Re: [wanita-muslimah] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan benarkah??
nambahin aja dari donnie ... ASI emang yang terbaik buat anak karena alami dan diciptakan Allah SWT buat anak manusia, bukan buat anak sapi, maka formulanya juga sudah ditentukan oleh Allah baik untuk anak manusia. justru resep susu formula itu nyontek ramuan kandungan ASI. AA, DHA, Omega+ dll yang banyak diiklankan dalam susu formula itu semua ada di ASI dan sampai sekarang belum ada susu formula yang ngalahin isi kandungan ASI dari sisi gizinya. Memang ada kasus2 tertentu di mana ibu gak boleh memberi ASI misal ibu perokok atau ibu pecandu narkoba/peminum alkohol atau terkena HIV. Tapi kasus ini jangan digeneralisir untuk bikin bayi gak boleh minum susu. Pada kasus gizi ibu yang buruk, kandungan ASI masih tetap dan tidak berkurang, dan malah menggerogoti tubuh si ibu, misal mengambil kandungan kalsium dari tubuh sang ibu untuk jadi ASI buat anaknya. Ini mungkin yang dinamakan pengorbanan seorang ibu buat anaknya. Kalau di negara maju ibu2 memang sudah malas menyusui anaknya karena repot. Tapi banyak juga yang berusaha untuk memberikan ASI di bulan2 pertama, karena mereka tahu ASI itu yang terbaik buat anak2 mereka. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 7/14/07, Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > All and all ASI jelas lebih baik dari susu formula. dan sudah ada > yang menjelaskan. Susu manusia jelas lebih kompatibel untuk manusia > juga... apa pun itu. Susunan saluran pencernaan bayi secara > fisiologis jelas lebih dipersiapkan untuk menerima ASI. > Tapi memang tidak selamanya membuat ASI menjadi solusi yang terbaik. > Ada kalanya misalnya pada kasus Ibu dengan HIV positif, ASI justru > menjadi sumber penularan pada anaknya (disamping kemungkinan tertular > saat hamil atau melahirkan). Sehingga rekomendasi ahli adalah kalau > ibu terkena HIV, sebaiknya diganti dengan susu formula. > > Masalahnya dinegara berkembang yang sangat limited resources, > jangankan buat beli susu formula, untuk beli makan saja sangat > sulit. Belum lagi, susu formula membutuhkan preparasi yang cukup > "rumit" untuk menjaga agar susu yang dipersiapkan tersebut tetap > steril dan terbebas dari bakteri. Membuat susu formula untuk bayi > tentu tidak sama membuat susu untuk orang dewasa yang mempunyai > imunitas yang lebih baik. tidak higienis sedikit maka bayi tersebut > bisa terkena diare. > > Kalau kemudian alasan orang miskin kualitasa susunya tidak baik, > bagaimana kalau tidak disusui, wong buat beli susu saja tidak mampu? > seburuk apapun kualitas ASI (karena gizi ibunya tidak baik) masih > lebih baik dibandingkan susu formula yang cara penyiapan dan > pemberiannya tidak benar. > Ilustrasinya, misalnya untuk buat susu formula sebotol, botol harus > disterilkan, air harus bersih dan matang, dan apabila bayi tidak > habis meminumnya, kita tidak bisa menyimpan dalam waktu cukup lama > untuk diminumkan kembali. Dan orang miskin masa disuruh beli lemari > es juga buat menyimpan sisa susu yang belum diminum. padahal > membuang sisa susu juga sesuatu yang mahal, apalagi bagi orang miskin. > > Dalam kasus HIV di negara berkembang yang miskin, pilihannya adalah, > apakah mecegah pemberian ASI karena resiko tertular, atau memberikan > cairan pengganti ASI dengan risiko angka kematian bayi yang tinggi > karena diare atau penyakit yang lain (terutama pada bulan2 pertama). > meskipun mampu menularkan HIV, ASI juga memberikan imunitas dari ibu > pada bayinya. > > Kalau saya melihat artikel dibawah ini, memang tidak bisa dikatakan > keliru, tapi juga tidak bisa dibilang benar. memang ada bayi yang > mengalami intoleransi ASI, tapi tidak menyebabkan bahwa ASI bukan hal > yang terbaik bagi bayi, hanya kasus2 tertentu saja yang menyebabkan > mereka tidak bisa menggunakan ASI. > > Satu manfaat lain dari ASI yang tidak bisa diperoleh dari susu kaleng/ > formula adalah psychological bound antara ibu dan bayi. Karena bayi > bisa merasakan 'aura' psikologis dari ibunya dengan menghisap puting > ibunya, disamping kontak antara tubuh bayi dan ibunya, dan ibu > mendapatkan rangsangan emosional dari hisapan mulut bayi diputingnya. > > Masalah bahwa cara pemakaian ASI tidak diterangkan, sementara susu > formula diterangkan jelas itu suatu premis yang ngawur.. > Juga alasan yang mengatakan bahwa kualitas ASI berbeda karena > kualitas ibunya (miskin dan kaya), kalau kaya, harusnya kualitas > ASInya lebih baik sehingga tidak ada alasan untuk memberikan susu > formula, kalau miskin karena alasan tidak punya alternatif lain, > berarti tidak ada alasan juga untuk memberikan susu formula. > > Saya pikir, ketika semua orang mulai sadar untuk kembali ke alam dan > yang alami, karena kesadaran bahwa sesuatu yang alami lebih baik, > posting ini justru sesuatu yang aneh, kalau tidak dikatakan membawa > pesan tertentu.
