Iya ya Pak Prof, atur nuhun koreksinya...insyaa Allah lebih tepat
menggunakan kata berulang (recurrence; kumat, kambuh, lagi-lagi timbul
- lihat Kamus Inggris Indonesia oleh John M. Echols dan Hassan Shadily),
ketimbang memakai kata daur ulang.
-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata
Wah Mas Kuntadi yang kena...yang salah istilah saya deh rasanya, maksudnya
mau re-occurence malahan jadi daur ulang..he...he
Saya setuju sekali, biarkan scientist akan bekerja banting tulang
argumentasi ilmiah, cari inovasi dll. Yang jelas gempa tersebut akan
datang dan akan selalu ada selama
kalau dari sisi umur yg 300 thn lebih tua dari Angkor wat, semestinya ada yg
lebih dari candi borobudur untuk di ceritakan dari sisi engineering saat
membangun candi tersebut. Uasan pembangunan Angkor Wat pada zamannya, begitu
canggihnya, mengingat posisi candi tersebut didaerah pasang surut dan
Sudah pernah lihat link dibawah ini belum ? Betul nggak kira2 isinya, yg
dijelaskan oleh Dr.RJ.Roberts Phd (kelihatannya masuk akal juga sich) :
http://isparmo.web.id/2009/10/26/gempa-bumi-bisa-diprediksi/
Oom RDP mungkin sudah sempat menelusuri link tsb ya, gimana pendapatnya ?
wass,
nyoto
Pak Awang,
Ini pasti buku bagus dan menarik; semoga sudah ada di Jakarta.
Apakah di dalam buku ini juga ada patung-2 Budha ukuran raksasa yang dipahat di
dinding-2 tebing gunung di dataran tinggi Hazarajat, Afganistan? Patung-2 ini
usianya sudah seribuan tahun, dan sempat diberondong peluru
5 matches
Mail list logo