Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan

2005-08-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Dari kantong Dora Emon/
Wassalam
HMNA
***


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
071. Pengertian yang Umum dan Khusus

Beberapa orang bertanya kepada saya tentang kisah Nabi Ibrahim AS yang 
ditayangkan RCTI , bahwa agama yang dibawakan Nabi Ibrahim AS adalah Islam. 
Apakah itu tidak salah? Bukankah agama Islam dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW? 
Boleh jadi pertanyaan yang dikemukakan kepada Pak Kiyai dan Daeng Naba mengenai 
Islam ini oleh seorang penanya, dilatar belakangi juga oleh tayangan RCTI 
tersebut. Lalu saya berpikir lebih baik saya tuliskan jawabannya dalam kolom 
Wahyu dan akal - Iman dan Ilmu. 

Islam adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 
huruf: sin, lam dan mim, yang berarti  patuh, selamat dan  murni. Dari segi 
ruang lingkup, Islam mempunyai pengertian yang teramat umum, umum, khusus dan 
sangat khusus.

Marilah kita mulai dahulu dengan memabahas pengertian Islam dalam ruang lingkup 
yang teramat umum. Allah SWT sebagai Al Khaliq, Maha Pencipta juga adalah Ar 
Rabb, Maha Pengatur. Allah mengatur hasil ciptaanNya itu dengan TaqdiruLlah dan 
SunnatuLlah, aturan Allah. DiaturNya makrokosmos dengan TaqdiruLlah yang 
dikenal dalam ilmu fisika dan astronomi dengan medan gravitasi. Allah 
mengontrol gerak matahari misalnya dengan gravitasi ini. Yang menurut 
penafsiran Newton medan gravitasi ini menyebabkan timbulnya gaya centripetal, 
yaitu gaya yang menuju ke titik pusat galaxy Milky Way. Atau menurut penafsiran 
Einstein gravitasi itu adalah garis geodesik berupa alur yang dilalui oleh 
matahari. Di samping gravitasi ini Allah mengontrol hasil ciptaanNya dengan 
TaqdiuLlah berupa gaya elektromagnet, seperti misalnya  gaya tarik menarik 
antara proton dengan elektron dalam atom. Juga TaqdiuLlah berupa gaya kuat yang 
menahan proton dalam inti atom supaya tidak pecah berhamburan akibat gaya 
elektromagnet yang saling menolak di antara proton yang bermuatan sama itu, 
yakni bermuatan positif. Juga TaqdiuLlah yang disebut gaya lemah yang 
menyebabkan inti atom menjadi tidak stabil, menjadi lapuk/luluh dengan 
mengeluarkan sinar radio aktif.  Sampai sekarang ilmu fisika baru mengenal 
keempat jenis TaqdiuLlah ini, yang tentu saja masih banyak jenis sunnatuLlah 
yang lain yang belum diketahui oleh manusia, karena Allah hanya memberikan ilmu 
yang sedikit kepada manusia. 

Semua makhluq ciptaan Allah tunduk pada keempat jenis TaqdiuLlah tersebut: 
medan gravitasi, medan elektromagnet, gaya kuat dan gaya lemah. Artinya semua 
makhluq di langit, makrokosmos dan di bumi termasuk di mikrokosmos adalah 
Islam, tunduk dan patuh pada TaqdiuLlah. Dengan gaya personifikasi Allah 
berfirman:
-- WLH ASLM MN FY ALSMWT WALARDH (S. AL 'AMRAN, 83), dibaca: wa lahu- aslama 
mam fis sama-wa-ti wal ardhi (s. ali 'imra-n), artinya: dan Islamlah barang 
siapa yang ada di langit (makrokosmos) dan di bumi (mikrokosmos). Dikatakan 
gaya personifikasi, oleh karena benda-benda ciptaan Allah dinyatakan dalam 
ungkapan man, barang siapa. 

