At 01:27 PM 7/19/2009, you wrote:
>
>
>apa itu juga berarti bank konvensional yang membuka unit syariah termasuk
>yang mengaburkan esensi itu, lae ?
Nggak lah. Itu cuma bentuk diversifikasi pasar.
Yang menjadi pengaburan esensi adalah kalau suatu usaha harus
berperilaku seperti unit usaha lain
kalo ngikut modelnya bank thithil.
biaya monitoring yah otomatis tinggi dunk kalo mau retail banking.
tapi bank syariah kan emang nggak di set untuk punya jumlah pegawai
banyak. makanya monitoring kagak bakalan bisa dilakukan kayak yg
dikerjain ama BMT atau juga bank thithil.
padahal kalau mau j
terima kasih informasinya pak
memang sih menurut informasi rekan yang pernah ikut pelatihan grameen bank
ini di bogor, kira2 tahun 2006 yl, biaya tertinggi adalah biaya pembinaan
dan monitoring. dan biaya ini, IMHO sayangnya, dibebankan renteng kepada
para nasabahnya sehingga beban bagi hasil atau
bli okeu,
dalam hal riba, mohon maaf sebelumnya buat pemeluk agama lain saya bicara
soal ini, saya sepakat bahwa pengertian riba bukanlah bunga.
setidaknya yang saya dapat dari penjelasan ustadz saya: bahkan bagi hasil
yang melampaui kewajaran pun bisa dianggap riba sepanjang tingginya basil
itu b
apa itu juga berarti bank konvensional yang membuka unit syariah termasuk
yang mengaburkan esensi itu, lae ?
atau bisakah itu dianggap sebagai, apa ya istilahnya, menangkap celah pasar
?
BR, ams
Pada 19 Juli 2009 09:49, Poltak Hotradero menulis:
> Menurut saya, biarkan saja masing-masing jenis
tanggapan saya inline, ya oom
saya pake kode ams biar ndak ketuker sesama ari :)
Pada 19 Juli 2009 05:33, Ari Condro menulis:
agak kurang pas kalo bank islam dikaitkan dgn grameen bank, karena
M.A. Manan mendudukkan posisi ideal bank islam lebih tinggi dan mulia
dibandingkan grameen bank. bebera
Menurut saya, biarkan saja masing-masing jenis bank berkembang.
Semakin banyak alternatif (termasuk lewat pendanaan non bank semisal
venture capital ataupun pasar modal) akan semakin baik. Mengapa?
Karena kebutuhan tiap usaha dan bisnis berbeda-beda. Kalau ada 1000
alternatif, mengapa cuma puas de
agak kurang pas kalo bank islam dikaitkan dgn grameen bank, karena
M.A. Manan mendudukkan posisi ideal bank islam lebih tinggi dan mulia
dibandingkan grameen bank. beberapa alasannya seperti dijabarkan
salah satu rekan sebelumnya (majmudin), sekaligus mendegradasikan
nilai islam sebagai tidak peka