Kalau hanya ngeliat subsidi ya hampir semua produk eksport itu ya
memperoleh subsidi. Lah wong listriknya juga sudah subsidi.
Tapi masih bisa di'minta" dengan menaikkan pajak eksportnya. Hanya
saja prosesnya menjadi mbulet-let.
Lah masalah aslinya adalah proses yg mbulet itu seringkali menurunkan
t
Noor
FYI memang betul kalau sebagian pupuk di ekspor, bahkan sebenarnya
sebagian besar yg dijual keluar. Jadi makin sip kan, di subsidi dan
dijual keluar. Jumlah pupuk yg tersedia di dalam negeri juga terbatas,
dan inipun akhirnya banyak dikuasai perkebunan besar. Untuk petani ya
tidak ada, atau a
Pak Agus,
Betul kalau semua pupuk dipakai petani kita... lha supaya untung khan sebagian
pupuk dieksporjadilah petani kita kesulitan dapat pupuk... jadi aneh khan,
produksinya di subsidi tapi produknya malah diekspor
nah kalau stadiun dan klub bal-balan...ya itu yang menjadi pertanyaan sa
Prof. Dr. J.A. Katili, telah meninggalkan kita. Semoga Alloh menerima
semua amalnya.
Hormat kami kepada beliau: Pengamal ilmu yang amat besar, berjasa
mencerdaskan bangsa/umat. Buku: Geology, amat tebal. Saya mempunyai dua
buku beliau itu, juga buku-buku th 1980, 1985, dan banyak sebagai
refer
Pak Noor,
"harga pupuknya disubsidi, gasnya juga pakai harga subsidi" : bukankah harga
pupuk disubsidi karena ada kepentingan para petani kita disitu? Dengan
demikian juga perlu adanya subsidi untuk COGS yang menjadi komponen utama
produksi pupuk (dalam hal ini harga beli gas)? Yah, memang tetap p
5 matches
Mail list logo