Re: [wanita-muslimah] Ucapan talak
Mba Lina yang kucinta juga ..uhuk!hehehe ... saking semangatnya mencinta sampai batuk ..:-D Yup! Memang tidak semua orang (laki2 dan perempuan) tahu tentang cara2 meredam amarah, tapi yang tahu juga belum tentu bisa mempraktekkan karena - badan dari berdiri jadi duduk atau jadi tidur, wudu, shalat, dll juga bisa saja tetep marah menggebu-gebu. Kembali ke masalah orang bisa memperkosa anak kandungnya tapi mungkin bukan anak kandungnya karena ketuker di RS atau si ibu selingkuh, dll. Mungkin saja seperti itu, tapi kasus si ayah memperkosa 2 anak gadisnya - apa 2 anaknya ini juga ketuker di RS? atau memang si ibu selingkuh mulu sehingga tiap hamil itu dapet dari PMA bukan PMDN suami sahnya? yang bikin saya geleng2 kepala gak ngerti juga kasus di Semarang, ibu yang memang germo - menjual keperawanan 2 anak gadisnya yang berumur 14 dan 15 tahun, mungkin ibu ini kehabisan 'stock' tapi kelewatan banget kan? lebih hina dari binatang itu - apa bedanya ibu ini dengan ayah pemerkosa anak kandung, si ibu ini juga 'pemerkosa' tapi dilakukan oleh laki2 langganannya - kebayang nggak nyodorin anak kandung di hotel untuk diambil kegadisannya seharga 500 ribu - 1 juta? Apa ini juga anak2 yang ketuker atau bukan anaknya? lha .. dia sendiri yang melahirkan kan? apa memang kasus di RS kita banyak yang ketuker-tuker? salam Aisha -- From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Mbak Aisha yang kucinta...:-), Ya seperti itulah gambarannya. Tidak semua kita tahu bahwa kita (terutama laki2) boleh sembarang mengucap sesuatu ato memutuskan sesuatu dalam keadaan marah. Tidak semua laki2 tahu bagaimana harus meredam amarahnya dengan cara2 seperti yang mbak Aisha kemukakan. Ya seperti itu gambarannya. Kita tidak tahu apakah telah putus talak dengan gampangnya laki-laki mengucapkan hal tersebut ketika marah (dan selalu ketika marah). Saya mencoba menghubungkan saja. Kebejatan-kebejatan moral yang terjadi dengan ketidaktundukan manusia kepada ajaran or aturan agama. Dan dalam kasus ini, saya memang mencoba menghubungkan rasa cinta tali kasih seorang ayah yang hilang kepada anak kandungnya dengan hal2 tsb, mbak. Jadi teringat juga dalam novel AAC (ayat-ayat cinta)itu. Dimana heboh diceritakan seorang ayah menghamili anak kandungnya. Ketika diusut tuntas, ternyata itu bukan anak kandungnya. Anak yang tertukar di rumah sakit. Seperti jg yang terjadi dalam sinetron Anakku bukan Anakmu (anak yang ditukar). wassalam, Lina Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Ucapan talak
Mba Lina ytc juga ...;-) Kalau tidak salah dalam Islam ketika emosi kita meluap dan saat itu kita berdiri, kita harus duduk dan jika dalam posisi ini juga masih ingin meluapkan amarah maka kita harus mencoba berbaring, jika masih panas juga marah kita, ngambil air wudu dan sholat - mencoba membangun komunikasi dengan Allah supaya kita bisa marah dengan benar, supaya kita bisa berfikir jernih dan supaya hati lebih tentram (orang marah kan gak tentram ya). Kemarahan itu bisa saja memang sudah banyak ketidak cocokan yang terpendam dan satu saat terpicu sesuatu kemudian meledak. Tapi ketika mba Lina cerita tentang kemungkinan tidak ada kasih sayang atau hubungan batin antara ayah - anak kandung sehingga terjadi perkosaan itu karena misalnya suami istri bertengkar dan terucap talak tapi mereka tidak cerai dan menghasilkan anak sehingga anak itu walaupun lahir di perkawinan sah dan memang anak si ayah si ibu itu tapi dikategorikan anak hasil perzinaan. Tiba2 saya jadi ingat satu cerita dari tv - pengakuan seorang ibu sepuh dalam acara agama. Pernah saya ceritakan beberapa tahun yang lalu di WM, tapi saya cerita ulang karena ada kemiripan dengan masalah talak ini. Ibu itu cerita bahwa diantara anak2nya ada satu anak yang beda dengan sodara2nya, yang lain baik, yang