8<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697 >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>8 Hello gank, Pls, check out an interesting article mengenai Laksamana Sukardi, below.
Salam hangat HermanSyah XIV. Artikel ini asalnya nggak jelas. Tapi sudah beredar luas sekali. ,bahan-bahan artikel itu bener-bener dari sumber yang deket sekali dengan Laks (siapa sih yang tahu tokoh favoritnya Laks waktu kecil?), deket dengan keluarganya, dan deket juga dengan Mega. Ditulis dengan dingin sekali. Ini tulisan orang di atas 40 tahun. Ini 'orang dalam' yang nulis. Tapi nggak ada gugatan yang bergelora untuk nuntut keadilan, nggak ada kemarahan yang bergolak, dsb. Mungkin yang nulis mentalnya sama juga. Tapi nggak kebagian? +++++++++++++++++++++++++++ > Visi dan Misi Laksamana Sukardi > tentang Pengelolaan BUMN > 1. Harapan Yang Memudar. > Jika dilihat penampilan secara fisik, cara bicara dan tutur kata, Laksamana Sukardi Meneg BUMN, tampak sebagai seseorang yang kalem, bermartarbat dan dapat dipercaya.Apalagi jika dibaca track record resmi yang ditulisnya sendiri dalam curiculum vitae, ketika ia melamar pekerjaan di CitiBank, Lippo dan Pemerintahan. Semasa reformasi bergulir banyak kalangan menaruh harapan pada Banker berusia muda ini... > > Laksamana Sukardi secara berangsur angsur , mulai menampakkan wujut aslinya, ketika ia dipercaya baik oleh Gus Dur maupun Megawatie duduk menjadi Menteri BUMN. Dibalik tutur kata yang sopan lagi santun, dan halus budi bahasanya, prilaku Laksamana mengingatkan orang akan seorang tokoh legendaris dibalik kejatuhan Soekarno tahun 1965, yakni Menteri Muda Jusuf Muda Dalam, orang terpercaya Sukarno dalam mengelola baik keuangan negara maupun keuangan pribadi rumah tangganya. Menteri Muda Orde Lama yang sangat flamboyan, suka wanita dan doyan menumpuk harta. > > Berbeda dari Yusuf Muda Dalam dalam menapak kariernya, Laksamana mulai bekerja di Citi Bank selepas sekolah tinggi teknik jurusan sipil, sebagai staff pengetik data data keuangan nasabah CitiBank di Departemen Electronic Data Processing. Keahliannya dalam membuat tampilan data bahan presentasi yang menarik, memukau Bossnya yang kebetulan seorang Bule. Ketika atasan yang menyenangi Laksamana ditarik keAmerika, ia merasa gundah karena tidak ada lagi yang membutuhkan keterampilan presentasinya. Sebab telah banyak insinyur itb lainnya yang masuk ke CitiBank mempunyai kemampuan yang lebih prima. Berbekal keterampilan mempresentasi data, bujuk membujuk pelanggan yang diperoleh dan diperkaya melalui latihan latihan keterampilan di program Sale Marketing Citi Bank, ia kemudian melamar ke James Riadi Boss Lippo Group. Oleh James, ia kemudian ditempatkan sebagai "liasion officer" alias penghubung dengan status Direktur Hubungan Luar Lippo Group. Apalagi Laksamana mempunyai agak sedikit darah keturunan Cina yang mengalir dalam dirinya. Tugas utamanya adalah memuluskan jalan dan lobbi lobbi dengan Bank BNI dan Departemen Keuangan di era pemerintahan Suharto. Dalam era ini ia sedikit demi sedikit belajar seluk beluk tipu muslihat dan suap menyuap terutama dalam bidang keuangan. > > Sejak dibangku sekolah, Laksamana memang menjadikan Yusuf Muda Dalam sebagai idola. Seringkali ia berkata kepada rekan rekan sekolahnya, "bahwa untuk menggenggam