RE: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?

2006-01-23 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Sugeng ndalu Pak Guru,
   
  Sabar ya Pak Guru, see u soon.
   
  wassalam
   
   
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sugeng sonten, Mas Yos.

Wah.., yang menulis tentang "inferiority complex" bagi umat Islam itu kan Bapak 
KM, mantan ketua IDI (ikatan dokter indonesia). Seharusnya, Mas Yos bisa 
membedakan antara tidak paham dan belum tahu tentang parameter "IC" dan 
"slintat-slintut atau plinplan" dalam berdiskusi. Jadi, ketika yang menulis itu 
orang yang paham di bidangnya, seyogyanya kita bertanya kepada penulisnya bila 
belum mengerti. Dan, hendaknya tidak melontarkan usulan yang notabene bisa 
dirasakan sebagai menghakimi si penulis.

Pak KM sekeluarga adalah keluarga Islam. Beliau adalah kakak kandung Gunawan 
Moehammad yang pemred TEMPO itu. Seyogyanya uraian beliau tentang "IC" jangan 
ditanggapai sebagai orang yang mengobok-obok umat Islam.

Yos: "theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" 
seperti  sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau 
di revisi engga?"

Ingat komentar ini, saya ingat komentar yang sama yang diberikan oleh sdr. 
Azzam di milis WM ini kemarin. Di sini perlu saya sampaikan bahwa orang yang 
menyatakan "teori Darwin gugur" sebenarnya dikemukakan oleh orang-orang yang 
tidak memahami Teori Evolusi itu sendiri! Ini tak ubahnya orang yang menolak 
teori relativitas Einstein atau teori gravitasi Newton, tapi tidak mengerti 
teori relativitas atau gravitasi itu sendiri.

Saya tak akan berpanjang lebar menanggapi komentar terhadap "teori Darwin atau 
evolusi". Yang perlu diketahui, tanpa ada teori evolusi "dunia pertanian akan 
ambruk". Ini saya kemukakan karena saya sendiri alumnus fakultas pertanian (S-1 
saya). Saya menyadari betul fungsi teori evolusi untuk kemajuan bidang 
pertanian. Teori Darwin tidak ambruk. Yang ada ialah penyempurnaan dan 
pengembangan teori itu dalam bidang pertanian, biologi, dan kedokteran. Tanpa 
TE, ketiga bidang itu akan lenyap di muka bumi!

Wassalam,
chodjim
  
   

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO
WIJANARKO
Sent: Saturday, January 21, 2006 9:01 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?


Selamat Pagi,
   
  Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya 
apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority 
complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - 
plethut alias engga jelas.
   
  Tolong dijelaskan juga siapakah yang memberi wewenang kita untuk menjudge 
orang lain mengidap "inferiority complex" ?  Gusti Allah, Pak RT, Pak RW  atau 
siapa ?
  Yang jelas untuk bisa menilai orang lain menderita inferiority complex kan 
harus mempunyai ilmunya, nah orang yang menjudge orang lain mengidap 
inferiority complex itu mempunyai "ilmu jiwa" engga ?. jangan-jangan hanya 
"asmuni" alias "asbun".
   
  Bisa saja si X justru menilai orang-orang yang suka menggunakan 
istilah-istilah asing ,  yang justru menderita inferiority complex karena 
orang-orang yang menggunakan istilah asing itu rendah diri dengan 
istilah-istilah lokal, contohnya yaitu tadi penggunaan istilah "inferiority 
complex", menggunakan istilah asing supaya dianggap "pinter" dan "terdidik". 
   
  Menilai seseorang atau suatu kaum atau golongan menderita " inferiority 
complex " apakah ini bukan merupakan bentuk rasisme ? karena merasa diri lebih 
sehat dan lebih baik serta lebih kuat ?, wah Pak Charles Darwin bisa tersenyum 
kalau ikut milis ini karena ternyata banyak juga orang-orang yang jadi pengikut 
dari kreatifitasnya, meskipun theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan 
dijaman yang "memble" seperti  sekarang ini.
  Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga ?
   
  Kearifan lokal dijamin HAM koq, kenapa harus rendah diri dengan 
istilah-istilah lokal ?
   
   
  Kasihan dech umat Islam, sudah diobok-obok, dianiaya, dilecehkan,  sekarang 
karakternya mau diasasinasi ? , kenapa iseng sich ?lebih baik positif 
thinking aja ach.. 
   
  ditunggu ilmu pencerahannya.
   
  wassalam.

