dan tidak mampu untuk ngobrol di milis
dengan argumentasi anda itu, ketika ada orang yang
bertanya tentang kasus ibu solehah yang pembunuh, anda
malah muter mbulet tentang sakit jiwa, gejala gangguan
jiwa bolak balik dan ujung-ujungnya malah menuduh saya
yang menderita gejala-gejala itu.

Karena ketidakmampuan anda untuk memahami dan
mengutarakan pemikiran, ketika saya bertanya tentang
berbagai statement anda, bukannya menjawab tapi malah
menyangka saya ngarah-ngarahin tulisan anda, padahal
maksud saya menanggapi tulisan anda itu adalah anda
atau siapapun di milis harus bertanggung jawab dengan
apa yang dituliskannya, dalam arti mampu untuk
menjelaskan apa yang dimaksud jika ada anggota lain
bertanya.

Dan tentu saja yang saya pahami dalam berkomunikasi
yang Islami itu adalah emosi yang terkendali saat
menjelaskan atau menanyakan sesuatu tanpa harus sibuk
menuduh ini itu ke orang lain, apalagi anda mengatakan
fakta-fakta padahal kita hanya berbicara di milis dan
gejala-gejala kejiwaan yang saya paparkan itu ada
dalam kehidupan nyata di luar milis, misalnya tidak
bisa tidur, tidak nyaman makan, halusinasi, delusi,
dll. Dalam milis kita hanya melakukan segala hal dalam
bentuk ketikan, dan tentu saja ketikan tersebut
seharusnya sesuatu yang memang relevan dengan topik
yang dibicarakan.  Contohnya saat saya bertanya
tentang pendapat seseorang, anda memasukkan pendapat
seorang imam tentang fitnah – saya bertanya
tentang fitnah, anda tidak mampu menjelaskan. Lalu di
tanggapan di bawah ini anda memasukkan ayat tentang
orang yang menentang Rasul, ini maksudnya apa? Apa
relevansinya dengan topik yang kita bicarakan? Atau
anda ingin mengatakan bahwa orang yang bertanya
sesuatu misalnya bertanya lib-fun dalam kaitannya
dengan gangguan jiwa merujuk ibu solehah pembunuh itu
adalah orang yang menentang Rasul? Justru ketika Rasul
mengajari tentang kasih sayang, termasuk kasih sayang
ibu ke anaknya, maka perbuatan membunuh anak-anak
kandung itu adalah perbuatan menentang Rasul.  Atau
anda merasa sebagai fundamentalis lalu beranggapan
jika ada orang bertanya tentang statement seseorang
antara fundamentalis dengan gangguan kejiwaan itu lalu
disimpulkan oleh anda sebagai fitnah? Dan orang yang
bertanya itu dianggap punya gangguan jiwa dan
menentang Rasul?

Penutup, tolong dibedakan jika orang yang bertanya dan
menjelaskan sesuatu di milis itu tidak dalam kategori
punya gangguan jiwa sepanjang obrolannya itu masih
fokus dan relevan dengan yang dibicarakan dan
hilangkan kebiasaan menuduh orang tanpa dasar padahal
kita yang tidak mampu menjelaskan. Terima kasih untuk
tanggapan-tanggapan anda.

Salam
Aisha
--- "Tampubolon, Mohammad-Riyadi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Aduh mba..
> Plis dech.. Anda tuch coba cari cara lain.. Biar
> gejalanya
> Ga semakin kuat.. Yach mba yaaa... Pli.. Cari
> sendiri..
> 
> Anda bebas mau arah-arahin kemana tulisan saya
> sesuai pemahaman
> Anada.. Seperti bagaimana anda memandang Islam
> sesuai pemahaman
> Yang Anda kehendaki..
> 
> "Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas
> kebenaran baginya,
> dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang
> mukmin. Kami biarkan ia
> leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya
> itu, dan Kami masukkan
> ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
> tempat kembali"
> (QS. An-Nisa: 115)
> 
> -Original Message-
> From: A. Yasmina
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Sunday, August 13, 2006 10:11 AM
> To: Tampubolon, Mohammad-Riyadi
> Cc: Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Subject: RE: Gangguan Kejiwaan
> 
> Pak Tampubolon,
> Kok mbulet begini? …:D
> Coba kita lihat lagi kalimat anda seperti ini -wah
> saya lihat geala-gejala tersebut sangat kuat ada
> pada
> anda juga lho- ini tanggapan anda setelah saya
> menjelaskan gejala-gejala gangguan kejiwaan dari pak
> Jalal.  Apakah itu bukan kalimat yang menunjukkan
> bahwa anda melihat gejala-gejala gangguan jiwa pada
> diri saya?
> 
> Selanjutnya anda juga menulis kalimat seperti ini -
> saya banyak melihat orang psikologi yang membutuhkan
> psikiater lho.. entah rujukan anda.. – anda
> tahu
> persis bahwa saya mengangkat pendapat pak Jalal yang
> dalam tulisan itu disebutkan sebagai ahli psikologi
> agama, jadi dengan kalimat ini anda mau menjelaskan
> bahwa anda mempertanyakan kondisi kesehatan jiwa pak
> Jalal?
> 
> Nah … dari dua kalimat ini, saya menilai
> karakter anda itu yang sesuka menilai orang lain
> dengan buruk, kok anda sekarang malah ngeles tidak
> menilai apapun? Fakta apa yang anda lihat sehingga
> gejala halusinasi, delusi, dll itu ada pada diri
> saya?
> Apakah anda melihat saya tidak tidur sekian malam,
> melihat yang tidak dilihat orang lain, punya
> keinginan
> untuk bunuh diri, dll? Fakta itu sesuatu yang
> terlihat
> oleh panca indera kita, saya dan anda tidak saling
> mengenal secara fisik kecuali di milis, bagaimana
> anda
> menilai saya menderita gejala-gejala gang

[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-13 Terurut Topik Mia
Bukannya ada buku yang judulnya Saya seorang fundamentalis?

Di WM gampang ngliat die hard fundamentalis, misalnya Sato dan HMNA. 
Lha, udah bertahun-tahun kita milisan ya ngeh-lah dengan yang 
beginian. Model Pak Janoko itu fundamentalis creepy yang 
complicated, dan jangan-jangan hadir dalam kehidupan kita sehari-
hari...:-(

Pertanyaan lain, apakah masing-masing kita kena 'symptom 
fundamentalis'?  Cobalah simak diri masing-masing.

Misalnya gini. Beberapa waktu lalu ada diskusi tentang akhir jaman.  
Simptom fundamentalis itu adalah ketika kita memahami mitos akhir 
jaman itu dengan betul-betul harafiah dan dikaitkan dengan yang akan 
terjadi di masa depan nanti. (disini persepsi kita tentang fakta 
aktualita yang akan terjadi, nggak relevan).

Sebagian (kecil) pemeluk agama semit yang fundamentalis bener-bener 
percaya mitos akhir jaman ini secara harafiah, dan percaya dirinya 
sebagai change agent (aktor pemeran, misalnya Mr. Bush dkk). 
Sebagian yang lain di antara kita kena gejala funda, dengan 
menyatakan keberpihakannya kepada change agent die hard 
fundamentalist ini.

