Sepertinya form C1 memang didesain sedemikian rupa untuk memudahkan
pengecekan. Jadi kemungkinan besar prosedur kontrol memang seperti itu.
Per 7 Mei, dari total 558 ribu TPS yang telah di entri, ditemukan kesalahan
sebanyak 244 (dimana 68 berasal laporan masyarakat, 176 berasal dari
Di bawah ini contoh laporan satu TPS :
https://tirto.id/hasil-pilpres-2019-jokowi-menang-di-tps-tempatnya-mencoblos-dmyP
Berapa yang pilih Paslon 1
Berapa yang pilih Paslon 2
Berapa suara tidak sah.
Juga dilaporkan jumlah yang datang nyoblos.
Bisa dikontrol apa jumlah pemilih Paslon 1 + jumlah
Dri tiap TPS memang dilaporkan :
Jumlah pemilih Paslon 1
Jumlah pemilih Paslon 2
Jumlah suara tidak sah.
Jumlah yang datang nyoblos
Kadang2 terjadi salah hitung :
Jumlah Pemilih Paslon 1 + Jumlah pemilih Paslon 2 +
Jumlah suara tidak sah, tidak sama dengan jumlah
yang datang nyoblos..
Lha ini kan
Data dibuat berdasarkan formulir C1. Memang selain perolehan suara untuk
masing-masing capres, juga selayaknya ditampilkan jumlah suara tidak sah
meskipun jumlahnya relatif sangat kecil.
Tujuan untuk hanya menampilkan perolehan suara untuk masing-masing capres (di
hasil hitung sementara)
Kalau perhitungan tidak dimanipulasi pasti kelihatan sekalipun hanya 10
orang.
On Mon, May 20, 2019 at 4:53 AM kh djie wrote:
> Apa ada partai politik atau tokoh masyarakat yang menganjurkan GOLPUT ?
> Atau GOLPUT sedang semaput saja ? Lain kali lebih kuat?
>
> Pada tanggal Sen, 20 Mei 2019
Apa ada partai politik atau tokoh masyarakat yang menganjurkan GOLPUT ?
Atau GOLPUT sedang semaput saja ? Lain kali lebih kuat?
Pada tanggal Sen, 20 Mei 2019 pukul 03.57 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45] menulis:
>
>
> Dari infografik tidak kelihtan adanya Golput. Apakah tidak ada
Dari infografik tidak kelihtan adanya Golput. Apakah tidak ada Golput atau
sedikit sekali prosen?