Balasan: Re: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Betul sekali Bang Yos. tapi mungkin harapan anda nggak akan terkabul. Mereka-mereka ini (=kecuali yang nggak), jujur aja selalu sinis pada apa-apa yang berbau Islam. Pandangan mereka akan lain kalau informasi datang dari Barat. Mereka rame-rame membangga-banggakan. Dunia emang udah kebalik. SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] menulis: Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci bahasa Arab karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah uyah membenci suatu bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon direnungkan. salam. st sabri wrote: Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae ... wrote: benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab- araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah. Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu.. kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki Ibu dll Chae Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis
Re: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
bang yos, udah malem mas :)) aku aja sekarang jam menunjukkan pukul 23.35 masih nunggu L/C di open di Turki sana, buat bikin eksport :P salam, Ari Condro Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Wan Sabri... Padahal ndak ada itu yang namanya ISLAM KAFFAH dalam Kitab Alquran Mushaf Utsmani. Memang, dalam dunia Islam ada istilah Islam kaffah, tapi itu penafsiran sepihak untuk mendukung kekuasaan yang ada pada daulat islamiyah. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of st sabri Sent: Tuesday, November 29, 2005 11:02 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] ... wrote: benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab- araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah. Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu.. kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki Ibu dll Chae Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL
Re: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Syukur-syukur, alhamdulillah semoga rejekinya Mas Arcon makin banyak dan makin bertambah saudaranya diseluruh dunia :) , makin banyak saudara/i makin banyak rejeki dan banyak umur yach salam Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: bang yos, udah malem mas :)) aku aja sekarang jam menunjukkan pukul 23.35 masih nunggu L/C di open di Turki sana, buat bikin eksport :P salam, Ari Condro Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Women in islam Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci bahasa Arab karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah uyah membenci suatu bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon direnungkan. salam. st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] ... wrote: benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab- araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah. Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu.. kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki Ibu dll Chae Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Re: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Nimbrung sdikit saja. untuk nambahin Di kosakata bahasa indonesia, penghargaan terhadap kata 'ibu'- perempuan itu tinggi. Ibu kota, biang gula, pasar induk, ibu pertiwi, bahasa ibu sebenernya bahasa indonesia sudah mencerminkan seperti apa yg di katakan hadist 'surga itu ditelapak kaki ibu' :-) Maksud saya, kalo dah gini knapa juga sangat semangat pindah ke budaya Arab. kita kan orang indonesia. Budaya indonesia bagus, bahasa indonesia juga bagus, :-))) salam l.meilany - cinta tanah air Indonesia. - Original Message - From: Chae To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 28, 2005 3:14 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan Ki Sabri, memang betul kultur budaya kita sendiri ternyata berbeda dengan kultur budaya arab, kalau di bilang jujurnya budaya asli arab itu baik sebelum dan sesudah islam datang tidak lebih baik daripada kultur budaya kita sendiri. Makanya suka rada-rada ngeri juga kalau ada yang semangat mau meng-SI kan negri tercinta karena bukan SI yang hendak di wujudkan tapi SA yang hendak di wujudkan alias Syariat Arab. Suka muncul tuh pertanyaan kenapa ajaran yang dibawa kanjeng Nabi Muhammad saw di turunkan di tanah arab, dan banyak jawaban katanya karena masyarakat arab itu masyarakat paling ancur alias bobrok. Karena sebiadabnya bangsa Indonesia ini enggak ada sejarah ngubur anak sendiri atau menjadikan Ibu atau istri sebagai barang taruhan di meja judi. Jadi kalau diumpakan penyakit, di arab sana tuh penyakitnya udah kronis semacam kanker dan kalau di Indonesia kemungkinan masih berupa bisul. Nah.. yang gawatkan kalau obat buat penderita kanker diberikan kepada penderita bisul, bukanya sembuh bisulnya malah keracunan obat. Ketika Qur'an sebagai rujukan hukum bagi umat islam yang diturunkan kepada masyarakat arab sendiri kan tidak terlepas dari budaya setempat. Semisal ketika seorang wanita mengadu kepada Nabi Muhammad saw bahwa ia telah di pukul oleh suaminya, seketika merah padam wajah Nabi karena menahan marah (emang sih Nabi ini termasuk manusia yang keluar dari zamanya;) dan kemudian Nabi memerintakan wanita itu untuk membalas perlakuan suaminya. Seketika protes datang dari kalangan masyarakat atas keputusan Nabi tsb di nilai tidak proposional mengingat perbedaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di dalam masyrakat arab pada waktu itu. Kemudian Turunlah Qs.4:34 yang tetap dalam budaya masyarakat arab, tidak keluar dari budaya yang ada dimana ditekankan kepemimpinan laki-laki terhadap perempuan karena pada saat itu kaum laki-laki dominan menjadi pencari nafkah dan penjaga kabilah. Tentu sekarang ini kita tidak bisa berhenti hanya sebatas pembacaan terhadap teks Qur'an dan hadis karena teks Qur'an dan hadis sudah berhenti. Apa jadinya ketika kita berhenti hanya sebatas membaca teks Qur'an padahal zaman telah berubah. Kita menjadikan Qur'an yang secara teks sedang berdialog dengan budaya yang berumur 1400 tahun yang lalu kemudian kita bawa untuk dijadikan dialog dalam budaya kita sekarang. Apa jadinya? yang jelas tidak akan nyambung bisa-bisa jadi Jaka sembung bawa kedongdong;) Balik lagi kemasalah gugatan para feminis terhadap kesetaraan gender atau atas ketimpangan gender akibat dari kekeliruan dalam memahami teks2 Qur'an sehingga melahirkan penafsiran agama yang bias gender terlebih ketidak adilan terhadap perempuan ini sering di legimitasi oleh nilai2 agama. Chae Dari sudut historis, kultur jawa sama sekali tidak asing dengan pemimpin tertinggi perempuan [RATU] bahkan kata RATU lebih banyak digunakan di banding RAJA. Tahta [keprabon] juga istilah yg netral dan tidak memiliki tendensi gender. Wahyu keprabon [hak atas Tahta yg diterima dari 'Tuhan'] bisa jatuh ke lelaki atau perempuan. Kultur jawa dalam persoalan ini juga taat azas; kalo anak sulung Raja adalah perempuan, maka dia tetap berhak atas tahta. Ini potret saja, secara kultural, jawa tidak memiliki masalah ketimpangan gender. Pembagian peran [domestik publik] juga terdistribusi merata. Lelaki jawa [kok kliatan etnik sekali] tidak canggung merawat, menggendong, menyuap, neybokin anak. Kalo hamil memang belum bisa :=)) dan ini soal kodrat. Tapi KEWAJIBAN untuk bersikap sangat hati-hati berlaku bagi laki2 ketika istrinya hamil Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text