Re: [wanita-muslimah] Uni Eropa sebagai suatu ukhuwah insaniyah - moral
Mas Dana : Saya selalu bertanya sejak saya bergabung dalam milis ini tahun 2000/2001, tolong berikan suatu contoh,suatu pembuktian empiris bahwa sistem syariat islam yg sedang diperjuangkan oleh sekelompok umat itu dapat diterapkan dalam abad ini dan memuaskan hasilnya. Memuaskan dalam arti kata nilai2 Islam terpelihara tetapi juga tercapai kemajuan lahir dan batin sehingga dapat kita tentukan bahwa sistem itu berhasil. - Janiki : Seharusnya pertanyaannya begini, "Sumbangan apa yang telah diberikan Islam kepada Pencerahan Eropa?", ngono mas. Bangsa Eropa mengakui sumbangan Islam kepada kebangkitan / pencerahan Eropa and abad ini sumbangan Islam dalam bidang moral akan diberikan Islam kepada dunia, marilah kita berdoa bersama-sama. -- Artikel ini disajikan oleh saudara kita dari Amerika (pribumi Amerika) anggota milis janiki "The answer to this dilemma and to all dilemmas facing any society where the fabric of society is under threat from immorality , alcoholism, drugs, gambling, crime, dishonesty , and materialism can be found in the Holy Quran which has been sent for all humanity.Its principles have a universal application for all times. It has been the task of the Holy Prophet Mohamed (SAW) to give a practical implementation to the Universal message of the Holy Quran so that anyone that follows the perfect example of the Holy Prophet (SAW) will be on the Straight Path." -- Teaching the Intricacies of Sex to Teens Foundation for Islamic Publications The topic of sex has universal appeal. Sex is portrayed daily in various forms , directly or indirectly, in newspapers, magazines, cinemas, and in conversations between people . The topic of sex conjures images of sexuality , promiscuity , lewdness, adultery , fornication , pornography , rape ,teenage pregnancies, paedophilia , gays , sexually transmitted diseases, contraceptives, abortions and HIV/AIDS. Yet somehow , despite the fact that everyone is influenced by this topic , it seems that most parents find this topic somewhat delicate to discuss with their children. Children of today seem to be maturing at a faster rate than a generation ago and often ask intelligent questions to their parents. Some parents do their level best to satisfy the natural curiosity of their children . Other parents simply dont know how to handle these fast growing kids and often assume that the less said about the subject of sex ,the better. In some homes the word sex is taboo and children are often reprimanded for asking innocent questions. Parents assume that children will grow up and in any case they will learn or that the school or friends are responsible for sharing this knowledge. The reality is that parents who have this view, are overlooking a major and significant source of correct information regarding this topic ie themselves! Our children have the right to be given an unbiased view on sex based on the Holy Quran as well as the Sunnah of the Prophet Mohamed (SAW) . Parents fail to realise that EVERYONE is teaching your child about sex EXCEPT you. Everyone else is telling your kids about sex . How sure are you that this information is based on the guidelines laid down in Islam or is sex a fashionable industry that changes like the flavour of the month. Sex is a topic that advertisers and marketers use very effectively to sell their products. Unfortunately , the sources of information available to the pre-teen who is about to become a teenager are often biased. In this mirage , an illusion is created that everyone is having sex and that in this modern times , anything goes and you only live once so make the best of it. It is cool to chew a particular brand of chewing gum or smoke a particular brand of cigarette because that makes you rich, successful and will ensure that you can attract the perfect partner. In fact , reality is far removed from the illusion that is fed to the senses of our unsuspecting youth. With aggressive and sustained marketing, society comes to accept abnormal activities as normal; 10 years ago , what was considered abnormal , unthinkable , abhorrent , immoral and shameful is today considered fashionable , normal and modern .A typical example is, that after watching a few episodes of any prime-time soap opera on TV , one would get the impression that adultery is acceptable and normal ; pre-marital sex is in fashion and that deceit , trickery , lying and manipulation are essential to get your man or woman no matter what the cost or hurt that others suffer in the process. Furthermore , the printed and visual media create the impression that marriage is old fashioned , live-in relationships and cohabitation are in vogue , being gay is fashionable ,
[wanita-muslimah] Uni Eropa sebagai suatu ukhuwah insaniyah
