Bung Saleh yth,
Mungkin akan lebih baik kita bicarakan lagi setelah bung baca tulisan Prof.
Kong Yuan Zhi itu, bagaimana?
Daripada berdebat tak ada habisnya mengenai penggunaan istilah Cina dan
Tiongkok/Tionghoa, apa tidak kembali saja pada pemikiran saya semula, bahwa
masalah penamaa
lah
Tiongkok/Tionghoa sebagaimana kehendak rakyat dan pemerintah Tiongkok, adalah
istilah yang telah diterima dan diresmikan oleh kedua belah pihak pada saat
hubungan diplomatik tahun 50 itu.
Salam,
ChanCT
- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@ya
- Original Message -
From: ChanCT
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 14 February, 2006 19:59
Subject: [budaya_tionghua] Re: Adakah dokumen resminya? ==> ABSaleh
>Daripada berdebat tak ada habisnya mengenai penggunaan
> istilah Cina dan Tiongkok/Tionghoa,
From: "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed Feb 15, 2006 9:22 am
Subject: Re: Adakah dokumen resminya? ==> ABSaleh
> Ya benar, saya mengerti dalam mengajukan satu pendapat
> hendaknya didukung oleh dokumen resmi, tidak asal nyap-nyap,
> nyeletuk seenaknya saja. Tapi, juga jangan orang dibun
;
> Alasan untuk menyatukan penggunaan bahasa
> Indonesia dengan Internasional bukanlah alasan yang
> kuat untuk mempertahankan penggunaan istilah CINA.
> Karena kenyataan istilah Tiongkok/Tionghoa juga
> sudah menjadi umum digunakan sebagai bahasa
> Indonesia, tidak beda dengan
