[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. > KM > Pak KM, sebetulnya yang perlu ditanya lebih lanjut itu bukan soal budaya arab atau budaya muslim, tapi soal apa definisi "kencan" itu? kencan kan nggak otomatis sama dengan sex. kalau pakai istilahnya sampeyan, ya paralel lah dengan perintah "melihat" calon istri sebelum menikahinya. apa sih yang dilihat? kalau soal ini bisa pening kepala kita kalau mengikuti gaya arab. dalam buku fiqh sunnah sayyid sabiq dituliskan apa definisi "melihat" itu dan apa tujuannya. lelaki arab kayaknya secara sederhana menerjemahkan kata "melihat" itu dalam konteks seksual. umar bin khattab, dituliskan dalam buku sabiq itu, menyingkap paha calon istrinya, sampai calonnya marah. (Pak KM jangan coba-coba terapkan hal ini kalau mau berbini muda, bisa-bisa dikaplokin sama calon mertua, hahahahaha). bagi saya, "melihat" harus bermakna lebih dalam. jauh dari seputar urusan libido. salah satu kendala besar dalam rumah tangga adalah tidak cocoknya karakter. ini bisa berujung pada konflik berkepanjangan yang membuat rumah tangga tak harmonis. ini menurut saya bisa diatasi dengan cara mengenal lebih jauh karakter masing- masing calon pasangan. "melihat" dalam hal ini tak lagi melihat fisiknya, tapi melihat karakternya. salam hasan http://abdurakhman.com === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
Ada istilah baru, memandang tapi tidak melihat. Ngintip? KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > menahan pandangan artinya memandang tapi tidak melihat, bukan terus > melengos. kalau melengos saat berbicara itu tidak sopan. > > seperti sekarang ini saya memandang monitor.. tapi monitornya saya gak > tahu. isinya tempe atau tahu? karena yg saya pelototi adalah informasi > yg berasal dari internet. > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" > wrote: > > > > Mbak Flora, ajaran Muhammad (Islam) ada yang perlu diikuti secara > > tekstual dan yang kontekstual. Tinggal dicari kesepakatan, atau > > ijtihad, atau apapun namanya yang mana yang perlu dilakukan secara > > tekstual dan mana yang kontekstual. Apakah larangan "adu panah" harus > > dilakukan secara tekstual, ataukah secara kontkestual? Apakah memulai > > saat puasa dengan kemampuan membedakan warna benang sampai terbenam > > matahari apakah harus diikuti secara tekstual atau kontekstual? > > KM > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > > wrote: > > > > > > Yth Pak Kartono Mohamad, > > > Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24): > > > Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah > > mereka > > > menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu > > adalah > > > lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang > > mereka > > > perbuat." > > > > > > Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka > > menahan > > > pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka > > menampakkan > > > perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan > > hendaklah mereka > > > menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan > > perhiasannya > > > kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami > > mereka, atau > > > putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau > > saudara-saudara > > > laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau > > > putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau > > > budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang > > tidak > > > mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum > mengerti > > > tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar > > > diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu > > sekalian > > > kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. > > > > > > Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang bagi > > pria dan > > > wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang ketiga > adalah > > > setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali > ditemani > > > oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2". > > > > > > Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara > > mematuhi ketiga > > > perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, maka > mereka > > > mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat menemukan > jodoh > > > dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan Rasulullah. > > > > > > Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan sendiri apakah > > > berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab > ataukah > > > budaya (baca: ajaran) Islam. > > > > > > Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang memang akan > > > terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu. Karena kita sudah > > terbiasa > > > welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh > > romantis2-an > > > (maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem- pilem, > > opera > > > sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja > bertentangan dg > > > perintah2 di atas. Giliran ada realita tentang orang2 yang ingin > > > melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, dan > mungkin > > > dianggap aneh dan asing. > > > > > > Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya dianggap > > asing > > > dan akan berakhir asing juga. Maka berbahagialah yang berada di > barisan > > > asing itu". > > > > > > Wassalam, > > > Flora > > > > > > Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? > > > Posted by: "Kartono Mohamad" kmjp47@ mohnuh2002 > > > Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) > > > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? > > > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. > > > KM > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > > > wrote: > > > > > > > > "Menikah Tanpa Kencan" > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI
