Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
Dana berkata : Poligami yang sembarangan dan tidak bertanggung jawab itu merusak keluarga dan pada gilirannya merusak bangsa = Jano-ko berkata pulak, Anak kecil aja sudah tahu .. Gini pam,hidup sendiri, monogami de el el kalau sembarangan ya jelas aja akan amburadul gitu Untuk sementara gitu dulu Semoga tuhan bersamamu. Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Poligami yang sembarangan dan tidak bertanggung jawab itu merusak keluarga dan pada gilirannya merusak bangsa. Bangsa yang kuat kultur keluarganya kuat. Keluarga itu ada ayah ibu dan anak. Jangan lupa anak ada kepentingan sebagai investasi masa depan. Kalau mau bangsa berkualitas, kehidupan berkeluarga harus berkualitas dulu. Bukan kehidupan sex suami yang berkualitas saja yang terpenting. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: PP 10 itu TIDAK MELARANG poligami, hanya mengatur. Kalau PNS harus ijin atasan. Aturannya atasan mesti tanya ke istri tuanya dulu. Tapi kalau di kampus berjangkit wabah poligami, coba dilihat atasan di kampus tsb (dekan, rektor, .) apakah pendukung poligami, atau malah poligamor. itu kalau poligami resmi lho ya: ijin istri, keputusan pengadilan, nikah tercatat di KUA. Kalau poligami duluan, kemudian diresmikan 3 bulan kemudian, ya ngga serumit itu prosedurnya. kan semua itu pilihan: teken (tanda tangan) dulu, atau teken (menekan (?)) dulu? :-)) salam, DWS On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: dosen PTN itu PNS bukan ya? kalau PNS ya kena PP 10, bukannya? kecuali kalau diem2 ajah aah, indonesia ... apa sih yang ndak bisa diakalin salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
ha ha ... sial ... bisa aja nih Arcon ... aku sih cuman menyimpulkan dari cara hidup orang2 bule yah ada juga sih anak baik2 yang gak pernah free-sex cuman ndak etis lah buat ditanyain salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/3/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin, wikan dikira pernah ngetes, kali .. :D [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
lho, kok takut aids, kan menikahnya ama wanita wanita terpercaya, nyarinya juga yg masih perawan ting ting dari sononya. gadis pesantren yg alim dan terjaga kehormatannya lagian pas mau nikah, kan disuruh periksa ke dokter terlebih dahulu. check semua, medical check up termasuk urusan dalemannya dan penyakit turunan dari keluarga. jadi aman beibeh ah, ini nanyanya kayak ndak ngerti save seks aja deh, :D silakan tanya ke habib riziq dan bosnya MMI, oom fauzan al anshori, apa mereka pernah kena penyakit kelamin. tanggung, mereka sehat selalu dan senantiasa bersih. :p On 1/2/07, sarinesia [EMAIL PROTECTED] wrote: apa gak takut AIDS mas? kalau perempuan dimadu mending minta cerai saja. karena siapa tahu isteri barunya itu terinveksi.. nanti virusnya kena ke isteri pertama juga. makanya kalau mau kawin lagi, kasih tau dulu istri pertama?tapi sayangnya biasanya selingkuhan dulu :( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
Cinta itu buta! - Original Message - From: sarinesia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 02, 2007 9:21 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami? apa gak takut AIDS mas? kalau perempuan dimadu mending minta cerai saja. karena siapa tahu isteri barunya itu terinveksi.. nanti virusnya kena ke isteri pertama juga. makanya kalau mau kawin lagi, kasih tau dulu istri pertama?tapi sayangnya biasanya selingkuhan dulu :( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.409 / Virus Database: 268.16.2/613 - Release Date: 1/1/2007 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
lha kalau istri keduanya bule kan syusah ngeceknya apakah masih perawan atau ndak apakah kena penyakit atau ndak mangkanya hati2 kalau nyari istri bule salam bule, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: lho, kok takut aids, kan menikahnya ama wanita wanita terpercaya, nyarinya juga yg masih perawan ting ting dari sononya. gadis pesantren yg alim dan terjaga kehormatannya lagian pas mau nikah, kan disuruh periksa ke dokter terlebih dahulu. check semua, medical check up termasuk urusan dalemannya dan penyakit turunan dari keluarga. jadi aman beibeh [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
dosen PTN itu PNS bukan ya? kalau PNS ya kena PP 10, bukannya? kecuali kalau diem2 ajah aah, indonesia ... apa sih yang ndak bisa diakalin salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
Mas Wikan, Dosen itu ustadz/publik figure bukan? Kalau iya, nanti sampeyan dituding telah menghajar bleh seseorang mumpung msh ada kesempatan lho.. :-P CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: dosen PTN itu PNS bukan ya? kalau PNS ya kena PP 10, bukannya? kecuali kalau diem2 ajah aah, indonesia ... apa sih yang ndak bisa diakalin salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
1. yg punya istri bule, yah jadinya istri pertama, mereka yg punya istri bule ndak berani tuh ambil istri baru. 2. yg istrinya dari inggris, sejak dia selesai post doctoral keuangan islam, dia move ke inggris. ikut istri. istrinya kerja, dia sendiri jadi dosen di inggris sana. sementara yg istrinya bule belanda, dua duanya aslinya sih dosen tempatku. abis kawin istrinya resign. sementara sambilan suaminya jadi partner di PWC. yah, duwit jadi dosen PTN mah ndak ada seujung kuku gaji dia di PWC lah ... huehehehhe psst, dosen pembimbingku nan kejam tuh, yg aku gosipin kekekekeke :p susah amat ngejar dosen yg satu ini, nyarinya kudu antar kota buat konsultasi skripsi dulu itu. 3. temuan menarik buat pertanyaan wikan, yg berani poligami, adalah yg istrinya orang lokalan sini ajah. agak beda dikit yah, ama ceritanya mbak mia kemarin. :p On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: dosen PTN itu PNS bukan ya? kalau PNS ya kena PP 10, bukannya? kecuali kalau diem2 ajah aah, indonesia ... apa sih yang ndak bisa diakalin salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
