Re: Pelacur Anak --[SPAM] Re: [wanita-muslimah] Duh! Guru Ngaji Cabuli Santrinya

2008-11-23 Terurut Topik Mohammad Rizal
Hanya anak yang sedari kecil sudah dididik untuk cinta dan takut pada Tuhan 
yang tetap bisa mengawal diri di saat orang tuanya tidak ada.

-Rizal-


--- On Sat, 11/22/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED]

anak2 diajari untuk terbuka pada ortunya, jangan mau di pegang2, diajak pergi
sama orang lain 
meskipun kenal tanpa sepengetahuan ortunya.

salam, 
l.meilany





  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Pelacur Anak --[SPAM] Re: [wanita-muslimah] Duh! Guru Ngaji Cabuli Santrinya

2008-11-21 Terurut Topik L.Meilany
lha kan saya nanya; kok balik nanya lagi :-)

setahu saya sampai kapanpun kalo namanya aturan/perundangan/tatib
yg menyangkut soal perilaku akan susah dilaksanakan.
Aturan perilaku mengundang masalah multitafsir.
si anu bilang film 'abc' semi porno gak bagus ditonton anak2, tapi yg lain 
bilang
nggak apa2 anak2 nonton film 'abc'
nah lo!
coba saja lihat perda larangan merokok di tempat umum saja susah diterima.
meskipun minggu2 ini ada razzia katanya akan didenda dan kurungan.
mau sampai kapan proyek razzia ini berlangsung?
kalo memang perilakunya dari sononya seenaknya sendiri.

jadi menurut saya tergantung masing2 pribadi menyikapinya.
kalo memang untuk bikin aturan supaya masalah porno gak meluas, trutamanya
masalah nonton bioskop; perketat aturan nonton.
Misal kalo filmnya u dewasa ya anak2 nggak boleh nonton. Pihak bioskopnya yg 
harus aktif.

anak2 diajari untuk terbuka pada ortunya, jangan mau di pegang2, diajak pergi 
sama orang lain 
meskipun kenal tanpa sepengetahuan ortunya.

salam, 
l.meilany





  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 17, 2008 3:47 PM
  Subject: Pelacur Anak --[SPAM] Re: [wanita-muslimah] Duh! Guru Ngaji Cabuli 
Santrinya


  Laaah..kan orang nya beda, mbak. Meski sama-sama Islam. Meski sama-
  sama berjilbab.

  Ya. Memang akan menjadi pertanyaan dan tantangan Dapatkah UU 
  Pornografi punya pengaruh bisa menghindarkan kejadian di bawah?.

  Saya rasa gak bisa juga kalo Hukumnya lemah.

  wassalam, 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   Cuma nimbrung :
   
   Dapatkah UU Pornografi punya pengaruh bisa menghindarkan kejadian 
  di bawah?
   Setahu saya yg ngotot diberlakukan UU pornografi adalah umat 
  Islam :-))
   
   Mau crita dikit :
   Hari minggu beberapa waktu lalu saya habiskan waktu nonton film di 
  PIM.
   Jadi ya filmnya asal saja pas waktu yg sempat yakni 'I know who 
  killed me'
   Film dewasa katanya misteri- begitu saya duduk disebelah saya 4 
  bangku adalah seorang ibu muda berjilbab
   dengan 3 anak, yg paling kecil mungkin 5 tahunan yg besar 10 tahun.
   Anak 10 tahun ini duduk persis disebelah saya, mungkin nggak senang 
  sepanjang film diputar asyik sms-an.
   
   Dibelakang saya juga begitu banyak ibu2 yg membawa anak2 kecil.
   
   Ketika adegan Lindsay Lohan yg seronok, ibu2 semuanya hampir 
  bersamaan berseru pada anak2nya;
   tutup mata-tutup mata...
   
   Padahal sebelumnya saya lihat di TV One debat antara yg pro uu 
  pornografi dan yg anti.
   Dari yg pro dan berapi-api adalah seorang ibu berjilbab yg 
  berteriak-teriak pada Nia Dinata yg anti
   Coba gimana kalo anak mba Nia diperkosa di sekolah? [ lantaran 
  disekolahan banyak dijual benda2 yg mengandung
   unsur porno]
   
   Tapi di bioskop itu saya lihat justru perempuan berjilbab yg 
  membawa anak2nya nonton film dewasa.
   Mungkin memang ibunya mau nonton film tersebut lantas anak2nya sapa 
  yg jaga, takut diculik, takut ilang lantas 
   dibawanya juga nonton.
   
