[YONSATU] FYI:

2001-07-12 Thread Dayan

>Return-path: <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: 12 Jul 2001 18:34:29 -
>To: [EMAIL PROTECTED]
>From: Abuse <[EMAIL PROTECTED]>
>Errors-to: <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>Cc:
>Subject: Re: Unsolicited mail
>
>Dear Sharif,
>
>That member's account has been deactivated.
>
>[EMAIL PROTECTED]


Sharif Dayan
NBP 90 67 060 1560

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[YONSATU] FYI:

2001-07-12 Thread Syafril Hermansyah

Hello Gank!


Di  hari  Jumat jam 10:29:55 GMT +0700 ( 13/07/2001 10:29 GMT +0700)
Dayan menulis:

>>Return-path: <[EMAIL PROTECTED]>
>>Date: 12 Jul 2001 18:34:29 -
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>From: Abuse <[EMAIL PROTECTED]>
>>Errors-to: <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>>Cc:
>>Subject: Re: Unsolicited mail
>>
>>Dear Sharif,
>>
>>That member's account has been deactivated.
>>
>>[EMAIL PROTECTED]

Baguslah   kalau   begitu,   saya   sdh   masukkan  e-mail  address
[EMAIL PROTECTED] ke blacklist table.

-- 
Salam,

- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB  A-7911664


#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : 
Unsubscribe   : 
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] FYI

2003-12-15 Thread hermansyah
8<   
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater   
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
>8  
   
Hello gank,
Pls, check out an interesting article mengenai Laksamana Sukardi, below.

Salam hangat
HermanSyah XIV.


Artikel ini asalnya nggak jelas. Tapi sudah beredar luas sekali.
,bahan-bahan artikel itu bener-bener dari sumber yang deket sekali
dengan Laks (siapa sih yang tahu tokoh favoritnya Laks waktu kecil?), 
deket
dengan keluarganya, dan deket juga dengan Mega.
 
Ditulis dengan dingin sekali. Ini tulisan orang di atas 40 tahun.
Ini 'orang dalam' yang nulis. Tapi nggak ada gugatan yang
bergelora untuk nuntut keadilan, nggak ada kemarahan yang bergolak, dsb.
Mungkin yang nulis mentalnya sama juga. Tapi nggak kebagian?
+++
> Visi dan Misi Laksamana Sukardi
> tentang Pengelolaan BUMN
 