Padahal pada kenyataannya, orang jaman dulu nggak mengertiin mitos 
akhir jaman kayak para die hard funda ini.  Bahkan, di jaman 
sekarang kita kan nggak ngertiin mitos Barata Yuda kayak gitu kan? 
Kecuali mungkin pendeta Suharto yang merasa dirinya jadi ksatria 
manunggaling. Ini artinya kita terkena gejala fundamentalis yang 
salah paham terhadap agamanya sendiri. 

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Saya sulit memberikan definisi untuk Fundamentalis ataupun 
Liberal. Karena 
> kedua istilah itu sudah mempunyai konotasi negatif dari pihak yang 
> lainnya. Untuk Fundamentalis belum ada satu pihakpun yang secara 
resmi 
> menamakan dirinya gerakan Islam Fundamentalis. Mungkin karena 
istilah ini 
> tidak datang dari dalam, melainkan disematkan oleh pihak di luar 
Islam 
> untuk sekelompok Islam dengan ciri-ciri tertentu. Sedangkan untuk 
Islam 
> Liberal saya melihat Ulil A. Abdala memegang panji-panji gerakan 
itu. 
> Demikian pula dengan beberapa orang yang bersamanya. Islam Liberal 
memang 
> mempunyai tujuan tertentu yang mereka maksudkan sebagai gerakan 
> pembaharuan Islam dengan nama Liberal. Karena tidak adanya suatu 
kelompok 
> yang dengan sengaja membawa bendera Islam Fundamentalis, maka saya 
sulit 
> untuk menunjuk suatu kelompok atau seorang yang bisa disebut Islam 
> Fundamentalis. Apakah saya setuju dengan beberapa ciri yang telah 
> ditetapkan oleh sebagian pihak untuk Islam Fundamentalis lalu saya 
gunakan 
> untuk menunjuk suatu kelompok atau seseorang? Saya tidak bisa 
begitu. 
> Tetapi saya akan dengan mudah menunjuk Islam Liberal karena memang 
sangat 
> jelas siapa yang mengaku dan membawa panji-panjinya. Ciri khasnya 
jelas 
> dan apa yang mereka perjuangkan juga jelas terbaca dari tulisan 
para 
> pendukungnya.
> 
> Lalu jika saya tidak bisa menunjuk suatu kelompok atau seseorang 
sebagai 
> IsFun, lalu bagaimana saya akan mengatakan bahwa mereka menderita 
kelainan 
> jiwa sebagaimana kseimpulan kang Jalal? Saya hanya tidak bersetuju 
dengan 
> kelompok Islam yang ekstreem atau berlebih-lebihan dalam 
menjalankan 
> agama. Contohnya Imam Samudra dkk. Dalam kelompok Islam Liberal 
pun ada 
> yang tidak bisa saya setujui, misalnya pernikahan antar agama. 
Tetapi 
> dalam hal kelainan jiwa terkait dengan caranya beragama, masing-
masing 
> pihak, apakah JIL atau pihak yang berseberangan dengan JIL (apakah 
mereka 
> lalu otomatis bergelar IsFun?), bisa saja membuat pernyataan bahwa 
pihak 
> lain juga rentan terhadap kelainan jiwa berdasarkan cara 
berfikirnya 
> masing-masing. Tidak adanya yang menjawab kesimpulan kang Jalal, 
bukannya 
> berarti semuanya membenarkan kesimpulan kang Jalal dan bersetuju. 
> Melainkan karena tidak ada yang ingin mengambil bendera dan panji-
panji 
> IsFun menurut ciri-ciri yang kang Jalal maksud. Tiba-tiba ia 
mendapat 
> label IsFun? Kelainan jiwa pulak! Ala mk...!
> 
> Salam,
> 






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-12 Terurut Topik Mia
Saya lebih cenderung mencirikan fundamentalism sebagai mismatch 
antara persepsi waktu dulu, kini dan masa depan. Makin lebar 
mismatchnya makin fundamentalis-lah. Dampak negatifnya adalah 
problem kejiwaan (psikologis). Memaksa dan menganggap diri sendiri 
benar, itu cuma problem psikologis umum saja - kan kelompok bukan 
fundamentalis juga suka maksa kalau ada kesempatan.

Mismatch dalam persepsi waktu adalah dampak negatif dari modernism 
yang sangat cepat dan memarjinalkan sebagian orang.  Dengan kata 
lain kematangan psikis ketinggalan jauh dari pembangunan fisik.

Fundamentalism dalam agama timbul sebagai arus balik dari sekularism 
bablas yang memarjinalkan kehidupan beragama.  Fundamentalis adalah 
anak durhaka dari pencapaian kita selama ini.  Mismatch lebih 
melebar kalau agama tradisional menjadi beku dan ketinggalan jaman.  
Bahkan, akhir-akhir ini mismatch ini melembaga dalam bentuk gerakan, 
partai, cult, teroris. Disinilah bahayanya, karena dampaknya bukan 
cuma gejala kejiwaan perseorangan saja, tapi mulai menelan kelompok 
mainstream, orang-orang kebanyakan yang tadinya biasa saja.

Agama mestinya bertujuan membebaskan kehidupan ruhaniah kita dalam 
dunia fisik yang terbatas ini.  Agama mestinya membantu kita 
mengendalikan peperangan hawa nafsu dalam diri kita masing-masing.  
Namun dalam fundamentalism, yang terjadi malah sebaliknya. Nggak ada 
kelompok yang lebih salah paham terhadap agamanya sendiri, selain 
fundamentalis.