   Ajaib pisan! Diluaran semangat menggolkan uu pornografi lha diam2 
  bawa anaknya nonton film dewasa.
   
   Salam bingung.
   l.meilany
   
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, November 14, 2008 5:24 PM
   Subject: Pelacur Anak --[SPAM] Re: [wanita-muslimah] Duh! Guru 
  Ngaji Cabuli Santrinya
   
   
   Jumat, 14 November 2008 | 06:41 WIB
   JAKARTA, JUMAT - Sekurangnya 150.000 anak Indonesia menjadi 
  korban 
   pelacuran anak dan pornografi tiap tahun. Angka itu meningkat 100 
   persen lebih dari statistik badan PBB, Unicef tahun 1998 yang 
   mencatat sekitar 70.000 anak Indonesia menjadi korban pelacuran 
  dan 
   pornografi.
   
   Koordinator Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual 
   Komersial Anak (ESKA) Ahmad Sofian yang ditemui hari Kamis 
  (13/11) 
   menjelaskan, 70 persen anak yang jadi korban berusia antara 14 
  tahun 
   dan 16 tahun.
   
   Kejahatan yang menimpa mereka bervariasi, dari sindikat 
  pelacuran, 
   paedofilia, pornografi dan sebagainya. Perangkat hukum yang ada 
  belum 
   menjaring para konsumen yang terlibat eksploitasi seksual anak. 
  Pria 
   hidung belang paruh baya kini memburu pelacur anak karena 
  dianggap 
   bersih dan polos, kata Sofian.
   
   Jumlah pelacur anak di kota besar Indonesia mencapai angka ribuan 
   orang. Di Jakarta diperkirakan sekurangnya ada 10.000 pelacur 
  anak 
   dan di Kota Medan, Sumatera Utara, ada setidaknya 2.000 pelacur 
  anak. 
   Jumlah lebih kecil dari kenyataan karena pelacuran anak merupakan 
   fenomena gunung es.
   
   Tarif kencan pelacur anak lebih tinggi ketimbang pelacur dewasa 
   bahkan mahasiswi. Sofian menjelaskan, tarif kencan pelacur anak 
  Rp 
   400.000 hingga Rp 1,5 juta. Mereka terjun ke pelacuran karena 
   materialisme dan mengikuti gaya hidup mewah.
   
   Para pelacur anak sangat rentan terhadap 

Re: Pelacur Anak --[SPAM] Re: [wanita-muslimah] Duh! Guru Ngaji Cabuli Santrinya

2008-11-17 Terurut Topik L.Meilany
Cuma nimbrung :

Dapatkah UU Pornografi punya pengaruh bisa menghindarkan kejadian di bawah?
Setahu saya yg ngotot diberlakukan UU pornografi adalah umat Islam :-))

Mau crita dikit :
Hari minggu beberapa waktu lalu saya habiskan waktu nonton film di PIM.
Jadi ya filmnya asal saja pas waktu yg sempat yakni 'I know who killed me'
Film dewasa katanya misteri- begitu saya duduk disebelah saya 4 bangku adalah 
seorang ibu muda berjilbab
dengan 3 anak, yg paling kecil mungkin 5 tahunan yg besar 10 tahun.
Anak 10 tahun ini duduk persis disebelah saya, mungkin nggak senang sepanjang 
film diputar asyik sms-an.

Dibelakang saya juga begitu banyak ibu2 yg membawa anak2 kecil.

Ketika adegan Lindsay Lohan yg seronok, ibu2 semuanya hampir bersamaan berseru 
pada anak2nya;
 tutup mata-tutup mata...

Padahal sebelumnya saya lihat di TV One debat antara yg pro uu pornografi dan 
yg anti.
Dari yg pro dan berapi-api adalah seorang ibu berjilbab yg berteriak-teriak 
pada Nia Dinata yg anti
Coba gimana kalo anak mba Nia diperkosa di sekolah? [ lantaran disekolahan 
banyak dijual benda2 yg mengandung
unsur porno]

Tapi di bioskop itu saya lihat justru perempuan berjilbab yg membawa anak2nya 
nonton film dewasa.
Mungkin memang ibunya mau nonton film tersebut lantas anak2nya sapa yg jaga, 
takut diculik, takut ilang lantas 
dibawanya juga nonton.