kekuasaan dan pengaruh, orang harus mampu melatih diri bermuka tebal seperti tembok, dan hati sekelam arang." > > Ia doyan membaca berulang kali buku pegangan pedagang cina yakni "thick face black heart." Menurutnya penampilan lembut dan bersahaja adalah modal utama agar tidak tampak berbahaya dan menjadi ancaman orang sekitar. Karena itu dengan tampilan yang halus penuh budi bahasa, tidak banyak orang menjadi musuh. "Dalam bertutur kata terutama jika pidato dan konferensi pers, kita harus selalu menggunakan bahasa bahasa yang halus, sopan dan penuh jargon jargon idealisme, akan tetapi jika bertindak harus pragmatis, dan sedapat mungkin mencari kesempatan dalam setiap kesempitan yang terbuka, tentu untuk keuntungan sebesar besarnya bagi diri sendiri." Begitu kata Laksamana pada satu kesempatan . > > 2. Professional, accountabel dan Good Corporate Governance. > > Pada saat Megawati Sukarnoputri menjadi ketua PDI, Laksamana disusupkan oleh James Riady untuk mendekati kelompok Megawati, sementara keluarga Riady melakukan lobby ke Amerika Serikat dengan menjadi donator kampanye Clinton sebagai Presiden melalui Chuang seorang jago lobby dari Taiwan. Kelompok Lippo ketika itu secara sistimatis sedang menyusun kekuatan untuk merebut kursi "Taipan Asia No 1" menggantikan Liem Soei Liong, yang amat dekat dengan Suharto. Berkat pendekatan Keluarga Riadi yang mempunyai latar belakang cina Chang Kai Sek yang terkenal nasionalis dan dekat dengan pola fikir Bung Karno, Laksamana Sukardi berhasil menyusup ke"ring satu" lingkaran dalam Megawatie. Pada awal tugasnya ia sering sekali menjadi supir pribadi Mega dan menjadi juru bayar pembelian sepatu dan tas tas wanita yang dibeli Mbak Mega. > > Setahap demi setahap kepercayaan keluarga Mega tumbuh berkembang pada Laksamana, terutama sebagai konsultan pribadi dalam urusan neraca bisnis pompa bensinnya. Ketika PDI mulai mendapatkan simpati akibat peristiwa 27 Juli, oleh Mbak Mega diperyaya mengelola pembukuan dana dana sumbangan para simpatisan. Terutama karena donator terbesarnya adalah keluarga Riadi Lippo Group. > > Bakat sebagai pengumpul harta berkembang dalam diri Laksamana pada masa masa sulit itu. Apalagi ketika ia mendapatkan kesempatan menerima sumbangan seorang pengusaha besar berupa persil tanah dan bangunan di Lenteng Agung bagi PDI. Oleh Laksamana sertifikat tanah ini dibalik namakan menjadi nama pribadinya. Kemudian ia mengusulkan kepada Megawatie untuk menyewa tanah dan bangunan di Lenteng Agung dengan harga yang amat rendah, sebagai Kantor Pusat PDI-P. Dengan cara ini ia menanamkan jasa bagi Mega, melalui sumbangan orang lain yang telah berubah bungkus menjadi sumbangan dirinya sendiri. Sekali kayuh dua pulau terlampui. Jasa diperoleh, uang sewa masuk kekantong isterinya. > > Berkat prestasinya "menyumbangkan" kantor dengan sewa murah kepada Partai, ia kemudian dipercaya oleh Megawati untuk menerima Sumbangan dari Anak Gde Agung di Singapore berjumlah 2 juta dollar. Pada gilirannya uang yang disetor kekas partai hanyalah 100 ribu dollar. Sisanya disimpan dalam account pribadi yang dijaga para profesional suruhan isterinya. Ia beralasan agar nanti ada dana cadangan bagi keluarga Megawati jika mengalami kekalahan dalam perlawanan dengan Suharto. Suatu tindakan pengamanan yang