Selanjutnya kita akan membicarakan pengertian Islam dalam ruang lingkup 
setingkat di bawah yang teramat umum, yaitu yang umum. Dalam ruang lingkup ini, 
Islam berarti semua risalah (message) dalam bentuknya yang otentik, asli yang 
dibawakan oleh para nabi, ada yang disebutkan namanya, ada yang tidak 
disebutkan namanya dalam Al Quran. Maka dalam ruang lingkup inilah risalah yang 
dibawakan oleh Nabi Ibrahim AS adalah Islam. Allah berfirman:
-- AN ALDYN 'AND ALLH ALASLAM (S. AL 'AMRAN, 19), dibaca: innad di-na 
'indaLla-hil isla-m (s. ali 'imra-n), artinya: Sesungguhnya addin menurut Allah 
adalah Islam. 
Ayat yang dikutip di atas lebih diperinci dalam Firman Allah:
QWLWA AMNA BALLH WMA ANZL ALYNA WMA ANZL ALY ABRHM WASM'AYL WAShQ WY'AQWB 
WALASBATH WMA AWTY MWSY W'AYSY WMA AWTY ALNBYWN MN RBHM WLA NFRQ BYN AhD MNHM 
WNhN LH MSLMWN (S. ALBQRt, 136), dibaca: 
Qu-lu- a-manna- biLla-hi wama- unzila ilayna- wama- unzila ila- ibra-hi-ma wa 
isma-'i-la wais-haqa waya'qu-ba wal asba-thi wama- u-tiya mu-sa- wa 'i-sa- 
wama- u-tiya mir rabbihim la- nufarriqu bayna ahadim minhum wa nahnu lahu- 
muslimu-n (s. albaqarah), artinya: Katakanlah (hai Muhammad) kami beriman 
kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, dan Isma'il, dan Ishaq dan 
Ya'qub dan anak-cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa dan apa 
yang diberikan (kepada para nabi) dari Maha Pengatur mereka, tidak kami bedakan 
seorangpun di antara mereka (para nabi itu) dan kami kepada Allah adalah para 
Muslim. Para Muslim, muslimuwn mempunyai sekali gus dua arti yaitu penganut dan 
bersikap, para penganut Islam dan mempunyai sikap patuh kepada aturan Allah, 
patuh kepada SunnatuLlah. Semua ummat Islam pengikut para nabi itu jika taat 
dan melaksanakan masing-masing SunnatuLlah, yaitu Syaria't yang ASLI yang 
dibawakan oleh para nabi itu akan masuk surga, si

Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan => Seri 570

2005-08-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Dengan penjelasan shabiin dari Abah dengan sendirinya Abah bisa memahami adanya 
pluralisme dalam Al-Qur'an?
==
HMNA:
Rupanya Chae tidak menyimak Seri 570, hanta membacanya secara tergeda-gesa, 
sehingga bikin kesmpulan seperti di atas itu. Chae baca ini baik-baik:=> Dicopy 
paste dari sebuah paragraf dalam Seri 570, Surah Al Baqarah, Ayat 62:
"Maka makna potongan ayat: "barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat 
serta beramal shalih, untuk mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada 
kekhawatiran atas mereka dan tiada mereka berduka cita", adalah dalam konteks 
para penganut agama-agama Yahudi, Nashrani dan Sha-bii-n pada zamannya Nabi 
mereka itu masing-masing, yaitu penganut agama Yahudi pada zaman rentang waktu 
dari Nabi Musa AS hingga Nabi 'Isa AS, penganut Nashrani pada rentang waktu 
dari Nabi 'Isa AS hingga Nabi Muhammad SAW dan penganut Sha-bii-n pada rentang 
waktu dari Nabi(?) Zarathustra hingga Nabi Muhammad SAW. Tegasnya ayat (2:63) 
tidak kena mengena dengan para penganut agama Yahudi, Kristen dan penganut 
Zaratshustra yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW membawa Risalah."

Abah tekankan yang ini: 
adalah dalam konteks para penganut agama-agama Yahudi, Nashrani dan Sha-bii-n 
pada zamannya Nabi mereka itu masing-masing, yaitu penganut agama Yahudi pada 
zaman rentang waktu dari Nabi Musa AS hingga Nabi 'Isa AS, penganut Nashrani 
pada rentang waktu dari Nabi 'Isa AS hingga Nabi Muhammad SAW dan penganut 
Sha-bii-n pada rentang waktu dari Nabi(?) Zarathustra hingga Nabi Muhammad SAW. 
Tegasnya ayat (2:63) tidak kena mengena dengan para penganut agama Yahudi, 
Kristen dan penganut Zaratshustra yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW membawa 
Risalah.

Jadi dalam konteks nowadays yang shahih, yang benar hanyalah Risalah yang 
dibawa oleh Nabi Muhammad RasuluLlah SAW, selain itu yakni seperti agama 
Yahudi, Kristen dan penganut Zaratshustra yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW 
membawa Risalah, itu semua tidak shahih, tidak benar, jadi sama sekali bukan 
pluralisme.
Wassalam


  - Original Message - 
  From: Chae 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, August 04, 2005 13:48
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan 
kepercayaan => Seri 570


  Duh Abah, kalau mulai ngeluarin ajian nya dari kantong dora emon
  serasa jauh di mata jauh di hati;)


  > 2. Ha-du- dibentuk oleh akar kata fi'il madhi [Ha, Alif, Dal] atau
  mashdar [Ha, Waw, Dal] artinya berpaling menuju kepada kebenaran,
  menuju kepada Allah, dapat pula berarti kembali perlahan-lahan kepada
  sesuatu. Kata Ha-du- menunjuk kepada ummat Nabi Musa AS.

  Chae: sesuatu di sini tidak merujuk pada syariat yang dibawa Nabi
  Muhammad saw, untuk lebih jelasnya  Al-Qur'an menyapa golongan Ahli
  kitab kepada dua hal:

  1. Pertama Ahli kitab (yahudi dan nasrani) yang pasca datangnya nabi
  Muhammad saw menerima risalah Beliau dan menjadi pengikut Nabi, mereka
  di anugrahi kenikmatan/pahala dua kali (Marratain). Pada Qs.28:54

  Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan
  mereka menolak kejahatan dengan kabaikan, dan sebagian dari apa yang
  kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (QS. 28:54)

  2. Kedua Ahli kiitab (yahudi dan nasrani) yang tetap pada kepercayaan
  terhadap Nabi terhadahulu dan tidak menggabungkan diri pada syariat
  yang dibawa Nabi Muhammad saw seperti yang tertera dalam Qs.3:113-114

  (113) Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan
  yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu
  di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat). 

