Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah

2006-04-27 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
, dharaba hadza, safaqa daama hadza, akala maala hadza (ia telah menyindir, membentak, memukul, menumpahkan darah natoboki tauwa, dan makan harta orang lain). Maka datanglah seorang demi seorang menagih kepadanya, yang dibayarnya dengan pahala-pahala shalatnya, zakatnya dan puasanya. Setelah habis pahala-pahala itu dipakai untuk membayar hutangnya, maka muflislah dia. Sudah muflis masih ada yang datang menagih, maka cara bayarnya, dosa orang menagih itu ditimpakan kepada si muflis. Akhirnya setelah selesai transaksi itu faturihat finnaar (dia dicampakkan ke neraka).
 
Dalam ceramah saya yang selalu saya beri kesempatan tanya-jawab biasanya ada yang bertanya: Bagaimana kalau seorang Ustadz menyindir orang dalam ceramahnya, membentak dalam tulisannya? maka selalu saya jawab: Bayar-membayar di Hari Pengadilan itu adalah dalam masalah pribadi. Kalau seorang Ustadz menyindir dalam ceramah atau khutbahnya, membentak dalam tulisannya, maka itu dalam rangka nahi mungkar, tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi. Terutama sekali bentakan terhadap orang yang menghina dan mencerca Islam dan kaum Muslimin, itu wajib hukumnya. 
 
Apa yang akan dikemukakan selanjutnya ialah syatama yang telah saya paparkan di TVRI stasiun Makassar, yang diulang kembali penayangannya pada pembukaan siaran petang hari tgl 31 Januari 2005 yang baru lalu. Firman Allah SWT:
-- WLA TAaKLWA AMWALKM BYNKM BALBTHL WTDLWA BHA ALY ALhKAM LTAaKLWA FRYQA MN AMWAL ALNAS BALATSM WANTM T'ALMWN (S. ALBQRt, 2:188), dibaca: 
-- wala- ta'kulu- amwa-lakum bainakum biba-thili watudlu- biha- ilal hukka-mi lita'kulu- fari-qam min amwa-lin na-si bil itsmi wa antum ta'lamu-n, artnya: 
-- Dan janganlah di antara kamu makan harta-harta (orang lain) dengan batil (dengan cara) kamu bawa kepada hukkam supaya dapat kamu makan sebagian dari harta-harta orang-orang dengan berdosa, padahal kamu mengetahuinya. 
 
Ayat (2:188) itu adalah ayat penutup dari paket ayat-ayat tentang puasa Ramadhan (2:183-188), yaitu substansinya tentang evaluasi puasa kita yang tolok ukurnya berhasil menghindarkan diri dari ta'kulu- amwa-lakum, kamu makan harta-harta (orang lain), atau dalam Hadits Muflis akala maala, makan harta. 

Dalam ceramah yang disajikan melalui siaran TVRI stasiun Makassar tersebut, saya kemukakan illustrasi yang masih aktual terjadi di mana-mana. Rakyat pedalaman berurbanisasi ke kota menempati lahan yang masih perawan di pinggir-pinggir kota. Mereka mengeringkan tanah berpayau, menimbun lahan-lahan rendah, bermukim turun-temurun. Kasihan mereka buta hukum menghadapi roda besi pembangunan fisik kota. Karena mereka buta hukum mereka tidak mengurus surat-surat izin membangun di lahan yang telah dikeringkan, yang telah ditimbun, yang ditempatinya bermukim turun-temurun. 
 
Para pengembang (developer) dengan jeli dan licik melihat lahan-lahan yang secara hukum masih bebas untuk digarap, dengan mudah mendapatkan serifikat izin membangun dengan jalan memberikan obat pelicin pada oknum birokrat dan dengan alasan pajak yang bisa diterima oleh lembaga negara maka izin membangun itupun jadilah. Maka tergusurlah penduduk yang bermukim di daerah pinggiran kota itu. Bahkan ada yang secara kejam memakai taktik pendekar lima dalam kesusastraaan Angkatan Balai Pustaka, karya Mara Rusli, yaitu roman Sitti Nurbaya. Para penduduk yang malang itu ibarat berebut pisau dengan pengembang di hadapan hukkam: Penduduk malang itu memegang mata pisau yang tajam, pengembang memegang gagang pisaunya, karena punya kekuatan hukum bukti yuridis Surat Izin Membangun Bangunan (IMB). 
 
Nah, Itulah dia: tudlu- biha- ilal hukka-mi lita'kulu- fari-qam min amwa-lin na-si bil itsmi wa antum ta'lamu-n. WaLlahu a'lamu bisshawab. 
 
*** Makassar, 6 Februari 2005 
 [H.Muh.Nur Abdurrahman]
===

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ



 - Original Message - 
 From: [EMAIL PROTECTED] 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 Sent: Tuesday, April 25, 2006 5:03 PM
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah


 Wassalamualaykum wr wb., 

 Al-Islam 
 Ada 6 kata Al-Islam dalam Alquran: 5:3, 3:85, 6:125, 39:22, 61:7 dan 3:19. Dan, ternyata al-Islam itu mengacu pada millah Ibrahim. Yang di lain ayat, millah itu disebut diin. Kata diin sendiri seakar dengan daana yang berarti mematuhi, atau membalas. Maka, jangan heran bila ada yang mengartikan diin sebagai pembalasan (spt yawm al-diin) atau kepatuhan. Kata diin juga seakar kata dengan dayn yang artinya hutang dan hutang harus dibayar atau dilunasi. 