> 1. Harapan Yang Memudar.
> Jika dilihat penampilan secara fisik, cara bicara dan tutur kata,
Laksamana Sukardi Meneg BUMN, tampak sebagai seseorang yang kalem,
bermartarbat dan dapat dipercaya.Apalagi jika dibaca track record resmi 
yang
ditulisnya sendiri dalam curiculum vitae, ketika ia melamar pekerjaan di
CitiBank, Lippo dan Pemerintahan. Semasa reformasi bergulir banyak 
kalangan
menaruh harapan pada Banker berusia muda ini...
>
> Laksamana Sukardi secara berangsur angsur , mulai menampakkan wujut
aslinya, ketika ia dipercaya baik oleh Gus Dur maupun Megawatie duduk
menjadi Menteri BUMN. Dibalik tutur kata yang sopan lagi santun, dan halus
budi bahasanya, prilaku Laksamana mengingatkan orang akan seorang tokoh
legendaris dibalik kejatuhan Soekarno tahun 1965, yakni Menteri Muda Jusuf
Muda Dalam, orang terpercaya Sukarno dalam mengelola baik keuangan negara
maupun keuangan pribadi rumah tangganya. Menteri Muda Orde Lama yang 
sangat
flamboyan, suka wanita dan doyan menumpuk harta.
>
> Berbeda dari Yusuf Muda Dalam dalam menapak kariernya, Laksamana mulai
bekerja di Citi Bank selepas sekolah tinggi teknik jurusan sipil, sebagai
staff pengetik data data keuangan nasabah CitiBank di Departemen 
Electronic
Data Processing. Keahliannya dalam membuat tampilan data bahan presentasi
yang menarik, memukau Bossnya yang kebetulan seorang Bule. Ketika atasan
yang menyenangi Laksamana ditarik keAmerika, ia merasa gundah karena tidak
ada lagi yang membutuhkan keterampilan presentasinya. Sebab telah banyak
insinyur itb lainnya yang masuk ke CitiBank mempunyai kemampuan yang lebih
prima. Berbekal keterampilan mempresentasi data, bujuk membujuk pelanggan
yang diperoleh dan diperkaya melalui latihan latihan keterampilan di 
program
Sale Marketing Citi Bank, ia kemudian melamar ke James Riadi Boss Lippo
Group. Oleh James, ia kemudian ditempatkan sebagai "liasion officer" alias
penghubung dengan status Direktur Hubungan Luar Lippo Group. Apalagi
Laksamana mempunyai agak sedikit darah keturunan Cina yang mengalir dalam
dirinya. Tugas utamanya adalah memuluskan jalan dan lobbi lobbi dengan 
Bank
BNI dan Departemen Keuangan di era pemerintahan Suharto. Dalam era ini ia
sedikit demi sedikit belajar seluk beluk tipu muslihat dan suap menyuap
terutama dalam bidang keuangan.
>
> Sejak dibangku sekolah, Laksamana memang menjadikan Yusuf Muda Dalam
sebagai idola. Seringkali ia berkata kepada rekan rekan sekolahnya, "bahwa
untuk menggenggam kekuasaan dan pengaruh, orang harus mampu melatih diri
bermuka tebal seperti tembok, dan hati sekelam arang."
>
> Ia doyan membaca berulang kali buku pegangan pedagang cina yakni "thick
face black heart." Menurutnya penampilan lembut dan bersahaja adalah modal
utama agar tidak tampak berbahaya dan menjadi ancaman orang sekitar. 
Karena
itu dengan tampilan yang halus penuh budi bahasa, tidak banyak orang 
menjadi
musuh. "Dalam bertutur kata terutama jika pidato dan konferensi pers, kita
harus selalu menggunakan bahasa bahasa yang halus, sopan dan penuh jargon
jargon idealisme, akan tetapi jika bertindak harus pragmatis, dan sedapat
mungkin mencari kesempatan dalam setiap kesempitan yang terbuka, tentu 
untuk
keuntungan sebesar besarnya bagi diri sendiri." Begitu kata Laksamana pada
satu kesempatan .
>
> 2. Professional, accountabel dan Good Corporate Governance.
>
> Pada saat Megawati Sukarnoputri menjadi ketua PDI, Laksamana disusupkan
oleh James Riady untuk mendekati kelompok Megawati, sementara keluarga 
Riady
melakukan lobby ke Amerika Serikat dengan menjadi donator kampanye Clinton
sebagai Presiden melalui Chuang seorang jago lobby dari Taiwan. Kelompok
Lippo ketika itu secara sistimatis sedang menyusun kekuatan untuk merebut
kursi "Taipan Asia No 1" menggantikan Liem Soei Liong, yang amat dekat
dengan Suharto. Berkat pendekatan Keluarga Riadi yang mempunyai latar
belakang cina Chang Kai Sek yang terkenal nasionalis dan dekat dengan pola
fikir Bung Karno, Laksamana Sukardi berhasil menyusup ke"ring satu"
lingkaran dalam Megawatie. Pada awal tugasnya ia sering sekali menjadi

[yonsatu] FYI : Pertemuan Team Pandu

2002-11-13 Thread tatang . juhatta

WCDS,

Untuk Mengingatkan pertemuan yang pertama pada tanggal 14 November 2002.
jam 16.00 di Jl Kalibata Timur IV no 15 (Belakang Makam
Pahlawan, sederetan dengan PT Rekayas Industri). Kalo sulit, nanti saya
pandu melalui  HP saya 0811151502 atau tlp 79196922.

