[yonsatu] Re: tanggapan buat mas Yanto R. Sumantri

2004-03-03 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
engan difinisi diatas, maka oleh karena keyakinan
> termasuk sebagai salah satu penyebab kebodohan itu, maka kita perlu
> memberikan perhatian yang sangat serius pada penyebaran dan pengajaran
> agama, jangan sampai ia disebarkan dan diajarkan oleh ulama atau orang2
> yang bertingkah laku sebagai ulama dengan menggunakan kaca mata kuda. Pun,
> umat perlu diajarkan bahwa dengan patuh dan mengandalkan diri pada ayat2
> suci belaka, bukan merupakan jaminan bhw kita akan terbebas dari belenggu
> kebodohan dan jurang kemiskinan itu.
> 
> Disamping itu, agama menurut saya, cukup didiskusikan dalam forum2
> keagamaan saja, tidak perlu dibawa-bawa dalam pergaulan sehari-hari,
> karena ini bukan saja mendukung terciptanya kebodohan itu, tapi juga punya
> andil sangat besar dalam membentuk manusia2 yang bermuka dua.
> 
> Nah mas Hudaya, dan mas Yanto, dan rekan2 yang turut mengikuti diskusi
> kami bertiga ini, buat saya kesimpulannya adalah:
> Bodohlah yang datang duluan, baru kemudian kemiskinan.  Kebodohanlah yang
> menyebabkan Kemiskinan.  Kemiskinan pada gilirannya menyebabkan
> Ketertindasan.  Oleh karena itu Kebodohan harus diberangus.  Karena kita
> sekarang hidup di abad ke 21, bukan lagi diabad 7 sebelum Masehi, atau
> abad 1 Masehi atau 6 Masehi, maka untuk memberangus kebodohan itu (berikut
> kemiskinan dan ketertindasan yang dihasilkannya itu), bukan agama lagi
> yang dijadikan sebagai alat atau penuntun gerakan, akan tetapi
> kesepakatan2 manusia modernlah yang menjadi senjatanya, yang dibuat
> berdasarkan teori2 ilmu pengetahuan modern.  Agama yang berpotensi sebagai
> salah satu penyebab timbulnya kebodohan itu harus dibatasi ruang geraknya,
> yaitu hanya diforum-forum keagamaan saja.  Dalam pergaulan sehari2, kita
> tidak perlu lagi mengingatkan orang lain akan ayat2 suci, akan tetapi jauh
> lebih baik kalau kita mengingatkan mereka pada UU pasal berapa, ayat
> berapa, atau KUHP pasal berapa ayat berapa.
> 
> Saya tidak akan kaget kalau pendapat saya ini lagi2 akan membangkitkan
> emosi pada orang2 yang merasa keyakinan beragamanya terusik.  Untuk itu,
> saya mohon maaf lagi, karena lagi2 saya tidak bermaksud mendiskreditkan
> agama manapun juga.  Saya hanya ingin mencoba berpikir dan menyumbang
> saran tanpa dibatasi oleh dogma2 agama, yang saya harapkan dapat
> memberikan kontribusi, walau sebesar debupun, kepada segala upaya kita
> semua dalam mengangkat  republik ini dari derita yang berkepanjangan.
> 
> Salam hangat,
> HermanSyah XIV.
> 
> <[EMAIL PROTECTED]>
> 03/02/2004 11:04
> Please respond to yonsatu
> 
> 
> To: [EMAIL PROTECTED]
> cc:
> Subject:[yonsatu] Re: tanggapan buat mas Yanto R. Sumantri
> 
> Mas Yanto,
> Terimakasih  atas responsnya,  maaf  agak telat soalnya  nulis sambil
> ngantor sih.
> Jangan dikatakan saya akan memberikan  pencerahan kepada Mas Yanto, anggap
> saja ini  obrolan ringan sesama almamater.
> 
> *Perbuatan  baik  dan buruk yang  terus berjalan (jadi kayak ngejawab
> ujian
> sekolah aja nih)
> 
> Gak usah pusing-pusing dengan grafik deh mas, biarin itu ada jaman kita
> kuliah aja ( Jadi ingat Pak Goenarso, dosen matematika lanjut).
> Pakai ilmu tukang buah aja Mas, pisahkan yang buah baik dan yang
> rusak/busuk.
> Jangan dicampur aduk semua, nanti kebolak-balik  gak ketahuan mana yang
> baik dan mana  yang busuk, kalau sudah dipisah melihatnya kan lebih jelas.
> Kita cari dan periksa penyebabnya utamanya kerusakan atau kebusukan,
> seberapa banyak jumlahnya ,  sebaliknya yang baik juga begitu.
> Kemudian kita lihat hubungan antara yang baik dan buruk, satu arah, atau
> bolak balik, bagaimana dampak hubungan ini.
> 
>  Beberapa hal yang bisa jadi penyebab yang Mas Yanto uraikan dibawah,
> 1).Tingkat Kemiskinan (berharta)
> Kesadaran  apa yang kita harapkan dari orang  yang sedang lapar Mas?
> Memikirkan makan kemarin, hari ini dan besok saja sudah menjadi tekanan
> bagi hidup mereka, sikap manusia yang sedang lapar akan mempengaruhi sikap
> mental dan emosionalnya.
> Orang kalau lapar sering "bermasalah", contohnya barangkali ada diantara
> kita sendiri , pas pulang kerumah lapar berat, mau makan di meja gak ada
> apa-apa atau makanan gak cocok. "Spaning" bisa naik tuh
> 
> Didalam agama Islam, kemiskinan itu sangat berbahaya mas, dikatakan "
> Kemiskinan akan membawa kamu kepada kesesatan/kemunkaran" (maaf, kata
> terakhir saya rubah supaya tidak terlalu "sensitif")
> Dalam kenyataan disekitar kita, memang ada kelompok yang memanfaatkan
> kemiskinan masyarakat  untuk kepentingan pribadi/kelompok yang berakibat
> burukpada kita semua.
> Kemarin saya mendengar di radio Pak Ahmad Syafie Ma'arif berkata bahwa
> pera

