[zamanku] Re: Logika itu Musuh Islam !!!

2008-08-02 Terurut Topik ttbnice
Lalu pertanyaan klasik: Jika para nabi before nabi moh juga beragama
Islam, apa dasarnya?

Logikanya menjadi ancur:
ORang Yahudi dan KResten sebagai pengikut nabi Musa dan Isa yang Islam
tentunya disebut Islam juga, padahal jelas2 Yahudi dan Kresten itu
dalam AQ bukanlah Islam.

Jika pengikutnya yang sesat, nabinya tidak, lalu Isa sebagai pengikut
Musa juga harusnya sesat dong.

Saya setuju  dengan Bu Mus, logika dalam Islam harus segera
diluruskan. Jalan satu2nya adalah melepaskan keliteralan ajaran Islam.
Mulailah berfilosofi.


--- In zamanku@yahoogroups.com, Lurino <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Quran itu isinya akal2an bulan filosofi melainkan sofi:
> 
> 
> 
> Syahadat mewajibkan umat untuk bersaksi sbb:
> 
> "Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah"
> 
> Lurino: syahadat, dalam bahasa aslinya: 
> "La illaha ill Allah"
> 
> disini terjadi penggunaan 2 kata yang diterjemahkan jadi "tuhan"
dalam bahasa indonesia. illah, dan allah. kata /illa/, yang berasal
dari bahasa semit, dalam konteks ini berarti /yang dipertuankan/.
penterjemahan awam udah ditulis ama bu mus, tapi /illa/ bukanlah tuhan
seperti yang seharusnya.
> kalimat pertama dalam syahadat ini, secara utuh, berarti "tiada yang
dipertuankan selain allah."
> 
> jadi si pengucapnya menyatakan kalo dia adalah hamba allah
seutuhnya. apa hubungannya dengan komentarnya bu mus ini ya?
> 
> 
> Disini terjadi akal2an karena artinya sama dengan bahwa TUHAN TIDAK
> 
> ADA KARENA ALLAH BUKANLAH TUHAN. <--- rasanya kok ini yang jadi
akal2an sufi
> 
> 
> 
> Dilain pihak kata2 diatas ada yang mengartikan juga bahwa ADA TUHAN
> 
> YANG BERNAMA ALLAH. <--- kita semua tahu bahwa sebelum lahirnya
islam, ada setidaknya 27 /illa/ lain selain allah. mulai dari abgal,
nergal, shamas, sampai ishtar, yang "dipinjam" dari budaya2 lain yang
berkembang di sekitar semenanjung arab seperti mesopotamia, syria dan
mesir.
> 
> 
> 
> Naaah. dari kenyataan diatas, arti mana yang bisa dianggap benar
> 
> hanya tergantung situasi mana yang menguntungkan yang ingin dicapainya
> 
> sementara.  <--- artinya udah jelas sih bu, seandainya gw islam,
dengan mengucapkan kalimat "La illaha ill Allah" maka gw menyatakan
bahwa gw adalah hamba allah dan bukan hamba dari dewa2 [atau tuhan2]
lain selain allah.
> 
> 
> 
> Filosofi sama sekali berbeda, mereka hanya berpegang kepada apa yang
> 
> sudah pasti dianggap benar dan menolak segala hal2 yang ambiqu  untuk
> 
> dijadikan landasan seperti halnya yang dilakukan para sufi, contohnya:
> 
> 
> 
> Kalo para Sufi menyatakan bahwa:
> 
> tidak pernah ada sesuatu bisa "Ada" kalo tidak ada penciptanya.
> 
> Konsekuensinya, Allah yang tidak ada penciptanya tidak akan mungkin
> 
> bisa ada atas landasan diatas.
> 
> 
> 
> Para filosofis justru berbeda sama sekali pernyataannya, mereka
> 
> menyatakan semua yang tidak ada bisa saja tercipta menjadi ada tanpa
> 
> perlu pencipta sama sekali.
> Lurino:  saya baru ngerti maksudnya bu mus soal bagian ini: anda
tampaknya mencampurkan antara Sophists, Philosopher, dengan Sufi. maaf
kalo saya ngertinya dalam bahasa inggrisnya doang, di tempat saya
belajar ilmu pengetahuan tentang agama, bahasa indonesia bukan bahasa
pengantar yang dipake, apalagi bahasa arab.
> 
> ya kalo dicampur2 kayak gitu, emang ribet juga sih jadinya bu.
apalagi untuk yang awam.
> 
> 
> Naaah... kalo anda tidak setuju, jangan berdebat dengan saya melainkan
> 
> tuntutlah ilmu ke universitas yang benar2 mengajar ilmu pengetahuan
> 
> bukan universitas yang mempropagandakan kepercayaan.  Karena apa yang
> 
> saya kemukakan diatas sudah menjadi landasan ilmiah yang baku yang
> 
> sama sekali bebas dari kepercayaan apalagi propaganda agama.
> 
> 
>   
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>




Re: [zamanku] Re: Logika itu Musuh Islam !!!