  (114) Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh
  kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada
  (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang
  saleh. 
  **


  > 4. Sha-bii-n adalah agama yang dianut oleh Salman al Farisi RA
  sebelum masuk Islam. Salman al Farisi RA bertanya kepada Nabi Muhammad
  SAW tentang nasib teman-temannya penganut Sha-bii-n. Maka turunlah
  ayat (2:62). Sha-bii-n, dibentuk oleh akar kata [Shad, Ba, Alif],
  artinya meninggalkan. Sha-bii-n berarti orang-orang yang meninggalkan
  agama mereka untuk memeluk agama lain. Sha-bii-n menunjuk kepada
  sejenis sekte yang bermukim di semenanjung Arabia dan di negeri-negeri
  yang berbatasan dengannya. Maka Sha-bii-n adalah (1) kaum monotheist
  di Mesopotamia dengan menjadikan bintang-bintang sebagai perantara,
  (2) sebuah keyakinan yang berupa potongan-potongan dari agama Yahudi,
  Nashrani dan Zarathustra, (3) orang-orang yang bermukim dekat Mosul di
  Iraq yang monotheist, namun tidak mempunyai kitab dan syari'at, mereka
  berkeyakinan mengikuti agama yang dibawakan Nabi Nuh AS, (4)
  orang-orang yang bermukin sekitar Iraq yang beriman kepada semua
  Nabi-Nabi dan mempunyai cara bersembahyang dan puasa tersendiri, (5)
  ada yang berpendapat mereka tergolong dalam Ahli K

Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan

2005-08-05 Terurut Topik Ade Suerani
Mbak Chae, adakah sholat dizaman sebelum Rosulullah SAW seperti sholat pasca 
Isra mi'raj?
Hitung-hitungan zakat? Haji? dll . Lalu sempurna lainnya bisa dibaca di 
al-Maidah 3. dst yang belum bisa saya identifikasi lebih banyak, alias saya 
mesti buka tafsir lagi.
Oh ya, baca juga al-Maidah 15-16 dan 48.

Wassalamu'alaikum,
Ade

From: Chae

Alhamdulillah kalau memang kita sepakat dalam konsep Islam yang dibawa
oleh para Nabi sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw, kalau Mba Ade
mengatakan sebagai Aqidah h mungkin bisa juga tapi saya masih
belum merasa pas tapi belum juga ketemu kata yang tepat;) kalau aya
pribadi lebih nyaman menyebutkannya sebagai risalah Ilahi.

sebelum lanjut ada satu yang saya konfirmasikan lagi kepada Mba Ade,
apakah syariat yang dibawa Nabi Muhammad saw itu sama atau tidak
dengan syariat yang dibawa oleh para nabi2 sebelumnya?

Memang Mba Ade menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw menyempurnakan
Islam (syariatnya di sempurnakan) tolong di perjelas apakah maksud
dari di sempurnakan ini menjadikan syariat yang dibawa Nabi Muhammad
saw itu sama dengan syariat para Nabi sebelumnya atau justru berbeda?