   




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, kelu

Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?

2006-01-22 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Ahemm juga,
   
  Hmm..lagi, pasti dech belum tuntas baca postingan sutiyoso  :) , dituntaskan 
dulu yach jeng...
  Diskusi malah dianjurkan untuk and for alasan "mengajak ke yang baik-baik"  
:) , sesuai Al Qur'an dan sunah. Kalau diskusi mengajak gontok-gontokan pasti 
dilarang agama.
   
  :)
   
  wassalam.
   
  

ariel <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Selamat Pagi,
>
>   Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan 
parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut 
sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya kedepan 
engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas.

ehmm..ehm
katanya ga suka diskusi..:)
he..he..monggo diteruskeun  diskusinya

wassalam,







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



  SPONSORED LINKS 
Women   Islam   Muslimah Women in islam 

-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "wanita-muslimah" on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  

  



-
Yahoo! Photos – Showcase holiday pictures in hardcover
 Photo Books. You design it and we’ll bind it!

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?

2006-01-22 Terurut Topik achmad.chodjim
Sugeng sonten, Mas Yos.

Wah.., yang menulis tentang "inferiority complex" bagi umat Islam itu kan Bapak 
KM, mantan ketua IDI (ikatan dokter indonesia). Seharusnya, Mas Yos bisa 
membedakan antara tidak paham dan belum tahu tentang parameter "IC" dan 
"slintat-slintut atau plinplan" dalam berdiskusi. Jadi, ketika yang menulis itu 
orang yang paham di bidangnya, seyogyanya kita bertanya kepada penulisnya bila 
belum mengerti. Dan, hendaknya tidak melontarkan usulan yang notabene bisa 
dirasakan sebagai menghakimi si penulis.

Pak KM sekeluarga adalah keluarga Islam. Beliau adalah kakak kandung Gunawan 
Moehammad yang pemred TEMPO itu. Seyogyanya uraian beliau tentang "IC" jangan 
ditanggapai sebagai orang yang mengobok-obok umat Islam.

Yos: "theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" 
seperti  sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau 
di revisi engga?"

Ingat komentar ini, saya ingat komentar yang sama yang diberikan oleh sdr. 
Azzam di milis WM ini kemarin. Di sini perlu saya sampaikan bahwa orang yang 
menyatakan "teori Darwin gugur" sebenarnya dikemukakan oleh orang-orang yang 
tidak memahami Teori Evolusi itu sendiri! Ini tak ubahnya orang yang menolak 
teori relativitas Einstein atau teori gravitasi Newton, tapi tidak mengerti 
teori relativitas atau gravitasi itu sendiri.

Saya tak akan berpanjang lebar menanggapi komentar terhadap "teori Darwin atau 
evolusi". Yang perlu diketahui, tanpa ada teori evolusi "dunia pertanian akan 
ambruk". Ini saya kemukakan karena saya sendiri alumnus fakultas pertanian (S-1 
saya). Saya menyadari betul fungsi teori evolusi untuk kemajuan bidang 
pertanian. Teori Darwin tidak ambruk. Yang ada ialah penyempurnaan dan 
pengembangan teori itu dalam bidang pertanian, biologi, dan kedokteran. Tanpa 
TE, ketiga bidang itu akan lenyap di muka bumi!

Wassalam,
chodjim
  
   

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO
WIJANARKO
Sent: Saturday, January 21, 2006 9:01 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?


Selamat Pagi,
   
  Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya 
apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority 
complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - 
plethut alias engga jelas.
   
  Tolong dijelaskan juga siapakah yang memberi wewenang kita untuk menjudge 
orang lain mengidap "inferiority complex" ?  Gusti Allah, Pak RT, Pak RW  atau 
siapa ?
  Yang jelas untuk bisa menilai orang lain menderita inferiority complex kan 
harus mempunyai ilmunya, nah orang yang menjudge orang lain mengidap 
inferiority complex itu mempunyai "ilmu jiwa" engga ?. jangan-jangan hanya 
"asmuni" alias "asbun".
   
  Bisa saja si X justru menilai orang-orang yang suka menggunakan 
istilah-istilah asing ,  yang justru menderita inferiority complex karena 
orang-orang yang menggunakan istilah asing itu rendah diri dengan 
istilah-istilah lokal, contohnya yaitu tadi penggunaan istilah "inferiority 
complex", menggunakan istilah asing supaya dianggap "pinter" dan "terdidik". 
   