Re: [wanita-muslimah] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan benarkah??
All and all ASI jelas lebih baik dari susu formula. dan sudah ada yang menjelaskan. Susu manusia jelas lebih kompatibel untuk manusia juga... apa pun itu. Susunan saluran pencernaan bayi secara fisiologis jelas lebih dipersiapkan untuk menerima ASI. Tapi memang tidak selamanya membuat ASI menjadi solusi yang terbaik. Ada kalanya misalnya pada kasus Ibu dengan HIV positif, ASI justru menjadi sumber penularan pada anaknya (disamping kemungkinan tertular saat hamil atau melahirkan). Sehingga rekomendasi ahli adalah kalau ibu terkena HIV, sebaiknya diganti dengan susu formula. Masalahnya dinegara berkembang yang sangat limited resources, jangankan buat beli susu formula, untuk beli makan saja sangat sulit. Belum lagi, susu formula membutuhkan preparasi yang cukup "rumit" untuk menjaga agar susu yang dipersiapkan tersebut tetap steril dan terbebas dari bakteri. Membuat susu formula untuk bayi tentu tidak sama membuat susu untuk orang dewasa yang mempunyai imunitas yang lebih baik. tidak higienis sedikit maka bayi tersebut bisa terkena diare. Kalau kemudian alasan orang miskin kualitasa susunya tidak baik, bagaimana kalau tidak disusui, wong buat beli susu saja tidak mampu? seburuk apapun kualitas ASI (karena gizi ibunya tidak baik) masih lebih baik dibandingkan susu formula yang cara penyiapan dan pemberiannya tidak benar. Ilustrasinya, misalnya untuk buat susu formula sebotol, botol harus disterilkan, air harus bersih dan matang, dan apabila bayi tidak habis meminumnya, kita tidak bisa menyimpan dalam waktu cukup lama untuk diminumkan kembali. Dan orang miskin masa disuruh beli lemari es juga buat menyimpan sisa susu yang belum diminum. padahal membuang sisa susu juga sesuatu yang mahal, apalagi bagi orang miskin. Dalam kasus HIV di negara berkembang yang miskin, pilihannya adalah, apakah mecegah pemberian ASI karena resiko tertular, atau memberikan cairan pengganti ASI dengan risiko angka kematian bayi yang tinggi karena diare atau penyakit yang lain (terutama pada bulan2 pertama). meskipun mampu menularkan HIV, ASI juga memberikan imunitas dari ibu pada bayinya. Kalau saya melihat artikel dibawah ini, memang tidak bisa dikatakan keliru, tapi juga tidak bisa dibilang benar. memang ada bayi yang mengalami intoleransi ASI, tapi tidak menyebabkan bahwa ASI bukan hal yang terbaik bagi bayi, hanya kasus2 tertentu saja yang menyebabkan mereka tidak bisa menggunakan ASI. Satu manfaat lain dari ASI yang tidak bisa diperoleh dari susu kaleng/ formula adalah psychological bound antara ibu dan bayi. Karena bayi bisa merasakan 'aura' psikologis dari ibunya dengan menghisap puting ibunya, disamping kontak antara tubuh bayi dan ibunya, dan ibu mendapatkan rangsangan emosional dari hisapan mulut bayi diputingnya. Masalah bahwa cara pemakaian ASI tidak diterangkan, sementara susu formula diterangkan jelas itu suatu premis yang ngawur.. Juga alasan yang mengatakan bahwa kualitas ASI berbeda karena kualitas ibunya (miskin dan kaya), kalau kaya, harusnya kualitas ASInya lebih baik sehingga tidak ada alasan untuk memberikan susu formula, kalau miskin karena alasan tidak punya alternatif lain, berarti tidak ada alasan juga untuk memberikan susu formula. Saya pikir, ketika semua orang mulai sadar untuk kembali ke alam dan yang alami, karena kesadaran