Kalau banyak dosen yang berpoligami bisa berarti mutu universtas menurun, sebab banyak waktu mereka tidak pakai untuk penyelidikan atau membaca literatur-literatur ilmu pengetahuan tetapi diarahkan untuk urusan syahwat. - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 02, 2007 6:53 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami? kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. Setelah bapak dosen yg blantik sapi kaya raya ini, yg ngikutin petama kali malah mantan rektor, doi kawin lagi pas jadi rektor dulu, dan yang menarik, programnya sekaligus islamisasi. jadi nyari istrinya yang mantan katolik atau kristen, trus diajak kawin, jadi mualaf, jadi deh. :) gak tahu sebabnya apa, karena memang beliaunya pendakwah sejati, ataukah karena menurut standar dan selera mereka, wanita non muslim banyak yg penampilannya lebih maknyus :p malah ada yang kawin ama wanita belanda, trus ama wanita inggris. bule .. siapa takut. malah mereka mendahului para artis dalam urusan kawin dengan bule. Suasana di kampusku, beda lah, nuansanya ama kampus merah macam UGM, Unair, Undip, Unsud ... On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: yang jualan ayam goreng punya cabang di banyak kota juga boleh, kok mas ... atau ustadz yang tiap hari dakwah di berbagai kota di seluruh indonesia :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: yg boleh poligami, yg profesinya pelaut seperti yg dicontohkan abah ya mbak chae ? atau yg pedagang permata keliling dunia seperti pak ayeye ? menarik nih mbak. ntar convert profesi, milihnya kalo ndak jadi juragannya kapal pesiar mewah punya belanda, ya ganti jadi juragan emas permata aja deh :D [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.409 / Virus Database: 268.16.2/613 - Release Date: 1/1/2007 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
emangnya jadi dosen di daerah harus banyak bikin tulisan di jurnal berkelas internasional yg well recognized ? udahp unya punya gelar Ph.D dari universitas lokal aja udah ultimate kok buat para bapak guru kita. selanjutnya tinggal urut kacang nunggu profesornya sambil bikin proyek penelitian abal abal, :p misale mbikinin laporan pertanggungjawaban bupati di pemda x, atau bikin studi kelayakana buat bappeda di kotamadya y, masukin tulisan copy paste di jurnal ilmiah yg dibuat oleh vicitas akedemika di universitasnya sendiri, yg ngakunya jurnal internasional, tapi yg cuman beredar di kalangan sendiri .. gitu gitu lah ... :D On 1/2/07, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau banyak dosen yang berpoligami bisa berarti mutu universtas menurun, sebab banyak waktu mereka tidak pakai untuk penyelidikan atau membaca literatur-literatur ilmu pengetahuan tetapi diarahkan untuk urusan syahwat. - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 02, 2007 6:53 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami? kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. Setelah bapak dosen yg blantik sapi kaya raya ini, yg ngikutin petama kali malah mantan rektor, doi kawin lagi pas jadi rektor dulu, dan yang menarik, programnya sekaligus islamisasi. jadi nyari istrinya yang mantan katolik atau kristen, trus diajak kawin, jadi mualaf, jadi deh. :) gak tahu sebabnya apa, karena memang beliaunya pendakwah sejati, ataukah karena menurut standar dan selera mereka, wanita non muslim banyak yg penampilannya lebih maknyus :p malah ada yang kawin ama wanita belanda, trus ama wanita inggris. bule .. siapa takut. malah mereka mendahului para artis dalam urusan kawin dengan bule. Suasana di kampusku, beda lah, nuansanya ama kampus merah macam UGM, Unair, Undip, Unsud ... On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED]wikan.danar%40gmail.com wrote: yang jualan ayam goreng punya cabang di banyak kota juga boleh, kok mas ... atau ustadz yang tiap hari dakwah di berbagai kota di seluruh indonesia :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.commasarcon%40gmail.com wrote: yg boleh poligami, yg profesinya pelaut seperti yg dicontohkan abah ya mbak chae ? atau yg pedagang permata keliling dunia seperti pak ayeye ? menarik nih mbak. ntar convert profesi, milihnya kalo ndak jadi juragannya kapal pesiar mewah punya belanda, ya ganti jadi juragan emas permata aja deh :D [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.409 / Virus Database: 268.16.2/613 - Release Date: 1/1/2007 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
- Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 02, 2007 10:29 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami? lha kalau istri keduanya bule kan syusah ngeceknya apakah masih perawan atau ndak apakah kena penyakit atau ndak mangkanya hati2 kalau nyari istri bule salam bule, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: lho, kok takut aids, kan menikahnya ama wanita wanita terpercaya, nyarinya juga yg masih perawan ting ting dari sononya. gadis pesantren yg alim dan terjaga kehormatannya lagian pas mau nikah, kan disuruh periksa ke dokter terlebih dahulu. check semua, medical check up termasuk urusan dalemannya dan penyakit turunan dari keluarga. jadi aman beibeh [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.409 / Virus Database: 268.16.2/613 - Release Date: 1/1/2007 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
PP 10 itu TIDAK MELARANG poligami, hanya mengatur. Kalau PNS harus ijin atasan. Aturannya atasan mesti tanya ke istri tuanya dulu. Tapi kalau di kampus berjangkit wabah poligami, coba dilihat atasan di kampus tsb (dekan, rektor, .) apakah pendukung poligami, atau malah poligamor. itu kalau poligami resmi lho ya: ijin istri, keputusan pengadilan, nikah tercatat di KUA. Kalau poligami duluan, kemudian diresmikan 3 bulan kemudian, ya ngga serumit itu prosedurnya. kan semua itu pilihan: teken (tanda tangan) dulu, atau teken (menekan (?)) dulu? :-)) salam, DWS On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: dosen PTN itu PNS bukan ya? kalau PNS ya kena PP 10, bukannya? kecuali kalau diem2 ajah aah, indonesia ... apa sih yang ndak bisa diakalin salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
