[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-24 Terurut Topik Sutan Paruik Gadang
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya 
Arab?
> Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
> KM
> 

Pak KM,
sebetulnya yang perlu ditanya lebih lanjut itu bukan soal budaya 
arab atau budaya muslim, tapi soal apa definisi "kencan" itu?

kencan kan nggak otomatis sama dengan sex. kalau pakai istilahnya 
sampeyan, ya paralel lah dengan perintah "melihat" calon istri 
sebelum menikahinya. apa sih yang dilihat?

kalau soal ini bisa pening kepala kita kalau mengikuti gaya arab. 
dalam buku fiqh sunnah sayyid sabiq dituliskan apa 
definisi "melihat" itu dan apa tujuannya. lelaki arab kayaknya 
secara sederhana menerjemahkan kata "melihat" itu dalam konteks 
seksual. umar bin khattab, dituliskan dalam buku sabiq itu, 
menyingkap paha calon istrinya, sampai calonnya marah.

(Pak KM jangan coba-coba terapkan hal ini kalau mau berbini muda, 
bisa-bisa dikaplokin sama calon mertua, hahahahaha).

bagi saya, "melihat" harus bermakna lebih dalam. jauh dari seputar 
urusan libido. salah satu kendala besar dalam rumah tangga adalah 
tidak cocoknya karakter. ini bisa berujung pada konflik 
berkepanjangan yang membuat rumah tangga tak harmonis. ini menurut 
saya bisa diatasi dengan cara mengenal lebih jauh karakter masing-
masing calon pasangan. 

"melihat" dalam hal ini tak lagi melihat fisiknya, tapi melihat 
karakternya.

salam
hasan
http://abdurakhman.com






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-24 Terurut Topik Kartono Mohamad
Ada istilah baru, memandang tapi tidak melihat. Ngintip?
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> menahan pandangan artinya memandang tapi tidak melihat, bukan terus
> melengos. kalau melengos saat berbicara itu tidak sopan.
> 
> seperti sekarang ini saya memandang monitor.. tapi monitornya saya 
gak
> tahu. isinya tempe atau tahu? karena yg saya pelototi adalah 
informasi
> yg berasal dari internet.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
> wrote:
> >
> > Mbak Flora, ajaran Muhammad (Islam) ada yang perlu diikuti secara
> > tekstual dan yang kontekstual. Tinggal dicari kesepakatan, atau
> > ijtihad, atau apapun namanya yang mana yang perlu dilakukan 
secara
> > tekstual dan mana yang kontekstual. Apakah larangan "adu panah" 
harus
> > dilakukan secara tekstual, ataukah secara kontkestual? Apakah 
memulai
> > saat puasa dengan kemampuan membedakan warna benang sampai 
terbenam
> > matahari apakah harus diikuti secara tekstual atau kontekstual?
> > KM
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> >  wrote:
> > >
> > > Yth Pak Kartono Mohamad, 
> > > Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24):  
> > > Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang 
beriman: "Hendaklah
> > mereka
> > > menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian 
itu
> > adalah
> > > lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa 
yang
> > mereka
> > > perbuat."
> > >  
> > > Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah 
mereka
> > menahan
> > > pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
> > menampakkan
> > > perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
> > hendaklah mereka
> > > menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
> > perhiasannya
> > > kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
> > mereka, atau
> > > putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
> > saudara-saudara
> > > laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, 
atau
> > > putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita 
islam, atau
> > > budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki 
yang
> > tidak
> > > mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum
> mengerti
> > > tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua 
agar
> > > diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah 
kamu
> > sekalian
> > > kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu 
beruntung. 
> > > 
> > > Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang 
bagi
> > pria dan
> > > wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang 
ketiga
> adalah
> > > setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali
> ditemani
> > > oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2".
> > > 
> > > Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara
> > mematuhi ketiga
> > > perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, 
maka
> mereka
> > > mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat 
menemukan
> jodoh
> > > dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan 
Rasulullah.
> > > 
> > > Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan 
sendiri apakah
> > > berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab
> ataukah
> > > budaya (baca: ajaran) Islam.
> > > 
> > > Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang 
memang akan
> > > terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu.  Karena kita 
sudah
> > terbiasa
> > > welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh
> > romantis2-an
> > > (maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem-
pilem,
> > opera
> > > sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja
> bertentangan dg
> > > perintah2 di atas.  Giliran ada realita tentang orang2 yang 
ingin
> > > melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, 
dan
> mungkin
> > > dianggap aneh dan asing.  
> > > 
> > > Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya 
dianggap
> > asing
> > > dan akan berakhir asing juga.  Maka berbahagialah yang berada 
di
> barisan
> > > asing itu".
> > > 
> > > Wassalam,
> > > Flora
> > > 
> > > Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? 
> > > Posted by: "Kartono Mohamad" kmjp47@   mohnuh2002 
> > > Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) 
> > > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya 
Arab?
> > > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
> > > KM
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> > >  wrote:
> > > >
> > > > "Menikah Tanpa Kencan" 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI 

