Kalau saya akan mendengarkan 2-3 kalimat mereka, sekedar utk
menghargai usaha mereka. Kemudian dengan tegas tapi sopan menghentikan
pembicaraan.
Yang saya tahu mereka itu hanya pegawai outsource yg di-abuse oleh
perusahaan tanpa jenjang karir dan masa depan.
Belakangan saya sering terima sms berb
bung
Anda terbawa arus pemikiran bung poltak. Sudah saya batasi tadi penomena
pemilu di DAERAH YANG BELUM MAJU.
Hm, begini saja. Agar topik oot ini tidak mengganggu yang lain, PM saya saja
lewat Japri. Jadi lebih leluasa tanya jawabnya.
--- In
AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
arianro pantun d
Jadi ingin tahu sebenarnya posisi bung nazar ada dimana supaya saya bisa
lebih memahami penomena bung nazar ini. Kiranya pertanyaan sederhana dibawah
ini dapat dijawab:
1. apakah pnazar adalah caleg?
2. kalau 1 jawabannya adalah ya, apakah pnazar caleg jadi?
3. kalau 2 jawabannya adal
Pak sebaiknya kalau diskusi fokus ke pokok diskusi dan tidak melebar kecuali
mau membuat thread baru.
Tidak ada yg salah dengan orang yang memiliki kendaraan banyak dan kredit.
Teman saya punya mobil sampai 30 padahal orang di rumah itu cuma 4 orang (2
diantaranya anak kecil) dan hampir seluruhnya
Kalau depresiasinya rupiahnya sehat sebenarnya cukup banyak yang diuntungkan
tidak hanya spekulan, petanipun mendapat keuntungan dari hal ini. Dengan
turunnya nilai mata uang maka tentu ada komoditas kita yang mempunyai daya
saing lebih baik, proyek2 yang dahulu secara ekonomi tidak menguntungkan
s
Saya tidak setuju kalau membeli sepeda motor adalah konsumtif. Banyak yang
dilandasi karena penghematan biaya transportasi, waktu tempuh, kegesitan
dalam bermanuver, dan lainnya. Kalau semuanya adalah dasar penghematan, maka
sebenarnya mereka itu investing daripada consuming.
Saya tidak percaya se
Ikutan komentar:
1. Memang kapasitas perusahaan hanya segitu tetapi multiplier effectnya
jangan lupa dihitung. Kalau hitungannya seluruh populasi namanya negara. Dan
hemat saya negara juga adalah perusahaan.
2. Ah masa sih perbankan melakukan transasi valas secara spekulatif. Bapak
tahu dari mana?
Tidak OOT juga Pak kalau kita memandangnya dari sisi bisnis. Saya lebih suka
kalau kita lebih dikenal dengan "every step in indonesia is wonder". Punya
wonder(s) is nothing if there no cash inflow. Saya melihat bahwa kita
sering bermain emosi, sementara essensi asset/potensi kita lupa.
rgds,
Arian
Mas, mbok ya sebelum dikirim tulisannya diuji dahulu.
Pertama:
Coba kalau "Dalai Lama" kita ganti dengan "orang gila" (bukan bermaksud
mengejek Dalai Lama):
++ BUKAN. Kalau anda tanya pada orang gila pasti dia gak bilang begitu
Kedua:
++ Kalau menurut Agama, tujuan hidup manusia adalah untuk beri
Contoh yang saya tulis terkait dengan pegawai outsource jadi bukan pegawai
tetap perusahaan. Intinya adalah pegawai outsouce di Indonesia banyak
dirugikan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan cukup besar tetapi yang sampai
ke pegawai outsource bisa sampai kena sunat 50%.
Koq bisa begitu? Saya rasa i
Skill dalam arti bisa menghasilkan tidak linier dengan degree yang dipunya
dan menurut saya didapat bukan dari bangku sekolah. Jadi biaya sekolah
relatif sangat mahal dibanding hasil yang didapat. SPP gratis untuk
pendidikan yang ada sekarang ini hanyalah pemborosan. Sebaiknya lebih
dikembangkan pe
Singkatnya begini.
Saya setuju dengan paparannya. Yang concern saya adalah outsourcing di
Indonesia yang menurut saya dikondisikan istead kebutuhan yang memanfaatkan
bargain power pekerja di Indonesia yang rendah dikaitkan dengan tingkat
pengangguran yang tinggi.
Contoh sukses hongkong tentu bole
Gaji kecil atau jadi pengangguran? Ini sulit dijawab generalis, karena
perlakuan tiap orang akan berbeda. Kalau saya sendiri, pada titik tertentu
saya akan pilih jadi pengangguran tetapi banyak orang saya lihat memilih
jadi pegawai.
Sering terjadi distosi antara upah dan tanggung jawab. Contoh: se
Tidak ada yang salah dengan outsourcing dalam tatanan yang P'Poltak katakan
tetapi outsource yang ditolak dalam may day kemarin adalah model outsource
tenaga kerja di Indonesia yang tidak berpihak pada pekerja dan tidak
menurunkan biaya tenaga kerja.
On 5/5/08, Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]
Mohon kalau posting beretika sedikit. Jangan menipu seakan-akan
membahas suatu topik padahal promosi buku. Silakan rekan-rekan nilai
sendiri.
rgds,
Arianro
On 4/30/08, Dikky Zulfikar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekans, berikut ini adalah resensi buku tentang tokoh bisnis India yang
> sangat luar
Salah berat. Piye to mas...
Rgds,
Arianro
Ingat krismon 98? Pada saat itu perusahaan Indo jg banyak berhutang ke
LN.
Dan ingat resep IMF? Naikkan suku bunga gila-gilaan!
Akibatnya: Perusahaan Indo yg butuh duit bwt bayar utang ke LN
kelabakan. Minjem duit mau dari mana dengan suku bunga yang gi
16 matches
Mail list logo