RE: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?
Sugeng ndalu Pak Guru, Sabar ya Pak Guru, see u soon. wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: Sugeng sonten, Mas Yos. Wah.., yang menulis tentang "inferiority complex" bagi umat Islam itu kan Bapak KM, mantan ketua IDI (ikatan dokter indonesia). Seharusnya, Mas Yos bisa membedakan antara tidak paham dan belum tahu tentang parameter "IC" dan "slintat-slintut atau plinplan" dalam berdiskusi. Jadi, ketika yang menulis itu orang yang paham di bidangnya, seyogyanya kita bertanya kepada penulisnya bila belum mengerti. Dan, hendaknya tidak melontarkan usulan yang notabene bisa dirasakan sebagai menghakimi si penulis. Pak KM sekeluarga adalah keluarga Islam. Beliau adalah kakak kandung Gunawan Moehammad yang pemred TEMPO itu. Seyogyanya uraian beliau tentang "IC" jangan ditanggapai sebagai orang yang mengobok-obok umat Islam. Yos: "theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" seperti sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga?" Ingat komentar ini, saya ingat komentar yang sama yang diberikan oleh sdr. Azzam di milis WM ini kemarin. Di sini perlu saya sampaikan bahwa orang yang menyatakan "teori Darwin gugur" sebenarnya dikemukakan oleh orang-orang yang tidak memahami Teori Evolusi itu sendiri! Ini tak ubahnya orang yang menolak teori relativitas Einstein atau teori gravitasi Newton, tapi tidak mengerti teori relativitas atau gravitasi itu sendiri. Saya tak akan berpanjang lebar menanggapi komentar terhadap "teori Darwin atau evolusi". Yang perlu diketahui, tanpa ada teori evolusi "dunia pertanian akan ambruk". Ini saya kemukakan karena saya sendiri alumnus fakultas pertanian (S-1 saya). Saya menyadari betul fungsi teori evolusi untuk kemajuan bidang pertanian. Teori Darwin tidak ambruk. Yang ada ialah penyempurnaan dan pengembangan teori itu dalam bidang pertanian, biologi, dan kedokteran. Tanpa TE, ketiga bidang itu akan lenyap di muka bumi! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Saturday, January 21, 2006 9:01 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ? Selamat Pagi, Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas. Tolong dijelaskan juga siapakah yang memberi wewenang kita untuk menjudge orang lain mengidap "inferiority complex" ? Gusti Allah, Pak RT, Pak RW atau siapa ? Yang jelas untuk bisa menilai orang lain menderita inferiority complex kan harus mempunyai ilmunya, nah orang yang menjudge orang lain mengidap inferiority complex itu mempunyai "ilmu jiwa" engga ?. jangan-jangan hanya "asmuni" alias "asbun". Bisa saja si X justru menilai orang-orang yang suka menggunakan istilah-istilah asing , yang justru menderita inferiority complex karena orang-orang yang menggunakan istilah asing itu rendah diri dengan istilah-istilah lokal, contohnya yaitu tadi penggunaan istilah "inferiority complex", menggunakan istilah asing supaya dianggap "pinter" dan "terdidik". Menilai seseorang atau suatu kaum atau golongan menderita " inferiority complex " apakah ini bukan merupakan bentuk rasisme ? karena merasa diri lebih sehat dan lebih baik serta lebih kuat ?, wah Pak Charles Darwin bisa tersenyum kalau ikut milis ini karena ternyata banyak juga orang-orang yang jadi pengikut dari kreatifitasnya, meskipun theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" seperti sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga ? Kearifan lokal dijamin HAM koq, kenapa harus rendah diri dengan istilah-istilah lokal ? Kasihan dech umat Islam, sudah diobok-obok, dianiaya, dilecehkan, sekarang karakternya mau diasasinasi ? , kenapa iseng sich ?lebih baik positif thinking aja ach.. ditunggu ilmu pencerahannya. wassalam. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, kelu
Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?