ada apa Mbon, kok kasih tanda tanya? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
saya juga bingung, sliwar sliwer nggak karuan ... ya sud, hitung2 belajar tersenyum dan ketawa biar kagak stress salam ketawa -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, astin [EMAIL PROTECTED] wrote: anu.. saya ini kok lama2 malah ngikik2 ya pak wikan, baca2 diskusi poligami ini. apa ada yang salah pada diri saya? hehehehe... . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
Kata orang sih itulah bedanya surat dan urat.. :-p Yang satu resmi yang satunya tahu sendiri deh.. Hehehe.. Wassalam, Irwan.K On 1/2/07, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: PP 10 itu TIDAK MELARANG poligami, hanya mengatur. Kalau PNS harus ijin atasan. Aturannya atasan mesti tanya ke istri tuanya dulu. Tapi kalau di kampus berjangkit wabah poligami, coba dilihat atasan di kampus tsb (dekan, rektor, .) apakah pendukung poligami, atau malah poligamor. itu kalau poligami resmi lho ya: ijin istri, keputusan pengadilan, nikah tercatat di KUA. Kalau poligami duluan, kemudian diresmikan 3 bulan kemudian, ya ngga serumit itu prosedurnya. kan semua itu pilihan: teken (tanda tangan) dulu, atau teken (menekan (?)) dulu? :-)) salam, DWS On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED]wikan.danar%40gmail.com wrote: dosen PTN itu PNS bukan ya? kalau PNS ya kena PP 10, bukannya? kecuali kalau diem2 ajah aah, indonesia ... apa sih yang ndak bisa diakalin salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.commasarcon%40gmail.com wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
mungkin, wikan dikira pernah ngetes, kali .. :D On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: ada apa Mbon, kok kasih tanda tanya? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ambon [EMAIL PROTECTED] sea%40swipnet.se wrote: [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
tuh kan gak ngaruh . maksute, poligami ndak ngaruh thd kualitas dosen. malahan, salah satu insentif tidak langsung darimenjadi dosen adalah, bisa cari cari cemceman yg kinclong diantara mahassiwinya yg ada. berbagai species eh, varietas mahasiswi kan ada. tinggal pilih yg sesuai selera. selanjutnya tinggal mau sama mau ajah. On 1/3/07, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: saya kebetulan tahu dan kenal, seorang dosen PTN di Depok yang berpoligami. Diluar hal tersebut cv-nya cukup bernilai, master dari Harvard dan pernah menjabat sebagai Dirjen, belakangan diangkat sebagi guru besar di PTN tsb. Apakah hal tsb membuat mutu dari fakultas di PTN tsb menurun? Saya kok ragu ya... salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: emangnya jadi dosen di daerah harus banyak bikin tulisan di jurnal berkelas internasional yg well recognized ? udahp unya punya gelar Ph.D dari universitas lokal aja udah ultimate kok buat para bapak guru kita. selanjutnya tinggal urut kacang nunggu profesornya sambil bikin proyek penelitian abal abal, :p misale mbikinin laporan pertanggungjawaban bupati di pemda x, atau bikin studi kelayakana buat bappeda di kotamadya y, masukin tulisan copy paste di jurnal ilmiah yg dibuat oleh vicitas akedemika di universitasnya sendiri, yg ngakunya jurnal internasional, tapi yg cuman beredar di kalangan sendiri .. gitu gitu lah ... :D On 1/2/07, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau banyak dosen yang berpoligami bisa berarti mutu universtas menurun, sebab banyak waktu mereka tidak pakai untuk penyelidikan atau membaca literatur-literatur ilmu pengetahuan tetapi diarahkan untuk urusan syahwat. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
pintar, cantik, mandiri, [minimal matang, ndak bau kencur lagi], dan yang paling penting wanita. jadi targetnya bukan lagi, tahun ini aku harus dapat pacar, laki laki dan wanita sama saja :p kurang apa lagi coba :p On 1/3/07, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: hehehe iya, apalagi bila menghadapi mahasiswi S-2 yang cantik dan sedang menyusun tesis :))~ salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: tuh kan gak ngaruh . maksute, poligami ndak ngaruh thd kualitas dosen. malahan, salah satu insentif tidak langsung darimenjadi dosen adalah, bisa cari cari cemceman yg kinclong diantara mahassiwinya yg ada. berbagai species eh, varietas mahasiswi kan ada. tinggal pilih yg sesuai selera. selanjutnya tinggal mau sama mau ajah. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
mas Aman masih di Bandung toh. nomer hape yg sampean kasih dulu ndak bisa dikontak. sepertinya salah nomer. mohon diinformasikan lagi via japri :D On 1/1/07, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Ribut banget ya soal poligami, aneh-aneh aja. Buwang-buwang waktu aja, yang pro sama yang kontra sama aja. Di negara seperti di Indonesia ini, suatu perkara seperti poligami itu diatur salah, ngga diatur juga salah. Hahaha.. Memang satu hal yang cukup mengherankan kenapa poligami sering dibenturkan dengan zina dan selingkuh ya? Saya ampe kecut juga dengan logikanya seperti demo wanita2 HT kemarin yang di spanduknya ditulis lebih baik poligami daripada selingkuh, nah loh. Katanya, kalau poligami dilegalkan maka selingkuh bisa diatasi. Apa iya begitu? Seharusnya yang realistis ajalah. Saya dengan jujur aja mengatakan tidak ada hubungannya poligami dengan selingkuh. Tidak ada hubungannya poligami dengan seks bebas. Kalau mau, bisa saya sebutkan satu persatu. Satu aja deh udah cukup ya, nih teman saya udah usia sekitar 40-42 tahun. Istri ada 4 orang, jawa-madura-banjar-sumatra. Selingkuhannya, seorang istri muda asisten I pemda, seorang janda pemilik club malam, adiknya si janda