16, 2007 8:12 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Larangan Walubi untuk merayakan imlek
saya masih ingat, dulu sebelum zaman Gus Dur memperlakukan libur
falkultatif imlek, banyak teman teman sy yg salah satu agama, jika
dikasih ucapan selamat tahun baru imlek dari sia
Menurut kalo Walubi atau organisasi Tionghoa apa aja, dahulu melarang imlek,
dan sekarang tampil paling depan tanpa malu untuk menyatakan selamat Imlek itu
berarti mereka sudah sangat berasimilasi dg indonesia.
Karena tipikal orang atau kita rakyat indonesia adalah:
1. gak punya malu
2. cepat lup
-
From: Hung wicaksana
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 16, 2007 8:12 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Larangan Walubi untuk merayakan imlek
saya masih ingat, dulu sebelum zaman Gus Dur memperlakukan libur falkultatif
imlek, banyak teman teman sy yg salah satu
saya masih ingat, dulu sebelum zaman Gus Dur memperlakukan libur falkultatif
imlek, banyak teman teman sy yg salah satu agama, jika dikasih ucapan selamat
tahun baru imlek dari siapapun pasti di tolak, sehingga saya sering ditanyakan
sama teman teman non tionghoa, sehingga tiap kali harus menjel
Hal - hal seperti ini juga saya alami kawan agoeng.
Padahal guru2 saya waktu itu adalah chinesse, BPK penabur Jakarta.
Orangtua saya sampai dipanggil hanya untuk menanyakan kenapa saya
tidak masuk disaat Imlek terjadi, disaat Orangtua menjawab ziarah ke
makam leluhur, kami disidang dan disampaikan
Akhir uraian sdr. Anti_Imlek adalah :
Kasihan umat Khonghucu yang bertahan, pada saat angin perubahan, orang-
orang enggak rela imlek menjadi perayaan agamanya.
Maka semua berlomba menjadikan imlek perayaan kebudayaan.
Menyedihkan...
Pertanyaan saya:
Memangnya menurut bung Anti_Imlek, hari raya I