Chae

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ade Suerani" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Ya itulah mbak Chae, saya sudah jawab sebelumnya, muslimin adalah
orang Islam. Nabi-nabi terdahulu mengajarkan Islam dan Muhammad SAW
kemudian MENYEMPURNAKAN Islam (syari'atnya di lengkapi). Jadi selama
ini orang bilang Islam adalah umatnya Muhammad itu dalam tataran
sosiologi bisa dibenarkan, tapi secara aqidah, Islam adalah agama yang
dibawah oleh eyangnya para Nabi.
>
> Saya kutip:
> "Muslimin sebelum Muhammad SAW datang, adalah orang-orang yang
> berserah diri, berpegang teguh pada Allah, sholat, dan berzakat.
> Tapi sejak Muhammad SAW datang, Muslimin atau orang-orang Islam
> adalah mereka yang mengerjakan 5 perkara + beriman pada 6 perkara.
> Muhamamd SAW datang menyempurnakan rukun-rukun dalam sholat dan
> zakat dengan aturan mainnya dll yang belum sempurna, S. al-Maidah 5.
> Dan Allah juga meninggikan nama Muhammad SAW (baca S. Alam Nasyroh)
> dengan menggandengkan namaNYA yang kita kenal dengan syahadat."
>
> Tambahan : muslimin sebelum Muhammad SAW datang adalah yang beriman
pada hari akhir.
>
> Saya sepakat dengan pengertian Islam dari mbak Chae, tapi itu
sebelum Rosulullah SAW datang. Kalau hari ini, muslimin adalah kita
yang bersyahadat, berpegang teguh pada Qur'an - al-furqon (pembeda).
Simaklah Alam Nasyroh, Allah meninggikan nama Muhammad, seperti DIA
menjadikan Musa sebagai kalam (manusia yang DIA ajak bicara), Ibrahim
sebagai sahabat, Sulaiman menakulukan jin, angin dll, lalu Isa
menghidupkan orang mati dll kemuliaan para nabi.
> Muhammad menanyakan ini pada Allah : "apa yang akan Engkau berikan
padaKU, duhai Allah?" jawaban Allah ada di Alam Nasyroh itu, yang kita
kenal syahadat, dibaca di sholat atau "ditinggikan" menurut Alam
Nasyroh. Nanti saya cek dirumah riwayat ini kalau mbak Chae kepengen
tahu.
>
> Wassalamu'alaikum,
> Ade
>
> Chae wrote:
>
> Mba Ade,
>
> Sebaiknya kita samakan terlebih dahulu definisi apakah itu Islam
> sebagai Risalah yang dibawa setiap Nabi dan Rasul, juga Islam dalam
> konteks Syariat.
>
> Islam mempunyai arti kata tunduk, patuh, menyerah. penjelasan  yang
> sangat  penting  tentang makna "al-Islam" ini juga diberikan oleh Ibn
> Taimiyah. Ia mengatakan bahwa  "al-Islam"  mengandung dua makna
> adalah: pertama, ialah sikap tunduk dan patuh, jadi tidak sombong;
> kedua,  ketulusan dalam  sikap tunduk kepada satu pemilik atau
> penguasa, seperti difirmankan Allah, "wa rajul-an  salam-an  li
> rajul-in"  (Dan seorang  lelaki  yang  tulus  tunduk kepada satu orang
> lelaki)(QS. al-Zumar 39:29).
>
> Kata Islam sering kali disalah artikan sebagai kata benda atau kata
> sebuah benda/suatu agama dari golongan umat Nabi Muhammad saw. Kata
> Islam sendiri dalam kitab suci Al-Qur'an lebih tepat dikatakan sebagai
> kata kerja aktif yang menggambarkan suatu sikap kepasrahan.
>
> "Sesungguhuya  agama  bagi Allah ialah sikap
> pasrah pada-Nya (al-Islam) (QS. Al-Imran  3:19)
>
> Dan sekarang ini yang lebih di kenal dalam artian Islam adalah agama
> (syariat) ayang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
>
> Kita bahas satu-satu Mba Ade supaya lebih jelas, kira-kira sampai
> dalam artian Islam, ada yang kita sepakati dan tidak kita sepakati?
>
> Chae
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ade Suerani" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Mbak Chae belum jawab "muslimin" yang saya tanyakan dibawah. But, no
> matter,
> > if you not ready.
> >
> > Kesimpulan saya gini:
> >
> > Agama yang dianut Nabi Ibrahim adalah Islam (al-Hajj 78). Nabi-nabi
> pasca
> > Ibrahim juga muslim, mengajarkan Islam (ngumpul di al-Anbiya), hingga
> > terakhir Muhammad SAW (al-Nahl 123) membawa Qur'an (al-Maidah 15-16
> dan 48)
> > menyempurnakan Islam (al-Maidah 3). Jadi, Islam telah ada sebelum
> Muhammad,
> > tapi BELUM sempurna.
> >
> > Lalu murtad. Jika disimak terjemahannya dari awal, al-Baqorah 217 it

Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan

2005-08-04 Terurut Topik MEY Sirajudin
Kalo saya tidak salah mengenal kata "Islam". Islam ada sejak pertama kali 
islam diturunkan dan dibawa Nabi Muhammad dengan Quran sebagai kitab sucinya. 
Sedangkan Agama pada zaman nabi adalah agama tauhid yang artinya mengakui 
keesaan Allah dengan syariat yang belum sempurna seperti layaknya Al-Quran.  
Agama Tauhid ini mencakup Agama Yahudi, Nasrani, Islam (( terakhir agama Kaum 
shabiin, yang awalnya saya bingung, kenapa Agama Shabiin=penyembah matahari???  
sebagai agama yang diberi tempat BAIK dalam Alquran, hal ini pernah saya 
tanyakan di milis tapi sedihnya kagak ada yang nanggapin, baru di WM nih saya 
memperoleh sedikit pemahaman dari P' HMNA, (bacanya tergesa2));-). Selanjutnya 
agama lain tidak diakui sebagai agama tauhid kecuali islam.  Menurut pandagan 
saya demikian.
Walahualam bishawab. 

Ade Suerani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ya itulah mbak Chae, saya sudah jawab sebelumnya, muslimin adalah orang Islam. 
Nabi-nabi terdahulu mengajarkan Islam dan Muhammad SAW kemudian MENYEMPURNAKAN 
Islam (syari'atnya di lengkapi). Jadi selama ini orang bilang Islam adalah 
umatnya Muhammad itu dalam tataran sosiologi bisa dibenarkan, tapi secara 
aqidah, Islam adalah agama yang dibawah oleh eyangnya para Nabi.