  Menilai seseorang atau suatu kaum atau golongan menderita " inferiority 
complex " apakah ini bukan merupakan bentuk rasisme ? karena merasa diri lebih 
sehat dan lebih baik serta lebih kuat ?, wah Pak Charles Darwin bisa tersenyum 
kalau ikut milis ini karena ternyata banyak juga orang-orang yang jadi pengikut 
dari kreatifitasnya, meskipun theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan 
dijaman yang "memble" seperti  sekarang ini.
  Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga ?
   
  Kearifan lokal dijamin HAM koq, kenapa harus rendah diri dengan 
istilah-istilah lokal ?
   
   
  Kasihan dech umat Islam, sudah diobok-obok, dianiaya, dilecehkan,  sekarang 
karakternya mau diasasinasi ? , kenapa iseng sich ?lebih baik positif 
thinking aja ach.. 
   
  ditunggu ilmu pencerahannya.
   
  wassalam.

   



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.co

Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?

2006-01-21 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Salam Universal Dimas,
   
  Wah lama engga mengudara kemana aja nich ?, dapat proyek ya ?,  bagi - bagi 
dong,
  atau lagi bertapa / merenung and meditasi ?
  
Asyik juga tuch ada cahaya diatas cahaya, ech cahaya diatas awan yang gelap ( 
ogut engga memakai "mega" mendung , takut ada yang marah ).
   
  Nah ini namanya pemikiran yang positif dan indah, nalar dan akal selalu 
ceria, selalu yakin ada solusi dari setiap problem dan ujian yang kita hadapi, 
saya kira manusia yang berniat jadi insan yang "matang" harus mempunyai 
keyakinan seperti itu.
  Ogut cocok dan acc dengan sikap mentality yang seperti dimas kemukakan.
   
   
  :)
   
  selamat malam.
  
 
   
  noteokrasi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO wrote:
Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan 
parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut 
sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya 
kedepan engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas.


Lik Yoso (dan lain-lain yang bisa melewati tahun 2005 dengan selamat), 
selamat tahun baru (internasional) semoga kita semua punya semangat 
internasional yang lebih besar daripada tahun lalu. 

Istilah 'rendah diri' itu mungkin sangat cocok untuk menggambarkan 
seseorang atau sekumpulan orang (bukan semua orang lho ya) yang selalu 
ingin ngrumpi dengan golongannya sendiri, yang hanya mau menggunakan 
kearifan lokal saja, yang hanya merasa aman kalau di lingkungan yang 
dikenalnya, dengan bahasa dan budaya golongannya sendiri, dan 
sejenisnya. Para pengidap penyakit ini tidak mampu menerima perbedaan 
(ras, agama, bahasa, budaya, strata sosial, dlsb) dan maunya hanya 
klinteran di antara kawanannya (yang sama-sama merasa senasib dan 
terbuang?) dan melihat awan gelap di mana-mana (tidak melihat cercah-
cercah sinar di antara mega-mega mendung itu). 

Dengan kata lain, kaum pengidap 'rendah diri' ini secara kejiwaan 
terganggu (tidak sehat) sehingga memerlukan obat-obatan (baik secara 
harafiah maupun secara kiasan). Biasanya para pengidap rasa rendah 
diri ini tidak rupawan, tidak merangsang (sexy), tidak kaya, tidak 
pintar, tidak berkuasa, tidak mempunyai apa-apa yang pantas dipamerkan 
(kecuali rasa srei - iri dan dengkinya). Ketika orang-orang sakit ini 
dihadapkan pada perbedaan, mereka akan sinis dan menolak perbedaan itu.
Ketika orang-orang ini merasa terancam, mereka kemudian bergerombol 
(seperti hyena) untuk menyerang (yang bisa dikalahkan tetapi 
menghindar yang lebih kuat). 

Nah itu dulu, tak nggawe wedang ndisik, selamat tahun baru 
INTERNASIONAL...

Noteo







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "wanita-muslimah" on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  

  



-
Yahoo! Photos
 Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?

2006-01-21 Terurut Topik He-Man

Paham seperti ini seringkali dipaksakan bukan terjadi secara alamiyah.
Dan paham ini menjadi bagian dari paham kaum ekstrimis yang ujungnya
adalah pada wacana ideologi kebencian.