tersebut. Ini yang selingkuhan resmi loh, belum lagi jajanannya yang cuman sekali-kali dipakai dari sumedang, tasik, garut, tegal, dst. Hebat tenan bukan! Ini bukan informasi dari orang lain loh, saya sendiri yang bertemu dan melihat sebagian besar wanita-wanita tersebut, kasian kali dah! Ini baru satu.. Jadi ya poligami menurut saya boleh. Kalau pemerintah mau ngatur lebih baik deh. Hukum kan bersifat tetap dari pada prinsip ajarannya, tetapi bisa berubah dalam aplikasinya sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam Islam, saya berpikiran seperti ini, ada ajaran dan ada tehnih aplikasi. Jika yang kita bicarakan adalah ajaran, maka hukumnya tetap. Namun hukum tersebut dalam aplikasinya bisa saja berubah (dan ini perubahan dalam pandangan agama loh). Contoh, babi itu haram secara ajaran. Dalam aplikasinya, babi boleh dimakan dalam kondisi darurat. Dalam bentuk seperti ini saya memahami hadis Ali dan Fatimah tentang poligami tersebut. Poligami secara ajaran adalah boleh dengan syarat-syaratnya. Dalam aplikasi, bisa saja sesuatu yang boleh itu dihalangi karena sesuatu hal. Dan penghalangan ini sama sekali bukan mengubah hukum yang termaktub dalam teks ajaran. Ini hanya penghalangan dalam lingkup tehnis aplikatif. Saya pikir, ini tidak hanya berkaitan dengan hukum poligami, tetapi bahkan pada sebagian besar--jika tidak kita katakan seluruhnya--hukum-hukum. Saya tidak sependapat dengan beberapa oknum yang mencoba menafsirkan hadis Ali dan Fatimah bahwa calon istri kedua Ali itu dicurigai keislamannya. Ini sangat bertolak belakang dengan sikap dan sifat kenabian. Bahkan Nabi justru bersikap sebaliknya seperti beliau mengawini Juwairiyah misalnya, ummul mukminin yang penuh berkah bagi kaumnya karena dengan dikawini seluruh kaumnya dibebaskan dan karenanya mereka memeluk Islam. Alasan paling dekat terhadap penolakan Nabi tersebut adalah karena Fatimah yang mengadu kepada Nabi, sehingga Nabi melarang Ali dengan alasan menyakiti Fatimah. Alasan yang lebih jauh sedikit, karena dalam pernikahan dengan Fatimah, Ali terikat dengan perjanjian. Sayangnya alasan ini hanya bersifat spekulatif tanpa ada teks jelas yang menerangkannya. Saya memilih alasan pertama. Dan pelarangan ini adalah terkait soal tehnis aplikasinya, bukan melangkahi hukum yang disebutkan oleh ayat. Karenanya, Nabi mengatakan bahwa beliau tidak mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah atau sebaliknya. Sebab, hukum tersebut sifatnya tetap, yaitu boleh. Jadi kalau pemerintah ingin menerbitkan undang-undang pengaturan soal poligami ya sah-sah saja. Bahkan sebelumnya Imam Muhammad Abduh pernah mengeluarkan fatwa haram terhadap poligami karena kerusakannya yang sangat besar pada masa beliau. Dan sekali lagi fatwa seperti ini sangat terikat dengan kasus, kondisi, dan situasinya, tanpa sedikit pun mengubah hukum dasarnya. Selamat Idul Adha 1427 H. dan Tahun Baru 2007 M. Wassalam Bandung, 1 Januari 2007 Aman On 12/26/06, Mia [EMAIL PROTECTED] aldiy%40yahoo.com wrote: Ada semacam kekentalan berpikir seperti dalam kalimat Sedang yang berkembang sekarang pemerintah dan para penentang poligami, memberlakukan poligami itu sebagai sebuah bentuk yang seolah suatu yang salah dan haram Kenyataannya poligami (dan mestinya UU cerai juga) lagi diatur, bukannya diharamkan yang artinya di-illegalkan. Gimana si, gw aja pingin poliandri dibolehin, masaklah malah bikin poligami illegal...:-)) Kekentalan berpikir ini menyebabkan sbb: - FABNAQ (frequently asked but never answered questions), misalnya kenapa selama Fatima hidup Ali nggak pernah kawin lagi. - Poligami terus-terusan dibenturin sama zina dan pornografi. Akibatnya solusi rasional nggak terlihat, padahal kita semua butuh
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
Yang perlu ditertibkan pemerintah adalah tempat2 mesum bukan poligami yang jelas halalnya --- Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Ribut banget ya soal poligami, aneh-aneh aja. Buwang-buwang waktu aja, yang pro sama yang kontra sama aja. Di negara seperti di Indonesia ini, suatu perkara seperti poligami itu diatur salah, ngga diatur juga salah. Hahaha.. Memang satu hal yang cukup mengherankan kenapa poligami sering dibenturkan dengan zina dan selingkuh ya? Saya ampe kecut juga dengan logikanya seperti demo wanita2 HT kemarin yang di spanduknya ditulis lebih baik poligami daripada selingkuh, nah loh. Katanya, kalau poligami dilegalkan maka selingkuh bisa diatasi. Apa iya begitu? Seharusnya yang realistis ajalah. Saya dengan jujur aja mengatakan tidak ada hubungannya poligami dengan selingkuh. Tidak ada hubungannya poligami dengan seks bebas. Kalau mau, bisa saya sebutkan satu persatu. Satu aja deh udah cukup ya, nih teman saya udah usia sekitar 40-42 tahun. Istri ada 4 orang, jawa-madura-banjar-sumatra. Selingkuhannya, seorang istri muda asisten I pemda, seorang janda pemilik club malam, adiknya si janda tersebut. Ini yang selingkuhan resmi loh, belum lagi jajanannya yang cuman sekali-kali dipakai dari sumedang, tasik, garut, tegal, dst. Hebat tenan bukan! Ini bukan informasi dari orang lain loh, saya sendiri yang bertemu dan melihat sebagian besar wanita-wanita tersebut, kasian kali dah! Ini baru satu.. Jadi ya poligami menurut saya boleh. Kalau pemerintah mau ngatur lebih baik deh. Hukum kan bersifat tetap dari pada prinsip ajarannya, tetapi bisa berubah dalam aplikasinya sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam Islam, saya berpikiran seperti ini, ada ajaran dan ada tehnih aplikasi. Jika yang kita bicarakan adalah ajaran, maka hukumnya tetap. Namun hukum tersebut dalam aplikasinya bisa saja berubah (dan ini perubahan dalam pandangan agama loh). Contoh, babi itu haram secara ajaran. Dalam aplikasinya, babi boleh dimakan dalam kondisi darurat. Dalam bentuk seperti ini saya memahami hadis Ali dan Fatimah tentang poligami tersebut. Poligami secara ajaran adalah boleh dengan