Kalau di WM ini, Sato dan HMNA sebagai lambang fundamentalis Kristen 
dan fundamentalis Muslim, itu sudah cukup jelas.  Yang lebih 
berbahaya adalah yang creepy dan nggak jelas, yaitu fundamentalism 
yang memasuki kehidupan kita sehari-hari, melembaga, dan lalu kita 
terima tanpa disadari. Sehingga pada suatu ketika kita dapatkan diri 
kita di tengah para fundamentalis.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "A. Yasmina" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Alfri,
> Mirip program komputer pakai if-then ..:)
> Kalau memang fun itu salah satu ciri (atau hanya 1
> ciri?) adalah suka maksa orang lain, tingkat maksanya
> itu bagaimana? Apakah maksanya dengan mengancam atau
> membom, atau sekedar anda tidak menegakkan SI maka
> anda musuh Islam titik, terus gak diapa-apain.
> 
> Jadi pak Jalal itu Islam Syiah ya, bukan JIL ya? Saya
> hanya tahu blio mendirikan sekolah Muthahari di
> Bandung dan saya tidak tahu di Bandung mana, dan
> pernah juga melihat di RCTI dalam serial tasawuf, di
> Indosiar membahas satu buku agama di bulan puasa. Dulu
> kalau tidak salah menulis di tabloid politiknya Eros
> Djarot, Detik atau apa gitu.
> 
> Rose memang bentuk dan warna-warnanya cantik dengan
> wangi lembut, jadi manis lah hehehe … ya iyalah,
> agama itu harus bisa membuat penganutnya itu dipenuhi
> sifat-sifat baik sehingga cara berpikir, cara bicara,
> cara berbuatnya baik, dan jiwa yang kembali itu jiwa
> muthmainah itu.
> 
> Salam
> Aisha
> --- alfri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Seperti pernah saya publish di milis WM: Are You a
> > Fundamentalist?
> > Dalam tulisan tsb, yg saya bs tangkap adalah bahwa:
> > When does religious devotion cross the line and
> > become fundamentalism?
> > This question has a simple answer: 
> > IF you are certain that your belief system is the
> > only truth 
> > AND you decide that you must make me believe the
> > same truth that you
> > believe,
> > THEN you are a fundamentalist.
> >  
> > Jadi agama apapun itu, kalau sifatnya memaksa orang
> > lain untuk melakukan
> > ataupun mempercayai seperti yg dipercayainya, maka
> > itu disebut
> > Fundamentalis.
> > Saya menggolongkan Abu Bakar Baashir misalnya
> > sebagai fundamentalis,
> > terlepas dia baik/buruk, benar/salah.
> > Berdasarkan kalimatnya:
> > "Kalau dia Islam, dia harus menegakkan SI.
> > Kalau tidak mau menegakkan SI, maka dia adalah musuh
> > Islam."
> > Artinya dia menganggap orang lain sebagai musuh,
> > bila tidak mau mengikuti
> > keyakinannya tsb.
> >  
> > Soal Pak Jalal, beliau lebih tepat disebut sebagai
> > Islam Syiah..
> > Beliau adalah seorang agamis juga akademisi,
> > peneliti Islam independen.
> > saya sedikit banyak tahu beliau, karena dulu sering
> > "tatap muka"
> > dan "dialog" dengan beliau...
> > Kata2 favorite beliau masa itu adalah:
> > "What's in a name? That which we call a rose by any
> > other name would smell
> > as sweet."
> > (W.Shakespeare)..
> >  
> > (Islam berkembang mestinya bukan dari namanya, tapi
> > dari tingkah laku &
> > perbuatan
> > yg menenteramkan.. smell as sweet as a rose..)
> > Kalau dari quote beli

[wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan

2006-08-12 Terurut Topik A. Yasmina
Pak Tampubolon,
Kok mbulet begini? …:D
Coba kita lihat lagi kalimat anda seperti ini -wah
saya lihat geala-gejala tersebut sangat kuat ada pada
anda juga lho- ini tanggapan anda setelah saya
menjelaskan gejala-gejala gangguan kejiwaan dari pak
Jalal.  Apakah itu bukan kalimat yang menunjukkan
bahwa anda melihat gejala-gejala gangguan jiwa pada
diri saya?

Selanjutnya anda juga menulis kalimat seperti ini -
saya banyak melihat orang psikologi yang membutuhkan
psikiater lho.. entah rujukan anda.. – anda tahu
persis bahwa saya mengangkat pendapat pak Jalal yang
dalam tulisan itu disebutkan sebagai ahli psikologi
agama, jadi dengan kalimat ini anda mau menjelaskan
bahwa anda mempertanyakan kondisi kesehatan jiwa pak
Jalal?

Nah … dari dua kalimat ini, saya menilai
karakter anda itu yang sesuka menilai orang lain
dengan buruk, kok anda sekarang malah ngeles tidak
menilai apapun? Fakta apa yang anda lihat sehingga
gejala halusinasi, delusi, dll itu ada pada diri saya?
Apakah anda melihat saya tidak tidur sekian malam,
melihat yang tidak dilihat orang lain, punya keinginan
untuk bunuh diri, dll? Fakta itu sesuatu yang terlihat
oleh panca indera kita, saya dan anda tidak saling
mengenal secara fisik kecuali di milis, bagaimana anda
menilai saya menderita gejala-gejala gangguan jiwa
tanpa anda melihat secara langsung? Fakta apa yang
anda maksud?

Kita urut lagi, tgl 5 Agustus dalam postingan anda
menanggapi saya dengan subject - Agama yang
menyebabkan gangguan mental itu agamanya kaum
fundamentalis? Anda menulis - APA YANG DIMAKSUD DENGAN
JIWA YANG SEHAT..? APA YANG DIMAKSUD DENGAN JIWA YANG
SAKIT..? BISA MENDEFINISIKANNYA..?-

Saya berusaha menjelaskan tgl 11 Agustus setelah saya
menemukan kembali tulisan pak Jalal yang sempat hilang
dan mengetikkan gejala-gejala gangguan jiwa dari pak
Jalal yang menyebabkan seseorang itu punya gangguan
kejiwaan atau JIWANYA SAKIT. Kita semua bisa menilai
diri sendiri berdasarkan gejala-gejala tsb. Subjectnya
saya ganti dengan –Gangguan Kejiwaan.

Lalu tgl 11 Agustus itu juga anda menanggapi lagi
dengan menulis - PERTANYAAN SAYA, JIWA YANG TERGANGGU
MENURUT [RUJUKAN] ANDA ITU YANG BAGAIMANA..?

Pada tgl yang sama, saya menjelaskan ulang bahwa jiwa
yang terganggu itu yang mempunyai gejala-gejala
gangguan kejiwaan seperti stress, depressi, paranoid,
delusi, dll.

Tgl 12 anda menulis -YANG SAYA TANYAKAN "PENYAKIT" NYA
BUKAN GEJALANYA SEPERTI YANG ANDA JAWAB.. SAYA ULANGI
LAGI PERTANYAAN, ANDA MASIH MENJAWAB DENGAN CARA YANG
SAMA..-
Nah coba lihat alur pertanyaan pak Tampubolon ini
– Pertama nanya jiwa yang sakit, saya jawab
gejala-gejala jiwa yang sakit itu, lalu kedua nanya
jiwa yang terganggu, saya jawab dengan melihat
gejala-gejalanya itu. Ketiga anda menyatakan yang
ditanyakan penyakitnya bukan gejalanya. Sebenarnya apa
sih yang anda ingin tahu? Masih kurang jelaskah bahwa
penyakit jiwa itu atau gangguan pada jiwa itu
gejala-gejalanya bisa dirasakan oleh si penderita atau
orang-orang yang hidup di sekelilingnya yang tahu
kebiasaan seperti tidur, bercakap-cakap, makan, dll. 
Dari gejala-gejala itu bisa dilihat parah atau
tidaknya gangguan kejiwaan atau sakit jiwanya itu.

Tentang perusahaan yahudi, kadang-kadang saya heran
ketika orang berteriak mencacimaki AS dan Yahudi,
termasuk dalam masalah serangan Israel ke Lebanon,
tetapi tetap bekerja di perusahaan AS atau MNC lainnya
yang pemegang sahamnya yahudi. Sebenarnya tidak
masalah jika orang bekerja di perusahaan-perusahaan
tsb dan tidak berteriak dengan marah, mudah-mudahan
pak Tampubolon bukan orang yang sambil teriak memaki
sambil bekerja dengan yang dimaki ya. Tentang halal
tidaknya, jika kita lihat McD atau KFC, itu juga
sehalal produk-produk Unilver seperti Rinso,
Pepsodent, Dove, Sariwangi, Rexona, dll ya, malah yang
jualan ayam goreng itu ada yang ngambil kentang dan
ayamnya itu dari pesantren.  Tapi bagaimana uang
keuntungan dari perusahaan MNC itu digunakan oleh
yahudi? Untuk bikin pabrik senjata perang? Untuk
membeli senjata perang?

