Franc,
Kalau membaca uraian anda sepertinya ada dua masalah utama yg menjadi
kendala yg menelorkan TAC, yaitu kendala keuangan dan risiko (barangkali
berhub dengan penguasaan knowledge+technology). Keduanya emang kita sadari
ndak mudah terpisahkan byak gitu aja. Namun secara operasional tentunya
kalau tidak salah baru-baru ini Posamentier datang ke Indonesia
utk memberikan kursus ttg Geomorphology (diadakan oleh IPA).
--
pta
-Original Message-
From: Franciscus Sinartio
yth Bapak2 dan Ibu2 sekalian.
setelah semalaman browsing internet, saya agak kecewa juga karena tidak
menemuk
yth Bapak2 dan Ibu2 sekalian.
setelah semalaman browsing internet, saya agak kecewa juga karena tidak
menemukan kursus geomorphology yang tersedia untuk industri perminyakan.
dengan kemajuan teknologi 3D seismic maka kita dapat membuat gambar-gambar
yang bisa diinterpretasikan sebagai imprint da
Vick,
saya pikir TAC ini diperlukan tetapi mungkin term nya diperbaiki.
salah satu klausal yang sangat kontroversial adalah interest rate yang cukup
tinggi.
ini saya dapatnya dari salah seorang pakar kontrak dengan Pertamina yang
juga anggota milis ini.
jadi jelasnya lebih baik beliau yang menera
TAC yg diklaim sebagai 'produk' Pertamina ini cukup menarik. TAC ini
merupakan ekspresi atau pengakuan bahwa disatu sisi ada kelemahan di
Pertamina yg akhirnya menelorkan keinginan mencari bantuan (assistance)
terutama dalam hal tehnologi. Sistem kontrak TAC ini dibuat antara Pertamina
dengan p
katanya juga ada potential lain selain carbonate nya, yaitu di Ngrayong dan
Eocene Ngimbang clastics.
katanya mirip lapangan Muhdi. apa iya ?
fbs
From: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] reservoir cepu was Putusnya Kontrak dengan Exxo
>
Setahu saya di Indonesia , belum ada reservoir yang berprodksi dari
karbonat , apa saua salah.
Mungkin ada yang tahu di lapangan mana yang neghasilkan gas/minyak dari
"fractured carbonate" ?
Si Abah
Pernah saya baca suatu paper ...
> kalau di karbonat pendekatan petrophysic tidak terlalu men
>
Setahu saya di Indonesia , belum ada reservoir yang berprodksi dari
karbonat , apa saua salah.
Mungkin ada yang tahu di lapangan mana yang neghasilkan gas/minyak dari
"fractured carbonate" ?
Si Abah
Pernah saya baca suatu paper ...
> kalau di karbonat pendekatan petrophysic tidak terlalu men
Ahli hitung reserve di Karbonat? ... kalimat yang encouraging sekali
untuk saya.
Trims pak Awang untuk dorongannya.
Saya baru tahap ngerti operasion geologi saja untuk sekarang ini. Tapi
siapa tahu besok jadi ahli seperti yang pak Awang sebutin. Who knows?
-Original Message-
From: A
Pernah saya baca suatu paper ...
kalau di karbonat pendekatan petrophysic tidak terlalu menyakinkan karena
variasi yang besar ...umumnya petrophysic hanya digunakan untuk
mengklasifikasikan faciesnya saja ( pake statistik multivariatenya Mas
Vicky) sedang korelasi dan reservenya lebih banyak did
>
Benz
Saya daftar satu orang.
Si Abah
Dear Geoscientits
>
> IAGI invites all the geoscientists in our monthly luncheon talk, which for
> this occasion will enrich our knowledge on the geology of the area, where
> the gold-deposit has been extracted by PT. NMR in North Sulawesi Area and
>
>>
>
Fer
Jangan terlau menghukum diri sen diri seperti itulah , masa keadaan
Indonesia disamakan dengan 450 tahun yang lalu, ya ndk begitu lah.
Yang penting kita merdeka dulu , kalau Sukaron istilahnya , "biar cuma
punya tikar , kalau mau niat kawain ya kawin saja".
Nah , kta kan sudah m
Reservoir Cepu ya banyak lah, ada batupasir Ngrayong, Wonocolo, ada karbonat Prupuh.
Kalau yang menjadi ramai ya karbonat Early Miocene Prupuh (Kujung I). Apa formasinya ?
Banyak namanya, tapi sementara pegang saja kronostrat yaitu Early Miocene dan untuk
Cepu (Exxon) boleh sementara disebut For
13 matches
Mail list logo