kalau dari sisi umur yg 300 thn lebih tua dari Angkor wat, semestinya ada yg
lebih dari candi borobudur untuk di ceritakan dari sisi engineering saat
membangun candi tersebut. Uasan pembangunan Angkor Wat pada zamannya, begitu
"canggihnya", mengingat posisi candi tersebut didaerah pasang surut dan juga
keterbatasan batuan disekitarnya. mereka membangun candi tersebut dengan
menggunakan sandstone (karena tak ada quary igneous rock disekitarnya),
perhitungan engineer mereka terhadap kemungkinan erosi terhadap bahan , dan
kemungkinan amblas konstruksi begitu cermatnya, termasuk dengan
memperkirakan naik turunnya air permukaan sehingga bangunan tersebut
bertahan sampai sekarang. sama juga dengan piramida di mesir yg banyak
menggunakan limestone, walaupun ada satu piramida yg memilki kesalahan
pengukuran sudut keterjalan bangunan (tadinya 60 deg menjadi 45 deg), tetap
saja engineering pembangunan piramida sangat mengagumkan dari sisi presisi
pengukuran, pemilihn material bangunan dan kekuatan konstruksi piramida tsb.
Bagaimana Borobudur?

2009/10/26 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>

> Sebuah buku setebal 832 halaman baru saja diterbitkan oleh Unesco (United
> Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) di Paris bekerja
> sama dengan Penerbit Harper Collins, London berjudul, “The World’s Heritage
> : A Complete Guide to the Most Extraordinary Places”. Isinya dapat diduga,
> yaitu menjelaskan tempat-tempat di seluruh dunia yang oleh Unesco
> dikategorikan sebagai Warisan Dunia yang harus dilestarikan.
>
> Buku diawali oleh kata pengantar dari Mr. Koichiro Matsuura (Direktur
> Jenderal Unesco) tentang makna Warisan Dunia, disusul oleh peta-peta dan
> daftar seluruh tempat Warisan Dunia, kemudian issue utama buku berupa
> penjelasan ringkas (tetapi cukup padat) setiap tempat Warisan Dunia beserta
> foto atau peta penuh warna yang mewakilinya, dan diakhiri oleh indeks.
> Menarik, melihat-lihat tempat-tempat Warisan Dunia tersebut yang memiliki
> keunikan masing-masing, terlebih lagi bila mengingat bahwa proses
> menyeleksi, menilai dan memutuskan tempat-tempat Warisan Dunia itu tidak
> sederhana. Buku ini mungkin sudah tersedia juga di toko-toko buku
> internasional di Indonesia, saya membelinya di Singapura dengan harga 50 S$.
>
> Pemikiran dan usaha menyelamatkan tempat-tempat unik di dunia dipicu oleh
> pembangunan Bendungan Aswan, Mesir pada tahun 1959. Pembangunan ini telah
> menggenangi Lembah Sungai Nil yang sesungguhnya merupakan tempat dengan
> warisan sejarah kebudayaan yang kaya karena merupakan salah satu pusat awal
> kebudayaan manusia di dunia. Perjuangan Unesco untuk menyelamatkan warisan
> kebudayaan ini tidaklah sederhana sebab Konvensi untuk Perlindungan Warisan
> Alam dan Kebudayaan Dunia baru diakui para negara anggotanya pada tahun
> 1972. Kini, konvensi tersebut terkenal sebagai World Heritage Convention
> yang telah diratifikasi oleh 186 negara anggota PBB (Perserikatan
> Bangsa-Bangsa). Daftar pertama World Heritage diratifikasi pada tahun 1978
> yaitu untuk Kepulauan Galapagos, Equador, tempat Darwin menggagas teori
> evolusi dan penting sebagai pulau dengan keunikan biodiversitas. Sampai saat
> ini, telah terdaftar sebanyak 878 tempat Warisan Dunia yang tersebar di 145
> negara.
>  Daftar ini akan semakin panjang sesuai usulan dari negara-negara anggota
> dan penilaian Unesco.