1. Abas F Soeriawidjaja [[EMAIL PROTECTED]]
2. [EMAIL PROTECTED]
3. Doedoeng Z. Arifin [[EMAIL PROTECTED]]
4. prabowo sosrodarsono [[EMAIL PROTECTED]]
5. Syafril Hermansyah [[EMAIL PROTECTED]]
6. Budiono [[EMAIL PROTECTED]]
7. Abdullah Sodik [[EMAIL PROTECTED]]

Diharap kehadirannya.

Wassalam

Tatang Juhatta


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 
1 Mail/day : 




[yonsatu] FYI ![kanisius_alumni] Tulisan Pater Drost

2003-09-05 Thread hermansyah
Hello Gang, FYI!
Salam hangat,
Hermansyah XIV.

- Forwarded by hermansyah/Tjipdo1 on 09/05/2003 10:59 -


"Benyamin Ruslan Naba" <[EMAIL PROTECTED]>
09/03/2003 23:05

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[kanisius_alumni] Tulisan Pater Drost


Tetap tajam dan jitu. Begitulah tulisan Pater Drost selama ini, 
termasuk yang satu ini..

Salam,
Benyamin Ruslan Naba (CC 83)

(Suara Pembaruan - 27 Agustus 2003)

Sekolah Sulit Menyosialkan Pelajarnya

J Drost, SJ 

Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membantu anak menjadi orang 
dewasa mandiri dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah sosialisasi! 

Semua manusia muda, sampai di pelosok pun, telah atau mulai mengalami 
modernisasi dan menikmatinya. Kata dasar modernisasi adalah kata 
Latin modus, artinya: cara. Kemudian timbul kata Prancis mode, yaitu 
cara khusus mengenai berpakaian, berdandan, memangkas rambut, berhias 
sampai bergagasan. Lantas orang yang mengikuti cara, mode, itu 
dikatakan modern. Usaha penyesuaian itu disebut modernisasi. Yang 
kemudian artinya diterapkan kepada setiap ikhtiar guna membedakan 
diri dari cara yang sudah lewat. Usaha modernisasi ini dapat 
bermotifkan keinginan menyesuaikan diri dengan apa yang sekarang 
berlaku atau bermotifkan kesadaran akan keharusan meninggalkan yang 
sudah usang demi perbaikan hidup. 

Sikap yang mendasari keinginan menyesuaikan diri dengan yang sekarang 
berlaku sebetulnya bukan modernisasi, melainkan konformisme. Dalam 
modernisasi sejati ada pendapat pribadi mengenai yang baru itu, 
sedang dalam konformisme hanya sikap ikut-ikutan saja. Gaya 
konformisme sangat kuat di antara kaum muda. Mereka baru meraih 
identitas diri yang masih lemah, maka dibutuhkan pengukuhan atas 
identitas tersebut. Yang amat diperlukan adalah diterimanya oleh 
kelompok baya, peer group, yang dianggap paling modern. 


Apakah sebetulnya kelompok tersebut modern atau kolot pandangan 
hidupnya, bukan hal penting. Yang dicari adalah pengukuhan dan 
penggalangan lewat diterima oleh kelompok baya. Kelompok itu akan 
menuntut penyesuaian mutlak guna mempertahankan identitas kelompok. 
Jadi, pengukuhan demi menopang identitas diri yang masih lemah itu 
diperoleh lewat konformisme. Kalau kelompoknya sungguh-sungguh 
mendukung modernisasi, ia akan ikut. Namun, bila mereka bernostalgia 
akan hidup primitif, suatu mode baru, ia pun akan suka hidup 
primitif. 

Berbahaya 

Konformisme inilah yang berbahaya, karena mematikan identitas diri. 
Selama pada masa perkembangan hanya ikut-ikutan saja, orang muda akan 
menjadi orang dewasa yang tidak dapat bertanggung jawab, tidak 
berinisiatif, dan pembeo belaka. Kegotongroyongan dan mental pasrah 
terserah nasib, yang mudah terhanyut dalam arus masyarakat, sangatlah 
kuat. Orang yang mengungkapkan kepribadiannya yang khas sangat mudah 
dicap individualis, sombong, ingin menonjol, dan sebagainya. 

