Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-07 Terurut Topik H. Nadri Saaduddin
Laki-laki memimpin wanita adalah dikarenakan mereka  memiliki kewajiban sebagai
pencari nafkah dan memberikan nafkah kepada isteri dan keluarga. Kalau pada
zaman sekarang keadaan justeru terbalik kebanyakan perempuan malah memberikan
nafkah kepada suami dan keluarganya. Dengan sendrinya hak kepemimpinan dan
perlindungan juga telah beralih kepada wanita. Dan itu sesuatu yang wajar dan
saya rasa kita kaum laki-laki nggak perlu merasa iri hati atas beralihnya tugas
kepemimpinan itu.

Wassalam,
H. Nadri Saaduddin
Kelompok Studi Islam  Ahmadina
Jalan Imam Bonjol 12 A
Balaikandi Koto Nan Ompek
Telp. +62-0752-92367
Mobile:081363259195
Payakumbuh 26225
Sumatera Barat

- Original Message -
From: Chae
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 04, 2006 3:30 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


Pak Wida

Kalau kita urai dari kedudukan laki-laki dan perempuan dalam Qur'an
surat Al Nisa ayat 34 sebagai suatu dasar argumentasi superioritas
laki-laki terhadap perempuan. Sebenarnya ini tidak begitu saja
dipahami secara literal ada dalam ruang dialektika dan ruang sejarah.

Ketika laki-laki ditunjuk sebagai pemimpin perempuan dikarenakan
"fungsi sosial" laki-laki ketika ayat ini turun begitu signifikan
secara sosial dimana pada masyrakat ketika itu umumnya laki-laki lah
yang menjadi tulang punggung keberlangsungan suatu keluarga. Disini
kita harus bijak memahami bahwa Qur'an haruslah bicara dalam format
yang sama dengan umat yang sedang diajak berdialog ketika itu.

kondisi jaman berubah ketika syarat akan adanya fungsi sosial yang
secara mutlak dulu dimiliki laki-laki sekarang ini justru banyak
diambil alih oleh perempuan. Sehingga fungsi sosial laki-laki tidaklah
signifikan lagi. Jika dulu kelangsungan hidup keluarga sangat
ditentukan dengan keberadaan laki-laki sebagai pencari nafkah tidak
demikian adanya saat ini. kelangsungan keluarga tidak sepenuhnya
tergantung lagi dengan fungsi sosial laki-laki.

Dengan begitu seharusnya kita lebih bijaksana lagi dalam memahami
QS.4:34 disesuaikan dengan realitas yang ada.

Tentang sebagian lebih daripada sebagian yang lain, kalau tidak salah
ini tidak merujuk kepada mendefinisikan laki-laki lebih daripada
perempuan, coba dilihat dari kata yang digunakan tidak merujuk kepada
hanya laki-laki saja.

Kalau soal laki-laki memilih perempuan yang "dirasa lebih rendah dari
dirinya" itu sih karena ego nya saja lah Rasul saja milih Siti
Khadijah yang dari status sosial lebih dari dirinya PEDE aja lagi;)

>

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/zAINmC/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-04 Terurut Topik Chae
Pak Wida,

Memang paling mudah melihat dan menilai dari diri kita sendiri, tanpa
melihat begitu jauh dimensi antara kita dan mitos Ratu Balqis..

Bukankah kita melihat satu negosiasi antara Ratu Balgis dengan Nabi
Sulaiman dimana di katakan bahwa bangsa Saba tidak dihinakan
(dijadikan jajahan) oleh Nabi Sulaiman. Seperti yang saya katakan Pak
Wida ada ruang Dialektika dan ruang Sejarah untuk memahaminya dan
menyimbulkan bahwa kelemahan Ratu Balqis sebagai perempuan yang takut
dan tidak dapat memutuskan masalah militer adalah suatu kenaifan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Memang ratu Balqis seorang yang bijaksana. Dan syukur bahwa langkah dia 
> untuk mengikuti Sulayman adalah benar, terlepas bahwa Sulayman
mempunyai 
> kekuatan yang jauh lebih besar dari kerajaannya. Namun jika sebuah
negara 
> mendapatkan ancaman dari sebuah negara super power, yang mengancam
hendak 
> merubah agama seluruh rakyatnya menjadi sama dengan agama negara super 
> power itu, tentunya langkah pembelaan diri yang akan berwujud
konfrontasi 
> harus diambil. Atau negara super power itu hendak menyerang dengan
tuduhan 
> palsu bahwa negaranya mengembangkan senjata kimia, atau hendak menjajah 
> bangsa itu, tentulah negara itu harus membela diri dan konfrontasi
mungkin 
> tak terelakkan. Terlepas bahwa dari segi kekuatan di atas kertas akan 
> sangat kecil kemungkinannya untuk menang. Di sinilah dibutuhkan
keberanian 
> untuk mengambil sikap militer berdasarkan keteguhan memegang prinsip 
> bangsanya. Apalagi prinsip itu adalah agama bangsanya. Sikap seperti
ini, 
> perlu dimiliki oleh seorang pemimpin bangsa, baik dia laki-laki atau 
> wanita.
> 
> Ratu Balqis mungkin sudah mempertimbangkan sebelumnya, bahwa secara 
> prinsip (agama) Sulayman memang lebih benar dari kerajaannya. Sehingga 
> langkah penyerahaan bisa menjadi keuntungan ganda dan bukan merupakan 
> kelemahan dirinya dalam hal militer. Mudah-mudahan saja demikian.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/04/2006 02:27 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Wida,
> 
> Sikap yang di ambil oleh ratu Balqis merupakan tindakan yang logis
> sekaligus bijaksana ketika seorang Pimpinan puncak dari satu negara
> menyadari bahwa kekuatannya lebih lemah dibanding lawanya.
> 
> Penggambaran Qur'an yang menceritakan bagaimana singasana ratu Baqis
> yang tiba-tiba saja berada di istana Sulaiman seakan-akan menegaskan
> bahwa seperti halnya singasana kerajaan yang seharusnya berada di
> pusat kerajaan/berada dijantung kerajaan bisa dengan mudah dikuasai
> oleh Sulaiman membuktikan bahwa kekuatan kerajaan Sulaiman jauh di
> atas kerajaan Ratu Balqis.
> 
> Tantu saja perbuatan sia-sia dan malah akan menghancurkan dirinya
> sendiri jika Ratu Balqis bersikap ceroboh dengan menantang secara
militer.
> 
> Awalnya Ratu Balqis memberikan Hadiah merupakan suatu stategi militer
> untuk bisa tahu sejauh mana kekuatan lawan, begitu juga ketika
> lawatanya Ratu Balqis ke kerajaan Sulaimana sebagai suatu penjajakan
> seberapa besar kekuatan lawan. Setelah memngetahui sebegitu besar
> kekuatan kerjaan Sulaimana maka pilihan yang bijaksana tentu menjadi
> "SEKUTU" kerajaan Sulaiman daripada menjadi "MUSUH".
> 
> Pak Wida, bukankah ini justru membuktikan bahwa sosok Ratu Balqis
> adalah seorang yang cermat, bijaksana, rasional tidak emosional
> (dimana perempuan sering di identikan dengan dominasi emosinya), cerdik.
> 
> Coba anda telaah lagi .."Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar
> berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah
> memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)".
> Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan
> (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan
> keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu
> perintahkan".
> 
> Melakukan musyawarah sebagai cara yang selalu dilakukan oleh Ratu
> Baqis dalam mengambil sikap dan keputusan..(1)
> 
> Para pejabat dikerajaan Balqis merasa mempunyai kekuatan (angkatan
> perangyang hebat) dan keberanian ( pengalaman banyaknya memenangkan
> peperangan).
> 
> Jika secara kekuatan militer kerajaan Balqis tidak kuat dan hebat
> tentu saja kerajaan Balqis tidak akan menjadi kerjaan yang besar
> diwilayahnya.
> 
> Pak Wida tentu tahu bahwa Rasul sendiri lebih memilih hijrah ke
> medinah daripada berkonfrontasi secara langsung dengan para kafir
> qurais

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-04 Terurut Topik Chae
Pak Wida

Kalau kita urai dari kedudukan laki-laki dan perempuan dalam Qur'an
surat Al Nisa ayat 34 sebagai suatu dasar argumentasi superioritas
laki-laki terhadap perempuan. Sebenarnya ini tidak begitu saja
dipahami secara literal ada dalam ruang dialektika dan ruang sejarah.

Ketika laki-laki ditunjuk sebagai pemimpin perempuan dikarenakan
"fungsi sosial" laki-laki ketika ayat ini turun begitu signifikan
secara sosial dimana pada masyrakat ketika itu umumnya laki-laki lah
yang menjadi tulang punggung keberlangsungan suatu keluarga. Disini
kita harus bijak memahami bahwa Qur'an haruslah bicara dalam format
yang sama dengan umat yang sedang diajak berdialog ketika itu.

kondisi jaman berubah ketika syarat akan adanya fungsi sosial yang
secara mutlak dulu dimiliki laki-laki sekarang ini justru banyak
diambil alih oleh perempuan. Sehingga fungsi sosial laki-laki tidaklah
 signifikan lagi. Jika dulu kelangsungan hidup keluarga sangat
ditentukan dengan keberadaan laki-laki sebagai pencari nafkah tidak
demikian adanya saat ini. kelangsungan keluarga tidak sepenuhnya
tergantung lagi dengan fungsi sosial laki-laki.

Dengan begitu seharusnya kita lebih bijaksana lagi dalam memahami
QS.4:34 disesuaikan dengan realitas yang ada.

Tentang sebagian lebih daripada sebagian yang lain, kalau tidak salah
ini tidak merujuk kepada mendefinisikan laki-laki lebih daripada
perempuan, coba dilihat dari kata yang digunakan tidak merujuk kepada
hanya laki-laki saja.

Kalau soal laki-laki memilih perempuan yang "dirasa lebih rendah dari
dirinya" itu sih karena ego nya saja lah Rasul saja milih Siti
Khadijah yang dari status sosial lebih dari dirinya PEDE aja lagi;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Saya mempunyai teman yang istrinya berkerja sebagai buruh pabrik
sedang ia 
> berkerja sebagai percetakan di rumahnya. Dengan demikian dia lebih
banyak 
> di rumah dan momong anak. Dia tidak canggung tuh gendong anak dengan 
> "jarik" keluar rumah dan nyuapin. Dalam kasusnya dia menjadi bapak
rumah 
> tangga saat istrinya pergi berkerja di pabrik. Saya rasa saling 
> pengertian, berbagi tugas, saling melengkapi dalam menjalankan bahtera 
> rumah tangga sudah mereka dapatkan. Walaupun saya lihat sang istri
tetap 
> mengakuinya sebagai pemimpin rumah tangga dan melayaninya dengan
baik saat 
> ia di rumah.
> 
> Tafsir ulama atas ayat al-Qur'an itu menunjukkan sebahagian yang
pertama 
> menunjuk kepada laki-laki sedangkan yang kedua kepada perempuan. Tetapi 
> saya rasa penunjukkan kepemimpinan di ayat itu adalah karena syarat.
Yaitu 
> "kelebihan" atau "dilebihkan", atau mempunyai banyak kelebihan dari
pihak 
> yang lain. Saya rasa seorang suami akan sulit mengambil posisi dalam 
> sebuah rumah tangga kalau dalam banyak hal justru istrinyalah yang 
> mempunyai banyak kelebihan dibanding dirinya. Lebih baik nafkahnya,
lebih 
> tinggi pendidikannya, lebih kuat fisiknya, lebih tinggi badannya, lebih 
> baik agamanya, lebih baik pergaulan sosialnya, dlsb. Bahkan sang
istripun 
> akan merasa sulit untuk mengakui suaminya sebagai pemimpin rumah tangga 
> dalam kondisi seperti itu. Ia akan menjadi sukar menghormati
suaminya. Dan 
> biasanya akan mudah terjadi pertengkaran. Oleh karenanya, biasanya
seorang 
> pria akan memilih pasangan hidup yang kondisi di bawah dirinya. Mungkin 
> ini semacam usahanya mempertahankan kepemimpinanya? Karena begitu 
> pandangan masyarakat secara umum dimana-mana? Suami itu pemimpin?
Karena 
> ia ingin mendapatkan respek dari istrinya? Karena ia tidak ingin
terlalu 
> banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya karena ia mungkin
juga 
> sulit menerima untuk dipimpin oleh istrinya? dlsb.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 05:53 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak
> Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika
> duri hahahahha;)
> 
> Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb:
> 
> pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum
> laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya
> sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari
> nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari
> nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor
> industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya
> murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan
> para TKI didomi

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-04 Terurut Topik Wida . Kusuma
Memang ratu Balqis seorang yang bijaksana. Dan syukur bahwa langkah dia 
untuk mengikuti Sulayman adalah benar, terlepas bahwa Sulayman mempunyai 
kekuatan yang jauh lebih besar dari kerajaannya. Namun jika sebuah negara 
mendapatkan ancaman dari sebuah negara super power, yang mengancam hendak 
merubah agama seluruh rakyatnya menjadi sama dengan agama negara super 
power itu, tentunya langkah pembelaan diri yang akan berwujud konfrontasi 
harus diambil. Atau negara super power itu hendak menyerang dengan tuduhan 
palsu bahwa negaranya mengembangkan senjata kimia, atau hendak menjajah 
bangsa itu, tentulah negara itu harus membela diri dan konfrontasi mungkin 
tak terelakkan. Terlepas bahwa dari segi kekuatan di atas kertas akan 
sangat kecil kemungkinannya untuk menang. Di sinilah dibutuhkan keberanian 
untuk mengambil sikap militer berdasarkan keteguhan memegang prinsip 
bangsanya. Apalagi prinsip itu adalah agama bangsanya. Sikap seperti ini, 
perlu dimiliki oleh seorang pemimpin bangsa, baik dia laki-laki atau 
wanita.

