Contoh yang saya tulis terkait dengan pegawai outsource jadi bukan pegawai tetap perusahaan. Intinya adalah pegawai outsouce di Indonesia banyak dirugikan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan cukup besar tetapi yang sampai ke pegawai outsource bisa sampai kena sunat 50%.
Koq bisa begitu? Saya rasa ini sudah rahasia umum, tidak perlu dijelaskan. ============== On 5/6/08, Amitz Sekali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dari pengalaman saya, akhirnya perusahaan yang menggaji salesnya terlalu rendah tanpa diimbangi competitive advantage lain, tidak akan maju. Kalaupun dia punya keunggulan non-kepegawaian yang lain, akan ada satu batasan perkembangan usaha yang tidak akan bisa ditembus tanpa mengelola pegawainya dengan baik. [Non-text portions of this message have been removed]