[yonsatu] Re: yonsatu Digest V4 #53 & Sorga/Neraka- tanggapan buat mas Herrmansyah

2004-02-26 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Wah asyik juga membaca diskusi antara Hudaya (Ekek XIII) dan Hermansyah 
(Ekek XIV) , mengenai pandangan agama dalam kehidupan "nyata" ,khususnya
di Indonesia.

Saya samapai sekarang memang masih bertanya - tanya : Ada apa gerangan
atau apakah ada hubungan(ndak tahu apa linier , hyperbol,kwardat
terbalik . logorithmic atau apapun) antara banyaknya mesjid , gereja ,
wihara , majlis ta'lim , pengajian ibu ibu ,bertambahnya wanita
berjilbab ,  perayaan keagamaan , jumlah jemaah haji yang membludak dst 
dengan tingkat kehancuran republik , tingkat korupsi yang masih tinggi ,
tingkat ketidak percayaan antar warga , tingkat perkelahian antar
kelompok  , tingkat perkelahian antar RT ,tingkat pengangguran dsb.

Apakah ada ?

Nah Mas Hudaya , berangkali bisa memberikan pencerahan kepada saya (Ekek
- III) , bagaimana 

Mas Hermansyah : Anda merupakan orang yang sangat berfikiran sekuler ,
dan saya senang bahwa Anda berani mengemukakan hal ini secara  terbuka .

Saya setuju sekali bahwa banyak yang "beramal" kemudian "mencuri" atau
bahkan mungkin kebanyakan "mencuri" dulu , sambil beramal "malu-malu" ,
kemudian setelah banyak hasilnya baru kemudian  "beramal - saja".
Ya macam macam lah, pergi haji berkali - kali , buat pengajian , sedekah
, dan lain lain yang memperlihatkan 'kesolehan" nya.

Banyak tuh yang begitu disekeliling kita !!!

Jadi Mas Hudaya :
Jangan salahkan siapapun kalau orang kayak Mas Hermansyah itu bertambah
banyak ?
Sebagai orang "beragama' ya harus takut juga doong sama hukum dunia
(atau istilahnya Mas Hermansyah hukum yang telah disepakati oleh kita
semua) , jangan takut sama hukum Akhirat saja.