Ahemm juga, Hmm..lagi, pasti dech belum tuntas baca postingan sutiyoso :) , dituntaskan dulu yach jeng... Diskusi malah dianjurkan untuk and for alasan "mengajak ke yang baik-baik" :) , sesuai Al Qur'an dan sunah. Kalau diskusi mengajak gontok-gontokan pasti dilarang agama. :) wassalam. ariel <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Selamat Pagi, > > Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas. ehmm..ehm katanya ga suka diskusi..:) he..he..monggo diteruskeun diskusinya wassalam, Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Photos Showcase holiday pictures in hardcover Photo Books. You design it and well bind it! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?
Sugeng sonten, Mas Yos. Wah.., yang menulis tentang "inferiority complex" bagi umat Islam itu kan Bapak KM, mantan ketua IDI (ikatan dokter indonesia). Seharusnya, Mas Yos bisa membedakan antara tidak paham dan belum tahu tentang parameter "IC" dan "slintat-slintut atau plinplan" dalam berdiskusi. Jadi, ketika yang menulis itu orang yang paham di bidangnya, seyogyanya kita bertanya kepada penulisnya bila belum mengerti. Dan, hendaknya tidak melontarkan usulan yang notabene bisa dirasakan sebagai menghakimi si penulis. Pak KM sekeluarga adalah keluarga Islam. Beliau adalah kakak kandung Gunawan Moehammad yang pemred TEMPO itu. Seyogyanya uraian beliau tentang "IC" jangan ditanggapai sebagai orang yang mengobok-obok umat Islam. Yos: "theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" seperti sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga?" Ingat komentar ini, saya ingat komentar yang sama yang diberikan oleh sdr. Azzam di milis WM ini kemarin. Di sini perlu saya sampaikan bahwa orang yang menyatakan "teori Darwin gugur" sebenarnya dikemukakan oleh orang-orang yang tidak memahami Teori Evolusi itu sendiri! Ini tak ubahnya orang yang menolak teori relativitas Einstein atau teori gravitasi Newton, tapi tidak mengerti teori relativitas atau gravitasi itu sendiri. Saya tak akan berpanjang lebar menanggapi komentar terhadap "teori Darwin atau evolusi". Yang perlu diketahui, tanpa ada teori evolusi "dunia pertanian akan ambruk". Ini saya kemukakan karena saya sendiri alumnus fakultas pertanian (S-1 saya). Saya menyadari betul fungsi teori evolusi untuk kemajuan bidang pertanian. Teori Darwin tidak ambruk. Yang ada ialah penyempurnaan dan pengembangan teori itu dalam bidang pertanian, biologi, dan kedokteran. Tanpa TE, ketiga bidang itu akan lenyap di muka bumi! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Saturday, January 21, 2006 9:01 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ? Selamat Pagi, Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas. Tolong dijelaskan juga siapakah yang memberi wewenang kita untuk menjudge orang lain mengidap "inferiority complex" ? Gusti Allah, Pak RT, Pak RW atau siapa ? Yang jelas untuk bisa menilai orang lain menderita inferiority complex kan harus mempunyai ilmunya, nah orang yang menjudge orang lain mengidap inferiority complex itu mempunyai "ilmu jiwa" engga ?. jangan-jangan hanya "asmuni" alias "asbun". Bisa saja si X justru menilai orang-orang yang suka menggunakan istilah-istilah asing , yang justru menderita inferiority complex karena orang-orang yang menggunakan istilah asing itu rendah diri dengan istilah-istilah lokal, contohnya yaitu tadi penggunaan istilah "inferiority complex", menggunakan istilah asing supaya dianggap "pinter" dan "terdidik". Menilai seseorang atau suatu kaum atau golongan menderita " inferiority complex " apakah ini bukan merupakan bentuk rasisme ? karena merasa diri lebih sehat dan lebih baik serta lebih kuat ?, wah Pak Charles Darwin bisa tersenyum kalau ikut milis ini karena ternyata banyak juga orang-orang yang jadi pengikut dari kreatifitasnya, meskipun theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" seperti sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga ? Kearifan lokal dijamin HAM koq, kenapa harus rendah diri dengan istilah-istilah lokal ? Kasihan dech umat Islam, sudah diobok-obok, dianiaya, dilecehkan, sekarang karakternya mau diasasinasi ? , kenapa iseng sich ?lebih baik positif thinking aja ach.. ditunggu ilmu pencerahannya. wassalam. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.co
Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?