Dalam suatu perdebatan teori biasanya orang ingin suatu pembuktian empiris, sehingga teori itu dapat dinilai aplikabilitasnya. Saya selalu bertanya sejak saya bergabung dalam milis ini tahun 2000/2001, tolong berikan suatu contoh,suatu pembuktian empiris bahwa sistem syariat islam yg sedang diperjuangkan oleh sekelompok umat itu dapat diterapkan dalam abad ini dan memuaskan hasilnya. Memuaskan dalam arti kata nilai2 Islam terpelihara tetapi juga tercapai kemajuan lahir dan batin sehingga dapat kita tentukan bahwa sistem itu berhasil. Seandainya parameter2 keberhasilan masyarakat yg sekarang menjadi ukuran baku itu tidak disetujui (spt produk domestik bruto, tingkat melek huruf, tingkat pengangguran, tingkat kematian ibu, tingkat kematian balita, dsbnya) mohon berikan benchmarknya dan mari kita bandingkan keberhasilan negara itu terhadap benchmarknya sendiri menurut syariat Islam itu sendiri. Ternyata sampai saat inipun belum ada satupun yg berhasil mempresentasikan di milis ini contoh tersebut. Malah ada yg bilang jaman sekarang ini tidak ada negara yg benar2 negara Islam. Jadi apa ini artinya? Apakah memang konsep syariat Islam itu unachievable dalam abad 21 ini? Apa dong gunanya memperjuangkan hal2 yg tidak mungkin dapat dicapai? Mengenai konsep DUHAM yg kelihatannay sudah diadopsi oleh NU dan diusulkan istilahnya adalah ukhuwah insaniyah, saya ada contoh terdekat sebagai bukti empiris yaitu Uni Eropa. Seperti yg saya bahas dalam artikel sebelumnya, nation-state itu dibentuk di Eropa sebagai solusi dari perang agama, dari religious tribalism. Keberhasilan konsep nation-state ini ternyata efektif menghentikan perang agama, tetapi tidak efektif dalam mengentikan perang dunia. Jadi perlu ada solusi baru. Tadinya PBB yg diharapkan tetapi ternyata mandul juga karena adanya kepentingan super power yg memaksakan kehendaknya. Uni Eropa oleh karena itu dibentuk sebagai suatu tata negara baru dimana nation-state tidak terlalu relevan lagi kecuali lebih sebagai identitas budaya. Uni Eropa itu sendiri belum sempurna karena UUDnya masih belum disetujui oleh negara2 anggotanya, tapi sudah banyak yg dicapai. Unsur terpenting dalam pembentukan Uni Eropa ini ialah harmonisasi tata hukum dan tata ekonomi. Dalam tata hukum mereka, setiap warga Uni Eropa berhak bepergian dan tinggal di mana saja di Uni Eropa tanpa harus minta visa lagi. Visa itu adalah izin utk masuk suatu negara berdaulat. Orang Jerman kalau mau kerja dan tinggal di Spanyol tidak perlu repot2 minta visa menetap dsb, cukup melapor pada kecamatan atau pemda setempat. Laporan itu lebih utk kepentingan statistik bukan utk minta izin. Harmonisasi tata hukum ini juga berdampak luas. Setiap warga EU akan memperoleh perlakuan hukum yg sama dan setara dalam Uni Eropa. Sedang dibahas misalnya bahwa UU Perlindungan Konsumennya juga diharmonisasikan agar kalau kita misalnya tinggal di Jerman, beli produk Sony di Spanyol maka kalau rusak garansinya selagi berkunjung ke Belanda minta diperbaiki di sana. Sistem Kesehatan Umumnya juga membolehkan setiap warganegara berobat kemana saja dalam Uni Eropa secara gratis. Hanya perlu isi formulir saja. Memang hasil dari harmonisasi ini masih jauh dari sempurna tetapi setiap hari ada kemajuan perubahan menuju ke arah itu. Harmonisasi tata ekonomi juga dilakukan melalui mata uang Euro. Dg mata uang tunggal orang bukan saja tidak perlu repot2 tukar uang, tapi untuk bisnis antar negara anggota UE lebih mudah bagi orang dalam mengkalkulasi biaya dan pendapatan. Bagi saya ini adalah bentuk terapan ukhuwah insaniyah yg paling dekat dg konsepnya. Jadi ada contonya dan bukan OMDO. Bagaimana dg ukhuwah islamiyah? Bagi saya masih tidak lebih dari slogan belaka. Contohnya mau naik haji masih perlu visa. Masa mau ke Mekah harus minta visa dari Saudi Arabia? Seharusnya kan Kabah itu milik segenap umat Islam dan setiap umat Islam berhak mengunjunginya tanpa harus minta izin sama yg BUKAN memilikinya! Kita sebagai muslim tidak bisa datang ke Kuwait, Qatar, UAE begitu saja tanpa visa dan izin kerja utk bekerja dan menetap di sana walaupun kesempatan kerja banyak. Kalau beli barang di Tanah Abang dan lagi naik haji enggak bisa kita minta garansinya diterima di Mekah. Waktu saya ke Maroko, paling2 disambut dg ucapan Marhaban. Tapi kalau saya sakit harus bayar sendiri biaya dokternya. Jadi ukhuwah Islamiyah itu masih wacana dan akan tetap wacana kalau tidak ada pembahasan dan upaya mengarah ke harmonisaisi tata hukum dan tata ekonomi di antara negara2 Islam (atau anggota OIC). Masih dalam bentuk ikatan emosional yg tidak terdefinisi dg jelas dan belum ada penerapan hukum positifnya. Saya kira tantangan bagi mereka yg ingin menegakkan ukhuwah Islamiyah, coba lakukan harmonisasi tata hukum dan tata ekonomi dulu, utk disambung dg tata politik dan sebagainya, diantara negara2 OIC, sehingga semua umat Islam dapat bepergian ke mana saja dan dapat bekerja di mana saja tanpa visa. Barulah ukhuwah Islamiyah