Tentang agama untuk yang bodoh dan yang cerdas dengan
tambahan, tidak usah dipikir sulit, ini maksudnya apa
ya? Sebab bagi saya, agama itu perlu dipahami,
bagaimana cara memahaminya? Dengan belajar, belajarnya
dengan berbagai cara, misal berguru ke orang yang
dianggap ahli, dengan membaca buku-buku, dengan
melihat acara-acara keagamaan di tv, dengan ikut
pengajian, masuk pesantren, ikut ngobrol di milis,
dll. Pilihan cara belajar ini tergantung kondisi tiap
orang, ada yang bisa masuk pesantren, ada yang hanya
ikut pengajian, ada yang hanya bisa membaca buku dan
ikut milis, ada yang berguru khusus ke satu guru
tertentu, dll. Ada teman-teman lainnya yang mau
komentar juga tentang hal ini?

Menurut pak Tampubolon -- Btw, belajar itu perlu
filter lho.. Suwer.. Pengalaman pribadi
begitu..Makanya ada do'a berlindung dari ilmu yag
tidak bermanfaat, nah .. ini maksudnya apa? Doa
berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat jelas
perlu, tapi yang dimaksud filter itu bagaimana? Pak
Tampubolon atau 

[wanita-muslimah] RE: Gangguan Kejiwaan

2006-08-11 Terurut Topik A. Yasmina
Pak Tampubolon,
Terima kasih untuk penilaian anda, saya sekarang bisa
lebih jelas melihat karakter anda yang memang ternyata
senang menilai orang lain dengan buruk (contohnya ke
saya dan pak Jalal) sambil tidak mengerti, maaf dengan
keterusterangan ini karena anda suka yang terus terang
ya.  Saya sudah berusaha menjelaskan apa yang tidak
anda mengerti tentang gangguan kejiwaan, sampai dua
kali lho karena setelah saya ngetik tulisan itu anda
masih juga bertanya tentang gejala gangguan jiwa ...:)

Lucunya setelah 2 kali menjelaskan, anda malah menuduh
saya seperti itu, apa anda tidak membedakan keingin
tahuan seseorang dengan gejala stress, neurosis,
halusinasi, dll? Yang saya ingat keingin tahuan saya
untuk bisa memahami agama itu tidak sampai membuat
saya tidak bisa tidur,  mudah meledak marah mencaci
maki orang lain bahkan di milis, atau merasa sepi di
tengah keramaian, cemas berkepanjangan, resah yang
menyesakkan dada, mudah putus asa, bertindak agresif,
sensitif, menderita paranoid, halusinasi, delusi, dll.
Alhamdulillah!

Maksud kegamangan itu apa? Saya tidak merasa gamang.
Rasa penasaran saya juga masih wajar.  Wajar orang
ingin mengetahui sesuatu – termasuk di milis
jika saya punya waktu untuk milisan, wajar pula jika
ada orang yang mampu menjelaskan apa yang saya
tanyakan itu menjelaskan, berbagi ilmu.  Yang tidak
wajar adalah ketika ada orang ingin tahu sesuatu dan
bertanya, tapi malah dituduh punya gangguan jiwa dan
tidak menjelaskan apa yang ditanyakan, saya tidak tahu
apakah tidak menjawab itu karena tidak mampu menjawab
atau terlalu pelit untuk membagi pengetahuan ke orang
lain. Jelas kan pak Tampubolon bahwa rasa penasaran
saya tidak mengganggu siapapun, jika ada yang mampu
menjawab silahkan jawab, jika tidak mampu memjawab ya
diem saja, tidak ada paksaan kan?

Tidak apa-apa dicuekin juga, anda dan saya hanya teman
diskusi di milis saja, dan saya juga tidak akan
menanggapi jika anda tidak menanggapi tulisan saya. 
Saya sudah berusaha menjawab – mengetikkan apa
yang saya baca karena anda bertanya. Dan saya juga
tidak berniat untuk menarik perhatian anda, di milis
itu saya hanya menggunakannya untuk belajar, belajar
beragam topik dan belajar mengendalikan diri untuk
tidak mudah meledakkan amarah dan belajar untuk bisa
berdiskusi sesuai etiket yang berlaku, dan tentu saja
belajar untuk tidak berburuk sangka ke orang lain,
apalagi menuduh buruk ke orang lain.

btw, anda memakai e-add yang ada unilever-nya, bekerja
di sana? Kok boleh ya dipakai untuk milisan, bukankah
unilever itu satu MNC? (yang mungkin pemegang saham
terbesarnya Yahudi, lagi inget seruan boikot produk AS
dan yang dipegang Yahudi ...:)Umumnya perusahaan tidak
membolehkan karyawannya memakai e-add perusahaan di
milis, atau mungkin di Indonesia beda ya? ..:)

salam
Aisha
--- "Tampubolon, Mohammad-Riyadi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
wah saya lihat geala-gejala tersebut sangat kuat ada
pada anda juga lho... hue..he..he.. ada ke gamangan..
penasaran.. [biasanya yang demikian ngaku dahaga akan
sesuatu] ups.. saya tidak bilang di milis anda semua
awam lho.. suwer tekewer-kewer.. saya cuma menganggap
kesia-siaan ajah meladeni anda dan teman-teman.. tidak
mungkin Alloh azza wa jalla membebani syariat ini
kepada kita kalau kita tidak sanggup memikulnya.. 
hingga terjadi gangguan kejiwaan.. hue..he..he.. mana
mungkin.. ga mungkin.. ga mungkin.. semua itu
terjadi.. [seperti lagu slank itu lho...] yang mungkin
terjadi, iblis laknatuLloh alaih telah menyesatkan
pemahaman orang-orang tersebut sehingga orang tersebut
memutuskan suatu tindakan yang justru
menjerumuskannya..
 
oke dech.. teruskan saja petualangan [intelektual?]
anda, toh anda sendiri pula yang menjalaninya..
hue..he..he.. maaf, bukannya meremehkan anda dan
teman-teman.. saya coba nyantai aja biar ga dituduh
depresi atau gangguan stress lainnya.. hue..he..he..
salam buat teman-teman anda ya... sorry kalo
selanjutnya rada di cuekin.. kecuali anda berhasil
menarik perhatian saya.. he..he..he.. btw, saya banyak
melihat orang psikologi yang membutuhkan psikiater
lho.. entah rujukan anda..
 
waLlohu 'alam bishowab..
-
From: A. Yasmina
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Pak Tampubolon,
Saya sudah berusaha dengan mengetikkan pendapat pak
Jalal yang ahli psikologi agama tentang gangguan jiwa
di tulisan saya yang bapak tanggapi ini. Bukankah
sudah jelas gejala-gejala yang saya tuliskan itu?
Mulai dari stress - mudah marah, tingkah yang agresif,
sensitif, lalu neurosis, paranoid, halusinasi, delusi.
Sampai disini apakah bapak sudah paham? Tiap diri kita
tinggal bertanya ke diri sendiri, apakah kita
masing-masing sudah mengalami gejala-gejala tersebut?