satu ini bandelnya gak ketulungan - segala yang diperintahkan agama tidak dilakukan dan yang dilarang agama justru dilakukan. Si ibu akhirnya bertanya ke seorang kiai yang menganjurkan si ibu untuk mengingat-ingat apakah pernah memberi makan sesuatu yang tidak halal ke anaknya - ibu sepuh itu spontan menjawab bahwa dia selalu memberi makan anak2nya yang halal (dari zatnya dan perolehannya), sampai tiba2 dia ingat bahwa pernah ketika hamil anak bandel ini si ibu melintas ke rumah tetangganya yang didepan rumahnya sedang mengeringkan satu jenis makanan di bawah sinar matahari - ibu yang sedang hamil ini mengambil makanan itu dan memakannya sambil lewat, dia pikir itu hanya sedikit (pemiliknya juga tidak akan tahu). Ketika akhirnya ibu ini minta maaf ke tetangga yang makanannya itu 'dicuri' si ibu sekian puluh tahun yang lalu dan tetangganya ini sambil bingung memberi maaf dan mengikhlaskan sedikit makanan itu, efeknya luar biasa - anak bandel itu menjadi anak yang baik. Saya tidak tahu bagaimana anak2 para koruptor milyaran atau triliunan ya? Tapi waktu itu saya termenung di depan tv, pelajaran tentang Allah yang maha hadir dalam setiap tarikan nafas kita - manusia bisa dibohongi atau tidak melihat kelakuan buruk kita tapi Allah maha melihat ya mba Lina. salam Aisha -- From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Ytc Mbak Aisha, Memang ada dua pendapat seperti yang mbak Aisha jelaskan itu. Mungkin mengukur normalnya otak dan perasaan seseorang itu sulit ya mbak. Yang tahu dirinya sendiri. Saya rasa kalau otak dan perasaannya normal, jarang ada yang berani mengucapkan talak. Entah karena dia sadar untung ruginya bercerai. Entah karena dia memang takut akan laknat Allah. Kadang mbak, dalam keadaan amarah atau emosi itulah apa yang selama ini dia pendam dalam hatinya keluar. Apakah itu bukan suatu ungkapan dalam sanubari, sebetulnya? Soal perkosaan kepada anak kandung, saya juga percaya saat itu sang ayah sedang mempertuhankan hawa nafsunya. Begitu juga dengan pemerkosa lainnya. Namun kenapa dengan anaknya, itu bukan lagi mempertuhankan hawa nafsunya. Hmm..paling-paling "orang sakit"!. wassalam, > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "A Yasmina" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mba Lina yts juga ...;-) Memang ada pendapat bahwa ketika terucap kata talak dalam ribut2 suami istri, maka saat itu juga pernikahan itu sudah tidak ada atau cerai. Tapi mungkin harus kita lihat juga apakah ucapan talak itu dalam kondisi dua2nya ngesmosi sehingga saat suami mengucapkannya itu dalam kondisi tidak normal - otak di dengkul atau mungkin lebih rendah lagi di mata kaki, yang paling tinggi saat itu adalah kebencian dan kemarahan - atau kalau kita kaitkan dengan Allah, saat itu Tuhannya suami itu adalah nafsu amarahnya yang mendominasi hidupnya, dia tidak ingat aturan Allah bagaimana mengendalikan nafsu amarahnya. Jika kata talak diucapkan dalam kondisi otak dan perasaan yang normal, dipahami sepenuh hati dan dimengerti otaknya setiap ucapan yang keluar dari mulutnya - maka kata talak itu berarti memang suami istri itu sudah bercerai walaupun hitam di atas putih belum diurus ke KUA eh kemana ya, pengadilan agama? dan jika kata talak itu keluar dari mulut orang yang sedang emosi tinggi, mungkin (mungkin lho, saya juga lagi belajar bukan ahli nikah ..:-) mungkin saja tidak secara otomatis perceraian terjadi. Kasus perkosaan oleh ayah ke anak kandung itu kelihatannya bukan karena kondisi putus tali nikah seperti itu, tapi lebih ke bagaimana pemerkosa itu memandang mahluk yang berjenis kelamin perempuan - jika dia hanya memandang bahwa perempuan itu tubuhnya adalah obyek seksual saja tanpa memperhitungkan bahwa perempuan juga bukan hanya sisi fisiknya saja tapi d
Re: [wanita-muslimah] Ucapan talak-->Kenapa setan kok dikutuk?