bahwa sesuatu yang alami lebih baik, posting ini justru sesuatu yang aneh, kalau tidak dikatakan membawa pesan tertentu. On Jul 13, 2007, at 3:40 PM, IrwanK wrote: > Ada dokter & praktisi menyusui yang mau sharing pengetahuan soal > bahasan > di bawah? :-) Pada kemana ya? koq gak ada yang merespon nih? > Atau topiknya kalah seru dibanding topik Ahmadiyah? :-p > > Wassalam, > > Irwan.K > > On 7/11/07, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Karena ini kebetulan membahas soal ASI, barangkali dokter & praktisi > > menyusui di milis ini > > bisa sharing pengetahuan apa benar yang dibahas di bawah (khususnya > > tulisan si Mus).. > > > > Wassalam, > > > > Irwan.K > > > > -- Forwarded message -- > > From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Jul 9, 2007 7:00 AM > > Subject: [mediacare] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan > > benarkah?? > > > > > BeachBoy BaliAsli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Bila memang sahih dan sah sehat sebagai yang disampaikan jeng > > > Hafsah...ini bisa jadi berita bagus bagi beberapa kalangan wanita > > > karir atau wanita yang ASI nya ngga lancar > > > Mungkin jeng Hafsah bisa memberikan referensi kedokteran dan > > > kesehatan yang sahih sesuai pernyataan anda? > > > > > > > Dalam breast feeding, TIDAK DIKENAL ISTILAH SAHIH DAN SAH > > Yang harus saya tekankan dalam tulisan ini adalah, JANGANLAH > > MENGANGGAP BAHWA ASI ITU MERUPAKAN FORMULA TERBAIK, PENDAPAT INI > SALAH > > DAN MENYESATKAN. > > > > ASI itu berasal dari tubuh ibu, dan kualitas ASI tidak sama antara > > ibu2 yang miskin dan
[wanita-muslimah] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan benarkah??
Ada dokter & praktisi menyusui yang mau sharing pengetahuan soal bahasan di bawah? :-) Pada kemana ya? koq gak ada yang merespon nih? Atau topiknya kalah seru dibanding topik Ahmadiyah? :-p Wassalam, Irwan.K On 7/11/07, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Karena ini kebetulan membahas soal ASI, barangkali dokter & praktisi > menyusui di milis ini > bisa sharing pengetahuan apa benar yang dibahas di bawah (khususnya > tulisan si Mus).. > > Wassalam, > > Irwan.K > > -- Forwarded message -- > From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Jul 9, 2007 7:00 AM > Subject: [mediacare] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan > benarkah?? > > > BeachBoy BaliAsli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bila memang sahih dan sah sehat sebagai yang disampaikan jeng > > Hafsah...ini bisa jadi berita bagus bagi beberapa kalangan wanita > > karir atau wanita yang ASI nya ngga lancar > > Mungkin jeng Hafsah bisa memberikan referensi kedokteran dan > > kesehatan yang sahih sesuai pernyataan anda? > > > > Dalam breast feeding, TIDAK DIKENAL ISTILAH SAHIH DAN SAH > Yang harus saya tekankan dalam tulisan ini adalah, JANGANLAH > MENGANGGAP BAHWA ASI ITU MERUPAKAN FORMULA TERBAIK, PENDAPAT INI SALAH > DAN MENYESATKAN. > > ASI itu berasal dari tubuh ibu, dan kualitas ASI tidak sama antara > ibu2 yang miskin dan ibu2 yang kaya. Juga kualitas ASI tidak sama > antara ibu2 perokok dan ibu2 bukan perokok. ASI itu juga berbahaya > apabila sang ibu mempunyai penyakit2 tertentu yang mengharuskan dia > makan obat. > > Terlalu banyak alasan untuk JANGAN TERLALU LAMA MEMBERIKAN ASI KEPADA > BAYI ANDA. Yang penting anda tahu, bahwa ASI sama sekali