Saya mengirimkan email yang sebelumnya dan sekarang
ini di-cc kan ke bapak dan bu Hana karena anda sudah
tidak di milis KS lagi kan? Saya pikir tidak adil jika
saya menanggapi bu Hana atau pak Tampubolon tanpa anda
berdua tahu.  Tapi jika memang anda berdua tidak mau
berdiskusi lagi, tentu saja saya tidak akan men-cc-kan
lagi email saya. 

RE: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-10 Terurut Topik alfri
Seperti pernah saya publish di milis WM: Are You a Fundamentalist?
Dalam tulisan tsb, yg saya bs tangkap adalah bahwa:
When does religious devotion cross the line and become fundamentalism?
This question has a simple answer: 
IF you are certain that your belief system is the only truth 
AND you decide that you must make me believe the same truth that you
believe,
THEN you are a fundamentalist.
 
Jadi agama apapun itu, kalau sifatnya memaksa orang lain untuk melakukan
ataupun mempercayai seperti yg dipercayainya, maka itu disebut
Fundamentalis.
Saya menggolongkan Abu Bakar Baashir misalnya sebagai fundamentalis,
terlepas dia baik/buruk, benar/salah.
Berdasarkan kalimatnya:
"Kalau dia Islam, dia harus menegakkan SI.
Kalau tidak mau menegakkan SI, maka dia adalah musuh Islam."
Artinya dia menganggap orang lain sebagai musuh, bila tidak mau mengikuti
keyakinannya tsb.
 
Soal Pak Jalal, beliau lebih tepat disebut sebagai Islam Syiah..
Beliau adalah seorang agamis juga akademisi, peneliti Islam independen.
saya sedikit banyak tahu beliau, karena dulu sering "tatap muka"
dan "dialog" dengan beliau...
Kata2 favorite beliau masa itu adalah:
"What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell
as sweet."
(W.Shakespeare)..
 
(Islam berkembang mestinya bukan dari namanya, tapi dari tingkah laku &
perbuatan
yg menenteramkan.. smell as sweet as a rose..)
Kalau dari quote beliau ini, bs disimpulkan, beliau bukanlah fundamentalis.

Wassalam.
 
  _  

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of A. Yasmina
Sent: Friday, August 11, 2006 10:15 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan



Makasih pak Wida, justru itu yang saya tanyakan di
milis WM dan KS ini. Yang saya pahami dari tulisan
pak Jalal, ada satu survei dan kesimpulannya seperti
itu, jadi bukan mengambil kesimpulan dari kasus ibu
yang membunuh 3 anak ini. Pak Jalal menduga ibu itu,
tapi kesimpulan itu dari surveinya. Diangkat ke milis
itu karena saya tidak punya akses ke pak Jalal dan
saya juga tidak mengerti tentang lib-fun (untuk pak
Janoko, lib itu maksud saya dalam tulisan saya adalah
kependekan dari liberalis dan fun dari fundamentalis).

Nah sekarang pak Wida sudah memasukkan satu nama lagi,
mba Helvy, apakah blio ini fundamentalis atau
liberalis? Dari kalimat-kalimat pak Wida, sepertinya
fundamentalis ya, lalu kalau begitu apa ciri-ciri
seseorang termasuk fundamentalis?

Apakah pak Jalal itu JIL?

Salam
Aisha
--- Wida.Kusuma@ <mailto:Wida.Kusuma%40tlng.jgc.co.jp> tlng.jgc.co.jp wrote:
> Mbak Aisha saya tanggapi sedikit saja.
> 
> Kang Jalal rasanya terlalu cepat menyimpulkan
> sesuatu. Memang kita lihat 
> dari kasus si ibu yang membunuh ke-3 anaknya itu,
> aneh sekali. Dia pintar 
> dan religius. Lulusan ITB, suka tahajud dan baca
> al-Qur'an. Suaminyapun 
> seorang aktivis salman.
> 
> Tetapi menyimpulkan bahwa aliran tertentu (apakah
> tepat disebut 
> Fundamentalis?) akan membawa penganutnya menjadi
> sakit jiwa dari kasus si 
> ibu adalah terlalu prematur. Masak sih kita bisa
> mengambil kesimpulan 
> sejauh itu hanya dari satu sampel? Mana
> sampel-sampel yang lain? Ini kan 
> menjadi tidak adil terhadap muslimah-muslimah
> aktivis Islam yang lain yang 
> ternyata sangat sayang kepada anak-anaknya, seperti
> mbak Helvy T. Rosa 
> misalnya. Dan sangat jauh dari teridentifikasi
> menderita penyakit jiwa. 
> Kesimpulan hanya berdasarkan satu kasus saja telah
> menjadi tidak adil bagi 
> muslimah-muslimah lain yang sangat baik dalam
> membina keluarganya. Lebih 
> tidak adil lagi kalau ternyata kesimpulan itu hanya
> untuk membela 
> kelompoknya (JIL). Ini kampanye yang tidak adil dan
> tidak tepat.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Aisha" mailto:aishayasmina2002%40yahoo.com.sg>
yahoo.com.sg> 
> Sent by: wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com
> 08/11/2006 07:41 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com
> 
> 
> To
> mailto:keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com>,
> mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com>
> cc
> mailto:Mohammad-Riyadi.Tampubolon%40unilever.com>
[EMAIL PROTECTED]>,
> mailto:suhana032003%40yahoo.com> yahoo.com>
> Subject
> [wanita-muslimah] Gangguan Kejiwaan
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Tampubolon,
> Saya sudah menemukan kembali tabloid yang berisi
> pendapat Pak Jalal, saya
> tidak memakai tulisan lainnya tentang gangguan
> kejiawaan ini karena 
> tulisan
> yang sebelumnya juga pendapat pak Jalal, supaya ada
> kesinambungan dan 
> jelas.
> Bayangkan kalau saya menuliskan gangg

Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-10 Terurut Topik jano ko
Jeng Aisha berkata =
  Nah sekarang pak Wida sudah memasukkan satu nama lagi, mba Helvy, apakah blio 
ini fundamentalis atau liberalis? Dari kalimat-kalimat pak Wida, sepertinya 
fundamentalis ya, lalu kalau begitu apa ciri-ciri seseorang termasuk 
fundamentalis?
==
   
  Jano ko bingung dan pusing banget  =
   
  Mau tanya nich apa maksud dan arti kalimate jeng Aisha yang berbunyi " Dari 
kalimat-kalimat pak Wida, sepertinya fundamentalis ya, lalu kalau begitu apa 
ciri-ciri seseorang termasuk fundamentalis? "
   
  Tolong saya dikoeuuureksi yach,  kalau saya menafsirkan secara liberal 
pernyataan jeng Aisha diatas itu seakan-akan jeng Aisha punya standard ganda, 
soale seakan-akan disatu pihak Jeng Aisha sudah tahu apa itu fundamentalis ( 
dengan menjudge insan tertentu? ), tapi dilain pihak bertanya ciri - ciri 
seorang fundamentalis,  jadi piye tho maksude ? 
   
  wassalam
   
  
 
   
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mbak Helvy itu muslimah aktivis Islam, rasanya saya menyebut seperti 
itu. 
Karena definisi IsFun sendiri saya tidak bisa memberikannya.