syarat-syaratnya. Dalam aplikasi, bisa saja sesuatu yang boleh itu dihalangi karena sesuatu hal. Dan penghalangan ini sama sekali bukan mengubah hukum yang termaktub dalam teks ajaran. Ini hanya penghalangan dalam lingkup tehnis aplikatif. Saya pikir, ini tidak hanya berkaitan dengan hukum poligami, tetapi bahkan pada sebagian besar--jika tidak kita katakan seluruhnya--hukum-hukum. Saya tidak sependapat dengan beberapa oknum yang mencoba menafsirkan hadis Ali dan Fatimah bahwa calon istri kedua Ali itu dicurigai keislamannya. Ini sangat bertolak belakang dengan sikap dan sifat kenabian. Bahkan Nabi justru bersikap sebaliknya seperti beliau mengawini Juwairiyah misalnya, ummul mukminin yang penuh berkah bagi kaumnya karena dengan dikawini seluruh kaumnya dibebaskan dan karenanya mereka memeluk Islam. Alasan paling dekat terhadap penolakan Nabi tersebut adalah karena Fatimah yang mengadu kepada Nabi, sehingga Nabi melarang Ali dengan alasan menyakiti Fatimah. Alasan yang lebih jauh sedikit, karena dalam pernikahan dengan Fatimah, Ali terikat dengan perjanjian. Sayangnya alasan ini hanya bersifat spekulatif tanpa ada teks jelas yang menerangkannya. Saya memilih alasan pertama. Dan pelarangan ini adalah terkait soal tehnis aplikasinya, bukan melangkahi hukum yang disebutkan oleh ayat. Karenanya, Nabi mengatakan bahwa beliau tidak mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah atau sebaliknya. Sebab, hukum tersebut sifatnya tetap, yaitu boleh. Jadi kalau pemerintah ingin menerbitkan undang-undang pengaturan soal poligami ya sah-sah saja. Bahkan sebelumnya Imam Muhammad Abduh pernah mengeluarkan fatwa haram terhadap poligami karena kerusakannya yang sangat besar pada masa beliau. Dan sekali lagi fatwa seperti ini sangat terikat dengan kasus, kondisi, dan situasinya, tanpa sedikit pun mengubah hukum dasarnya. Selamat Idul Adha 1427 H. dan Tahun Baru 2007 M. Wassalam Bandung, 1 Januari 2007 Aman On 12/26/06, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada semacam kekentalan berpikir seperti dalam kalimat Sedang yang berkembang sekarang pemerintah dan para penentang poligami, memberlakukan poligami itu sebagai sebuah bentuk yang seolah suatu yang salah dan haram Kenyataannya poligami (dan mestinya UU cerai juga) lagi diatur, bukannya diharamkan yang artinya di-illegalkan. Gimana si, gw aja pingin poliandri dibolehin, masaklah malah bikin poligami illegal...:-)) Kekentalan berpikir ini menyebabkan sbb: - FABNAQ (frequently asked but never answered questions), misalnya kenapa selama Fatima hidup Ali nggak pernah kawin lagi. - Poligami terus-terusan dibenturin sama zina dan pornografi. Akibatnya solusi rasional nggak terlihat, padahal kita semua butuh dukungan dari PKS, HT, Salafi
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
ya ya ya, poligami ndak perlu ditertibkan nikah mut'ah ndak perlu ditertibkan nikah halal, tanpa ijin istri model di puncak ndak perlu ditertibkan :D On 1/2/07, abu faris [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang perlu ditertibkan pemerintah adalah tempat2 mesum bukan poligami yang jelas halalnya --- Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] aman.fatha%40gmail.com wrote: Ribut banget ya soal poligami, aneh-aneh aja. Buwang-buwang waktu aja, yang pro sama yang kontra sama aja. Di negara seperti di Indonesia ini, suatu perkara seperti poligami itu diatur salah, ngga diatur juga salah. Hahaha.. Memang satu hal yang cukup mengherankan kenapa poligami sering dibenturkan dengan zina dan selingkuh ya? Saya ampe kecut juga dengan logikanya seperti demo wanita2 HT kemarin yang di spanduknya ditulis lebih baik poligami daripada selingkuh, nah loh. Katanya, kalau poligami dilegalkan maka selingkuh bisa diatasi. Apa iya begitu? Seharusnya yang realistis ajalah. Saya dengan jujur aja mengatakan tidak ada hubungannya poligami dengan selingkuh. Tidak ada hubungannya poligami dengan seks bebas. Kalau mau, bisa saya sebutkan satu persatu. Satu aja deh udah cukup ya, nih teman saya udah usia sekitar 40-42 tahun. Istri ada 4 orang, jawa-madura-banjar-sumatra. Selingkuhannya, seorang istri muda asisten I pemda, seorang janda pemilik club malam, adiknya si janda tersebut. Ini yang selingkuhan resmi loh, belum lagi jajanannya yang cuman sekali-kali dipakai dari sumedang, tasik, garut, tegal, dst. Hebat tenan bukan! Ini bukan informasi dari orang lain loh, saya sendiri yang bertemu dan melihat sebagian besar wanita-wanita tersebut, kasian kali dah! Ini baru satu.. Jadi ya poligami menurut saya boleh. Kalau pemerintah mau ngatur lebih baik deh. Hukum kan bersifat tetap dari pada prinsip ajarannya, tetapi bisa berubah dalam aplikasinya sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam Islam, saya berpikiran seperti ini, ada ajaran dan ada tehnih aplikasi. Jika yang kita bicarakan adalah ajaran, maka hukumnya tetap. Namun hukum tersebut dalam aplikasinya bisa saja berubah (dan ini perubahan dalam pandangan agama loh). Contoh, babi itu haram secara ajaran. Dalam aplikasinya, babi boleh dimakan dalam kondisi darurat. Dalam bentuk seperti ini saya memahami hadis Ali dan Fatimah tentang poligami tersebut. Poligami secara ajaran adalah boleh dengan syarat-syaratnya. Dalam aplikasi, bisa saja sesuatu yang boleh itu dihalangi karena sesuatu hal. Dan penghalangan ini sama sekali bukan mengubah hukum yang termaktub dalam teks ajaran. Ini hanya penghalangan dalam lingkup tehnis aplikatif. Saya pikir, ini tidak hanya berkaitan dengan hukum poligami, tetapi bahkan pada sebagian besar--jika tidak kita katakan seluruhnya--hukum-hukum. Saya tidak sependapat dengan beberapa oknum yang mencoba menafsirkan hadis Ali dan Fatimah bahwa calon istri kedua Ali itu dicurigai keislamannya. Ini sangat bertolak belakang dengan sikap dan sifat kenabian. Bahkan Nabi justru bersikap sebaliknya seperti beliau mengawini Juwairiyah misalnya, ummul mukminin yang penuh berkah