dinilai amat brilian oleh Taufik Kiemas, suami Mega, ketika itu. > > Hingga kini kisah lenyapnya uang sejumlah 1900 ribu dollar, pada tahun 1998 itu, tidak pernah tercatat dan diketahui oleh para petinggi partai PDI-P. Profesionalisme kemudian menjadi kata indah yang amat disenangi oleh Laksamana dalam setiap dialog ketika itu. > > PDI Perjuangan , ketika reformasi lahir menjadi Partai Wong Cilik. Dalam partai itu semua harapan tertumpah dan menggelora. Pengikutnya amat fanatik dengan simbol simbol Keluarga Sukarno. Oleh Laksamana gambar banteng dan simbol Sukarno menjadi harimau tunggangan yang menarik. Melalui kedekatannya dengan keluarga Mega, Laksamana selalu menjadi buah bibir ketika orang berbicara soal profesionalisme terutama dalam hal hal pengaturan neraca dan tata buku keuangan. Melalui keterampilannya dalam berbicara dengan bahasa Inggris, ia menjadi satu satunya orang dalam PDI-P yang mampu berkomunikasi dengan orang asing, terutama dalam soal soal yang menyangkut istilah istilah keuangan dan tata buku perbankan. Tidak heran oleh kalangan partai, yang mayoritas pimpinannya hanya lulusan sekolah menengah pertama itu, ia dijadikan juru bicara dan humas dalam berhubungan dengan orang asing, ketika itu. Apalagi jalur keluarga Riadi memungkinkan Laksamana berhubungan sangat erat dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia dan Kementerian Pertahanan Singapore. Yang pada saat 1998 itu sangat concern dengan perubahan kekuasaan di Indonesia. > > Sebagai kasir PDIP, namanya diberikan oleh Mega kepada Gus Dur. Jadilah Laksamana mereguk kemenangan dan impian pertamanya menjadi Menteri BUMN dalam usia belia. Setelah dilantik oleh Gus Dur , ia kemudian dititipkan proposal Grup Lippo untuk menguasai BPPN dan BUMN dalam satu kendali. Sebab melalui jalur kekuasaan satu pintu itu "anak tangga pertama" untuk menguasai bekas bekas asset Konglomerat dapat direkayasa, kemudian dikawinkan dengan asset BUMN. Menurut "think thank" group Lippo dengan cara ini berarti 80 % asset Negara berada disatu tangan. Dan dengan demikian akan lahir sinergi yang amat besar pengaruhnya bagi penumpukan kekuasaan dan keuntungan dimasa depan, baik bagi PDIP lebih lebih untuk satu kelompok seperti Lippo. TNI saja selama Suharto berkuasa gagal memperoleh hal ini. > > Satu hari setelah dilantik ia berhasil menjalin kerjasama dengan pengetik surat keputusan di Sekretaris Kabinet Gus Dur, yang ketika itu ada dalam kendali pengaruh Marsilam Simanjuntak - tokoh yang dekat dengan Gus Dur yang sekarang mendapat imbalan oleh Laksamana menjadi Komisaris Utama Garuda setelah menjadi konseptor Dekrit Presiden yang menjadi malapetaka kekuasaan Gus Dur --. Lahirlah Surat Keputusan Presiden yang menggabungkan BPPN dalam kendali Meneg BUMN. Sayang langkah strategis Laksamana ini dicium oleh Gus Dur berkat indra keenam sebagai seorang wali yang dipunyainya dan laporan laporan intelijen yang masuk melalui jalur Kwiek Kian Gie dan Bambang Kesowo. Surat Keputusan yang amat sakti itu sehari kemudian dibatalkan oleh Gus Dur dan diminta untuk tidak diterbitkan. > > Meski gagal Laksamana kemudian menyusun langkah berikutnya. Ia kemudian mengincar BUMN dengan asset paling besar seperti Telkom, Indosat, PLN dan Pertamina. Awalnya ia memberikan laporan bahwa Direksi