Masyarakat kita adalah masyarakat yang suka pada pakaian seragam, 
satu bahasa, satu gerak dan sebagainya; penuh dengan orang yang suka 
ikut-ikutan, dan berkecenderungan latah ikut mode macam-macam tanpa 
berpikir, apa perlu atau tidak, baik atau tidak. Lebih suka hanyut 
dalam arus daripada ribut-ribut, walaupun jelas arus itu keliru. 
Jarang ditemukan orang yang benar-benar berkepribadian, dan yang 
berani menanggung risiko untuk teguh mampu bersikap lain dari sikap 
kebanyakan orang yang memang kaprah tersebar luas, tetapi salah. 
Seolah-olah kita berpendirian "lebih aman hancur bersama-sama orang 
banyak daripada benar lagi selamat tetapi sendirian". 

Yang sekarang amat memprihatinkan adalah bahwa konformisme itu, yang 
menjadikan mereka orang yang dikolektivisasi, tidak diatasi oleh 
pendidikan yang mendewasakan, akan tetapi justru terus-menerus 
diperkuat oleh pendidikan yang ciri khasnya seragam. Sistem 
pendidikan maupun pembelajaran kita mendukung kolektivisasi, dengan 
demikian justru mengubah pribadi-pribadi kreatif menjadi penurut.

Proses ini sudah dimulai pada saat manusia lepas dari keadaan yang 
diciptakan Tuhan, yaitu keluarga. Mulai TK sampai dengan SMU dan SMK, 
segala-galanya harus seragam. Pakaian, sepatu, peci, rambut, semua 
uniform ialah bentuk yang sama. Seragam. Di perguruan tinggi tidak 
ada pakaian seragam. Namun, kurikulum, sistem ujian, matakuliah-
matakuliah efektif, praktikum, semua seragam dan sama. Keseragaman 
berpikir. Kreatif? Mustahil. Menjadi pegawai negeri, pakaian seragam; 
dan di kantor-kantor terdapat buku pedoman, buku petunjuk 
pelaksanaan, agar tidak ada ruang berpikir bebas dan hanya boleh 
mengikuti pikiran yang berkuasa. Terjadi kolektivisasi secara mutlak. 
Apakah ini orang yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat modern? 
Jelas bukan! 

Pembangun masyarakat modern adalah mereka yang tahu akan dan menerima 
baik keunggulan maupun kelemahannya. Ia tidak dihinggapi oleh 
kerendahan hati palsu, karena ia sadar akan dan bangga atas 
kepribadiannya yang berharga dan penting juga b

[yonsatu] Fyi - Beasiswa S2/S3 transportasi di australia

2003-02-06 Thread Saiful HAKIM




PricewaterhouseCoopers Australia PhD Scholarship in Transport Studies

The Institute of Transport Studies (ITS) at the University of Sydney
has established the PricewaterhouseCoopers (PwC) PhD scholarship in
Transport Studies as part of a collaborative initiative between PwC
and ITS.

We are now seeking applicants with a strong academic record in areas
such as economics, commerce, finance and econometrics to undertake a
PhD in Transport Studies.

We will consider a variety of transport related topics with a focus
on real world issues such as increasing operational or financial
performance, demand forecasting, risk management, institutional
reform, improving cost recovery or capital funding costs,
optimisation of asset management expenditure, pricing strategies
etc.  Successful applicants are likely to have a particular interest
in the rail, road, ports, airports or logistics sectors.

The scholarship is valued at $A20,000 per annum (tax exempt) for 3
years and may be renewed for a further year. Additionally, the
successful applicant will receive:
§ Access to PwC resources including data sets, IT equipment and
office accommodation.
§ Support from PwC Partners and senior staff to facilitate
completion of the PhD.
§ The opportunity to earn additional income by working up to 20
hours a week (with permission) with the PwC transport economics team
on consulting projects.