bagi kaumnya karena dengan dikawini seluruh kaumnya dibebaskan dan karenanya mereka memeluk Islam. Alasan paling dekat terhadap penolakan Nabi tersebut adalah karena Fatimah yang mengadu kepada Nabi, sehingga Nabi melarang Ali dengan alasan menyakiti Fatimah. Alasan yang lebih jauh sedikit, karena dalam pernikahan dengan Fatimah, Ali terikat dengan perjanjian. Sayangnya alasan ini hanya bersifat spekulatif tanpa ada teks jelas yang menerangkannya. Saya memilih alasan pertama. Dan pelarangan ini adalah terkait soal tehnis aplikasinya, bukan melangkahi hukum yang disebutkan oleh ayat. Karenanya, Nabi mengatakan bahwa beliau tidak mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah atau sebaliknya. Sebab, hukum tersebut sifatnya tetap, yaitu boleh. Jadi kalau pemerintah ingin menerbitkan undang-undang pengaturan soal poligami ya sah-sah saja. Bahkan sebelumnya Imam Muhammad Abduh pernah mengeluarkan fatwa haram terhadap poligami karena kerusakannya yang sangat besar pada masa beliau. Dan sekali lagi fatwa seperti ini sangat terikat dengan kasus, kondisi, dan situasinya, tanpa sedikit pun mengubah hukum dasarnya. Selamat Idul Adha 1427 H. dan Tahun Baru 2007 M. Wassalam Bandung, 1 Januari 2007 Aman On 12/26/06, Mia [EMAIL PROTECTED] aldiy%40yahoo.com wrote: Ada semacam kekentalan berpikir seperti dalam kalimat Sedang yang berkembang sekarang pemerintah dan para penentang poligami, memberlakukan poligami itu sebagai sebuah bentuk yang seolah suatu yang salah dan haram Kenyataannya poligami (dan mestinya UU cerai juga) lagi diatur, bukannya diharamkan yang artinya di-illegalkan. Gimana si, gw aja pingin poliandri dibolehin, masaklah malah bikin
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
ditertibkan kan tidak sama dengan dilarang ... artinya, kalau mau menertibkan tempat mesum mungkin tempatnya dibikin tertib, penghuni dan tamunya dikasih pakaian seragam, biar tertib ada aturan jam berkunjung, misal jam 9 - 18. jika menginap 1 x 24 jam maka lapor ketua RT/RW setempat. ya semua ini biar tertib kok ... salam tertib, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: ya ya ya, poligami ndak perlu ditertibkan nikah mut'ah ndak perlu ditertibkan nikah halal, tanpa ijin istri model di puncak ndak perlu ditertibkan :D On 1/2/07, abu faris [EMAIL PROTECTED]abinya_faris1991%40yahoo.com wrote: Yang perlu ditertibkan pemerintah adalah tempat2 mesum bukan poligami yang jelas halalnya [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
gak sekalian kuningisasi dan semua genteng kudu di cat PKK sekalian :D On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: ditertibkan kan tidak sama dengan dilarang ... artinya, kalau mau menertibkan tempat mesum mungkin tempatnya dibikin tertib, penghuni dan tamunya dikasih pakaian seragam, biar tertib ada aturan jam berkunjung, misal jam 9 - 18. jika menginap 1 x 24 jam maka lapor ketua RT/RW setempat. ya semua ini biar tertib kok ... salam tertib, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: ya ya ya, poligami ndak perlu ditertibkan nikah mut'ah ndak perlu ditertibkan nikah halal, tanpa ijin istri model di puncak ndak perlu ditertibkan :D On 1/2/07, abu faris [EMAIL PROTECTED]abinya_faris1991%40yahoo.com abinya_faris1991%40yahoo.com wrote: Yang perlu ditertibkan pemerintah adalah tempat2 mesum bukan poligami yang jelas halalnya [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
yg boleh poligami, yg profesinya pelaut seperti yg dicontohkan abah ya mbak chae ? atau yg pedagang permata keliling dunia seperti pak ayeye ? menarik nih mbak. ntar convert profesi, milihnya kalo ndak jadi juragannya kapal pesiar mewah punya belanda, ya ganti jadi juragan emas permata aja deh :D On 1/2/07, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudah dijelaskan oleh beberapa member bahwa tidak ada hubungannya antara poligami dan perzinahan, orang yang berangapan bahwa poligami adalah solusi bagi perzinahan sama saja dengan menyatakan bahwa nilai sebuah perkawinan hanya sebatas pemenuhan syahwat semata sekaan-akan nilai keluarga hanya sebatas seks. Hanya saja poligami itu sama dengan perzinahan mempunyai potensi yang besar untuk menimbulkan penyakit sosial atau masalah sosial.Sama seperti tirual ibadah haji yang berpotensi menimbulkan penyakit sosial sekarang ini jika tidak ditertibkan. Mentertibkan poligami sebenarnya sudah di prakasai oleh Nabi sendiri selaku kepala pemerintahan (pembuat undag-undang), dengan melihat bahwa poligami yang tidak di batasi akan menimbulkan masalah maka Nabi kemudian membuat peraturan pembatasan dalam jumlah istri dalam berpoligami. Sekarang ini beristri lebih dari satu sangat berpotensi untuk menimbulkan berbagai masalah sosial sehingga sangat tepat jika pemerintah membuat aturan2 yang bisa mentertikan sistem berpoligami sehingga akses poigami hanya untuk orang2 tertentu yang berada dalam kondisi tertentu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: ditertibkan kan tidak sama dengan dilarang ... artinya, kalau mau menertibkan tempat mesum mungkin tempatnya dibikin tertib, penghuni dan tamunya dikasih pakaian seragam, biar tertib ada aturan jam berkunjung, misal jam 9 - 18. jika menginap 1 x 24 jam maka lapor ketua RT/RW setempat. ya semua ini biar tertib kok ... salam tertib, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: ya ya ya, poligami ndak perlu ditertibkan nikah mut'ah ndak perlu ditertibkan nikah halal, tanpa ijin istri model di puncak ndak perlu ditertibkan :D On 1/2/07, abu faris [EMAIL PROTECTED]abinya_faris1991%40yahoo.com wrote: Yang perlu ditertibkan pemerintah adalah tempat2 mesum bukan poligami yang jelas halalnya [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