[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-24 Terurut Topik sarinesia
menahan pandangan artinya memandang tapi tidak melihat, bukan terus
melengos. kalau melengos saat berbicara itu tidak sopan.

seperti sekarang ini saya memandang monitor.. tapi monitornya saya gak
tahu. isinya tempe atau tahu? karena yg saya pelototi adalah informasi
yg berasal dari internet.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Mbak Flora, ajaran Muhammad (Islam) ada yang perlu diikuti secara
> tekstual dan yang kontekstual. Tinggal dicari kesepakatan, atau
> ijtihad, atau apapun namanya yang mana yang perlu dilakukan secara
> tekstual dan mana yang kontekstual. Apakah larangan "adu panah" harus
> dilakukan secara tekstual, ataukah secara kontkestual? Apakah memulai
> saat puasa dengan kemampuan membedakan warna benang sampai terbenam
> matahari apakah harus diikuti secara tekstual atau kontekstual?
> KM
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
>  wrote:
> >
> > Yth Pak Kartono Mohamad, 
> > Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24):  
> > Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah
> mereka
> > menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
> adalah
> > lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
> mereka
> > perbuat."
> >  
> > Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka
> menahan
> > pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
> menampakkan
> > perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
> hendaklah mereka
> > menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
> perhiasannya
> > kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
> mereka, atau
> > putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
> saudara-saudara
> > laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
> > putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
> > budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang
> tidak
> > mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum
mengerti
> > tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
> > diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
> sekalian
> > kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. 
> > 
> > Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang bagi
> pria dan
> > wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang ketiga
adalah
> > setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali
ditemani
> > oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2".
> > 
> > Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara
> mematuhi ketiga
> > perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, maka
mereka
> > mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat menemukan
jodoh
> > dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan Rasulullah.
> > 
> > Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan sendiri apakah
> > berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab
ataukah
> > budaya (baca: ajaran) Islam.
> > 
> > Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang memang akan
> > terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu.  Karena kita sudah
> terbiasa
> > welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh
> romantis2-an
> > (maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem-pilem,
> opera
> > sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja
bertentangan dg
> > perintah2 di atas.  Giliran ada realita tentang orang2 yang ingin
> > melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, dan
mungkin
> > dianggap aneh dan asing.  
> > 
> > Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya dianggap
> asing
> > dan akan berakhir asing juga.  Maka berbahagialah yang berada di
barisan
> > asing itu".
> > 
> > Wassalam,
> > Flora
> > 
> > Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? 
> > Posted by: "Kartono Mohamad" kmjp47@   mohnuh2002 
> > Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) 
> > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab?
> > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
> > KM
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> >  wrote:
> > >
> > > "Menikah Tanpa Kencan" 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your g

[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-24 Terurut Topik Kartono Mohamad
Wah memang benar Pak DWS, ada orang kencan terus tanpa nikah, atau
dua-dua sebenarnya sudah nikah (sama orang lain), ada nikah tanpa
kencan dulu, bahkan tidak kenal sama sekali sebelumnya. Ada kencan
dengan berbagai orang dulu kemudian nikah (dengan yang dikencani atau
bukan). Tapi itu kan bukan budaya. Itu perilaku manusia di mana pun
juga, ya Yahudi, ya Kristen, ya Islam, ya Hindu, ya Budha, ya Tao, ya
Shinto, dsb.
Di Islam malah ada jaran yang menganjurkan untuk terlebih dahulu
menanyai gadis yang akan dinikahi. Kalaupun jawabannya diam, berarti
mau. Jadi si gadis diberi kesempatan untuk menentukan akan menerima si
 laki-laki yang melamarnya atau menolak. Lha kalau ia tidak kenal
sebelumnya, apa bisa? Kencan kan bagian metode jaman kini untuk saling
mengenal.
KM



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> alaah pak KM kayak ngga pernah muda aja :)
> 
> di Arab, di Indonesia dan di belahan bumi manapun
> juga sama
> ada budaya "kencan terus nggak nikah2" :-)
> 
> On 9/22/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab?
> > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
> > KM
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> >  wrote:
> > >
> > > "Menikah Tanpa Kencan"
> > >
> > >
> > >
>







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-24 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
alaah pak KM kayak ngga pernah muda aja :)

di Arab, di Indonesia dan di belahan bumi manapun
juga sama
ada budaya "kencan terus nggak nikah2" :-)