2008-08-01 Terurut Topik Lurino
Quran itu isinya akal2an bulan filosofi melainkan sofi:



Syahadat mewajibkan umat untuk bersaksi sbb:

"Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah"

Lurino: syahadat, dalam bahasa aslinya: 
"La illaha ill Allah"

disini terjadi penggunaan 2 kata yang diterjemahkan jadi "tuhan" dalam bahasa 
indonesia. illah, dan allah. kata /illa/, yang berasal dari bahasa semit, dalam 
konteks ini berarti /yang dipertuankan/. penterjemahan awam udah ditulis ama bu 
mus, tapi /illa/ bukanlah tuhan seperti yang seharusnya.
kalimat pertama dalam syahadat ini, secara utuh, berarti "tiada yang 
dipertuankan selain allah."

jadi si pengucapnya menyatakan kalo dia adalah hamba allah seutuhnya. apa 
hubungannya dengan komentarnya bu mus ini ya?


Disini terjadi akal2an karena artinya sama dengan bahwa TUHAN TIDAK

ADA KARENA ALLAH BUKANLAH TUHAN. <--- rasanya kok ini yang jadi akal2an sufi



Dilain pihak kata2 diatas ada yang mengartikan juga bahwa ADA TUHAN

YANG BERNAMA ALLAH. <--- kita semua tahu bahwa sebelum lahirnya islam, ada 
setidaknya 27 /illa/ lain selain allah. mulai dari abgal, nergal, shamas, 
sampai ishtar, yang "dipinjam" dari budaya2 lain yang berkembang di sekitar 
semenanjung arab seperti mesopotamia, syria dan mesir.



Naaah. dari kenyataan diatas, arti mana yang bisa dianggap benar

hanya tergantung situasi mana yang menguntungkan yang ingin dicapainya

sementara.  <--- artinya udah jelas sih bu, seandainya gw islam, dengan 
mengucapkan kalimat "La illaha ill Allah" maka gw menyatakan bahwa gw adalah 
hamba allah dan bukan hamba dari dewa2 [atau tuhan2] lain selain allah.



Filosofi sama sekali berbeda, mereka hanya berpegang kepada apa yang

sudah pasti dianggap benar dan menolak segala hal2 yang ambiqu  untuk

dijadikan landasan seperti halnya yang dilakukan para sufi, contohnya:



Kalo para Sufi menyatakan bahwa:

tidak pernah ada sesuatu bisa "Ada" kalo tidak ada penciptanya.

Konsekuensinya, Allah yang tidak ada penciptanya tidak akan mungkin

bisa ada atas landasan diatas.



Para filosofis justru berbeda sama sekali pernyataannya, mereka

menyatakan semua yang tidak ada bisa saja tercipta menjadi ada tanpa

perlu pencipta sama sekali.
Lurino:  saya baru ngerti maksudnya bu mus soal bagian ini: anda tampaknya 
mencampurkan antara Sophists, Philosopher, dengan Sufi. maaf kalo saya 
ngertinya dalam bahasa inggrisnya doang, di tempat saya belajar ilmu 
pengetahuan tentang agama, bahasa indonesia bukan bahasa pengantar yang dipake, 
apalagi bahasa arab.

ya kalo dicampur2 kayak gitu, emang ribet juga sih jadinya bu. apalagi untuk 
yang awam.


Naaah... kalo anda tidak setuju, jangan berdebat dengan saya melainkan

tuntutlah ilmu ke universitas yang benar2 mengajar ilmu pengetahuan

bukan universitas yang mempropagandakan kepercayaan.  Karena apa yang

saya kemukakan diatas sudah menjadi landasan ilmiah yang baku yang

sama sekali bebas dari kepercayaan apalagi propaganda agama.


  
Ny. Muslim binti Muskitawati.


  

[zamanku] Re: Logika itu Musuh Islam !!!

2008-08-01 Terurut Topik Hafsah Salim

Ilmu pengetahuan berlandaskan filosofi yang artinya bukan landasan
yang akal2an.

Agama itu landasannya cuma akal2an menipu dan memutar balik persepsi
agar dianggap realitas.

Secara definisi kata2 sulit untuk dapat anda memahaminya apalagi
membedakannya. sebaiknya contoh2 dibawah ini bisa anda lebih jelas
membedakannya.

Quran itu isinya akal2an bulan filosofi melainkan sofi:

Syahadat mewajibkan umat untuk bersaksi sbb:
"Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah"
Disini terjadi akal2an karena artinya sama dengan bahwa TUHAN TIDAK
ADA KARENA ALLAH BUKANLAH TUHAN.

Dilain pihak kata2 diatas ada yang mengartikan juga bahwa ADA TUHAN
YANG BERNAMA ALLAH.

Naaah. dari kenyataan diatas, arti mana yang bisa dianggap benar
hanya tergantung situasi mana yang menguntungkan yang ingin dicapainya
sementara.  Padahal sipengucap itu tidak melihatnya atau
menyaksikannya tapi tetap menggunakan kata2 sesat sebagai "bersaksi"
untuk hal yang tidak sama sekali disaksikannya.
Beginilah cara para sufi memaksakan kebenaran mereka yang sama sekali
tidak benar.

