Saya yakin di Indonesia masih ada kok orang yang tahu persis bagaimana
nge-run 3D modeling. Masalahnya, orang-orang itu sudah ada di
"kandang"nya masing-masing dan belum tentu mau pindah kandang meskipun
di iming-imingi "daging segar".
Budiman
From: yanto sali
wah...wah kalo topik soal gaji memang pada semangat
Apalagi kalo ternyata Dirjen Migas menetapkan bahwa gaji pegawe nasional akan
disetarakan ekspatriat..saya pikir ndak banyak yg nolak
mumpung topik ini lagi hangat dibicarakan...numpang iklan ah
bahwa dari 318 ab
wah...wah kalo topik soal gaji memang pada semangat
Apalagi kalo ternyata Dirjen Migas menetapkan bahwa gaji pegawe nasional akan
disetarakan ekspatriat..saya pikir ndak banyak yg nolak
mumpung topik ini lagi hangat dibicarakan...numpang iklan ah
bahwa dari 318 ab
pak Awang,
cuma mo tanya, kenapa bisa begitu murah dan lunak serta begiu akomodatifnya
pemerintah kita dulu, sekarang dan mungkin selamanya.. (jangan sampe deh...)
terhadap para investor itu?
apa karena takut kehilangan investasi???...poor... mental inlander banget...
takut kehilanga
>Vick
Kalau saya baca d Kompas , bukan sumur "
MELEDAK" , AKAN TETAPI KEBOCORAN DARI PIPA YANG MENYALURKAN UAP PANAS
DARI SUMUR PRODUKSI KE PEMBANGKIT LISTRIK-NYA,
Si Abah
>
> sorry intermezzo :
> Ada yang tahu kasus m
Internasionalisasi SDM nasional tidak gratis atau atas kebaikan oil
companies. Itu atas biaya Negara. Untuk setiap SDM nasional yang
berangkat bekerja di headquarter sebuah oil company di LN, akan ada
gantinya SDM ex-pat oil company itu yang akan datang ke Indonesia - jadi
ini semacam program pertu
Ya, itu memang tidak valid datanya, untuk S1 fresh graduate saat ini
range-nya sangat lebar : Rp 4-12 juta/bulan, yang berpengalaman sekitar
3 tahun ada yang menggaji > Rp 20 juta. Ada kecenderungan company kecil
(masih status eksplorasi) menggaji lebih besar dibandingkan company
besar yang sudah
Pak Nataniel,
Butir 1 : itu aturan di Divisi Eksternal BPMIGAS (bagian yang mengurusi
HRD oil companies) yang disebar ke setiap oil companies melalui SK Ka
BPMIGAS, mungkin tak akan ada di domain umum, tetapi bisa dicoba dicari
di www.bpmigas.com.
Salam,
awang
-Original Message-
From: N
Hal ini adalah pendekatan dengan dasar bahwa sequence stratigraphy sudah
diketahui atau sudah terprediksi. Pendekatan ini sebetulnya sama saja dengan
surface seismic karena memakai up-going signal atau refleksi dari batas
impedans dibawah posisi well geophone.
Metode yang terbaik adalah melaksa
Pak Rovicky,
Synthetic BJP juga sudah menggunakan data Porong-1. Miss of top Kujung
kelihatannya akibat kedua hal tersebut, sering juga kan velocity-nya
berbeda meskipun jarak sumur berdekatan (6 km), juga kehadiran batupasir
tebal di BJP yang tak diperhitungkan bisa sebagai penyebab miss of to
Pak Awang dan Pakde Rovicky,
Untuk mengetahui apakah pemboran sudah menembus Gamping (Kujung) atau belum,
tentunya kita dapat menggabungkan data VSP dengan data-2 lainnya, misalnya
mudlog (yang dibuat mudloggers), progress sample log (yang dibuat wsg saat
pemboran in progress), chart Geolograph
Okey terimakasih atas penjelasannya.
Salam
Yanto Salim
- Pesan Asli
Dari: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Senin, 2 Juli, 2007 8:55:09
Topik: Re: Hal: [iagi-net-l] Re: PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI,
Pemerintah Atur Gaji Sektor ESD
Benar Frank, tapi sand- sand tersebut, tidak setebal lebih dari 3000 feet.
3000 feet di kedalaman 6000 ' sekitar 700- 750 millisecond (twoway time,) dan
kalau tidak ada bedding maka zona setebal itu kira- kira bentuknya dalam
seismic character seperti apa?. apakah ada yang bisa mengatakan itu
sorry intermezzo :
> Ada yang tahu kasus meledaknya sumur Geothermal Dieng, apa
> yang terjadi ?