Anda mengambil contoh Singapura dimana hukum dilaksanakn secara
konsisten !
Untuk informasi Anda Mas Hudaya  : Orang Singpura itu tidak begitu
peduli koq sama agama 

Sekali lagi mohon pencerahan atas pertanyaan saya diatas.

Yanto R.Sumantri
(Ekek - III)
[EMAIL PROTECTED] wrote:
> 
> Hallo lagi mas Hudaya,
> Senang mendapat tanggapan anda.  Disamping itu, sayapun jadi mengenal
> anda, nggak tahu kalau anda ternyata Ekek XIII, berarti kakak angkatan
> saya.
> 
> Melihat subject email anda adalah tanggapan buat saya, tadinya saya mau
> balas langsung ke japri anda, .  Tapi, karena anda menanggapi saya secara
> terbuka, maka saya pikir, saya akan menanggapi juga dulu deh secara
> terbuka.  Nanti kalau ada kebutuhan untuk diskusi lanjut, barangkali dapat
> kita lakukan diantara kita saja, kecuali kalau rekan2 yang lain ingin
> saling bertukar pikiran juga.
> 
> Saya coba menanggapi pernyataan2 anda ya mas Hudaya.
> 
> >Ah Mas Herman ini.., maaf ..kalau diperhatikan, Mas Herman kok sangat
> >"naif"  sekali  tentang agama,dan kelihatannya  memang "cenderung"
> apriori
> 
> Oo saya terkesan naif ya.  Yah, barangkali karena saya terlalu
> menyederhanakan masalah ya, dengan mengatakan bahwa kalau sehabis
> melanggar hukum lalu beramal ibadah, maka segala dosa dihapuskan, dst.,
> dst.  Saya tahu ini pernyataan yang tidak benar, karena bukan yang begini
> yang diajarkan oleh agama bukan?  Tapi, yang banyak terjadi di negeri kita
> ini kan ya seperti itu?  Kita nggak bisa lagi membedakan mana amal ibadah
> yg murni dan mana yang kotor.  Dan ini sudah berpuluh2 tahun terjadi.
> Melanggar hukum iya, melakukan amal ibadah dan saling nasihat menasihati
> dalam hal keimanan juga iya.  Secara umum kelihatannya kan begitu, persis
> seperti contoh yang rekan Rizal Ahmad tulis:  "...Bagaimana mungkin mereka mencoba 
> menulis tentang hukum dan norma
> tetapi sekaligus melanggarnya."
> 
> Lantas, apa yang musti kita semua lakukan untuk menyembuhkan penyakit
> 'berkepribadian ganda' itu?  Karena Indonesia adalah negara republik yg
> berdasarkan konstitusi, maka saya berkesimpulan bahwa hanya hukumlah yang
> dapat dijadikan sebagai obatnya, disamping karena hukum Tuhan toch
> ternyata nggak mempan juga, padahal gereja, mesjid, candi, kelenteng,
> vihara ada dimana-mana.  Tapi karena sistem hukum kita ternyata
> 'carut-marut', segala lubang dan celah dicari-cari agar hukum itu dapat
> terus menerus dilanggar, maka alih alih dapat dijadikan sebagai obat
> mujarab, malah kita membutuhkan orang2 yang punya nyali untuk dapat
> meluruskan pelaksanaan hukum itu.  Ditengah carut marutnya sistem hukum
> itu, kita pada sisi lain, dari hari kehari, semakin dibanjiri oleh
> pelbagai macam siraman rohani.  'Berjalanlah di jalan yang benar,
> sucikanlah hati dan pikiranmu, berbicaralah yang baik2 saja,
> berperilakulah yang baik2 saja, maafkanlah mereka , doakanlah mereka,
> takutlah hanya kepada Tuhan saja, dst., dst".
> 
> Yaa, tentu bagus siraman rohani itu.  Tapi, apakah ini dapat memecahkan
> persoalan yang kita hadapi saat ini sebagai bangsa?   Apakah ia dapat
> memecahkan masalah sistem hukum yang carut marut itu?
> 
> Karena saya mengeluarkan kata sindirian yang seolah2 memojokkan agama dan
> terkesan naif itu, maka andapun menduga saya apriori terhadap agama. Kalau
> boleh saya jawab, saya nggak pernah apriori terhadap a

