Ya, mas
Saya setuju penghematan energi. Saya juga sering bicara masalah ini. Di
rumah, saya juga pake penghemat listrik. Lumayan.
PLTN bukan satu-satunya jawaban, namun salah satu jawaban yang tidak dapat
dihindari.
Semua negara (masyarakatnya) menginginkan kesejahteraan dan kemakmuran
seperti y
persoalannya bukan dimana kita sdh jadi leader.. tapi bagamana kita jadi
leader..
yg susah kalo orang peneliti di batan dll nya... mau jd pengekor..
Habislah kita...
Salam
Haniwar
At 10:20 AM 8/28/2007, you wrote:
>Di bidang apa kia sudah bisa sebagai leader?
>Bikin jarum jahit aja kita ngg
:: Yang jelas di bidang korupsi kita menjadi leader di ASEAN. Atau
sudah runner up?
Saya rasa masing2 negara punya keunggulan sendiri. Indonesia walaupun
di beberapa bidang masih tertinggal, tapi di beberapa bidang kita juga
unggul dan menjadi leader. Tidak perlu disebutkan, silahkan
direnungkan s
Di bidang apa kia sudah bisa sebagai leader?
Bikin jarum jahit aja kita nggak bisa, mesti impor dari china
Apa kalau bikin solar cell kita sudah merasa bukan pengekor,
apakah kita juga sudah merasa sebagai pencipta solar cell
> Tulianbagus pak..
>
> salah satu sedihnya saya.. ternyata para pen
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Paulus Tanuri"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya tidak setuju PLTN dibangun. Dan mau dibangun tahun kapanpun
saya tidak
> merasa kata-kata terlambat itu pantas. Karena masih banyak bahan
bakar lain
> yang lebih murah dan lebih mudah serta jelas leb
Tulianbagus pak..
salah satu sedihnya saya.. ternyata para pendukung PLTN adalah yg menamakan
diri periset..
kalo cuma bilang yes mau beli PLTN .. mah nggak usah jd periset..
Ya sudah lah.. saya setuju oendapat anda yg terakhir.. kalo mrk terus
ngotot mau beli PLTN.. ya biarkan aja...siap
Saya tidak setuju PLTN dibangun. Dan mau dibangun tahun kapanpun saya tidak
merasa kata-kata terlambat itu pantas. Karena masih banyak bahan bakar lain
yang lebih murah dan lebih mudah serta jelas lebih aman, dan lebih bersih
dari PLTN.
Solar Cell, -> Tahun 2006 ongkos implementasi per Watt sekita
Pak Putra,
Justru itulah gunanya ada R&D (Research & Development bukan Release &
Discharge). Kita perlu meriset bagaimana sukapa biofuel bisa 100% berasal
dari tanaman. Dan bagaimana untuk bisa diterapkan dalam kebutuhan kita
dikehidupan sehari-hari.
Saat ini saya lihat di luar negeri, semua berkon
Sekedar informasi, biofuel tetap berasal dari bahan bakar minyak.
Karena biofuel yang sekarang beredar di pasaran itu, termasuk di luar
negeri, belum ada yang 100% berasal dari tanaman murni, melainkan
campuran aditif dengan bbm. Kalaupun 100% baru sebatas penelitian.
Presentasenya pun paling besar
> > > Setuju bahwa cadangan baru terus ditemukan. Problem utamanya
adalah
> > > produksi minyak terhadap cadangan baru ini perlu waktu
bertahun-
> > > tahun untuk dimulai (contohnya blok Cepu). Permasalahannya
adalah
> > > ladang-ladang minyak yang telah ada terus mengalami penurunan.
Pada
> >
Pak,
Sepertinya anda tidak mengikuti diskusi masalah PLTN di FPK dari awal.
Masalah global warming sama sekali tidak ada hubungan dengan PLTN. Karena
data-data yang ada, sangat jelas menyebutkan bahwa CO2 yang disumbangkan
Indonesia itu sebagian besar (lebih dari 50%) berasal dari kebakaran hutan.
Mas ,
kalo soalnya itu .. bukankah target penurunan tia pnegara diatur dalam
prosentase tertentu .
Brp sih target kita harus turunkan ?
Bisakah kita capai target penurunan itu dgn
menghentikan/mngurangi kebakaran hutan...
kalau ya...jelas jawabannya bukan pemakaian PLTN..
apalagi ada clea
Maaf, saya gabung komennya.
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Kawan-kawan yang peduli ketersediaan energi,
>
> Masalah utamanya saat ini bukan banyak atau sedikitnya cadangan minyak,
> namun banyaknya CO2 yang dibebaskan ke atmosfeer yang sangat
mencemaska
Kawan-kawan yang peduli ketersediaan energi,
Masalah utamanya saat ini bukan banyak atau sedikitnya cadangan minyak,
namun banyaknya CO2 yang dibebaskan ke atmosfeer yang sangat mencemaskan.
"Bopo angkoso" (langit) telah marah karena nggak sudi lagi menerima gas
asam arang.
Bagi yang belum yakin
Baru saja saya membaca sebuah artikel di
http://www.sciencedaily.com/releases/2007/07/070719011151.htm
Dimana para ahli riset di New Jersey Institute of Technology sedang
mengembangkan solar cell murah dalam bentuk cat. Sehingga nantinya kita bisa
mengubah atap rumah, atap mobil, dan atap-atap lain
Dan sekedar menambahkan sedikit.
Bila memang bbm bumi sudah berkurang, masih ada bbm alternatif. Kalau
sekarang kita mulai mencoba bio diesel, di luar negeri bio fuel tidak hanya
digunakan untuk mesin diesel saja. Tapi ada juga pengganti bensin, bahkan
memiliki oktan lebih tinggi dan jauh lebih ber
Boleh nanya kenapa sih harus tahun 2017..
bukankah cadangan batubara msih 50 tahun..begitu juga gas alam , begitujuga
BBM ??
Mengapa nggak tahun 2037 aja ??
Belum hitung sukses sbg output penelitian pemanfaatan angin, matahari , dll
Bukan karena takut proyek nya jatuh ke keponakan kan ?
ojo
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "fauziah swasono"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rudyanto_nebeng
> wrote:
> >
> > >
> > > tetapi geoscientists di USSR (Russia-Ukrainia) men-challenge
> > adagium
> > > "hydrocarbons are fossil fuels". Kar
fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:"Pertanyaan sebagian besar anggota
milis ini kan adalah: Are we READY
to have nuclear power plants NOW?"
Ya,Bu, sekarang baru "sosialiasi" dan opersionalnya masih jauh 10th lagi ke
depan, 2017, tak tahu apakah kita bisa menikmati atau tidak.
Tugas
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rudyanto_nebeng
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> >
> > tetapi geoscientists di USSR (Russia-Ukrainia) men-challenge
> adagium
> > "hydrocarbons are fossil fuels". Karena katanya puluhan reservoir
> di
> > USSR ada di daerah2 yang secara historis geologi
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "fauziah swasono"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif
> wrote:
> >
> >
> > Yang pasti dimasa depan itu apa sih pak ?? satu satunya yang
pasti
> kan cuma
> > ketidak pastian..
> >
PLTN merupaka
> >Rekan - Rekan FPK,
> >
> >Tepat sekali bahwa Indonesia tidak seharusnya memilih NUKLIR kalau
> >masih ada pilihan yang lain.
> >
> >Tapi kalau Anda setuju bahwa cadangan batubara cuma tersisa 50
tahun
> >lagi, tentunya Anda bisa memahami bahwa kita harus segera
> >menggunakan energi nuklir KECU
22 matches
Mail list logo