Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Laki-laki memimpin wanita adalah dikarenakan mereka memiliki kewajiban sebagai pencari nafkah dan memberikan nafkah kepada isteri dan keluarga. Kalau pada zaman sekarang keadaan justeru terbalik kebanyakan perempuan malah memberikan nafkah kepada suami dan keluarganya. Dengan sendrinya hak kepemimpinan dan perlindungan juga telah beralih kepada wanita. Dan itu sesuatu yang wajar dan saya rasa kita kaum laki-laki nggak perlu merasa iri hati atas beralihnya tugas kepemimpinan itu. Wassalam, H. Nadri Saaduddin Kelompok Studi Islam Ahmadina Jalan Imam Bonjol 12 A Balaikandi Koto Nan Ompek Telp. +62-0752-92367 Mobile:081363259195 Payakumbuh 26225 Sumatera Barat - Original Message - From: Chae To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, September 04, 2006 3:30 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Pak Wida Kalau kita urai dari kedudukan laki-laki dan perempuan dalam Qur'an surat Al Nisa ayat 34 sebagai suatu dasar argumentasi superioritas laki-laki terhadap perempuan. Sebenarnya ini tidak begitu saja dipahami secara literal ada dalam ruang dialektika dan ruang sejarah. Ketika laki-laki ditunjuk sebagai pemimpin perempuan dikarenakan "fungsi sosial" laki-laki ketika ayat ini turun begitu signifikan secara sosial dimana pada masyrakat ketika itu umumnya laki-laki lah yang menjadi tulang punggung keberlangsungan suatu keluarga. Disini kita harus bijak memahami bahwa Qur'an haruslah bicara dalam format yang sama dengan umat yang sedang diajak berdialog ketika itu. kondisi jaman berubah ketika syarat akan adanya fungsi sosial yang secara mutlak dulu dimiliki laki-laki sekarang ini justru banyak diambil alih oleh perempuan. Sehingga fungsi sosial laki-laki tidaklah signifikan lagi. Jika dulu kelangsungan hidup keluarga sangat ditentukan dengan keberadaan laki-laki sebagai pencari nafkah tidak demikian adanya saat ini. kelangsungan keluarga tidak sepenuhnya tergantung lagi dengan fungsi sosial laki-laki. Dengan begitu seharusnya kita lebih bijaksana lagi dalam memahami QS.4:34 disesuaikan dengan realitas yang ada. Tentang sebagian lebih daripada sebagian yang lain, kalau tidak salah ini tidak merujuk kepada mendefinisikan laki-laki lebih daripada perempuan, coba dilihat dari kata yang digunakan tidak merujuk kepada hanya laki-laki saja. Kalau soal laki-laki memilih perempuan yang "dirasa lebih rendah dari dirinya" itu sih karena ego nya saja lah Rasul saja milih Siti Khadijah yang dari status sosial lebih dari dirinya PEDE aja lagi;) > __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/zAINmC/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Pak Wida, Memang paling mudah melihat dan menilai dari diri kita sendiri, tanpa melihat begitu jauh dimensi antara kita dan mitos Ratu Balqis.. Bukankah kita melihat satu negosiasi antara Ratu Balgis dengan Nabi Sulaiman dimana di katakan bahwa bangsa Saba tidak dihinakan (dijadikan jajahan) oleh Nabi Sulaiman. Seperti yang saya katakan Pak Wida ada ruang Dialektika dan ruang Sejarah untuk memahaminya dan menyimbulkan bahwa kelemahan Ratu Balqis sebagai perempuan yang takut dan tidak dapat memutuskan masalah militer adalah suatu kenaifan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Memang ratu Balqis seorang yang bijaksana. Dan syukur bahwa langkah dia > untuk mengikuti Sulayman adalah benar, terlepas bahwa Sulayman mempunyai > kekuatan yang jauh lebih besar dari kerajaannya. Namun jika sebuah negara > mendapatkan ancaman dari sebuah negara super power, yang mengancam hendak > merubah agama seluruh rakyatnya menjadi sama dengan agama negara super > power itu, tentunya langkah pembelaan diri yang akan berwujud konfrontasi > harus diambil. Atau negara super power itu hendak menyerang dengan tuduhan > palsu bahwa negaranya mengembangkan senjata kimia, atau hendak menjajah > bangsa itu, tentulah negara itu harus membela diri dan konfrontasi mungkin > tak terelakkan. Terlepas bahwa dari segi kekuatan di atas kertas akan > sangat kecil kemungkinannya untuk menang. Di sinilah dibutuhkan keberanian > untuk mengambil sikap militer berdasarkan keteguhan memegang prinsip > bangsanya. Apalagi prinsip itu adalah agama bangsanya. Sikap seperti ini, > perlu dimiliki oleh seorang pemimpin bangsa, baik dia laki-laki atau > wanita. > > Ratu Balqis mungkin sudah mempertimbangkan sebelumnya, bahwa secara > prinsip (agama) Sulayman memang lebih benar dari kerajaannya. Sehingga > langkah penyerahaan bisa menjadi keuntungan ganda dan bukan merupakan > kelemahan dirinya dalam hal militer. Mudah-mudahan saja demikian. > > Salam, > > > > "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/04/2006 02:27 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > > Pak Wida, > > Sikap yang di ambil oleh ratu Balqis merupakan tindakan yang logis > sekaligus bijaksana ketika seorang Pimpinan puncak dari satu negara > menyadari bahwa kekuatannya lebih lemah dibanding lawanya. > > Penggambaran Qur'an yang menceritakan bagaimana singasana ratu Baqis > yang tiba-tiba saja berada di istana Sulaiman seakan-akan menegaskan > bahwa seperti halnya singasana kerajaan yang seharusnya berada di > pusat kerajaan/berada dijantung kerajaan bisa dengan mudah dikuasai > oleh Sulaiman membuktikan bahwa kekuatan kerajaan Sulaiman jauh di > atas kerajaan Ratu Balqis. > > Tantu saja perbuatan sia-sia dan malah akan menghancurkan dirinya > sendiri jika Ratu Balqis bersikap ceroboh dengan menantang secara militer. > > Awalnya Ratu Balqis memberikan Hadiah merupakan suatu stategi militer > untuk bisa tahu sejauh mana kekuatan lawan, begitu juga ketika > lawatanya Ratu Balqis ke kerajaan Sulaimana sebagai suatu penjajakan > seberapa besar kekuatan lawan. Setelah memngetahui sebegitu besar > kekuatan kerjaan Sulaimana maka pilihan yang bijaksana tentu menjadi > "SEKUTU" kerajaan Sulaiman daripada menjadi "MUSUH". > > Pak Wida, bukankah ini justru membuktikan bahwa sosok Ratu Balqis > adalah seorang yang cermat, bijaksana, rasional tidak emosional > (dimana perempuan sering di identikan dengan dominasi emosinya), cerdik. > > Coba anda telaah lagi .."Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar > berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah > memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)". > Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan > (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan > keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu > perintahkan". > > Melakukan musyawarah sebagai cara yang selalu dilakukan oleh Ratu > Baqis dalam mengambil sikap dan keputusan..(1) > > Para pejabat dikerajaan Balqis merasa mempunyai kekuatan (angkatan > perangyang hebat) dan keberanian ( pengalaman banyaknya memenangkan > peperangan). > > Jika secara kekuatan militer kerajaan Balqis tidak kuat dan hebat > tentu saja kerajaan Balqis tidak akan menjadi kerjaan yang besar > diwilayahnya. > > Pak Wida tentu tahu bahwa Rasul sendiri lebih memilih hijrah ke > medinah daripada berkonfrontasi secara langsung dengan para kafir > qurais
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Pak Wida Kalau kita urai dari kedudukan laki-laki dan perempuan dalam Qur'an surat Al Nisa ayat 34 sebagai suatu dasar argumentasi superioritas laki-laki terhadap perempuan. Sebenarnya ini tidak begitu saja dipahami secara literal ada dalam ruang dialektika dan ruang sejarah. Ketika laki-laki ditunjuk sebagai pemimpin perempuan dikarenakan "fungsi sosial" laki-laki ketika ayat ini turun begitu signifikan secara sosial dimana pada masyrakat ketika itu umumnya laki-laki lah yang menjadi tulang punggung keberlangsungan suatu keluarga. Disini kita harus bijak memahami bahwa Qur'an haruslah bicara dalam format yang sama dengan umat yang sedang diajak berdialog ketika itu. kondisi jaman berubah ketika syarat akan adanya fungsi sosial yang secara mutlak dulu dimiliki laki-laki sekarang ini justru banyak diambil alih oleh perempuan. Sehingga fungsi sosial laki-laki tidaklah signifikan lagi. Jika dulu kelangsungan hidup keluarga sangat ditentukan dengan keberadaan laki-laki sebagai pencari nafkah tidak demikian adanya saat ini. kelangsungan keluarga tidak sepenuhnya tergantung lagi dengan fungsi sosial laki-laki. Dengan begitu seharusnya kita lebih bijaksana lagi dalam memahami QS.4:34 disesuaikan dengan realitas yang ada. Tentang sebagian lebih daripada sebagian yang lain, kalau tidak salah ini tidak merujuk kepada mendefinisikan laki-laki lebih daripada perempuan, coba dilihat dari kata yang digunakan tidak merujuk kepada hanya laki-laki saja. Kalau soal laki-laki memilih perempuan yang "dirasa lebih rendah dari dirinya" itu sih karena ego nya saja lah Rasul saja milih Siti Khadijah yang dari status sosial lebih dari dirinya PEDE aja lagi;) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Saya mempunyai teman yang istrinya berkerja sebagai buruh pabrik sedang ia > berkerja sebagai percetakan di rumahnya. Dengan demikian dia lebih banyak > di rumah dan momong anak. Dia tidak canggung tuh gendong anak dengan > "jarik" keluar rumah dan nyuapin. Dalam kasusnya dia menjadi bapak rumah > tangga saat istrinya pergi berkerja di pabrik. Saya rasa saling > pengertian, berbagi tugas, saling melengkapi dalam menjalankan bahtera > rumah tangga sudah mereka dapatkan. Walaupun saya lihat sang istri tetap > mengakuinya sebagai pemimpin rumah tangga dan melayaninya dengan baik saat > ia di rumah. > > Tafsir ulama atas ayat al-Qur'an itu menunjukkan sebahagian yang pertama > menunjuk kepada laki-laki sedangkan yang kedua kepada perempuan. Tetapi > saya rasa penunjukkan kepemimpinan di ayat itu adalah karena syarat. Yaitu > "kelebihan" atau "dilebihkan", atau mempunyai banyak kelebihan dari pihak > yang lain. Saya rasa seorang suami akan sulit mengambil posisi dalam > sebuah rumah tangga kalau dalam banyak hal justru istrinyalah yang > mempunyai banyak kelebihan dibanding dirinya. Lebih baik nafkahnya, lebih > tinggi pendidikannya, lebih kuat fisiknya, lebih tinggi badannya, lebih > baik agamanya, lebih baik pergaulan sosialnya, dlsb. Bahkan sang istripun > akan merasa sulit untuk mengakui suaminya sebagai pemimpin rumah tangga > dalam kondisi seperti itu. Ia akan menjadi sukar menghormati suaminya. Dan > biasanya akan mudah terjadi pertengkaran. Oleh karenanya, biasanya seorang > pria akan memilih pasangan hidup yang kondisi di bawah dirinya. Mungkin > ini semacam usahanya mempertahankan kepemimpinanya? Karena begitu > pandangan masyarakat secara umum dimana-mana? Suami itu pemimpin? Karena > ia ingin mendapatkan respek dari istrinya? Karena ia tidak ingin terlalu > banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya karena ia mungkin juga > sulit menerima untuk dipimpin oleh istrinya? dlsb. > > Salam, > > > > "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 05:53 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak > Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika > duri hahahahha;) > > Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb: > > pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum > laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya > sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari > nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari > nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor > industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya > murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan > para TKI didomi
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Memang ratu Balqis seorang yang bijaksana. Dan syukur bahwa langkah dia untuk mengikuti Sulayman adalah benar, terlepas bahwa Sulayman mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dari kerajaannya. Namun jika sebuah negara mendapatkan ancaman dari sebuah negara super power, yang mengancam hendak merubah agama seluruh rakyatnya menjadi sama dengan agama negara super power itu, tentunya langkah pembelaan diri yang akan berwujud konfrontasi harus diambil. Atau negara super power itu hendak menyerang dengan tuduhan palsu bahwa negaranya mengembangkan senjata kimia, atau hendak menjajah bangsa itu, tentulah negara itu harus membela diri dan konfrontasi mungkin tak terelakkan. Terlepas bahwa dari segi kekuatan di atas kertas akan sangat kecil kemungkinannya untuk menang. Di sinilah dibutuhkan keberanian untuk mengambil sikap militer berdasarkan keteguhan memegang prinsip bangsanya. Apalagi prinsip itu adalah agama bangsanya. Sikap seperti ini, perlu dimiliki oleh seorang pemimpin bangsa, baik dia laki-laki atau wanita. Ratu Balqis mungkin sudah mempertimbangkan sebelumnya, bahwa secara prinsip (agama) Sulayman memang lebih benar dari kerajaannya. Sehingga langkah penyerahaan bisa menjadi keuntungan ganda dan bukan merupakan kelemahan dirinya dalam hal militer. Mudah-mudahan saja demikian. Salam, "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/04/2006 02:27 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Pak Wida, Sikap yang di ambil oleh ratu Balqis merupakan tindakan yang logis sekaligus bijaksana ketika seorang Pimpinan puncak dari satu negara menyadari bahwa kekuatannya lebih lemah dibanding lawanya. Penggambaran Qur'an yang menceritakan bagaimana singasana ratu Baqis yang tiba-tiba saja berada di istana Sulaiman seakan-akan menegaskan bahwa seperti halnya singasana kerajaan yang seharusnya berada di pusat kerajaan/berada dijantung kerajaan bisa dengan mudah dikuasai oleh Sulaiman membuktikan bahwa kekuatan kerajaan Sulaiman jauh di atas kerajaan Ratu Balqis. Tantu saja perbuatan sia-sia dan malah akan menghancurkan dirinya sendiri jika Ratu Balqis bersikap ceroboh dengan menantang secara militer. Awalnya Ratu Balqis memberikan Hadiah merupakan suatu stategi militer untuk bisa tahu sejauh mana kekuatan lawan, begitu juga ketika lawatanya Ratu Balqis ke kerajaan Sulaimana sebagai suatu penjajakan seberapa besar kekuatan lawan. Setelah memngetahui sebegitu besar kekuatan kerjaan Sulaimana maka pilihan yang bijaksana tentu menjadi "SEKUTU" kerajaan Sulaiman daripada menjadi "MUSUH". Pak Wida, bukankah ini justru membuktikan bahwa sosok Ratu Balqis adalah seorang yang cermat, bijaksana, rasional tidak emosional (dimana perempuan sering di identikan dengan dominasi emosinya), cerdik. Coba anda telaah lagi .."Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)". Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan". Melakukan musyawarah sebagai cara yang selalu dilakukan oleh Ratu Baqis dalam mengambil sikap dan keputusan..(1) Para pejabat dikerajaan Balqis merasa mempunyai kekuatan (angkatan perangyang hebat) dan keberanian ( pengalaman banyaknya memenangkan peperangan). Jika secara kekuatan militer kerajaan Balqis tidak kuat dan hebat tentu saja kerajaan Balqis tidak akan menjadi kerjaan yang besar diwilayahnya. Pak Wida tentu tahu bahwa Rasul sendiri lebih memilih hijrah ke medinah daripada berkonfrontasi secara langsung dengan para kafir quraisy dimana ketika itu kekuatan umat Islam masih sangat lemah dibandingkan kekuatan kaum kafir quraisy. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah > singgasanamu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, > kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang > berserah diri". > > Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk > melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk > orang-orang yang kafir. > > Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat > lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya > kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin > terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah > berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman > kepada Allah, Tuhan semesta alam&q