Ratu Balqis mungkin sudah mempertimbangkan sebelumnya, bahwa secara 
prinsip (agama) Sulayman memang lebih benar dari kerajaannya. Sehingga 
langkah penyerahaan bisa menjadi keuntungan ganda dan bukan merupakan 
kelemahan dirinya dalam hal militer. Mudah-mudahan saja demikian.

Salam,



"Chae" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/04/2006 02:27 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami







Pak Wida,

Sikap yang di ambil oleh ratu Balqis merupakan tindakan yang logis
sekaligus bijaksana ketika seorang Pimpinan puncak dari satu negara
menyadari bahwa kekuatannya lebih lemah dibanding lawanya.

Penggambaran Qur'an yang menceritakan bagaimana singasana ratu Baqis
yang tiba-tiba saja berada di istana Sulaiman seakan-akan menegaskan
bahwa seperti halnya singasana kerajaan yang seharusnya berada di
pusat kerajaan/berada dijantung kerajaan bisa dengan mudah dikuasai
oleh Sulaiman membuktikan bahwa kekuatan kerajaan Sulaiman jauh di
atas kerajaan Ratu Balqis.

Tantu saja perbuatan sia-sia dan malah akan menghancurkan dirinya
sendiri jika Ratu Balqis bersikap ceroboh dengan menantang secara militer.

Awalnya Ratu Balqis memberikan Hadiah merupakan suatu stategi militer
untuk bisa tahu sejauh mana kekuatan lawan, begitu juga ketika
lawatanya Ratu Balqis ke kerajaan Sulaimana sebagai suatu penjajakan
seberapa besar kekuatan lawan. Setelah memngetahui sebegitu besar
kekuatan kerjaan Sulaimana maka pilihan yang bijaksana tentu menjadi
"SEKUTU" kerajaan Sulaiman daripada menjadi "MUSUH".

Pak Wida, bukankah ini justru membuktikan bahwa sosok Ratu Balqis
adalah seorang yang cermat, bijaksana, rasional tidak emosional
(dimana perempuan sering di identikan dengan dominasi emosinya), cerdik.

Coba anda telaah lagi .."Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar
berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah
memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)".
Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan
(juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan
keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu
perintahkan".

Melakukan musyawarah sebagai cara yang selalu dilakukan oleh Ratu
Baqis dalam mengambil sikap dan keputusan..(1)

Para pejabat dikerajaan Balqis merasa mempunyai kekuatan (angkatan
perangyang hebat) dan keberanian ( pengalaman banyaknya memenangkan
peperangan).

Jika secara kekuatan militer kerajaan Balqis tidak kuat dan hebat
tentu saja kerajaan Balqis tidak akan menjadi kerjaan yang besar
diwilayahnya.

Pak Wida tentu tahu bahwa Rasul sendiri lebih memilih hijrah ke
medinah daripada berkonfrontasi secara langsung dengan para kafir
quraisy dimana ketika itu kekuatan umat Islam masih sangat lemah
dibandingkan kekuatan kaum kafir quraisy.
 


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah 
> singgasanamu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, 
> kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang
yang 
> berserah diri". 
> 
> Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk 
> melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk 
> orang-orang yang kafir. 
> 
> Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia
melihat 
> lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya 
> kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana
licin 
> terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
telah 
> berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman 
> kepada Allah, Tuhan semesta alam&q

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-04 Terurut Topik Dana Pamilih
Tergantung tentu pada tingkat perkembangan ekonomi dan masyarakat yg
berlaku dan bagaimana tingkat keamanan di suatu masyarakat.

Dalam masyarakat yg masih bertahap 'hunter-gatherer' ya tentu tidak
masuk akal jika perempuan disuruh berburu dan laki2 disuruh menanam
kebun ubi di pekarangan belakang.

Laki2 secara genetis memang berfungsi optimal utk berburu spt
atletisitas, agresivitas dan kemampuan stereometris nya.  Sifat2 ini
menjadi tidak lagi begitu relevan dalam service economy yg moderen. 
Sifat2 feminin yg menjadi lebih relevan spt multi-tasking, people
skills, etc.

Jadi bukan dari desain genetisnya melainkan relevansinya thd suatu
sistem ekonomi dan sosial ybs.

Jadi kalau ada hadits yg bilang bahwa perempuan itu lebih inferior
tidak heran kalau memang demikian di masyarakat gurun yg sering
perang. Tapi di masyarakat moderen sekarang lihat saja bagaimana lebih
unggulnya perempuan di perbankan, penasehat hukum, dokter dsb.

Di Inggris selalu terbukti bahwa prestasi akademis perempuan lebih
tinggi dari laki2 se level SMA tetapi di level universitas laki2 lebih
unggul.  Tergantung tolok ukurnya.

Memang ada kesan bahwa pemahaman Islam masa kini sarat dg diskriminasi
struktural.  Laki muslim be


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Saya mempunyai teman yang istrinya berkerja sebagai buruh pabrik
sedang ia 
> berkerja sebagai percetakan di rumahnya. Dengan demikian dia lebih
banyak 
> di rumah dan momong anak. Dia tidak canggung tuh gendong anak dengan 
> "jarik" keluar rumah dan nyuapin. Dalam kasusnya dia menjadi bapak
rumah 
> tangga saat istrinya pergi berkerja di pabrik. Saya rasa saling 
> pengertian, berbagi tugas, saling melengkapi dalam menjalankan bahtera 
> rumah tangga sudah mereka dapatkan. Walaupun saya lihat sang istri
tetap 
> mengakuinya sebagai pemimpin rumah tangga dan melayaninya dengan
baik saat 
> ia di rumah.
> 
> Tafsir ulama atas ayat al-Qur'an itu menunjukkan sebahagian yang
pertama 
> menunjuk kepada laki-laki sedangkan yang kedua kepada perempuan. Tetapi 
> saya rasa penunjukkan kepemimpinan di ayat itu adalah karena syarat.
Yaitu 
> "kelebihan" atau "dilebihkan", atau mempunyai banyak kelebihan dari
pihak 
> yang lain. Saya rasa seorang suami akan sulit mengambil posisi dalam 
> sebuah rumah tangga kalau dalam banyak hal justru istrinyalah yang 
> mempunyai banyak kelebihan dibanding dirinya. Lebih baik nafkahnya,
lebih 
> tinggi pendidikannya, lebih kuat fisiknya, lebih tinggi badannya, lebih 
> baik agamanya, lebih baik pergaulan sosialnya, dlsb. Bahkan sang
istripun 
> akan merasa sulit untuk mengakui suaminya sebagai pemimpin rumah tangga 
> dalam kondisi seperti itu. Ia akan menjadi sukar menghormati
suaminya. Dan 
> biasanya akan mudah terjadi pertengkaran. Oleh karenanya, biasanya
seorang 
> pria akan memilih pasangan hidup yang kondisi di bawah dirinya. Mungkin 
> ini semacam usahanya mempertahankan kepemimpinanya? Karena begitu 
> pandangan masyarakat secara umum dimana-mana? Suami itu pemimpin?
Karena 
> ia ingin mendapatkan respek dari istrinya? Karena ia tidak ingin
terlalu 
> banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya karena ia mungkin
juga 
> sulit menerima untuk dipimpin oleh istrinya? dlsb.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 05:53 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak
> Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika
> duri hahahahha;)
> 
> Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb:
> 
> pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum
> laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya
> sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari
> nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari
> nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor
> industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya
> murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan
> para TKI didominasi oleh para TKW yang notabene perempuan bukan waria;)
> 
> Kekuatan fisik: kalau kita bicara kekuatan otot ok lah laki-laki
> secara fisik lebih kuat dari perempuan tapi kekuatan dalam arti
> ketahanan sebaiknya di lihat secara adil dan seimbang. Apakah Pak Wida
> pernah mencoba menaruh dan mengikat setidaknya 5 kg beras selama 9
> bulan???;) atau anda pernah melihat para ibu2 bekerja diladang sambil
> gendong anak?? dan jangan lupa kekuatan perem

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-04 Terurut Topik Chae

Pak Wida,

Sikap yang di ambil oleh ratu Balqis merupakan tindakan yang logis
sekaligus bijaksana ketika seorang Pimpinan puncak dari satu negara
menyadari bahwa kekuatannya lebih lemah dibanding lawanya.

Penggambaran Qur'an yang menceritakan bagaimana singasana ratu Baqis
yang tiba-tiba saja berada di istana Sulaiman seakan-akan menegaskan
bahwa seperti halnya singasana kerajaan yang seharusnya berada di
pusat kerajaan/berada dijantung kerajaan bisa dengan mudah dikuasai
oleh Sulaiman membuktikan bahwa kekuatan kerajaan Sulaiman jauh di
atas kerajaan Ratu Balqis.

Tantu saja perbuatan sia-sia dan malah akan menghancurkan dirinya
sendiri jika Ratu Balqis bersikap ceroboh dengan menantang secara militer.

Awalnya Ratu Balqis memberikan Hadiah merupakan suatu stategi militer
untuk bisa tahu sejauh mana kekuatan lawan, begitu juga ketika
lawatanya Ratu Balqis ke kerajaan Sulaimana sebagai suatu penjajakan
seberapa besar kekuatan lawan. Setelah memngetahui sebegitu besar
kekuatan kerjaan Sulaimana maka pilihan yang bijaksana tentu menjadi
"SEKUTU" kerajaan Sulaiman daripada menjadi "MUSUH".

Pak Wida, bukankah ini justru membuktikan bahwa sosok Ratu Balqis
adalah seorang yang cermat, bijaksana, rasional tidak emosional
(dimana perempuan sering di identikan dengan dominasi emosinya), cerdik.

Coba anda telaah lagi .."Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar
berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah
memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)".
Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan
(juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan
keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu
perintahkan".

Melakukan musyawarah sebagai cara yang selalu dilakukan oleh Ratu
Baqis dalam mengambil sikap dan keputusan..(1)

Para pejabat dikerajaan Balqis merasa mempunyai kekuatan (angkatan
perangyang hebat) dan keberanian ( pengalaman banyaknya memenangkan
peperangan).

Jika secara kekuatan militer kerajaan Balqis tidak kuat dan hebat
tentu saja kerajaan Balqis tidak akan menjadi kerjaan yang besar
diwilayahnya.

Pak Wida tentu tahu bahwa Rasul sendiri lebih memilih hijrah ke
medinah daripada berkonfrontasi secara langsung dengan para kafir
quraisy dimana ketika itu kekuatan umat Islam masih sangat lemah
dibandingkan kekuatan kaum kafir quraisy.
 


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah 
> singgasanamu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, 
> kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang
yang 
> berserah diri". 
> 
> Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk 
> melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk 
> orang-orang yang kafir. 
> 
> Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia
melihat 
> lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya 
> kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana
licin 
> terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
telah 
> berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman 
> kepada Allah, Tuhan semesta alam". (27 : 42 - 44)
> 
> ***
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/04/2006 10:08 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Lha iya menurut riwayat Quran, Sulayman mengajak kepada Tauhid dan 
> bukan ngajakin perang. Tunduk dalam Tauhid, kan itu suatu kiasan. 
> Kenyataannya gimana dalam teks Quran, apa ada perang fisik diantara 
> mereka?
> 
> Dan dari konteks cerita Perjanjian Lama, Sulayman ini Raja Yahudi 
> yang karakternya lumayan paling damai, di tengah sikap bani Israel 
> yang demen perang pada waktu itu. Malah karakter damai dan plural 
> Sulayman ini yang kemudian jadi persoalan karena nggak bisa diterima 
> pengikutnya yang preman-preman eks budak itu.
> 
> Dan Balqis kemudian 'tunduk' dan menjadi orang beriman - loh kok di-
> interpretasikan jadi suatu kelemahan, dan dari sisi militer?
> 
> What a duplicity from Wida! Dan double dealing ini memang jadi 
> cerminan kita semua pada penilaian dan keputusan kita terhadap 
> kepemimpinan perempuan. All my life I've seen this, dari pihak laki-
> laki maupun perempuan. Pak Wida nggak sendirian, dia cuma lebih 
> jujur saja mengungkapkan duplisitas ini.
> 
> Tambah rancu lagi, sebelumnya bilang sikap musyawarah Balqis adalah 
> ta

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-04 Terurut Topik Wida . Kusuma
Terimakasih atas informasinya. Menambah wawasan saya ttg kepemimpinan 
wanita.

Salam,



"lestarin" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/04/2006 02:04 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami






Yth. Pak Wida,

Upaya menyingkirkan data dan bukti bahwa ratu-ratu sangat berhasil 
dalam membangun negaranya, sangatlah tidak tepat. Sekali lagi Pak 
Wida barangkali harus kembali membuka catatan sejarah, bahwa tidak 
semua ratu/queen itu merupakan "boneka", karena dalam kenyataannya 
mereka justru pengambil keputusan politik tertinggi dalam sebuah 
negara. Tidak usah jauh-jauh mencari bukti sejarah di Inggris 
tentang kejayaan Queen Elizabeth I, lebih baik menengok sejarah emas 
Ratu-ratu Aceh yang berpuluh tahuh memimpin Aceh.