 Dengan demikian kata diin dalam kaitannya dengan al-Islam bermakna ketundukan atau kepatuhan, atau jalan (landasan). Salahnya, kita ini koq memastikan diri bahwa diin itu agama. Lha, agama itu bahasa apa? Agama itu bahasa Jawa kuno yang artinya menjalankan aturan atau mematuhi peraturan. Dus, dalam masyarakat Jawa kuno agama bukanlah kata benda atau sekedar label. Makanya

Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah

2006-04-25 Terurut Topik jano ko



Assalamu'alaikum Wr Wb,
 
 Al Qur'an
 
 5. Al Maa'idah
 
 3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

 --
 
 Mohon maaf Mas Sarinesia,
 
 Coba perhatikan bagian dari surat Al Maa'idah tersebut diatas :
 
  Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

 
 
 Didalam surat Al Maa'idah tersebut kita temukan kata Islam, ya kata Islam saja, tidak ada tambahan didepan dan dibelakangnya, maksud saya kata Islam itu tidak diembel-embeli kata yang lain baik didepan dan dibelakangnya, ijinkan saya bertanya kepada Mas Sarinesia, bagaimana seandainya kalau ada insan yang berani merubah surat Al Maa'idah tersebut dengan menambah kata-kata tertentu dibelakang atau didepan kata Islam tersebut ?
 
 Mas Sarinesia setuju atau tidak kalau kata Islam itu merupakan firman Allah ?
 
 
 Wassalam
 
 

sarinesia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 orang bebas kok bikin nama kelompoknya, termasuk : MD, NU, Persis,
al-Irsyad, dll..

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik 
 bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan
tertentu dari 
 Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya
Islam. 
 Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih 
 baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang 
 terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita
menjadi 
 meresmikan sebuah nama di samping Islam. Semuanya adalah untuk Islam. 
 Kalau misalnya -siapapun- yang mengusung sebuah nama untuk perbaikan 
 Islam, jika akhirnya dia menjadi dominan, hapuskanlah namanya itu, 
 kembalilah menjadi Islam saja. Apapun nama yang dibentuk, saya harap
bukan 
 untuk membentuk kelompok baru, tetapi nama itu dibuat dalam rangka 
 memperjuangkan perbaikan untuk Islam.
 
 Salam,
 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



 SPONSORED LINKS 
 Women Islam Muslimah Women in islam 
 
-
 YAHOO! GROUPS LINKS 

 
 Visit your group wanita-muslimah on the web.
 
 To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

 
-
 



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  


Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah

2006-04-25 Terurut Topik achmad.chodjim



Wassalamualaykum wr wb.,



Al-Islam

Ada 6 kata Al-Islam dalam Alquran: 5:3, 3:85, 6:125, 39:22, 61:7 dan 3:19. Dan, ternyata al-Islam itu mengacu pada millah Ibrahim. Yang di lain ayat, millah itu disebut diin. Kata diin sendiri seakar dengan daana yang berarti mematuhi, atau membalas. Maka, jangan heran bila ada yang mengartikan diin sebagai pembalasan (spt yawm al-diin) atau kepatuhan. Kata diin juga seakar kata dengan dayn yang artinya hutang dan hutang harus dibayar atau dilunasi.



Dengan demikian kata diin dalam kaitannya dengan al-Islam bermakna ketundukan atau kepatuhan, atau jalan (landasan). Salahnya, kita ini koq memastikan diri bahwa diin itu agama. Lha, agama itu bahasa apa? Agama itu bahasa Jawa kuno yang artinya menjalankan aturan atau mematuhi peraturan. Dus, dalam masyarakat Jawa kuno agama bukanlah kata benda atau sekedar label. Makanya dalam sejarah Jawa kuno, orang-orang di Nusantara ini tidak memiliki agama (dalam pengertian modern). Masyarakat di Nusantara ini menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh negara atau disepakati oleh masyarakat (suku). Nah, seharusnya kita ini bertanya kepada yang mengerti bahasa Jawa kuno ketika ingin memahami arti agama. :)



Dalam khazanah Jawa (dalam Serat Wedhatama) ada ungkapan agama ageming aji, agama adalah pegangan raja. Artinya, rakyat harus mengikuti peraturan-peraturan yang telah dirumuskan oleh para raja. Dan, itulah yang menjadi landasan bagi berbagai kerajaan di zaman dulu.



Lha, kata al itu memang bermakna sebagai definite article atau kata sandang bagi sesuatu yang sudah kita ketahui. Kata al juga bermakna semua seperti pada al-aalamiin, al-hamd dan lain-lainnya. Untuk al-Islam bisa digunakan keduanya. Jika dipakai sebagai definite article maka itu harus bagi semua kata al-Islam pada keenam ayat tersebut. Bila dimaknai semua juga harus diterapkan pada semuanya. Jadi, kita tidak memilih-milih, yang ini definit tapi yang itu whole atau all.