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Tergantung tentu pada tingkat perkembangan ekonomi dan masyarakat yg berlaku dan bagaimana tingkat keamanan di suatu masyarakat. Dalam masyarakat yg masih bertahap 'hunter-gatherer' ya tentu tidak masuk akal jika perempuan disuruh berburu dan laki2 disuruh menanam kebun ubi di pekarangan belakang. Laki2 secara genetis memang berfungsi optimal utk berburu spt atletisitas, agresivitas dan kemampuan stereometris nya. Sifat2 ini menjadi tidak lagi begitu relevan dalam service economy yg moderen. Sifat2 feminin yg menjadi lebih relevan spt multi-tasking, people skills, etc. Jadi bukan dari desain genetisnya melainkan relevansinya thd suatu sistem ekonomi dan sosial ybs. Jadi kalau ada hadits yg bilang bahwa perempuan itu lebih inferior tidak heran kalau memang demikian di masyarakat gurun yg sering perang. Tapi di masyarakat moderen sekarang lihat saja bagaimana lebih unggulnya perempuan di perbankan, penasehat hukum, dokter dsb. Di Inggris selalu terbukti bahwa prestasi akademis perempuan lebih tinggi dari laki2 se level SMA tetapi di level universitas laki2 lebih unggul. Tergantung tolok ukurnya. Memang ada kesan bahwa pemahaman Islam masa kini sarat dg diskriminasi struktural. Laki muslim be --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Saya mempunyai teman yang istrinya berkerja sebagai buruh pabrik sedang ia > berkerja sebagai percetakan di rumahnya. Dengan demikian dia lebih banyak > di rumah dan momong anak. Dia tidak canggung tuh gendong anak dengan > "jarik" keluar rumah dan nyuapin. Dalam kasusnya dia menjadi bapak rumah > tangga saat istrinya pergi berkerja di pabrik. Saya rasa saling > pengertian, berbagi tugas, saling melengkapi dalam menjalankan bahtera > rumah tangga sudah mereka dapatkan. Walaupun saya lihat sang istri tetap > mengakuinya sebagai pemimpin rumah tangga dan melayaninya dengan baik saat > ia di rumah. > > Tafsir ulama atas ayat al-Qur'an itu menunjukkan sebahagian yang pertama > menunjuk kepada laki-laki sedangkan yang kedua kepada perempuan. Tetapi > saya rasa penunjukkan kepemimpinan di ayat itu adalah karena syarat. Yaitu > "kelebihan" atau "dilebihkan", atau mempunyai banyak kelebihan dari pihak > yang lain. Saya rasa seorang suami akan sulit mengambil posisi dalam > sebuah rumah tangga kalau dalam banyak hal justru istrinyalah yang > mempunyai banyak kelebihan dibanding dirinya. Lebih baik nafkahnya, lebih > tinggi pendidikannya, lebih kuat fisiknya, lebih tinggi badannya, lebih > baik agamanya, lebih baik pergaulan sosialnya, dlsb. Bahkan sang istripun > akan merasa sulit untuk mengakui suaminya sebagai pemimpin rumah tangga > dalam kondisi seperti itu. Ia akan menjadi sukar menghormati suaminya. Dan > biasanya akan mudah terjadi pertengkaran. Oleh karenanya, biasanya seorang > pria akan memilih pasangan hidup yang kondisi di bawah dirinya. Mungkin > ini semacam usahanya mempertahankan kepemimpinanya? Karena begitu > pandangan masyarakat secara umum dimana-mana? Suami itu pemimpin? Karena > ia ingin mendapatkan respek dari istrinya? Karena ia tidak ingin terlalu > banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya karena ia mungkin juga > sulit menerima untuk dipimpin oleh istrinya? dlsb. > > Salam, > > > > "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 05:53 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak > Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika > duri hahahahha;) > > Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb: > > pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum > laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya > sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari > nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari > nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor > industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya > murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan > para TKI didominasi oleh para TKW yang notabene perempuan bukan waria;) > > Kekuatan fisik: kalau kita bicara kekuatan otot ok lah laki-laki > secara fisik lebih kuat dari perempuan tapi kekuatan dalam arti > ketahanan sebaiknya di lihat secara adil dan seimbang. Apakah Pak Wida > pernah mencoba menaruh dan mengikat setidaknya 5 kg beras selama 9 > bulan???;) atau anda pernah melihat para ibu2 bekerja diladang sambil > gendong anak?? dan jangan lupa kekuatan perem
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Pak Wida, Sikap yang di ambil oleh ratu Balqis merupakan tindakan yang logis sekaligus bijaksana ketika seorang Pimpinan puncak dari satu negara menyadari bahwa kekuatannya lebih lemah dibanding lawanya. Penggambaran Qur'an yang menceritakan bagaimana singasana ratu Baqis yang tiba-tiba saja berada di istana Sulaiman seakan-akan menegaskan bahwa seperti halnya singasana kerajaan yang seharusnya berada di pusat kerajaan/berada dijantung kerajaan bisa dengan mudah dikuasai oleh Sulaiman membuktikan bahwa kekuatan kerajaan Sulaiman jauh di atas kerajaan Ratu Balqis. Tantu saja perbuatan sia-sia dan malah akan menghancurkan dirinya sendiri jika Ratu Balqis bersikap ceroboh dengan menantang secara militer. Awalnya Ratu Balqis memberikan Hadiah merupakan suatu stategi militer untuk bisa tahu sejauh mana kekuatan lawan, begitu juga ketika lawatanya Ratu Balqis ke kerajaan Sulaimana sebagai suatu penjajakan seberapa besar kekuatan lawan. Setelah memngetahui sebegitu besar kekuatan kerjaan Sulaimana maka pilihan yang bijaksana tentu menjadi "SEKUTU" kerajaan Sulaiman daripada menjadi "MUSUH". Pak Wida, bukankah ini justru membuktikan bahwa sosok Ratu Balqis adalah seorang yang cermat, bijaksana, rasional tidak emosional (dimana perempuan sering di identikan dengan dominasi emosinya), cerdik. Coba anda telaah lagi .."Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)". Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan". Melakukan musyawarah sebagai cara yang selalu dilakukan oleh Ratu Baqis dalam mengambil sikap dan keputusan..(1) Para pejabat dikerajaan Balqis merasa mempunyai kekuatan (angkatan perangyang hebat) dan keberanian ( pengalaman banyaknya memenangkan peperangan). Jika secara kekuatan militer kerajaan Balqis tidak kuat dan hebat tentu saja kerajaan Balqis tidak akan menjadi kerjaan yang besar diwilayahnya. Pak Wida tentu tahu bahwa Rasul sendiri lebih memilih hijrah ke medinah daripada berkonfrontasi secara langsung dengan para kafir quraisy dimana ketika itu kekuatan umat Islam masih sangat lemah dibandingkan kekuatan kaum kafir quraisy. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah > singgasanamu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, > kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang > berserah diri". > > Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk > melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk > orang-orang yang kafir. > > Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat > lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya > kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin > terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah > berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman > kepada Allah, Tuhan semesta alam". (27 : 42 - 44) > > *** > > Salam, > > > > "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/04/2006 10:08 AM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Lha iya menurut riwayat Quran, Sulayman mengajak kepada Tauhid dan > bukan ngajakin perang. Tunduk dalam Tauhid, kan itu suatu kiasan. > Kenyataannya gimana dalam teks Quran, apa ada perang fisik diantara > mereka? > > Dan dari konteks cerita Perjanjian Lama, Sulayman ini Raja Yahudi > yang karakternya lumayan paling damai, di tengah sikap bani Israel > yang demen perang pada waktu itu. Malah karakter damai dan plural > Sulayman ini yang kemudian jadi persoalan karena nggak bisa diterima > pengikutnya yang preman-preman eks budak itu. > > Dan Balqis kemudian 'tunduk' dan menjadi orang beriman - loh kok di- > interpretasikan jadi suatu kelemahan, dan dari sisi militer? > > What a duplicity from Wida! Dan double dealing ini memang jadi > cerminan kita semua pada penilaian dan keputusan kita terhadap > kepemimpinan perempuan. All my life I've seen this, dari pihak laki- > laki maupun perempuan. Pak Wida nggak sendirian, dia cuma lebih > jujur saja mengungkapkan duplisitas ini. > > Tambah rancu lagi, sebelumnya bilang sikap musyawarah Balqis adalah > ta
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Terimakasih atas informasinya. Menambah wawasan saya ttg kepemimpinan wanita. Salam, "lestarin" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/04/2006 02:04 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Yth. Pak Wida, Upaya menyingkirkan data dan bukti bahwa ratu-ratu sangat berhasil dalam membangun negaranya, sangatlah tidak tepat. Sekali lagi Pak Wida barangkali harus kembali membuka catatan sejarah, bahwa tidak semua ratu/queen itu merupakan "boneka", karena dalam kenyataannya mereka justru pengambil keputusan politik tertinggi dalam sebuah negara. Tidak usah jauh-jauh mencari bukti sejarah di Inggris tentang kejayaan Queen Elizabeth I, lebih baik menengok sejarah emas Ratu-ratu Aceh yang berpuluh tahuh memimpin Aceh. Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah (1641-1675 Masihi), yang memimpin negerinya untuk makin makmur, dan merupakan pendiri perpustakaan negeri Aceh. Beliau ini menjadi ratu setelah menggantikan sang suami, Sultan Iskandar Thani, sang Raja yang wafat ditahun 1641. Selain sang ratu menjalankan pemerintahan dengan cakap, bijak, dan cerdas, pada pemerintahan beliau ini tercatat bahwa hukum, adat dan sastra berkembang dengan pesat. 35 tahun ratu yang bijak ini memimpin Aceh. Sultanah Naqiatuddin Nurul Alam Shah (1675-1677) kemudian melanjutkan prosesi kepemimpinan di Aceh dan melakukan beberapa perubahan Tata Negara sebelum beliau wafat dan dilanjutkan oleh putri beliau Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah (1678-1688). Pada masa pemerintahan Ratu Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah inilah kelompok yang tidak senang dengan kepemimpinan perempuan (yang sebenarnya sudah mulai "berkasak-kusuk" sejak zaman Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah)kembali berupaya "mengembosi" pemerintahan seorang pemimpin yang cakap, hanya karena ia seorang perempuan. Kelompok ini mengadu ke Syarif di Mekah yang lantas mengirim utusan ke Aceh. Utusan tersebut kagum melihat kemakmuran Banda Aceh sebagai kota internasional. Ratu Zaqiatuddin yang memerintah 10 tahun lamanya ini adalah ratu yang bijak dan berpengetahuan luas dalam berbagai bidang. Ia bahkan menguasai bahasa Arab, Persia, Urdu, Spanyol dan Belanda. Beliau wafat pada 3 Oktober 1688. Tongkat estafet kepemimpinan pun berlanjut pada putrinya Sultanah Zinatuddin Kamalat Shah (1688-1699), yang tentu saja tidak terlepas dari "rongrongan" pihak yang anti kepemimpinan perempuan. Salah seorang yang tidak setuju itu adalah Syarif Hasyim yang kemudian mengawini Sang Ratu guna mempercepat kejatuhan Ratu. Rabu 1 Oktober 1699 Ratu Kumala diturunkan dari tahta dan diganti oleh suaminya, Syarif Hasyim, didasarkan atas surat dari Mufti Mekkah yang menegaskan ketidak-setujuannya perempuan menjadi Sultanah Aceh. Setelah itu memang tidak ada lagi perempuan menjadi Ratu di Aceh, namun perempuan-perempuan Aceh tetaplah berjuang, sehingga nama- nama besar mereka seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan Pocut Baren tidak akan pernah terhapus dari catatan sejarah. Jadi Pak Wida, jangan pernah "menyingkirkan" nama-nama ratu perempuan yang berjaya dalam memimpin negara, karena tidak semuanya boneka. Wassalam Lestari --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Oke, saya terima keterangan mas He-Man. > > Contoh-contoh pemimpin wanita anda cukup bagus. Tetapi singkirkanlah yang > Ratu-ratu. Karena kita tahu mereka adalah boneka saja, lambang kerajaan > dan sering jauh dari keputusan politik. Golda Meir bagus, Margaret Tatcher > bagus, admiral Malahayati bagus. Merekalah bisa disebut pemimpin wanita. > > Salam, > > > > "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 08:29 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > > cc > > Subject > Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > > Sampeyan ini bikin kacau hadis. > > Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia > dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya > yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general. > > Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis > gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap > hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja. > Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah > seorang > saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran > ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta. > > Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman > qadf (camb