Sultanah  Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah (1641-1675 Masihi), yang 
memimpin negerinya untuk makin makmur, dan merupakan pendiri 
perpustakaan negeri Aceh. Beliau ini menjadi ratu setelah 
menggantikan sang suami, Sultan Iskandar Thani, sang Raja yang wafat 
ditahun 1641. Selain sang ratu menjalankan pemerintahan dengan 
cakap, bijak, dan cerdas,  pada pemerintahan beliau ini tercatat 
bahwa hukum, adat dan sastra berkembang dengan pesat. 35 tahun ratu 
yang bijak ini memimpin Aceh. 

Sultanah Naqiatuddin Nurul Alam Shah (1675-1677) kemudian 
melanjutkan prosesi kepemimpinan di Aceh dan melakukan beberapa 
perubahan Tata Negara sebelum beliau wafat dan dilanjutkan oleh 
putri beliau Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah (1678-1688). Pada 
masa pemerintahan Ratu Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah inilah 
kelompok yang tidak senang dengan kepemimpinan perempuan (yang 
sebenarnya sudah mulai "berkasak-kusuk" sejak zaman Ratu Safiatuddin 
Tajul Alam Shah)kembali berupaya "mengembosi" pemerintahan seorang 
pemimpin yang cakap, hanya karena ia seorang perempuan. Kelompok ini 
mengadu ke Syarif di Mekah yang lantas mengirim utusan ke Aceh. 
Utusan tersebut kagum melihat kemakmuran Banda Aceh sebagai kota 
internasional. Ratu Zaqiatuddin  yang memerintah 10 tahun lamanya 
ini  adalah ratu yang bijak dan berpengetahuan luas dalam berbagai 
bidang. Ia bahkan menguasai bahasa Arab, Persia, Urdu, Spanyol dan 
Belanda. Beliau wafat pada 3 Oktober 1688. 

Tongkat estafet kepemimpinan pun berlanjut pada putrinya Sultanah 
Zinatuddin Kamalat Shah (1688-1699), yang tentu saja tidak terlepas 
dari "rongrongan" pihak yang anti kepemimpinan perempuan. Salah 
seorang yang tidak setuju itu adalah Syarif Hasyim yang kemudian 
mengawini Sang Ratu guna mempercepat kejatuhan Ratu. Rabu 1 Oktober 
1699 Ratu Kumala diturunkan dari tahta dan diganti oleh suaminya, 
Syarif Hasyim, didasarkan atas surat dari Mufti Mekkah yang 
menegaskan ketidak-setujuannya perempuan menjadi Sultanah Aceh. 
Setelah itu memang tidak ada lagi perempuan menjadi Ratu di Aceh, 
namun perempuan-perempuan  Aceh tetaplah berjuang, sehingga nama-
nama besar mereka seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan Pocut Baren 
tidak akan pernah terhapus dari catatan sejarah.

Jadi Pak Wida, jangan pernah "menyingkirkan" nama-nama ratu 
perempuan yang berjaya dalam memimpin negara, karena tidak semuanya 
boneka.

Wassalam

Lestari


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Oke, saya terima keterangan mas He-Man.
> 
> Contoh-contoh pemimpin wanita anda cukup bagus. Tetapi 
singkirkanlah yang 
> Ratu-ratu. Karena kita tahu mereka adalah boneka saja, lambang 
kerajaan 
> dan sering jauh dari keputusan politik. Golda Meir bagus, Margaret 
Tatcher 
> bagus, admiral Malahayati bagus. Merekalah bisa disebut pemimpin 
wanita.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 08:29 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> 
> cc
> 
> Subject
> Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sampeyan ini bikin kacau hadis.
> 
> Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan 
Persia
> dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak 
perempuannya
> yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis 
general.
> 
> Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini 
adalah hadis
> gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang 
dianggap
> hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi 
saja.
> Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu 
Bakrah
> seorang
> saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi 
kebenaran
> ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta.
> 
> Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat 
hukuman
> qadf (camb

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-04 Terurut Topik lestarin
Yth. Pak Wida,

Upaya menyingkirkan data dan bukti bahwa ratu-ratu sangat berhasil 
dalam membangun negaranya, sangatlah tidak tepat. Sekali lagi Pak 
Wida barangkali harus kembali membuka catatan sejarah, bahwa tidak 
semua ratu/queen itu merupakan "boneka", karena dalam kenyataannya 
mereka justru pengambil keputusan politik tertinggi dalam sebuah 
negara. Tidak usah jauh-jauh mencari bukti sejarah di Inggris 
tentang kejayaan Queen Elizabeth I, lebih baik menengok sejarah emas 
Ratu-ratu Aceh yang berpuluh tahuh memimpin Aceh.

Sultanah  Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah (1641-1675 Masihi), yang 
memimpin negerinya untuk makin makmur, dan merupakan pendiri 
perpustakaan negeri Aceh. Beliau ini menjadi ratu setelah 
menggantikan sang suami, Sultan Iskandar Thani, sang Raja yang wafat 
ditahun 1641. Selain sang ratu menjalankan pemerintahan dengan 
cakap, bijak, dan cerdas,  pada pemerintahan beliau ini tercatat 
bahwa hukum, adat dan sastra berkembang dengan pesat. 35 tahun ratu 
yang bijak ini memimpin Aceh. 

Sultanah Naqiatuddin Nurul Alam Shah (1675-1677) kemudian 
melanjutkan prosesi kepemimpinan di Aceh dan melakukan beberapa 
perubahan Tata Negara sebelum beliau wafat dan dilanjutkan oleh 
putri beliau Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah (1678-1688). Pada 
masa pemerintahan Ratu Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah inilah 
kelompok yang tidak senang dengan kepemimpinan perempuan (yang 
sebenarnya sudah mulai "berkasak-kusuk" sejak zaman Ratu Safiatuddin 
Tajul Alam Shah)kembali berupaya "mengembosi" pemerintahan seorang 
pemimpin yang cakap, hanya karena ia seorang perempuan. Kelompok ini 
mengadu ke Syarif di Mekah yang lantas mengirim utusan ke Aceh. 
Utusan tersebut kagum melihat kemakmuran Banda Aceh sebagai kota 
internasional. Ratu Zaqiatuddin  yang memerintah 10 tahun lamanya 
ini  adalah ratu yang bijak dan berpengetahuan luas dalam berbagai 
bidang. Ia bahkan menguasai bahasa Arab, Persia, Urdu, Spanyol dan 
Belanda. Beliau wafat pada 3 Oktober 1688. 

Tongkat estafet kepemimpinan pun berlanjut pada putrinya Sultanah 
Zinatuddin Kamalat Shah (1688-1699), yang tentu saja tidak terlepas 
dari "rongrongan" pihak yang anti kepemimpinan perempuan. Salah 
seorang yang tidak setuju itu adalah Syarif Hasyim yang kemudian 
mengawini Sang Ratu guna mempercepat kejatuhan Ratu. Rabu 1 Oktober 
1699 Ratu Kumala diturunkan dari tahta dan diganti oleh suaminya, 
Syarif Hasyim, didasarkan atas surat dari Mufti Mekkah yang 
menegaskan ketidak-setujuannya perempuan menjadi Sultanah Aceh. 
Setelah itu memang tidak ada lagi perempuan menjadi Ratu di Aceh, 
namun perempuan-perempuan  Aceh tetaplah berjuang, sehingga nama-
nama besar mereka seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan Pocut Baren 
tidak akan pernah terhapus dari catatan sejarah.

Jadi Pak Wida, jangan pernah "menyingkirkan" nama-nama ratu 
perempuan yang berjaya dalam memimpin negara, karena tidak semuanya 
boneka.

Wassalam

Lestari


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Oke, saya terima keterangan mas He-Man.
> 
> Contoh-contoh pemimpin wanita anda cukup bagus. Tetapi 
singkirkanlah yang 
> Ratu-ratu. Karena kita tahu mereka adalah boneka saja, lambang 
kerajaan 
> dan sering jauh dari keputusan politik. Golda Meir bagus, Margaret 
Tatcher 
> bagus, admiral Malahayati bagus. Merekalah bisa disebut pemimpin 
wanita.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 08:29 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> 
> cc
> 
> Subject
> Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sampeyan ini bikin kacau hadis.
> 
> Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan 
Persia
> dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak 
perempuannya
> yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis 
general.
> 
> Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini 
adalah hadis
> gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang 
dianggap
> hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi 
saja.
> Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu 
Bakrah
> seorang
> saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi 
kebenaran
> ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta.
> 
> Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat 
hukuman
> qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al 
Qur'an
> saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh 
diterima
> kesaksiannya untuk selamanya.
> 
> Jadi  hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam 
> menghadapi
> Aisyah dalam perang Onta.
> 
> Dan hadis gharib dilarang

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-03 Terurut Topik Wida . Kusuma
apkannya 
kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin 
terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah 
berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman 
kepada Allah, Tuhan semesta alam". (27 : 42 - 44)

***

Salam,



"Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/04/2006 10:08 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami






Lha iya menurut riwayat Quran, Sulayman mengajak kepada Tauhid dan 
bukan ngajakin perang. Tunduk dalam Tauhid, kan itu suatu kiasan. 
Kenyataannya gimana dalam teks Quran, apa ada perang fisik diantara 
mereka?

Dan dari konteks cerita Perjanjian Lama, Sulayman ini Raja Yahudi 
yang karakternya lumayan paling damai, di tengah sikap bani Israel 
yang demen perang pada waktu itu. Malah karakter damai dan plural 
Sulayman ini yang kemudian jadi persoalan karena nggak bisa diterima 
pengikutnya yang preman-preman eks budak itu.

Dan Balqis kemudian 'tunduk' dan menjadi orang beriman - loh kok di-
interpretasikan jadi suatu kelemahan, dan dari sisi militer?

What a duplicity from Wida! Dan double dealing ini memang jadi 
cerminan kita semua pada penilaian dan keputusan kita terhadap 
kepemimpinan perempuan. All my life I've seen this, dari pihak laki-
laki maupun perempuan. Pak Wida nggak sendirian, dia cuma lebih 
jujur saja mengungkapkan duplisitas ini.

Tambah rancu lagi, sebelumnya bilang sikap musyawarah Balqis adalah 
tanda kelemahan perempuan sebagai pemimpin dalam hal militer, 
sekarang ternyata kepribadian Balqis. Apa yang kita tahu ttg 
kepribadian Balqis??? Sekedar mengingatkan, kita kan lagi ngomongin 
refleksi pemahaman kita ttg 'mitos' Balqis, bukan personalitas 
aktual Balqis.

Tapi mungkin ini pangkal dari persoalan, pentafsiran pada 'mitos'. 
Dan saya merasa gundah, ketika teks harafiah di bawa ke jaman ini 
diimpor begitu saja ke jaman sekarang, yang kita lihat 
adalah: 'penundukan negeri Saba, strategi militer, kepemimpinan 
perempuan-laki-laki..agama Balqis salah, Sulayaman bener..dst..'

Dan karena itu kita terus-terusan missing the point, tentang inti 
kebijakan Sulayman dan Balqis. Kita nggak mendapat apa-apa kita 
membaca Quran dengan cara begitu.

Salam
Mia 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Coba deh mbak Mia membaca kisah Balqis dan Sulayman di dalam al-
Qur'an. 
> Dari respon Balqis ketika menerima surat Sulayman, maka terlihat 
surat 
> Sulayman itu memang isyarat "penundukan negeri Saba". Dan ancaman 
Sulayman 
> adalah ancaman ideologis, agama. Seharusnya, untuk ancaman yang 
ideologis 
> atau sangat prinsip seperti agama, tidak ada jalan lain kecuali 
menyambut 
> ajakan konfrontasi militer Sulayman itu. Sekalipun agama Balqis 
salah dan 
> agama Sulayman benar. Tetapi ini lebih kepada sikap suatu bangsa 
ketika 
> ideologi / agama negaranya yang diancam. Tetapi apa yang kemudian 
> diputuskan? Balqis datang menyerah kepada Sulayman, datang untuk 
tunduk ke 
> negeri Sulayman dan merubah ideologi agamanya menjadi sama dengan 
agama 
> Sulayman. 
> 
> Tetapi mungkin juga ini hanyalah kelemahan Balqis secara pribadi 
saja, 
> bukan karena ia wanita. Namun kasus ini perlu menjadi pertimbangan 
dalam 
> memilih seorang pemimpin, apakah ia pria atau wanita.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 06:20 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan 
> pemahaman Balqisnya ini. Remako ni...
> 
> Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman 
tuh 
> raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja 
> pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, 
kalo 
> diliat dari biblical stories.
> 
> Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda 
> kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush 
> aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq.
> 
> Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak.
> 
> salam
> Mia
> 
> > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang 
> fenomenal 
> > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu 
> kaum yang 
> > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu 
dijadikan
> > patokan 
> > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman 
> mengajak
> &

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-03 Terurut Topik Mia
Lha iya menurut riwayat Quran, Sulayman mengajak kepada Tauhid dan 
bukan ngajakin perang. Tunduk dalam Tauhid, kan itu suatu kiasan. 
Kenyataannya gimana dalam teks Quran, apa ada perang fisik diantara 
mereka?

Dan dari konteks cerita Perjanjian Lama, Sulayman ini Raja Yahudi 
yang karakternya lumayan paling damai, di tengah sikap bani Israel 
yang demen perang pada waktu itu. Malah karakter damai dan plural 
Sulayman ini yang kemudian jadi persoalan karena nggak bisa diterima 
pengikutnya yang preman-preman eks budak itu.

Dan Balqis kemudian 'tunduk' dan menjadi orang beriman - loh kok di-
interpretasikan jadi suatu kelemahan, dan dari sisi militer?