Telkom layak diganti. Kemudian ia mengusulkan seorang teman dekatnya kepada Gus Dur. Tapi Gus Dur kemudian menempatkan seorang yang jujur dan bersahaja dan tidak mau tunduk pada Laksamana, yakni Nazif seorang ekonom dari FE UI. Gagal denganTelkom , Laksamana kemudian usul pada Gus Dur untuk mengganti Dirut Indosat, lagi lagi dengan teman dekatnya. Akan tetapi Gus Dur tidak setuju dan meminta nama lain dari Taufik Kiemas, yang kemudian memberikan Sdr.Kartana anak Brigjen Sabur Komandan Cakrabirawa jaman Bung Karno sebagai Dirut Indosat. Akhirnya oleh Gus Dur Laksamana dipecat dari jabatan Meneg BUMN dan diganti Rozie Munir. > > Pemecatan ini kemudian diikut oleh pmberhentian dirinya dari Bendahara PDIP dalam Kongres di Bali. Suatu masa yang kemudian amat dikenang oleh Laksamana sebagai masa gelap dari kehidupannya..... > > Oleh Grup Lippo kemudian Laksamana dibaiayai untuk mendirikan grup profesional dalam analisa kebijakan dengan nama Reform. Tetapi berbekal pengalaman pahit pemecatan ini Laksamana tidak lagi pernah percaya 100 % kepada semua orang. Ia kemudian mulai menggunakan jalur cina yang dimiliki oleh isterinya Retty seorang cina keturunan asli. Oleh Laksamana , Retty sang istri yang amat dicintainya (katanya pada teman kencannya) diutus olehnya untuk mendekati Megawati, melalui jalur anak semata wayangnya bernama Puan Maharani. Olehnya, Retty dijadikan pembantu umum Maharani. Semua keperluan dan hobby Maharani dimuluskan jalannya oleh Retty. Tidak segan segan Laksamana menjadi supir Retty untuk mengantar rantang penuh dengan makanan sambel goreng petai cina, gudeg, pecal dan ayam keliau serta kerupuk yang merupakan makanan kesayangan Megawati dan Taufik Kiemas ketika jaman sedang susah. Jadilah Laksamana kembali mendekat pada lingkaran dalam keluarga Megawati. Diluar wilayah kekuasaan ia mencari dukungan rekan rekan profesionalnnya dengan Grup Reform-nya, kedalam lingkaran Mega ia menanamkam pengaruh melalui sambel goreng petai cina dan pecal kerupuk. > > Buah jerih payah keluarga Laksamana menuai hasil pada tahun 2001. Setelah sempat dicoret oleh Taufik Kiemas dari daftar calon Menteri Kabinet Gotong Royong, berkat diplomasi sambel goreng petai cina dan kerupuk serta bujuk rayu tangisan Puan Maharani akhirnya Taufik Kiemas dan Megawatie luluh hatinya dan menempatkan Laksamana kembali menjadi Menteri BUMN. Kini jalan untuk mengembalikan Intruksi Presiden yang gagal dijaman Gus Dur untuk menggabungkan kekuasaan ketua BPPN dibawah kendalai Meneg BUMN terbuka. Kini Laksamana Sukardi menjadi tokoh kunci Republik Indonesia, meski semasa muda ia tidak pernah tergerak hatinya untuk berdemonstrasi dan berjuang melawan penindasan rezim Suharto di jalan jalan. Dimasa Suharto berkuasa ia dengan cerdik hanya ikut dilobby looby hotel ketika semua jagoan pelawan Suharto berkumpul, terutama dalam bidang logistik dan supply makanan warung tegal....Suatu prestasi yang selalu dibanggakannya kepada rekan rekan satu permainannya. Ia selalu berkata "dalam hidup yang penting kecerdikan, bukan penderitaan"...... > > Dengan kewenangan yang dia miliki, Laksamana mulai mempermainkan musik berlirik " Perampokkan harta benda milik Bangsa Indonesia " Ia memulainya dengan asset asset BPPN yang berjumlah 600 Triliun. Dengan Bantuan The Tjee min, seorang