Jika digunakan definit, maka al-Islam dalam Alquran bermakna islam sebagai wujud penyerahan diri yang dilakukan oleh para nabi. Jika dimaknai whole, maka juga mengacu semua bentuk penyerahan diri yang diteladankan oleh para nabi.



Dengan demikian dalam Inna diina inda Allahi al-Islam, sesungguhnya kepatuhan yang diterima Allah itu adalah al-Islam (penyerahan diri sebagaimana yang diteladankan oleh para nabi Allah). Makanya, jangan heran bila masing-masing pemeluk agama itu diwajibkan untuk menjalankan isi kitabnya. Jadi, Nabi Yakub dan anak-cucunya dipesan untuk hidup dan mati sebagaimana kepasrahan yang diteladankan oleh Ibrahim yang ada dalam shuhuf Ibrahim. Setelah Musa, anak-cucu Yakub diminta hidup sesuai dengan Taurat. Dan, seterusnya. Jadi, tak ada penghapusan agama (lihat kembali QS 5:48).



Oleh karena setiap pengikut masing-masing nabi itu harus meneladani nabinya (dan semua nabi itu al-Islam), maka Tuhan memberi tahu dalam QS 10:19 bahwa apa yang diperselisihkan oleh para pengikut itu akan dibeberkan Tuhan sendiri di hari kebangkitan! 



Sekali lagi, salahnya kita meninggalkan Alquran sehingga tidak tahu kalau perselisihan tentang isi kitab itu akan dibeberkan Tuhan sendiri. Malah hak Tuhan atau otoritas Tuhan kita sabot. :-(



Bagaimana dengan 5:3? Itu hanya ditujukan kepada orang-orang beriman yang mengikuti Nabi Muhammad. Jadi, ayat itu tidak ditujukan kepada seluruh manusia. Misi nabi memang untuk seluruh manusia, tapi Alquran harus menjadi landasan hidup bagi orang yang mengikutinya. Oleh karena itu, ketika ayat QS 5:3 itu disampaikan ketika haji wada', kaum mukmin bangga tapi Abu Bakar malah menangis. Mengapa? Karena ayat itu dihayati oleh Abu Bakar sebagai dekatnya masa berakhirnya kehidupan Rasul Muhammad. Artinya, tempat orang bertanya akan tiada lagi. Dus, ayat 5:3 itu ayat pamitan Rasul kepada umat. Bila mau bertanya, ya kembalilah kepada Allah secara langsung dan kepada Alquran. Sampai di sini dulu. 



Dus, berserah diri itu ya yang diteladankan oleh nabi-nabi yang ada. Makanya kita wajib mengimani semua nabi/rasul (2:177). Jadi, jangan kalian mati kecuali dalam keadaan meneladani para nabi itu. Jadi, bukan dalam keadaan beragama Islam! Orang Kristen ya hidup meneladani Nabi Isa. Orang Islam ya meneladani Nabi Muhammad. Apa yang diteladankan oleh Nabi Muhammad? Ya baca saja seluruh ayat Alquran pasti akan tahu, seperti adil, pemaaf, sabar, zuhud, syukur, taslim, ridha, ikhlas, tawakal, dll. Jika ini yang kita jalani dalam hidup, maka niscaya kita mati dalam keadaan berserah diri!



Wassalam,

chodjim 



 



-Original Message-

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com

[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko

Sent: Tuesday, April 25, 2006 1:23 PM

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar

Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah





Assalamu'alaikum Wr Wb,

 

 Al Qur'an

 

 5. Al Maa'idah

 

 3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394

Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang - Surat Al Maa'idah

2006-04-25 Terurut Topik Dwi W. Soegardi



Lain lagi dengan Guru Agama SD saya dulu.
Katanya, di akhirat kelak umat Islam masuk surga duluan
karena ibadahnya hari Jumat.
Disusul umat lain yang ibadah hari Sabtu,
dan umat Kristen yang ke gereja hari Minggu.
Terlepas ada yang menghitung sepekan dimulai hari Ahad (namanya juga
hari pertama),
ternyata guru agama saya sangat pluralis.

salam,
DWS

On 4/25/06, bmuncar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Menurut Pak Guru agama ketika SD dulu, Islam artinya: I=isa; S=subuh,
 L=lohor, A=ashar, M=maghrib. Wah, penafsiran Pak Guru ternyata sangat
 liberal ya?


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
 
  Assalamu'alaikum,
 
  Mas Janoko,
 
  Setiap orang berhak menggunakan nama 'Islam', dan nama 'Islam'
  bukanlah milik sampeyan atau milik Menteri Agama RI atau milik
 partai
  politik tertentu saja.
 
  Nama 'Islam' adalah milik dan pemberian dari Allah Ta'ala dan hanya
  Allah Ta'ala yang berhak menamakan orang/kaum sebagai Islam sesuai
  dengan yang dimaksud oleh Allah dan rasul-Nya.
 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.