Salam Universal Dimas, Wah lama engga mengudara kemana aja nich ?, dapat proyek ya ?, bagi - bagi dong, atau lagi bertapa / merenung and meditasi ? Asyik juga tuch ada cahaya diatas cahaya, ech cahaya diatas awan yang gelap ( ogut engga memakai "mega" mendung , takut ada yang marah ). Nah ini namanya pemikiran yang positif dan indah, nalar dan akal selalu ceria, selalu yakin ada solusi dari setiap problem dan ujian yang kita hadapi, saya kira manusia yang berniat jadi insan yang "matang" harus mempunyai keyakinan seperti itu. Ogut cocok dan acc dengan sikap mentality yang seperti dimas kemukakan. :) selamat malam. noteokrasi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO wrote: Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas. Lik Yoso (dan lain-lain yang bisa melewati tahun 2005 dengan selamat), selamat tahun baru (internasional) semoga kita semua punya semangat internasional yang lebih besar daripada tahun lalu. Istilah 'rendah diri' itu mungkin sangat cocok untuk menggambarkan seseorang atau sekumpulan orang (bukan semua orang lho ya) yang selalu ingin ngrumpi dengan golongannya sendiri, yang hanya mau menggunakan kearifan lokal saja, yang hanya merasa aman kalau di lingkungan yang dikenalnya, dengan bahasa dan budaya golongannya sendiri, dan sejenisnya. Para pengidap penyakit ini tidak mampu menerima perbedaan (ras, agama, bahasa, budaya, strata sosial, dlsb) dan maunya hanya klinteran di antara kawanannya (yang sama-sama merasa senasib dan terbuang?) dan melihat awan gelap di mana-mana (tidak melihat cercah- cercah sinar di antara mega-mega mendung itu). Dengan kata lain, kaum pengidap 'rendah diri' ini secara kejiwaan terganggu (tidak sehat) sehingga memerlukan obat-obatan (baik secara harafiah maupun secara kiasan). Biasanya para pengidap rasa rendah diri ini tidak rupawan, tidak merangsang (sexy), tidak kaya, tidak pintar, tidak berkuasa, tidak mempunyai apa-apa yang pantas dipamerkan (kecuali rasa srei - iri dan dengkinya). Ketika orang-orang sakit ini dihadapkan pada perbedaan, mereka akan sinis dan menolak perbedaan itu. Ketika orang-orang ini merasa terancam, mereka kemudian bergerombol (seperti hyena) untuk menyerang (yang bisa dikalahkan tetapi menghindar yang lebih kuat). Nah itu dulu, tak nggawe wedang ndisik, selamat tahun baru INTERNASIONAL... Noteo Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Photos Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?