Salam,

"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/11/2006 10:14 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com

To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc
Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject
[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

Makasih pak Wida, justru itu yang saya tanyakan di
milis WM dan KS ini. Yang saya pahami dari tulisan
pak Jalal, ada satu survei dan kesimpulannya seperti
itu, jadi bukan mengambil kesimpulan dari kasus ibu
yang membunuh 3 anak ini. Pak Jalal menduga ibu itu,
tapi kesimpulan itu dari surveinya. Diangkat ke milis
itu karena saya tidak punya akses ke pak Jalal dan
saya juga tidak mengerti tentang lib-fun (untuk pak
Janoko, lib itu maksud saya dalam tulisan saya adalah
kependekan dari liberalis dan fun dari fundamentalis).

Nah sekarang pak Wida sudah memasukkan satu nama lagi,
mba Helvy, apakah blio ini fundamentalis atau
liberalis? Dari kalimat-kalimat pak Wida, sepertinya
fundamentalis ya, lalu kalau begitu apa ciri-ciri
seseorang termasuk fundamentalis?

Apakah pak Jalal itu JIL?

Salam
Aisha
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Mbak Aisha saya tanggapi sedikit saja.
> 
> Kang Jalal rasanya terlalu cepat menyimpulkan
> sesuatu. Memang kita lihat 
> dari kasus si ibu yang membunuh ke-3 anaknya itu,
> aneh sekali. Dia pintar 
> dan religius. Lulusan ITB, suka tahajud dan baca
> al-Qur'an. Suaminyapun 
> seorang aktivis salman.
> 
> Tetapi menyimpulkan bahwa aliran tertentu (apakah
> tepat disebut 
> Fundamentalis?) akan membawa penganutnya menjadi
> sakit jiwa dari kasus si 
> ibu adalah terlalu prematur. Masak sih kita bisa
> mengambil kesimpulan 
> sejauh itu hanya dari satu sampel? Mana
> sampel-sampel yang lain? Ini kan 
> menjadi tidak adil terhadap muslimah-muslimah
> aktivis Islam yang lain yang 
> ternyata sangat sayang kepada anak-anaknya, seperti
> mbak Helvy T. Rosa 
> misalnya. Dan sangat jauh dari teridentifikasi
> menderita penyakit jiwa. 
> Kesimpulan hanya berdasarkan satu kasus saja telah
> menjadi tidak adil bagi 
> muslimah-muslimah lain yang sangat baik dalam
> membina keluarganya. Lebih 
> tidak adil lagi kalau ternyata kesimpulan itu hanya
> untuk membela 
> kelompoknya (JIL). Ini kampanye yang tidak adil dan
> tidak tepat.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 08/11/2006 07:41 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> ,
> 
> cc
> <[EMAIL PROTECTED]>,
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject
> [wanita-muslimah] Gangguan Kejiwaan
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Tampubolon,
> Saya sudah menemukan kembali tabloid yang berisi
> pendapat Pak Jalal, saya
> tidak memakai tulisan lainnya tentang gangguan
> kejiawaan ini karena 
> tulisan
> yang sebelumnya juga pendapat pak Jalal, supaya ada
> kesinambungan dan 
> jelas.
> Bayangkan kalau saya menuliskan gangguan kejiwaan
> menurut si A tapi
> tanggapan gangguan kejiwaan yang dikaitkan dengan
> agama itu dari si B,
> mungkin akan beda.
> 
> Menurut pak Jalal (tolong dimengerti, berikutnya
> semua adalah pendapat pak
> Jalal, supaya tidak salah mengerti lagi seperti yang
> dulu, ada yang
> menganggap tulisan itu pendapat saya ...:), nah ...
> menurut pak Jalal,
> negeri ini sangat kondusif untuk stress di berbagai
> bidang. Cobalah 
> meraba
> diri sendiri, setidaknya melalui beberapa pertanyaan
> : apakah sering 
> merasa
> sepi di tengah keramaian, cemas berkepanjangan,
> resah yang menyesakkan 
> dada
> atau mudah putus asa? Mungkin itu tanda-tanda sterss
> dan depresi yang tak
> kunjung teratas

Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-10 Terurut Topik Wida . Kusuma
Eh, ketinggalan. Pak Jalal saya tidak tahu. Tetapi dari tulisannya 
sepertinya dia mendukung JIL. Yang saya tahu beliau itu bermazhab Syiah.

Mengenai IsFun dan JIL sudah saya sampaikan dalam postingan sebelumnya.

Salam,



"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/11/2006 10:14 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc
Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject
[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan






Makasih pak Wida, justru itu yang saya tanyakan di
milis WM dan KS ini.  Yang saya pahami dari tulisan
pak Jalal, ada satu survei dan kesimpulannya seperti
itu, jadi bukan mengambil kesimpulan dari kasus ibu
yang membunuh 3 anak ini.  Pak Jalal menduga ibu itu,
tapi kesimpulan itu dari surveinya.  Diangkat ke milis
itu karena saya tidak punya akses ke pak Jalal dan
saya juga tidak mengerti tentang lib-fun (untuk pak
Janoko, lib itu maksud saya dalam tulisan saya adalah
kependekan dari liberalis dan fun dari fundamentalis).


Nah sekarang pak Wida sudah memasukkan satu nama lagi,
mba Helvy, apakah blio ini fundamentalis atau
liberalis? Dari kalimat-kalimat pak Wida, sepertinya
fundamentalis ya, lalu kalau begitu apa ciri-ciri
seseorang termasuk fundamentalis?

Apakah pak Jalal itu JIL?