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Yth. Pak Wida, Upaya menyingkirkan data dan bukti bahwa ratu-ratu sangat berhasil dalam membangun negaranya, sangatlah tidak tepat. Sekali lagi Pak Wida barangkali harus kembali membuka catatan sejarah, bahwa tidak semua ratu/queen itu merupakan "boneka", karena dalam kenyataannya mereka justru pengambil keputusan politik tertinggi dalam sebuah negara. Tidak usah jauh-jauh mencari bukti sejarah di Inggris tentang kejayaan Queen Elizabeth I, lebih baik menengok sejarah emas Ratu-ratu Aceh yang berpuluh tahuh memimpin Aceh. Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah (1641-1675 Masihi), yang memimpin negerinya untuk makin makmur, dan merupakan pendiri perpustakaan negeri Aceh. Beliau ini menjadi ratu setelah menggantikan sang suami, Sultan Iskandar Thani, sang Raja yang wafat ditahun 1641. Selain sang ratu menjalankan pemerintahan dengan cakap, bijak, dan cerdas, pada pemerintahan beliau ini tercatat bahwa hukum, adat dan sastra berkembang dengan pesat. 35 tahun ratu yang bijak ini memimpin Aceh. Sultanah Naqiatuddin Nurul Alam Shah (1675-1677) kemudian melanjutkan prosesi kepemimpinan di Aceh dan melakukan beberapa perubahan Tata Negara sebelum beliau wafat dan dilanjutkan oleh putri beliau Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah (1678-1688). Pada masa pemerintahan Ratu Sultanah Zaqiyatuddin Inayat Shah inilah kelompok yang tidak senang dengan kepemimpinan perempuan (yang sebenarnya sudah mulai "berkasak-kusuk" sejak zaman Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah)kembali berupaya "mengembosi" pemerintahan seorang pemimpin yang cakap, hanya karena ia seorang perempuan. Kelompok ini mengadu ke Syarif di Mekah yang lantas mengirim utusan ke Aceh. Utusan tersebut kagum melihat kemakmuran Banda Aceh sebagai kota internasional. Ratu Zaqiatuddin yang memerintah 10 tahun lamanya ini adalah ratu yang bijak dan berpengetahuan luas dalam berbagai bidang. Ia bahkan menguasai bahasa Arab, Persia, Urdu, Spanyol dan Belanda. Beliau wafat pada 3 Oktober 1688. Tongkat estafet kepemimpinan pun berlanjut pada putrinya Sultanah Zinatuddin Kamalat Shah (1688-1699), yang tentu saja tidak terlepas dari "rongrongan" pihak yang anti kepemimpinan perempuan. Salah seorang yang tidak setuju itu adalah Syarif Hasyim yang kemudian mengawini Sang Ratu guna mempercepat kejatuhan Ratu. Rabu 1 Oktober 1699 Ratu Kumala diturunkan dari tahta dan diganti oleh suaminya, Syarif Hasyim, didasarkan atas surat dari Mufti Mekkah yang menegaskan ketidak-setujuannya perempuan menjadi Sultanah Aceh. Setelah itu memang tidak ada lagi perempuan menjadi Ratu di Aceh, namun perempuan-perempuan Aceh tetaplah berjuang, sehingga nama- nama besar mereka seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan Pocut Baren tidak akan pernah terhapus dari catatan sejarah. Jadi Pak Wida, jangan pernah "menyingkirkan" nama-nama ratu perempuan yang berjaya dalam memimpin negara, karena tidak semuanya boneka. Wassalam Lestari --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Oke, saya terima keterangan mas He-Man. > > Contoh-contoh pemimpin wanita anda cukup bagus. Tetapi singkirkanlah yang > Ratu-ratu. Karena kita tahu mereka adalah boneka saja, lambang kerajaan > dan sering jauh dari keputusan politik. Golda Meir bagus, Margaret Tatcher > bagus, admiral Malahayati bagus. Merekalah bisa disebut pemimpin wanita. > > Salam, > > > > "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 08:29 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > > cc > > Subject > Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > > Sampeyan ini bikin kacau hadis. > > Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia > dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya > yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general. > > Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis > gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap > hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja. > Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah > seorang > saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran > ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta. > > Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman > qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al Qur'an > saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh diterima > kesaksiannya untuk selamanya. > > Jadi hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam > menghadapi > Aisyah dalam perang Onta. > > Dan hadis gharib dilarang
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
apkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (27 : 42 - 44) *** Salam, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/04/2006 10:08 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Lha iya menurut riwayat Quran, Sulayman mengajak kepada Tauhid dan bukan ngajakin perang. Tunduk dalam Tauhid, kan itu suatu kiasan. Kenyataannya gimana dalam teks Quran, apa ada perang fisik diantara mereka? Dan dari konteks cerita Perjanjian Lama, Sulayman ini Raja Yahudi yang karakternya lumayan paling damai, di tengah sikap bani Israel yang demen perang pada waktu itu. Malah karakter damai dan plural Sulayman ini yang kemudian jadi persoalan karena nggak bisa diterima pengikutnya yang preman-preman eks budak itu. Dan Balqis kemudian 'tunduk' dan menjadi orang beriman - loh kok di- interpretasikan jadi suatu kelemahan, dan dari sisi militer? What a duplicity from Wida! Dan double dealing ini memang jadi cerminan kita semua pada penilaian dan keputusan kita terhadap kepemimpinan perempuan. All my life I've seen this, dari pihak laki- laki maupun perempuan. Pak Wida nggak sendirian, dia cuma lebih jujur saja mengungkapkan duplisitas ini. Tambah rancu lagi, sebelumnya bilang sikap musyawarah Balqis adalah tanda kelemahan perempuan sebagai pemimpin dalam hal militer, sekarang ternyata kepribadian Balqis. Apa yang kita tahu ttg kepribadian Balqis??? Sekedar mengingatkan, kita kan lagi ngomongin refleksi pemahaman kita ttg 'mitos' Balqis, bukan personalitas aktual Balqis. Tapi mungkin ini pangkal dari persoalan, pentafsiran pada 'mitos'. Dan saya merasa gundah, ketika teks harafiah di bawa ke jaman ini diimpor begitu saja ke jaman sekarang, yang kita lihat adalah: 'penundukan negeri Saba, strategi militer, kepemimpinan perempuan-laki-laki..agama Balqis salah, Sulayaman bener..dst..' Dan karena itu kita terus-terusan missing the point, tentang inti kebijakan Sulayman dan Balqis. Kita nggak mendapat apa-apa kita membaca Quran dengan cara begitu. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Coba deh mbak Mia membaca kisah Balqis dan Sulayman di dalam al- Qur'an. > Dari respon Balqis ketika menerima surat Sulayman, maka terlihat surat > Sulayman itu memang isyarat "penundukan negeri Saba". Dan ancaman Sulayman > adalah ancaman ideologis, agama. Seharusnya, untuk ancaman yang ideologis > atau sangat prinsip seperti agama, tidak ada jalan lain kecuali menyambut > ajakan konfrontasi militer Sulayman itu. Sekalipun agama Balqis salah dan > agama Sulayman benar. Tetapi ini lebih kepada sikap suatu bangsa ketika > ideologi / agama negaranya yang diancam. Tetapi apa yang kemudian > diputuskan? Balqis datang menyerah kepada Sulayman, datang untuk tunduk ke > negeri Sulayman dan merubah ideologi agamanya menjadi sama dengan agama > Sulayman. > > Tetapi mungkin juga ini hanyalah kelemahan Balqis secara pribadi saja, > bukan karena ia wanita. Namun kasus ini perlu menjadi pertimbangan dalam > memilih seorang pemimpin, apakah ia pria atau wanita. > > Salam, > > > > "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 06:20 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan > pemahaman Balqisnya ini. Remako ni... > > Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman tuh > raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja > pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, kalo > diliat dari biblical stories. > > Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda > kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush > aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq. > > Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak. > > salam > Mia > > > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang > fenomenal > > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu > kaum yang > > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan > > patokan > > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman > mengajak > &
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Lha iya menurut riwayat Quran, Sulayman mengajak kepada Tauhid dan bukan ngajakin perang. Tunduk dalam Tauhid, kan itu suatu kiasan. Kenyataannya gimana dalam teks Quran, apa ada perang fisik diantara mereka? Dan dari konteks cerita Perjanjian Lama, Sulayman ini Raja Yahudi yang karakternya lumayan paling damai, di tengah sikap bani Israel yang demen perang pada waktu itu. Malah karakter damai dan plural Sulayman ini yang kemudian jadi persoalan karena nggak bisa diterima pengikutnya yang preman-preman eks budak itu. Dan Balqis kemudian 'tunduk' dan menjadi orang beriman - loh kok di- interpretasikan jadi suatu kelemahan, dan dari sisi militer? What a duplicity from Wida! Dan double dealing ini memang jadi cerminan kita semua pada penilaian dan keputusan kita terhadap kepemimpinan perempuan. All my life I've seen this, dari pihak laki- laki maupun perempuan. Pak Wida nggak sendirian, dia cuma lebih jujur saja mengungkapkan duplisitas ini. Tambah rancu lagi, sebelumnya bilang sikap musyawarah Balqis adalah tanda kelemahan perempuan sebagai pemimpin dalam hal militer, sekarang ternyata kepribadian Balqis. Apa yang kita tahu ttg kepribadian Balqis??? Sekedar mengingatkan, kita kan lagi ngomongin refleksi pemahaman kita ttg 'mitos' Balqis, bukan personalitas aktual Balqis. Tapi mungkin ini pangkal dari persoalan, pentafsiran pada 'mitos'. Dan saya merasa gundah, ketika teks harafiah di bawa ke jaman ini diimpor begitu saja ke jaman sekarang, yang kita lihat adalah: 'penundukan negeri Saba, strategi militer, kepemimpinan perempuan-laki-laki..agama Balqis salah, Sulayaman bener..dst..' Dan karena itu kita terus-terusan missing the point, tentang inti kebijakan Sulayman dan Balqis. Kita nggak mendapat apa-apa kita membaca Quran dengan cara begitu. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Coba deh mbak Mia membaca kisah Balqis dan Sulayman di dalam al- Qur'an. > Dari respon Balqis ketika menerima surat Sulayman, maka terlihat surat > Sulayman itu memang isyarat "penundukan negeri Saba". Dan ancaman Sulayman > adalah ancaman ideologis, agama. Seharusnya, untuk ancaman yang ideologis > atau sangat prinsip seperti agama, tidak ada jalan lain kecuali menyambut > ajakan konfrontasi militer Sulayman itu. Sekalipun agama Balqis salah dan > agama Sulayman benar. Tetapi ini lebih kepada sikap suatu bangsa ketika > ideologi / agama negaranya yang diancam. Tetapi apa yang kemudian > diputuskan? Balqis datang menyerah kepada Sulayman, datang untuk tunduk ke > negeri Sulayman dan merubah ideologi agamanya menjadi sama dengan agama > Sulayman. > > Tetapi mungkin juga ini hanyalah kelemahan Balqis secara pribadi saja, > bukan karena ia wanita. Namun kasus ini perlu menjadi pertimbangan dalam > memilih seorang pemimpin, apakah ia pria atau wanita. > > Salam, > > > > "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 06:20 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan > pemahaman Balqisnya ini. Remako ni... > > Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman tuh > raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja > pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, kalo > diliat dari biblical stories. > > Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda > kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush > aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq. > > Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak. > > salam > Mia > > > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang > fenomenal > > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu > kaum yang > > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan > > patokan > > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman > mengajak > > Bilqis > > > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan > keputusan ini > > > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan > > militer. > > > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? > Tidak akan > > > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat > untuk > > > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. > Padahal dalam > > > saat-saat tertentu, kepemimp
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Oke, saya terima keterangan mas He-Man. Contoh-contoh pemimpin wanita anda cukup bagus. Tetapi singkirkanlah yang Ratu-ratu. Karena kita tahu mereka adalah boneka saja, lambang kerajaan dan sering jauh dari keputusan politik. Golda Meir bagus, Margaret Tatcher bagus, admiral Malahayati bagus. Merekalah bisa disebut pemimpin wanita. Salam, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/01/2006 08:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To cc Subject Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Sampeyan ini bikin kacau hadis. Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general. Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja. Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah seorang saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta. Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al Qur'an saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh diterima kesaksiannya untuk selamanya. Jadi hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam menghadapi Aisyah dalam perang Onta. Dan hadis gharib dilarang dijadikan menjadi patokan hukum.Hadis ahad biasa saja tidak bisa dijadikan patokah hukum yang bersifat pasti apalagi hadis gharib. Dan dalam sejarah ada banyak Ratu yang mencatatkan kejayaan bagi bangsanya , Turki keok ketika Russia dipimpin Chaterina Agung, negara negara Arab kalah dari Israel yang dipimpin Golda Meir , Inggris mencapai puncak kejayaannya pada masa Ratu Victoria dan Elizabeth I.Indonesia dijajah belanda ketika mereka dipimpin Ratu Wilhemina dan Juliana. Panglima perang ce pun banyak , termasuk Admiral Malahayati yang membunuh Panglima Armada Belanda dalam duel diatas kapal. - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer. > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang > menyanyangi anak-anaknya. > > WalLaahu === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Coba deh mbak Mia membaca kisah Balqis dan Sulayman di dalam al-Qur'an. Dari respon Balqis ketika menerima surat Sulayman, maka terlihat surat Sulayman itu memang isyarat "penundukan negeri Saba". Dan ancaman Sulayman adalah ancaman ideologis, agama. Seharusnya, untuk ancaman yang ideologis atau sangat prinsip seperti agama, tidak ada jalan lain kecuali menyambut ajakan konfrontasi militer Sulayman itu. Sekalipun agama Balqis salah dan agama Sulayman benar. Tetapi ini lebih kepada sikap suatu bangsa ketika ideologi / agama negaranya yang diancam. Tetapi apa yang kemudian diputuskan? Balqis datang menyerah kepada Sulayman, datang untuk tunduk ke negeri Sulayman dan merubah ideologi agamanya menjadi sama dengan agama Sulayman. Tetapi mungkin juga ini hanyalah kelemahan Balqis secara pribadi saja, bukan karena ia wanita. Namun kasus ini perlu menjadi pertimbangan dalam memilih seorang pemimpin, apakah ia pria atau wanita. Salam, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/01/2006 06:20 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan pemahaman Balqisnya ini. Remako ni... Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman tuh raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, kalo diliat dari biblical stories. Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq. Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak. salam Mia > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan > patokan > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak > Bilqis > > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini > > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan > militer. > > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan > > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk > > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam > > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia > > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi > > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum > > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang > > menyanyangi anak-anaknya. > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Saya mempunyai teman yang istrinya berkerja sebagai buruh pabrik sedang ia berkerja sebagai percetakan di rumahnya. Dengan demikian dia lebih banyak di rumah dan momong anak. Dia tidak canggung tuh gendong anak dengan "jarik" keluar rumah dan nyuapin. Dalam kasusnya dia menjadi bapak rumah tangga saat istrinya pergi berkerja di pabrik. Saya rasa saling pengertian, berbagi tugas, saling melengkapi dalam menjalankan bahtera rumah tangga sudah mereka dapatkan. Walaupun saya lihat sang istri tetap mengakuinya sebagai pemimpin rumah tangga dan melayaninya dengan baik saat ia di rumah. Tafsir ulama atas ayat al-Qur'an itu menunjukkan sebahagian yang pertama menunjuk kepada laki-laki sedangkan yang kedua kepada perempuan. Tetapi saya rasa penunjukkan kepemimpinan di ayat itu adalah karena syarat. Yaitu "kelebihan" atau "dilebihkan", atau mempunyai banyak kelebihan dari pihak yang lain. Saya rasa seorang suami akan sulit mengambil posisi dalam sebuah rumah tangga kalau dalam banyak hal justru istrinyalah yang mempunyai banyak kelebihan dibanding dirinya. Lebih baik nafkahnya, lebih tinggi pendidikannya, lebih kuat fisiknya, lebih tinggi badannya, lebih baik agamanya, lebih baik pergaulan sosialnya, dlsb. Bahkan sang istripun akan merasa sulit untuk mengakui suaminya sebagai pemimpin rumah tangga dalam kondisi seperti itu. Ia akan menjadi sukar menghormati suaminya. Dan biasanya akan mudah terjadi pertengkaran. Oleh karenanya, biasanya seorang pria akan memilih pasangan hidup yang kondisi di bawah dirinya. Mungkin ini semacam usahanya mempertahankan kepemimpinanya? Karena begitu pandangan masyarakat secara umum dimana-mana? Suami itu pemimpin? Karena ia ingin mendapatkan respek dari istrinya? Karena ia tidak ingin terlalu banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya karena ia mungkin juga sulit menerima untuk dipimpin oleh istrinya? dlsb. Salam, "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/01/2006 05:53 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika duri hahahahha;) Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb: pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan para TKI didominasi oleh para TKW yang notabene perempuan bukan waria;) Kekuatan fisik: kalau kita bicara kekuatan otot ok lah laki-laki secara fisik lebih kuat dari perempuan tapi kekuatan dalam arti ketahanan sebaiknya di lihat secara adil dan seimbang. Apakah Pak Wida pernah mencoba menaruh dan mengikat setidaknya 5 kg beras selama 9 bulan???;) atau anda pernah melihat para ibu2 bekerja diladang sambil gendong anak?? dan jangan lupa kekuatan perempuan dalam hal ketahanan sehingga mampu bekerja dengan porsi yang sama dengan laki-laki dan kemudian ditambah kerja di wilayah domestik mengurus rumah tangga?? untuk menguji ketahanan fisik sekali-kali Pak Wida coba unjuk kekuatan dengan istri anda berlari memakai sepatu hak tinggi dan pake daster ...kira-kira siapa menang??? Pneididikan: pendidikan laki-laki yang tinggi ini dikarenakan oleh konstruk sosial yang masih bernuasa patriakis dimana akses perempuan dalam mendapatkan pendidikan masih dibawah laki-laki dimana laki-laki selalu mendapatkan prioritas utama dalam mendapatkan pendidikan. Ini sesuatu yang bisa dirubah untuk suatu keadilan..iya kan pak??;) Soal ketahanan terhadao stress: bukanya perempuan lebih tahan terhadap stress dibandingkan laki-laki sehingga pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran banyak dipegang oleh kaum perempuan?? Kalau merefer kepada Qur'an jelas Qur'an menyatakan bahwa laki-lakis ebagai pemimpin rumah tangga dikarenakan laki-laki menjadi pencari nafkah jika laki-laki bukan lagi pihak yang absolut menjadi pencari nafkah maka kepemipinan dalam rumah tangga bukan lagi menjadi hal yang absolut bagi pihak laki-laki??? iyakan pak?? Dan Qur'an yang menyatakan bahwa sebagian yang lain ini tidak secara literal diterangkan bahwa itu perbandingan laki-laki dan perempuan tapi bisa jadi merupakan perbandingan laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Dimana jelas diterngkan bahwa pada dasarnya laki-laki dan perempuan adalah satu kesatuan yangs etara untuk saling tolong menolong... Soal Ratu Balqis..kok saya tidak menangkap seperti pemikiran Pak Wida bahwa Ratu Balgis tid
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Hahaha... aduh salah ya... Maaf deh! 8-P Untung ada yang koreksi. Saya kira soal Bilqis. Tapi coba lihat deh kisah Bilqis di dalam al-Qur'an, dia memang lemah menghadapi ajakan konfrontasi militer Sulayman. Yang akhirnya dia menyerah dan datang tunduk kepada Sulayman. Mungkin ini kasuistis, namun secara umum bukankah memang wanita itu lemah dalam memutuskan konfrontasi militer? Saya kira, kita mungkin perlu untuk mempunyai kriteria soal kepemimpinan politik secara utuh. Kompetensi apa saja yang perlu ia miliki agar bisa memimpin suatu bangsa menuju kesejahteraan dan kejayaan. Baik menghadapi masalah dalam negeri. Maupun dalam menghadapi pergaulan dengan negara-negara lain. Siapa saja yang mampu memenuhi semua syarat itu, apakah ia laki-laki atau wanita, silahkan saja memimpin bangsa ini. Saya rasa kita tidak perlu malu dipimpin oleh pemimpin yang kuat, memegang teguh prinsip, mempunyai keberanian, mempunyai hati nurani, mampu menjadi jiwa bangsa ini, sekalipun dia seorang wanita. Tetapi penilaian haruslah jujur dan obyektif, bukan hanya karena ingin memberi kesempatan. Ia memang harus yang terbaik di antara calon-calon pemimpin yang ada. Salam, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/01/2006 07:36 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Ya ampun, bukan cuma jadul, tapi PMP dan hadisnya pak Wida jeblog... :-)) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Sampeyan ini bikin kacau hadis. > > Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia > dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya > yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general. > > - Original Message - > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Pak HMNA dan netter semua, benarkah ukuran seorang perempuan hanya Siti Aisyah (?); saya sama sekali tidak menyetujui premis ini. Meski menyetujui Aisyah salah satu Muslimah yang baik, cerdas dan 'berpendidikan'. Mengambil ukuran hanya dengan satu figur menurut saya tidaklah TEPAT. Sama dengan mengukur setiap pemain sepakbola hanya dengan seorang PELE (Edson Arantes de Nascimento), atau mengukur seorang petinju hanya dengan Mike Tyson. Maradhona dalam sebuah wawancara pernah ditanya "siapa lebih hebat, anda atau pele?" Maradhona menjawab bijak "kami hidup dalam masa yang berbeda, Pele hebat pada masanya". Terlepas dari dugaan saya bahwa dalam benak Pak HMNA sudah tertanam, perempuan Tidak bisa menjadi pemimpin politik, atau dengan bahasa lain ketidak setujuan terhadap pemimpin perempuan. Saya mencoba untuk se-netral mungkin. Pak HMNA sendiri dalam posting dibawah ini menyatakan bahwa hadits yang tidak setuju thd pemimpin politik perempuan tidak mutawathir. Dalam hal ini saya salut dengan Pak HMNA yang dengan jujur mengemukakan pendapatnya bahwa SATU saya ulang SATU hadits tsb tidak memiliki implikasi dalam fiqih. FAKTA : tidak ada DIKTATOR perempuan, baru-baru ini salah satu koran inggris mengklasifikasikan 10 diktator dunia dan kesepuluhnya laki-laki. Diktator paling top Kim Jong Il dari korut, kemudian menyusul (lupa namanya) dari equator, kemudian Raja Abdullah dari KSA, Fidel Castro, pemimpin junta militer myanmar (burma) disusul dari negeri afrika (saya tulis posting ini sambil nunggu mencuci mobil jadi gak sempat liat sumber bacaan). FAKTA : Inggris dan belanda cukup lama dipimpin perempuan (Ratu) dan perekonomian mereka maju pesat karenanya. Sejarah jawa mencatat Ratu Shima yang terkenal dengan disiplin dan mampu mengorganisir masyarakat menjadi makmur, Indira Gandhi adalah pemimpin luar biasa dari India; Ny Corazon Aquino mampu menjadi katalisator dan rela mundur di puncak ketenaran dan pupolaritas. beberapa hari lalu Pak HMNA malah menyuguhkan kenyataan bahwa Cut Nya' Dhien adalah salah satu JENDRAL yang berhasil(meski kalah perang). Dengan latar belakang masyarakat arab yang sangat Patriach, tidaklah heran bila Kanjeng Nabi sendiri mengeluarkan Hadits demikian. Kanjeng Nabi barangkali tidak pernah membayangkan bahwa perkembangan dunia dan teknologi bisa demikian hebatnya, hingga Laki dan Perempuan mampu bekerja sama baiknya di segala bidang. Jadi saya pribadi berkesimpulan ISLAM tidak menentang atau tidak ada larangan dalam Islam untuk memilih perempuan sebagai pimpinan politik atau perempuan sama berhaknya untuk menjadi pimpinan dalam masalah SIYASAH AL SULTHONIYAH (hehehe... bener gak ngarabnya). salam quoted --- Fri, 1 Sep 2006 21:59:20 +0800 "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --- BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 640 Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada putri Kaisar, beliau bersabda: -- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya: Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar, diungkapkan berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan Kaisar Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi, hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur). Hadits ahad hanya bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi hukum apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip yaitu ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara mutawatir (kolektif). Dalam penelusuran DR. Wahbah al-Zuhaili, tak ditemukan satupun ulama terdahulu yang membenarkan kepemimpinan perempuan dalam konteks di bidang politik. Dikatakan bahwa ulama Islam telah konsensus (ijma') dengan pernyataan bahwa kelelakian merupakan salah satu syarat utama bagi kepemimpinan tertinggi dalam lapangan politik (alFiqh alIslami, VII: 6179). Sementara pemikir Islam kontemporer juga tidak sedikit yang menyuarakan hal yang sama. Sebutlah misalnya Syah Waliyullah alDahlawi, alMawdudi dan yang lain. Dengan demikian, berarti bahwa perempuan dalam pandangan Syari'ah tidak dibenarkan untuk menduduki kepemimpinan politik tertinggi. Jamaluddin Al Afghani dalam bukunya yang berjudul 'Aisyah wa alSiyasah, menulis secara lengkap tentang biografi St Aisyah dan mencoba memberikan nasehat bagi generasi mendatang tentang keberadaan perempuan dalam politik praktis. Itu dalam wacana. Bagaimana di lapangan? 1. Kenyataan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak menyerahkan kepemimpinan beliau kepada puteri beliau, Siti Fathimah, ataupun kepada Ummu lMu'minin St 'Aisyah yang keduanya-duanya ad
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
HMNA: Ini saya copy paste dari Seri 640 di bawah: Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada putri Kaisar, beliau bersabda: -- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya: Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar, diungkapkan berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan Kaisar Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi, hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur). Hadits ahad hanya bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi hukum apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip yaitu ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara mutawatir (kolektif). - Original Message - From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Saturday, September 02, 2006 06:33 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > Hadis itu pada dasarnya bukan masalah jender tapi memang putri kisra itu > orangnya lemah , plin plan , suka histeris dll.Kalau hadis itu berlaku > umum niscaya tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mencapai > kejayaan ketika dipimpin perempuan. > > Namun nyatanya Inggris mencapai puncak kejayaannya bahkan menguasai 2/3 > wilayah dunia saat dipimpin Ratu Victoria dan Elizabeth I , Russia mencapai > puncak kejayaannya pada pemerintahan Tsarina Chaterina Agung , > Belanda pun jaya pada masa Ratu Wilhemina dan Juliana. > > Di abad modern ada Golda Meir dari Israel yang sukses menggebuk pasukan > Arab yang dipimpin laki-laki , Margareth Thatcher yang mengeluarkan > negrinya dari krisis keuangan sekaligus memenangkan perang Malvinas. > Landasan dasar kemajuan India di sektor pendidikan , industri dan IT > dibangun pada masa Indira Gandhi. > > Jadi ini bukan masalah jender tapi kemampuan dan kemampuan tidak > melihat jender.Apa kalau dipimpin laki-laki akan selalu jaya nyatanya > tidak kan , ini tergantung kemampuan dia juga. > > Masalah masa lalu tidak ada pemimpin perempuan bukan karena tidak > mampu tapi tidak diberi kesempatan karenapandangan yang miring > seperti anda. > > Dan itu kan hadis gharib anda sendiri pasti tau hal ini , sejak kapan hadis > gharib boleh dijadikan dalil penentuan hukum..? hadis gharib cuma bisa > dipakai untuk masalah amalan-amalan sunnah bukan penentuan hukum. > Hadis gharib kastanya paling rendah diantara hadis ahad. > > - Original Message - > From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, September 01, 2006 8:59 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > > [Kolom Tetap Harian Fajar] > > 640 Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan > > > > Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada > > putri Kaisar, beliau bersabda: > > -- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya: > > Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka > kepada > > perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar, diungkapkan > > berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan > Kaisar > > Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan > > kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi, > > hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah > > (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur). Hadits ahad > hanya > > bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi > hukum > > apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip yaitu > > ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara > > mutawatir (kolektif). __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