Kelompok-kelompok Islam yang pengikutnya menderita penyakit
ini adalah kelompok-kelompok radikal Islam yang di Indonesia
terlihat pada pengikut PKS ,HTI , Salafy dll.Salah satu wacana yang
mereka pakai untuk menanamkan perasaan inferiority complex ini
adalah wacana seperti 'ghozwul fikri'.

Dan paham ini memang memiliki kecenderungan mengubah perilaku
penderitanya menjadi sangat agressif, karena itulah sangat disukai
oleh kelompok-kelompok ekstrimis untuk membina militansi anggotanya.

Dan penganut paham ini juga sangat tidak menerima perbedaan
walaupun sekecil apapun.Semua yang berbeda akan dianggap
sebagai musuh yang harus dihancurkan dengan segala cara.

- Original Message -
From: "anwarhisham" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, January 21, 2006 10:49 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?


> Selamat Pagi juga
>
> American Heritage® Dictionary: Definition of inferiority complex
> NOUN: A persistent sense of inadequacy or a tendency to self-
> diminishment, sometimes resulting in excessive aggressiveness
> through overcompensation.
> Additional references: Wikipedia
>
>
> 1. Psychiatry.intense feeling of inferiority, producing a
> personality characterized either by extreme reticence or, as a
> result of overcompensation, by extreme aggressiveness.
> 2. lack of self-esteem; feeling of inadequacy; lack of self-
> confidence.
>
> Random House Unabridged Dictionary, Copyright © 1997, by Random
> House, Inc.,
>
>



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?

2006-01-20 Terurut Topik D'Laudza
sebenarnya resepnya satu aja.. jangan suka melatah.. ada orang bilang ini, ikut 
ini ada orang bilang itu, ikut itu.. tapi memang ada penelitian bahwa orang 
asia mempunyai potensi tinggi menjadi orang latah disebabkan oleh budaya yang 
banyak mengkungkung energi mereka, sehingga di saat ada stimulus maka energi 
itu muncul secara tak terkendali..
   
  maaf saya di kampus kumpul ma orang asia, afrika dan eropa. ternyata hipotesa 
diatas sangat banyak menemukan pembenaran2 ketika saya perhatikan pola 
pergaulan mereka. disamping itu, pembacaan kita yang hanya sampai pada level 
nilai yang tak jarang memberi sumbangan kesalahan dalam melihat sebuah 
realitas, karena telah terjadi perkaburan realitas oleh barat serta cara 
pandang kita sendiri..
   
  ini ada makalah menarik, atau kalau tidak jelas paragrapnya 
  bisa langsung ke   
http://hadiku.blogspot.com/2005/12/enlightenment-kemodernan-eropa-dan.html
   
  Enlightenment, Kemodernan Eropa dan Kita 
  
  Enlightenment dan Kemodernan Eropa

Zaman pencerahan di Eropa pada abad ke 18 adalah sering dikaitkan dengan 
kemodernan Eropa, baik pemikiran maupun institusi politik dan sosial. Sebagai 
contoh, Revolusi Perancis yang tercetus pada 1789, dikatakan, sebagai pengaruh 
filsafat pencerahan, termasuk para filsof perancis, seperti Voltire, Holbach, 
D¡¦Alembert dan lainnya. Dimana perubahan pemikiran telah membawa kepada 
perubahan sosial dan institusional yang kemudian membawa eropa pada era modern.

Memang tidak dapat dinafikan bahwa perubahan tersebut tidak dengan serta-merta, 
melainkan didahului oleh beberapa rentetan peristiwa yang saling berkaitan, 
seperti zaman Renaissance dan gerakan Reformation di abad 16, juga Revolution 
of Science di abad ke 17. Rentetan atau rangkaian proses ini, kemudian disebut 
¡§Rationalization¡¨ oleh Max Weber. Rationalization terlihat pada adanya 
reinterpretasi agama katolik, rasionalisasi agama, bahkan, bagi kalangan 
tertentu, adalah penolakan agama, seperti filsafat ateis-nya David Hume dan 
D¡¦Holbach.

Dan memang harusi diakui bahwa kejayaan science dan adanya penegasan classical 
physic oleh Newton pada abad ke 17 telah memberi keyakinan bahwa manusia dapat 
mencapai kejayaan tanpa harus patuh pada otoritas agama. Agama dianggap sebagai 
penghambat kemajuan dan bertentangan dengan filsafat progresif. Bahkan Agama 
Katolik juga telah dikaitkan dengan zaman pertengahan yang statis dan tidak 
progresif. Sikap pemikir-pemikir zaman pencerahan di abad ke 18 tidaklah 
semuanya sama. Ada yang menolak agama dan Ketuhanan seperti David Hume, di 
samping ada juga yang menerimanya seperti Locke dan Kant. Namun penerimaan 
mereka bukanlah berdasarkan kepercayaan atau penerimaan otoritas Gereja semata, 
melinkan lebih didasarkan pada pemikiran dan hujjah-hujjah rasional mereka 
terhadap agama.