[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
menahan pandangan artinya memandang tapi tidak melihat, bukan terus melengos. kalau melengos saat berbicara itu tidak sopan. seperti sekarang ini saya memandang monitor.. tapi monitornya saya gak tahu. isinya tempe atau tahu? karena yg saya pelototi adalah informasi yg berasal dari internet. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mbak Flora, ajaran Muhammad (Islam) ada yang perlu diikuti secara > tekstual dan yang kontekstual. Tinggal dicari kesepakatan, atau > ijtihad, atau apapun namanya yang mana yang perlu dilakukan secara > tekstual dan mana yang kontekstual. Apakah larangan "adu panah" harus > dilakukan secara tekstual, ataukah secara kontkestual? Apakah memulai > saat puasa dengan kemampuan membedakan warna benang sampai terbenam > matahari apakah harus diikuti secara tekstual atau kontekstual? > KM > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > wrote: > > > > Yth Pak Kartono Mohamad, > > Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24): > > Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah > mereka > > menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu > adalah > > lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang > mereka > > perbuat." > > > > Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka > menahan > > pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka > menampakkan > > perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan > hendaklah mereka > > menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan > perhiasannya > > kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami > mereka, atau > > putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau > saudara-saudara > > laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau > > putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau > > budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang > tidak > > mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti > > tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar > > diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu > sekalian > > kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. > > > > Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang bagi > pria dan > > wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang ketiga adalah > > setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali ditemani > > oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2". > > > > Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara > mematuhi ketiga > > perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, maka mereka > > mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat menemukan jodoh > > dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan Rasulullah. > > > > Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan sendiri apakah > > berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab ataukah > > budaya (baca: ajaran) Islam. > > > > Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang memang akan > > terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu. Karena kita sudah > terbiasa > > welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh > romantis2-an > > (maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem-pilem, > opera > > sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja bertentangan dg > > perintah2 di atas. Giliran ada realita tentang orang2 yang ingin > > melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, dan mungkin > > dianggap aneh dan asing. > > > > Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya dianggap > asing > > dan akan berakhir asing juga. Maka berbahagialah yang berada di barisan > > asing itu". > > > > Wassalam, > > Flora > > > > Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? > > Posted by: "Kartono Mohamad" kmjp47@ mohnuh2002 > > Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) > > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? > > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. > > KM > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > > wrote: > > > > > > "Menikah Tanpa Kencan" > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your g
[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
Wah memang benar Pak DWS, ada orang kencan terus tanpa nikah, atau dua-dua sebenarnya sudah nikah (sama orang lain), ada nikah tanpa kencan dulu, bahkan tidak kenal sama sekali sebelumnya. Ada kencan dengan berbagai orang dulu kemudian nikah (dengan yang dikencani atau bukan). Tapi itu kan bukan budaya. Itu perilaku manusia di mana pun juga, ya Yahudi, ya Kristen, ya Islam, ya Hindu, ya Budha, ya Tao, ya Shinto, dsb. Di Islam malah ada jaran yang menganjurkan untuk terlebih dahulu menanyai gadis yang akan dinikahi. Kalaupun jawabannya diam, berarti mau. Jadi si gadis diberi kesempatan untuk menentukan akan menerima si laki-laki yang melamarnya atau menolak. Lha kalau ia tidak kenal sebelumnya, apa bisa? Kencan kan bagian metode jaman kini untuk saling mengenal. KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > alaah pak KM kayak ngga pernah muda aja :) > > di Arab, di Indonesia dan di belahan bumi manapun > juga sama > ada budaya "kencan terus nggak nikah2" :-) > > On 9/22/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? > > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. > > KM > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > > wrote: > > > > > > "Menikah Tanpa Kencan" > > > > > > > > > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
