Bukan Daur-Ulang <-= Re: [wanita-muslimah] SUNAT dan DAGING BABI Anita Tamara
Menurut DR RASHAD KHALIFA, Bapak "Teori Sembilanbelas", (guru anda melalui Ahmad Deedat), TIDAK BENAR Muhammad butahuruf. Dia dikatakan butahuruf adalah karena kekeliruan meng-arti-kan kata "ummy". Rashad Khalifa bahkan menGatakan bahwa Al Qur'an itu SEOENUHNYA DITULIS oleh Muhammad dengan tangannya sendiri. Jadi karena dia tulis sendiri maka jelas daur-ulang dari apa yang telah dia baca, dia lihat dan dia dengar. http://www.submission.info/quran/appendices/appendix28.html Appendix 28 Muhammad Wrote God's Revelations With His Own Hand The first revelation was "Read," and included the statement "God teaches by means of the pen" (96:1-4), and the second revelation was "The Pen" (68:1). The only function of the pen is to write. Ignorant Muslim scholars of the first two centuries after the Quran could not understand the Quran's challenge to produce anything like it. They had no idea about the Quran's mathematical composition, and they knew that many literary giants could have composed works comparable to the Quran. In fact, many such literary giants did claim the ability to produce a literary work as excellent as the Quran. The latest claim came from Taha Hussein, the renowned Egyptian writer. The ignorant Muslim scholars then decided to proclaim Muhammad an illiterate man! They figured that this would make the Quran's extraordinary literary excellence truly miraculous. The word they relied on to bestow illiteracy upon the Prophet was "UMMY." Unfortunately for those "scholars," this word clearly means "Gentile," or one who does not follow any scripture (Torah, Injeel, or Quran) [see 2:78, 3:20 & 75, 62:2]; it does NOT mean "illiterate." The Prophet was a successful merchant. The "Muslim scholars" who fabricated the illiteracy lie forgot that there were no numbers during the Prophet's time; the letters of the alphabet were used as numbers. As a merchant dealing with numbers every day, the Prophet had to know the alphabet, from one to one-thousand. The Quran tells us that Muhammad wrote down the Quran - Muhammad's contemporaries are quoted as saying, "These are tales from the past that he wrote down. They are being dictated to him day and night" (25:5). You cannot "dictate" to an illiterate person. The Prophet's enemies who accuse him of illiteracy abuse Verse 29:48, which relates specifically to previous scriptures. On the 27th night of Ramadan 13 B.H. (Before Hijerah), Muhammad the soul, the real person, not the body, was summoned to the highest universe and the Quran was given to him (2:97, 17:1, 44:3, 53:1-18, 97:1-5). Subsequently, the angel Gabriel helped Muhammad release a few verses of the Quran at a time, from the soul to Muhammad's memory. The Prophet wrote down and memorized the verses just released into his mind. When the Prophet died, he left the complete Quran written down with his own hand in the chronological order of revelation, along with specific instructions as to where to place every verse. The divine instructions recorded by the Prophet were designed to put the Quran together into the final format intended for God's Final Testament to the world (75:17). The early Muslims did not get around to putting the Quran together until the time of Khalifa Rashed `Uthmaan. A committee was appointed to carry out this task. Read Appendix 24 for the details. Masjid Tucson / United Submitters International Email: [EMAIL PROTECTED] all rights reserved © 2002 submission.info - Sato: Muhammad melarang umatnya makan daging babi yang dilarang Taurat maka seharusnya dia juga melarang mereka makan daging unta, daging kelinci, daging anoa, kodok-hijau, kura-kura, bengkarung dan kepiting. Rupanya dia tidak mendengar sepenuhnya khotbah rabbi Yahudi mengenai daging yang haram dimakan itu sehingga ayat daur-ulangnya tidak lengkap. --- HMNA: Nama saya disebut-sebut Sato, jadi saya angkat bicara lagi memperbincangkan ttg apa yang ditulis Sato seperti di atas: bukan daur ulang. The Orientalists, among them Christian missionaries, attribute to Muhammad an encyclopedic knowledge, indirectly saying that he knew all the sources - Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs - you name it - before he could compile the Qur'ân. Ini rupanya yang mempengaruhi Sato, sehingga ia menulis: "Rupanya dia tidak mendengar sepenuhnya khotbah rabbi Yahudi". Sato di Makkah tidak ada Yahudi, tidak pernah dikunjungi rabbi Yahudi yang berkhutbah. Ini saya copy paste dari sebagian kecil makalah saya yang saya sajikan dalam mujadalah (diskusi) bulanan di hadapan Majelis Para Muballigh IMMIM yang diselenggarakan oleh DPP IMMIM, pada hari Sabtu, 3 Rajab 1427 H / 29 Juli 2006. *** Orientalis, umumnya dari misionaris Kristian mengatakan bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW menyusun Al-Quran, beliau telah terlebih dahulu mengetahui semua sumber dari Kristian, Yahudi, Zarathustra, Hanif, Arab Jahiliyah (saying that he knew all the sources: Chri