Saya kutip:
"Muslimin sebelum Muhammad SAW datang, adalah orang-orang yang
berserah diri, berpegang teguh pada Allah, sholat, dan berzakat.
Tapi sejak Muhammad SAW datang, Muslimin atau orang-orang Islam
adalah mereka yang mengerjakan 5 perkara + beriman pada 6 perkara.
Muhamamd SAW datang menyempurnakan rukun-rukun dalam sholat dan
zakat dengan aturan mainnya dll yang belum sempurna, S. al-Maidah 5.
Dan Allah juga meninggikan nama Muhammad SAW (baca S. Alam Nasyroh)
dengan menggandengkan namaNYA yang kita kenal dengan syahadat."

Tambahan : muslimin sebelum Muhammad SAW datang adalah yang beriman pada hari 
akhir. 

Saya sepakat dengan pengertian Islam dari mbak Chae, tapi itu sebelum 
Rosulullah SAW datang. Kalau hari ini, muslimin adalah kita yang bersyahadat, 
berpegang teguh pada Qur'an - al-furqon (pembeda). Simaklah Alam Nasyroh, Allah 
meninggikan nama Muhammad, seperti DIA menjadikan Musa sebagai kalam (manusia 
yang DIA ajak bicara), Ibrahim sebagai sahabat, Sulaiman menakulukan jin, angin 
dll, lalu Isa menghidupkan orang mati dll kemuliaan para nabi. 
Muhammad menanyakan ini pada Allah : "apa yang akan Engkau berikan padaKU, 
duhai Allah?" jawaban Allah ada di Alam Nasyroh itu, yang kita kenal syahadat, 
dibaca di sholat atau "ditinggikan" menurut Alam Nasyroh. Nanti saya cek 
dirumah riwayat ini kalau mbak Chae kepengen tahu. 

Wassalamu'alaikum,
Ade

Chae wrote:

Mba Ade,

Sebaiknya kita samakan terlebih dahulu definisi apakah itu Islam
sebagai Risalah yang dibawa setiap Nabi dan Rasul, juga Islam dalam
konteks Syariat.

Islam mempunyai arti kata tunduk, patuh, menyerah. penjelasan  yang 
sangat  penting  tentang makna "al-Islam" ini juga diberikan oleh Ibn
Taimiyah. Ia mengatakan bahwa  "al-Islam"  mengandung dua makna
adalah: pertama, ialah sikap tunduk dan patuh, jadi tidak sombong; 
kedua,  ketulusan dalam  sikap tunduk kepada satu pemilik atau
penguasa, seperti difirmankan Allah, "wa rajul-an  salam-an  li 
rajul-in"  (Dan seorang  lelaki  yang  tulus  tunduk kepada satu orang
lelaki)(QS. al-Zumar 39:29).

Kata Islam sering kali disalah artikan sebagai kata benda atau kata
sebuah benda/suatu agama dari golongan umat Nabi Muhammad saw. Kata
Islam sendiri dalam kitab suci Al-Qur'an lebih tepat dikatakan sebagai
kata kerja aktif yang menggambarkan suatu sikap kepasrahan.

"Sesungguhuya  agama  bagi Allah ialah sikap
pasrah pada-Nya (al-Islam) (QS. Al-Imran  3:19)

Dan sekarang ini yang lebih di kenal dalam artian Islam adalah agama
(syariat) ayang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Kita bahas satu-satu Mba Ade supaya lebih jelas, kira-kira sampai
dalam artian Islam, ada yang kita sepakati dan tidak kita sepakati?

Chae

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ade Suerani" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Mbak Chae belum jawab "muslimin" yang saya tanyakan dibawah. But, no
matter,
> if you not ready.
> 
> Kesimpulan saya gini:
> 
> Agama yang dianut Nabi Ibrahim adalah Islam (al-Hajj 78). Nabi-nabi
pasca
> Ibrahim juga muslim, mengajarkan Islam (ngumpul di al-Anbiya), hingga
> terakhir Muhammad SAW (al-Nahl 123) membawa Qur'an (al-Maidah 15-16
dan 48)
> menyempurnakan Islam (al-Maidah 3). Jadi, Islam telah ada sebelum
Muhammad,
> tapi BELUM sempurna.
> 
> Lalu murtad. Jika disimak terjemahannya dari awal, al-Baqorah 217 itu
> berbicara tentang muslimin. Apakah agama selain Islam mengenal (baca :
> mengimani) dosa besar berperang di bulan haram ATAU masuk untuk
ibadah di
> Masjidilharam? Jadi, murtad adalah keluar dari agama yaitu Islam.
Sebagai
> penegasan untuk memperkuat agama mana, ya... agama yang diajarkan
para Nabi,
> yaitu Islam.
> --
> 
> Di postingan sebelumnya, mbak Chae sempat menuliskan kebenaran menurut
> al-Maidah 44-48. Saya setuju, tapi itu sebelum diturunkannya al

Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan

2005-08-04 Terurut Topik Ade Suerani
Ya itulah mbak Chae, saya sudah jawab sebelumnya, muslimin adalah orang Islam. 
Nabi-nabi terdahulu mengajarkan Islam dan Muhammad SAW kemudian MENYEMPURNAKAN 
Islam (syari'atnya di lengkapi). Jadi selama ini orang bilang Islam adalah 
umatnya Muhammad itu dalam tataran sosiologi bisa dibenarkan, tapi secara 
aqidah, Islam adalah agama yang dibawah oleh eyangnya para Nabi.