What a duplicity from Wida! Dan double dealing ini memang jadi 
cerminan kita semua pada penilaian dan keputusan kita terhadap 
kepemimpinan perempuan. All my life I've seen this, dari pihak laki-
laki maupun perempuan. Pak Wida nggak sendirian, dia cuma lebih 
jujur saja mengungkapkan duplisitas ini.

Tambah rancu lagi, sebelumnya bilang sikap musyawarah Balqis adalah 
tanda kelemahan perempuan sebagai pemimpin dalam hal militer, 
sekarang ternyata kepribadian Balqis. Apa yang kita tahu ttg 
kepribadian Balqis??? Sekedar mengingatkan, kita kan lagi ngomongin 
refleksi pemahaman kita ttg 'mitos' Balqis, bukan personalitas 
aktual Balqis.

Tapi mungkin ini pangkal dari persoalan, pentafsiran pada 'mitos'. 
Dan saya merasa gundah, ketika teks harafiah di bawa ke jaman ini 
diimpor begitu saja ke jaman sekarang, yang kita lihat 
adalah: 'penundukan negeri Saba, strategi militer, kepemimpinan 
perempuan-laki-laki..agama Balqis salah, Sulayaman bener..dst..'

Dan karena itu kita terus-terusan missing the point, tentang inti 
kebijakan Sulayman dan Balqis. Kita nggak mendapat apa-apa kita 
membaca Quran dengan cara begitu.

Salam
Mia  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Coba deh mbak Mia membaca kisah Balqis dan Sulayman di dalam al-
Qur'an. 
> Dari respon Balqis ketika menerima surat Sulayman, maka terlihat 
surat 
> Sulayman itu memang isyarat "penundukan negeri Saba". Dan ancaman 
Sulayman 
> adalah ancaman ideologis, agama. Seharusnya, untuk ancaman yang 
ideologis 
> atau sangat prinsip seperti agama, tidak ada jalan lain kecuali 
menyambut 
> ajakan konfrontasi militer Sulayman itu. Sekalipun agama Balqis 
salah dan 
> agama Sulayman benar. Tetapi ini lebih kepada sikap suatu bangsa 
ketika 
> ideologi / agama negaranya yang diancam. Tetapi apa yang kemudian 
> diputuskan? Balqis datang menyerah kepada Sulayman, datang untuk 
tunduk ke 
> negeri Sulayman dan merubah ideologi agamanya menjadi sama dengan 
agama 
> Sulayman. 
> 
> Tetapi mungkin juga ini hanyalah kelemahan Balqis secara pribadi 
saja, 
> bukan karena ia wanita. Namun kasus ini perlu menjadi pertimbangan 
dalam 
> memilih seorang pemimpin, apakah ia pria atau wanita.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 06:20 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan 
> pemahaman Balqisnya ini. Remako ni...
> 
> Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman 
tuh 
> raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja 
> pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, 
kalo 
> diliat dari biblical stories.
> 
> Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda 
> kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush 
> aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq.
> 
> Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak.
> 
> salam
> Mia
> 
> > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang 
> fenomenal 
> > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu 
> kaum yang 
> > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu 
dijadikan
> > patokan 
> > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman 
> mengajak
> > Bilqis 
> > > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan 
> keputusan ini 
> > > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan
> > militer. 
> > > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? 
> Tidak akan 
> > > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat 
> untuk 
> > > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. 
> Padahal dalam 
> > > saat-saat tertentu, kepemimp

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-03 Terurut Topik Wida . Kusuma
Oke, saya terima keterangan mas He-Man.

Contoh-contoh pemimpin wanita anda cukup bagus. Tetapi singkirkanlah yang 
Ratu-ratu. Karena kita tahu mereka adalah boneka saja, lambang kerajaan 
dan sering jauh dari keputusan politik. Golda Meir bagus, Margaret Tatcher 
bagus, admiral Malahayati bagus. Merekalah bisa disebut pemimpin wanita.

Salam,



"He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/01/2006 08:29 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To

cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami







Sampeyan ini bikin kacau hadis.

Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia
dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya
yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general.

Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis
gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap
hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja.
Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah
seorang
saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran
ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta.

Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman
qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al Qur'an
saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh diterima
kesaksiannya untuk selamanya.

Jadi  hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam 
menghadapi
Aisyah dalam perang Onta.

Dan hadis gharib dilarang dijadikan menjadi patokan hukum.Hadis ahad biasa
saja tidak bisa dijadikan patokah hukum yang bersifat pasti apalagi hadis
gharib.

Dan dalam sejarah ada banyak Ratu yang mencatatkan kejayaan bagi
bangsanya , Turki keok ketika Russia dipimpin Chaterina Agung, negara
negara Arab kalah dari Israel yang dipimpin Golda Meir , Inggris mencapai
puncak kejayaannya pada masa Ratu Victoria dan Elizabeth I.Indonesia
dijajah belanda ketika  mereka dipimpin Ratu Wilhemina dan Juliana.
Panglima perang ce pun banyak , termasuk Admiral Malahayati yang
membunuh Panglima Armada Belanda dalam duel diatas kapal.

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


> Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal
> sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang
> menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan
> general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak 
Bilqis
> untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini
> kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer.
> Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan
> mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk
> menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam
> saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia
> mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi
> kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum
> pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang
> menyanyangi anak-anaknya.
>
> WalLaahu



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-03 Terurut Topik Wida . Kusuma
Coba deh mbak Mia membaca kisah Balqis dan Sulayman di dalam al-Qur'an. 
Dari respon Balqis ketika menerima surat Sulayman, maka terlihat surat 
Sulayman itu memang isyarat "penundukan negeri Saba". Dan ancaman Sulayman 
adalah ancaman ideologis, agama. Seharusnya, untuk ancaman yang ideologis 
atau sangat prinsip seperti agama, tidak ada jalan lain kecuali menyambut 
ajakan konfrontasi militer Sulayman itu. Sekalipun agama Balqis salah dan 
agama Sulayman benar. Tetapi ini lebih kepada sikap suatu bangsa ketika 
ideologi / agama negaranya yang diancam. Tetapi apa yang kemudian 
diputuskan? Balqis datang menyerah kepada Sulayman, datang untuk tunduk ke 
negeri Sulayman dan merubah ideologi agamanya menjadi sama dengan agama 
Sulayman. 

Tetapi mungkin juga ini hanyalah kelemahan Balqis secara pribadi saja, 
bukan karena ia wanita. Namun kasus ini perlu menjadi pertimbangan dalam 
memilih seorang pemimpin, apakah ia pria atau wanita.

Salam,



"Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/01/2006 06:20 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami






Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan 
pemahaman Balqisnya ini. Remako ni...

Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman tuh 
raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja 
pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, kalo 
diliat dari biblical stories.

Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda 
kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush 
aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq.

Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak.

salam
Mia

> > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang 
fenomenal 
> > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu 
kaum yang 
> > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan
> patokan 
> > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman 
mengajak
> Bilqis 
> > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan 
keputusan ini 
> > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan
> militer. 
> > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? 
Tidak akan 
> > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat 
untuk 
> > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. 
Padahal dalam 
> > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun 
ia 
> > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain 
dalam segi 
> > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi 
oleh kaum 
> > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang 
> > menyanyangi anak-anaknya. 
> > 


> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> >







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-03 Terurut Topik Wida . Kusuma
Saya mempunyai teman yang istrinya berkerja sebagai buruh pabrik sedang ia 
berkerja sebagai percetakan di rumahnya. Dengan demikian dia lebih banyak 
di rumah dan momong anak. Dia tidak canggung tuh gendong anak dengan 
"jarik" keluar rumah dan nyuapin. Dalam kasusnya dia menjadi bapak rumah 
tangga saat istrinya pergi berkerja di pabrik. Saya rasa saling 
pengertian, berbagi tugas, saling melengkapi dalam menjalankan bahtera 
rumah tangga sudah mereka dapatkan. Walaupun saya lihat sang istri tetap 
mengakuinya sebagai pemimpin rumah tangga dan melayaninya dengan baik saat 
ia di rumah.

Tafsir ulama atas ayat al-Qur'an itu menunjukkan sebahagian yang pertama 
menunjuk kepada laki-laki sedangkan yang kedua kepada perempuan. Tetapi 
saya rasa penunjukkan kepemimpinan di ayat itu adalah karena syarat. Yaitu 
"kelebihan" atau "dilebihkan", atau mempunyai banyak kelebihan dari pihak 
yang lain. Saya rasa seorang suami akan sulit mengambil posisi dalam 
sebuah rumah tangga kalau dalam banyak hal justru istrinyalah yang 
mempunyai banyak kelebihan dibanding dirinya. Lebih baik nafkahnya, lebih 
tinggi pendidikannya, lebih kuat fisiknya, lebih tinggi badannya, lebih 
baik agamanya, lebih baik pergaulan sosialnya, dlsb. Bahkan sang istripun 
akan merasa sulit untuk mengakui suaminya sebagai pemimpin rumah tangga 
dalam kondisi seperti itu. Ia akan menjadi sukar menghormati suaminya. Dan 
biasanya akan mudah terjadi pertengkaran. Oleh karenanya, biasanya seorang 
pria akan memilih pasangan hidup yang kondisi di bawah dirinya. Mungkin 
ini semacam usahanya mempertahankan kepemimpinanya? Karena begitu 
pandangan masyarakat secara umum dimana-mana? Suami itu pemimpin? Karena 
ia ingin mendapatkan respek dari istrinya? Karena ia tidak ingin terlalu 
banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya karena ia mungkin juga 
sulit menerima untuk dipimpin oleh istrinya? dlsb.

Salam,



"Chae" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/01/2006 05:53 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami






Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak
Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika
duri hahahahha;)

Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb:

pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum
laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya
sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari
nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari
nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor
industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya
murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan
para TKI didominasi oleh para TKW yang notabene perempuan bukan waria;)

Kekuatan fisik: kalau kita bicara kekuatan otot ok lah laki-laki
secara fisik lebih kuat dari perempuan tapi kekuatan dalam arti
ketahanan sebaiknya di lihat secara adil dan seimbang. Apakah Pak Wida
pernah mencoba menaruh dan mengikat setidaknya 5 kg beras selama 9
bulan???;) atau anda pernah melihat para ibu2 bekerja diladang sambil
gendong anak?? dan jangan lupa kekuatan perempuan dalam hal ketahanan
sehingga mampu bekerja dengan porsi yang sama dengan laki-laki dan
kemudian ditambah kerja di wilayah domestik mengurus rumah tangga??
untuk menguji ketahanan fisik sekali-kali Pak Wida coba unjuk kekuatan
dengan istri anda berlari memakai sepatu hak tinggi dan pake daster
...kira-kira siapa menang???

Pneididikan: pendidikan laki-laki yang tinggi ini dikarenakan oleh
konstruk sosial yang masih bernuasa patriakis dimana akses perempuan
dalam mendapatkan pendidikan masih dibawah laki-laki dimana laki-laki
selalu mendapatkan prioritas utama dalam mendapatkan pendidikan. Ini
sesuatu yang bisa dirubah untuk suatu keadilan..iya kan pak??;)

Soal ketahanan terhadao stress: bukanya perempuan lebih tahan terhadap
stress dibandingkan laki-laki sehingga pekerjaan yang membutuhkan
ketelitian dan kesabaran banyak dipegang oleh kaum perempuan??

Kalau merefer kepada Qur'an jelas Qur'an menyatakan bahwa laki-lakis
ebagai pemimpin rumah tangga dikarenakan laki-laki menjadi pencari
nafkah jika laki-laki bukan lagi pihak yang absolut menjadi pencari
nafkah maka kepemipinan dalam rumah tangga bukan lagi menjadi hal yang
absolut bagi pihak laki-laki??? iyakan pak??

Dan Qur'an yang menyatakan bahwa sebagian yang lain ini tidak secara
literal diterangkan bahwa itu perbandingan laki-laki dan perempuan
tapi bisa jadi merupakan perbandingan laki-laki dengan laki-laki dan
perempuan dengan perempuan. Dimana jelas diterngkan bahwa pada
dasarnya laki-laki dan perempuan adalah satu kesatuan yangs etara
untuk saling tolong menolong...

Soal Ratu Balqis..kok saya tidak menangkap seperti pemikiran Pak Wida
bahwa Ratu Balgis tid

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-03 Terurut Topik Wida . Kusuma
Hahaha... aduh salah ya... Maaf deh! 8-P Untung ada yang koreksi. Saya 
kira soal Bilqis. Tapi coba lihat deh kisah Bilqis di dalam al-Qur'an, dia 
memang lemah menghadapi ajakan konfrontasi militer Sulayman. Yang akhirnya 
dia menyerah dan datang tunduk kepada Sulayman. Mungkin ini kasuistis, 
namun secara umum bukankah memang wanita itu lemah dalam memutuskan 
konfrontasi militer?

Saya kira, kita mungkin perlu untuk mempunyai kriteria soal kepemimpinan 
politik secara utuh. Kompetensi apa saja yang perlu ia miliki agar bisa 
memimpin suatu bangsa menuju kesejahteraan dan kejayaan. Baik menghadapi 
masalah dalam negeri. Maupun dalam menghadapi pergaulan dengan 
negara-negara lain. Siapa saja yang mampu memenuhi semua syarat itu, 
apakah ia laki-laki atau wanita, silahkan saja memimpin bangsa ini. Saya 
rasa kita tidak perlu malu dipimpin oleh pemimpin yang kuat, memegang 
teguh prinsip, mempunyai keberanian, mempunyai hati nurani, mampu menjadi 
jiwa bangsa ini, sekalipun dia seorang wanita. Tetapi penilaian haruslah 
jujur dan obyektif, bukan hanya karena ingin memberi kesempatan. Ia memang 
harus yang terbaik di antara calon-calon pemimpin yang ada. 