Paham seperti ini seringkali dipaksakan bukan terjadi secara alamiyah. Dan paham ini menjadi bagian dari paham kaum ekstrimis yang ujungnya adalah pada wacana ideologi kebencian. Kelompok-kelompok Islam yang pengikutnya menderita penyakit ini adalah kelompok-kelompok radikal Islam yang di Indonesia terlihat pada pengikut PKS ,HTI , Salafy dll.Salah satu wacana yang mereka pakai untuk menanamkan perasaan inferiority complex ini adalah wacana seperti 'ghozwul fikri'. Dan paham ini memang memiliki kecenderungan mengubah perilaku penderitanya menjadi sangat agressif, karena itulah sangat disukai oleh kelompok-kelompok ekstrimis untuk membina militansi anggotanya. Dan penganut paham ini juga sangat tidak menerima perbedaan walaupun sekecil apapun.Semua yang berbeda akan dianggap sebagai musuh yang harus dihancurkan dengan segala cara. - Original Message - From: "anwarhisham" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Saturday, January 21, 2006 10:49 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ? > Selamat Pagi juga > > American Heritage® Dictionary: Definition of inferiority complex > NOUN: A persistent sense of inadequacy or a tendency to self- > diminishment, sometimes resulting in excessive aggressiveness > through overcompensation. > Additional references: Wikipedia > > > 1. Psychiatry.intense feeling of inferiority, producing a > personality characterized either by extreme reticence or, as a > result of overcompensation, by extreme aggressiveness. > 2. lack of self-esteem; feeling of inadequacy; lack of self- > confidence. > > Random House Unabridged Dictionary, Copyright © 1997, by Random > House, Inc., > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?
sebenarnya resepnya satu aja.. jangan suka melatah.. ada orang bilang ini, ikut ini ada orang bilang itu, ikut itu.. tapi memang ada penelitian bahwa orang asia mempunyai potensi tinggi menjadi orang latah disebabkan oleh budaya yang banyak mengkungkung energi mereka, sehingga di saat ada stimulus maka energi itu muncul secara tak terkendali.. maaf saya di kampus kumpul ma orang asia, afrika dan eropa. ternyata hipotesa diatas sangat banyak menemukan pembenaran2 ketika saya perhatikan pola pergaulan mereka. disamping itu, pembacaan kita yang hanya sampai pada level nilai yang tak jarang memberi sumbangan kesalahan dalam melihat sebuah realitas, karena telah terjadi perkaburan realitas oleh barat serta cara pandang kita sendiri.. ini ada makalah menarik, atau kalau tidak jelas paragrapnya bisa langsung ke http://hadiku.blogspot.com/2005/12/enlightenment-kemodernan-eropa-dan.html Enlightenment, Kemodernan Eropa dan Kita Enlightenment dan Kemodernan Eropa Zaman pencerahan di Eropa pada abad ke 18 adalah sering dikaitkan dengan kemodernan Eropa, baik pemikiran maupun institusi politik dan sosial. Sebagai contoh, Revolusi Perancis yang tercetus pada 1789, dikatakan, sebagai pengaruh filsafat pencerahan, termasuk para filsof perancis, seperti Voltire, Holbach, D¡¦Alembert dan lainnya. Dimana perubahan pemikiran telah membawa kepada perubahan sosial dan institusional yang kemudian membawa eropa pada era modern. Memang tidak dapat dinafikan bahwa perubahan tersebut tidak dengan serta-merta, melainkan didahului oleh beberapa rentetan peristiwa yang saling berkaitan, seperti zaman Renaissance dan gerakan Reformation di abad 16, juga Revolution of Science di abad ke 17. Rentetan atau rangkaian proses ini, kemudian disebut ¡§Rationalization¡¨ oleh Max Weber. Rationalization terlihat pada adanya reinterpretasi agama katolik, rasionalisasi agama, bahkan, bagi kalangan tertentu, adalah penolakan agama, seperti filsafat ateis-nya David Hume dan D¡¦Holbach. Dan memang harusi diakui bahwa kejayaan science dan adanya penegasan classical