Salam
Aisha
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Mbak Aisha saya tanggapi sedikit saja.
> 
> Kang Jalal rasanya terlalu cepat menyimpulkan
> sesuatu. Memang kita lihat 
> dari kasus si ibu yang membunuh ke-3 anaknya itu,
> aneh sekali. Dia pintar 
> dan religius. Lulusan ITB, suka tahajud dan baca
> al-Qur'an. Suaminyapun 
> seorang aktivis salman.
> 
> Tetapi menyimpulkan bahwa aliran tertentu (apakah
> tepat disebut 
> Fundamentalis?) akan membawa penganutnya menjadi
> sakit jiwa dari kasus si 
> ibu adalah terlalu prematur. Masak sih kita bisa
> mengambil kesimpulan 
> sejauh itu hanya dari satu sampel? Mana
> sampel-sampel yang lain? Ini kan 
> menjadi tidak adil terhadap muslimah-muslimah
> aktivis Islam yang lain yang 
> ternyata sangat sayang kepada anak-anaknya, seperti
> mbak Helvy T. Rosa 
> misalnya. Dan sangat jauh dari teridentifikasi
> menderita penyakit jiwa. 
> Kesimpulan hanya berdasarkan satu kasus saja telah
> menjadi tidak adil bagi 
> muslimah-muslimah lain yang sangat baik dalam
> membina keluarganya. Lebih 
> tidak adil lagi kalau ternyata kesimpulan itu hanya
> untuk membela 
> kelompoknya (JIL). Ini kampanye yang tidak adil dan
> tidak tepat.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 08/11/2006 07:41 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> ,
> 
> cc
> <[EMAIL PROTECTED]>,
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject
> [wanita-muslimah] Gangguan Kejiwaan
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Tampubolon,
> Saya sudah menemukan kembali tabloid yang berisi
> pendapat Pak Jalal, saya
> tidak memakai tulisan lainnya tentang gangguan
> kejiawaan ini karena 
> tulisan
> yang sebelumnya juga pendapat pak Jalal, supaya ada
> kesinambungan dan 
> jelas.
> Bayangkan kalau saya menuliskan gangguan kejiwaan
> menurut si A tapi
> tanggapan gangguan kejiwaan yang dikaitkan dengan
> agama itu dari si B,
> mungkin akan beda.
> 
> Menurut pak Jalal (tolong dimengerti, berikutnya
> semua adalah pendapat pak
> Jalal, supaya tidak salah mengerti lagi seperti yang
> dulu, ada yang
> menganggap tulisan itu pendapat saya ...:), nah ...
> menurut pak Jalal,
> negeri ini sangat kondusif untuk stress di berbagai
> bidang.  Cobalah 
> meraba
> diri sendiri, setidaknya melalui beberapa pertanyaan
> : apakah sering 
> merasa
> sepi di tengah keramaian, cemas berkepanjangan,
> resah yang menyesakkan 
> dada
> atau mudah putus asa? Mungkin itu tanda-tanda sterss
> dan depresi yang tak
> kunjung teratasi.
> 
> Kemudian pak Jalal sebagai ahli psikologi agama
> menguraikan gejala yang
> harus diwaspadai. Seperti penyakit jasmaniah,
> gangguan kejiawaan (gangguan
> mental) juga bertahap-tahap.  Kenali tingkatannya :
> STRESS, mudah marah, tingkah yang agresif, sensitif.
>  Gangguan kejiwaan di
> tahap ini setingkat sakit flu dan bisa disembuhkan
> dengan cara sederhana -
> dengan makan cokelat yang banyak, kita bisa sembuh,
> atau main PS atau 
> pergi
> ke masjid membaca Al Quran. Jika kita tersinggung
> lalu bertengkar dengan
> orang lain, akibatnya sampai tidak bisa tidur.
> Mungkin tidak apa-apa jika
> tidak bisa tidurnya hanya semalam, tetapi penyakit
> kejiwaan makin berat
> kalau tidak bisa tidur lebih dari 3 hari atau sukar
> tidur berhari-hari.
> Juga kalau tidak enak makan, atau tangan
> berkerin

Re: [wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-10 Terurut Topik Wida . Kusuma
Mbak Helvy itu muslimah aktivis Islam, rasanya saya menyebut seperti itu. 
Karena definisi IsFun sendiri saya tidak bisa memberikannya.

Salam,



"A. Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
08/11/2006 10:14 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc
Keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject
[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan






Makasih pak Wida, justru itu yang saya tanyakan di
milis WM dan KS ini.  Yang saya pahami dari tulisan
pak Jalal, ada satu survei dan kesimpulannya seperti
itu, jadi bukan mengambil kesimpulan dari kasus ibu
yang membunuh 3 anak ini.  Pak Jalal menduga ibu itu,
tapi kesimpulan itu dari surveinya.  Diangkat ke milis
itu karena saya tidak punya akses ke pak Jalal dan
saya juga tidak mengerti tentang lib-fun (untuk pak
Janoko, lib itu maksud saya dalam tulisan saya adalah
kependekan dari liberalis dan fun dari fundamentalis).


Nah sekarang pak Wida sudah memasukkan satu nama lagi,
mba Helvy, apakah blio ini fundamentalis atau
liberalis? Dari kalimat-kalimat pak Wida, sepertinya
fundamentalis ya, lalu kalau begitu apa ciri-ciri
seseorang termasuk fundamentalis?

Apakah pak Jalal itu JIL?

Salam
Aisha
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Mbak Aisha saya tanggapi sedikit saja.
> 
> Kang Jalal rasanya terlalu cepat menyimpulkan
> sesuatu. Memang kita lihat 
> dari kasus si ibu yang membunuh ke-3 anaknya itu,
> aneh sekali. Dia pintar 
> dan religius. Lulusan ITB, suka tahajud dan baca
> al-Qur'an. Suaminyapun 
> seorang aktivis salman.
> 
> Tetapi menyimpulkan bahwa aliran tertentu (apakah
> tepat disebut 
> Fundamentalis?) akan membawa penganutnya menjadi
> sakit jiwa dari kasus si 
> ibu adalah terlalu prematur. Masak sih kita bisa
> mengambil kesimpulan 
> sejauh itu hanya dari satu sampel? Mana
> sampel-sampel yang lain? Ini kan 
> menjadi tidak adil terhadap muslimah-muslimah
> aktivis Islam yang lain yang 
> ternyata sangat sayang kepada anak-anaknya, seperti
> mbak Helvy T. Rosa 
> misalnya. Dan sangat jauh dari teridentifikasi
> menderita penyakit jiwa. 
> Kesimpulan hanya berdasarkan satu kasus saja telah
> menjadi tidak adil bagi 
> muslimah-muslimah lain yang sangat baik dalam
> membina keluarganya. Lebih 
> tidak adil lagi kalau ternyata kesimpulan itu hanya
> untuk membela 
> kelompoknya (JIL). Ini kampanye yang tidak adil dan
> tidak tepat.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 08/11/2006 07:41 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> ,
> 
> cc
> <[EMAIL PROTECTED]>,
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject
> [wanita-muslimah] Gangguan Kejiwaan
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Tampubolon,
> Saya sudah menemukan kembali tabloid yang berisi
> pendapat Pak Jalal, saya
> tidak memakai tulisan lainnya tentang gangguan
> kejiawaan ini karena 
> tulisan
> yang sebelumnya juga pendapat pak Jalal, supaya ada
> kesinambungan dan 
> jelas.
> Bayangkan kalau saya menuliskan gangguan kejiwaan
> menurut si A tapi
> tanggapan gangguan kejiwaan yang dikaitkan dengan
> agama itu dari si B,
> mungkin akan beda.
> 
> Menurut pak Jalal (tolong dimengerti, berikutnya
> semua adalah pendapat pak
> Jalal, supaya tidak salah mengerti lagi seperti yang
> dulu, ada yang
> menganggap tulisan itu pendapat saya ...:), nah ...
> menurut pak Jalal,
> negeri ini sangat kondusif untuk stress di berbagai
> bidang.  Cobalah 
> meraba
> diri sendiri, setidaknya melalui beberapa pertanyaan
> : apakah sering 
> merasa
> sepi di tengah keramaian, cemas berkepanjangan,
> resah yang menyesakkan 
> dada
> atau mudah putus asa? Mungkin itu tanda-tanda sterss
> dan depresi yang tak
> kunjung teratasi.
> 
> Kemudian pak Jalal sebagai ahli psikologi agama
> menguraikan gejala yang
> harus diwaspadai. Seperti penyakit jasmaniah,
> gangguan kejiawaan (gangguan
> mental) juga bertahap-tahap.  Kenali tingkatannya :
> STRESS, mudah marah, tingkah yang agresif, sensitif.
>  Gangguan kejiwaan di
> tahap ini setingkat sakit flu dan bisa disembuhkan
> dengan cara sederhana -
> dengan makan cokelat yang banyak, kita bisa sembuh,
> atau main PS atau 
> pergi
> ke masjid membaca Al Quran. Jika kita tersinggung
> lalu bertengkar dengan
> orang lain, akibatnya sampai tidak bisa tidur.
> Mungkin tidak apa-apa jika
> tidak bisa tidurnya hanya semalam, tetapi penyakit
> kejiwaan makin berat
> kalau tidak bisa tidur lebih dari 3 hari atau sukar
> tidur berhari-hari.
> Juga kalau tidak enak makan, atau tangan
> berkeringat, atau tidak bisa
> menikmati apapun termasuk tidak menikmati humor,
> 