yang jualan ayam goreng punya cabang di banyak kota juga boleh, kok mas ... atau ustadz yang tiap hari dakwah di berbagai kota di seluruh indonesia :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: yg boleh poligami, yg profesinya pelaut seperti yg dicontohkan abah ya mbak chae ? atau yg pedagang permata keliling dunia seperti pak ayeye ? menarik nih mbak. ntar convert profesi, milihnya kalo ndak jadi juragannya kapal pesiar mewah punya belanda, ya ganti jadi juragan emas permata aja deh :D [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. Setelah bapak dosen yg blantik sapi kaya raya ini, yg ngikutin petama kali malah mantan rektor, doi kawin lagi pas jadi rektor dulu, dan yang menarik, programnya sekaligus islamisasi. jadi nyari istrinya yang mantan katolik atau kristen, trus diajak kawin, jadi mualaf, jadi deh. :) gak tahu sebabnya apa, karena memang beliaunya pendakwah sejati, ataukah karena menurut standar dan selera mereka, wanita non muslim banyak yg penampilannya lebih maknyus :p malah ada yang kawin ama wanita belanda, trus ama wanita inggris. bule .. siapa takut. malah mereka mendahului para artis dalam urusan kawin dengan bule. Suasana di kampusku, beda lah, nuansanya ama kampus merah macam UGM, Unair, Undip, Unsud ... On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: yang jualan ayam goreng punya cabang di banyak kota juga boleh, kok mas ... atau ustadz yang tiap hari dakwah di berbagai kota di seluruh indonesia :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: yg boleh poligami, yg profesinya pelaut seperti yg dicontohkan abah ya mbak chae ? atau yg pedagang permata keliling dunia seperti pak ayeye ? menarik nih mbak. ntar convert profesi, milihnya kalo ndak jadi juragannya kapal pesiar mewah punya belanda, ya ganti jadi juragan emas permata aja deh :D [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
kasihan mahasiswa cuma bisa pacarin anak orang he3... takut menikah ..kawin diam2 tau tuh... apalagi ada mahasiswa yg sdh py penghasilan dan bisa poligami ..sy angkat jempot deh setinggi2nya bwt mahsiswa spt ini.. ada ga ya he3 dosa urusan terakhir ya.. yg penting senyum2 jd deh... he3... --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. Setelah bapak dosen yg blantik sapi kaya raya ini, yg ngikutin petama kali malah mantan rektor, doi kawin lagi pas jadi rektor dulu, dan yang menarik, programnya sekaligus islamisasi. jadi nyari istrinya yang mantan katolik atau kristen, trus diajak kawin, jadi mualaf, jadi deh. :) gak tahu sebabnya apa, karena memang beliaunya pendakwah sejati, ataukah karena menurut standar dan selera mereka, wanita non muslim banyak yg penampilannya lebih maknyus :p malah ada yang kawin ama wanita belanda, trus ama wanita inggris. bule .. siapa takut. malah mereka mendahului para artis dalam urusan kawin dengan bule. Suasana di kampusku, beda lah, nuansanya ama kampus merah macam UGM, Unair, Undip, Unsud ... On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: yang jualan ayam goreng punya cabang di banyak kota juga boleh, kok mas ... atau ustadz yang tiap hari dakwah di berbagai kota di seluruh indonesia :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: yg boleh poligami, yg profesinya pelaut seperti yg dicontohkan abah ya mbak chae ? atau yg pedagang permata keliling dunia seperti pak ayeye ? menarik nih mbak. ntar convert profesi, milihnya kalo ndak jadi juragannya kapal pesiar mewah punya belanda, ya ganti jadi juragan emas permata aja deh :D [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
yg masalah, dibanding mahasiswa yg berani kawin [ama dikit dikit di supply ortu dan mertua], lebih banyak lagi mahasiswa yg putus kuliah karena menghamili pacar dan terpaksa bertanggung jawab :p On 1/2/07, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: kasihan mahasiswa cuma bisa pacarin anak orang he3... takut menikah ..kawin diam2 tau tuh... apalagi ada mahasiswa yg sdh py penghasilan dan bisa poligami ..sy angkat jempot deh setinggi2nya bwt mahsiswa spt ini.. ada ga ya he3 dosa urusan terakhir ya.. yg penting senyum2 jd deh... he3... --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: kalo dosen PTN negeri gimana ? di milis kampusku, infonya, para professornya sekarang udah banyak yg poligami nih sekarang ini. padahal tahun 95 dulu, cuman ada satu orang, pak achsin [padahal doi dosen junior juga lho], yg emang punya bisnis diluaran jadi jadi blantik sapi import dari australi. maklum, kampusku dari dulu, memang terkenal sebagaikampus ijo. Kebanyakan jebolan HMI pergerakan tahun 60-70 yang emang kuat Islamnya :D dan anti komunisme ataupun gerakan kiri lainnya. Setelah bapak dosen yg blantik sapi kaya raya ini, yg ngikutin petama kali malah mantan rektor, doi kawin lagi pas jadi rektor dulu, dan yang menarik, programnya sekaligus islamisasi. jadi nyari istrinya yang mantan katolik atau kristen, trus diajak kawin, jadi mualaf, jadi deh. :) gak tahu sebabnya apa, karena memang beliaunya pendakwah sejati, ataukah karena menurut standar dan selera mereka, wanita non muslim banyak yg penampilannya lebih maknyus :p malah ada yang kawin ama wanita belanda, trus ama wanita inggris. bule .. siapa takut. malah mereka mendahului para artis dalam urusan kawin dengan bule. Suasana di kampusku, beda lah, nuansanya ama kampus merah macam UGM, Unair, Undip, Unsud ... On 1/2/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wikan.danar%40gmail.com wrote: yang jualan ayam goreng punya cabang di banyak kota juga boleh, kok mas ... atau ustadz yang tiap hari dakwah di berbagai kota di seluruh indonesia :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 1/2/07, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com masarcon%40gmail.com wrote: yg boleh poligami, yg profesinya pelaut seperti yg dicontohkan abah ya mbak chae ? atau yg pedagang permata keliling dunia seperti pak ayeye ? menarik nih mbak. ntar convert profesi, milihnya kalo ndak jadi juragannya kapal pesiar mewah punya belanda, ya ganti jadi juragan emas permata aja deh :D [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemerintah melarang atau menertibkan Poligami?