Saya kutip:
"Muslimin sebelum Muhammad SAW datang, adalah orang-orang yang
berserah diri, berpegang teguh pada Allah, sholat, dan berzakat.
Tapi sejak Muhammad SAW datang, Muslimin atau orang-orang Islam
adalah mereka yang mengerjakan 5 perkara + beriman pada 6 perkara.
Muhamamd SAW datang menyempurnakan rukun-rukun dalam sholat dan
zakat dengan aturan mainnya dll yang belum sempurna, S. al-Maidah 5.
Dan Allah juga meninggikan nama Muhammad SAW (baca S. Alam Nasyroh)
dengan menggandengkan namaNYA yang kita kenal dengan syahadat."

Tambahan : muslimin sebelum Muhammad SAW datang adalah yang beriman pada hari 
akhir. 

Saya sepakat dengan pengertian Islam dari mbak Chae, tapi itu sebelum 
Rosulullah SAW datang. Kalau hari ini, muslimin adalah kita yang bersyahadat, 
berpegang teguh pada Qur'an - al-furqon (pembeda). Simaklah Alam Nasyroh, Allah 
meninggikan nama Muhammad, seperti DIA menjadikan Musa sebagai kalam (manusia 
yang DIA ajak bicara), Ibrahim sebagai sahabat, Sulaiman menakulukan jin, angin 
dll, lalu Isa menghidupkan orang mati dll kemuliaan para nabi. 
Muhammad menanyakan ini pada Allah : "apa yang akan Engkau berikan padaKU, 
duhai Allah?" jawaban Allah ada di Alam Nasyroh itu, yang kita kenal syahadat, 
dibaca di sholat atau "ditinggikan" menurut Alam Nasyroh. Nanti saya cek 
dirumah riwayat ini kalau mbak Chae kepengen tahu. 

Wassalamu'alaikum,
Ade

Chae wrote:

Mba Ade,

Sebaiknya kita samakan terlebih dahulu definisi apakah itu Islam
sebagai Risalah yang dibawa setiap Nabi dan Rasul, juga Islam dalam
konteks Syariat.

Islam mempunyai arti kata tunduk, patuh, menyerah. penjelasan  yang 
sangat  penting  tentang makna "al-Islam" ini juga diberikan oleh Ibn
Taimiyah. Ia mengatakan bahwa  "al-Islam"  mengandung dua makna
adalah: pertama, ialah sikap tunduk dan patuh, jadi tidak sombong; 
kedua,  ketulusan dalam  sikap tunduk kepada satu pemilik atau
penguasa, seperti difirmankan Allah, "wa rajul-an  salam-an  li 
rajul-in"  (Dan seorang  lelaki  yang  tulus  tunduk kepada satu orang
lelaki)(QS. al-Zumar 39:29).

Kata Islam sering kali disalah artikan sebagai kata benda atau kata
sebuah benda/suatu agama dari golongan umat Nabi Muhammad saw. Kata
Islam sendiri dalam kitab suci Al-Qur'an lebih tepat dikatakan sebagai
kata kerja aktif yang menggambarkan suatu sikap kepasrahan.

"Sesungguhuya  agama  bagi Allah ialah sikap
pasrah pada-Nya (al-Islam) (QS. Al-Imran  3:19)

Dan sekarang ini yang lebih di kenal dalam artian Islam adalah agama
(syariat) ayang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Kita bahas satu-satu Mba Ade supaya lebih jelas, kira-kira sampai
dalam artian Islam, ada yang kita sepakati dan tidak kita sepakati?