Further information can be obtained from:
§ Professor David Hensher, ITS (C39) The University of Sydney
NSW 2006 (Phone: 93510071; Fax: 93510081 E-mail:
[EMAIL PROTECTED]); or
§ Scott Lennon, Director Transport Economics - PwC (Phone: 02
8266 2765 E-mail: [EMAIL PROTECTED])

Applications (ie a covering letter outlining reasons for applying,
CV, two referees, academic transcript) should be emailed to Professor
David Hensher at the above address.

Closing Date:  February 19 2003





--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 





[yonsatu] FYI. [belanda] jika mobil mogok di rel

2004-03-04 Thread hermansyah
Hello gank!, WCDS,
FYI!

Salam hangat,
HS XIV.

- Forwarded by hermansyah/Tjipdo1 on 03/04/2004 08:56 -


"prayitnozzz" <[EMAIL PROTECTED]>
03/04/2004 02:37
Please respond to belanda

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[belanda] jika mobil mogok di rel


JIKA MESIN KENDARAAN TIBA-TIBA MATI DITENGAH REL KERETA API 

Mudah-mudahan info ini berguna 

JIKA MESIN KENDARAAN TIBA-TIBA MATI DITENGAH REL KERETA API 

Mengapa jika mesin kendaraan bermotor tiba-tiba mati di lintasan
rel kereta api sulit dihidupkan lagi ?
Ternyata itu disebabkan adanya pengaruh gesekan antara roda kereta
dengan relnya. "Jadi, bukan semata-mata karena sopirnya gugup
sehingga tidak bisa menghidupkan mesin kendaraannya," kata Dr Ir
Djoko Sungkono, kepala Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin
Institut Teknologi Surabaya (ITS).
Selama ini sering terjadi kendaraan bermotor tiba-tiba mati mesinnya
saat melintas di atas rel kereta api. Itu terjadi terutama ketika ada 
kereta
yang mau lewat. Pengendaranya kesulitan menghidupkan kembali mesin 
kendaraannya
itu. Akibatnya, kendaraan bermotor itu ditabrak kereta dalam hitungan 
sekian
puluh detik berikutnya.

Kasus terbaru adalah seperti yang dialami Rektor dan Pembantu Rektor
III Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Keduanya tewas karena
mobil yang sedang melintas rel dihantam kereta api. Djoko lalu 
mengingatkan,jika
mesin mobil tiba-tiba mati di atas rel, maka
hendaknya penumpangnya segera keluar dan mendorongnya. Jika tidak, 
akan sangat
membahayakan jika kereta segera lewat.

Mengapa mesin bermotor susah dihidupkan? Kata Djoko, terjadi
impedansi yang ditimbulkan oleh pergesekan roda kereta api dan
relnya. Dan, impedansi itu yang cukup untuk mengakibatkan mesin
mobil yang mati sulit menyala kembali. Kejadian itu terutama 
berpengaruh pada
mobil atau kendaraan yang berbahan bakar bensin, meskipun kendaraan 
berbahan
bakar solar juga ada yang terpengaruh. "Pada kendaraan yang berbahan 
bakar
bensin, starternya digerakkan oleh dinamo," paparnya. Dari dinamo ini 
dihasilkan
medan magnet yang
selanjutnya menggerakkan mesin mobil. Djoko mengatakan, hal tersebut 
tidak jadi
masalah bila mesin mobil tersebut tidak mati. Namun bila mesin 
tersebut mati
maka akan sulit untuk dihidupkan lagi.
Medan impedansi tersebut tidak diperlukan jarak yang dekat untuk itu. 
Hal
tersebut sudah mulai dapat berpengaruh ketika kereta api masih 
berjarak 1,5 km
lokasi lintasan di mana kendaraan bermotor itu melintas rel.

Langkah terbaik yang harus dilakukan : dorong kendaraan anda dari rel 
kereta
baru setelah itu coba hidupkan kembali mesin mobil anda.





--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] FYI! [belanda] Fwd:Gerakan Nasional Jangan Pilih Politisi Busuk

2003-12-31 Thread hermansyah
8<
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697 
>8   
 
  
  
 
  FYI dan Selamat ber HANATA 2004.
Salam hangat,
HermanSyah XIV.