Pada zaman pencerahan juga terlihat adanya perkembangan bidang epistemologi, 
atau teori ilmu di dalam filsafat. Para ahli epistemologi seperti Hume, Locke 
dank Kant mulai mencoba mengupas persoalan mendasar, sifat ilmu, serta peranan 
yang dimainkan oleh akal-budi manusia dalam menghasilkan ilmu. Tujuannya ialah 
untuk memahami bentuk ilmu yang dihasilkan oleh manusia, dan sejauhmana ia bisa 
dipercayai serta untuk mewujudkan satu landasan rasional bagi penerimaan ilmu, 
yang kini asas penerimaannya tidak lagi didasarkan pada otoritas agama. Akal 
digunakan untuk mendirikan landasan kebenaran sendiri bagi ilmu itu sendiri. 
Pendekatan ¡§Foundationalisme¡¨ ini adalah merupaka satu ciri zaman pencerahan 
yang sangat menggantungkan pada kemampuan akal manusia serta rasionalitas.

Apa Yang Bisa Kita Pelajari Dari Enlightenment Di Eropa Sana?

Pertanyaan ini bukan mudah untuk dijawab, karena ia menyangkut aspek historis 
dan universal. Bersifat historis, karena memang sejarah pengalaman Eropa adalah 
unik dan berbeda dengan pengalaman sejarah islam atau lebih khusus lagi 
Indonesia. Namun di samping itu, juga bersifat universal, berupa penekanan pada 
rasionalisme dan empirisme, yang kemudian menjadi dua pilar utama bagi 
pendekatan para scientists yang telah terbukti membuahkan hasil science dan 
teknologi sebagai konstribusi bagi pemodernan Eropa.

Disamping itu, pertanyaan tersebut juga akan terus menguji pencerahan yang 
salama ini didengungkan oleh sebagian kelompok di Indonesia, di samping 
gagalnya kemodernan Eropa dalam menjelaskan eksistensi manusia dan makna hidup 
kerena telah menafikan unsur wahyu dan spritualitas dalam agama. Bukankah 
sebagian scientist barat juga mentok dan mereka mengakui adanya ¡§unbreakable 
law¡¨ (kalau dalam tradisi islam disebut Qada¡¦dan Qadar) dalam nature, ketika 
mereka berbicara tentang beberapa kemungkinan yang diakibatkan oleh ¡§Time 
Reversal¡¨, walau hal ini hanya merupakan kalkulasi matematik murni (insyaallah 
pada kesempatan lain kita bicara ini, kembali pada topic lagi).

Dalam konteks yang demikian, kita harus lebih berhati-hati dalam melakukan 
percobaan menjadikan pengalaman Eropa s

Re: [wanita-muslimah] Re: Inferiority complex? - Rasisme ?

2006-01-20 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Selamat Pagi,
   
  Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya 
apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority 
complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - 
plethut alias engga jelas.
   
  Tolong dijelaskan juga siapakah yang memberi wewenang kita untuk menjudge 
orang lain mengidap "inferiority complex" ?  Gusti Allah, Pak RT, Pak RW  atau 
siapa ?
  Yang jelas untuk bisa menilai orang lain menderita inferiority complex kan 
harus mempunyai ilmunya, nah orang yang menjudge orang lain mengidap 
inferiority complex itu mempunyai "ilmu jiwa" engga ?. jangan-jangan hanya 
"asmuni" alias "asbun".
   
  Bisa saja si X justru menilai orang-orang yang suka menggunakan 
istilah-istilah asing ,  yang justru menderita inferiority complex karena 
orang-orang yang menggunakan istilah asing itu rendah diri dengan 
istilah-istilah lokal, contohnya yaitu tadi penggunaan istilah "inferiority 
complex", menggunakan istilah asing supaya dianggap "pinter" dan "terdidik". 
   