On 9/22/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab?
> Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
> KM
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > "Menikah Tanpa Kencan"
> >
> >
> >


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-24 Terurut Topik Kartono Mohamad
Mbak Flora, ajaran Muhammad (Islam) ada yang perlu diikuti secara
tekstual dan yang kontekstual. Tinggal dicari kesepakatan, atau
ijtihad, atau apapun namanya yang mana yang perlu dilakukan secara
tekstual dan mana yang kontekstual. Apakah larangan "adu panah" harus
dilakukan secara tekstual, ataukah secara kontkestual? Apakah memulai
saat puasa dengan kemampuan membedakan warna benang sampai terbenam
matahari apakah harus diikuti secara tekstual atau kontekstual?
KM


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yth Pak Kartono Mohamad, 
> Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24):  
> Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah
mereka
> menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah
> lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka
> perbuat."
>  
> Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan
> pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan
> perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka
> menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya
> kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau
> putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara
> laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
> putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
> budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak
> mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
> tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
> diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian
> kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. 
> 
> Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang bagi
pria dan
> wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang ketiga adalah
> setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali ditemani
> oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2".
> 
> Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara
mematuhi ketiga
> perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, maka mereka
> mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat menemukan jodoh
> dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan Rasulullah.
> 
> Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan sendiri apakah
> berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab ataukah
> budaya (baca: ajaran) Islam.
> 
> Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang memang akan
> terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu.  Karena kita sudah
terbiasa
> welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh
romantis2-an
> (maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem-pilem,
opera
> sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja bertentangan dg
> perintah2 di atas.  Giliran ada realita tentang orang2 yang ingin
> melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, dan mungkin
> dianggap aneh dan asing.  
> 
> Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya dianggap
asing
> dan akan berakhir asing juga.  Maka berbahagialah yang berada di barisan
> asing itu".
> 
> Wassalam,
> Flora
> 
> Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? 
> Posted by: "Kartono Mohamad" [EMAIL PROTECTED]   mohnuh2002 
> Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) 
> Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab?
> Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
> KM
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
>  wrote:
> >
> > "Menikah Tanpa Kencan" 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-23 Terurut Topik Flora Pamungkas
Yth Pak Kartono Mohamad, 
Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24):  
Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat."
 
Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. 

Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang bagi pria dan
wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang ketiga adalah
setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali ditemani
oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2".

Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara mematuhi ketiga
perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, maka mereka
mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat menemukan jodoh
dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan Rasulullah.

Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan sendiri apakah
berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab ataukah
budaya (baca: ajaran) Islam.

Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang memang akan
terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu.  Karena kita sudah terbiasa
welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh romantis2-an
(maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem-pilem, opera
sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja bertentangan dg
perintah2 di atas.  Giliran ada realita tentang orang2 yang ingin
melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, dan mungkin
dianggap aneh dan asing.  

Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya dianggap asing
dan akan berakhir asing juga.  Maka berbahagialah yang berada di barisan
asing itu".

Wassalam,
Flora

Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? 
Posted by: "Kartono Mohamad" [EMAIL PROTECTED]   mohnuh2002 
Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) 
Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab?
Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "Menikah Tanpa Kencan" 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?