Filosofi sama sekali berbeda, mereka hanya berpegang kepada apa yang
sudah pasti dianggap benar dan menolak segala hal2 yang ambiqu untuk
dijadikan landasan seperti halnya yang dilakukan para sufi, contohnya:

Kalo para Sufi menyatakan bahwa:
tidak pernah ada sesuatu bisa "Ada" kalo tidak ada penciptanya.
Konsekuensinya, Allah yang tidak ada penciptanya tidak akan mungkin
bisa ada atas landasan diatas.

Para filosofis justru berbeda sama sekali pernyataannya, mereka
menyatakan semua yang tidak ada bisa saja tercipta menjadi ada tanpa
perlu pencipta sama sekali.

Naaah... kalo anda tidak setuju, jangan berdebat dengan saya melainkan
tuntutlah ilmu ke universitas yang benar2 mengajar ilmu pengetahuan
bukan universitas yang mempropagandakan kepercayaan.  Karena apa yang
saya kemukakan diatas sudah menjadi landasan ilmiah yang baku yang
sama sekali bebas dari kepercayaan apalagi propaganda agama.

Ny. Muslim binti Muskitawati.
















--- In zamanku@yahoogroups.com, Lurino <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> orang ini bener2 salah baca buku kayaknya. yang namanya sufi, itu
sama2 aja dengan filosof. Sufi dan filsuf datang dari asal kata yang
sama, sophia. dan kalo anda gak salah baca buku, tentunya anda akan
sadar bahwa setelah perpustakaan besar di alexandria dibakar, para
sufi seperti ibn sina dan ibn rus adalah orang2 yang ilmunya berperan
besar membawa pencerahan ke bangsa eropa.
> 
> kalo baca buku tu pake mata yang terbuka dong bu...
> 
> lurino
> /tukangmikir
> 
> --- On Fri, 8/1/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [zamanku] Logika itu Musuh Islam !!!
> To: zamanku@yahoogroups.com
> Date: Friday, August 1, 2008, 11:29 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Logika itu Musuh Islam !!! 
 ?
> 
> 
> 
> Umat Islam dilarang mempelajari logika, mereka dicekoki dengan Sofi
> 
> atau aturan2 sesat yang ditetapkan para Sufi yang isinya menyerupai
> 
> logika namun menyesatkan sehingga tidak lagi dinamakan logika tetapi
> 
> disebut sebagai "Sofi".  Ulama2 yang mengajarkan Sofi disebut sebagai
> 
> SUFI yang memusuhi Filsof2 yang benar2 menguasai logika.
> 
> 
> 
> Itulah sebabnya, dalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak pernah para
> 
> Sufi bisa ikut serta berpartisipasi menyumbangkan metodenya sehingga
> 
> dalam pengembangan ilmu pengetahuan kita hanya menjumpai para filsoof
> 
> bukan para sufi.
> 
> 
> 
> SUFI = Penipu.
> 
> 
> 
> > Lurino  wrote:
> 
> > hadits yang anda kutip memang benar dan shahih,
> 
> > dalam cakupan terbatas, yang saya angkat di sini
> 
> > adalah hukum logika. misalnya gini: pernyataan A
> 
> > benar, dan pernyataan B benar, hubungan A dan B
> 
> > masih dipertanyakan, apakah itu berarti A dan B
> 
> > pasti merujuk pada satu hal yang sama? analisis
> 
> > teks, sayangnya, gak seawam itu bung.
> 
> > 
> 
> 
> 
> Hadist itu bukanlah buku ilmu pengetahuan apalagi buku logika!!
> 
> Hadist itu cuma berisi kepercayaan manusia Arab dulu, dan 
> 
> kepercayaan itu merupakan bagian aktivitas otak dalam ber-
> 
> angan2.  Jadi Logika itu sama sekali bukanlah kepercayaan'
> 
> melainkan merupakan metode untuk menyimpulkan secara analisis
> 
> melalui urut2an yang valid apakah suatu pernyataan itu benar
> 
> atau salah, contohnya:
> 
> 
> 
> Semua yang ada hanya bisa "ADA" kalo ada penciptanya.
> 
> Allah itu tidak ada penciptanya.
> 
> Kesimpulannya: Allah itu "TIDAK ADA".
> 
> 
> 
> Pernyataan A benar, pernyataan B benar, dan pernyataan C juga sebagai
> 
> kesimpulan yang benar karena pernyataan A dan B saling berhubungan
> 
> yang mengikat pernyataan C sebagai kesimpulan yang VALID ATAU SHAHIH.
> 
> 
> 
> Demikianlah metode dalam logika dalam menemukan kebenaran yang hakiki
> 
> yang tidak mungkin bisa dibohongi dengan kata2 dalam kitab2 suci yang
> 
> banyak ataupun dengan pernyataan2 panjang yang penuh berlika-liku
> 
> dalam menyesatkan