  Menilai seseorang atau suatu kaum atau golongan menderita " inferiority 
complex " apakah ini bukan merupakan bentuk rasisme ? karena merasa diri lebih 
sehat dan lebih baik serta lebih kuat ?, wah Pak Charles Darwin bisa tersenyum 
kalau ikut milis ini karena ternyata banyak juga orang-orang yang jadi pengikut 
dari kreatifitasnya, meskipun theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan 
dijaman yang "memble" seperti  sekarang ini.
  Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga ?
   
  Kearifan lokal dijamin HAM koq, kenapa harus rendah diri dengan 
istilah-istilah lokal ?
   
   
  Kasihan dech umat Islam, sudah diobok-obok, dianiaya, dilecehkan,  sekarang 
karakternya mau diasasinasi ? , kenapa iseng sich ?lebih baik positif 
thinking aja ach.. 
   
  ditunggu ilmu pencerahannya.
   
  wassalam.

   
  
anwarhisham <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Mas KM,

Poin-poin yang anda sebutkan memang sudah sangat gamblang di 
Indonesia, atau minimal di WM ini..
rekan-rekan muslim selalu menempatkan diri "seolah-olah" mereka itu 
ada dipihak yang ditekan, dipojokkan, dianak tirikan..dll.dll
lha saya jadi bingung, kalau kita yang mayoritas ini merasa 
selalu "lebih kecil' dari mereka yang minoritas, sebenarnya yang 
salah itu siapa..
Inferiority complex yang di-idap oleh beberapa rekan muslim di 
beberapa forum milis, termasuk di WM, nampak dengan jelas dari gaya 
penulisan mereka. Ada beberapa contoh yang bisa saya lihat 
misalnya : cenderung selalu menulis hal yang negatif mengenai umat 
agama lain, selalu menghubung-hubungkan kejadian disekitar atau 
perbuatan umat lain dengan pelecehan agama Islam, lebih suka 
menggunakan bahasa Arab daripada bahsa Indonesia (mungkin untuk 
menaikkan percaya diri bahwa mereka lebih Islami :-) ).
Cenderung untuk asal "buka mulut" dan reaktif ketimbang berpikir 
dahulu baru kemudian menjawab, mudah marah dan tersinggung (kadang 
beringas) sehingga kesannya itu rekan-rekan Muslim lebih 
mengandalkan otot daripada otak.

Juga beberapa rekan gemar mengagung-agungkan dan bangga terhadap 
kejayaan Islam di masa lalu, so what gitu lho..
memang sih..sejarah tidak boleh kita lupakan, tetapi planet bumi ini 
terus berputar pada porosnya dan berputar mengelilingi matahari..
kehidupan tidak stop di masa lalu..
Masa lalu penting, tapi masa sekarang dan masa depan adalah lebih 
penting

Mengapa kita tidak berpikir bagaimana dapat bekerja sama dengan 
seluruh anak bangsa untuk membangun Bangsa dan Negara ini (terlepas 
dari unsur SARA)..lihat tuh tetangga sebelah Malaysia, Singapore, 
Thailand..mereka sudah 2 - 3 langkah didepan kita..

Daripada hanya bermain-main dengan khayalan khayalan dan akhirnya 
mengidap inferiority complex..atau malahan complex complex lainnya..
(saya pernah baca di sebuah artikel yang membahas mengenai ada 
hubungannya Terorisme dengan inferiority complex)

Salam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada apa sebenarnya yang terjadi pada umat Islam Indonesia? Dalam
> berbagai milis nampak ada rasa rendah diri (inferiority) yang
> mendalam, yang dimunculkan dengan sikap-sikap yang terkadang
> berlebihan. Misalnya mempersoalkan tertayangkannya bendera Israel 
di
> tv dianggap promosi negara yahudi tersebut. Apa benar Israel
> memerlukan promosi seperti itu? Bendera Israel tanpil berkali-kali 
di
> berita tv, di buku-buku, di peta, di kamus-kamus, dsb. Lalu ada
> pakaian Helmy Yahya yang dianggap pakaian rabbi Yahudi. Memang 
pakaian
> Rabbi yahudi orthodoks mirip yang dikenakan Hemlmy Yahya dalam 
acara
> Uang Kaget. Tapi pakaian Yahudi sehari-hari adalah mirip pakaian 
Arab,
> yaitu gamis dan topi putih kecil di kepala, yang oleh umat Islam
> Indonesia justru dianggap sebagai pakaian Islami.
> Lalu ada yang memamerkan bahwa Islam pernah menjadi pelopor
> perkembangan berbagai ilmu di dunia. Katakanlah hal itu benar
> (sebagian tidak