[yonsatu] Re: hujan es di Jakarta

2004-02-03 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Dikdik

Itu teh berita cuaca apa berita keluarga ? bahwa saya anak dua isteri
satu

YRS

Dikdik Hasan wrote:
> 
> Rumah saya didaerah Tanah Kusir.Anak saya sudah 4 jam dan masih kena macet
> di daerah Simprug,dan anak saya yang satu lagi di daerah Barito.Istri saya
> melalui Tol Pondok Pinang,exit Pondok Pinang cukup lancar.   Barangkali
> menuju Tanah Kusir sebaiknya liwat Pondok Pinang.
> Regards,
> Dikdik Hasan
> PT.Sistelindo Mitralintas/AT&T
> Landmark Tower A,19 th Floor Jl.Sudirman Kav 1,Jakarta 12910
> Indonesia.
> Phone:62-21-52899449,Fax:62-21-5201911
> email:[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
> 
> Syafril Hermansyah <[EMAIL PROTECTED]>
> 01/30/2004 03:29 AM
> Please respond to yonsatu
> 
> 
> To: [EMAIL PROTECTED]
> cc:
> Subject:[yonsatu] hujan es di Jakarta
> 
> Hi Gank!
> 
> Barusan anak saya telepon bhw terjadi hujan es di daerah Tanah Kusir,
> banyak dahan pohon pathah menghalangi jalan.
> Apa dibagian lain Jakarta juga mengalaminya ?
> 
> --
> syafril
> ---
> Syafril Hermansyah
> 
> --[YONSATU - ITB]---
> Arsip:   atau
> 
> News Groups  : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
> List Admin   : 
> 
> 
> --[YONSATU - ITB]---
> Arsip   :   atau
> 
> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
> List Admin  : 
>

--[YONSATU - ITB]- 
Arsip   :   atau  
    
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
List Admin  :   
  


[yonsatu] Protes justru ibadah

2004-02-03 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Jon 

Kok kelihatannya marah benar sama "Arab yang satu ini".
Memang segala hal yang kita lakukan " Atas nama Allah SWT " katanya
termasuk ibadah , hanya kan kita bingung kalau semua mengatakan bahwa
dia melakukan sesuatu " Atas nama Alah SWT".
Padahal   

Jadi yang paling benar "mungkin" adalah , ya lakukan segalanya dengan
sederhana/jangan ber'ebihan  , dalam case haji , ya kalau sudah pergi
mbok ndak usah ingin pergi lagi , wong wajibnya juga cuma sekali Koq.
Jadi MENAG  ndak usah nyembah nyembah sama wong Arab  sana ( ikuti
istilahnya Joni Saleh ) minta tambuo , ya tooh 

Itu kata saya yang bukan dan belum haji lh.


Yanto R Sumantri ( Angk  III/Brig Cad).
>

--[YONSATU - ITB]- 
Arsip   : <http://yonsatu.mahawarman.net>  atau  
  <http://news.mahawarman.net>  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
List Admin  : <http://home.mahawarman.net/lsg2>  
  


[yonsatu] Selamat atas suksesnya HANATA

2004-01-07 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Rekan rekan Yon I Mahawarman (incl eks)

Sorry saat saat yang sangat penting dan mengharukan telah berlalu tanpa
saya dapat merasakannya.
Saya tidak mampu hadir karena sesuatu hal , tetapi  selamat kepada
panitia yang telah berhasil membuat acara ini sukses.

Akibatnya juga sangat terasa di Inbox mail saya , kemarin saya tidak
buka selama  empat hari , ternyata saya mendapatkan 205 e- mail , wah
luar biasa. Semoga kita dapat tukar menukar informasi ,intensiras -nya
tetap seperti ini  sehingga memberikan manfaat bagi kita dan sedikit
(??? ) juga bagi negara . Amin.

Yanto R.Sumantri  
YonI angkatan III / GL angkatan 1963,

--[YONSATU - ITB]---
Arsip   :   atau 
 
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman   
List Admin  :