tidak lebih > unggul dari susu2 yang dijual diluar, selain isinya memang sudah > merupakan formula yang terbaik, juga aturan meminumkannya juga > diterangkan. Beda sekali dengan ASI, tak ada seorang dokterpun yang > bisa mengukur kualitas ASI karena masing2 ibu tidak sama. > > Cukup yang perlu anda tahu, bahwa pada ibu yang sehat, ASI yang > pertama disedot oleh bayi disebut COLOSTRUM. Colostrum inilah yang > merupakan ASI yang terbaik yang dimiliki sang ibu hanya beberapa jam > setelah lahir, dan setelah itu sama sekali tidak ada keunggulannya. > > Colostrum mengandung protein tinggi dan juga anti-body ibu yang tinggi > yang bisa disedot si bayi dalam memelihara kesehatannya dalam hidup > baru dibumi ini. Kadar antibody bayi waktu baru lahir sangat tinggi > didalam darahnya karena antibodynya itu berasal dari ibu. Namun kadar > antibody yang berasal dari ibu ini akan menurun dan hilang sama sekali > pada bulan ke 5. Pada bulan ke 2, si bayi sudah mulai memproduksi > antibody-nya sendiri, dan pada bulan ke 5 sudah sama sekali tidak > perlu antibody dari ibu. > > Pada umumnya, bayi yang baru lahir seringkali sembelit, tidak bisa > berak, Colostrum inilah yang paling baik untuk merangsan usus bayi > mendorong meconium sehingga reflex usus bayi bisa berkembang dengan baik. > > Demikianlah, ASI secara normal boleh diberikan hingga 2-3 minggu > sambil secara bertahap diganti dengan susu dari luar. > > Pada bayi2 tertentu, bahkan tidak boleh diberi ASI karena tidak tahan > terhadap lactose dari ASI. Bayi2 seperti ini berkembang sebagai anak > yang menderita lactose intolerance. Sebabnya justru akibat pemberian ASI. > > Itulah sebabnya, sebelum atau selama pemberian ASI sebaiknya anda > berkonsultasi dengan dokter anak kalo ingin mencapai kesehatan yang > maximal. > > JADI TIDAK ADA SATUPUN RESEP ASI YANG BISA ANDA KATAKAN SAH ATAU SAHIH > KARENA BERBEDA DARI SATU BAYI KE BAYI LAIN, DAN JUGA BEDA DARI SATU > IBU KE IBU LAIN. > > Resep yang bisa diberikan disini hanyalah untuk orang miskin > di-negara2 terkebelakang. Tidak ada pilihan untuk mereka, dan > diharapkan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun merupakan pilihan > terbaik dari semua lainnya yang tidak baik karena memang tidak ada > kemampuannya untuk memilih yang baik. > > Ny. Muslim binti Muskitawati. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > -- Forwarded message -- > From: BeachBoy BaliAsli < [EMAIL PROTECTED]> > Date: Jul 8, 2007 2:39 PM > Subject: Re: [mediacare] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan > benarkah?? > > Salam ... > Bila memang sahih dan sah sehat sebagai yang disampaikan jeng Hafsah...ini > bisa jadi berita bagus bagi beberapa kalangan wanita karir atau wanita yang > ASI nya ngga lancar > Mungkin jeng Hafsah bisa memberikan referensi kedokteran dan kesehatan > yang sahih sesuai pernyataan anda? > > Para wanita karir sedang menunggu anda, jeng... > > Salam > > beachboy > > - Original Message > From: Hafsah Salim > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Sunday, July 8, 2007 1:19:03 PM > Subject: [mediacare] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI > > > Kalo kita membicarakan Kesehatan Anak, maka menyusui bayi dengan ASI > TIDAK BOLEH DIBERIKAN LEBIH DARI 6 BULAN. > > Secara medis, ASI hanya ba
[wanita-muslimah] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan benarkah??