physic oleh Newton pada abad ke 17 telah memberi keyakinan bahwa manusia dapat mencapai kejayaan tanpa harus patuh pada otoritas agama. Agama dianggap sebagai penghambat kemajuan dan bertentangan dengan filsafat progresif. Bahkan Agama Katolik juga telah dikaitkan dengan zaman pertengahan yang statis dan tidak progresif. Sikap pemikir-pemikir zaman pencerahan di abad ke 18 tidaklah semuanya sama. Ada yang menolak agama dan Ketuhanan seperti David Hume, di samping ada juga yang menerimanya seperti Locke dan Kant. Namun penerimaan mereka bukanlah berdasarkan kepercayaan atau penerimaan otoritas Gereja semata, melinkan lebih didasarkan pada pemikiran dan hujjah-hujjah rasional mereka terhadap agama. Pada zaman pencerahan juga terlihat adanya perkembangan bidang epistemologi, atau teori ilmu di dalam filsafat. Para ahli epistemologi seperti Hume, Locke dank Kant mulai mencoba mengupas persoalan mendasar, sifat ilmu, serta peranan yang dimainkan oleh akal-budi manusia dalam menghasilkan ilmu. Tujuannya ialah untuk memahami bentuk ilmu yang dihasilkan oleh manusia, dan sejauhmana ia bisa dipercayai serta untuk mewujudkan satu landasan rasional bagi penerimaan ilmu, yang kini asas penerimaannya tidak lagi didasarkan pada otoritas agama. Akal digunakan untuk mendirikan landasan kebenaran sendiri bagi ilmu itu sendiri. Pendekatan ¡§Foundationalisme¡¨ ini adalah merupaka satu ciri zaman pencerahan yang sangat menggantungkan pada kemampuan akal manusia serta rasionalitas. Apa Yang Bisa Kita Pelajari Dari Enlightenment Di Eropa Sana? Pertanyaan ini bukan mudah untuk dijawab, karena ia menyangkut aspek historis dan universal. Bersifat historis, karena memang sejarah pengalaman Eropa adalah unik dan berbeda dengan pengalaman sejarah islam atau lebih khusus lagi Indonesia. Namun di samping itu, juga bersifat universal, berupa penekanan pada rasionalisme dan empirisme, yang kemudian menjadi dua pilar utama bagi pendekatan para scientists yang telah terbukti membuahkan hasil science dan teknologi sebagai konstribusi bagi pemodernan Eropa. Disamping itu, pertanyaan tersebut juga akan terus menguji pencerahan yang salama ini didengungkan oleh sebagian kelompok di Indonesia, di samping gagalnya kemodernan Eropa dalam menjelaskan eksistensi manusia dan makna hidup kerena telah menafikan unsur wahyu dan spritualitas dalam agama. Bukankah sebagian scientist barat juga mentok dan mereka mengakui adanya ¡§unbreakable law¡¨ (kalau dalam tradisi islam disebut Qada¡¦dan Qadar) dalam nature, ketika mereka berbicara tentang beberapa kemungkinan yang diakibatkan oleh ¡§Time Reversal¡¨, walau hal ini hanya merupakan kalkulasi matematik murni (insyaallah pada kesempatan lain kita bicara ini, kembali pada topic lagi). Dalam konteks yang demikian, kita harus lebih berhati-hati dalam melakukan percobaan menjadikan pengalaman Eropa s
Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?
Selamat Pagi, Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas. Tolong dijelaskan juga siapakah yang memberi wewenang kita untuk menjudge orang lain mengidap "inferiority complex" ? Gusti Allah, Pak RT, Pak RW atau siapa ? Yang jelas untuk bisa menilai orang lain menderita inferiority complex kan harus mempunyai ilmunya, nah orang yang menjudge orang lain mengidap inferiority complex itu mempunyai "ilmu jiwa" engga ?. jangan-jangan hanya "asmuni" alias "asbun". Bisa saja si X justru menilai orang-orang yang suka menggunakan istilah-istilah asing , yang justru menderita inferiority complex karena orang-orang yang menggunakan istilah asing itu rendah diri dengan istilah-istilah lokal, contohnya yaitu tadi penggunaan istilah "inferiority complex", menggunakan istilah asing supaya dianggap "pinter" dan "terdidik". Menilai seseorang atau