kalau mengamati kampus-kampus terutama pada jurusan Mesin. peminat wanitanya sangat minim. karena bidang ini dianggap dunia keras. suatu saat bidang ini akan diserbu juga oleh para wanita. sebab untuk mengoperasikan mesin2 bisa dilakukan di belakang komputer atau laptop. jadi nantinya wanita bisa masuk ke mana-mana. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Hadis itu pada dasarnya bukan masalah jender tapi memang putri kisra itu > orangnya lemah , plin plan , suka histeris dll.Kalau hadis itu berlaku > umum niscaya tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mencapai > kejayaan ketika dipimpin perempuan. > > Namun nyatanya Inggris mencapai puncak kejayaannya bahkan menguasai 2/3 > wilayah dunia saat dipimpin Ratu Victoria dan Elizabeth I , Russia mencapai > puncak kejayaannya pada pemerintahan Tsarina Chaterina Agung , > Belanda pun jaya pada masa Ratu Wilhemina dan Juliana. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Hadis itu pada dasarnya bukan masalah jender tapi memang putri kisra itu orangnya lemah , plin plan , suka histeris dll.Kalau hadis itu berlaku umum niscaya tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mencapai kejayaan ketika dipimpin perempuan. Namun nyatanya Inggris mencapai puncak kejayaannya bahkan menguasai 2/3 wilayah dunia saat dipimpin Ratu Victoria dan Elizabeth I , Russia mencapai puncak kejayaannya pada pemerintahan Tsarina Chaterina Agung , Belanda pun jaya pada masa Ratu Wilhemina dan Juliana. Di abad modern ada Golda Meir dari Israel yang sukses menggebuk pasukan Arab yang dipimpin laki-laki , Margareth Thatcher yang mengeluarkan negrinya dari krisis keuangan sekaligus memenangkan perang Malvinas. Landasan dasar kemajuan India di sektor pendidikan , industri dan IT dibangun pada masa Indira Gandhi. Jadi ini bukan masalah jender tapi kemampuan dan kemampuan tidak melihat jender.Apa kalau dipimpin laki-laki akan selalu jaya nyatanya tidak kan , ini tergantung kemampuan dia juga. Masalah masa lalu tidak ada pemimpin perempuan bukan karena tidak mampu tapi tidak diberi kesempatan karenapandangan yang miring seperti anda. Dan itu kan hadis gharib anda sendiri pasti tau hal ini , sejak kapan hadis gharib boleh dijadikan dalil penentuan hukum..? hadis gharib cuma bisa dipakai untuk masalah amalan-amalan sunnah bukan penentuan hukum. Hadis gharib kastanya paling rendah diantara hadis ahad. - Original Message - From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 01, 2006 8:59 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > [Kolom Tetap Harian Fajar] > 640 Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan > > Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada > putri Kaisar, beliau bersabda: > -- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya: > Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada > perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar, diungkapkan > berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan Kaisar > Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan > kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi, > hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah > (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (satu jalur). Hadits ahad hanya > bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi hukum > apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip yaitu > ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara > mutawatir (kolektif). > > Dalam penelusuran DR. Wahbah al-Zuhaili, tak ditemukan satupun ulama > terdahulu yang membenarkan kepemimpinan perempuan dalam konteks di bidang > politik. Dikatakan bahwa ulama Islam telah konsensus (ijma') dengan > pernyataan bahwa kelelakian merupakan salah satu syarat utama bagi > kepemimpinan tertinggi dalam lapangan politik (alFiqh alIslami, VII: 6179). > Sementara pemikir Islam kontemporer juga tidak sedikit yang menyuarakan hal > yang sama. Sebutlah misalnya Syah Waliyullah alDahlawi, alMawdudi dan yang > lain. Dengan demikian, berarti bahwa perempuan dalam pandangan Syari'ah > tidak dibenarkan untuk menduduki kepemimpinan politik tertinggi. Jamaluddin > Al Afghani dalam bukunya yang berjudul 'Aisyah wa alSiyasah, menulis secara > lengkap tentang biografi St Aisyah dan mencoba memberikan nasehat bagi > generasi mendatang tentang keberadaan perempuan dalam politik praktis. > > Itu dalam wacana. Bagaimana di lapangan? > 1. Kenyataan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak menyerahkan kepemimpinan beliau > kepada puteri beliau, Siti Fathimah, ataupun kepada Ummu lMu'minin St > 'Aisyah yang keduanya-duanya adalah cerdas dan bijak. Keduanya memang cerdas > dan bijak dalam konteks ukuran keseharian, namun bukan dalam konteks bidang > siyasah (politik). > 2. Siti 'Aisyah, walaupun sukses dapat memimpin puluhan ribu pasukan perang > di bawah kendali perintahnya, tetapi ujung-ujungnya beliau kalah, karena > tidak matang menterjemahkan situasi politik sebagai dasar untuk bertindak. > St 'Aisyah menunjukkan terpuruknya peran perempuan di wilayah politik, yaitu > menarik sekelompok orang untuk membangkang dan terjun ke dalam perang > memimpin sebuah pasukan yang menentang keabsahan khalifah keempat, 'Ali bin > Abu Thalib. Peperangan ini terjadi di Basrah pada hari Ahad 12 Jumadil Akhir > 36 H / 4 Desember 656 M. menentang khalifah 'Ali bin Abi Thalib. > > Ketika Khalifah 'Utsman bin Affan wafat, warga Madinah dan tiga pasukan dari > Mesir, Basrah dan Kufah bersepakat memilih 'Ali bin Abu Thalib sebagai > khalifah baru. Se
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
yankutsu 'ala- nafsihi-, artinya barangsiapa yang menebas (bai'ah), maka (bahaya) penebasannya atas dirinya sendiri. Kerugian peperangan itu sangat besar. -- Pertama, kerugian jiwa, yaitu dari pihak St 'Aisyah sejumlah 16,796 orang terbunuh, dan dari pihak Khalifah 1,070 orang. -- Kedua, perpecahan mazdhab, mereka para penyokong St 'Aisyah dan Muawiyah disebut Ahlussunnah, dan para penyokong Khalifah disebut Syi'ah (partai) 'Ali, dan yang menyedihkan ialah yang pada mulanya hanya berupa mdzhab politik, namun ujung-ujungnya menjadi madzhab theologi, yaitu Madzhab Ahlussunnah dan Madzhab Syi'ah (tanpa menyebutkan 'Ali lagi). *** Ala kulli hal, dalam Hadits yang telah dikutip di atas, ungkapan "urusan mereka" (Amruhum), adalah urusan dalam konteks kancah politik. Alhasil, tidak akan beruntung kaum yang mendiami sebuah negeri, tidak terkecuali Indonesia ini, jika dipimpin oleh perempuan dalam urusan politik. Sedangkan St 'Aisyah yang begitu cerdas dan bijak dalam kehidupan keseharian, akan tetapi gagal dalam kepemimpinan politik, maka betapa pula oleh perempuan yang biasa-biasa saja. WaLlahu a'lamu bisshwab. *** Makassar, 29 Agusutus 2004 [H.Muh.Nur Abdurrahman] - Original Message - From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 01, 2006 21:29 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > Sampeyan ini bikin kacau hadis. > > Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia > dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya > yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general. > > Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis > gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap > hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja. > Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah > seorang > saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran > ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta. > > Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman > qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al Qur'an > saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh diterima > kesaksiannya untuk selamanya. > > Jadi hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam menghadapi > Aisyah dalam perang Onta. > > Dan hadis gharib dilarang dijadikan menjadi patokan hukum.Hadis ahad biasa > saja tidak bisa dijadikan patokah hukum yang bersifat pasti apalagi hadis > gharib. > > Dan dalam sejarah ada banyak Ratu yang mencatatkan kejayaan bagi > bangsanya , Turki keok ketika Russia dipimpin Chaterina Agung, negara > negara Arab kalah dari Israel yang dipimpin Golda Meir , Inggris mencapai > puncak kejayaannya pada masa Ratu Victoria dan Elizabeth I.Indonesia > dijajah belanda ketika mereka dipimpin Ratu Wilhemina dan Juliana. > Panglima perang ce pun banyak , termasuk Admiral Malahayati yang > membunuh Panglima Armada Belanda dalam duel diatas kapal. > > - Original Message - > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis > > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini > > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer. > > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan > > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk > > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam > > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia > > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi > > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum > > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang > > menyanyangi anak-anaknya. > > > > WalLaahu __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kiri
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Maaf mungkin agak gak nyambung tapi sekedar sharing saja.Ada salah paham mengenai kaum feminis , kaum feminis dianggap yang menyebabkan perempuan keluar rumah untuk bekerja. Padahal kenyataannya tidak demikian.Yang menyebabkan kaum perempuan (dan anak-anak) bekerja itu bukan kaum feminis tapi kaum kapitalis dan industrilialis.Sejak proses produksi digantikan mesin kekuatan otot itu bukan yang utama lagi karena itu perempuan dan anak-anak kemudian dilibatkan dalam proses produksi.Dan untuk menekan biaya mereka memamfaatkan lemahnya posisi perempuan dan anak-anak itu dengan memberi upah yang sangat rendah dan kondisi kerja yang buruk.Upah mereka rata-rata cuma separuh upah pekerja pria dan mereka harus bekerja 14-18 jam sehari.Para buruh tambang lebih parah lagi mereka bekerja dengan pekerja laki-laki bahkan dengan bertelanjang dada dan tidak pernah lagi melihat matahari. Dan disinilah mulai gerakan feminis , kaum pekerja perempuan kemudian bersatu dan melakukan pemogokan massal.Dan akhirnya mereka berhasil dan hari itu ditetapkan sebagai hari perempuan internasional. Jadi perjuangan feminis bukan agar perempuan dibolehkan bahkan dianjurkan bekerja tapi agak pekerjaan mereka itu dihargai dengan layak dan hak-hak mereka dilindungi dengan baik.Jadi kaum feminis tidak pernah kampanye agar pabrik-pabrik mempekerjakan buruh perempuan tapi berkampanye agar hak-hak reproduksi mereka dilindungi misal memberi cuti haid dan melahirkan.Juga standar pengupahan yang setara sesuai dengan beban kerja mereka. - Original Message - From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 01, 2006 5:53 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > Ohhh jadul teh artinya jaman dulu wa saya lebih jadul dari Pak > Wida soale lagu favorite saya tuh bukit berbunga sama lelah nya rafika > duri hahahahha;) > > Soal kriteria pemimpin rumah tangga yang Pak Wida sebutkan sbb: > > pencari nafkah : sepertinya sekarang sudah bukan dominasi kaum > laki-laki, bahkan kaum perempuan sudah menunjukan eksistensinya > sebagai pencari nafkah. Banyak perempuan berperan sebagai pencari > nafkah bahkan dalam banyak kasus perempuan lah yang menjadi pencari > nafkah utama. Perempuan juga banyak yang bekerja di berbagai sektor > industri karena dianggap sebagai tenaga kerja terampil dengan biaya > murah. terutama untuk sektor industri textile, food, kerajinan. Bahkan > para TKI didominasi oleh para TKW yang notabene perempuan bukan waria;) > > Kekuatan fisik: kalau kita bicara kekuatan otot ok lah laki-laki > secara fisik lebih kuat dari perempuan tapi kekuatan dalam arti > ketahanan sebaiknya di lihat secara adil dan seimbang. Apakah Pak Wida > pernah mencoba menaruh dan mengikat setidaknya 5 kg beras selama 9 > bulan???;) atau anda pernah melihat para ibu2 bekerja diladang sambil > gendong anak?? dan jangan lupa kekuatan perempuan dalam hal ketahanan > sehingga mampu bekerja dengan porsi yang sama dengan laki-laki dan > kemudian ditambah kerja di wilayah domestik mengurus rumah tangga?? > untuk menguji ketahanan fisik sekali-kali Pak Wida coba unjuk kekuatan > dengan istri anda berlari memakai sepatu hak tinggi dan pake daster > ...kira-kira siapa menang??? > > Pneididikan: pendidikan laki-laki yang tinggi ini dikarenakan oleh > konstruk sosial yang masih bernuasa patriakis dimana akses perempuan > dalam mendapatkan pendidikan masih dibawah laki-laki dimana laki-laki > selalu mendapatkan prioritas utama dalam mendapatkan pendidikan. Ini > sesuatu yang bisa dirubah untuk suatu keadilan..iya kan pak??;) > > Soal ketahanan terhadao stress: bukanya perempuan lebih tahan terhadap > stress dibandingkan laki-laki sehingga pekerjaan yang membutuhkan > ketelitian dan kesabaran banyak dipegang oleh kaum perempuan?? > > Kalau merefer kepada Qur'an jelas Qur'an menyatakan bahwa laki-lakis > ebagai pemimpin rumah tangga dikarenakan laki-laki menjadi pencari > nafkah jika laki-laki bukan lagi pihak yang absolut menjadi pencari > nafkah maka kepemipinan dalam rumah tangga bukan lagi menjadi hal yang > absolut bagi pihak laki-laki??? iyakan pak?? > > Dan Qur'an yang menyatakan bahwa sebagian yang lain ini tidak secara > literal diterangkan bahwa itu perbandingan laki-laki dan perempuan > tapi bisa jadi merupakan perbandingan laki-laki dengan laki-laki dan > perempuan dengan perempuan. Dimana jelas diterngkan bahwa pada > dasarnya laki-laki dan perempuan adalah satu kesatuan yangs etara > untuk saling tolong menolong... === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Ya ampun, bukan cuma jadul, tapi PMP dan hadisnya pak Wida jeblog... :-)) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Sampeyan ini bikin kacau hadis. > > Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia > dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya > yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general. > > - Original Message - > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Sampeyan ini bikin kacau hadis. Hadis itu tidak menceritakan Ratu Balqis , tapi tentang kerajaan Persia dimana Kisra (rajanya) meninggal kemudian menetapkan anak perempuannya yang lemah jadi pengganti.Jadi ini hadis khusus bukan hadis general. Beberapa tahun lalu hadis ini pernah dibedah.Posisi hadis ini adalah hadis gharib , posisi yang paling lemah dalam kategori hadis ahad.Yang dianggap hadis gharib adalah hadis yang hanya diceritakan oleh satu perawi saja. Dan hadis ini seperti ini , hadis ini cuma diceritakan oleh Abu Bakrah seorang saja tidak ada satupun sahabat nabi lain yang mengkonfirmasi kebenaran ceritanya.Dan hadis ini diceritakan oleh dia pada saat perang onta. Dan satu lagi yang bikin tanda tanya , Abu Bakrah pernah mendapat hukuman qadf (cambuk 80 kali karena menuduh zina tanpa bukti).Dan dalam Al