Salam,



"Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/01/2006 07:36 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami






Ya ampun, bukan cuma jadul, tapi PMP dan hadisnya pak Wida jeblog...
:-))

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> Sampeyan ini bikin kacau hadis.
> 
> Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan 
Persia
> dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak 
perempuannya
> yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis 
general.
> 

> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang 
fenomenal
> > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu 
kaum yang
> > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan 
patokan
> > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman 
mengajak Bilqis







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-02 Terurut Topik st sabri
Pak HMNA dan netter semua,

benarkah ukuran seorang perempuan hanya Siti Aisyah (?); saya sama
sekali tidak menyetujui premis ini. Meski menyetujui Aisyah salah
satu Muslimah yang baik, cerdas dan 'berpendidikan'. Mengambil
ukuran hanya dengan satu figur menurut saya tidaklah TEPAT. Sama
dengan mengukur setiap pemain sepakbola hanya dengan seorang PELE
(Edson Arantes de Nascimento), atau mengukur seorang petinju hanya
dengan Mike Tyson. Maradhona dalam sebuah wawancara pernah ditanya
"siapa lebih hebat, anda atau pele?" Maradhona menjawab bijak "kami
hidup dalam masa yang berbeda, Pele hebat pada masanya".

Terlepas dari dugaan saya bahwa dalam benak Pak HMNA sudah tertanam,
perempuan Tidak bisa menjadi pemimpin politik, atau dengan bahasa
lain ketidak setujuan terhadap pemimpin perempuan. Saya mencoba
untuk se-netral mungkin. Pak HMNA sendiri dalam posting dibawah ini
menyatakan bahwa hadits yang tidak setuju thd pemimpin politik
perempuan tidak mutawathir. Dalam hal ini saya salut dengan Pak HMNA
yang dengan jujur mengemukakan pendapatnya bahwa SATU saya ulang
SATU hadits tsb tidak memiliki implikasi dalam fiqih.

FAKTA : tidak ada DIKTATOR perempuan, baru-baru ini salah satu koran
inggris mengklasifikasikan 10 diktator dunia dan kesepuluhnya
laki-laki. Diktator paling top Kim Jong Il dari korut, kemudian
menyusul (lupa namanya) dari equator, kemudian Raja Abdullah dari
KSA, Fidel Castro, pemimpin junta militer myanmar (burma) disusul
dari negeri afrika (saya tulis posting ini sambil nunggu mencuci
mobil jadi gak sempat liat sumber bacaan).
FAKTA : Inggris dan belanda cukup lama dipimpin perempuan (Ratu) dan
perekonomian mereka maju pesat karenanya. Sejarah jawa mencatat Ratu
Shima yang terkenal dengan disiplin dan mampu mengorganisir
masyarakat menjadi makmur, Indira Gandhi adalah pemimpin luar biasa
dari India; Ny Corazon Aquino mampu menjadi katalisator dan rela
mundur di puncak ketenaran dan pupolaritas. beberapa hari lalu Pak
HMNA malah menyuguhkan kenyataan bahwa Cut Nya' Dhien adalah salah
satu JENDRAL yang berhasil(meski kalah perang).

Dengan latar belakang masyarakat arab yang sangat Patriach, tidaklah
heran bila Kanjeng Nabi sendiri mengeluarkan Hadits demikian.
Kanjeng Nabi barangkali tidak pernah membayangkan bahwa perkembangan
dunia dan teknologi bisa demikian hebatnya, hingga Laki dan
Perempuan mampu bekerja sama baiknya di segala bidang.

Jadi saya pribadi berkesimpulan ISLAM tidak menentang atau tidak ada
larangan dalam Islam untuk memilih perempuan sebagai pimpinan
politik atau perempuan sama berhaknya untuk menjadi pimpinan dalam
masalah SIYASAH AL SULTHONIYAH (hehehe... bener gak ngarabnya).

salam


 quoted ---
Fri, 1 Sep 2006 21:59:20 +0800
"H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
---
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
640 Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan

Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia
kepada putri Kaisar, beliau bersabda:
-- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy],
artinya: Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan
urusan mereka kepada perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh
Imam Ibn Hajar, diungkapkan berkaitan dengan hadits-hadits lain
tentang kisah kesewenang-wenangan Kaisar Persia. Ia kemudian di
kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan kekuasaan
ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi,
hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang
ilzamiyah (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur).
Hadits ahad hanya bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak
memiliki konsekwensi hukum apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk
hal-hal yang sangat prinsip yaitu ilzamiyah, haruslah berlandaskan
kepada teks yang diriwayatkan secara mutawatir (kolektif).

Dalam penelusuran DR. Wahbah al-Zuhaili, tak ditemukan satupun ulama
terdahulu yang membenarkan kepemimpinan perempuan dalam konteks di
bidang politik. Dikatakan bahwa ulama Islam telah konsensus (ijma')
dengan pernyataan bahwa kelelakian merupakan salah satu syarat utama
bagi kepemimpinan tertinggi dalam lapangan politik (alFiqh alIslami,
VII: 6179). Sementara pemikir Islam kontemporer juga tidak sedikit
yang menyuarakan hal yang sama. Sebutlah misalnya Syah Waliyullah
alDahlawi, alMawdudi dan yang lain. Dengan demikian, berarti bahwa
perempuan dalam pandangan Syari'ah tidak dibenarkan untuk menduduki
kepemimpinan politik tertinggi. Jamaluddin Al Afghani dalam bukunya
yang berjudul 'Aisyah wa alSiyasah, menulis secara lengkap tentang
biografi St Aisyah dan mencoba memberikan nasehat bagi generasi
mendatang tentang keberadaan perempuan dalam politik praktis.

Itu dalam wacana. Bagaimana di lapangan?
1. Kenyataan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak menyerahkan kepemimpinan
beliau kepada puteri beliau, Siti Fathimah, ataupun kepada Ummu
lMu'minin St 'Aisyah yang keduanya-duanya ad

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
HMNA:
Ini saya copy paste dari Seri 640 di bawah:

Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada
putri Kaisar, beliau bersabda:
-- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya:
Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada
perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar, diungkapkan
berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan Kaisar
Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan
kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi,
hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah
(normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur). Hadits ahad
hanya bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi
hukum apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip
yaitu ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara
mutawatir (kolektif).



- Original Message -
From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, September 02, 2006 06:33
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


>
> Hadis itu pada dasarnya bukan masalah jender tapi memang putri kisra itu
> orangnya  lemah , plin plan , suka histeris dll.Kalau hadis itu berlaku
> umum niscaya tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mencapai
> kejayaan  ketika dipimpin perempuan.
>
> Namun nyatanya Inggris mencapai puncak kejayaannya bahkan menguasai 2/3
> wilayah dunia saat dipimpin Ratu Victoria  dan Elizabeth I , Russia
mencapai
> puncak kejayaannya pada pemerintahan  Tsarina Chaterina Agung ,
> Belanda pun jaya pada masa Ratu Wilhemina dan Juliana.
>
> Di abad modern ada Golda Meir dari Israel yang sukses menggebuk pasukan
> Arab  yang dipimpin laki-laki , Margareth Thatcher yang mengeluarkan
> negrinya dari krisis keuangan sekaligus memenangkan perang Malvinas.
> Landasan dasar kemajuan India di sektor pendidikan , industri dan IT
> dibangun pada masa Indira Gandhi.
>
> Jadi ini bukan masalah jender tapi kemampuan dan kemampuan tidak
> melihat jender.Apa kalau dipimpin laki-laki akan selalu jaya nyatanya
> tidak kan  , ini tergantung kemampuan dia juga.
>
> Masalah masa lalu tidak ada pemimpin perempuan bukan karena tidak
> mampu tapi tidak diberi kesempatan karenapandangan yang miring
> seperti anda.
>
> Dan itu kan hadis gharib anda sendiri pasti tau hal ini , sejak kapan
hadis
> gharib boleh dijadikan dalil penentuan hukum..? hadis gharib cuma bisa
> dipakai untuk masalah amalan-amalan sunnah bukan penentuan hukum.
> Hadis gharib kastanya paling rendah diantara hadis ahad.
>
> - Original Message -
> From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, September 01, 2006 8:59 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
>
>
> > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> >
> > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> > [Kolom Tetap Harian Fajar]
> > 640 Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan
> >
> > Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada
> > putri Kaisar, beliau bersabda:
> > -- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya:
> > Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka
> kepada
> > perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar,
diungkapkan
> > berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan
> Kaisar
> > Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi
pelimpahan
> > kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi,
> > hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah
> > (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur). Hadits ahad
> hanya
> > bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi
> hukum
> > apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip yaitu
> > ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara
> > mutawatir (kolektif).

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik sarinesia
kalau mengamati kampus-kampus terutama pada jurusan Mesin. peminat
wanitanya sangat minim. karena bidang ini dianggap dunia keras. suatu
saat bidang ini akan diserbu juga oleh para wanita. sebab untuk
mengoperasikan mesin2 bisa dilakukan di belakang komputer atau laptop. 
jadi nantinya wanita bisa masuk ke mana-mana.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Hadis itu pada dasarnya bukan masalah jender tapi memang putri kisra itu
> orangnya  lemah , plin plan , suka histeris dll.Kalau hadis itu berlaku
> umum niscaya tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mencapai
> kejayaan  ketika dipimpin perempuan.
> 
> Namun nyatanya Inggris mencapai puncak kejayaannya bahkan menguasai 2/3
> wilayah dunia saat dipimpin Ratu Victoria  dan Elizabeth I , Russia
mencapai
> puncak kejayaannya pada pemerintahan  Tsarina Chaterina Agung ,
> Belanda pun jaya pada masa Ratu Wilhemina dan Juliana.






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik He-Man

Hadis itu pada dasarnya bukan masalah jender tapi memang putri kisra itu
orangnya  lemah , plin plan , suka histeris dll.Kalau hadis itu berlaku
umum niscaya tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mencapai
kejayaan  ketika dipimpin perempuan.

Namun nyatanya Inggris mencapai puncak kejayaannya bahkan menguasai 2/3
wilayah dunia saat dipimpin Ratu Victoria  dan Elizabeth I , Russia mencapai
puncak kejayaannya pada pemerintahan  Tsarina Chaterina Agung ,
Belanda pun jaya pada masa Ratu Wilhemina dan Juliana.

Di abad modern ada Golda Meir dari Israel yang sukses menggebuk pasukan
Arab  yang dipimpin laki-laki , Margareth Thatcher yang mengeluarkan
negrinya dari krisis keuangan sekaligus memenangkan perang Malvinas.
Landasan dasar kemajuan India di sektor pendidikan , industri dan IT
dibangun pada masa Indira Gandhi.

Jadi ini bukan masalah jender tapi kemampuan dan kemampuan tidak
melihat jender.Apa kalau dipimpin laki-laki akan selalu jaya nyatanya
tidak kan  , ini tergantung kemampuan dia juga.

Masalah masa lalu tidak ada pemimpin perempuan bukan karena tidak
mampu tapi tidak diberi kesempatan karenapandangan yang miring
seperti anda.

Dan itu kan hadis gharib anda sendiri pasti tau hal ini , sejak kapan hadis
gharib boleh dijadikan dalil penentuan hukum..? hadis gharib cuma bisa
dipakai untuk masalah amalan-amalan sunnah bukan penentuan hukum.
Hadis gharib kastanya paling rendah diantara hadis ahad.

- Original Message -
From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 8:59 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 640 Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan
>
> Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada
> putri Kaisar, beliau bersabda:
> -- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya:
> Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka
kepada
> perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar, diungkapkan
> berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan
Kaisar
> Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan
> kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi,
> hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah
> (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur). Hadits ahad
hanya
> bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi
hukum
> apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip yaitu
> ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara
> mutawatir (kolektif).
>
> Dalam penelusuran DR. Wahbah al-Zuhaili, tak ditemukan satupun ulama
> terdahulu yang membenarkan kepemimpinan perempuan dalam konteks di bidang
> politik. Dikatakan bahwa ulama Islam telah konsensus (ijma') dengan
> pernyataan bahwa kelelakian merupakan salah satu syarat utama bagi
> kepemimpinan tertinggi dalam lapangan politik (alFiqh alIslami, VII:
6179).
> Sementara pemikir Islam kontemporer juga tidak sedikit yang menyuarakan
hal
> yang sama. Sebutlah misalnya Syah Waliyullah alDahlawi, alMawdudi dan yang
> lain. Dengan demikian, berarti bahwa perempuan dalam pandangan Syari'ah
> tidak dibenarkan untuk menduduki kepemimpinan politik tertinggi.
Jamaluddin
> Al Afghani dalam bukunya yang berjudul 'Aisyah wa alSiyasah, menulis
secara
> lengkap tentang biografi St Aisyah dan mencoba memberikan nasehat bagi
> generasi mendatang tentang keberadaan perempuan dalam politik praktis.
>
> Itu dalam wacana. Bagaimana di lapangan?
> 1. Kenyataan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak menyerahkan kepemimpinan beliau
> kepada puteri beliau, Siti Fathimah, ataupun kepada Ummu lMu'minin St
> 'Aisyah yang keduanya-duanya adalah cerdas dan bijak. Keduanya memang
cerdas
> dan bijak dalam konteks ukuran keseharian, namun bukan dalam konteks
bidang
> siyasah (politik).
> 2. Siti 'Aisyah, walaupun sukses dapat memimpin puluhan ribu pasukan
perang
> di bawah kendali perintahnya, tetapi ujung-ujungnya beliau kalah, karena
> tidak matang menterjemahkan situasi politik sebagai dasar untuk bertindak.
> St 'Aisyah menunjukkan terpuruknya peran perempuan di wilayah politik,
yaitu
> menarik sekelompok orang untuk membangkang dan terjun ke dalam perang
> memimpin sebuah pasukan yang menentang keabsahan khalifah keempat, 'Ali
bin
> Abu Thalib. Peperangan ini terjadi di Basrah pada hari Ahad 12 Jumadil
Akhir
> 36 H / 4 Desember 656 M. menentang khalifah 'Ali bin Abi Thalib.
>
> Ketika Khalifah 'Utsman bin Affan wafat, warga Madinah dan tiga pasukan
dari
> Mesir, Basrah dan Kufah bersepakat memilih 'Ali bin Abu Thalib sebagai
> khalifah baru. Se

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
yankutsu 'ala- nafsihi-, artinya barangsiapa yang menebas
(bai'ah), maka (bahaya) penebasannya atas dirinya sendiri.

