Sudah sering saya bilang kita hidup dalam realita palsu. Banyak hal yang
sebenarnya tidak seperti yang diperlihatkan/dipertontonkan 8 tahun terakhir.
Padahal gampang kok melihat kepalsuan Jokowi-Ahok misalnya waktu
dipamer-pamerkan menolak bantuan Bank Dunia dalam kasus Waduk Pluit.
Oh itu situasional. Bisa juga kondisional. Tidak bisa dibahas sekarang, lha
Jokowinya saja masih repot nyapres.
Makanya Jokowi/PDIP berjibaku saja dulu memenangkan kontes sapi, baru bicara
kurban, heheh. Kalau kalah bisa-bisa dihujani kemarahan koalisi. Semua
kebohongannya diewer-ewer di
"berhalangan tetap" maksudnya dut?
---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote :
Sabarlah. Tunggu wapres Ma'ruf dibuat "berhalangan tetap" dulu agar PDIP masuk
step berikutnya pasang Ahok sebagai pengganti, baru orang yakin.
Tentu dengan catatan kalau Jokowi lolos pilpres, hehehe.
---
Sabarlah. Tunggu wapres Ma'ruf dibuat "berhalangan tetap" dulu agar PDIP masuk
step berikutnya pasang Ahok sebagai pengganti, baru orang yakin.
Tentu dengan catatan kalau Jokowi lolos pilpres, hehehe.
--- ilmesengero@... wrote:
Adayang masih ragu tugas Jokowi dan Ma'ruf? hehehehehehe
Berkali-kali saya bilang tidak perlu menunggu Prabowo, si penculik pelanggar
HAM berat, berkuasa untuk implementasi seluruh kebijakan ORBA tanpa Suharto!!!
Eh, malah dicemooh, karena yang ngomong dianggap nenek dalam tempurung, extrim
kiri bahkan kanan, seruduk kiri seruduk kanan!!! Tapi para
Kalau saja dinyatakan Jokowi bersama TNI bersama-sama menjaga ideologi
Pancasila dan oleh karena tegas memberantas komunisme dan warisan PKI,
bagaimana pencipta Pancasila, bung Karno sampai nafas trerakhir TIDAK
HENDAK menghujat apalagi bubarkan PKI!!!
Kenyataan menjadi terbalik, Jokowi yang
*Ada yang masih ragu tugas Jokowi dan Ma'ruf? hehehehehehe*
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/05/10262461/jokowi-tugas-saya-bersama-tni-memberantas-komunisme-dan-warisan-pki
*Jokowi: Tugas Saya, Bersama TNI Memberantas Komunisme dan Warisan PKI*
FABIAN JANUARIUS KUWADO
Kompas.com -