- Forwarded by hermansyah/Tjipdo1 on 12/31/2003 10:33 -


"rini" <[EMAIL PROTECTED]>
12/31/2003 10:32
Please respond to belanda

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:[belanda] Fwd:Gerakan Nasional Jangan Pilih Politisi Busuk


Sent: Monday, December 22, 2003 3:50 PM
Subject: [cumakita] Fwd:Gerakan Nasional Jangan Pilih Politisi Busuk


> Gerakan Nasional
> Jangan Pilih Politisi Busuk
>
> Pemilu 2004 sudah didepan mata. Pada April 2004, rakyat Indonesia
> yang memiliki hak pilih akan memilih anggota DPR dan DPD. Dibanding
> pemilu 1999, hak suara pemilih dalam pemilu mendatang lebih kuat.
> Pemilih dapat memilih nama caleg DPR/D, selain hanya mencoblos tanda
> gambar partai. Begitu juga pilihan secara langsung dapat diberikan
> dalam memilih calon DPD. Namun, akankah pemilih menggunakan
> otoritasnya secara rasional dan bijak? Sehingga wakil rakyat yang
> terpilih benar-benar merupakan wakil yang amanah dalam membawa
> aspirasi pemilih.
>
> Pada pemilu 1999, walaupun tingkat partisipasi rakyat sangat besar
> dalam memberikan suara, akan tetapi pejabat politik hasil pemilu
> 1999 jauh dari harapan masyarakat. Ini terjadi karena pada pemilu
> lalu, pemilih hanya mencoblos tanda gambar. Partai politik, terutama
> elit parpol, memiliki otoritas yang tak terbatas dalam menentukan
> siapa yang akan menjadi `wakil rakyat'.
>
> Hasilnya, para pejabat publik `pilihan' elit politik, baik yang di
> pemerintahan maupun di parlemen hanya memikirkan kepentingan
> kelompok untuk kekuasaan politik jangka pandek. Keputusan politik
> hanya ditentukan oleh segelintir orang saja. Ranah politik menjadi
> oligarkis.
>
> Pejabat politik hasil pemilu 1999, baik ditingkat pusat maupun
> daerah,  jauh dari harapan masyarakat. Elit politik, terkena gejala
> rabun jauh. Peraturan dan kebijakan publik tidak mencerminkan
> komitmen untuk membawa bangsa keluar dari belitan krisis. Produk
> kebijakan hanya berorientasi kepada kepentingan kelompok dan
> kelompok kepentingan yang menjadi kroni semata. Belum lagi skandal
> politik uang dalam setiap pengambilan keputusan di tiap tingkatan.
>
> Tuntutan reformasi untuk menciptakan pemerintahan yang bebas KKN,
> menghargai Hak Azasi Manusia serta pemulihan ekonomi tidak
> terealisir. Korupsi tetap menggurita tanpa bisa dicegah. Pelanggaran
> HAM tetap menjadi langganan dari aparat kekuasaan. Perusakan
> lingkungan, penebangan hutan liar kian marak lantaran ada beking
> aparat. Kesetaraan gender dan pemberian perlindungan hukum terhadap
> perempuan makin jauh dari kenyataan.
>
> Menyongsong Pemilu 2004: Menyaring Politisi Busuk
>
> Akankah parlemen dan pemerintahan hasil pemilu 2004 lebih aspiratif
> dan responsif? Hal ini sangat bergantung kepada kualitas kandidat
> yang dinominasikan. Jika kapasitas dan komitmennya dibawah standar,
> maka wajah parlemen dan pemerintahan sulit berubah. Dilain pihak,
> kualitas pemerintahan juga tergantung dari `pilihan' pemilih. Jika
> pemilih secara rasional memilih kandidat yang kompeten dan amanah,
> maka kualitas pemerintahan niscaya menjadi lebih baik.
>
> Proses seleksi dan penetapan calon legislatif yang dilakukan oleh
> partai-partai politik masih jauh dari sistem rekruitmen yang
> demokratis dan terbuka. Penetapan caleg masih didominasi oleh
> hubungan kedekatan atau perkoncoan yang melanggengkan patronase
> politik di dalam partai politik. Gejala lain adalah praktek membeli
> kursi. Kandidat yang mampu menyumbang dalam jumlah besar kepada
> partai politik akan memperoleh kemudahan menempati `nomor jadi'
> dalam urutan daftar parpol. Kandidat yang memiliki kompetensi dan
> komitmen, tapi tidak memiliki patron politik maupun dana yang cukup
> akan tersingkir.
>
> Agenda terpenting menyongsong pemilu 2004 adalah melakukan
> pemberdayaan pemilih. Pemilih harus memiliki informasi yang cukup
> guna melakukan pilihan secara rasional. Upaya penting adalah
> membedakan antara poolitisi busuk dan politisi yang amanah dan
> kompeten.
>
> Para politisi yang terbukti melanggar kriteria dibawah dikategorikan
> sebagai politisi busuk (bad politician). Kriteria untuk menyaring:
>
> 1. Melakukan korupsi; Kritieria ini termasuk melakukan kolusi
> (penyelewengan kekuasaan) dan nepotisme (perkerabatan).
>
> 2. Terlibat dalam pelanggaran HAM; seperti kejahatan terhadap
> kemanusiaan, penganiayaan dan penculikan, penindasan terhadap hak
> social dan politik kelompok-kelompok masyarakat.
>
> 3. Terlibat dalam perusakan lingkungan; seperti pencemaran
> lingkungan, penebangan hutan secara illegal.
>
> 4. Melakukan kejahatan seksual; Termasuk didalamnya melakukan
> kekerasan rumah tangga, kekerasan seksual, dan pemerkosaan.
> 