cina pengikut setia Titiek Soeharto, yang pernah menjadi Dirut Bank Industri dan Bank Hastin, The Tjee min adalah anggota kelompok konglomerat pengemplang dana BLBI triliunan Rupiah. Laksamana mulai mengutak atik nilai penjualan asset BPPN. Setiap nilai 1 triliun Rupiah hasil penjualan BPPN Laksamana Sukardi, mendapat jatah setoran sekitar 20 Miliar Rupiah. Laksamana dengan wajah tanpa dosanya selalu mengatakan kepada konglomerat yang iperas bahwa dana setoran itu adalah untuk dana partai PDIP dan ibu Megawati, akan tetapi The Tjee min sebagai juru pungut, kemudian meitipkan seluruh uang itu kerekening pribadi Laksamana Sukartdi yang tersebar diberbagai negara ASEAN dan Australia Oleh The Tjee min, Bank Swiss tidak lagi menjadi tujuan aliran dana gelap hasil perelingkuhan Laksamana di BPPN sebab semua orang sudah tahu praktek gelap ala Bank Swiss. Kini setelah 2 tahun berlalu asset BPPN telah terjual 300 triliunan Rupiah, berarti direkening Laksamana tersimpan dana 6 Triliunan Rupiah. Selain itu The Tjee min juga dipercaya oleh Laksamana untuk memuluskan aliran komisi penjualan BCA, Bank Niaga, Indosat. Masing masing sejumlah 5% dari hasil penjualan. > > Laksamana tidak percaya dengan satu orang karena itu dia juga dibantu oleh seorang profesional Alfa Securitas bernama J. Oentoro. Dengan keahlian pengelolaan surat utang dan obligasi, J oentoro selalu mendapat hak untuk menerbitkan surat utang dan obligasi perusahaan perusahan BUMN. Sehbagian besar dari komisi tersebut disetor kepada rekening pribadi Laksaman Suakardi. > > Dengan surat No. S-300/M-MBU/2002, tanggal 12 Desember 2002, Laksmana menanda tangani penjulan kepemilikan BUMN PT. Tambang Batu Bara bukit asam di PT Kaltim Prima Coal, ke tangan Davied Liem, sepupu Antoni Salim anak Liem soe Liong kesayangan Suharto. Sehingga saham tambang Batu Bara di PT KPC akan turun menjadi 3, 98% saja. Dalam hal rekening Laksamana Sukardi bertambah lebih 15 juta dollar. > > Kordinasi erat antara menteri Laksamana Suakrdi- juru pungut The Tjee Min - profesional sekuritas J oentoro dan penakluk hati Megawati, yakni puan Maharani dengan pelayan tunggal yang Retty Laksamana Sukardi, menurut kalangan istana kini Laksamana telah memiliki kekayaan melebihi keluarga Teuku Umar. Tidak kurang dari 10 triliun uang tunai siap untuk dicairkan kapan ia suka. > > Kepiawaian dalam menaklukkan hati seorang wanita seperti Megawati, menyebabkan Laksamana selalu dibawa serta dalam rombongan Presiden setiap lawatan kenegaraan. Terutama jika Megawatimembawa puan Maharani , Happy Hapsoro yang disertai pelayan setianya Retty Laksamana Sukardi. Ketika kunjungan ke sidang PBB di New York, Megawati terlebih dahulu sowan ke presiden Bush di Gedung Putih. Pada saat itu Laksamana Sukardi menemui pengalaman menarik dan sekaligus menyakitkan. Yakni diusir oleh protokol Gedung putih dan tidak diizinkan menemani rombongan megawati bertemu Presiden Bush. Padahal dia adalah menteri kepercayaan Megawati. > > 3. Masa depan Indonesia versi Laksamana Sukardi. > > Untuk meberi contoh perihal Good Corporate Governance, Laksamana selaku Meneg BUMN atas nama presiden menanda tangani sendiri surat keputusan pengangkatan Laksamana sebagai pribadi menduduki kursi Komisaris Utama Pertamina. Jadi sekarang ia punya dua