Ribut banget ya soal poligami, aneh-aneh aja. Buwang-buwang waktu aja, yang pro sama yang kontra sama aja. Di negara seperti di Indonesia ini, suatu perkara seperti poligami itu diatur salah, ngga diatur juga salah. Hahaha.. Memang satu hal yang cukup mengherankan kenapa poligami sering dibenturkan dengan zina dan selingkuh ya? Saya ampe kecut juga dengan logikanya seperti demo wanita2 HT kemarin yang di spanduknya ditulis lebih baik poligami daripada selingkuh, nah loh. Katanya, kalau poligami dilegalkan maka selingkuh bisa diatasi. Apa iya begitu? Seharusnya yang realistis ajalah. Saya dengan jujur aja mengatakan tidak ada hubungannya poligami dengan selingkuh. Tidak ada hubungannya poligami dengan seks bebas. Kalau mau, bisa saya sebutkan satu persatu. Satu aja deh udah cukup ya, nih teman saya udah usia sekitar 40-42 tahun. Istri ada 4 orang, jawa-madura-banjar-sumatra. Selingkuhannya, seorang istri muda asisten I pemda, seorang janda pemilik club malam, adiknya si janda tersebut. Ini yang selingkuhan resmi loh, belum lagi jajanannya yang cuman sekali-kali dipakai dari sumedang, tasik, garut, tegal, dst. Hebat tenan bukan! Ini bukan informasi dari orang lain loh, saya sendiri yang bertemu dan melihat sebagian besar wanita-wanita tersebut, kasian kali dah! Ini baru satu.. Jadi ya poligami menurut saya boleh. Kalau pemerintah mau ngatur lebih baik deh. Hukum kan bersifat tetap dari pada prinsip ajarannya, tetapi bisa berubah dalam aplikasinya sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam Islam, saya berpikiran seperti ini, ada ajaran dan ada tehnih aplikasi. Jika yang kita bicarakan adalah ajaran, maka hukumnya tetap. Namun hukum tersebut dalam aplikasinya bisa saja berubah (dan ini perubahan dalam pandangan agama loh). Contoh, babi itu haram secara ajaran. Dalam aplikasinya, babi boleh dimakan dalam kondisi darurat. Dalam bentuk seperti ini saya memahami hadis Ali dan Fatimah tentang poligami tersebut. Poligami secara ajaran adalah boleh dengan syarat-syaratnya. Dalam aplikasi, bisa saja sesuatu yang boleh itu dihalangi karena sesuatu hal. Dan penghalangan ini sama sekali bukan mengubah hukum yang termaktub dalam teks ajaran. Ini hanya penghalangan dalam lingkup tehnis aplikatif. Saya pikir, ini tidak hanya berkaitan dengan hukum poligami, tetapi bahkan pada sebagian besar--jika tidak kita katakan seluruhnya--hukum-hukum. Saya tidak sependapat dengan beberapa oknum yang mencoba menafsirkan hadis Ali dan Fatimah bahwa calon istri kedua Ali itu dicurigai keislamannya. Ini sangat bertolak belakang dengan sikap dan sifat kenabian. Bahkan Nabi justru bersikap sebaliknya seperti beliau mengawini Juwairiyah misalnya, ummul mukminin yang penuh berkah bagi kaumnya karena dengan dikawini seluruh kaumnya dibebaskan dan karenanya mereka memeluk Islam. Alasan paling dekat terhadap penolakan Nabi tersebut adalah karena Fatimah yang mengadu kepada Nabi, sehingga Nabi melarang Ali dengan alasan menyakiti Fatimah. Alasan yang lebih jauh sedikit, karena dalam pernikahan dengan Fatimah, Ali terikat dengan perjanjian. Sayangnya alasan ini hanya bersifat spekulatif tanpa ada teks jelas yang menerangkannya. Saya memilih alasan pertama. Dan pelarangan ini adalah terkait soal tehnis aplikasinya, bukan melangkahi hukum yang disebutkan oleh ayat. Karenanya, Nabi mengatakan bahwa beliau tidak mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah atau sebaliknya. Sebab, hukum tersebut sifatnya tetap, yaitu boleh. Jadi kalau pemerintah ingin menerbitkan undang-undang pengaturan soal poligami ya sah-sah saja. Bahkan sebelumnya Imam Muhammad Abduh pernah mengeluarkan fatwa haram terhadap poligami karena kerusakannya yang sangat besar pada masa beliau. Dan sekali lagi fatwa seperti ini sangat terikat dengan kasus, kondisi, dan situasinya, tanpa sedikit pun mengubah hukum dasarnya. Selamat Idul Adha 1427 H. dan Tahun Baru 2007 M. Wassalam Bandung, 1 Januari 2007 Aman On 12/26/06, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada semacam kekentalan berpikir seperti dalam kalimat Sedang yang berkembang sekarang pemerintah dan para penentang poligami, memberlakukan poligami itu sebagai sebuah bentuk yang seolah suatu yang salah dan haram Kenyataannya poligami (dan mestinya UU cerai juga) lagi diatur, bukannya diharamkan yang artinya di-illegalkan. Gimana si, gw aja pingin poliandri dibolehin, masaklah malah bikin poligami illegal...:-)) Kekentalan berpikir ini menyebabkan sbb: - FABNAQ (frequently asked but never answered questions), misalnya kenapa selama Fatima hidup Ali nggak pernah kawin lagi. - Poligami terus-terusan dibenturin sama zina dan pornografi. Akibatnya solusi rasional nggak terlihat, padahal kita semua butuh dukungan dari PKS, HT, Salafi untuk memperbaiki UU poligami dan cerai, termasuk juga UU penanganan pornografi. UU poligami bagi yang mau poligami, cerai bagi yang nggak terlibat poligami dan yang pingin ganti suami (i.e serial monogami). Kalo di Indonesia masalahnya lebih ke disiplin dan penertiban administrasi.