>
> Indonesia, meskipun banyak memiliki keunikan alam, hayati dan warisan
> budaya serta sebagai  kepulauan terbesar di dunia, baru memiliki tujuh
> Warisan Dunia (Taman Nasional Komodo, Candi Prambanan, Taman Nasional Ujung
> Kulon, Candi Borobudur, Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Hutan Tropis
> Sumatra). Kita tahu bahwa kekayaan alam dan budaya Indonesia jauh melebihi
> tujuh tempat itu. Bayangkan,  negara sekecil Jerman memiliki 33 Warisan
> Dunia yang semuanya merupakan bangunan (hasil budaya) masa silam. Tentu
> warisan alam Indonesia banyak sekali. Kementerian Pariwisata dan Budaya
> harus memikirkan hal ini.
>
> Kali ini saya ingin menceritakan penilaian Unesco atas Candi Borobudur,
> yang diratifikasi pada tahun 1991 sebagai Warisan Dunia.
>
> Unesco memutuskan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia dengan kriteria :
> Human creative genius; intrechange of values; Heritage associated with
> events of universal significance. Menurut Unesco, Borobudur adalah salah
> satu dari monumen-monumen  Buddhist terbesar di dunia. Candi ini didirikan
> oleh seorang raja dari Dinasti Saliendra untuk menghormati agama Buddha dan
> pendirinya. Candi ini dibangun beberapa tingkat mengitari sebuah bukit yang
> dianggap pusat alam. Tingkat pertama di dasar candi terdiri atas lima teras
> persegi yang ukurannya semakin kecil ke atas. Dinding teras-teras ini
> dihiasi relief yang dipahat pada batu dengan total panjang melebihi 6 km.
> Pahatan relief ini merupakan pahatan terpanjang di dunia. Di atas
> teras-teras ini terdapat tiga pelataran konsentrik yang dihiasi 72 stupa
> yang masing-masing mempunyai patung Buddha dan akhirnya sebuah stupa besar
> di puncaknya.
>
> Candi Borobudur dibangun dipengaruhi seni India pada masa Gupta dan
> post-Gupta. Candi Borobudur dibangun antara tahun 750-842 Masehi, 300 tahun
> lebih tua daripada Angkor Wat di Kamboja atau 400 tahun lebih tua daripada
> katedral-katedral di Eropa. Volume batuan untuk membangun Candi Borobudur
> diperhitungkan sebanyak 60.000 m3, tidak terbayangkan bagaimana proses
> pembangunan skala raksasa ini.
>
> Pada awal abad ke-11 karena perpindahan kerajaan ke Jawa Timur, Candi
> Borobudur menjadi terabaikan. Candi Borobudur pun rusak baik karena
> pengabaian maupun oleh peristiwa-peristiwa alam seperti letusan gunungapi
> (Merapi). Candi Borobudur kemudian terkubur tak lagi dikenal orang selama
> 800 tahun sampai penggalian arkeologis atas perintah Sir Thomas Stamford
> Raffles dilakukan pada tahun 1814, penggalian dipimpin oleh ahli arkeologi
> Belanda Theodor van Erp. Penggalian memakan waktu 21 tahun dan Candi
> Borobudur tersingkap kembali sepenuhnya pada tahun 1835. Pemerintah
> Indonesia atas dana Unesco kemudian memugar candi ini kembali pada tahun
> 1973-1982.
>
> Demikian penilaian Unesco atas Candi Borobudur.
>
> Kita bisa merasakan betapa susah dan lamanya membangun candi ini,
> menemukannya kembali, menggalinya dan memugarnya. Maka ketika candi ini
> pernah dibom teroris, itu adalah perbuatan biadab yang tidak bisa dimaafkan.
> Mari kita mencintai Warisan Dunia ini dengan mengunjungi, mengkomunikasikan,
> dan turut memeliharanya.
>
> Salam,
> Awang
>
>
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net>Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Reply via email to