Salam,
Siapa sih yang ngomong kayak di topik di atas, goblok
kok sombong, Umur suatu budaya masyarakat itu jauh
lebih tua dari pada agama dengan kata lain agama itu
anak kemarin. Mau cuci darah kek, mau ganti tuhan kek,
yah DNA nya tetap aja sama, emangnya ada riset kalau
ganti agama bisa ganti
, January 28, 2006 7:17 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Menjadi Kristen bukan orang tionghoa lagi
salam,
mhn tanya gimana caranya untuk bisa bicara pake nalar dan
menyadarkannya, apabila org sdh kena doktrin yg dicekokkan dg cara
brain-washing dan
menghadapi manusia malang seperti itu dalam keluarga saya sendiri.
Andy
-Original Message-
From: paparaca88 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, January 28, 2006 7:17 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Menjadi Kristen bukan orang tionghoa lagi
Of als
Sent: Thursday, February 02, 2006 7:06 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Menjadi Kristen bukan orang tionghoa lagi
Orang seperti itu harus dihadapi dengan sangat sabar dan penuh kasih sayang,
apalagi mengingat bahwa dia masih keluarga sendiri. Dia
salam,
mhn tanya gimana caranya untuk bisa bicara pake nalar dan
menyadarkannya, apabila org sdh kena doktrin yg dicekokkan dg cara
brain-washing dan menggunakan model2 hypno-motiyation? ini sy tanya
tanya dg sebenarnya, krn sy sedang ngadepin org yg begitu n itu
keluarga sy sendiri! mhn
Sdr Xuan Tong yth,
Mohon maaf kalau ada salah pengertian. Yang saya sebut di sini adalah
mengenai masalah yang terjadi di Indonesia. bagaimanapun juga,
kenyataan sejarah menunjukkan belanda memegang peranan besar dalam
pertentangan kristen vs budaya tionghoa di indonesia. Tapi saya
bukannya
Seorang bijak berkata :(dan saya ubah sedikit sesuai dengan konteks kita)
Jangan memperpanjang perdebatan bila :
pendapat berbeda dan saling 'ngotot
perbedaan tersebut adalah prinsip dogmatis dan beyond reason
sudah ada yang tersinggung dan saling tuduh
Jadi menurut saya kita akhiri topik kita
Dh Sata sependapat dengan pendapat Sdr Tantono Subagyo. Dalam berdiskusi bila diawali dengan asumsi dan paradigma yang beda sangat tidak mungkin manghasilkan persepsi yang sama. Yang perlu dibangun adalah saling memahami dan menghargai perbedaan tsb. Bila topik tsb masih perlu diteruskan,
Mulai dari saya, saya tidak akan terpancing lagi untuk
menulis soal Ke TIONGHOA an atau AGAMA.
Sekali lagi:
kepada semua saudara di milis ini
SIN CHUN KIONG HI.
SELAMAT MERAYAKAN TAHUN BARU IMLEK
2557
Mohon maaf kepada semua pihak
- Original Message -
From:
Suhartono Taat
Putra
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 27, 2006 6:18
AM
Subject: Re: Kita sudahi saja : Re:
[budaya_tionghua] Re: Menjadi Kristen bukan orang tionghoa lagi
Dh
Sata sependapat dengan pendapat Sdr
konsekuensi yang jauh lebih berat.
Salam,
Suryadi
Erik [EMAIL PROTECTED]
Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com
01/25/2006 12:58 PM
Please respond to
budaya_tionghua@yahoogroups.com
To
budaya_tionghua@yahoogroups.com
cc
Subject
[budaya_tionghua] Re: Menjadi Kristen
bukan orang
Mungkin setidaknya agama Buddha dan budaya Tionghoa tidak ada paksaan dan kekerasan dari kedua belah pihak, dan bahkan agama Buddha dapat mudah melebur menjadi identitas kental budaya Tionghoa karena kedua pihak tidak saling mengkafirkan satu sama lain.FreddyErik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bukan! Bukan begitu. Tetapi karena budaya Tionghoa adalah budaya yang
hidup dinamis dan sangat fleksible dapat menerima dan melebur unsur
yang datang dari lingkup budaya lain, dan akhirnya menjadikannya
bagian dari budaya Tionghoa. Inilah yang terjadi pada agama Buddha
yang diimport dari India
Itulah yang saya maksud. Bagaimana memperdamaikan tradisi selibat
dengan faham itu!!???
Salam,
Erik
-
In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
Wu Hou Wei Da ..
Wu Hou di sini artinya adalah
salam,
sebenarnya yg perlu diingatkan bukannya beragama kristennya, tp klo
menurut sy cara2 penyebaran ato doktrin agama kristen di ind thd org
tionghoa itu yg perlu kt waspadai bersama,
menurut sy mereka melakukan pembodohan thd etnis kt, dg doktrinnya
pokoknya asal kt serahkan semuanya
Makasih Pak Yan Widjaya, senior saya,serta sobat semua, Saya menyadari memang ini 'hot topic' yg cenderung eksplosif tapi perlu ! disadari dan untuk kita renungkan sebagai 'penikmat' budaya tionghoa bahwa rasanya ada yang kurang 'resep' bila seorang tionghoa menjadi Kristiani. Apa ngga
Mohon maaf rekan-rekan semua!
Saya permisi nanggapi sedikit komentar bung Arifin yang di bawah ini:
Kalo Anda bilang praktek keagamaan/budaya Kristiani tidak sama
bahkan sangat mungkin bertentangan dengan yang Tionghoa, dan lebih
baik 'Take it or leave it'.
Maka pertanyaan saya adalah : Apakah
17 matches
Mail list logo