Kerugian peperangan itu sangat besar.
-- Pertama, kerugian jiwa, yaitu dari pihak St 'Aisyah sejumlah 16,796 orang
terbunuh, dan dari pihak Khalifah 1,070 orang.
-- Kedua, perpecahan mazdhab, mereka para penyokong St 'Aisyah dan Muawiyah
disebut Ahlussunnah, dan para penyokong Khalifah disebut Syi'ah (partai)
'Ali, dan yang menyedihkan ialah yang pada mulanya hanya berupa mdzhab
politik, namun ujung-ujungnya menjadi madzhab theologi, yaitu Madzhab
Ahlussunnah dan Madzhab Syi'ah (tanpa menyebutkan 'Ali lagi).

***

Ala kulli hal, dalam Hadits yang telah dikutip di atas, ungkapan "urusan
mereka" (Amruhum), adalah urusan dalam konteks kancah politik. Alhasil,
tidak akan beruntung kaum yang mendiami sebuah negeri, tidak terkecuali
Indonesia ini, jika dipimpin oleh perempuan dalam urusan politik. Sedangkan
St 'Aisyah yang begitu cerdas dan bijak dalam kehidupan keseharian, akan
tetapi gagal dalam kepemimpinan politik, maka betapa pula oleh perempuan
yang biasa-biasa saja. WaLlahu a'lamu bisshwab.

*** Makassar, 29 Agusutus 2004
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]


- Original Message -
From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 21:29
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


>
> Sampeyan ini bikin kacau hadis.
>
> Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia
> dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya
> yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general.
>
> Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis
> gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap
> hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja.
> Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah
> seorang
> saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran
> ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta.
>
> Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman
> qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al Qur'an
> saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh diterima
> kesaksiannya untuk selamanya.
>
> Jadi  hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam
menghadapi
> Aisyah dalam perang Onta.
>
> Dan hadis gharib dilarang dijadikan menjadi patokan hukum.Hadis ahad biasa
> saja tidak bisa dijadikan patokah hukum yang bersifat pasti apalagi hadis
> gharib.
>
> Dan dalam sejarah ada banyak Ratu yang mencatatkan kejayaan bagi
> bangsanya , Turki keok ketika Russia dipimpin Chaterina Agung, negara
> negara Arab kalah dari Israel yang dipimpin Golda Meir , Inggris mencapai
> puncak kejayaannya pada masa Ratu Victoria dan Elizabeth I.Indonesia
> dijajah belanda ketika  mereka dipimpin Ratu Wilhemina dan Juliana.
> Panglima perang ce pun banyak , termasuk Admiral Malahayati yang
> membunuh Panglima Armada Belanda dalam duel diatas kapal.
>
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
>
>
> > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal
> > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang
> > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan
> > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak
Bilqis
> > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini
> > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer.
> > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan
> > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk
> > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam
> > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia
> > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi
> > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum
> > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang
> > menyanyangi anak-anaknya.
> >
> > WalLaahu

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kiri

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik He-Man

Maaf mungkin agak gak nyambung tapi sekedar sharing saja.Ada salah
paham mengenai kaum feminis , kaum feminis dianggap yang menyebabkan
perempuan keluar rumah untuk bekerja.

Padahal kenyataannya tidak demikian.Yang menyebabkan kaum perempuan
(dan anak-anak) bekerja itu bukan kaum feminis tapi kaum  kapitalis  dan
industrilialis.Sejak proses produksi  digantikan mesin kekuatan otot itu
bukan yang utama lagi karena itu perempuan dan anak-anak kemudian
dilibatkan dalam proses produksi.Dan untuk menekan biaya mereka
memamfaatkan lemahnya posisi perempuan dan anak-anak itu dengan
memberi upah yang sangat rendah dan kondisi kerja yang buruk.Upah
mereka rata-rata cuma separuh upah pekerja pria dan mereka harus
bekerja 14-18 jam sehari.Para buruh tambang lebih parah lagi mereka
bekerja dengan pekerja laki-laki bahkan dengan bertelanjang dada
dan tidak pernah lagi melihat matahari.

Dan disinilah mulai gerakan feminis ,  kaum pekerja perempuan kemudian
bersatu dan melakukan pemogokan massal.Dan akhirnya mereka  berhasil
dan hari itu ditetapkan sebagai hari perempuan internasional.

Jadi perjuangan feminis bukan agar perempuan dibolehkan bahkan
dianjurkan bekerja tapi agak pekerjaan mereka itu dihargai dengan
layak dan hak-hak mereka dilindungi dengan baik.Jadi  kaum feminis
tidak pernah kampanye agar pabrik-pabrik mempekerjakan buruh
perempuan  tapi berkampanye agar hak-hak reproduksi mereka
dilindungi misal memberi cuti haid dan melahirkan.Juga standar
pengupahan yang setara sesuai dengan beban kerja mereka.

- Original Message - 
From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 5:53 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


> Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak
> Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika
> duri hahahahha;)
> 
> Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb:
> 
> pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum
> laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya
> sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari
> nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari
> nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor
> industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya
> murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan
> para TKI didominasi oleh para TKW yang notabene perempuan bukan waria;)
> 
> Kekuatan fisik: kalau kita bicara kekuatan otot ok lah laki-laki
> secara fisik lebih kuat dari perempuan tapi kekuatan dalam arti
> ketahanan sebaiknya di lihat secara adil dan seimbang. Apakah Pak Wida
> pernah mencoba menaruh dan mengikat setidaknya 5 kg beras selama 9
> bulan???;) atau anda pernah melihat para ibu2 bekerja diladang sambil
> gendong anak?? dan jangan lupa kekuatan perempuan dalam hal ketahanan
> sehingga mampu bekerja dengan porsi yang sama dengan laki-laki dan
> kemudian ditambah kerja di wilayah domestik mengurus rumah tangga??
> untuk menguji ketahanan fisik sekali-kali Pak Wida coba unjuk kekuatan
> dengan istri anda berlari memakai sepatu hak tinggi dan pake daster
> ...kira-kira siapa menang???
> 
> Pneididikan: pendidikan laki-laki yang tinggi ini dikarenakan oleh
> konstruk sosial yang masih bernuasa patriakis dimana akses perempuan
> dalam mendapatkan pendidikan masih dibawah laki-laki dimana laki-laki
> selalu mendapatkan prioritas utama dalam mendapatkan pendidikan. Ini
> sesuatu yang bisa dirubah untuk suatu keadilan..iya kan pak??;)
> 
> Soal ketahanan terhadao stress: bukanya perempuan lebih tahan terhadap
> stress dibandingkan laki-laki sehingga pekerjaan yang membutuhkan
> ketelitian dan kesabaran banyak dipegang oleh kaum perempuan??
> 
> Kalau merefer kepada Qur'an jelas Qur'an menyatakan bahwa laki-lakis
> ebagai pemimpin rumah tangga dikarenakan laki-laki menjadi pencari
> nafkah jika laki-laki bukan lagi pihak yang absolut menjadi pencari
> nafkah maka kepemipinan dalam rumah tangga bukan lagi menjadi hal yang
> absolut bagi pihak laki-laki??? iyakan pak??
> 
> Dan Qur'an yang menyatakan bahwa sebagian yang lain ini tidak secara
> literal diterangkan bahwa itu perbandingan laki-laki dan perempuan
> tapi bisa jadi merupakan perbandingan laki-laki dengan laki-laki dan
> perempuan dengan perempuan. Dimana jelas diterngkan bahwa pada
> dasarnya laki-laki dan perempuan adalah satu kesatuan yangs etara
> untuk saling tolong menolong...



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik Mia
Ya ampun, bukan cuma jadul, tapi PMP dan hadisnya pak Wida jeblog...
:-))

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> Sampeyan ini bikin kacau hadis.
> 
> Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan 
Persia
> dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak 
perempuannya
> yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis 
general.
> 

> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang 
fenomenal
> > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu 
kaum yang
> > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan 
patokan
> > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman 
mengajak Bilqis







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik He-Man

Sampeyan ini bikin kacau hadis.

Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia
dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya
yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general.

Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis
gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap
hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja.
Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah
seorang
saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran
ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta.

Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman
qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al Qur'an
saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh diterima
kesaksiannya untuk selamanya.

Jadi  hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam menghadapi
Aisyah dalam perang Onta.

Dan hadis gharib dilarang dijadikan menjadi patokan hukum.Hadis ahad biasa
saja tidak bisa dijadikan patokah hukum yang bersifat pasti apalagi hadis
gharib.

Dan dalam sejarah ada banyak Ratu yang mencatatkan kejayaan bagi
bangsanya , Turki keok ketika Russia dipimpin Chaterina Agung, negara
negara Arab kalah dari Israel yang dipimpin Golda Meir , Inggris mencapai
puncak kejayaannya pada masa Ratu Victoria dan Elizabeth I.Indonesia
dijajah belanda ketika  mereka dipimpin Ratu Wilhemina dan Juliana.
Panglima perang ce pun banyak , termasuk Admiral Malahayati yang
membunuh Panglima Armada Belanda dalam duel diatas kapal.

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


> Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal
> sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang
> menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan
> general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis
> untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini
> kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer.
> Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan
> mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk
> menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam
> saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia
> mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi
> kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum
> pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang
> menyanyangi anak-anaknya.
>
> WalLaahu



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik Mia
Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan 
pemahaman Balqisnya ini. Remako ni...

Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman tuh 
raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja 
pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, kalo 
diliat dari biblical stories.

Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda 
kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush 
aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq.

Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak.

salam
Mia

> > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang 
fenomenal 
> > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu 
kaum yang 
> > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan
> patokan 
> > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman 
mengajak
> Bilqis 
> > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan 
keputusan ini 
> > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan
> militer. 
> > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? 
Tidak akan 
> > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat 
untuk 
> > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. 
Padahal dalam 
> > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun 
ia 
> > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain 
dalam segi 
> > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi 
oleh kaum 
> > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang 
> > menyanyangi anak-anaknya. 
> > 


> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> >







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik Chae
ara penuh dari sang suami. Yang terjadi biasanya dualisme 
> kepemimpinan.
> 
> Al-Qur'an ketika mengatakan bahwa laki-laki itu adalah pemimpin atas 
> wanita, menjelaskan secara general dengan keterangan : karena Tuhan
telah 
> melebihkan sebagian (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita). Tidak 
> ada penjelasan detail dari kelebihan-kelebihan itu. Sehingga saya
mengira 
> kelebihan-kelebihan itu terkait dengan fungsi-fungsi sosial dimiliki
oleh 
> kaum lelaki atau mungkin bakat-bakat natural yang khas seperti kekuatan 
> fisik.
> 
> Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal 
> sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang 
> menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan
patokan 
> general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak
Bilqis 
> untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini 
> kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan
militer. 
> Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan 
> mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk 
> menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam 
> saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia 
> mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi 
> kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum 
> pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang 
> menyanyangi anak-anaknya. 
> 
> WalLaahu a'lam.
> 
> 
> 
> "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 03:14 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Wida yang bukan ulama tapi mengaku jadul;) (emang jadul makhluk
> apa'an sih??;)
> 
> Boleh dong saya tanya apa yang menjadi kriteria sehingga laki-laki
> secara absolut di jadikan pemimpin dalam rumah tangga dengan statusnya
> sebagai suami??
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> >
> > Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip.
Prinsip di 
> > sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam).
> > 
> > Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. 
> > Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat
> (melakukan 
> > pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga
> makhluq, jadi 
> > kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk
> tidak 
> > mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya.
> > 
> > Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di
> sini 
> > bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi
tidak 
> > pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi 
> > kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena
> itu, 
> > pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat
> suami 
> > meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah 
> > tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik,
> maka 
> > diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suami itu. 
> > Karena tanggung jawab sosial sebuah keluarga tetap di tangan suami. 
> > Masyarakat tetap menganggap kepala rumah tangga itu sang suami,
> bukan sang 
> > istri. Sekalipun dalam keluarga modern yang bukan jadul. Tentu saja
> tidak 
> > dimaksudkan agar suami menjadi diktator yang permintaannya harus
selalu 
> > dipenuhi tanpa bantahan dan diskusi.
> > 
> > Saya rasa ketaatan yang dimaksudkan oleh agama itu bermakna bahwa
istri 
> > mengakui bahwa suamilah pemimpin keluarga dan rumah tangga. Dan tidak 
> > menjadikan dirinya sebagai pemimpin tandingan bagi suaminya. Karena 
> > keluarga yang mempunyai dua pemimpin cenderung akan bingung dalam 
> > mengambil keputusan. Seperti delman yang mempunyai dua kusir. Sering 
> > cekcok, bertengkar dalam memutuskan sesuatu karena masing-masing
merasa 
> > mempunyai hak untuk memimpin dan mengarahkan laju bahtera rumah
tangga. 
> > Dalam hal ini juga, seorang wanita memang mempunyai kebutuhan untuk 
> > memperoleh suami yang bisa ia hormati dan respek. Sehingga ia ikhlash 
> > menyerahkan kepemimpinan rumah tangga kepada suaminya.
> > 
> > Saya memang jadul ya... tetapi saya bukan ulama. 8-)
> > 
> > Salam,
> > 
> > 
> > 
> > "Mia&q

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik Mia
Itu namanya duplicity, atau standard ganda. 