Mba Lina yts juga ...;-) Memang ada pendapat bahwa ketika terucap kata talak dalam ribut2 suami istri, maka saat itu juga pernikahan itu sudah tidak ada atau cerai. Tapi mungkin harus kita lihat juga apakah ucapan talak itu dalam kondisi dua2nya ngesmosi sehingga saat suami mengucapkannya itu dalam kondisi tidak normal - otak di dengkul atau mungkin lebih rendah lagi di mata kaki, yang paling tinggi saat itu adalah kebencian dan kemarahan - atau kalau kita kaitkan dengan Allah, saat itu Tuhannya suami itu adalah nafsu amarahnya yang mendominasi hidupnya, dia tidak ingat aturan Allah bagaimana mengendalikan nafsu amarahnya. Jika kata talak diucapkan dalam kondisi otak dan perasaan yang normal, dipahami sepenuh hati dan dimengerti otaknya setiap ucapan yang keluar dari mulutnya - maka kata talak itu berarti memang suami istri itu sudah bercerai walaupun hitam di atas putih belum diurus ke KUA eh kemana ya, pengadilan agama? dan jika kata talak itu keluar dari mulut orang yang sedang emosi tinggi, mungkin (mungkin lho, saya juga lagi belajar bukan ahli nikah ..:-) mungkin saja tidak secara otomatis perceraian terjadi. Kasus perkosaan oleh ayah ke anak kandung itu kelihatannya bukan karena kondisi putus tali nikah seperti itu, tapi lebih ke bagaimana pemerkosa itu memandang mahluk yang berjenis kelamin perempuan - jika dia hanya memandang bahwa perempuan itu tubuhnya adalah obyek seksual saja tanpa memperhitungkan bahwa perempuan juga bukan hanya sisi fisiknya saja tapi dia juga manusia ..hehe kok seperti lagu ya? manusia yang punya perasaan, punya akal, dll - jika laki2 itu hanya memandang perempuan apakah itu anaknya atau bukan anaknya, ya dia akan melampiaskan hasrat seksualnya sesuka hati tanpa memperhitungkan perasaan orang lain. Ini mungkin yang dikatakan Quran bahwa manusia itu ciptaan Allah yang paling sempurna tapi manusia juga bisa lebih hina dari binatang, kucingku yang jantan gituan sama ibunya, neneknya, saudara perempuannya selain kucing betina tetangga - binatang kan hanya punya insting atau naluri untuk mencari makan dan berreproduksi, manusia dikasih akal juga - mosok seh nafsunya ngalahin akalnya? lebih hina kan? salam Aisha -- From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Yts mbak Aisha, Maksudku suami istri ribut dan terucap talak. Andai tali nikah putus disitu. Lalu mereka rujuk (tanpa nikah lagi) dan mereka berhubungan intim kemudian lahirlah anaknya...gimana status anak tsb? Saya mengerti itu tetep anak mereka. Tapi, apakah tali nikah yang dah terputus itu yang menjadi salah satu sebab laki2 tsb dah gak merasa punya 'hubungan batin yg kuat' kepada anaknya tsb? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Terucap talak dalam ribut2 suami istri kan bukan berarti bahwa si ayah bukan> lagi ayah kandung anak2nya, bisalah istrinya jadi mantan istri setelah kata> talak, tapi anak? tidak ada mantan anak kan? anak tetep aja anak yang harus> dibimbing dan dilindungi orang tuanya. > > salam > Aisha Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/