baju, Jika rapat Umum pemegang saham Pertamina terlaksana dengan topik membahas laporan pertanggung jawaban Direksi dan Komisaris, Laksamana sebagai pribadi akan melapor kepada Laksamana selaku Meneg BUMN. > > Melalui pulpen murah seharga 1 dollar, Laksamana saat ini sering melahirkan surat keputusan pergantian komisaris dan direksi. Jika anda bukan anggota "Geng Sukardi Reform" maka " fit and profit test" dilaksanakan dengan sungguh teliti. Semua surat menyurat diperiksa, semua track record akan diselidiki. Tak ada jarum dalam jerami yang tersisa semua bakal kelihatan. Akan tetapi jika anda telah terdaftar dalam geng Sukardi reform dengan fee bulanan dan tahunan semua test menjadi menjadi proforma semata. Gagasan geng Sukardi Refom ini hanya sederhana, semua Direksi BUMN yang berkulit coklat dan bermental pribumi pasti berpotensi menjadi Koruptor. Karena itu mereka perlu dicuci ulang dengan privatisasi dan diganti dengan orang cina kelahiran Singapore atau bule kelahiran Luar Negeri. Privatisasi berubah menjadi metode perubahan format dan bentuk dari pribumi yang Indonesia menjadi setengah pribumi setengah cina, setengah pribumu setengan singapore. Lahirlah metode profesionalisme, akutabilitas dan good corporate governance ala singapuorisasi atau Belandanisasi atau Amerikanisasi. > > Menurut Laksamana semua BUMN harus di format ulang dan dikembalikan menjadi milik Belanda Cina dan Singapore, sebab terbukti ditangan orang Indonesia asli selama Indonesia merdeka terkjadi salah urus BUMN, memang sudah menjadi sipat genetik Bangsa Indonesia untuk hanya cukup jadi centeng, pemalak atau penerima laporan pertanggung jawaban dan komisi. Inilah efisiensi model baru, Orang Indonesia tidak perlu lagi punya perusahaan atau bekerja keras. Semua perusahan dijual semua asset diobral dengan diskon yang gila gilaan yakni 90%. Sementara dengan meja tulis dan kantor kantor pejabat cukup punya pulpen dan kertas serta ruang rapat untuk melakukan rekpitulisasi berapa duit yang mengalir kekantong negara, berapa kerumah sendiri. > > Sementara Ratusan juta rakyat boleh menunggu deviden disimpang simpang jalan menganggur sambil gigt jari dan makan singkong dan gaple. Dengan tanpa kerja dan membiarkan orang asing memimpin perusahan perusahan, uang akan mengalir ke APBN, manager Indonesia cukup menghabiskan waktu bermain valas dan mengutak atik uang negara dan membobolnya dengan lincah seperti yang dilakukan petinggi BNI 46 dan konco konco pengusahanya, dan polisi akan disibukkan oleh jutaan rakyat yang sibuk main judi koplo dan mengganggu gadis tetangga. Petinggi dan prajurit TNI sambil tiap hari lari pagi, terbengong bengong mengelap pestol dan senapan tua, membiarkan tanah negara dan pulau pulau satu demi satu lenyap ditelan bumi, sambil berteriak teriak dihutan hutan yang gundul "TNI akan menembak mati semua pencoleng." > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~--> > Buy Ink Cartridges or Refill Kits for your HP, Epson, Canon or Lexmark > Printer at MyInks.com. Free s/h on orders $50 or more to the US & Canada. > http://www.c1tracking.com/l.asp?cid=5511 > http://us.click.yahoo.com/mOAaAA/3exGAA/qnsNAA/9rHolB/TM > ---------------------------------------------------------------------~-> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman