Re: [wanita-muslimah] Jangan Marah

2008-09-02 Terurut Topik Trulee Khadija
Setuju banget mbak Lina..

Saya pernah dengar suatu dialog psikologi di TV..
Setiap kali seorang anak dimarahi (dibentak dengan suara cukup
keras..) beberapa helai syaraf di otaknya akan putus..
Hal ini akan berdampak pada perkembangan jiwanya..

So.. kita asah aja ya mbak kemampuan utk menebar senyum..
Selain berpahala.. (karna senyum itu sedekah).. niscaya wajah jadi
lebih indah dipandang apabila kita sering tersenyum.. (pada tempat dan
kondisi yang sesuai tentunya..)

Salam Mari Senyum.. :)
Cheers..

On 9/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sering kita marah-marah padahal Nabi sangat melarang hal ini.
 Adakalanya kita berdalih dengan alasan kita melakukannya karena
 agama. Padahal Allah mengutamakan kebaikan akhlak, bukan kekasaran:

 Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
 terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
 tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.  [Ali 'Imran:159]

 Memang ada beberapa kondisi yang mewajibkan kita marah bahkan
 berperang mengangkat senjata terhadap orang-orang yang sangat zhalim
 tapi itu ada persyaratan khusus yang biasanya dibahas dalam bab lain
 khususnya yang berkaitan dengan jihad. Di sini kita akan mempelajari
 tentang marah.

 Abdullah bin Umar r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, Orang
 Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari
 lidah dan tangannya; dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang
 yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. [HR Bukhari]

 Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata
 busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)

 Dari hadits di atas jelaslah seorang yang pemarah bukanlah orang Islam
 dan juga bukan orang beriman karena orang-orang takut mendekat dan
 kena marah olehnya.

 Abu Musa r.a. berkata, Mereka (para sahabat) bertanya, Wahai
 Rasulullah, Islam manakah yang lebih utama?' Beliau menjawab, 'Orang
 yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya. '[HR
 Bukhari]

 Ketika marah, kita harus bisa menahan diri.

 Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Orang kuat itu
 bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang kuat ialah orang
 yang dapat menahan dirinya ketika marah. Muttafaq Alaihi.

 Orang yang suka marah/zhalim pada orang lain niscaya akan merasa
 kegelapan pada hari kiamat. Ketika listrik mati di malam hari dan
 gelap tak ada alat penerang kita tidak suka hal itu. Nah kegelapan
 hari kiamat jauh lebih buruk dari hal itu dan lebih lama:

 Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
 wa Sallam bersabda: Jauhilah kedholiman karena kedholiman ialah
 kegelapan pada hari kiamat, dan jauhilah kikir karena ia telah
 membinasakan orang sebelummu. Riwayat Muslim.

 Ketika seseorang minta nasehat, Nabi menjawab Jangan marah
 berulangkali:

 Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata:
 Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat. Beliau bersabda: Jangan
 marah. Lalu orang itu mengulangi beberapa kali, dan beliau
 bersabda: Jangan marah. Riwayat Bukhari.

 Orang yang paling baik akhlaknya yang dekat dengan Nabi. Bukan orang
 yang pemarah:

 Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang
 yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik
 terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)

 Orang yang marah karena diingatkan untuk takwa kepada Allah berdosa
 besar:

 Cukup berdosa orang yang jika diingatkan agar bertaqwa kepada Allah,
 dia marah. (HR. Ath-Thabrani)

 Salah satu penyebab yang paling banyak membuat orang masuk neraka
 adalah mulut yang suka marah. Meski dia rajin sholat, puasa, zakat
 dan haji tapi jika suka marah tetap masuk neraka:
 Rasulullah Saw ditanya tentang sebab-sebab paling banyak yang
 memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab, Ketakwaan kepada Allah
 dan akhlak yang baik. Beliau ditanya lagi, Apa penyebab banyaknya
 manusia masuk neraka? Rasulullah Saw menjawab, Mulut dan kemaluan.
 (HR. Tirmidzi
 dan Ibnu Hibban)

 Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan
 Al-Baihaqi)

 Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, Allah dan
 rasulNya lebih mengetahui. Beliau bersabda, Menyebut-nyebut sesuatu
 tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai.(HR. Muslim)

 Sulaiman bin Shurad ra., ia berkata: Dua orang pemuda saling mencaci
 di hadapan Rasulullah saw. lalu mulailah mata salah seorang dari
 mereka memerah dan urat lehernya membesar. Rasulullah saw. bersabda:
 Sesungguhnya aku tahu suatu kalimat yang apabila diucapkan, maka akan
 hilanglah kemarahan yang didapati yaitu Aku berlindung kepada Allah
 dari godaan setan yang terkutuk. Lelaki itu berkata: Apakah engkau
 menyangka aku orang gila?. (Shahih Muslim No.4725)

 Sering orang marah kepada pembantunya / bawahannya karena dia merasa
 lebih tinggi sementara pembantunya / bawahannya lebih rendah dan
 selalu takut kepadanya. Padahal menurut Anas seorang pembantu Nabi,
 selama 10 tahun dia bekerja dengan Nabi, tak pernah 

Re: [wanita-muslimah] Jangan Marah

2008-09-02 Terurut Topik IrwanK
Saya sih ambil tengahnya saja.. tidak marah melulu.. dan tidak
baik/membiarkan
melulu..  Mudahan saya benar/tidak keliru..

Kalau kita perhatikan anak yang dibiarkan saat berbuat kesalahan, sampai
besar
dia akan terbiasa dengan kesalahan serupa.. atau bahkan lebih banyak
kesalahan..

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com/

Pada 3 September 2008 11:43, Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED]menulis:

   Setuju banget mbak Lina..

 Saya pernah dengar suatu dialog psikologi di TV..
 Setiap kali seorang anak dimarahi (dibentak dengan suara cukup
 keras..) beberapa helai syaraf di otaknya akan putus..
 Hal ini akan berdampak pada perkembangan jiwanya..

 So.. kita asah aja ya mbak kemampuan utk menebar senyum..
 Selain berpahala.. (karna senyum itu sedekah).. niscaya wajah jadi
 lebih indah dipandang apabila kita sering tersenyum.. (pada tempat dan
 kondisi yang sesuai tentunya..)

 Salam Mari Senyum.. :)
 Cheers..


 On 9/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] linadahlan%40yahoo.com
 wrote:
  Sering kita marah-marah padahal Nabi sangat melarang hal ini.
  Adakalanya kita berdalih dengan alasan kita melakukannya karena
  agama. Padahal Allah mengutamakan kebaikan akhlak, bukan kekasaran:
 
  Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
  terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
  tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.  [Ali 'Imran:159]
 
  Memang ada beberapa kondisi yang mewajibkan kita marah bahkan
  berperang mengangkat senjata terhadap orang-orang yang sangat zhalim
  tapi itu ada persyaratan khusus yang biasanya dibahas dalam bab lain
  khususnya yang berkaitan dengan jihad. Di sini kita akan mempelajari
  tentang marah.
 
  Abdullah bin Umar r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, Orang
  Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari
  lidah dan tangannya; dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang
  yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. [HR Bukhari]
 
  Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata
  busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)
 
  Dari hadits di atas jelaslah seorang yang pemarah bukanlah orang Islam
  dan juga bukan orang beriman karena orang-orang takut mendekat dan
  kena marah olehnya.



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Jangan Marah

2008-09-02 Terurut Topik Trulee Khadija
Setuju juga mas..
Bahkan seperti yang kita ketahui bersama.. di dalam ajaran Islam, ada
tata cara menghukum anak terutama yang suka males2an sholat dan sudah
akil baligh tentunya..

ini ada pengalaman temen saya yg telah membiasakan menghukum anak
dengan 'pukulan secara halus tapi tetap terasa'..
Apabila anaknya melakukan sesuatu hal yang salah, seperti melalaikan
sholat.. tanpa disuruh,  dia langsung menjulurkan kakinya dan
berkata.. Nih mah.. aku dah siap..

Temen saya melihat dampak positif dalam tumbuh kembang anak2nya.
Anak2nya jadi memiliki kesadaran utk mempertanggung-jawabkan kesalahan
yg mereka lakukan tanpa dia harus ngomel2 dulu..

Cheers..

Cheers..

On 9/3/08, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya sih ambil tengahnya saja.. tidak marah melulu.. dan tidak
 baik/membiarkan
 melulu..  Mudahan saya benar/tidak keliru..

 Kalau kita perhatikan anak yang dibiarkan saat berbuat kesalahan, sampai
 besar
 dia akan terbiasa dengan kesalahan serupa.. atau bahkan lebih banyak
 kesalahan..

 CMIIW..

 --
 Wassalam,

 Irwan.K
 Better team works could lead us to better results
 http://irwank.blogspot.com/

 Pada 3 September 2008 11:43, Trulee Khadija
 [EMAIL PROTECTED]menulis:

   Setuju banget mbak Lina..

 Saya pernah dengar suatu dialog psikologi di TV..
 Setiap kali seorang anak dimarahi (dibentak dengan suara cukup
 keras..) beberapa helai syaraf di otaknya akan putus..
 Hal ini akan berdampak pada perkembangan jiwanya..

 So.. kita asah aja ya mbak kemampuan utk menebar senyum..
 Selain berpahala.. (karna senyum itu sedekah).. niscaya wajah jadi
 lebih indah dipandang apabila kita sering tersenyum.. (pada tempat dan
 kondisi yang sesuai tentunya..)

 Salam Mari Senyum.. :)
 Cheers..


 On 9/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] linadahlan%40yahoo.com
 wrote:
  Sering kita marah-marah padahal Nabi sangat melarang hal ini.
  Adakalanya kita berdalih dengan alasan kita melakukannya karena
  agama. Padahal Allah mengutamakan kebaikan akhlak, bukan kekasaran:
 
  Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
  terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
  tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.  [Ali 'Imran:159]
 
  Memang ada beberapa kondisi yang mewajibkan kita marah bahkan
  berperang mengangkat senjata terhadap orang-orang yang sangat zhalim
  tapi itu ada persyaratan khusus yang biasanya dibahas dalam bab lain
  khususnya yang berkaitan dengan jihad. Di sini kita akan mempelajari
  tentang marah.
 
  Abdullah bin Umar r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, Orang
  Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari
  lidah dan tangannya; dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang
  yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. [HR Bukhari]
 
  Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata
  busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)
 
  Dari hadits di atas jelaslah seorang yang pemarah bukanlah orang Islam
  dan juga bukan orang beriman karena orang-orang takut mendekat dan
  kena marah olehnya.



 [Non-text portions of this message have been removed]