Karena ini kebetulan membahas soal ASI, barangkali dokter & praktisi menyusui di milis ini bisa sharing pengetahuan apa benar yang dibahas di bawah (khususnya tulisan si Mus).. Wassalam, Irwan.K -- Forwarded message -- From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jul 9, 2007 7:00 AM Subject: [mediacare] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan benarkah?? > BeachBoy BaliAsli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bila memang sahih dan sah sehat sebagai yang disampaikan jeng > Hafsah...ini bisa jadi berita bagus bagi beberapa kalangan wanita > karir atau wanita yang ASI nya ngga lancar > Mungkin jeng Hafsah bisa memberikan referensi kedokteran dan > kesehatan yang sahih sesuai pernyataan anda? > Dalam breast feeding, TIDAK DIKENAL ISTILAH SAHIH DAN SAH Yang harus saya tekankan dalam tulisan ini adalah, JANGANLAH MENGANGGAP BAHWA ASI ITU MERUPAKAN FORMULA TERBAIK, PENDAPAT INI SALAH DAN MENYESATKAN. ASI itu berasal dari tubuh ibu, dan kualitas ASI tidak sama antara ibu2 yang miskin dan ibu2 yang kaya. Juga kualitas ASI tidak sama antara ibu2 perokok dan ibu2 bukan perokok. ASI itu juga berbahaya apabila sang ibu mempunyai penyakit2 tertentu yang mengharuskan dia makan obat. Terlalu banyak alasan untuk JANGAN TERLALU LAMA MEMBERIKAN ASI KEPADA BAYI ANDA. Yang penting anda tahu, bahwa ASI sama sekali tidak lebih unggul dari susu2 yang dijual diluar, selain isinya memang sudah merupakan formula yang terbaik, juga aturan meminumkannya juga diterangkan. Beda sekali dengan ASI, tak ada seorang dokterpun yang bisa mengukur kualitas ASI karena masing2 ibu tidak sama. Cukup yang perlu anda tahu, bahwa pada ibu yang sehat, ASI yang pertama disedot oleh bayi disebut COLOSTRUM. Colostrum inilah yang merupakan ASI yang terbaik yang dimiliki sang ibu hanya beberapa jam setelah lahir, dan setelah itu sama sekali tidak ada keunggulannya. Colostrum mengandung protein tinggi dan juga anti-body ibu yang tinggi yang bisa disedot si bayi dalam memelihara kesehatannya dalam hidup baru dibumi ini. Kadar antibody bayi waktu baru lahir sangat tinggi didalam darahnya karena antibodynya itu berasal dari ibu. Namun kadar antibody yang berasal dari ibu ini akan menurun dan hilang sama sekali pada bulan ke 5. Pada bulan ke 2, si bayi sudah mulai memproduksi antibody-nya sendiri, dan pada bulan ke 5 sudah sama sekali tidak perlu antibody dari ibu. Pada umumnya, bayi yang baru lahir seringkali sembelit, tidak bisa berak, Colostrum inilah yang paling baik untuk merangsan usus bayi mendorong meconium sehingga reflex usus bayi bisa berkembang dengan baik. Demikianlah, ASI secara normal boleh diberikan hingga 2-3 minggu sambil secara bertahap diganti dengan susu dari luar. Pada bayi2 tertentu, bahkan tidak boleh diberi ASI karena tidak tahan terhadap lactose dari ASI. Bayi2 seperti ini berkembang sebagai anak yang menderita lactose intolerance. Sebabnya justru akibat pemberian ASI. Itulah sebabnya, sebelum atau selama pemberian ASI sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter anak kalo ingin mencapai kesehatan yang maximal. JADI TIDAK ADA SATUPUN RESEP ASI YANG BISA ANDA KATAKAN SAH ATAU SAHIH KARENA BERBEDA DARI SATU BAYI KE BAYI LAIN, DAN JUGA BEDA DARI SATU IBU KE IBU LAIN. Resep yang bisa diberikan disini hanyalah untuk orang miskin di-negara2 terkebelakang. Tidak ada pilihan untuk mereka, dan diharapkan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun merupakan pilihan terbaik dari semua lainnya yang tidak baik karena memang tidak ada kemampuannya untuk memilih yang baik. Ny. Muslim binti Muskitawati. -- Forwarded message -- From: BeachBoy BaliAsli <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jul 8, 2007 2:39 PM Subject: Re: [mediacare] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI, maksimal 5 bulan benarkah?? Salam ... Bila memang sahih dan sah sehat sebagai yang disampaikan jeng Hafsah...ini bisa jadi berita bagus bagi beberapa kalangan wanita karir atau wanita yang ASI nya ngga lancar Mungkin jeng Hafsah bisa memberikan referensi kedokteran dan kesehatan yang sahih sesuai pernyataan anda? Para wanita karir sedang menunggu anda, jeng... Salam beachboy - Original Message From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, July 8, 2007 1:19:03 PM Subject: [mediacare] Re: Saatnya 'Kembali' ke ASI Kalo kita membicarakan Kesehatan Anak, maka menyusui bayi dengan ASI TIDAK BOLEH DIBERIKAN LEBIH DARI 6 BULAN. Secara medis, ASI hanya baik hingga 5 bulan, setelah 5 bulan kualitas ASI sudah tidak berguna untuk bayi. Sejak umur bayi 3 bulan, makanan pengganti susu sudah harus diperkenalkan kepada bayi agar secara bertahap bisa digantikan setelah umur 5 bulan. ASI sangat dianjurkan hanya sampai umur 3-4 bulan saja karena dalam ASI terkandung cairan antibody ibu yang sangat berguna untuk mempertahankan kesehatan bayi menghadapi infeksi dunia luar. Sejak baru lahir, organ2 bayi belum tumbuh sempurna termasuk organ2 yang membentuk zat anti