Qur'an saja sudah dikatakan bahwa orang yang seperti ini tidak boleh diterima kesaksiannya untuk selamanya. Jadi hadis ini lebih kentara sebagai sebuah upaya politik dalam menghadapi Aisyah dalam perang Onta. Dan hadis gharib dilarang dijadikan menjadi patokan hukum.Hadis ahad biasa saja tidak bisa dijadikan patokah hukum yang bersifat pasti apalagi hadis gharib. Dan dalam sejarah ada banyak Ratu yang mencatatkan kejayaan bagi bangsanya , Turki keok ketika Russia dipimpin Chaterina Agung, negara negara Arab kalah dari Israel yang dipimpin Golda Meir , Inggris mencapai puncak kejayaannya pada masa Ratu Victoria dan Elizabeth I.Indonesia dijajah belanda ketika mereka dipimpin Ratu Wilhemina dan Juliana. Panglima perang ce pun banyak , termasuk Admiral Malahayati yang membunuh Panglima Armada Belanda dalam duel diatas kapal. - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 01, 2006 3:52 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer. > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang > menyanyangi anak-anaknya. > > WalLaahu === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Ya ampun, nggak sangka Pak Wida jadulnya jeblog banget dengan pemahaman Balqisnya ini. Remako ni... Pertama, emangnya Sulaiman ngajak Balqis perang, gitu? Sulaiman tuh raja Yahudi yang paling mendingan, nggak demen perang. Raja pluralis. Make love, not war kayaknya itu motto raja Sulaiman, kalo diliat dari biblical stories. Kedua, masak musyawarah dengan para menteri itu dibilang tanda kelemahan kepemimpinan? Gimane sih. Jangankan ngomongin APBN, Bush aja jelas meeting dulu sama menterinya sebelum nyerang Iraq. Yah, pak Wida...udah jadul, PMP pancasilanya jeblog pulak. salam Mia > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan > patokan > > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak > Bilqis > > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini > > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan > militer. > > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan > > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk > > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam > > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia > > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi > > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum > > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang > > menyanyangi anak-anaknya. > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
ara penuh dari sang suami. Yang terjadi biasanya dualisme > kepemimpinan. > > Al-Qur'an ketika mengatakan bahwa laki-laki itu adalah pemimpin atas > wanita, menjelaskan secara general dengan keterangan : karena Tuhan telah > melebihkan sebagian (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita). Tidak > ada penjelasan detail dari kelebihan-kelebihan itu. Sehingga saya mengira > kelebihan-kelebihan itu terkait dengan fungsi-fungsi sosial dimiliki oleh > kaum lelaki atau mungkin bakat-bakat natural yang khas seperti kekuatan > fisik. > > Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal > sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang > menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan > general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis > untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini > kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer. > Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan > mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk > menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam > saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia > mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi > kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum > pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang > menyanyangi anak-anaknya. > > WalLaahu a'lam. > > > > "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 03:14 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Pak Wida yang bukan ulama tapi mengaku jadul;) (emang jadul makhluk > apa'an sih??;) > > Boleh dong saya tanya apa yang menjadi kriteria sehingga laki-laki > secara absolut di jadikan pemimpin dalam rumah tangga dengan statusnya > sebagai suami?? > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di > > sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam). > > > > Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. > > Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat > (melakukan > > pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga > makhluq, jadi > > kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk > tidak > > mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya. > > > > Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di > sini > > bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak > > pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi > > kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena > itu, > > pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat > suami > > meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah > > tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik, > maka > > diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suami itu. > > Karena tanggung jawab sosial sebuah keluarga tetap di tangan suami. > > Masyarakat tetap menganggap kepala rumah tangga itu sang suami, > bukan sang > > istri. Sekalipun dalam keluarga modern yang bukan jadul. Tentu saja > tidak > > dimaksudkan agar suami menjadi diktator yang permintaannya harus selalu > > dipenuhi tanpa bantahan dan diskusi. > > > > Saya rasa ketaatan yang dimaksudkan oleh agama itu bermakna bahwa istri > > mengakui bahwa suamilah pemimpin keluarga dan rumah tangga. Dan tidak > > menjadikan dirinya sebagai pemimpin tandingan bagi suaminya. Karena > > keluarga yang mempunyai dua pemimpin cenderung akan bingung dalam > > mengambil keputusan. Seperti delman yang mempunyai dua kusir. Sering > > cekcok, bertengkar dalam memutuskan sesuatu karena masing-masing merasa > > mempunyai hak untuk memimpin dan mengarahkan laju bahtera rumah tangga. > > Dalam hal ini juga, seorang wanita memang mempunyai kebutuhan untuk > > memperoleh suami yang bisa ia hormati dan respek. Sehingga ia ikhlash > > menyerahkan kepemimpinan rumah tangga kepada suaminya. > > > > Saya memang jadul ya... tetapi saya bukan ulama. 8-) > > > > Salam, > > > > > > > > "Mia&q
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Itu namanya duplicity, atau standard ganda. Seorang kolega saya minta memasukkan di tim komite beberapa perempuan, hampir setengahnya. Dan dia sangat mendukung. Kolega ini ceritanya melek gender banget. Tapi apa yang dia katakan ke stafnya? jangan masukin lebih dari 2 perempuan deh, soalnya ntar bapak-bapak itu pada ribut. Apapun sebabnya, ini adalah contoh duplicity. Yang namanya duplicity itu adalah pernik-pernik rintangan antara ide dan kenyataan. Dan ini umum banget, apalagi di Indonesia. Everything is created twice, kalo nggak salah kata Bible. Innamal a'malu bin niyah, hadis. Dunia ide (sadar atau nggak) adalah penciptaan pertama (niyat) Hasil dari implementasi ide adalah penciptaan kedua (amal). Ada setan duplicity diantaranya. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Belum tentu ulama yg keliatannya jadul bener2 jadul. > (Jadi inget, punya temen yg punya temen namanya jadul maula. Dulu > emaknya mikir apaan ya, ngasih nama anak kaya gitu? :P) > Bisa jadi, mungkin di level pribadinya, gak jadul. > Sama halnya belum tentu yg keliatannya orang yg 'melek gender' beneran > melek gender. Bisa jadi kebalik2, yg jadul eh bisa menghargai > perempuan. Yg melek gender malah sebaliknya jadi jadul :-) > Kadang2 memang apa yg dipikir dan apa yg dilakukan suka gak nyambung. > > Ini bukan membela mas wida ya. > Tapi kadang2 suka kejadian begitu. > > salam jadul, > herni > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Belum tentu ulama yg keliatannya jadul bener2 jadul. (Jadi inget, punya temen yg punya temen namanya jadul maula. Dulu emaknya mikir apaan ya, ngasih nama anak kaya gitu? :P) Bisa jadi, mungkin di level pribadinya, gak jadul. Sama halnya belum tentu yg keliatannya orang yg 'melek gender' beneran melek gender. Bisa jadi kebalik2, yg jadul eh bisa menghargai perempuan. Yg melek gender malah sebaliknya jadi jadul :-) Kadang2 memang apa yg dipikir dan apa yg dilakukan suka gak nyambung. Ini bukan membela mas wida ya. Tapi kadang2 suka kejadian begitu. salam jadul, herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida. Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip. Aisha isteri yang punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat membaca K. Armstrong 'Muhammad'. Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada keyakinannya dan survival. Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal perempuan ini dipalingmuliakan di Quran. Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam menghadapi penjajah. Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat sama aku. Salam Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > wrote: > > > > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah > > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... > > > > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, > > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. > > > > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu > > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai > bagaimana > > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu > > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario > > terkonyol sekalipun. > > > > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan > > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga > aurat, > > menjaga kehormatan, menjaga harga diri. > > > > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap > > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis... > > > > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku > > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana > > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan > > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan > > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan > > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi > > pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan > pada > > perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan > > berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender > > yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan > > bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama. > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan > > ajaran > > > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan > > imannya > > > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. > > > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena > yakin > > ada > > > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan > akhirat. > > Mampu > > > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. > Dia > > > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. > Shalatnya > > tertib > > > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika > mampu. > > > > > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, > wanita > > yang > > > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada > > orang-orang > > > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang- > orang > > yang > > > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan > Islam. > > > Menjauhi dosa-dosa besar. > > > > > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari > > melihat > > > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. > Memelihara > > > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan > kakinya dari > > > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). > Memelihara > > > kemaluan dan h
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Awalnya kan saya yang dibilang Jadul sama mbak Mia. Jadul bukannya = Jaman Dulu? Atau Old Fashioned? Memang bener kok, selera saya sering Old Fashioned. Saya menyukai musik-musik zaman orang tua saya seperti Frank Sinatra, Andy Williams, Matt Monroe, Pery Como, Elvis Presley, Nat King Cole, pokoknya penyanyi baheula. Lebih enak di telinga saya. Dan saya memang cenderung lebih suka zaman dulu dibandingkan zaman sekarang. Mungkin karena itu juga pola fikir saya masih konvensional ya... 8-) Apa yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin dalam rumah tangga? Ini pertanyaan yang tidak enak menjawabnya. Pertama-tama karena laki-laki yang mencari nafkah bagi keluarga. Kemudian karena kekuatan fisiknya, laki-laki lebih bisa memikul tanggung jawab mencari nafkah di luar rumah kalau lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut kekuatan fisik. Karena potensi yang sama juga mampu untuk berkonfrontasi dengan pihak lain yang mencoba mengganggu sebuah rumah tangga. Kemudian pada umumnya laki-laki mempunyai pendidikan lebih tinggi. Kemudian pada umumnya laki-laki lebih kuat menerima tekanan (stress) dari pihak luar. Kemudian karena demikianlah asumsi masyarakat pada umumnya, kepala keluarga adalah si suami, tidak pernah si istri. Jika ada masalah terkait dengan urusan sebuah keluarga, maka si suamilah yang akan dipanggil untuk mempertanggung jawabkannya, bukan si istri. Sepertinya karena kriteria-kriteria ini. Sehingga jika kriteria-kriteria ini bisa diambil oleh seorang istri dalam sebuah rumah tangga, maka tidak menutup kemungkinan kepemimpinan akan jatuh ke tangan si istri. Tetapi biasanya seorang istri jarang bisa memenuhi semua kriteria di atas, sehingga tidak bisa mengambil kepemimpinan sebuah keluarga secara penuh dari sang suami. Yang terjadi biasanya dualisme kepemimpinan. Al-Qur'an ketika mengatakan bahwa laki-laki itu adalah pemimpin atas wanita, menjelaskan secara general dengan keterangan : karena Tuhan telah melebihkan sebagian (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita). Tidak ada penjelasan detail dari kelebihan-kelebihan itu. Sehingga saya mengira kelebihan-kelebihan itu terkait dengan fungsi-fungsi sosial dimiliki oleh kaum lelaki atau mungkin bakat-bakat natural yang khas seperti kekuatan fisik. Nabi ketika menceritakan kasus Bilqis mengucapkan hadits yang fenomenal sering diangkat dalam jargon politik : "Tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusannya kepada wanita". Kalimat ini lalu dijadikan patokan general. Kasus yang dimaksud nabi padahal ketika Sulayman mengajak Bilqis untuk konfrontasi secara militer, maka Bilqis menyerahkan keputusan ini kepada menteri-menterinya. Ia tidak sanggup mengambil keputusan militer. Mungkin ini merupakan kelemahan khas wanita dalam memimpin? Tidak akan mampu berkonfrontasi secara militer. Jiwanya belum tentu kuat untuk menerima tekanan kepemimpinan sebuah konfrontasi militer. Padahal dalam saat-saat tertentu, kepemimpinan militer diperlukan, sekalipun ia mempunyai beberapa jendral perang. Namun dalam hal-hal lain dalam segi kepemimpinan dan melayani rakyat, keunggulan tidak didominasi oleh kaum pria. Wanita bisa lebih baik dari pria. Seperti seorang ibu yang menyanyangi anak-anaknya. WalLaahu a'lam. "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/01/2006 03:14 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Pak Wida yang bukan ulama tapi mengaku jadul;) (emang jadul makhluk apa'an sih??;) Boleh dong saya tanya apa yang menjadi kriteria sehingga laki-laki secara absolut di jadikan pemimpin dalam rumah tangga dengan statusnya sebagai suami?? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di > sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam). > > Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. > Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat (melakukan > pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga makhluq, jadi > kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk tidak > mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya. > > Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di sini > bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak > pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi > kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, > pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat suami > meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah > tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik, maka > diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suam