Chae

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ade Suerani" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Mbak Chae belum jawab "muslimin" yang saya tanyakan dibawah. But, no
matter,
> if you not ready.
> 
> Kesimpulan saya gini:
> 
> Agama yang dianut Nabi Ibrahim adalah Islam (al-Hajj 78). Nabi-nabi
pasca
> Ibrahim juga muslim, mengajarkan Islam (ngumpul di al-Anbiya), hingga
> terakhir Muhammad SAW (al-Nahl 123) membawa Qur'an (al-Maidah 15-16
dan 48)
> menyempurnakan Islam (al-Maidah 3). Jadi, Islam telah ada sebelum
Muhammad,
> tapi BELUM sempurna.
> 
> Lalu murtad. Jika disimak terjemahannya dari awal, al-Baqorah 217 itu
> berbicara tentang muslimin. Apakah agama selain Islam mengenal (baca :
> mengimani) dosa besar berperang di bulan haram ATAU masuk untuk
ibadah di
> Masjidilharam? Jadi, murtad adalah keluar dari agama yaitu Islam.
Sebagai
> penegasan untuk memperkuat agama mana, ya... agama yang diajarkan
para Nabi,
> yaitu Islam.
> --
> 
> Di postingan sebelumnya, mbak Chae sempat menuliskan kebenaran menurut
> al-Maidah 44-48. Saya setuju, tapi itu sebelum diturunkannya al-Qur'an.
> Qur'an bahkan menganjurkan kita untuk mengimani (mengambil manfaat) dari
> kitab-kitab sebelumnya. Tapi kalau kitab-kitab tersebut bertentangan
dengan
> isi Qur'an maka kita wajib membantahnya, tapi kalau kita tidak tahu
sesuatu
> perkara itu benar atau salah, solusinya diriwayatkan Bukhari :
"jangan kamu
> menolaknya, jangan pula menerimanya, tapi katakan aku percaya pada
ZAT YANG
> MAHA TUNGGAL, ALLAH SWT". Fyi, Injil dan Taurat yang beredar saat ini
> menurut Qurasih Shihab adalah bukanlah firman Allah. Firman Allah 
(Taurat
> dan Injil) yang asli, entah sedang dimana.
> 
> So now, menjawab pertanyaan saya sebelumnya : "mana dasarnya
kebenaran ada
> pada semua agama?" mbak Chae jawab: "al-Baqoroh 62". Sudah
dijelaskan cukup
> panjang diseri 570 Abah tentang riwayat turunnya ayat ini. Komentar
saya,
> dasar yang mba Chae ajukan belum k

Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan

2005-08-04 Terurut Topik Ade Suerani
Mbak Chae belum jawab "muslimin" yang saya tanyakan dibawah. But, no matter,
if you not ready.

Kesimpulan saya gini:

Agama yang dianut Nabi Ibrahim adalah Islam (al-Hajj 78). Nabi-nabi pasca
Ibrahim juga muslim, mengajarkan Islam (ngumpul di al-Anbiya), hingga
terakhir Muhammad SAW (al-Nahl 123) membawa Qur'an (al-Maidah 15-16 dan 48)
menyempurnakan Islam (al-Maidah 3). Jadi, Islam telah ada sebelum Muhammad,
tapi BELUM sempurna.

Lalu murtad. Jika disimak terjemahannya dari awal, al-Baqorah 217 itu
berbicara tentang muslimin. Apakah agama selain Islam mengenal (baca :
mengimani) dosa besar berperang di bulan haram ATAU masuk untuk ibadah di
Masjidilharam? Jadi, murtad adalah keluar dari agama yaitu Islam. Sebagai
penegasan untuk memperkuat agama mana, ya... agama yang diajarkan para Nabi,
yaitu Islam.
--

Di postingan sebelumnya, mbak Chae sempat menuliskan kebenaran menurut
al-Maidah 44-48. Saya setuju, tapi itu sebelum diturunkannya al-Qur'an.
Qur'an bahkan menganjurkan kita untuk mengimani (mengambil manfaat) dari
kitab-kitab sebelumnya. Tapi kalau kitab-kitab tersebut bertentangan dengan
isi Qur'an maka kita wajib membantahnya, tapi kalau kita tidak tahu sesuatu
perkara itu benar atau salah, solusinya diriwayatkan Bukhari : "jangan kamu
menolaknya, jangan pula menerimanya, tapi katakan aku percaya pada ZAT YANG
MAHA TUNGGAL, ALLAH SWT". Fyi, Injil dan Taurat yang beredar saat ini
menurut Qurasih Shihab adalah bukanlah firman Allah. Firman Allah  (Taurat
dan Injil) yang asli, entah sedang dimana.

So now, menjawab pertanyaan saya sebelumnya : "mana dasarnya kebenaran ada
pada semua agama?" mbak Chae jawab: "al-Baqoroh 62". Sudah dijelaskan cukup
panjang diseri 570 Abah tentang riwayat turunnya ayat ini. Komentar saya,
dasar yang mba Chae ajukan belum kuat (penjelasannya di seri 570 postingan
Abah), plus saya ajukan dasar saya di al-Baqoroh 111 dan Ali Imran 19 dan
85. So, pigimana?

Koreksi : al-Baqoroh 216 masih tentang hukum perang dalam Islam bukan
tentang Allah punya anak.

Wassalam,
Ade

> Haha... kalau saya bisa bahasa Kendari, akan saya bales dengan bahasa
> Kendari, biar tahu rasa jadi orang bingung, emang enak?! :D. Tapi
> saya cukup ngerti sapaan diatas, koq. Aji Pangestu teh Chae tea.
> (Aji=saya? :D, maap dibikin kaco sundanya :D)

Chae: Aduh m'af jika membuat bingung, yang saya tahu mah Aji teh Aji
masaid atau aji pangetu pemain sinteron;)

> Pertanyaan saya : mbak Chae mau masuk Kristen? Kalau semua agama
> benar, kayaknya ke Kristen atau ke Budha tidak mengapa, toh mereka
> juga benar. Begitupula istilah murtad itu sebaiknya tidak ada, tapi
> koq Qur'an mengakuinya (S. al-Baqoroh 217)??? Atau pun hari ini aku
> Islam, besok Kristen, dan lusa Sinto, tidak apa-apa, toh sama-sama
> percaya sama Tuhan, sama-sama benar, begitukah?