alaah pak KM kayak ngga pernah muda aja :) di Arab, di Indonesia dan di belahan bumi manapun juga sama ada budaya "kencan terus nggak nikah2" :-) On 9/22/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. > KM > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > "Menikah Tanpa Kencan" > > > > > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
Mbak Flora, ajaran Muhammad (Islam) ada yang perlu diikuti secara tekstual dan yang kontekstual. Tinggal dicari kesepakatan, atau ijtihad, atau apapun namanya yang mana yang perlu dilakukan secara tekstual dan mana yang kontekstual. Apakah larangan "adu panah" harus dilakukan secara tekstual, ataukah secara kontkestual? Apakah memulai saat puasa dengan kemampuan membedakan warna benang sampai terbenam matahari apakah harus diikuti secara tekstual atau kontekstual? KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Yth Pak Kartono Mohamad, > Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24): > Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka > menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah > lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka > perbuat." > > Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan > pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan > perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka > menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya > kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau > putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara > laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau > putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau > budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak > mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti > tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar > diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian > kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. > > Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang bagi pria dan > wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang ketiga adalah > setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali ditemani > oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2". > > Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara mematuhi ketiga > perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, maka mereka > mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat menemukan jodoh > dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan Rasulullah. > > Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan sendiri apakah > berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab ataukah > budaya (baca: ajaran) Islam. > > Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang memang akan > terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu. Karena kita sudah terbiasa > welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh romantis2-an > (maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem-pilem, opera > sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja bertentangan dg > perintah2 di atas. Giliran ada realita tentang orang2 yang ingin > melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, dan mungkin > dianggap aneh dan asing. > > Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya dianggap asing > dan akan berakhir asing juga. Maka berbahagialah yang berada di barisan > asing itu". > > Wassalam, > Flora > > Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? > Posted by: "Kartono Mohamad" [EMAIL PROTECTED] mohnuh2002 > Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) > Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? > Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. > KM > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > wrote: > > > > "Menikah Tanpa Kencan" > > [Non-text portions of this message have been removed] > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
Yth Pak Kartono Mohamad, Menurut firman2 Allah dalam :Al Qur'an surah An Nuur (24): Ayat 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Ayat 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih berbunyi: "Dilarang bagi pria dan wanita yang bukan muhrim untuk berdua-dua-an, karena yang ketiga adalah setan (yang akan membujuk mereka untuk melakukan zina), kecuali ditemani oleh mahram, seperti ayah, anak, saudara laki2". Jadi, jika keluarga2 Arab itu ingin berhati-hati dengan cara mematuhi ketiga perintah tersebut di atas dalam perkara pergaulan muda-mudi, maka mereka mencari jalan bagaimana caranya agar anak2 mereka dapat menemukan jodoh dengan cara yang tidak melanggar ketentuan dari Allah dan Rasulullah. Jadi, yth pak Kartono Muhammad, silakan Bapak simpulkan sendiri apakah berita tentang "Menikah tanpa kencan" itu merupakan budaya Arab ataukah budaya (baca: ajaran) Islam. Kalau keberatan dengan peraturan pergaulan cara Islam yang memang akan terasa repot, seperti yang anda keluhkan itu. Karena kita sudah terbiasa welcome dan mengadopsi/mempraktekkan budaya Barat yang penuh romantis2-an (maksud saya : zina) seperti yang ada di komik, novel, pilem-pilem, opera sabun, telenovela, sandiwara radio, dsb yang tentu saja bertentangan dg perintah2 di atas. Giliran ada realita tentang orang2 yang ingin melaksanakan etika bergaul yang Islami, malah bikin bingung, dan mungkin dianggap aneh dan asing. Sabda Nabi juga kurang lebih begini: "Islam memang awalnya dianggap asing dan akan berakhir asing juga. Maka berbahagialah yang berada di barisan asing itu". Wassalam, Flora Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim? Posted by: "Kartono Mohamad" [EMAIL PROTECTED] mohnuh2002 Fri Sep 22, 2006 8:33 am (PST) Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > "Menikah Tanpa Kencan" [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: "Menikah Tanpa Kencan" Budaya muslim?