[yonsatu] FYI [kanisius_alumni] Fw: [CaniMed] Perselingkuhan, antara Kebutuhan dan Ancaman

2004-03-02 Thread hermansyah
Hello gank!, FYI.
Salam hangat,
HS XIV.

- Forwarded by hermansyah/Tjipdo1 on 03/02/2004 09:03 -


"Kuntoro W. Nurtanio" <[EMAIL PROTECTED]>
03/01/2004 13:47

 
To: "CC 80" <[EMAIL PROTECTED]>, "CC Lurah" <[EMAIL PROTECTED]>, 
"CC Alumni" <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:[kanisius_alumni] Fw: [CaniMed] Perselingkuhan, antara 
Kebutuhan dan 
Ancaman


Message
  - Original Message - 
  From: Erik Tapan 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, February 27, 2004 5:40 PM
  Subject: [CaniMed] Perselingkuhan, antara Kebutuhan dan Ancaman


  SUARA PEMBARUAN DAILY 
--

  Perselingkuhan, antara Kebutuhan dan Ancaman
  Alkisah, bertempat di salah satu kafe, Agnes, karyawati perusahaan di 
kawasan Jalan Sudirman, terlihat asyik menceritakan kisah rumah tangganya 
kepada Danny, sahabatnya satu gedung kantor. Sambil terisak-isak, Agnes 
menceritakan kepedihan hatinya merasakan tingkah laku suaminya yang lebih 
mementingkan teman-teman sepergaulannya dibanding dengan dirinya. Apalagi, 
saat ini suaminya baru saja kena PHK. Kemarahan dan pelbagai umpatan 
kecemburuan adalah hal yang biasa diterima Agnes akhir-akhir ini. 

 



  eperti tidak mau kalah, Danny juga mulai menceritakan mengenai 
pengalaman bersama istrinya. Menurut Danny, selepas kelahiran putra 
pertamanya, tabiat istrinya berubah 180 derajat. Jikalau dulu hanya soal 
kerapian yang menjadi omelan istrinya sehari-hari, kini istrinya mulai 
membatasi gerak-geriknya, termasuk soal ekonomi rumah tangga. Pengeluaran 
sedikit pun mulai kena omelan. Padahal, penghasilan tiap bulan, menurut 
Danny, bukan nilai yang kecil. Jangankan membeli home theater yang menjadi 
idamannya, beli radio Rp 100.000-an pun bisa menjadi masalah besar. 