[wanita-muslimah] Re: Gangguan Kejiwaan

2006-08-10 Terurut Topik A. Yasmina
Makasih pak Wida, justru itu yang saya tanyakan di
milis WM dan KS ini.  Yang saya pahami dari tulisan
pak Jalal, ada satu survei dan kesimpulannya seperti
itu, jadi bukan mengambil kesimpulan dari kasus ibu
yang membunuh 3 anak ini.  Pak Jalal menduga ibu itu,
tapi kesimpulan itu dari surveinya.  Diangkat ke milis
itu karena saya tidak punya akses ke pak Jalal dan
saya juga tidak mengerti tentang lib-fun (untuk pak
Janoko, lib itu maksud saya dalam tulisan saya adalah
kependekan dari liberalis dan fun dari fundamentalis).


Nah sekarang pak Wida sudah memasukkan satu nama lagi,
mba Helvy, apakah blio ini fundamentalis atau
liberalis? Dari kalimat-kalimat pak Wida, sepertinya
fundamentalis ya, lalu kalau begitu apa ciri-ciri
seseorang termasuk fundamentalis?

Apakah pak Jalal itu JIL?

Salam
Aisha
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Mbak Aisha saya tanggapi sedikit saja.
> 
> Kang Jalal rasanya terlalu cepat menyimpulkan
> sesuatu. Memang kita lihat 
> dari kasus si ibu yang membunuh ke-3 anaknya itu,
> aneh sekali. Dia pintar 
> dan religius. Lulusan ITB, suka tahajud dan baca
> al-Qur'an. Suaminyapun 
> seorang aktivis salman.
> 
> Tetapi menyimpulkan bahwa aliran tertentu (apakah
> tepat disebut 
> Fundamentalis?) akan membawa penganutnya menjadi
> sakit jiwa dari kasus si 
> ibu adalah terlalu prematur. Masak sih kita bisa
> mengambil kesimpulan 
> sejauh itu hanya dari satu sampel? Mana
> sampel-sampel yang lain? Ini kan 
> menjadi tidak adil terhadap muslimah-muslimah
> aktivis Islam yang lain yang 
> ternyata sangat sayang kepada anak-anaknya, seperti
> mbak Helvy T. Rosa 
> misalnya. Dan sangat jauh dari teridentifikasi
> menderita penyakit jiwa. 
> Kesimpulan hanya berdasarkan satu kasus saja telah
> menjadi tidak adil bagi 
> muslimah-muslimah lain yang sangat baik dalam
> membina keluarganya. Lebih 
> tidak adil lagi kalau ternyata kesimpulan itu hanya
> untuk membela 
> kelompoknya (JIL). Ini kampanye yang tidak adil dan
> tidak tepat.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 08/11/2006 07:41 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> ,
> 
> cc
> <[EMAIL PROTECTED]>,
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject
> [wanita-muslimah] Gangguan Kejiwaan
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Tampubolon,
> Saya sudah menemukan kembali tabloid yang berisi
> pendapat Pak Jalal, saya
> tidak memakai tulisan lainnya tentang gangguan
> kejiawaan ini karena 
> tulisan
> yang sebelumnya juga pendapat pak Jalal, supaya ada
> kesinambungan dan 
> jelas.
> Bayangkan kalau saya menuliskan gangguan kejiwaan
> menurut si A tapi
> tanggapan gangguan kejiwaan yang dikaitkan dengan
> agama itu dari si B,
> mungkin akan beda.
> 
> Menurut pak Jalal (tolong dimengerti, berikutnya
> semua adalah pendapat pak
> Jalal, supaya tidak salah mengerti lagi seperti yang
> dulu, ada yang
> menganggap tulisan itu pendapat saya ...:), nah ...
> menurut pak Jalal,
> negeri ini sangat kondusif untuk stress di berbagai
> bidang.  Cobalah 
> meraba
> diri sendiri, setidaknya melalui beberapa pertanyaan
> : apakah sering 
> merasa
> sepi di tengah keramaian, cemas berkepanjangan,
> resah yang menyesakkan 
> dada
> atau mudah putus asa? Mungkin itu tanda-tanda sterss
> dan depresi yang tak
> kunjung teratasi.
> 
> Kemudian pak Jalal sebagai ahli psikologi agama
> menguraikan gejala yang
> harus diwaspadai. Seperti penyakit jasmaniah,
> gangguan kejiawaan (gangguan
> mental) juga bertahap-tahap.  Kenali tingkatannya :
> STRESS, mudah marah, tingkah yang agresif, sensitif.
>  Gangguan kejiwaan di
> tahap ini setingkat sakit flu dan bisa disembuhkan
> dengan cara sederhana -
> dengan makan cokelat yang banyak, kita bisa sembuh,
> atau main PS atau 
> pergi
> ke masjid membaca Al Quran. Jika kita tersinggung
> lalu bertengkar dengan
> orang lain, akibatnya sampai tidak bisa tidur.
> Mungkin tidak apa-apa jika
> tidak bisa tidurnya hanya semalam, tetapi penyakit
> kejiwaan makin berat
> kalau tidak bisa tidur lebih dari 3 hari atau sukar
> tidur berhari-hari.
> Juga kalau tidak enak makan, atau tangan
> berkeringat, atau tidak bisa
> menikmati apapun termasuk tidak menikmati humor,
> segala sesuatu terasa
> hambar. Gangguan kejiwaan mendalam ini disebut
> NEUROSIS. Mungkin parah 
> kalau
> rasa sedih itu berkepanjangan, hampir sebulan terus
> menerus dan kadang
> timbul keinginan bunuh diri.  Kita melihat
> seakan-akan persoalan hidup 
> kita
> ini berat sekali untuk ditanggung.  Kita juga mulai
> curiga pada 
> orang-orang
> di sekitar.  Curiga berlebih-lebihan itu disebut
> PARANOID, yang bahasa
> okemnya disebut parno.  Orang kalau sudah parno
> berusaha mengasingkan diri
> dari pergaulan, mungkin tidak menemui teman-temannya
> lagi.
> 
> HALUSINASI, dalam bahasa sederhana: mendengar
> sesuatu yang tidak didengar
> orang lain, melihat sesuatu yang tidak dilihat orang
> lain, atau merasakan
> sesuatu yang tidak dirasakan orang lain. Jadi
> menurut pak Jalal, alat
> inderanya tiba-tiba menj