Saya agak bingung, yang dimaksud itu budaya muslim atau budaya Arab? Repot kalau budaya Arab diidentikkan dengan budaya muslim. KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > "Menikah Tanpa Kencan" > > > > Meski dikepung dengan budaya Barat, Muslim Amerika masih mampu bertahan > dengan tradisi Islam. Salah satunya adalah mengganti "kencan" dengan > "perjodohan" > > Hidayatullah.com—Samia Abbas, (59) asli Alexandria, Mesir, buru-buru melihat > siapa yang ditemui putrinya, Alia, (29). "Apakah dia harus orang Mesir?", > ujarnya. > > "Saya ibunya, jadi sudah pasti saya mencarikannya jodoh," kata Nyonya Abbas, > yang ikut menentukan kriteria yang diinginkan untuk jodoh putrinya, seperti > baik hati, tampan, punya pendidikan setinggi putrinya dan seorang Muslim > yang baik." > > "Ibuku itu ada-ada saja!" kata Alia sambil tertawa. Alia adalah seorang > manajer teknologi untuk sebuah perusahaan yang berbasis di New York. Ia > adalah orang yang bersemangat. Tidak ada ketentuan harus "made in New York". > > > "Sepupunya yang lebih muda dari Alia sekarang sudah memiliki anak!" seru > sang ibu, sambil memutar nomor telepon kerabatnya supaya menghalangi > calon-calon lain." > > Ada banyak kisah menarik pencarian jodoh komunitas Islam di Amerika. Ada > sepasang doktor dari Chicago yang bertemu di perjamuan perjodohan 2 tahun > lalu. Para pengelola dengan bangga mengatakan bahwa mereka berhasil > menikahkan setidaknya 25 pasangan dalam kurun waktu 6 tahun. > > Fatima Alim, (50), kecewa berat ketika anak lelakinya, Suehaib, (26), > seorang apoteker, tidak bertemu "orang spesial" di hari pertamanya. Mereka > terbang dari Boston khusus untuk menghadiri acara perjamuan ini, Fatima > mengkalkulasi, kemungkinan anaknya dapat jodoh adalah 50:50. > > Saat tiba di Texas, Fatima masih berusia 23 tahun dan dia menikah lewat > jalur perjodohan. Nyonya Alim iri pada`gadis-gadis di sekitarnya, terpesona > oleh perbincangan seputar aktivitas hura-hura mereka dengan pacar-pacar > mereka, bahkan jika dia akhirnya shock mendengar betapa cepatnya mereka > berganti pasangan dan betapa mudahnya mereka cerai. Namun Nyonya Alim tetap > memutuskan bahwa anak-anaknya harus memilih sendiri calon pasangannya. > > "Kami menginginkan seorang gadis Muslim yang baik, moderat, bukan gadis yang > terlalu modern," kata Nyonya Alim. "Nilai-nilai yang ada dalam keluarga yang > saya inginkan adalah kembali ke rumah (keluarga). Angka perceraian tinggi > karena korupsi, bercampur-baurnya antara pria dan wanita." > > Bagi Tuan Alim, suami Nyonya Alim, menentang usulan dari orangtuanya untuk > mencarikannya gadis baik-baik dari Pakistan dan Tuan Alim juga harus kembali > ke Pakistan. Banyak yang menolak pendekatan semacam itu, sebab mereka sudah > merasa bahwa diri mereka adalah Amerika dan sulit sekali memperoleh visa > untuk ke Amerika sejak tragedi 11 September. Dan mereka ingin tetap tinggal > di Amerika. > > Alim, anak lelaki Nyonya Fatima mengatakan bahwa dia masih percaya pada apa > yang telah diajarkan sejak kecil, bahwa sex sebelum menikah itu dosa, namun > dia ingin menikahi seorang teman Muslim Amerika, tak peduli betapapun sulit > menemukannya. > > "Saya pikir saya sanggup bertahan tidak memiliki istri dulu beberapa tahun > mendatang," katanya sambil tersenyum. "Makin cepat makin baik, namun saya > pikir saya dapat menunggu. Saya harap di usia 30 tahun saya bisa menikah, > meskipun usia segitu termasuk telat." > > > Kencan Kilat > > Banyak Muslim Amerika, atau setidaknya mereka yang tetap menjaga tradisi > Islam menyamakan segala hal yang berkaitan dengan "pacaran" dengan siksa > neraka, tak peduli meskipun kencan (masa pacaran) mereka sangat singkat. > > Oleh karena itu pembahasan mengenai kencan kilat dalam konferensi Muslim > tahunan di Amerika Utara adalah yang paling ramai dibicarakan. Untuk lebih > memperhalus, nama pembahasan itu diganti dengan "perjamuan yang berkaitan > dengan nikah". > > Baik perjamuan maupun beragam seminar yang berkaitan dengannya > diselenggarakan awal bulan September. Beragam seminar itu menekankan > kesulitan yang harus dihadapi keluarga Muslim Amerika yang megharuskan > mereka untuk menerima konsep "kencan". Salah satu seminar yang diberi nama > "kencan", berjanji membantu para audiens yang hadir dengan memberikan > petunjuk serta gambaran bagaimana sebaiknya keluarga Muslim Amerika berjuang > melindungi anak-anak mereka agar tidak terjebak dalam konsep "kencan" yang > menyesatkan tersebut. > > Ratusan pasangan menghadiri seminar kencan tertawa lepas ketika Imam Muhamed > Magid dari Adams Center, yang merupakan kumpulan dari 7 masjid di Virginia. > Ia memberikan instruksi mendasar bahwa orangtua Muslim hendaknya memberikan > pengarahan kepada anak-anaknya yang telah beranjak dewasa, khususnya anak > lelaki. > > "Jangan ngobrol dengan gadis-gadis Muslim, kecuali kau akan menikahinya. > Untuk gadis-gadis non-Musl