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Pak Wida yang bukan ulama tapi mengaku jadul;) (emang jadul makhluk apa'an sih??;) Boleh dong saya tanya apa yang menjadi kriteria sehingga laki-laki secara absolut di jadikan pemimpin dalam rumah tangga dengan statusnya sebagai suami?? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di > sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam). > > Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. > Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat (melakukan > pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga makhluq, jadi > kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk tidak > mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya. > > Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di sini > bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak > pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi > kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, > pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat suami > meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah > tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik, maka > diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suami itu. > Karena tanggung jawab sosial sebuah keluarga tetap di tangan suami. > Masyarakat tetap menganggap kepala rumah tangga itu sang suami, bukan sang > istri. Sekalipun dalam keluarga modern yang bukan jadul. Tentu saja tidak > dimaksudkan agar suami menjadi diktator yang permintaannya harus selalu > dipenuhi tanpa bantahan dan diskusi. > > Saya rasa ketaatan yang dimaksudkan oleh agama itu bermakna bahwa istri > mengakui bahwa suamilah pemimpin keluarga dan rumah tangga. Dan tidak > menjadikan dirinya sebagai pemimpin tandingan bagi suaminya. Karena > keluarga yang mempunyai dua pemimpin cenderung akan bingung dalam > mengambil keputusan. Seperti delman yang mempunyai dua kusir. Sering > cekcok, bertengkar dalam memutuskan sesuatu karena masing-masing merasa > mempunyai hak untuk memimpin dan mengarahkan laju bahtera rumah tangga. > Dalam hal ini juga, seorang wanita memang mempunyai kebutuhan untuk > memperoleh suami yang bisa ia hormati dan respek. Sehingga ia ikhlash > menyerahkan kepemimpinan rumah tangga kepada suaminya. > > Saya memang jadul ya... tetapi saya bukan ulama. 8-) > > Salam, > > > > "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 09/01/2006 12:20 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > > > > > > > Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa > ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida. > > Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip. Aisha isteri yang > punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang > dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat > membaca K. Armstrong 'Muhammad'. > > Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada > keyakinannya dan survival. > > Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal > perempuan ini dipalingmuliakan di Quran. > > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam > menghadapi penjajah. > > Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang > rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara > anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka > pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau > satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang > kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat > sama aku. > > Salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > wrote: > > > > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah > > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... > > > > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, > > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. > > > > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu > > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai > bagaimana > > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu > > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario &g
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Kalau begitu tambahkan dengan memegang teguh kepada prinsip. Prinsip di sini tentunya prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan (Islam). Nabi juga mengajarkan kok, ketaatan utama itu adalah kepada Allah. Haditsnya : "Tidak ada ketaatan kepada makhluq dalam bermaksiat (melakukan pelanggaran) kepada Khaliq (Tuhan)". Nah, suami itu kan juga makhluq, jadi kalau ia meminta hal yang buruk dan dilarang Allah, kita wajib untuk tidak mentaatinya. Taat kepada suami dalam hal ini haram hukumnya. Saya rasa, kalau kita melihat teladan nabi, ketaatan kepada suami di sini bukan bermaksud seorang istri untuk menjadi "pelayan" suami. Nabi tidak pernah rasanya menjadikan istri-istrinya sebagai pelayan bagi kebutuhannya. Dia mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, pengertian taat dalam hal ini menurut saya adalah, jika suatu saat suami meminta istrinya untuk bersikap tertentu, dalam menghadapi masalah tertentu, dan setelah didiskusikan ternyata permintaannya itu baik, maka diharapkan sang istri untuk taat terhadap permintaan sang suami itu. Karena tanggung jawab sosial sebuah keluarga tetap di tangan suami. Masyarakat tetap menganggap kepala rumah tangga itu sang suami, bukan sang istri. Sekalipun dalam keluarga modern yang bukan jadul. Tentu saja tidak dimaksudkan agar suami menjadi diktator yang permintaannya harus selalu dipenuhi tanpa bantahan dan diskusi. Saya rasa ketaatan yang dimaksudkan oleh agama itu bermakna bahwa istri mengakui bahwa suamilah pemimpin keluarga dan rumah tangga. Dan tidak menjadikan dirinya sebagai pemimpin tandingan bagi suaminya. Karena keluarga yang mempunyai dua pemimpin cenderung akan bingung dalam mengambil keputusan. Seperti delman yang mempunyai dua kusir. Sering cekcok, bertengkar dalam memutuskan sesuatu karena masing-masing merasa mempunyai hak untuk memimpin dan mengarahkan laju bahtera rumah tangga. Dalam hal ini juga, seorang wanita memang mempunyai kebutuhan untuk memperoleh suami yang bisa ia hormati dan respek. Sehingga ia ikhlash menyerahkan kepemimpinan rumah tangga kepada suaminya. Saya memang jadul ya... tetapi saya bukan ulama. 8-) Salam, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 09/01/2006 12:20 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida. Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip. Aisha isteri yang punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat membaca K. Armstrong 'Muhammad'. Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada keyakinannya dan survival. Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal perempuan ini dipalingmuliakan di Quran. Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam menghadapi penjajah. Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat sama aku. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... > > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. > > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai bagaimana > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario > terkonyol sekalipun. > > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga aurat, > menjaga kehormatan, menjaga harga diri. > > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis... > > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal > perempuan ini dipalingmuliakan di Quran. > berbicara tentang wanita yang dimuliakan dalam Quran, menurut pendapat saya, Maryam lah yang lebih jelas disebut. (QS 3: 42) Dan ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia. Namun pendapat ini bukan bermaksud membandingkan antara ketakwaan Balqis dan Maryam ya :). === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
ak berdaya dan rabun ini, mengangkat kedua belah tangannya dengan sikap menentang. Dari mulutnya terucap kalimat, "Ya Allah ya Tuhan inikah nasib perjuanganku? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir," Kepada Pang Laot Ali Tjoet Njak Dien marah luar biasa. Sedangkan kepada Letnan Van Vureen yang memimpin operasi penangkapan itu sikap menentang mujahidah ini masih nampak dengan mencabut rencong hendak menikamnya. Penempatan Tjoet Njak Dien di Kutaraja mengundang kedatangan para pengikutnya. Karena khawatir dapat menggerakkan semangat perjuangan Aceh, akhirnya Tjoet Njak Dien terpaksa dijatuhi hukuman pengasingan ke Pulau Jawa. Hal ini berarti mengingkari salah satu butir perjanjiannya dengan Pang Laot Ali. Perjuangan Tjoet Nyak Dien menimbulkan rasa takjub para pakar sejarah asing, sehingga banyak buku yang melukiskan kehebatan perjuangan wanita ini. Zentgraaff mengatakan, para wanitalah yang merupakan "de leidster van het verzet" (pemimpin perlawanan) terhadap Belanda dalam perang besar itu. Aceh mengenal "Grandes Dames" (wanita-wanita besar) yang memegang peranan penting dalam berbagai sektor. Merenungi perjalanan, kehidupan dan perjuangannya, sudah sepantasnya Tjoet Nyak Dhien dijadikan model sosok pejuang kaum muslimah, khususnya di Indonesia. Menjelang akhir kehidupannya, di Sumedang, di daerah yang sangat asing baginya, Tjoet Njak Dien yang nampak telah tua renta, masih juga berperang dalam pertempuran yang lain, yakni perlawanan terhadap penjajahan kebodohan. Allahu Akbar. --Ida S. Widayanti http://www.hidayatullah.com/sahid/9904/sejarah.htm - Original Message - From: "Sutan Paruik Gadang" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 01, 2006 13:57 Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela > > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam > > menghadapi penjajah. > > > > > , apa iya? emang cut nya' beda ama suaminya (teuku umar)? seingatku > mereka sama-sama gerilya, pas teuku umar wafat pimpinan gerilya diambil > alih oleh cut nya'. > > > > > > > === > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami => The Muslim Woman
aborate with men in the society, to earn her livelihood and to develop her talents. WaLlahu a'lamu bishshawab. - Original Message - From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 01, 2006 13:06 Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... > > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. > > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai bagaimana > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario > terkonyol sekalipun. > > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga aurat, > menjaga kehormatan, menjaga harga diri. > > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis... > > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi > pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan pada > perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan > berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender > yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan > bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama. > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan > ajaran > > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan > imannya > > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. > > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena yakin > ada > > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan akhirat. > Mampu > > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. Dia > > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. Shalatnya > tertib > > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika mampu. > > > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, wanita > yang > > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada > orang-orang > > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-orang > yang > > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan Islam. > > Menjauhi dosa-dosa besar. > > > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari > melihat > > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. Memelihara > > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan kakinya dari > > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). Memelihara > > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik kepada > orang > > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia yang > iman, > > ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin memberi > > sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan > karena > > mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian manusia. > > Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam, > bangga > > terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. Senantiasa > > bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, anak). > Mampu > > bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur atas > > kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang > tuanya). > > Mampu bershabar atas mushibah dan ujian atau kehilangan, dan > mengembalikan > > semuanya kepada keputusan Tuhan. Selalu membersihkan jiwanya dari > > kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu. Menjadi jiwa yang muthmainnah > > (tenang, berwibawa, berisi, bersinar). Jiwa yang suci adalah jiwa yang > > lembut (peka), jiwa yang bersih dari kecintaan terhadap dunia, jiwa > yang > > mencintai kebijaksanaan, jiwa yang tidak ingin menyakiti orang lain, > jiwa > > yang tidak bersikap angkuh di hadapan orang lain. > > > > Wanita yang muslimah, mukminat, qon
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