suatu kaum atau golongan menderita " inferiority complex " apakah ini bukan merupakan bentuk rasisme ? karena merasa diri lebih sehat dan lebih baik serta lebih kuat ?, wah Pak Charles Darwin bisa tersenyum kalau ikut milis ini karena ternyata banyak juga orang-orang yang jadi pengikut dari kreatifitasnya, meskipun theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" seperti sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga ? Kearifan lokal dijamin HAM koq, kenapa harus rendah diri dengan istilah-istilah lokal ? Kasihan dech umat Islam, sudah diobok-obok, dianiaya, dilecehkan, sekarang karakternya mau diasasinasi ? , kenapa iseng sich ?lebih baik positif thinking aja ach.. ditunggu ilmu pencerahannya. wassalam. anwarhisham <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas KM, Poin-poin yang anda sebutkan memang sudah sangat gamblang di Indonesia, atau minimal di WM ini.. rekan-rekan muslim selalu menempatkan diri "seolah-olah" mereka itu ada dipihak yang ditekan, dipojokkan, dianak tirikan..dll.dll lha saya jadi bingung, kalau kita yang mayoritas ini merasa selalu "lebih kecil' dari mereka yang minoritas, sebenarnya yang salah itu siapa.. Inferiority complex yang di-idap oleh beberapa rekan muslim di beberapa forum milis, termasuk di WM, nampak dengan jelas dari gaya penulisan mereka. Ada beberapa contoh yang bisa saya lihat misalnya : cenderung selalu menulis hal yang negatif mengenai umat agama lain, selalu menghubung-hubungkan kejadian disekitar atau perbuatan umat lain dengan pelecehan agama Islam, lebih suka menggunakan bahasa Arab daripada bahsa Indonesia (mungkin untuk menaikkan percaya diri bahwa mereka lebih Islami :-) ). Cenderung untuk asal "buka mulut" dan reaktif ketimbang berpikir dahulu baru kemudian menjawab, mudah marah dan tersinggung (kadang beringas) sehingga kesannya itu rekan-rekan Muslim lebih mengandalkan otot daripada otak. Juga beberapa rekan gemar mengagung-agungkan dan bangga terhadap kejayaan Islam di masa lalu, so what gitu lho.. memang sih..sejarah tidak boleh kita lupakan, tetapi planet bumi ini terus berputar pada porosnya dan berputar mengelilingi matahari.. kehidupan tidak stop di masa lalu.. Masa lalu penting, tapi masa sekarang dan masa depan adalah lebih penting Mengapa kita tidak berpikir bagaimana dapat bekerja sama dengan seluruh anak bangsa untuk membangun Bangsa dan Negara ini (terlepas dari unsur SARA)..lihat tuh tetangga sebelah Malaysia, Singapore, Thailand..mereka sudah 2 - 3 langkah didepan kita.. Daripada hanya bermain-main dengan khayalan khayalan dan akhirnya mengidap inferiority complex..atau malahan complex complex lainnya.. (saya pernah baca di sebuah artikel yang membahas mengenai ada hubungannya Terorisme dengan inferiority complex) Salam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ada apa sebenarnya yang terjadi pada umat Islam Indonesia? Dalam > berbagai milis nampak ada rasa rendah diri (inferiority) yang > mendalam, yang dimunculkan dengan sikap-sikap yang terkadang > berlebihan. Misalnya mempersoalkan tertayangkannya bendera Israel di > tv dianggap promosi negara yahudi tersebut. Apa benar Israel > memerlukan promosi seperti itu? Bendera Israel tanpil berkali-kali di > berita tv, di buku-buku, di peta, di kamus-kamus, dsb. Lalu ada > pakaian Helmy Yahya yang dianggap pakaian rabbi Yahudi. Memang pakaian > Rabbi yahudi orthodoks mirip yang dikenakan Hemlmy Yahya dalam acara > Uang Kaget. Tapi pakaian Yahudi sehari-hari adalah mirip pakaian Arab, > yaitu gamis dan topi putih kecil di kepala, yang oleh umat Islam > Indonesia justru dianggap sebagai pakaian Islami. > Lalu ada yang memamerkan bahwa Islam pernah menjadi pelopor > perkembangan berbagai ilmu di dunia. Katakanlah hal itu benar > (sebagian tidak