Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah
t; (al muflis pada kami yaitu siapa yang tak punya dirham dan tak punya harta benda). Maka selanjurnya bersabda lagi beliau: "Itu almuflis di dunia ini," lalu diteruskan oleh beliau: Al muflis pada hari kiamat yaitu orang yang datang dengan pahala-pahalanya: bishala-tin, wazakaatin, wa shiyaamin. Akan tetapi faqad syatama hadza, qadzafa hadza, dharaba hadza, safaqa daama hadza, akala maala hadza (ia telah menyindir, membentak, memukul, menumpahkan darah natoboki tauwa, dan makan harta orang lain). Maka datanglah seorang demi seorang menagih kepadanya, yang dibayarnya dengan pahala-pahala shalatnya, zakatnya dan puasanya. Setelah habis pahala-pahala itu dipakai untuk membayar hutangnya, maka muflislah dia. Sudah muflis masih ada yang datang menagih, maka cara bayarnya, dosa orang menagih itu ditimpakan kepada si muflis. Akhirnya setelah selesai transaksi itu "faturihat finnaar" (dia dicampakkan ke neraka). Dalam ceramah saya yang selalu saya beri kesempatan tanya-jawab biasanya ada yang bertanya: "Bagaimana kalau seorang Ustadz menyindir orang dalam ceramahnya, membentak dalam tulisannya?" maka selalu saya jawab: Bayar-membayar di Hari Pengadilan itu adalah dalam masalah pribadi. Kalau seorang Ustadz menyindir dalam ceramah atau khutbahnya, membentak dalam tulisannya, maka itu dalam rangka nahi mungkar, tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi. Terutama sekali bentakan terhadap orang yang menghina dan mencerca Islam dan kaum Muslimin, itu wajib hukumnya. Apa yang akan dikemukakan selanjutnya ialah "syatama" yang telah saya paparkan di TVRI stasiun Makassar, yang diulang kembali penayangannya pada pembukaan siaran petang hari tgl 31 Januari 2005 yang baru lalu. Firman Allah SWT: -- WLA TAaKLWA AMWALKM BYNKM BALBTHL WTDLWA BHA ALY ALhKAM LTAaKLWA FRYQA MN AMWAL ALNAS BALATSM WANTM T'ALMWN (S. ALBQRt, 2:188), dibaca: -- wala- ta'kulu- amwa-lakum bainakum biba-thili watudlu- biha- ilal hukka-mi lita'kulu- fari-qam min amwa-lin na-si bil itsmi wa antum ta'lamu-n, artnya: -- Dan janganlah di antara kamu makan harta-harta (orang lain) dengan batil (dengan cara) kamu bawa kepada hukkam supaya dapat kamu makan sebagian dari harta-harta orang-orang dengan berdosa, padahal kamu mengetahuinya. Ayat (2:188) itu adalah ayat penutup dari paket ayat-ayat tentang puasa Ramadhan (2:183-188), yaitu substansinya tentang evaluasi puasa kita yang tolok ukurnya berhasil menghindarkan diri dari "ta'kulu- amwa-lakum", kamu makan harta-harta (orang lain), atau dalam Hadits Muflis "akala maala", makan harta. Dalam ceramah yang disajikan melalui siaran TVRI stasiun Makassar tersebut, saya kemukakan illustrasi yang masih aktual terjadi di mana-mana. Rakyat pedalaman berurbanisasi ke kota menempati lahan yang masih "perawan" di pinggir-pinggir kota. Mereka mengeringkan tanah berpayau, menimbun lahan-lahan rendah, bermukim turun-temurun. Kasihan mereka buta hukum menghadapi roda besi pembangunan fisik kota. Karena mereka buta hukum mereka tidak mengurus surat-surat izin membangun di lahan yang telah dikeringkan, yang telah ditimbun, yang ditempatinya bermukim turun-temurun. Para pengembang (developer) dengan jeli dan licik melihat lahan-lahan yang secara hukum masih bebas untuk digarap, dengan mudah mendapatkan serifikat izin membangun dengan jalan memberikan obat pelicin pada oknum birokrat dan dengan alasan pajak yang bisa diterima oleh lembaga negara maka izin membangun itupun jadilah. Maka tergusurlah penduduk yang bermukim di daerah pinggiran kota itu. Bahkan ada yang secara kejam memakai taktik "pendekar lima" dalam kesusastraaan Angkatan Balai