kalo gw nggak salah baca di Museum Cut Nya Dien di Lampu'uk Banda Aceh - ada surat Teuku Umar yang mau kolaborasi dengan Belanda. Apapun interpretasi para sejarawan ttg surat ini - pada akhirnya T. Umar ditembak Belanda. Beda dengan suaminya, Cut nggak pernah mau menunjukkan niat kolaborasi. PUn sampe dia ditangkep lagi sakit di hutan. Aku bukannya bilang, T. Umar kolaborator loh, atau strategi ini tepat atau nggak. Cuma mengimplikasikan tentang prinsip seorang wanita...caila...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sutan Paruik Gadang" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" wrote: > > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela > > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam > > menghadapi penjajah. > > > > > , apa iya? emang cut nya' beda ama suaminya (teuku umar)? seingatku > mereka sama-sama gerilya, pas teuku umar wafat pimpinan gerilya diambil > alih oleh cut nya'. > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam > menghadapi penjajah. > , apa iya? emang cut nya' beda ama suaminya (teuku umar)? seingatku mereka sama-sama gerilya, pas teuku umar wafat pimpinan gerilya diambil alih oleh cut nya'. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Tepat sekali Mba Mia, perempuan harus bisa tampil memegang peranan dalam mengendalikan situasi sesuai dengan prinsip2 yang diyakininya dengan itu perempuan harus mempunyai keyakinan dan kemampuan akan kemandirianya dan bisa bertanggung jawab dalam memikul segala konsekwensinya...untuk bisa menciptakan surga bagi dirinya sendiri. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa > ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida. > > Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip. Aisha isteri yang > punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang > dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat > membaca K. Armstrong 'Muhammad'. > > Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada > keyakinannya dan survival. > > Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal > perempuan ini dipalingmuliakan di Quran. > > Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela > kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam > menghadapi penjajah. > > Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang > rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara > anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka > pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau > satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang > kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat > sama aku. > > Salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > wrote: > > > > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah > > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... > > > > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, > > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. > > > > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu > > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai > bagaimana > > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu > > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario > > terkonyol sekalipun. > > > > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan > > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga > aurat, > > menjaga kehormatan, menjaga harga diri. > > > > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap > > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis... > > > > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku > > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana > > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan > > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan > > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan > > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi > > pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan > pada > > perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan > > berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender > > yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan > > bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama. > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan > > ajaran > > > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan > > imannya > > > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. > > > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena > yakin > > ada > > > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan > akhirat. > > Mampu > > > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. > Dia > > > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. > Shalatnya > > tertib > > > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika > mampu. > > > > > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, > wanita > > yang > > > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada > > orang-orang > > > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang- > orang > > yang > > > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan > Islam. > > > Menjauhi dosa-dosa besar. > > > > > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari > > melihat > > > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. > Memelihara > > > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan > kakinya dari > > > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). > Memelihara > > > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik > kepada > > orang > > > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia > yang > > iman, > > > ihsan, taqwa. Berguna bagi lin
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Iya nih, payah kalo kebanyakan dengerin ulama jadul...:-(, kita bisa ikut-ikutan jadi jadul kayak Pak Wida. Taat tuh, bukan kepada suami, tapi pada prinsip. Aisha isteri yang punya prinsip, bahkan nggak mau berterimakasih pada Nabi yang dianggapnya keliru pada mulanya. Ini kalo Pak Wida dengan cermat membaca K. Armstrong 'Muhammad'. Isteri Firaun taat prinsip, bukan kepada suaminya tapi pada keyakinannya dan survival. Heran, para ulama jadul jarang merefer kepada Balqis - padahal perempuan ini dipalingmuliakan di Quran. Perempuan Aceh jaman dulu taat berprinsip. Cut Nya Dien yang rela kabur ke hutan. Dan rela berbeda strategi dng suaminya dalam menghadapi penjajah. Legenda sufi Rubiah ( makam sufi di pulau Rubiah, Sabang) - yang rela berpisah dengan suaminya lantaran suaminya ogah pelihara anjing, tapi dia nggak mau pisah dengan anjingnya. Jadinya mereka pisah ranjang...yang satu di darat Sabang, yang satu di pulau satelit Rubiah...Hehe nggak make sense yah..gara-gara anjing doang kok..yah namanya juga legenda yang diceritain tukang perahu setempat sama aku. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah > atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... > > Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, > muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. > > Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu > menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai bagaimana > kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu > mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario > terkonyol sekalipun. > > Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan > "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga aurat, > menjaga kehormatan, menjaga harga diri. > > Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap > perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis... > > Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku > orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana > seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan > mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan > tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan > menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi > pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan pada > perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan > berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender > yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan > bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama. > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: > > > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan > ajaran > > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan > imannya > > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. > > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena yakin > ada > > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan akhirat. > Mampu > > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. Dia > > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. Shalatnya > tertib > > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika mampu. > > > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, wanita > yang > > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada > orang-orang > > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang- orang > yang > > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan Islam. > > Menjauhi dosa-dosa besar. > > > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari > melihat > > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. Memelihara > > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan kakinya dari > > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). Memelihara > > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik kepada > orang > > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia yang > iman, > > ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin memberi > > sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan > karena > > mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian manusia. > > Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam, > bangga > > terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. Senantiasa > > bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, anak). > Mampu > > bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur atas > > kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang > tuanya). > > Mampu bershabar atas mushib
[wanita-muslimah] Re: Perempuan Islami
Seringkali kriteria perempuan baik dgn labelisasi islami, muslimah atau sholehah selalu dipandang dari kacamata laki-laki... Jadinya ada kecenderungan bahwa perempuan yang dilabeli islami, muslimah atau sholehah selalu dalam posisi pihak yang pasif. Misalnya saja bagaimana point ketaatan istri kepada suami selalu menjadi bagian dari kriteria perempuan islami atau mengenai bagaimana kesholehan perempuan bisa diukur sejauh mana perempuan itu mengorbankan dirinya bagi pihak laki-laki bahkan dalam skenario terkonyol sekalipun. Bahkan dalam definisi2 dalam prilaku senantiasa di sesuaikan dengan "selera" laki-laki. seperti dalam hal berpakaian sopan, menjaga aurat, menjaga kehormatan, menjaga harga diri. Seharusnya ada keseimbangan dalam memberikan kriteria terhadap perempuan sebagai individu yang utuh,sempurna dan dinamis... Bagaimana sifat Siti Fatimah ketika bersikap keras terhadap prilaku orang-orang kafir yang mengganggu Ayahanda tercintanya, bagaimana seorang istri dengan berani mengkoreksi kesalahan suami dengan mengadukan kepada Rasul. Bagaiamana sikap Siti Fatimah yang dengan tegas menolak poligami sebagai keberanian menunjukan sikap dan menentukan pilihan. Bagaiman Siti Aisyah berani tampil menjadi pimpinan dan segera memegang kendali ketika pada saat dibutuhkan pada perang onta. Bagaiaman para wanita dizaman Rasul dengan lantang dan berani menyuarakan ketidakadilan dan mengkoreksi sistem bias gender yang dirasakan pada waktu itu sehingga turun ayat yang menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Perempuan Islami adalah perempuan yang sudah berusaha menjalankan ajaran > Islam dalam hidupnya. Dia mengimani rukun iman dengan benar. Dan imannya > itu terlihat dalam kesehariannya. Taat pada perintah Allah SWT. > Menteladani nabi Muhammad SAW. Membaca al-Qur'an. Ihsan karena yakin ada > malaikat yang mencatat perbuatannya. Iman kepada kehidupan akhirat. Mampu > bershabar dan bersyukur sebagai wujud imannya terhadap taqdir. Dia > melaksanakan rukun Islam dengan baik. Syahadatnya benar. Shalatnya tertib > 5 waktu. Berpuasa di bulan Ramadhan. Membayar zakat. Haji jika mampu. > > Dari Islam dia mencoba meningkatkan dirinya kepada Mu'minat, wanita yang > beriman. Yang menjawab semampunya panggilan al-Qur'an kepada orang-orang > yang beriman, wanita-wanita yang beriman dan istri-istri orang-orang yang > beriman. Menjaga pandangannya. Berpakaian sopan sesuai tuntunan Islam. > Menjauhi dosa-dosa besar. > > Lalu meningkat lagi sampai derajat taqwa. Memelihara matanya dari melihat > yang haram. Memelihara telinganya dari mendengar gunjingan. Memelihara > lidahnya dari perkataan yang buruk. Memelihara tangan dan kakinya dari > menyakiti makhluq Tuhan dan melakukan pelanggaran (maksiat). Memelihara > kemaluan dan harga dirinya di belakang suaminya. Berlaku baik kepada orang > tua dan suami. Berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi manusia yang iman, > ihsan, taqwa. Berguna bagi lingkungan dan masyarakat. Rajin memberi > sedekah kepada orang miskin dan peminta-minta. Melakukan kebaikan karena > mengharapkan cinta dari Tuhan, bukan penilaian dan pujian manusia. > Memelihara hatinya dari rasa iri, cemburu, dengki, marah, dendam, bangga > terhadap diri sendiri (ujub), ingin populer di mata manusia. Senantiasa > bersyukur terhadap rizqi apapun yang ia terima (harta, suami, anak). Mampu > bersyukur terhadap karunia Allah atas dirinya. Mampu bersyukur atas > kondisi apapun yang melekat pada dirinya (kondisi fisiknya, orang tuanya). > Mampu bershabar atas mushibah dan ujian atau kehilangan, dan mengembalikan > semuanya kepada keputusan Tuhan. Selalu membersihkan jiwanya dari > kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu. Menjadi jiwa yang muthmainnah > (tenang, berwibawa, berisi, bersinar). Jiwa yang suci adalah jiwa yang > lembut (peka), jiwa yang bersih dari kecintaan terhadap dunia, jiwa yang > mencintai kebijaksanaan, jiwa yang tidak ingin menyakiti orang lain, jiwa > yang tidak bersikap angkuh di hadapan orang lain. > > Wanita yang muslimah, mukminat, qonitat, seperti bunda Maryam, bunda > Khadijah, bunda Aisyah, bunda Ashiah. Mereka adalah contoh wanita terbaik > yang diabadikan di dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Wanita yang tidak > diragukan lagi akan menjadi Ratu di syurga kelak. Wanita yang muslimah, > mukminat, taqwa, ihsan, jiwanya suci, pasangan bagi laki-laki yang mukmin, > ihsan, taqwa di Syurga kelak. > > Salam, > > > > "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 08/31/2006 05:14 PM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > , > cc > > Subject > [wanita-muslimah] Perempuan Islami > > > > > > > Alhamdulillah, kabar baik juga dan saya juga sangat senang menerima kabar > baik Meidear, demikian adanya, walah, hihihi, ini kok seperti baca novel > jaman dahulu kala yak?:) > > Judulnya diganti jadi Perempuan Islami