ENERGI PANAS BUMI Ledakan Pipa Uap di Dieng
Pipa Berkarat atau Tersumbat
SM/M Syarif SW MASIH DISELIDIKI: Tim Pusat Laboratorium
Forensik Mabes Polri C
Suara Merdeka, 2 Juli 2007
ENERGI PANAS BUMI Ledakan Pipa Uap di Dieng
Pipa Berkarat atau Tersumbat
BANJARNEGARA- Tim Pusat Laboratorium Forensik
(Puslabfor) Mabes Polri Cabang Semarang menyelidiki
penyebab meledaknya pipa uap milik Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi (
Pak Yanto maksud saya "jumlah kebutuhannya" tidak memenuhi kebutuhan yang
ada saat ini. Kebutuhan GGRE untuk perminyakan itu sangat banyak. kalau
melihat grafik yang aku punya dulu kira-kira 2-4 G&G untuk memproduksi 1000
BOPD (average 3). Nah kalau orangnya ga ada kan terpaksa cari yang lain. Dan
Dul pernah juga kita menyola hal ini di milis ini berpanjang lebar, dan
saya konsisten berpendapat, bahwa yang merusak harga sebetulnya BPKA (?)
kemudian menjadi BPKKA, yang melarang PSC untuk menggaji nationals diluar
“standard” gaji yang ditetapkan, jadinya ya seperti ini, orang Indonesia
ter
Saya sedih membaca bahwa tidak ada orang Indonesia yang kompeten lagi di
Jakarta. Semuanya sudah lari ke L.N. apa benar statement dari Sdr. Rovicky,
bahwa "Bukan brarti org Indonesia ga ada
yg bisa, tapi. Ga ada org indonesia di jakarta" Mohon pencerahan bagi yang tahu
bahwa sudah tidak ada lagi
Pak Awang
Mlesetnya perkiraan Top Kujung ini apakah karena depth conversion ataukah
karena misinterpretation (facies identification error), ataukah dua-dua nya
?
Seingatku sudah ada synthetic yang dibuat di BJP-1 ini. Jadi mungkin bisa di
cross check apakah kita berbicara pada "spesies" yang sama
Pak Heri, di kedalaman tersebut, selain data VSP ada data log konvensional
(seperti GR, resistivity), tetapi tak bisa dipakai untuk prediksi top Kujung LS
sebab perkiraan kedalaman tersebut belum ada data log-nya. Kita hanya
mengandalkan VSP atau checkshot untuk memprediksi puncak suatu formasi
Saya setuju dengan pendapat Pak Yanto Salim, ada beberapa seismic absorbent di
wilayah ini, baik di permukaan (breksi volkanik) maupun di kedalaman tertentu
(batupasir tebal, low velocity zone di zone overpressure) yang bisa mengurangi
kualitas seismik objektif utama berupa sembulan karbonat ber
Yang ini namanya "Double Impact"
- Gaji expat : ketinggian , gaji nasional : kerendahan ==> pegawai
nasional kabur ke luar negeri
- gaji expat diturunkan, gaji nasional : gak diotak atik ==> pegawai
nasional dan pegawai expat pada kabur ke luar negeri
cp
Hueran,
Yang diurusin koq cara menurunkan gaji ekspat supaya mendekati gaji peg-nas,
bukannya supaya gaji peg-nas dinaikkan biar setara expat.Baik expat LN di
Indonesia maupun expat Indonesia di LN.
O'
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kompetensi yang sulit dicari di
Mas Amir,
Ini jelas ngga valid.
Di salah satu service company (yang saya tau banget)
Fresh grad itu bisa bergaji 10 jt dan kerjanya cuma training aja selama
setahun (ke luar negri lagi!...eunaaaknya!)
Salam
hendri
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PR
Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,
Tulisan mang Okim di milis IAGI 14 Juni 2007 yang lalu berjudul " Hati-hati :
MLM Opal " rupanya telah membikin repot dan heboh banyak orang. Beberapa pesan
SMS mang Okim terima, demikian juga panggilan telpon, antara lain dari
perwakilan MLM di Bandung dan
Apa masih banyak yang kerja di LN (apalagi yang di heaquarter) di bayar cost
recovery di PSC yang di Indonesia.
Wah ini PR untuk BP-Migas.
Kalau mereka memang training lain ceritanya, dan bisa dimasukin dalam training.
tetapi kalau mereka kerja disana sebagai pegawai Business Unit yang di sana,
betul pak Amir, angka ini sudah gak valid (minimal menurut saya)...
angka ini untuk fresh graduate tahun 1999-2000 dulu dan itupun untuk status
probation, setelah 3 bulan waktu itu berubah bisa sampai 2x lipat tergantung
prestasi selama 3 bulan pertama.
Salam,
didik
-Original Message-
Kompetensi yang sulit dicari di indonesia saya ada beberapa. Tapi
inget yang dimaksud disini bukan brarti ga ada org Indonesia yang
kompeten mengerjakan. Tetapi hanya orangnya ga ada.
Saat ini kebutuhan 3D modeller cukup banyak begitu juga
petrophysicist, ini contoh dua saja. Bukan brarti org Indo
**
**
*"fresh graduate *untuk S1 geologist Rp 2-3 juta/bulan, dan berpengalaman Rp
5 juta/bulan. "
cukup prihatin dengan angka ini..
(kayaknya gak valid datanya?)
On 7/1/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Tidak dibicarakan mengenai professional ladder.
padahal posisi manag
Tidak dibicarakan mengenai professional ladder.
padahal posisi manager, direktur, GM, sangat sedikit sekali.
Profesi sebagai specialist akan menguntungkan perusahaan karena bukan saja bisa
jadi pengguna teknologi tapi bisa menjadi technology inventor; dan ini bisa
jadi competitive advantage dalam
Pak Yanto Salim,
sand seperti ini banyak sekali terdeposit di antara paleo-high dari limestone2
yang ada di daerah tsb. kemungkinan besar termasuk daerah kerja PetroChina di
Jatim.
fbs
- Original Message
From: yanto salim <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, Ju
31 matches
Mail list logo