Bukan Daur-Ulang <-= Re: [wanita-muslimah] SUNAT dan DAGING BABI Anita Tamara
Sato: Muhammad melarang umatnya makan daging babi yang dilarang Taurat maka seharusnya dia juga melarang mereka makan daging unta, daging kelinci, daging anoa, kodok-hijau, kura-kura, bengkarung dan kepiting. Rupanya dia tidak mendengar sepenuhnya khotbah rabbi Yahudi mengenai daging yang haram dimakan itu sehingga ayat daur-ulangnya tidak lengkap. --- HMNA: Nama saya disebut-sebut Sato, jadi saya angkat bicara lagi memperbincangkan ttg apa yang ditulis Sato seperti di atas: bukan daur ulang. The Orientalists, among them Christian missionaries, attribute to Muhammad an encyclopedic knowledge, indirectly saying that he knew all the sources - Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs - you name it - before he could compile the Qur'ân. Ini rupanya yang mempengaruhi Sato, sehingga ia menulis: "Rupanya dia tidak mendengar sepenuhnya khotbah rabbi Yahudi". Sato di Makkah tidak ada Yahudi, tidak pernah dikunjungi rabbi Yahudi yang berkhutbah. Ini saya copy paste dari sebagian kecil makalah saya yang saya sajikan dalam mujadalah (diskusi) bulanan di hadapan Majelis Para Muballigh IMMIM yang diselenggarakan oleh DPP IMMIM, pada hari Sabtu, 3 Rajab 1427 H / 29 Juli 2006. *** Orientalis, umumnya dari misionaris Kristian mengatakan bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW menyusun Al-Quran, beliau telah terlebih dahulu mengetahui semua sumber dari Kristian, Yahudi, Zarathustra, Hanif, Arab Jahiliyah (saying that he knew all the sources: Christian, Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could compile the Qur'ân). Ini dengan telak disungkurkan oleh Al-Quran: -- WMA KNT TTLWA MN QBLH MN KTB WLA TKhThH BYMYNK ADzA LARTAB ALMZhLMWN (S.AL'AKBWT, 29:48), dibaca: -- wama- kunta tatlu- ming qablihi- min kita-bin wala- takhuththuhu- biyami-nika izal larta-bal mubthiluwn, artinya: -- Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu tidak menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar (tetaplah) ragu orang yang mengingkari(mu). Ayat (29:48) tersebut di atas itu menunjukkan bahwa apa yang dikemukakan para Orientalis misionaris Kristian itu bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW menulis Al-Quran terlebih dahulu beliau telah membaca sumber-sumber dari Kristian, Yahudi, Zarathustra, Hanif, Arab Jahiliyah, itu tidak masuk akal. Kalau dalam makalah ini saya nyatakan saya tidak pernah membaca referenspun sebelum saya tulis makalah ini dan juga saya nyatakan pula saya tidak pernah menulis sebuah Seri-pun dalam kolom Harian Fajar, apakah para peserta mujadalah ini akan percaya apa yang saya nyatakan itu? Tentu pembaca akan mendustakan saya, karena dalam kenyataannya saya menulis dengan membaca referens dan tidak benar bahwa saya tidak pernah menulis satu Seri-pun dalam kolom Harian Fajar. Demikian pula halnya, andaikata Nabi Muhammad SAW sebelum menyampaikan Al-Quran membaca sumber-sumber dari Kristian, Yahudi, Zarathustra, Hanif, Arab Jahiliyah, maka itu akan ketahuan karena beliau tidak pernah hidup seorang diri bertapa di tempat yang terisolasi, berliau aktif bersosialisasi. Andaikata apa yang dituduhkan oleh para Orientalis Kristian itu benar, maka tatkala beliau menyampaikan ayat (29:48) kepada penduduk Makkah, niscaya penduduk Makkah mendustakan ayat (29:48), dan akibatnya sesudah ayat (29:48) itu dikemukakan kepada penduduk Makkah, maka tentu tak seorang juapun yang akan mempercayai bahwa Al-Quran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW itu bersumber dari wahyu. Karena kenyataannya kaum elit komunitas Makkah, seperti Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman, 'Ali dll. tidak menyatakan ayat (29:48) itu dusta, berarti Nabi Muhammad SAW tidaklah menulis Al-Quran, dan tidaklah beliau telah membaca sumber-sumber dari Kristian, Yahudi, Zarathustra, Hanif, Arab Jahiliyah, Al-Quran itu bukanlah daur ulang dari sumber-sumber Kristian, Yahudi, Zarathustra, Hanif, Arab Jahiliyah, melainkan bersumber dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik melalui Malaikat Jibril AS, maupun secara langsung. . - Original Message - From: "Sato Sakaki" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, July 28, 2006 17:14 Subject: [wanita-muslimah] SUNAT dan DAGING BABI Anita Tamara > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sato Sakaki > <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > Jenis makanan yang diharamkan dalam Taurat tidak > > berlaku bagi umat Kristen karena sudah di-amandemen > > oleh Yesus Kristus yang BERWENANG untuk itu dengan > > mengatakan bukanlah yang masuk melalui mulut yang > > menajiskan manusia, jadi semua makanan halal. > > > > Sebaliknya karena Muhammad melarang umatnya makan > > daging babi yang dilarang Taurat maka seharusnya dia > > juga melarang mereka makan daging unta, daging > > kelinci, daging anoa, kodok-hijau, kura-kura, > > bengkarung dan kepiting. Rupanya dia tidak mendengar > > sepenuhnya khotbah rabbi Yahudi mengenai daging yang > > haram dimakan itu sehingga ayat