Seorang kolega saya minta memasukkan di tim komite beberapa 
perempuan, hampir setengahnya. Dan dia sangat mendukung. Kolega ini 
ceritanya melek gender banget. Tapi apa yang dia katakan ke stafnya? 
jangan masukin lebih dari 2 perempuan deh, soalnya ntar bapak-bapak 
itu pada ribut.

Apapun sebabnya, ini adalah contoh duplicity. Yang namanya duplicity 
itu adalah pernik-pernik rintangan antara ide dan kenyataan. Dan ini 
umum banget, apalagi di Indonesia.

Everything is created twice, kalo nggak salah kata Bible.
Innamal a'malu bin niyah, hadis.

Dunia ide (sadar atau nggak) adalah penciptaan pertama (niyat)
Hasil dari implementasi ide adalah penciptaan kedua (amal).

Ada setan duplicity diantaranya.

Salam
Mia


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Belum tentu ulama yg keliatannya jadul bener2 jadul. 
> (Jadi inget, punya temen yg punya temen namanya jadul maula. Dulu
> emaknya mikir apaan ya, ngasih nama anak kaya gitu? :P)
> Bisa jadi, mungkin di level pribadinya, gak jadul.
> Sama halnya belum tentu yg keliatannya orang yg 'melek gender' 
beneran
> melek gender. Bisa jadi kebalik2, yg jadul eh bisa menghargai
> perempuan. Yg melek gender malah sebaliknya jadi jadul :-)
> Kadang2 memang apa yg dipikir dan apa yg dilakukan suka gak 
nyambung.
> 
> Ini bukan membela mas wida ya.
> Tapi kadang2 suka kejadian begitu.
> 
> salam jadul,
> herni
> 
> 






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Belum tentu ulama yg keliatannya jadul bener2 jadul. 
(Jadi inget, punya temen yg punya temen namanya jadul maula. Dulu
emaknya mikir apaan ya, ngasih nama anak kaya gitu? :P)
Bisa jadi, mungkin di level pribadinya, gak jadul.
Sama halnya belum tentu yg keliatannya orang yg 'melek gender' beneran
melek gender. Bisa jadi kebalik2, yg jadul eh bisa menghargai
perempuan. Yg melek gender malah sebaliknya jadi jadul :-)
Kadang2 memang apa yg dipikir dan apa yg dilakukan suka gak nyambung.

Ini bukan membela mas wida ya.
Tapi kadang2 suka kejadian begitu.

salam jadul,
herni


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa 
ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida.
 
Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip.  Aisha isteri yang 
punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang 
dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat 
membaca K. Armstrong 'Muhammad'.
 
Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada 
keyakinannya dan survival.
 
Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal 
perempuan ini dipalingmuliakan di Quran.
 
Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela 
kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam 
menghadapi penjajah.  
 
Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang 
rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara 
anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka 
pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau 
satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang 
kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat 
sama aku.
 
Salam
Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
>  wrote:
> >
> > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah
> > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki...
> > 
> > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami,
> > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif.
> > 
> > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu
> > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai 
> bagaimana
> > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu
> > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario
> > terkonyol sekalipun.
> > 
> > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan
> > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga 
> aurat,
> > menjaga kehormatan, menjaga harga diri.
> > 
> > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap
> > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis...
> > 
> > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku
> > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana
> > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan
> > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan
> > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan
> > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi
> > pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan 
> pada
> > perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan
> > berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender
> > yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan
> > bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama.
> > 
> >  
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> > >
> > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan
> > ajaran 
> > > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan
> > imannya 
> > > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. 
> > > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena 
> yakin
> > ada 
> > > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan 
> akhirat.
> > Mampu 
> > > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. 
> Dia 
> > > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. 
> Shalatnya
> > tertib 
> > > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika 
> mampu.
> > > 
> > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, 
> wanita
> > yang 
> > > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada
> > orang-orang 
> > > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-
> orang
> > yang 
> > > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan 
> Islam. 
> > > Menjauhi dosa-dosa besar.
> > > 
> > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari
> > melihat 
> > > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. 
> Memelihara 
> > > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan 
> kakinya dari 
> > > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). 
> Memelihara 
> > > kemaluan dan h

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik Wida . Kusuma
Awalnya kan saya yang dibilang Jadul sama mbak Mia. Jadul bukannya = Jaman 
Dulu? Atau Old Fashioned? Memang bener kok, selera saya sering Old 
Fashioned. Saya menyukai musik-musik zaman orang tua saya seperti Frank 
Sinatra, Andy Williams, Matt Monroe, Pery Como, Elvis Presley, Nat King 
Cole, pokoknya penyanyi baheula. Lebih enak di telinga saya. Dan saya 
memang cenderung lebih suka zaman dulu dibandingkan zaman sekarang. 
Mungkin karena itu juga pola fikir saya masih konvensional ya... 8-)

Apa yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin dalam rumah tangga? Ini 
pertanyaan yang tidak enak menjawabnya. Pertama-tama karena laki-laki yang 
mencari nafkah bagi keluarga. Kemudian karena kekuatan fisiknya, laki-laki 
lebih bisa memikul tanggung jawab mencari nafkah di luar rumah kalau 
lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut kekuatan fisik. Karena potensi 
yang sama juga mampu untuk berkonfrontasi dengan pihak lain yang mencoba 
mengganggu sebuah rumah tangga. Kemudian pada umumnya laki-laki mempunyai 
pendidikan lebih tinggi. Kemudian pada umumnya laki-laki lebih kuat 
menerima tekanan (stress) dari pihak luar. Kemudian karena demikianlah 
asumsi masyarakat pada umumnya, kepala keluarga adalah si suami, tidak 
pernah si istri. Jika ada masalah terkait dengan urusan sebuah keluarga, 
maka si suamilah yang akan dipanggil untuk mempertanggung jawabkannya, 
bukan si istri. Sepertinya karena kriteria-kriteria ini. Sehingga jika 
kriteria-kriteria ini bisa diambil oleh seorang istri dalam sebuah rumah 
tangga, maka tidak menutup kemungkinan kepemimpinan akan jatuh ke tangan 
si istri. Tetapi biasanya seorang istri jarang bisa memenuhi semua 
kriteria di atas, sehingga tidak bisa mengambil kepemimpinan sebuah 
keluarga secara penuh dari sang suami. Yang terjadi biasanya dualisme 
kepemimpinan.

Al-Qur'an ketika mengatakan bahwa laki-laki itu adalah pemimpin atas 
wanita, menjelaskan secara general dengan keterangan : karena Tuhan telah 
melebihkan sebagian (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita). Tidak 
ada penjelasan detail dari kelebihan-kelebihan itu. Sehingga saya mengira 
kelebihan-kelebihan itu terkait dengan fungsi-fungsi sosial dimiliki oleh 
kaum lelaki atau mungkin bakat-bakat natural yang khas seperti kekuatan 
fisik.

Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal 
sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang 
menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan 
general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis 
untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini 
kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer. 
Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan 
mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk 
menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam 
saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia 
mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi 
kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum 
pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang 
menyanyangi anak-anaknya. 

WalLaahu a'lam.



"Chae" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/01/2006 03:14 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami






Pak Wida yang bukan ulama tapi mengaku jadul;) (emang jadul makhluk
apa'an sih??;)

Boleh dong saya tanya apa yang menjadi kriteria sehingga laki-laki
secara absolut di jadikan pemimpin dalam rumah tangga dengan statusnya
sebagai suami??

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di 
> sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam).
> 
> Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. 
> Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat
(melakukan 
> pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga
makhluq, jadi 
> kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk
tidak 
> mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya.
> 
> Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di
sini 
> bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak 
> pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi 
> kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena
itu, 
> pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat
suami 
> meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah 
> tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik,
maka 
> diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suam

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-09-01 Terurut Topik Chae
Pak Wida yang bukan ulama tapi mengaku jadul;) (emang jadul makhluk
apa'an sih??;)

Boleh dong saya tanya apa yang menjadi kriteria sehingga laki-laki
secara absolut di jadikan pemimpin dalam rumah tangga dengan statusnya
sebagai suami??

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di 
> sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam).
> 
> Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. 
> Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat
(melakukan 
> pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga
makhluq, jadi 
> kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk
tidak 
> mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya.
> 
> Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di
sini 
> bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak 
> pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi 
> kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena
itu, 
> pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat
suami 
> meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah 
> tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik,
maka 
> diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suami itu. 
> Karena tanggung jawab sosial sebuah keluarga tetap di tangan suami. 
> Masyarakat tetap menganggap kepala rumah tangga itu sang suami,
bukan sang 
> istri. Sekalipun dalam keluarga modern yang bukan jadul. Tentu saja
tidak 
> dimaksudkan agar suami menjadi diktator yang permintaannya harus selalu 
> dipenuhi tanpa bantahan dan diskusi.
> 
> Saya rasa ketaatan yang dimaksudkan oleh agama itu bermakna bahwa istri 
> mengakui bahwa suamilah pemimpin keluarga dan rumah tangga. Dan tidak 
> menjadikan dirinya sebagai pemimpin tandingan bagi suaminya. Karena 
> keluarga yang mempunyai dua pemimpin cenderung akan bingung dalam 
> mengambil keputusan. Seperti delman yang mempunyai dua kusir. Sering 
> cekcok, bertengkar dalam memutuskan sesuatu karena masing-masing merasa 
> mempunyai hak untuk memimpin dan mengarahkan laju bahtera rumah tangga. 
> Dalam hal ini juga, seorang wanita memang mempunyai kebutuhan untuk 
> memperoleh suami yang bisa ia hormati dan respek. Sehingga ia ikhlash 
> menyerahkan kepemimpinan rumah tangga kepada suaminya.
> 
> Saya memang jadul ya... tetapi saya bukan ulama. 8-)
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 09/01/2006 12:20 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa 
> ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida.
> 
> Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip.  Aisha isteri yang 
> punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang 
> dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat 
> membaca K. Armstrong 'Muhammad'.
> 
> Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada 
> keyakinannya dan survival.
> 
> Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal 
> perempuan ini dipalingmuliakan di Quran.
> 
> Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela 
> kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam 
> menghadapi penjajah. 
> 
> Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang 
> rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara 
> anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka 
> pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau 
> satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang 
> kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat 
> sama aku.
> 
> Salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
>  wrote:
> >
> > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah
> > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki...
> > 
> > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami,
> > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif.
> > 
> > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu
> > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai 
> bagaimana
> > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu
> > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario
&g

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik Wida . Kusuma
Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di 
sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam).

Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. 
Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat (melakukan 
pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga makhluq, jadi 
kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk tidak 
mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya.

Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di sini 
bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak 
pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi 
kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, 
pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat suami 
meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah 
tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik, maka 
diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suami itu. 
Karena tanggung jawab sosial sebuah keluarga tetap di tangan suami. 
Masyarakat tetap menganggap kepala rumah tangga itu sang suami, bukan sang 
istri. Sekalipun dalam keluarga modern yang bukan jadul. Tentu saja tidak 
dimaksudkan agar suami menjadi diktator yang permintaannya harus selalu 
dipenuhi tanpa bantahan dan diskusi.

Saya rasa ketaatan yang dimaksudkan oleh agama itu bermakna bahwa istri 
mengakui bahwa suamilah pemimpin keluarga dan rumah tangga. Dan tidak 
menjadikan dirinya sebagai pemimpin tandingan bagi suaminya. Karena 
keluarga yang mempunyai dua pemimpin cenderung akan bingung dalam 
mengambil keputusan. Seperti delman yang mempunyai dua kusir. Sering 
cekcok, bertengkar dalam memutuskan sesuatu karena masing-masing merasa 
mempunyai hak untuk memimpin dan mengarahkan laju bahtera rumah tangga. 
Dalam hal ini juga, seorang wanita memang mempunyai kebutuhan untuk 
memperoleh suami yang bisa ia hormati dan respek. Sehingga ia ikhlash 
menyerahkan kepemimpinan rumah tangga kepada suaminya.

Saya memang jadul ya... tetapi saya bukan ulama. 8-)

Salam,



"Mia" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
09/01/2006 12:20 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami






Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa 
ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida.

Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip.  Aisha isteri yang 
punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang 
dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat 
membaca K. Armstrong 'Muhammad'.

Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada 
keyakinannya dan survival.

Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal 
perempuan ini dipalingmuliakan di Quran.

Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela 
kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam 
menghadapi penjajah. 

Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang 
rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara 
anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka 
pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau 
satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang 
kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat 
sama aku.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah
> atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki...
> 
> Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami,
> muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif.
> 
> Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu
> menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai 
bagaimana
> kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu
> mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario
> terkonyol sekalipun.
> 
> Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan
> "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga 
aurat,
> menjaga kehormatan, menjaga harga diri.
> 
> Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap
> perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis...
> 
> Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku
> orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana
> seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan
> mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan
> tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan
> menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil 

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik ariel
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal 
> perempuan ini dipalingmuliakan di Quran.
> 

berbicara tentang wanita yang dimuliakan dalam Quran, menurut pendapat
 saya, Maryam lah yang lebih jelas disebut. (QS 3: 42) Dan  ketika
Malaikat  berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu,
mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia.

Namun pendapat ini bukan bermaksud membandingkan antara ketakwaan
Balqis dan Maryam ya :).  





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
ak berdaya dan
rabun ini, mengangkat kedua belah tangannya dengan
sikap menentang. Dari mulutnya terucap kalimat, "Ya
Allah ya Tuhan inikah nasib perjuanganku? Di dalam
bulan puasa aku diserahkan kepada kafir," Kepada Pang
Laot Ali Tjoet Njak Dien marah luar biasa. Sedangkan
kepada Letnan Van Vureen yang memimpin operasi
penangkapan itu sikap menentang mujahidah ini masih
nampak dengan mencabut rencong hendak menikamnya.

Penempatan Tjoet Njak Dien di Kutaraja mengundang
kedatangan para pengikutnya. Karena khawatir dapat
menggerakkan semangat perjuangan Aceh, akhirnya Tjoet
Njak Dien terpaksa dijatuhi hukuman pengasingan ke
Pulau Jawa. Hal ini berarti mengingkari salah satu
butir perjanjiannya dengan Pang Laot Ali.

Perjuangan Tjoet Nyak Dien menimbulkan rasa takjub para
pakar sejarah asing, sehingga banyak buku yang
melukiskan kehebatan perjuangan wanita ini. Zentgraaff
mengatakan, para wanitalah yang merupakan "de leidster
van het verzet" (pemimpin perlawanan) terhadap Belanda
dalam perang besar itu. Aceh mengenal "Grandes Dames"
(wanita-wanita besar) yang memegang peranan penting
dalam berbagai sektor.

Merenungi perjalanan, kehidupan dan perjuangannya,
sudah sepantasnya Tjoet Nyak Dhien dijadikan model
sosok pejuang kaum muslimah, khususnya di Indonesia.
Menjelang akhir kehidupannya, di Sumedang, di daerah
yang sangat asing baginya, Tjoet Njak Dien yang nampak
telah tua renta, masih juga berperang dalam pertempuran
yang lain, yakni perlawanan terhadap penjajahan
kebodohan. Allahu Akbar.

--Ida S. Widayanti

http://www.hidayatullah.com/sahid/9904/sejarah.htm


- Original Message -
From: "Sutan Paruik Gadang" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 13:57
Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela
> > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam
> > menghadapi penjajah.
> >
>
>
> , apa iya? emang cut nya' beda ama suaminya (teuku umar)? seingatku
> mereka sama-sama gerilya, pas teuku umar wafat pimpinan gerilya diambil
> alih oleh cut nya'.
>
>
>
>
>
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami => The Muslim Woman

2006-08-31 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
aborate with men in the society, to earn her livelihood  and
to develop her talents. WaLlahu a'lamu bishshawab.






- Original Message -
From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 13:06
Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami


> Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah
> atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki...
>
> Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami,
> muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif.
>
> Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu
> menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai bagaimana
> kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu
> mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario
> terkonyol sekalipun.
>
> Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan
> "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga aurat,
> menjaga kehormatan, menjaga harga diri.
>
> Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap
> perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis...
>
> Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku
> orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana
> seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan
> mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan
> tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan
> menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi
> pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan pada
> perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan
> berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender
> yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan
> bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama.
>
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan
> ajaran
> > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan
> imannya
> > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT.
> > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena yakin
> ada
> > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan akhirat.
> Mampu
> > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. Dia
> > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. Shalatnya
> tertib
> > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika mampu.
> >
> > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, wanita
> yang
> > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada
> orang-orang
> > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-orang
> yang
> > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan Islam.
> > Menjauhi dosa-dosa besar.
> >
> > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari
> melihat
> > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. Memelihara
> > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan kakinya dari
> > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). Memelihara
> > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik kepada
> orang
> > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia yang
> iman,
> > ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin memberi
> > sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan
> karena
> > mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian manusia.
> > Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam,
> bangga
> > terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. Senantiasa
> > bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, anak).
> Mampu
> > bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur atas
> > kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang
> tuanya).
> > Mampu bershabar atas mushibah dan ujian atau kehilangan, dan
> mengembalikan
> > semuanya kepada keputusan Tuhan. Selalu membersihkan jiwanya dari
> > kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu. Menjadi jiwa yang muthmainnah
> > (tenang, berwibawa, berisi, bersinar). Jiwa yang suci adalah jiwa yang
> > lembut (peka), jiwa yang bersih dari kecintaan terhadap dunia, jiwa
> yang
> > mencintai kebijaksanaan, jiwa yang tidak ingin menyakiti orang lain,
> jiwa
> > yang tidak bersikap angkuh di hadapan orang lain.
> >
> > Wanita yang muslimah, mukminat, qon

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik Mia
kalo gw nggak salah baca di Museum Cut Nya Dien di Lampu'uk Banda 
Aceh - ada surat Teuku Umar yang mau kolaborasi dengan Belanda.  

Apapun interpretasi para sejarawan ttg surat ini - pada akhirnya T. 
Umar ditembak Belanda.

Beda dengan suaminya, Cut nggak pernah mau menunjukkan niat 
kolaborasi. PUn sampe dia ditangkep lagi sakit di hutan. 

Aku bukannya bilang, T. Umar kolaborator loh, atau strategi ini tepat 
atau nggak. Cuma mengimplikasikan tentang prinsip seorang 
wanita...caila...:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sutan Paruik Gadang" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
> > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela 
> > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam 
> > menghadapi penjajah.  
> > 
> 
> 
> , apa iya? emang cut nya' beda ama suaminya (teuku umar)? 
seingatku 
> mereka sama-sama gerilya, pas teuku umar wafat pimpinan gerilya 
diambil 
> alih oleh cut nya'.
>







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik Sutan Paruik Gadang
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela 
> kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam 
> menghadapi penjajah.  
> 


, apa iya? emang cut nya' beda ama suaminya (teuku umar)? seingatku 
mereka sama-sama gerilya, pas teuku umar wafat pimpinan gerilya diambil 
alih oleh cut nya'. 






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik Chae

Tepat sekali Mba Mia, perempuan harus bisa tampil memegang peranan
dalam mengendalikan situasi sesuai dengan prinsip2 yang diyakininya
dengan itu perempuan harus mempunyai keyakinan dan kemampuan akan
kemandirianya dan bisa bertanggung jawab dalam memikul segala
konsekwensinya...untuk bisa menciptakan surga bagi dirinya sendiri.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa 
> ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida.
> 
> Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip.  Aisha isteri yang 
> punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang 
> dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat 
> membaca K. Armstrong 'Muhammad'.
> 
> Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada 
> keyakinannya dan survival.
> 
> Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal 
> perempuan ini dipalingmuliakan di Quran.
> 
> Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela 
> kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam 
> menghadapi penjajah.  
> 
> Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang 
> rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara 
> anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka 
> pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau 
> satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang 
> kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat 
> sama aku.
> 
> Salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
>  wrote:
> >
> > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah
> > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki...
> > 
> > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami,
> > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif.
> > 
> > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu
> > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai 
> bagaimana
> > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu
> > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario
> > terkonyol sekalipun.
> > 
> > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan
> > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga 
> aurat,
> > menjaga kehormatan, menjaga harga diri.
> > 
> > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap
> > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis...
> > 
> > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku
> > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana
> > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan
> > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan
> > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan
> > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi
> > pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan 
> pada
> > perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan
> > berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender
> > yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan
> > bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama.
> > 
> >  
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> > >
> > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan
> > ajaran 
> > > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan
> > imannya 
> > > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. 
> > > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena 
> yakin
> > ada 
> > > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan 
> akhirat.
> > Mampu 
> > > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. 
> Dia 
> > > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. 
> Shalatnya
> > tertib 
> > > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika 
> mampu.
> > > 
> > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, 
> wanita
> > yang 
> > > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada
> > orang-orang 
> > > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-
> orang
> > yang 
> > > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan 
> Islam. 
> > > Menjauhi dosa-dosa besar.
> > > 
> > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari
> > melihat 
> > > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. 
> Memelihara 
> > > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan 
> kakinya dari 
> > > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). 
> Memelihara 
> > > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik 
> kepada
> > orang 
> > > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia 
> yang
> > iman, 
> > > ihsan, taqwa. Berguna bagi lin

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik Mia
Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa 
ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida.

Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip.  Aisha isteri yang 
punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang 
dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat 
membaca K. Armstrong 'Muhammad'.

Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada 
keyakinannya dan survival.

Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal 
perempuan ini dipalingmuliakan di Quran.

Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela 
kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam 
menghadapi penjajah.  

Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang 
rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara 
anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka 
pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau 
satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang 
kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat 
sama aku.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah
> atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki...
> 
> Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami,
> muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif.
> 
> Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu
> menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai 
bagaimana
> kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu
> mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario
> terkonyol sekalipun.
> 
> Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan
> "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga 
aurat,
> menjaga kehormatan, menjaga harga diri.
> 
> Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap
> perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis...
> 
> Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku
> orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana
> seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan
> mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan
> tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan
> menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi
> pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan 
pada
> perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan
> berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender
> yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan
> bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama.
> 
>  
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> >
> > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan
> ajaran 
> > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan
> imannya 
> > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. 
> > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena 
yakin
> ada 
> > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan 
akhirat.
> Mampu 
> > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. 
Dia 
> > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. 
Shalatnya
> tertib 
> > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika 
mampu.
> > 
> > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, 
wanita
> yang 
> > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada
> orang-orang 
> > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-
orang
> yang 
> > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan 
Islam. 
> > Menjauhi dosa-dosa besar.
> > 
> > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari
> melihat 
> > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. 
Memelihara 
> > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan 
kakinya dari 
> > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). 
Memelihara 
> > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik 
kepada
> orang 
> > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia 
yang
> iman, 
> > ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin 
memberi 
> > sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan
> karena 
> > mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian 
manusia. 
> > Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam,
> bangga 
> > terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. 
Senantiasa 
> > bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, 
anak).
> Mampu 
> > bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur 
atas 
> > kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang
> tuanya). 
> > Mampu bershabar atas mushib

[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami

2006-08-31 Terurut Topik Chae
Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah
atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki...

Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami,
muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif.

Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu
menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai bagaimana
kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu
mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario
terkonyol sekalipun.

Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan
"selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga aurat,
menjaga kehormatan, menjaga harga diri.

Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap
perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis...

Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku
orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana
seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan
mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan
tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan
menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi
pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan pada
perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan
berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender
yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan
bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama.

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan
ajaran 
> Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan
imannya 
> itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. 
> Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena yakin
ada 
> malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan akhirat.
Mampu 
> bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. Dia 
> melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. Shalatnya
tertib 
> 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika mampu.
> 
> Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, wanita
yang 
> beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada
orang-orang 
> yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-orang
yang 
> beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan Islam. 
> Menjauhi dosa-dosa besar.
> 
> Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari
melihat 
> yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. Memelihara 
> lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan kakinya dari 
> menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). Memelihara 
> kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik kepada
orang 
> tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia yang
iman, 
> ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin memberi 
> sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan
karena 
> mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian manusia. 
> Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam,
bangga 
> terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. Senantiasa 
> bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, anak).
Mampu 
> bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur atas 
> kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang
tuanya). 
> Mampu bershabar atas mushibah dan ujian atau kehilangan, dan
mengembalikan 
> semuanya kepada keputusan Tuhan. Selalu membersihkan jiwanya dari 
> kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu. Menjadi jiwa yang muthmainnah 
> (tenang, berwibawa, berisi, bersinar). Jiwa yang suci adalah jiwa yang 
> lembut (peka), jiwa yang bersih dari kecintaan terhadap dunia, jiwa
yang 
> mencintai kebijaksanaan, jiwa yang tidak ingin menyakiti orang lain,
jiwa 
> yang tidak bersikap angkuh di hadapan orang lain. 
> 
> Wanita yang muslimah, mukminat, qonitat, seperti bunda Maryam, bunda 
> Khadijah, bunda Aisyah, bunda Ashiah. Mereka adalah contoh wanita
terbaik 
> yang diabadikan di dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Wanita yang tidak 
> diragukan lagi akan menjadi Ratu di syurga kelak. Wanita yang muslimah, 
> mukminat, taqwa, ihsan, jiwanya suci, pasangan bagi laki-laki yang
mukmin, 
> ihsan, taqwa di Syurga kelak.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 08/31/2006 05:14 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> , 
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Perempuan Islami
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Alhamdulillah, kabar baik juga dan saya juga sangat senang menerima
kabar 
> baik Meidear, demikian adanya, walah, hihihi, ini kok seperti baca
novel 
> jaman dahulu kala yak?:)
> 
> Judulnya diganti jadi Perempuan Islami