  Ada keluhan lagi. Di tengah karier Danny yang mulai menanjak, istri 
tidak mau mengerti bahwa kehidupan sosial Danny dengan teman-teman 
sekantor maupun relasinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Toh 
nantinya akan bisa menghasilkan juga," curhat Danny kepada Agnes. 

  Tentu "diskusi kecil" di atas tidak terjadi tiba-tiba. Minimal pertemuan 
kedua sejoli tersebut bukan merupakan kejadian yang pertama kali. Dimulai 
dari lirik-lirikan "tak sengaja" Danny dan Agnes setiap ketemu di lift 
kantor, berlanjut dengan saling menanyakan lantai kantor masing-masing. 

  Laju perkembangan teknologi informasi pun turut mempermudah kisah kasih 
pasangan imajiner kita kali ini. Seperti tidak ingin kehilangan tali 
kasih, komunikasi dua orang berlainan jenis itu dilanjutkan lewat chatting 
di komputer kantor masing-masing atau SMS-SMS-an selama jam kerja. 

  Dengan harga hand-phone dan SIM card yang sudah semakin murah, 
masing-masing merasa perlu menyediakan jalur khusus semacam red line 
mengutip kisah-kisah spionase. Akhir kisah itu sudah bisa ditebak, 
terserah kepada pembaca ingin dilanjutkan ke mana. 


  Perselingkuhan 

  Menurut dr Boyke dalam salah satu seminar yang diselenggarakan oleh RSIA 
Hermina Jatinegara, perselingkuhan adalah hubungan intim di luar nikah 
dengan lawan jenis. Selain itu, situasi kerja saat ini, seperti kemacetan 
jalanan, bus way, three in one, dan stres pekerjaan, membuat seorang 
pekerja kantor (karyawan/wati) dengan mudah "meninggalkan" pasangannya. 

  Sejak pukul 6.00 pagi sudah harus berada di jalan hingga pukul 8.00 
malam baru kembali ke rumah. Suasana capek pun umumnya sudah menghinggapi 
sang pekerja ulet tersebut saat bertemu dengan pasangan di rumah. Rumah 
hanya dijadikan tempat beristirahat pada malam hari. 

  Dalam angan-angan, baik Danny maupun Agnes, sekembalinya dari kantor 
masing-masing akan disambut oleh pasangannya dengan mesra, seperti yang 
sering dilihat di sinetron atau telenovela. 

  Ternyata tidak demikian. Setelah berkutat dengan persoalan kantor, 
sekembalinya ke rumah, masalah rumah tangga pun antre untuk diselesaikan. 
Tetapi, ternyata bukan itu saja alasan berselingkuh. 


  Alasan Berselingkuh 

  Selain perselingkuhan bukanlah hal yang mudah terjadi secara instan, 
alasan untuk berselingkuh tidak seragam dan bermacam-macam. Lihat saja 
pemaparan dr Boyke dalam seminar yang dipandu oleh penulis. Menurut pakar 
seks tersebut, ada beberapa alasan (tunggal maupun kombinasi) bagi 
seseorang untuk melakukan perselingkuhan, yaitu sebagai berikut. 


  a. Pelarian emosional dari pasangan. 

  Karena sukar untuk berkomunikasi dengan pasangannya, bisa saja selingkuh 
dijadikan salah satu bentuk pelarian emosional. Kesukaran berkomunikasi 
itu bisa disebabkan oleh pelbagai hal, seperti kisah di awal cerita di 
atas. 


  b. Amarah atau dendam yang terpendam terhadap pasangan. 

  Jika ada sesuatu masalah yang tidak terselesaikan, bisa saja timbul 
marah hingga dendam terhadap pasangan. Apalagi, jika pasangan tersebut 
adalah orang yang superior (pencari nafkah). Perselingkuhan dianggap 
sebagai bentuk balas dendam tersebut. 


  c. Keingintahuan. 

  Bud