Chae: Mba Ade, saya tidak sepakat jika mengatakan bahwa setiap agama
itu benar karena agama pada tataran praktisnya merupakan hasil tafsir
setiap individu terhadap kitab suci nya masing-masing, tapi saya
meyakini ..Insya Allah bahwa semua agama MENGANDUNG KEBENARAN, ARTINYA
KEBENARAN ITU ADA PADA SEMUA AGAMA kira-kira... begitu Mba Ade,
ma'af jika penjelasanya mungkin membingungkn;)

kira-kira ilustrasinya begini.. ada martabak manis dan ada martabak
asin, keduanya berbeda bentuk, rasa, komposisi, cara masak dll tapi
dari keduanya ada dapat dirasakan (mengandung) rasa gurih/lezat/enak..
berhubung saya suka yang asin-asing maka saya lebih suka martabak asin
sebagai makanan karena dapat menimbulkan nafsu makan yang besar,
berbeda dengan orang yang suka manis justru dengan martabak manis
nafsu makannya timbul. kita bisa anggap martabak manis dan asin itu
seperti agama2, dan kebenaran itu seperti rasa lezat dan nafsu makan
adalah manfaat atau kebenaran/keselamatan yang ditimbulkan. kira-kira
nyambung enggak???

Mba Ade, arti kata AGAMA adalah A=tidak sedangkan GAMA artinya
kacau/kekacauan maka arti AGAMA adalah tidak ada kekacauan. agar tidak
kacar maka harus ada aturan, aturan biasanya dalam istilah populer di
kalangan umat Islam adalah SYARIAT jadi kata lain dari AGAMA ADALAH
SYARIAT.

syariat ini untuk manusia jadi harus berada dalam dimensi manusia,
dimana SUDAH SUNATULLAH BAHWA MANUSIA TERIKAT DALAM RUANG DAN WAKTU,
artinya MANUSIA YANG BERADA DALAM RUANG DAN WAKTU YANG BERBEDA-BEDA
TENTUNYA MEMPUNYAI SYARIAT YANG BERBEDA-BEDA PULA. Ruang dan waktu pun
ada yang makro dan mikro tapi enggak usah di perjelas bahasanya
panjang teuing euy;)

Maka dari itu setiap Nabi2 yang berada dalam ruang waktu yang
berbeda-beda membawa syariat yang berbeda-beda pula. Nabi Ibrahim
membawa syariatnya sendiri, Nabi Musa juga demikian, Nabi Daud, Nabi
Sulaeman, nabi Isa dan juga Nabi Muhammad saw.

Silahkan Mba Ade lihat perbedaan syariat yang di sebutkan di dalam
Al-Qur'an sbb: Qs.21:78-79

(78) Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya
memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh
kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami me

Re: [wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan => Seri 570

2005-08-03 Terurut Topik oman abdurahman
Wah...salut dehMbak Chae sudah berani jujur Semalam ada yang 
berbisik (hehehe...pake bisik-bisik segala ya) pak tua dari Sukapura, 
katanya: orang yang bersih pada manakala kotoran sudah menerpa semuanya, 
bukanlah yang tidak pernah melakukan kesalahan, termasuk kesompbongan, 
melainkan jujur mengakui bahwa ia pernah berbuat kesalahan pada waktu dan 
tempat yang seharusnya berlaku jujur. Ya Mbak Cae, umumnya kita ini, 
termasuk saya sendiri, sering berlaku sombong. Semoga Tuhan mengampuni dosa 
kesombongan kita.
 Memberhalakan agama -sombong itu- barangkali yang dimaksud dengan semut 
hitam di atas batu hitam pada malam yang kelam itu ya Mbak Chae?.
 manAR

 On 8/4/05, Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> 
> Pak Omar yang satu itu meliputi sayangnya banyak orang termasuk saya
> juga sering bersikap sombong suka merasa benar sendiri jadinya dalam
> beragama suka mengagamakan berhala dan memperhalakan agama, begicu;)
> 
> Chae
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, oman abdurahman
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Ini bukan dari kantong dora emon siapa pun...atau...justru dari
> kantong dora
> > emon semuanya:
> > Kebenaran itu hanya satu, hanya satu yang benar, dan ia diperebutkan
> oleh
> > milyaran manusia sepanjang sejarah: ruang dan waktu. Bayangkan,
> betapa tidak
> > akan terjadi begitu banyak konflik dalam situasi seperti itu jika
> semuanya
> > atau sebagian besarnya tidak mampu menahan diri.
> > salam,
> > manAR
> >
> >
> > On 8/4/05, H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Chae wrote:
> > > Sebagai dasar dari pengertian saya bahwa kebenaran itu ada pada semua
> > > agama/kepercayaan, silahkan di buka Qs.2:62
> > > --
> > >
> > >
> > >
> > > Milis Wanita Muslimah
> > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> masyarakat.
> > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > >
> > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> attachment 
> > > Yahoo! Groups Links
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/