Ajaib pisan! Diluaran semangat menggolkan uu pornografi lha diam2 bawa anaknya 
nonton film dewasa.

Salam bingung.
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, November 14, 2008 5:24 PM
  Subject: Pelacur Anak --[SPAM] Re: [wanita-muslimah] Duh! Guru Ngaji Cabuli 
Santrinya


  Jumat, 14 November 2008 | 06:41 WIB
  JAKARTA, JUMAT - Sekurangnya 150.000 anak Indonesia menjadi korban 
  pelacuran anak dan pornografi tiap tahun. Angka itu meningkat 100 
  persen lebih dari statistik badan PBB, Unicef tahun 1998 yang 
  mencatat sekitar 70.000 anak Indonesia menjadi korban pelacuran dan 
  pornografi.

  Koordinator Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual 
  Komersial Anak (ESKA) Ahmad Sofian yang ditemui hari Kamis (13/11) 
  menjelaskan, 70 persen anak yang jadi korban berusia antara 14 tahun 
  dan 16 tahun.

  Kejahatan yang menimpa mereka bervariasi, dari sindikat pelacuran, 
  paedofilia, pornografi dan sebagainya. Perangkat hukum yang ada belum 
  menjaring para konsumen yang terlibat eksploitasi seksual anak. Pria 
  hidung belang paruh baya kini memburu pelacur anak karena dianggap 
  bersih dan polos, kata Sofian.

  Jumlah pelacur anak di kota besar Indonesia mencapai angka ribuan 
  orang. Di Jakarta diperkirakan sekurangnya ada 10.000 pelacur anak 
  dan di Kota Medan, Sumatera Utara, ada setidaknya 2.000 pelacur anak. 
  Jumlah lebih kecil dari kenyataan karena pelacuran anak merupakan 
  fenomena gunung es.

  Tarif kencan pelacur anak lebih tinggi ketimbang pelacur dewasa 
  bahkan mahasiswi. Sofian menjelaskan, tarif kencan pelacur anak Rp 
  400.000 hingga Rp 1,5 juta. Mereka terjun ke pelacuran karena 
  materialisme dan mengikuti gaya hidup mewah.

  Para pelacur anak sangat rentan terhadap penularan penyakit kelamin 
  hingga terjangkit virus HIV. Berdasar survei di Medan, kurang dari 
  10 persen pelacur anak yang menggunakan pengaman dalam berhubungan 
  seksual. Kini sejumlah pelacur anak menggunakan jasa perawatan medis 
  resmi untuk mencegah kehamilan dengan disuntik ataupun pil 
  kontrasepsi, kata Sofian.

  Jaringan pelacuran anak di kalangan siswi sekolah memiliki database 
  dan daftar nomor telepon pelacur anak. Kondisi itu terjadi merata di 
  kota-kota besar. Kota-kota yang menjadi pusat ESKA adalah Batam, 
  Bali, Jakarta, Surabaya, Medan, dan tiga kota berdekatan, yakni 
  Yogyakarta, Semarang, dan Solo. Anak-anak itu juga kerap 
  diselundupkan ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang 
  dengan pelbagai modus.

  Hukum lemah

  Eddie Imanuel Doloksaribu dari Lembaga Penelitian Atma Jaya Jakarta 
  menjelaskan, laporan-laporan lembaga advokasi atas kasus ESKA tidak 
  dapat ditindaklanjuti karena ketentuan hukum yang ada belum mengatur, 
  termasuk pada Undang-Undang Anti Pornografi dan Porno Aksi yang baru 
  saja disetujui DPR.

  Di negara lain eksploitasi seksual atas anak diganjar hukuman keras. 
  Semisal dua warga negara Indonesia yang ditangkap di Melbourne, 
  Australia, diancam hukuman hingga 10 tahun dan denda Rp 2,3 miliar 
  karena terlibat ESKA, kata Eddie.

  http://kompas.com/read/xml/2008/11/14/06411845/150.000.anak.indonesia.
  jadi.korban.pelacuran

-Original Message-
From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
   
Date: Fri, 14 Nov 2008 14:12:01
To: Undisclosed-Recipient:;Invalid address
Subject: [wanita-muslimah] Duh! Guru Ngaji Cabuli Santrinya
   
   
   
http://surabaya.detik.com/read/2008/11/13/131933/1036310/475/duh
   
Kamis, 13/11/2008 13:19 WIB
   
   
Duh! Guru Ngaji Cabuli Santrinya