Bung Poltak dan Heri,
Ikutan dikit yah.
Kenaikan BBM Deflasi
Pertama, secara teoritis mungkin, dan tidak sedikit pengamat termasuk
Mr Budiono yang berpendapat sepeti ini. Logikanya, ketika harga BBM
naik, maka basket belanja keluarga terutama menengah atas akan
dikurangi. Dengan sendirinya,
Wah mantap postingnya Pak Achmad, sangat informatif.
Setau saya sampai saat ini Garuda masih disubsidi sekitar 300 milyaran
oleh APBN untuk utang dan operasionalnya. Tapi untuk kemudian
diprivatisasi juga bermasalah. Bermasalah siapa yang mau beli?
Salam,
--- In
Rat,
Nanyanya kebanyakan. Kalau model begini biasanya jarang yang
menanggapi. Mesti dipancing diskusi dong biar bisa lebar panjang.
Equilibrium itu sifatnya dinamis, dan ukuran PPP rate yang diterbitkan
banyak lembaga (seperti WB) biasanya statis. Ukuran equilibirum bisa
berubah setiap saat,
gegabah ini mudah melahirkan proyek yang tidak sesuai dengan lokasi
atau malah bertentangan dengan kepentingan penduduk dan pengusaha
setempat, seperti yang banyak terjadi diwilayah ex-Jerman Timur tidak
jauh dari tempat saya sekarang tinggal ini.
Salam
Hok An
Mohamad Ikhsan schrieb