2006-09-22 Terurut Topik Kartono Mohamad
Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab?
Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim.
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "Menikah Tanpa Kencan"  
>  
>  
> 
> Meski dikepung dengan budaya Barat, Muslim Amerika masih mampu bertahan
> dengan tradisi Islam. Salah satunya adalah mengganti "kencan" dengan
> "perjodohan"
>  
> Hidayatullah.com—Samia Abbas, (59) asli Alexandria, Mesir, buru-buru
melihat
> siapa yang ditemui putrinya, Alia, (29). "Apakah dia harus orang
Mesir?",
> ujarnya. 
>  
> "Saya ibunya, jadi sudah pasti saya mencarikannya jodoh," kata
Nyonya Abbas,
> yang ikut menentukan kriteria yang diinginkan untuk jodoh putrinya,
seperti
> baik hati, tampan, punya pendidikan setinggi putrinya dan seorang Muslim
> yang baik." 
>  
> "Ibuku itu ada-ada saja!" kata Alia sambil tertawa. Alia adalah seorang
> manajer teknologi untuk sebuah perusahaan yang berbasis di New York. Ia
> adalah orang yang bersemangat. Tidak ada ketentuan harus "made in
New York".
> 
>  
> "Sepupunya yang lebih muda dari Alia sekarang sudah memiliki anak!" seru
> sang ibu, sambil memutar nomor telepon kerabatnya supaya menghalangi
> calon-calon lain." 
>  
> Ada banyak kisah menarik pencarian jodoh komunitas Islam di Amerika. Ada
> sepasang doktor dari Chicago yang bertemu di perjamuan perjodohan 2
tahun
> lalu. Para pengelola dengan bangga mengatakan bahwa mereka berhasil
> menikahkan setidaknya 25 pasangan dalam kurun waktu 6 tahun. 
>  
> Fatima Alim, (50), kecewa berat ketika anak lelakinya, Suehaib, (26),
> seorang apoteker, tidak bertemu "orang spesial" di hari pertamanya.
Mereka
> terbang dari Boston khusus untuk menghadiri acara perjamuan ini, Fatima
> mengkalkulasi, kemungkinan anaknya dapat jodoh adalah 50:50. 
>  
> Saat tiba di Texas, Fatima masih berusia 23 tahun dan dia menikah lewat
> jalur perjodohan. Nyonya Alim iri pada`gadis-gadis di sekitarnya,
terpesona
> oleh perbincangan seputar aktivitas hura-hura mereka dengan pacar-pacar
> mereka, bahkan jika dia akhirnya shock mendengar betapa cepatnya mereka
> berganti pasangan dan betapa mudahnya mereka cerai. Namun Nyonya
Alim tetap
> memutuskan bahwa anak-anaknya harus memilih sendiri calon pasangannya. 
>  
> "Kami menginginkan seorang gadis Muslim yang baik, moderat, bukan
gadis yang
> terlalu modern," kata Nyonya Alim. "Nilai-nilai yang ada dalam
keluarga yang
> saya inginkan adalah kembali ke rumah (keluarga). Angka perceraian
tinggi
> karena korupsi, bercampur-baurnya antara pria dan wanita." 
>  
> Bagi Tuan Alim, suami Nyonya Alim, menentang usulan dari orangtuanya
untuk
> mencarikannya gadis baik-baik dari Pakistan dan Tuan Alim juga harus
kembali
> ke Pakistan. Banyak yang menolak pendekatan semacam itu, sebab
mereka sudah
> merasa bahwa diri mereka adalah Amerika dan sulit sekali memperoleh visa
> untuk ke Amerika sejak tragedi 11 September. Dan mereka ingin tetap
tinggal
> di Amerika. 
>  
> Alim, anak lelaki Nyonya Fatima mengatakan bahwa dia masih percaya
pada apa
> yang telah diajarkan sejak kecil, bahwa sex sebelum menikah itu
dosa, namun
> dia ingin menikahi seorang teman Muslim Amerika, tak peduli
betapapun sulit
> menemukannya. 
>  
> "Saya pikir saya sanggup bertahan tidak memiliki istri dulu beberapa
tahun
> mendatang," katanya sambil tersenyum. "Makin cepat makin baik, namun
saya
> pikir saya dapat menunggu. Saya harap di usia 30 tahun saya bisa
menikah,
> meskipun usia segitu termasuk telat."
>  
>  
> Kencan Kilat
>  
> Banyak Muslim Amerika, atau setidaknya mereka yang tetap menjaga tradisi
> Islam  menyamakan segala hal yang berkaitan dengan "pacaran" dengan
siksa
> neraka, tak peduli meskipun kencan (masa pacaran) mereka sangat
singkat. 
>  
> Oleh karena itu pembahasan mengenai kencan kilat dalam konferensi Muslim
> tahunan di Amerika Utara adalah yang paling ramai dibicarakan. Untuk
lebih
> memperhalus, nama pembahasan itu diganti dengan "perjamuan yang
berkaitan
> dengan nikah".
>  
> Baik perjamuan maupun beragam seminar yang berkaitan dengannya
> diselenggarakan awal bulan September. Beragam seminar itu menekankan
> kesulitan yang harus dihadapi keluarga Muslim Amerika yang megharuskan
> mereka untuk menerima konsep "kencan". Salah satu seminar yang
diberi nama
> "kencan", berjanji membantu para audiens yang hadir dengan memberikan
> petunjuk serta gambaran bagaimana sebaiknya keluarga Muslim Amerika
berjuang
> melindungi anak-anak mereka agar tidak terjebak dalam konsep
"kencan" yang
> menyesatkan tersebut. 
>  
> Ratusan pasangan menghadiri seminar kencan tertawa lepas ketika Imam
Muhamed
> Magid dari Adams Center, yang merupakan kumpulan dari 7 masjid di
Virginia.
> Ia  memberikan instruksi mendasar bahwa orangtua Muslim hendaknya
memberikan
> pengarahan kepada anak-anaknya yang telah beranjak dewasa, khususnya
anak
> lelaki. 
>  
> "Jangan ngobrol dengan gadis-gadis Muslim, kecuali kau akan menikahinya.
> Untuk gadis-gadis non-Musl