Pustaka, karya Mara Rusli, yaitu roman Sitti Nurbaya. Para penduduk yang malang itu ibarat berebut pisau dengan pengembang di hadapan hukkam: Penduduk malang itu memegang mata pisau yang tajam, pengembang memegang gagang pisaunya, karena punya kekuatan hukum bukti yuridis Surat Izin Membangun Bangunan (IMB). Nah, Itulah dia: "tudlu- biha- ilal hukka-mi lita'kulu- fari-qam min amwa-lin na-si bil itsmi wa antum ta'lamu-n." WaLlahu a'lamu bisshawab. *** Makassar, 6 Februari 2005 [H.Muh.Nur Abdurrahman] === MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 25, 2006 5:03 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah Wassalamualaykum wr wb., Al-Islam Ada 6 kata "Al-Islam" dalam Alquran: 5:3, 3:85, 6:125, 39:22, 61:7 dan 3:19. Dan, ternyata al-Islam itu mengacu pada "millah" Ibrahim. Yang di lain ayat, millah itu disebut "diin". Kata "diin" sendiri seakar dengan "daana" yang berarti mematuhi, atau membalas. M
[wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah
He..he...kesimpulannya Guru Agama SD zaman dulu liberal dan pluralis (maaf hanya sebaris) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote: > > Lain lagi dengan Guru Agama SD saya dulu. > Katanya, di akhirat kelak umat Islam masuk surga duluan > karena ibadahnya hari Jumat. > Disusul umat lain yang ibadah hari Sabtu, > dan umat Kristen yang ke gereja hari Minggu. > Terlepas ada yang menghitung sepekan dimulai hari Ahad (namanya juga > hari pertama), > ternyata guru agama saya sangat pluralis. > > salam, > DWS > > On 4/25/06, bmuncar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Menurut Pak Guru agama ketika SD dulu, Islam artinya: I=isa; S=subuh, > > L=lohor, A=ashar, M=maghrib. Wah, penafsiran Pak Guru ternyata sangat > > liberal ya? > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" > > > wrote: > > > > > > Assalamu'alaikum, > > > > > > Mas Janoko, > > > > > > Setiap orang berhak menggunakan nama 'Islam', dan nama 'Islam' > > > bukanlah milik sampeyan atau milik Menteri Agama RI atau milik > > partai > > > politik tertentu saja. > > > > > > Nama 'Islam' adalah milik dan pemberian dari Allah Ta'ala dan hanya > > > Allah Ta'ala yang berhak menamakan orang/kaum sebagai Islam sesuai > > > dengan yang dimaksud oleh Allah dan rasul-Nya. > > > > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah
Lain lagi dengan Guru Agama SD saya dulu. Katanya, di akhirat kelak umat Islam masuk surga duluan karena ibadahnya hari Jumat. Disusul umat lain yang ibadah hari Sabtu, dan umat Kristen yang ke gereja hari Minggu. Terlepas ada yang menghitung sepekan dimulai hari Ahad (namanya juga hari pertama), ternyata guru agama saya sangat pluralis. salam, DWS On 4/25/06, bmuncar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Menurut Pak Guru agama ketika SD dulu, Islam artinya: I=isa; S=subuh, > L=lohor, A=ashar, M=maghrib. Wah, penafsiran Pak Guru ternyata sangat > liberal ya? > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED] > > wrote: > > > > Assalamu'alaikum, > > > > Mas Janoko, > > > > Setiap orang berhak menggunakan nama 'Islam', dan nama 'Islam' > > bukanlah milik sampeyan atau milik Menteri Agama RI atau milik > partai > > politik tertentu saja. > > > > Nama 'Islam' adalah milik dan pemberian dari Allah Ta'ala dan hanya > > Allah Ta'ala yang berhak menamakan orang/kaum sebagai Islam sesuai > > dengan yang dimaksud oleh Allah dan rasul-Nya. > > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah
Menurut Pak Guru agama ketika SD dulu, Islam artinya: I=isa; S=subuh, L=lohor, A=ashar, M=maghrib. Wah, penafsiran Pak Guru ternyata sangat liberal ya? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > > Assalamu'alaikum, > > Mas Janoko, > > Setiap orang berhak menggunakan nama 'Islam', dan nama 'Islam' > bukanlah milik sampeyan atau milik Menteri Agama RI atau milik partai > politik tertentu saja. > > Nama 'Islam' adalah milik dan pemberian dari Allah Ta'ala dan hanya > Allah Ta'ala yang berhak menamakan orang/kaum sebagai Islam sesuai > dengan yang dimaksud oleh Allah dan rasul-Nya. > > "Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari > dahulu." (22:78) > > "Siapa pun yang shalat seperti aku dan menghadapkan wajahnya ke > kiblat kita dan makan binatang sembelihan kita, maka ia adalah muslim > dan berada di bawah perlindungan Allah dan rasul-Nya. Maka janganlah > mengkhianati Allah dengan mengkhianati orang-orang yang berada di > dalam perlindungan-Nya." (H. R. Bukhari) > > Jadi, kalau ada orang Muslim yang menggunakan nama 'Islam', misalnya > Islam Liberal, itu adalah hak orang Muslim itu untuk menggunakannya, > dan bukan hak Anda untuk melarangnya sambil > mengatakannya/menghakiminya sebagai suatu kesalahan atau kesesatan. > > Kalau sampeyan mengerti hal yang fundamental ini, maka sampeyan tidak > perlu repot-repot menyalah-nyalahkan orang/kaum yang berbeda dengan > sampeyan. > > Kalau sampeyan sibuk menyalah-nyalahkan lalu dengan ekstrimnya > kemudian sampeyan mengatakannya sebagai sesat dan bukan Islam - > seperti yang dilakukan oleh Menteri agama Maftuh Basyuni dan para > ulama MUI beserta supporternya, maka sampeyan telah merampok hak > prerogatif Tuhan. > > Kalau para ulama/kyai/mullah dan aparat negara sudah merebut hak > Tuhan dan kemudian bermain-main sebagai Tuhan, maka yang tersisa > adalah kemunduran, ketidakstabilan, kekacauan, ketidakadilan dalam > masyarakat. Fakta sudah membuktikan di mana para ulama sibuk memaksa > implementasi SI di berbagai daerah di Indonesia, seperti menghukum > orang yang tidak puasa, melarang restoran berjualan di bulan > Ramadhan, mewajibkan memakai jilbab, mewajibkan bisa baca Qur'an jika > mau nikah, dll. Kalau sampeyan mau belajar, semua kewajiban ini > adalah untuk orang beriman, bukan untuk orang Islam, dan pemaksaan > ini dilakukan oleh para ulama dengan mengatasnamakan Islam. Ya , > Islam made in para ulama/kyai/mullah, bukan Islam made in Sayyidina > Rasulullah s.a.w. > > Salam, > M. A. Suryawan > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko wrote: > > > > Assalamu'alaikum Wr Wb, > > > > Al Qur'an > > > > 5. Al Maa'idah > > > > 3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, > (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, > yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, > kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) > yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib > dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah > kefasikan. Pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk > (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka > dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu > agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku- > ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] > karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha > Pengampun lagi Maha Penyayang. > > > > -- > > > > Mohon maaf Mas Sarinesia, > > > > Coba perhatikan bagian dari surat Al Maa'idah tersebut diatas : > > > > Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, > dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam > itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena > kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha > Pengampun lagi Maha Penyayang. > > > > > > > > Didalam surat Al Maa'idah tersebut kita temukan kata "Islam", > ya kata "Islam" saja, tidak ada tambahan didepan dan dibelakangnya, > maksud saya kata "Islam" itu tidak diembel-embeli kata yang lain baik > didepan dan dibelakangnya, ijinkan saya bertanya kepada Mas > Sarinesia, bagaimana seandainya kalau ada insan yang berani merubah > surat Al Maa'idah tersebut dengan menambah kata-kata tertentu > dibelakang atau didepan kata "Islam" tersebut ? > > > > Mas Sarinesia setuju atau tidak kalau kata "Islam" itu merupakan > firman Allah ? > > > > > > Wassalam > > > > > > > > sarinesia wrote: > > orang bebas kok bikin nama kelompoknya, termasuk : MD, NU, Persis, > > al-Irsyad, dll.. > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > > > Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini
[wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah
Assalamu'alaikum, Mas Janoko, Setiap orang berhak menggunakan nama 'Islam', dan nama 'Islam' bukanlah milik sampeyan atau milik Menteri Agama RI atau milik partai politik tertentu saja. Nama 'Islam' adalah milik dan pemberian dari Allah Ta'ala dan hanya Allah Ta'ala yang berhak menamakan orang/kaum sebagai Islam sesuai dengan yang dimaksud oleh Allah dan rasul-Nya. "Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu." (22:78) "Siapa pun yang shalat seperti aku dan menghadapkan wajahnya ke kiblat kita dan makan binatang sembelihan kita, maka ia adalah muslim dan berada di bawah perlindungan Allah dan rasul-Nya. Maka janganlah mengkhianati Allah dengan mengkhianati orang-orang yang berada di dalam perlindungan-Nya." (H. R. Bukhari) Jadi, kalau ada orang Muslim yang menggunakan nama 'Islam', misalnya Islam Liberal, itu adalah hak orang Muslim itu untuk menggunakannya, dan bukan hak Anda untuk melarangnya sambil mengatakannya/menghakiminya sebagai suatu kesalahan atau kesesatan. Kalau sampeyan mengerti hal yang fundamental ini, maka sampeyan tidak perlu repot-repot menyalah-nyalahkan orang/kaum yang berbeda dengan sampeyan. Kalau sampeyan sibuk menyalah-nyalahkan lalu dengan ekstrimnya kemudian sampeyan mengatakannya sebagai sesat dan bukan Islam - seperti yang dilakukan oleh Menteri agama Maftuh Basyuni dan para ulama MUI beserta supporternya, maka sampeyan telah merampok hak prerogatif Tuhan. Kalau para ulama/kyai/mullah dan aparat negara sudah merebut hak Tuhan dan kemudian bermain-main sebagai Tuhan, maka yang tersisa adalah kemunduran, ketidakstabilan, kekacauan, ketidakadilan dalam masyarakat. Fakta sudah membuktikan di mana para ulama sibuk memaksa implementasi SI di berbagai daerah di Indonesia, seperti menghukum orang yang tidak puasa, melarang restoran berjualan di bulan Ramadhan, mewajibkan memakai jilbab, mewajibkan bisa baca Qur'an jika mau nikah, dll. Kalau sampeyan mau belajar, semua kewajiban ini adalah untuk orang beriman, bukan untuk orang Islam, dan pemaksaan ini dilakukan oleh para ulama dengan mengatasnamakan Islam. Ya , Islam made in para ulama/kyai/mullah, bukan Islam made in Sayyidina Rasulullah s.a.w. Salam, M. A. Suryawan --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum Wr Wb, > > Al Qur'an > > 5. Al Maa'idah > > 3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku- ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. > > -- > > Mohon maaf Mas Sarinesia, > > Coba perhatikan bagian dari surat Al Maa'idah tersebut diatas : > > Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. > > > > Didalam surat Al Maa'idah tersebut kita temukan kata "Islam", ya kata "Islam" saja, tidak ada tambahan didepan dan dibelakangnya, maksud saya kata "Islam" itu tidak diembel-embeli kata yang lain baik didepan dan dibelakangnya, ijinkan saya bertanya kepada Mas Sarinesia, bagaimana seandainya kalau ada insan yang berani merubah surat Al Maa'idah tersebut dengan menambah kata-kata tertentu dibelakang atau didepan kata "Islam" tersebut ? > > Mas Sarinesia setuju atau tidak kalau kata "Islam" itu merupakan firman Allah ? > > > Wassalam > > > > sarinesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > orang bebas kok bikin nama kelompoknya, termasuk : MD, NU, Persis, > al-Irsyad, dll.. > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik > > bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan > tertentu dari > > Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya > Islam. > > Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih > > baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang > > terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita > menjadi > > meresmikan sebuah n
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah
Wassalamualaykum wr wb., Al-Islam Ada 6 kata "Al-Islam" dalam Alquran: 5:3, 3:85, 6:125, 39:22, 61:7 dan 3:19. Dan, ternyata al-Islam itu mengacu pada "millah" Ibrahim. Yang di lain ayat, millah itu disebut "diin". Kata "diin" sendiri seakar dengan "daana" yang berarti mematuhi, atau membalas. Maka, jangan heran bila ada yang mengartikan "diin" sebagai pembalasan (spt yawm al-diin) atau "kepatuhan". Kata "diin" juga seakar kata dengan "dayn" yang artinya "hutang" dan hutang harus dibayar atau dilunasi. Dengan demikian kata "diin" dalam kaitannya dengan "al-Islam" bermakna ketundukan atau kepatuhan, atau jalan (landasan). Salahnya, kita ini koq memastikan diri bahwa "diin" itu agama. Lha, agama itu bahasa apa? Agama itu bahasa Jawa kuno yang artinya "menjalankan aturan atau mematuhi peraturan". Dus, dalam masyarakat Jawa kuno agama bukanlah kata benda atau sekedar label. Makanya dalam sejarah Jawa kuno, orang-orang di Nusantara ini tidak memiliki agama (dalam pengertian modern). Masyarakat di Nusantara ini menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh negara atau disepakati oleh masyarakat (suku). Nah, seharusnya kita ini bertanya kepada yang mengerti bahasa Jawa kuno ketika ingin memahami arti "agama". :) Dalam khazanah Jawa (dalam Serat Wedhatama) ada ungkapan "agama ageming aji", agama adalah pegangan raja. Artinya, rakyat harus mengikuti peraturan-peraturan yang telah dirumuskan oleh para raja. Dan, itulah yang menjadi landasan bagi berbagai kerajaan di zaman dulu. Lha, kata "al" itu memang bermakna sebagai "definite article" atau kata sandang bagi sesuatu yang sudah kita ketahui. Kata "al" juga bermakna "semua" seperti pada "al-aalamiin", "al-hamd" dan lain-lainnya. Untuk al-Islam bisa digunakan keduanya. Jika dipakai sebagai "definite article" maka itu harus bagi semua kata al-Islam pada keenam ayat tersebut. Bila dimaknai "semua" juga harus diterapkan pada semuanya. Jadi, kita tidak memilih-milih, yang ini definit tapi yang itu "whole atau all". Jika digunakan definit, maka al-Islam dalam Alquran bermakna "islam" sebagai wujud "penyerahan diri" yang dilakukan oleh para nabi. Jika dimaknai "whole", maka juga mengacu semua bentuk penyerahan diri yang diteladankan oleh para nabi. Dengan demikian dalam "Inna diina inda Allahi al-Islam", sesungguhnya kepatuhan yang diterima Allah itu adalah al-Islam (penyerahan diri sebagaimana yang diteladankan oleh para nabi Allah). Makanya, jangan heran bila masing-masing pemeluk agama itu diwajibkan untuk menjalankan isi kitabnya. Jadi, Nabi Yakub dan anak-cucunya dipesan untuk hidup dan mati sebagaimana kepasrahan yang diteladankan oleh Ibrahim yang ada dalam shuhuf Ibrahim. Setelah Musa, anak-cucu Yakub diminta hidup sesuai dengan Taurat. Dan, seterusnya. Jadi, tak ada penghapusan agama (lihat kembali QS 5:48). Oleh karena setiap pengikut masing-masing nabi itu harus meneladani nabinya (dan semua nabi itu al-Islam), maka Tuhan memberi tahu dalam QS 10:19 bahwa apa yang diperselisihkan oleh para pengikut itu akan dibeberkan Tuhan sendiri di hari kebangkitan! Sekali lagi, salahnya kita meninggalkan Alquran sehingga tidak tahu kalau perselisihan tentang isi kitab itu akan dibeberkan Tuhan sendiri. Malah hak Tuhan atau otoritas Tuhan kita sabot. :-( Bagaimana dengan 5:3? Itu hanya ditujukan kepada orang-orang beriman yang mengikuti Nabi Muhammad. Jadi, ayat itu tidak ditujukan kepada seluruh manusia. Misi nabi memang untuk seluruh manusia, tapi Alquran harus menjadi landasan hidup bagi orang yang mengikutinya. Oleh karena itu, ketika ayat QS 5:3 itu disampaikan ketika haji wada', kaum mukmin bangga tapi Abu Bakar malah menangis. Mengapa? Karena ayat itu dihayati oleh Abu Bakar sebagai dekatnya masa berakhirnya kehidupan Rasul Muhammad. Artinya, tempat orang bertanya akan tiada lagi. Dus, ayat 5:3 itu ayat "pamitan" Rasul kepada umat. Bila mau bertanya, ya kembalilah kepada Allah secara langsung dan kepada Alquran. Sampai di sini dulu. Dus, berserah diri itu ya yang diteladankan oleh nabi-nabi yang ada. Makanya kita wajib mengimani semua nabi/rasul (2:177). Jadi, jangan kalian mati kecuali dalam keadaan meneladani para nabi itu. Jadi, bukan dalam keadaan beragama Islam! Orang Kristen ya hidup meneladani Nabi Isa. Orang Islam ya meneladani Nabi Muhammad. Apa yang diteladankan oleh Nabi Muhammad? Ya baca saja seluruh ayat Alquran pasti akan tahu, seperti adil, pemaaf, sabar, zuhud, syukur, taslim, ridha, ikhlas, tawakal, dll. Jika ini yang kita jalani dalam hidup, maka niscaya kita mati dalam keadaan berserah diri! Wassalam, chodjim -----Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[E
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah
Assalamu'alaikum Wr Wb, Al Qur'an 5. Al Maa'idah 3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. -- Mohon maaf Mas Sarinesia, Coba perhatikan bagian dari surat Al Maa'idah tersebut diatas : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Didalam surat Al Maa'idah tersebut kita temukan kata "Islam", ya kata "Islam" saja, tidak ada tambahan didepan dan dibelakangnya, maksud saya kata "Islam" itu tidak diembel-embeli kata yang lain baik didepan dan dibelakangnya, ijinkan saya bertanya kepada Mas Sarinesia, bagaimana seandainya kalau ada insan yang berani merubah surat Al Maa'idah tersebut dengan menambah kata-kata tertentu dibelakang atau didepan kata "Islam" tersebut ? Mas Sarinesia setuju atau tidak kalau kata "Islam" itu merupakan firman Allah ? Wassalam sarinesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: orang bebas kok bikin nama kelompoknya, termasuk : MD, NU, Persis, al-Irsyad, dll.. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik > bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan tertentu dari > Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya Islam. > Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih > baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang > terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita menjadi > meresmikan sebuah nama di samping Islam. Semuanya adalah untuk Islam. > Kalau misalnya -siapapun- yang mengusung sebuah nama untuk perbaikan > Islam, jika akhirnya dia menjadi dominan, hapuskanlah namanya itu, > kembalilah menjadi Islam saja. Apapun nama yang dibentuk, saya harap bukan > untuk membentuk kelompok baru, tetapi nama itu dibuat dalam rangka > memperjuangkan perbaikan untuk Islam. > > Salam, > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Gr